landasan hubungan uud 1945

Upload: riel-pc

Post on 08-Oct-2015

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Berisi tentang penjelasan Pancasila yang menjadi ideologi negara, Perkembangan pendidikan pendahuluan Bela negara, UUD 45 sebagai landasan konstitusi.

TRANSCRIPT

9. Landasan Hubungan UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.a. Pancasila sebagai Ideologi NegaraDalam pembahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa Pancasila merupakan falsafah bangsa. Ketika bangsa Indonesia menjadi menegara, falsafah pancasila pun ikut masuk dalam negara. Karena itu, negara mempunyai cita-cita, yaitu kebenaran hakiki yang terdapat dalam sila-sila Pancasila. Pancasila sebagai kebenaran yang hakiki dan harus diperjuangka noleh negara harus menjadi muatan dalam UUD berdirinya sebuah negara. Cita-cita tersebut tercemin dalam pembukaan UUD 1945. Dengan demikian, Pancasia merupakan ideologi negara.b. UUD 1945 sebagai Landasan KonsitusiTanggal 17 Agustus 1945 merupakan hari Proklamasi Kemerdekaan bangsa indonesia dari penjajah Belanda dan Jepang. Bangsa Indonesia meraih Kemerdekaan itu setelah pejuang selama puluhan tahun baik melalui perjuangan bersenjata maupun jalur sosial budaya (Pendidikan). Kemerdekaan itu tersebut kemerdekaa bangsa Indonesia, bukan kemerdekaan NKRI karena hal-hal yang tersebut berikut ini:1. Teks Proklamasi berbunyi: Kami bangsa Indonesia, dengam ini menyatakan kemerdekaannya. Hal-hal yang berkaitan dengan pemidahan kekuasaan dan diselenggarakan dalam waktu yang seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jakarta, 17-8-1945. Atas nama bangsa Indonesia ttd Soekarno-Hatta. Teks tersebut secara tegas mengatakan bahwa yang merdeka adalah bangsa Indonesia, bukan negara, karena syarat negara adalah adanya wilayah, penduduk, dan Pemerintahan. Syarat mengenai wilayah dan penduduk telah terpenuhi namun pemerintahan belum ada. Hal ini terlihat pada penandatanganan teks Proklamasi tesebut, di mana tertera atas nama bangsa Indonesia -bukan kepala pemerintahSoekarno-Hatta.2. Mengingat kondisi seperti itu, di mana adanya negara harus mendapatkan pengakuan, serta mengingat bunyi teks proklamasi mengenai pemerintahan kekuasaan harus dilakukan dengan segera, bangsa Indonesia lalu membentuk PPKI. PPKI membentuk KNIP yang bertugas membuat UUD dan menunjukan Presiden dan Wapres. Akhirnya pada tanggal18 Agustus 1945, UUD tersebut diterima sebagai UUD Negara yang selanjutnya dikenal dengan UUD 1945. Soekarno dan Hatta ditunjuk sebagai Presiden dan Wapres. Pada tanggal 18 Agustus 1945 berdirilah secara resmi sebuah NKRI yang mendapat pengakuan dari berbagai negara. Karena itu, UUD 1945 menjadi Landasan konsitusi NKRI.

c. Impelementasi Konsepsi UUD 1945 sebagai Landasan Konsitusi1) Pancasila: cita-cita dan ideologi negara.2) penataan: supra dan infrastruktur politik negara.3) Ekonomi: peningkatan taraf hidup melalui penguasaan bumi dan air oleh negara untuk Kemakmuran bangsa. Polanya adalah politik dan strategi ekonomi.4) Kualitas bangsa: mencerdaskan bangsa agar sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Bentuk politik dan strategi sosial budaya 5) Agar bangsa dan negara ini tetap berdiri dengan kokoh, diperlukan kekuatan pertahanann dan Keamanann melalui pola politik dan strategi pertahanan dan keamanann.

d. Konsepsi Pertama tentang Pancasila sebagai Cita-cita dan Ideologi NegaraHal ini dapat kita lihat dalam penjelasan tentang makna Pembukaan UUD 1945:1) Alinea pertama mengatakan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadian. Alinea ini menunjukkan bahwa kemerdekaan adalah hak semua bangsa dan penjajahan bertentangan dengan hak asasi manusia.2) Alinea kedua mengatakan dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara, berdaulat, adil, dan makmur. Alinea ini menunjukkan bahwa adanya masa depan yang harus diraih.3) Alinea ketiga berbunyi atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Alinea ini menunjukkan bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara ini harus mendapatkan ridho Allah Yang Maha Kuasa. Ini merupakan motivasi spiritual yang harus diraih jika negara ini ingin tetap berdiri dengan kokoh.4) Alinea keempat mengatakan kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahaan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan kebangsaan itu dalam suatu Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan berdasrkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradap, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Alinea ini mempertegas Cita-cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

e. Konsepsi UUD 1945 dalam Mewadahi Perbedaan Pendapat dalam Kemasyarakatan IndonesiaNegara Kesatuan Republik Indonesia mengakui adanya kemerdekaan, hak asasi manusia serta musyawarah dan mufakat. Ini berarti bahwa paham Negara Kesatuan Republik Indonesia bersifat demokrasi. Karena itu, idealisme Pancasila adalah demokrasi Pancasila yang mengakui adanya perbedaan pendapat dalam kelompok bangsa Indonesia itu diwadahi dalam bentuk organisasi kemasyarakatan menurut profesi dan fungsi, misalnya organisme Korpri, PGRI, SPSI, HNSI, HKTI, BKOW, HMI, AMPI, KNPI, dan sebagainya. Semua wadah organisasi kemasyarakatan inidiatur dalam undang-undang pelaksanaan tentang organisasi kemasyarakatan yang tentunya berdasarkan falsafah pancasila.

f. Konsepsi UUD 1945 dalam Infrastruktur PolitikInfrastruktur politik adalah wadah masyarakat yang menggambarkan bahwa masyarakat ikut menentukan menentukan keputusan politik dalam mewujudkan Cita-cita nasional berdasarkan falsafah bangsa. Infrastruktur politik yang dimaksud adalah partai-partai yang menampung aspirasi dari kelompok organisasi kemasyarakatan . Sistem kepartaian dalam suatu negara tergantung pada paham yang dianutnya. Secara teoteris, dalam sistem kepartaian dikenal seburan monoparty, biparty dan multyparty. Sistem monoparty. atau suatu partai biasa terdapat pada negara komunis seperti RRC, Korea Utara, dan Vietnam. Dalam sistem ini kekusaan negara yang berdasarkan rumusan kebijaksanaan politik dari partai retsebut bersifat dogmatis dan tidak mengenal perbedaan pendapat. Sementara sistem birarty atau dwipartai terdiri dari partai yang berkuasa dalam sistem yang dianut antara lain oleh Amerika Serikat ini. Pemerintah dari kedua sistem partai tersebut umumnya menggunakan sistem presidentil diman kekuasaan berada ditangan presiden atau ketua partai. Sedangkan sistem multyparty ataulebih dari dua partai menggambarkan hak-hakkelompok masyarakar atas keputusa politik negara. Sistem pemerintahan pada negara yang menganut multipartaipada umimnya adalah perlementer. Namun negara seperti itu dapatjuga menggunakan sistem campuran, misalnya presidantil dan perlementer diman presidennya hanya merupakan lembaga persatuan, misalnya Indonesia pada zaman Republik Indonesia serikat (RIS). Di negara yang menganut sistem monarik dan parlemen pun rajanya hanya merupakan lembaga pemersatuan, misalnya di Malaisia, Inggris, Italia, Belanda, Kamboja.Bagaimana Konsepsi Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam sistem kepartaian ini? Dasar acuan sistem kepartaiandi Negara Kesatuan Republik Idonesia adalah pasal 28 UUD 1945 yang menetapkan hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisan maupun tulisan dan sebagainya yang akan diatur undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia bersifat demokratis. Pernyataan bahwa tata cara penyampaian pokok pikiran tidaklah tetap. Karena undang-undang bersifat pelaksanna ia tentu akan berpihak pada perumus, situasi, serta kondisi yang di hadapi.Dari uraian diatas struktur proses terbentuknya proses supra- dan infrastruktur politik di Indonesia dapat di gambarkan seperti pada halaman 50.

H. LANDASAN HUBUNGAN UUD 1945 dan NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA1. Pancasila Sebaagai Ideologi Negara Telah disebutkan bahwa Pancasila merupakan falsafah bangsa sehingga ketika Indonesia menjadi negara, falsafah Pancasila ikut masuk dalam negara. Cita-cita bangsa tercermin dalam Pembukaan UUD 1945, sehingga demikian Pancasila Ideologi Negara.1. 2. UUD 1945 Sebagai Landasan Konstitusi Kemerdekaan Indonesia merupakan momentum yang sangat berharga dimana bangsa kita bisa terlepas dari penjajahan. Tetapi kemerdekaan ini bukan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia karena :1. Teks Proklamasi secara tegas manyatakan bahwa yang merdeka adalah bangsa Indonesia, bukan negara (karena tidak memenuhi syarat adanya negara dalam hal ini tidak adanya pemerintahan).2. Mengingat kondisi seperti ini, maka dengan segera dibentuk Panitaia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang bertugas untuk membuat undang-udang. Maka, pada 18 agustus 1945 telah terbentuk UUD 1945 sehingga secara resmi berdirilah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jadi, UUD 1945 merupakna landasan konstitusi NKRI.I.PERKEMBANGAN PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGARA1. situasi NKRI terbagi dalam periode-periode Tahun 1945 sejak NKRI diproklamasikan sampai 1965 di sebut periode lama atau Orde Lama. Ancaman yang dihadapi datangnya dari dalam maupun dari luar, lansung maupun tidak lansung, menumbuhkan pemikiran mengenai cara menghadapinya. Pada tahun 1945, terbitlah produk Undang-Undang tetang pokok-pokok perlawanan rakyat ( PPPR) dengan Nomor 29 Tahun 1945. Sehingga terbentuklah organisasi-organisasi perlawanan rakyat pada tingkat desa (OKD) dan sekolah-sekolah (OKS).Tahun 1945 sampai 1998 disebut periode baru atau Orde Baru. Ancman yang dihadapi dalam periode ini adalah tantangan non fisik. Pada tahun 1973 keluarlah ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1973 tentang GBHN, dimana terdapat penjelasan tentang Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Lalu pada tahun 1982 keluarlah UU No. 20 Tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia, dengan adanya penyelenggaraan Pedidikan Pendahuluan Bela Negara dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Tahun 1998 sampai sekarang disebut periode Reformasi, untuk menghadapi perkembangan jaman globalisasi maka diperlukan Undang-Undang yang sesuai maka keluarlah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengatur kurikulum pendidikan kewarganegaraan, yang kemudian pasal ini menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Pendidikan Kewarganegaraan adalah hubungan negara dengan warga negara, antara warga negara serta Pendidikan Pendahuluan Bela Nagara. Pendidikan kewarganegaraan di Perguruan Tinggi harus ditingkatkan guna menjawab tantangan masa depan, sehingga keluaran peserta didik memiliki semangat juang yang tinggi dan kesadaran Bela Negara sesuai bidang profesi masing-masing demi tetap tegak dan utuhnya NKRI.