lapkas bangsal

Upload: luthfita-rahmawati

Post on 05-Jan-2016

238 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

psiaktri

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Laporan Kasus BangsalPembimbing : dr. RR. Dyah Rikayanti, Sp.KJOleh : Holilis B. Saputra ; Muflih AlgifaryWednesday, November 12, 20141Wednesday, November 12, 20142IDENTITAS PASIENNama: An. SKJenis Kelamin: PerempuanUsia: 15 tahunAgama: IslamSuku: SundaPendidikan Terakhir: SMP kelas 3Status Pernikahan: Belum MenikahPekerjaan: Tidak bekerjaAlamat: Langensari - BanjarTanggal Masuk RS: 27 Oktober 2014

Wednesday, November 12, 20143RIWAYAT PERAWATANa. Rawat Jalan: Belum pernahb. Rawat Inap: Belum PernahRIWAYAT PSIKIATRIALLOANAMNESISTanggal: 27 Oktober 2014Nama: Tn. Mujiman Hubungan dengan pasien: Bapak kandung, akrab, dapat dipercayaWednesday, November 12, 20144Keluhan Utama : Berbicara sendiriRPS : 1 tahun yang pasien ingin sekali dibelikan hp, lalu pasien meminta kepada kedua orang tuanya namun belum sempat dibelikan, os berusaha meminjam hp adik os, tetapi tidak dibolehkan dan terjadi pertengkaran, setelah itu os menjadi lebih pendiam, pasien jadi tidak mau makan, tidak mau minum, sering melamun, tidak mau berbicara, suka tertawa sendiri, mengaku sering melihat bayangan 3 orang, sering menangis sendiri, kurang tidur ,pasien pernah ingin bunuh diri dengan cara mencoba terjun ke sungai.Wednesday, November 12, 201455 bulan sebelumnya , os sedang mengikuti ujian praktek di sekolahnya dan ingin mengikuti ujian nasional, pasien kembali bergejala lebih parah dari pada yang sebelumya, keluarga pasien mengaku pasien sering berada dalam kamar dan sering berbicara sendiri, dan mengaku bayangan 3 orang lebih sering datang, dan pasien sering mengaku berpuasa hampir 70 hari, dan ketika disuruh makan oleh orang tua pasien pasien mengaku sedang berpuasa namun berpuasanya tidak dengan berbuka diwaktu maghrib, pasien berpuasa sepanjang hari dan ketika minum pasien hanya seperti orang berkumur dan kemudian membuangnya kembali.

Wednesday, November 12, 201461 hari sebelum dibawa ke RSUD Banjar menurut pengakuan ayahnya pasien sempat ingin melakukan tindakan bunuh diri dengan cara terjun kesungai untuk kedua kalinya, lalu keluarga pasien membawanya ke poli klinik jiwa RSUD banjar untuk ditangani lebih lanjut. (Autoanamnesa)Pasien sulit untuk di ajak berkomunikasi, pasien sering tertawa dan bicara sendiri, ketika ditanya pasien bersikap seperti anak kecil dengan bermain kincir angin ditangannya, pasien jika ditanya hanya mengangguk saja dan berbicara seperti orang bergumam.Riwayat Penyakit DahuluWednesday, November 12, 20147Gangguan psikiatrikPasien tidak mempunyai penyakit psikiatri sebelumnya. Gangguan MedikPasien pernah sakit di rumah 5 tahun yang lalu pasien demam tinggi sampai tidak bisa bangun dari tempat tidur, namun keluarga pasien tidak membawa pasien ke RS, pasien hanya di rawat di rumah saja oleh seorang kiai setempat selama sebulan dan kemudian pasien sembuh dan beraktifitas seperti biasa.Gangguan Zat PsikoaktifPasien tidak pernah mengkonsumsi zat psikoaktif dan alkoholRiwayat Kehidupan Pribadi Wednesday, November 12, 20148Riwayat Perkembangan Prenatal dan PerinatalPasien dilahirkan dalam keadaan yang sehat tidak ada trauma saat kehamilan dan saat kehamilan ibu pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan, pada saat persalinan ibu pasien ditolong oleh bidan.Riwayat Perkembangan Masa Kanak-kanak Awal (0 3 tahun)Perkembangan fisiknya cukup baik, pola perkembangan motorik juga baik.Riwayat tumbuh kembang pasien baik (sesuai dengan usianya).Wednesday, November 12, 20149Riwayat Kanak-kanak Pertengahan ( 3 11 tahun)Pasien merupakan anak yang pendiam. Sejak sekolah, pasien tidak terlalu memiliki banyak teman, tidak pernah berkelahi / bermasalah di sekolah dan lingkungan tempat tinggal. Prestasi di sekolah biasa saja.Riwayat Masa Pubertas dan RemajaHubungan sosialSikap pasien terhadap orangtua, adik kandung, kerabat, dan tetangga cukup baik. Pasien dapat bergaul dengan baik dengan teman temannya.Riwayat pendidikan Pendidikan terakhir pasien sampai SMP kelas 3 tidak tamaPerkembangan kognitif Pasien tidak memiliki gangguan belajar, prestasi belajar dinilai biasa saja.Perkembangan motorikSelama ini dirasa baik dan normal. Pasien mampu melakukan aktivitas dan kegiatan sehari-hari dengan baik seperti makan, minum, toilet, dan kebersihan diri. Perkembangan emosi dan fisikPasien dinilai memiliki emosi yang biasa saja, kadang senang kadang juga sedih.Riwayat psikoseksualPasien belum pernah mempunyai pacar, dan adik pasein mengaku disekolah pasien juga tidak sering bergul dengan teman laki-laki.

Wednesday, November 12, 201410Riwayat Masa DewasaRiwayat pekerjaanPasien seorang siswa yang tidak lulus SMP dan tidak melanjutkan sekolahnya karena masalah kejiwaanya yang sekarang.Riwayat pernikahanPasien belum pernah menikah sama sekali.Riwayat keagamaanPasien sangat rajin beribadah.Riwayat aktivitas sosialPasien bergaul cukup dengan teman-temannya.tidak punya banyak teman,dan jarang membawa teman temannya ke rumah.Riwayat hukumPasien tidak pernah bermasalah secara hukum.Riwayat Keluarga Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Adik pasien berumur 14 tahun perempuan yang berinisial Z bersekolah ditempat yang sama dengan pasien, ayah pasien bekerja sebagai buruh bangunan di Banjar. Ibu pasien bekerja sebagai Ibu rumah tangga. Kehidupan rumah tangga orang tua pasien harmonis.

Situasi Kehidupan SekarangWednesday, November 12, 201411Pasien tinggal bersama ibu dan ayah serta adik.Pasien anak yang rajin dan tidak pernah melawan orang tuanya. Pasien cukup dekat dengan keluarganya. Ketika di rumah pasien sering membantu ibu membereskan rumah. Adik pasien saat ini tinggal dirumah bersama kedua orang tuanya.Berdasarkan home visit ke rumah pasien pada hari Kamis 06 November 2014 didapatkan : Rumah yang ditinggali pasien adalah milik keluarga pasien sendiri. Kondisi rumah pasien tampak dari luar terbuat dari semen dan tampak dari dalam terbuat dari semen sudah di cat berwarna biru diseluruh bagian luar dan dalam rumah, rumah dengan luas 20 x 20 m, berada ditepi jalan desa. Beratapkan genteng, terdiri dari 3 kamar tidur, 1 ruang keluarga dan ruang tamu , 1 dapur dan 1 kamar mandi. Rumah terbilang cukup jika hanya untuk tempat tinggal yang dihuni oleh 4 orang. Lantai rumah terpasang keramik. Perabotan yang ada dirumah yaitu 1 TV 21, 1 meja tamu, 1 buffet, 4 tempat duduk yang berbentuk L berada di ruang keluarga dan 1 tempat tidur yang terbuat dari besi berkasur busa yang terdapat disetiap kamar rumah.Sirkulasi udara didalam rumah baik. Akses jalan menuju rumah pasien memadai dikarenakan di samping jalan. Pasien mempunyai 1 kendaraan motor. Jarak antara rumah pasien dengan tetangga sekitar 4-5 meter.

Wednesday, November 12, 201412

Wednesday, November 12, 201413Tanggapan keluarga setelah pasien dirawat

Keluarga inti tidak merasa malu memiliki keluarga yang dirawat di RSUD Banjar. Keluarga menyadari sepenuhnya bahwa pasien sedang sakit dan perlu perawatan khusus di RSUD untuk penyakitnya. Keluarga optimis pasien akan sembuh dari gangguan jiwanya khususnya ibunya yang tampak sangat sayang kepada pasien.

Tanggapan tetangga sekitar rumah setelah pasien dirawat

Tetangga sekitar rumah pasien mendukung pasien dan masih optimis bahwa pasien bisa sembuh. Tetangga sekitar mayoritas tidak menganggap pasien gila, tetapi masih ada tetangga yang menganggap pasien gila, tetapi hanya minoritasSTATUS MENTALWednesday, November 12, 201414PenampilanPasien seorang perempuan, dengan tinggi 155 cm dan berat badan 40 Kg. Pasien berkulit sawo matang, menggunakan baju yang disediakan oleh RSUD Banjar. Pasien saat itu menggunakan pakaian rawat inap bangsal tanjung, berwarna hijau. Cara berjalan pasien tampak tidak percaya diri pasien mempunyai kebiasaan dengan menaruh tangan kanannya di bawah dagu memperlihatkan ketidakpercayaan dirinya.

Perilaku dan aktivitas psikomotorPasien nampak sedih, perhatian pasien kurang baik, tidak berminat untuk diwawancara. Konsentrasi pasien kurang baik.Namun,saat ditanya pasien selalu terlihat bingung. Saat ditanya mengenai keluarga pasien bisa menjawab dengan benar.

Wednesday, November 12, 201415Pembicaraan (speech)

Cara berbicara: Spontan, namun bergumamVolume berbicara : Kecil Kecepatan berbicara: normalGangguan berbicara : Tidak ada afasia, tidak ada disartria, tidak ada ekolalia. Alam PerasaanMood : SedihAfek : Depresif, IrritableKesesuaian: Sesuai

Gangguan PersepsiHalusinasi Auditorik : Tidak AdaVisual: AdaTaktil: Tidak adaGustatorik : Tidak adaIlusi : Tidak ada

Wednesday, November 12, 201416Gangguan PikirBentuk Pikir: Autistik(+), dereisme (-)Proses PikirProduktivitas : TerbatasKontinuitas Blocking: Tidak ada.Assosiasi longgar: AdaInkoherensia: Tidak ada.Word salad: Tidak ada.Neologisme: Tidak ada.Flight of Idea: Tidak ada.Sirkumstansial : Tidak ada.Isi pikirGangguan isi pikiran: TerbatasWaham Bizarre: Tidak adaparanoid : Tidak adaCuriga : AdaKejar: Tidak adaReferensi : Tidak adaKebesaran: Tidak adaThought of insertion: Tidak adaThought of broadcasting : TidakadaThought of withdrawal : Tidak AdaDelution of control : AdaObsesi : Tidak ada

Wednesday, November 12, 201417Sensorium dan Kognitif Kesadaran : ComposmentisOrientasi :BaikWaktu (pasien mampu menyatakan sekarang ini siang/sore/malam)Tempat (pasien dapat menyebutkan bahwa saat ini sedang berada di RS)Orang (pasien tahu bahwa ia sedang diwawancarai oleh Dokter (Dokter Muda)Konsentrasi : Konsentrasi kurang

Daya ingat : Kurang Daya ingat jangka panjang kurang (pasien tidak dapat mengingat alamat rumah, nama sekolah SD, SMP)Daya ingat jangka pendek kurang (pasien dapat mengingat menu sarapan pagi tadi dan namun tidak dapat mengingat nama dokter muda kemarin)Daya ingat yang baru-baru ini terjadi (pasien dapat mengingat kapan ia datang ke rumah sakit dan diantar oleh ayah dan tetangganya)Daya ingat segera kurang (pasien dapat mengingat nama dokter muda yang wawancara saat itu, dan susah mengulang dengan baik urutan nama benda gelas, piring, sendok)

Wednesday, November 12, 201418Daya NilaiDaya nilai sosial : BaikMenurut pasien mencuri adalah perbuatan tidak baik.Uji daya nilai : KurangMisalnya jika pasien menemukan dompet (dengan identitas pemilik) dijalan dan terdapat uang Rp. 1.000.000,- ia bingung untuk mengembalikan dompet beserta uang tersebut kemana.Daya nilai realitas: Baik

Reality Test Ability (RTA) : TergangguKarena pada pasien terdapat halusinasi visua maka pada pasien ini RTA dinilai tidak baik.Tilikan : Tilikan derajat IPasien tidak menyadari bahwa dirinya sakit.Wednesday, November 12, 201419IKHTISAR PENEMUAN YANG BERMAKNARTA: TergangguMood : SedihAfek Depresif, Irritable, sesuaiGgn persepsi: Halusinasi visualGgn bentuk pikir: Tidak realistik, Autistik (+)Ggn proses pikir: Asosiasi longgar (+)Ggn isi pikir: Waham curiga (+)Tilikan: Tilikan derajat IFaktor stressor: - Keinginan untuk memiliki HP dan Ujian akhir sekolah

FORMULASI DIAGNOSTIKWednesday, November 12, 201420AKSIS I : F33.3 Gangguan depresi berulang episode kini berat dengan gejala pasikotikDD/ F20.03 Skizofrenia Paranoid Episodik berulang Terdapat gejala kehilangan minat dan kegembiraan dan berkurangnya energi (menurunnya aktivitas) disertai perasaan sedih dan tertekanTerdapat halusinasi visualWaham curigaTidak disebabkan gangguan original, intoksikasi obat AKSIS II: Diagnosis tertundaAKSIS III: Tidak ditemukan adanya penyakit medis.AKSIS IV: Masalah lingkungan sosialAKSIS V: GAF SCALE 1 tahun 80-71 & GAF SCALE Pemeriksaan 50-41

EVALUASI MULTIAKSIALWednesday, November 12, 201421AKSIS I: F33.3 Gangguan depresi berulang episode kini berat dengan gejala psikotikDD/ F20.03 Skizofrenia Paranoid Episodik berulangAKSIS II: Diagnosis tertundaAKSIS III : Tidak ada masalah medisAKSIS IV: Masalah lingkungan sosialAKSIS V: Global Assesment of Functioning (GAF) SCALE 1 tahun 80-71 & GAF pemeriksaan 50-41DAFTAR MASALAHWednesday, November 12, 201422Organobiologik: Tidak ada.Psikologi: Halusinasi visual, dan waham curiga Sosial: Masalah Ujian sekolahKeluarga: Keinginan untuk memiliki sesuatu dan tak terpenuhi dari keluarga.

PENATALAKSANAANWednesday, November 12, 201423Rawat ruang isolasi tanpa fiksasiObservasi agresivitas dan tentamen suicideFarmakoterapi Cepezet injeksi 50 mg ( 1/2 amp 0 1 amp ) 3 hari.Hari ke IV diganti oral :Zofredal tablet 1 mg (1tab 0 1tab)Kalxetin tablet 10 mg ( 1tab 0 0 )Chlorpromazin tablet 100mg ( 0 0 1tab )

Wednesday, November 12, 201424Terapi PsikoterapiMemotivasi pasien agar minum obat teratur dan kontrol rutin setelah pulang dari perawatan.Memberi dukungan dan perhatian kepada pasien dalam menghadapi masalah Memberikan edukasi kepada pasien bahwa obat yang diminum berakibat baik untuk pasienTerapi KognitifMenjelaskan pada pasien tentang penyakit dan gejala-gejalanya, menerangkan tentang gejala penyakit yang timbul akibat cara berfikir, perasaan dan sikap terhadap masalah yang dihadapi.Apabila tedapat beban pikiran yang berlebihan pada pasien akan menimbulkan kekambuhan gejala lagi, walaupun pasien diterapi obat. Hal ini pentingnya pengetahuan pasien tentang keadaan pasien tersebut.

Terapi SosialWednesday, November 12, 201425Setalah pasien berkumpul, mereka duduk melingkar, terapis memulai dengan memperkenalkan diri terlebih dahulu dan juga memperkenalkan co-terapis dan kemudian mempersilahkan anggota untuk memperkenalkan diri secara bergilir, bila ada anggota yang tidak mampu maka terapis memperkenalkannya. Terapis kemudian menjelaskan maksud dan tujuan serta prosedur terapi kelompok dan juga masalah yang akan di bicarakan dalam kelompok. Topik atau masalah dapat ditentukan oleh terapis atau usul pasien. Ditetapkan bahwa anggota bebas membicarakan apa saja, bebas mengkritik siapa saja termasuk terapis. Terapis sebaiknya bersifat moderat dan menghindarkan kata-kata yang dapat diartikan sebagai perintah.Diakhir terapi aktivitas kelompok, terapis menyimpulkan secara singkat pembicaraan yang telah berlangsung / permasalahan dan solusi yang mungkin dilakukan. Dilanjutkan kemudian dengan membuat perjanjian pada anggota untuk pertemuan berikutnya.

Wednesday, November 12, 201426Terapi KeluargaMenjelaskan kepada keluarga pasien mengenai penyakit pasien, penyebabnya, faktor pencetus, perjalanan penyakit dan rencana terapi serta memotivasi keluarga pasien untuk selalu mendorong pasien mengungkapkan perasaaan dan pemikirannya.Dikarenakan banyak keluarga pasien akibat stigma masyarakat, keluarga pasien menjadi malu, sehingga keluarga kekurangan empati terhadap pasien sendiri. Hal ini harus dicegah, dengan memberikan dukungan kepada keluarga, untuk menyayangi pasien selayaknya keluarga yang sedang sakit dan butuh perhatian keluarga untuk kesembuhannya.

Terapi PekerjaanMemanfaatkan waktu luang dengan melakukan hobi atau pekerjaan yang bermanfaat. Kita tanyakan pasien, tanyakan pekerjaan dahulu dan pekerjaan yang ditawari dari orang lain. Hal ini tentunya apabila insight of ilness pasien sudah baik dan tidak ada gejala. Kita bantu untuk memulihkan pekerjaan yang tepat sehingga pasien mempunyai aktifitas rutin sehari-hari layaknya orang normal.

PROGNOSISWednesday, November 12, 201427Faktor - faktor yang mendukung kearah prognosis baik:Keluarga pasien dan tetangga pasien masih mendukung pasien untuk sembuh.Faktor - faktor yang mendukungkearah prognosis buruk:Pasien belum bisa menceritakan masalah sebenarnya kepada keluarga dan masih tertutup terhadap keluarganya.Kesimpulan prognosisnya adalah: Quo ad vitam: dubia ad bonamQuo ad functionam: dubia ad bonamQuo ad sanationam: dubia

DEPRESIWednesday, November 12, 201428Menurut WHO, depresi merupakan gangguan mental yang ditandai dengan munculnya gejala penurunan mood, kehilangan minat terhadap sesuatu, perasaan bersalah, gangguan tidur atau nafsu makan, kehilangan energi, dan penurunan konsentrasi (World Health Organization, 2010).

EPIDEMIOLOGIWednesday, November 12, 201429Gangguan depresi berat adalah suatu gangguan yang sering terjadi, dengan prevalensi seumur hidup kira-kira 15 %.Terlepas dari kultur atau negara, prevalensi gangguan depresi berat dua kali lebih besar pada wanita dibandingkan laki-laki. insidensi gangguan depresi berat mungkin meningkat pada orang-orang yang berusia kurang dari 20 tahun, , mungkin berhubungan dengan meningkatnya penggunaan alkohol dan zat-zat lain pada kelompok usia tersebutPada umumnya gangguan depresi berat terjadi paling sering pada orang tua yang tidak memiliki hubungan interpersonal yang erat atau berpisah.

ETIOLOGIWednesday, November 12, 2014301. Faktor biologis Banyak penelitian menjelaskan adanya abnormalitas biologis pada pasien-pasien dengan gangguan mood. Pada penelitian akhir-akhir ini, monoamine neurotransmitter seperti norephinefrin, dopamin, serotonin, dan histamin merupakan teori utama yang menyebabkan gangguan mood 2. Abnormalitas otakStudi neuroimaging telah menemukan abnormalitas pada 4 area otak pada individu dengan gangguan mood. Area-area tersebut adalah korteks prefrontal, hippocampus, korteks cingulate anterior, dan amygdala. Adanya reduksi dari aktivitas metabolik dan reduksi volume dari gray matter pada korteks prefrontal, secara partikular pada bagian kiri, ditemukan pada individu dengan depresi berat atau gangguan bipolar Wednesday, November 12, 201431Faktor GenetikaData genetik menyatakan bahwa sanak saudara derajat pertama dari penderita gangguan depresi berat kemungkinan 1,5 sampai 2,5 kali lebih besar daripada sanak saudara derajat pertama subyek kontrol untuk penderita gangguan.Penelitian terhadap anak kembar menunjukkan angka kesesuaian pada kembar monozigotik adalah kira-kira 50 %, sedangkan pada kembar dizigotik mencapai 10 sampai 25 %..Faktor psikososialPeristiwa kehidupan dan stress lingkungan, suatu pengamatan klinis yang telah lama direplikasi bahwa peristiwa kehidupan yang menyebabkan stress lebih sering mendahului episode pertama gangguan mood daripada episode selanjutnya, hubungan tersebut telah dilaporkan untuk pasien dengan gangguan depresi berat.Data yang paling mendukung menyatakan bahwa peristiwa kehidupan paling berhubungan dengan perkembangan depresi selanjutnya adalah kehilangan orang tua sebelum usia 11 tahun. Stressor lingkungan yang paling berhubungan dengan onset satu episode depresi adalah kehilangan pasangan.

Tingkatan Depresi Wednesday, November 12, 201432F.32.Episode depresiF.32.0Episode depresi ringanF.32.1Episode depresi sedangF.32.2Episode depresi berat tanpa gejala psikotikF.32.3Episode depresi berat dengan gejala psikotikF.33Gangguan depresi berulangF.33.0Gangguan depresi berulang, episode kini ringan F.33.1Gangguan depresi berulang, episode kini sedangF.33.2Gangguan depresi berulang, episode kini berat tanpa gejala psikotikF.33.3Gangguan depresi berulang, episode kini berat dengan gejala psikotikF.33.4Gangguan depresi berulang, kini di atas remisiGAMBARAN KLINIS Wednesday, November 12, 2014331. Gejala utama pada derajat ringan, sedang dan berat1) Afek depresi2) Kehilangan minat dan kegembiraan3) Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan yang mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas.Gejala penyerta lainnya:1) Konsentrasi dan perhatian berkurang2) Harga diri dan kepercayaan diri berkurang3) Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna4) Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis5) Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri6) Tidur terganggu

Wednesday, November 12, 201434Untuk episode depresi dan ketiga tingkat keparahan tersebut diperlukan masa sekurang-kurangnya 2 minggu untuk penegakkan diagnosis, akan tetapi periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan berlangsung cepat.Kategori diagnosis depresi ringan (F.32.0), sedang (F.32.1) dan berat (F.32.2) hanya digunakan untuk episode depresi tunggal (yang pertama). Episode depresi berikutnya harus diklasifikasikan di bawah salah satu diagnosis gangguan depresi berulang (F.33).

F. 32.3 Episode depresi berat dgn Gejala PsikotikEpisode depresi berat yang memenuhi kriteria menurut No. 3 di atas (F.32.2) tersebut di atas, disertai waham, halusinasi atau stupor depresi.Waham biasanya melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang mengancam dan pasien merasa bertanggung jawab atas hal itu. Halusinasi auditorik atau alfatorik biasanya berupa suara yang menghina atau menuduh, atau bau kotoran. Retardasi psikomotor yang berat dapat menuju pada stupor.F.33.3 Gangguan Depresi Berulang, Episode kini berat dgn Gej. PsikotikUntuk diagnosa Pasti Kriteria untuk gangguan depresi berulang ( F.33.- ) harus dipenuhi,dan episode sekarang harus memenuhi kriteria, untuk episode depresi berat dgn gej. Psikotik (F.32.3)

Sekurang kurangnyadua episode telah berlangsung masing-masing selama minimal 2 minggu dengan selang waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna.PENATALAKSANAANWednesday, November 12, 201437Psikofarmaka1. Tricyclic AntidepressantsObat ini membantu mengurangi gejala-gejala depresi dengan mekanisme mencegah reuptake dari norephinefrin dan serotonin di sinaps atau dengan cara megubah reseptor-reseptor dari neurotransmitter norephinefrin dan serotonin. Obat ini sangat efektif, terutama dalam mengobati gejala-gejala akut dari depresi sekitar 60% pada individu yang mengalami depresi. Tricyclic antidepressants yang sering digunakan adalah imipramine, amitryiptilene, dan desipramine (Reus V.I., 2004)

Wednesday, November 12, 201438Monoamine Oxidase InhibitorsObat lini kedua dalam mengobati gangguan depresi mayor adalah Monoamine Oxidase Inhibitors. MAO Inhibitors menigkatkan ketersediaan neurotransmitter dengan cara menghambat aksi dari Monoamine Oxidase, suatu enzim yang normalnya akan melemahkan atau mengurangi neurotransmitter dalam sambungan sinaptik (Greene, 2005).MAOIs sama efektifnya dengan Tricyclic Antidepressants tetapi lebih jarang digunakan karena secara potensial lebih berbahaya (Reus V.I., 2004).Selective Serotonine Reuptake Inhibitors Pertama SSRI lebih cepat mengobati gangguan depresi mayor dibandingkan dengan obat lainnya.Kedua, SSRI juga mempunyai efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan obat-obatan lainnya. Ketiga, obat ini tidak bersifat fatal apabila overdosis dan lebih aman digunakan dibandingkan dengan obat-obatan lainnya. keempat SSRI juga efektif dalam pengobatan gangguan depresi mayor yang disertai dengan gangguan lainnya seperti: gangguan panik, binge eating, gejala-gejala pramenstrual (Reus, V.I., 2004).

Terapi PsikososialWednesday, November 12, 201439Terapi KognitifTerapi kognitif merupakan terapi aktif, langsung, dan time limited yang berfokus pada penanganan struktur mental seorang pasien. Struktur mental tersebut terdiri ; cognitive triad, cognitive schemas, dan cognitive errors (C. Daley, 2001).2. Terapi PerilakuTerapi perilaku adalah terapi yang digunakan pada pasiendengan gangguan depresi dengan cara membantu pasien untuk mengubah cara pikir dalam berinteraksi denga lingkungan sekitar dan orang-orang sekitar. Terapi perilaku dilakukan dalam jangka waktu yang singkat, sekitar 12 minggu (Reus, V.I., 2004).

Terapi InterpersonalTerapi ini didasari oleh hal-hal yang mempengaruhi hubungan interpersonal seorang individu, yang dapat memicu terjadinya gangguan mood (Barnett & Gotlib, 1998: Coyne, 1976).Terapi ini berfungsi untuk mengetahui stressor pada pasien yang mengalami gangguan, dan para terapis dan pasien saling bekerja sama untuk menangani masalah interpersonal tersebut

PROGNOSISWednesday, November 12, 201440Gangguan depresi berat bukan merupakan gangguan yang ringan. Keadaan ini cenderung merupakan gangguan yang kronis dan pasien cenderung mengalami relaps. Pasien yang dirawat di rumah sakit untuk episode pertama gangguan depresif memiliki kemungkinan 50 % untuk pulih di dalam tahun pertama.Rekurensi episode depresi berat juga sering, kira-kira 30 sampai 50 % dalam dua tahun pertama dan kira-kira 50 sampai 70 % dalam 5 tahun. Insidensi relaps adalah jauh lebih rendah dari pada angka tersebut pada pasien yang meneruskan terapi psikofarmakologis profilaksis dan pada pasien yang hanya mengalami satu atau dua episode depresi.