laporan
DESCRIPTION
fkgTRANSCRIPT
![Page 1: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/1.jpg)
SKENARIO 6
LAPORAN TUTORIAL
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Tutorial Blok Manajemen Kesehatan
Gigi Masyarakat pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
Disusun oleh:
Kelompok Tutorial III
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS JEMBER
2010
![Page 2: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/2.jpg)
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK
Tutor : Roedy Joelianto, drg., M.Biomed
Ketua : Muhammad Iqbal (081610101103)
Scriber Meja : Idwan Tunggal (081610101006)
Scriber Papan : Dian Rosita Rahman (081610101104)
Anggota :
1. Wahyu Shintya V (081610101011)
2. Aisyah Dewi Fauziah (081610101031)
3. Ira Lahfatul M (081610101036)
4. Islachul Lailiyah (081610101037)
5. Lusi Nirmalawati (081610101048)
6. Adib Amar (081610101049)
7. Ulil Rachima P (081610101054)
8. Dian Retno Utari (081610101057)
9. Nur Baiti Dwi M (081610101062)
10. Sukma Surya Putri (081610101065)
11. Sayyidatu Alawiyah (081610101089)
12. Ayu Novita Raga (081610101101)
![Page 3: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/3.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial skenario ke-6 pada blok
Manajemen Kesehatan Gigi Masyarakat. Laporan ini disusun untuk memenuhi
hasil diskusi tutorial kelompok III pada Tutorial ke-2.
Penulisan makalah ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1. Roedy Joelianto, drg., M.Biomed selaku tutor yang telah membimbing
jalannya diskusi tutorial kelompok III Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Jember dan yang telah memberi masukan yang membantu, bagi pengembangan
ilmu yang telah didapatkan.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan–perbaikan di masa mendatang demi kesempurnaan laporan ini. Semoga
laporan ini dapat berguna bagi kita semua.
Jember, 24 Juni 2010
Tim Penyusun
![Page 4: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/4.jpg)
Pengelolaan program kesehatan akan lebih efektif jika program tersebut
dikelola dengan baik. Fungsi manajemen yang sangat berperan adalah fungsi
perencanaa dan fungsi pengawasan. Kedua fungsi ini saling berkaitan satu sama
lain. Fungsi pengawasan akan menghasilkan informasi tentang pelaksanaan
kegiatan program yang dibutuhkan untuk meningkatkan fungsi perencanaan.
Dokter/ dokter gigi sebagai pimpinan organisasi pelayanan kesehatan,
tidak saja dituntut untuk memiliki keterampilan kedokteran gigi, tetapi juga
dituntut memiliki pemahaman dan keterampilan dasar pelayanan kesehatan
masyarakat serta asas-asas manajemen. Sesuai dengan misi RS dan puskesmas di
era otonomi ini, puskesmas dan RS mempunyai misi mengembangkan pelayanan
kesehatan masyarakat dengan menggunakan pendekatan mangemen.
Khusus untuk program pelayanan keshatan di puskesmas, upaya
pencegahan harus lebih banayak dikembangkan. Di dalam pelaksanaanya,
pimpinan puskesmas perlu lebih banayka bekerja sama dengan klompok
masyarakat yang ada di wilayah kerjanya. Untuk itu, pimpinan puskesmas harus
peka dengan kebutuhan masyarakat sesuai dengan masalah kesehatan masyarakat
yang potensial berkemabang di wilayah kerjannya masing-masing. Dokter sebagai
pimpinan puskesmas harus mampu motor penggerak kelompok-kelompok
masyarakat di wilayah kerjannya dan mengembangkan program penganggulangan
masalah kesehatan masyarakat. Dengan demikian, misi puskesmas sebagai unit
pelaksanaan teknis pembangunan keshatan di wilayah kerjanya dapat
dilaksanakan secara produktif, efektif dan efisien.
1. Apa sajakah tingkatan dalam manajemen?
2. Apa fungsi-fungsi dari manajemen?
3. Apa saja keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer dalam
tingkatan masing-masing?
4. Bagaimana langkah dalam menjalankan manajemen Kesehatan?
5. Bagaimana pula langkah dalam manajemen puskesmas?
6. Apa saja hambatan yang dihadapi dalam menjalankan suatu manajemen?
![Page 5: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/5.jpg)
TINGKATAN MANAJEMEN
Top ManaJemen
Low ManaJemen
Middle ManaJemen
Keterampilan ManaJer
Tugas ManaJer
MANAJEMEN
![Page 6: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/6.jpg)
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Manajemen
Istilah manajemen berasal dari kata kerja (bahasa Inggris) to manage yang
berarti control. (Mohammad Fal Sadikin, Danny Kriestanto, Erik Hadi Saputra,
Lilis Nurhayati : 2009)
Dalam bahasa Indonesia istilah untuk kata manajemen diartikan dengan
berbagai macam :
a. Lembaga Administrasi Negara, manajemen diartikan dengan istilah
kepemimpinan.
b. Angkatan Darat, manajemen diartikan dengan istilah pembinaan.
c. Universitas Indonesia, manajemen diartikan dengan istilah ketatalaksanaan.
d. Universitas Gajahmada dan Universitas Pajajaran, manajemen diartikan dengan
istilah pengurusan.
Adapun pengertian manajemen menurut para ahli, antara lain:
a. Jhon D. Millet
Manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang-
orang yang terorganisir secara formal sebagai kelom-pok untuk memperoleh
tujuan yang diinginkan.
b. Ordway Tead
Manajemen adalah proses dan perangkat yang mengarahkan serta
membimbing kegiatan-kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
c. Jhon F. Me
Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha
minimal demikian pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal
baik bagi pimpinan maupun para pekerja serta memberikan pelayanan yang
sebaik mungkin kepada masyarakat .
d. George R. Terry
Manajemen adalah proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
planning, organizing, actuating dan controlling dimana pada masing-masing
![Page 7: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/7.jpg)
bidang digunakan baik ilmu pengetahuan maupun keahlian dan yang diikuti
secara berurutan dalam rangka usaha mencapai sasaran yang telah ditetapkan
semula.
2.2 Pengertian Manajemen Kesehatan
Dalam kegiatan apa saja, agar kegiatan tersebut dapat mencapai tujuannya
secara efektif diperlukan pengaturan yang baik. Demikian juga kegiatan dan atau
pelayanan kesehatan masyarakat juga memerlukan pengaturan yang baik, agar
tutjuan tiap kegiatan atau program itu tercapai dengan baik. Proses pengaturan
kegiatan ilmiah ini disebut manajemen, sedangkan proses untuk mengatur
kegiatan-kegiatan atau pelayanan kesehatan masyarakat disebut manajemen
pelayanan kesehatan masyarakat. (Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo: 2007)
Sebagian orang menyatakan bahwa proses pengaturan kegiatan untuk
mencapai tujuan ini disebut administrasi, sehingga proses pengaturan kegiatan
dan atau pelayanan kesehatan masyarakat disebut administrasi kesehatan
masyarakat. Disini timbul kerancuan, karena proses kegiatan sama, namun istilah
berbeda ‘manajemen’ dan ‘administrasi’. Dalam hal ini tidak perlu diperdebatkan
mana yang benar ‘manajemen’ atau ‘administrasi’. Menurut pendapat penulis
melihat dari proses atau kegiatannya sama maka kedua hal tersebut sama.
Sedangkan pemakaiannya, apakah menggunakan ‘manajemen’ atau ‘administrasi’
terserah kepada kita masing-masing yang memakainya (tergantung selera). (Prof.
Dr. Soekidjo Notoatmodjo: 2007)
Dalam uraian ini penulis lebih cenderung menggunakan ‘manajemen’
daripada ‘administrasi’. Banyak ahli yang telah membuat batasan tentang
manajemen ini, antara lain:
a. The accomplishing of a predeterminated objectives through the effort other
people atau: Manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan
dengan mengguanakan orang lain. (Robert D. Terry)
b. Management is the process, by which the excution of given purposes is put in
to operation and supervised atau: Manajemen adalah proses dimana
![Page 8: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/8.jpg)
pelaksanaan dari suatu tujuan diselenggarakannya dan diawasi. (Encyclopedia
of social sciences)
c. Getting things done through the offeot of people, and that function breaks
down in to at least 2 major responsibilities, one which is planning, the other
control atau: Manajemen adalah membuat tujuan tercapai melalui kegiatan-
kegiatan orang lain dan fungsi-fungsinya dapat dipecah sekurang-kurangnya 2
tanggung jawab utama, yakni perencanaan dan pengawasan.
d. Management is the process under taken by one or more persons to coordinate
the activities of other persons to achive results not attainable by anyone persons
acting allone atau: Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu
ornag atau lebih untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna
mencapai hasil tujuan yang tidak dapat dicapai oleh hanya satu orang saja.
(Evancevich, 1989)
Dari batasan-batasan tersebut dapat diambil suatu kesimpulan umum
bahwa manajemen adalah suatu kegiatan untuk mengatur orang lain guna
mencapai tujuan atau menyelesaikan pekerjaan. Seorang manajer dalam mencapai
tujuan adalah secara bersama-sama dengan orang lain atau bawahannya. Apabila
batasan ini diterapkan dalam bidangh kesehatan masyarakat dapat dikatakan
sebagai berikut. Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau seni untuk
mengatur para petugas kesehatan dan non petugas kesehatan guna meningkatkan
kesehatan masyarakat melalui program kesehatan. (Prof. Dr. Soekidjo
Notoatmodjo: 2007)
Dengan kata lain manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan
manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang
menjadi objek atau sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan
masyarakat. Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh, terpadu yang terdiri dari
berbagai elemen (subsistem) yang saling berhubungan dalam suatu proses attau
struktur dalam upaya menghasilkan sesuatu atau mencapai suatu tujuan tertentu.
Oleh sebab itu, sistem pelayanan kesehatan merupakan struktur atau gabungan
dari subsistem dalam suatu unit atau dalam suatu proses untuk mengupayakan
pelayanan kesehatan masyarakat baik preventif, kuratif, promotif maupun
![Page 9: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/9.jpg)
rehabilitatif. Sehingga sistem pelayanan kesehatan ini dapat berbentuk Puskesmas,
Rumah Sakit, Balkesmas, dan unit-unit kesehatan lain. (Prof. Dr. Soekidjo
Notoatmodjo: 2007)
Dari pendapat berbagai pendapat para ahli dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa fungsi manajemen itu pada garisnya terdiri dari:
a. Perencanaan (planning)
b. Pengorganisasian (organizing)
c. Penyusunan personalia (staffing)
d. Pengkoordinasian (coordinating)
e. Penyusunan anggaran (budgeting)
2.3 Kegiatan Manajemen
Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya di dalam
organisasi. Kegiatan manajemen tingkat atas, menengah dan bawah adalah
berbeda. Kegiatan-kegiatan manajemen mempengaruhi pengolahan informasi,
karena informasi yang dibutuhkan berbeda untuk masing-masing tingkatan.
Kebutuhan informasi yang berbeda ini dapat diketahui dari masing-masing
kegiatan manajemen tersebut. Kegiatan manajemen untuk masing-masing
tingkatan dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Perencanaan strategi (strategic planning), merupakan kegiatan manajemen
tingkat atas.
2. Pengendalian manajemen (management control), merupakan kegiatan
manajemen tingkat menengah.
3. Pengendalian operasi (operational control), merupakan kegiatan manajemen
tingkat bawah.
![Page 10: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/10.jpg)
BAB 3. PEMBAHASAN
3.1 Tingkatan Manajemen
Bahwa manajemen digunakan dalam segala bentuk kegiatan baik kegiatan
profesi maupun non profesi, baik organisasi pemerintah maupun swasta, maka
manajer dapat diklasifikasikan dalan dua cara yaitu tingkatan dalam organisasi
dan lingkup kegiatan yang dilakukan.
Bila dilihat dari tingkat dalam organisasi, manajemen dibagi menjadi tiga
golongan yang berbeda, yaitu :
1. Manajemen Puncak (Top Manajemen)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-
keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil
direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat
puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan
mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer
dibawahnya. Misal:
2. Manajemen Menengah (Middle Manajemen)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi,
artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang
lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan
tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur
produk.
3. Manajemen Bawah/Lini (Low Manajemen)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah
ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga
memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup
prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal:
supervisor/pengawas produksi, mandor.
![Page 11: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/11.jpg)
Gambar 1. Tingakatan manajer dalam suatu organisasi.
Top level manajemen dan executive manajemen dapat terdiri dan direktur
utama (president), direktur (vice-president) dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi
pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi. Sedang middle
level manajemen dapat terdiri dari manajer-manajer divisi dan manajer-
manajercabang.
Lower level manajemen disebut dengan operating manajemen dapat
meliputi mandor dan pengawas.Top level manajemen disebut juga dengar
strategic level, middle level manajemen dengan tactical level dan lower level
manajemen dengan technical level.
Jumlah manajemen pada setiap tingkatan tergantung pada besar kecilnya
suatu organisasi atau instansi. Namun demikian, biasanya Top Management
jumlahnya akan lebih sedikit dari pada Middle Management, dan Middle
Management lebih sedikit daripada Lower Management.
Jadi semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin banyak memerlukan
keterampilan administrasi/manajemen, tetapi keterampilan operasionalnya
semakin rendah. Sebaliknya semakin rendah kedudukan seseorang, maka
keteramplian operasionalnya semakin tinggi, sedangkan keterampilan
administrasinya/manajemennya makin rendah.
Dengan bahasa yang sederhana, sebetulnya ketiga jenis tingkatan
manajemen tersebut bekerja pada waktu yang sama, tetapi jenis kegiatannya
![Page 12: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/12.jpg)
berbeda. Manajemen Tingkat Atas lebih banyak bekerja dengan pikiran, sedikit
sekali bekerja secara fisik atau tenaga. Manajemen Tingkat Menengah, antara
kerja pikir dengan kerja fisik boleh dikatakan seimbang. Sedangkan Manajemen
Tingkat Bawah, bekerja dengan pikiran sedikit sekali, sementara dengan fisik atau
tenaga amat besar/banyak.
Dilihat dari kegiatan yang dilakukan :
Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada suatu kegiatan unit organisasi
(produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dll
Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.
Didalam melaksanakan tugas, setiap tingkatan manajer mempunyai fungsi
utama atau keahlian yang berbeda yaitu:
1. Keahlian Teknik (Technical Skill) yaitu keahlian tentang bagaimana cara
mengaerjakan dan menghasilkan sesuatu yang teriri atas pengarahan dengan
motivasi, supervisi, dan kemunikasi .
2. Keahlian Manajerial (Managerial Skill) yaitu keahlian yang terkait dengan hal
penetapan tujuan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, dan
pengawasan.
Informasi merupakan sumber daya utama bagi manajer yang dapat
dikelola, bersumber pada 2 pengaruh :
1. Kegiatan bisnis semakin kompleks.
2. Komputer mencapai kemampuan yang semakin baik.
Output yang dihasilkan digunakan oleh manajer dan orang-orang yang
membutuhkan:
Computer Literate
Keahlian Manajer
Information Literate
Sumber daya Manajemen Informasi dapat berupa:
1. Sumber daya FISIK : manusia, mesin, material, uang.
2. Sumber daya KONSEPTUAL : Informasi (termasuk data).
Tugas manajer mengelola sumber daya ini agar dapat digunakan secara
efektif. Manajer harus memastikan bahwa data mentah yang terkumpul dan
![Page 13: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/13.jpg)
kemudian diproses menjadi informasi yang berguna dan kemudian memastikan
bahwa informasi tersebut layak digunakan oleh oarng-orang dilingkungan
organisasi dalam bentuk yang tepat danpada saat yang tepat sehingga informasi
tersebut dapat digunakan secara maksimal. Akhirnya manajer membuang
informasi yang tidak berguna dan menggantinya dengan informasi yang up-to-
date. Semua Kegiatan diatas dinamakan “Manajemen Informasi”.
3.2 Fungsi Manajemen
Sampai saat ini, masih belum ada consensus baik di antara praktisi
maupun di antara teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen,
sering pula disebut unsur-unsur manajemen.
Berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen akan tampak jelas
dengan dikemukakannya pendapat beberapa penulis sebagai berikut :
- Louis A. Allen : Leading, Planning, Organizing, Controlling.
- Prajudi Atmosudirdjo : Planning, Organizing, Directing, atau Actuating and
Controlling.
- John Robert B., Ph.D : Planning, Organizing, Command -ing, and Controlling.
- Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.
- Luther Gullich : Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating,
Repor-ting, Budgeting.
- Koontz dan O’Donnel : Organizing, Staffing, Directing, Planning,
Controlling.
- William H. Newman : Planning, Organizing, Assem-bling, Resources,
Directing, Controlling.
- Dr. S.P. Siagian., M.P.A : Planning, Organizing, motivating and Controlling.
- William Spriegel : Planning, organizing, Controlling
- Lyndak F. Urwick : Forecasting, Planning Orga-nizing, Commanding,
Coordina-ting, Controlling.
- Dr. Winardi, S.E : Planning, Organizing, Coordi-nating, Actuating, Leading,
Co-mmunication, Controlling
![Page 14: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/14.jpg)
- The Liang Gie : Planning, Decision making, Directing, Coordinating, Control-
ling, Improving.
- James A.F.Stoner : Planning, Organizing, Leading, and Controlling.
- George R. Terry : Planning, Organizing, Staffing, Motivating, and
Controlling.
Dari beberapa pendapat para penulis di atas dapat dikombinasikan, fungsi-
fungsi manajemen adalah sebagai berikut :
a) Planning
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan
yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa
perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu
hasil yang diinginkan. Fungsi perencanaan sebagai suatu proses, mempunyai
langkah-langkah yang perlu dilakukan yaitu :
1. Analisis situasi
2. Identifikasi masalah
3. Prioritas masalah
4. Menetapkan tujuan
5. Alternatif pemecahan masalah
6. Rencana kerja (plan of action)
Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang
perlu untuk mencapai sasaran tadi.
b) Organizing
Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam
cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
c) Leading
Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :
Mengambil keputusan
Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan
bawahan.
Memeberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya
mereka bertindak.
![Page 15: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/15.jpg)
Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta
memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil
dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.
d) Actuating
Penggerakan adalah tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok suka berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran agar sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi (George R. Terry)
e) Directing/Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan
dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi
kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat
dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah
ditetapkan semula.
f) Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi
manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada
bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang
diinginkan oleh atasan.
g) Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen
untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan,
kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan
menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang
terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.
h) Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah
satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu
mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke
jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.
![Page 16: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/16.jpg)
i) Reporting
Reporting adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian
perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala
hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih
tinggi.
j) Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan
personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja,
pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna
maksimal kepada organisasi.
k) Forecasting
Forecasting adalah meramalkan, memproyeksikan, atau mengadakan taksiran
terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang
lebih pasti dapat dilakukan.
l) Evaluating
Penilaian adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah keberhasilan
dari pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan yang ditetapkan (who).
Fungsi pengawasan perlu dibedakan dengan evaluasi yang dilakukan untuk
mengetahui kemajuan pelaksanaan program. perbedaannya terletak pada
sasarannya, sumber data, pelaksana siapa dan waktu pelaksanaannya
3.3 Keterampilan Manajer
Secara umum, terdapat empat keterampilan manajer pada masing-masing
tingkat manajer:
1. Keterampilan Konseptual
Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan
mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
2. Keterampilan Kemanusiaan
Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan memahami dan memotivasi
orang lain.
![Page 17: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/17.jpg)
3. Keterampilan Administrasi
Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang
dilakukan.
4. Keterampilan Teknik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode
dari suatu bidang tertentu.
Gambar 2. Perbedaan masing-masing tingakatan manajer
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer
membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut
adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk
membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau
ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana
kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran
ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai
proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional
juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan
keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang
lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif
harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya.
Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat
karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka
![Page 18: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/18.jpg)
kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan
manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat
yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk
menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program
komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua
keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
4. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer
untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin
mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004,
sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan
bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu,
maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per
menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan
sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji
yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka
miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti
membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
5. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara
terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang
paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top
manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan.
Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai
alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus
mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang
dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan
![Page 19: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/19.jpg)
alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap
berada di jalur yang benar.
Pada pengertian tersebut dikatakan bahwa manajemen adalah proses
pencapaian tujuan melalui kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam
manajemen terdapat minimal 4 (empat) ciri, yaitu:
a. ada tujuan yang hendak dicapai,
b. ada pemimpin (atasan),
c. ada yang dipimpin (bawahan),
d. ada kerja sama.
Khusus menyangkut masalah pemimpin (atasan) harus memiliki berbagai
kemampuan ( skills). Kemampuan ( skills) yang dimaksud terdiri dari:
1. Managerial skills (entrepreneurial), yaitu kemampuan untuk mempergunakan
kesempatan secara efektif serta kecakapan untuk memimpin usaha-usaha
yang penting.
2. Techological skills, yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang
diperlukan pada pelaksanaan pekerjaan ekonomis.
3. Organisational skills, yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha.
Dalam kenyataannya tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh
kemampuan dengan tingkat intensitas yang sama. Sebab pemimpin itu sendiri
dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tingkatan. Sehingga kemampuan yang
harus dimilikinya pun tentu berbeda.
3.4 Langkah-Langkah Manajemen Kesehatan
Langkah-langkah dalam menjalankan manajemen kesehatan:
a) Planning
Gitosudarmo (1998) menyatakan bahwa planning (perencanaan) pada
prinsipnya merupakan pemilihan sasaran organisasi atau penentuan tujuan
orgnisasi yang kemudian dijabarkan ke dalam bentuk kerja sama dan
pembagian tugas. Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan
dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan
tujuan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
![Page 20: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/20.jpg)
Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil
tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya
tak dapat berjalan. Kegiatan perencanaan meliputi pemilihan dan penentuan
tujuan organisasi, dan penyusunan strategi, kebijaksanaan, program, dan lain-
lain.
Selanjutnya Hapzi Ali (2008) memaparkan tentang sisi positif dan negatif dari
sebuah kegiatan perencanaan, beberapa jenis perencanaan, proses
perencanaan, serta hambatan dalam melakukan kegiatan perencanaan.
1. Positif dan negatif perencanaan
Sisi positif:
a. membantu melihat masa depan
b. koordinasi semakin baik
c. mengurangi ketidakpastian
d. lebih mendekatkan organisasi ke tujuannya
Sisi negatif:
a. waktu dan tenaga ekstra
b. penekanan yang berlebihan pada perencanaan mengakibatkan
ketidakseimbangan dengan fungsi lainnya
2. Beberapa jenis perencanaan
Visi & Misi menggambarkan peranan atau maksud keberadaan suatu
organisasi pada masyarakat tertentu.
Tujuan merupakan titik akhir dimana aktivitas organisasi diarahkan.
Strategi merupakan rencana umum/pokok untuk mencapai tujuan
organisasi.
Kebijakan merupakan pernyataan atau pemahaman umum yang
membantu mengarahkan pengambilan keputusan (khususnya cara
berpikirnya).
Prosedur merupakan serangkaian aktivitas atau tindakan, yang lebih
mengarahkan tindakan (bukan cara berpikir).
![Page 21: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/21.jpg)
Aturan merupakan rencana yang dipilih dari beberapa alternatif, untuk
dilakukan atau tidak dilakukan.
Program merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari tujuan,
kebijakan, prosedur, aturan, penugasan, langkah yang harus dilakukan,
alokasi sumber daya, dan elemen lainnya, berdasarkan alternatif
tindakan yang dipilih.
Anggaran merupakan rencana yang dinyatakan dalam angka.
3. Proses perencanaan
Perencanaan Strategis
Dari misi organisasi diturunkan tujuan strategis. Rencana strategis
ditujukan untuk mencapai tujuan strategis. Biasanya rencana strategis
ditetapkan oleh manajemen puncak.
Perencanaan Taktis
Rencana taktis diturunkan dari misi dan rencana strategis. Rencana
taktis ditujukan untuk mencapai tujuan taktis yang merupakan bagian
tertentu dari rencana strategis. Fokus pada hubungan manusia dan aksi,
dan biasanya ditetapkan oleh menajemen menengah.
Rencana Operasional
Tujuan operasinal diturunkan dari tujuan dan rencana taktis. Rencana
operasional lebih sempit dengan jangka waktu yang lebih pendek dan
banyak melibatkan manajemen tingkat bawah.
1) Rencana Tunggal untuk aktivitas tidak berulang, contoh: program,
proyek, dan anggaran.
2) Rencana Standing untuk aktivitas yang berulang, contoh:
kebijakan, prosedur standar, dan aturan.
Perencanaan Situasional (kontijensi)
Merupakan perencanaan yang mencakup perencanaan alternatif jika
kejadian situasional muncul.
![Page 22: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/22.jpg)
Perencanaan dan Tingkatan Manajemen
Manajemen puncak akan lebih banyak terlibat dalam perencanaan
strategis, manajemen menengah dalam perencanaan taktis, dan
manajemen tingkat bawah dalam perencanaan operasional.
4. Hambatan dalam melakukan kegiatan perencanaan
Hambatan dalam Perencanaan yang Efektif
Tujuan yang tidak tepat, tidak memahami lingkungan dan organisasi,
dan tidak percaya diri.
Mengatasi Hambatan
Pelatihan atau bantuan untuk manajer dalam hal penetapan tujuan dan
pemahaman organisasi dan lingkungan.
b) Organizing
Donnely (1975) menyatakan bahwa pengorganisasian adalah suatu pekerjaan
yang dilakukan oleh seorang pimpinan untuk menggabungkan dan mengatur
sumber daya yang dimiliki. Langkah-langkah yang diperlukan meliputi:
penetapan struktur organisasi dengan pembagian tugas
pengaturan hak dan wewenang masing-masing sehingga dapat bekerjasama
secara efisien dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu
kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian
mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang
yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi
tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa
yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-
tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas
tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil, penentuan sumber
daya dan kegiatan yang dibutuhkan, menyusun organisasi atau kelompok
kerja, penugasan wewenang dan tanggungjawab serta koordinasi.
Pengorganisasian pada dasarnya sebagai alat yang akan dapat merealisasi
![Page 23: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/23.jpg)
sasaran atau tujuan tujuan organisasi yang telah dibuat oleh manajer
(Gitosudarmo 1998).
Luluk Kholisoh (2005) menyatakan bahwa pengorganisasian adalah proses
yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan
tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat
memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif
dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan dalam fungsi
pengorganisasian meliputi:
1. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan
menetapkan prosedur yang diperlukan.
2. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis
kewenangan dan tanggungjawab.
3. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber
daya manusia/tenaga kerja.
4. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.
Dalam fungsi pengorganisasian, manager memutuskan bagaimana caranya
memadukan sumber daya manusia dan sumber daya-sumber daya lainnya
yang dimiliki oleh organisasai tersebut sehingga rencana-rencana organisasi
dapat digulirkan.
c) Controling
Aswar Daris (2009) menegaskan pengawasan (controlling) adalah segenap
kegiatan untuk meyakinkan dan menjamin bahwa tugas/pekerjaan telah
dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, kebijaksanaan yang
telah digariskan dan perintah (aturan) yang diberikan. Pengawasan adalah
suatu pemeriksaan yang dilakukan secara menyeluruh dengan mengadakan
perbandingan yang seharusnya (das Sollen) dan yang adanya (das Sein).
Pengendalian adalah pengawasan yang mempunyai wewenang untuk
melakukan tindak turun tangan, atau pengendalian adalah pengawasan yang
dilanjutkan dengan tindakan koreksi. Pengawasan merupakan bagian dari
![Page 24: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/24.jpg)
fungsi manajemen, disamping fungsi perencanaan, pengorganisasian dan
pelaksanaan. Pengawasan adalah tanggung jawab pimpinan, tapi karena tidak
mungkin pimpinan melakukan semuanya maka pengawasan dilimpahkan
kepada unit pengawasan. Disamping itu pengawasan harus bisa mengukur
objek apa yang telah dicapai, menilai pelaksanaan serta
mengadakan/menyarankan tindakan perbaikan atau penyesuaian yang
dipandang perlu, disamping itu pengawasan sendiri harus bisa mengevaluasi
diri tentang apa yang telah dicapainya (inspeksi diri). Secara langsung
pengawasan bertujuan untuk:
1. Menjamin ketepatan pelaksanaan sesuai rencana, kebijaksanaan dan
perintah (aturan yang berlaku).
2. Menertibkan kordinasi kegiatan
Kalau pelaksana pengawasan banyak , jangan ada objek pengawasan
dilakukan berulang-ulang , sebaliknya ada objek yang tak pernah tersentuh
pengawasan.
3. Mencegah pemborosan dan penyimpangan
4. Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas barang dan jasa yang
dihasilkan. Tujuan akhir suatu pekerjaan yang professional adalah
terciptanya kepuasan masyarakat (konsumen), Masyarakat puas akan
datang kembali dan mengajak teman-teman nya, sehingga meningkatkan
produksi/penjualan yang akhirnya akan meningkatkan pendapatan
perusahaan
5. Membina kepercayaan masyarakat pada kepemimpinan organisasi
Ruang lingkup/sasaran pengawasan adalah:
1. Sumber daya (resources=input) yang terkenal dengan 5M.
2. Prosesnya yang mempunyai prosedur tetap dengan standar dan cara kerja
yang baik sehingga menghasilkan produk yang bermutu.
3. Hasil (output) baik secara kualitatif dan kuantitatif.
Masyarakat percaya saja akan mutu kemanfaatan dan keamanan produk yang
dihasilkan, karena itu perlu dilakukan internal audit oleh bagian quality
control nya dan eksternal audit oleh institusi pengawas.
![Page 25: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/25.jpg)
Sukamdiyo (1997) menyatakan bahwa fungsi pengendalian (controling)
merupakan proses memastikan bahwa hasil-hasil sesuai dengan rencana-
rencana semula.
Dalam melaksanakan fungsi pengendalian, manajer-manajer mengambil
langkah-langkah penting dalam upaya memastikan bahwa setiap bagian
organisasi mengikuti rencana yang telah digariskan dalam tahap perencanaan.
Manajer-manajer mempelajari laporan-laporan yang ada dan kemudian
membandingkannnya dengan rencana- rencana yang telah disusun
sebelumnya.
Perbandingan-perbandingan ini dapat menunjukkan dimana kegiatan-kegiatan
usaha tidak berjalan dengan secara efisien dan dimana orang- orang yang
membutuhkan bantuan dalam menunaikan tugas-tugasnya. Laporan-laporan
yang masuk ke manajemen disebut umpan balik. Umpan balik (feedback)
adalah informasi yang dapat dipakai untuk mengevaluasai atau mengoreksi
tahap-tahap yang diambil untuk menerapkan sebuah rencana. Berbekal umpan
balik, seorang manajer (atau karyawan) dapat mengambil langkah seperlunya.
Umpan balik yang diterima oleh manajemen dapat saja mengidentifikasikan
adanya kebutuhan untuk merevisi rencana, menyusun strategi baru, atau
menata ulang struktur organisasi. Umpan balik merupakan kunci manajemen
yang efektif dalam setiap organisasi. Umpan balik mempunyai dua fungsi
yaitu:
1. Umpan balik memberikan sinyal kepada manajer perihal aktifitas-aktifitas
perusahaan. Apabila kinerja ternyata selaras dengan rencana, umpan balik
ini menadakan bahwa kegiatan-kegiatan dalam keadaan terkendali dan
tidak dibutuhkan tindakan manjemen. Namun apabila kinerja ternyata
menyimpang jauh dari rencana, maka manajemen perlu memutuskan
bagaimana mengubah kegiatan-kegiatan perusahaan dalam rangka
membenahi kenerjanya pada masa yang akan datang.
2. Umpan balik memungkinkan manajemen mengevaluasi kinerja.
Manajemen lapisan atas mesti mengevaluasi seberapa baik manajemen
![Page 26: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/26.jpg)
lapisan bawah menunaikan aktivitas-aktivitas yang dibebankan kepada
mereka dalam tahap perencanaan terdahulu.
3.5 Langkah-Langkah Manajemen Puskesmas
Untuk terselengaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan, puskesmas perlu
ditunjang oleh manajemen puskesmas yang baik.
Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara
sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien. Ada
tiga fungsi manajemen puskesmas yakni perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban.
1. Perencanaan
Merupakan proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi
masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas. Rencana tahunan puskesmas
dibedakan atas dua macam yaitu rencana tahuna upaya kesehatan wajib.
Kedua, rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan.
a. Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib
Langkah – langkah perencanaan yang harus dilakukan puskesmas adalah :
i. Menyusun Usulan Kegiatan
Usulan disusun dalam bentuk matriks (Gantt Chart) yang berisikan
rincian kegiatan, tujuan, sasarn, besaran kegiatan (volume), waktu,
lokasi, serta perkiraan kebutuhan biaya untuk setiap kegiatan. Rencana
ini disusun melalui pertemuan perencanaan tahunan puskesmas yang
dilaksanakan sesuai dengan siklus perencanaan kabupaten/kota
dengan mengikutsertakan BPP serta dikoordinasikan dengan cermat.
ii. Mengajukan usulan kegiatan
Langkah kedua adalah mengajukan usulan kegiatan ke dinas
kesehatan kabupaten/kota untuk persetujuan pembiayaan. Dalam
mengajukan usulan kegiatan harus dilengkapi dengan usulan
kebutuhan rutin, saran dan prasarana dan operasional puskesmas
beserta pembiayaannya.
![Page 27: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/27.jpg)
iii. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
Langkah ketiga adalah menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang
telah disetujui oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Rencana Kerja
Kegiatan/Plan of Action), dalam bentuk matriks (Gantt Chart) yag
dilengkapi dengan pemetaan wilayah (mapping)
b. Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan
Langkah – langkah yang harus dilakukan adalah :
i. Identifikasi upaya kesehatan pengembangan
Identifikasi dilakukan berdasarkan ada tidaknya masaah kesehatan
yang terkait dengan setiap upaya kesehatan pengembangan tersebut.
Apabila puskesmas memiliki kemampuan, identifikasi masalah
dilakukan bersama masyarakat melalui pengumpulan data secara
langsung di lapangan (Survei mawas Diri). Tetapi apabila kemampuan
pengumpulan data bersama masyarakat tidak dimiliki oleh puskesmas,
identifikasi dilakukan melalui kesepakatan kelompok (Delbecq
Technique).
Survei mawas diri adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengenali
keadaan dan masalah yang dihadapi, serta potensi yang dimiliki untuk
mengatasi masalah tersebut. Tahap pelaksanaan antaralain
pengumpulan data (data primer maupun data sekunder), pengolahan
data dan penyajian data berupa data masalah dan potensi.
Delbecq Technique merupakan perumusan masalah dan identifikasi
potensi melalui kesepakatan sekelopok orang yang memahami
masalah tersebut. Tahapannya berupa pembentukan tim, menyusun
daftar masalah, menetapkan criteria penilaian masalah, dan
menetapkan urutan prioritas masalah berdasarkan criteria penilaian
dilengkapi dengan urutan tentang potensi yang dimiliki.
ii. Menyusun Usulan kegiatan
Langkah kedua adalah menyusun usulan kegiatan yang berisikan
rincian kegiatan, tujuan, sasaran, besaran kegiatan (volume), waktu,
lokasi serta perkiraan kebutuhan biaya untuk setiap kegiatan. Rencana
![Page 28: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/28.jpg)
yang telah disusun diajukan dalam bentuk gantt chart. Penyusunan
rencana pada tahap awal pengembangan program dilakukan melalui
pertemuan yang dilaksanakan secara khusus bersama dengan BPP dan
dinkes kabupaten/kota dalam bentuk musyawarah masyarakat.
iii. Mengajukan Usulan kegiatan
Langkah ketiga mengajukan ususlan kegiatan ke dinas kesehatan
kabupaten/kota untuk pembiayaannya. Usulan kegiatan dapat pula
diajukan ke Badan Penyantun Puskesmas atau pihak – pihak lainnya.
iv. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
Langkah keempat menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang telah
disetujui oleh dinas kesehatan kabupaten/kota atau penyandang dana
lain.
2. Pelaksanaan dan Pengendalian
Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan, pemantauan
serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas, baik
rencana tahunan upaya kesehatan wajib maupun rencana tahunan upaya
kesehatan pengembangan, dalam mengatasi masalah kesehatan di wilayah
kerja puskesmas. Langkah –langkah pelaksanaan dan pengendalian adalah
sebagai berikut :
a. Pengorganisasian
Untuk dapat terlaksanaya rencana kegiatan puskesmas perlu dilakukan
pengorganisasian. Ada dua macam pengorganisasian yang harus dilakukan.
Pertama, pengorganisasian berupa penentuan para penanggungjawab dan
para pelaksana untuk setiap kegiatan serta untuk setiap satuan wilayah
kerja. Kedua, pengorganisasian berupa penggalangan kerjasama tim secara
lintas sektoral.
b. Penyelenggaraan
Setelah pengorganisasian selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya adalah
menyelnggarakan rencana kegiatan puskesmas, dalam arti para penanggung
jawab dan para pelaksana yang telah ditetapkan pada pengorganisasian,
![Page 29: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/29.jpg)
ditugaskan menyelenggarakan kegiatan puskesmas sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.
c. Pemantauan
Penyelenggaraan kegiatan harus diikuti dengan kegiatan pemantauan yang
dilakukan secara berkala. Kegiatan pemantauan mencakup hal – hal sebagai
berikut :
i. Melakukan telaahan penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai
yang dibedakan atas dua hal yaitu telaahan internal dan telaahan
eksternal.
Telaahan internal yakni telaahan bulanan terhadap penyelenggaraan
kegiatan dan hasil yang dicapai oleh puskesmas, dibandingkan dengan
rencana dan standar pelayanan. Telaahan eksternal yakni telaahan
triwulan terhadap hasil yang dicapai oleh sarana pelayanan kesehatan
tingkat pertama lainnya serta sector lain terkait yang ada di wilayah
kerja puskesmas. Telaahan triwulan ini dilakuka dalam lokakarya mini
triwulan puskesmas secara lintas sektoral.
ii. Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan keiatan sesuai dengan
pencapaian kinerja puskesmas serta masalah dan hambatan yang
ditemukan dari hasil telaahan bulanan dan triwulan.
d. Penilaian
Kegiatan penilaian dilakukan pada akhir tahun anggaran. Kegiatan yang
dilakukan mencakup hal – hal berikut :
- Melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil
yang dicapai, dibandingkan dengan rencana tahunan dan standar
pelayanan.
- Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan
pencapaian serta masalahn dan hambatan yang ditemukan untuk
rencana tahun berikutnya.
3. Pengawasan dan Pertanggungjawaban
Pengawasan dan pertanggungjawaban adalah proses memperoleh kepastian
atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap
![Page 30: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/30.jpg)
rencana dan peraturan perundang – undangan serta berbagai kewajiban yang
berlaku. Untuk terselenggaranya pengawasan dan pertanggungjawaban
dilakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Pengawasan
Pengawasan dibedakan atas dua macam yakni pengawasan internal dan
pengawasan eksternal. Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh
atasan langsung. Pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat, dinas
kesehatan kabupaten/kota serta berbagai institusi pemerintah terkait.
Pengawasan mencakup aspek administrative, keuangan dan teknis
pelayanan.
b. Pertanggungjawaban
Pada setiap akhir tahun anggaran, kepala puskesmas harus membuat
laporan pertanggungjawaban tahunan yang mencakup pelaksanaan
kegiatan serta perolehan dan penggunaan berbagai sumber daya termasuk
keuangan. Laporan tersebut disampaikan ke dinas kesehatan
kabupaten/kota serta pihak–pihak terkait lainnya. Apabila terjadi
penggantian kepala puskesmas, maka kepala puskesmas yang lama
diwajibkan membuat laporan pertanggungjawaban masa jabatannya.
3.6 Hambatan dalam menjalankan Manajemen
Dalam menjalankan tugasnya, seorang manajer tidak terlepas pula dari
hamabtan-hambatan yang selalu menyertai, hal tersebut terjadi pada semua
tingkatan manajemen, antara lain hambatan dalam keterampilan konseptual
(pengambilan kebijaksanaan), kepemimpinan yang kurang baik, kerja sama yang
buruk (humanity skill), komunikasi yang kurang lancar, manajemen skill,
pemberian beban kerja yang terlalu berlebih, hingga pengalaman yang kurang.
Selain hambatan dari sumber daya manusia sendiri, hambatan dapat juga
muncul dari factor luar, yakni,keterlambatan system informasi, adanya hambatan
semantic (hambatna dalam proses penyampaian), hingga biaya pelaksanaan.
![Page 31: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/31.jpg)
BAB 4. KESIMPULAN
1. Manajemen dibagi menjadi tiga golongan yang berbeda, yaitu Manajemen
Puncak (Top Manajemen), Manajemen Menengah (Middle Manajemen),
Manajemen Bawah/Lini (Low Manajemen).
2. Dari beberapa pendapat para penulis dapat dikombinasikan, fungsi-fungsi
manajemen adalah planning, organizing, leading, actuating, directing,
motivating, coordinating, controlling, reporting, staffing, forecasting, dan
evaluating,
3. Terdapat empat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat manajer,
antara lain keterampilan konseptual, keterampilan kemanusiaan, keterampilan
administrasi, dan keterampilan teknik.
4. Langkah-langkah dalam menjalankan manajemen kesehatan, yaitu planning,
organizing, serta controlling.
5. Terdapat tiga fungsi manajemen puskesmas yakni perencanaan, pelaksanaan
dan pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban.
6. Factor penghambar dalam menjalankan suatu manajemen, yakni factor
internal (dari manusianya sendiri) maupun eksternal (lingkungan).
![Page 32: laporan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062805/55cf9670550346d0338b791c/html5/thumbnails/32.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Ernawati Trisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah. 2006. Pengantar Manajemen.
Kencana : Jakarta.
Heru Kusyuliantara, Mubasysyir Hasanbasri . 2006. Gambaran Pelaksanaan
Program Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kumun Kabupaten Kerinci.
Working Paper Series No. 26 April 2006, First Draft
Sutisna. 2010. Pengertian Manajemen. [on-line].
http://sutisna.com/pengetahuan/pengertian-manajemen-3/. [20 Juni 2010].
Tim Elearning Gunadarma. Tanpa tahun. Modul Pengantar Manajemen. [on-line].
http://srisetya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17148/Pengertian+M
anajemen.pdf. [20 Juni 2010].