lap penyuluhan kejang demam

6
LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN PUSKESMAS KEJANG DEMAM PADA ANAK I. Latar Belakang Masalah Anak merupakan hal yang penting artinya bagi sebuah keluarga. Selain sebagai penerus keturunan, anak pada akhirnya juga sebagai generasi penerus bangsa. Oleh karena itu tidak satupun orang tua yang menginginkan anaknya jatuh sakit, lebih- lebih bila anaknya mengalami kejang demam. Insiden terjadinya kejang demam terutama pada golongan anak umur 6 bulan sampai 4 tahun. Hampir 3 % dari anak yang berumur di bawah 5 tahun pernah menderita kejang demam. Kejang demam lebih sering didapatkan pada laki-laki daripada perempuan. Hal tersebut disebabkan karena pada wanita didapatkan maturasi serebral yang lebih cepat dibandingkan laki-laki. (ME. Sumijati, 2000;72-73) Bangkitan kejang berulang atau kejang yang lama akan mengakibatkan kerusakan sel-sel otak kurang menyenangkan di kemudian hari, terutama adanya cacat baik secara fisik, mental atau sosial yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. (Iskandar Wahidiyah, 1985 : 858) .

Upload: tutisuzaroh

Post on 07-Dec-2015

237 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kkk

TRANSCRIPT

Page 1: Lap Penyuluhan Kejang Demam

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN PUSKESMAS

KEJANG DEMAM PADA ANAK

I. Latar Belakang Masalah

Anak merupakan hal yang penting artinya bagi sebuah keluarga. Selain sebagai penerus

keturunan, anak pada akhirnya juga sebagai generasi penerus bangsa. Oleh karena itu tidak

satupun orang tua yang menginginkan anaknya jatuh sakit, lebih-lebih bila anaknya mengalami

kejang demam.

Insiden terjadinya kejang demam terutama pada golongan anak umur 6 bulan sampai 4

tahun. Hampir 3 % dari anak yang berumur di bawah 5 tahun pernah menderita kejang demam.

Kejang demam lebih sering didapatkan pada laki-laki daripada perempuan. Hal tersebut

disebabkan karena pada wanita didapatkan maturasi serebral yang lebih cepat dibandingkan laki-

laki. (ME. Sumijati, 2000;72-73)

Bangkitan kejang berulang atau kejang yang lama akan mengakibatkan kerusakan sel-sel

otak kurang menyenangkan di kemudian hari, terutama adanya cacat baik secara fisik, mental

atau sosial yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. (Iskandar Wahidiyah,

1985 : 858) .

Kejang demam merupakan kedaruratan medis yang memerlukan pertolongan segera.

Diagnosa secara dini serta pengelolaan yang tepat sangat diperlukan untuk menghindari cacat

yang lebih parah, yang diakibatkan bangkitan kejang yang sering. Untuk itu tenaga

perawat/paramedis dituntut untuk berperan aktif dalam mengatasi keadaan tersebut serta mampu

memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga dan penderita, yang meliputi aspek promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif secara terpadu dan berkesinambungan serta memandang klien

sebagai satu kesatuan yang utuh secara bio-psiko-sosial-spiritual. Prioritas asuhan keperawatan

Page 2: Lap Penyuluhan Kejang Demam

pada kejang demam adalah : Mencegah/mengendalikan aktivitas kejang, melindungi pasien dari

trauma, mempertahankan jalan napas, meningkatkan harga diri yang positif, memberikan

informasi kepada keluarga tentang proses penyakit, prognosis dan kebutuhan penanganannya. (I

Made Kariasa, 1999; 262).

II. Permasalahan

Kejang demam merupakan penyakit yang dapat menyebabkan keterbatasan fisik pasien,

serta menimbulkan banyak komplikasi ke organ tubuh yang lain sehingga menimbulkan

kematian.

III. Perencanaan Dan Pemilihan Intervensi

a. Metode Penyuluhan : Memberikan informasi tentang pengertian, penyebab, tanda dan

gejala, penatalaksaan baik nonfarmakologi maupun farmakologi.

b. Penyuluhan dilakukan dengan media leaflet

c. Intervensi masalah :

- Melakukan penyuluhan tentang definisi, tanda gejala, dan tatalaksana kejang

demam

- Menjelaskan kepada peserta penyuluhan mengenai komplikasi kejang demam

- Memberikan pemahaman mengenai pencegahan dan pengelolaan kejang demam

saat dirumah

- Metode diskusi dilakukan secara terarah sehingga terjadi komunikasi dua arah

antara presentan/penyuluh dengan peserta penyuluhan seputar kejang demam dan

bagaimana cara penanganan maupun pencegahannya.

Page 3: Lap Penyuluhan Kejang Demam

IV. Pelaksanaan

a. Penyuluhan mengenai kejang demam dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2015 di

Puskesmas Selatpanjang kota pada pukul 09.00 WIB. Penyuluhan dihadiri oleh 15

orang peserta

b. Penyuluhan ini menggunakan metode diskusi 2 arah dengan sebanyak mungkin

melibatkan peserta dalam diskusi tentang materi yang disampaikan. Hal ini

dimaksudkan agar peserta lebih mudah memahami dan termotivasi melaksanakan apa

yang disampaikan dalam penyuluhan.

c. Tanya jawab antara penyuluh dan peserta

V. Monitoring Dan Evaluasi

a. Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan peserta dapat:

- Memahami tentang definisi, dan cara mengenali gejala tanda dan gejala kejang

demam

- Memahami penanganan kejang demam baik farmakologi maupun nonfarmakologi

b. Termotivasi untuk mengaplikasikan materi penyuluhan

c. Mendiskusikan ulang beberapa hal yang belum bisa dipahami oleh peserta

d. Menyimpulkan materi penyuluhan

Selatpanjang, 11 Agustus 2015

Peserta

dr. Siti Hafsah

Pendamping

dr. H.Joko Santoso

19730511 200312 1 004

Page 4: Lap Penyuluhan Kejang Demam

LAPORAN PENYULUHAN

Nama Peserta dr. Siti Hafsah

Tanda Tangan :

Nama Pendamping dr.H.Joko Santoso

Tanda Tangan :

Nama Wahana Puskesmas Selatpanjang Kab. Kepulauan Meranti

Tema Penyuluhan Kejang demam pada anak

Tujuan Penyuluhan

a. Memahami tentang definisi, dan cara mengenali gejala

tanda dan gejala Kejang demam

b. Memahami penanganan Kejang demam saat masih

dirumah

Hari/Tanggal Selasa / 11 Agustus 2015

Waktu 09.30 WIB

Tempat Posyandu Handayani Selatpanjang

Jumlah/Peserta 18 orang peserta