lapkas bph

67
oleh Nengah Darmawan Pembimbing : dr Achmad Haryadi, Sp.B SMF Ilmu Bedah RSUD Ciamis Provinsi Jawa Barat

Upload: wawan-wae

Post on 16-Dec-2015

58 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

lapkas bph

TRANSCRIPT

  • olehNengah DarmawanPembimbing : dr Achmad Haryadi, Sp.BSMF Ilmu Bedah RSUD Ciamis Provinsi Jawa Barat

  • IDENTITAS PASIENNama: Tn. SUmur : 84 TahunJenis Kelamin : Laki-lakiAgama : IslamStatus : MenikahAlamat : ds Margajaya sukadanaPekerjaan : Pensiunan tentaraTgl. Masuk RS: 21 mei 2015Ruangan: Boegenvil

  • Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan aloanamnesa pada tanggal 21 Mei 2015, pukul 13.00 WIB.Keluhan Utama: Susah buang air kecil sejak kuarng lebih 4 bulan SMRS

  • Riwayat penyakit sekarang

  • Keadaan Umum: Tampak sakit sedangKesadaran: Compos MentisTanda Vital Tekanan darah : 120/70 mmHgNadi: 84 x/menitSuhu: 36,5 CPernapasan: 22 x/menit

  • Warna : sawomatang, tidak ikterik, tidak terdapat hipopegmentasi maupun hiperpegmentasiTurgor : BaikPertumbuhan rambut merataSuhu: hangat

    Bentuk: NormocephaliSimetris wajah : SimetrisRambut: Warna putih beruban, tidak mudah dicabut

  • Eksoftalmus : Tidak adaEndoftalmus : Tidak adaGerakan: NormalKelopak : Edema -/-Pupil : OD dan OS isokor , refleks cahaya langsung +/+ & tidak langsung +/+Konjungtiva: AnemisSklera: Tidak ikterikLensa: Tidak dilakukan pemeriksaanVisus: Tidak dilakukan pemeriksaan

    Daun telinga : NormalLiang telinga : Serumen +/+, darah (-)Membrane timpani: Tidak dilakukan pemeriksaanNyeri tekan proc. Mastoideus: Tidak adaPendengaran: os masih dapat mendengar dengan baik

  • Bagian luar : Normal, tidak terdapat deformitasSeptum : Terletak di tengah dan simetrisMukosa hidung : Hiperemis (-/-)Cavum nasi : Perdarahan (-/-)Pernapasan cuping hidung: tidak ada

    Bibir : Sedikit pucat dan tidak sianosisLangit- langit : NormalLidah : tidak kotorFaring : Tidak hiperemis

  • JVP: ( 5 + 1) cm H20Bendungan vena : Tidak terdapat bendungan venaKelenjar tiroid : Tidak membesarTrakea : Terletak ditengah Nyeri tekan : Tidak terdapat nyeri pada leher kanan maupun kiri

    Leher: Tidak terdapat pembesaran kgb di leherAksila: Tidak terdapat pembesaran kgb di aksilaInguinal: Tidak terdapat pembesaran kgb di inguinal

  • Cor :Inspeksi : Ictus cordis tak terlihatPalpasi : Ictus cordis ICS 5 medial garis midklavikularis kiriPerkusi : Batas kiri atas: ICS 2 garis parasternal kiriBatas kanan atas: ICS 2-3 garis parasternal kananBatas kiri : ICS 5 garis midclavicular kiri Auskultasi: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

    Pulmo Inspeksi : Pergerakan nafas simetris saat statis dan dinamis. Palpasi : Vocal fremitus kanan=kiri, massa(-), krepitasi(-), nyeri(-)Perkusi : Sonor di kedua paru.Auskultasi : Suara napas vesikuler, Rh -/-,Wh -/-

  • Inspeksi : Abdomen datar, tidak terdapat jaringan parut. Auskultasi : Bising usus (+) normalPalpasi : Supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), benjolan(-), hepar& lien tidak teraba membesar,, ballotemen t(-),Turgor baik.Perkusi : Timpani, tidak terdapat nyeri ketok

    Ekstremitas atas dan bawah: Tidak ada oedem, akral hangat, CRT

  • Regio CVA dextra dan sinistra. Inspeksi : tidak terlihat edemaPalpasi : Nyeri tekan -/-, Ballotement -/-Perkusi : Nyeri ketok -/-

    Regio Supra PubisInspeksi : Tampak datar, tidak terlihat massaPalpasi : Vesica urinaria tidak teraba membesar, nyeri tekan (-)Regio genetalia eksternaInspeksi : Sirkumsisi (+), edema (-), kemerahan (-) , tanda-tanda radang (-) dan terpasang kateterRegio CVARegio GERegio SP

  • Rectal Toucher

    ProstatSfingter ani kuatAmpula recti tidak kolapsMukosa rektum licinTidak terdapat nyeri tekan di segala arah

    -Teraba membesar

    -Konsistensi kenyal

    -Permukaan rata

    -Nodul (-)

    -Nyeri tekan (-)

    -Simetris

    -TBP 60gr

    Feses (+)

    lendir (-)

    darah (-)

  • Pasien laki-laki 84 tahun datang dengan keluhan sulit BAK sejak 4 bulan yang lal. BAK awalnya masih belum seberapa mengganggu akan tetapi sejak 1 bulan yang lalu setiap BAK OS harus mengedan dan menunggu lama untuk memulai BAK, BAK sedikit-sedikit tetapi jadi lebih sering, pancaran lemah dan terputus-putus.OS juga mengeluh di setiap selesai BAK masih ada yang menetes dan masih terasa pingin BAK lagi. Riwayat BAK bedarah disangkal, kencing batu atau pasir di sangkal, nyeri BAK di sangkal, nyeri pinggang di sangkal dan tidak ada demam.

  • Keadaan umum : tampak sakit sedangStatus generalisata : Mata : konjungtiva anemis Mulut : Pucat Lain-lain tidak tampak kelainan.Status lokalis Genetalia eksterna :terpasang kateter Rectal toucher : teraba massa arah jam 12 dengan permukaan rata licin, konsistensi kenyal, simetris, nodul (-) nyeri (-) dan berat 60 gram

  • pemeriksaan darah rutin USG abdomen/ TAUS dan TRUUreum kreatinin

  • Hiperplasia prostat benigna

  • DC diteruskan IUFD RL 20 gtt/menit Urotractin 400 mg 2 x 1 tab Konsultasi ke dokter spesialis bedah atau dokter spesialis urologi

  • PrognosisAd vitam: dubia ad bonamAd fungsionam: dubia ad bonamAd sanationam: dubia ad bonam

  • Rectal ToucherTSA baik, mukosa rectum licinTeraba prostat membesar, kenyal, permukaan rata, nodul (-), NT (-), nyeri (-), simetris, TBP 60g

    menunjukkan pembesaran prostat jinak

  • Terapi pilihan pada pasien BPH yang mengalami retensi urine, hasil lebih baik, dengan masa pemulihan yang lebih cepat.

    Pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi saluran kemih pada pasien.

    OPERATIFUrotractin 400mg 2x1

  • Ad BonamDiagnosis dan pemilihan terapi yang tepat menghilangkan keluhan BAK pada pasien. Selain itu pasca operatif prostat memilki tingkat kekambuhan yang rendah.

  • Berbentuk seperti pyramid terbalikMerupakan organ kelenjar fibromuskuler yang mengelilingi uretra pars prostaticaProstat merupakan kelenjar aksesori terbesar pada pria; tebalnya 2 cm dan panjangnya 3 cm dengan lebarnya 4 cm, dan berat 20 gram

  • Kelenjar prostat terbagi atas 5 lobus :Lobus mediusLobus lateralis (2 lobus) Lobus anteriorLobus posterior

    5 zona pada kelenjar prostat:1. Zona Anterior atau Ventral . 2. Zona Perifer 3. Zona Sentralis. 4. Zona Transisional. 5. Kelenjar-Kelenjar Periuretra

  • Ramus prostaticus dipercabangkan oleh arteria vesicalis inferiorProstat juga mendapatkan suplai darah darah dari percabangan arteria rectalis superior

  • VENAAliran utama berasal dari vena dorsalis penis profunda

  • Pembuluh-pembuluh lymphe berjalan menuju ke lymphonodus iliacus internusAda juga yang menuju ke lymphonodus iliacus externus dan lymphonodus sacralis Pembuluh-pembuluh lymphe dari vas deferens berakhir pada lymphonodus iliacus externus, sedangkan yang berasal dari vesica seminalis mengalir ke lymphonodus iliacus internus dan externus. Pembuluh lymphe prostat terutama berakhir pada lymphonodus iliacus internus, lymphonodus sacralis dan lymphonodus obturator

  • Prostat menerima serabut-serabut saraf sympathis dan parasympathis dari plexus nervosus prostaticusSerabut-serabut parasympathis berasal dari medulla spinalis segmen sacralisInervasi sympathis dan parasympathis dari plexus pelvis berjalan sepanjang prostat sampai nervus cavernosa

  • Kadar HormonUsiaObesitasPola DietAktivitas SeksualKebiasaan merokok Kebiasaan minum-minuman beralkoholOlah raga

  • Dihidrotestosteron memacu m-RNA di dalam sel- sel kelenjar prostat untuk mensintesis protein growth factor memacu pertumbuhan kelenjar prostat prostat membesar penyempitan lumen uretra prostatika dan menghambat aliran urine peningkatan tekanan intravesikal buli- buli harus berkontraksi lebih kuat guna melawan tahanan Kontraksi yang terus menerus ini menyebabkan perubahan anatomi buli- buli hipertrofi otot detrusor, trabekulasi keluhan pada saluran kemih sebelah bawah / lower urinary tract symptom (LUTS)

  • Tekanan intravesika yang tinggi menimbulkan aliran balik urine dari buli- buli ke ureter bisa menyebabkan hidroureter, hidronefrosis, bahkan gagal ginjal

  • Skor AUA/IPPS terdiri dari 7 pertanyaan. Pasien diminta untuk menilai sendiri derajat keluhan obstruksi dan iritatif mereka dengan skala 0-5. Total skor dapat berkisar antara 0-35. Skor 0-7 ringan, 8-19 sedang, dan 20-35 berat

  • Pemeriksaan Fisik

    Pada pemeriksaan fisik bisa didapatkan buli-buli yang terisi penuh dan teraba massa di daerah supra simfisis akibat retensi urin.

  • Pada pemeriksaan Rectal Toucher diperhatikan tonus sfingter ani mukosa dan ampula rektum keadaan prostat, antara lain: apakah batas atas teraba, adanya nodul, krepitasi (adanya batu prostat bila teraba krepitasi), konsistensi prostat, simetri antar lobus,dan batas prostat.

  • DerajatColok duburSisa volume urinIPenonjolan prostat, batas atas mudah diraba (< 1cm pada rectum) < 50 mlIIPenonjolan prostate jelas, batas atas dapat dicapai (1-2 cm pada rectum)50 - 100 mIIIBatas atas prostat tidak dapat diraba (2-3 cm pada rectum)100 mIV Prostat teraba > 3cm pada rectumRetensi urin total

  • Foto polos abdomen (BNO)Pielografi Intravena (IVP)USG TransabdominalTransrektal Ultrasonografi (TRUS)

  • Pemanasan dengan gelombang mikro pada frekuensi 915-1296 Mhz yang mencapai suhu 44Energi panas yang bersamaan dengan gelombang mikro dipancarkan melalui kateter yang terpasang di dalam urethraDirekomendasikan pada pasien dengan prostat yang berukuran kecil

  • Memakai energi dari frekuensi radio 490 kHz yang dapat menimbulkan panas sampai mencapai 100C nekrosis jaringan prostat

  • Stent prostat dipasang pada uretra pars prostatika untuk mengatasi gejala obstruksiDapat dipasang secara temporer atau permanenUntuk yang temporer dipasang selama 6-36 bulan dan terbuat dari bahan yang tidak diserap dan tidak mengadakan reaksi jaringanAlat ini dipasang dan dilepas kembali secara endoskopiDigunakan pada pasien yang tidak mungkin menjalani operasi karena risiko pembedahan yang terlalu tinggi

  • Transurethral resection of the prostate (TURP)Transurethral Incision of the Prostate (TUIP)Terapi Pembedahan TerbukaProstatektomi Terbuka SederhanaOperasi LaserPotoselectif vaporisasi prostat (PVP)

  • Mrupakan tindakan operatif yang paling sering dilakukanReseksi kelenjar prostat dilakukan transuretra dengan menggnakan cairan irigan (pembilas, non ionic, Aquades)Dapat memperbaiki gejala BPH hingga 90%, meningkatkan laju pancaran urine hingga 100%Dapat menimbulkan sindroma TURP (gelisah, somnolen, tekanan darah meningkat, bradikardi)Risiko terjadinya sindroma TUR meningkat pada reseksi yang lebih dari 90 menit

  • Teknik TUIP meliputi insisi dengan pisau Collin pada posisi jam 5 dan 7Insisi dimulai di arah distal menuju orifisium ureter dan meluas ke arah verumontanumProsedur TUIP lebih cepat dan morbiditasnya lebih rendah dibandingkan TURP

  • Prostatektomi terbuka adalah tindakan yang paling tua yang masih banyak di kerjakan saat ini, paling invasif, dan paling efisien sebagai terapi BPHPenyulit yang dapat terjadi setelah prostatektomi terbuka adalah : inkontnensia urine, impotensi, ejakulasi retrograd, dan kontraktur leher buli-buli

  • Terdapat 4 jenis energi: Nd:YAG, Holinium: YAG, KTP: YAGTeknik laser menimbulkan lebih sedikit komplikasi dan penyembuhan lebih cepat tetapi terapi ini membutuhkan terapi ulang 2% setiap tahun

  • Inkontinensia ParadoksBatu Kandung KemihHematuriaSistitisPielonefritisRetensi Urin Akut Atau KronikRefluks Vesiko-UreterHidroureterHidronefrosisGagal Ginjal

  • Prognosis untuk BPH berubah-ubah dan tidak dapat diprediksi pada tiap individu walaupun gejalanya cenderung meningkat. BPH yang tidak segera ditindakmemiliki prognosis yang buruk karena dapat berkembang menjadi kanker prostat

  • Prostat adalah organ fibromuskular dan glandular yang terletak di sebelah inferior buli-buli, di depan rectum dan membungkus uretra posterior. beratnya kurang lebih 20 gram dengan ukuran 4 x 3 x 2.5 cm.BPH merupakan penyakit pada pria tua dan jarang ditemukan pada usia sebelum 40 tahun. semua pria yang sehat diatas 40 tahun cenderung untuk menderita hipertrofi prostat, 10% dari mereka disertai dengan gangguan-gangguan miksi kelak dikemudian hari. merupakan kelainan kedua tersering di klinik urologi setelah batu saluran kemih. Etiologi dari BPH masih belum diketahui pasti karena melibatkan banyak faktor dan dikontrol oleh system endokrin.

  • Tidak semua pasien hiperplasia prostat perlu menjalani tindakan medik. Kadang-kadang mereka yang mengeluh LUTS ringan dapat sembuh sendiri tanpa mendapatkan terapi apapun.Tujuan terapi pada hiperplasia prostat adalah: (1) memperbaiki keluhan miksi, (2) meningkatkan kualitas hidup, (3) mengurangi obstruksi infravesika, (4) mengembalikan fungsi ginjal jika terjadi gagal ginjal, (5) mengurangi volume residu urin, dan (6) mencegah progresifitas penyakit. Hal ini dapat dicapai dengan cara medikamentosa, pembedahan, atau tindakan endourologi yang kurang invasif. 2

  • ********************************Microwave Transurethral*Transurethral Jarum Ablasi Invasif Minimal*Intra-Prostatic StentIntra-Prostatic StentIntra-Prostatic Stent

    **(a) alat TURP, (b) cara melakukan TURP, (c) uretra prostatika pasca TURP******