lapkas jenes.docx
TRANSCRIPT
BAB I
STATUS PASIEN
1.1 IDENTITAS
Nama : Ny. I
Umur : 31 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : buruh pabrik
1.2 ANAMNESIS (Autoanamnesis)
Keluhan Utama :
Gatal pada kedua punggung kaki sejak 1 bulan
Keluhan Tambahan :
Bercak kehitaman, perih, dan kering
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke poliklinik kulit dan kelamin, dengan keluhan gatal pada kedua
punggung kaki sejak 1 bulan. Gatal yang dirasakan tidak menentu waktunya. Gatal sering di
rasakan baik pada pagi, siang, maupun malam hari. Jika gatal, pasien selalu menggaruknya
dan berhenti menggaruk jika sudah terasa perih.
Pasien mengatakan sebelum gatal, awalnya muncul bercak kehitaman pada punggung
kaki berukuran kira-kira sebesar tutup spidol (d1cm) sejak 1 tahun terakhir yang makin
lama makin melebar. Pada awalnya bercak hitam ini disertai gatal yang muncul hanya
sesekali, biasanya bercak hitam dan gatal bisa sembuh dengan sendirinya atau hanya dengan
berobat ke klinik terdekat. Hanya sejak 1 bulan terakhir, keluhan gatal dirasakan makin
sering dan makin berat, bercak kehitaman juga semakin melebar dan muncul seperti
penebalan dan permukaan yang mengering dan seperti berkerak.
Laporan kasus- Dermatitis numularis | 1
Pasien sudah berobat 1 kali ke klinik terdekat untuk keluhan yang dirasakan sekarang
dan diberi obat minum untuk gatal dan salep, hanya saja keluhan dirasakan tidak ada
perubahan. 1 minggu terakhir, pasien menggunakan salep 88 untuk mengurangi gatal yang
dirasakan makin memberat dan tetap tidak ada perubahan. Pasien mandi menggunakan air
biasa, tidak menggunakan air hangat dengan sabun lifebuoy atau shinzui dan air di rumah
pasien juga tidak keruh.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mulai mengalami keluhan gatal dengan bercak kehitaman sejak 1 tahun
terakhir. Pasien mengaku sering muncul kehitaman yang tidak hilang pada bekas gigitan
nyamuk di tangan atau kaki. Riwayat penyakit DM, HT, asma, atau penyakit kronis lain
disangkal. Riwayat alergi obat atau makanan tertentu seperti telur atau daging disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga pasien dalam satu rumah yang mengalami keluhan
serupa. Riw DM, HT, Asma disangkal.
Riwayat Sosial Ekonomi :
Pasien adalah seorang buruh pabrik di bagian cutting pada sebuah pabrik industri dan
selama di pabrik bekerja dengan menggunakan sandal jepit dan menyangkal adanya paparan
terhadap zat kimia atau sejenisnya. Pasien mandi menggunakan air biasa, tidak menggunakan
air hangat dengan sabun lifebuoy atau shinzui dan air di rumah pasien juga tidak keruh.
Riwayat Alergi :
Pasien tidak ada alergi terhadap apapun baik makanan, debu maupun obat-obatan,
hanya saja kemungkinan alergi cuaca dingin dikarenakan bila cuaca dingin sering merasakan
gatal di seluruh tubuh.
Riwayat Pengobatan :
Pasien sudah 3 kali berobat ke klinik selama 1 tahun terakhir dan diberi obat minum
untuk mengurangi gatal dan salep. Pasien juga membeli salep 88 di warung 1 minggu terakhir
untuk keluhan gatal yang semakin berat akan tetapi keluhan tidak berkurang.
Laporan kasus- Dermatitis numularis | 2
1.3 PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : composmentis
Tanda Vital
Nadi : 88x/m
Suhu : 36,2 C
Pernapasan : 22x/m
Status Generalisata
Kepala :
Rambut : tidak ada kelainan
Mata : tidak ada kelainan
Hidung : tidak ada kelainan
Mulut : tidak ada kelainan
Leher
KGB: tidak ada kelainan
Kelenjar tiroid tidak ada kelainan
Thoraks : tidak ada kelainan
Abdomen : tidak ada kelainan
Ekstremitas : tidak ada kelainan
Laporan kasus- Dermatitis numularis | 3
Status Dermatologis
Lokasi : Dorsum Pedis dextra- sinistra
Effloresensi : lesi numularis, hiperpigmentasi berupa makula,
papula,lekenifikasi berskuama, sirkumskrip, simetris permukaan tidak beraturan dan
berbatas tegas
Gambar 1: Regio dorsum pedis dextra dan sinistra- lesi numularis, hiperpigmentasi berupa makula,
papula,lekenifikasi berskuama, sirkumskrip, simetris permukaan tidak beraturan dan berbatas tegas.
Laporan kasus- Dermatitis numularis | 4
RESUME
Anamnesis
Perempuan 31 th datang ke poliklinik kulit dan kelamin, dengan keluhan gatal pada kedua
punggung kaki sejak 1 bulan. pasien selalu menggaruknya dan berhenti menggaruk jika
sudah terasa perih,awalnya muncul bercak kehitaman pada punggung kaki berukuran kira-
kira sebesar tutup spidol (d1cm),pada daerah yang gatal terasa menebal dan terasa kering.
Riwayat :
keluhan sudah dirasakan sejak 1 tahun yang lalu namun 1 bulan terakhir keluhan semakin
parah
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata : Tidak ada kelainan
Status Dermatologis :
Lokasi : Dorsum Pedis dextra- sinistra
Effloresensi : Makula, papul dan plak hiperpigmentasi, likenifikasi
Sifat effloresensi :
- Ukuran : numular sampai plak
- Bentuk : sirsinar, polisiklik
- Penyebaran : Berbatas tegas,multipel, regional, simetris dengan ukuran bervariasi
(d0,8-2cm) dan terdapat lesi yang tersusun secara konfluens. Sebagian timbul ke
permukaan, sebagian tidak. Tepi tidak aktif, permukaan kasar.
Pemeriksaan Penunjang : Tidak dilakukan
1.4 Diagnosis kerja : Dermatitis numularis
Diagnosis Banding : - Neurodermatitis
- Dermatitis Kontak iritan
Laporan kasus- Dermatitis numularis | 5
1.5 Penatalaksanaan
Non medikamentosa
-Diberi penjelasan kepada pasien bahwa garukan dapat memperparah penyakitnya,
jadi harus dihindari.
- Meningkatkan kebersihan badan dengan mandi 2 kali sehari menggunakan sabun
yang mengandung pelembab agar kulit tidak kering
- Membiasakan mengganti pakaian yang telah dipakai, serta mencuci pakaian dan
handuk dengan baik
Medikamentosa
- cetirizine 1 x 1
- vaseline
- Betametason salep 3x sehari
1.6 Prognosis
o Quo ad vitam : ad bonam
o Quo ad fungsionam : ad bonam
o Quo ad sanactionam : ad bonam
Laporan kasus- Dermatitis numularis | 6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
DERMATITIS NUMULARIS
I. PENDAHULUAN
Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang merupakan respon terhadap
pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa
efloresensi yang polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan
keluhan gatal. Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya
beberapa (oligomorfk). Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis. Nama lain
dari dermatitis nummular adalah ekzem diskoid, ekzem numular, nummular eczematous
dermatitis. Terdapat beberapa klasifikasi dermatitis berdasarkan lokasi kelainan,
penyebab, usia, faktor konstitusi.1,2,3
Dermatitis numular merupakan suatu peradangan dengan lesi yang menetap,
dengan keluhan gatal, yang ditandai dengan lesi berbentuk uang logam, sirkular atau
lesi oval berbatas tegas, umumnya ditemukan pada daerah tangan dan kaki. Lesi awal
berupa papul disertai vesikel yang biasanya mudah pecah.1,4,5,6
II. EPIDEMIOLOGI
Dermatitis numular angka kejadiannya pada usia dewasa lebih sering pada laki-
laki dibandingkan wanita, onsetnya pada usia antara 55 dan 65 tahun. Penyakit ini
jarang pada anak-anak, jarang muncul dibawah usia 1 tahun, hanya sekitar 7 dari 466
anak yang menderita dermatitis numular dan frekuensinya cenderung meningkat sesuai
dengan peningkatan umur.5,6,7,8
III. ETIOLOGI
Penyebabnya sampai saat ini belum diketahui. Namun demikian banyak faktor
predisposisi, baik predisposisi primer maupun sebagai predisposisi sekunder telah
diketahui sebagai agen etiologi. Staphylococci dan micrococci diketahui sebagai
penyebab langsung melalui mekanisme hipersensitivitas. Namun demikian, perannya
Laporan kasus- Dermatitis numularis | 7
secara patologis belum juga diketahui. Dalam beberapa kasus, adanya tekanan
emosional, trauma lokal seperti gigitan serangga dan kontak dengan bahan kimia
mungkin dapat mempengaruhi timbulnya dermatitis numular, tetapi bukan merupakan
penyebab utama. Penyakit ini umumnya cenderung meningkat pada musim dingin, juga
dihubungkan dengan kondisi kulit yang kering dan frekuensi mandi yang sering dalam
sehari akan memperburuk kondisi penyakit ini. 2,5,6,9
IV. PATOFISIOLOGI
Dermatitis numular merupakan suatu kondisi yang terbatas pada epidermis dan
dermis saja. Hanya sedikit diketahui patofisiologi dari penyakit ini, tetapi sering
bersamaan dengan kondisi kulit yang kering. Adanya fissura pada permukaan kulit
yang kering dan gatal dapat menyebabkan masuknya alergen dan mempengaruhi
terjadinya peradangan pada kulit. Suatu penelitian menunjukkan dermatitis numularis
meningkat pada pasien dengan usia yang lebih tua terutama yang sangat sensitif dengan
bahan-bahan pencetus alergi. Barrier pada kulit yang lemah pada kasus ini
menyebabkan peningkatan untuk terjadinya dermatitis kontak alergi oleh bahan-bahan
yang mengandung metal. Karena pada dermatitis numular terdapat sensasi gatal, telah
dilakukan penelitian mengenai peran mast cell pada proses penyakit ini dan ditemukan
adanya peningkatan jumlah mast cell pada area lesi dibandingkan area yang tidak
mengalami lesi pada pasien yang menderita dermatitis numularis. Suatu penelitian juga
mengidentifikasi adanya peran neurogenik yang menyebabkan inflamasi pada
dermatitis numular dan dermatitis atopik dengan mencari hubungan antara mast cell
dengan saraf sensoris dan mengidentifikasi distribusi neuropeptida pada epidermis dan
dermis dari pasien dengan dermatitis numular. Peneliti mengemukakan hipotesa bahwa
pelepasan histamin dan mediator inflamasi lainnya dari mast cell yang kemudian
berinteraksi dengan neural C-fibers dapat menimbulkan gatal. Para peneliti juga
mengemukakan bahwa kontak dermal antara mast cell dan saraf, meningkat pada
daerah lesi maupun non lesi pada penderita dermatitis numular. Substansi P dan
kalsitonin terikat rantai peptide meningkat pada daerah lesi dibandingkan pada non lesi
pada penderita dermatitis numular. Neuropeptida ini dapat menstimulasi pelepasan
sitokin lain sehingga memicu timbulnya inflamasi. Penelitian lain telah menunjukkan
bahwa adanya mast cell pada dermis dari pasien dermatitis numular menurunkan
aktivitas enzim chymase, mengakibatkan menurunnya kemampuan menguraikan
Laporan kasus- Dermatitis numularis | 8
neuropeptida dan protein. Disregulasi ini dapat menyebabkan menurunnya kemampuan
enzim untuk menekan proses inflamasi.5,6,8
V. GEJALA KLINIS
Gejala – gejala yang umum, antara lain: 2,6
o Timbul rasa gatal
o Luka kulit yang antara lain makula, papul, vesikel, atau tambalan :
Bentuk numular (seperti koin).
Terutama pada tangan dan kaki.
Umumnya menyebar.
Lembab dengan permukaan yang keras.
o Kulit bersisik atau ekskoriasi.
o Kulit yang kemerahan atau inflamasi
* Gambar 1 : Merah, Lesi dermatitis numularis pada paha kanan.
** Gambar 2 : Lesi yang khas berbentuk koin dari dermatitis numularis pada badan
dan tangan dari penderita.
Laporan kasus- Dermatitis numularis | 9
Gambaran diatas dapat disimpulkan ada 3 bentuk klinis dermatitis numular yaitu; 2,5
1. Dermatitis numular pada tangan dan lengan.
Kelainannya terdapat pada punggung tangan serta di bagian sisi atau
punggung jari-jari tangan. Sering dijumpai sebagai plak tunggal yang terjadi pada sisi
reaksi luka bakar, kimia atau iritan. Lesi ini jarang meluas.
2. Dermatitis numular pada tungkai dan badan.
Bentuk ini merupakan bentuk yang lebih sering dijumpai. Pada sebagian kasus,
kelainan sering didahului oleh trauma lokal ataupun gigitan serangga. Umumnya
kelainan bersifat akut, persisten dan eksudatif. Dalam perkembangannya, kelainan
dapat sangat edematous dan berkrusta, cepat meluas disertai papul-papul dan vesikel
yang tersebar. Pada Dermatitis numular juga sering dijumpai penyembuhan pada bagian
tengah lesi, tetapi secara klinis berbeda dari bentuk lesi tinea. Pada kelainan ini bagian
tepi lebih vesikuler dengan batas relatif kurang tegas. Lesi permulaan biasanya timbul
di tungkai bawah kemudian menyebar ke kaki yang lain, lengan dan sering ke badan.
3. Dermatitis numular bentuk kering.
Bentuk ini jarang dijumpai dan berbeda dari dermatitis numular umumnya karena di
sini dijumpai lesi diskoid berskuama ringan dan multipel pada tungkai atas dan bawah
serta beberapa papul dan vesikel kecil di bagian tepinya di atas dasar eritematus pada
telapak tangan dan telapak kaki. Gatal minimal yang berbeda sekali dengan bentuk
dermatitis numular lainnya. Menetap bertahun-tahun dengan fluktuasi atau remisi yang
sulit diobati.
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada pemeriksaan laboratorium, tidak ada penemuan yang spesifik pada dermatitis
numularis. Untuk membedakannya dengan penyakit lain, seperti dermatitis karena kontak
diperlukan patch test dan prick test untuk mengidentifikasikan bahan kontak. Pemeriksaan
KOH untuk membedakan tinea dengan dermatitis numular yang mempunyai gambaran
penyembuhan di tengah. Jika pada kondisi tertentu dimana gambaran klinisnya yang sangat
mirip dengan penyakit lain maka sangat sulit untuk menentukan diagnosisnya (contohnya
pada tinea, psoriasis) untuk membedakannya dapat dilakukan biopsi.6,7
Laporan kasus- Dermatitis numularis | 10
VII. DIAGNOSIS
Dermatitis numular dapat didiagnosis berdasarkan anamnesis dan gejala klinis. Untuk
membedakannya dengan neurodermatitis dilihat dari tingkat gatal dan terjadinya likenifikasi
akan membedakannya dari neurodermatitis. Dimana distribusi neurodermatitis lesi biasanya
pada kedua lutut, kedua siku dan kulit kepala. Dan untuk membedakannya dengan psoriasis
dapat dilihat, lesinya kering, skuamanya lebih tebal dan iritasinya lebih ringan. Sedangkan
pemeriksaan patch test dan prick test akan membantu mengidentifikasikan penderita dengan
dermatitis kontak.1,2,3
VIII. DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding dari penyakit ini antara lain : 5,6,7
1. Liken simpleks kronikus (neurodermatitis).
Biasanya jarang, lesinya kering berupa plak yang likenifikasi dengan distribusi
tertentu.
*Gambar 3 : Bentuk lesi dari neurodermatitis pada daerah tengkuk leher,
pergelangan tangan dan punggung kaki
2. Dermatitis kontak alergi.
Morfologi klinis primer antara dermatitis kontak dan dermatitis numular sering
sulit untuk dibedakan. Pada dermatitis kontak biasanya lokal, dan ditemukan
riwayat kontak sebelumnya. Untuk membedakan dapat dilakukan pemeriksaan
patch test atau prick test.
Laporan kasus- Dermatitis numularis | 11
* Gambar 4 : Bentuk lesi dari dermatitis kontak alergi yang lesinya muncul
akibat penggunaan plester dan reaksi sinar matahari.
3. Pitiriasis rosea
Merupakan peradangan yang ringan dengan penyebab yang belum diketahui.
Banyak diderita oleh wanita yang berusia antara 15 dan 40 tahun terutama pada
musim semi dan musim gugur. Gambaran klinisnya bisa menyerupai dermatitis
numular. Tetapi umumnya terdapat sebuah lesi yang besar yang mendahului
terjadinya lesi yang lain. Lesi tambahan cenderung mengikuti garis kulit dengan
distribusi pohon cemara dan biasanya disertai dengan rasa gatal yang ringan.
Lesi-lesi tunggal berwarna merah muda terang dengan skuama halus. Bisa juga
lebih eritematus. Pitiriasis rosea berakhir antara 3-8 minggu dengan
penyembuhan spontan.
*Gambar 6 : Bentuk lesi pada pitiriasis rosea dengan lesi awalnya lebih besar dan
mengikuti garis kulit yang berbentuk seperti pohon cemara.
4. Dermatitis atopik
Umumnya pada pasien dengan lesi pada tangan. Patch test dan prick test dapat
membantu jika terdapat riwayat dermatitis atopik.
Laporan kasus- Dermatitis numularis | 12
**Gambar 7 : Bentuk lesi dermatitis atopik persisten pada daerah telapak tangan
dan daerah dada.
IX. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaanya difokuskan pada gejala yang mendasari.5,6
1. Melindungi kulit dari trauma.
Karena pada jenis ini biasanya berawal dari trauma kulit minor. Jika ada trauma
pada tangan, gunakan sarung tangan supaya tidak teriritasi.
2. Emollients.
Emollients merupakan pelembab. Digunakan untuk mengurangi kekeringan pada
kulit. Contoh emollients yang sering digunakan antara lain ; aqueous cream,
gliserine dan cetomacrogol cream, wool fat lotions.
3. Steroid topikal.
Untuk menghilangkan peradangan pada kulit dan mengurangi iritasi kulit. Misalnya
dengan pemberian triamcinolone 0,025-0,1%.
4. Antibiotik oral maupun topikal.
Untuk mencegah infeksi sekunder. Digunakan dicloxacillin dosis oral 125-500 mg 4
kali per hari selama 7-10 hari. Kadang-kadang dermatitis numular dapat sembuh
total, hanya timbul lagi jika pengobatan tidak diteruskan.
5. Antihistamin oral.
Mengurangi gatal dan sangat berguna pada malam hari. Tidak menghilangkan
dermatitis. Misalnya hydroxyzine (atarax, vistaril,vistazine) dengan dosis oral 25-
100 mg 4 kali per hari.
6. Fototerapi.
Ultraviolet light treatment beberapa kali dalam seminggu biasanya dapat
membantu. Dapat mengontrol dermatitis dalam beberapa bulan, namun pada kasus
yang berat sangat diperlukan. Fototerapi dengan ultraviolet B mungkin efektif.
7. Steroid sistemik.
Digunakan untuk kasus-kasus dermatitis numular yang berat, diberikan prednilson
dengan dosis oral 40-60 mg 4 kali per hari dengan dosis yang diturunkan secara
Laporan kasus- Dermatitis numularis | 13
perlahan-lahan. Hanya berguna dalam beberapa minggu, dermatitis yang belum
sembuh sempurna, dapat ditangani dengan pemberian krim steroid dan emolilients.
X. PROGNOSIS
Pasien perlu untuk diberitahukan tentang perkembangan atau perjalanan penyakit
dari dermatitis numular yang cenderung sering berulang. Mencegah atau menghindari
dari faktor-faktor yang memperburuk atau meningkatkan frekuensi untuk cenderung
berulang dengan menggunakan pelembab pada kulit akan sangat membantu mencegah
penyakit ini.
XI. KESIMPULAN
Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons
terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan
klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama,
likenifikasi) dan keluhan gatal. Bentuk dermatitis ini sering mengenai remaja, dewasa
muda dan umur yang lebih tua serta jarang pada anak-anak dengan riwayat dermatitis
atopi. Penyebabnya tidak diketahui. Bentuk-bentuk infeksi lainnya pada dermatitis,
seperti adanya kolonisasi Staphylococcus aureus, yang mana dapat memperberat
kondisi penyakitnya walau tidak tampak pada gejala klinis. Pada satu studi
menunjukkan dermatitis numularis meningkat pada pasien dengan usia yang lebih tua,
terutama yang sangat sensitif dengan aloealergi. Umumnya prognosis dari penyakit ini
adalah baik dan dapat sembuh dengan pengobatan topikal.
Laporan kasus- Dermatitis numularis | 14
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. In : Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editors.
Ilmu penyakit kulit dan kelamin. 3rd ed. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2002. p. 126-38
2. Burton JL. Eczema, lichenification, prurigo and erythoderma: Discoid eczema. In:
Champion RH, Burton JL, Ebling FJ, editors. Textbook of Dermatology. 5th ed.
London. Blackwell Scientific; 1992. p. 555-7
3. Nummular dermatitis [Online]. 2009 June 12 [cited 2009 March 14];[4 screens].
Available from:
URL:http://www.skincarephysicians.com/eczemanet/nummulardermatitis.html
4. Dermatitis nummular [Online]. 2009 [cited 2009 March 14];[2 screens]. Available
from: URL:http://www.medicastore.com/infopenyakit/dermatitis_nummular.html
5. Soter NA. nummular eczema and lichen simplex chronicus/prurigo nodularis. In:
Fitzpatrick, editor. Dermatology. p. 1194-6
6. Miller J. Nummular dermatitis [Online]. 2009 March 09 [cited 2009 March 14];[12
screens]. Available from: URL:http://www.emedicine.com/nummulardermatitis.html.
7. Clark RA, Hopkins TT. The other eczemas. In: Moschella FI, Hurley HJ, editors.
Dermatology. In General medicine. 3rd ed. Philadelphia. WB Saunders Company ;
1992. p. 482-4
8. Fritsch PO, Reider N. Other eczematous eruptions. In: Bolognia JL, Lorizzo JL,
Rapim RP, editors. Dermatology. 1st vol. London. Mosby; 2003. p. 222-4
9. Nummular eczema [Online]. 2009 March 09 [cited 2009 March 14];[2 screens].
Available from:
URL:http://www.aocd.org/skin/dermatologic_diseases/nummular_eczema.html
Laporan kasus- Dermatitis numularis | 15