lapak culling

Upload: padahayu

Post on 02-Jun-2018

263 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    1/23

    LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

    PRODUKSI TERNAK UNGGAS

    CULLING

    Disusun Oleh :

    Kelompok 1

    Kelas F

    Herman Suherman 200110110262

    Gerry Krisnandi 200110110265Teguh Nugraha 200110110269

    Fajar Rizki 200110110273

    Risky Oktaviani 200110110277

    Cempaka Putri 200110110287

    Fransiscus P 200110110289

    Asep Kusnadi 200110110293

    LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK UNGGAS

    FAKULTAS PETERNAKAN

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    SUMEDANG

    2013

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    2/23

    I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Culling adalah suatu usaha untuk memilih ayam yang dikehendaki dan

    mengeluarkan ayam yang tidak dikehendaki yang disebabkan karena tidak produktif,

    sakit dan sebab lainnya yang dapat menimbulkan kerugian. Usaha ini bisa

    diterapkan pada semua jenis unggas (ayam, itik, puyuh, dll).

    Culling dilakukan pada ayam betina muda menjelang bertelur dan pada ayam

    dewasa menjelang produksi menurun. Culling ini sangat diperlukan untuk

    mengefisiensikan beberapa faktor yang dibutuhkan dalam peternakan, seperti

    pakan, kandang dan sebagainya. Dengan kata lain, culling mengefisiensikan

    pengeluaran ekonomi dari peternak.

    Oleh karena itu, dengan praktikum ini diharapkan kita mengetahui

    bagaimana cara melakukan culling dengan baik, sehingga kita dapat membedakan

    ayam yang masih berproduksi dengan baik atau sudah harus diafkir.

    1.2 Maksud dan Tujuan

    1. Dapat mengetahui dan menjelaskan ayam yang sedang berproduksi dan

    tidak berproduksi.

    2. Dapat mengetahui dan menjelaskan ayam yang sedang berproduksi

    tinggi dan berproduksi rendah.

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    3/23

    3. Dapat mengetahui keadaan alat reproduksi ayam yang sedang

    berproduksi dan tidak berproduksi.

    1.3 Waktu dan Tempat

    Waktu : Kamis, 16 Mei 2013

    Pukul : 15.0017.00 WIB

    Tempat : Laboratorium Produksi Ternak Unggas

    Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    4/23

    II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Pengetahuan tentang seleksi dan pengafkiran (selection and culling) dalam

    peternakan ayam ras perlu sedikit banyaknya dikuasai dalam rangka usaha

    perbaikan cara-cara beternak untuk memperoleh keuntungan seoptimal mungkin.

    Kedua kata atau istilah tersebut menyatakan suatu pekerjaan atau tindakan yang

    sama yaitu memilih atau melakukan pilihan, akan tetapi maksud dan tujuannya jauh

    sekali berbeda.

    A. SELEKSI

    Memilih ayam yang baik yaitu yang mempunyai sifat-sifat dapat berproduksi

    tinggi dari suatu flock atau kelompok ayam untuk ditahan dan dijadikan bibit bagi

    generasi yang akan datang.

    Langkah pertama untuk memperoleh bibit-bibit ayam yang baik yang

    biasanya dimulai dengan seleksi individual pada ayam jantan dan ayam betina.

    Dasar-dasar seleksi yang umumnya diterapkan dalampeternakan itu terdiri

    dari 4 macam yaitu :

    seleksi yang didasaarkan atas type exterior dari individu

    seleksi yang didasarkan atas pemenang pemenang dalam perlombaan

    seleksi yang didasarkn atas silsilah dari individu

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    5/23

    seleksi yang didasarkan atas production test (penguian terhadap sifat sifat

    produksi)

    Seleksi y ang didasarkan pada type

    Seleksi menurut cara ini sebetulnya kurang atau tidak tepat oleh karena

    ternak yang mempunyai tipe (eksterior) baik belum tentu akan menunjukan

    performance yang baik atauproduksi yang tinggi.

    Mengadakan penilaian pada ternak berdasarkan exterior mungkin perlu guna

    membantu cara cara penilaian suatu produksi, akan tetapi kegunaanya pada waktu

    belakangan ini terasa mulai berkurang.

    Seleksi yang disarkan atas pemenang pemenang dalam perlom baan

    Seleksi menurut cara ini sebetulnya tidak banyak bedanya dengan seleksi

    yang didasarkan atas tipe seperti dimaksud pada ipe s4eleksi yang didasarkan pada

    tipe. hanya saja dalam hal ini seleksi itu dilakukan pada waktu waktu yang khusus

    misalnya pada waktu diadakan pameran ternak (cattle show/ poultry shop), dimana

    biasanya selalu diiringi dengan pemilihan juara dalam perlombaan perlombaan

    ternak yang diselenggarakan.

    Pada seleksi ternak (ayam) yang menjadi juara atau favoritlah yang dipilih

    sebagai bibit yang baik.

    Seleksi yang didasrakan atas si ls i lah indiv id u

    Seleksi menurut cara ini umumnya dilaksanakan pada bangsa ternak yang

    berdarah murni (pure breed), dimana orang mempelajari silsilah keturunan

    (stamboom) dari tiap tiap individi. dengan membanding bandingkan silsilah dari

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    6/23

    masing masing ternak (ayam), akhirnya dapatlah ditentukan ternak mana yang akan

    dipilih sebagai bibit.

    Cara seleksi tersebut biasanya dilakukan pada waktu ternak itu masih muda

    dan belum ada menghasilakan suatu produksi atau belum ada data atau petunjuk

    petunjuk yang menunjukan atau menerangkan performance produksi dari ternak

    yang bersangkutan. juga bilamana orang berhadapan dengan bangsa bangsa atau

    varietas varietas ternak yang hampir sama produksinya, maka hasil penilaian silsilah

    dapat membantu seseorang peternak dalam menentukan hewan atau ternak yang

    baik untuk dipilih sebagai bibit.

    Akan tetapi seleksi menurut cara inipun belum dapat memberi jaminan

    sepenuhnya untuk mencapai performance produksi yang dikehendaki dikemudian

    hari.

    Seleksi yang d idasarkan atas produ ction test

    Testing (pengujian) terhadap sifat sifat produksi itu dapat dilakukan dengan

    dua cara :

    a. indidual merit test (seleksi individu itu sendiri)

    Pada seleksi ini kita mengadakan testing terhadap sifat atau karakter dari

    performance masing masing individu. berdasarkan hasil hasil atau data data

    yang diperoleh dari testing ini kita mengadakan seleksi terhadap tiap tiap jenis

    (bangsa, varietas, dan strain) ayam sesuai dengan standar (ketentuan

    ketentuan) yang berlaku bagi masing masing jenis ayam tersebut.

    Beberapa karakter performance yang bersifat turun temurun kuat yang

    biasanya dinilai waktu pelaksanaan seleksi individu pada ternak ayam.Karakter

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    7/23

    performance yang akan ditest itu dengan sendirinya tidaklah sama bagi tiap tiap

    jenis ayam.Masing-masing karakter performance tersebut ekonomis sendiri dan

    selain dari itu karakter performance tersebu8t harus pula mempunyai daya

    herediter (sifat turun-temurun) yang kuat.

    b. Progency test (seleksi atas dasar penilaian pada keturunan yang dihasilkan)

    Pada seleki menurut cara ini pemilihan ternak bibit didasarkan atas

    performance (produksi) dari anak anaknya. biasanya cara seleksi sedemikian

    dilakukan pada ternak (ayam) jantan, oleh karena ternak jantan pada umumnya

    memberi keturunan relative lebih banyak daripada ternak betina.

    Progeny test ini dijalankan untuk mengetahui bagaimana kemampuan seekor

    pejantan menurunkan sifat sifat produksi tinggi kepada anaknya (guna

    mengetahui pejantan mana yang unggul) yaitu dengan jalan mengadakan

    perbandingan antara sifat sifat produksi pada anak anak betina (yang seinduk)

    dengan induknya setelah induk itu dikawinkan dengan pejantan yang berbeda-

    beda asalnya

    Akhirnya perlu dikemukan bahwa diantara keempat cara cara seleksi

    diterangkan diatas maka seleksi yang didasarkan atas production test lah yang

    paling tepat guna menentukan ternak mana yang baik untuk dijadikan bibit.

    Pekerjaan itulah tidaklah begitu sukar hanya membutuhkan sedikit banyak

    ketekunan dan ketelitian untuk menginterpretir data data tersebut.

    B. PENGAFKIRAN ATAU CULLING

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    8/23

    Menyortir ayam yang tidak baik sifat-sifatnya, kurang produksinya atau yang

    sakit dan sebagainya untuk dikeluarkan dari kelompok ayam itu dan tidak dipelihara

    lagi.

    Dalam peternakan/pemeliharaan ayam dewasa ini, dimana arah usaha

    beternak ayam itu umumnya sudah berubah menjadi usaha ternak yang

    mendatangkan keuntungan, culling itu perlu sekali diterapkan, oleh karena bila ayam

    yang berhubungan satu dan lain hal sudah nyata tidak baik itu dipelihara terus,

    niscaya akan merugikan peternakatau pemelihara ayam.

    Untuk menjaga produktivitas dan efisiensi dalam suatui usaha ternak ayam,

    maka pada waktu waktu tertentu dan secara teratur perlu dilakukan rasionalisasi.

    kebijakan inilah yang dimaksudkan dengan culling yaitu menyortir ternak ayam yang

    tidak atau kurang baik baik sifat sifat, kurang produksiny, sakit atau cacat dan

    menyingkirkan ayam ayam tersebut dari kelompoknya untuk seterusnya dijual,

    dipotong dsb.

    Dasar dasar dan ketentuan waktu untuk mengadakn culling itu bermacam

    macam yang dalam garis garis besarya dapat dibagi atas 4 golongan yaitu :

    Sortasi ( penyortiran ) anak anak ayam yang baru menetas

    Penilain pada culling yang dilakuakn terhadap kutuk umur 1-2 hari hendaklah

    dititik beratkan pada pertanda yang umurnya dapat mmberi harapan kepada kita,

    bahwa anak anak ayam tu sehat, normal dan akan tumbuh engan baik.

    Sifat-sifat atau karakter yang perlu diperhatikan antara lain adalah :

    1. Tampan atau penampilan umum. hendaknya tegap, gesit dan lincah

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    9/23

    2. Mata : hendaknya agak menonjol (tidak cekung) bundar dan hidup

    (bercahaya)

    3. Rongga perut : hendaknya terasa lembut akan tetapi kenyal.

    4. Pusar : harus kering dan tertutup

    5. Bulu kapas (dons) : hendaknya halus dan lembut, mengkilat dan menutupi

    seluruh tubuh .

    6. Cacat : tidak boleh ada yang cacat misalnya : mata satu, buta kedua buah

    mata, kaki dan jari jari bengkok, sayap satu atau sayap patah, paruh bengkok

    atau bersilang.

    sortasi anak anak ayam yang sedang dalam pertumbuhan ( sortasi ayam muda )

    Pekerjaan ini dilakukan pada ayam umur dari 2-4 bulan dan bagi anak anak

    ayam hasil sortasi pertama, penyortiran sebaiknya dilaksanakan pada umur kurang

    lebih 1,5 bulan yaitu sebelum ia dipindahkan dari box atau brooder houser ke

    kandang pembesarkan.

    Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian culling tahap kedua ini antara lain

    adalah :

    1. kecepatan tumbuh : cepat aau lambat menjadi dewasa

    2. tingkah lakunya ( behavior ) : keadaan kelincahan ( kegesitan ), nafsu makan

    dan sikapnya ( gagah , waspada atau acuh tak acuh )

    3. keadaan kesehatan : keadan fisik seekor ayam seperti : kurus, pucat, sikap

    suka menyendiri, ketegapan tubuh.

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    10/23

    4. bulu : harus mengkilat dan tumbuhnya rapat

    Bila hal-hal diatas dari hari ke hari kita perhatikan secara berkala pada anak

    anak ayam yang meningkat dewasa (sedang dalam masa pertumbuhan) maka

    dapatlah dibedakan mana ayam muda yang baik dan tidak baik. Anak ayam atau

    ayam muda yang tidak baik hendaknya segera dipisahkan dan dikeluarkan dari

    kelompoknya.

    Jika pada sortasi tahap pertama telah dilakukan sexing maka hendaknya

    bertepatan dengan bertepatan dengan waktu permulaan dari culling tahap kedua ini

    perlu pula diadakan pemisahan anak anak ayam jantan dari yang betina umumnya

    pada umur 1,5-2 bulan kita sudah membeda bedakan mana yang jantan dan mana

    yang betina yaitu dengan memperhatikan :

    pertumbuhan badan : anak anak ayam jantan badanya lebih besar daripada

    yang betina.

    keadaan jengger : pada anak anak ayam juntan jengger itu lebih besar ( lebih

    menonjol ) dan warnanya merah terang.

    warna bulu : pada anak ayam betina warna bulu punggung adalah rata

    sedangkan pada anak ayam jantan warna bulu punggung tersebut terutama

    pada ujung atau pinggirnya mengkilat.

    pengafkiran ayam yang sakit atau kurang sehat

    Culling terhadap ayam sakit atau kurang sehat ini dapat dilakukan sewaktu

    waktu dan tidak terikat pada umur. oleh karena itu sebaiknya secara teratur misalnya

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    11/23

    seminggu sekali kita mengadakan inspeksi kesehatan terhadap semua ternak

    ayam yang kita pelihara.

    Beberapa keadaan (karakter) yang dapat membantu menentukan apakah

    ternak ayam itu sakit atau kurang sehat antara lain adalah :

    a. tampan atau penampilan umum

    tindak tanduk yang gesit dan lincah, sikap waspada dan gagah serta bangun

    tubuh yang tegap kesemuanya menunjukan tanda tanda sehat.

    b. nafsu makan

    ayam sakit biasanya kurang atau tidak ada nafsu makan sehingga temboloknya

    kelitan kempis dan bila banyak ayam yang sedang sakit maka kan tampak pula

    makanan dalam bak makanan banyak tersisa.

    c. rongga perut

    bentuk perut pada ayam sehat adalah bulat pada ayam sakit biasanya kempis

    karena kurang atau kurang atau tidak ada nafsu makan.

    d. keadaan kotoran

    konsisten dan warna kotoran dari seekor ayam sering kali juga dapat

    menunjukan atau menandakan adanya suatu penyakit.

    pengafkiran ayam babon yang tidak bertelur atau yang kurang produktif ( dalam

    masa produksi )

    Waktu yang sebaiknya untuk mengadakan culling ayam-ayam babon adalah

    dari umur 4,5 bulan sampai 2 tahun dari saat akan mulai berproduksi sampai

    waktu peremajaan. Cara melaksanakannya adalah dengan mengadakan inspeksi

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    12/23

    pula secara periodic misalnya 1 atau 2 kali dalam seminggu terhadap semua ayam

    babon yang kita pelihara menurut kelompoknya masing-masing.

    Umumnya ayam babon itu dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu :

    1. kelompok yang baru mulai bertelur (belum lama periode bertelurnya); disortir

    untuk membeda-bedakan kekuatan daya bertelurnya atau kemampuan daya

    produksinya masing-masing.

    2. kelompok yang sudah lama bertelur (sudah lama periode bertelurnya);

    disortir untuk membeda-bedakan ketekunan bertelur dari masing-masing

    ayam dalam kelompoknya.

    Dari masing-masing kelompok tersebut di atas dapat pula ditentukan taraf

    produksi dari tiap-tiap ekor babon dengan berpedoman pada sifat-sifat seperti

    tercantum dalam daftar di halaman berikut. Dengan jalan demikian nanti kita dapat

    menentukan ayam babon mana dari masing-masing kelompok yang tidak atau

    kurang produktif dan mengeluarkan ayam tersebut dari kelompoknya.

    1. culling kelompok ayam babon yang belum lama periode bertelurnya.

    (untuk menentu8kan intensitas bertelur dari masing-masing ayam babon

    dalam kelompoknya).

    2. culling ayam babon yang sudah lama periode bertelurnya. (untuk

    menetukan persistensi bertelur pada masing-masing ayam dalam

    kelompoknya.

    Yang dimaksudkan dengan persistensi bertelur adalah kesanggupan seekor

    ayam babon untuk bertelur dalam waktu yang lam secar kontinu dengan seri bertelur

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    13/23

    yang tidak atau jarang terputus-putus. Dari ayam-ayam babon sedemikian kita akan

    dapat mengharapkan telur hampir setiap hari.

    Umumnya ayam petelur yang sudah mencapai umur di atas 1 tahun,

    produksi telurnya mulai menurun. Akan tetapi hubungan antara pertambahan umur

    dengan menurunnya produksi itu tidak sama pada semua bangsa ayam petelur.

    Oleh karena itu dikatakan ada babon yang produktif atau sanggup bertelur banyak

    dalam waktu yang lama dan ada pula yang tidak atau kurang produktif.

    Tetapi sebelum mulai melaksanakan pengapkiran, sebaiknya masing-masing

    peternak ayam perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu antara lain :

    berusaha mengenal sifat jenis-jenis ternak ayam yang dipeliharanya

    berusaha mengetahui komposisi dan mutu ransom makanan yang

    digunakan serta jumlah makanan yang diberikan setiap hari

    berusaha mengetahui pemeliharaan ayam tersebut d waktu mas

    mudanya, apakah pernah terserang penyakit atau mendapat gangguan

    dari parasit-parasit.

    mempunyai sedikit banyak catatan-catatan tentang waktu mulai bertelur,

    ganti bulu (moulting), produksi harian dan lain-lain. Informasi yang

    mungkin diperlukan sebagai dasar pelaksanaan suatu pengapkir

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    14/23

    III

    ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR KERJA

    3.1 Alat

    1. Baki preparat untuk tempat ayam

    3.2 Bahan

    1. Ayam Dara

    2. Ayam Produksi

    3.3 Prosedur Kerja

    1. Metakkan ayam di atas baki preparat, usahakan ayam harus dalam keadaan

    tenang.

    2. Memperhatikan dan meraba jengger serta pial (mengamati ukuran, warna

    dan keadaanya).

    3. Memperhatikan keadaan kepala, paruh dan mata.

    4. Memperhatikan keadaan tubuhnya.

    5. Memperhatikan dan mraba bagian abdomen dan vent.

    6. Mengukur dengan jari jarak antara tulang pubis, serta jarak tulang pubis

    dengan sternum.

    7. Meraba keadaan tulang pubis.

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    15/23

    8. Memperhatikan lemak pada kulitnya terutama bagian abdomen.

    9. Melihat juga keadaan shank.

    10. Memperhatikan keadaan pigmentasinya.

    11. Memeriksa bulubulu di sayap untuk mengetahui sudah molting atau belum.

    12. Membuat kesimpulan dari pengamatan tersebut, apakah ayam berproduksi

    atau tidak dan produksinya tinggi atau rendah.

    13. Mencatat hasil pengamatan di tabel hasil pengamatan.

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    16/23

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    17/23

    IV

    HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Pengamatan

    No Kriteria Ayam Dara

    1 Jengger dan pial Kecil, keil

    2 Vent Kering dan mengkerut

    3 Tulang Pubis

    - Keadaan

    - Jaraknya

    - Jarak dgn stenum

    Saling menutup

    Jarak diantara < 2 jari

    < 3 jari

    4 Abdomen

    - Keadaan

    - Panjang dada

    Lunak, Kaku dan sempit

    !0 Jari

    5 Perbuluan Mengkilat dan rapat

    6 Head type Bersih, halus dan gepeng

    7 Body type Panjang

    8 Shank Gepeng, kuning dan cerah

    9 Pigmentasi

    - Vent

    - Face

    Kuning

    Merah

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    18/23

    - Eye ring

    - Ear lobe

    - Beak

    - Shank

    Kuning

    Kuning

    Kuning

    Kuning

    No Kriteria Ayam Produksi

    1 Jengger dan pial Lebar adak merah

    2 Vent Bahas, besar, mengembang dan lentur

    3 Tulang Pubis

    - Keadaan

    - Jaraknya

    - Jarak dgn stenum

    Saling menjauh

    2-3 jari

    > 3 jari

    4 Abdomen

    - Keadaan

    - Panjang dada

    Luas dan lunak

    13 Jari

    5 Perbuluan Kusam, berjubai

    6 Head type Bulat, kusam

    7 Body type Panjang

    8 Shank Bulat

    9 Pigmentasi

    - Vent Merah pucat

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    19/23

    - Face

    - Eye ring

    - Ear lobe

    - Beak

    - Shank

    Merah

    Kuning

    Putih

    Coklat

    Putih

    4.2 Pembahasan

    Untuk mengetahui seekor ayam sedang berproduksi atau tidak berproduksi

    dapat diketahui dengan mengamati cirri-ciri fisik, seperti apabila ayam tersebut

    mempunyai jengger dan pial yang relatif kecil, merah suram, kaku/kering, keras,

    kasar, bersisik, suram, dan dingin maka ayam tersebut sedang produksi, sebaliknya

    apabila bentuknya relatif besar, merah cerah, lentur, lunak, halus, mengkilat, dan

    hangat maka ayam tersebut sedang berproduksi. Selain itu dilihat dari vent, ayam

    berproduksi mempunyai vent yang besar, basah, mengembang, lentur, persegi

    panjang. Sedangkan pada ayam yang tidak berproduksi mempunyai vent yang kecil,

    kering, mengkerut, keras, dan bulat. Tulang pubis pada ayam produksi mempunyai

    jarak diantara 2-3 jari, saling menjauh, jarak dengan sternum > 3 jari, pipih seperti

    pita, elastis. Pada ayam tidak produksi, jarak tulang pubis < 2 jari, saling menutup,

    jarak dengan sternum < 3 jari, tebal, bulat dan tumpul/kaku. Pada ayam produksi,

    abdomen luas, fleksibel, lunak, lemak pada kulit abdomen tipis/halus, dan dalam.

    Sedangkan pada ayam yang tidak produksi abdomen sempit, kaku, keras seperti

    berdaging, lemak tebal dan keras, serta dangkal. Bulu ayam yang berproduksi

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    20/23

    mengkilat dan rapat, pada ayam tidak berproduksi bulu usang berjumbai dan sobek-

    sobek. Holding pada ayam produktif abdomen halus, empuk, tulang pubis tipis,

    sebaliknya holding pada ayam tidak berproduksi abdomen tebal, keras, tulang pubis

    tebal. Selain itu pigmentasi pun dapat menunjukan bahwa seekor ayam sedang

    berproduksi atau tidak. Pigmentasi pada ayam produksi harus terjadi pemutihan

    yang komplit. Eye ring, ear lobe, beak, dan shank berwarna putih. Sedangkan vent

    berwarna putih kebiru-biruan/pink dan face kemerahan. Pigmentasi pada ayam tidak

    produksi, warna tetap kuning pada defosit-defositnya, vent dan face berwarna

    kekuning-kuningan, sedangkan eye ring, ear lob, beak, shank berwarna putih. Dari

    praktikum yang telah dilakukan dapat dengan jelas dilihat perbedaan antara ayam

    yang sudah berproduksi dan yang belum. Hal ini terlihat dari tabel pengamatan yang

    membedakan kriteria atau ciri-ciri antara ayam produksi dan ayam dara. Dari

    praktikum yang telah dilakukan terhadap ayam yang memiliki strain berbeda

    mengakibatkan praktikan sulit untuk membedakan bagaimana perbedaan ayam

    yang produksi dengan ayam dara pada strain yang sama.

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    21/23

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    22/23

    V

    KESIMPULAN

    5.1 Kesimpulan

    Perbedaan ayam yang sedang berproduksi dengan yang tidak berproduksi

    dapat dilihat dari ciri-ciri fisik seperti pial,vent,tulang pubis,abdomen dan perbuluan.

    Pigmen ayam yang berproduksi nampak lebih pucat dibandingkan ayam yang tidak

    berproduksi. Dapat dilihat pula secara kasat mata bahwa ayam yang sedang

    brproduksi tingkah laku lincah dan masa bertelurnya lama.

    5.2 Saran

    Sebaiknya dalam praktikum tentang culling ayam yang digunakan sebagai

    objek praktikum memiliki strain yang sama, sehingga praktikan dapat membedakan

    antara ayam yang produksi dengan ayam dara/ yang belum berproduksi dengan

    baik.

  • 8/10/2019 Lapak Culling

    23/23

    DAFTAR PUSTAKA