landasan historis pendidikan

31

Upload: fitriani-nursyaripah

Post on 26-May-2015

19.766 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Landasan historis pendidikan
Page 2: Landasan historis pendidikan

LANDASAN HISTORIS PENDIDIKANSebelum Kemerdekaan

Oleh :Fitriani Nursyaripah (1200439)Dika Zuchdan Sumira (1205009)Pipin Alpiani (1205037)

KELAS 1A

Page 3: Landasan historis pendidikan

Pengertian Landasan Historis Pendidikan

Yang dimaksud dengan landasan historis

pendidikan adalah sejarah pendidikan di masa

lalu yang menjadi acuan terhadap

pengembangan pendidikan di masa kini.

Landasan historis pendidikan merupakan

landasan pendidikan yang berhubungan dengan

sejarah pendidikan. Sejarah atau history adalah

 keadaan masa lampau dengan segala macam

kejadian atau kegiatan yang didasari oleh

konsep-konsep tertentu. Sejarah penuh dengan

informasi-informasi yang mengandung kejadian,

model, konsep, teori, praktik, moral, cita-cita,

bentuk dan sebagainya (Pidarta, 2007: 109).

Page 4: Landasan historis pendidikan

Dengan kata lain, tinjauan landasan

sejarah atau historis pendidikan

nasional Indonesia merupakan

pandangan ke masa lalu atau pandangan

retrospektif. Pandangan ini melahirkan

studi-studi historis tentang proses

perjalanan pendidikan nasional

Indonesia yang terjadi pada periode

tertentu di masa yang lampau. Berikut

ini adalah uraian dan rincian perjalanan

sejarah pendidikan Indonesia:

Page 5: Landasan historis pendidikan

Sejarah Pendidikan Indonesia

Zaman Purba

Zaman Kerajaan Hindu-Budha

Zaman Kerajaan Islam

Zaman Portugis - SpanyolZaman Kolonial

BelandaZaman Pergerakan

NasionalZaman

Pendudukan Jepang

Page 6: Landasan historis pendidikan

ZAMAN PURBALatar Belakang Sosial Budaya. Karakteristik

kebudayaan pada zaman ini tergolong maritim

dan hidup bergotong-royong. Kepercayaan

yang dianut adalah animisme dan dinamisme.

Masyarakat dipimpin oleh ketua adat, namun

ketua adat dan empu (pandai besi dan dukun-

dukun pandai) tidak dipandang sebagai

anggota masyarakat lapisan tinggi, kecuali

jika mereka melakukan perannya dalam

upacara adat atau ritual. Karena itu,

masyarakat ini tidak memiliki stratifikasi

sosial yang tegas, tata masyarakatya bersifat

egaliter.

Page 7: Landasan historis pendidikan

Pendidikan. Tujuan pendidikan pada zaman ini

adalah agar generasi muda dapat mencari

nafkah, membela diri, hidup bermasyarakat,

taat terhadap nilai-nilai religi yang mereka

yakini. Zaman ini belum ada lembaga

pendidikan formal (sekolah). Kurikulum

pendidikannya meliputi pengetahuan, sikap

dan nilai mengenai kepercayaan melalui

upacara-upacara keagamaan dalam rangka

menyembah nenek moyang, pendidikan

keterampilan mencari nafkah (khususnya bagi

anak laki-laki) dan hidup bermasyarakat serta

gotong-royong. Pendidiknya terutama adalah

orang tua dan secara tidak langsung orang

dewasa dalam masyarakatnya.

Page 8: Landasan historis pendidikan

Zaman Kerajaan Hindu-BudhaLatar Belakang Sosial Budaya.

Masyarakat zaman ini umumnya tinggal di

daerah subur dekat pesisir dan melakukan

perdagangan dengan orang India sehingga

masuklah kebudayaan dari India. Para ketua

adat lambat laun berusaha menyamai raja

India. Maka timbul feodalisme seperti di India

yaitu kasta social seperti kasta Brahmana,

Waisya, Sudra, dan Paria. Menurut para ahli,

paling lambat abad ke-5 Masehi telah dimulai

zaman sejarah di Indonesia dengan

ditemukannya tulisan di dekat Bogor dan

Kutai.

Page 9: Landasan historis pendidikan

• Pendidikan. Pendidikan zaman ini selain di

keluarga dan masyarakat, juga

diselenggarakan di lembaga pendidikan

yang disebut Perguruan (Paguron) atau

Pesantren. Awalnya pendidiknya (guru

atau panditaa) adalah kaum Brahmana,

lalu lama-lama para empu jadi guru

mengganti para Brahmana. Pendidikannya

bersifat aristrokratis artinya masih

terbatas untuk anak Waisya dan Sudra,

belum menjangkau mayoritas kasta

Waisya, Sudra apalagi Paria.

Page 10: Landasan historis pendidikan

Tujuan pendidikannya pada umumnya agar

peserta didik menjadi penganut agama yang

taat, mampu bermasyarakat, membela diri dan

membela negara. Kurikulum pendidikannya

meliputi agama, bahasa sansekerta,

kesusasteraan, keterampilan membuat candi,

dan beladiri. Zaman berkembangnya agama

Budha yang berpusat di Kerajaan Sriwijaya (di

Palembang) terdapat Perguruan Tinggi Budha

dan Darmapala terkenal sebagai maha guru

Budha.

Page 11: Landasan historis pendidikan

Zaman Kerajaan IslamLatar Belakang Sosial Budaya. Islam mulai masuk ke

Indonesia pada akhir abad ke-13 dan mencakup sebagian

besar Nusantara abad ke-16. Pemerintahannya dipimpinn

oleh raja. Masyarakatnya tidak mengenal kasta.

Pendidikan. Tujuan pendidikan zaman ini agar manusia

bertaqwa pada Allah SWT sesuai dengan ajaran yang

disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW sehingga

mencapai keselamatan dunia akhirat. Selain di keluarga,

pendidikan berlangsung di lembaga lainnya seperti

langgar-langgar, mesjid, dan pesantren. Kurikulum

pendidikannya tidak tertulis (tidak ada kurikulum formal).

Pendidikan berisi tauhid, Al-Quran, Hadits, Fikih, bahasa

Arab termasuk membaca dan menulis huruf Arab.

Metode atau cara-cara pendidikan. Pendidikan dilakukan

dengan metode bervariasi tergantung sifat materi

pendidikan, tujuan, atau peserta didiknya.

Page 12: Landasan historis pendidikan

Zaman Pengaruh Portugis - SpanyolLatar Belakang Sosial Budaya. Awal abad ke- 16

Portugis datang ke Indonesia lalu disusul Spanyol. Di

samping mencari kejayaan (glorious) dan kekayaan

(gold), bangsa Portugis datang ke Timur bermaksud

pula menyebarkan agama yang mereka anut, yakni

Katholik (gospel). Akhir abad ke-16 mereka

meninggalkan Indonesia Karena sering mendapat

pemberontakan terutama dari Sultan Ternate.

Pendidikan. Pengaruh bangsa Portugis dalam

pendidikan utamanya berkenaan dengan penyebaran

agama Katolik. Demi kepentingan itu, tahun 1536

mereka mendirikan sekolah (Seminarie) di Ternate

dan di Solor. Kurikulum pendidikannya berisi

pendidikan agama Katolik, ditambah pelajaran

membaca, menulis, dan berhitung.

Page 13: Landasan historis pendidikan

Zaman Kolonial BelandaLatar Belakang Sosial Budaya. Belanda

datang pertama kali tahun1596 di bawah

pimpinan Cornelis de Houtman dengan tujuan

untuk mencari rempah-rempah. Untuk

menghindari persaingan di antara mereka,

pemerintah Belanda mendirikan suatu kongsi

dagang yang disebut VOC (vreenigds Oost

Indische Compagnie) atau Persekutuan Dagang

Hindia Belanda tahun 1602. Selain untuk

berdagang, mereka juga menyebarkan agama

Kristen Protestan. Kekuasaaan VOC diserahkan

pada Pemerintah Negeri Belanda, karena itu sejak

1800-1942 negeri kita menjadi jajahan

Pemerintah Kolonial Belanda

Page 14: Landasan historis pendidikan

Karakteristik sosial budaya zaman ini yaitu

berlangsungnya kolonialisme, berlangsung monopoli

hasil pertanian yang laku di pasar dunia, terdapat

stratifikasi social dari tertinggi ke terbawah yaitu :

bangsa Belanda, golongan orang Timur Asing,

golongan Priyayi/Bangsawan Pribumi, dan golongan

Rakyat Jelata Pribumi.

Pendidikan. Ada dua garis penyelenggaraan

pendidikan pada zaman ini yaitu pendidikan yang

diselenggarakan Pemerintah Kolonial Belanda dan

pendidikan oleh rakyat dan Kaum Pergerakan

Kebangsaan (Pergerakan Nasional).

Page 15: Landasan historis pendidikan

VOC menyelenggarakan sekolah untuk misi keagamaan

Protestan, bukan untuk misi intelektualitas tapi untuk

mengahasilkan pegawi administrasi rendahan di

pemerintahan dan gereja. Sekolah-sekolah itu didirikan di

daerah yang penduduknya beragama Katolik yang telah

disebar Portugis. Yang pertama di Ambon pada 1607.

Kurikulum pendidikannya berisi pelajaran agama Protestan,

membaca, dan menulis dan belum bersifat formal (tertulis)

serta lama pendidikannya tidak pasti. Murid-muridnya anak

pegawai sedangkan anak rakyat jelata tidak. Awalnya yang

menjadi guru adalah orang Belanda lalu diganti pribumi yang

telah dididik Belanda.

Pendidikan Zaman VOC

Page 16: Landasan historis pendidikan

Pendidikan zaman pemerintahan kolonial

Belanda pun mengecewakan bangsa Indonesia.

1) Sekolah Untuk Anak Indonesia Sebelum

Reorganisasi 1892

Pendidikan Zaman Pemerintahan Kolonial Belanda

Page 17: Landasan historis pendidikan

2) Sekolah Kelas Satu

Page 18: Landasan historis pendidikan

3) Sekolah Kelas Dua

4) Sekolah Desa (Volks School)

Page 19: Landasan historis pendidikan

5) Europese Lagere School (ELS)

Page 20: Landasan historis pendidikan

6) Hollands Chinese School (HCS)

Page 21: Landasan historis pendidikan

7) Hollands Inlandse School (HIS)

Page 22: Landasan historis pendidikan

8) Meer Uitgebreid Lager Onderwijs

(MULO)

Page 23: Landasan historis pendidikan

9) Algemene Middelbare School

(AMS)

Page 24: Landasan historis pendidikan

10) Hogere Burger School (HBS)

Page 25: Landasan historis pendidikan

Pendidikan oleh Kaum Pergerakan Kebangsaan

Latar Belakang Sosial Budaya Timbulnya

Pergerakan Nasional. Bagi bangsa Indonesia kondisi

yang sangat merugikan akibat penjajahan menimbulkan

rasa senasib sepenanggungan sehingga muncul rasa

nasionalisme. Kebesaran masa lampau semasa kerajaan

Sriwijaya, Majapahit, dsb, juga memperkuat harga diri

kita sebagai bangsa yang berdaulat dan merdeka.

Bahasa Melayu sebagai bahasa kesatuan semakin

menyadarkan bahwa Inodesia itu satu bangsa. Selain

itu, Karena bangsa Indonesia memeluk Islam, maka

timbul persepsi bahwa Belanda adalah kafir. Sejak

Kebangkitan Nasional (1908) perjuangan bangsa

Indonesia melalui partai dan organisasi khusunya

pendidikan.

Page 26: Landasan historis pendidikan

Pendidikan. Setelah tahun 1900

usaha-usaha partikelir dibidang

pendidikan berlangsung sangat giatnya.

Sekolah itu mulanya bercorak dua yaitu:

• Sekolah-sekolah yang sesuai haluan

politik, seperti yang diselenggarakan oleh

Ki Hajar Dewantara (Taman Siswa), dsb.

• Sekolah-sekolah yang sesuai tuntutan

agama Islam, seperti Muhammmadiyah,

dsb.

Page 27: Landasan historis pendidikan

Praktek Pendidikan Masa Pergerakan

• Budi Utomo

Tahun 1908 Budi Utomo dengan kongresnya yang

pertama (3-4 Oktober 1908) menegaskan bahwa tujuan

perkumpulan itu adalah untuk kemajuan yang selaras

untuk negeri dan bangsa Indonesia, terutama dengan

memajukan pengajaran, pertanian, peternakan, dagang,

teknik industry, dan kebudayaan.

• Muhammadiyah

18 November 1912 K. H Ahmad Dahlan mendirikan

Muhammadiyah di Yogyakarta. Muhammadiyah dengan d\

berbagai sekolahnya didirikan dalam rangka member

pendidikan bangsa Indonesia untuk mengatasi

kristenisasi dan mewujudkan masyarakat Islam yang

melaksanakan Al-Quran dan al-Hadits.

Page 28: Landasan historis pendidikan

• Perkumpulan Putri Mardika

Perkumpulan Putri Mardika didirikan tahun

1912. Bertujuan untuk pengajaran anak-anak

perempuan.

• Trikoro Dharmo

Tahun 1915 didirikan Trikoro Dharmo dan

selanjutnya berdiri berbagai perkumpulan

pemuda dan pelajar di berbagai tempat hingga

terwujud Sumpah Pemuda tahun 1928. 

• Perguruan Taman Siswa

Awalnya Ki Hajar bersama rekannya

berjuang di jalur politik praktis, lalu mulai tahun

1921 perjuangannya fokus pada pendidikan.

Tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta beliau

mendirikan “National Onderwijs Institut Taman

Siswa.”

Page 29: Landasan historis pendidikan

• Ksatrian Institut

Ksatrian Institut didirikan di Bandung oleh

Ernest Francoist Eugene Douwes Dekker (Multatuli

atau Setyabudhi). Ia memimpin lembaga ini sejak

1922-1940.

• Nahdatul Ulama

Nahdatul Ulama didirikan di Surabaya

tanggal 31 Januari 1926 oleh K.H Hasyim Asy’ari.

Sejak 1899 beliau telah membuka pesantren

Tebuireng di Jombang.

• INS Kayutanam

Indonesisch Nederland School (INS) didirikan

oleh Mohammad Syafei tanggal 31 Oktober 1926 di

Kayutanam, Sumatera Barat.

Page 30: Landasan historis pendidikan

Pendidikan Zaman Militerisme JepangLatar Belakang Sosial Budaya. Kekuasaan

Belanda berakhir pada 8 Maret 1942 saat menyerah

pada militer kerajaan Jepang. Selanjutnya Indonesia

di bawah kekuasaan Jepang selama hamper 3,5

tahun. Jepang menyerbu Indonesia karena kekayaan

negeri ini dan sesuai dengan cita-cita ekspansinya.

Pendidikan. Implikasi kekuasaan Jepang

terhadap pendidikan di Indonesia yaitu :

• Tujuan dan isi pendidikan diarahkan demi

kepentingan perang Asia-Timur Raya.

• Hilangnya sistem dualisme dalam pendidikan.

• Sistem pendidikan menjadi lebih merakyat.

Page 31: Landasan historis pendidikan

Terima Kasih