lap_kwu

Upload: wawannsh

Post on 02-Jun-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 LAP_KWU

    1/6

    F. KENDALA PRODUKSI

    Kendala produksi yang dialami oleh SPAT tidak begitu besar , hanya

    terletak pada proses pengupasan kulit ubi atau telo.Proses pengupasan yangdilakukan tergolong masih manual , tidak menggunakan mesin. Melainkan

    manual, dengan tenaga manusia .

    G. CARA PEMASARAN

    Untuk pemasaran, Republik Telo sendiri telah mendirikan galeri Telo yang

    terletak di Malang. Di galeri inilah dijual berbagai olahan dari bahan baku telo

    yang dihasilkan oleh Republik Telo. Selain dipasarkan dipusat yang terletak di

    Malang, Republik Telo juga memiliki cabang di Bandung. Galeri ini berisi dengan

    restaurant, tempat pemancingan, serta sebuah supermarket yang menjual aneka

    oleh khas yang dihasilkan repubik Telo ini. Supermarket tersebut selain menjual

    aneka oleh-oleh, juga menjual aneka macam makanan siap saji seperti burger,

    cake, ice cream corn, dan berbagai makanan basah lainnya. Selain di dalam

    negeri, Republik Telo juga memasarkan produknya ke luar negeri sepertiSingapura, Malaysia, dan Thailand.

    H. PERKEMBANGAN PEMASARAN

    a. Strategi Produk

    Strategi ini lebih mengedepankan jenis produk yang akan dijual,

    apakah itu produk barang ataukah produk jasa. Masing-masing produk

    memiliki karakteristik masing-masing. Dalam pemasarannya harus

    disesuaikan dengan karakteristik produk tersebut. Strategi produk juga harus

    memperhitungkan segmen pasar untuk produk yang akan dijual. Untuk

    produk pertanian produsen harus memperhatikan penggunaan bahan baku

    sampai proses produksi yang dilakukan. Disamping itu masalah-masalah

    yang terkait dengan packing, labeling, branding, komposisi dan ingridient

    serta manfaat produk dan masa kadaluwarsa perlu diperhatikan. Hal ini agar

  • 8/10/2019 LAP_KWU

    2/6

    dapat diketahui secara pasti oleh konsumen yang saat ini sudah

    memperhatikan masalah gizi dan jaminan keamanan pangan. Di samping itu,

    dengan penampakan produk yang baik, dapat memberikan preferensi

    konsumen bahwa pangan olahan hasil home industri tidak terkesan inferior

    atau murahan.

    b.

    Strategi Harga

    Strategi Harga adalah menetapkan berapa rupiah produk tersebut akan

    dijual. Penetapan harga ini selain memperhitungkan faktor produksi dan

    keuntungan yang akan didapatkan, juga harus memperhitungkan harga

    produk yang sudah ada, apakah akan ditetapkan sama, dibawah, atau diatas

    harga produk yang sudah ada jika produk tersebut merupakan produk

    follower. Selain itu penetapan harga harus memperhatikan daya beli

    konsumen pada saat produk diluncurkan.

    c. Strategi Penyaluran / Distribusi

    Strategi distribusi adalah menentukan saluran distribusi yang akan

    digunakan, serta panjang pendeknya saluran distribusi tersebut. Banyak

    produk yang berhasil menggunakan saluran distribusi yang pendek, misalnya

    lewat Multi level Marketing atau penjualan online. Namun tidak sedikit pula

    produk yang harus menggunakan saluran distribusi yang cukup panjang,

    misalnya melewati distributor, agen, pengecer baru ke konsumen. Distribusi

    ini biasanya banyak digunakan barang-barang konsumsi sehari-hari. Semakin

    panjang saluran distribusi maka semakin banyak jasa yang harus dibayar oleh

    konsumen, demikian juga sebaliknya.

    d. Strategi Promosi

    o

    Program periklanan yang dijalankan, kegiatan periklanan merupakansebagai media utama bagi perusahaan untuk menunjangan kegiatan

    promosi dimana promosi memiliki tujuan utama untuk menarik

    konsumen agar mau melakukan pembelian terhadap produk yang

    ditawarkan. Saat ini periklanan yang sering digalakkan adalah melalui

    kegiatan media cetak dan elektronik.

    o Promosi dengan mengutamakan penjualan yang dilakukan secara pribadi

    atau lebih dikenal dengan istilah Personal Selling. Kegiatan promosi

  • 8/10/2019 LAP_KWU

    3/6

    yang satu ini bisa dikatakan sebagai ujung tombak dari kegiatan promosi.

    Karena kegiatan personal selling adalah kegiatan promosi yang

    mengharuskan berhadapan dengan konsumen dengan secara langsung.

    I.

    LUAS DAERAH DISTRIBUSI

    Kecamatan Purwodadi dimana SPAT berada merupakan Kecamatan

    dengan luas panen ubi jalar seluas 150 Ha dari total 252 Ha. Tentunya SPAT

    mampu menjadikan komoditas ubi jalar yang sudah ada dan sengaja ditanam di

    Kabupaten Pasuruan khususnya Kecamatan Purwodadi menjadi lebih bernilai

    ekonomis.

    J. LOKASI PEMASARAN

    Luas tempat pemasarannya tersebar di beberapa tempat diantaranya yaitu

    bakpao telo Jl. Raya Purwodadi No.1 Pasuruan, Telo Mart Jl. Dr. Sutomo,

    Lawang - Malang. Dan di Waroeng Ngelencer, Perum. Batu Mas, Pandaan

    Pasuruan.Sedangkan Alamat pengolahan (Cafe DaoenRepoeblik Telo) : Jl.

    Raya Purwodadi No. 1, Simping, Purwodadi, Kab. Pasuruan. Dulunya SPAT

    mendistribusikan produknya ke Bandung JABAR, namun ternyata lambat laun

    SPAT mengalami kewalahan untuk memenuhi permintaan distribusi di kota

    sendiri sehingga pendistribusian produk ke Bandung dihentikan.

    K. KENDALA PEMASARAN

    Selama ini bakpao telo dipasarkan hanya di outlet-outlet area malang,

    seiring dengan berkembangnya usaha yang dirintis ini semakin besar juga

    permintaan yang datang dari luar area malang misalnya dari kota Bandung.

    Karena permintaan terlalu besar sedangkan kapasitas produksi tidak bisa

    memenuhi semua permintaan maka SPAT hanya mengirimkan sebagian dari

  • 8/10/2019 LAP_KWU

    4/6

  • 8/10/2019 LAP_KWU

    5/6

    paling parah adalah bisa saja ada orang yang tidak bertanggung jawab meniru

    dengan sengaja produk perusahaan yang sudah hampir terkenal ini .

    O. KIATKIAT PERUSAHAAN

    Perusahaan Bakpao Telo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak

    di bidang agribisnis. Perusahaan ini memproduksi beraneka macam makanan yang

    terbuat dari ketela (ubi jalar). Untuk memenuhi kebutuhan produksinya,

    perusahaan ini mempunyai perkebunan sendiri. Proses penanaman hingga panen

    perusahaan ini membutuhkan waktu 4 bulan. Ada beberapa syarat yang dilakukan

    oleh perusahaan bakpao telo, di antaranya iklim, media tanam, dan ketinggian

    tempat. Kiat-kiat pembudidayaan ubi jalar meliputi proses pembibitan,

    pengolahan media tanam, teknik penanaman dan pemeliharaan tanaman. Kiat

    proses pembibitan seperti penyemaian yang dilakukan setelah tanah yang telah

    dipanen didiamkan beberapa hari Sedangkan kiat pengolahan media tanam seperti

    pembuatan gedengan, Kiat pada teknik penanaman adalah menggunakan tehnik

    tumpang sari, dan kiat pemeliharaan tanaman seperti pengawasan yang dilakukan

    secara intensif agar tanamn terhindar dari hama. Dengan kiat tersebut perusahaan

    ini mampu menghasilkan 2 ton ketela setiap 1 minggu dan dapat menghasilkan

    bakpao telo sebanyak 4000 biji/hari yang membutuhkan kwintal ubi jalar

    (ketela) per-hari. Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, bahan baku tidak hanya

    dipenuhi dari perkebunan yang di kota Lawang tetapi dipenuhi dari

    perkebunannya yang di daerah Batu Malang.

  • 8/10/2019 LAP_KWU

    6/6

    Kesimpulan

    Kesimpulan dari kegiatan yang telah kami lakukan adalah bahwa

    mahasiswa sangat memerlukan proses pembelajaran seperti ini. Menawarkan dan

    menjual produk kepada mahasiswa memiliki banyak manfaat untuk menjadi

    seorang wirausaha yang handal dan sukses. Bahkan dapat kami simpulkan bahwa

    modal bukan lah segalanya dalam dunia usaha seperti ini, asal ada kemauan dan

    keinginan untuk berusaha pasti kita bisa melakukannya. Hanya saja kita harus

    benar-benar melihat peluang yang ada serta berbagai hal yang penting seperti

    segmentasi, target dan positioningnya.

    Saran

    Saran yang ingin kami sampaikan yaitu semoga dalam perkuliahan

    kewirausahaan selanjutnya kegiatan Praktek Lapangan ini tetap bisa dilaksanakan

    dan ditingkatkan lebih lagi. Karena sangat bermanfaat bagi para mahasiswa yang

    ingin menjadi seorang wirausaha yang handal. Kegiatan ini dapat menjadi proses

    awal bagi mahasiswa sebelum terjun langsung di dunia bisnis. Dan peluang bisnis

    yang mungkin sangat potensial di lingkungan Universitas Kanjuruhan adalah

    bisnis pangan, sehingga perlu dilanjutkan secara continue.