lapkas eritroderma

Upload: darari-genadita

Post on 30-Oct-2015

86 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

word

TRANSCRIPT

Slide 1

LAPORAN KASUSIDENTIFIKASI PASIENNama : Ny. RUmur : 65 tahunJenis Kelamin : wanitaAlamat : sukabumiPendidikan : SDPekerjaan : IRT Suku Bangsa : SundaStatus Marital: Menikah

ANAMNESISKeluhan utama Kulit terkelupas seluruh badan

Keluhan tambahan Badan terasa Gatal, Perih dan lemas, kaki dan tangan sukar digerakkan

Riwayat Perjalanan Penyakit Pasien seorang wanita berumur 65 tahun datang ke RS dengan keluhan gatal-gatal dan kulit mengelupas sejak 1 bulan yang lalu. Pasien mengaku 3 bulan yang lalu setelah pasien mengkonsumsi obat (Parasetamol dan obat kuning kecil) dari puskesmas, Keesokkan harinya pasien mengaku gatal, kemerahan dan timbul bintik-bintik yang berisi air, seperti melepuh di punggung, leher , dada dan wajah dan mengeluarkan aroma sedikit bau. Dan pasien berobat ke puskesmas dan di berikan obat salep yaitu betametason, amoxicillin dan obat tidur. Pasien mengaku sempat membaik keluhannya, bintik-bintik yang berisi air pecah dan mengering dan berwarna kehitaman. Keadaan ini hanya berlangsung 1 minggu. Setelah satu minggu kulit pasien mengelupas, gatal, perih, kaki dan tangan sukar digerakkan. Pasien juga mengaku tidak nafsu makan, lemas dan sulit tidur, dan badan merasa dingin dan anaknya pasien mengeluh pasien menjadi bau dan akhirnya pasien datang ke RS di antar anaknya.

Riwayat Penyakit DahuluPasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.R. HT (+) tidak terkontrol (tidak pernah minum obat HT), Riwayat penyakit sistemik lainnya dan penyakit kulit lainnya disangkal.Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat penyakit serupa dikeluarga disangkalRiwayat alergi disangkal.

Riwayat PengobatanPada saat timbul bintik-bintik berisi air seperti melepuh, Pasien pernah berobat ke puskesmas dan di beri salap betametason, amoxicillin, dan obat tidur, dan keluhan membaik.Dan pasien mengaku sering ke puskesmas untuk berobat keluhan pusingnyaTidak pernah mengkonsumsi jamu-jamuan

Riwayat AlergiRiwayat alergi makanan di sangkal alergi obat tidak di ketahui.

PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum : BaikKesadaran : Compos mentisTanda vital : Tekanan darah : 140/70 mmHgNadi : 80x/ menitRR : 20x/ menitSuhu : 36,30 C

STATUS GENERALISKepala Bentuk : NormalRambut : NormalMata : Sklera anikterik, konj, palpebra tidak tampak anemis, Edema palpebra (-)Telinga : Simetris, liang lapang, secret (-), bersisikMulut : Bibir tidak sianosis, gusi tidak berdarah, mukosa lidah dalam batas normalLeherInspeksi : Simetris, tidak tampak kelainanPalpasi : Trakea di tengah, tidak terdapat pembesaran KGBToraks Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak terdapat benjolan, pernafasan normalJantungInspeksi : Ictus cordis tidak terlihatAbdomenInspeksi : Tidak ada kelainan di abdomen, simetris

STATUS DERMATOLOGIS

Regio/Letak Lesi Regio Thoraks, Regio abdomen,Regio capitis, regio facialis, Brachialis dextra sinistra, Regio cruris EfloresensiPrimer: makula, eritema, berbatas tidak tegasSekunder : erosi, skuama kasar dan berlapis. Sifat UKKUkuran : Numular sampai plakatSusunan/Bentuk : tidak teraturPenyebaran : Generalisata Pembesaran KKGB : tidak ada

PEMERIKSAAN PENUNJANGHb : 12,4 g/dlLeukosit : 7500 / ulHt : 36,1 %Trombosit : 307.000 / uLAlbumin : 3,09 gram (3,5 5,0 gram)SGOT : 18,0 U/L/37CSGPT : 15,3 U/L/37 CGDS : 100mg/dlKolesterol total : 141 mg/dlTrigliserida : 98 mg/dl

Kolesterol HDL: 37,6 mg/dlKolesterol LDL : 83,8 mg/dlUreum : 23 mg/dlKreatinin : 0,88 mg/dlAs. Urat : 6 mg/dl (< 5,7 mg/dl)Natrium : 137,8 mmol/LKalium : 4,21 mmol/LKalsium : 7,1 mmol/LChloride : 108,3 mmol/LPEMERIKSAAN ANJURANTanda Nikolsky IgG autoantibodi terhadap permukaan sel keratinosit.

RESUMEPasien seorang wanita berumur 65 tahun datang ke RS dengan keluhan gatal-gatal dan kulit mengelupas sejak 1 bulan yang lalu. 3 bulan lalu timbul bintik-bintik yang berisi air seperti di punggung, leher , dada dan wajah dan mengeluarkan aroma sedikit bau. Dan sempat berobat ke puskesmas dan keluhan sempat membaik, dan hanya berlangsung 1 minggu. Setelah satu minggu kulit pasien mengelupas, gatal, perih, kaki dan tangan sukar digerakkan. Pasien juga mengaku tidak nafsu makan, lemas dan sulit tidur, dan badan merasa dingin dan anaknya pasien mengeluh pasien menjadi bau. Status generalis dalam batas normal. Status dermatologis, tampak deskuamasi dan tampak makula eritema disertai skuama multiple kasar dan berlapis, berbatas tegas, berwarna putih dan erosi. Tes laboratorium didapatkan penurunan albumin yaitu 3,09 gram, yang lain normal.

DIAGNOSIS BANDINGEritroderma e.c. Pemfigus FoliaseusEritroderma e.c. alergi obatEritroderma e.c. psoriasisDIANGOSIS KERJAEritroderma e.c. Pemfigus Foliaseus

PENATALAKSANAANANALISA KASUS

DASAR DIAGNOSISAnamnesispasien wanita 65thn datang dengan keluhan makula eritema dengan skuama kasar, dan terasa gatal, perih, kaki dan tangan sukar digerakkan. Pasien juga mengaku tidak nafsu makan, lemas dan sulit tidur, dan badan merasa dingin, dan badan bau sejak 1 bulan lalu. Awalnya 3 bulan lalu, terdapat vesikel/bula yang mudah pecah, dan badan mulai berbau.Status DermatologisRegio/Letak Lesi Regio Thoraks, Regio abdomen,Regio capitis, regio facialis, Brachialis dextra sinistra, Regio cruris EfloresensiPrimer: makula, eritema, berbatas tidak tegasSekunder : erosi, skuama kasar dan berlapis. Sifat UKKUkuran : Numular sampai plakatSusunan/Bentuk : tidak teraturPenyebaran : Generalisata

Eritroderma e.c. Pemfigus Foliaseusyaitu suatu kelainan autoimun yang ditandai dengan hilangnya daya adesi interselular keratinosit di bagian epidermis (akantolisis), yang akhirnya mengakibatkan pembentukan vesikel/bula dangkal. Etiologi: autoimunPrevalensi : > 40th, pria = wanitaLokalisasi : biasanya kulit kepala, wajah, dada, dan daerah seberoik; bersifat simetrisGejala klinis : bermula dengan vesikel/ bula berukuran kecil, berdinding kenduryang kemudian pecah menjadi erosi dan eksudatif. Yang khas adalah eritema menyeluruh yang disertai banyak skuama kasar,sedangkan bulakendurhanyasedikit; daerah erosive generalisata. Penderita mengeluh gatal dan badan menjadi bau busuk. Pemeriksaan penunjangTanda Nikolsky IgG autoantibodi terhadap permukaan sel keratinosit.Pemfigus Foliaseus

DD/ ERITRODERMA E.C ALERGI OBATKeadaaninibanyakditemukanpadadewasamudaPada beberapa masyarakat, eritroderma mungkin lebih tinggi karena pengobatan sendiri dan pengobatan secara tradisional. Waktu mulainya obat ke dalam tubuh hingga timbul penyakit bervariasi dapat segera sampai 2 minggu. Gambaran klinisnya adalah eritema universal. Pada mulanya kulit hanya eritem saja, setelahpenyembuhan barulah timbul skuama.

Eritroderma, erupsi di wajah, lengan dan tubuhKelainan kulit dengan skuama khasMDL/EO/Peb/200625Ekslusi diagnosis : Riwayat minum jamu-jamu di sangkal, dan obat yang di konsumsi sebelum timbul vesikel/bula di akui pasien adalah parasetamol dan obat tidur warna kuning (CTM) dan pasien mengaku sering mengkonsumsi obat tersebut.

DD/ ERITRODERMA E.C. PSORIASISEritrodermapsoriasisdapatdisebabkanolehkrn pengobatantopikal yangterlalu kuat atau oleh penyakitnya sendiri yang meluas. Ketika psoriasismenjadi eritroderma biasanya lesi yang khas untuk psoriasis tidak tampak lagi karena terdapat menghilangdimana plak-plak psoriasis menyatu,eritema dan skuamatebal universalFaktor genetik berperanPsoriasis ditandai dengan adanya bercak-bercak, eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan disertai fenomena tetesan lilin, Auspitz,dan Kobner. Ekslusi diagnosis : pasien tidak ada riwayat psoriasis sebelumnya, dan pada fenomena tetesan lilin, Auspitz,dan Kobner di dapatkan hasil negative

DAFTAR PUSTAKAStanley, John R. (2003). "Bab 59: Pemfigus". Dalam Freedberg et al. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine. (6th ed.). McGraw-Hill. Halaman. 559Diaz, Luis. A.. (2007). Rituximab and Pemfigus-A therapeutic Advance. Diakses pada tangal 26 Januari 2012, dari www.nejm.orgJessop, Sue.. Khurmalo, Nonhlanhia. P.. (2009). Pemfigus-A Treatment Update. Diakses tanggal 26 Januari 2012, dari www.medscape.comSchwartz, Robert. A.. Majowski, Stawornir.. Majowski, Sebasian. S.. (2009). Pemfigus Foliaceus. Diakses tanggal 27 Januari 2012, dari www.emedicie.medscape.comSiregar RS. Saripati penyakit kulit. Jakarta : EGC. 2004.p; 104,236Champion RH. Eczema, Lichenification, Prurigo, and Erythroderma. In : Champion RHeds. Rooks, Textbook ofdermatology,5th ed. Washington; BlackwellScientific Publications. 1992.p; 17.48-17.49DjuandaA.DermatosisEritroskuamosa.IlmuPenyakitKulitdanKelamin.4Th ed.Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2005.p; 189-190,197-200