lapak11 batuan sedimen

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konversi arah, sudut, maupun trigonometri satu sama lain memiliki keterkaitan terhadap struktur geologi. Struktur geologi merupakan kenampakan dari suatu penampang terukur yang diperoleh secara quick section dan detail section. Sedangkan geologi struktur ialah bentuk arsitektur kulit bumi dan gejala-gejala yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada kulit bumi. Selain itu juga struktur geologi merupakan gambaran bentuk dan hubungan dari keadaan batuan di kerak bumi. Geologi struktur merupakan ilmu yang penting untuk mengetahui struktur geologi. Oleh sebab itu, konversi arah, sudut, maupun trigonometri menjadi pendukung dalam mengetahui struktur geologi lebih dalam dan detail. Bila konversi arah lebih dominan berkaitan dengan konversi sudut, sedangan konversi trigonometri berkaitan dengan konversi dengan sudut. Biasanya konversi – konversi tersebut banyak dimanfaatkan untuk mengetahui struktur geologi seperti arah singkapan, ketebalan cadangan bahan galian, dan lain-lain. 1.2 Maksud dan Tujuan Pratikum 1.2.1 Maksud Pratikum geologi struktur mengenai konversi arah, sudut, dan trigonometri struktur geologi ini adalah 1

Upload: nirwan-syam

Post on 30-Sep-2015

268 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Geologic laboratory

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konversi arah, sudut, maupun trigonometri satu sama lain memiliki keterkaitan terhadap struktur geologi. Struktur geologi merupakan kenampakan dari suatu penampang terukur yang diperoleh secara quick section dan detail section. Sedangkan geologi struktur ialah bentuk arsitektur kulit bumi dan gejala-gejala yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada kulit bumi. Selain itu juga struktur geologi merupakan gambaran bentuk dan hubungan dari keadaan batuan di kerak bumi. Geologi struktur merupakan ilmu yang penting untuk mengetahui struktur geologi. Oleh sebab itu, konversi arah, sudut, maupun trigonometri menjadi pendukung dalam mengetahui struktur geologi lebih dalam dan detail. Bila konversi arah lebih dominan berkaitan dengan konversi sudut, sedangan konversi trigonometri berkaitan dengan konversi dengan sudut. Biasanya konversi konversi tersebut banyak dimanfaatkan untuk mengetahui struktur geologi seperti arah singkapan, ketebalan cadangan bahan galian, dan lain-lain.1.2Maksud dan Tujuan Pratikum

1.2.1Maksud

Pratikum geologi struktur mengenai konversi arah, sudut, dan trigonometri struktur geologi ini adalah bermaksud untuk mempelajari lebih dalam dan detail tentang konversi terhadap struktur geologi.1.2.2Tujuan

Adapun tujuan pada prktikum ini ialah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui konversi arah, sudut, dan trigonometri terhadap. struktur geologi 2. Dapat mengetahui macam - macam struktur geologi.3. Dapat menghitung struktur bidang, struktur garis serta menghitung nilainya. BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Konversi Arah, Sudut dan Trigonometri

Pada hakikatnya antara arah, sudut dengan trigonometri merupakan satu kesatuan. Bila arah akan lebih dominan berhubungan dengan sudut yang dibentuk. Misalnya dari hasil pengukuran didapat arah suatu singkapan N120E yang berada dikuadran ke-2, bila akan membuat diagram roset baik arahnya maupun sudut harus dikonversikan kekuadran ke-4 terlebih dahulu. Berbeda dengan trigonometri berfungsi memberikan gambaran hubungan antara sudut dengan sisi sisi sebuah segitiga siku siku seperti cosinus, sinus, dan tangen serta fungsi fungsi kebalikannya.

Gambar 2.1

Konversi Sudut dan TrigonometriBiasanya pengetahuan mengenai trigonometri ini mutlak diperlukan untuk pengukuran atau dalam perhitungan mengetahui ketebalan bahan galian berdasarkan data lubang bor, arah sebaran bahan galian berdasarkan data dari diagram roset maupun diagram diagram lainnya. Adapun perhitungan yang diperlukan ialah dalam mengitung jarak dan koordinat,perhitungan sudut ,luas, volume, dan lain lain dari hasil pengukuran yang telah dilakukan. Perhitungan tersebut sering menggunakan perhitungan trigonometri. Dalam melakukan perhitungan trigonometri dari sudut atau yang lainnya diperlukan konversi terlebih dahulu, agar kemudian data data diolah untuk menghasilkan data yang akurat dan dapat dipergunakan nantinya sesuai dengan keperlukannya.

Untuk konversi sudut itu sendiri merupakan perubahan yang terjadi dari satuan maupun besaran yang ada dari suatu sudut yang memiliki nilai. Misalnya konversi dari bearing maupun azimuth ke kuadran. Sedangkan bearing merupakn sudut yang dibentuk dari arah utara dan selatan menuju timur maupun barat dengan besarnnya 90, lain halnya lagi dengan azimuth yang merupakan sudut yang dapat dibentuk dari arah utara searah jarum jam dari titik tertentu (0o 360o). Sedangakan untuk konversi trigonometri berkaitan dengan segitiga yang mempunyai sudut sudut tertentu tergantung dari segitiga itu sendiri yang besaranya tidak 180. Dalam konversi trigonometri ada dua penggolongan dalam konversinya terhadap sudut berdasarkan segitiganya yaitu :

Berdasarkan segitiga siku-siku.

Berdasarkan segitiga sembarang.2.2Struktur Geologi

Struktur geologi merupakan kenampakan dari suatu penampang terukur yang diperoleh secara quick section dan detail section. Hasil dari pengukuran kenampakan ini yang disebut dengan struktur geologi. Hasilnya bisa berupa perlapisan batuan (sedimentasi), metamorfosa batuan, batuan induk dan batuan beku, umur geologi, tebal lapisan, sifat batuan, jenis batuan dan lain sebagainya. data geologi struktur ini digunakan untuk eksplorasi mineral. Hasil akhir dituangkan dalam bentuk kolom stratigrafi, untuk penelitian sampel (formasi tertentu), kemudian dikorelasikan dengan beberapa daerah menjadi peta struktur.

Gambar 2. 2Struktur GeologiStruktur secara umum didefinisikan adalah gambaran bentuk arsitektur dan hubungan dari keadaan tekstur didalam batuan. Bila dilihat lebih dalam lagi struktur geologi adalah gambaran bentuk arsitektur kulit bumi dan penyebab terjadinya perubahan-perubahan pada kulit bumi. Dalam geologi struktur dipelajari unsur unsur dari struktur tersebut. Jadi struktur geologi ini juga merupakan struktur dari batuan yang berdasarkan keterjadiannya dapat dibagi dua macam struktur batuan yaitu :

Struktur primer yaitu struktur batuan yang terbentuk pada saat pembentukan batuan. Contohnyastruktur perlapisan (laminasi, graded bedding, cross bedding, planar bedding, riple marks), struktur sedimen (Load Cast, Flute Cast, Mud Crack, Bioturbasi) dan struktur aliran lava.

Struktur sekunder yaitu struktur batuan yang terbentuk setelah terjadinya pembentukan batuan. Struktur ini berupa deformasi akibat adanya gaya -gaya yang berasal dari dalam bumi yang menimpa batuan, sehingga batuan menjadi retak-retak, terlipat, bergeser dari kedudukan semula. 2.3Struktur Sekunder Struktur geologi yang perlu diketahui sehubungan dengan materi yang akan dibahas secara detail ialah mengenai struktur sekunder yang meliputi antara lain ialah :

2.3.1Sesar (Fault)

Sesar adalah suatu rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran sehingga terjadi perpindahan antara bagian-bagian yang berhadapan dengan arah sejajar dengan bidang patahan. Secara umum, sesar dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :

Sesar naik (reverse fault) ialah gerak relatif hanging wall turun terhadap foot wall-nya.

Gambar 2.3Sesar Naik Sesar turun (normal fault) yaitu gerak relatif hanging wall naik terhadap foot wall-nya.

Gambar 2.4Sesar Turun Sesar mendatar adalah gerak relatif mendatar pada bagian-bagian yang tersesarkan.

Unsur-unsur yang terdapat pada sesar ialah :

Hanging Wall (atap) adalah bongkah patahan yang terdapat di bagian atas bidang sesar.

Foot Wall (alas) adalah bongkah patahan yang berada di bagian bawah bidang sesar.

2.3.2Kekar (Joint)

Kekar merupakan struktur rekahan dalam batuan yang tidak ada atau sedikit sekali mengalami pergeseran. Rekahan rekahanyang ada dalam batuan terjadi karena tekanan atau tarikan yang disebabkan oleh gaya yang bekerja dalam kerak bumi atau pengurangan/hilangnya tekanan, dan mengalami pergeseran yang dianggap sama sekali tidak ada karena hanya sedikit.

Gambar 2.5Kekar

Kekar dapat diklasifikasikan kedalam beberapa jenis yaitu :

Kekar gerus(shear joint) yang merupakan kekar yang terjadi akibat tekanan pada batuan. Kekar tarik(tension joint)ialah kekar yang terjadi akibat tarikan pada batuan2.3.3Lipatan (Fold)

Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan lengkungan pada unsur garis atau bidang di dalam bahan tersebut. Pada umumnya unsur terbuat dalam lipatan adalah bidang perlapisan foliasi atau lineasi.

Unsur -unsur pada struktur lipatan adalah sebagai berikut :

Limb (sayap) adalah bagian dari lipatan yang terletak down dip dimulai dari lengkungan maksimum suatu antiklin atau updip bila dari lengkungan maksimum suatu syncline.

Crestal line (garis puncak), suatu garis khayal yang menghubungkan titik-titik tertinggi pada setiap permukaan lapisan dari suatu antiklin. Crest (Puncak Lipatan) , adalah titik atau garis yang tertinggi dari lipatan.

Core , adalah pusat perlipatan. Fold Axis (Garis sumbu lipatan), adalah perpotongan antara bidang sumbu dengan bidang horizontal. Crestal Plane , adalah bidang yang melalui crestal line Hinge Point , adalah titik maksimum pelengkungan pada lapisan terlipat. Axial Plane (Bidang sumbu lipat) , adalah suatu bidang yang memotong sumbu lipatan, membagi sama besar sudut yang dibentuk oleh kedua sayap lipatan.

Gambar 2.6UnsurUnsur Lipatan

Bentuk umum dari lipatan terdiri dari dua bagian yaitu :

a. Antiklin : Berbentuk yang konveks ke atas.

Foto 2.1Antiklinb. Sinklin : Berbentuk yang konveks ke bawah.

Foto 2.2Sumbu Lipatan SinklinBAB IIITUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1Tugas Dan Pembahasan1.Gambarkan dalam bentuk grafis!

Gambar 3.1.1

Grafis konversi sudut soal 1-4

Gambar 3.1.2

Grafis Konversi sudut soal 5-8

Gambar 3.1.3

Grafis konversi sudut soal 9-10,20-21

Gambar 3.1.4Grafis konversi sudut soal 22-25

Gambar 3.1.5Grafis konversi sudut soal 28-302.Lengkapi jarak dan sudut pada segitiga dibawah ini !

Gambar 3.1.6

Soal segitiga No 2

Dik: GF = 25 Cm

EF = 22 CmDit: GE, , ?Jawab:

GE = =11,87434209 Cm Cos = 2225 = 0,88 = Cos -1 (0,88) = 280 = 180 o = 1800 (900 - 280)

= 6103. Lengkapi jarak dan sudut berikut menggunakan rumus sinus !4. Gambar 3.1.7Soal Segitiga No 3 Dik: AB = 27 cm

BC = 24 cm

= 24oDit: , , AC ?Jawab :

Sin = = 0,3615436 = Sin -1 . (0,3615436)= 210 = 1800 = 1800 (240 + 210) = 1350 BC =

= 47, 0986788 Cm4. Lengkapi jarak dan sudut berikut menggunakan rumus cosinus !

Gambar 3.1.8Soal segitiga No 4Dik: AB = 15 Cm

AC = 14 Cm

= 420Dit: BC, , ?Jawab :

Cos 420 =

0,7431448 = 312,8639 = 421 BC2421 - 312,8639 = BC2BC2

=

= 9,99939 Cm

Cos =

= Cos -1

= 640= 180 42 64 = 74o5.Lengkapi jarak dan sudut segitiga dibawah ini !

Gambar 3.1.9Kumpulan Soal segitiga No 5Dik: Dit: AB, BO, CE, DE, QR, CQ, PD, PC.Jawab : AB =

AB =

AB = 114,14 m

BO = AB AO

BO = 114,14 17

BO = 97.14 m

Tan