lapkas diare berat kekey

39
LAPORAN KASUS DIARE AKUT DERAJAT DEHIDRASI BERAT St. Ulfa Fauzia P.E. I Pembimbing : Dr. Aswitha D. Boediarso, Sp.A (K) KEPANITERAAN KLINIK RSIJ CEMPAKA PUTIH 1 DESEMBER-8 FEBRUARI 2014

Upload: kekeyirawan

Post on 07-Nov-2015

31 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

diare berat ppt

TRANSCRIPT

SKENARIO

LAPORAN KASUSDIARE AKUT DERAJAT DEHIDRASI BERATSt. Ulfa Fauzia P.E. IPembimbing : Dr. Aswitha D. Boediarso, Sp.A (K)KEPANITERAAN KLINIK RSIJ CEMPAKA PUTIH1 DESEMBER-8 FEBRUARI 2014

#IDENTITAS PASIENNama: An. M. HJenis Kelamin: Laki-lakiUsia : 1 tahun 10 bulanAlamat : Jatinegara Jakarta TimurTanggal MRS: 5 des 2014Jam MRS: 16:00

#Anamnesis (Alloanamnesis)

Keluhan Utama : BAB cair sejak 2 jam SMRSKeluhan Tambahan : Muntah, batuk, demam, lemasRiwayat Penyakit Sekarang :Pasien datang dibawa oleh orangtunya ke IGD dengan keluhan BAB cair sejak2 hari SMRS BAB sebanyak >10x/hari, BAB cair, ada ampas tapi sedikit, tidak disertai lendir, busa dan darah. BAB kira kira gelas, warna kuning hijau, tidak berbau busuk. BAB tidak disertai nyeri perut. Disertai Muntah 8x isi makanan dan lama kelamaan air saja. Muntah tiap makan minum. Sejak tadi pagi pasien lemas, tidak mau bermain, hanya tergeletak di kasur,tidak menangis, tidak rewel, tidak mau minum. BAK lebih pekat, terakhir BAK semalam dan sedikit diserta berwarna seperti teh. Demam sejak 3 hari SMRS, demam hilang timbul tidak disertai kejang SMRS,Batuk (+) batuk berdahak 2 hari SMRS. Pilek +. Sesak tidak ada.#Perjalanan Penyakit#Riwayat Penyakit Dahulu :Sebelumnya belum pernah memiliki gejala yang samaRiwayat Pengobatan : 1 hari SMRS sudah minum obat parasetamolRiwayat Penyakit Keluarga :Tidak ada yang menderita penyakit seperti yang di alami pasien#Riwayat Kehamilan: ANC rutin ke bidan. Selama hamil ibu tidak pernah sakitRiwayat Persalinan : Pasien lahir normal dengan berat badan lahir 3100 gram dan panjang badan 49cmPola Makan: Minum ASI sampai saat ini, tidak menggunakan susu formula. Mulai makan usia 6 bulanRiwayat Imunisasi : Imunisasi dasar lengkapRiwayat Tumbuh Kembang: Tumbuh kembang sesuai usia (sudah bisa berjalan, berlari, di, sudah berlari, berbicara lancar Riwayat Alergi : alergi telurRiwayat Psikososial: lingkungan rumah baik , tinggal bertiga dengan orang tua saja. D rumah tidak ada yang menderita keluhan yang sama#20 December 2014FK UMJ - RSIJ CP7

Kesan : Imunisasi dasar lengkap#Pemeriksaan FisikKeadaan Umum : Tampak Sakit BeratKesadaran : LetargiTanda-tanda vital Suhu : 38,9oCNadi: 118 x/menit,lemah, isi cukupPernapasan: 24x/menitTekanan Darah: Tidak dilakukan

#AntropometriBB: 10 kgPB: 88 cmLing.kepala: 44 cmLILA: 12 cm

STATUS GIZIBB/U: 10/12 X 100% = 84 % (gizi baik)PB/U: 88/90 X 100% = 97% (normal)BB/TB: 10/12 X 100% = 84% (gizi baik)

KESAN : Gizi Baik#FK UMJ - RSIJ CP10KepalaUbun-ubun KecilNormocephalMenutup SempurnaMataKonjungtiva anemisSclera icterusEdema palpebraMata cekungMata merah dan berair+--+-+--+-HidungPernapasan cuping hidungDeviasi septumSekretPerdarahan---/-(-/-)TelingaNormotiaSekret+-+-MulutMukosa bibirSianosisStomatitis TonsilFaring Hiperemiskering+-T1/T1+#20 December 2014FK UMJ - RSIJ CP11LeherPembesaran KGB--Pembesaran Kelenjar Thyroid--Thorax InspeksiGerak dada simetris, retraksi dada (+)PerkusiSonor/SonorPalpasiVokal fremitus simetris, nyeri tekan (-/-)AuskultasiBunyi paru vesikular (+/+), ronkhi (+/+), wheezing (-/-)Bunyi jantung I dan II murni, regular, murmur (-), gallop (-)#21 December 2014FK UMJ - RSIJ CP12AbdomenInspeksiDistensi +, Scar (-)AuskultasiBU (+) meningkat 17 x/menitPerkusiTymphani pada seluruh kuadran abdomenPalpasiSupelTurgor Kulitmenurun, Kembali dengan lambat#Pembesaran KGB inguinal--Akral SuperiorAkralEdemaSianosisRCTDingin, pucat-->2 detikDingin, pucat--> 2 detikAkral InferiorAkralEdemaSianosisRCTDingin, pucat--> 2 detikDingin, pucat--> 2 detikGenitalia : perempuanAnus : lecet(-) kemerahan(+)#GCS 15 (Composmentis)Lingkar Kepala 52 cm (normocephal)Ubun-ubun sudah menutupTanda rangsal meningealKaku kuduk (negative)Brudzinski I (negative)Brudzinski II (negative)Kernig Sign (negative)Paralisis tidak adaRefleks fisiologis : Biseps (+) triseps (+) patella (+) achilles (+)Refleks patologis : Babinski (-)Status Neurologis20 December 2014FK UMJ - RSIJ CP14#Pemeriksaan Penunjang Hemoglobin: 9,1 g/dl (10,8-12,8 g/dl)Hematokrit: 37 % (35-43 %)Trombosit : 367 ribu/L (217-491 ribu/L)Leukosit: 25,6 ribu/L (6-17 ribu/L)Na: 131 mEq/L (135-147 mEq/L)K: 2,6 mEq/L (3,5-5 mEq/L)Cl: 102 mEq/L (94-111 mEq/L)

#ResumeAn. Laki-laki usia 1 tahun 10 bulan datang karena diare >10x sejak 2 hari SMRS, muntah 8x, febris sejak 3 hari SMRS disertai batuk berdahak ,pilek sejak 2 hari SMRS.tampak letargi, tidak mau minum, BAK terakhir semalam dan sedikit, warna pekatDari hasil pemeriksaan fisik didapatkan letargi, suhu : 38,9oC, nadi : 118x/menit, pernapasan : 24x/menit,mata cekung, konjungtiva anemis,faring hiperemis,mukosa bibir kering extremitas sup&inf dingin pucat, RCT>2 detik, turgor kembali dengan lambat.Dari hasil lab didapatkan :HB:9,1, leukosit:25600, Na:131mEq, K: 2,6mEq

#16Assesment : Diare Febris H3ISPAHipokalemiaHiponatremia

Diagnosis : Klinis: Diare akut dengan dehidrasi berat ISPA, hipokalemia, hiponatremia Gizi : gizi baikImunisasi : lengkapTum-Bang : sesuai usia

#Penatalaksanaan

IVFD RL 1 jam pertama, dilanjut KaEn3BPemberian 130ml/KgBB dalam waktu jam30x10=300ml dalam waktu jam 300x600,5x60= 600tpm(mikro) 200tpm (makro)

Pemberian 270 ml/KgBB dalam waktu 2 jam70x10=700ml dalam waktu 2 jam = 700 cc x 60 2 ,5 x 60 = 280 tpm (mikro) = 94 tpm (makro)

Dukungan nutrisi, susu bebas laktosa Obat atas indikasi Terapi suportif : Zinc Edukasi orangtua r/ Probiotik 1 dd 1r/ zink 20 mgr/ KCl 10 mEqr/ parasetamol syrup (10x10=100mg sampai 10x15=150 mg)sediaan125 mg per 1sdt 3 dd1 cthr/ ondancentron 2mg IVr/ guaifenisin Kadar natrium dan kalium di periksa ulg stlh rehidrasi

Ulangi bila nadi masih lemah atau tidak teraba @ Ringer laktat diberikan untuk 1 jam pertama Reevaluasi 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak) pilih rencana terapi A, B atau C

#Diare AkutAnak BAB cair >10x, #Epidemiologi

Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan IR penyakit Diare

Tahun 2000, 301/ 1000 pendudukTahun 2003, 374 /1000 pendudukTahun 2006, 423 /1000 penduduk Tahun 2010, 411/1000 pendudukRiskesdas 2007Penyebab kematian peringkat ke-13 dengan proporsi 3,5%. Penyakit menular, dengan kematian peringkat ke-3 setelah TB dan PneumoniaRiskesdas 2007Kematian bayi (usia 29 hari-11 bulan) yang terbanyak adalah diare (31,4%) dan pneumonia (23,8%)Kematian anak balita (usia 12-59 bulan), terbanyak adalah diare (25,2%) dan pnemonia (15,5%)#Etiologi

#Simtom dan gejalarotavirusE.coli entero-toksikgenikE.coli enteroinvasifSalmonellaShigellaV.choleraeMual dan muntahDari permulaan--+jarangjarangpanas+-+++-sakittenesmusKadang-kadangTenesmus kolikTenesmus kolik pusingTenesmus kolik pusingkolikGej. lainSering distensi abdomenhipotensiBakteriemia, toksemia sistemikDapat ada kejang- volumesedangbanyaksedikitsedikitsedikitSangat banyak- frekuensiSampai 10/lebihseringseringseringSering sekaliHampir terus menerusKonsistensiberairberairkentalberlendirkentalberair- mukusjarang+++seringflacks- darah--+Kadangsering- bau-Bau tinjaTidak spesifikBau telur busukTak berbauanyir-warnaHijau kuningTidak berwarnahijauhijauhijau-leukosit--+++-- sifat lain Tinja seperti air cucian beras

Tabel. Simtom, gejala klinis dan sifat tinja penderita diare akut karena infeksi usus (Sumber : Gray dkk., 1979)#Makanan yang mengandung virusUsusReplikasiMenembus viliEpitel dan vili bagian apikal rusakPenyembuhanDigantikan oleh sel kripta yang belum matang (gepeng dan kubois)Sel retikulum melebarInfiltrasi limfoid dr lamina propriaTidak berfungsi menyerap air dan makananVilli usus memendekKemampuan mencerna dan menyerap makanan menurundiarePatogenesis#PatofisiologiDiare Osmotik

Diare Sekretorik

#

#Bagan Patofisiologi Penyakit Diare

#Manifestasi Klinis

#Pemeriksaan Penunjang#

#PenatalaksanaanRehidrasi oral / parenteral Dukungan nutrisi Obat atas indikasi Terapi suportif : Zinc Edukasi orangtua #Kategori Langkah ABCLihat / Inspeksi : Keadaan umum Mata Derajat haus Baik, sadar Normal Minum biasa, tidak terlihat haus Gelisah Layu / cekung Haus, minum dengan sangat rakus Letargi, tidak sadar Layu / cekung Minum dengan lemas/ tidak mampu minum Raba / palpasi : Cubitan pada kulit Kembali dengan cepat Kembali dengan lambat Kembali dengan sangat lambat TENTUKAN : Tidak terdapat tanda-tanda dehidrasi Bila terdapat 2 / lebih tanda pada kategori B Dehidrasi ringan sedang Bila terdapat 2 / lebih tanda pada kategori C Dehidrasi berat TATALAKSANA : Rencana terapi A Timbang pasien bila memungkinkan Gunakan rencana terapi B Timbang pasien Gunakan rencana terapi C Penilaian Derajat Dehidrasi#Rencana Terapi A#Rencana Terapi BJumlah Oralit untuk 3 jam pertamaUmur< 4 bln4-11 bln12-23 bln2 4 thn5 14 thn 15 thnBerat badan < 5 kg 5 7,9 kg8 10,9 kg1115,9 kg16-29,9 kg 30 kg Jumlah (ml) 200-400400-600600-800800-12001200-22002200-4000Evaluasi 3 jam kemudian: klasifikasi derajat dehidrasi, pilih rencana terapiBeri cairan tambahanLanjutkan pemberian makananBeri tablet zinc selama 10 hariKapan harus kembali#Rencana Terapi CReevaluasi 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak) pilih rencana terapi A, B atau C

#Dukungan nutrisi

ASI teruskan ASI tak ada : Diare tanpa dehidrasi atau dehidrasi ringan sedang susu formula tak perlu diganti Diare dehidrasi berat susu formula bebas laktosa Diare disertai gejala klinis intoleransi laktosa susu formula bebas laktosa Makanan sesuai usia Setelah diare berhenti, beri makan ekstra tiap hari selama 2 minggu

#AntibiotikTerapi kausal dapat diberikan pada infeksi:Kolera-eltor: Tetrasiklin atau Kotrimoksasol atau Kloramfenikol.V. parahaemolyticus,E. coli, tidak memerlukan terapi spesifikA. aureus : KloramfenikolSalmonellosis: Ampisilin atau Kotrimoksasol atau golongan Quinolon seperti SiprofloksasinShigellosis: Ampisilin atau KloramfenikolHelicobacter: EritromisinAmebiasis: Metronidazol atau Trinidazol atau Secnidazol

#Probiotik#KomplikasiDehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).Renjatan hipovolemik.Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi, perubahan pada elektro kardiagram).Hipoglikemia.Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena kerusakan vili mukosa, usus halus.Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami kelaparan.

#

#39