lap. kp pln

46
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan formal semakin di tuntut kemampuannya untuk menghasilkan lulusan yang terampil, berilmu dan mempunyai wawasan yang luas tentang teknologi serta mampu mengamalkan kemampuan tersebut pada masyarakat maupun dunia kerja. Penerapan dan pemahaman materi kuliah yang diperoleh adalah hal penting untuk di lakukan. Dalam ruang lingkup kampus sangat terbatas untuk melakukannya. Oleh karena itu untuk memberikan gambaran yang luas terhadap cara menerapkan materi kuliah yang diperoleh dibutuhkan sarana penyalur yang baik. Kerja praktek selain sebagai salah satu mata kuliah wajib juga merupakan 1

Upload: nabilapratiwy

Post on 25-Oct-2015

301 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

nabila bontet tp cantik

TRANSCRIPT

Page 1: Lap. KP PLN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini,

perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan formal semakin di tuntut

kemampuannya untuk menghasilkan lulusan yang terampil, berilmu dan

mempunyai wawasan yang luas tentang teknologi serta mampu mengamalkan

kemampuan tersebut pada masyarakat maupun dunia kerja. Penerapan dan

pemahaman materi kuliah yang diperoleh adalah hal penting untuk di lakukan.

Dalam ruang lingkup kampus sangat terbatas untuk melakukannya. Oleh

karena itu untuk memberikan gambaran yang luas terhadap cara menerapkan

materi kuliah yang diperoleh dibutuhkan sarana penyalur yang baik. Kerja

praktek selain sebagai salah satu mata kuliah wajib juga merupakan sarana

bagi mahasiswa untuk menerapkan materi kuliah yang dieroleh selama ini.

PT. PLN merupakan perusahaan penyedia listrik untuk umum

satusatunya di Indonesia. Permasalahan utama yang dihadapi PLN adalah

mulai terjadinya krisis energi yang mengglobal. Harga bahan bakar minyak di

tingkat internasional terus meningkat. Hal ini menyebabkan PLN harus

melakukan efisiensi di segala sektor, dan yang paling utama adalah di sektor

penyediaan tenaga listrik.

1

Page 2: Lap. KP PLN

Dalam hal ini yang berperan penting dalam susut energi listrik di PT.

PLN (Persero) Rayon Kayu Agung adalah Bidang Distribusi. Salah satu

langkah efisiensi yang dilakukan PT. PLN adalah menekan susut seminimal

mungkin, baik susut teknik maupun non teknik. Penekanan susut teknik yang

dilakukan oleh PT. PLN Rayon Kayu Agung salah satunya adalah dengan

pemeliharaan jaringan listrik semaksimal mungkin, sehingga susut teknik

akibat jaringan dapat diminimalisir. Salah satu contoh upaya pemeliharaan

jaringan listrik tersebt adalah pemerataan beban dalam program pengurangan

susut teknik dengan jalan mengurangi arus balikan yang terjadi pada hantaran

netral.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari kegiatan Kerja Praktek di PT.PLN (Persero) Rayon

Kayu Agung ini adalah :

1. Mengetahui sistem dan lingkungan kerja di PT.PLN (Persero) Rayon Kayu

Agung.

2. Mengetahui dan menambah pengetahuan di bidang kelistrikan melalui

ruang lingkup kerja di PLN Kayu Agung.

3. Mengaplikasikan dan membandingkan antara teori di kampus dengan

kondisi sebenarnya di lapangan.

2

Page 3: Lap. KP PLN

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari kegiatan Kerja Praktek di PT.PLN (Psersero)

Rayon Kayu Agung ini adalah:

1. Mendapatkan pengalaman kerja yang dapat diterapkan sebagai modal

persiapan untuk memasuki dunia kerja.

2. Memahami dan bertambahnya pengetahuan di bidang Kelistrikan.

3. Memahami penerapan ilmu teori yang diberikan dikampus dengan kondisi

sebenarnya di lapangan.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan Kerja Praktek ini berlangsung mulai tanggal 2 Januari sampai

dengan tanggal 31 Januari kegiatan di laksanakan di PT.PLN (Persero)

Wilayah S2JB Area Palembang Rayon Kayu Agung.

1.5 Ruang Lingkup Permasalahan

Pada pembahasan masalah ini penulis fokus dengan melakukan

pengamatan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan bidang yang

terintegrasi dengan kelistrikan. Dan dalam hal ini penulis membatasi masalah

pada bidang Distribusi di PT. PLN (Persero) Rayon Kayu Agung.

3

Page 4: Lap. KP PLN

1.6 Metodologi Pengumpulan Data

Tahapan pengumpulan data diperoleh secara langsung dari objek

penelitian. Cara-cara yang mendukung untuk mendapatkan data primer adalah

sebagai berikut:

1. Studi lapangan

Studi ini dilakukan dengan cara pengamatan (observasi) yaitu teknik

pengumpulan data dengan cara terjun langsung dalam pekerjaan sehingga

diperoleh kebenaran data.

2. Studi pustaka

Studi kepustakaan yaitu memperoleh data dari buku-buku, modul-modul,

internet dan bahan bacaan lain yang berhubungan dengan permasalahan

yang dikaji.

3. Wawancara

Dengan metode wawancara, data diperoleh dengan cara mewawancarai

pegawai dan karyawan mengenai materi yang berkaitan dengan masalah

yang dibahas pada laporan ini.

1.7 Sistematika Penulisan

Laporan Kerja Praktek ini dibagi menjadi 5 Bab. Adapun sistematika

penulisan Laporan Kerja Praktek ini adalah:

4

Page 5: Lap. KP PLN

1. Bab I Pendahuluan

Terdiri dari penjelasan tentang latar belakang, tujuan dan manfaat, ruang

lingkup atau batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika

penulisan laporan.

2. Bab II Tinjauan Umum

Terdiri dari penjelasan tentang sejarah perusahaan , lokasi, visi, misi,

peraturan kerja, dan sistem manajemen di PT.PLN (Persero)

3. Bab III Pelaksanaan Kerja Praktek

Terdiri dari penjelasan tentang unit kerja praktek, prosedur, dan kegiatan

kerja praktek.

4. Bab IV Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan serta saran mengenai kerja praktek yang

dilakukan di PT.PLN (Persero) Rayon Kayu Agung dan masalah yang

dibahas pada laporan ini.

5

Page 6: Lap. KP PLN

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Sejarah Perusahaan PT.PLN

PT. PLN (Persero) Rayon Kayu Agung saat merupakan unit pelayanan

jasa ketenagalistrikan untuk wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) di

bawah naungan PT. PLN (Persero) Area Palembang, Wilayah Sumatera

Selatan Jambi dan Bengkulu (WS2JB).

PT. PLN (Persero) Area Kayu Agung berlokasi di Jl. Letnan Muchtar

Soleh No. 147. PT. PLN (Persero) Rayon Kayu Agung berdiri pada tahun

1980 yang diresmikan langsung oleh Kepala PLN Wilayah 4. Semula, PT.

PLN (Persero) Rayon Kayu Agung melayani wilayah ketenagalistrikan dari

Indralaya s.d Tugu Mulyo. Namun pada tahun 2004, dilakukan pemekaran

kabupaten, terbentuknya Kabupaten Ogan Ilir sehingga wilayah kerja PT.

PLN (Persero) Rayon Kayu Agung juga mengalami pemecahan menjadi 3

(tiga), yaitu PT. PLN (Persero) Rayon Indralaya, PT. PLN (Persero) Rayon

Kayu Agung, dan PT. PLN (Persero) Rayon Tugu Mulyo.

PT. PLN (Persero) Rayon Kayu Agung melayani wilayah

ketenagalistrikan sebanyak 50.202 Pelanggan, 395 Gardu Distribusi, 372.99

KMS Jaringan Tegangan (JTM), dengan Omset ± Rp. 4,4 Miliar setiap

bulannya.

6

Page 7: Lap. KP PLN

2.4 Struktur Organisasi

PT. PLN (Persero) Rayon Kayu Agung dipimpin oleh seorang Manajer

Rayon yang dibantu oleh 2 (dua) orang Supervisor, yaitu Supervisor Pelayanan

ADM dan Supervisor Teknik. Spv. Pelayanan ADM membawahi kinerja

Pelayanan, meliputi Pembacaan Meter, Penagihan Tunggakan, Pemasangan Baru,

Perubahan Daya, Keuangan, serta Administrasi. Seangkan Spv. Teknik

membawahi kinerja di bidang teknik meliputi Jaringan Distribusi, Gardu

Distribusi, Susut Teknis, Pelayanan Teknik dan Gangguan.

Gambar 2.1 Strukrur Organisasi PT. PLN (Persero) Rayon Kayu Agung

7

Manajer RayonPaizal MW

Supervisor TeknikJuniyardi A

Supervisor Adm & PelayananMarlina

Ferry PaulusLukman Kuti

Irfan MaulanaEdo Zulkarnain

Agus Ibnu TAldino N

KarmilaAziz Anwar

MariatiTobroni Suwandi

Page 8: Lap. KP PLN

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Unit Kerja Praktek

Kerja praktek ini dilaksanakan dari tanggal 02 Januari 2013 hingga tanggal

31 Januari 2013 di PT. PLN (Persero) Rayon Kayu Agung pada bidang Teknik

Distribusi. Teknik Distribusi dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

1. Jaringan Distribusi

2. Transaksi Energi Distribusi

Setiap bagian dari Teknik Distribusi mempunyai tugas kerja masing-

masing sesuai target kinerja. Adapun tugas dari tiap bagian yaitu:

1. Jaringan Distribusi

Tugas kerja dalam bagian ini meliputi sistem kelistrikan mulai dari

Gardu Induk Tegangan Menengah (TM), Gardu Hubung (GH), Kubikel

TM/TR, Jaringan Tegangan Menengah (JTM), Gardu Distribusi dan

Jaringan Tegangan Rendah sampai ke Sambungan Rumah Pelanggan.

8

Page 9: Lap. KP PLN

2. Transaksi Energi Distribusi

Tugas kerja dalam bagian ini meliputi sistem transaksi energi yang

berupa pencatatan meter, baik meter pelanggan TR, TM atau TT. Bagian

ini banyak berhubungan dengan alat ukur ( Kwh Meter 1 fasa, 3 Fasa,

Kvarh Meter dll) dan proteksi (CT, PT, Relay, LBS, CB dll.)

3.2 Kegiatan Kerja yang dilakukan

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama Kerja Praktek di PT.

PLN (Persero) Rayon Kayu Agung, yaitu:

Table 3.1 . Daftar Kegiatan Kerja Praktek

No. Hari / Tanggal Lokasi / Alamat Uraian Pekerjaan Keterangan

1. Rabu / 2-1-2013

Kantor PLN Rayon

Kayu Agung, Ds.

Pangarayan & Ds.

Tanjung Lubuk

Pengenalan Sistem

kelistrikan Kayu

Agung, Penggantian

Kwh Meter 3 Fasa

AMRisasi

BTS Telkomsel Tj. Lubuk dan

SMK Negeri 2 KA

2. Kamis / 3-1-2013

K.383 / Jl. Guru-

guru

Perbaikan NH Holder

dan Kabel Puding TR Pecah Beban JTR

3. Jumat / 4-1-2013 Jl. Let Muchtar

Soleh

Survei Jaringan

Tegangan Menengah

Usulan Pembesaran

Penampang SUTM Penyulang

9

Page 10: Lap. KP PLN

Krakatau Jurusn Cempaka

4. Senin / 7-1-2013 Tulung Selapan

Penggantian Kwh

Meter Semi Elektronik

Ke Analog

100 Kwh Meter Analog

5. Selasa / 8-1-2013 Tulung Selapan

Penggantian Kwh

Meter Semi Elektronik

Ke Analog

100 Kwh Meter Analog

6. Rabu / 9-1-2013 Tulung Selapan

Penggantian Kwh

Meter Semi Elektronik

Ke Analog

100 Kwh Meter Analog

7.

Kamis / 10-1-

2013 K.270 / Ds. Kandis

Penggantian FCO

Trafo

2 Buah FCO Sambung

Langsung

8.

Jumat / 11-1-

2013

Jl. Kayu Agung –

Inderalaya

Survei JTM Penyulang

Krakatau dan Kerinci

Survei Tanam Tumbuh

mendekati SUTM

9. Senin / 14-1-2013 Ds. Mangunjaya

Penggantian Kwh

Meter 3 Fasa

AMRisasi BTS Telkomsel dan BTS XL

10.

Selasa / 15-1-

2013

Kecamatan

Cempaka

Survei GPS Jaringan

SUTM

Penyulang Krakatau Jurusan

Cempaka

11. Rabu / 16-1-2013 Kecamatan Survei GPS Jaringan Penyulang Krakatau Jurusan

10

Page 11: Lap. KP PLN

Cempaka SUTM Cempaka

12.

Kamis / 17-1-

2013

Kecamatan

Cempaka

Survei GPS Jaringan

SUTM

Penyulang Krakatau Jurusan

Cempaka

13.

Jumat / 18-1-

2013

Kecamatan

Pampangan

Pemasangan Fault

Indicator Jurusan Menggeris

14. Senin / 21-1-2013

K.11 Ds. Sungai

Pinang

Pemerataan Beban

Gardu Distribusi Pecah Beban JTR

15.

Selasa / 22-1-

2013

Kecamatan

Pampangan

Survei GPS Jaringan

SUTM Penyulang Arwana

16. Rabu / 23-1-2013

Kecamatan

Pampangan

Survei GPS Jaringan

SUTM Penyulang Arwana

17.

Jumat / 25-1-

2013

Kecamatan

Pampangan

Survei GPS Jaringan

SUTM Penyulang Arwana

18. Senin / 28-1-2013 Tanjung Rancing

Pencatatan stand Kwh

Meter bermasalah

Pencatatan menggunakan

Smartphone

19.

Selasa / 29-1-

2013 Tanjung Rancing

Pencatatan stand Kwh

Meter bermasalah

Pencatatan menggunakan

Smartphone

20. Rabu / 30-1-2013 Jl. Lintas Timur

Pemeliharaan LBS

Wisata Minang

Penyulang Kerinci Jur. Wisata

Minang

11

Page 12: Lap. KP PLN

21.

Kamis / 31-1-

2013

K.12 Ds. Sungai

Pinang

Pemerataan Beban

Gardu Distribusi Pecah Beban JTR

3.3 Hasil pelaksanaan kerja praktek

Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan tanggal 02 Januari 2013 sampai dengan

31 Januari 2013 di PT. PLN (Persero) Rayon Kayu Agung, mahasiswa

mendapatkan hasil dengan data sebagai berikut:

Tanggal 1 – 28 Desember 2012

Mahasiswa mengajukan proposal Kerja Praktek dan disetujui untuk melakukan

Kerja Praktek di PT. PLN (Persero) Rayon Kayu Agung mulai tanggal 02 Januari

2013 sampai dengan tanggal 31 Januari 2013

Tanggal 02 Januari 2013

Mahasiswa diperkenalkan pada Sistem Kelistrikan Distribusi Pada wilayah Kerja

PT. PLN (Persero) Rayon Kayu Agung Mulai dari GH Kayu Agung, beberapa

Jurusannya dan gardu-gardu distribusi yang ada di kota Kayu Agung dan

Pemasangan Kwh Meter 3 fasa AMRisasi.

12

Page 13: Lap. KP PLN

Gambar 3.1 Single Line Diagram Sistem Kelistrikan PLN Rayon Kayu Agung

Sistem Kelistrikan PLN Rayon Kayu Agung Terdiri Dari Gardu Induk

(GI), SUTM Penyulang (Incoming), Gardu Hubung (GH), Jurusan Penyulang

( Outgoing), Jaringan tegangan Menengah, Gardu Distribusi 20 Kv/380 V,

Jaringan Tegangan Rendah, Sambungan Rumah, Serta proteksi di setiap bagian

sistem.

Di setiap jurusan penyulang outgoing GH mempunyai single line diagram

masing-masing. Berikut Single line setiap outgoing GH di PLN Kayu Agung :

13

GI SIMPANG TIGA GH

KAYUAGUNG

GH SP PADANG

Penyulang Krakatau

Penyulang Kerinci

GH Cempaka

PTS Ulak Kapal

PTS Wisata Minang

Arah Tugu Mulyo

PTS Tanjung Lubuk

Kota Kayu AgungArah

Sungai Pinang

GI KEDUKAN

Tulung Selapan

PTS Srimenang

PMCB Glebek

KPL Rambutan

KPL Tanjung Kerang

PTS Riding

PTS Simpang TL Pangeran

Penyulang Arwana

Mangulak

Page 14: Lap. KP PLN

Gambar 3.2 Single Line Jurusan Kota Penyulang Krakatau

14

Page 15: Lap. KP PLN

Gambar 3.3 Single Line Jurusan Cempaka Penyulang Krakatau

Gambar 3.4 Single Line Jurusan Wisata Minang Penyulang Kerinci

15

Page 16: Lap. KP PLN

Gambar 3.5 Single Line Jurusan Sungai Pinang Penyulang Kerinci

Gambar 3.6 Single Line Jurusan SP. Padang Penyulang Kerinci

16

Page 17: Lap. KP PLN

Gambar 3.7 Single Line Jurusan Pampangan Penyulang Arwana

KWH Meter adalah alat penghitung pemakaian energi listrik. Alat ini

bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan magnet

tersebut menggerakan piringan yang terbuat dari alumunium. Pengukur Watt atau

Kwatt, yang pada umumnya disebut Watt-meter/Kwatt meter disusun sedemikian

rupa, sehingga kumparan tegangan dapat berputar dengan bebasnya, dengan jalan

demikian tenaga listrik dapat diukur, baik dalam satuan WH (watt Jam) ataupun

dalam Kwh (kilowatt Hour). KWH Meter dibagi menjadi 2, KWH meter 1 fasa

dan KWH Meter 3 Fasa.

Automatic Meter Reading (AMR) adalah sistem pembacaan meter jarak

jauh secara otomatis, terpusat dan terintegrasi dari ruang kontrol melalui media

komunikasi telepon publik (PSTN), telepon selular (GSM), PLC atau gelombang

radio, menggunakan software tertentu tanpa terlebih dahulu melakukan

pemanggilan (dial up) secara manual. Sistem AMR diterapkan pada pelanggan

potensial dengan daya terpasang diatas 197 kVA.

Konfigurasi peralatan yang digunakan :

1. meter elektronik atau digital yang dipasang di pelanggan

2. modem dan saluran telepon

3. komputer yang terdapat diruang control

Dengan dipasangnya AMR pada pelanggan maka pemakaian kwh oleh

pelanggan dapat dipantau / dibaca setiap saat dari kantor PLN dengan hasil yang

17

Page 18: Lap. KP PLN

lebih akurat dengan bantuan aplikasi komputer sehingga kesalahan baca yang

dilakukan pertugas tidak akan terjadi dan kepercayaan pelanggan kepada PLN

dapat tetap terjaga.

Cara Kerjanya :

Awalnya, pembacaan meter dilakukan dengan menggunakan kabel

(wired) atau direct dialling/reading. Komputer terhubung ke meter dengan

menggunakan kabel komunikasi (RS-232 atau RS-485) atau optical probe jika

pembacan dilakukan di lapangan. Namun belakangan ini, banyak teknologi

komunikasi yang dapat digunakan oleh sistem AMR. Seperti PSTN (telpon

rumah), GSM, Gelombang Radio, PLC (Power Line Carrier), dan terakhir,

memungkinkan pembacaan meter menggunakan LAN/WAN/WIFI untuk meter

yang sudah support TCP/IP.

Digital KWH meter ini dikontrol oleh sebuah mikrokontroler dengan

tipeAVR90S8515 dan menggunakan sebuah sensor digital tipe ADE7757 yang

berfungsi untuk membaca tegangan dan arus (dengan beban mencapai 500 Watt)

untuk mengetahui besar energi yang digunakan pada instalasi rumah. Seven

Segment sebagai penampil data besaran energi listrik yang digunakan di

rumah.Dari komponen-komponen tersebut dihasilkan sebuah KWH meter

moderen dengan tampilan digital yang dapat mengukur besaran penggunaan

energi, dengan batasan maksimal beban 500 watt. Dengan sebuah system

pembayaran moderen membeli sebuah voucher elektronik, berisi besaran digital

(berfungsi sebagai pulsa) sebagai pembanding besaran energi yang digunakan.

Secara otomatis sistem ini memutuskan tegangan rumah bila besaran tersebut

18

Page 19: Lap. KP PLN

mencapai nilai 0. Seluruh rangkaian membutuhkan daya 446,5mW diharapkan

tidak merugikan PLN.

Gambar 3.8 KWH Meter 3 Fasa AMR

Tanggal 03 Januari 2013

Mahasiswa mengikuti pemeliharaan gardu distribusi di K.383 Jalan Guru-guru

Kayu Agung. Pemeliharaan tersebut meliputi perbaikan NH Holder dan Perbaikan

Kabel Puding TR.

Gardu Distribui merupakan salah satu komponen dari suatu system

distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk

membagikan / mendistribusikan tenaga listrik pada beban / konsumen, baik

konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.

Transformator distribusi digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dari

19

Page 20: Lap. KP PLN

jaringan distribusi tegangan menengah menjadi tegangan terpakai pada jaringan

distribusi tegangan rendah (step down trafo) ; misalkan tegangan 20 KV menjadi

tegangan 380/220 V.

Berikut Single Line Diagram Gardu Distribusi :

Gambar 3.9 Gardu Distribusi

Perbaikan / pemeliharaan NH Holder dikarenakan NH Holder tersebut

telah rusak akibat korona dan konsleting arus. NH Holder yang diganti ada 2

20

LINE

FCO

ARRESTER

TRAFO

20 KV / 380

V

PHB TR

NH FUSE & NH HOLDER

Page 21: Lap. KP PLN

buah. Begitu pula dengan kabel pudding TR, diganti karena kabel telah rusak

akibat beban lebih pada kabel tersebut.

Gambar 3.10 NH Holder & Kabel Puding TR

Tanggal 04 Januari 2013

Mahasiswa melakukan Survei Jaringan Tegangan Menengah Penyulang

Krakatau Jurusan Cempaka di kota Kayu Agung. Survei dilakukan untuk

mengetahui jarak jaringan dan ukuran kabel SUTM yang akan di usulkan untuk

pembesaran penampang SUTM dari 3 x 35 mm2 menjadi 3 x 150 mm2.

Berikut Hasil Survei JTM Jurusan Cempaka :

21

Page 22: Lap. KP PLN

Gambar 3.11 Hasil Survei SUTM Jurusan Cempaka

Pembesaran penampang dari 3 x 35 mm2 menjadi 3 x 150 mm2 dilakukan karena

semakin besar luas penampang, maka aka semakin kecil tahanan kabel, sehingga

losses atau susut tegangan jaringan akan semakin kecil. Sesuai Rumus :

R = ρ. L / A

Dimana R = Tahanan / resistansi

ρ = Massa jenis penghantar

L = Panjang

A = Luas penampang penghantar

Tanggal 07 Januari 2013

22

Page 23: Lap. KP PLN

Mahasiswa bersama tim HAR APP Kayu Agung melakukan penggantian kwh

meter semi elektronik ke kwh meter analog pada daerah yang mengalami

tegangan drop > 160 Volt di Kecamatan Tulung Selapan.

Jenis- Jenis Kwh Meter

Apabila dilihat dari cara kerjanya, KWH Meter dibedakan menjadi :

1. KWH meter Analog

2. KWH meter Digital

Untuk Penjelasannya dapat dilihat dibawah ini :

1.    KWH meter Analog

Adapun bagian-bagian  utama dari sebuah KWH meter Analog antara lain,

sebagai berikut :

1. kumparan tegangan

2. kumparan arus

3. piringan aluminium

4. magnet tetap

5. gear mekanik yang mencatat jumlah perputaranpiringan aluminium

6. Bendera pengereman berfungsi mengatur piringan pengujian beban nol

pada tegangan normal.

7. Lidah pengereman adalah merupakan pasangan dengan bendera(8).Posisi

lidah pengereman dan bendera pengereman harus tepat sehingga:

23

Page 24: Lap. KP PLN

Pada beban nol,tegangan norminal piringan berhenti pada saat posisi

mereka berdekatan.

Tetapi arus mula (0,5 % Id) piringan harus dapat berputar > 1 putaran.

Gambar 3.12 Kwh Meter Analog

2.    KWH Meter Digital

KWH Meter digital digunakan untuk mengatasi kelemahan dari KWH Meter

analog. Adapun kelebihan dari KWH Meter Digital antara lain sebagai berikut :

Sistem pembayarannya dengan sistem prabayar, dengan sistem prabayar

menggantikan cara pembayaran umumnya, dengan menggunakan kartu

prabayar elektronik pengganti tagihan bulanan.

KWH meter denan tampilan digital yang menyala dan berukuran cukup

besar.

Akurasi perhitungan KWH, tidak adanya tunggakan pembayaran tagihan

listrik, kemudahan memutus sambungan listrik pelanggan yang melakukan

24

Page 25: Lap. KP PLN

tunggakan tagihan dengan menggunakan alat yang bisa di set up dari jarak

maximal 200 meter.

Gambar 3.13 Kwh Meter Elektronik

Tanggal 10 Januari 2013

Mahasiswa bersama tim HAR Jaringan Kayu Agung melakukan perbaikan /

pemeliharaan Gardu distribusi, penggantian FCO rusak di gardu K.270 Ds

Kandis.

Fuse cut out atau biasa disingkat FCO adalah peralatan proteksi yang

bekerja apabila terjadi gangguan arus lebih. Alat ini akan memutuskan rangkaian

listrik yang satu dengan yang lain apabila dilewati arus yang melewati kapasitas

kerjanya. Kerja FCO adalah ketika terjadi gangguan arus maka fuse pada cut out

akan putus, seperti yang ada pada SPLN 64 tabung ini akan lepas dari pegangan

atas, dan menggantung di udara, sehingga tidak ada arus yang mengalir ke sistem.

Adapun cara perlindungannya adalah dengan melelehkan fuse link,

25

Page 26: Lap. KP PLN

sehingga dapat memisahkan antara bagian yang sehat dan yang terganggu.

Sedangkan fuse link itu sendiri adalah elemen inti dari FCO yang terletak di

dalam fuse holder dan mempunyai titik lebur tertentu. Jika beban jaringan sesudah

FCO menyentuh titik lebur tersebut, maka fuse link akan meleleh dan akan

memisahkan jaringan sebelum FCO dengan jaringan sesudah FCO.

Cut Out biasanya digunakan pada jaringan distribusi 20 kV untuk proteksi

trafo distribusi dari arus lebih akibat hubung singkat,dan juga diletakkan pada

percabangan untuk proteksi jaringan.

Namun ada kelemahan dari pengaman jenis ini, yaitu penggunaannya

terbatas pada penyaluran daya yang kecil, serta tidak dilengkapi dengan alat

peredam busur api yang timbul pada saat terjadi gangguan hubung singkat.

Gambar 3.14 Fuse Cut Out

Tanggal 11 Januari 2013

Mahasiswa bersama tim Supervisor Teknik Rayon Kayu Agung melakukan survei

jaringan tegangan menengah untuk melihat keadaan tanam tumbuh yang telah

26

Page 27: Lap. KP PLN

mendekati SUTM guna mencegah terjadinya gangguan SUTM akibat tanam

tumbuh. Setelah survei akan dilaksanakan pekerjaan pampas pohon.

Tanggal 14 Januari 2013

Mahasiswa bersama staf Distribusi Rayon Kayu Agung melanjutkan pekerjaan

pemasangan Kwh meter AMRisasi di BTS Telkomsel dan XL Ds. Mangunjaya.

Tanggal 14-16 Januari 2013

Mahasiswa bersama staf Distribusi Rayon Kayu Agung melakukan survei SUTM

Penyulang Krakatau Jurusan Cempaka menggunakan GPS untuk mendukung

sistem GIS pada distribusi PLN Area Palembang.

GIS (Geographic Information System) adalah suatu perangkat untuk

mengumpulkan, menyimpan, menampilkan, dan mengkorelasikan data spatial dari

fenomena geografis untuk dianalisis, dan hasilnya dikomunikasikan kepada

pemakai data, bagi keperluan pengambilan keputusan.

KOMPONEN GIS (GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM)

27

Page 28: Lap. KP PLN

Gambar 3.15 Komponen GIS

Sistem Pemosisi Global [1] (bahasa Inggris: Global Positioning System

(GPS)) adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan

penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit

yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat

penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah,

dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS antara lain GLONASS Rusia, Galileo

Uni Eropa, IRNSS India.

Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat,

dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS (kesalahan umum adalah

bahwa NAVSTAR adalah sebuah singkatan, ini adalah salah, NAVSTAR adalah

nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam

program GPS).[2] Kumpulan satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Angkatan

28

GIS

HardwareSoftware

Brainwate / SDM

Data

Tatacara /Prosedur

Page 29: Lap. KP PLN

Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini sekitar US$750 juta per tahun,

[3] termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan pengembangan.

GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah teknologi

AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak

posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking

memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat

sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam bentuk peta digital.

Gambar 3.16 Global Positioning System ( GPS )

Tanggal 18 Januari 2013

Mahasiswa bersama Tim Har Jaringan melakukan pemasangan Fault Indicator di

SUTM Penyulang Arwana Jurusan Menggeris. Fault Indicator dipasang untuk

memudahkan lokalisir daerah gangguan, karena bila terjadi gangguan di jurusan

29

Page 30: Lap. KP PLN

tersebut, lampu indikator akan menyala. Petugas akan lebih mudah untuk

mengisolir daerah gangguan.

Gambar 3.17 Fault Indicator SUTM

Tanggal 21 Januari 2013

Mahasiswa bersama Tim Har Jaringan melakukan pekerjaan pemerataan beban

gardu K.11 Ds. Sungai Pinang. Pemerataan beban gardu dilakukan untuk

menurunkan losses jaringan. Apabila beban gardu tidak seimbang maka arus

netral akan semakin besar. Semakin besar arus netral maka semakin besar losses

terjadi, karena arus pada netral tidak terukur dalam pengukuran yg dilakukan

PLN. Untuk menentukan titik keseimbangan pembebanan pada trafo satu fasa

atau tiga fasa dengan daya yang berbeda kita perlu menentukan presentase

pembebanan tiap fasa, kemudian dari hasil presentase pembebanan per-fasa

tersebut kita dapat mengetahui pola pembebanan trafo tersebut sudah seimbang

sesuai dengan kapasitas masing-masing trafo tersebut atau belum. Untuk

selanjutnya presentase beban per- fasa tersebut diseimbangkan dengan

menggunakan presentase total beban trafo sebagai titik keseimbangan

30

Page 31: Lap. KP PLN

pembebanan. Pemerataan beban bisa dilakukan di dalam Rak PHB TR dengan

cara merubah kabel puding jurusan pada rel busbar. Tetapi itu tidak bisa dilakukan

apabila ada pelanggan dari gardu tersebut yang mempunyai beban bersifat motor

seperti PDAM. Pemerataan beban juga dilakukan dengan membagi beban pada

JTR dan memindahkan Sambungan Rumah (SR) dari fasa yang berbeban berat ke

fasa yang berbeban lebih ringan.

Setelah dilakukan pemerataan beban, ukurlah beban gardu tersebut pada

saat beban puncak untuk mengevaluasi hasil pekerjaan pemerataan beban. Apabila

beban telah mendekati seimbang, maka pasti nilai arus pada netral akan semakin

kecil. Semakin kecil arus netral semakin kecil losses pada gardu tersebut.

Tanggal 22-25 Januari 2013

Mahasiswa bersama staf Distribusi Rayon Kayu Agung melakukan survei SUTM

Penyulang Arwana mulai dari GH SP Padang sampai Tulung Selapan

menggunakan GPS untuk mendukung sistem GIS pada distribusi PLN Area

Palembang.

Tanggal 28-29 Januari 2013

Mahasiswa bersama tim catat meter PLN Rayon Kayu Agung melakukan

pencatatan kwh meter yang bermasalah menggunakan pencatatan sistem

smartphone.

31

Page 32: Lap. KP PLN

Pola pencatatan kwh meter PLN tidak lagi mencatat secara manual,

sekarang pencatatan menggunakan smartphone yang berbasis android dimana

sang pencatat meter langsung mencatat angka stand kwh meter di smartphone

tersebut,lalu angka stand tersebut akan langsung terkirim ke server pencatat meter.

Pencatatan menggunakan smartphone juga dilengkapi dengan foto, jadi tidak akan

ada lagi kesalahan catet meter dan langsung ada bukti foto dari lapangan.

Gambar 3.18 Petugas catat meter menggunakan Smartphone

Tanggal 30 Januari 2013

Mahasiswa bersama Tim Har Jaringan melakukan pekerjaan pemeliharaan LBS

Wisata minang di Jl. Lintas timur.

32

Page 33: Lap. KP PLN

Swich pemutus beban (Load Break Switch, LBS) merupakan

saklar atau pemutus arus tiga fase untuk penempatan di luar ruas pada

tiang pancang, yang dikendalikan secara elektronis. Switch dengan penempatan di

atas tiang pancang ini dioptimalkan melalui control jarak jauh dan

skema otomatisasi. Swich pemutus beban juga merupakan sebuah

sistem penginterupsi hampa yang terisolasi oleh gas SF6 dalam sebuah tangki

baja anti karat dan disegel. Sistem kabelnya yang full-insulated dan

sistem pemasangan pada tiang pancang yang sederhana yang membuat

proses instalasi lebih cepat dengan biaya yang rendah.

Sistem pengendalian elektroniknya ditempatkan pada sebuah kotak

pengendali yang terbuat dari baja anti karat sehingga dapat digunakan dalam

berbagai kondisi lingkungan. Panel pengendali (user-friendly) dan tahan segala

kondisi cuaca. Sistem monitoring dan pengendalian jarak jauh juga dapat

ditambahkan tanpa perlu menambahkan Remote Terminal Unit (RTU).

Konstruksi dan Operasi Load Break Switch dan Sectionaliser

diuraikan sebagai berikut. Load Break Swicth menggunakan puffer interrupter

di dalam sebuah tangki baja anti karat yang dilas penuh yang diisi dengan

gas SF6. Interrupter tersebut diletakkan secara berkelompok dan digerakkan oleh

mekanisme pegas. Ini dioperasikan baik secara manual maupun dengan sebuah

motor DC dalam kompartemen motor di bawah tangki. Listrik motor berasal dari

batere-batere 24V dalam ruang kontrol. Transformer-transformer arus dipasang di

dalam tangki dan dihubungkan ke elemen-elemen elektronik untuk memberikan

indikasi gangguan dan line measurement. Terdapat bushing-bushing epoksi

33

Page 34: Lap. KP PLN

dengan transformer tegangan kapasitif, ini terhubung ke elemen-elemen

elektronik untuk memberikan line sensing dan pengukuran. Elemen-elemen

elektronik kontrol terletak dalam ruang kontrol memiliki standar yang sama yang

digunakan untuk mengoperasikan swicthgear intelijen, yang dihubungkan ke

swicthgear dengan kabel kontrol yang dimasukkan ke Swicth Cable Entry

Module (SCEM) yang terletak di dalam kompartemen motor.

Gambar 3.19 Load Breaking Switch (LBS) SF6

Tanggal 30 Januari 2013

Mahasiswa bersama Tim Har Jaringan melakukan pekerjaan pemerataan beban

gardu K.12 Ds. Sungai Pinang.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

34

Page 35: Lap. KP PLN

4.1 Kesimpulan

35