lap makalah kerusakan lingkungan akibat an pasir sungai

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses penambangan selalu dikonotasikan dengan merusak ekologi. Keaneragaman hayati menjadi terganggu baik dalam pendistribusiannya maupun kemelimpahan spesies-spesies yang ada di sekitar areal pertambangan, khususnya di sekitar wilayah areal pertambangan. Interaksi antar manusia dengan alam menjadi tidak harmonis, dalam arti manusia melakukan eksploitasi yang melebihi kapasitas atau daya dukung alam yang mengkibatkan pencemaran atau kerusakan dari sistem ekologi pada ekosistem di sekitar areal wilayah pertambangan. Faktor manusia dalam proses penambangan yang tidak memperhatikan lingkungan tentu akan membawa dampak kerusakan lingkungan baik pada faktor sosial dan budaya, faktor fisik maupun faktor biotiknya. Faktor sosial dan budaya yang dapat mempengaruhi tingkat dampak kegiatan penambangan pasir dan batu, diantaranya tingkat sosial masyarakat, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan serta persepsi masyarakat. Dampak sosial budaya penambangan terhadap wilayah di sekitar areal penambangan, umumnya terletak pada permasalahan yang sama yaitu jalur lintasan penambangan yang harus 1

Upload: muhamad-fahmi-faizal

Post on 05-Jul-2015

2.601 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lap Makalah Kerusakan Lingkungan Akibat an Pasir Sungai

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses penambangan selalu dikonotasikan dengan merusak

ekologi. Keaneragaman hayati menjadi terganggu baik dalam

pendistribusiannya maupun kemelimpahan spesies-spesies yang ada di

sekitar areal pertambangan, khususnya di sekitar wilayah areal

pertambangan. Interaksi antar manusia dengan alam menjadi tidak

harmonis, dalam arti manusia melakukan eksploitasi yang melebihi

kapasitas atau daya dukung alam yang mengkibatkan pencemaran atau

kerusakan dari sistem ekologi pada ekosistem di sekitar areal wilayah

pertambangan.

Faktor manusia dalam proses penambangan yang tidak

memperhatikan lingkungan tentu akan membawa dampak kerusakan

lingkungan baik pada faktor sosial dan budaya, faktor fisik maupun faktor

biotiknya. Faktor sosial dan budaya yang dapat mempengaruhi tingkat

dampak kegiatan penambangan pasir dan batu, diantaranya tingkat sosial

masyarakat, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan serta persepsi

masyarakat. Dampak sosial budaya penambangan terhadap wilayah di

sekitar areal penambangan, umumnya terletak pada permasalahan yang

sama yaitu jalur lintasan penambangan yang harus melewati tanah

dengan kepemilikan pribadi (private property), bangunan jalan sebagai

sarana transportasi menjadi rusak, hasil pemasaran bahan tambang

hanya sedikit yang sampai kepada masyarakat lokal, sehingga kurang

mengangkat pertumbuhan ekonomi daerah sekitar lokasi penambangan.

Dampak terhadap faktor fisik yang mungkin terjadi adalah mempengaruhi

tingkat kualitas air, kebisingan dan debu, sedangkan dampak terhadap

faktor biotik akibat penambangan adalah menyebabkan terganggunya

keberadaan jenis tumbuhan maupun hewan yang ada, misalnya

berpindah tempat atau berkurangnya pohon pinus, lumut hijau, alang-

1

Page 2: Lap Makalah Kerusakan Lingkungan Akibat an Pasir Sungai

alang, rumput-rumputan, ikan, ular dan sebagainya.

Permasalahan sosial masyarakat akibat adanya kegiatan penambangan

pasir dan batu merupakan suatu fenomena sosial yang terjadi terus

menerus. Fenomena ini menyangkut kepentingan masyarakat luas dan

dampaknya mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat terutama yang

berada di sekitar wilayah areal penambangan pasir dan batu.

Lingkungan sosial masyarakat desa Kedung Kracak Kebumen sangat

kompleks, sehingga menimbulkan berbagai macam permasalahan sosial

dan berpengaruh terhadap situasi dan kondisi kehidupan masyarakat.

Adapun latar belakang sehingga permasalahan tersebut timbul

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Penambangan pasir dan batu di wilayah sungai Lukulo di desa

Kedung Kracak selalu mendapatkan persesi dari masyarakat dapat

menimbulkan kerusakan lingkungan,

2. Pasir batu sangat diperlukan dalam setiap kegiatan konstruksi

bangunan,

3. Penambangan pasir batu dapat memberikan PAD bagi Pemerintah

Daerah,

4. Penambangan pasir batu merupakan mata pencaharian sebagian

masyarakat yang dapat menambah penghasilan,

5. Sering terjadi konflik sosial antara pemerintah, organisasi-

organisasi sosial yang perduli lingkungan, masyarakat dan investor

penambangan pasir.

B. Tujuan

1. Dapat mengetahui dampak dari penambangan pasir terhadap

lingkungan,

2. Dapat mengetahui kerusakan lingkungan yang terjadi di daerah

tersebut.

2

Page 3: Lap Makalah Kerusakan Lingkungan Akibat an Pasir Sungai

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kerusakan lingkungan adalah deteriorasi lingkungan dengan

hilangnya sumber daya air, udara, dan tanah; kerusakan ekosistem dan

punahnya fauna liar. Kerusakan lingkungan adalah salah satu dari

sepuluh ancaman yang secara resmi diperingatkan oleh High Level Threat

Panel dari PBB. The World Resources Institute (WRI), UNEP (United

Nations Environment Programme), UNDP (United Nations Development

Programme), dan Bank Dunia telah melaporkan tentang pentingnya

lingkungan dan kaitannya dengan kesehatan manusia, pada tanggal 1 Mei

1998. Kerusakan lngkungan terdiri dari berbagai tipe. Ketika alam rusak

dihancurkan dan sumber daya menghilang, maka lingkungan sedang

mengalami kerusakan. Environmental Change and Human Health, bagian

khusus dari laporan World Resources 1998-99 menjelaskan bahwa

penyakit yang dapat dicegah dan kematian dini masih terdapat pada

jumlah yang sangat tinggi. Jika perubahan besar dilakukan demi

kesehatan manusia, jutaan warga dunia akan hidup lebih lama.

Eksploitasi merupakan kegiatan yang dilakukan baik secara

sederhana (manual) maupun mekanis yang meliputi penggalian,

pemberaian, pemuatan dan pengangkutan bahan galian. Beberapa

tahapan kegiatan penambangan secara garis besar adalah:

1. Pembabatan (clearing),

2. Pengupasan tanah penutup (stripping),

3. Penggalian bahan galian (mining),

4. Pemuatan (loading),

5. Pengangkutan (hauling),

6. Penumpahan (waste dump),

(http://bosstambang.com/Tambang/eksploitasi.html)

3

Page 4: Lap Makalah Kerusakan Lingkungan Akibat an Pasir Sungai

Eksploitasi juga merupakan politik pemanfaatan yang secara

sewenang-wenang terlalu berlebihan terhadap sesuatu subyek eksploitasi

hanya untuk kepentingan ekonomi semata-mata tanpa mempertimbangan

rasa kepatutan, keadilan serta kompensasi kesejahteraan. Dunia ini

penuh dengan manusia yang kelaparan yang tidak mempunyai uang

untuk membeli makanan, ini adalah sebuah paradok, di dunia negara

miskin adalah dunia yang selalu lapar, mungkin terdapat cara memperluas

produksi makanan yang dapat menjaga agar harga pangan menjadi tidak

terlalu mahal agar mereka bisa membeli dan mendapatkan makanan. Ini

adalah filosofi yang tidak berdasarkan kebijakan yang adil dan harus

diberhentikan sebagai dasar aturan dalam hubungan antara bangsa-

bangsa. (Che Guevara, 1964).

Sumberdaya alam (natural resources) adalah segala sesuatu yang

berada di bawah/atas bumi, termasuk tanah itu sendiri, yang sifatnya

masih potensial dan belum dilibatkan dalam proses produksi. Sedangkan

barang sumberdaya (resource commodity) adalah sumberdaya alam yang

sudah diambil dari bumi yang siap digunakan dan dikombinasikan dengan

faktor produksi lain sehingga dapat dihasilkan produk baru berupa barang

dan jasa untuk konsumen dan produsen. (Reksohadiprojo & Brojonegoro,

1997)

Pemanfaatan Sumber Daya Alam Sumber daya alam merupakan

salah satu modal dasar pembangunan. Sebagai modal dasar, sumber

daya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara

yang tidak merusak. Oleh karena itu, cara-cara yang dipergunakan harus

dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar

tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan dimasa datang.

Tenaga ahli memanfaatkan sumber daya alam dengan teknologi yang

canggih. Tenaga ahli yang bermutu akan menghasilkan bibit yang

bermutu dan menghasilkan tanaman yang berkualitas dan menghasilkan

industri yang berkualitas. Teknologi yang digunakan beserta alat-alatnya

yang berkembang dengan pesat dapat mempercepat dan mempermudah

produktivitas alat-alat yang digunakan tenaga ahli Indonesia masih kurang

4

Page 5: Lap Makalah Kerusakan Lingkungan Akibat an Pasir Sungai

canggih seperti di negara-negara maju tetapi tenaga ahli Indonesia masih

bisa menghasilkan sumber daya alam yang memuaskan.

(http://perpustakaan-online.blogspot.com/2008/05/sumber-daya-alam-

indonesia.html)

Keterkaitan antara ekonomi dan lingkungan dapat diringkas ke

dalam tiga macam hubungan yang saling terkait yaitu terdapat hubungan

positif antara jumlah dan kualitas barang sumberdaya dengan

pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, maka

kebutuhan akan sumberdaya alam akan semakin meningkat. Terdapat

hubungan negatif antara pertumbuhan ekonomi dengan tersedianya

sumberdaya alam di dalam bumi. Artinya kenaikan pertumbuhan ekonomi

akan diikuti oleh menurunnya ketersediaan sumberdaya alam di bumi. Hal

ini tidak lain karena proses eksploitasi Sumber Daya Alam akan

membawa konsekuensi berkurangnya stok. Terdapat hubungan positif

antara pembangunan ekonomi dengan pencemaran lingkungan

Fenomena ini umumnya terjadi di negara berkembang. mplikasi dari peran

tersebut adalah bahwa lingkungan merupakan komponen penting dari

sistem ekonomi. Artinya bahwa tanpa adanya lingkungan maka sistem

ekonomi tidak akan berfungsi. Ini menyiratkan bahwa dalam sistem

ekonomi, nilai lingkungan harus diperlakukan sama, seperti halnya

perlakuan terhadap nilai aset yang lain (tenaga kerja dan modal) yakni

sebagai aset ekonomi. Ini berarti pula bahwa jika ekonomi ingin diperbaiki,

maka kualitas sumberdaya alam dan lingkungan perlu dipertahankan.

Mengingat SDA tersebut ketersediaannya terbatas, maka diperlukan cara

pengelolaan yang bijaksana dan dapat dipertanggung jawabkan. Untuk

memenuhi tujuan tersebut maka prinsip ekonomi lingkungan sangat

diperlukan dalam rangka menuju penggunaan SDA dan lingkungan yang

berkelanjutan. Sebagai kesimpulan bahwa pembangunan ekonomi yang

menggunakan SDA sebagai input tidak disertai dengan upaya

pencegahan terhadap pencemaran yang ditimbulkan. Akibatnya adalah

bahwa semakin tinggi akselerasi pembangunan ekonomi berakibat

semakin tingginya tingkat pencemaran yang ditimbulkan. (Kadut, 2006)

5

Page 6: Lap Makalah Kerusakan Lingkungan Akibat an Pasir Sungai

BAB III

HASIL PENGAMATAN

A. Foto Kegiatan Penambangan Pasir Sungai Lukulo, Desa

Kedung Kracak Kebumen

1. Penambangan pasir dengan menggunakan tenaga mekanis (mesin

penyedot air dan pasir)

2. Penambangan pasir dengan cara manual

3. Kerusakan lingkungan di sekitar sungai

6

Page 7: Lap Makalah Kerusakan Lingkungan Akibat an Pasir Sungai

B. Dampak Kerusakan Lingkungan yang Terjadi

Kerusakan lingkungan adalah deteriorasi lingkungan dengan

hilangnya sumber daya air, udara, dan tanah; kerusakan ekosistem dan

punahnya fauna liar. Masalah lingkungan tidak berdiri sendiri, tetapi selalu

saling terkait erat. Keterkaitan antara masalah satu dengan yang lain

disebabkan karena sebuah faktor yang merupakan penyebab dari

berbagai masalah, sebuah faktor mempunyai pengaruh yang berbeda dan

interaksi antar berbagai masalah dan dampak yang ditimbulkan bersifat

kumulatif (Soedradjad, 1999). Dampak kerusakan lingkungannya sebagai

berikut:

1) Pada lingkungan fisik dan kimiawi:

a. Terjadinya peningkatan debu yang menyebabkan kualitas udara

menurun, sebagai akibat dari mobilisasi kendaraan truk atau

kendaraan lain serta akibat tiupan angin jika di lokasi tambang

tersebut tidak ada vegetasi yang cukup,

b. Terjadinya peningkatan kebisingan karena akibat aktivitas lalulintas

kendaraan truk. Pada hal sebelum ada penambangan pasir,

suasana di lokasi tersebut jauh dari kebisingan dan mereka masih

dapat menghirup udara segar karena selain arus lalu lintas yang

sangat sedikit, juga masih banyak pohon yang bisa menahan

karbondioksida,

c. Terjadinya penurunan kualitas air dan kuantitas air (debit air)

sebagai akibat dari pencucian pasir-pasir maupun karena akibat

dari tanah/lahan yang telah menjadi terbuka (tidak ada vegetasi

penutup) sehingga air dapat mengalir dengan bebas ke badan-

badan air, jika tanpa adanya wadah penampungan/pengelolaan

limbah cair tersebut, Debit air tanah juga akan menurun karena

vegetasi (terutama pepohonan) yang dapat menampung air telah

ikut di tebang dalam sistim pertambangan itu,

7

Page 8: Lap Makalah Kerusakan Lingkungan Akibat an Pasir Sungai

d. Terjadinya perubahan topografi/morfologi (bentangan lahan) yang

disebabkan oleh kegiatan penambangan (penggalian) maka pada

daerah yang datar terjadi cekungan–cekungan,

e. Peningkatan erosi tanah dan longsor sebagai akibat dari kegiatan

penggalian pasir sungai sehingga lapisan tanah atas (top soil)

menjadi saling melepas,

f. Terjadinya perubahan nilai estetika lingkungan sebagai akibat dari

kegiatan penambangan (penggalian) dengan lubang-lubang

tambang, limbah padat yang berserakan dan badan-badan jalan

akan rusak akibat lalulintas kendaraan yang padat dan

menyebabkan pemandangan lingkungan sekitar yang tidak/kurang

menarik.

2) Pada lingkungan biologis:

a. Terjadinya penurunan keanekaragaman flora karena banyak

tumbuhan di pinggir sungai yang harus di tebang untuk membuka

lokasi tambang dan juga jalan raya sebagai akses keluar masuk

kendraan truk,

b. Terjadinya penurunan keanekaragaman fauna karena terbatasnya

habitat akibat pembukaan lokasi tambang yang semakin hari

semakin menigkat.

3) Pada lingkungan sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan

masyarakat:

a. Terjadinya perubahan proses sosial dan pranata sosial karena ada

buruh (orang-orang yang melakukan penambangan) dan majikan

(pemilik lahan),

b. Terjadinya perubahan sikap dan persepsi masyarakat dalam hal ini

adanya pro dan kontra terhadap penambangan pasir sungai,

c. Terjadinya perubahan kesempatan berusaha/peluang bekerja,

8

Page 9: Lap Makalah Kerusakan Lingkungan Akibat an Pasir Sungai

d. Terjadinya mobilitas penduduk karena mencari daerah yang punya

bahan baku (pasir) lebih banyak karena di tempat asal mereka

bahan bakunya sudah habis dikeruk,

e. Perubahan pola penyakit dan angka kesakitan. Dimana

menimbulkan penyakit karena debu dari kendraan proyek.

9

Page 10: Lap Makalah Kerusakan Lingkungan Akibat an Pasir Sungai

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Kerusakan lingkungan

Kegiatan penambangan khususnya pasir dan batu dan lain-lain

dikenal sebagai kegiatan yang dapat merubah permukaan bumi. Karena

itu, penambangan sering dikaitkan dengan kerusakan lingkungan.

Walaupun pernyataan ini tidak selamanya benar, patut diakui bahwa

banyak sekali kegiatan penambangan yang dapat menimbulkan

kerusakan di tempat penambangannya.

Akan tetapi, perlu diingat pula bahwa dilain pihak kualitas

lingkungan di tempat penambangan meningkat dengan tajam. Bukan saja

menyangkut kualitas hidup manusia yang berada di lingkungan tempat

penambangan itu, namun juga alam sekitar menjadi tertata lebih baik,

dengan kelengkapan infrastrukturnya. Karena itu, kegiatan penambangan

dapat menjadi daya tarik, sehingga penduduk banyak yang berpindah

mendekati lokasi penambangan tersebut. Sering pula dikatakan bahwa

bahwa kegiatan penambangan telah menjadi lokomotif pembangunan di

daerah tersebut.

Akan tetapi, tidaklah mudah menepis kesan bahwa penambangan

dapat menimbulkan dampat negatif terhadap lingkungan. Terlebih-lebih

penambangan yang hanya mementingkan laba, yang tidak menyisihkan

dana yang cukup untuk memuliakan lingkungannya.

Hal ini dapat dipahami jika disadari bahwa infestasi telah menelan

banyak biaya, yang bila semuanya dihitung dengan harga dana, yaitu

bunga pinjaman, maka faktor yang paling mudah dihapuskan adalah

faktor lingkungan. Kesadaran manusia untuk meningkatakan kualitas

lingkungan dan memperhitungkannya sebagai baya dalam kegiatan

tersebut, atau dikenal sebagai Internasionalisasi biaya eksternal,

menyebabkan perhitungan cost-benefit suatu penambangan berubah.

Dalam hal ini, faktor harga komoditas mineral sangat penting, tetapi lebih

10

Page 11: Lap Makalah Kerusakan Lingkungan Akibat an Pasir Sungai

penting lagi pergeseran cut off grade, yaitu pada tingkat mana suatu

jebakan mineral dapat disebut ekonomis. Upaya lanjutan adalah penelitian

untuk meningkatkan teknologi proses.

Dampak negatif yang ditimbulkan kegiatan penambangan berskala

besar, baik dalam ukuran teknologi maupun investasi, dapat berukuran

besar pula. Namun pengendaliannya lebih memungkinkan ketimbang

pertambangan yang menggunakan teknologi yang tidak memadai apalagi

danannya terbatas. Memang pada kenyataannya, perubahan permukaan

bumi yang disebabkan oleh kegiatan penambangan terbuka dapat

mempengaruhi keseimbangan lingkungan.

Di samping pengupasan tubuh tanah atau soil dan bopeng-

bopengnya permukaan bumi, penambangan juga menghasikan gerusan

tanah, mulai dari yang kasar sampai yang halus yang merupakan sisa

atau ampas buangan disebut Tailing. Dan biasanya selalu menggunung di

lokasi penambangan atau dibuang ke sungai sehingga menyebabkan

banjir dan sungai mengalami kedangkalan. Selain itu juga bisa berakibat

pada pencemaran sungai yang menyebabkan ekosistem sungai bisa

terganggu. Manusia yang ditinggal disekitar sungai juga akan terkena

dampak dari pencemaran ini.

Setiap kegiatan penambangan baik itu penambangan pasir, batu,

Emas, Batu bara, Nikel dan Marmer serta lainnya pasti menimbulkan

dampak positif dan negatif bagi lingkungan sekitarnya. Dampak positifnya

adalah meningkatnya devisa negara dan pendapatan asli daerah serta

menampung tenaga kerja sedangkan dampak negatif dari kegiatan

penambangan dapat dikelompokan dalam bentuk kerusakan permukaan

bumi, ampas buangan (tailing), kebisingan, polusi udara, menurunnya

permukaan bumi (land subsidence), dan kerusakan karena transportasi

alat dan pengangkut berat.

Karena begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh

kegiatan penambangan maka perlu kesadaran kita terhadap lingkungan

sehingga dapat memenuhi standar lingkungan agar dapat diterima pasar.

Apalagi kebanyakan komoditi hasil tambang biasanya dijual dalam bentuk

11

Page 12: Lap Makalah Kerusakan Lingkungan Akibat an Pasir Sungai

bahan mentah sehingga harus hati-hati dalam pengelolaannya karena bila

para pemakai mengetahui bahan mentah yang dibeli mencemari

lingkungan, maka dapat dirasakan tamparannya terhadap industri

penambangan kita.

Sementara itu, harus diketahui pula bahwa pengelolaan sumber

daya alam hasil penambangan adalah untuk kemakmuran rakyat. Salah

satu caranya adalah dengan pengembangan wilayah atau community

development. Perusahaan pertambangan wajib ikut mengembangkan

wilayah sekitar lokasi tambang termasuk yang berkaitan dengan

pengembangan sumber daya manusia. Karena hasil tambang suatu saat

akan habis maka penglolaan kegiatan penambangan sangat penting dan

tidak boleh terjadi kesalahan.

B. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Kegiatan penambangan pasti menimbulkan dampak terhadap

lingkungan baik terhadap tumbuhan, hewan dan manusia serta wilayah

yang ada di sekitannya. Untuk itu sebelum memulai sebuah kegiatan

penambangan perlu ada suatu studi atau telaah mengenai analisis

dampak lingkungan atau yang disingkat AMDAL guna mengurangi

dampak negatif terhadap lingkungan.

Dalam kaitan dengan hal ini pemerintah harus meyeleksi secara

ketat para pemegang Kuasa Penambangan sehingga betul-betul

melaksanakan AMDAL sesuai dengan peraturan yang berlaku. Peraturan

perundangan mengenai dampak lingkungan berkembang sejak

diundangkannya Undang-Undang No. 4/1982, Undang-Undang No.

23/1997 serta Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.

389K/008/MPE/1995 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Upaya

Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan

(UPL). Untuk menyederhanakan prosedur, pemerintah harus membuat

daftar kegiatan yang sudah berjalan atau yang disebut listing, yang

didasarkan ada luas jangkuan kegiatan dan skala produksinnya. Semua

kegiatan penambangan yang termasuk dalam daftar diharuskan membuat

12

Page 13: Lap Makalah Kerusakan Lingkungan Akibat an Pasir Sungai

AMDAL, sedangkan tidak termasuk dalam daftar diharuskan membuat

UKL dan UPL. Kegiatan yang menyusun AMDAL adalah kegiatan

penambangan yang berada di lokasi yang sensitif terhadap lingkungan

seperti hutan lindung, daerah cagar budaya dan cagar alam. Dalam

undang-undang No. 11/1967 mengenai pertambangan telah dicantumkan

pula daerah yang tidak diperkenankan untuk dijadikan ajang kegiatan

penambangan antara lain kuburan, cagar budaya, bangunan penting

seperti jembatan, instalasi militer dan sebagainya.

13

Page 14: Lap Makalah Kerusakan Lingkungan Akibat an Pasir Sungai

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Kegiatan penambangan pasir di sungai Lukulo desa Kedung

Kracak menimbulkan dampak terhadap lingkungan yaitu dampak fisik,

kimiawi, biologis dan dampak sosial ekonomi.

Dampak fisik dan kimiawi antara lain: terjadinya peningkatan debu

yang menyebabkan kualitas udara menurun, terjadinya peningkatan

kebisingan karena akibat aktivitas lalulintas kendaraan truk, terjadinya

penurunan kualitas air dan kuantitas air (debit air) sebagai akibat dari

pencucian pasir-pasir, terjadinya perubahan topografi/morfologi

(bentangan lahan) yang disebabkan oleh kegiatan penambangan, badan-

badan jalan akan rusak akibat lalulintas kendaraan yang padat.

Dampak biologisnya antaralain: Terjadinya penurunan

keanekaragaman flora karena banyak tumbuhan yang harus ditebang

untuk membuka lokasi tambang dan juga jalan raya sebagai akses keluar

masuk kendraan proyek, terjadinya penurunan keanekaragaman fauna

karena terbatasnya habitat akibat pembukaan lokasi tambang.

Dampak sosial ekonomi: penyerapan tenaga kerja karena sebagian

masyarakat bekerja menjadi tenaga kerja di penambangan pasir, adanya

pemasukan bagi pemilik tanah yang dijual atau disewakan untuk diambil

pasirnya dengan harga tinggi, banyaknya pendatang yang ikut

menambang sehingga dapat menimbulkan konflik.

B. Saran

1. Membentuk lembaga khusus yang menangani pengelolaan

kegiatan penambangan di desa Kedung Kracak, kawasan sungai

Lukulo,

14

Page 15: Lap Makalah Kerusakan Lingkungan Akibat an Pasir Sungai

2. Penyusunan zonasi pertambangan yang memuat lokasi-lokasi yang

dicadangkan untuk penambangan berdasarkan keberadaan deposit

bahan tambang dan pertimbangan ekologis,

3. Pemberdayaan ekonomi masyarakat berdasarkan potensi lokal,

sehingga ketergantungan terhadap sumber bahan tambang

menjadi berkurang.

15