lap. hasil praktikum konstruksi beton

20

Click here to load reader

Upload: wahyudi

Post on 04-Aug-2015

229 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lap. Hasil Praktikum Konstruksi Beton

LAPORAN

HASIL

PRAKTIKUM KONSTRUKSI BETON

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK I

AGUNG S.R

ADIS SUPRIATNA

HELIDAE

ELBADI

PREDRIKSON

EBITNO

WAHYUDI

BAHRUL ILMI

ARDIANSYAH

NIM 10.51.11895

NIM 10.51.12251

NIM 10.51.11827

NIM 10.51.11823

NIM 10.51.12060

NIM 10.51.12261

NIM 10.51.11933

NIM 10.51.12136

NIM 07.51.07775

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

TAHUN 2011

Page 2: Lap. Hasil Praktikum Konstruksi Beton

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

LEMBAR PENGESAHAN

PRAKTIKUM BETON

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK I

AGUNG S.R

ADIS SUPRIATNA

HELIDAE

ELBADI

PREDRIKSON

EBITNO

WAHYUDI

BAHRUL ILMI

ARDIANSYAH

NIM 10.51.11895

NIM 10.51.12251

NIM 10.51.11827

NIM 10.51.11823

NIM 10.51.12060

NIM 10.51.12261

NIM 10.51.11933

NIM 10.51.12136

NIM 07.51.07775

TELAH DI SAHKAN PADA :

HARI :

TANGGAL :

DOSEN PEMBIMBING,

Ir. SURADJI GANDHI

MENGETAHUI

KETUA JURUSAN

AKHMAD BESTARI, ST

Page 3: Lap. Hasil Praktikum Konstruksi Beton

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

FAKULTAS TEKNIK

JL. RTA. MILONO KM. 1,5 TELP. 22184 PALANGKA RAYA

LEMBAR KEGIATAN ASISTENSI

PRAKTIKUM KONSTRUKSI BETON NO TANGGAL URAIAN PARAF

Palangkaraya,…………...2011

Asisten Praktikum,

Page 4: Lap. Hasil Praktikum Konstruksi Beton

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan

penyusunan Laporan Praktikum Beton ini, yang dilaksanakan di Laboratorium Struktur

Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.

Sebagai salah satu kelengkapan pada saat sidang nol nantinya, setiap mahasiswa

diwajibkan untuk melakukan praktikum sesuai dengan mata kuliah yang ditawarkan oleh

universitas, dan salah satu mata kuliah yang diprogramkan adalah kontruksi beton.

Laporan Praktikum Beton ini meliputi Analisa Saringan, Pemeriksaan Keausan

Agregat, Pengujian Kadar Air Agregat, Pemeriksaan Berat Jenis Agregat, Pemeriksaan

Slump Beton, Pembuatan Beton dan Pengujian Kuat Tekan Beton.

Kami begitu menyadari bahwa tidak ada yang sempurna, begitu juga dengan

laporan ini, yang jauh dari sempurna dan memiliki kekurangan. Oleh karena itu, Kami

mengharapkan kepada pembaca agar dapat memberikan saran-saran yang bersifat

konstruktif.

Kami berharap semoga laporan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

pembaca dan khususnya bagi kami sebagai penulis.

Palangka Raya, Maret 2011

Tim Penyusun

Page 5: Lap. Hasil Praktikum Konstruksi Beton

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan banyak terima kasih banyak

kepada:

1. Ir. Anwar Muda, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Palangka Raya.

2. Akhmad Bestari, ST, selaku Ketua Prodi Teknik Sipil Universitas

Muhammadiyah Palangka Raya.

3. Ahmad Solikun, ST, selaku pengelola Laboratorium Teknik Universitas

Muhammadiyah Palangka Raya.

4. Ir. Suradji Gandhi, yang telah membimbing kami dalam menyusun laporan

ini.

5. Serta teman-teman yang telah memberikan bantuan dan dukungannya dalam

pembuatan laporan ini.

Page 6: Lap. Hasil Praktikum Konstruksi Beton

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan………………………………………………………….. i

Lembar Kegiatan Eksistensi…………………………………………………. ii

Kata Pengantar……………………………………………………………….. iii

Ucapan Terima Kasih………………………………………………………... iv

Daftar Isi……………………………………………………………………… v

BAB I Analisa Saringan………………………………………………….. 1

BAB II Pemeriksaan Keausan Agregat…………………………………… 3

BAB III Pengujian Kadar Air Agregat…………………………………….. 5

BAB IV Pemeriksaan Berat Jenis Agregat dan

Penyerapan Agregat………………………………………………. 7

BAB V Pemeriksaan Slump Beton………………………………………... 10

BAB VI Pembuatan Beton………………………………………………….. 12

BAB VII Pengujian Kuat Tekan Beton……………………………………… 13

Lampiran……………………………………………………………………… 14

Page 7: Lap. Hasil Praktikum Konstruksi Beton

BAB I

ANALISA SARINGAN

A. TUJUAN

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan pembagian butir

(gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan

untuk keperluan campuran beton.

B. PERALATAN

1. Timbangan dengan ketelitian 0,2 % dari berat benda uji.

2. Satu set saringan. No 4, No 10, No 20, No 40, No 60, No 80, No 100, No

140, No 200 dan PAN (saringan untuk agregat halus). No 3”, 2”, ½”, 1”,

¾”, 3/8” dan PAN (saringan untuk agregat kasar).

3. Oven dengan pengaturan suhu antara 105-115°C.

4. Talam.

C. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Agregat Halus (Pasir)

a. Timbanglah berat dari masing-masing saringan (saringan untuk agregat

halus).

b. Susunlah saringan mulai dari PAN paling bawah kemudian saringan

dengan lubang terkecil sampai saringan dengan lubang terbesar paling

atas.

c. Pindahkan saringan tersebut pada talam.

d. Masukanlah pasir kemudian diayak/diguncangkan selama 10 menit.

Dalam praktik ini kami mengayak secara manual tanpa menggunakan

mesin pengguncang saringan.

e. Diamkan selama beberapa menit untuk memberikan kesempatan bagi

debu untuk mengendap pada saringan.

f. Bukalah saringan dan timbanglah berat masing-masing saringan

beserta benda uji di dalamnya.

g. Hitung berat agregat yang tertahan pada masing-masing saringan.

2. Agregat Kasar (Batu Pecah)

Page 8: Lap. Hasil Praktikum Konstruksi Beton

Prosedur yang dilakukan sama dengan prosedur percobaan pada agregat

halus, hanya saja saringan yang digunakan adalah saringan untuk agregat

kasar.

D. Hasil Analisa Saringan

Dari prosedur percobaan di atas didapatkan hasil sebagai berikut.

Saringan Pasir

No. Saringan Berat Saringan (gr) Berat Saringan

+ Pasir Berat Pasir

4 423,3 426,1 2,8

10 326,4 361,1 34,7

20 306,6 541,9 235,3

40 296,1 589,7 293,6

60 304,3 490,4 186,1

80 300,2 325 24,8

100 294,9 297,3 2,4

140 278,3 321,5 43,2

200 285,4 285,8 0,4

PAN 270,0

Saringan Batu Belah

No. Saringan Berat Saringan (gr) Berat Saringan

+ Batu Berat Batu (gr)

3” 486 486 0

2” 453 453 0

½” 425 425 0

1” 492 1,353 861

¾” 339 1,216 877

3/8” 390 1,099 709

PAN 270,0 683 413

Page 9: Lap. Hasil Praktikum Konstruksi Beton

BAB II

PEMERIKSAAN KEAUSAN AGREGAT

A. TUJUAN

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengukur keausan agregat yang

diakibatkan oleh kombinasi penggerusan, pukulan dan penggilingan dalam

drum baja yang berputar.

B. PERALATAN

1. Los Angeles Abrasion Machine

2. Bola baja

3. Catching pan

C. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Agregat yang diuji adalah batu pecah yang tertahan pada saringan ½”

sebanyak 5.000 gram dan yang tertahan pada saringan 1” sebanyak 5.000

gram.

2. Masukan steker pada tegangan 220 volt. Tekan tombol JOG pada panel

agar posisi tutup drum berada di atas, agar mudah memasukan benda uji

dan bola baja. Lepaskan tombol JOG setelah posisi tutup drum berada di

atas.

3. Lepaskan kunci tutup dan buka penutup drum, masukan beda uji dan bola

baja kemudian tutup kembali.

4. Atur angka pada Counter ke angka 500.

5. Tekan tombol STAR sehingga drum berputar. Drum akan berhenti

berputar secara otomatis pada putaran ke 500.

6. Pasang Catching pan di bawah drum untuk menampung hasil benda uji.

7. Buka tutup drum dan tekan tombol JOG sehingga drum berputar dan

benda uji serta bola baja tertampung pada catching pan.

Page 10: Lap. Hasil Praktikum Konstruksi Beton

D. HASIL PENGUJIAN

No. Saringan Berat batu

Sebelum Sesudah

1”

½”

5.000 gr

5.000 gr

Batu 8.679 gr dan

Debu 1.321 gr

Page 11: Lap. Hasil Praktikum Konstruksi Beton

BAB III

PENGUJIAN KADAR AIR AGREGAT

A. TUJUAN

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui kadar air suatu agregat.

Kadar air agregat perbandingan antara berat air dengan air yang dikandung

agregat dan berat agregat kering yang dinyatakan dalam persen (%).

B. PERALATAN

1. Oven dengan suhu yang dapat diatur konstan 100 °C.

2. Timbangan

3. Cawan (dalam praktik ini menggunakan 6 buah cawan, 3 buah cawan

untuk agregat kasar, 3 buah cawan untuk agregat halus).

C. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Agregat Kasar (Batu pecah)

a. Bersihkan cawan, beri label pada masing-masing cawan tersebut

kemudian timbang berat di air masing-masing cawan tersebut dan catat

hasilnya.

b. Masukan benda uji (basah) ke dalam 3 buah cawan. Timbang berat

dari masing-masing cawan tersebut beserta benda uji (basah) di

dalamnya dan catat hasilnya.

c. Dalam keadaan terbuka, masing-masing cawan beserta benda uji

(basah) dimasukan ke dalam oven dengan suhu 100 °C selama 24 jam.

d. Setelah 24 jam, masing-masing cawan tersebut dikeluarkan dan

didinginkan.

e. Timbang berat dari masing-masing cawan beserta benda uji (kering)

dan catat hasilnya.

2. Agregat Halus (Pasir)

Prosedur percobaan untuk agregat halus sama seperti prosedur percobaan

di atas.

Page 12: Lap. Hasil Praktikum Konstruksi Beton

D. HASIL PENGUJIAN

Agregat Kasar (Batu Pecah)

Nomor Talam Yang Dipakai A B C Rata-rata

Berat Talam W1 gram 9,89 9,8 9,36 9,863

Berat Talam + Benda Uji

(basah) W2 gram 48,54 52,77 53,5 51,60

Berat Benda Uji (basah) W3=W2-W1 gram 38,65 42,97 44,14 41,92

Berat Talam + Benda Uji

(kering) W4 gram 47,7 51,91 53,41 51,00

Berat Benda Uji (kering) W5=W4-W1 gram 37,81 42,11 44,05 41,32

Kadar Air

x 100 % % 2,17 2,00 0,20 1,43

Agregat Halus (Pasir)

Nomor Talam Yang Dipakai A B C Rata-rata

Berat Talam W1 gram 13,75 9,84 11,66 11,75

Berat Talam + Benda Uji

(basah) W2 gram 66,36 54,95 61,88 61,06

Berat Benda Uji (basah) W3=W2-W1 gram 52,61 54,11 50,22 49,31

Berat Talam + Benda Uji

(kering) W4 gram 66,42 54,96 61,71 61,03

Berat Benda Uji (kering) W5=W4-W1 gram 52,56 45,12 50,05 49,28

Kadar Air

x 100% % 0,09 16,61 0,33 0,06

Page 13: Lap. Hasil Praktikum Konstruksi Beton

BAB IV

PEMERIKSAAN BERAT JENIS AGREGAT

DAN PENYERAPAN AGREGAT

A. TUJUAN

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui berat jenis suatu agregat

serta kemampuan menyerap air.

B. PERALATAN

1. Agregat Kasar (Batu pecah)

a. Timbangan dengan ketelitian 0,1 % dari berat benda uji dengan

kapasitas 5 kg.

b. Saringan no. 4

c. PAN

d. Keranjang kawat ukuran 2,36 mm (No. 8) dengan kapasitas 5 kg.

e. Dunagan test set

f. Container/tempat air dengan kapasitas dan bentuk sesuai pemeriksaan

yang dilengkapi dengan pipa sehingga air selalu tetap.

g. Kain kering untuk lap.

2. Agregat Halus (Pasir)

a. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr dari berat benda uji

b. Saringan No. 4

c. PAN

d. Wajan

e. Kompor

f. Piknometer dengan kapasitas 500 ml

C. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Agregat Kasar (Batu pecah)

a. Siapkan benda uji yang tertahan saringan No. 4 sebanyak ± 2.500 gr.

b. Timbang benda uji permukaan jenuh (kering). Catat hasil beratnya.

Page 14: Lap. Hasil Praktikum Konstruksi Beton

c. Masukan air ke dalam container sesuai kebutuhan.

d. Masukan dunagan yang diikat dengan tali dan digantung pada

timbangan ke dalam container yang sudah diisi dengan air dan timbang

berat dunagan tersebut.

e. Masukan benda uji ke dalam keranjang dunagan, goyang-goyangkan

keranjang tersebut untuk mengeluarkan gelembung-gelembung

udaranya.

f. Timbang berat agregat dalam air.

2. Agregat Halus (Pasir)

a. Siapkan benda uji yang lolos saringan No. 4 sebanyak ± 2.000 gr.

b. Letakkan benda uji di atas wajan, nyalakan api pada kompor,

kemudian letakan wajan tersebut di atas kompor.

c. Aduk selama beberapa menit, sehingga benda uji tersebut dalam

keadaan kering.

d. Sementara itu timbanglah berat piknometer dan catat hasilnya.

e. Masukkan benda uji ke dalam piknometer sebanyak 500 gr, masukkan

air suling sampai 90 % dari isi piknometer.

f. Timbanglah berat piknometer beserta benda uji dan catat hasilnya.

D. HASIL PERCOBAAN

Dari percobaan didapatkan hasil sebagai berikut.

Piknometer W1 67,5 gram

Piknometer + Air W2 195,42 gram

Piknometer + Benda Uji W3 155,5 gram

Piknometer + Air + Benda Uji W4 252,75 gram

Page 15: Lap. Hasil Praktikum Konstruksi Beton

E. PERHITUNGAN

1. Kadar Air (W)

atau

Dimana :

W = Kadar air (%)

W1 = Berat cawan timbangan (gram)

W2 = Berat benda uji basah + berat cawan (gram)

W3 = Berat benda uji basah + berat cawan (gram)

2. Berat Jenis Tanah

( )

( ) ( )

3. Koreksi W4

W4 = W4 x K

Dimana : K (faktor koreksi suhu) = 31°C = 0,9983

Page 16: Lap. Hasil Praktikum Konstruksi Beton

BAB V

PEMERIKSAAN SLUMP BETON

A. TUJUAN

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mengetahui nilai slump beton yang

merupakan nilai kelecakan dari adukan beton segar.

B. PERALATAN

1. Timbangan

2. Sendok spesi

3. Talam

4. Tabung kaca

5. Cetakan slump (berbentuk kerucut terpancung dengan diameter bawah

20 cm dan diameter atas 10 cm dengan tinggi 30 cm)

6. Plat logam dengan permukaan kokoh, rata dan kedap air.

7. Tongkat pemadat dengan panjang 60 cm dan berdiameter 16 cm ujung

dibulatkan dan sebaiknya terbuat dari baja tahan karat.

8. Mistar.

9. Cetok semen.

C. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Timbang semen sebanyak 1,0954 kg. Kemudian masukan ke dalam talam.

2. Timbang pasir sebanyak 1,8079 kg. Kemudian masukan ke dalam talam.

3. Timbang batu pecah sebanyak 4,1934 kg. Kemudian masukan ke dalam

talam.

4. Masukan air ke dalam tabung kaca sebanyak 0,7939 liter. Kemudian

campurkan ke dalam talam yang sudah terisi dengan semen, pasir dan

batu pecah.

5. Aduklah campuran beton tersebut hingga rata.

6. Letakan cetakan slump di atas plat logam.

7. Kemudian masukan campuran beton tersebut ke dalam cetakan slump,

tumbuklah dengan tongkat hingga padat dan rata.

8. Bersihkan permukaan cetakan slump dengan menggunakan cetok.

9. Diamkan selama ± 30 detik.

10. Angkat cetakan secara perlahan dalam keadaan vertical.

11. Letakan cetakan di samping slump.

12. Ukur penurunan dari adukan beton menggunakan mistar, dengan

perbedaan tinggi cetakan dengan tinggi rata-rata benda uji.

Page 17: Lap. Hasil Praktikum Konstruksi Beton

D. HASIL PERCOBAAN

Dari percobaan didapat hasil tinggi antara slump dengan cetakan adalah 25

cm.

Jadi, nilai slump beton : 30 – 25 = 5 cm.

Page 18: Lap. Hasil Praktikum Konstruksi Beton

BAB VI

PEMBUATAN BETON

A. TUJUAN

Tujuan dari percobaan adalah untuk membuat beton untuk pengujian kuat

tekan beton.

B. PERALATAN

1. Cetakan beton berbentuk kubus dengan panjang 15 cm, lebar 15 cm dan

tinggi 15 cm.

2. Sendok spesi

3. Tongkat penumbuk

4. Cetokan semen

5. Bak perendaman yang berisi air

C. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Masukan adukan beton yang telah dibuat ke dalam cetakan beton

menggunakan sendok spesi.

2. Tumbuk dengan tongkat hingga padat dan rata.

3. Bersihkan cetakan dengan menggunakan cetok.

4. Setelah terisi adukan beton, diamkan hingga padat dan keras.

5. Setelah mengeras, keluarkan beton dan rendam dalam bak perendaman

yang berisi air selama 3 hari, 7 hari dan 28 hari. (dalam praktik ini kami

menggunakan 3 buah beton kubus dengan lama perendaman masing-

masing beton kubus A: 3 hari, beton kubus B: 7 hari dan beton kubus C:

28 hari).

6. Setelah mencapai masa perendaman, angkat beton kubus dan tiriskan

selama 24 jam.

D. HASIL PERCOBAAN

Dari percobaan yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut.

No Beton

Kubus Lama Perendaman (Hari) Berat Beton Kubus (Kg)

1. A 3 7,976

2. B 7 8,039

3. C 28 8,062

Page 19: Lap. Hasil Praktikum Konstruksi Beton

BAB VII

PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON

A. TUJUAN

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kuat tekan

beton tersebut. Kuat tekan beton adalah beban persatuan luas yang

menyebabkan beton hancur.

B. PERALATAN

1. Timbangan dengan kapasitas minimum 2 kg dan dengan ketelitian 0,3

gram.

2. Mesin uji kuat tekan beton.

C. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Keluarkan masing-masing beton kubus dari bak perendaman yang berisi

air. Tiriskan selama 24 jam.

2. Timbang berat dari masing-masing beton kubus, dan catat hasilnya.

3. Masukan satu persatu beton kubus ke dalam mesin uji kuat tekan beton

secara simetris.

4. Lakukan pengetesan sampai batas maksimum (benda uji retak), catat

hasilnya serta lakukan penghitungan terhadap masing-masing beton.

D. HASIL PERCOBAAN

No Beton

Kubus

Lama Perendaman

(Hari)

Berat Beton Kubus

(Kg)

Kuat Tekan

(kN)

1. A 3 7,976 210

2. B 7 8,039 240

3. C 28 8,062 460

1. Beton kubus A

τb =

Kg/m

2

2. Beton kubus B

τb =

Kg/m

2

3. Beton kubus B

Page 20: Lap. Hasil Praktikum Konstruksi Beton

τb =

Kg/m

2