landasan program perencanaan dan ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_optimized.pdfuspa ro t g in...
TRANSCRIPT
i
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN ARSITEKTUR
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA
Dengan Pendekatan Arsitektur Hi-Tech
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Arsitektur
Pada Program Studi Teknik Arsitektur
Diajukan Oleh :
Singgih Praditya
5112413027
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
ii
LAMAN PERSETUJUAN
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A)
dengan jut:!ul "Pus at lnovasi Otomotif di Surabaya-ini telah dipertahankan yang
disusun o!eh Singgih Pradrtya denqan Nomor lnduk l.~ahaslswa (NIM) 5112413027
telan diserujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sldang Panitia Ujian Proyek
A.ldlir Arsitektur pada:
Hari Se.tG1S 01
Tanggal : oQ O~u ~9
Dosen Pembimbing 1
Moch. Fathoni Setiawan. ST,
NIP. 197201161998031003
Mengetahui
Ketua Jurusan Teknik Sipil
,
S.Pd. M.T.
NIP. 197102071999031001
ii
iiiiii
HALAMAN PENGESAHAN
llALA~IAN PENGESAllAN Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A)
dengaLn ajunddualsa“Pn usParot gInraomvasPicOrctnocmanoataifndidSaun raPbearynanc” ainnigtaenlahJ\drispitecrktta11hran(kLaPn3yJ\a)ngddenisguasnun
juodleuhl S
"iPnugsgaiht
Pralndoitvy
sdl
enOgtaonm
Not
oifmo
driIn
SduurkabMaayhaasi
Dswcn
ag(aNnIM
P) c5n1d1e2k4a1ta3
n027
Arsitektur Iii-Tech" ini telah dipenahaukan yang disusun olch Singgih telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Proyek
Praditya dcngan Nomor lnduk Mahasiswa (NIM) ~112413027 tclah disctujui oAlekhhipr cAmrsbitiemktbuirnPgruongtruakmdSiatujudki aSn1 Tk kSniidkaAnrgsitUekjitaunr, PJaunriutisa anUTjeiaknnikPrSoiypcilk, FAa uhiltras
ATresiktnekikt,uUr nPivroegrsriatams SNteugdei rSi SI eTmeakrnainkgJp\rasditcakhtuarr,i SJuernuinsa, n04T/1c2k/n2i0k1S7:ipil, Fakultas
teknik, Universitas negeri Semarang.
Panitia Proyek Akhir Arsitektur Semarang, 06 Agustus 2019
Ketua Jurusan sekretaris
Panitia Proyekakhir Arsitektur
Ketua Jurusan Dra. Sri Handayani, M.Pd Teguh Prihanto, ST, MT
NIP. 196711081991032001 NIP.197807182005011002
ADrios s\eVnidPoemo,bSim.Pbdin..gM1T.
NIP. 197102071999031001
IP. 197807182005011002
Penguji I Penguji II
Moch. Fathoni Setiawan, ST, MT
NINP.IP19. 8129073200912106015909128000321003
J\toch. Husni Oermawan, l\t.T.
NIP. 195808181989011001
Penguji Ill
Mengetahui
YMT, Dekan Fakultas Teknik
Moch. Fathoni Setiawan, ST., MT.
NlP. 197201161998031003
Mengetahui
ekan Fakultas Teknik Dr. Nur Qudus, MT
NIP. 196911301994031001
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat
dan Karunia-Nya. Sholawat serta salam penulis panjatkan kepada baginda nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan wahyu sebagai pedoman hidup,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada waktunya.
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) ini berisikan
Landasan mengenai Proyek Akhir Arsitektur dari penulis yang berjudul “Pusat
Inovasi Otomotif di Surabaya “. Pada tahapan ini terdapat latar belakang, tujuan
perancangan, faktor penentu perancangan, analisa dan konsep dari perancangan
bangunan “Pusat Inovasi Otomotif di Surabaya “. Pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum, selaku rektor Universitas Negeri
Semarang.
2. Bapak Dr. Nur Qudus, MT., selaku Dekan Fakultas Teknik.
3. Ibu Dra. Sri Handayani, Mpd selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil.
4. Bapak Teguh Prihanto, ST, MT., selaku Kaprodi Teknik Arsitektur Unnes.
5. Bapak Bapak Moch. Fathoni Setiawan, ST, MT., selaku dosen pembimbing,
atas kesabaran dan perhatiannya dalam proses bimbingan dan masukan–
masukan bermanfaat yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan
Arsitektur (LP3A).
6. Bapak/Ibu dosen Teknik Arsitektur Unnes.
7. Kedua orang tua yang telah berkorban dan memberi dorongan semangat
melalui kasih sayangnya yang luar biasa, serta do’a yang tulus dan tidak
pernah putus kepada penulis.
8. Teman – teman yang telah memberikan banyak dukungan dan bantuan demi
selesainya LP3A ini.
vi
Penulis menyadari bahwa LP3A ini masih mempunyai banyak kekurangan,
sehingga penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan LP3A ini. Semoga LP3A ini berguna bagi pihak
yang membutuhkan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Semarang, 08 Oktober 2019
Hormat Saya,
Penulis
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, dan
sholawat serta salam penulis panjatkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW,
hasil karya ini dipersembahkan untuk:
1. Allah SWT yang selalu mengerti dan memenuhi kebutuhan setiap makhluk-
Nya tanpa keterlambatan waktu sedetikpun.
2. Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing manusia kepada jalan
yang benar dan tiada keraguan di dalam ajarannya.
3. Kedua orang tua yang telah berkorban dan memberi dorongan semangat
melalui kasih sayangnya yang luar biasa, serta do’a yang tulus dan tidak
pernah putus kepada penulis.
4. Keluarga dan saudara yang telah memberikan dukungan penuh serta do’a
yang tulus.
5. Teman – teman di Arsitektur, KKN, dan semua teman yang memberi
dukungan serta semangat.
6. Semua pihak yang telah berkontribusi terhadap penyelesaian LP3A ini.
viiiviiiviiiviii
ABSTRAK
Singgih Praditya 5112413027
“Pusat Inovasi Otomotif di Surabaya”
Dosen Pembimbing Moch Fathoni, S.T., M.T.
Prodi S1 Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
Di era modern sekarang, otomotif tidak hanya sebagai sarana transportasi yang memudahkan manusia saja namun juga menjadi fashion bagi beberapa orang. Produsen otomotif berlomba-lomba menciptakan teknologi yang akan membuat pecinta otomotif lebih nyaman dana man. Sebagai sa;lah satu pasar potensial bagi produk-produk otomotif, Indonesia sudah saatnya ikut andil dalam perkembangan teknologi dalam otomotif supaya Indonesia tidak hanya sebagai konsumen namun juga sebagai produsen yang memiliki produk berkualitas internasional.
Surabaya merupakan salah satu kota yang memberikan kontribusi dalam kemajuan otomotif di tanah air Indonesia, terbukti dengan seringnya event pameran otomotif di Surabaya. Selain itu Surabaya juga merupakan pusat pemerintahan JawaTimur yang merupakan provinsi dengan penggyna kendaraan mobil maupun motor terbesar di Indonesia.Surabaya juga merupakan salah satu kota dengan kendaraan terpadat di Indonesia setelah kota Jakarta.
Pusat Inovasi Otomotif di Surabaya sebagai sarana pendidikan dalam bidang otomotif di Kota Surabaya dengan penekanan arsitektur hi tech adalah suatu wadah yang menampung segala aktivitas/kegiatan yang berhubungan dengan penelitian otomotif serta perlengkapannya, dengan mengikuti perkembangan mode dari waktu kewaktu, kegiatan yang di tampung meliputi pusat pendidikan dan pelatihan, , pemasaran, serta kegiatan pendukung lainnya di kota Surabaya. Penekanan desain tersebut dipilih karena untuk memfasilitasi interaksi timbal balik antara manusia dengan alam serta menyedikan visualisasi yang cukup antara bangunan yang sudah ada dengan bangunan baru untuk menciptakan suatu efek yang menyatudan berfokus pada pemahaman hubungan antara alam dan manusia serta memfasilitasi interaksitimbal balik keduanya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
Kata kunci: Surabaya, otomotif, pusat, hi tech.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................iii
PERNYATAAN ....................................................................................................iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
PERSEMBAHAN ................................................................................................vii
ABSTRAK.......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1. 1. Latar Belakang ........................................................................................... 1
1. 2. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1. 2.1. Permasalahan Umum ..................................................................... 2
1. 2.2. Permasalahan Khusus.................................................................... 3
1. 3. Tujuan....... ................................................................................................. 3
1. 4. Manfaat........................ ............................................................................... 3
1. 5. Lingkup Pembahasan ................................................................................. 4
1. 5. 1 Ruang Lingkup Substansial ............................................................ 4
1. 5. 2 Ruang Lingkup Spasial................................................................... 4
1. 6. Metode Pembahasan.................................................................................. 4
1. 6. 1 Data Primer .................................................................................... 4
1. 6. 2 Data Sekunder ............................................................................... 5
1. 6. 3 Pemilihan lokasi dan tapak ............................................................. 5
1. 6. 4 Program ruang................................................................................ 6
1. 6. 5 Penekanan desain arsitektur .......................................................... 6
1. 7. Keaslian Penulisan ..................................................................................... 7
1. 8. Sistematika Pembahasan ........................................................................... 7
1. 9. Alur Pikir...... ............................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 10
2.1. Tinjauan Umum Pusat Inovasi Otomotif.................................................... 10
x
2.1. 1. Pengertian Pusat Inovasi Otomotif................................................ 10
2.1. 2. Fungsi Pusat Inovasi .................................................................... 11
2.1. 3. Perkembangan Otomotif ............................................................... 12
2.1. 4. JenisOtomotif ............................................................................... 13
2.1. 5. InovasiOtomotif di Indonesia......................................................... 14
2.1. 6. Kegiatan di Pusat Inovasi Otomotif ............................................... 14
2.2. Persyaratan Fasilitas Ruang ..................................................................... 16
2.2.1. Laboratorium ................................................................................ 16
2.2.2. Ruang Pelatihan ........................................................................... 18
2.2.3. Auditorium .................................................................................... 19
2.2.4. Perpustakaan ............................................................................... 23
2.2.5. Peragaan IPTEK........................................................................... 26
2.2.6. Ruang Pameran ........................................................................... 29
2.2.7. Cafetaria....................................................................................... 30
2.2.8. Musholla ....................................................................................... 32
2.2.9. Parkir ............................................................................................ 33
2.3. Studi Kasus Objek PIAT UGM .................................................................. 34
2.3.1. Pusat Inovasi Agroteknologi UGM ................................................ 34
2.3.2. Pusat Inovasi Otomotif UGM ........................................................ 40
2.3.2. National Automotive Innovation Center......................................... 41
2.4. Tinjauan Arsitektur Hi Tech....................................................................... 43
2.4. 1. Pengertian Arsitektur Hi Tech ....................................................... 43
2.4. 2. Karakteristik Arsitektur Hi Tech..................................................... 48
BAB III TINJAUAN LOKASI ............................................................................... 51
3.1. Tinjauan Kota Surabaya ........................................................................... 51
3.1. 1. Kedudukan Geografis dan Batas Administrasi .............................. 51
3.1. 2. Pembagian Wilayah Administrasi ................................................. 52
3.1. 3. Rencana Struktur Ruang Kota Surabaya ...................................... 54
3.2. Tinjauan Lokasi Perencanaan Pusat Inovasi Otomotif .............................. 57
3.3. KriteriaLokasi............................................................................................ 57
3.4. Lokasi Terpilih .......................................................................................... 58
3.5. KriteriaTapak ............................................................................................ 58
3.5.1. Pemilihan Tapak........................................................................... 60
3.5.2. Penilaian/Scoring Tapak ............................................................... 69
3.5.3. Tapak Terpilih............................................................................... 74
xi
BAB IV PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ...... 76
4.1. Konsep Dasar Pendekatan ....................................................................... 76
4.2. Pendekatan Fungsional ............................................................................ 77
4.2. 1. Tujuan Perencanaan .................................................................... 77
4.2. 2. Analisis Pelaku Kegiatan .............................................................. 77
4.2. 3. Analisi Aktivitas Pelaku dan Kebutuhan Ruang ............................ 82
4.2. 4. Analisi Kelompok Ruang .............................................................. 86
4.2. 5. Analisi Sirkulasi Ruang ................................................................ 88
4.2. 6. Analisi Besaran Ruang ................................................................ 89
4.3. Pendekatan Kontekstual ........................................................................... 98
4.3. 1. Lokasi Site.................................................................................... 98
4.3. 2. Analisa Tapak............................................................................. 100
4.3. 3. Analisa View Kedalam Tapak ..................................................... 107
4.4. Pendekatan Aspek Teknis ...................................................................... 108
4.4. 1. Sistem Struktur dan Material....................................................... 108
4.5. Pendekatan Aspek Kinerja...................................................................... 117
4.5. 1. Sistem Pencahayaan.................................................................. 117
4.5. 2. Sistem Pemadam Kebakaran ..................................................... 119
4.5. 3. Sistem Transportasi Vertikal ....................................................... 122
4.5. 4. Sistem Jaringan Listrik................................................................ 125
4.5. 5. Sistem Jaringan Air Bersih ......................................................... 126
4.5. 6. Sistem Jaringan Air Kotor ........................................................... 127
4.5. 7. Sistem Penyiram Tanaman ........................................................ 129
4.5. 8. Sistem Pengkondisian Udara...................................................... 129
4.5. 9. Sistem Keamanan ...................................................................... 134
4.5.10. Sistem Jaringan MATV ............................................................... 137
4.5.11. Sistem Jaringan Telekomunikasi ................................................ 138
4.5.12. Sistem Jaringan Internet ............................................................. 139
4.5.13. Sistem Penangkal Petir .............................................................. 141
4.6. Pendekatan Arsitektural.......................................................................... 143
4.6.1. Arsitektur Hi-Tech....................................................................... 143
4.6.2. Penataan Landscape.................................................................. 147
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANG................................... 149
5.1. Konsep Lokasi Terpilih ........................................................................... 149
5.1. 1. Lokasi Terpilih ............................................................................ 149
xii
5.1. 2. Data Site Terpilih ........................................................................ 150
5.2. Konsep Fungsional ................................................................................. 154
5.2. 1. Program Ruang .......................................................................... 154
5.2. 2. Persyaratan Ruang..................................................................... 156
5.2. 3. Hubungan Ruang ....................................................................... 158
5.2. 4. Sirkulasi Ruang .......................................................................... 159
5.3. Konsep Kontekstual................................................................................ 160
5.3. 1. Terhadap Gerak Matahari........................................................... 160
5.3. 2. Terhadap Kebisingan ................................................................. 162
5.3. 3. Aksesibilitas Bangunan............................................................... 163
5.3. 4. Analisa View ............................................................................... 164
5.3. 5. Zoning ........................................................................................ 165
5.4. Konsep Teknis........................................................................................ 166
5.5. Pendekatan Aspek Kinerja...................................................................... 168
5.5. 1. Sistem Pencahayaan.................................................................. 168
5.5. 2. Sistem Pemadam Kebakaran ..................................................... 169
5.5. 3. Sistem Transportasi Vertikal ....................................................... 171
5.5. 4. Sistem Jaringan Listrik................................................................ 172
5.5. 5. Sistem Jaringan Air Bersih ......................................................... 173
5.5. 6. Sistem Jaringan Air Kotor ........................................................... 174
5.5. 7. Sistem Penyiram Tanaman ........................................................ 175
5.5. 8. Sistem Pengkondisian Udara...................................................... 175
5.5. 9. Sistem Keamanan ...................................................................... 177
5.5.10. Sistem Jaringan MATV ............................................................... 178
5.5.11. Sistem Jaringan Telekomunikasi ................................................ 179
5.5.12. Sistem Jaringan Internet ............................................................. 180
5.5.13. Sistem Penangkal Petir .............................................................. 182
5.6. Konsep Arsitektur ................................................................................... 183
5.6.1. Konsep Gubahan Massa Bangunan ........................................... 183
5.6.2. Konsep Tata Ruang Hijau dan Landscape.................................. 184
5.6.3. Konsep Arsitektur Hi-Tech .......................................................... 185
.Daftar Pustaka ............................................................................................. 190
xiiixiiixiiixiii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Denah Open Labs........................................................................................ 16
2.2 Denah Close Labs ....................................................................................... 16
2.3 Denah Open dan Close Labs ....................................................................... 17
2.4 Partisi Ruang Portable ................................................................................. 17
2.5 Skema Ruang Kelas .................................................................................... 18
2.6 Skema Ruang Ganti..................................................................................... 19
2.7 Layout Tempat Duduk (Kanan) Secara Vertikal ........................................... 19
2.8 Lay-out Tempat Duduk Secara Vertikal........................................................ 20
2.9 Sudut Maksimal Untuk Melihat ke Arah Panggung ...................................... 20
2.10 Batas Sudut Gerakan Kepala Penonton..................................................... 21
2.11 Layout Tempat Duduk Pada Auditorium..................................................... 21
2.12 Layout Tempat Duduk Pada Auditorium Tanpa Sandaran ......................... 22
2.13 Pola sirkulasi perpustakaan ....................................................................... 23
2.14 Dimensi dan Satuan Rak Buku .................................................................. 24
2.15 Layout Ruang Baca ................................................................................... 26
2.16 Jarak Pandang Manusia ke Objek Pameran .............................................. 29
2.17 Sudut Pencahayaan Alami Pada Ruang Pamer ......................................... 29
2.18 Sudut Pencahayaan Alami Pada Ruang Pamer ......................................... 30
2.19 Diagram operasi bagi restoran kecil ........................................................... 31
2.20 Standar Dimensi Kursi dan Meja Restoran ................................................ 31
2.21Standar Dimensi Aktivitas Pengunjung Restoran ........................................ 32
2.22 Standar Dimensi Orang Melakukan Gerakan Sholat .................................. 33
2.23 Standar Dimensi Motor .............................................................................. 33
2.24 Standar Dimensi Mobil ............................................................................... 33
2.25 Standar Dimensi Bus ................................................................................. 34
2.26 Standar Dimensi Perputaran Kendaraan.................................................... 34
2.27 Standar Ruang Parkir ................................................................................ 34
2.28 Pusat Inovasi Agroteknologi UGM ............................................................. 36
2.29 Laboratorium.............................................................................................. 37
2.30 Ruang Pertemuan...................................................................................... 40
2.31 Pusat Inovasi Otomotif UGM...................................................................... 40
2.32 National Automotive Innovation Center ...................................................... 41
2.33 Lantai 1 National Automotive Innovation Center ........................................ 42
xivxivxiv
2.34 Interior National Automotive Innovation Center .......................................... 43
2.35 Centre Pompindoe oleh Richard Rogers .................................................... 44
2.36 Elemen Servis Pompindoe Center ............................................................. 45
2.37 Esklator Pompindoe Center ....................................................................... 46
2.38 Reichtag Dome Karya Norman Foster ....................................................... 46
2.39 Pemakaian Unsur-Unsur Hi-Tech .............................................................. 47
2.40 Inside Out Bangunan Arsitektur Hi-Tech .................................................... 48
2.41 Contoh Pengaplikasian Tiga Unsur Arsitektur Hi-Tech............................... 49
2.42 Pemakaian Warna yang Berbeda .............................................................. 49
3.1 Peta Kota Surabaya ..................................................................................... 51
3.2 Alternatif Tapak I. Jl. Dr.Ir.H. Soekarno, kec. Sukolilo .................................. 60
3.3 Ukuran Tapak Eksisting ............................................................................... 61
3.4 Jalan Dr.Ir.H. Soekarno ............................................................................... 62
3.5 Kondisi Pedestrian dan Lampu Jalan di Sekitar Tapak ................................ 63
3.6 Alternatif Tapak II Jl. Dr.Ir. Soekarno, Kec. Gubeng .................................... 63
3.7 Ukuran Tapak Eksisting ............................................................................... 64
3.8 Jl. Dr.Ir. Soekarno, Kec. Gubeng ................................................................. 65
3.9 Kondisi Infrastruktur di Sekitar Tapak Jl. Dr.Ir. Soekarno, Kec. Gubeng....... 66
3.10 Tapak Alternatif III, Jl. Pandugo, Kec. Rungkut Kota Surabaya.................. 66
3.11 Ukuran Tapak Eksisting ............................................................................. 67
3.12 Jl. Pandugo, Kec. Rungkut, Kota Suirabaya............................................... 68
3.13 Kondisi Infrastruktur di Sekitar Tapak Jl. Raya Gunung Anyar ................... 68
3.14 Site Eksisting ............................................................................................. 74
3.15 Konteks Kawasan ...................................................................................... 75
4.1 Struktur organisasi pusat inovasi otomotif .................................................... 78
4.2 Sirkulasi Pengunjung ................................................................................... 88
4.3 Sirkulasi Pengelola ...................................................................................... 88
4.4 Sirkulasi Servis ............................................................................................ 89
4.5 Situasi Site .................................................................................................... 99
4.6 Kondisi Lingkungan Sekitar Site ....................................................................... 99
4.7 Sinar Matahari ............................................................................................. 101
4.8 Posisi Tapak Terhadap Pusat Tansportasi di Kota Surabaya ............................. 102
4.9 Kondisi Jalan Jl.Dr.Ir.H.Soekarno ................................................................... 103
4.10 Potongan Jalan Eksisting Jl.Dr.Ir.H.Soekarno ................................................ 103
4.11 Sirkulasi ke Dalam dan ke Luar Tapak .......................................................... 104
xvxv
4.12 Potongan Jl.Dr.Ir.H.Soekarno ...................................................................... 104
4.13 Kebisingan di sekitar Tapak ......................................................................... 105
4.14 Vegetasi Sebagai Diffuse Gelombang Suara ................................................. 106
4.15 Konteks Kawasan Tapak ............................................................................. 106
4.16 View Potensial ke dalam Site ....................................................................... 107
4.17 View dari Jl.Dr.Ir.H.Soekarno ....................................................................... 107
4.18 Pondasi Sumuran ....................................................................................... 110
4.19 Pondasi mini pile ........................................................................................ 111
4.20 Struktur Kolom Beton Bertulang ................................................................... 111
4.21 Struktur Kolom Baja .................................................................................... 112
4.22 Struktur Balok Lantai dan Plat Lantai ............................................................ 113
4.23 Struktur Lantai Waffle.................................................................................. 113
4.24 Struktur Steel Floor Deck............................................................................. 114
4.25 Plane Truss Structure ................................................................................. 115
4.26 Space Truss Structure ................................................................................ 116
4.27 Sistem lampu otomatis ................................................................................ 117
4.28 Fire Detector dan Fire Alarm ........................................................................ 119
4.29 Sprinkle ..................................................................................................... 120
4.30 Hydrant Box............................................................................................... 120
4.31 Hydrant Pilar .............................................................................................. 121
4.32 Fire Extinguisher ........................................................................................ 121
4.33 Tangga Darurat .......................................................................................... 122
4.34 Sistem Pada escalator ................................................................................ 122
4.35 Tangga ..................................................................................................... 123
4.36 Eskalator ................................................................................................... 124
4.37 Lift............................................................................................................ 124
4.38 Ramp ........................................................................................................ 125
4.39 Sistem jaringan listrik .................................................................................. 125
4.40 Sistem panel surya ..................................................................................... 126
4.41 Sistem jaringan air bersih ............................................................................ 127
4.42 STP konvensional ...................................................................................... 128
4.43 STP biofil................................................................................................... 128
4.44 Sistem penyiram tanaman ........................................................................... 129
4.45 AC Split wall ............................................................................................. 130
xvixvi
4.46 AC central ................................................................................................ 131
4.47 AC Cassette ............................................................................................. 132
4.48 AC Split duct ............................................................................................. 132
4.49 AC VRV.................................................................................................... 134
4.50 Sistem CCTV ............................................................................................. 134
4.51 Smart IP camera ........................................................................................ 135
4.52 Sistem Access control ................................................................................. 137
4.53 Sistem MATV ............................................................................................. 138
4.54 Sistem Telekomunikasi ............................................................................... 139
4.55 Sistem jaringan satelit ................................................................................. 139
4.56 Sistem jaringan wifi ..................................................................................... 140
4.57 Sistem jaringan fiber optic ........................................................................... 141
4.58 Sistem penangkal petir konvensional ............................................................ 141
4.59 Sistem penangkal petir elektrolisis ................................................................ 142
4.60 Proses pengolahan air hujan........................................................................ 145
4.61 Travelator .................................................................................................. 145
4.62 Material kaca ............................................................................................. 146
4.63 Information kiosk ........................................................................................ 146
4.64 Material kayu ............................................................................................. 147
5.1 Site eksisting ............................................................................................... 149
5.2 Site Eksisting ............................................................................................... 150
5.3 Potongan Jalan ............................................................................................ 151
5.4 Toyota Auto 2000 Kertajaya........................................................................... 151
5.5 Hartono Kertajaya Indah................................................................................ 151
5.6 Ruko ........................................................................................................... 152
5.7 Pemukiman Warga ....................................................................................... 152
5.8 Lingkungan site ............................................................................................ 153
5.9 Kondisi site terpilih........................................................................................ 153
5.10 Vegetasi di dalam site ................................................................................. 154
5.11 Hubungan ruang ........................................................................................ 158
5.12 Sirkulasi pengunjung................................................................................... 159
5.13 Sirkulasi pengelola ..................................................................................... 159
5.14 Sirkulasi servis ........................................................................................... 160
5.15 Sinar Matahari Pada Site............................................................................. 160
5.16 Zoning Sinar Matahari ................................................................................. 162
5.17 Kebisingan di sekitar Tapak ......................................................................... 162
xvii
5.18 Zoning Kebisingan ...................................................................................... 163
5.19 Aksesibilitas penerimaan pengunjung ........................................................... 164
5.20 Zoning Aksesibilitas .................................................................................... 165
5.21 View Potensial ke dalam SIte ....................................................................... 164
5.22 Zoning Akhir .............................................................................................. 165
5.23 Mini Pile .................................................................................................... 166
5.24 Struktur Kolom Beton Bertulang ................................................................... 167
5.25 Sistem lampu otomatis ................................................................................ 168
5.26 Sistem tirai otomatis ................................................................................... 169
5.27 Eskalator ................................................................................................... 171
5.28 Sistem otomatis pada eskalator.................................................................... 171
5.29 Tangga ..................................................................................................... 171
5.30 Lift ............................................................................................................ 172
5.31 Sistem jaringan listrik .................................................................................. 172
5.32 Sistem Panel surya ..................................................................................... 172
5.33 Sistem jaringan air bersih ............................................................................ 173
5.34 Sistem jaringan black water ......................................................................... 173
5.35 Proses pengolahan air limbah ...................................................................... 174
5.36 pengolahan air limbah ................................................................................. 174
5.37 Sistem jaringan air bersih ............................................................................ 174
5.38 Sistem MATV ............................................................................................. 179
5.39 Sistem Telekomunikasi ............................................................................... 180
5.40 Sistem jaringan satelit ................................................................................. 180
5.41 Sistem jaringan wifi ..................................................................................... 181
5.42 Sistem jaringan fiber optic ........................................................................... 181
5.43 Sistem penangkal petir elektrolisis ................................................................ 182
5.44 Analisa gubahan massa .............................................................................. 183
5.45 Roof Garden .............................................................................................. 184
5.46 Tanaman palm ........................................................................................... 184
5.47 Ruang terbuka hijau.................................................................................... 185
5.48 Panel surya ............................................................................................... 186
5.49 Information kiosk ....................................................................................... 186
5.50 Smart IP camera ........................................................................................ 187
5.51 Automatic door ........................................................................................... 18
xviiixviiixviiixviii
DAFTAR TABEL
3.1 Unit Pengembangan .................................................................................... 55
3.2 Skoring Site ................................................................................................. 70
4.1 Analisis pelaku pengelola ............................................................................ 79
4.2 Analisis pelaku servis................................................................................... 81
4.3 Analisis aktivitas pelaku dan kebutuhan ruang ............................................. 83
4.4 Analisis kelompok ruang .............................................................................. 86
4.5 Jumlah pengunjung Pusat Inovasi Otomotif ................................................. 90
4.6 Analisis besaran ruang kelompok ruang utama............................................ 90
4.7 Analisis besaran ruang kelompok ruang penunjang ..................................... 92
4.8 Analisis besaran ruang kelompok ruang pengelola ...................................... 94
4.9 Analisis besaran ruang kelompok ruang servis ............................................ 96
4.10 Rekapitulasi besaran ruang ....................................................................... 90
5.1 Besaran ruang kelompok ruang utama ...................................................... 154
5.2 Besaran ruang kelompok ruang penunjang................................................ 154
5.3 Besaran ruang kelompok ruang pengelola ................................................. 155
5.4 Besaran ruang kelompok ruang servis ....................................................... 155
5.5 Rekapitulasi besaran ruang ....................................................................... 156
5.6 Persyaratan ruang kelompok kegiatan utama ............................................ 156
5.7 Persyaratan ruang kelompok kegiatan penunjang ..................................... 157
5.8 Persyaratan ruang kelompok kegiatan pengelola....................................... 157
5.9 Persyaratan ruang kelompok kegiatan servis ............................................. 158
5.10 Fire Protection kelompok ruang utama .......................................................... 169
5.11 Fire Protection kelompok ruang penunjang .................................................... 169
5.12 Fire Protection kelompok ruang pengelola ..................................................... 170
5.13 Fire Protection kelompok ruang servis........................................................... 170
5.14 Sistem penghawaan buatan kelompok ruang utama ....................................... 175
5.15 Sistem penghawaan buatan kelompok ruang penunjang ................................. 175
5.16 Sistem penghawaan buatan kelompok ruang pengelola .................................. 175
5.17 Sistem penghawaan buatan kelompok ruang servis........................................ 176
5.18 Sistem keamanan kelompok ruang utama ..................................................... 176
5.19 Sistem keamanan kelompok ruang penunjang ............................................... 177
5.20 Sistem keamanan kelompok ruang pengelola ................................................ 177
xixxixxix
5.21 Sistem keamanan kelompok ruang servis ...................................................... 178
1
1.1 . Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
Pemerintah Indonesia memiliki tekad yang cukup besar didunia
otomotif yaitu ingin mengubah Indonesia menjadi pusat produksi global
untuk manufaktur mobil serta membuat para produsen mobil mendirikan
pabrik di Indonesia. Saat ini Thailand masih menjadi pusat produksi mobil
terbesar di ASEAN.
Perkembangan otomotif Indonesia beberapa tahun terakhir
sangantlah baik, itu terbukti dengan masuknya mobil-mobil dengan
teknologi terkini. Bahkan kabarnya banyak produsen mancanegara yang
ingin menanamkan modalnya di Indonesia.Tidak hanya sekedar
pernyataan belaka namun hal ini juga didukung oleh beberapa peneliti yang
melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang ada di Indonesia.
Indonesia juga merupakan negara dengan penjualan mobil terbanyak di
ASEAN.
Dikutip detikOto dari Nikkei, Senin (3/7/2017), sebanyak 281.366
unit mobil baru terjual di kawasan ASEAN pada Mei 2017. Indonesia masih
menjadi negara penyumbang penjualan terbanyak di kawasan ini.
Penjualan mobil di Indonesia terbilang stabil. Pada Mei lalu tumbuh 6
persen menjadi 93.775 unit. Di bawah Indonesia, Thailand menjadi negara
dengan penjualan terbesar kedua. Di Negeri Gajah Putih itu, total sebanyak
66.422 unit mobil terjual pada Mei 2017 atau hanya naik 1 persen. Sisanya
disumbangkan oleh negara-negara seperti Filipina, Malaysia, Vietnam dan
Singapura sebagai bagian dari enam pasar otomotif unggulan di kawasan
ini.
Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Vijay Rao,
Automotive and Transportation Practice Frost & Sullivan, yang menyatakan
bahwa Indonesia merupakan salah satu perkembangan otomotif terbesar di
ASEAN setelah Thailand. Frost & Sullivan memprediksi Indonesia akan
menjadi pasar otomotif terbesar di ASEAN pada 2019 dengan total
kendaraan mencapai 2,3 juta. Perkembangan ini dipicu oleh pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang stabil, peningkatan kelas menengah dan
2
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
peningkatan investasi sektor otomotif serta pemberlakuan regulasi otomotif
yang mendukung pertumbuhan pasar.
“Kami memberikan apresiasi kepada PT. Astra Daihatsu Motor
(ADM) atas komitmennya untuk menjadikan Indonesia sebagai basis
produksi kendaraan sekaligus tempat alih teknologi di bidang rancang
bangun dan rekayasa kendaraan melalui pendirian dan perluasanresearch
and development (R&D) Center,” kata Menteri Perindustrian Airlangga
Hartarto di Karawang, Jawa Barat, Senin (10/4).
Kota Surabaya yang merupakan kota terbesar setelah Jakarta yang
tentunya sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia dan memiliki banyak
pecinta maupun pelaku otomotif. Surabaya juga memiliki perguruan tinggi
yang memiliki jurusan otomotif yang akan mendukung tersedianya sumber
daya manusia untuk meningkatkan teknologi dan inovasi dibidang otomotif.
Selain itu Surabaya merupakan pusat pemerintahan Jawa Timur yang
merupakan Provinsi dengan jumlah motor terbesar seperti yang ada pada
data registrasi Kepolisian RI, sepeda motor yang memiliki pelat nomor dan
sah beredar di wilayah hokum Indonesia yang hasilnya Jawa Timur (Jatim)
merupakan wilayah yang tertinggi, yakni sekitar 9,10 juta unit. Sedangkan
DKI Jakarta berada diposisi kedua yakni sekitar 8,76 juta unit. Di belakang
Jakarta adalah Jawa Tengah (8,29 juta), Jawa Barat (3,82 juta), Sumatera
Utara (3,47 juta), Sumatera Selatan (3,42 juta), Riau (2,70 juta), Bali (2,05
juta), Sulawesi Selatan (1,78 juta), dan Kalimantan Tengah (1,65 juta).
Dengan adanya Pusat Inovasi Otomotif maka Indonesia akan dapat
bersaing dengan negara di Asia maupun dunia dalam inovasi otomotif dan
produk-produk otomotif lokal yang layak dipasarkan.
1.2 . Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dirumuskan
permasalahan secara umum dan khusus sebagai berikut :
1.2.1. Permasalahan Umum
Dari latar belakang yang ada, dapat dirumuskan permasalahan
umum yaitu :
a. Surabaya merupakan kota terbesar setelah Jakarta sehingga
berpotensi menjadi pusat produksi otomotif.
b. Banyak pelaku otomotif Indonesia yang berada di Surabaya.
3
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
c. Banyaknya pelajar indonesia yang berprestasi dibidang otomotif
yang sudah sampai luar negeri..
d. Indonesia merupakan pemilik industri manufaktur terbesar ASEAN
setelah Thailand.
1.2.2. Permasalahan Khusus
a. Bagaimana memberikan fasilitas kepada para pelaku dunia
otomotif untuk menuangkan inovasi mereka menjadi sebuah produk.
b. Bagaimana mengembangkan inovasi Indonesia dan menjadikan
Kota Surabaya menjadi pusat inovasi di dunia otomotif Indonesia..
c. Bagaimana menuangkan visi indonesia yang ingin mendirikan
pusat inovasi di Indonesia ke dalam suatu makna ensensi desain
dalam bentuk karya arsitektural.
1.3 . Tujuan
Mewadahi semua kegiatan untuk para produsen otomotif Indonesia
untuk terus meningkatkan inovasi teknologi, investasi, tenaga kerja, supaya
Indonesia turut andil dalam perkembangan otomotif dunia dengan inovasi.
1.4 . Manfaat
Adapun beberapa manfaat yang diperoleh dari perencanaan dan
perancangan Pusat Inovasi Otomotif Surabaya antara lain :
a. Memberikan fasilitas bagi para pelaku industri otomotif untuk
meningkatkan produk dan ,berpartisipasi dalam perkembangan
otomotif dunia.
b. Meningkatkan kualitas industri otomotif nasional dan menjadikan
indonesia kiblat otomotif ASEAN bahkan Asia.
c. Memanjakan para pecinta otomotif dengan teknologi inovasi yang
selalu baru dan mengikuti tren.
d. Memajukan bidang otomotif dan menumbuhkan ekonomi kreatif dalam
bidang industri otomotif.
4
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
1.5 . Lingkup pembahasan
a. Ruang lingkup substansial
Lingkup pembahasan meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan
Pusat Inovasi Otomotif Surabaya menitik beratkan pada disiplin ilmu
arsitektur, sedangkan hal-hal diluar ke-arsitekturan yang mempengaruhi,
melatar belakangi dan mendasari faktor-faktor perencanaan akan dibatasi,
dipertimbangkan dan diasumsikan tanpa dibahas secara mendalam.
b. Ruang lingkup spasial
Perencanaan dan perancangan Inovasi Otomotif di Surabaya yang
merupakan kota terbesar setelah Jakarta dan juga merupakan kota
dengan pelaku bisnis otomotif terbanyak, sebagai pusat inovasi yang akan
memberikan dampak positif bagi industri otomotif Indonesia.
1.6 . Metode Pembahasan
Dalam Laporan progam perencanaan dan perancangan arsitektur
(LP3A) ini, menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif ini akan
memaparkan, menjelaskan, dan menguraikan mengenai persyaratan
desain, ketentuan desain terhadap perencanaan dan perancangan Pusat
Inovasi Otomotif Surabaya.
Dari persyaratan desain dan ketentuan desain, diperlukan data-data yang
dibutuhkan dalam proses perencanaan dan perancangan Pusat Inovasi
Otomotif Surabaya setelah di dapatkan dan terkumpul kemudian baru ke
tahap alalisa dan kesimpulan.
Kesimpulan dari pembahansan dan analisa merupakan konsep dasar
yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan Pusat Inovasi
Otomotif Surabaya sebagai landasan dalam desain arsitektur. Dalam
pengumpulan data, akan diperoleh data yang kemudian akan
dikelompokkan ke dalam 2 kategori yaitu:
1.6.1. Data primer
a. Observasi Lapangan
Dilakukan dengan cara pengamatan langsung di wilayah lokasi dan
tapak perencanaan dan perancangan Pusat Inovasi Otomotif
Surabaya dan studi banding.
5
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
b. Wawancara
Wawancara yang dilakukan dengan pihak atau badan yang ahli di
bidangnya terkait dalam kegiatan maupun industri otomotif.
1.6.2. Data Sekunder
Studi literatur melalui buku dan sumber-sumber tertulis
mengenai perencanaan dan perancangan Pusat Inovasi Otomotif
Surabaya serta peraturan-peraturan yang melandasi dan berkaitan
dengan studi kasus perencanaan dan perancangan Pusat Inovasi
Otomotif Surabaya.Berikut ini akan dibahas design requirement dan
design determinant yang berkaitan dengan perencanaan dan
perancangan Pusat Inovasi di Surabaya.
1.6.3. Pemilihan lokasi dan tapak
Pembahasan mengenai pemilihan lokasi dan tapak, dilakukan
dengan terlebih dahulu mengumpulkan data yang dibutuhkan
dalam penentuan suatu lokasi dan tapak yang layak sebagai
perencanaan dan perancangan perancangan Pusat Inovasi Otomotif
Surabaya , adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Data tata guna lahan/peruntukan lahan pada wilayah
perencanaan dan perancangan perancangan Pusat inovasi
otomotif di Surabaya.
b. Data potensi fisik geografis, topografi, iklim, persyaratan
bangunan yang dimiliki oleh lokasi dan tapak itu sendiri dan
juga terhadap lingkungan sekitarnya yang menunjang
terhadap perencanaan dan perancangan sebuah
perancangan Pusat Inovasi Otomotif Surabaya .
Setelah memperoleh data dari beberapa alternatif tapak,
kemudian dianalisa dengan menggunakan nilai bobot terhadap
kriteria lokasi dan tapak yang telah ditentukan untuk kemudian
memberi scoring terhadap kriteria x nilai bobot, dan tapak yang
terpilih diambil dari nilai yang terbesar.
Pembahasan mengenai program ruang dilakukan dengan
6
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
terlebih dahulu mengumpulkan data yang berkaitan dengan
perencanaan dan perancangan Pusat Inovasi Otomotif Surabaya,
yaitu dilakukan dengan pengumpulan data mengenai pelaku ruang
beserta kegiatannya, dilakukan dengan observasi lapangan baik
studi kasus maupun dengan studi banding, serta dengan standar
atau literatur perencanaan dan perancangan Pusat Inovasi Otomotif
Surabaya .
Persyaratan ruang yang didapat melalui studi banding dengan
standar perencanaan dan perancangan Pusat Inovasi Otomotif
Surabaya , sehingga dari hasil analisa terhadap kebutuhan dan
persyaratan ruang akan diperoleh program ruang yang akan
digunakan pada perencanaan Pusat Inovasi Otomotif Surabaya .
1.6.4. Program Ruang
Pembahasan mengenai program ruang dilakukan dengan
terlebih dahulu mengumpulkan data yang berkaitan dengan
perencanaan dan perancangan Pusat Inovasi Otomotif Surabaya ,
yaitu dilakukan dengan pengumpulan data mengenai pelaku ruang
beserta kegiatannya, dilakukan dengan observasi lapangan dengan
studi banding, serta dengan standar atau literatur perencanaan dan
perancangan Pusat Inovasi Otomotif Surabaya.
1.6.5. Penekanan Desain Arsitektur
Pembahasan mengenai penekanan desain arsitektur
dilakukan dengan observasi lapangan melalui konteks yang ada
serta dengan standar atau literatur mengenai perencanaan dan
perancangan yang kaitannya dengan persyaratan bangunan Pusat
Inovasi Otomotif Surabaya. Adapun data yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
a. Aspek konstektual pada lokasi dan tapak dengan pertimbangan
keberadaan bangunan disekitarnya.
b. Literatur atau standar perencanaan dan perancangan fasilitas
Pusat Inovasi Otomotif Surabaya.
Setelah memperoleh data tersebut, kemudian menganalisa
antara data yang diperoleh dari observasi dengan standar
7
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
perencanaan dan perancangan fasilitas Pusat Inovasi Otomotif
Surabaya sehingga akan diperoleh pendekatan arsitektural yang
akan digunakan pada perencanaan dan perancangan.
1.7 . Keaslian Penulisan
Sepengetahuan penulis, laporan perencanaan dan
perancangan tentang Pusat Inovasi Otomotif Surabaya ini belum
pernah dilakukan. Laporan perencanaan ini adalah laporan yang
difokuskan sebagai panduan dalam perancangan desain sebagai
sarana untuk memajukan inovasi otomotif nasional.
1.8 . Sistematika Pembahasan
Secara garis besar, sistematika dalam penyusunan
Landasan Program Perencanaan dan Pusat Inovasi Otomotif
Surabaya:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, manfaat, ruang
lingkup, metode pembahasan, keaslian penulisan, sistematika
pembahasan, serta alur bahasan dan alur pikir.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi literatur mengenai desain serta standar-standar ruang yang
terpadu dalam bangunan Pusat Inovasi Otomotif, pengertian,
peraturan perundangan, sistem pengelolaan, persyaratan teknis.
BAB III TINJAUAN LOKASI
Membahas tentang gambaran umum pemilihan tapak berupa data
fisik dan non-fisik, potensi dan kebijakan tata ruang pemilihan tapak,
gambaran khusus berupa data tentang batas wilayah dan
karakteristik tapak untuk didesain.
BAB IV PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN
Menjelaskan tentang dasar pendekatan konsep perencanaan dan
8
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
perancangan awal dan analisis mengenai pendekatan fungsional,
kebutuhan jenis ruang, hubungan kelompok ruang, sirkulasi,
pendekatan kebutuhan Pusat Inovasi Otomotif Surabaya
pendekatan kontekstual, optimaliasi lahan, pendekatan besaran
ruang, serta analisa pendekatan konsep perancangan secara
kinerja, struktural dan arsitektural Pusat Inovasi Otomotif Surabaya.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
ARSITEKTUR
Pada bab 5 Berisi tentang konsep perencanaan dan perancangan
Pusat Inovasi Otomotif Surabaya yang ditarik berdasarkan analisis
yang telah dilakukan, yakni meliputi :
a) Konsep fungsional
b) Konsep kontekstual
c) Konsep teknis
d) Konsep kinerja
e) Konsep Arsitektur
9
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
1.9 Alur Pikir
LATAR BELAKANG Sekarang ini otomotif sudah menjadi fashion bagi beberapa orang, bahkan juga sebagai kebutuhan sehari-hari. Selain itu persaingan didunia otomotif sangatlah ketat, karena itu untuk meningkatkan kualitas serta inovasi otomotif nasional perlu adanya pusat inovasi di Indonesia. Aktualita
Surabaya merupakan kota terbesar setelah Jakarta dengan sumber daya manusia yang cukup untuk meningkatkan inovasi otomotif nasional.
Pasar Indonesia dibidang otomotif sangatlah besar terbukti dengan banyaknya peminat otomotif di Indonesia.
Indonesia saat ini masih menjadi peng-eimpor, sudah saatnya indonesia menjadi peng-ekspor dengan inovasi dan teknologi yang tidak kalah dengan negara-negara lain.
Urgensi Belum adanya fasilitas ataupun tempat yang mewadahi semua kegiatan guna meningkatkan kualitas dunia otomotif Nasional serta untuk menjadikan indonesia sebagai salah satu produsen terbesar ASEAN. Originalitas Merencanakan Pusat inovasi otomotif di Surabaya dapat memberikan fasilitas bagi produsen otomotif lokal untuk meningkatkan produk mereka dan dapat
F bersaing dengan produsen mancanegara.
E
E
D RUMUSAN MASALAH
Bagaimana merencanakan Surabaya Automotive Innovation Centre secara Nasional maupun Internasional yang dapat menjadi pusat dalam B mengembangkan inovasi maupun teknologi otomotif Nasional.
A
C
STUDI PUSTAKA STUDI BANDING STUDI LAPANGAN K
ANALISA C
Dari rumusan masalah yang didapatkemudian disandingkan dengan studi O pustaka, studi banding, serta studi lapangan, dapat dilakukan analisa mengenai perencanaan dan perancangan Pusat inovasi otomotif di Surabaya yang sesuai N
standar serta kontekstual dengan kondisi lingkungan dan lokasi dimana T bangunan tersebut nantinya akan menjadi wadah semua kegiatan guna meningkatkan kualitas otomotif Nasional. R
O
KONSEP DASAR DAN LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN L
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pusat Inovasi Otomotif
2.1.1 Pengertian Pusat Inovasi Otomotif
a. Pengertian Pusat/Center
1. Titik yang ditengah – tengah benar; 2. Tempat yang letaknya di
bagian tengah; 3. Pokok pangkal atau yang jadi perumpamaan (
Kamus Besar Bahasa Indonesia)
2. Principal point or object. ; The core of iddle of anthing. (Webstern
Encyclopedia Unabridged Dictionary)
3. Merupakan suatu tempat yang didominasi oleh suatu aktifitas
tertentu. Pusat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi inti dan
berperan sebagai medium rujukan. Menurutnya pengertian pusat
adalah sesuatu uang menjadi sasaran perhatian atau sesuatu
yang menjadi pumpunan berbagai urusan. (Microsoft Encarta
2006. 1993-2005 Microsoft Corporation)
4. Merupakan suatu tempat yang didominasi oleh suatu aktivitas
tertentu. (Poedawarminta; Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Balai Pustaka 1996.)
b. Pengertian Inovasi
Kata inovasi berasal dari kata latin, “innovation” yang berarti
pembaruan dan perubahan. Kata kerjanya “innova” yang artinya
memperbarui dan mengubah. Inovasi dapat diartikan sebagai
“proses” dan atau “hasil” pengembangan dan pemanfaatan atau
mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan
teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki
produk (barang dan/atau jasa), proses, dan sistem yang baru, yang
memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama
ekonomi dan sosial)
Inovasi sebagai suatu “obyek” juga memiliki arti sebagai suatu
produk atau praktik baru yang tersedia bagi aplikasi, umumnya
dalam suatu konteks komersial. Biasanya, beragam tingkat
10
11
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
kebaruannya dapat dibedakan, bergantung pada konteksnya.
suatu inovasi dapat bersifat baru bagi suatu perusahaan, baru bagi
pasar, negara maupun daerah, serta secara global. Sementara itu,
inovasi sebagai suatu “aktivitas” merupakan proses penciptaan
inovasi, seringkali diidentifkasi dengan komersialisasi suatu invensi.
Inovasi dapat dikatakan juga suatu perubahan yang baru
menuju kearah perbaikan, yang lain atau berbeda dari yang sudah
ada sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja dan berencana
atau tidak secara kebetulan.
c. Pengertian Otomotif
Otomotif adalah ilmu yang mempelajari tentang alat-alat
transportasi darat yang menggunakan mesin, terutama mobil dan
sepeda motor. Otomotif mulai berkembang sebagai cabang ilmu
seiring dengan diciptakannya mesin mobil. Dalam
perkembangannya, mobil semakin menjadi alat transportasi yang
kompleks yang terdiri dari ribuan komponen yang tergolong dalam
puluhan sistem dan subsistem.
Cabang-cabang dari teknik otomotif meliputi :
1. Perencanaan (product atau design)
2. Pengembangan (development)
3. Produksi (manufacturing)
4. Perawatan (maintenance)
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
Pusat Inovasi Otomotif adalah sarana atau sebuah tempat yang
digunakan untuk menciptakan dan meningkatkan kualitas produk dibidang
otomotif.
2.1.2. Fungsi Pusat Inovasi
Jenis Inovasi, inovasi terdiri dari 4 jenis, yaitu:
1. Penemuan ( Invention ) merupakan kreasi suatu produk, jasa, atau
proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Konsep ini
cenderung disebut revolisioner
12
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
2. Pengembangan ( Extension ) merupakan pengembangan suatu
produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini
menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda.
3. Duplikasi ( Duplication ) merupakan peniruan suatu produk, jasa, atau
proses yang telah ada. Meskipun demikian duplikasi bukan
semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk
memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan.
4. Sintesis ( Synthesis ) merupakan perpaduan konsep dan faktor-
faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi
pengambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan
dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan
cara baru.
Menurut Avanti Fontana (2011) inovasi sebagai keberhasilan
ekonomi berkat adanya pengenalan cara baru atau kombinasi baru
dari cara – cara lama dalam mentransformasi input menjadi output (
teknologi ) yang menghasilkan perubahan besar atau drastis dalam
perbandingan antara nilai guna yang dipersepsikan oleh konsumen
atas manfaat suatu produk ( barang dan/atau jasa ) dan harga
yang ditetapkan oleh produsen. Kemudian inovasi dalam konteks
lebih luas bahwa inovasi yang berhasil mengandung arti tidak saja
keberhasilan ekonomi melainkan juga keberhasilan sosial. Inovasi
yang berhasil adalah inovasi yang menciptakan nilai besar untuk
konsumen, untuk komunitas, dan lingkungan pada saat yang sama.
2.1.3 Perkembangan Otomotif
Perkembangan otomotif Indonesia sangat pesat dan cukup
menakjubkan, hal itu dibuktikan dengan beberapa peneliti yang
melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif Indonesia.
Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Vijay Rao,
Automotive and Transportation Practice Frost & Sullivan, yang
menyatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu perkembangan
otomotif terbesar di ASEAN setelah Thailand. Frost & Sullivan
memprediksi Indonesia akan menjadi pasar otomotif terbesar di
ASEAN pada 2019 dengan total kendaraan mencapai 2,3 juta.
Perkembangan ini dipicu oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
13
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
stabil, peningkatan kelas menengah dan peningkatan investasi sektor
otomotif serta pemberlakuan regulasi otomotif yang mendukung
pertumbuhan pasar.
Selain Vijay Rao, peneliti lain dari Sekretaris Umum Gabungan
Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Noegardjito, juga
menyatakan risetnya di Seminar Prospek Industri Otomotif Nasional
Menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015 bahwa
penjualan otomotif di Indonesia hanya berbeda sekitar 100 ribu unit
atau 7,5 % dari Thailand dan pertumbuhan penjualan domestik
Indonesia dinyatakan dapat mencapai 23,6% per tahun.
2.1.4 Jenis Otomotif
Otomotif memiliki dua jenis, yaitu:
a. Mobil
Mobil-mobil didorong oleh kendaraan darat output daya, roda
empat atau lebih (selalu ganjil), biasanya menggunakan bahan bakar cair
(bensin atau diesel) untuk menghidupkan mesin. Pendek Automobile
turunan 'autos' Yunani (Anda) dan 'Movere' mobil (bergerak) Amerika.
Kendaraan bertenaga uap pertama yang pertama dapat dirancang oleh
Ferdinand Verbiest, sekitar tahun 1672. Dia merancang kendaraan
mainan yang 65 cm untuk kerajaan Cina, yang tidak bisa membawa
penumpang. Hal ini tidak diketahui apakah Verbiest membuat
model kendaraan yang telah terjadi atau tidak.
b. Motor
Sepeda motor adalah kendaraan roda dua yang terdiri dari
bingkai, roda, tangki bahan bakar, roda kemudi atau poros dan
digerakkan oleh motor. Istilah sepeda motor ini merupakan gabungan
dari dua kata, yaitu sepeda dan sepeda motor. Sepeda adalah bagian
dari frame dan merupakan mesin yang menggerakkan motor.
Sepeda motor pertama kali diciptakan pada tahun 1895 oleh dua
bersaudara dari Jerman yang bernama Hendry bekerja sama dengan
Wilhelm dan Alois Wolfmüller dan mekanik ahli bernama Hans
Geisenhof. Mereka menciptakan sepeda motor dalam bingkai kayu yang
didorong oleh mesin dan disebut Hildebrand dan wolfM = C3 = BCller
sepeda motor, dan merupakan sepeda motor pertama di muka bumi.
14
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
2.1.5 Inovasi Otomotif di Indonesia
Dengan pertumbuhan otomotif mobil yang cukup pesat di
Indonesia, secara tidak langsung juga meningkatkan pengetahuan
warga Indonesia akan otomotif. Banyak tipe dari berbagai merek mobil
yang dapat kita ketahui seperti MPV (Multi Purpose Vehicle), SUV
(Sport Utility Vehicle), sedan, pick up, coupe, dan tipe lainnya.
Sehingga konsumen tentu akan mempertimbang tipe mobil terlebih
dahulu sesuai kebutuhan.
Terlepas dari tipe yang telah disebutkan, beberapa merek mobil
juga berlomba-lomba untuk membuat inovasi terbarunya dengan
meluncurkan mobil dengan teknologi terkini demi ketangguhan dan
kenyamanan pengemudi seperti teknologi CVT (Continuously Variable
Transmission)
Berbeda dengan transmisi manual dan otomatis yang dapat
dijumpai pada mobil-mobil produksi tahun yang lebih lama, yang
memanfaatkan sistem gear, CVT mencoba menciptakan
perbandingan putar dengan memanfaatkan sabuk (belt) dan puli. Puli
pada CVT ini sangat fleksibel dimana dapat mengurangi ataupun
menambah diameternya dan menghasilkan perubahan rasio yang
diharapkan.
Namun sayang, saking halusnya CVT, ia tidak dapat terlalu
diandalkan dalam menghasilkan tenaga dengan kapasitas besar.
Inilah sebabnya mengapa sistem CVT ini biasanya hanya digunakan
pada mobil-mobil berukuran compact atau kecil.
Dengan menilai merek dan tipe mobil baru yang masuk ke
Indonesia beserta teknologinya yang cukup canggih, dunia otomotif
Indonesia dapat dikatakan memiliki prospek yang cukup bagus ke
depannya.
2.1.6 Kegiatan Pusat Inovasi Otomotif
Ada beberapa kegiatan utama yang berlangsung di dalam Pusat
Inovasi Otomotif yaitu :
15
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
a. Kegiatan produksi dan Pengembangan
Kegiatan ini merupakan kegiatan pembuatan inovasi
otomotif yang dirancang oleh desainer.
1) Menentukan inovasi yang akan dibuat
2) Perencanaan dan desain dalam bentuk gambar
3) Desain gambar 3D
4) Pembuatan model oleh mekanik
5) Uji coba inovasi
6) Pengaplikasian
b. Kegiatan Pameran
Kegiatan pameran merupakan acara yang
diselenggarakan oleh para pencipta otomotif untuk
memperlihatkan inovasi-inovasi otomotif terbaru yang akan
memberikan kenyamanan maupun keamanan bagi pengguna.
c. Kegiatan komersial
Kegiatan komersial merupakan kegiatan jual beli hasil
rancangan para desainer yang telah dibuat dalam bentuk
pameran, serta menjual produk inovasi mereka kepada merk
tertentu. Kegiatan ini meliputi kegiatan perniagaan, pembelian,
atau penjualan barang-barang atau penyediaan jasa.
d. Kegiatan Promosi
Sistem ini memiliki tujuan untuk menyediakan fasilitas
dalam rangka memperkenalkan dan memasarkan berbagai
inovasi yang diciptakan.
e. Kegiatan pelayanan
Kegiatan pelayanan yaitu seperti foodcourt sebagai
tempat istirahat dan makan para pengunjung dan pelaku Pusat
inovasi otomotif itu sendiri (karyawan), selain itu terdapat
tempat pengelola.
16
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
2.2 Persyaratan Fasilitas Ruang
2.2.1 Laboratorium
a. Pengertian Laboratorium
Laboratorium merupakan sebuah tempat yang menampung
kegiatan Research, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan penelitian,
pencarian data, pengembangan suatu bidang keilmuan.
b. Persyaratan Ruang Laboratorium
1) Open labs
Open labs adalah sebuah laboratorium yang memiliki sistem terbuka antar
tiap ruang. Membolehkan cahaya luar untuk masuk dalam ruang dan
interaksi langsung di dalam lab.
Gambar 2.1. Denah Open Labs
Sumber : Daniel, 2007
2) Close labs
Close labs adalah sebuah sistem yang sudah sangat jarang
dipakai karena kurang optimal dalam interaksi langsung di dalam lab
namun jenis lab ini masih dipakai pada lab-lab tertentu saja, misalnya lab
kimia yang memiliki resiko bahaya tinggi jika berhubungan dengan luar.
Gambar 2.2. Denah Open Labs
Sumber : Daniel, 2007
17
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
3) Close labs dan open labs
Merupakan kombinasi dari sistem laboratorium close labs dan open labs.
Gambar 2.3. Denah Open dan Close Labs
Sumber : Daniel,2007
Berikut juga perlunya standar fleksibilitas laboratorium terkait
kebutuhan peralatan dan rancangan agar mampu meningkatkan kerja
penelitian. Yaitu:
(a) Jarak kabel instrumen lab yang terbuka dan mudah dijangkau.
(b) Rak untuk instrumen lab yang mudah dipindahkan agar lebih fleksibel.
(c) Partisi ruangan yang mudah dan dapat dipindahkan secara fleksibel.
Gambar 2.4. Partisi Ruang Portabel
Sumber : Daniel, 2007
18
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
2.2.2 Ruang Pelatihan
a. Pengertian Pelatihan
Menurut KBBI: Pusat adalah pokok pangkal atau yang menjadi
pumpunan (berbagai-bagai urusan, hal, dan sebagainya). Menurut KBBI
edisi 2, Balai Pustaka, 1989: Pelatihan atau Magang (Inggris: Training)
adalah proses melatih; kegiatan atau pekerjaan.
b. Standar Ruang Pelatihan
Pada pusat pelatihan terdapat ruang kelas teori, dan ruang kelas
praktek. Pada ruang kelas praktek mengacu pada ruang produksi yang
sudah ada, sedangkan untuk ruang teori mengacu pada standar
perancangan ruang kelas.
Fasilitas ruang ganti dapat didesentralisasikan dengan
mengalokasikan ruang diluar ruang kelas. Namun dalam
penempatannya masih bergubungan dengan ruang terkait. Jumlah
ruang ganti berdasarkan intensitas jumlah murid dan dipisahkan sesuai
jenis kelamin.
Gambar 2.5. Skema Ruang Kelas
Sumber : Ernest dan Peter Neufert, 2000
19
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Gambar 2.6. Skema Ruang Ganti
Sumber : Ernest dan Peter Neufert, 2000
2.2.3 Auditorium
a. Pengertian Auditorium
Auditorium adalah bagian dari teater, sekolah, atau bangunan umum
(publik), disediakan untuk warga (hadirin) yang ingin menyaksikan
atau sekedar mendengarkan. Auditorium dibuat dengan standar
standar ruang dan posisi pandangan dan penataan suara yang tepa
agar pengunjung merasa nyaman berada di dalam auditorium
tersebut. Tempat duduk pengunjung pun juga harus nyaman, aman
dan baik penataannya. (Akbar, 2013)
b. Standar - standar dalam auditorium
1) Batas visual dan arah pandang.
(a)Pandangan Vertikal
Gambar 2.7. Layout Tempat Duduk (Kanan) Secara Vertikal
Sumber : Ian Appleton, 2008
20
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Gambar 2.8. Lay-out Tempat Duduk Secara Vertika
Sumber : Ian Appleton, 2008
Ada beberapa ketentuan dalam perancangan mengenai
pandangan vertikal (Appleton, 2008 dalam Michelle, 2012), yaitu:
- Pandangan harus dapat melihat titik P yang diambil 60 – 90 cm dari ujung
panggung.
- Kemiringan trap tempat duduk tidak boleh lebih dari 35o
- Jarak vertikal antara mata para penonton minimal 76 – 115 cm.
- Rata – rata ketinggian mata penonton dari tempat dudk adalah 112 cm.
- Jarak antar mata penonton dengan kepala penonton yang berada di
depan harus lebih dari 1,25 cm.
2) Pandangan Horizontal
Ada beberapa ketentuan dalam perancangan mengenai pandangan
horizontal, yaitu:
- Tempat duduk penonton harus diatur agar berselisih, tidak semua sama
deretnya, dengan tujuan agar penonton yang dibelakang mempunyai
pandangan yang lebih leluasa.
- Tanpa menggerakkan kepala, sudut untuk melihat keseluruhan area
pertunjukan sebesar 40o.
Gambar 2.9. Sudut Maksimal Untuk Melihat ke Arah
Panggung Tanpa Menggerakkan Kepala
Sumber : Ian Appleton, 2008
21
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
- Penonton yang menggerakkan kepala untuk melihat sesuatu ke arah
panggung lebih 30o dari garis tengah tempat duduk akan mengalami
ketidaknyamanan.
Gambar 2.10. Batas Sudut Gerakan Kepala
Penonton
Sumber : Ian Appleton, 2008.
3) Layout tempat duduk
Gambar 2.11. Layout Tempat Duduk Pada Auditorium
Sumber : Roderick Ham, 1987
22
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Gambar 2.12. Layout Tempat Duduk Pada Auditorium
Tanpa sandaran
Sumber : Roderick Ham, 1987
(1) Jarak antar bagian belakang tempat duduk penonton minimum sebesar
76 cm.
(2) Jarak antar bagian belakang tempat duduk penonton tanpa penyangga
minimum sebesar 60 cm.
(3) Lebar tiap tempat duduk mempunyai lengan minimum sebesar 50 cm.
(4) Lebar setiap tempat duduk tanpa lengan minimum sebesar 45 cm.
(5) Dimensi vertikal tanpa penghalang antar baris tempat duduk penonton
sebesar 30 cm.
(6) Jarak maksimum tempat duduk dari jalan gang adalah sebesar jarak 6
tempat duduk penonton yang berjajar.
(7) Lebar minimum jalan gang sebesar 110 cm.
4) Akustik
Berikut ini adalah persyaratan kondisi mendengar yang baik dalam
suatu aditorium:
(1) Harus ada kekerasan (loudness) yang cukup dalam tiap bagian
auditorium.
(2) Energi bunyi harus didistribusi (terdifusi) secara merata dalam ruang.
(3) Karakteristik dengung optimum harus diselesaikan dalam auditorium.
23
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
(4) Ruang harus bebas cacat akustik seperti gema, pemantulan
berkepanjangan, gaung, pemusatan bunyi, distorsi, bayangan bunyi, dan
resonansi ruang.
(5) Bising dan getaran yang akan mengganggu pendengaran harus dikurangi
dengan cukup banyak dalam tiap ruang.
2.2.4 Perpustakaan
a. Pengertian perpustakaan
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Perpustakaan adalah institusi
pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara
profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan
pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para
pemustaka.
b. Persyaratan ruang perpustakaan
Gambar 2.13. Pola sirkulasi perpustakaan
Sumber : Ernest dan Peter Neufert, 2000
1) Pintu masuk perpustakaan
Bangunan perpustakaan harus mudah dikenalai dan memberi kesan
ramah. Ruang lobi harus cukup luas untuk menyerap/menghalangi
masuknya kebisingan dari luar bangunan dan memberi warna/suasana
yang dapat menstimulasi pandangan. Ruang masuk langsung menuju
ruang pengawasan/ruang pemandu, sepanjang lorong menuju ruang
control/pemandu berjajar papan peraga.
2) Ruang pengawas
Ruang pengawas terletak didekat atau tampak dari pintu masuk, ukuran
ruang cukup luas untuk menampung antrian pengunjung pada jam-jam
sibuk, tetapi pengawas harus tetap dapat mengawasi seluruh ruangan.
3) Ruang pemandu
24
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Ruang pemandu adalah tempat menyimpan indeks/buku-buku yang
sudah dijilid/buku yang sudah diberi barcode. Terletak di dekat ruang
pengawas atau ruang penerangan, sebelum masuk ke ruang
perpustakaan, letaknya juga dekat dengan ruang katalog. Bila
perpustakaan menggunakan kartu indeks, untuk sekitas 36.000 jilid buku
dibutuhkan ruang seluas 12 m2.
4) Meja penerangan
Meja penerangan terletak didekat katalog pemandu dan katalog daftar
pustaka, dapat juga membantu pengawas mengawasi kegiatan dalam
perpustakaan.
5) Satuan rak penyimpanan buku
Bahan material yang peling sering digunakan adalah dari bahan metal,
rak tunggal yang dapat diatur ukurannya, rak berbanjar tunggal
(menempel pada dinding) atau berbanjar ganda (letaknya ditengah
ruang). Tinggi satuan rak adalah 2 m (pada bagian buku pinjaman) dan
1,5 m pada bagian anak-anak, tempat penumpukan buku tingginya 2,3
m. Lebar rak 20-30 cm untuk buku anak-anak, 20 cm untuk buku fiksi,
buku bacaan, sejarah politik, ekonomi dan hokum, 30 cm untuk buku ilmu
pengetahuan, teknik dan kesehatan. Panjang satuan rak umumnya
90 cm. lebar gang utama pada perpustakaan/bagian terbuka 1.8 m
sedang gang cabang 1,2 m.
Gambar 2.14. Dimensi dan Satuan Rak Buku
Sumber : Ernest dan Peter Neufert, 2000
25
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
6) Lemari/rak buku
Ukuran terpanjang lemari buku adalah 6 satuan rak (5,4 m). maksimum
8 satuan rak (7,2 m), tetapi bila hanya dapat dicapai dari 1 arah cukup 4
satuan rak (3,6 m).
7) Rak – rak tengah pada daerah “terbuka” panjangnya sekitar 1,280 –
1.520 mm (dapat menampung sekitar 164 jilid/m2); pada perpustakaan
“tertutup”, rak tengah berukuran 1.060 – 1.280 mm (daya tamping 200 –
215 jilid/m2). Penentuan ukuran yang akan dipakai tergantung pada lebar
gang.
Dari ukuran rak tengah (5.400 mm, 6.000 mm, 6.850 mm, 7.310 mm,
7.620 mm, 7.750 mm, 8.350mm), kIta dapat menentukan pilihan bagi
ukuran struktur kotak tengah yang paling ekonomis. Pembagian angka
diatas mempengaruhi pengaturan jendela, lampu atas (langit-langit),
peralatan-peralatan yang terpancang tetap, lobang angin dan
pengaturan pencahayaan. Ukuran kolom terbesar 450 x 450 mm tanpa
lapisan permukaan dan tolerans, tinggi bersih langit-langit sekitar 2.400
mm.
8) Ruang baca/belajar
Luas dan meja untuk belajar sambil duduk 900 x 600 mm/pembaca
menghadap ke tirai/sekat rendah, kadang dilengkapi lampu baca yang
terpancang pada meja. Untuk pelajar luas tempat belajar 2,32 m2
(termasuk ruang sirkulasi), berpenyekat diketiga sisinya (bilik terbuka);
untuk peneliti luasnya 3 m2 dan berpenyekat di keempat sisinya (bilik
tertutup, tujuannya adalah untuk keleluasaan pribadi dalam menekuni
pekerjaannya tetapi penyekat cukup rendah untuk dapat mengetahui
apakah bilik terisi atau kosong atau disalahgunakan untuk kepentingan
lain. Di dalam bilik disediakan lemari terkunci untuk menyimpan buku
yang sedang digunakan untk jangka waktu tertentu.
26
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Gambar 2.15. Layout Ruang Baca
Sumber : Ernest dan Peter Neufert 1996
9) Ruang – ruang dalam perpustakaan
Ruang untuk membongkar kemasan dan mengirim buku, ruang
pencatatan buku masuk, penyusunan dalam katalog, menjilid buku dan
memperbaiki buku rusak, photocopy dan mengetik; Ruang kantor, Ruang
istirahat bagi pegawai perpustakaan, loker dan peturasan.
2.2.5 Peragaan IPTEK
a. Pengertian Peragaan IPTEK
Peragaan IPTEK adalah suatu area untuk memamerkan dan
memeragakan segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Ruang peragaan IPTEK juga sebagai wadah
menyimpan dan mengoleksi obyek – obyek hasil inovasi ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk dipamerkan bagi kepentingan umum
melalui model dan obyek peraga yang rekreatif dalam mengilustrasikan
ilmu pengetahuan dan aplikasi teknologi. (Devi, 2011)
b. Teknik Pameran Peragaan
Dalam pameran peragaan ada beberapa teknik yang dapat
dilakukan (Devi, 2011), yaitu:
1) Teknik partisipasi (Participatory Technique)
Teknik yang memiliki konsep bahwa pengunjung diajak untuk terlibat
dengan benda – benda pameran baik secara fisik maupun intelektual.
Partisipasi dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Dalam
hal ini, sangat diutamakan obyek peragaan dapat merupakan benda
27
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
yang bernilai tidak mahal dan mudah didapatkan. Bentuk teknik
peragaan partisipasi dapat berupa:
1) Penggerak
2) Permainan tanya jawab
3) Keterlibatan fisik
4) Stimulasi intelektual
5) Komputer
6) Pertunjukan langsung
2) Teknik berdasarkan pada obyek peragaan (Object Base Technique)
Teknik dasar untuk memamerkan digolongkan menjadi tida jenis, antara
lain:
1) Open storage (meletakkan seluruh koleksi pada tempat pameran)
2) Selective display (menampilkan sebagian koleksi)
3) Thematic grouping (menampilkan benda – benda koleksi dalam suatu
topik tertentu)
Bentuk dalam memamerkan obyek peragaan antara lain:
1) Benda – benda yang tidak tertutup (Undisecure object)
2) Benda – benda tertutup (Fasted Object)
3) Benda – benda digantung (Hanging object)
4) Benda – benda animasi (Animated object)
5) Diorama
3) Teknik panel (Panel Technique)
Sarana peragaan dengan teknik panel pada umumnya digunakan dalam
suatu eksibisi. Teknik panel ini digunakan untuk menjelaskan kepada
pengunjung tentang prinsip setiap objek pamer. Beberapa teknik panel
antara lain:
1) Graphics panel
2) Panel penjelasan
3) Iluminasi box panel
4) Panel animasi
5) History wall
4) Teknik model (Model Technique)
Teknik peraga ini digunakan bila benda yang sesungguhnya tidak ada
dan tidak mungkin diperagakan karena dimensinya atau bila lebih dapat
menjelaskan kepada pengunjung tentang cara bekerjanya obyek
28
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
pameran. Beberapa model dapat dikerjakan oleh staf pengelola, tetapi
untuk model – model yang rumit, diperoleh dari bengkel kerja yang
khusus membuat model tersebut. Macam teknik model (maket) adalah:
1) Replika
2) Miniatur
3) Pembesaran visualisasi
4) Working models
5) Teknik Simulasi (Simulation Technique)
Bentuk tiruan mengenai suatu lingkungan akan efektif (sesuai dengan
aslinya) bila dilakukan dengan teknik – teknik diorama, ruang - ruang
periodik, penggambaran kembali suasana kota dan tiruan suatu industri.
Tiruan – tiruan tersebut dapat mengajak pengunjung ke dalam suasana
tambang batu bara, hutan, atau bila memungkinkan suasana sebuah
kota masa lalu. Macam teknik simulasi adalah:
1) Diorama
2) Ruang periodik
3) Penggambaran kembali suasana kota
6) Teknik Audio Visual (Audiovisual technique)
Metode suara dan audio visual dapat efektif bila menggunakan
kwalitas yang baik dan penggunaan yang tepat. Pada pusat peragaan
iptek yang dipergunakan selama ini adalah narasi, slide film dan sistem
proyeksi pada planetarium. Sedangkan teknik – tekn ik audiovisual yang
baru adalah dengan menggunakan videotape, videodisc, talking heads,
projected diorama, Chinese mirrors dan multimedia presentation.
7) Prinsip perancangan Ruang Pamer
Ruang pamer dapat berupa ruang seperti kamar atau seperti
grand hall. Terkait dengan perancangan ruang pameran, penataan ruang
berarti mengorganisir unsur-unsur, seperti pengamat, karya, benda
pendukung dan aksesories ruang dengan tujuan agar ruang tersebut
mudah diakses serta nyaman dalam proses interaksi.
29
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Gambar 2.16. Jarak Pandang Manusia ke Objek Pameran
Sumber : Ernest dan Peter Neufert 1996
Ruang pamer memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi,
antara lain benda yang dipajang atau dipamerkan harus benar-benar
terlindung dari pengerusakan, pencurian, kebakaran, kekeringan,
cahaya matahari langsung dan debu.
Gambar 2.17. Sudut Pencahayaan Alami Pada Ruang Pamer
Sumber : Ernest dan Peter Neufert 1996
2.2.6 Ruang Pameran
Ruang Pameran berarti ruang atau gedung tempat
memamerkan benda atau karya seni, (Kamus Besar Bahasa Indonesia
2001). Dalam pameran yang harus diperhatikan adalah perencanaan
ruang, pencahayaan dan wama harus baik sehingga mendukung objek
yang ditujukan kepada konsumen sehingga menarik perhatian (Pile:
540). Dalam area showroom, aktivitas terpenting adalah melihat.
Makna yang ada dapat dipahami dengan cara melihat. Oleh karena itu
unsur pencahayaan pada display bukan hanya menampilkan cahaya
30
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
secara sederhana, tetapi begaimana mendesain unsur pencahayaan
tersebut sehingga dapat meningkatkan minat pengunjung terhadap
objek yang didisplay. Mendisplay barang yang dapat menarik
perhatiaan konsumen adalah menempatkan mata pengunjung pada
arah yang optimal. Warna sebagai unsur visual harus diperhatikan agar
dapat menunjang segala aktivitasnya. Warna tidak bisa ditambahkan
pada bagian akhir finishing dalam perencanaan, namun harus
merupakan bagian dari konsep desain dan harus diperhitungkan dari
awal perencanaan.
Ruang pameran dapat berupa ruang seperti kamar atau seperti
grand hall. Terkait dengan perancangan ruang pameran, penataan
ruang berarti mengorganisir unsur-unsur, seperti pengamat, karya,
benda pendukung dan aksesories ruang dengan tujuan agar ruang
tersebut mudah diakses serta nyaman dalam proses interaksi.
Ruang pamer memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi,
antara lain benda yang dipajang atau dipamerkan harus benar-benar
terlindung dari pengerusakan, pencurian, kebakaran, kekeringan,
cahaya matahari langsung dan debu.
Gambar 2.18. Sudut Pencahayaan Alami Pada Ruang Pamer
Sumber: Ernest dan Peter Neufert 1996
2.2.7 Cafetaria
Cafétaria atau café merupakan tempat makan dan minum yang
terbatas menyajikan roti atau sandwich serta minuman-minuman
ringan yang tidak beralkohol, biasanya erat hubungannya dengan
kantor.
31
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Adapun standar ruang yang ada dalam restoran adalah
sebagai berikut:
1) Diagram operasi bagi sebuah restoran kecil.
Gambar 2.19. Diagram operasi bagi restoran kecil
Sumber : Ernest dan Peter Neufert 1996
2) Standar dimensi kursi dan meja yang digunakan di restoran.
Gambar 2.20. Standar Dimensi Kursi dan Meja Restoran
Sumber : Ernest dan Peter Neufert 1996
3) Standar dimensi aktivitas orang yang sedang makan di kursi dan meja.
32
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Gambar 2.21. Standar Dimensi Aktivitas Pengunjung
Restoran
Sumber : Ernest dan Peter Neufert 1996
2.2.8 Mushola
Musholla merupakan tempat atau rumah kecil menyerupai
masjid yang digunakan sebagai tempat untuk mengerjakan ibadah
33
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
sholat bagi umat Islam. Mushola juga sering disebut dengan surau
atau langgar.
Fungsinya menyerupai masjid, namun ada beberapa hal yang
membedakannya dengan masjid, yaitu:
- Tidak dipergunakan untuk salat Jumat.
- Tidak dapat digunakan untuk iktikaf.
- Kadangkala muholla adalah milik probadi seseorang
- Umumnya berukuran lebih kecil darpiada masjid
Adapun dasar standar ruang yang ada adalam musholla adalah
sebgai berikut:
Gambar 2.22.Standar Dimensi Orang Melakukan Gerakan Sholat
Sumber: Neufert, 2006
2.2.9 Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang
bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Adapun
standar tempat parkir adalah sebagai berikkut:
Gambar 2.21. Standar Dimensi Sepeda dan Motor
Sumber : Ernest dan Peter Neufert, 2006:100
Gambar 2.22. Standar Dimensi Mobil
Sumber : Ernest dan Peter Neufert, 2006:100
34
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Gambar 2.23. Standar Dimensi Bus
Sumber : Ernest dan Peter Neufert, 2006
Gambar 2.24. Standar Dimensi Perputaran Kendaraan
Sumber : Ernest dan Peter Neufert, 2006
Gambar 2.25.Standar Ruang Parkir
Sumber : Ernest dan Peter Neufert, 2006
2.3 Studi Kasus Objek
2.3.1 Pusat Inovasi Agroteknologi UGM
PIAT UGM di Berbah didirikan pada tahun 1975 dengan nama
Kebun Pendidikan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (KP4)
35
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
dengan dibantu The Rockefeller Foundation. Lahan yang memiliki luas
35 hektar ini dibangun di Kecamatan Berbah. KP4 berfungsi sebagai
kebun pendidikan, penelitian, dan pengembangan yang bertemakan
pertanian. Pada tahun 1988, KP4 berubah nama menjadi Kebun
Pendidikan, Penelitian, dan Percobaan Pertanian. Akan tetapi, fungsi
dan tema yang digunakan kurang lebih sama dengan KP4 sebelumnya.
Pada tahun 2004, KP4 kembali kepada nama sebelumnya yaitu Kebun
Pendidikan Penelitian, dan Pengembangan Pertanian hingga pada
tahun 2014. Sampai tahun 2014, fokus dan tema yang digunakan masih
sama. Pada tahun 2015, KP4 Berganti nama menjadi Pusat Inovasi
Agroteknologi dengan fungsi Inovasi dan tema agroteknologi.
Pada tahun 1975, KP4 mulai didirikan untuk menjadi salah satu
alternatif pengelolaan lahan dan memakmurkan petani. Selain itu KP4
juga merupakan alternatif dalam mencanangkan RPPK (Revitalisasi
Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan). Pada tahun 1988 hingga 2004,
KP4 hakekatnya merupakan sarana pendukung penelitian di UGM yang
menjadi model pembelajaran serta sebagai sarana penelitian
mahasiswa.
Pada tahun 2004, selain menjadi sarana pembelajaran dan
penelitian bagi mahasiswa, juga menjadi sarana layanan iptek bagi
masyarakat, konservasi pertanian terpadu, pendidikan lingkungan
berkelanjutan, dan pelestarian keanekaragaman obat Indonesia yang
memadukan aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan
berkelanjutan. Konsep memadukan berbagai aspek tersebut
dilanjutkan hingga tahun 2008 yang dipadukan dengan konsep
pembangunan berkelanjutan. Tahun 2012 hingga 2014, memiliki
konsep sebagai sarana pendukung Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu
sebagai sarana penelitian mahasiswa dan dosen. Pada tahun 2015,
setelah berganti nama, PIAT memiliki konsep dasar sebagai pusat
inovasi pertanian berbasis integrated farming dengan mengedepankan
ekonomi yang berbasis inovasi teknologi ramah lingkungan dan
optimalisasi sumber daya energi.
36
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Pada tahun 1975, KP4 memiliki nama Kebun Pendidikan dan
Penelitian Pertanian Universitas Gadjah Mada. Tahun 2004, KP4
sebagai university teaching farm UGM yang mempunyai visi sebagai
menjadi unsur pendukung pendidikan penelitian dan pengembangan
universitas terbaik bidang sumber daya hayati dan lingkungan hidup di
Asia Tenggara, bertaraf dunia akan diberdayakan sepenuhnya
sebagai wahana untuk transfer pengetahuan (Transfer of Knowledge),
ketrampilan (Transfer of Skills) dan nilai-nilai luhur (Transfer of Values)
di bidang pertanian terpadu dengan praktek langsung di lapangan. KP4
memiliki konsep sebagai wahana transfer pengetahuan, keterampilan,
dan nilai luhur di bidang pertanian.
Gambar 2.26. Pusat Inovasi Agroteknologi UGM
Sumber : : Penulis
Bangunan Pusat inovasi agroteknologi memiliki beberapa
kegiatan yang rutin dilakukan, antara lain :
1. Penelitian
Penelitian yang dilakukan yaitu meneliti hasil pertanian dan menciptakan
suatu produk inovasi yang baru dan dilakukan diruang Laboratorium.
37
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Gambar 2.27. Laboratorium
Sumber : : Dokumen Penulis
Setidaknya ada 6 Laboratorium yang ada di PIAT, antara lain :
1. Laboratorium Pertanian
Fasilitas
a. Laboratorium lapangan rumah kaca, 4 ruang rumah
kaca ( 1 ruang ada 4 meja)
b. Laboratorium pengolahan susu
c. Laboratorium kultur jaringan untuk jamur
d. Laboratorium kultur jaringan tanaman
e. Mesin oven merk Memmert 230 volt /1400 watt suhu
maks 220 derajad
f. Mesin oven merk binder 220 volt/1650 watt suhu maks
300 derajad
g. Autoclave 2 buah
h. Timbangan analitik 2 buah
2. Laboratorium Lapangan Peternakan
Fasilitas :
a. Lahan HMT seluas 1 Ha ( blok II B 1,2,3,4,7,11, Blok IIE8)
b. Lahan pengembalan ternak 3000 m ( Blok IIIA)
c. Kandang tipe individu untuk kambing PE dan kandang
koloni untuk kambing bligon ( Kapasitas kandang koloni
20 ekor, kandang individu 20 ekor)
38
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
d. Kandang individu untuk ternak sapi perah dan potong,
kandang koloni untuk sapi Bali (kapasitas kandang koloni
10 ekor, kandang individu 50 ekor)
e. Populasi Ternak
f. Rumah kompos
g. Kandang jepit
h. Gudang pakan
i. Ternak cacing
j. Digester biogas 3 tipe ( fixed dome, horizontal dome dan floating
dome)
k. Mesin Genset biogas
l. Mesin Chooper biogas
m. Mesin diskmill biogas
n. Kompor biogas
o. Motor biogas
p. Kandang ayam broiler
Kapasitas Kandang : 50.000 ekor
a. kandang ayam close house ukuran 50 m x 7,5 m (1 buah)
b. kandang ayam panggung ukuran 50 m x 7,5 m (1 buah)
c. kandang ayam postal ukuran 49,6 m x 9,90 m (5 buah)
3. Laboratorium Hewan Percobaan Macaca
Luas lahan : 15 x 9 meter
Kapasitas kandang : 10 ekor macaca
Fasilitas :
a) Kandang umbaran 2 buah ukuran
b) Kandang karantina 4 buah ukuran
c) Ruang administrasi
d) Gudang pakan
4. Laboratorium Daur Ulang Sampah (LDUS)
Menempati lahan Blok III B 18 -19 (1,8 Ha)
Fasilitas :
a. Bak Fermentasi besi 44 buah
39
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
b. Bak Fermentasi beton 16 buah
c. Mesin conveyor
d. Mesin chooper
e. Mesin press plastik
f. Ruang display
g. Laboratorium Decomposer
5. Laboratorium & Kebun Anggrek
Luas lahan : 2500 meter
Fasilitas :
a. Lahan Anggrek tanah ukuran 36 x 16 m
b. Meja untuk anggrek Hibrid 30 meja
c. Rak untuk anggrek botol 9 rak
d. Ruangan anggrek botol
e. Ruangan kultur jaringan
f. Ruang tamu dan administrasi
g. Gudang peralatan
6. Laboratorium Lapangan Perikanan
Fasilitas :
Kolam ikan permanen 2 kotak ( Blok IIIB) ukuran 5,45 mx 12,5 m,
Kolam ikan permanen 1 kotak ( Blok IIIA) ukuran 25 m x 40 m, Kolam
ikan permanen 4 kotak ( Blok IIIA) ukuran 15 m x 15 m, Kolam ikan
tanah 3 kotak (Blok IIIA) ukuran 20 m x 25 m.
2. Kunjungan Instansi
Sebagai sarana pendidikan PIAT sering kedatangan instansi tertentu
untuk kebutuhan studi maupun sekedar kunjungan biasa. Untuk itu
perlu adanya ruangan yang cukup lebar dan kapasitas besar untuk
ruang pertemuan.
40
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Gambar 2.28. Ruang Pertemuan
Sumber : : Dokumen Penulis
2.3.2 Pusat Inovasi Otomotif UGM
Gambar 2.29. Pusat Inovasi Otomotif UGM
Sumber : : https://ugm.ac.id/galleries/crop/3074--730x420px.jpg
UGM sebagai salah satu perguruan tinggi yang memiliki peneliti
dan ahli otomotif berupaya melakukan pengembangan teknologi dan
inovasi. Salah satu upaya yang diinisiasi saat ini adalah penelitian dan
pengembangan riset dalam bidang otomotif dengan mendirikan
Innovation Center for Automotive (ICA) atau Pusat Inovasi
Otomotif. Melalui pusat inovasi ini, para peneliti UGM beserta
mahasiswa bisa mengembangkan industri otomotif terbaru, termasuk
pengembangan mobil listrik yang sedang digencarkan pemerintah
guna mengatasi keterbatasan energi dunia.
41
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
"Lembaga riset otomotif ini sebagai jembatan yang mewadahi
penelitian dan pengembangan dalam bidang otomotif di UGM,
pemerintah serta industri. Lembaga ini juga mendukung penguasaan
teknologi industri otomotif nasional sehingga nantinya bisa
menghasilkan brand otomotif lokal dengan mutu terbaik," ujar Kepala
Pusat Inovasi Otomotif UGM, Jayan Sentanuhady, Sabtu (7/12/2013).
Dikatakan Jayan, Pusat Inovasi Otomotif saat ini bertempat di
kompleks kampus UGM Bulaksumur Blok A-6 dengan fasilitas yang
sudah cukup lengkap. Pusat Inovasi Otomotif UGM bahkan sudah
selayaknya sebuah workshop dan center of development dalam
pembuatan kendaraan yang didukung fasilitas pusat desain, 3D
printing dan peralatan manufaktur lainnya. "Semua peralatan dan
fasilitas pendukung yang ada berasal dari beberapa jurusan di
lingkungan Fakultas Teknik UGM, seperti Jurusan Teknik Mesin dan
Industri, Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi serta Teknik
Kimia," imbuhnya.
2.3.3 National Automotive Innovation Center
Gambar 2.30. National Automotive Innovation Center
Sumber : : https://theboar.org/wp-content/uploads/2017/10/National-Automotive-
Innovation-Centre.jpg
National Automotive Innovation Center (NAIC) merupakan
bangunan yang akan menjadi pusat penelitian dan pengembangan
42
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
otomotif terbesar di Eropa dan merupakan kerjasama antara Jaguar
Land Rover, Tata Motors European Technical Center (TMETC) dan
Warwick Manufacturing Group (WMG). NAIC memiliki kapasitas untuk
sekitar 1.000 ilmuwan, insinyur, akademisi, teknisi, perancang dan staf
pendukung yang akan mengerjakan pengurangan karbon, kendaraan
cerdas dan mobil listrik.
Bangunan seluas 33.000 meter persegi dengan fasilitas WMG
saat ini di kampus pusat mencakup ruang pameran seluas 400 meter
persegi yang menampilkan inovasi dan kafetaria yang terbuka untuk
umum. Gedung berlantai empat ini akan menampung ruang realitas
virtual yang besar, studio desain, ruang pertunjukan (cukup besar
untuk empat kendaraan di turntable), platform holografik dan taman
melihat luar ruangan sehingga desain baru dapat dilihat baik dalam
cahaya alami maupun buatan.
Gambar 2.31. Lantai 1 National Automotive Innovation Center
Sumber : : http://cullinanstudio.com/uploads/documents/NAIC_booklet_spreads.pdf
Siswa akan bekerja sama dengan teknisi, dengan ruang
pengajaran langsung di lantai dasar dan ruang seminar dan
laboratorium komputer yang lebih tradisional di lantai atas. Dia
menambahkan bangunan itu memiliki "standar lingkungan yang sangat
tinggi," serta dinding penyerap suara untuk mencegah bergema di
ruang atrium utama. "Bagian penting dari desain bangunan adalah
bahwa hampir semua orang yang datang ke gedung harus melalui area
resepsionis tersebut; kami telah melakukan semua
43
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
yang kami bisa untuk mempromosikan lalu lintas dan kesempatan
untuk berkolaborasi. "
Faktor kunci lainnya adalah melatih dan mendidik generasi
insinyur berikutnya."Kami secara khusus menempatkan area
pengajaran di lantai bawah sehingga orang-orang yang berjalan
melewati bagian depan bangunan dapat melihat aktivitas yang
ditempuh siswa kami. Kami benar-benar ingin membangkitkan
kegembiraan itu dan membawa orang masuk. "
Gambar 2.32. Interior National Automotive Innovation Center
Sumber : : https://theboar.org/wp-content/uploads/2017/10/naic-inside-apr14-
1024.jpg
"Otomotif bukan tentang logam-bashing; Ini adalah industri
berteknologi tinggi yang benar-benar bekerja. Kita membutuhkan
insinyur terbaik, kita membutuhkan insinyur perangkat lunak terbaik,
kita membutuhkan perancang terbaik, dan kita benar-benar ingin
membuka mata orang terhadap berbagai aktivitas yang berlangsung
di sektor ini. "
2.4 Tinjauan Arsitektur Hi-Tech
2.4.1 Pengertian arsitektur Hi-Tech
Pemahaman arsitektur high tech sampai saat ini belum ada
yang benar – benar pasti karna banyak muncul pendapat dari banyak
kalangan yang mendefinisikannya dari sudut pandang yang berbeda,
bahkan masih ada kerancuan tentang pengelompokan style high tech
44
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
sendiri. Ada yang berkata arsitektur yang menerapkan teknologi tinggi,
atau memberikan kesan bangunan yang berteknologi tinggi. Tapi ada
juga yang mengartikan bahwa bangunan high tech merupakan
bangunan yang memadukan arsitektur dengan material industri.
Hi-tech merupakan buah pemikiran modern abad ke-20 yang
mempopulerkan pengunaan material industri. Kron dan Slesin (1984)
menunjukkan bagaimana memadukan produk industri seperti sistem
rak gudang dan penutup lantai pabrik untuk sebuah rumah. Dalam
arsitektur sangat banyak digunakan istilah hi-tech untuk
menginterpretasikan sebuah sistem teknologi yang digunakan pada
suatu bangunan dan semakin populer digunakan pada awal 1970 untuk
menggambarkan keberhasilan teknologi canggih yang dicapai pada
saat itu seperti yang terlihat pada arsitektur Pusat Georges Pompidou,
Paris (1972) karya Renzo Piano dan Richard Rogers yang
memperlihatkan penggunaan material-material kaca dan logam
dengan mengekspose secara transparan bentuk-bentuk jaringan dalam
bangunan serta berbagai fungsi-fungsi layanan seperti eskalator,
walkways dan ornament-ornamen diluar gedung.
Gambar 2.33. Centre Pompindoe oleh Richard Rogers
Sumber : www.richardrogers.co.uk/, Diakses 2017
Pada akhir abad ke-20 arsitektur hi-tech juga dikenal sebagai
Modernisme Akhir atau Ekspresionisme Struktural, adalah sebuah
gaya arsitektur yang muncul pada 1970-an, Arsitektur hi-tech
menggabungkan elemen-elemen dari industri bertekologi tinggi dan
sistem teknologi ke dalam desain bangunan. Arsitektur hi-tech muncul
sebagai modernisme yang mengalami perubahan dari ide-ide
sebelumnya yang dibantu oleh kemajuan teknologi bahkan lebih dalam
mencapai teknologi. Arsitektur hi-tech ini berfungsi sebagai jembatan
45
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
antara modernisme dan post-modernisme. Pada 1980-an, Arsitektur hi-
tech menjadi lebih sulit untuk membedakan dari arsitektur post-
modern. Banyak tema dan ide-ide yang diserap kedalam bahasa
pasca-modern dalam aliran arsitektur
Arsitektur hi-tech Menurut Davies (1988) pengertian hi-tech
dalam arsitektur berbeda dengan hig-tech dalam industri. Bila dalam
industri hi-tech diartikan sebagai teknologi canggih seperti elektronik,
robot, komputer, biji silikon, mobil sport dan sejenisnya. Sedangkan
dalam arsitektur hi-tech diartikan sebagai suatu aliran arsitektur yang
bermuara pada ide gerakan arsitektur modern yang membesar-
besarkan kesan struktur dan teknologi suatu bangunan. Karakteristik
yang menjadi referensi arsitektur hi-tech adalah bangunan yang terbuat
dari material sintetis seperti logam, kaca dan plastik.
Elemen servis dan struktur (Jencks 1990) pada bangunan hi-
tech hampir selalu diperlihatkan di eksterironya sebagai ornamen dan
ukiran. Bangunan hi-tech juga diperlihatkan dengan menggunakan
kaca buram maupun transparan, pemipaan yang saling tumpang tindih,
tangga, eskalator dan lift juga warna – warna cerah yang bertujuan
membedakan fungsi masing – masing elemen struktur dan servis.
Gambar 2.34. Elemen Servis Pompindoe Center
Sumber : Wikipedia.org, Diakses 2017
Arsitektur hi-tech merupakan suatu “ kejujuran “ yang
menyatakan dengan jelas fungsi elemen bangunannya misalnya
tangga, lift, pemipaan, dan lain sebagainya. Perkembangan lebih lanjut,
arsitektur berteknologi tinggi bukan saja tercermin dari struktur
46
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
bagunan tetapi juga pada sistem utilitas bangunan sehingga muncul
istilah smart building dengan karakter hi-tech architecture.
Gambar 2.35. Esklator Pompindoe Center
Sumber : Wikipedia.org, Diakses 2017
Sebagai pelopor arsitektur hi–tech, Norman Foster mampu
menampilkan bangunan – bangunan yang memiliki ciri tersendiri,
seperti yang dicirikannya mengenai arsitektur hi–tech, antara lain yang
menjadi ciri khasnya Norman Foster yaitu selalu mengekspos struktur
dan konstruksi bangunannya. Menampilkan bagian dalam bangunan
yang mempunyai nilai sama pada bagian luar bangunan. Bagian interior
di ekspos, sehingga dapat dilihat dari luar.
Gambar 2.36. Reichtag Dome Karya Norman Foster
Sumber : OpenBuilding.com, Diakses 2017
Mengeluarkan bagian dalam bangunan yang memang
seharusnya berada di dalam sebagai ornament atau sculpture. Dengan
demikian dapat menunjukan kepada orang awam bagaimana suatu
proses penyelesaian konstruksi secara logis, memahami terapan-
terapan konstruksi, gaya-gaya bekerja, dan bahan bangunan yang
digunakan. Selain itu hampir semua desain–desainnya dilapisi
47
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
oleh unsur–unsur transparan pada dinding luarnya, pelapisan struktur
dengan warna abu–abu, pelapisan pipa–pipa saluran, tangga,
eskaltor, elevator, dengan warna perak dan metalik akan menghasilkan
citra arsitektur hi-tech semakin kuat.
Gambar 2.37. Pemakaian Unsur-Unsur Hi-Tech
Sumber : www.telegrap.uk, Diakses 2017
. Didalam arsitektur hi-tech Banyak sekali unsur–unsur yang
digunakan dalam perancangannya. Unsur–unsur yang sering
digunakan diantaranya unsur warna, baja / besi, plastik, serta unsur
kaca. Unsur–unsur tersebut dalam bangunan hi–tech biasanya
digunakan baik pada interior ruangan, fasilitas bangunan seperti lift,
eskalator dan teknologi lainnya yang dipakai pada bangunan tersebut,
maupun pada eksterior (facade) bangunan.
Tokoh utama gaya ini adalah, Sir Norman Foster, Sir Richard
Rogers, Sir Michael Hopkins, Renzo Piano dan Santiago Calatrava.
Pada mulanya bangunan hi-tech disebut oleh sejarawan Reyner
Banham sebagai gudang dilayani karena eksposur tambahan layanan
mereka mekanik di samping struktur. Sebagian besar contoh-contoh
awal memakai baja struktural yang digunakan sebagai bahan pilihan
mereka.
Jadi jika disimpulkan aristektur hi-tech memiliki ciri ekspresi
yang jujur dengan menampilkan/memperlihatkan bagian bangunan
yang umumnya ditutup-tutupi. Ornamen yang merupakan bagian yang
penting dari suatu konstruksi dalam bangunan. Penggunaan bahan-
bahan bangunan yang mencerminkan kemajuan teknologi. Ekspresi
kekuatan struktur yang menggunakan struktur dari rangka baja dan
kabel, serta penggunaan material dari kaca dan bahan metal.
48
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
2.4.2 Karakteristik Arsitektur Hi-Tech
Dalam tulisannya Jencks (1992) juga menuliskan 6 karakteristik
hi-tech building, yang intinya sebagai berikut:
1. Inside out.
Bagian Interior yang diperlihatkan keluar dengan penggunaan
material penutup yang transparan, seperti kaca. Fungsi-fungsi yang
umumnya tertutup/ditutupi namun ditonjolkan keluar, seperti fungsi
servis dan utilitas.
Gambar 2.38. Inside Out Bangunan Arsitektur Hi-Tech
Sumber : http://www.solarworlds.co.uk, Diakses 2017
2. Celebration of process.
Penekanan terhadap pemahaman mengenai konstruksinya
sehingga muncul suatu pemahaman dari seorang awam ataupun
seorang ilmuwan. Sebagai catatan yang ditulis oleh Charles Jencks
mengenai Norman Foster, yaitu ciri khas dari pekerjaan Norman Foster
yang terkesan dapat mengungkapkan sesuatu yang lebih daripada
arsitek manapun dalam cara penyelesaian dengan ide-ide
cemerlangnya yang mengembangkan suatu rancangan sesuai dengan
zamannya sehingga kegunaan dan tampak dari bangunan tersebut
merupakan suatu mekanisme yang sempurna.
3. Transparan, pelapisan dan pergerakan
Ketiga kualitas keindahan ini hampir selalu ditonjolkan secara
jelas, kegunaan yang lebih luas dari kaca yang transparan dan tembus
cahaya, pelapisan dari pipa-pipa saluran, tangga dan struktur, serta
penekanan pada escalator dan lift sebagai suatu unsur yang bergerak
merupakan karateristik dari bangunan hi-tech.
49
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Gambar 2.39. Contoh Pengaplikasian Tiga Unsur Arsitektur Hi-Tech
Sumber : Rh89.deviantart.com, Diakses 2017
4. Pewarnaan yang cerah dan merata.
Hal ini ditujukan untuk memberikan perbedaan yang jelas
mengenai jenis struktur dan utilitas, juga untuk mempermudah para
teknisi dalam membedakannya dan memahami penggunaannya
secara efektif. Pada karya Richard Rogers yaitu bangunan Pampidou
Center dan Inmos Factory menggunakan warna-warna yang cerah.
Gambar 2.40. Pemakaian Warna yang Berbeda
Sumber : another29.exblog.jp, Diakses 2017
5. A light weight filigree of tensile members.
Baja-baja tipis penopang merupakan kolom Doric dari bangunan
hi-tech, sekelompok kabel-kabel baja penopang dapat membuat
mereka lebih ekspresif dalam pemikiran mengenai penyaluran gaya-
gaya pada struktur.
6. Optimistic confidence in a scientific cultural
Bangunan hi-tech dapat mewakili kebudayaan/peradaban masa
depan yang serba scientific, sehingga pada saat itu tetap bisa dipakai
dan tidak ketinggalan zaman. Hasilnya lebih mendalam pada suatu
50
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
metode kerja, perlakuan pada material, warna-warna dan pendapatan,
dibandingkan dengan prinsip-prinsip komposisi.
BAB V
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
5.1 Konsep Lokasi Terpilih
5.1.1 Lokasi Terpilih
Berdasarkan hasil analisis dan pertimbangan yang telah
dilakukan pada bab III, maka site terpilih yang tepat untuk mendirikan
Pusat Inovasi Otomotif ada di kecamatan Sukolilo. Banyak pertimbangan
yang menjadikan site ini terpilih, diantaranya adalah Aksesnya yang
mudah.
Gambar 5.1 Site eksisting
Sumber: Analisis Penulis, 2017
149
150
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
5.1.2 Data Site Terpilih
Gambar 5.2 Site eksisting
Sumber: Analisis Penulis, 2017
Tapak yang terpilih adalah tapak alternatif I, yaitu sebuah lahan
dengan luas ± 8.250 m2 (0,8 Ha) Tapak tersebut dianggap memliki
potensi terutama letaknya yang strategis, jika dilihat dari konteks kota
tapak terletak pada Unit pengembangan I. Tapak berada di Jl. Dr.Ir.H.
Soekarno, kec. Sukolilo, Kota Surabaya yang dikenal sebagai
kawasan wisata pendidikan yang dekat dengan kampus ITS.
Berdasarkan Rencana Unit Pengembangan Wilayah Darat
Kota Surabaya di dalam Rencana Tata Ruang W ilayah (RTRW) Kota
Surabaya Tahun 2008 , Unit Pengembangan I:
e. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) = 70 % bangunan 30 %
RTH
f. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) = 1.8
g. Garis Sempadan Bangunan = 6 meter
h. Batas – Batas Tapak
Utara : Toyota Auto 2000 Kertajaya
Timur : Perumahan Warga
Selatan : Hartono Kertajaya Indah
Barat : Perumahan Warga
151
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Gambar 5.3 Potongan jalan
Sumber: Analisis Penulis, 2017
a. Batasan Site :
Utara : Toyota Auto 2000 Kertajaya
Gambar 5.4 Toyota Auto 2000 Kertajaya
Sumber: street view, 2017
Selatan : Hartono Kertajaya Indah
Gambar 5.5 Hartono Kertajaya Indah
Sumber: street view, 2017
152
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Barat : Ruko
Gambar 5.6 Ruko
Sumber: street view, 2017
Timur : Pemukiman Warga
Gambar 5.7 Pemukiman Warga
Sumber: street view, 2017
153
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
b. Potensi site
Potensi di luar site
Gambar 5.8 Lingkungan site Sumber: Dokumentasi, 2017
Potensi dalam site
1) Kondisi topografi site datar karena letaknya yang berada di
samping sungai dan tekstur tanah keras.
Gambar 5.9 Kondis site terpilih
Sumber : Dokumentasi, 2017
154
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
2) Terdapat jaringan air dari PDAM.
3) Vegetasi yang terdapat pada site berupa pohon peneduh yang
akan mengurangi suhu panas site.
Gambar 5.10 Vegetasi di dalam site
Sumber : Dokumentasi, 2017
5.2 Konsep Fungsional
5.2.1 Program ruang
Program ruang pada Pusat inovasi otomotif kota Surabaya
dikelompokkan menjadi empat.Dengan rincian ruang sebagai berikut :
a. Kelompok kegiatan utama
Tabel 5.1. Besaran ruang kelompok ruang utama
No Jenis Ruang Luas (m2)
1. Lobby 210
2. R. Penelitian 360
3. R. Pendidikan dan latihan 854
Jumlah 1424
Sumber: Analisis Penulis 2017
b. Kelompok kegiatan Penunjang
Tabel 5.2 Besaran ruang kelompok ruang penunjang
No Jenis Ruang Luas (m2)
155
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
1. Ruang Pameran Tidak Tetap 2673
2. Ruang Pameran Tetap 1585
3. Auditorium 701
4. Perpustakaan 308
5. Lab. Otomotif Mobil 328
6. Lab. Otomotif Motor 328
7. Food court 152,6
8. Mushola 38,7
9. ATM center 9
Jumlah 6187
Sumber: Analisis Penulis, 2017
c. Kelompok kegiatan Pengelola
Tabel 5.3 Besaran ruang kelompok kegiatan pengelola
No Jenis Ruang Luas (m2)
1. R. General Manager 28,67
2. R. Sekretaris 6,7
3. R. Bidanng keuangan 38
4. R. Teknis pelayanan dan
pengmbangan
95
5. R. Teknis Umum 144,8
6. R. Rapat 105
7. Toilet 12,8
Jumlah 431
Sumber: Analisis Penulis, 2017
d. Kelompok kegiatan servis
Tabel 5.4 Kelompok kegiatan servis
No Jenis Ruang Luas (m2)
1. Scurity 19,4
156
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
2. Gudang 30
3. R. ganti 24,37
4. Dapur 7,28
5. R. ME 87
7. Janitor 18
8. Ruang Pompa 16
Jumlah 178
No Jenis Ruang Luas (m2)
9. Area parkir pengelola 443
10. Area parkir pengunjung 9436
Jumlah 9879
Sumber: Analisis Penulis, 2017
e. Rekapitulasi besaran ruang
Tabel 5.5 Rekapitulasi besaran ruang
No. Kelompok Ruang Jumlah luas (m2 )
1. Kelompok kegiatan utama 1424
2. Kelompok kegiatan Penunjang 6187
Kelompok kegiatan Pengelola 431
3. Kelompok Servis 10048
Jumlah 18090
Sumber: Analisis Penulis, 2017
5.2.2 Persyaratan Ruang
a. Kelompok kegiatan utama
Tabel 5.6 Persyaratan ruang kelompok ruang utama
No Jenis Ruang Penghawaan Pencahayaan
Alami Buata
n
Alami Buata
n
1. Lobby √ - √ √
2. R. Penelitian √ √ √ √
157
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
3. R. Pendidikan dan latihan √ √ √ √
Sumber: Analisis Penulis, 2017
b. Kelompok kegiatan Penunjang
Tabel 5.7 Persyaratan ruang kelompok ruang penunjang
No Jenis Ruang Penghawaan Pencahayaan
Alami Buatan Alami Buatan
1. Ruang Pameran √ √ √ √
2. Gallery √ √ √ √
3. Auditorium √ √ √ √
4. Perpustakaan √ √ √ √
5. Lab. Otomotif Mobil √ √ √ √
6. Lab. Otomotif Motor √ √ √ √
7. Food court √ √ √ √
8. Mushola √ √ √ √
9. ATM center √ √ √ √
Sumber: Analisis Penulis, 2017
c. Kelompok kegiatan Pengelola
Tabel 5.7 Persyaratan ruang kelompok ruang pengelola
No Jenis Ruang Penghawaan Pencahayaan
Alami Buatan Alami Buatan
1. R. General Manager √ √ √ √
2. R. Sekretaris √ √ √ √
3. R. Bidanng keuangan √ √ √ √
4. R. Pelayanan dan
pengembangan
√ √ √ √
5. R. Teknis Umum √ √ √ √
6. R. Rapat √ √ √ √
7. Toilet √ - √ √
158
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Sumber: Analisis Penulis, 2017
d. Kelompok kegiatan servis
Tabel 5.9 Persyaratan ruang kelompok servis
No Jenis Ruang Penghawaan Pencahayaan
Alami Buatan Alami Buatan
1. Scurity √ √ √ √
2. Gudang √ - √ √
3. Dapur √ - √ √
4. R. ganti √ - √ √
5. R. ME √ - √ √
7. Janitor √ - √ √
8. Ruang Pompa √ - √ √
9. Area parkir pengelola √ - √ √
10. Area parkir pengunjung √ - √ √
Sumber: Analisis Penulis, 2017
5.2.3 Hubungan Ruang
Gambar 5.11 Hubungan ruang
Sumber: Analisis Penulis, 2017
159
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
5.2.4 Sirkulasi Ruang
a. Sirkulasi pengunjung
Gambar 5.12 Sirkulasi pengunjung
Sumber: Analisis Penulis, 2017
b. Sirkulasi pengelola
Gambar 5.13 Sirkulasi pengelola
Sumber: Analisis Penulis, 2017
160
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
c. Sirkulasi servis
Gambar 5.14 Sirkulasi servis
Sumber: Analisis Penulis, 2017
5.3 Konsep Kontekstual
5.3.1 Terhadap Gerak Matahari
Tapak berada di Jl. Dr.Ir.H. Soekarno, Kota Surabaya dengan
menghadap ke arah timur laut dan temperatur kota yang cukup panas.
Kondisi eksisting lingkungan sekitar tapak adalah mayoritas perumahan
namun ada beberapa bangunan tinggi disekitar tapak tersebut.
Gambar 5.15 Sinar Matahari Pada Site
Sumber: Penulis, 2017
161
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
1) Intensitas sinar matahari pagi hari yang tinggi dan sinar
matahari sore yang mengganggu kenyamanan secara
termal, maka untuk mengurangi panas matahari pada sisi
bangunan sebelah timur dan barat diberikan elemen masif
seperti sun shading, dinding tertutup, green wall sebagai
barier untuk mereduksi sinar matahari yang berlebih.
2) Masa bangunan dibuat pipih mengikuti site sehingga
penghawaan alami lebih banyak.
3) Memperbanyak vegetasi pada tapak dan pohon yang
digunakan berjenis pohon peneduh.
4) Membuat void pada bangunan yang memiliki massa lebar
untuk memberikan pencahayaan dan pengawaan alami yang
maksimal.
5) Pemilihan warna–warna terang untuk mengurangi
penyerapan panas sinar matahari ke bangunan.
6) Memanfaatkan sinar matahari yang berlebih untuk
menciptakan energi alternatif dengan menggunakan solar
panel dan membuat nya menjadi bagian dari elemen desain.
7) Membuat reflection pooluntuk menurunkan suhu lingkunan
sekitar bangunan.
8) Membuat desain atap green roof untuk mereduksi panas
yang masuk ke dalam bangunan.
Berdasarkan arah sinar matahari maka diperoleh zoning
sebagai berikut. Area penunjang berada disisi barat yang terkena sinar
matahari cukup banyak dan area utama dan pengelola berada di
tengah sehingga tidak terlalu silau dengan matahari sore. Untuk ruang
servis berada paling belakang.
162
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Gambar 5.16 Zoning Sinar Matahari
Sumber: Analisis Penulis, 2017
5.3.2 Terhadap Kebisingan
Gambar 4.17. Kebisingan di sekitar Tapak
Sumber: Penulis, 2017
1. Menempatkan ruang–ruang yang membutuhkan tingkat kebisingan
rendah jauh dari titik–titik yang menimbulkan kebisingan.
2. Menggunakan material kedap suara pada eksterior maupun interior
di ruang yang membutuhkan syarat kedap suara.
3. Memperbanyak vegetasi untuk mengurangi suara yang disebabkan
oleh kendaraan serta menggunakan desain pagar tanah yang
diangkat sebagai barier gelombang udara, karena tanah
163
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
merupakan media yang sangat bagus untuk menyerap suara
sehingga suara yang sampai ke dalam bangunan tidak terlalu
menimbulkan gangguan.
4. Menggunakan vegetasi di sekeliling tapak yang berpotensi
menimbulkan kebisingan sebagai diffuse gelombang suara yang
akan membuat suara dari sumber kebisingan akan berkurang.
5. Zoning
Berdasarkan dari kebisingan maka diperoleh zoning sebagai
berikut. Area kegiatan penunjang dan servis berada di dekat sumber
kebisingan karena area tersebut tidak terlalu membutuhkan
ketenangan, area utama dan pengelola berada di tengah site karena
area tersebut lebih membutuhkan ketenangan.
Gambar 5.18 Zoning Kebisingan
Sumber: Analisis Penulis, 2017
5.3.3 Aksesibilitas Bangunan
a. Site berada di dekat persimpangan sehingga main entrence harus
berjarak minimal 20 m dari persimpangan guna mengurangi
kemacetan.
b. Untuk menghindari kemacetan pada bangunan maka entrence dan
pintu keluar tidak satu area dan berada pada sisi jalan yang berbeda.
c. Bangunan Pusat Inovasi otomotif merupakan bangunan yang
memiliki banyak fungsi sehingga aksesibilitas bangunan akan
menjadi perhatian khusus. Pada bangunan ini akan terdapat dua
ruang penerimaan yaitu berupa lobby dan plaza, lobby sebagai
penerima pengunjung yang ingin melakuka kegiatan R & D
sedangkan plaza akan digunakan untuk menerima pengunjung yang
164
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
hendak mengunjungi fasilitas penunjang pada Pusat inovasi
otomotif,
Masuk
Kawasan
Lobby Bangunan
Plaza Bangunan
Gambar 5.19 Aksesibilitas penerimaan pengunjung
Sumber: Analisis Penulis, 2017
d. Pemanfaatan Travelator sebagai sirkulasi antar bangunan dan antar
ruang.
e. Zoning
Berdasarkan aksesibilitas maka diperoleh zoning sebagai berikut.
Bagian ruang yang memerlukan aksesibilitas tinggi antara lain
kelopok ruang utama, Penunjang dan servis berada di dekat dengan
jalan, sedangkan ruang pengelola berada di belakang kelompok
ruang kegiatan utama.
5.3.4 Analisa View
Gambar 5.20 Zoning Aksesibilitas
Sumber: Analisis Penulis, 2017
Lokasi tapak berbatasan dengan permukiman dan bangunan
tinggi seperti apartemen dan kampus.
165
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Gambar 5.21View Potensial ke dalam SIte
Sumber: Penulis, 2017
1. Membuat plasa pada titik pertemuan Jl. Soekarno-Hatta supaya
dapat terlihat dari berbagai arah
2. View from site tidak terlalu menarik sehingga dimaksimalkan view to
site dengan bangunan yang menarik
3. Pada sisi bangunan yang menghadap ke arah utara hingga timur
dimaksimlkan dengan bukaan bukaan lebar sehingga pengunjung
dapat melihat view.
5.3.5 Zoning Akhir
Gambar 5.22 Zoning Akhir
Sumber: Analisis Penulis, 2017
166
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
1. Kelompok kegiatan penunjang berada di dekat jalan sehingga akan
mempermudah aksesibilitas pengujung.
2. Kelompok kegiatan pengelola berada di dekat kelompok kegiatan
utama sehingga akan mempermudah akses pengelola untuk menuju
ke bangunan utama.
3. Kelompok kegiatan servis berada di dekat kelompok kegiatan utama
sehingga akan mempermudah akses pengelola untuk menuju ke
bangunan utama.
4. Kelompok utama berada di tengah tengah dan sehingga mudah
untuk diakses dari kegiatan manapun.
5.4 Konsep Aspek Teknis
a. Pondasi mini pile
Gambar 5.23 Mini Pile
Sumber: http://belajarsipil.blogspot.co.id/2017
Pondasi tiang pancang merupakan suatu konstruksi pondasi yang mampu
menahan gaya ortogonal ke sumbu tiang dengan cara menyerap lenturan.
Pondasi mini pile merupakan pondasi tiding pancang dengan ukuran yang
lebih kecil.
Kelebihan Pondasi mini pile :
Mutu beton terjamin karena dibuat pabrikasi.
Pondasi dapat mencapai daya dukung tanah yang paling keras.
167
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Pemasangan tidak di pengaruhi oleh muka air tanah
Daya dukung pada penggunaan tiang kelompok atau grup (satu
beban tiang ditahan oleh dua atau lebih tiang) sangat kuat.
Harga tiang pancang relatif murah bila dibandingkan dengan pondasi
sumuran.
b. Struktur kolom
Kolom merupakan struktur yang meneruskan beban seluruh
bangunan ke pondasi. Jenis struktur kolom yang dapat diterapkan pada
bangunan Pusat Inovasi Otomotif adalah kolom beton bertulang.
Kelebihan:
Gambar 5.24 Struktur Kolom Beton Bertulang
Sumber: signalreadymix.com
(1) Kekuatan menahan beban yang sangat tinggi.
(2) Mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan, dan cetakannya dapat dipakai
lebih dari sekali tergantung kualitas cetakannya.
(3) Lebih awet dan tahan terhadap api karena terdapat selimut beton yang
melindungi tulangan baja di dalamnya.
Kekurangan:
(4) Mempunyai kuat tarik yang rendah sehingga diperlukan penggunaan
tulangan tarik.
(5) Waktu pengerjaan beton bertulang Beton masih mempunyai sifat
mengembang dan menyusut jika terjadi perubahan suhu, sehingga perlu
dibuat dilatasi untuk mencegah terjadinya retakan–retakan.
c. Dinding
168
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
1) Dinding Masif
Dinding masif akan digunakan sebagai pembatas antara ruang luar dan
ruang dalam bangunan dan untuk ruang yang tdak memerlukan
fleksibilitas. Material yang akan digunakan adalah batu bata.
2) Diniding tidak masif
bahan yang di digunakan antara adalah partisi dan sekat ruang berupa
pintu.Dinding tidak massif akan digunakan untuk ruang yang
membutuhkan fleksibilitas sehingga fungsi ruang dapat di
5. Material logam pada eksterior
Ditinjau dari letaknya yan berada dekat dengan laut sehingga rawan
dengan korosi maka material pada bangunan Pusat inovasi otomotif
harus tahan terhadap korosi, material yang akan digunakan antara lain:
1) Aluminium composite panel
Aluminium composit panel merupakan bahan material bangunan yang
biasanya berbentuk panel datar yang terbuat dari bahan composite yaitu
menggunakan dua lapisan aluminium yang disekat pada bagian
tengahnya menggunakan bahan non aluminium.Aluminium composite
panel menggunakan lapisan cat polyester. Hal ini membuatnya tahan
terhadap korosi sehingga tidak mudah berkarat.
2) Stainless steels
Stainless steels mempunyai ketahanan yang baik terhadap korosi
karena elemen paduan utamanya adalah besi, chromium dan nikel
dimana nikel membentuk lapisan oksida yang melindungi logam
terhadap reaksi dengan lingkungannya.
5.5 Konsep Aspek Kinerja
5.5.1 Sistem Pencahayaan
a. Sistem Pencahyaan otomatis
Sistem pencahayaan yang digunakan pada bangunan ini
menggunakan sistem otomatis dengan memanfaatkan sensor Light
Dependent resistor (LDR).
LD ADC Microcontrolle DAC Lampu
Gambar 5.25 Sistem lampu otomatis
Sumber : Analisis penulis, 2017
169
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
b. Sistem tirai otomatis
LD ADC
Microcontrolle
DAC Mesin
penggerak
Gambar 5.26 Sistem tirai otomatis
Sumber : Analisis penulis, 2017
Keterangan :
(1) Light Dependent resistor (LDR), berfungsi sebagai sensor
cahaya
(2) Microcontroller, berisi program aplikasi yang berfungsi untuk
mengendalikan kinerja keseluruhan sistem.
(3) ADC (Analog to Digital Converter), berfungsi agar sinyal
input dapat diolah oleh microcontroller,
(4) DAC (Digital to Analog Converter) agar sinyal output
microcontroller dapat dimengerti oleh sistem aktuator.
5.5.2 Sistem Pemadam Kebakaran
a. Kelompok kegiatan utama
Tabel 5.10 Fire Protection kelompok ruang utama
No Ruang Fire Protection
1. Lobby Smoke Detector,Splinker
2. R. Penelitian Smoke Detector,Splinker
3. R. Pendidikan dan latihan Fire extinguisher
Sumber: Analisis Penulis, 2017
b. Kelompok kegiatan penunjang
Tabel 5.11 Fire Protection kelompok ruang penunjang
No Jenis Ruang Fire Protection
1. R. Pameran Smoke Detector,Splinker
CO2
2. Gallery Smoke Detector,Splinker
CO2
3. Auditorium Smoke Detector,Splinker
170
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
4. Perpustakaan Smoke Detector,Splinker
5. Lab Otomotif Mobil Fire extinguisher
6. Lab Otomotif Motor Fire extinguisher
7. Food court Fire extinguisher
8. Mushola Fire extinguisher
9. ATM center Fire extinguisher
Sumber: Analisis Penulis, 2017
c. Kelompok kegiatan pengelola
Tabel 5.12 Fire Protection kelompok ruang penngelola
No Jenis Ruang Fire Protection
1. R. Pimpinan Fire extinguisher
2. R. Sekretaris Fire extinguisher
3. R. Bidanng keuangan Fire extinguisher
4. R. Teknis pelayanan dan
pengmbangan
Fire extinguisher
5. R. Teknis Umum Fire extinguisher
6. R. Rapat Fire extinguisher
7. R.VIP/Tamu Fire extinguisher
8. Toilet -
Sumber: Analisis Penulis, 2017
d. Kelompok kegiatan servis
Tabel 5.13 Fire Protection kelompok servis
No Jenis Ruang Fire Protection
1. Scurity Fire extinguisher
2. Gudang Fire extinguisher
3. Dapur Fire extinguisher
4. R. ganti Fire extinguisher
5. R. ME Fire extinguisher
171
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
7. Janitor -
8. Ruang Pompa Fire extinguisher
Sumber: Analisis Penulis, 2017
5.5.3 Sistem Transportasi Vertikal
a. Eskalator
Gambar 5.27 Eskaloator
Sumber : Analisis Penulis, 2017
Sesor infra merah ADC Microcontroller DAC Mesin
penggerak
Gambar 5.28 Sistem otomatis pada eskaloator
Sumber : Analisis Penulis, 2017
b. Tangga, digunakan untuk menghubungkan antara zona vertikal yang
mempunyai keefektifan penggunaan hingga 3 lantai
Gambar 5.29 Tangga
Sumber : Analisis Penulis, 2017
172
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
c. Lift atau disebut juga elevator adalah alat utama yang digunakan untuk
transportasi vertikal dalam bangunan gedung bertingkat banyak
(Highrise Building].
Gambar 5.30 Lift
Sumber : http://www.propertydocumentverification.com/,2017
5.5.4 Sistem Jaringan Listrik
a. PLN
b. Panel surya
Gambar 5.31 Sistem jaringan listrik
Sumber : Analisis Penulis, 2017
Gambar 5.32 Sistem Panel surya
Sumber : Analisis Penulis, 2017
173
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Keterangan :
PLN : Perusahaan listrik negara
ATS : Automatic transfer switch
MDP : Main distribution panel
SDP : Sub distribution panel
5.5.5 Sistem Jaringan Air Bersih
Gambar 5.33 Sistem jaringan air bersih
Sumber : Analisis Penulis, 2017
5.5.6 Sistem Jaringan Air kotor
1) Black Water, akan dialirkan menuju septictank.
Limbah
padat
Septictank
Sumur
resapan
Gambar 5.34 Sistem jaringan black water
Sumber: Analisis Penulis, 2017
2) Grey Water, disalurkan menuju ke water treatment dan ke tangki
penampungan yang kemudian dapat dimanfaatkan kembali untuk
kegiatan sehari – hari seperti menyiram tanaman, dll.
3) Air kotor dari dapur tidak akan langsung di buang ke roil kota melainkan
akan di lakukan treatment terlebih dahulu.
174
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Gambar 5.35 Proses pengolahan air limbah
Sumber : KepMenLH no: 03 th 1998: Maksimal Biochemical Oxigen Demand (BOD)
Test 50mg/L
Gambar 5.36 pengolahan air limbah
Sumber : http://sejahterarayafiber.com/wp-content/uploads/2016/06/Sistem-
Pengolah-Limbah-Biofilter-Anaerob-Aerob-Biofive.jpg. 2017
5.5.7 Sistem Penyiram Tanaman
Moisture sensor ADC Microcontroller DAC Pompa
penyiram
Gambar 5.37 Sistem jaringan air bersih
Sumber : Analisis Penulis, 2017
Keterangan :
Moisture sensor, berfungsi untuk mengetahui kelembapan tanah
Microcontroller, berisi program aplikasi yang berfungsi untuk
mengendalikan kinerja keseluruhan sistem.
175
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
ADC (Analog to Digital Converter), berfungsi agar sinyal input
dapat diolah oleh microcontroller,
DAC (Digital to Analog Converter) agar sinyal output
microcontroller dapat dimengerti oleh sistem aktuator.
5.5.8 Sistem Pengkondisian Udara
a. Kelompok kegiatan utama
Tabel 5.14 Sistem penghawaan buatan kelompok ruang utama
No Ruang Penghawaan buatan
1. Lobby -
2. R. Penelitian AC Split Ducting
3. R. Pendidikan dan latihan AC Split Ducting
Sumber: Analisis Penulis, 2017
b. Kelompok kegiatan penunjang
Tabel 5.15 Sistem penghawaa buatan kelompok ruang penunjang
No Jenis Ruang Penghawaan buatan
1. R. Pameran AC Split Ducting
2. Gallery AC Split Ducting
3. Auditorium AC Split Ducting
4. Perpustakaan AC Split Ducting
5. Lab Otomotif Mobil -
6. Lab Otomotif Motor -
7. Food court AC Split Ducting
8. Mushola Fan
9. ATM center AC Split Ducting
Sumber: Analisis Penulis, 2017
c. Kelompok kegiatan pengelola
Tabel 5.16 Sistem penghawaan buatan kelompok ruang pengelola
No Jenis Ruang Penghawaan buatan
176
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
1. R. General Manager AC Split Ducting
2. R. Sekretaris AC Split Ducting
3. R. Bidanng keuangan AC Split Ducting
4. R. Teknis pelayanan dan
pengmbangan
AC Split Ducting
5. R. Teknis Umum AC Split Ducting
6. R. Rapat AC Split Ducting
7. R.VIP/Tamu AC Split Ducting
8. Toilet -
Sumber: Analisis Penulis, 2017
d. Kelompok kegiatan servis
Tabel 5.17 Sistem penghawaan buatan Kelomook ruang servis
No Jenis Ruang Penghawaan buatan
1. Scurity Fan
2. Gudang -
3. Dapur -
4. R. ganti -
5. R. ME -
7. Janitor -
8. Ruang Pompa -
Sumber: Analisis Penulis, 2017
5.5.9 Sistem Keamanan
a. Kelompok kegiatan utama
Tabel 5.18 Sistem keamanan kelompok ruang utama
No Ruang Sistem keamanan
1. Lobby CCTV, Access card
2. R. Penelitian CCTV
3. R. Pendidikan dan latihan -
Sumber: Analisis Penulis, 2017
177
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
b. Kelompok kegiatan penunjang
Tabel 5.19 Sistem Kemanan Kelompok ruang penunjang
No Sistem keamanan
1. R. Pameran CCTV, Access card
2. Gallery CCTV, Access card
3. Auditorium -
4. Perpustakaan CCTV, Access card
5. Lab Otomotif Mobil CCTV
6. Lab Otomotif Motor CCTV
7. Food court -
8. Mushola -
9. ATM center CCTV
Sumber: Analisis Penulis, 2017
c. Kelompok Pengelola
Tabel 5.20 Sistem keamanan kelompok ruang pengelola
No Jenis Ruang Sitem keamanan
1. R. General Manager CCTV, Access card
2. R. Sekretaris -
3. R. Bidanng keuangan CCTV, Access card
4. R. Teknis pelayanan dan
pengembangan
CCTV, Access card
5. R. Teknis Umum CCTV, Access card
6. R. Rapat CCTV, Access card
7. R.VIP/Tamu CCTV, Access card
8. Toilet -
Sumber: Analisis Penulis, 2017
178
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
d. Kelompok kegiatan servis
Tabel 5.21 Sistem keamanan kelompok ruang servis
No Jenis Ruang Sisitem keamanan
1. Scurity -
2. Gudang -
3. Dapur -
4. R. ganti -
5. R. ME -
7. Janitor -
8. Ruang Pompa -
Sumber: Analisis Penulis, 2017
5.5.10 Sistem Jaringan MATV
Sistem matv yang digunakan dalam bangunan terdiri dari dua, yaitu :
c. Headend MATV
Headend adalah pusat dari sebuah jaringan TV kabel sebagai
penyalur saluran tv yang dikehendaki yang sudah di setting
sedemikian rupa untuk di distribuskan titik televisi.
d. Jaringan Distribuasi MATV
Dari headend kemudian didistribusikan ke titik tv melalui media
kabel. Ada 3 hal yang harus diperhatikan dengan jaringan
pendistribusian yaitu :
Kabel Coaxial
Sistem distribusi MATV menggunakan media kabel yang
digunakan adalah kabel coaxial RG 6 maupun RG 11 dengan
kwalitas yang bagus, impedansi 75 Ohm. Hal ini berkaitan
dengan losses dari kabel tersebut.
Booster Amplifier
Pemasangan booster amplifier harus terukur dengan tepat,
kalau tidak akan timbul noise pada sistem distribusinya.
Amplifier ini sangat diperlukan sebab setiap kabel coaxial
punya looses untuk menaikkan signal kembali diperlukan
adanya booster amplifier.
179
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Gambar 5.38 Sistem MATV
Sumber: parabolajogja.com,2017
5.5.11 Sistem Jaringan Telekomunikasi
Sistem komunikasi di suatu bangunan dapat terbagi menjadi
dua, yaitu komunikasi internal dan eksternal bangunan.
c. Komunikasi Internal
Komunikasi yang terjadi antara suatu tempat ke tempat lain
yang masih di dalam satu bangunan yang sama. Alat yang
digunakan dalam komunikasi internal adalah :
Speaker/sound system dan car call untuk komunikasi umum
satu arah
Intercom, HT untuk penggunaan individual dua arah
Local Area Network (LAN) yaitu sistem komunikasi data
berkecapatan tinggi berupa pertukaran informasi antar
komputer antar ruangan dalam bangunan.
d. Komunkasi Eksternal
Merupakan komunikasi dari dalam dan keluar bangunan, berupa
:Telepon, untuk pembicaraan individual dua arah
Faximile, komunikasi melalui jaringan telepon dengan
catatan tertulis langsung.
Sistem PABX sebagai sentral telepon antar sambungan
cabang/ nomor extension yang satu dengan sambungan
cabang/ nomor extension yang lain
180
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Gambar 5.39 Sistem Telekomunikasi
Sumber: yayasoraya16.blogspot.com,2017
5.5.12 Sistem Jaringan Internet
a. Jaringan Satelit
Satelit merupakan salah satu medium yang digunakan dalam
transmisi komunikasi. Sistem transmisi data dengan jaringan satelit
juga disebut dengan VSAT (Very Small Aperture Terminal).
Keunggulan VSAT yakni mecakup jangkauan terjauh, dapat
mencapai setengah permukaan bumi karena menggunakan relay
dari satelit. Adapun kekurangannya antara lain koneksinya rentan
terhadap gangguan cuaca, bumi yang relatif jauh mengakibatkan
adanya delay propagansi yang signifikan.
Gambar 5.40 Sistem jaringan satelit
Sumber: aptika.kominfo.go.id,2017
b. Wi-Fi
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, istilah Wi-Fi
dalam bahasa Inggris ber-sinonim dengan WLAN (wireless local
area network). Oleh karenanya Wi-Fi dikenal juga dengan cara
terhubung dengan Internet menggunakan titik akses (hotspot)
181
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
terdekat. Titik akses tersebut biasanya terhubung dengan BTS
(Base Transciever Station) yang merupakan tower penguat
pemancar sinyal seluler.
Gambar 5.41 Sistem jaringan wifi
Sumber: aptika.kominfo.go.id,2017
c. Jaringan Kabel (Fiber Optik)
Kabel fiber optik adalah sebuah kabel yang terbuat dari fiber kaca
dengan teknologi canggih dan mempunyai kecepatan transfer data
yang lebih cepat daripada kabel biasa. Dalam penggunaan serat
optik ini, terdapat beberapa keuntungan antara lain :
Mampu membawa banyak data atau memuat kapasitas
informasi yang sangat besar dengan kecepatan transmisi
mencapai Gigabyte perdetik.
Biaya pemasangan dan pengoperasiannya relatif rendah
Mempunyai tingkat keamanan yang lebih tinggi.
Ukurannya kecil dan ringan sehingga hemat pemakaian ruang.
Gambar 5.42 Sistem jaringan fiber optic
Sumber: zetchcorner.wordpress.com,2017
182
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
5.5.13 Sistem Penangkal Petir
Penangkal Petir Elektrostatis
Prinsip kerja penangkal petir elektrostatis mengadopsi sebagian
sistem penangkal petir radioaktif, yaitu menambah muatan pada
ujung finial / splitzer agar petir selalu memilih ujung untuk disambar.
Kelebihan :
Praktis, mudah, dan murah dalam perawatan dan
pemasangannya.
Tingkat jangauan radius perlingan yang luas.
Gambar 5.43 Sistem penangkal petir elektrolisis
Sumber: putrapenangkalpetir.blogspot.com,2017
Dalam definisi proteksi atau perlindungan sambara petir
terdapat 2 (dua) type sistem proteksi:
a. Ekterrnal Proteksi ( Perlindungan Luar Gedung )
Ekternal proteksi adalah suatu sistem penyalur petir yang
dirancang dan di pasang pada atap atau bangunan tertinggi
pada suatu bangunan dengan bahasa umum yang beredar di
masyarakat adalah penangkal petir. Instalasi Penyalur
petir sangat sederhana, ini adalah beberapa bagian dari
instalasi penyalur petir:
b. Internal Proteksi ( Perlindungan Dalam gedung )
Perlindungan internal lebih cenderung pada arus lemah
yang dihasilkan dari sambaran petir dan tidak tersalur
183
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
dengan baik kedalam grounding sistem, untuk mengurangi
dampak induksi yang disebabkan medan elektromagnetik
disarankan untuk memasang sistem internal proteksi atau
surrge arraster baik untuk listrik, Lan maupun PABX. Sistem
instalasi internal proteksi hampir menyerupai dengan sistem
eksternal proteksi.
5.6 Konsep Arsitektural
5.6.1 Konsep Gubahan Massa Bangunan
Gambar 5.44 Analisa gubahan massa
Sumber : Analisis Penulis, 2017
184
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
5.6.2 Konsep Tata Ruang Hijau dan Landscape
Konsep tata ruang hijau dan landscape pada bangunan adalah
sebagai berikut:
a. Roof garden pada atap bangunan sehingga bangunan terlihat lebih
sejuk dan dapat menurunkan suhu ruangan.
Gambar 5.45 Roof Garden
Sumber: www.pinterest.com,2017
b. Dominasi penggunaan tanaman palm sehingga akan memperkuat
nuansa maritim pada bangunan.
Gambar 5.46 Tanaman palm
Sumber: www.pinterest.com,2017
c. Untuk memaksimalkan fungsi site yang terkena garis sempada
banguan maka sepanjang garis sempadan akan di gunakan sebagai
185
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
ruang terbuka hijau sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya
sebagai ruang interaksi sosial.
Gambar 5.47 Ruang terbuka hijau
Sumber: www.pinterest.com ,2017
d. Perletakan kolam besar pada entrence bangunan utama
sehingga bangunan utama akan terlihat seperti kapal yang
sedang terapung.
5.6.3 Konsep Arsitektur Hi-Tech
a. Inside out.
Bagian Interior Pusat inovasi otomotif yang bersifat publik akan
diekspos keluar dengan memperbanyak material kaca.
b. Pewarnaan yang cerah dan merata.
Pewarnaan yang di gunakan pada bangunan ini adalah warna warna
yang cerah.
c. Transparant Sistem sirkulasi pada bangunan ini akan di ekspose
khususnya pada sistem sikulasi vertical, bagian setruktrur juaga akan
di tonjolakan.
d. Celebration of process
struktur dari banguanan Pusat inovasi otomotif di tonjolkan keluar
membuat bangunan ini lebih ekspresif dalam pemikiran mengenai
186
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
penyaluran gaya-gaya pada struktur. sehingga muncul suatu
pemahaman dari seorang awam ataupun seorang ilmuwan.
e. Optimistic confidence in a scientific cultural
1) Panel surya
Pemanfaatan panel surya sebagai energy alternative pada
banguanan.
Gambar 5.48 Panel surya
Sumber: http://www.energi-alam.com/images/artikel/rak-panel-surya-pembangkit-
listrik-tenaga-matahari-dan-solar-cell-diindonesia.jpg
2) Information kiosk
Information kiosk adalah sebuah alat/media yang digunakan
sebagai media untuk menyampaikan informasi, system informasi
ini nantinya juga dapat dihubungkan dengan gadget pengunjung
mengunakan local network dari bangunan Pusat inovasi otomotif.
Sehingga pengunjung dapat mengakses informasi melalui gadget
pribadi.
Gambar 5.49 Information kiosk
Sumber: http://3.imimg.com/data3/YQ/OT/MY-1200946/42inch-kiosk-systems-
250x250.png, 2017
187
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
3) Acess control
Bangunan Pusat inovasi otomotif ini menggunakan acess control
untuk mebuka pintu pada ruang ruang di bangunan ini, acess
control ini nantinya tidak hanya menggunakan kartu saja namun
dapat juga menggunakan smartphone untuk mngaksesnya dengan
memanfaatkan local area network dari bangunan tersebut.
4) Smart IP camera
Gambar 5.50 Smart IP camera
Sumber: http://distributor-cctv.com/blog/2016/03/02/inilah-daftar-cctv-paling-
canggih-di-dunia/, 2017
Smart IP camera ini di pilih karena anyak kemampuan
canggih, mulai dari mendeteksi jenis kelamin hingga plat nomor
kendaraan. Kamera ini dilengkapi dengan teknologi face analyst, yang
mana mampu membedakan orang yang berjenis kelamin laki- laki
atau perempuan. Fitur yang dimiliki juga mampu memperkirakan usia
orang tersebut, sehingga ciri-ciri fisik seseorang dapat dikehui dengan
lebih lengkap.
5) Building automation system
Building automation system adalah sebuah pemrograman,
komputerisasi, intelligent network dari peralatan elektronik yang
memonitor dan mengontrol sistem mekanis dan sistem
penerangan dalam sebuah gedung. Penerapannya antara lain :
(a) Pintu otomatis Sesor
pendeteksi ADC Microcontroler DAC
Mesin
penggera
Gambar 5.51 Automatic door
Sumber : Analisis penulis, 2017
188
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
(b) Pencahayaan otomatis
Sistem pencahayaan yang digunakan pada bangunan ini
menggunakan sistem otomatis dengan memanfaatkan sensor
Light Dependent resistor (LDR) merupakan sebuah resistor
yang nilai resistansinya berubah seiring perubahan initensitas
cahaya yang mengenainya.
(c) Tirai otomatis
Sistem ini memanfaatkan LDR dan mesin
penggerak, LDR akan menerima sensor jika cahaya berlebih
kemudiaan sensor tersebut akan diproses dan di salurkan ke
mesin penggerak.
(d) Eskalator
Sesor infra
merah ADC Microcontroler DAC
Mesin
penggera
Gambar 5.52 Automatic Eskalator
Sumber : Analisis penulis, 2017
menggunakan Sensor optik berupa sebuah sinar infra merah
yang dipasang melintang layaknya sebuah tirai. Ketika
seseorang melewati bagian tersebut, maka sensor akan
langsung bereaksi akibat adanya objek yang menghalangi
sinar tersebut. seseorang yang melewati tirai Infra merah
yang tak terlihat tersebut akan menyebabkan sensor
memberikan program perintah agar agar escalator bergerak
akibat terganggunya sinar infra merah.
(e) Penyiram tanaman otomatis
Sistem penyiram tanaman yang digunakan dalam
Pusat inovasi otomotif ini mengunakan sistem otomatis yang
memanfaatkan Moisture sensor yang berfungsi untuk
mengetahui kelembapan tanah. Ketika kelembapan tanah
rendah maka sensor ini akan mengirm sinyal ke
microcontroller untuk memberikan perintah ke pompa air
189
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
penyiraman sehingga sprinkler akan menyemprotkan air ke
taman.
(f) Automatic Air conditioner Sesor
penghitung
ADC Microcontroler DAC
Air
conditon
Gambar 5.53 Automatic Air conditioner
Sumber: Analisis Penulis, 2017
190
PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |
Daftar Pustaka
Appleton,Ian (2008), Building for the Performing Arts
Daniel, (2007)Building Type Basics for Research Laboratory, 2007
Ham, Roderick (1987) Theatres: Planning Guidance for Design and Adaptation.
Jenks, Charles.1988. The Battle of High Tech, Great Building with Great Fault.
Architectural Design
Neufert. Ernst. 1996. Data arsitek. Jakarta: Erlangga.
Jenks, Charles.1988. The Battle of High Tech, Great Building with Great Fault.
Architectural Design