landasan teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/bab2/2012-2-01249-ar...

45
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein (1967), sebuah ruangan atau beberapa susunan dalam beberapa jenis yang memiliki kesamaan dalam suatu bangunan yang digunakan sebagai rumah tinggal. Menurut Endy Marlina (2008: 86) dalam bukunya yang berjudul Perancangan Bangunan Komersial mengatakan bahwa, apartemen adalah bangunan yang membuat beberapa grup hunian, yang berupa rumah flat atau petak bertingkat yang diwujudkan untuk mengatasi masalah perumahan akibat kepadatan tingkat hunian dari keterbatasan lahan dengan harga yang terjangkau di perkotaan. Menurut Neufert (1980), apartemen adalah bangunan hunian yang dipisahkan secara horizontal dan vertikal, agar tersedia hunian yang berdiri sendiri dan mencakup bangunan bertingkat rendah atau bertingkat tinggi, dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan standart yang telah ditentukan. Tetapi Ciri-ciri umum bangunan apartemen, sebagai berikut : - Memiliki jumlah lantai lebih dari satu - Terdiri atas beberapa unit hunian dalam satu lantai - Setiap unit hunian terdiri atas minimal 3 macam ruang yaitu ruang tidur, dapur dan kamar mandi - Setiap penghuni akan saling berbagi fasilitas yang ada pada apartemen - Sirkulasi vertikal berupa tangga atau lift, sedangkan sirkulasi horizontalnya berupa koridor

Upload: dangthuan

Post on 16-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum

2.1.1 Apartemen

Definisi Apartemen

Menurut Stein (1967), sebuah ruangan atau beberapa susunan dalam beberapa

jenis yang memiliki kesamaan dalam suatu bangunan yang digunakan sebagai rumah

tinggal. Menurut Endy Marlina (2008: 86) dalam bukunya yang berjudul

Perancangan Bangunan Komersial mengatakan bahwa, apartemen adalah bangunan

yang membuat beberapa grup hunian, yang berupa rumah flat atau petak bertingkat

yang diwujudkan untuk mengatasi masalah perumahan akibat kepadatan tingkat

hunian dari keterbatasan lahan dengan harga yang terjangkau di perkotaan.

Menurut Neufert (1980), apartemen adalah bangunan hunian yang dipisahkan

secara horizontal dan vertikal, agar tersedia hunian yang berdiri sendiri dan

mencakup bangunan bertingkat rendah atau bertingkat tinggi, dilengkapi dengan

fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan standart yang telah ditentukan.

Tetapi Ciri-ciri umum bangunan apartemen, sebagai berikut :

- Memiliki jumlah lantai lebih dari satu

- Terdiri atas beberapa unit hunian dalam satu lantai

- Setiap unit hunian terdiri atas minimal 3 macam ruang yaitu ruang tidur,

dapur dan kamar mandi

- Setiap penghuni akan saling berbagi fasilitas yang ada pada apartemen

- Sirkulasi vertikal berupa tangga atau lift, sedangkan sirkulasi horizontalnya

berupa koridor

Page 2: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

12

- Setiap unit mendapatkan jendela yang menghadap ke luar bangunan

- Pada apartemen mewah, terdapa penambahan ruang-ruang seperti ruang

kerja, ruang tamu, foyer, ruang khusus pembantu, ruang rias, dll

2.1.2 Klasifikasi dan Jenis Apartemen

Klasifikasi Apartemen berdasarkan kategori jenis dan besar bangunan (Akmal,2007)

Apartemen terdiri atas :

1. High-rise Apartemen

Bangunan apartemen yang terdiri atas lebih dari sepuluh lantai yang dilengkapi area

parkir bawah tanah, sistem keamanan dan servis penuh. Struktur apartemen lebih

komples.

2. Mid-Rise Apartemen

Bangunan apartemen yang terdiri dari 7-10 lantai

3. Low-Rise Apartemen

Apartemen dengan ketinggian kurang dari 7 lantai dan penggunaan tangga sebagai

sirkulasi transportasi vertikal

4. Walked-Up Apartemen

Apartemen yang terdiri dari 3 sampai 6 lantai, terkadang memiliki lift. Apartemen ini

lebih disukai oleh keluarga besar dan biasanya 1 gedung apartemen hanya terdiri dari

2-3 unit apartemen.

5. Garden Apartemen

Bangunan Apartemen 2-4 lantai. Apartemen ini memiliki halaman dan taman

disekitar bangunan.

Berdasarkan buku Apartements:Their Design and Development (1967: 44-47),

Garden Apartemen juga termasuk dalam kategori Apartemen Low-Rise karena

memiliki ketinggian antara 2-4 lantai. Ciri-ciri lainnya adalah:

Page 3: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

13

- Tiap unit hunian memiliki teras dan balkon tersendiri.

- Memiliki banyak ruang terbuka hijau dan tempat parkir yang dekat dengan

bangunan.

- Antara Massa Bangunan satu dengan bangunan lain terdapat ruang terbuka

yang cukup luas.

- Biasanya dibangun didaerah kepadatan rendah dan memiliki maksimal 30

keluarga per hektar.

Menurut Endy Marline (2008: 86), klasifikasi apartemen menurut jumlah kamarnya

adalah sebagai berikut :

1. Tipe Studio (18 m² - 45 m²)

Tipe ini mengutamakan efisiensi penggunaan ruang-ruang. Hanya tersedia ruangan

tanpa sekat.

2. Tipe dua ruang tidur (45 m²-90 m²)

Apartemen ini berkapasitas 3-4 orang, misalnya keluarga dengan satu atau dua anak.

Pada tipe ini biasanya ruang keluarga dan ruang makan dipisah.

3. Tipe tiga ruang tidur (54 m²-108 m²)

Apartemen ini berkapasitas 4-5 orang, misalnya keluarga besar dengan tiga anak atau

lebih.

Klasifikasi apartemen berdasarkan pelayanannya (Chiara, 1986), dibagi

menjadi empat, yaitu:

1. Apartemen Fully Service

Apartemen yang menyediakan layanan standar hotel bagi penghuninya, seperti

laundry, catering, kebersihan, dan sebagainya.

2. Apartemen Fully Furnished

Page 4: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

14

Apartemen yang menyediakan furniture dalam unit apartemen.

3. Apartemen Fully Furnished and Fully Service

Gabungan kedua diatas.

4. Apartemen Building Only

Apartemen yang hanya menyediakan ruangannya saja.

2.2 Tinjauan Khusus

2.2.1 Teori Tentang Pencahayaan Alami Menurut Lechner, Norbert. (2001)

Penyediaan sumber cahaya alami ke dalam area menjadi tantangan

tersendiri karena banyaknya variasi untuk menyediakan cahaya alami. Pada

kebanyakan iklim dan tipe bangunan, pencahayaan alami dapat menghemat

energi. Contohnya, gedung perkantoran khas di selatan California dapat menekan

pemakaian lisrtik buatan sampai 20 persen dengan menggunakan cahaya

alami.(Sumber buku : Lechner, Norbert. (2001), Heating, Cooling, Lighting,

Design Methods for Architects)

Menurut Satwiko (2004) Cahaya alami merupakan cahaya yang

didapatkan dari sinar matahari secara langsung dari awal matahari terbit hingga

terbenam (Satwiko :2004). Pencahayaan adalah proses lengkap dalam mendesain

bangunan untuk memanfaatkan cahaya alami secara maksimal. Hal itu meliputi

aktifitas berikut (Karlen, 2007 : 31) :

• Menempati bangunan, yaitu mengorientasikan bangunan untuk memperoleh

cahaya matahari secara optimal

• Pembentukan massa bangunan, menampilkan permukaan bangunan yang

secara optimum menghadap ke arah matahari.

Page 5: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

15

• Memilih bukaan bangunan yang memungkinkan jumlah cahaya yang cukup

masuk ke dalam bangunan, dengan memperhitungkan siklus matahari, musim,

dan cuaca.

• Menambahkan peralatan pelindung yang tepat dan dapat diatur, seperti kerai

atau tirai, untuk memungkinkan penghuni bangunan untuk mengontrol cahaya

matahari yang masuk ke dalam bangunan.

Tabel 2.2 Standarisasi Tingkat Penerangan Ruangan (SNI Tata Cara Sistem Pencahayaan, 2001)

Sumber : SNI Tata Cara Sistem Pencahayaan, 2001

Page 6: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

16

2.2.2 Cahaya dan Terang Alami Menurut Lechner, Norbert. (2001) Cahaya alami yang masuk melalui jendela dapat berasal dari beberapa

sumber sinar matahari langsung, langit cerah , awan atau pantulan permukaan

bawah dan bangunan sekitarnya.

Cahaya dari masing-masing sumber tersebut bervariasi tidak hanya dari jumlah

dan panas yang dibawanya, tetapi juga pada kualitas lainnya, seperti warna

,penyebaran dan penghematan.

2.2.3 Strategi Dasar Pencahayaan Alami Menurut Lechner, Norbert. (2001)

penting untuk menggunakan strategi pencahayaan alami untuk

mengumpulkan dan menyiapkan desain pencahayaan alami. Berikut adalah

beberapa strategi dasar pencahayaan alami :

• Orientasi

Banyaknya kegunaan sinar matahari langsung, orientasi kearah selatan biasanya

merupakan yang terbaik dalam pencahayaan alami. Sisi selatan sebuah bangunan

mendapatkan sinar matahari yang paling konsisten sepnajang hari dan tahun.

Tambahan sinar matahari ini akan sangat dinanti pada musiim dingin ketika efek

pemanasan memang diharapkan.

Gambar 2.1 Beberapa Sumber Cahaya Alami. Sumber : buku Lechner, Norbert. (2001)

Page 7: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

17

• Bentuk

bangunan tidak hanya ditentukan oleh kombinasi bukaan horizontal dan vertical,

tetapi juga oleh berapa banyak area lantai yang memiliki akses terhadap cahaya

alami.

• Perencanaan Ruang

Perencanaan ruang terbuka sangat menguntungkan untuk membawa cahaya ke

dalam ruangan.

• Warna

Gunakan warna ringan untuk ruang luar dan ruang dalam guna memantulkan lebih

banyak cahaya pada bangunan dan lebih jauh lagi ke dalam interior, seperti dalam

penyebaran cahaya.

• Gunakan bukaan terpisah

Bukaan terpisah untuk pemandangan dan pencahayaan alami. Gunakan jendela

tinggi, clerestory atau skylight untuk pencahayaan alami yang baik dan gunakan

jendela rendah untuk pemandangan.

2.2.4 Strategi Skylight Menurut Lechner, Norbert. (2001)

Skylight adalah bukaan berlapis kaca horinzontal atau miring pada atap.

Dari bukaan tersebut dapat terlihat bagian langit yang tidak berbatas dan

akibatnya memancarkan iluminasi yang sangat tinggi. Karena pancaran sinar

matahari tidak diinginkan pada beberapa objek visual, masuknya sinar matahari

harus disebar dalam beberapa cara. Berikut ini beberpa strategi umum untuk

skylight :

Page 8: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

18

• Skylight untuk keseragaman cahaya. Dengaan jendela skylight dapat

ditempatkan jauh dari parimeter.

• Jarak antara yang disarankan untuk skylight tanapa jendela sebagai

fungsi ukuran ketinggian langit-langit.

• Gunakan penyebaran bukaan untuk meningkatkan ukuran skylight.

Distribusi cahaya yang lebih baik dan sedikt silau dihasilkan ketika dinding

tenpat light well miring.

• Bukaan melengkung lebih baik dalam mendistribusikan cahaya dan juga lebih

sedikit silau disbanding dengan bukaan kotak.

• Tempatkan skylight didekat dinding. Letakkan skylight di depan dinding yang

menghadap utara untuk mendapatkan pencahyaan yang lebih merata dengan

silau yang lebh sedikit.

Gambar 2.2Ruangan yang Tinggi Sempit, Silau hanya Sedikit karena Sumber Cahaya yang Tinggi berada di luar Ruang Pandang.

Sumber buku : Lechner, Norbert. (2001)

Page 9: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

19

• Gunakan pemantul interior untuk menyebarkan sinar matahari. Skylight dapat

mengantarkan cahaya yang tersebar dan sangat seragam ketika di bawah

bukaan untuk memantulkan cahaya sampai plafon.

• Gunakan pelindung interior dan pemantul untuk memperbaiki keseimbangan

musim panas.

• Gunakan skylight dengan kemiringan curam untuk memperbaiki

keseimbangan musim panas.

• Gunakan skylight untuk efek dramatis.

2.2.5 Clesrestory, Monitor dan Serokan Cahaya Menurut Lechner,

Norbert. (2001)

Clesrestory, monitor dan serokan cahaya merupakan bagian ruang besar

yang diangkat ke atas atap utama untuk memasukan cahaya ke pusat ruang.

Beberapa strategi umum untuk clerestory, monitor, dan serokan cahaya antara

lain.

• Orientasi. Bukaan yang menghadap selatan mendapatkan cahaya paling

konstan sepanjang tahun.

• Pemebentukan ruang. Pembentukan ruang untuk tipikal clerestory. Gunakan

atap yang sangat memantulkan untuk memaksimalkan penyebaran cahaya

yang memasuki bangunan.

Page 10: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

20

• Atap yang memantul. Gunakan atap berwarna putih atau terang untuk

memantulkan cahaya ke dalam clesetory di mana permukaan putih yang tidak

mengkilap akan menyebarkan cahaya.

• Penghalang penangkap matahari. Gunakan penghalang penangkap cahaya

matahari di luar cleretory utara. Pengahalang pengumpul matahari di luar

sebuah jendela di bagian utara akan mampu meningkatkan pencahayaan alami

di hari yang cerah.

Gambar 2.3 Tipe Jarak antara Cletesory Sebagai Sungsi dari Langit-langit.. Sumber buku : Lechner, Norbert. (2001)

Gambar 2.4 Pemantulan Cahaya Clestory pada Sebuah Dinding Interior Sumber buku : Lechner, Norbert. (2001)

Page 11: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

21

• Pantulan cahaya kedinding interior.

• Penghalang penyebar. Gunakan penghalang penyebar sinar matahari pada

permukaan kerja.

2.2.6 Teknik Pencahayaan Alami Khusus Sumber Lechner, Norbert. (2001)

Berikut adalah strategi pencahayaan almi yang paling inovatif dan

berpotensi memiliki manfaat bagi masalah pencahayaan khusus :

• Lubang (shaft) cahaya. Lubang cahaya menjadi semakin tidak efisien sebagai

peningkatan rasio dlaam hingga lebar.Lubang/cerobong (shaft) cahaya dengan

permukaan pemantul yang baik membawa cahaya matahari melalui lantai dua

hingga galeri lantai dasar.

• Tubular Skylight. Saluran melingkar seperti tube tersedia secara komersil

dengan pantulan permukaan dalam tinggi memancarkan 50 persen cahaya luar

melalui lantai atas.

• Serat optik dan pipa cahaya. Untuk mengumpulkan cahaya, maka serta optik

dan pipa cahaya lebih banyak digukan sebagai fenomena efisien total

pematulan cahaya.

• Sistem prismatik. Untuk mendapatkan kualitas cahaya yang masuk ke dalam

interior bangunan dari dinding jendela. Prisma kaca atau plastic dapat

ditempatkan di atas jendela untuk merefraksi cahaya ke plafon seperti light

shelves.

• Lantai kaca digunakan untuk memebiarkan cahaya masuk kedalam ruang

bawah tanah.

Page 12: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

22

2.2.7 Strategi Dasar Pencapaian Pencahayaan Menurut “Sunlighting as

Formgiver For architecture” oleh William M.C Lam yaitu :

• Shading/Pembayangan

Memanfaatkan orientasi yang optimal terhadap arah orientasi utara dan selatan

dalam pembayangan dan pengalihan cahaya matahri yang lebih efisien, serta

lebih mudah dibandingkan dengan penggunaan kaca rendah tranmisi (low

transmission glass). Dikarenakan dengan menggunakan kaca rendah tranmisi

tidak dapt menghilangkan kebutuhan pembayangan dikarenakan 10 persen

dari penerangan matahri dari kaca rendah transmisi terlalu besar. Orientasi ke

timur dan barat pembayangan yang permanen tidak dapat mengontrol silau

fajar dan saat senja.

• Redirection/Pengalihan Pencahayaan Alami

Penyebaran cahaya ditempat yang dibutuhkan untuk meminimalisir kebutuhan

cahaya buatan. Tingkat pencahayaan yang tinggi tidak efisein bila tidak

disebar atau didistribusikan dengan baik.

Gambar 2.5 Pembayangan dan kaca Transmisi Rendah Sumber : Sunlight As Formgiver For Architacture (1986)

Page 13: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

23

• Framing Of View/Pengambilan penglihatan

Memaksimalkan view ke luar bangunan dan blok view yang tidak bagus

dengan memanfaatkan elemen bayangan yang besar atau kecil.

Memaksimalkan juga view kedalam/interior dengan menciptakan

pemandangan yang baik untuk dilihat.

2.2.8 Letak Sumber Cahaya Pada Jendela

Pada massa dan bentuk bangunan mempengaruhi cara matahari masuk ke

dalam bangunan. Bukaan bangunan adalah faktor utama dalam fasade yang

membentuk komposisi tampak dan bukaan menjadi faktor penting untuk membuat

cahaya matahri masuk ke dalam bangunan, yaitu contohnya dengan jendela.

Jendela dibagi menjadi tiga bagian area yaitu rendah, tengah dan tinggi. Orientasi

Gambar 2.6Pendistribusian Cahaya Ketempat yang di butuhkan Sumber : Sunlight As Formgiver For Architacture (1986)

Gambar 2.7Optimalisasi View Sumber : Sunlight As Formgiver For Architacture (1986)

Page 14: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

24

sudut pemantulan cahaya dan bentuk langit-langit diasumsikan sama dengan kasus

ini.

• Jendela Rendah

Bentuk jendela rendah menghasilkan bentuk pencahayaan yang merata

dapat mendistribusikan pantulan cahaya kedalam bangunan. Dengan

menggunakan jendela rendah memungkinkan dinding bagian atas dan langit-langit

akn terkesan gelap. Hal tersebut dapat diatasi dengan meminimalisir daerah depan

dengan memiringkan langit-langit kebawah menuju kepala jendela dan meletakan

jendela rendah berdekatan dengan dinding tegak lurus.

Jendela rendah dapat memiliki view tergantung besarnya jendela tersebut,

terlihat pada contoh gambar diatas. Gambar kedua dengan skala jendela rendah

yang kecil ruangan tersebut tidak memiliki view yang memuaskan. Dengan

demikian unsure privasi merupakan masalah untuk penggunaan jendela rendah,

sulit mengkombinasikan unsur privasi dengan beberapa view dan cahaya

dibangunan rendah dengan jendela rendah.

Gambar 2.8Peletakan Jendela Dekat Dengan Dinding Sumber : Sunlight As Formgiver For Architacture (1986)

Page 15: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

25

• Jendela Tinggi

Keuntungan jendela tinggi menghasilkan penyebaran cahaya terbaik saat langit

mendung, selain itu dapat menghasilkan cahaya dengan tingkat privasi dan

keamanan yang baik dari jendela lainnya.Kerugian jendela tinggi adalah

pendistribusian cahayanya kurang menguntungkan untuk langit-langit dari

pantulan cahaya dari bawah tanah. Jendela tinggi memaksimalkan potensial silau

dari langit dan matahari. Dari segi view jendela atas juga kurang memuaskan.

Gambar 2.9Contoh Jendela Rendah Sumber : Sunlight As Formgiver For Architecture (1986)

Gambar 2.10Contoh Jendela Tinggi Sumber : Sunlight As Formgiver For Architacture (1986)

Page 16: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

26

• Jendela Tengah

Jendela tengah tidak sebaik dengan jendela rendah dalam hal pendistribusian

cahaya dari pantulan tanah dan tidak sebaik jendela tinggi dalam pendistribusian

cahaya dari langit mendung. Akan tetapi, jendela tengah menghasilkan

pencahayaan yang cukup untuk kegunaan ruangannya ni merupakan pilihan yang

cukup disukaih karena jendela ini menghasilkan view terbaik. Cahaya yang silau

dengan cahaya yang maksimal dari jendela tengah dapat diatasi dengan

memiringkan jendela tengah menjadi di bawah tanah pandangan mata dari posisi

pekerjaan yang paling penting, tetapi belum memungkinkan mereka terlihat oleh

langit-langit.

2.2.9 Penggunaan Lighselft Terhadap Pemasukan Cahaya

Lightself merupakan Strategi memasukan secara tidak langsung dengan

pemantulan dengn acara membentuk dua kanoopi yang membantu pembayangan

pada bukaan tanpa menghalangi view. Jenis-jenis lightself yang dapat diterapkan

pada bangunan adalah sebagai berikut :

• Meletakan elemen horizontal seperti kanopi yang menerus hingga ke dalam

bangunan jendela sehingga dapat terjadi pemantulan cahaya.

Gambar 2.11Contoh Jendela Tengah Sumber : Sunlight As Formgiver For Architacture (1986)

Page 17: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

27

• Meletakan elemen horizontal yang berbentuk seperti kanopi pada bagian atas

jendela namun dibuat miring mururn unruk memantulkan cahaya keluar

bangunan. Bentuk lightselft yang seperti ini digunakan untuk ruangan yang

tidak membutuhkan banyak cahaya namun menginginkan bentuk dan besaran

bukaan yang sama pada fasade.

• Sama dengan point ke dua, namun kanopinya dimiringkan kedalam, dengan

tjuan memantulkan cahaya lebih banyak dengan bentuk dan besaran bukaan

yang sama pada fasade.

Gambar 2.12Contoh Kanopi horizontal Sumber : Sunlight As Formgiver For Architacture (1986)

Gambar 2.13 Contoh Teknik Lighselft Sumber : Sunlight As Formgiver For Architacture (1986)

Page 18: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

28

2.2.10 Penggunaan Ceiling Sebagai Sumber Utama Pemantulan Cahaya

Langit-langit bangunan dan dinding bagian atas merupakan daerah

permukaan yang dapat diandalkan untuk memantulkan cahaya. Point-point dalam

pemanfaatan langit-langit sebagai pantulan cahaya yaitu :

• Letakan Sumber cahaya sejauh mungkin dari langit-langit, hali ini dapt

dilakukan dengan menaikkan langit-langit atau menurunkann sumber cahaya.

• Bentuk dan letak elemen pemantul untuk mengarahkan cahaya, supaya silau

cahaya matahari tidak masuk maka bentuk dan letak elemen pamantul perlu

diperhatikan agar tepat dipantulkan langit-langit.

Gambar 2.14Teknik Pemantulan Cahaya Sumber : Sunlight As Formgiver For Architacture (1986)

Gambar 2.15Daya Pantul Pada Permukaan Langit-langit Sumber : Sunlight As Formgiver For Architacture (1986)

Page 19: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

29

• Mengoptimalkan efektif pantulan langit-langit. Menggunakan sistem

bangunan yang meminimalkan jumlah luas permukaan yang membentuk

rongga langit-langit. Langit-langit yang memiliki banyak area permukaan

justru menjadi perangkap cahaya, sedangkan langit-langit sederhana dengan

luas permukaan yang lebih sedikit dapat mendistribusikan cahaya lebih

efisien.

2.2.11 Pertimbangan Cahaya Matahari dari Atas Bangunan

Bukaan adari atas bangunan lebih efisen menjangkau area gelap dalam

bangunan daripada bukaan dari badan bangunan, tetapi dapat menyebabkan panas

berlebih karena masuknya cahaya langsung. Hal tersebut dapat diatasi dengan

dibuat area-area pemantul pada dinding bangunan agar cahaya tidak masuk secara

langsung.

Gambar 2.16Pencahayaan dari Atas Sumber : Sunlight As Formgiver For Architacture (1986)

Page 20: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

30

Beberapa jenis bukaan atas yaitu :

• Atrium adalah bukaan atas pada bagian tengah ruangan atau bangunan yang

dibuka hingga atap.

• Court sebuah area terbuka ketas yang dikelilingi dinding bangunan.

• Lightcourt, sebuah area kosong untuk memaksimalkan cahaya pada bangunan

yang berdekatan.

• Litrium, sama seperti atrium namun bertujuan untuk memaksimalkan cahaya

pada bangunan yang berdekatan.

• Lightwell, bukaan atas untuk menyalurkan cahaya alami pada area yang

berdekatan dengan melewati satu atau beberapa lantai dalam bangunan.

• Pemberian elemen vertical untuk memantulkan cahaya kedalam bangunan.

2.3 Teori Tentang Matahari

Matahari merupakan Satu-satunya sumber cahaya alami yang

menghasilkan cahaya alami disertai energi cahaya dan energi panas. Energi

cahaya yang dihasilkan oleh sinar matahari akan berpengaruh pada kenyamanan

didalam visual dalam bangunan, sedangkan energi panas akan berpengaruh pada

kenyamanan termal. Tetapi dipaper ini tidak membahas kenyamanan termal. Sinar

matahari yang dipergunakan sebagai salat satu sumber cahaya didalam ruang, juga

sangat dipengaruhi oleh bidang salahsatu sumber cahaya didalam ruang, juga

sangat dipengaruhi oleh bisang edar / posisi dari sinar matahari itu sendiri.

Dengan rnengetahui secara pasti tentang gerakan atau bidang matahari, maka kita

mendapatkan gambaran secara utuh. Mengenai kedudukan matahari apabila

berada tepat diatas khatulistiwa pada bulan Maret dan September, di Utara

Page 21: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

31

khatulistiwa pada bulan juni ataupun di Selatan khatulistiwa pada bulan

Desember.

Perubahan posisi matahari pada bumi disebabkan oleh perputaran bumi

mengelilingi matahari pada bidang orbitnya selama satu tahun dan perputaran

bumi pada sumbu rotasinya selama satu hari, sehingga kedudukan matahari yang

berubah-ubah akan sangat berpengaruh pada hasil pengukuran cahaya alami

dalam suatu ruangan. Sudut deklinasi terjadi karena sumber rotasi bumi

membentuk sudut 23,5obidang orbit, sudut ini bervariasi antara 23,5oSelatan

sampai 23,5oUtara.

Pada tanggal 21 Juni sudut delinasi sebesar 23,5o Utara dan matahari

berada pada titik terjauh disebelah Utara khatulistiwa. Pada tanggal 21 Desember

sudut deklinasi sebesar 23,5o Selatan atau merupakan sudut terjauh posisi

matahari disebelah Selatan khatulistiwa. Matahari tepat berada di atas khatulistiwa

pada tanggal 21 Maret dan 21 September.

Gambar 2.17 Orbit Bumi terhadap Matahari serta Perubahan Musim yangTterjadi

Sumber: Lechner (2001)

Page 22: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

32

Berdasarkan dari Gambar 2.2 diatas, kita mendapatkan tanggal dan bulan

penting dimana matahari berada pada equator dan titik terjauh. Pada tanggal dan

bulan inilah yang kemudian akan dianalisis dengan Ecotect pada massa bangunan.

2.4 Fasade

Fasade atau facade (dalam bahasa inggris )berdasarkan etimologis memiliki

akar yang cukup panjang. facade berasal dari bahasa prancis, yaitu facade, yang

diambil dari bahasa italia facciata atau faccia. faccia sendiri

berasal dari bahasa latin facies, yang selanjutnya berkembang menjadi face

(bahasa inggris yang berarti wajah).dalam dunia arsitektur fasade bangunan berarti

wajah, bagian muka atau depan bangunan. fasade atau bagian tampak bangunan

adalah unsur yang tidak dapat dihilangkan dari satu produk desain arsitektur, dan

bahkan merupakan bagian terpenting dari satu karya arsitektur, karena elemen

tampak inilah yang diapresiasi atau dilihat pertama kali.

Melalui fasade kita bisa mendapat gambaran tentang fungsi- fungsi

bangunan, selain itu fasade juga berfungsi sebagai alat perekam sejarah peradaban

manusia. dengan mengamati dan mempelajari desain fasade suatu bangunan, kita

Gambar 2.18 Pergerakan Matahari di Indonesia. Adaptasi dari teori Lechner (2001)

Page 23: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

33

bisa mempelajari kondisi sosial budaya, kehidupan spiritual, bahkan keadaan

ekonomi dan politik pada masa tertentu.

Fasade masih tetap menjadi elemen arsitektur terpenting yang

mampu menyuarakan fungsi dan makna sebuah bangunan. Fasade juga

menyampaikan keadaan budaya saat bangunan itu dibangun, fasade

mengungkapkan kriteria tatanan dan penataan, dan berjasa memberikan

kemungkinan dan kreativitas dalam ornamen dan dekorasi.

2.4.1 Komposisi Fasade

Komposisi fasade terdiri dari:

a. Jendela

b. Pintu

c. Dinding

d. Atap

e. Sun Shading

2.4.2 Elemen Fasade

a. Proporsi merupakan hubungan antar bagian dari suatu desain atau hubungan

antara bagian dengan keseluruhan.

b. Irama

Irama adalah pergerakan yang bercirikan pada unsur-unsur atau motif berulang

yang terpola dengan interval yang beratur ataupun tidak teratur. Iramaterdiri dari

irama progresif, irama terbuka, dan irama tertutup.

c. Ornamen

Ornamen berfungsi untuk menambah nilai estetis dari suatu bangunan yang

akhirnya akan menambah nilai finansial dari bangunan tersebut.

d. Bentuk

Page 24: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

34

Dalam arsitektur, bentuk selalu dihubungkan dengan wujud, yaitu sisi luar

karakteristik atau konfigurasi permukaan suatu bentuk tertentu.

e. Material

Material atau bahan adalah zat atau bnda dimana sesuatu dapat dibuat

darinya, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu.

f. Warna

Warna dapat mempengaruhi bobot visual suatu bentuk. Warna dapat berperan

untuk memperkuat bentuk dan memberikan ekspresi kepada pikiran atau jiwa

manusia. Warna menentukan karakter. Warna dapat menciptakan suasana yang

kita harapkan.

g. Tekstur

Tekstur adalah pola struktur 3 (tiga) dimensi permukaan. Tekstur dapat

mempengaruhi berbagai kesan warna dan bahan atau material.

2.4.3 Pola Fasade

Pola fasade dikelompokkan dalam:

a. Fasade dengan pola dominasi garis murni

b. Fasade dengan pola permainan garis

c. Fasade dengan pola dominasi bidang

d. Fasade dengan pola permainan bidang

e. Fasade dengan dominasi permainan struktur

f. Fasade dengan penampilan ornamen estetika

2.4.4 Karakterstik Fasade

Tiga macam karakter penampilan yang bias diciptakan bagi sebuah bangunan:

a. Karakter netral

b. Karakter kuat menonjol

Page 25: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

35

c. Karakter eksklusif

(Sumber : Jurnal. Utami, Indra Firmansyah Akbar, Prita Novia Haerani, Rizky

Despriansyah. Kajian Bentuk dan Bentuk Hotel Hilton Bandung. Institut

Teknologi Nasional, Bandung).

2.5 Pertimbangan Regulasi Perancangan dan Pencahayaan Alami

Persyaratan-persyaratan yang ada digunakan sebagai pertimbangan dan

perbandingan dengan pembahasan desain. Didalam sub-bab ini membahas

persyaratan kenyamanan tempat tinggal berdasarkan pertimbangan pencahayaan

dari peraturan SNI dan Greenship.

• II.4.1 SNI No. 03-2396-2001 : Tata Cara Perancangan Penerangan Alami Untuk Rumah Dan Gedung

SNI ini berisi tentang tata cara perancangan dan persyaratan pencahayaan gedung

dengan dasar pencahayaan siang hari yang dianggap efektif. Selain itu, berisi

penentuan awal dalam perencanaan pencahayaan bangunan denganpenentuan data

langit dan tata cara simulasi. Pencahayan alami yang dimaksudkan adalah

pencahayaan alami yang sesuai dengan syarat kesehatan kenyamanan dan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku. Tetapi, masih ada keterbatansan yaitu terbatas

pada bangunan yang sederhana. Beberapa parameter untuk perancanganbangunan

untuk partemen masih belum ada secara spesifik.

• SNI No.03-6197-200 : III Konservasi Energi Sistem Pencahayaan Pada

Bangunan Gedung

• Berisi tentang persyaratan pencahayaan pada bangunan gedung yang

memuat konsep-konsep konservasi energi. Konsepnya adalah dengan

memanfaatkan pencahayaan siang hari dengan efektif maka penggunaan

Page 26: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

36

penerangan buatan bisa di kurangi. Selain itu, pencahayaan yang efektif bisa

mengurangi pencahayaan yang berlebihan dan berimplikasi terhadap pengurangan

beban pendinginan. penggunaan Persyaratan pencahayaan siang hari berupa nilai

minimal sehingga sasaran hemat energi bisa tercapai. Pencayahaan terkait dengan

jumlah iluminasi didalam ruangan dengan satuan Lux.

Sebagai acuan akhir kenyaman dan kebutuhan minimal iluminasi di dalam

ruangan di pakai ukuran Lux. Nilainya dibedakan dengan kebutuhan aktivitas di

dalam ruangan. yang direkomendasikan di dalam SNI ini yaitu pada tabel

dibawah.

Fungsi ruangan

Tingkat Kelompok Temperatur warna

Pencahayaan Redenasi Warm Cool White Daylight

(Lux) Warna White 3300 K -

< 5300 K

< 3300 5300 K

Rumah tinggal : Teras 60 1 atau 2 * * Ruang Tamu 120~150 1 atau 2 * Ruang makan 120~250 1 atau 2 * Ruang kerja 120~250 1 * * Kamar Tidur 120~250 1 atau 2 * * Kamar mandi 250 1 atau 2 * * Dapur 250 1 atau 2 * *

Tabel 2.3Tingkat pencahayaan rata-rata

Sumber : SNI 03-6197-200 III Konservasi Energi SistemPencahayaan Bangunan Gedung

Page 27: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

37

Ecotect

Proses simulasi dilakukan melalui Autodesk Ecotect dengan pertimbangan

software ini telah banyak diperggunakan dalam simulasi pencahayaan. Ecotect

merupakan software yang digunakan untuk menganalisa lingkungan terhadapsuatu

untuk bangunan untuk mengetahui simulasi kinerja bangunan tersebut, dengan

menghasilkan analisa dan visualisasi uang inci berdasarkan input lokasi, tanggal

dan waktu. Beberapa penggunaannya yaitu:

• Menghitung intensitas pencahayaan yang terjadi disuatu bangunan

• Menghitung energi yang digunakan dalam suatu bangunan

• Waktu simulasi dapat disimulasikan sepanjang tahun

• Visualisasi hasil simulasi dapat dilihat dalam bentuk grafik dan model 3

dimensi

• Memasukan data iklim yang telah dibuat sebelumnya

2.6 Studi Banding

Studi banding Apartemen yang dipilih untuk penelitian fasade

berdasarkan pertimbangan pencahyaan alami ini adalahapartemen golongan

menengah ke atas di Jakarta Selatan.Apartemen menengah ke atas di pilih sesuai

dengan pembahasan latar belakang sebelumnya, yaitu sebagai berikut :

Menurut CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono dalam

wawancaranya dengan Kompas.com, terdapat beberapa unsur yang harus dipenuhi

agar hunian jangkung tersebut dilirik oleh kalangan atas :

• Lokasi Ini sangat menentukan harga jual dari apartemen itu sendiri. Semakin

elite lokasinya, akan semakin tinggi harga lahannya.

Page 28: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

38

• Fasilitas yang lengkap dengan standar fasilitas yang tersedia di hotel mewah

bintang lima.

• Luasan unit apartemen. Jika dihitung bisa dua sampai tiga kali unit apartemen

menengah.

• Terbatasnya jumlah unit. Semakin sedikit unit-unit yang dilepas ke publik,

akan semakin eksklusif.

• Pengelola apartemen yang sekelas operator hotel bintang lima.

Inilah Beberapa daftar apartemen-apartemen yang termasuk menengah keatas :

Page 29: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein
Page 30: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

40

Tabel 2.4 Studi Banding Apartemen Menengah ke atas

39

Page 31: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

41

2.6.1 Studi Banding Apartemen Dengan Fasade Berdasarkan Pertimbangan

Pencahayaan Alami

• Apartemen Avana Jakarta

Proyek apartemen 16 lantai ini terletak di Jalan Kemang Raya, Jakarta

Selatan, sebuah lingkungan yang terkenalnya. Konsep awal dari proyek ini adalah

membuat sebuah apartemen dengan memiliki 8 lantai yang mempunyai balkon

unik. Apartemen terdiri dari 64 unit apartemen yang luasannya berkisar antara 180

meter persegi hingga 460 meter persegi (untuk penthouse).

Fasade apartemen ini cenderung transparan dengan perpaduan zonna

massa untuk mendapatkan pencahayaan alami. Bagian dari fasad bertekstur

material transparan menggunakan kaca reflektifagar mereduksi cahaya yang

berlebihan.

Sumber : Google Web dan Image

Gambar 2.19 Fasade Avana Apartemen Sumber : www.infoarsitek.com

40

Page 32: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein
Page 33: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

41

Konsep internal-eksternal ruang ini pun terlihat lebih jelas di setiap unit di lantai

atas. Adanya double massing dipadukan dengan fasade yang transparan dan

adanya skylight yang menghasilkan kaya akan cahaya.

Untuk area unit didominasi penggunaan kaca transparan dan dipadu

dengan kanopi lekukan kedalam membentuk fasade mau mundur, sehingga

menghasilkan cahaya alami yang baik pada siang hari artinya sudut jatuhnya

cahaya matahari tidak langsung masuk kedalam ruangan.

Gambar 2.20 Area Unit Apartemen dan Fasade Bangunan Sumber : www.infoarsitek.com dan www.archdaily.com

Page 34: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

42

• Apartemen Nirvana Jakarta

Apartemen Nirvana terletak didaerah Senopati Jakarta Selatan. Pendekatan

bentuk massa ini terdiri dari satu blok massa bangunan. Di setiap unit apartemen

dibangun mezanine, atau balkon. Menurut Arsiteknya bahwa "Hunian ini akan

menggunakan sistem kaca penuh, agar sinar matahari dapat langsung menerangi

dalam apartemen sehingga mengurangi beban pemakaian listrik pada siang hari.

Apartemen Senopati Suites berdiri di atas lahan seluas 4.700 m² dengan

ketinggian di atas 30 lantai. Apartemen ini memiliki luas bangunan sekitar 20.000

m² dengan jumlah hunian sebanyak 86 unit.

Apartemen dengan satu tower ini hanya terdiri atas empat unit per lantai.

Hingga lantai 10, perseroan membangun tipe kecil, sedangkan tipe besar berada di

atas lantai 10. Apartemen ini juga terdapat empat tipe Penthouse seluas 400 m²

tiap unitnya. Tipe Penthouse hanya terdapat dua unit dalam satu lantai.

Gambar 2.21Fasade Bangunan Nirvana Apartemen Sumber : www.skyscrapercity.com

Page 35: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

43

Di sisi timur apartemen ini dibuat private skin panel, yakni Selain

berfungsi untuk mereduksi cahaya yang berlebihan dan juga panel yang membuat

penghuni apartemen ini hanya dapat melihat ke depan, tidak bisa melihat ke

bawah. Panel ini meliputi 80% dari sisi apartemen di bagian timur. Pada bagian

lainnya pemandangan apartemen tetap bisa dilihat seperti biasanya.

Gambar 2.22 Unit Apartemen Terhadap Pencahayaan Alami Sumber : www.skyscrapercity.com

Gambar 2.23Panel pada fasade dan Ruang Lobby dengan Bukaan Jendela Kaca yang Besar

Sumber : www.skyscrapercity.com

Page 36: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

44

• Apartemen Audaciously

Oleh Arsitek Candalepas Associates, merancang sebuah apartemen yang

berlokasi Australia, Sidney. Si arsitek merancang fasade yang tanggap terhadap

pertimbangan pencahayaan alami. Perancangan dari sebuah bentukan sederhana

menjadikan apartemen tanggap cahaya alami sehingga tembus pandang masuk

kedalam ruangan.

Komposisi bentuk fasad condong turun menjadi potongan-potongan pada

atap seolah-olah terbelah berlapi-lapis menjorok keluar berfungsi untuk

pencahayaan alami masuk dalam ruangan yang minim cahaya.

Gambar 2.24Bentuk Fasad Apartemen Terhadap Cahaya Sumber : www.australiandesignreview.com

Gambar 2.25Tampak Depan Fasade dan Efek Fasade terhadap Cahaya pada Ruang Sumber : www.australiandesignreview.com

Page 37: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

45

• Hotel Atlanta Marriot Marquis

Hotel bintang 4 yang terletak di Atlanta didalam nya terdapat kamar 1663

kamar dalam 52 lantai. Hotel ini terdapat atrium yang merupakan bukaan pada

bagian atas bangunan yang menghasilkan pencahayaan langsung yang

memberikan efek kualitas ruang yang megah untuk rata-rata lantai dibawahnya.

Gambar 2.26Fasade dan Gambar Potongan Terhadap Fasade Respon Pencahayaan Sumber : www.australiandesignreview.com

Gambar 2.27View dari Luar Bangunan Hotel Atlanta Marriot Marquis Sumber : www.google.co.id

Page 38: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

46

Pada gambar di atas merupakan gambar sebelum dan sesudah penggunaan

kisis-kisi pantul. Pembuatan atrium tanpa perhitungan yang pasti bisa

Gambar 2.28Cahaya Masuk dari Atas Hotel Atlanta Marriot Marquis Sumber : www.google.co.id

Gambar 2.29Cahaya Masuk dari Atas Hotel Atlanta Marriot Marquis Sumber : buku Sunlighting as Formgiver for Architecture (1986)

Page 39: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

47

menyebabkan cahaya yang masuk hanya saat jam-jam tertentu dan dengan

penyinaran hingga area tertentu saja.

2.6.2 Studi Banding Apartemen dalam survei pencahayaan di Jakarta

Selatan

Peneliti mengambil survei beberapa apartemen. Waktu yang dilakukan

pada pukul 12.00 WIB dengan kondisi cuaca cerah, pengukuran menggunakan

luxmeter dengan meletakannya di beberapa titik ruangan dengan ketinggian 75 cm

asumsi ketinggian manusia dalam posisi duduk, berikut beberapa datanya:

NO Apartemen Nama Ruang dan Besar Ruang

1

Apartemen Mediterania. Berlokasi Jl. Tanjung Duren RayaTanjung Duren Selatan.Jakarta

1. Depan Lobby : 322

Lux

2. Dalam Lobby : 300

Lux

3. Ruang Lift : 50 Lux

Tabel 2.5HasilSurvei Pencahayaan Apartemen di Jakarta Selatan

Page 40: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

48

4. Unit kamar apartemen : 550 Lux

5. Retail : 360 lux 6. Atm : 184 Lux 7. Belakang Lobby : 130

Lux

Page 41: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

49

2

Apartemen Avana. Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan,

1. Longue : 350 Lux

2. Lobby : 410 Lux

3. Unit Apartemen : 340 Lux

4. Balkon : 630 Lux

Page 42: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

50

3

Apartemen Senopati. Jl. Senopati Senayan Kebayoran Baru Jakarta Selatan DKI

Jakarta

1. Lobby : 20 – 209

Lux

2. Lounge : 80 Lux

3. Unit : 230-310

Lux

4. Lobby : 287 Lux

Sumber : Hasil Olahan Sendiri

Page 43: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

51

Hasil Kesimpulan Studi Banding Apartemen dalam survei pencahayaan di

Jakarta Selatan

Kesimpulannya yaitu, berdasarkan hasil survei bahwa beberapa ruangan

apartemen dan unit apartemen menggunakan cahaya buatan dan ada juga

memanfaatkan cahaya alami di siang hari. Pada apartemen yang masih

memanfaatkan cahaya buatan karena ruang tertutup dan tidak dipertimbangkan

untuk cahaya alami. Sedangkan apartemen yang memanfaatkan cahaya alami telah

menyesuaikan dengan desain fasadenya seperti hasil karya arsitek Aboday

apartemen avana dan senopati,. Pada apartemen yang kurang terhadap cahaya

alami dan gelap, serta tidak sesuai dengan stdandar intensitas pencahayaan SNI.

Banyak area yang kurang memadai terhadap pencahayaan alami, sehingga

akhirnya menyebabkan ruangan-ruangan gelap dan akhirnya diatasi dengan

pengguanaan cahaya buatan.

Page 44: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

52

Page 45: LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab2/2012-2-01249-AR Bab2001.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Apartemen Definisi Apartemen Menurut Stein

41