landasan program perencanaan dan ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_optimized.pdfuspa ro t g in...

111
i LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA Dengan Pendekatan Arsitektur Hi-Tech Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Arsitektur Pada Program Studi Teknik Arsitektur Diajukan Oleh : Singgih Praditya 5112413027 PRODI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

i

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN ARSITEKTUR

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA

Dengan Pendekatan Arsitektur Hi-Tech

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Arsitektur

Pada Program Studi Teknik Arsitektur

Diajukan Oleh :

Singgih Praditya

5112413027

PRODI TEKNIK ARSITEKTUR

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

ii

LAMAN PERSETUJUAN

Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A)

dengan jut:!ul "Pus at lnovasi Otomotif di Surabaya-ini telah dipertahankan yang

disusun o!eh Singgih Pradrtya denqan Nomor lnduk l.~ahaslswa (NIM) 5112413027

telan diserujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sldang Panitia Ujian Proyek

A.ldlir Arsitektur pada:

Hari Se.tG1S 01

Tanggal : oQ O~u ~9

Dosen Pembimbing 1

Moch. Fathoni Setiawan. ST,

NIP. 197201161998031003

Mengetahui

Ketua Jurusan Teknik Sipil

,

S.Pd. M.T.

NIP. 197102071999031001

ii

Page 3: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

iiiiii

HALAMAN PENGESAHAN

llALA~IAN PENGESAllAN Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A)

dengaLn ajunddualsa“Pn usParot gInraomvasPicOrctnocmanoataifndidSaun raPbearynanc” ainnigtaenlahJ\drispitecrktta11hran(kLaPn3yJ\a)ngddenisguasnun

juodleuhl S

"iPnugsgaiht

Pralndoitvy

sdl

enOgtaonm

Not

oifmo

driIn

SduurkabMaayhaasi

Dswcn

ag(aNnIM

P) c5n1d1e2k4a1ta3

n027

Arsitektur Iii-Tech" ini telah dipenahaukan yang disusun olch Singgih telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Proyek

Praditya dcngan Nomor lnduk Mahasiswa (NIM) ~112413027 tclah disctujui oAlekhhipr cAmrsbitiemktbuirnPgruongtruakmdSiatujudki aSn1 Tk kSniidkaAnrgsitUekjitaunr, PJaunriutisa anUTjeiaknnikPrSoiypcilk, FAa uhiltras

ATresiktnekikt,uUr nPivroegrsriatams SNteugdei rSi SI eTmeakrnainkgJp\rasditcakhtuarr,i SJuernuinsa, n04T/1c2k/n2i0k1S7:ipil, Fakultas

teknik, Universitas negeri Semarang.

Panitia Proyek Akhir Arsitektur Semarang, 06 Agustus 2019

Ketua Jurusan sekretaris

Panitia Proyekakhir Arsitektur

Ketua Jurusan Dra. Sri Handayani, M.Pd Teguh Prihanto, ST, MT

NIP. 196711081991032001 NIP.197807182005011002

ADrios s\eVnidPoemo,bSim.Pbdin..gM1T.

NIP. 197102071999031001

IP. 197807182005011002

Penguji I Penguji II

Moch. Fathoni Setiawan, ST, MT

NINP.IP19. 8129073200912106015909128000321003

J\toch. Husni Oermawan, l\t.T.

NIP. 195808181989011001

Penguji Ill

Mengetahui

YMT, Dekan Fakultas Teknik

Moch. Fathoni Setiawan, ST., MT.

NlP. 197201161998031003

Mengetahui

ekan Fakultas Teknik Dr. Nur Qudus, MT

NIP. 196911301994031001

Page 4: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”
Page 5: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat

dan Karunia-Nya. Sholawat serta salam penulis panjatkan kepada baginda nabi

Muhammad SAW yang telah menyampaikan wahyu sebagai pedoman hidup,

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada waktunya.

Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) ini berisikan

Landasan mengenai Proyek Akhir Arsitektur dari penulis yang berjudul “Pusat

Inovasi Otomotif di Surabaya “. Pada tahapan ini terdapat latar belakang, tujuan

perancangan, faktor penentu perancangan, analisa dan konsep dari perancangan

bangunan “Pusat Inovasi Otomotif di Surabaya “. Pada kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum, selaku rektor Universitas Negeri

Semarang.

2. Bapak Dr. Nur Qudus, MT., selaku Dekan Fakultas Teknik.

3. Ibu Dra. Sri Handayani, Mpd selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil.

4. Bapak Teguh Prihanto, ST, MT., selaku Kaprodi Teknik Arsitektur Unnes.

5. Bapak Bapak Moch. Fathoni Setiawan, ST, MT., selaku dosen pembimbing,

atas kesabaran dan perhatiannya dalam proses bimbingan dan masukan–

masukan bermanfaat yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan

Arsitektur (LP3A).

6. Bapak/Ibu dosen Teknik Arsitektur Unnes.

7. Kedua orang tua yang telah berkorban dan memberi dorongan semangat

melalui kasih sayangnya yang luar biasa, serta do’a yang tulus dan tidak

pernah putus kepada penulis.

8. Teman – teman yang telah memberikan banyak dukungan dan bantuan demi

selesainya LP3A ini.

Page 6: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

vi

Penulis menyadari bahwa LP3A ini masih mempunyai banyak kekurangan,

sehingga penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan LP3A ini. Semoga LP3A ini berguna bagi pihak

yang membutuhkan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Semarang, 08 Oktober 2019

Hormat Saya,

Penulis

Page 7: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, dan

sholawat serta salam penulis panjatkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW,

hasil karya ini dipersembahkan untuk:

1. Allah SWT yang selalu mengerti dan memenuhi kebutuhan setiap makhluk-

Nya tanpa keterlambatan waktu sedetikpun.

2. Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing manusia kepada jalan

yang benar dan tiada keraguan di dalam ajarannya.

3. Kedua orang tua yang telah berkorban dan memberi dorongan semangat

melalui kasih sayangnya yang luar biasa, serta do’a yang tulus dan tidak

pernah putus kepada penulis.

4. Keluarga dan saudara yang telah memberikan dukungan penuh serta do’a

yang tulus.

5. Teman – teman di Arsitektur, KKN, dan semua teman yang memberi

dukungan serta semangat.

6. Semua pihak yang telah berkontribusi terhadap penyelesaian LP3A ini.

Page 8: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

viiiviiiviiiviii

ABSTRAK

Singgih Praditya 5112413027

“Pusat Inovasi Otomotif di Surabaya”

Dosen Pembimbing Moch Fathoni, S.T., M.T.

Prodi S1 Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Di era modern sekarang, otomotif tidak hanya sebagai sarana transportasi yang memudahkan manusia saja namun juga menjadi fashion bagi beberapa orang. Produsen otomotif berlomba-lomba menciptakan teknologi yang akan membuat pecinta otomotif lebih nyaman dana man. Sebagai sa;lah satu pasar potensial bagi produk-produk otomotif, Indonesia sudah saatnya ikut andil dalam perkembangan teknologi dalam otomotif supaya Indonesia tidak hanya sebagai konsumen namun juga sebagai produsen yang memiliki produk berkualitas internasional.

Surabaya merupakan salah satu kota yang memberikan kontribusi dalam kemajuan otomotif di tanah air Indonesia, terbukti dengan seringnya event pameran otomotif di Surabaya. Selain itu Surabaya juga merupakan pusat pemerintahan JawaTimur yang merupakan provinsi dengan penggyna kendaraan mobil maupun motor terbesar di Indonesia.Surabaya juga merupakan salah satu kota dengan kendaraan terpadat di Indonesia setelah kota Jakarta.

Pusat Inovasi Otomotif di Surabaya sebagai sarana pendidikan dalam bidang otomotif di Kota Surabaya dengan penekanan arsitektur hi tech adalah suatu wadah yang menampung segala aktivitas/kegiatan yang berhubungan dengan penelitian otomotif serta perlengkapannya, dengan mengikuti perkembangan mode dari waktu kewaktu, kegiatan yang di tampung meliputi pusat pendidikan dan pelatihan, , pemasaran, serta kegiatan pendukung lainnya di kota Surabaya. Penekanan desain tersebut dipilih karena untuk memfasilitasi interaksi timbal balik antara manusia dengan alam serta menyedikan visualisasi yang cukup antara bangunan yang sudah ada dengan bangunan baru untuk menciptakan suatu efek yang menyatudan berfokus pada pemahaman hubungan antara alam dan manusia serta memfasilitasi interaksitimbal balik keduanya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.

Kata kunci: Surabaya, otomotif, pusat, hi tech.

Page 9: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................iii

PERNYATAAN ....................................................................................................iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

PERSEMBAHAN ................................................................................................vii

ABSTRAK.......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .........................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1. 1. Latar Belakang ........................................................................................... 1

1. 2. Rumusan Masalah...................................................................................... 2

1. 2.1. Permasalahan Umum ..................................................................... 2

1. 2.2. Permasalahan Khusus.................................................................... 3

1. 3. Tujuan....... ................................................................................................. 3

1. 4. Manfaat........................ ............................................................................... 3

1. 5. Lingkup Pembahasan ................................................................................. 4

1. 5. 1 Ruang Lingkup Substansial ............................................................ 4

1. 5. 2 Ruang Lingkup Spasial................................................................... 4

1. 6. Metode Pembahasan.................................................................................. 4

1. 6. 1 Data Primer .................................................................................... 4

1. 6. 2 Data Sekunder ............................................................................... 5

1. 6. 3 Pemilihan lokasi dan tapak ............................................................. 5

1. 6. 4 Program ruang................................................................................ 6

1. 6. 5 Penekanan desain arsitektur .......................................................... 6

1. 7. Keaslian Penulisan ..................................................................................... 7

1. 8. Sistematika Pembahasan ........................................................................... 7

1. 9. Alur Pikir...... ............................................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 10

2.1. Tinjauan Umum Pusat Inovasi Otomotif.................................................... 10

Page 10: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

x

2.1. 1. Pengertian Pusat Inovasi Otomotif................................................ 10

2.1. 2. Fungsi Pusat Inovasi .................................................................... 11

2.1. 3. Perkembangan Otomotif ............................................................... 12

2.1. 4. JenisOtomotif ............................................................................... 13

2.1. 5. InovasiOtomotif di Indonesia......................................................... 14

2.1. 6. Kegiatan di Pusat Inovasi Otomotif ............................................... 14

2.2. Persyaratan Fasilitas Ruang ..................................................................... 16

2.2.1. Laboratorium ................................................................................ 16

2.2.2. Ruang Pelatihan ........................................................................... 18

2.2.3. Auditorium .................................................................................... 19

2.2.4. Perpustakaan ............................................................................... 23

2.2.5. Peragaan IPTEK........................................................................... 26

2.2.6. Ruang Pameran ........................................................................... 29

2.2.7. Cafetaria....................................................................................... 30

2.2.8. Musholla ....................................................................................... 32

2.2.9. Parkir ............................................................................................ 33

2.3. Studi Kasus Objek PIAT UGM .................................................................. 34

2.3.1. Pusat Inovasi Agroteknologi UGM ................................................ 34

2.3.2. Pusat Inovasi Otomotif UGM ........................................................ 40

2.3.2. National Automotive Innovation Center......................................... 41

2.4. Tinjauan Arsitektur Hi Tech....................................................................... 43

2.4. 1. Pengertian Arsitektur Hi Tech ....................................................... 43

2.4. 2. Karakteristik Arsitektur Hi Tech..................................................... 48

BAB III TINJAUAN LOKASI ............................................................................... 51

3.1. Tinjauan Kota Surabaya ........................................................................... 51

3.1. 1. Kedudukan Geografis dan Batas Administrasi .............................. 51

3.1. 2. Pembagian Wilayah Administrasi ................................................. 52

3.1. 3. Rencana Struktur Ruang Kota Surabaya ...................................... 54

3.2. Tinjauan Lokasi Perencanaan Pusat Inovasi Otomotif .............................. 57

3.3. KriteriaLokasi............................................................................................ 57

3.4. Lokasi Terpilih .......................................................................................... 58

3.5. KriteriaTapak ............................................................................................ 58

3.5.1. Pemilihan Tapak........................................................................... 60

3.5.2. Penilaian/Scoring Tapak ............................................................... 69

3.5.3. Tapak Terpilih............................................................................... 74

Page 11: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

xi

BAB IV PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ...... 76

4.1. Konsep Dasar Pendekatan ....................................................................... 76

4.2. Pendekatan Fungsional ............................................................................ 77

4.2. 1. Tujuan Perencanaan .................................................................... 77

4.2. 2. Analisis Pelaku Kegiatan .............................................................. 77

4.2. 3. Analisi Aktivitas Pelaku dan Kebutuhan Ruang ............................ 82

4.2. 4. Analisi Kelompok Ruang .............................................................. 86

4.2. 5. Analisi Sirkulasi Ruang ................................................................ 88

4.2. 6. Analisi Besaran Ruang ................................................................ 89

4.3. Pendekatan Kontekstual ........................................................................... 98

4.3. 1. Lokasi Site.................................................................................... 98

4.3. 2. Analisa Tapak............................................................................. 100

4.3. 3. Analisa View Kedalam Tapak ..................................................... 107

4.4. Pendekatan Aspek Teknis ...................................................................... 108

4.4. 1. Sistem Struktur dan Material....................................................... 108

4.5. Pendekatan Aspek Kinerja...................................................................... 117

4.5. 1. Sistem Pencahayaan.................................................................. 117

4.5. 2. Sistem Pemadam Kebakaran ..................................................... 119

4.5. 3. Sistem Transportasi Vertikal ....................................................... 122

4.5. 4. Sistem Jaringan Listrik................................................................ 125

4.5. 5. Sistem Jaringan Air Bersih ......................................................... 126

4.5. 6. Sistem Jaringan Air Kotor ........................................................... 127

4.5. 7. Sistem Penyiram Tanaman ........................................................ 129

4.5. 8. Sistem Pengkondisian Udara...................................................... 129

4.5. 9. Sistem Keamanan ...................................................................... 134

4.5.10. Sistem Jaringan MATV ............................................................... 137

4.5.11. Sistem Jaringan Telekomunikasi ................................................ 138

4.5.12. Sistem Jaringan Internet ............................................................. 139

4.5.13. Sistem Penangkal Petir .............................................................. 141

4.6. Pendekatan Arsitektural.......................................................................... 143

4.6.1. Arsitektur Hi-Tech....................................................................... 143

4.6.2. Penataan Landscape.................................................................. 147

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANG................................... 149

5.1. Konsep Lokasi Terpilih ........................................................................... 149

5.1. 1. Lokasi Terpilih ............................................................................ 149

Page 12: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

xii

5.1. 2. Data Site Terpilih ........................................................................ 150

5.2. Konsep Fungsional ................................................................................. 154

5.2. 1. Program Ruang .......................................................................... 154

5.2. 2. Persyaratan Ruang..................................................................... 156

5.2. 3. Hubungan Ruang ....................................................................... 158

5.2. 4. Sirkulasi Ruang .......................................................................... 159

5.3. Konsep Kontekstual................................................................................ 160

5.3. 1. Terhadap Gerak Matahari........................................................... 160

5.3. 2. Terhadap Kebisingan ................................................................. 162

5.3. 3. Aksesibilitas Bangunan............................................................... 163

5.3. 4. Analisa View ............................................................................... 164

5.3. 5. Zoning ........................................................................................ 165

5.4. Konsep Teknis........................................................................................ 166

5.5. Pendekatan Aspek Kinerja...................................................................... 168

5.5. 1. Sistem Pencahayaan.................................................................. 168

5.5. 2. Sistem Pemadam Kebakaran ..................................................... 169

5.5. 3. Sistem Transportasi Vertikal ....................................................... 171

5.5. 4. Sistem Jaringan Listrik................................................................ 172

5.5. 5. Sistem Jaringan Air Bersih ......................................................... 173

5.5. 6. Sistem Jaringan Air Kotor ........................................................... 174

5.5. 7. Sistem Penyiram Tanaman ........................................................ 175

5.5. 8. Sistem Pengkondisian Udara...................................................... 175

5.5. 9. Sistem Keamanan ...................................................................... 177

5.5.10. Sistem Jaringan MATV ............................................................... 178

5.5.11. Sistem Jaringan Telekomunikasi ................................................ 179

5.5.12. Sistem Jaringan Internet ............................................................. 180

5.5.13. Sistem Penangkal Petir .............................................................. 182

5.6. Konsep Arsitektur ................................................................................... 183

5.6.1. Konsep Gubahan Massa Bangunan ........................................... 183

5.6.2. Konsep Tata Ruang Hijau dan Landscape.................................. 184

5.6.3. Konsep Arsitektur Hi-Tech .......................................................... 185

.Daftar Pustaka ............................................................................................. 190

Page 13: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

xiiixiiixiiixiii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Denah Open Labs........................................................................................ 16

2.2 Denah Close Labs ....................................................................................... 16

2.3 Denah Open dan Close Labs ....................................................................... 17

2.4 Partisi Ruang Portable ................................................................................. 17

2.5 Skema Ruang Kelas .................................................................................... 18

2.6 Skema Ruang Ganti..................................................................................... 19

2.7 Layout Tempat Duduk (Kanan) Secara Vertikal ........................................... 19

2.8 Lay-out Tempat Duduk Secara Vertikal........................................................ 20

2.9 Sudut Maksimal Untuk Melihat ke Arah Panggung ...................................... 20

2.10 Batas Sudut Gerakan Kepala Penonton..................................................... 21

2.11 Layout Tempat Duduk Pada Auditorium..................................................... 21

2.12 Layout Tempat Duduk Pada Auditorium Tanpa Sandaran ......................... 22

2.13 Pola sirkulasi perpustakaan ....................................................................... 23

2.14 Dimensi dan Satuan Rak Buku .................................................................. 24

2.15 Layout Ruang Baca ................................................................................... 26

2.16 Jarak Pandang Manusia ke Objek Pameran .............................................. 29

2.17 Sudut Pencahayaan Alami Pada Ruang Pamer ......................................... 29

2.18 Sudut Pencahayaan Alami Pada Ruang Pamer ......................................... 30

2.19 Diagram operasi bagi restoran kecil ........................................................... 31

2.20 Standar Dimensi Kursi dan Meja Restoran ................................................ 31

2.21Standar Dimensi Aktivitas Pengunjung Restoran ........................................ 32

2.22 Standar Dimensi Orang Melakukan Gerakan Sholat .................................. 33

2.23 Standar Dimensi Motor .............................................................................. 33

2.24 Standar Dimensi Mobil ............................................................................... 33

2.25 Standar Dimensi Bus ................................................................................. 34

2.26 Standar Dimensi Perputaran Kendaraan.................................................... 34

2.27 Standar Ruang Parkir ................................................................................ 34

2.28 Pusat Inovasi Agroteknologi UGM ............................................................. 36

2.29 Laboratorium.............................................................................................. 37

2.30 Ruang Pertemuan...................................................................................... 40

2.31 Pusat Inovasi Otomotif UGM...................................................................... 40

2.32 National Automotive Innovation Center ...................................................... 41

Page 14: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

2.33 Lantai 1 National Automotive Innovation Center ........................................ 42

xivxivxiv

2.34 Interior National Automotive Innovation Center .......................................... 43

2.35 Centre Pompindoe oleh Richard Rogers .................................................... 44

2.36 Elemen Servis Pompindoe Center ............................................................. 45

2.37 Esklator Pompindoe Center ....................................................................... 46

2.38 Reichtag Dome Karya Norman Foster ....................................................... 46

2.39 Pemakaian Unsur-Unsur Hi-Tech .............................................................. 47

2.40 Inside Out Bangunan Arsitektur Hi-Tech .................................................... 48

2.41 Contoh Pengaplikasian Tiga Unsur Arsitektur Hi-Tech............................... 49

2.42 Pemakaian Warna yang Berbeda .............................................................. 49

3.1 Peta Kota Surabaya ..................................................................................... 51

3.2 Alternatif Tapak I. Jl. Dr.Ir.H. Soekarno, kec. Sukolilo .................................. 60

3.3 Ukuran Tapak Eksisting ............................................................................... 61

3.4 Jalan Dr.Ir.H. Soekarno ............................................................................... 62

3.5 Kondisi Pedestrian dan Lampu Jalan di Sekitar Tapak ................................ 63

3.6 Alternatif Tapak II Jl. Dr.Ir. Soekarno, Kec. Gubeng .................................... 63

3.7 Ukuran Tapak Eksisting ............................................................................... 64

3.8 Jl. Dr.Ir. Soekarno, Kec. Gubeng ................................................................. 65

3.9 Kondisi Infrastruktur di Sekitar Tapak Jl. Dr.Ir. Soekarno, Kec. Gubeng....... 66

3.10 Tapak Alternatif III, Jl. Pandugo, Kec. Rungkut Kota Surabaya.................. 66

3.11 Ukuran Tapak Eksisting ............................................................................. 67

3.12 Jl. Pandugo, Kec. Rungkut, Kota Suirabaya............................................... 68

3.13 Kondisi Infrastruktur di Sekitar Tapak Jl. Raya Gunung Anyar ................... 68

3.14 Site Eksisting ............................................................................................. 74

3.15 Konteks Kawasan ...................................................................................... 75

4.1 Struktur organisasi pusat inovasi otomotif .................................................... 78

4.2 Sirkulasi Pengunjung ................................................................................... 88

4.3 Sirkulasi Pengelola ...................................................................................... 88

4.4 Sirkulasi Servis ............................................................................................ 89

4.5 Situasi Site .................................................................................................... 99

4.6 Kondisi Lingkungan Sekitar Site ....................................................................... 99

4.7 Sinar Matahari ............................................................................................. 101

4.8 Posisi Tapak Terhadap Pusat Tansportasi di Kota Surabaya ............................. 102

4.9 Kondisi Jalan Jl.Dr.Ir.H.Soekarno ................................................................... 103

4.10 Potongan Jalan Eksisting Jl.Dr.Ir.H.Soekarno ................................................ 103

Page 15: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

4.11 Sirkulasi ke Dalam dan ke Luar Tapak .......................................................... 104

xvxv

4.12 Potongan Jl.Dr.Ir.H.Soekarno ...................................................................... 104

4.13 Kebisingan di sekitar Tapak ......................................................................... 105

4.14 Vegetasi Sebagai Diffuse Gelombang Suara ................................................. 106

4.15 Konteks Kawasan Tapak ............................................................................. 106

4.16 View Potensial ke dalam Site ....................................................................... 107

4.17 View dari Jl.Dr.Ir.H.Soekarno ....................................................................... 107

4.18 Pondasi Sumuran ....................................................................................... 110

4.19 Pondasi mini pile ........................................................................................ 111

4.20 Struktur Kolom Beton Bertulang ................................................................... 111

4.21 Struktur Kolom Baja .................................................................................... 112

4.22 Struktur Balok Lantai dan Plat Lantai ............................................................ 113

4.23 Struktur Lantai Waffle.................................................................................. 113

4.24 Struktur Steel Floor Deck............................................................................. 114

4.25 Plane Truss Structure ................................................................................. 115

4.26 Space Truss Structure ................................................................................ 116

4.27 Sistem lampu otomatis ................................................................................ 117

4.28 Fire Detector dan Fire Alarm ........................................................................ 119

4.29 Sprinkle ..................................................................................................... 120

4.30 Hydrant Box............................................................................................... 120

4.31 Hydrant Pilar .............................................................................................. 121

4.32 Fire Extinguisher ........................................................................................ 121

4.33 Tangga Darurat .......................................................................................... 122

4.34 Sistem Pada escalator ................................................................................ 122

4.35 Tangga ..................................................................................................... 123

4.36 Eskalator ................................................................................................... 124

4.37 Lift............................................................................................................ 124

4.38 Ramp ........................................................................................................ 125

4.39 Sistem jaringan listrik .................................................................................. 125

4.40 Sistem panel surya ..................................................................................... 126

4.41 Sistem jaringan air bersih ............................................................................ 127

4.42 STP konvensional ...................................................................................... 128

4.43 STP biofil................................................................................................... 128

4.44 Sistem penyiram tanaman ........................................................................... 129

4.45 AC Split wall ............................................................................................. 130

Page 16: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

xvixvi

4.46 AC central ................................................................................................ 131

4.47 AC Cassette ............................................................................................. 132

4.48 AC Split duct ............................................................................................. 132

4.49 AC VRV.................................................................................................... 134

4.50 Sistem CCTV ............................................................................................. 134

4.51 Smart IP camera ........................................................................................ 135

4.52 Sistem Access control ................................................................................. 137

4.53 Sistem MATV ............................................................................................. 138

4.54 Sistem Telekomunikasi ............................................................................... 139

4.55 Sistem jaringan satelit ................................................................................. 139

4.56 Sistem jaringan wifi ..................................................................................... 140

4.57 Sistem jaringan fiber optic ........................................................................... 141

4.58 Sistem penangkal petir konvensional ............................................................ 141

4.59 Sistem penangkal petir elektrolisis ................................................................ 142

4.60 Proses pengolahan air hujan........................................................................ 145

4.61 Travelator .................................................................................................. 145

4.62 Material kaca ............................................................................................. 146

4.63 Information kiosk ........................................................................................ 146

4.64 Material kayu ............................................................................................. 147

5.1 Site eksisting ............................................................................................... 149

5.2 Site Eksisting ............................................................................................... 150

5.3 Potongan Jalan ............................................................................................ 151

5.4 Toyota Auto 2000 Kertajaya........................................................................... 151

5.5 Hartono Kertajaya Indah................................................................................ 151

5.6 Ruko ........................................................................................................... 152

5.7 Pemukiman Warga ....................................................................................... 152

5.8 Lingkungan site ............................................................................................ 153

5.9 Kondisi site terpilih........................................................................................ 153

5.10 Vegetasi di dalam site ................................................................................. 154

5.11 Hubungan ruang ........................................................................................ 158

5.12 Sirkulasi pengunjung................................................................................... 159

5.13 Sirkulasi pengelola ..................................................................................... 159

5.14 Sirkulasi servis ........................................................................................... 160

5.15 Sinar Matahari Pada Site............................................................................. 160

5.16 Zoning Sinar Matahari ................................................................................. 162

Page 17: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

5.17 Kebisingan di sekitar Tapak ......................................................................... 162

xvii

5.18 Zoning Kebisingan ...................................................................................... 163

5.19 Aksesibilitas penerimaan pengunjung ........................................................... 164

5.20 Zoning Aksesibilitas .................................................................................... 165

5.21 View Potensial ke dalam SIte ....................................................................... 164

5.22 Zoning Akhir .............................................................................................. 165

5.23 Mini Pile .................................................................................................... 166

5.24 Struktur Kolom Beton Bertulang ................................................................... 167

5.25 Sistem lampu otomatis ................................................................................ 168

5.26 Sistem tirai otomatis ................................................................................... 169

5.27 Eskalator ................................................................................................... 171

5.28 Sistem otomatis pada eskalator.................................................................... 171

5.29 Tangga ..................................................................................................... 171

5.30 Lift ............................................................................................................ 172

5.31 Sistem jaringan listrik .................................................................................. 172

5.32 Sistem Panel surya ..................................................................................... 172

5.33 Sistem jaringan air bersih ............................................................................ 173

5.34 Sistem jaringan black water ......................................................................... 173

5.35 Proses pengolahan air limbah ...................................................................... 174

5.36 pengolahan air limbah ................................................................................. 174

5.37 Sistem jaringan air bersih ............................................................................ 174

5.38 Sistem MATV ............................................................................................. 179

5.39 Sistem Telekomunikasi ............................................................................... 180

5.40 Sistem jaringan satelit ................................................................................. 180

5.41 Sistem jaringan wifi ..................................................................................... 181

5.42 Sistem jaringan fiber optic ........................................................................... 181

5.43 Sistem penangkal petir elektrolisis ................................................................ 182

5.44 Analisa gubahan massa .............................................................................. 183

5.45 Roof Garden .............................................................................................. 184

5.46 Tanaman palm ........................................................................................... 184

5.47 Ruang terbuka hijau.................................................................................... 185

5.48 Panel surya ............................................................................................... 186

5.49 Information kiosk ....................................................................................... 186

5.50 Smart IP camera ........................................................................................ 187

5.51 Automatic door ........................................................................................... 18

Page 18: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

xviiixviiixviiixviii

DAFTAR TABEL

3.1 Unit Pengembangan .................................................................................... 55

3.2 Skoring Site ................................................................................................. 70

4.1 Analisis pelaku pengelola ............................................................................ 79

4.2 Analisis pelaku servis................................................................................... 81

4.3 Analisis aktivitas pelaku dan kebutuhan ruang ............................................. 83

4.4 Analisis kelompok ruang .............................................................................. 86

4.5 Jumlah pengunjung Pusat Inovasi Otomotif ................................................. 90

4.6 Analisis besaran ruang kelompok ruang utama............................................ 90

4.7 Analisis besaran ruang kelompok ruang penunjang ..................................... 92

4.8 Analisis besaran ruang kelompok ruang pengelola ...................................... 94

4.9 Analisis besaran ruang kelompok ruang servis ............................................ 96

4.10 Rekapitulasi besaran ruang ....................................................................... 90

5.1 Besaran ruang kelompok ruang utama ...................................................... 154

5.2 Besaran ruang kelompok ruang penunjang................................................ 154

5.3 Besaran ruang kelompok ruang pengelola ................................................. 155

5.4 Besaran ruang kelompok ruang servis ....................................................... 155

5.5 Rekapitulasi besaran ruang ....................................................................... 156

5.6 Persyaratan ruang kelompok kegiatan utama ............................................ 156

5.7 Persyaratan ruang kelompok kegiatan penunjang ..................................... 157

5.8 Persyaratan ruang kelompok kegiatan pengelola....................................... 157

5.9 Persyaratan ruang kelompok kegiatan servis ............................................. 158

5.10 Fire Protection kelompok ruang utama .......................................................... 169

5.11 Fire Protection kelompok ruang penunjang .................................................... 169

5.12 Fire Protection kelompok ruang pengelola ..................................................... 170

5.13 Fire Protection kelompok ruang servis........................................................... 170

5.14 Sistem penghawaan buatan kelompok ruang utama ....................................... 175

5.15 Sistem penghawaan buatan kelompok ruang penunjang ................................. 175

5.16 Sistem penghawaan buatan kelompok ruang pengelola .................................. 175

5.17 Sistem penghawaan buatan kelompok ruang servis........................................ 176

5.18 Sistem keamanan kelompok ruang utama ..................................................... 176

5.19 Sistem keamanan kelompok ruang penunjang ............................................... 177

Page 19: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

5.20 Sistem keamanan kelompok ruang pengelola ................................................ 177

xixxixxix

5.21 Sistem keamanan kelompok ruang servis ...................................................... 178

Page 20: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

1

1.1 . Latar Belakang

BAB I

PENDAHULUAN

Pemerintah Indonesia memiliki tekad yang cukup besar didunia

otomotif yaitu ingin mengubah Indonesia menjadi pusat produksi global

untuk manufaktur mobil serta membuat para produsen mobil mendirikan

pabrik di Indonesia. Saat ini Thailand masih menjadi pusat produksi mobil

terbesar di ASEAN.

Perkembangan otomotif Indonesia beberapa tahun terakhir

sangantlah baik, itu terbukti dengan masuknya mobil-mobil dengan

teknologi terkini. Bahkan kabarnya banyak produsen mancanegara yang

ingin menanamkan modalnya di Indonesia.Tidak hanya sekedar

pernyataan belaka namun hal ini juga didukung oleh beberapa peneliti yang

melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang ada di Indonesia.

Indonesia juga merupakan negara dengan penjualan mobil terbanyak di

ASEAN.

Dikutip detikOto dari Nikkei, Senin (3/7/2017), sebanyak 281.366

unit mobil baru terjual di kawasan ASEAN pada Mei 2017. Indonesia masih

menjadi negara penyumbang penjualan terbanyak di kawasan ini.

Penjualan mobil di Indonesia terbilang stabil. Pada Mei lalu tumbuh 6

persen menjadi 93.775 unit. Di bawah Indonesia, Thailand menjadi negara

dengan penjualan terbesar kedua. Di Negeri Gajah Putih itu, total sebanyak

66.422 unit mobil terjual pada Mei 2017 atau hanya naik 1 persen. Sisanya

disumbangkan oleh negara-negara seperti Filipina, Malaysia, Vietnam dan

Singapura sebagai bagian dari enam pasar otomotif unggulan di kawasan

ini.

Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Vijay Rao,

Automotive and Transportation Practice Frost & Sullivan, yang menyatakan

bahwa Indonesia merupakan salah satu perkembangan otomotif terbesar di

ASEAN setelah Thailand. Frost & Sullivan memprediksi Indonesia akan

menjadi pasar otomotif terbesar di ASEAN pada 2019 dengan total

kendaraan mencapai 2,3 juta. Perkembangan ini dipicu oleh pertumbuhan

ekonomi Indonesia yang stabil, peningkatan kelas menengah dan

Page 21: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

2

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

peningkatan investasi sektor otomotif serta pemberlakuan regulasi otomotif

yang mendukung pertumbuhan pasar.

“Kami memberikan apresiasi kepada PT. Astra Daihatsu Motor

(ADM) atas komitmennya untuk menjadikan Indonesia sebagai basis

produksi kendaraan sekaligus tempat alih teknologi di bidang rancang

bangun dan rekayasa kendaraan melalui pendirian dan perluasanresearch

and development (R&D) Center,” kata Menteri Perindustrian Airlangga

Hartarto di Karawang, Jawa Barat, Senin (10/4).

Kota Surabaya yang merupakan kota terbesar setelah Jakarta yang

tentunya sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia dan memiliki banyak

pecinta maupun pelaku otomotif. Surabaya juga memiliki perguruan tinggi

yang memiliki jurusan otomotif yang akan mendukung tersedianya sumber

daya manusia untuk meningkatkan teknologi dan inovasi dibidang otomotif.

Selain itu Surabaya merupakan pusat pemerintahan Jawa Timur yang

merupakan Provinsi dengan jumlah motor terbesar seperti yang ada pada

data registrasi Kepolisian RI, sepeda motor yang memiliki pelat nomor dan

sah beredar di wilayah hokum Indonesia yang hasilnya Jawa Timur (Jatim)

merupakan wilayah yang tertinggi, yakni sekitar 9,10 juta unit. Sedangkan

DKI Jakarta berada diposisi kedua yakni sekitar 8,76 juta unit. Di belakang

Jakarta adalah Jawa Tengah (8,29 juta), Jawa Barat (3,82 juta), Sumatera

Utara (3,47 juta), Sumatera Selatan (3,42 juta), Riau (2,70 juta), Bali (2,05

juta), Sulawesi Selatan (1,78 juta), dan Kalimantan Tengah (1,65 juta).

Dengan adanya Pusat Inovasi Otomotif maka Indonesia akan dapat

bersaing dengan negara di Asia maupun dunia dalam inovasi otomotif dan

produk-produk otomotif lokal yang layak dipasarkan.

1.2 . Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dirumuskan

permasalahan secara umum dan khusus sebagai berikut :

1.2.1. Permasalahan Umum

Dari latar belakang yang ada, dapat dirumuskan permasalahan

umum yaitu :

a. Surabaya merupakan kota terbesar setelah Jakarta sehingga

berpotensi menjadi pusat produksi otomotif.

b. Banyak pelaku otomotif Indonesia yang berada di Surabaya.

Page 22: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

3

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

c. Banyaknya pelajar indonesia yang berprestasi dibidang otomotif

yang sudah sampai luar negeri..

d. Indonesia merupakan pemilik industri manufaktur terbesar ASEAN

setelah Thailand.

1.2.2. Permasalahan Khusus

a. Bagaimana memberikan fasilitas kepada para pelaku dunia

otomotif untuk menuangkan inovasi mereka menjadi sebuah produk.

b. Bagaimana mengembangkan inovasi Indonesia dan menjadikan

Kota Surabaya menjadi pusat inovasi di dunia otomotif Indonesia..

c. Bagaimana menuangkan visi indonesia yang ingin mendirikan

pusat inovasi di Indonesia ke dalam suatu makna ensensi desain

dalam bentuk karya arsitektural.

1.3 . Tujuan

Mewadahi semua kegiatan untuk para produsen otomotif Indonesia

untuk terus meningkatkan inovasi teknologi, investasi, tenaga kerja, supaya

Indonesia turut andil dalam perkembangan otomotif dunia dengan inovasi.

1.4 . Manfaat

Adapun beberapa manfaat yang diperoleh dari perencanaan dan

perancangan Pusat Inovasi Otomotif Surabaya antara lain :

a. Memberikan fasilitas bagi para pelaku industri otomotif untuk

meningkatkan produk dan ,berpartisipasi dalam perkembangan

otomotif dunia.

b. Meningkatkan kualitas industri otomotif nasional dan menjadikan

indonesia kiblat otomotif ASEAN bahkan Asia.

c. Memanjakan para pecinta otomotif dengan teknologi inovasi yang

selalu baru dan mengikuti tren.

d. Memajukan bidang otomotif dan menumbuhkan ekonomi kreatif dalam

bidang industri otomotif.

Page 23: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

4

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

1.5 . Lingkup pembahasan

a. Ruang lingkup substansial

Lingkup pembahasan meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan

Pusat Inovasi Otomotif Surabaya menitik beratkan pada disiplin ilmu

arsitektur, sedangkan hal-hal diluar ke-arsitekturan yang mempengaruhi,

melatar belakangi dan mendasari faktor-faktor perencanaan akan dibatasi,

dipertimbangkan dan diasumsikan tanpa dibahas secara mendalam.

b. Ruang lingkup spasial

Perencanaan dan perancangan Inovasi Otomotif di Surabaya yang

merupakan kota terbesar setelah Jakarta dan juga merupakan kota

dengan pelaku bisnis otomotif terbanyak, sebagai pusat inovasi yang akan

memberikan dampak positif bagi industri otomotif Indonesia.

1.6 . Metode Pembahasan

Dalam Laporan progam perencanaan dan perancangan arsitektur

(LP3A) ini, menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif ini akan

memaparkan, menjelaskan, dan menguraikan mengenai persyaratan

desain, ketentuan desain terhadap perencanaan dan perancangan Pusat

Inovasi Otomotif Surabaya.

Dari persyaratan desain dan ketentuan desain, diperlukan data-data yang

dibutuhkan dalam proses perencanaan dan perancangan Pusat Inovasi

Otomotif Surabaya setelah di dapatkan dan terkumpul kemudian baru ke

tahap alalisa dan kesimpulan.

Kesimpulan dari pembahansan dan analisa merupakan konsep dasar

yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan Pusat Inovasi

Otomotif Surabaya sebagai landasan dalam desain arsitektur. Dalam

pengumpulan data, akan diperoleh data yang kemudian akan

dikelompokkan ke dalam 2 kategori yaitu:

1.6.1. Data primer

a. Observasi Lapangan

Dilakukan dengan cara pengamatan langsung di wilayah lokasi dan

tapak perencanaan dan perancangan Pusat Inovasi Otomotif

Surabaya dan studi banding.

Page 24: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

5

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

b. Wawancara

Wawancara yang dilakukan dengan pihak atau badan yang ahli di

bidangnya terkait dalam kegiatan maupun industri otomotif.

1.6.2. Data Sekunder

Studi literatur melalui buku dan sumber-sumber tertulis

mengenai perencanaan dan perancangan Pusat Inovasi Otomotif

Surabaya serta peraturan-peraturan yang melandasi dan berkaitan

dengan studi kasus perencanaan dan perancangan Pusat Inovasi

Otomotif Surabaya.Berikut ini akan dibahas design requirement dan

design determinant yang berkaitan dengan perencanaan dan

perancangan Pusat Inovasi di Surabaya.

1.6.3. Pemilihan lokasi dan tapak

Pembahasan mengenai pemilihan lokasi dan tapak, dilakukan

dengan terlebih dahulu mengumpulkan data yang dibutuhkan

dalam penentuan suatu lokasi dan tapak yang layak sebagai

perencanaan dan perancangan perancangan Pusat Inovasi Otomotif

Surabaya , adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Data tata guna lahan/peruntukan lahan pada wilayah

perencanaan dan perancangan perancangan Pusat inovasi

otomotif di Surabaya.

b. Data potensi fisik geografis, topografi, iklim, persyaratan

bangunan yang dimiliki oleh lokasi dan tapak itu sendiri dan

juga terhadap lingkungan sekitarnya yang menunjang

terhadap perencanaan dan perancangan sebuah

perancangan Pusat Inovasi Otomotif Surabaya .

Setelah memperoleh data dari beberapa alternatif tapak,

kemudian dianalisa dengan menggunakan nilai bobot terhadap

kriteria lokasi dan tapak yang telah ditentukan untuk kemudian

memberi scoring terhadap kriteria x nilai bobot, dan tapak yang

terpilih diambil dari nilai yang terbesar.

Pembahasan mengenai program ruang dilakukan dengan

Page 25: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

6

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

terlebih dahulu mengumpulkan data yang berkaitan dengan

perencanaan dan perancangan Pusat Inovasi Otomotif Surabaya,

yaitu dilakukan dengan pengumpulan data mengenai pelaku ruang

beserta kegiatannya, dilakukan dengan observasi lapangan baik

studi kasus maupun dengan studi banding, serta dengan standar

atau literatur perencanaan dan perancangan Pusat Inovasi Otomotif

Surabaya .

Persyaratan ruang yang didapat melalui studi banding dengan

standar perencanaan dan perancangan Pusat Inovasi Otomotif

Surabaya , sehingga dari hasil analisa terhadap kebutuhan dan

persyaratan ruang akan diperoleh program ruang yang akan

digunakan pada perencanaan Pusat Inovasi Otomotif Surabaya .

1.6.4. Program Ruang

Pembahasan mengenai program ruang dilakukan dengan

terlebih dahulu mengumpulkan data yang berkaitan dengan

perencanaan dan perancangan Pusat Inovasi Otomotif Surabaya ,

yaitu dilakukan dengan pengumpulan data mengenai pelaku ruang

beserta kegiatannya, dilakukan dengan observasi lapangan dengan

studi banding, serta dengan standar atau literatur perencanaan dan

perancangan Pusat Inovasi Otomotif Surabaya.

1.6.5. Penekanan Desain Arsitektur

Pembahasan mengenai penekanan desain arsitektur

dilakukan dengan observasi lapangan melalui konteks yang ada

serta dengan standar atau literatur mengenai perencanaan dan

perancangan yang kaitannya dengan persyaratan bangunan Pusat

Inovasi Otomotif Surabaya. Adapun data yang dimaksud adalah

sebagai berikut:

a. Aspek konstektual pada lokasi dan tapak dengan pertimbangan

keberadaan bangunan disekitarnya.

b. Literatur atau standar perencanaan dan perancangan fasilitas

Pusat Inovasi Otomotif Surabaya.

Setelah memperoleh data tersebut, kemudian menganalisa

antara data yang diperoleh dari observasi dengan standar

Page 26: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

7

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

perencanaan dan perancangan fasilitas Pusat Inovasi Otomotif

Surabaya sehingga akan diperoleh pendekatan arsitektural yang

akan digunakan pada perencanaan dan perancangan.

1.7 . Keaslian Penulisan

Sepengetahuan penulis, laporan perencanaan dan

perancangan tentang Pusat Inovasi Otomotif Surabaya ini belum

pernah dilakukan. Laporan perencanaan ini adalah laporan yang

difokuskan sebagai panduan dalam perancangan desain sebagai

sarana untuk memajukan inovasi otomotif nasional.

1.8 . Sistematika Pembahasan

Secara garis besar, sistematika dalam penyusunan

Landasan Program Perencanaan dan Pusat Inovasi Otomotif

Surabaya:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, manfaat, ruang

lingkup, metode pembahasan, keaslian penulisan, sistematika

pembahasan, serta alur bahasan dan alur pikir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi literatur mengenai desain serta standar-standar ruang yang

terpadu dalam bangunan Pusat Inovasi Otomotif, pengertian,

peraturan perundangan, sistem pengelolaan, persyaratan teknis.

BAB III TINJAUAN LOKASI

Membahas tentang gambaran umum pemilihan tapak berupa data

fisik dan non-fisik, potensi dan kebijakan tata ruang pemilihan tapak,

gambaran khusus berupa data tentang batas wilayah dan

karakteristik tapak untuk didesain.

BAB IV PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN

Menjelaskan tentang dasar pendekatan konsep perencanaan dan

Page 27: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

8

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

perancangan awal dan analisis mengenai pendekatan fungsional,

kebutuhan jenis ruang, hubungan kelompok ruang, sirkulasi,

pendekatan kebutuhan Pusat Inovasi Otomotif Surabaya

pendekatan kontekstual, optimaliasi lahan, pendekatan besaran

ruang, serta analisa pendekatan konsep perancangan secara

kinerja, struktural dan arsitektural Pusat Inovasi Otomotif Surabaya.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

ARSITEKTUR

Pada bab 5 Berisi tentang konsep perencanaan dan perancangan

Pusat Inovasi Otomotif Surabaya yang ditarik berdasarkan analisis

yang telah dilakukan, yakni meliputi :

a) Konsep fungsional

b) Konsep kontekstual

c) Konsep teknis

d) Konsep kinerja

e) Konsep Arsitektur

Page 28: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

9

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

1.9 Alur Pikir

LATAR BELAKANG Sekarang ini otomotif sudah menjadi fashion bagi beberapa orang, bahkan juga sebagai kebutuhan sehari-hari. Selain itu persaingan didunia otomotif sangatlah ketat, karena itu untuk meningkatkan kualitas serta inovasi otomotif nasional perlu adanya pusat inovasi di Indonesia. Aktualita

Surabaya merupakan kota terbesar setelah Jakarta dengan sumber daya manusia yang cukup untuk meningkatkan inovasi otomotif nasional.

Pasar Indonesia dibidang otomotif sangatlah besar terbukti dengan banyaknya peminat otomotif di Indonesia.

Indonesia saat ini masih menjadi peng-eimpor, sudah saatnya indonesia menjadi peng-ekspor dengan inovasi dan teknologi yang tidak kalah dengan negara-negara lain.

Urgensi Belum adanya fasilitas ataupun tempat yang mewadahi semua kegiatan guna meningkatkan kualitas dunia otomotif Nasional serta untuk menjadikan indonesia sebagai salah satu produsen terbesar ASEAN. Originalitas Merencanakan Pusat inovasi otomotif di Surabaya dapat memberikan fasilitas bagi produsen otomotif lokal untuk meningkatkan produk mereka dan dapat

F bersaing dengan produsen mancanegara.

E

E

D RUMUSAN MASALAH

Bagaimana merencanakan Surabaya Automotive Innovation Centre secara Nasional maupun Internasional yang dapat menjadi pusat dalam B mengembangkan inovasi maupun teknologi otomotif Nasional.

A

C

STUDI PUSTAKA STUDI BANDING STUDI LAPANGAN K

ANALISA C

Dari rumusan masalah yang didapatkemudian disandingkan dengan studi O pustaka, studi banding, serta studi lapangan, dapat dilakukan analisa mengenai perencanaan dan perancangan Pusat inovasi otomotif di Surabaya yang sesuai N

standar serta kontekstual dengan kondisi lingkungan dan lokasi dimana T bangunan tersebut nantinya akan menjadi wadah semua kegiatan guna meningkatkan kualitas otomotif Nasional. R

O

KONSEP DASAR DAN LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN L

Page 29: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pusat Inovasi Otomotif

2.1.1 Pengertian Pusat Inovasi Otomotif

a. Pengertian Pusat/Center

1. Titik yang ditengah – tengah benar; 2. Tempat yang letaknya di

bagian tengah; 3. Pokok pangkal atau yang jadi perumpamaan (

Kamus Besar Bahasa Indonesia)

2. Principal point or object. ; The core of iddle of anthing. (Webstern

Encyclopedia Unabridged Dictionary)

3. Merupakan suatu tempat yang didominasi oleh suatu aktifitas

tertentu. Pusat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi inti dan

berperan sebagai medium rujukan. Menurutnya pengertian pusat

adalah sesuatu uang menjadi sasaran perhatian atau sesuatu

yang menjadi pumpunan berbagai urusan. (Microsoft Encarta

2006. 1993-2005 Microsoft Corporation)

4. Merupakan suatu tempat yang didominasi oleh suatu aktivitas

tertentu. (Poedawarminta; Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Balai Pustaka 1996.)

b. Pengertian Inovasi

Kata inovasi berasal dari kata latin, “innovation” yang berarti

pembaruan dan perubahan. Kata kerjanya “innova” yang artinya

memperbarui dan mengubah. Inovasi dapat diartikan sebagai

“proses” dan atau “hasil” pengembangan dan pemanfaatan atau

mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan

teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki

produk (barang dan/atau jasa), proses, dan sistem yang baru, yang

memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama

ekonomi dan sosial)

Inovasi sebagai suatu “obyek” juga memiliki arti sebagai suatu

produk atau praktik baru yang tersedia bagi aplikasi, umumnya

dalam suatu konteks komersial. Biasanya, beragam tingkat

10

Page 30: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

11

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

kebaruannya dapat dibedakan, bergantung pada konteksnya.

suatu inovasi dapat bersifat baru bagi suatu perusahaan, baru bagi

pasar, negara maupun daerah, serta secara global. Sementara itu,

inovasi sebagai suatu “aktivitas” merupakan proses penciptaan

inovasi, seringkali diidentifkasi dengan komersialisasi suatu invensi.

Inovasi dapat dikatakan juga suatu perubahan yang baru

menuju kearah perbaikan, yang lain atau berbeda dari yang sudah

ada sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja dan berencana

atau tidak secara kebetulan.

c. Pengertian Otomotif

Otomotif adalah ilmu yang mempelajari tentang alat-alat

transportasi darat yang menggunakan mesin, terutama mobil dan

sepeda motor. Otomotif mulai berkembang sebagai cabang ilmu

seiring dengan diciptakannya mesin mobil. Dalam

perkembangannya, mobil semakin menjadi alat transportasi yang

kompleks yang terdiri dari ribuan komponen yang tergolong dalam

puluhan sistem dan subsistem.

Cabang-cabang dari teknik otomotif meliputi :

1. Perencanaan (product atau design)

2. Pengembangan (development)

3. Produksi (manufacturing)

4. Perawatan (maintenance)

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian

Pusat Inovasi Otomotif adalah sarana atau sebuah tempat yang

digunakan untuk menciptakan dan meningkatkan kualitas produk dibidang

otomotif.

2.1.2. Fungsi Pusat Inovasi

Jenis Inovasi, inovasi terdiri dari 4 jenis, yaitu:

1. Penemuan ( Invention ) merupakan kreasi suatu produk, jasa, atau

proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Konsep ini

cenderung disebut revolisioner

Page 31: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

12

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

2. Pengembangan ( Extension ) merupakan pengembangan suatu

produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini

menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda.

3. Duplikasi ( Duplication ) merupakan peniruan suatu produk, jasa, atau

proses yang telah ada. Meskipun demikian duplikasi bukan

semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk

memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan.

4. Sintesis ( Synthesis ) merupakan perpaduan konsep dan faktor-

faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi

pengambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan

dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan

cara baru.

Menurut Avanti Fontana (2011) inovasi sebagai keberhasilan

ekonomi berkat adanya pengenalan cara baru atau kombinasi baru

dari cara – cara lama dalam mentransformasi input menjadi output (

teknologi ) yang menghasilkan perubahan besar atau drastis dalam

perbandingan antara nilai guna yang dipersepsikan oleh konsumen

atas manfaat suatu produk ( barang dan/atau jasa ) dan harga

yang ditetapkan oleh produsen. Kemudian inovasi dalam konteks

lebih luas bahwa inovasi yang berhasil mengandung arti tidak saja

keberhasilan ekonomi melainkan juga keberhasilan sosial. Inovasi

yang berhasil adalah inovasi yang menciptakan nilai besar untuk

konsumen, untuk komunitas, dan lingkungan pada saat yang sama.

2.1.3 Perkembangan Otomotif

Perkembangan otomotif Indonesia sangat pesat dan cukup

menakjubkan, hal itu dibuktikan dengan beberapa peneliti yang

melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif Indonesia.

Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Vijay Rao,

Automotive and Transportation Practice Frost & Sullivan, yang

menyatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu perkembangan

otomotif terbesar di ASEAN setelah Thailand. Frost & Sullivan

memprediksi Indonesia akan menjadi pasar otomotif terbesar di

ASEAN pada 2019 dengan total kendaraan mencapai 2,3 juta.

Perkembangan ini dipicu oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang

Page 32: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

13

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

stabil, peningkatan kelas menengah dan peningkatan investasi sektor

otomotif serta pemberlakuan regulasi otomotif yang mendukung

pertumbuhan pasar.

Selain Vijay Rao, peneliti lain dari Sekretaris Umum Gabungan

Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Noegardjito, juga

menyatakan risetnya di Seminar Prospek Industri Otomotif Nasional

Menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015 bahwa

penjualan otomotif di Indonesia hanya berbeda sekitar 100 ribu unit

atau 7,5 % dari Thailand dan pertumbuhan penjualan domestik

Indonesia dinyatakan dapat mencapai 23,6% per tahun.

2.1.4 Jenis Otomotif

Otomotif memiliki dua jenis, yaitu:

a. Mobil

Mobil-mobil didorong oleh kendaraan darat output daya, roda

empat atau lebih (selalu ganjil), biasanya menggunakan bahan bakar cair

(bensin atau diesel) untuk menghidupkan mesin. Pendek Automobile

turunan 'autos' Yunani (Anda) dan 'Movere' mobil (bergerak) Amerika.

Kendaraan bertenaga uap pertama yang pertama dapat dirancang oleh

Ferdinand Verbiest, sekitar tahun 1672. Dia merancang kendaraan

mainan yang 65 cm untuk kerajaan Cina, yang tidak bisa membawa

penumpang. Hal ini tidak diketahui apakah Verbiest membuat

model kendaraan yang telah terjadi atau tidak.

b. Motor

Sepeda motor adalah kendaraan roda dua yang terdiri dari

bingkai, roda, tangki bahan bakar, roda kemudi atau poros dan

digerakkan oleh motor. Istilah sepeda motor ini merupakan gabungan

dari dua kata, yaitu sepeda dan sepeda motor. Sepeda adalah bagian

dari frame dan merupakan mesin yang menggerakkan motor.

Sepeda motor pertama kali diciptakan pada tahun 1895 oleh dua

bersaudara dari Jerman yang bernama Hendry bekerja sama dengan

Wilhelm dan Alois Wolfmüller dan mekanik ahli bernama Hans

Geisenhof. Mereka menciptakan sepeda motor dalam bingkai kayu yang

didorong oleh mesin dan disebut Hildebrand dan wolfM = C3 = BCller

sepeda motor, dan merupakan sepeda motor pertama di muka bumi.

Page 33: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

14

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

2.1.5 Inovasi Otomotif di Indonesia

Dengan pertumbuhan otomotif mobil yang cukup pesat di

Indonesia, secara tidak langsung juga meningkatkan pengetahuan

warga Indonesia akan otomotif. Banyak tipe dari berbagai merek mobil

yang dapat kita ketahui seperti MPV (Multi Purpose Vehicle), SUV

(Sport Utility Vehicle), sedan, pick up, coupe, dan tipe lainnya.

Sehingga konsumen tentu akan mempertimbang tipe mobil terlebih

dahulu sesuai kebutuhan.

Terlepas dari tipe yang telah disebutkan, beberapa merek mobil

juga berlomba-lomba untuk membuat inovasi terbarunya dengan

meluncurkan mobil dengan teknologi terkini demi ketangguhan dan

kenyamanan pengemudi seperti teknologi CVT (Continuously Variable

Transmission)

Berbeda dengan transmisi manual dan otomatis yang dapat

dijumpai pada mobil-mobil produksi tahun yang lebih lama, yang

memanfaatkan sistem gear, CVT mencoba menciptakan

perbandingan putar dengan memanfaatkan sabuk (belt) dan puli. Puli

pada CVT ini sangat fleksibel dimana dapat mengurangi ataupun

menambah diameternya dan menghasilkan perubahan rasio yang

diharapkan.

Namun sayang, saking halusnya CVT, ia tidak dapat terlalu

diandalkan dalam menghasilkan tenaga dengan kapasitas besar.

Inilah sebabnya mengapa sistem CVT ini biasanya hanya digunakan

pada mobil-mobil berukuran compact atau kecil.

Dengan menilai merek dan tipe mobil baru yang masuk ke

Indonesia beserta teknologinya yang cukup canggih, dunia otomotif

Indonesia dapat dikatakan memiliki prospek yang cukup bagus ke

depannya.

2.1.6 Kegiatan Pusat Inovasi Otomotif

Ada beberapa kegiatan utama yang berlangsung di dalam Pusat

Inovasi Otomotif yaitu :

Page 34: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

15

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

a. Kegiatan produksi dan Pengembangan

Kegiatan ini merupakan kegiatan pembuatan inovasi

otomotif yang dirancang oleh desainer.

1) Menentukan inovasi yang akan dibuat

2) Perencanaan dan desain dalam bentuk gambar

3) Desain gambar 3D

4) Pembuatan model oleh mekanik

5) Uji coba inovasi

6) Pengaplikasian

b. Kegiatan Pameran

Kegiatan pameran merupakan acara yang

diselenggarakan oleh para pencipta otomotif untuk

memperlihatkan inovasi-inovasi otomotif terbaru yang akan

memberikan kenyamanan maupun keamanan bagi pengguna.

c. Kegiatan komersial

Kegiatan komersial merupakan kegiatan jual beli hasil

rancangan para desainer yang telah dibuat dalam bentuk

pameran, serta menjual produk inovasi mereka kepada merk

tertentu. Kegiatan ini meliputi kegiatan perniagaan, pembelian,

atau penjualan barang-barang atau penyediaan jasa.

d. Kegiatan Promosi

Sistem ini memiliki tujuan untuk menyediakan fasilitas

dalam rangka memperkenalkan dan memasarkan berbagai

inovasi yang diciptakan.

e. Kegiatan pelayanan

Kegiatan pelayanan yaitu seperti foodcourt sebagai

tempat istirahat dan makan para pengunjung dan pelaku Pusat

inovasi otomotif itu sendiri (karyawan), selain itu terdapat

tempat pengelola.

Page 35: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

16

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

2.2 Persyaratan Fasilitas Ruang

2.2.1 Laboratorium

a. Pengertian Laboratorium

Laboratorium merupakan sebuah tempat yang menampung

kegiatan Research, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan penelitian,

pencarian data, pengembangan suatu bidang keilmuan.

b. Persyaratan Ruang Laboratorium

1) Open labs

Open labs adalah sebuah laboratorium yang memiliki sistem terbuka antar

tiap ruang. Membolehkan cahaya luar untuk masuk dalam ruang dan

interaksi langsung di dalam lab.

Gambar 2.1. Denah Open Labs

Sumber : Daniel, 2007

2) Close labs

Close labs adalah sebuah sistem yang sudah sangat jarang

dipakai karena kurang optimal dalam interaksi langsung di dalam lab

namun jenis lab ini masih dipakai pada lab-lab tertentu saja, misalnya lab

kimia yang memiliki resiko bahaya tinggi jika berhubungan dengan luar.

Gambar 2.2. Denah Open Labs

Sumber : Daniel, 2007

Page 36: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

17

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

3) Close labs dan open labs

Merupakan kombinasi dari sistem laboratorium close labs dan open labs.

Gambar 2.3. Denah Open dan Close Labs

Sumber : Daniel,2007

Berikut juga perlunya standar fleksibilitas laboratorium terkait

kebutuhan peralatan dan rancangan agar mampu meningkatkan kerja

penelitian. Yaitu:

(a) Jarak kabel instrumen lab yang terbuka dan mudah dijangkau.

(b) Rak untuk instrumen lab yang mudah dipindahkan agar lebih fleksibel.

(c) Partisi ruangan yang mudah dan dapat dipindahkan secara fleksibel.

Gambar 2.4. Partisi Ruang Portabel

Sumber : Daniel, 2007

Page 37: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

18

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

2.2.2 Ruang Pelatihan

a. Pengertian Pelatihan

Menurut KBBI: Pusat adalah pokok pangkal atau yang menjadi

pumpunan (berbagai-bagai urusan, hal, dan sebagainya). Menurut KBBI

edisi 2, Balai Pustaka, 1989: Pelatihan atau Magang (Inggris: Training)

adalah proses melatih; kegiatan atau pekerjaan.

b. Standar Ruang Pelatihan

Pada pusat pelatihan terdapat ruang kelas teori, dan ruang kelas

praktek. Pada ruang kelas praktek mengacu pada ruang produksi yang

sudah ada, sedangkan untuk ruang teori mengacu pada standar

perancangan ruang kelas.

Fasilitas ruang ganti dapat didesentralisasikan dengan

mengalokasikan ruang diluar ruang kelas. Namun dalam

penempatannya masih bergubungan dengan ruang terkait. Jumlah

ruang ganti berdasarkan intensitas jumlah murid dan dipisahkan sesuai

jenis kelamin.

Gambar 2.5. Skema Ruang Kelas

Sumber : Ernest dan Peter Neufert, 2000

Page 38: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

19

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Gambar 2.6. Skema Ruang Ganti

Sumber : Ernest dan Peter Neufert, 2000

2.2.3 Auditorium

a. Pengertian Auditorium

Auditorium adalah bagian dari teater, sekolah, atau bangunan umum

(publik), disediakan untuk warga (hadirin) yang ingin menyaksikan

atau sekedar mendengarkan. Auditorium dibuat dengan standar

standar ruang dan posisi pandangan dan penataan suara yang tepa

agar pengunjung merasa nyaman berada di dalam auditorium

tersebut. Tempat duduk pengunjung pun juga harus nyaman, aman

dan baik penataannya. (Akbar, 2013)

b. Standar - standar dalam auditorium

1) Batas visual dan arah pandang.

(a)Pandangan Vertikal

Gambar 2.7. Layout Tempat Duduk (Kanan) Secara Vertikal

Sumber : Ian Appleton, 2008

Page 39: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

20

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Gambar 2.8. Lay-out Tempat Duduk Secara Vertika

Sumber : Ian Appleton, 2008

Ada beberapa ketentuan dalam perancangan mengenai

pandangan vertikal (Appleton, 2008 dalam Michelle, 2012), yaitu:

- Pandangan harus dapat melihat titik P yang diambil 60 – 90 cm dari ujung

panggung.

- Kemiringan trap tempat duduk tidak boleh lebih dari 35o

- Jarak vertikal antara mata para penonton minimal 76 – 115 cm.

- Rata – rata ketinggian mata penonton dari tempat dudk adalah 112 cm.

- Jarak antar mata penonton dengan kepala penonton yang berada di

depan harus lebih dari 1,25 cm.

2) Pandangan Horizontal

Ada beberapa ketentuan dalam perancangan mengenai pandangan

horizontal, yaitu:

- Tempat duduk penonton harus diatur agar berselisih, tidak semua sama

deretnya, dengan tujuan agar penonton yang dibelakang mempunyai

pandangan yang lebih leluasa.

- Tanpa menggerakkan kepala, sudut untuk melihat keseluruhan area

pertunjukan sebesar 40o.

Gambar 2.9. Sudut Maksimal Untuk Melihat ke Arah

Panggung Tanpa Menggerakkan Kepala

Sumber : Ian Appleton, 2008

Page 40: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

21

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

- Penonton yang menggerakkan kepala untuk melihat sesuatu ke arah

panggung lebih 30o dari garis tengah tempat duduk akan mengalami

ketidaknyamanan.

Gambar 2.10. Batas Sudut Gerakan Kepala

Penonton

Sumber : Ian Appleton, 2008.

3) Layout tempat duduk

Gambar 2.11. Layout Tempat Duduk Pada Auditorium

Sumber : Roderick Ham, 1987

Page 41: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

22

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Gambar 2.12. Layout Tempat Duduk Pada Auditorium

Tanpa sandaran

Sumber : Roderick Ham, 1987

(1) Jarak antar bagian belakang tempat duduk penonton minimum sebesar

76 cm.

(2) Jarak antar bagian belakang tempat duduk penonton tanpa penyangga

minimum sebesar 60 cm.

(3) Lebar tiap tempat duduk mempunyai lengan minimum sebesar 50 cm.

(4) Lebar setiap tempat duduk tanpa lengan minimum sebesar 45 cm.

(5) Dimensi vertikal tanpa penghalang antar baris tempat duduk penonton

sebesar 30 cm.

(6) Jarak maksimum tempat duduk dari jalan gang adalah sebesar jarak 6

tempat duduk penonton yang berjajar.

(7) Lebar minimum jalan gang sebesar 110 cm.

4) Akustik

Berikut ini adalah persyaratan kondisi mendengar yang baik dalam

suatu aditorium:

(1) Harus ada kekerasan (loudness) yang cukup dalam tiap bagian

auditorium.

(2) Energi bunyi harus didistribusi (terdifusi) secara merata dalam ruang.

(3) Karakteristik dengung optimum harus diselesaikan dalam auditorium.

Page 42: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

23

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

(4) Ruang harus bebas cacat akustik seperti gema, pemantulan

berkepanjangan, gaung, pemusatan bunyi, distorsi, bayangan bunyi, dan

resonansi ruang.

(5) Bising dan getaran yang akan mengganggu pendengaran harus dikurangi

dengan cukup banyak dalam tiap ruang.

2.2.4 Perpustakaan

a. Pengertian perpustakaan

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43

Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Perpustakaan adalah institusi

pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara

profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan

pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para

pemustaka.

b. Persyaratan ruang perpustakaan

Gambar 2.13. Pola sirkulasi perpustakaan

Sumber : Ernest dan Peter Neufert, 2000

1) Pintu masuk perpustakaan

Bangunan perpustakaan harus mudah dikenalai dan memberi kesan

ramah. Ruang lobi harus cukup luas untuk menyerap/menghalangi

masuknya kebisingan dari luar bangunan dan memberi warna/suasana

yang dapat menstimulasi pandangan. Ruang masuk langsung menuju

ruang pengawasan/ruang pemandu, sepanjang lorong menuju ruang

control/pemandu berjajar papan peraga.

2) Ruang pengawas

Ruang pengawas terletak didekat atau tampak dari pintu masuk, ukuran

ruang cukup luas untuk menampung antrian pengunjung pada jam-jam

sibuk, tetapi pengawas harus tetap dapat mengawasi seluruh ruangan.

3) Ruang pemandu

Page 43: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

24

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Ruang pemandu adalah tempat menyimpan indeks/buku-buku yang

sudah dijilid/buku yang sudah diberi barcode. Terletak di dekat ruang

pengawas atau ruang penerangan, sebelum masuk ke ruang

perpustakaan, letaknya juga dekat dengan ruang katalog. Bila

perpustakaan menggunakan kartu indeks, untuk sekitas 36.000 jilid buku

dibutuhkan ruang seluas 12 m2.

4) Meja penerangan

Meja penerangan terletak didekat katalog pemandu dan katalog daftar

pustaka, dapat juga membantu pengawas mengawasi kegiatan dalam

perpustakaan.

5) Satuan rak penyimpanan buku

Bahan material yang peling sering digunakan adalah dari bahan metal,

rak tunggal yang dapat diatur ukurannya, rak berbanjar tunggal

(menempel pada dinding) atau berbanjar ganda (letaknya ditengah

ruang). Tinggi satuan rak adalah 2 m (pada bagian buku pinjaman) dan

1,5 m pada bagian anak-anak, tempat penumpukan buku tingginya 2,3

m. Lebar rak 20-30 cm untuk buku anak-anak, 20 cm untuk buku fiksi,

buku bacaan, sejarah politik, ekonomi dan hokum, 30 cm untuk buku ilmu

pengetahuan, teknik dan kesehatan. Panjang satuan rak umumnya

90 cm. lebar gang utama pada perpustakaan/bagian terbuka 1.8 m

sedang gang cabang 1,2 m.

Gambar 2.14. Dimensi dan Satuan Rak Buku

Sumber : Ernest dan Peter Neufert, 2000

Page 44: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

25

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

6) Lemari/rak buku

Ukuran terpanjang lemari buku adalah 6 satuan rak (5,4 m). maksimum

8 satuan rak (7,2 m), tetapi bila hanya dapat dicapai dari 1 arah cukup 4

satuan rak (3,6 m).

7) Rak – rak tengah pada daerah “terbuka” panjangnya sekitar 1,280 –

1.520 mm (dapat menampung sekitar 164 jilid/m2); pada perpustakaan

“tertutup”, rak tengah berukuran 1.060 – 1.280 mm (daya tamping 200 –

215 jilid/m2). Penentuan ukuran yang akan dipakai tergantung pada lebar

gang.

Dari ukuran rak tengah (5.400 mm, 6.000 mm, 6.850 mm, 7.310 mm,

7.620 mm, 7.750 mm, 8.350mm), kIta dapat menentukan pilihan bagi

ukuran struktur kotak tengah yang paling ekonomis. Pembagian angka

diatas mempengaruhi pengaturan jendela, lampu atas (langit-langit),

peralatan-peralatan yang terpancang tetap, lobang angin dan

pengaturan pencahayaan. Ukuran kolom terbesar 450 x 450 mm tanpa

lapisan permukaan dan tolerans, tinggi bersih langit-langit sekitar 2.400

mm.

8) Ruang baca/belajar

Luas dan meja untuk belajar sambil duduk 900 x 600 mm/pembaca

menghadap ke tirai/sekat rendah, kadang dilengkapi lampu baca yang

terpancang pada meja. Untuk pelajar luas tempat belajar 2,32 m2

(termasuk ruang sirkulasi), berpenyekat diketiga sisinya (bilik terbuka);

untuk peneliti luasnya 3 m2 dan berpenyekat di keempat sisinya (bilik

tertutup, tujuannya adalah untuk keleluasaan pribadi dalam menekuni

pekerjaannya tetapi penyekat cukup rendah untuk dapat mengetahui

apakah bilik terisi atau kosong atau disalahgunakan untuk kepentingan

lain. Di dalam bilik disediakan lemari terkunci untuk menyimpan buku

yang sedang digunakan untk jangka waktu tertentu.

Page 45: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

26

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Gambar 2.15. Layout Ruang Baca

Sumber : Ernest dan Peter Neufert 1996

9) Ruang – ruang dalam perpustakaan

Ruang untuk membongkar kemasan dan mengirim buku, ruang

pencatatan buku masuk, penyusunan dalam katalog, menjilid buku dan

memperbaiki buku rusak, photocopy dan mengetik; Ruang kantor, Ruang

istirahat bagi pegawai perpustakaan, loker dan peturasan.

2.2.5 Peragaan IPTEK

a. Pengertian Peragaan IPTEK

Peragaan IPTEK adalah suatu area untuk memamerkan dan

memeragakan segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Ruang peragaan IPTEK juga sebagai wadah

menyimpan dan mengoleksi obyek – obyek hasil inovasi ilmu

pengetahuan dan teknologi untuk dipamerkan bagi kepentingan umum

melalui model dan obyek peraga yang rekreatif dalam mengilustrasikan

ilmu pengetahuan dan aplikasi teknologi. (Devi, 2011)

b. Teknik Pameran Peragaan

Dalam pameran peragaan ada beberapa teknik yang dapat

dilakukan (Devi, 2011), yaitu:

1) Teknik partisipasi (Participatory Technique)

Teknik yang memiliki konsep bahwa pengunjung diajak untuk terlibat

dengan benda – benda pameran baik secara fisik maupun intelektual.

Partisipasi dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Dalam

hal ini, sangat diutamakan obyek peragaan dapat merupakan benda

Page 46: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

27

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

yang bernilai tidak mahal dan mudah didapatkan. Bentuk teknik

peragaan partisipasi dapat berupa:

1) Penggerak

2) Permainan tanya jawab

3) Keterlibatan fisik

4) Stimulasi intelektual

5) Komputer

6) Pertunjukan langsung

2) Teknik berdasarkan pada obyek peragaan (Object Base Technique)

Teknik dasar untuk memamerkan digolongkan menjadi tida jenis, antara

lain:

1) Open storage (meletakkan seluruh koleksi pada tempat pameran)

2) Selective display (menampilkan sebagian koleksi)

3) Thematic grouping (menampilkan benda – benda koleksi dalam suatu

topik tertentu)

Bentuk dalam memamerkan obyek peragaan antara lain:

1) Benda – benda yang tidak tertutup (Undisecure object)

2) Benda – benda tertutup (Fasted Object)

3) Benda – benda digantung (Hanging object)

4) Benda – benda animasi (Animated object)

5) Diorama

3) Teknik panel (Panel Technique)

Sarana peragaan dengan teknik panel pada umumnya digunakan dalam

suatu eksibisi. Teknik panel ini digunakan untuk menjelaskan kepada

pengunjung tentang prinsip setiap objek pamer. Beberapa teknik panel

antara lain:

1) Graphics panel

2) Panel penjelasan

3) Iluminasi box panel

4) Panel animasi

5) History wall

4) Teknik model (Model Technique)

Teknik peraga ini digunakan bila benda yang sesungguhnya tidak ada

dan tidak mungkin diperagakan karena dimensinya atau bila lebih dapat

menjelaskan kepada pengunjung tentang cara bekerjanya obyek

Page 47: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

28

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

pameran. Beberapa model dapat dikerjakan oleh staf pengelola, tetapi

untuk model – model yang rumit, diperoleh dari bengkel kerja yang

khusus membuat model tersebut. Macam teknik model (maket) adalah:

1) Replika

2) Miniatur

3) Pembesaran visualisasi

4) Working models

5) Teknik Simulasi (Simulation Technique)

Bentuk tiruan mengenai suatu lingkungan akan efektif (sesuai dengan

aslinya) bila dilakukan dengan teknik – teknik diorama, ruang - ruang

periodik, penggambaran kembali suasana kota dan tiruan suatu industri.

Tiruan – tiruan tersebut dapat mengajak pengunjung ke dalam suasana

tambang batu bara, hutan, atau bila memungkinkan suasana sebuah

kota masa lalu. Macam teknik simulasi adalah:

1) Diorama

2) Ruang periodik

3) Penggambaran kembali suasana kota

6) Teknik Audio Visual (Audiovisual technique)

Metode suara dan audio visual dapat efektif bila menggunakan

kwalitas yang baik dan penggunaan yang tepat. Pada pusat peragaan

iptek yang dipergunakan selama ini adalah narasi, slide film dan sistem

proyeksi pada planetarium. Sedangkan teknik – tekn ik audiovisual yang

baru adalah dengan menggunakan videotape, videodisc, talking heads,

projected diorama, Chinese mirrors dan multimedia presentation.

7) Prinsip perancangan Ruang Pamer

Ruang pamer dapat berupa ruang seperti kamar atau seperti

grand hall. Terkait dengan perancangan ruang pameran, penataan ruang

berarti mengorganisir unsur-unsur, seperti pengamat, karya, benda

pendukung dan aksesories ruang dengan tujuan agar ruang tersebut

mudah diakses serta nyaman dalam proses interaksi.

Page 48: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

29

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Gambar 2.16. Jarak Pandang Manusia ke Objek Pameran

Sumber : Ernest dan Peter Neufert 1996

Ruang pamer memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi,

antara lain benda yang dipajang atau dipamerkan harus benar-benar

terlindung dari pengerusakan, pencurian, kebakaran, kekeringan,

cahaya matahari langsung dan debu.

Gambar 2.17. Sudut Pencahayaan Alami Pada Ruang Pamer

Sumber : Ernest dan Peter Neufert 1996

2.2.6 Ruang Pameran

Ruang Pameran berarti ruang atau gedung tempat

memamerkan benda atau karya seni, (Kamus Besar Bahasa Indonesia

2001). Dalam pameran yang harus diperhatikan adalah perencanaan

ruang, pencahayaan dan wama harus baik sehingga mendukung objek

yang ditujukan kepada konsumen sehingga menarik perhatian (Pile:

540). Dalam area showroom, aktivitas terpenting adalah melihat.

Makna yang ada dapat dipahami dengan cara melihat. Oleh karena itu

unsur pencahayaan pada display bukan hanya menampilkan cahaya

Page 49: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

30

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

secara sederhana, tetapi begaimana mendesain unsur pencahayaan

tersebut sehingga dapat meningkatkan minat pengunjung terhadap

objek yang didisplay. Mendisplay barang yang dapat menarik

perhatiaan konsumen adalah menempatkan mata pengunjung pada

arah yang optimal. Warna sebagai unsur visual harus diperhatikan agar

dapat menunjang segala aktivitasnya. Warna tidak bisa ditambahkan

pada bagian akhir finishing dalam perencanaan, namun harus

merupakan bagian dari konsep desain dan harus diperhitungkan dari

awal perencanaan.

Ruang pameran dapat berupa ruang seperti kamar atau seperti

grand hall. Terkait dengan perancangan ruang pameran, penataan

ruang berarti mengorganisir unsur-unsur, seperti pengamat, karya,

benda pendukung dan aksesories ruang dengan tujuan agar ruang

tersebut mudah diakses serta nyaman dalam proses interaksi.

Ruang pamer memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi,

antara lain benda yang dipajang atau dipamerkan harus benar-benar

terlindung dari pengerusakan, pencurian, kebakaran, kekeringan,

cahaya matahari langsung dan debu.

Gambar 2.18. Sudut Pencahayaan Alami Pada Ruang Pamer

Sumber: Ernest dan Peter Neufert 1996

2.2.7 Cafetaria

Cafétaria atau café merupakan tempat makan dan minum yang

terbatas menyajikan roti atau sandwich serta minuman-minuman

ringan yang tidak beralkohol, biasanya erat hubungannya dengan

kantor.

Page 50: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

31

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Adapun standar ruang yang ada dalam restoran adalah

sebagai berikut:

1) Diagram operasi bagi sebuah restoran kecil.

Gambar 2.19. Diagram operasi bagi restoran kecil

Sumber : Ernest dan Peter Neufert 1996

2) Standar dimensi kursi dan meja yang digunakan di restoran.

Gambar 2.20. Standar Dimensi Kursi dan Meja Restoran

Sumber : Ernest dan Peter Neufert 1996

3) Standar dimensi aktivitas orang yang sedang makan di kursi dan meja.

Page 51: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

32

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Gambar 2.21. Standar Dimensi Aktivitas Pengunjung

Restoran

Sumber : Ernest dan Peter Neufert 1996

2.2.8 Mushola

Musholla merupakan tempat atau rumah kecil menyerupai

masjid yang digunakan sebagai tempat untuk mengerjakan ibadah

Page 52: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

33

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

sholat bagi umat Islam. Mushola juga sering disebut dengan surau

atau langgar.

Fungsinya menyerupai masjid, namun ada beberapa hal yang

membedakannya dengan masjid, yaitu:

- Tidak dipergunakan untuk salat Jumat.

- Tidak dapat digunakan untuk iktikaf.

- Kadangkala muholla adalah milik probadi seseorang

- Umumnya berukuran lebih kecil darpiada masjid

Adapun dasar standar ruang yang ada adalam musholla adalah

sebgai berikut:

Gambar 2.22.Standar Dimensi Orang Melakukan Gerakan Sholat

Sumber: Neufert, 2006

2.2.9 Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang

bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Adapun

standar tempat parkir adalah sebagai berikkut:

Gambar 2.21. Standar Dimensi Sepeda dan Motor

Sumber : Ernest dan Peter Neufert, 2006:100

Gambar 2.22. Standar Dimensi Mobil

Sumber : Ernest dan Peter Neufert, 2006:100

Page 53: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

34

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Gambar 2.23. Standar Dimensi Bus

Sumber : Ernest dan Peter Neufert, 2006

Gambar 2.24. Standar Dimensi Perputaran Kendaraan

Sumber : Ernest dan Peter Neufert, 2006

Gambar 2.25.Standar Ruang Parkir

Sumber : Ernest dan Peter Neufert, 2006

2.3 Studi Kasus Objek

2.3.1 Pusat Inovasi Agroteknologi UGM

PIAT UGM di Berbah didirikan pada tahun 1975 dengan nama

Kebun Pendidikan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (KP4)

Page 54: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

35

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

dengan dibantu The Rockefeller Foundation. Lahan yang memiliki luas

35 hektar ini dibangun di Kecamatan Berbah. KP4 berfungsi sebagai

kebun pendidikan, penelitian, dan pengembangan yang bertemakan

pertanian. Pada tahun 1988, KP4 berubah nama menjadi Kebun

Pendidikan, Penelitian, dan Percobaan Pertanian. Akan tetapi, fungsi

dan tema yang digunakan kurang lebih sama dengan KP4 sebelumnya.

Pada tahun 2004, KP4 kembali kepada nama sebelumnya yaitu Kebun

Pendidikan Penelitian, dan Pengembangan Pertanian hingga pada

tahun 2014. Sampai tahun 2014, fokus dan tema yang digunakan masih

sama. Pada tahun 2015, KP4 Berganti nama menjadi Pusat Inovasi

Agroteknologi dengan fungsi Inovasi dan tema agroteknologi.

Pada tahun 1975, KP4 mulai didirikan untuk menjadi salah satu

alternatif pengelolaan lahan dan memakmurkan petani. Selain itu KP4

juga merupakan alternatif dalam mencanangkan RPPK (Revitalisasi

Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan). Pada tahun 1988 hingga 2004,

KP4 hakekatnya merupakan sarana pendukung penelitian di UGM yang

menjadi model pembelajaran serta sebagai sarana penelitian

mahasiswa.

Pada tahun 2004, selain menjadi sarana pembelajaran dan

penelitian bagi mahasiswa, juga menjadi sarana layanan iptek bagi

masyarakat, konservasi pertanian terpadu, pendidikan lingkungan

berkelanjutan, dan pelestarian keanekaragaman obat Indonesia yang

memadukan aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan

berkelanjutan. Konsep memadukan berbagai aspek tersebut

dilanjutkan hingga tahun 2008 yang dipadukan dengan konsep

pembangunan berkelanjutan. Tahun 2012 hingga 2014, memiliki

konsep sebagai sarana pendukung Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu

sebagai sarana penelitian mahasiswa dan dosen. Pada tahun 2015,

setelah berganti nama, PIAT memiliki konsep dasar sebagai pusat

inovasi pertanian berbasis integrated farming dengan mengedepankan

ekonomi yang berbasis inovasi teknologi ramah lingkungan dan

optimalisasi sumber daya energi.

Page 55: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

36

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Pada tahun 1975, KP4 memiliki nama Kebun Pendidikan dan

Penelitian Pertanian Universitas Gadjah Mada. Tahun 2004, KP4

sebagai university teaching farm UGM yang mempunyai visi sebagai

menjadi unsur pendukung pendidikan penelitian dan pengembangan

universitas terbaik bidang sumber daya hayati dan lingkungan hidup di

Asia Tenggara, bertaraf dunia akan diberdayakan sepenuhnya

sebagai wahana untuk transfer pengetahuan (Transfer of Knowledge),

ketrampilan (Transfer of Skills) dan nilai-nilai luhur (Transfer of Values)

di bidang pertanian terpadu dengan praktek langsung di lapangan. KP4

memiliki konsep sebagai wahana transfer pengetahuan, keterampilan,

dan nilai luhur di bidang pertanian.

Gambar 2.26. Pusat Inovasi Agroteknologi UGM

Sumber : : Penulis

Bangunan Pusat inovasi agroteknologi memiliki beberapa

kegiatan yang rutin dilakukan, antara lain :

1. Penelitian

Penelitian yang dilakukan yaitu meneliti hasil pertanian dan menciptakan

suatu produk inovasi yang baru dan dilakukan diruang Laboratorium.

Page 56: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

37

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Gambar 2.27. Laboratorium

Sumber : : Dokumen Penulis

Setidaknya ada 6 Laboratorium yang ada di PIAT, antara lain :

1. Laboratorium Pertanian

Fasilitas

a. Laboratorium lapangan rumah kaca, 4 ruang rumah

kaca ( 1 ruang ada 4 meja)

b. Laboratorium pengolahan susu

c. Laboratorium kultur jaringan untuk jamur

d. Laboratorium kultur jaringan tanaman

e. Mesin oven merk Memmert 230 volt /1400 watt suhu

maks 220 derajad

f. Mesin oven merk binder 220 volt/1650 watt suhu maks

300 derajad

g. Autoclave 2 buah

h. Timbangan analitik 2 buah

2. Laboratorium Lapangan Peternakan

Fasilitas :

a. Lahan HMT seluas 1 Ha ( blok II B 1,2,3,4,7,11, Blok IIE8)

b. Lahan pengembalan ternak 3000 m ( Blok IIIA)

c. Kandang tipe individu untuk kambing PE dan kandang

koloni untuk kambing bligon ( Kapasitas kandang koloni

20 ekor, kandang individu 20 ekor)

Page 57: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

38

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

d. Kandang individu untuk ternak sapi perah dan potong,

kandang koloni untuk sapi Bali (kapasitas kandang koloni

10 ekor, kandang individu 50 ekor)

e. Populasi Ternak

f. Rumah kompos

g. Kandang jepit

h. Gudang pakan

i. Ternak cacing

j. Digester biogas 3 tipe ( fixed dome, horizontal dome dan floating

dome)

k. Mesin Genset biogas

l. Mesin Chooper biogas

m. Mesin diskmill biogas

n. Kompor biogas

o. Motor biogas

p. Kandang ayam broiler

Kapasitas Kandang : 50.000 ekor

a. kandang ayam close house ukuran 50 m x 7,5 m (1 buah)

b. kandang ayam panggung ukuran 50 m x 7,5 m (1 buah)

c. kandang ayam postal ukuran 49,6 m x 9,90 m (5 buah)

3. Laboratorium Hewan Percobaan Macaca

Luas lahan : 15 x 9 meter

Kapasitas kandang : 10 ekor macaca

Fasilitas :

a) Kandang umbaran 2 buah ukuran

b) Kandang karantina 4 buah ukuran

c) Ruang administrasi

d) Gudang pakan

4. Laboratorium Daur Ulang Sampah (LDUS)

Menempati lahan Blok III B 18 -19 (1,8 Ha)

Fasilitas :

a. Bak Fermentasi besi 44 buah

Page 58: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

39

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

b. Bak Fermentasi beton 16 buah

c. Mesin conveyor

d. Mesin chooper

e. Mesin press plastik

f. Ruang display

g. Laboratorium Decomposer

5. Laboratorium & Kebun Anggrek

Luas lahan : 2500 meter

Fasilitas :

a. Lahan Anggrek tanah ukuran 36 x 16 m

b. Meja untuk anggrek Hibrid 30 meja

c. Rak untuk anggrek botol 9 rak

d. Ruangan anggrek botol

e. Ruangan kultur jaringan

f. Ruang tamu dan administrasi

g. Gudang peralatan

6. Laboratorium Lapangan Perikanan

Fasilitas :

Kolam ikan permanen 2 kotak ( Blok IIIB) ukuran 5,45 mx 12,5 m,

Kolam ikan permanen 1 kotak ( Blok IIIA) ukuran 25 m x 40 m, Kolam

ikan permanen 4 kotak ( Blok IIIA) ukuran 15 m x 15 m, Kolam ikan

tanah 3 kotak (Blok IIIA) ukuran 20 m x 25 m.

2. Kunjungan Instansi

Sebagai sarana pendidikan PIAT sering kedatangan instansi tertentu

untuk kebutuhan studi maupun sekedar kunjungan biasa. Untuk itu

perlu adanya ruangan yang cukup lebar dan kapasitas besar untuk

ruang pertemuan.

Page 59: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

40

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Gambar 2.28. Ruang Pertemuan

Sumber : : Dokumen Penulis

2.3.2 Pusat Inovasi Otomotif UGM

Gambar 2.29. Pusat Inovasi Otomotif UGM

Sumber : : https://ugm.ac.id/galleries/crop/3074--730x420px.jpg

UGM sebagai salah satu perguruan tinggi yang memiliki peneliti

dan ahli otomotif berupaya melakukan pengembangan teknologi dan

inovasi. Salah satu upaya yang diinisiasi saat ini adalah penelitian dan

pengembangan riset dalam bidang otomotif dengan mendirikan

Innovation Center for Automotive (ICA) atau Pusat Inovasi

Otomotif. Melalui pusat inovasi ini, para peneliti UGM beserta

mahasiswa bisa mengembangkan industri otomotif terbaru, termasuk

pengembangan mobil listrik yang sedang digencarkan pemerintah

guna mengatasi keterbatasan energi dunia.

Page 60: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

41

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

"Lembaga riset otomotif ini sebagai jembatan yang mewadahi

penelitian dan pengembangan dalam bidang otomotif di UGM,

pemerintah serta industri. Lembaga ini juga mendukung penguasaan

teknologi industri otomotif nasional sehingga nantinya bisa

menghasilkan brand otomotif lokal dengan mutu terbaik," ujar Kepala

Pusat Inovasi Otomotif UGM, Jayan Sentanuhady, Sabtu (7/12/2013).

Dikatakan Jayan, Pusat Inovasi Otomotif saat ini bertempat di

kompleks kampus UGM Bulaksumur Blok A-6 dengan fasilitas yang

sudah cukup lengkap. Pusat Inovasi Otomotif UGM bahkan sudah

selayaknya sebuah workshop dan center of development dalam

pembuatan kendaraan yang didukung fasilitas pusat desain, 3D

printing dan peralatan manufaktur lainnya. "Semua peralatan dan

fasilitas pendukung yang ada berasal dari beberapa jurusan di

lingkungan Fakultas Teknik UGM, seperti Jurusan Teknik Mesin dan

Industri, Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi serta Teknik

Kimia," imbuhnya.

2.3.3 National Automotive Innovation Center

Gambar 2.30. National Automotive Innovation Center

Sumber : : https://theboar.org/wp-content/uploads/2017/10/National-Automotive-

Innovation-Centre.jpg

National Automotive Innovation Center (NAIC) merupakan

bangunan yang akan menjadi pusat penelitian dan pengembangan

Page 61: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

42

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

otomotif terbesar di Eropa dan merupakan kerjasama antara Jaguar

Land Rover, Tata Motors European Technical Center (TMETC) dan

Warwick Manufacturing Group (WMG). NAIC memiliki kapasitas untuk

sekitar 1.000 ilmuwan, insinyur, akademisi, teknisi, perancang dan staf

pendukung yang akan mengerjakan pengurangan karbon, kendaraan

cerdas dan mobil listrik.

Bangunan seluas 33.000 meter persegi dengan fasilitas WMG

saat ini di kampus pusat mencakup ruang pameran seluas 400 meter

persegi yang menampilkan inovasi dan kafetaria yang terbuka untuk

umum. Gedung berlantai empat ini akan menampung ruang realitas

virtual yang besar, studio desain, ruang pertunjukan (cukup besar

untuk empat kendaraan di turntable), platform holografik dan taman

melihat luar ruangan sehingga desain baru dapat dilihat baik dalam

cahaya alami maupun buatan.

Gambar 2.31. Lantai 1 National Automotive Innovation Center

Sumber : : http://cullinanstudio.com/uploads/documents/NAIC_booklet_spreads.pdf

Siswa akan bekerja sama dengan teknisi, dengan ruang

pengajaran langsung di lantai dasar dan ruang seminar dan

laboratorium komputer yang lebih tradisional di lantai atas. Dia

menambahkan bangunan itu memiliki "standar lingkungan yang sangat

tinggi," serta dinding penyerap suara untuk mencegah bergema di

ruang atrium utama. "Bagian penting dari desain bangunan adalah

bahwa hampir semua orang yang datang ke gedung harus melalui area

resepsionis tersebut; kami telah melakukan semua

Page 62: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

43

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

yang kami bisa untuk mempromosikan lalu lintas dan kesempatan

untuk berkolaborasi. "

Faktor kunci lainnya adalah melatih dan mendidik generasi

insinyur berikutnya."Kami secara khusus menempatkan area

pengajaran di lantai bawah sehingga orang-orang yang berjalan

melewati bagian depan bangunan dapat melihat aktivitas yang

ditempuh siswa kami. Kami benar-benar ingin membangkitkan

kegembiraan itu dan membawa orang masuk. "

Gambar 2.32. Interior National Automotive Innovation Center

Sumber : : https://theboar.org/wp-content/uploads/2017/10/naic-inside-apr14-

1024.jpg

"Otomotif bukan tentang logam-bashing; Ini adalah industri

berteknologi tinggi yang benar-benar bekerja. Kita membutuhkan

insinyur terbaik, kita membutuhkan insinyur perangkat lunak terbaik,

kita membutuhkan perancang terbaik, dan kita benar-benar ingin

membuka mata orang terhadap berbagai aktivitas yang berlangsung

di sektor ini. "

2.4 Tinjauan Arsitektur Hi-Tech

2.4.1 Pengertian arsitektur Hi-Tech

Pemahaman arsitektur high tech sampai saat ini belum ada

yang benar – benar pasti karna banyak muncul pendapat dari banyak

kalangan yang mendefinisikannya dari sudut pandang yang berbeda,

bahkan masih ada kerancuan tentang pengelompokan style high tech

Page 63: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

44

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

sendiri. Ada yang berkata arsitektur yang menerapkan teknologi tinggi,

atau memberikan kesan bangunan yang berteknologi tinggi. Tapi ada

juga yang mengartikan bahwa bangunan high tech merupakan

bangunan yang memadukan arsitektur dengan material industri.

Hi-tech merupakan buah pemikiran modern abad ke-20 yang

mempopulerkan pengunaan material industri. Kron dan Slesin (1984)

menunjukkan bagaimana memadukan produk industri seperti sistem

rak gudang dan penutup lantai pabrik untuk sebuah rumah. Dalam

arsitektur sangat banyak digunakan istilah hi-tech untuk

menginterpretasikan sebuah sistem teknologi yang digunakan pada

suatu bangunan dan semakin populer digunakan pada awal 1970 untuk

menggambarkan keberhasilan teknologi canggih yang dicapai pada

saat itu seperti yang terlihat pada arsitektur Pusat Georges Pompidou,

Paris (1972) karya Renzo Piano dan Richard Rogers yang

memperlihatkan penggunaan material-material kaca dan logam

dengan mengekspose secara transparan bentuk-bentuk jaringan dalam

bangunan serta berbagai fungsi-fungsi layanan seperti eskalator,

walkways dan ornament-ornamen diluar gedung.

Gambar 2.33. Centre Pompindoe oleh Richard Rogers

Sumber : www.richardrogers.co.uk/, Diakses 2017

Pada akhir abad ke-20 arsitektur hi-tech juga dikenal sebagai

Modernisme Akhir atau Ekspresionisme Struktural, adalah sebuah

gaya arsitektur yang muncul pada 1970-an, Arsitektur hi-tech

menggabungkan elemen-elemen dari industri bertekologi tinggi dan

sistem teknologi ke dalam desain bangunan. Arsitektur hi-tech muncul

sebagai modernisme yang mengalami perubahan dari ide-ide

sebelumnya yang dibantu oleh kemajuan teknologi bahkan lebih dalam

mencapai teknologi. Arsitektur hi-tech ini berfungsi sebagai jembatan

Page 64: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

45

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

antara modernisme dan post-modernisme. Pada 1980-an, Arsitektur hi-

tech menjadi lebih sulit untuk membedakan dari arsitektur post-

modern. Banyak tema dan ide-ide yang diserap kedalam bahasa

pasca-modern dalam aliran arsitektur

Arsitektur hi-tech Menurut Davies (1988) pengertian hi-tech

dalam arsitektur berbeda dengan hig-tech dalam industri. Bila dalam

industri hi-tech diartikan sebagai teknologi canggih seperti elektronik,

robot, komputer, biji silikon, mobil sport dan sejenisnya. Sedangkan

dalam arsitektur hi-tech diartikan sebagai suatu aliran arsitektur yang

bermuara pada ide gerakan arsitektur modern yang membesar-

besarkan kesan struktur dan teknologi suatu bangunan. Karakteristik

yang menjadi referensi arsitektur hi-tech adalah bangunan yang terbuat

dari material sintetis seperti logam, kaca dan plastik.

Elemen servis dan struktur (Jencks 1990) pada bangunan hi-

tech hampir selalu diperlihatkan di eksterironya sebagai ornamen dan

ukiran. Bangunan hi-tech juga diperlihatkan dengan menggunakan

kaca buram maupun transparan, pemipaan yang saling tumpang tindih,

tangga, eskalator dan lift juga warna – warna cerah yang bertujuan

membedakan fungsi masing – masing elemen struktur dan servis.

Gambar 2.34. Elemen Servis Pompindoe Center

Sumber : Wikipedia.org, Diakses 2017

Arsitektur hi-tech merupakan suatu “ kejujuran “ yang

menyatakan dengan jelas fungsi elemen bangunannya misalnya

tangga, lift, pemipaan, dan lain sebagainya. Perkembangan lebih lanjut,

arsitektur berteknologi tinggi bukan saja tercermin dari struktur

Page 65: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

46

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

bagunan tetapi juga pada sistem utilitas bangunan sehingga muncul

istilah smart building dengan karakter hi-tech architecture.

Gambar 2.35. Esklator Pompindoe Center

Sumber : Wikipedia.org, Diakses 2017

Sebagai pelopor arsitektur hi–tech, Norman Foster mampu

menampilkan bangunan – bangunan yang memiliki ciri tersendiri,

seperti yang dicirikannya mengenai arsitektur hi–tech, antara lain yang

menjadi ciri khasnya Norman Foster yaitu selalu mengekspos struktur

dan konstruksi bangunannya. Menampilkan bagian dalam bangunan

yang mempunyai nilai sama pada bagian luar bangunan. Bagian interior

di ekspos, sehingga dapat dilihat dari luar.

Gambar 2.36. Reichtag Dome Karya Norman Foster

Sumber : OpenBuilding.com, Diakses 2017

Mengeluarkan bagian dalam bangunan yang memang

seharusnya berada di dalam sebagai ornament atau sculpture. Dengan

demikian dapat menunjukan kepada orang awam bagaimana suatu

proses penyelesaian konstruksi secara logis, memahami terapan-

terapan konstruksi, gaya-gaya bekerja, dan bahan bangunan yang

digunakan. Selain itu hampir semua desain–desainnya dilapisi

Page 66: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

47

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

oleh unsur–unsur transparan pada dinding luarnya, pelapisan struktur

dengan warna abu–abu, pelapisan pipa–pipa saluran, tangga,

eskaltor, elevator, dengan warna perak dan metalik akan menghasilkan

citra arsitektur hi-tech semakin kuat.

Gambar 2.37. Pemakaian Unsur-Unsur Hi-Tech

Sumber : www.telegrap.uk, Diakses 2017

. Didalam arsitektur hi-tech Banyak sekali unsur–unsur yang

digunakan dalam perancangannya. Unsur–unsur yang sering

digunakan diantaranya unsur warna, baja / besi, plastik, serta unsur

kaca. Unsur–unsur tersebut dalam bangunan hi–tech biasanya

digunakan baik pada interior ruangan, fasilitas bangunan seperti lift,

eskalator dan teknologi lainnya yang dipakai pada bangunan tersebut,

maupun pada eksterior (facade) bangunan.

Tokoh utama gaya ini adalah, Sir Norman Foster, Sir Richard

Rogers, Sir Michael Hopkins, Renzo Piano dan Santiago Calatrava.

Pada mulanya bangunan hi-tech disebut oleh sejarawan Reyner

Banham sebagai gudang dilayani karena eksposur tambahan layanan

mereka mekanik di samping struktur. Sebagian besar contoh-contoh

awal memakai baja struktural yang digunakan sebagai bahan pilihan

mereka.

Jadi jika disimpulkan aristektur hi-tech memiliki ciri ekspresi

yang jujur dengan menampilkan/memperlihatkan bagian bangunan

yang umumnya ditutup-tutupi. Ornamen yang merupakan bagian yang

penting dari suatu konstruksi dalam bangunan. Penggunaan bahan-

bahan bangunan yang mencerminkan kemajuan teknologi. Ekspresi

kekuatan struktur yang menggunakan struktur dari rangka baja dan

kabel, serta penggunaan material dari kaca dan bahan metal.

Page 67: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

48

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

2.4.2 Karakteristik Arsitektur Hi-Tech

Dalam tulisannya Jencks (1992) juga menuliskan 6 karakteristik

hi-tech building, yang intinya sebagai berikut:

1. Inside out.

Bagian Interior yang diperlihatkan keluar dengan penggunaan

material penutup yang transparan, seperti kaca. Fungsi-fungsi yang

umumnya tertutup/ditutupi namun ditonjolkan keluar, seperti fungsi

servis dan utilitas.

Gambar 2.38. Inside Out Bangunan Arsitektur Hi-Tech

Sumber : http://www.solarworlds.co.uk, Diakses 2017

2. Celebration of process.

Penekanan terhadap pemahaman mengenai konstruksinya

sehingga muncul suatu pemahaman dari seorang awam ataupun

seorang ilmuwan. Sebagai catatan yang ditulis oleh Charles Jencks

mengenai Norman Foster, yaitu ciri khas dari pekerjaan Norman Foster

yang terkesan dapat mengungkapkan sesuatu yang lebih daripada

arsitek manapun dalam cara penyelesaian dengan ide-ide

cemerlangnya yang mengembangkan suatu rancangan sesuai dengan

zamannya sehingga kegunaan dan tampak dari bangunan tersebut

merupakan suatu mekanisme yang sempurna.

3. Transparan, pelapisan dan pergerakan

Ketiga kualitas keindahan ini hampir selalu ditonjolkan secara

jelas, kegunaan yang lebih luas dari kaca yang transparan dan tembus

cahaya, pelapisan dari pipa-pipa saluran, tangga dan struktur, serta

penekanan pada escalator dan lift sebagai suatu unsur yang bergerak

merupakan karateristik dari bangunan hi-tech.

Page 68: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

49

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Gambar 2.39. Contoh Pengaplikasian Tiga Unsur Arsitektur Hi-Tech

Sumber : Rh89.deviantart.com, Diakses 2017

4. Pewarnaan yang cerah dan merata.

Hal ini ditujukan untuk memberikan perbedaan yang jelas

mengenai jenis struktur dan utilitas, juga untuk mempermudah para

teknisi dalam membedakannya dan memahami penggunaannya

secara efektif. Pada karya Richard Rogers yaitu bangunan Pampidou

Center dan Inmos Factory menggunakan warna-warna yang cerah.

Gambar 2.40. Pemakaian Warna yang Berbeda

Sumber : another29.exblog.jp, Diakses 2017

5. A light weight filigree of tensile members.

Baja-baja tipis penopang merupakan kolom Doric dari bangunan

hi-tech, sekelompok kabel-kabel baja penopang dapat membuat

mereka lebih ekspresif dalam pemikiran mengenai penyaluran gaya-

gaya pada struktur.

6. Optimistic confidence in a scientific cultural

Bangunan hi-tech dapat mewakili kebudayaan/peradaban masa

depan yang serba scientific, sehingga pada saat itu tetap bisa dipakai

dan tidak ketinggalan zaman. Hasilnya lebih mendalam pada suatu

Page 69: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

50

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

metode kerja, perlakuan pada material, warna-warna dan pendapatan,

dibandingkan dengan prinsip-prinsip komposisi.

Page 70: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

BAB V

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5.1 Konsep Lokasi Terpilih

5.1.1 Lokasi Terpilih

Berdasarkan hasil analisis dan pertimbangan yang telah

dilakukan pada bab III, maka site terpilih yang tepat untuk mendirikan

Pusat Inovasi Otomotif ada di kecamatan Sukolilo. Banyak pertimbangan

yang menjadikan site ini terpilih, diantaranya adalah Aksesnya yang

mudah.

Gambar 5.1 Site eksisting

Sumber: Analisis Penulis, 2017

149

Page 71: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

150

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

5.1.2 Data Site Terpilih

Gambar 5.2 Site eksisting

Sumber: Analisis Penulis, 2017

Tapak yang terpilih adalah tapak alternatif I, yaitu sebuah lahan

dengan luas ± 8.250 m2 (0,8 Ha) Tapak tersebut dianggap memliki

potensi terutama letaknya yang strategis, jika dilihat dari konteks kota

tapak terletak pada Unit pengembangan I. Tapak berada di Jl. Dr.Ir.H.

Soekarno, kec. Sukolilo, Kota Surabaya yang dikenal sebagai

kawasan wisata pendidikan yang dekat dengan kampus ITS.

Berdasarkan Rencana Unit Pengembangan Wilayah Darat

Kota Surabaya di dalam Rencana Tata Ruang W ilayah (RTRW) Kota

Surabaya Tahun 2008 , Unit Pengembangan I:

e. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) = 70 % bangunan 30 %

RTH

f. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) = 1.8

g. Garis Sempadan Bangunan = 6 meter

h. Batas – Batas Tapak

Utara : Toyota Auto 2000 Kertajaya

Timur : Perumahan Warga

Selatan : Hartono Kertajaya Indah

Barat : Perumahan Warga

Page 72: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

151

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Gambar 5.3 Potongan jalan

Sumber: Analisis Penulis, 2017

a. Batasan Site :

Utara : Toyota Auto 2000 Kertajaya

Gambar 5.4 Toyota Auto 2000 Kertajaya

Sumber: street view, 2017

Selatan : Hartono Kertajaya Indah

Gambar 5.5 Hartono Kertajaya Indah

Sumber: street view, 2017

Page 73: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

152

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Barat : Ruko

Gambar 5.6 Ruko

Sumber: street view, 2017

Timur : Pemukiman Warga

Gambar 5.7 Pemukiman Warga

Sumber: street view, 2017

Page 74: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

153

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

b. Potensi site

Potensi di luar site

Gambar 5.8 Lingkungan site Sumber: Dokumentasi, 2017

Potensi dalam site

1) Kondisi topografi site datar karena letaknya yang berada di

samping sungai dan tekstur tanah keras.

Gambar 5.9 Kondis site terpilih

Sumber : Dokumentasi, 2017

Page 75: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

154

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

2) Terdapat jaringan air dari PDAM.

3) Vegetasi yang terdapat pada site berupa pohon peneduh yang

akan mengurangi suhu panas site.

Gambar 5.10 Vegetasi di dalam site

Sumber : Dokumentasi, 2017

5.2 Konsep Fungsional

5.2.1 Program ruang

Program ruang pada Pusat inovasi otomotif kota Surabaya

dikelompokkan menjadi empat.Dengan rincian ruang sebagai berikut :

a. Kelompok kegiatan utama

Tabel 5.1. Besaran ruang kelompok ruang utama

No Jenis Ruang Luas (m2)

1. Lobby 210

2. R. Penelitian 360

3. R. Pendidikan dan latihan 854

Jumlah 1424

Sumber: Analisis Penulis 2017

b. Kelompok kegiatan Penunjang

Tabel 5.2 Besaran ruang kelompok ruang penunjang

No Jenis Ruang Luas (m2)

Page 76: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

155

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

1. Ruang Pameran Tidak Tetap 2673

2. Ruang Pameran Tetap 1585

3. Auditorium 701

4. Perpustakaan 308

5. Lab. Otomotif Mobil 328

6. Lab. Otomotif Motor 328

7. Food court 152,6

8. Mushola 38,7

9. ATM center 9

Jumlah 6187

Sumber: Analisis Penulis, 2017

c. Kelompok kegiatan Pengelola

Tabel 5.3 Besaran ruang kelompok kegiatan pengelola

No Jenis Ruang Luas (m2)

1. R. General Manager 28,67

2. R. Sekretaris 6,7

3. R. Bidanng keuangan 38

4. R. Teknis pelayanan dan

pengmbangan

95

5. R. Teknis Umum 144,8

6. R. Rapat 105

7. Toilet 12,8

Jumlah 431

Sumber: Analisis Penulis, 2017

d. Kelompok kegiatan servis

Tabel 5.4 Kelompok kegiatan servis

No Jenis Ruang Luas (m2)

1. Scurity 19,4

Page 77: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

156

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

2. Gudang 30

3. R. ganti 24,37

4. Dapur 7,28

5. R. ME 87

7. Janitor 18

8. Ruang Pompa 16

Jumlah 178

No Jenis Ruang Luas (m2)

9. Area parkir pengelola 443

10. Area parkir pengunjung 9436

Jumlah 9879

Sumber: Analisis Penulis, 2017

e. Rekapitulasi besaran ruang

Tabel 5.5 Rekapitulasi besaran ruang

No. Kelompok Ruang Jumlah luas (m2 )

1. Kelompok kegiatan utama 1424

2. Kelompok kegiatan Penunjang 6187

Kelompok kegiatan Pengelola 431

3. Kelompok Servis 10048

Jumlah 18090

Sumber: Analisis Penulis, 2017

5.2.2 Persyaratan Ruang

a. Kelompok kegiatan utama

Tabel 5.6 Persyaratan ruang kelompok ruang utama

No Jenis Ruang Penghawaan Pencahayaan

Alami Buata

n

Alami Buata

n

1. Lobby √ - √ √

2. R. Penelitian √ √ √ √

Page 78: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

157

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

3. R. Pendidikan dan latihan √ √ √ √

Sumber: Analisis Penulis, 2017

b. Kelompok kegiatan Penunjang

Tabel 5.7 Persyaratan ruang kelompok ruang penunjang

No Jenis Ruang Penghawaan Pencahayaan

Alami Buatan Alami Buatan

1. Ruang Pameran √ √ √ √

2. Gallery √ √ √ √

3. Auditorium √ √ √ √

4. Perpustakaan √ √ √ √

5. Lab. Otomotif Mobil √ √ √ √

6. Lab. Otomotif Motor √ √ √ √

7. Food court √ √ √ √

8. Mushola √ √ √ √

9. ATM center √ √ √ √

Sumber: Analisis Penulis, 2017

c. Kelompok kegiatan Pengelola

Tabel 5.7 Persyaratan ruang kelompok ruang pengelola

No Jenis Ruang Penghawaan Pencahayaan

Alami Buatan Alami Buatan

1. R. General Manager √ √ √ √

2. R. Sekretaris √ √ √ √

3. R. Bidanng keuangan √ √ √ √

4. R. Pelayanan dan

pengembangan

√ √ √ √

5. R. Teknis Umum √ √ √ √

6. R. Rapat √ √ √ √

7. Toilet √ - √ √

Page 79: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

158

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Sumber: Analisis Penulis, 2017

d. Kelompok kegiatan servis

Tabel 5.9 Persyaratan ruang kelompok servis

No Jenis Ruang Penghawaan Pencahayaan

Alami Buatan Alami Buatan

1. Scurity √ √ √ √

2. Gudang √ - √ √

3. Dapur √ - √ √

4. R. ganti √ - √ √

5. R. ME √ - √ √

7. Janitor √ - √ √

8. Ruang Pompa √ - √ √

9. Area parkir pengelola √ - √ √

10. Area parkir pengunjung √ - √ √

Sumber: Analisis Penulis, 2017

5.2.3 Hubungan Ruang

Gambar 5.11 Hubungan ruang

Sumber: Analisis Penulis, 2017

Page 80: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

159

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

5.2.4 Sirkulasi Ruang

a. Sirkulasi pengunjung

Gambar 5.12 Sirkulasi pengunjung

Sumber: Analisis Penulis, 2017

b. Sirkulasi pengelola

Gambar 5.13 Sirkulasi pengelola

Sumber: Analisis Penulis, 2017

Page 81: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

160

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

c. Sirkulasi servis

Gambar 5.14 Sirkulasi servis

Sumber: Analisis Penulis, 2017

5.3 Konsep Kontekstual

5.3.1 Terhadap Gerak Matahari

Tapak berada di Jl. Dr.Ir.H. Soekarno, Kota Surabaya dengan

menghadap ke arah timur laut dan temperatur kota yang cukup panas.

Kondisi eksisting lingkungan sekitar tapak adalah mayoritas perumahan

namun ada beberapa bangunan tinggi disekitar tapak tersebut.

Gambar 5.15 Sinar Matahari Pada Site

Sumber: Penulis, 2017

Page 82: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

161

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

1) Intensitas sinar matahari pagi hari yang tinggi dan sinar

matahari sore yang mengganggu kenyamanan secara

termal, maka untuk mengurangi panas matahari pada sisi

bangunan sebelah timur dan barat diberikan elemen masif

seperti sun shading, dinding tertutup, green wall sebagai

barier untuk mereduksi sinar matahari yang berlebih.

2) Masa bangunan dibuat pipih mengikuti site sehingga

penghawaan alami lebih banyak.

3) Memperbanyak vegetasi pada tapak dan pohon yang

digunakan berjenis pohon peneduh.

4) Membuat void pada bangunan yang memiliki massa lebar

untuk memberikan pencahayaan dan pengawaan alami yang

maksimal.

5) Pemilihan warna–warna terang untuk mengurangi

penyerapan panas sinar matahari ke bangunan.

6) Memanfaatkan sinar matahari yang berlebih untuk

menciptakan energi alternatif dengan menggunakan solar

panel dan membuat nya menjadi bagian dari elemen desain.

7) Membuat reflection pooluntuk menurunkan suhu lingkunan

sekitar bangunan.

8) Membuat desain atap green roof untuk mereduksi panas

yang masuk ke dalam bangunan.

Berdasarkan arah sinar matahari maka diperoleh zoning

sebagai berikut. Area penunjang berada disisi barat yang terkena sinar

matahari cukup banyak dan area utama dan pengelola berada di

tengah sehingga tidak terlalu silau dengan matahari sore. Untuk ruang

servis berada paling belakang.

Page 83: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

162

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Gambar 5.16 Zoning Sinar Matahari

Sumber: Analisis Penulis, 2017

5.3.2 Terhadap Kebisingan

Gambar 4.17. Kebisingan di sekitar Tapak

Sumber: Penulis, 2017

1. Menempatkan ruang–ruang yang membutuhkan tingkat kebisingan

rendah jauh dari titik–titik yang menimbulkan kebisingan.

2. Menggunakan material kedap suara pada eksterior maupun interior

di ruang yang membutuhkan syarat kedap suara.

3. Memperbanyak vegetasi untuk mengurangi suara yang disebabkan

oleh kendaraan serta menggunakan desain pagar tanah yang

diangkat sebagai barier gelombang udara, karena tanah

Page 84: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

163

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

merupakan media yang sangat bagus untuk menyerap suara

sehingga suara yang sampai ke dalam bangunan tidak terlalu

menimbulkan gangguan.

4. Menggunakan vegetasi di sekeliling tapak yang berpotensi

menimbulkan kebisingan sebagai diffuse gelombang suara yang

akan membuat suara dari sumber kebisingan akan berkurang.

5. Zoning

Berdasarkan dari kebisingan maka diperoleh zoning sebagai

berikut. Area kegiatan penunjang dan servis berada di dekat sumber

kebisingan karena area tersebut tidak terlalu membutuhkan

ketenangan, area utama dan pengelola berada di tengah site karena

area tersebut lebih membutuhkan ketenangan.

Gambar 5.18 Zoning Kebisingan

Sumber: Analisis Penulis, 2017

5.3.3 Aksesibilitas Bangunan

a. Site berada di dekat persimpangan sehingga main entrence harus

berjarak minimal 20 m dari persimpangan guna mengurangi

kemacetan.

b. Untuk menghindari kemacetan pada bangunan maka entrence dan

pintu keluar tidak satu area dan berada pada sisi jalan yang berbeda.

c. Bangunan Pusat Inovasi otomotif merupakan bangunan yang

memiliki banyak fungsi sehingga aksesibilitas bangunan akan

menjadi perhatian khusus. Pada bangunan ini akan terdapat dua

ruang penerimaan yaitu berupa lobby dan plaza, lobby sebagai

penerima pengunjung yang ingin melakuka kegiatan R & D

sedangkan plaza akan digunakan untuk menerima pengunjung yang

Page 85: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

164

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

hendak mengunjungi fasilitas penunjang pada Pusat inovasi

otomotif,

Masuk

Kawasan

Lobby Bangunan

Plaza Bangunan

Gambar 5.19 Aksesibilitas penerimaan pengunjung

Sumber: Analisis Penulis, 2017

d. Pemanfaatan Travelator sebagai sirkulasi antar bangunan dan antar

ruang.

e. Zoning

Berdasarkan aksesibilitas maka diperoleh zoning sebagai berikut.

Bagian ruang yang memerlukan aksesibilitas tinggi antara lain

kelopok ruang utama, Penunjang dan servis berada di dekat dengan

jalan, sedangkan ruang pengelola berada di belakang kelompok

ruang kegiatan utama.

5.3.4 Analisa View

Gambar 5.20 Zoning Aksesibilitas

Sumber: Analisis Penulis, 2017

Lokasi tapak berbatasan dengan permukiman dan bangunan

tinggi seperti apartemen dan kampus.

Page 86: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

165

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Gambar 5.21View Potensial ke dalam SIte

Sumber: Penulis, 2017

1. Membuat plasa pada titik pertemuan Jl. Soekarno-Hatta supaya

dapat terlihat dari berbagai arah

2. View from site tidak terlalu menarik sehingga dimaksimalkan view to

site dengan bangunan yang menarik

3. Pada sisi bangunan yang menghadap ke arah utara hingga timur

dimaksimlkan dengan bukaan bukaan lebar sehingga pengunjung

dapat melihat view.

5.3.5 Zoning Akhir

Gambar 5.22 Zoning Akhir

Sumber: Analisis Penulis, 2017

Page 87: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

166

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

1. Kelompok kegiatan penunjang berada di dekat jalan sehingga akan

mempermudah aksesibilitas pengujung.

2. Kelompok kegiatan pengelola berada di dekat kelompok kegiatan

utama sehingga akan mempermudah akses pengelola untuk menuju

ke bangunan utama.

3. Kelompok kegiatan servis berada di dekat kelompok kegiatan utama

sehingga akan mempermudah akses pengelola untuk menuju ke

bangunan utama.

4. Kelompok utama berada di tengah tengah dan sehingga mudah

untuk diakses dari kegiatan manapun.

5.4 Konsep Aspek Teknis

a. Pondasi mini pile

Gambar 5.23 Mini Pile

Sumber: http://belajarsipil.blogspot.co.id/2017

Pondasi tiang pancang merupakan suatu konstruksi pondasi yang mampu

menahan gaya ortogonal ke sumbu tiang dengan cara menyerap lenturan.

Pondasi mini pile merupakan pondasi tiding pancang dengan ukuran yang

lebih kecil.

Kelebihan Pondasi mini pile :

Mutu beton terjamin karena dibuat pabrikasi.

Pondasi dapat mencapai daya dukung tanah yang paling keras.

Page 88: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

167

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Pemasangan tidak di pengaruhi oleh muka air tanah

Daya dukung pada penggunaan tiang kelompok atau grup (satu

beban tiang ditahan oleh dua atau lebih tiang) sangat kuat.

Harga tiang pancang relatif murah bila dibandingkan dengan pondasi

sumuran.

b. Struktur kolom

Kolom merupakan struktur yang meneruskan beban seluruh

bangunan ke pondasi. Jenis struktur kolom yang dapat diterapkan pada

bangunan Pusat Inovasi Otomotif adalah kolom beton bertulang.

Kelebihan:

Gambar 5.24 Struktur Kolom Beton Bertulang

Sumber: signalreadymix.com

(1) Kekuatan menahan beban yang sangat tinggi.

(2) Mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan, dan cetakannya dapat dipakai

lebih dari sekali tergantung kualitas cetakannya.

(3) Lebih awet dan tahan terhadap api karena terdapat selimut beton yang

melindungi tulangan baja di dalamnya.

Kekurangan:

(4) Mempunyai kuat tarik yang rendah sehingga diperlukan penggunaan

tulangan tarik.

(5) Waktu pengerjaan beton bertulang Beton masih mempunyai sifat

mengembang dan menyusut jika terjadi perubahan suhu, sehingga perlu

dibuat dilatasi untuk mencegah terjadinya retakan–retakan.

c. Dinding

Page 89: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

168

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

1) Dinding Masif

Dinding masif akan digunakan sebagai pembatas antara ruang luar dan

ruang dalam bangunan dan untuk ruang yang tdak memerlukan

fleksibilitas. Material yang akan digunakan adalah batu bata.

2) Diniding tidak masif

bahan yang di digunakan antara adalah partisi dan sekat ruang berupa

pintu.Dinding tidak massif akan digunakan untuk ruang yang

membutuhkan fleksibilitas sehingga fungsi ruang dapat di

5. Material logam pada eksterior

Ditinjau dari letaknya yan berada dekat dengan laut sehingga rawan

dengan korosi maka material pada bangunan Pusat inovasi otomotif

harus tahan terhadap korosi, material yang akan digunakan antara lain:

1) Aluminium composite panel

Aluminium composit panel merupakan bahan material bangunan yang

biasanya berbentuk panel datar yang terbuat dari bahan composite yaitu

menggunakan dua lapisan aluminium yang disekat pada bagian

tengahnya menggunakan bahan non aluminium.Aluminium composite

panel menggunakan lapisan cat polyester. Hal ini membuatnya tahan

terhadap korosi sehingga tidak mudah berkarat.

2) Stainless steels

Stainless steels mempunyai ketahanan yang baik terhadap korosi

karena elemen paduan utamanya adalah besi, chromium dan nikel

dimana nikel membentuk lapisan oksida yang melindungi logam

terhadap reaksi dengan lingkungannya.

5.5 Konsep Aspek Kinerja

5.5.1 Sistem Pencahayaan

a. Sistem Pencahyaan otomatis

Sistem pencahayaan yang digunakan pada bangunan ini

menggunakan sistem otomatis dengan memanfaatkan sensor Light

Dependent resistor (LDR).

LD ADC Microcontrolle DAC Lampu

Gambar 5.25 Sistem lampu otomatis

Sumber : Analisis penulis, 2017

Page 90: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

169

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

b. Sistem tirai otomatis

LD ADC

Microcontrolle

DAC Mesin

penggerak

Gambar 5.26 Sistem tirai otomatis

Sumber : Analisis penulis, 2017

Keterangan :

(1) Light Dependent resistor (LDR), berfungsi sebagai sensor

cahaya

(2) Microcontroller, berisi program aplikasi yang berfungsi untuk

mengendalikan kinerja keseluruhan sistem.

(3) ADC (Analog to Digital Converter), berfungsi agar sinyal

input dapat diolah oleh microcontroller,

(4) DAC (Digital to Analog Converter) agar sinyal output

microcontroller dapat dimengerti oleh sistem aktuator.

5.5.2 Sistem Pemadam Kebakaran

a. Kelompok kegiatan utama

Tabel 5.10 Fire Protection kelompok ruang utama

No Ruang Fire Protection

1. Lobby Smoke Detector,Splinker

2. R. Penelitian Smoke Detector,Splinker

3. R. Pendidikan dan latihan Fire extinguisher

Sumber: Analisis Penulis, 2017

b. Kelompok kegiatan penunjang

Tabel 5.11 Fire Protection kelompok ruang penunjang

No Jenis Ruang Fire Protection

1. R. Pameran Smoke Detector,Splinker

CO2

2. Gallery Smoke Detector,Splinker

CO2

3. Auditorium Smoke Detector,Splinker

Page 91: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

170

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

4. Perpustakaan Smoke Detector,Splinker

5. Lab Otomotif Mobil Fire extinguisher

6. Lab Otomotif Motor Fire extinguisher

7. Food court Fire extinguisher

8. Mushola Fire extinguisher

9. ATM center Fire extinguisher

Sumber: Analisis Penulis, 2017

c. Kelompok kegiatan pengelola

Tabel 5.12 Fire Protection kelompok ruang penngelola

No Jenis Ruang Fire Protection

1. R. Pimpinan Fire extinguisher

2. R. Sekretaris Fire extinguisher

3. R. Bidanng keuangan Fire extinguisher

4. R. Teknis pelayanan dan

pengmbangan

Fire extinguisher

5. R. Teknis Umum Fire extinguisher

6. R. Rapat Fire extinguisher

7. R.VIP/Tamu Fire extinguisher

8. Toilet -

Sumber: Analisis Penulis, 2017

d. Kelompok kegiatan servis

Tabel 5.13 Fire Protection kelompok servis

No Jenis Ruang Fire Protection

1. Scurity Fire extinguisher

2. Gudang Fire extinguisher

3. Dapur Fire extinguisher

4. R. ganti Fire extinguisher

5. R. ME Fire extinguisher

Page 92: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

171

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

7. Janitor -

8. Ruang Pompa Fire extinguisher

Sumber: Analisis Penulis, 2017

5.5.3 Sistem Transportasi Vertikal

a. Eskalator

Gambar 5.27 Eskaloator

Sumber : Analisis Penulis, 2017

Sesor infra merah ADC Microcontroller DAC Mesin

penggerak

Gambar 5.28 Sistem otomatis pada eskaloator

Sumber : Analisis Penulis, 2017

b. Tangga, digunakan untuk menghubungkan antara zona vertikal yang

mempunyai keefektifan penggunaan hingga 3 lantai

Gambar 5.29 Tangga

Sumber : Analisis Penulis, 2017

Page 93: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

172

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

c. Lift atau disebut juga elevator adalah alat utama yang digunakan untuk

transportasi vertikal dalam bangunan gedung bertingkat banyak

(Highrise Building].

Gambar 5.30 Lift

Sumber : http://www.propertydocumentverification.com/,2017

5.5.4 Sistem Jaringan Listrik

a. PLN

b. Panel surya

Gambar 5.31 Sistem jaringan listrik

Sumber : Analisis Penulis, 2017

Gambar 5.32 Sistem Panel surya

Sumber : Analisis Penulis, 2017

Page 94: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

173

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Keterangan :

PLN : Perusahaan listrik negara

ATS : Automatic transfer switch

MDP : Main distribution panel

SDP : Sub distribution panel

5.5.5 Sistem Jaringan Air Bersih

Gambar 5.33 Sistem jaringan air bersih

Sumber : Analisis Penulis, 2017

5.5.6 Sistem Jaringan Air kotor

1) Black Water, akan dialirkan menuju septictank.

Limbah

padat

Septictank

Sumur

resapan

Gambar 5.34 Sistem jaringan black water

Sumber: Analisis Penulis, 2017

2) Grey Water, disalurkan menuju ke water treatment dan ke tangki

penampungan yang kemudian dapat dimanfaatkan kembali untuk

kegiatan sehari – hari seperti menyiram tanaman, dll.

3) Air kotor dari dapur tidak akan langsung di buang ke roil kota melainkan

akan di lakukan treatment terlebih dahulu.

Page 95: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

174

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Gambar 5.35 Proses pengolahan air limbah

Sumber : KepMenLH no: 03 th 1998: Maksimal Biochemical Oxigen Demand (BOD)

Test 50mg/L

Gambar 5.36 pengolahan air limbah

Sumber : http://sejahterarayafiber.com/wp-content/uploads/2016/06/Sistem-

Pengolah-Limbah-Biofilter-Anaerob-Aerob-Biofive.jpg. 2017

5.5.7 Sistem Penyiram Tanaman

Moisture sensor ADC Microcontroller DAC Pompa

penyiram

Gambar 5.37 Sistem jaringan air bersih

Sumber : Analisis Penulis, 2017

Keterangan :

Moisture sensor, berfungsi untuk mengetahui kelembapan tanah

Microcontroller, berisi program aplikasi yang berfungsi untuk

mengendalikan kinerja keseluruhan sistem.

Page 96: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

175

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

ADC (Analog to Digital Converter), berfungsi agar sinyal input

dapat diolah oleh microcontroller,

DAC (Digital to Analog Converter) agar sinyal output

microcontroller dapat dimengerti oleh sistem aktuator.

5.5.8 Sistem Pengkondisian Udara

a. Kelompok kegiatan utama

Tabel 5.14 Sistem penghawaan buatan kelompok ruang utama

No Ruang Penghawaan buatan

1. Lobby -

2. R. Penelitian AC Split Ducting

3. R. Pendidikan dan latihan AC Split Ducting

Sumber: Analisis Penulis, 2017

b. Kelompok kegiatan penunjang

Tabel 5.15 Sistem penghawaa buatan kelompok ruang penunjang

No Jenis Ruang Penghawaan buatan

1. R. Pameran AC Split Ducting

2. Gallery AC Split Ducting

3. Auditorium AC Split Ducting

4. Perpustakaan AC Split Ducting

5. Lab Otomotif Mobil -

6. Lab Otomotif Motor -

7. Food court AC Split Ducting

8. Mushola Fan

9. ATM center AC Split Ducting

Sumber: Analisis Penulis, 2017

c. Kelompok kegiatan pengelola

Tabel 5.16 Sistem penghawaan buatan kelompok ruang pengelola

No Jenis Ruang Penghawaan buatan

Page 97: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

176

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

1. R. General Manager AC Split Ducting

2. R. Sekretaris AC Split Ducting

3. R. Bidanng keuangan AC Split Ducting

4. R. Teknis pelayanan dan

pengmbangan

AC Split Ducting

5. R. Teknis Umum AC Split Ducting

6. R. Rapat AC Split Ducting

7. R.VIP/Tamu AC Split Ducting

8. Toilet -

Sumber: Analisis Penulis, 2017

d. Kelompok kegiatan servis

Tabel 5.17 Sistem penghawaan buatan Kelomook ruang servis

No Jenis Ruang Penghawaan buatan

1. Scurity Fan

2. Gudang -

3. Dapur -

4. R. ganti -

5. R. ME -

7. Janitor -

8. Ruang Pompa -

Sumber: Analisis Penulis, 2017

5.5.9 Sistem Keamanan

a. Kelompok kegiatan utama

Tabel 5.18 Sistem keamanan kelompok ruang utama

No Ruang Sistem keamanan

1. Lobby CCTV, Access card

2. R. Penelitian CCTV

3. R. Pendidikan dan latihan -

Sumber: Analisis Penulis, 2017

Page 98: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

177

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

b. Kelompok kegiatan penunjang

Tabel 5.19 Sistem Kemanan Kelompok ruang penunjang

No Sistem keamanan

1. R. Pameran CCTV, Access card

2. Gallery CCTV, Access card

3. Auditorium -

4. Perpustakaan CCTV, Access card

5. Lab Otomotif Mobil CCTV

6. Lab Otomotif Motor CCTV

7. Food court -

8. Mushola -

9. ATM center CCTV

Sumber: Analisis Penulis, 2017

c. Kelompok Pengelola

Tabel 5.20 Sistem keamanan kelompok ruang pengelola

No Jenis Ruang Sitem keamanan

1. R. General Manager CCTV, Access card

2. R. Sekretaris -

3. R. Bidanng keuangan CCTV, Access card

4. R. Teknis pelayanan dan

pengembangan

CCTV, Access card

5. R. Teknis Umum CCTV, Access card

6. R. Rapat CCTV, Access card

7. R.VIP/Tamu CCTV, Access card

8. Toilet -

Sumber: Analisis Penulis, 2017

Page 99: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

178

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

d. Kelompok kegiatan servis

Tabel 5.21 Sistem keamanan kelompok ruang servis

No Jenis Ruang Sisitem keamanan

1. Scurity -

2. Gudang -

3. Dapur -

4. R. ganti -

5. R. ME -

7. Janitor -

8. Ruang Pompa -

Sumber: Analisis Penulis, 2017

5.5.10 Sistem Jaringan MATV

Sistem matv yang digunakan dalam bangunan terdiri dari dua, yaitu :

c. Headend MATV

Headend adalah pusat dari sebuah jaringan TV kabel sebagai

penyalur saluran tv yang dikehendaki yang sudah di setting

sedemikian rupa untuk di distribuskan titik televisi.

d. Jaringan Distribuasi MATV

Dari headend kemudian didistribusikan ke titik tv melalui media

kabel. Ada 3 hal yang harus diperhatikan dengan jaringan

pendistribusian yaitu :

Kabel Coaxial

Sistem distribusi MATV menggunakan media kabel yang

digunakan adalah kabel coaxial RG 6 maupun RG 11 dengan

kwalitas yang bagus, impedansi 75 Ohm. Hal ini berkaitan

dengan losses dari kabel tersebut.

Booster Amplifier

Pemasangan booster amplifier harus terukur dengan tepat,

kalau tidak akan timbul noise pada sistem distribusinya.

Amplifier ini sangat diperlukan sebab setiap kabel coaxial

punya looses untuk menaikkan signal kembali diperlukan

adanya booster amplifier.

Page 100: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

179

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Gambar 5.38 Sistem MATV

Sumber: parabolajogja.com,2017

5.5.11 Sistem Jaringan Telekomunikasi

Sistem komunikasi di suatu bangunan dapat terbagi menjadi

dua, yaitu komunikasi internal dan eksternal bangunan.

c. Komunikasi Internal

Komunikasi yang terjadi antara suatu tempat ke tempat lain

yang masih di dalam satu bangunan yang sama. Alat yang

digunakan dalam komunikasi internal adalah :

Speaker/sound system dan car call untuk komunikasi umum

satu arah

Intercom, HT untuk penggunaan individual dua arah

Local Area Network (LAN) yaitu sistem komunikasi data

berkecapatan tinggi berupa pertukaran informasi antar

komputer antar ruangan dalam bangunan.

d. Komunkasi Eksternal

Merupakan komunikasi dari dalam dan keluar bangunan, berupa

:Telepon, untuk pembicaraan individual dua arah

Faximile, komunikasi melalui jaringan telepon dengan

catatan tertulis langsung.

Sistem PABX sebagai sentral telepon antar sambungan

cabang/ nomor extension yang satu dengan sambungan

cabang/ nomor extension yang lain

Page 101: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

180

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Gambar 5.39 Sistem Telekomunikasi

Sumber: yayasoraya16.blogspot.com,2017

5.5.12 Sistem Jaringan Internet

a. Jaringan Satelit

Satelit merupakan salah satu medium yang digunakan dalam

transmisi komunikasi. Sistem transmisi data dengan jaringan satelit

juga disebut dengan VSAT (Very Small Aperture Terminal).

Keunggulan VSAT yakni mecakup jangkauan terjauh, dapat

mencapai setengah permukaan bumi karena menggunakan relay

dari satelit. Adapun kekurangannya antara lain koneksinya rentan

terhadap gangguan cuaca, bumi yang relatif jauh mengakibatkan

adanya delay propagansi yang signifikan.

Gambar 5.40 Sistem jaringan satelit

Sumber: aptika.kominfo.go.id,2017

b. Wi-Fi

Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, istilah Wi-Fi

dalam bahasa Inggris ber-sinonim dengan WLAN (wireless local

area network). Oleh karenanya Wi-Fi dikenal juga dengan cara

terhubung dengan Internet menggunakan titik akses (hotspot)

Page 102: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

181

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

terdekat. Titik akses tersebut biasanya terhubung dengan BTS

(Base Transciever Station) yang merupakan tower penguat

pemancar sinyal seluler.

Gambar 5.41 Sistem jaringan wifi

Sumber: aptika.kominfo.go.id,2017

c. Jaringan Kabel (Fiber Optik)

Kabel fiber optik adalah sebuah kabel yang terbuat dari fiber kaca

dengan teknologi canggih dan mempunyai kecepatan transfer data

yang lebih cepat daripada kabel biasa. Dalam penggunaan serat

optik ini, terdapat beberapa keuntungan antara lain :

Mampu membawa banyak data atau memuat kapasitas

informasi yang sangat besar dengan kecepatan transmisi

mencapai Gigabyte perdetik.

Biaya pemasangan dan pengoperasiannya relatif rendah

Mempunyai tingkat keamanan yang lebih tinggi.

Ukurannya kecil dan ringan sehingga hemat pemakaian ruang.

Gambar 5.42 Sistem jaringan fiber optic

Sumber: zetchcorner.wordpress.com,2017

Page 103: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

182

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

5.5.13 Sistem Penangkal Petir

Penangkal Petir Elektrostatis

Prinsip kerja penangkal petir elektrostatis mengadopsi sebagian

sistem penangkal petir radioaktif, yaitu menambah muatan pada

ujung finial / splitzer agar petir selalu memilih ujung untuk disambar.

Kelebihan :

Praktis, mudah, dan murah dalam perawatan dan

pemasangannya.

Tingkat jangauan radius perlingan yang luas.

Gambar 5.43 Sistem penangkal petir elektrolisis

Sumber: putrapenangkalpetir.blogspot.com,2017

Dalam definisi proteksi atau perlindungan sambara petir

terdapat 2 (dua) type sistem proteksi:

a. Ekterrnal Proteksi ( Perlindungan Luar Gedung )

Ekternal proteksi adalah suatu sistem penyalur petir yang

dirancang dan di pasang pada atap atau bangunan tertinggi

pada suatu bangunan dengan bahasa umum yang beredar di

masyarakat adalah penangkal petir. Instalasi Penyalur

petir sangat sederhana, ini adalah beberapa bagian dari

instalasi penyalur petir:

b. Internal Proteksi ( Perlindungan Dalam gedung )

Perlindungan internal lebih cenderung pada arus lemah

yang dihasilkan dari sambaran petir dan tidak tersalur

Page 104: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

183

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

dengan baik kedalam grounding sistem, untuk mengurangi

dampak induksi yang disebabkan medan elektromagnetik

disarankan untuk memasang sistem internal proteksi atau

surrge arraster baik untuk listrik, Lan maupun PABX. Sistem

instalasi internal proteksi hampir menyerupai dengan sistem

eksternal proteksi.

5.6 Konsep Arsitektural

5.6.1 Konsep Gubahan Massa Bangunan

Gambar 5.44 Analisa gubahan massa

Sumber : Analisis Penulis, 2017

Page 105: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

184

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

5.6.2 Konsep Tata Ruang Hijau dan Landscape

Konsep tata ruang hijau dan landscape pada bangunan adalah

sebagai berikut:

a. Roof garden pada atap bangunan sehingga bangunan terlihat lebih

sejuk dan dapat menurunkan suhu ruangan.

Gambar 5.45 Roof Garden

Sumber: www.pinterest.com,2017

b. Dominasi penggunaan tanaman palm sehingga akan memperkuat

nuansa maritim pada bangunan.

Gambar 5.46 Tanaman palm

Sumber: www.pinterest.com,2017

c. Untuk memaksimalkan fungsi site yang terkena garis sempada

banguan maka sepanjang garis sempadan akan di gunakan sebagai

Page 106: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

185

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

ruang terbuka hijau sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya

sebagai ruang interaksi sosial.

Gambar 5.47 Ruang terbuka hijau

Sumber: www.pinterest.com ,2017

d. Perletakan kolam besar pada entrence bangunan utama

sehingga bangunan utama akan terlihat seperti kapal yang

sedang terapung.

5.6.3 Konsep Arsitektur Hi-Tech

a. Inside out.

Bagian Interior Pusat inovasi otomotif yang bersifat publik akan

diekspos keluar dengan memperbanyak material kaca.

b. Pewarnaan yang cerah dan merata.

Pewarnaan yang di gunakan pada bangunan ini adalah warna warna

yang cerah.

c. Transparant Sistem sirkulasi pada bangunan ini akan di ekspose

khususnya pada sistem sikulasi vertical, bagian setruktrur juaga akan

di tonjolakan.

d. Celebration of process

struktur dari banguanan Pusat inovasi otomotif di tonjolkan keluar

membuat bangunan ini lebih ekspresif dalam pemikiran mengenai

Page 107: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

186

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

penyaluran gaya-gaya pada struktur. sehingga muncul suatu

pemahaman dari seorang awam ataupun seorang ilmuwan.

e. Optimistic confidence in a scientific cultural

1) Panel surya

Pemanfaatan panel surya sebagai energy alternative pada

banguanan.

Gambar 5.48 Panel surya

Sumber: http://www.energi-alam.com/images/artikel/rak-panel-surya-pembangkit-

listrik-tenaga-matahari-dan-solar-cell-diindonesia.jpg

2) Information kiosk

Information kiosk adalah sebuah alat/media yang digunakan

sebagai media untuk menyampaikan informasi, system informasi

ini nantinya juga dapat dihubungkan dengan gadget pengunjung

mengunakan local network dari bangunan Pusat inovasi otomotif.

Sehingga pengunjung dapat mengakses informasi melalui gadget

pribadi.

Gambar 5.49 Information kiosk

Sumber: http://3.imimg.com/data3/YQ/OT/MY-1200946/42inch-kiosk-systems-

250x250.png, 2017

Page 108: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

187

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

3) Acess control

Bangunan Pusat inovasi otomotif ini menggunakan acess control

untuk mebuka pintu pada ruang ruang di bangunan ini, acess

control ini nantinya tidak hanya menggunakan kartu saja namun

dapat juga menggunakan smartphone untuk mngaksesnya dengan

memanfaatkan local area network dari bangunan tersebut.

4) Smart IP camera

Gambar 5.50 Smart IP camera

Sumber: http://distributor-cctv.com/blog/2016/03/02/inilah-daftar-cctv-paling-

canggih-di-dunia/, 2017

Smart IP camera ini di pilih karena anyak kemampuan

canggih, mulai dari mendeteksi jenis kelamin hingga plat nomor

kendaraan. Kamera ini dilengkapi dengan teknologi face analyst, yang

mana mampu membedakan orang yang berjenis kelamin laki- laki

atau perempuan. Fitur yang dimiliki juga mampu memperkirakan usia

orang tersebut, sehingga ciri-ciri fisik seseorang dapat dikehui dengan

lebih lengkap.

5) Building automation system

Building automation system adalah sebuah pemrograman,

komputerisasi, intelligent network dari peralatan elektronik yang

memonitor dan mengontrol sistem mekanis dan sistem

penerangan dalam sebuah gedung. Penerapannya antara lain :

(a) Pintu otomatis Sesor

pendeteksi ADC Microcontroler DAC

Mesin

penggera

Gambar 5.51 Automatic door

Sumber : Analisis penulis, 2017

Page 109: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

188

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

(b) Pencahayaan otomatis

Sistem pencahayaan yang digunakan pada bangunan ini

menggunakan sistem otomatis dengan memanfaatkan sensor

Light Dependent resistor (LDR) merupakan sebuah resistor

yang nilai resistansinya berubah seiring perubahan initensitas

cahaya yang mengenainya.

(c) Tirai otomatis

Sistem ini memanfaatkan LDR dan mesin

penggerak, LDR akan menerima sensor jika cahaya berlebih

kemudiaan sensor tersebut akan diproses dan di salurkan ke

mesin penggerak.

(d) Eskalator

Sesor infra

merah ADC Microcontroler DAC

Mesin

penggera

Gambar 5.52 Automatic Eskalator

Sumber : Analisis penulis, 2017

menggunakan Sensor optik berupa sebuah sinar infra merah

yang dipasang melintang layaknya sebuah tirai. Ketika

seseorang melewati bagian tersebut, maka sensor akan

langsung bereaksi akibat adanya objek yang menghalangi

sinar tersebut. seseorang yang melewati tirai Infra merah

yang tak terlihat tersebut akan menyebabkan sensor

memberikan program perintah agar agar escalator bergerak

akibat terganggunya sinar infra merah.

(e) Penyiram tanaman otomatis

Sistem penyiram tanaman yang digunakan dalam

Pusat inovasi otomotif ini mengunakan sistem otomatis yang

memanfaatkan Moisture sensor yang berfungsi untuk

mengetahui kelembapan tanah. Ketika kelembapan tanah

rendah maka sensor ini akan mengirm sinyal ke

microcontroller untuk memberikan perintah ke pompa air

Page 110: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

189

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

penyiraman sehingga sprinkler akan menyemprotkan air ke

taman.

(f) Automatic Air conditioner Sesor

penghitung

ADC Microcontroler DAC

Air

conditon

Gambar 5.53 Automatic Air conditioner

Sumber: Analisis Penulis, 2017

Page 111: LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN ...lib.unnes.ac.id/36193/1/5112413027_Optimized.pdfusPa ro t g In ra o m vas P i c O rc t noc m an o a t a if n di d S a un ra P b e a r y n a nc”

190

PUSAT INOVASI OTOMOTIF DI SURABAYA | SINGGIH PRADITYA-5112413027 |

Daftar Pustaka

Appleton,Ian (2008), Building for the Performing Arts

Daniel, (2007)Building Type Basics for Research Laboratory, 2007

Ham, Roderick (1987) Theatres: Planning Guidance for Design and Adaptation.

Jenks, Charles.1988. The Battle of High Tech, Great Building with Great Fault.

Architectural Design

Neufert. Ernst. 1996. Data arsitek. Jakarta: Erlangga.

Jenks, Charles.1988. The Battle of High Tech, Great Building with Great Fault.

Architectural Design