landasan sosial budaya, sejarah, ekonomi pendidikan dan penerapannya

13
LANDASAN KEPENDIDIKAN Landasan Sosial Budaya, Sejarah, Ekonomi, dan Penerapannya Kelompok 5 Anggota : 1. Windy Rahmadia P. (135974003) 2. Imam Taqriduan (135974025) 3. Pahala Fajar J. (135974045) Universitas Negeri Surabaya 2013/2014

Upload: umar-al-faruq

Post on 26-May-2015

1.802 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

Slide ini adalah materi Kuliah Landasan Kependidikan mengenai Landasan sosial budaya, sejarah, ekonomi pendidikan dan penerapannya

TRANSCRIPT

Page 1: Landasan Sosial Budaya, Sejarah, Ekonomi Pendidikan dan Penerapannya

LANDASAN KEPENDIDIKANLandasan Sosial Budaya, Sejarah, Ekonomi, dan

Penerapannya

Kelompok 5Anggota :1. Windy Rahmadia P. (135974003)2. Imam Taqriduan(135974025)3. Pahala Fajar J. (135974045)

Universitas Negeri Surabaya2013/2014

Page 2: Landasan Sosial Budaya, Sejarah, Ekonomi Pendidikan dan Penerapannya

Landasan Sosial Budaya Pendidikan

A. Pengertian sosiologi

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang interaksi sosial manusia, antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.

Sosiologi mempunyai ciri-ciri sebagai uraian berikut :

1. Empiris: bersumber dan diciptakan dari kenyataan yang terjadi di lapangan.

2. Teoretis : merupakan peningkatan fase penciptaan, bisa disimpan dalam waktu lama, dan dapat diwariskan kepada generasi muda.

3. Komulatif : berkomulasi mengarah kepada teori yang lebih baik.

4. Nonetis : menceritakan apa adanya, tidak menilai apakah hal itu baik atau buruk.

Tujuan Sosiologi pendidikan

1. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis proses sosialisasi anak, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

Dalam hal ini harus diperhatiakan pengaruh lingkungan dan kebudayaan masyarakat terhadap perkembangan pribadi anak. Misalnya, anak yang terdidik dengan baik dalam keluarga yang religius, setelah dewasa/tua akan cendrung menjadi manusia yang religius pula. Anak yang terdidik dalam keluarga intelektual akan cendrung memilih/mengutamakan jalur intlektual pula, dan sebagainya.

2. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis perkembangan dan kemajuan sosial.

Banyak orang/pakar yang beranggapan bahwa pendidikan memberikan kemungkinan yang besar bagi kemajuan masyarakat, karena dengan memiliki ijazah yang semakin tinggi akan lebih mampu menduduki jabatan yang lebih tinggi pula (serta penghasilan yang lebih banyak pula, guna menambah kesejahteraan sosial). Disamping itu dengan pengetahuan dan keterampilan yang banyak dapat mengembangkan aktivitas serta kreativitas sosial.

3. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis partisipasi orang-orang berpendidikan dalam kegiatan sosial.

Peranan/aktivitas warga yang berpendidikan / intelektual sering menjadi ukuan tentang maju dan berkembang kehidupan masyarakat. Sebaiknya warga yang berpendidikan tidak segan- segan berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial, terutama dalam memajukan kepentingan / kebutuhan masyarakat. Ia harus menjadi motor penggerak dari peningkatan taraf hidup sosial.

Page 3: Landasan Sosial Budaya, Sejarah, Ekonomi Pendidikan dan Penerapannya

B. Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan adalah totalitas kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat, dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu sebagai anggota masyarakat.

Tiga jenis wujud dari kebudayaan adalah :

1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai.

2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.

3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

C. Pengertian Landasan Sosial Budaya Pendidikan

Landasan sosial budaya pendidikan adalah interaksi sosial manusia, antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok yang terjadi secara alami dan dijadikan acuan dalam pendidikan

Fungsi Landasan Sosial Budaya

1. Mewujudkan masyarakat yang cerdas.

Yaitu masyarakat yang Pancasilais yang memiliki cita-cita dan harapan dapat demokratis dan beradab, menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia dan bertanggung jawab dan berakhlak mulia tertib dan sadar hukum, kooperatif dan kompetiti serta memiliki kesadaran dan solidaritas antar generasi dan antar bangsa

2. Transmisi budaya.

Sekolah berfungsi sebagai reproduksi budaya menempatkan sekolah sebagai pusat penelitian dan pengembangan. Fungsi semacam ini merupakan fungsi pada perguruan tinggi, pada sekolah-sekolah yang lebih rendah, fungsi ini tidak setinggi pada tingkat oendidikan tinggi.

3. Pengendalian Sosial.

Pengendalian sosial berfungsi memberantas atau memperbaiki suatu perilaku menyimpang dan mencegah perilaku menyimpang. Pengendalian sosial juga berfungsi melindungi kesejahteraan masyarakat seperti lembaga pemasyarakatan dan lembaga pendidikan.

4. Meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Tuhan YME.

Pendidikan sebagai budaya haruslah dapat membuat anak-anak mengembangkan kata hati dan perasaannya taat terhadap ajaran-ajaran agama yang dipeluknya.

Page 4: Landasan Sosial Budaya, Sejarah, Ekonomi Pendidikan dan Penerapannya

5. Analisis Kedudukan Pendidikan dalam Masyarakat.

Hubungan antara lembaga pendidikan dengan masyarakat dapat dianalogikan sebagai selembar kain batik. Dalam hal ini motif/pola gambarnya adalah lembaga pendidikan dan kain latarnya adalah masyarakat.

Page 5: Landasan Sosial Budaya, Sejarah, Ekonomi Pendidikan dan Penerapannya

Landasan sejarah pendidikan Indonesia

Ladasan Sejarah Indonesia adalah cita-cita dan praktek2 pendidika masa lampau.dan apa dilihat dari kondisi social budaya. Karena lingkup sejarah sangat besar, perlu klasifikasi yang baik untuk memudahkan penelitian.

Ada banyak cara untuk memilah informasi dalam sejarah, antara lain:* Berdasarkan kurun waktu (kronologis).* Berdasarkan wilayah (geografis).* Berdasarkan negara (nasional).* Berdasarkan kelompok suku bangsa (etnis).* Berdasarkan topik atau pokok bahasan (topikal).

Di landasan historis pendidikan dapat dilihat dari kondisi social budayanya yaitu social budaya. yang dimaksud melihat social budaya yaitu dari pendidikan masa lampau Indonesia.dan dari historis Indonesia dapat di kelompokan menjadi tiga kelompok yaitu :

1. Pendidikan Tradisional2. Pendidikan Kolonial Barat3. Pendidikan Kolonial Jepang

Arti dari pendidikan tradisional ialah :

Pendidikan tradisional adalah zikir lisan sederhana: Dalam pendekatan khas, siswa duduk diam di tempat mereka dan mendengarkan satu orang demi satu membacakan pelajaran nya, sampai masing-masing telah dipanggil. kegiatan utama guru adalah menugaskan dan mendengarkan bacaan tersebut, siswa belajar di rumah. Tes mungkin diberikan pada akhir unit, dan proses, yang disebut “tugas-studi-zikir-test”, diulang. Selain penekanan yang berlebihan pada jawaban verbal, ketergantungan pada menghafal hafalan (menghafal tanpa upaya untuk memahami makna), dan terputus, tugas yang tidak berhubungan, itu juga penggunaan yang sangat tidak efisien dari siswa dan guru.

Pendidikan tradisional dikaitkan dengan unsur pemaksaan jauh lebih kuat daripada sekarang tampaknya diterima dalam budaya yang paling (rujukan?). Hal ini kadang-kadang mencakup: penggunaan hukuman fisik untuk menjaga disiplin kelas atau menghukum kesalahan; menanamkan agama yang dominan dan bahasa; memisahkan siswa sesuai. jenis kelamin, ras, dan kelas sosial, serta mengajar mata pelajaran yang berbeda untuk anak perempuan dan anak laki-laki.

Selain itu ciri utama pendidikan tradisional adalah:

1. Anak-anak biasanya dikirim ke sekolah 2. Mereka kemudian dimasukkan ke kelas-kelas yang biasanya dibeda-bedakan berdasarkan

umur3. Anak-anak masuk sekolah di tiap tingkat menurut berapa usia mereka waktu itu.

Page 6: Landasan Sosial Budaya, Sejarah, Ekonomi Pendidikan dan Penerapannya

Prinsip-prinsip pendidikan tradisional adalah:

1. Tidak ada teori yang di rumuskan secara koheren yang membahas kegiatan belajar dalam sistem pendidikan tradisional

2. Motivasi didasari hukuman, ganjaran, atau hadiah persaingan3. Belajar dengan menghafal dan menyimpan informasi tanpa bantuan catatan ditekankan

dalam pendidikan tradisional.

Arti dari pendidikan colonial belanda ialah :

Tujuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah kolonial belanda adalah hidden colonialism. Dua tujuan besar yang terkandung dari praktik pendidikan kolonial Belanda tersebut. Pertama, penciptaan tenaga kerja trampil yang nantinya dapat dikerjakan oleh pemerintah kolonial Belanda dalam mengeksplorasi sumber daya alam Indonesia dengan upah yang rendah atau tujuan pragmatis. Kedua, sosialisasi kebudayaan Barat pada penduduk Indonesia atau tujuan internalisasi westernisasi.

Arti dari pendidikan kolonial jepang ialah :

Didorong semangat untuk mengembangkan pengaruh dan wilayah sebagai bagian dari rencana membentuk Asia Timur Raya yang meliputi Manchuria, Daratan China, Kepulauan Filiphina, Indonesia, Malaysia, Thailand, Indo China dan Rusia di bawah kepemimpinan Jepang, negera ini mulai melakukan ekspansi militer ke berbagai negara sekitarnya tersebut. Dengan konsep “Hakko Ichiu” (Kemakmuran Bersama Asia Raya) dan semboyan “Asia untuk Bangsa Asia”, bangsa fasis inipun menargetkan Indonesia sebagai wilayah potensial yang akan menopang ambisi besarnya. Dengan konteks sejarah dunia yang menuntut dukungan militer kuat, Jepang mengelola pendidikan di Indonesia pun tidak bisa dilepaskan dari kepentingan ini. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem pendidikan di masa pendudukan Jepang sangat dipengaruhi motif untuk mendukung kemenangan militer dalam peperangan Pasifik.

Dari sejarah pendidikan dapat di implikasikan yaitu :

1. Tujuan Pendidikan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3,

tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

2. Kurikulum / isi Pendidikan Perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga

penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.

Page 7: Landasan Sosial Budaya, Sejarah, Ekonomi Pendidikan dan Penerapannya

Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.

Yang mana kurikulum telah berubah-ubah dari tahun ke tahun menyesuaikan zaman.dan tak luput juga kena dampak historis pendidikan Indonesia.

3. Metode dan Pengelolaan Pendidikan Macam-Macam Metode Pembelajaran

Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan mengajar di kelas. Salah satu yang paling penting adalah performance guru di kelas. Bagaimana seorang guru dapat menguasai keadaan kelas sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian guru harus menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.Macam-Macam Metode pembelajaran :

a. Metode Ceramah, adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya. Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.

b. Metode Diskusi, adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251). Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.

c. Metode Demonstrasi, merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.Kelebihan Metode Demonstrasi :

1) Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.2) Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.3) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri

siswa.

Page 8: Landasan Sosial Budaya, Sejarah, Ekonomi Pendidikan dan Penerapannya

Kelemahan metode Demonstrasi :1) Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.2) Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.3) Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang

menguasai apa yang didemonstrasikan.

d. Metode Ceramah Plus, adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu:

1) Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas2) Metode ceramah plus diskusi dan tugas3) Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)

e. Metode Resitasi, adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.Kelebihan Metode Resitasi adalah :

1) Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.

2) Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.

Kelemahan Metode Resitasi adalah :1) Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya

meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.

2) Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.3) Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.

f. Metode Eksperimental, adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.

g. Metode Study Tour (Karya wisata), adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.

Page 9: Landasan Sosial Budaya, Sejarah, Ekonomi Pendidikan dan Penerapannya

h. Metode Latihan Keterampilan, adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.

i. Metode Pengajaran Beregu, adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas.Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya,setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiapsiswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut

j. Peer Theaching Method, sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.

k. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method), bukan hanya sekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulaidengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan. Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir danmenggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.

l. Project Method, adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.

m. Taileren Method, yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan dengan masalahnya

n. Metode Global (ganze method), yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi tersebut. Yang mana metode dan pengelolaan di sesuaikan dengan perubahan zaman.

4. Kesempatan Pendidikan Pendidikan di Indonesia dibagi menjadi 3 kategori; yaitu pendidikan formal, informal dan

non formal. Pendidikan informal berlangsung sejak kita lahir di dalam keluarga, masyarakat luas. Pendidikan informal berlangsung terus, sehingga jenis pendidikan ini di kategorikan bahwa lingkungan adalah universitas kita. Dalam pendidikan formal, kesamaan kesempatan untuk mendapatkannya juga berlaku bagi para penyandang disabilitas dan dilindungi oleh Undang Undang No 20 tahun 2003.

Pendidikan formal ini adalah pendidikan reguler yang programnya disusun sedemikian rupa dan menjadi tanggung jawab pemerintah untuk melaksanakannya. Dimulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.

Pendidikan non formal adalah pendidikan di luar pendidikan formal (sekolah) yang dapat berupa pendidikan keterampilan, kursus, atau lainnya yang bersifat meningkatkan keahlian individu yang biasanya dilakukan oleh lembaga lembaga kemasyarakatan atau departemen pemerintah diluar departemen pendidikan. Salah satu pemangku kewajiban dalam pendidikan non formal adalah Departemen Pemuda dan Olahraga.

Page 10: Landasan Sosial Budaya, Sejarah, Ekonomi Pendidikan dan Penerapannya

Landasan ekonomi pendidikan

Landasan ekonomi adalah suatu hal yang membahas peran ekonomi, fungsi adalah suatu hal yang membahas peran ekonomi, fungsi produksi , efisiensi, dan efektivitas biaya dalam pendidikan. Ekonomi merupkan salah satu faktor yang cukup berpengaruh dalam mengembangkan pendidikan.

Hubungan Ekonomi dengan Pendidikan

Manusia merupakan faktor produksi aktif yang dapat mengakumulasi modal, mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam, membangun organisasi sosial, ekonomi dan politik. Dalam banyak literature ekonomi, faktor modal dan kemajuan teknologi sering disebut sebagai faktor yang paling berperan dalam pertumbuhan ekonomi. Namun keberadaan kedua faktor tersebut tidak akan banyak berguna kalau tidak ditunjang oleh fktor lain, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM). SDM merupakan asset utama sebuah negara , karena merupakan pelaku kegiatan ekonomi, politik, dansebagainya. Instrumen utama untuk membangun sumber daya tersebut adalah peningkatan kualitas program pendidikan nasional.

Peran Ekonomi dalam Pendidikan

Implikasi lain dari keberhasilan pembangunan ekonomi secara makro adalah munculnya sejumlah sekolah unggul. Inti tujuan pendidikan ini adalah membentuk mental yang positif atau cinta terhadap prestasi, cara kerja dan hasil kerja yang sempurna. Tidak menolak pekerjaan kasar, menyadari akan kehidupan yang kurang beruntung dan mampu hidup dalam keadaan apapun

Fungsi Produksi dalam Pendidikan

Fungsi produksi adalah hubungan antara output dengan input. Fungsi produksi dalam pendidikan ini bersumber dari buku Thomas (tt.), yang membagi fungsi produksi menjadi tiga macam, yaitu (1) Fungsi produksi administrator, (2) fungsi produksi psikologi, (3) fungsi produksi ekonomi.

Ekonomi Pendidikan

Sebagai tempat pembinaan, pendidikan tidak memandang ekonomi sebagai pemeran utama seperti halnya bisnis. Ekonomi hanya sebagai pemegan peran yang cukup menentukan. Ada hal lain yang lebih menentukan hidup matinya dan maju mundurnya suatu lembaga pendidikan dibandingkan dengan ekonomi, yaitu dedikasi, keahlian, dan keterampilan pengelola dan guru-gurunya.

Page 11: Landasan Sosial Budaya, Sejarah, Ekonomi Pendidikan dan Penerapannya

Efisiensi dan Efektivitas Dana PendidikanYang dimaksud dengan efisiensi dalam menggunakan dana pendidikan adalah penggunaan dana yang harganya sesuai atau lebih kecil daripada produksi dan layanan pendidikan yang telah direncanakan. Sementara itu yang dimaksud dengan penggunaan dana pendidikan secara efektif adalah bila dengan dana tersebut tujuan pendidikan yang telah direncanakan bisa dicapai dengan relatif sempurna.