landak 2010-2013

47
BUKU PUTIH SANITASI KAB. LANDAK 2013 BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN LANDAK 2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik 2.1.1. Geografis Kabupaten Landak adalah salah satu daerah Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat yang merupakan pecahan dari Kabupaten Pontianak. Secara administratif batas wilayah Kabupaten Landak adalah sebagai berikut : - Sebelah Utara dengan Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sanggau. - Sebelah Timur dengan Kabupaten Sanggau. - Sebelah Selatan dengan Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Kubu Raya. - Sebelah Barat dengan Kabupaten Pontianak. 2.1.2. Administratif Mulai tahun 2007, Kabupaten Landak terdiri atas 13 Kecamatan (sebelum dimekarkan, terdiri 10 Kecamatan) dan 156 Desa serta 553 Dusun. Kabupaten Landak terletak pada koordinat 1°00” LU - 0°52’ LS dan 109°10’42” - 110°10’ BT. Secara administratif batas Kabupaten Landak adalah : - Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Landak; - Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sanggau; - Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Landak; - Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Landak. Apabila dicermati, letak Kabupaten Landak sangat strategis. Dikatakan sangat strategis karena kabupaten ini terletak di tengah-tengah Propinsi Kalimantan Barat, juga merupakan daerah lintasan jalur Landak Entikong Kuching Brunei Darussalam maupun jalur Landak Jagoibabang Kuching. Letak ini memiliki dampak sosial dan ekonomi yang besar sebagai konsekuensi logis dari berbagai kegiatan yang dilakukan di sepanjang jalur tersebut. Letak demikian ini merupakan salah satu potensi dan modal bagi pengembangan Kabupaten Landak di masa mendatang.

Upload: reza-aditya-as-sundais

Post on 07-Nov-2015

53 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

data landak

TRANSCRIPT

  • BUKU PUTIH SANITASI KAB. LANDAK

    2013

    BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN LANDAK

    2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik

    2.1.1. Geografis

    Kabupaten Landak adalah salah satu daerah Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat

    yang merupakan pecahan dari Kabupaten Pontianak. Secara administratif batas wilayah

    Kabupaten Landak adalah sebagai berikut :

    - Sebelah Utara dengan Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sanggau.

    - Sebelah Timur dengan Kabupaten Sanggau.

    - Sebelah Selatan dengan Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Kubu Raya.

    - Sebelah Barat dengan Kabupaten Pontianak.

    2.1.2. Administratif

    Mulai tahun 2007, Kabupaten Landak terdiri atas 13 Kecamatan (sebelum

    dimekarkan, terdiri 10 Kecamatan) dan 156 Desa serta 553 Dusun. Kabupaten Landak terletak

    pada koordinat 100 LU - 052 LS dan 1091042 - 11010 BT. Secara administratif batas

    Kabupaten Landak adalah :

    - Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Landak;

    - Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sanggau;

    - Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Landak;

    - Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Landak.

    Apabila dicermati, letak Kabupaten Landak sangat strategis. Dikatakan sangat

    strategis karena kabupaten ini terletak di tengah-tengah Propinsi Kalimantan Barat, juga

    merupakan daerah lintasan jalur Landak Entikong Kuching Brunei Darussalam maupun

    jalur Landak Jagoibabang Kuching. Letak ini memiliki dampak sosial dan ekonomi yang

    besar sebagai konsekuensi logis dari berbagai kegiatan yang dilakukan di sepanjang jalur

    tersebut. Letak demikian ini merupakan salah satu potensi dan modal bagi pengembangan

    Kabupaten Landak di masa mendatang.

  • BUKU PUTIH SANITASI KAB. LANDAK

    2013

    Luas wilayah Kabupaten Landak secara keseluruhan 9.909,10 Km atau setara

    dengan 6,75% luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Rincian luas wilayah per kecamatan

    dapat dilihat dalam tabel berikut :

    Tabel 2.2.a

    Nama dan Luas Wilayah Kabupaten Landak Per Kecamatan

    No Kecamatan Sebelum Pemekaran Setelah Pemekaran, 2007

    Luas (Km) % Luas (Km) %

    1 Sebangki 885.60 8.94 885.60 8.94

    2 Sengah Temila 1,963.00 19.81 1,963.00 19.81

    3 Mandor 455.10 4.59 455.10 4.59

    4 Menjalin 322.90 3.26 322.90 3.26

    5 Meranti 372.34 3.76 372.34 3.76

    6 Kuala Behe 968.00 9.77 968.00 9.77

    7 Air Besar 1,361.20 13.74 1,361.20 13.74

    8 Ngabang 1,996.90 20.15 1,153.10 11.64

    9 Jelimpo 0 0.00 843.80 8.52

    10 Menyuke 867.96 8.76 597.44 6.03

    11 Banyuke Hulu 0 0.00 270.52 2.73

    12 Mempawah Hulu 716.10 7.23 496.34 5.01

    13 Sompak 0 0.00 219.76 2.22

    Jumlah 9,909.10 100.00 9,909.10 100.00

    Sumber : Bappeda dan BPS Kab. Landak

  • BUKU PUTIH SANITASI KAB. LANDAK

    2013

    Tabel 2.2.b

    Nama Kecamatan, Ibukota Kecamatan, Luas Area dan

    Jumlah Desa di Kabupaten Landak

    No Nama

    Kecamatan Nama Ibu Kota

    Luas Area

    (Km2) Jml Dusun Jml Desa

    1 Sebangki Sebangki 885,60 27 5

    2 Ngabang Ngabang 1.996,90 78 19

    3 Sengah Temila Pahauman 1.963,00 77 14

    4 Mandor Mandor 455,10 57 17

    5 Menjalin Menjalin 322,90 38 8

    6 Mempawah Hulu Karangan 716,10 69 17

    7 Menyuke Darit 867,96 81 16

    8 Meranti Meranti 372,34 35 6

    9 Kuala Behe Kuala Behe 968,00 28 11

    10 Air Besar Serimbu 1.361,20 41 16

    11 Jelimpo Jelimpo 843,80 47 13

    12 Sompak Sompak 219,76 23 7

    13 Banyuke Hulu Simpang Tiga 270,52 35 7

    Jumlah 9.909,10 636 156

    Sumber: Landak Dalam Angka 2012

  • BUKU PUTIH SANITASI KAB. LANDAK

    2013

    Peta 2.1.a

    Peta Administrasi Kabupaten Landak

    Sumber : Bappeda Kab. Landak

  • BUKU PUTIH SANITASI KAB. LANDAK

    2013

    Peta 2.1.b

    Peta Cakupan Wilayah Kajian

    Sumber : Bappeda Kab. Landak

    KEC. MEMPAWAH

    HULU

    KEC.

    MANDOR

    KEC. SENGAH

    TEMILA

    KEC.

    NGABANG

    KEC.

    JELIMPO

    KEC.

    MENYUKE

  • BUKU PUTIH SANITASI KAB. LANDAK

    2013

    2.1.3. Kondisi Fisik Dasar

    A. Topografi

    Kabupaten Landak termasuk dalam wilayah Dataran Rendah Pegunungan Barat.

    Bagian Utara berbukit-bukit, ke selatan merupakan daerah lembah atau dataran yang

    memudahkan melakukan kegiatan sosial ekonomi. Dua sub wilayah yang termasuk dalam

    dataran rendah Pegunungan Barat yakni Sub Wilayah Pegunungan Niut (800 Km), yang

    meliputi wilayah Kecamatan Air Besar sebelah utara dan sub wilayah Pegunungan Bawang

    (770 Km) meliputi wilayah Kecamatan Mempawah Hulu dan Menyuke.

    B. Kemiringan Lahan

    Kabupaten Landak, berdasarkan pembagian kelas kemiringan lahan, mencirikan

    daerah tersebut berada pada kemiringan lahan yang berbukit, ini dapat dilihat pada

    kemiringan lahan yang dominan berada pada kelas kemiringan berbukit 8 - 15 %.

    Untuk lebih jelasnya mengenai kemiringan lahan di Kabupaten Landak dapat dilihat

    pada Tabel 2.8. yang mengambarkan keadaan kemiringan lahan Kabupaten Landak.

    Tabel Kemiringan Lahan Di Kabupaten Landak

    No Kemiringan

    Lereng

    Luas

    Hektar (Ha) Persen (%)

    1 0-8 % 125.290 15

    2 8-15 % 444.213 53

    3 15-25 % 40.391 5

    4 25-40 % 199.651 24

    5 >40 % 21.015 3

    Sumber : Hasil Kajian Pemetaan Lahan Kabupaten Landak, 2010.

  • BUKU PUTIH SANITASI KAB. LANDAK

    2013

    Dari tabel di atas terlihat bahwa kemiringan lahan 0-8 % persebarannya seluas

    125.290 hektar (15 %), sedangkan kemiringan lahan 8-15 % lebih mendominasi dengan

    seluas 444.213 hektar (53 %), sementara lahan dengan kemiringan 15-25 % atau lahan

    bergelombang seluas 40.391 hektar (5 %), kemiringan 25-40 % seluas 199.651 hektar (24 %)

    dan diatas 40 % seluas 21.015 hektar (3 %) merupakan lahan dengan kondisi perbukitan

    sampai pegunungan, dari total luas areal Kabupaten Landak. Lahanlahan berkemiringan 0

    15 % cocok digunakan untuk berbagai jenis kegiatan karena berada pada bentuk wilayah datar

    sampai berombak..

    C. Iklim

    1. Curah Hujan / Klimatologi

    Data kondisi curah hujan dan jumlah hari hujan secara umum di wilayah

    Kabupaten Landak dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

    Tabel Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Tahun 2000 2009

    No. Bulan Curah Hujan

    (mm)

    Hari Hujan

    (HH)

    1 Januari 320 20

    2 Pebruari 228 15

    3 Maret 296 19

    4 April 252 19

    5 Mei 265 20

    6 Juni 201 14

    7 Juli 180 15

    8 Agustus 174 13

    9 September 277 17

    10 Oktober 370 22

    11 Nopember 386 23

    12 Desember 343 22

    Jumlah 3.292 218

    Rata-rata 274 18

    Sumber : Stasiun Meteorologi & Geofisika Jungkat, 2010

  • BUKU PUTIH SANITASI KAB. LANDAK

    2013

    Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata curah hujan bulanan selama

    sepuluh tahun dari tahun 2000 s/d 2009 berkisar dari 174-386 mm dan rata-rata

    hari hujan 13 - 23 hh. Curah hujan rata-rata tahunan adalah 3.292 mm dengan

    jumlah hari hujan tahunan 218 hh, sedang rata-rata curah hujan bulanan 274 mm

    dengan rata-rata hari hujan bulanan 18 hh. Curah hujan terendah terjadi pada

    bulan Agustus yaitu 174 mm dengan hari hujan 13 hh, sedang bulan terbasah

    adalah pada bulan Nopember yaitu 386 mm dengan rata-rata 23 hh.

    Gambar 2.3

    Peta Topografi Kabupaten Landak

    Sumber : Bappeda Kab. Landak

  • BUKU PUTIH SANITASI KAB. LANDAK

    2013

    D. Daerah Aliran Sungai ( DAS )

    Kabupaten Landak belum memiliki kajian Daerah Aliran Sungai (DAS ) tersendiri

    karena hanya dilewati Sungai landak sebagai anak Sungai Kapuas. Karena itu, Tabel

    Daerah Aliran Sungai tidak dapat kami isi ( Kami tampilkan Peta DAS Kapuas sebagai

    Ilustrasi melihat posisi Kabupaten Landak ).

    Tabel 2.2: Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten/Kota

  • BUKU PUTIH SANITASI KAB. LANDAK

    2013

    F. Jenis Tanah

    Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Landak adalah: Aluvial, Organosol,

    Glay & Humus (OGH), Podsolot Merah-Kuning, Podsol & Latasol. Pada bagian wilayah

    pantai, jenis tanah yang dominan adalah tanah aluvial dan organosol. Dari keseluruhan

    wilayah Kabupaten Landak, secara garis besar jenis tanahnya dapat di bagi sebagai berikut :

    Tanah Alluvial Jenis Tanah ini berwarna Kelabu Kelabu Kekuningan/Kecoklatan. Selalu basah &

    dipengaruhi Genangan Air / Limpahan Banjir.

    Tanah Organosal, Glay & Humus (OGH) Tanah ini mudah mengerut tak berbalik, Peka terhadap erosi & mudah terbakar. Tanah ini

    juga dikenal sebagai Tanah Gambut.

    Tanah Podsol Merah - Kuning Berwarna Merah s/d Kuning, Horison Argalic, Masam, Kurus pertukaran Kation serta

    Jenuh Basa Rendah. Merupakan Jenis mayoritas yg terdapat hampir di seluruh

    Kecamatan.

    Tanah Podsol. Terbentuk dari endapan Pasir Kuarsa dgn tanah sekitarnya, bergambut & masam.

    Tanah Latosol. Merupakan Tanah mineral, berwarna coklat, tekstur liat, struktur remah & konsistensi

    gembur.

    G. Geologi

    Secara umum kondisi geologi yang ada di Kabupaten Landak terbagi menjadi Intrusif

    & Plutonik Asam, Plistosen, Kapur, Premo Karbon, Kwarter, Paleozoik. Dari 13 (Tiga Belas)

    Kecamatan yang ada di Kabupaten Landak, kondisi geologi yang paling dominan adalah

    Intrusif & Plutonik Asam yg terdapat di seluruh Kecamatan.

    2.2. DEMOGRAFI

    Mayoritas penduduk di Kabupaten Landak adalah suku Dayak. Dikatakan demikian

    karena ada bukti konkritnya yaitu masih adanya peninggalan rumah Panjang/Betang di

    Kabupaten Landak sampai saat ini, tepatnya terletak di Desa Saham, Kecamatan Sengah

    Temila. Selain Suku Dayak, Kabupaten Landak juga dihuni oleh Suku Melayu, Tionghoa,

    Madura dan etnis lainnya. Kecamatan Sebangki, lebih separuh penduduknya orang Madura.

    Mata pencaharian mayoritas bergerak pada sektor pertanian.

  • BUKU PUTIH SANITASI KAB. LANDAK

    2013

    Jumlah penduduk di Kabuapten Landak cenderung fluktuasi, dan jenis kelamin laki-

    laki lebih besar dari pada jenis kelamin perempuan. Pada tahun 2011 jumlah penduduk

    sebanyak 336.080 orang, pada tahun 2012 menjadi sebanyak 341.356 orang.

    Tabel 2.3

    Jumlah Penduduk Kabupaten Landak 2008 - 2012

    No Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah

    1 2012 178.330 163.026 341.356

    2 2011 175.725 160.355 336.080

    3 2010 172.595 158.289 330.884

    4 2009 170.387 155.384 325.771

    5 2008 167.882 152.853 320.735

    Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Landak

    Tabel Penduduk Menurut Jenis Kelamin

    Kabupaten Landak Tahun 2011

    No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah

    1 Ngabang 32.769 30.496 63.265

    2 Sengah Temila 28.186 25.968 54.154

    3 Mandor 14.978 14.068 29.046

    4 Menjalin 9.851 9.014 18.865

    5 Mempawah Hulu 17.502 15.680 33.182

    6 Menyuke 13.539 12.316 25.855

    7 Meranti 4.863 4.317 9.180

    8 Kuala Bahe 7.328 6.471 13.799

    9 Air Besar 11.945 10.316 22.261

    10 Sebangki 8.715 8.205 16.920

    11 Jelimpo 12.424 11.261 23.685

    12 Sompak 7.206 6.585 13.791

    13 Banyuke Hulu 6.419 5.658 12.077

    Jumlah 175.725 160.355 336.080

    Sumber : Landak Dalam Angka 2012

  • BUKU PUTIH SANITASI KAB. LANDAK

    2013

    Berdasarkan hasil perhitungan BPS dengan jumlah penduduk Kabupaten Landak

    selama kurun waktu tahun 2000 2010, didapat laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,57 %

    per tahun.

    dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut :

    Pt = Po (1+r )t

    Di mana;

    Pt = Jumlah penduduk tahun ke t

    Po = Jumlah Penduduk awal

    R = rata rata pertumbuhan penduduk

    t = Waktu (5)

    Maka didapat proyeksi pertumbuhan Penduduk Kabupaten landak selama 5 tahun kedepan (

    2013 2017 ) sebagai berikut :

    Tabel 2.4

    Proyeksi Pertumbuhan Penduduk 5 tahun ke Depan ( 2013 2017 )

    No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa)

    2013 2014 2015 2016 2017

    1 Ngabang 65.267 66.292 67.332 68.391 69.463

    2 Sengah Temila 55.868 56.745 57.636 58.542 59.460

    3 Mandor 29.965 30.436 30.913 31.399 31.892

    4 Menjalin 19.462 19.768 20.078 20.394 20.714

    5 Mempawah Hulu 34.232 34.770 35.315 35.871 36.433

    6 Menyuke 26.673 27.092 27.517 27.949 28.388

    7 Meranti 9.472 9.619 9.770 9.924 10.081

    8 Kuala Bahe 14.237 14.459 14.686 14.917 15.151

    9 Air Besar 22.965 23.326 23.692 24.064 24.442

    10 Sebangki 17.455 17.728 18.008 18.290 18.578

    11 Jelimpo 24.434 24.818 25.208 25.603 26.005

    12 Sompak 14.227 14.451 14.678 14.908 15.142

    13 Banyuke Hulu 12.458 12.654 12.854 13.055 13.261

    Kabupaten Landak 346.715 352.158 357.687 363.307 369.010

  • BUKU PUTIH SANITASI KAB. LANDAK

    2013

    Untuk penyebaran penduduk (kepadatan), berikut ini dapat dilihat Tabel Jumlah

    Penduduk dibandingkan Luas Wilayah per Kecamatan :

    Tabel Jumlah Penduduk & Luas Wilayah ( KM2 )

    No Kecamatan Jumlah

    Penduduk Luas Wilayah ( KM

    2 )

    1 Ngabang 63.265 1.148,10

    2 Sengah Temila 54.154 1.963,00

    3 Mandor 29.046 455,10

    4 Menjalin 18.865 322,90

    5 Mempawah Hulu 33.182 496,34

    6 Menyuke 25.855 594,16

    7 Meranti 9.180 372,34

    8 Kuala Bahe 13.799 968,00

    9 Air Besar 22.261 1.361,20

    10 Sebangki 16.920 885,60

    11 Jelimpo 23.685 848,80

    12 Sompak 13.791 216,76

    13 Banyuke Hulu 12.077 273,80

    Jumlah 336.080 9.909,10

    Sumber : Landak Dalam Angka 2012

    Tabel di atas memperlihatkan bahwa penyebaran penduduk belumlah merata. Mash

    banyak Kecamatan yg memiliki luas besar, tetapi penduduknya malah sedikit. Atau bahkan

    ada Kecamatan yang luasnya kecil, tetapi penduduknya ramai/banyak.

  • BUKU PUTIH SANITASI KAB. LANDAK

    2013

    Tabel 2.5

    Kepadatan Penduduk Kab. Landak Tahun 2010 s/d 2012

    No Kecamatan 2010 2011 2012

    1 Ngabang 54,27 55,10 55,92

    2 Sengah Temila 27,18 27,59 28,01

    3 Mandor 60,88 63,82 64,85

    4 Menjalin 57,87 58,42 59,30

    5 Mempawah Hulu 65,88 66,85 67,83

    6 Menyuke 43,02 43,52 44,17

    7 Meranti 24,57 24,65 25,11

    8 Kuala Bahe 14,12 14,26 14,48

    9 Air Besar 16,10 16,35 16,61

    10 Sebangki 18,93 19,11 19,41

    11 Jelimpo 27,58 27,90 28,34

    12 Sompak 63,15 63,62 64,58

    13 Banyuke Hulu 43,75 44,11 45,17

    Jumlah 33,40 33,93 34,46

    Sumber : Sensus Penduduk Labupaten Landak 2010

  • BUKU PUTIH SANITASI KAB. LANDAK

    2013

    Tabel 2.6

    Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kab. Landak Tahun 2013 s/d 2017

    No Kecamatan 2013 2014 2015 2016 2017

    1 Ngabang 56,85 57,74 58,65 59,57 60,50

    2 Sengah Temila 28,46 28,91 29,36 29,82 30,29

    3 Mandor 65,84 66,88 67,93 68,99 70,08

    4 Menjalin 60,27 61,22 62,18 63,16 64,15

    5 Mempawah Hulu 68,97 70,05 71,15 72,27 73,40

    6 Menyuke 44,89 45,60 46,31 47,04 47,78

    7 Meranti 25,44 25,83 26,24 26,65 27,07

    8 Kuala Bahe 14,71 14,94 15,17 15,41 15,65

    9 Air Besar 16,87 17,14 17,41 17,68 17,96

    10 Sebangki 19,71 20,02 20,33 20,65 20,98

    11 Jelimpo 28,79 29,24 29,70 30,16 30,64

    12 Sompak 65,63 66,67 67,72 68,78 69,86

    13 Banyuke Hulu 45,50 46,22 46,95 47,68 48,43

    Jumlah 35,00 35,55 36,11 36,68 37,25

    Sumber : Proyeksi Pertambahan berdasarkan Sensus Penduduk kab. Landak 2010

  • BUKU PUTIH SANITASI KAB. LANDAK

    2013

    Gambar 2.5 Peta Kepadatan Penduduk

    Kabupaten Landak Tahun 2013

    BELUM DIBUAT

    Keterangan :

    = PADAT ( Kepadatan > 50 Jiwa / Km2 )

    = SEDANG ( Kepadatan 25 50 Jiwa / Km2 )

    = JARANG ( Kepadatan < 25 Jiwa / Km2 )

    Sumber : Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kab. Landak 2013 - 2017

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    2.1 KEUANGAN DAN PEREKONOMIAN DAERAH

    Pembangunan perekonomian daerah sampai dengan tahun 2011 telah memberikan

    kontribusi terhadap hasil-hasil pembangunan ekonomi yang berbasis kerakyatan menuju pusat

    agrobisnis dan agroindustri di Kabupaten Landak, dengan ditandai meningkatnya pertumbuhan

    ekonomi dari masa kritis sampai masa pertumbuhan yang relatif stabil.

    Keberhasilan pembangunan tentu selalu menimbulkan dampak positif maupun negatif, oleh

    karena itu diperlukan suatu indikator sebagai tolak ukur kinerja pembangunan tersebut. Mengingat

    pentingnya indikator-indikator sebagai pendekatan dalam melakukan penilaian situasi,

    memfasilitasi perumusan strategi, mengidentifikasi permasalahan strategi dan operasional yang ada,

    dalamk rangka memberikan umpan balik bagi formulasi kebijakan, dan program serta kegiatan

    operasional dalam pembangunan Kabupaten Landak dalam masa yang akan datang. Indikator-

    indikator yang bisa dilihat pada suatu daerah atau sejauh mana pembangunan dan pertumbuhan

    ekonomi suatu daerah. Umumnya hal tersebut dapat dilihat dari potensi yang dimiliki, kondisi

    ekonomi, dan kondisi sosial ekonomi daerah.

    1. Potensi Ungulan Daerah

    Lingkungan strategis sangat berpengaruh serta sebagai faktor-faktor penentu keberhasilan

    (critical success factors) terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas Pemerintah Kabupaten

    Landak untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, maka terlebih dahulu perlu

    dianalisa sampai seberapa jauh misi Pemerintah Landak dipengaruhi oleh factor intern di

    lingkungan Kabupaten Landak.

    Demikian juga kondisi dan pembangunan ekonomi di Kabupaten Landak, pembangunan

    ekonomi tidak saja difokuskan pada pertumbuhan tinggi, akan tetapi lebih diarahkan pada

    keseimbangan antara pertumbuhan dan distribusi pendapatan yang lebih merata,

    meningkatkan pelayanan LKM dan USP/KSP, serta memfasilitasi akses UMKM untuk

    memperoleh sumber-sumber pembiayaan. Oleh karena itu setiap potensi-potensi ekonomi

    yang dimiliki daerah harus ditingkatkan dan dieksploitasi secara keseluruhan dalam tingkat

    yang wajar.

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    Potensi unggulan yang ada di wilayah Kabupaten Landak selama ini masih terkait dengan

    sector pertanian dalam arti luas yaitu subsektor pertanian/perkebunan/

    kehutanan/peternakan/perikanan.

    Sektor pertanian mendapat angka paling besar yaitu 2,02, berarti Kabupaten Landak

    dominan dalam pertanian di Kalmantan Barat, 3 jenis produk pertanian dalam arti luas

    selama 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut:

    Tabel Jenis Produk Pertanian

    No Jenis

    Produk

    Satuan 2006 2007 2008 2009 2010

    1 Padi Sawah Ton 200.250 215.476 199.555 203.032 203.439

    2 Karet Ton 38.759 31.333 31.337 39.402 42.113

    3 Kelapa Sawit Ton 41.838 76.079 76.095 47.155 49.113

    Sumber: Dinas Pertanian, Kehutanan & Perkebunan Tahun 2010

    2. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB

    Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu alat ukur keberhasilan kinerja ekonomi suatu

    daerah. Pertumbuhan ekonomi tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan Produk Domestik

    Regional Bruto (PDRB). Semakin tinggi pertumbuhan PDRB semakin tinggi pula

    pertumbuhan ekonomi. Untuk mengukur laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah,

    digunakan PDRB atas dasar harga konstan. Berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan

    dapat dilihat pertumbuhan ekonomi antar tahun tanpa pengaruh naik turunnya faktor harga

    karena harga yang digunakan adalah harga konstan, yaitu harga pada tahun 2000. Selama

    penghitungan PDRB, BPS telah menggunakan tahun dasar sebanyak 4 (empat) kali, pertama

    tahun dasar 1973, kedua tahun dasar 1983, yang ketiga pada tahun 1993 dan terakhir tahun

    dasar 2000 yang mulai digunakan untuk penghitungan PDRB pada tahun 2004.

    Pembangunan yang telah dilaksanakan selama ini telah banyak melahirkan perubahan bagi

    Kabupaten Landak baik dari segi ekonomi maupun sosial. Dari segi ekonomi secara makro

    dicerminkan oleh peningkatan pendapatan perkapita yang diikuti dengan laju pertumbuhan

    ekonomi tiap tahunnya.

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    Gambar Produk Domestik Bruto (PDRB) Menurut Harga Konstan

    Kabupaten Landak Tahun 2006 2010

    Grafik di atas menunjukkan perkembangan PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten

    Landak yang cenderung meningkat setiap tahun dalam kurun waktu 2006 2010. Nilai

    PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten Landak pada tahun 2006 sebesar 1.329.153,83

    juta rupiah, meningkat menjadi 1.525.247,22 juta rupiah di tahun 2009, dan pada tahun

    2010 meningkat mencapai 1.601.720,55 juta rupiah.

    Walaupun semua sektor mengalami pertumbuhan pada tahun 2010, namun jika

    dibandingkan 2009, ada dua sektor yang mengalami perlambatan pertumbuhan yaitu: sektor

    pertanian serta sektor pengangkutan dan komunikasi. Sedangkan pada tahun 2009 jika

    dibandingkan pada tahun 2008, ada beberapa sektor yang mengalami perlambatan

    pertumbuhan yaitu: sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri

    pengolahan, serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Sementara sektor

    lainnya mengalami percepatan pertumbuhan.

    3. Struktur Perekonomian

    Distribusi PDRB menurut sektor ekonomi atau lapangan usaha atas dasar harga berlaku

    menunjukkan peranan dan perubahan struktur ekonomi dari tahun ke tahun.

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    Struktur perekonomian di Kabupaten Landak sampai dengan tahun 2010 masih didominasi

    oleh tiga sektor utama, yaitu :

    1). Sektor Pertanian ( 50,58 % )

    2). Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran ( 21,62 % )

    3). Sektor Industri Pengolahan ( 10,15 % ).

    Sektor Pertanian masih menjadi sektor yang dominan di Kabupaten Landak dengan

    peranannya sebesar 50,58 persen. Hal ini berarti bahwa naik turunnya pertumbuhan di

    sektor pertanian akan sangat mempengaruhi naik turunnya pertumbuhan perekonomian

    secara keseluruhan di Kabupaten Landak. Dengan demikian, sektor pertanian masih

    menjadi leading sector atau dengan kata lain sebagai sektor pemimpin bagi sektor-sektor

    produksi lainnya dalam menyumbang perekonomian di Kabupaten Landak. Dibandingkan

    dengan tahun 2009, pada tahun 2010 terjadi penurunan kontribusi sektor pertanian dari

    52,19 persen menjadi 50,58 persen.

    Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran masih tetap menjadi kontributor terbesar kedua

    setelah sektor pertanian dengan peranannya sebesar 21,62 persen. Jika dibandingkan dengan

    tahun sebelumnya, pada tahun 2010 terjadi kenaikan peranan dari 20,08 persen menjadi

    21,62 persen.

    Sektor Industri Pengolahan merupakan kontributor terbesar ketiga dengan peranannya

    sebesar 10,15 persen pada tahun 2010, mengalami penurunan kontribusi dibandingkan pada

    tahun sebelumnya yang mencapai 10,38 persen.

    Struktur ekonomi Kabupaten Landak dapat dilihat dalam Gambar di bawah ini.

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    Gambar Struktur Ekonomi Kabupaten Landak Tahun 2010

    Sumber : Landak Dalam Angka 2012

    Sektor-sektor yang lainnya hanya memberikan kontribusi kurang dari 20 persen, yaitu

    sektor pertambangan dan penggalian memberikan peranan sebesar 1,61 persen; sektor

    konstruksi 2,68 persen; sektor pengangkutan dan komunikasi 2,48 persen; sektor keuangan,

    persewaan dan jasa perusahaan 4,75 persen; sektor jasa-jasa 5,83 persen.

    Sedangkan sektor listrik, gas dan air minum memberikan kontribusi terkecil. Tetapi

    dibandingkan pada tahun 2008, pada tahun 2009 hingga tahun 2010 telah terjadi

    peningkatan kontribusi sektor listrik, gas dan air minum. Pada tahun 2008 sebesar 0,28

    persen meningkat menjadi 0,30 persen. Rendahnya peranan sektor ini disebabkan karena

    masih terdapat daerah-daerah yang belum mendapatkan pelayanan listrik dan air bersih.

    Berdasarkan Tabel 2.5. Terlihat bahwa Pendapatan Derah mengalami peningkatan setiap

    tahunnya disertai dengan Peningkatan Belanja Daerah walau masih mengalami Defisit

    Anggaran setiap tahun.

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    Berdasarkan Tabel 2.6 terlihat bahwa Belanja Sanitasi Daerah dari ketiga sektor juga

    mengalami pertumbuhan setiap tahunnya dengan belanja pada Dinas PU mendominasi

    belanja sanitasi dengan prosentase belanja sanitasi terhadap belanja langsung daerah pada

    tahun terakhir meningkat menjadi 1,59 % namun pembiayan Operasional dan Maintenance

    nya hampir tidak ada penganggaran sama sekali.

    Pada Tabel 2.7 : Pemetaan Keuangan dilihat Belanja sanitasi perkapita rata-rata dari lima

    tahun terakhir hanya sebesar Rp. 12.374,- perkapita pertahun (Bappeda, 2013 ) .

    Berikut Tabel Pemetaan Keuangan menjelaskan tentang keadaan Pendapatan dan Belanja

    Sanitasi Daerah Kabupaten Landak :

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    Tabel 2.5

    Rekapitulasi Realisasi APBD Kab. Landak Tahun 2009 s/d 2013

    No Realisasi Anggaran

    Tahun

    Rata2 pertumbuhan

    2009 2010 2011 2012 2013

    A Pendapatan

    (a.1 + a.2 + a.3) 519.141.422.841 529.324.604.682

    637.033.179.503,23

    658.256.833.500

    841.669.951.364,40 64.505.705.705

    a.1 Pendapatan Asli

    Daerah (PAD) 6.741.616.280 7.411.788.082 17.026.479.296 20.733.264.835 26.135.758.566,40 3.878.828.457

    a.1.1 Pajak Daerah 2.267.236.300 2.044.865.586 11.912.184.300 13.244.417.885 12.152.311.625 2.239.910.460

    a.1.2 Retribusi Daerah 1.707.879.980 2.012.046.780 1.719.419.280 1.874.382.000 7.345.095.597,70 1.127.443.124

    a.1.3 Hasil Pengolahan

    Kekayaan Daerah yang dipisahkan

    16.500.000 Nihil Nihil 3.000.000.000 3.235.310.474,97 643.762.095

    a.1.4 Lain-lain Pendapatan

    Daerah yang sah 2.750.000.000 3.394.875.716 3.394.875.716 2.614.464.950 3.403.040.868,73 157.715.184

    a.2 Dana Perimbangan

    (Transfer) 438.628.228.561 459.277.405.800 503.252.614.187 580.518.196.733 661.869.811.525 44.648.316.593

    a.2.1 Dana Bagi Hasil 43.673.218.561 53.932.713.800 37.796.590.187 33.636.877.733 38.991.478.525 4.059.167.213

    a.2.2 Dana Alokasi Umum 346.888.010.000 358.090.492.000 403.595.524.000 477.731.189.000 534.166.873.000 37.455.772.600

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    a.2.3 Dana Alokasi Khusus 48.067.000.000 47.254.200.000 61.860.500.000 69.150.1300.000 88.711.460.000 128.849.420.000

    a.3 Lain-lain Pendapatan

    yang Sah 73.771.578.000 62.635.411.000

    116.754.086.020,23

    57.005.371.932 153.664.381.273 19.331.801.868

    a.3.1 Hibah Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil

    a.3.2 Dana Darurat Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil

    a.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi kepada

    Kab. / Kota 8.041.550.000 11.838.530.000 9.861.352.410 9.861.352.410 15.356.650.713 1.463.020.143

    a.3.4 Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi Khusus

    54.152.028.000 34.362.274.000 22.324.366.810,23 Nihil Nihil 6.365.532.238

    a.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi / Pemerintah

    Daerah lainnya 8.078.000.000 Nihil 26.659.000.000 27.230.800.000 84.077.800.000 15.199.960.000

    a.3.6 Dana Penyesuaian

    Tunjangan Kependidikan

    Nihil 8.889.825.000 39.715.796.000 17.905.570.000 54.229.930.560 9.068.021.112

    a.3.7 Dana Pasca Bencana

    Alam 3.500.000.000 7.544.782.000 Nihil Nihil Nihil 808.956.400

    a.3.8 Tunjangan Profesi

    Pendidik/Guru Nihil Nihil 8.993.170.800 Nihil Nihil 1.798.634.160

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    a.3.9 Dana Tambahan

    Penghasilan Guru Nihil Nihil 9.200.400.000 Nihil Nihil 1.840.080.000

    a.3.10 Klaim Dana Jamkesmas

    dan Askes Nihil Nihil Nihil 2.007.649.522 Nihil 401.529.904

    B Belanja (b1 + b.2) 564.984.501.000 552.574.409.000 609.951.510.338,3

    6 706.893.194.072,28 895.497.723.433,96 68.584.662.887

    b.1 Belanja Tidak

    Langsung 196.980.379.836,54 273.771.789.000

    314.765.772.259,36

    356.909.542.045,28 377.411.352.228,96 36.086.194.478

    b.1.1 Belanja pegawai 164.310.527.036,54 205.114.249.000 251.052.842.183,5

    8 282.217.277.045,28 338.160.192.228,96 34.769.933.038

    b.1.2 Bunga Nihil 389.999.000 2.300.277.777,78 324.000.000 1.404.000.000 395.255.556

    b.1.3 Subsidi Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil

    b.1.4 Hibah 650.000.000 33.102.040.000 30.014.992.298 44.490.605.000 7.290.000.000 8.768.121.000

    b.1.5 Bantuan sosial 3.800.000.000 4.960.000.000 2.470.660.000 2.362.860.000 3.530.360.000 519.428.000

    b.1.6 Belanja bagi hasil 1.000.000.000 1.000.000.000 Nihil Nihil Nihil -

    b.1.7 Bantuan keuangan 25.819.852.800 27.805.500.000 27.527.000.000 26.114.800.000 25.626.800.000 435.740.000

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    b.1.8 Belanja tidak terduga 1.400.000.000 1.400.000.000 1.400.000.000 1.400.000.000 1.400.000.000 -

    b.2 Belanja Langsung 347.815.898.249,46 278.819.665.000 295.185.738.079 349.983.652.027 518.086.371.205 47.853.341.241

    b.2.1 Belanja pegawai 43.988.555.800 42.854.156.650 24.993.189.700 21.301.700.000 26.631.100.000 4.537.371.160

    b.2.2 Belanja barang dan jasa 101.260.808.062,46 107.831.414.890 121.481.996.979 131.358.398.527 163.430.463.940 12.433.931.176

    b.2.3 Belanja modal 202.566.534.387 128.117.048.125 148.710.551.400 196.323.553.500 328.024.807.265 39.981.551.828

    C Pembiayaan 27.654.855.245 23.249.804.013 11.373.035.435,13 70.636.360.572,28 53.827.772.069,56 11.852.665.027

    D Surplus / (Defisit)

    Anggaran (25.654.855.245) (23.249.804.013,46) 27.081.669.164,13 (48.636.360.572,28) (53.827.772.069,56)

    Sumber : Realisasi & Rencana APBD Kabupaten Landak 2009 2013

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    Tabel 2.6

    Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kab. Landak Tahun 2009 s/d 2013

    No SKPD

    Tahun

    Rata2 pertumbuhan

    2009 2010 2011 2012 2013

    1 PU-CK Nihil 802.890.000 805.860.000 978.673.000 1.592.807.000 157.983.400

    1.a Investasi Nihil 802.890.000 805.860.000 978.673.000 1.592.807.000 157.983.400

    1.b Operasional / Pemeliharaan (OM)

    Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil

    2 KLH 85.600.000 Nihil Nihil 207.340.000 240.565.000 30.993.000

    2.a Investasi 85.600.000 Nihil Nihil 182.590.000 203.840.000 23.648.000

    2.b Operasional / Pemeliharaan (OM)

    Nihil Nihil Nihil 24.750.000 36.725.000 2.395.000

    3 Dinkes Nihil 52.500.000 Nihil 82.625.000 147.300.000 18.960.000

    3.a Investasi Nihil 52.500.000 Nihil Nihil Nihil 10.500.000

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    3.b Operasional / Pemeliharaan (OM)

    Nihil Nihil Nihil Nihil 22.500.000 4.500.000

    4 Bappeda Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil

    4.a Investasi Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil

    4.b Operasional / Pemeliharaan (OM)

    Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil

    8 Belanja Sanitasi (1+2+3+n)

    85.600.000 855.390.000 805.860.000 1.268.638.000 1.980.672.000 379.014.400

    9 Pendanaan Investasi Sanitasi Total (1a+2a+3a+na)

    85.600.000 855.390.000 805.860.000 1.243.888.000 1.921.447.000 367.169.400

    10 Pendanaan OM (1b+2b+3b+nb)

    Nihil Nihil Nihil 24.750.000 59.225.000 6.895.000

    11 Belanja Langsung 347.815.898.249,46 278.819.665.000 295.185.738.079 349.983.652.027 518.086.371.205 47.853.341.241

    12 Proporsi Belanja Sanitasi Belanja Langsung (8/11)

    0,0002 0.003 0,002 0,003 0,003 0,0002

    13 Proporsi Investasi Sanitasi Total Belanja Sanitasi (9/8)

    1 1 1 0,9 0,9 0,02

    14 Proporsi OM Sanitasi Total Belanja Sanitasi (10/8)

    Nihil Nihil NIhil 0,019 0,02 0,0002

    Sumber : Realisasi APBD tahun 2009 2013

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    Tabel 2.7

    Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Landak Th. 2009 2013

    No D e s k r i p s i

    Tahun

    Rata-rata

    2009 2010 2011 2012 2013

    1 Total Belanja Sanitasi Kabupaten / Kota

    85.600.000 855.390.000 805.860.000 1.268.638.000 1.980.672.000 379.014.400

    2 Jumlah Penduduk 325.771 330.884 336.080 341.356 346.715 4.189

    Belanja Sanitasi Perkapita (1 / 2)

    262,76 2.585 2.398 3.716 5.713 1.090

    Sumber : APBD dan BPS, diolah

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    Tabel 2.8

    Tabel Peta Perekonomian Kabupaten Landak Tahun 2009 2013

    No D e s k r i p s i

    Tahun ( Dalam Jutaan )

    2009 2010 2011 2012 2013

    1 PDRB Harga Konstan ( Struktur Perekonomian ) (Rp. juta)

    2.671.28 2.961.04 3.324.72 3.340.536,95 3.355.468,22

    2 Pendapatan Perkapita Kabupaten / Kota (Rp.)

    4.209.458,10 4.440.507,33 4.659.916,58 4.854.255,80 4.934.455,20

    3 Pertumbuhan Ekonomi (%) 3,27 5,01 6,99 6,01 6,01

    Sumber : APBD dan Kabupaten Landak dalam Angka, diolah

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    2.4. TATA RUANG WILAYAH

    Perumusan tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang untuk wilayah yang

    direncanakan merupakan langkah awal dalam tahap penyusunan rencana tata ruang wilayah

    kabupaten. Rumusan tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang ini didasarkan karakteristik

    tata ruang wilayah kabupaten (potensi yang dimiliki serta permasalahan yang dihadapi dalam

    pengembangan wilayah sebagaimana telah dibahas sebelumnya) yang dipertajam dengan aspirasi

    pemangku kepentingan berkenaan dengan keadaan yang diinginkan pada masa mendatang.

    Karenanya, aspek kebijaksanaan pembangunan, baik di tingkat nasional, provinsi, sampai kepada

    kebijaksanaan pembangunan kabupaten harus dipertimbangkan dalam perumusan tujuan dan

    konsep penataan ruang.

    Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Landak

    Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Landak yang merupakan matra ruang dari kebijakan

    pembangunan daerah (rencana pembangunan jangka panjang daerah) Kabupaten Landak, harus

    mengacu pada RTRWN dan RTRWP Kalimantan Barat. Dengan demikian, tujuan penataan

    ruang wilayah Kabupaten Landak harus selaras dengan visi dan misi pembangunan daerah baik

    dalam kaitannya dengan pembangunan daerah Kabupaten Landak maupun dalam kedudukannya

    sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Visi dari Kabupaten Landak adalah : Masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas

    dan Berdaya Saing pada Tahun 2015 .

    Visi tersebut dijabarkan dengan misi yaitu : ( Lihat di BAB I, sub BAB 1.2.3 ; Visi & Misi

    Kabupaten Landak ).

    Kebijakan dan Strategis Penataan Ruang Kabupaten Landak

    A. Kebijakan Penataan Ruang

    Adapun tujuan Penataan Ruang Kabupaten Landak adalah untuk : Mewujudkan

    Kabupaten landak yg Maju melalui Pengembangan Agrobisnis, Agroindustri &

    Pertambangan Yang Berwawasan Lingkungan .

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    Adapun Kebijakan Penataan Ruang Kabupaten Landak meliputi :

    a. Percepatan Pertumbuhan Ekonomi.

    b. Pengembangan Sektor Unggulan.

    c. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berwawasan Lingkungan.

    d. Pengembangan & Pelestarian Kebudayaan Daerah.

    B. Strategi Penataan Ruang

    (1) Strategi untuk Percepatan Pertumbuhan Ekonomi, meliputi :

    a. Membentuk Pola Ruang & Struktur Ruang yg menunjang penyebaran investasi.

    b. Mendorong Pertumbuhan Lapangan Kerja.

    c. Memberikan Insentif Penanaman Modal di kawasan yg terkait dengan Industri &

    Bahan Baku Industri.

    d. Memberikan kepastian hukum untuk berusaha / menanamkan modal di tiap bidang

    usaha, terutama : Industri.

    e. Meningkatkan Kualitas & Kuantitas Sistem jaringan Prasarana Wilayah.

    (2) Strategi untuk Pengembangan Sektor Unggulan, meliputi :

    a. Peningkatan Kegiatan pertanian, melalui Pola Intensifikasi & Ekstensifikasi dgn tetap

    mempertahankan ekosistem lingkungan.

    b. Peningkatan Kawasan Agropolitan dgn melengkapi fasilitas Perdagangan Pusat

    Koleksi Distribusi & jasa Pendukung Komoditas Pertanian kawasan.

    c. Peningkatan Pengembangan Industri Berbasis pertanian berupa perlengkapan Saprodi

    & Sarana Pendukungnya.

    d. Pengembangan Kegiatan Sektor Unggulan pada Kawasan Andalan antara lain :

    Pertanian, Perkebunan, Pertambangan, Industri & Peternakan.

    e. Pemilihan Sektor Unggulan yg berdaya saing tinggi.

    (3) Strategi dalam rangka Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berwawasan

    Lingkungan, meliputi :

    a. Mengoptimalkan pemanfaatan ruang budidaya.

    b. Mengendalikan kegiatan yg berpotensi merusak lingkungan.

    c. Melakukan konservasi pada daerah resapan air & kawasan lindung.

    d. Mengembangkan & Melesatarikan kawasan-kawasan wisata.

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    e. Mengembangkan promosi wisata daerah.

    f. Melestarikan Potensi Wisata Daerah.

    (4) Strategi Pengembangan & Pelestarian Kebudayaan Daerah, meliputi :

    a. Mengoptimalkan Promosi Budaya Daerah.

    b. Mengembangkan Potensi Budaya Daerah.

    c. Melestarikan Potensi Budaya Daerah.

    Peta 2.2

    Rencana Pusat Layanan Kab. Landak

    KEC. MEMPAWAH HULU

    KEC. MANDOR

    KEC. MENYUKE

    KEC. NGABANG

    KEC. JELIMPO

    Pusat Kegiatan

    Wilayah Pusat

    Pelayanan

    Lokal

    Pusat Pelayanan

    Lokal Pusat Pelayanan

    Lokal

    KEC. SENGAH TEMILA

    Pusat Pelayanan

    Kawasan

    Pusat Pelayanan Kawasan

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    Peta 2.3

    Rencana Pola Tata Ruang Kab. Landak

    Sumber : Bappeda Kabupaten Landak

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    2.5. SOSIAL DAN BUDAYA

    Pembangunan menuju kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Landak selama periode

    2007-2011 telah meningkatkan cukup baik. Kualitas SDM antara lain ditandai dengan angka

    melek huruf serta seni budaya dan olah raga.

    Indikator keberhasilan dalam peningkatan kesejahteraan mengalami peningkatan

    terutama angka melek huruf. Upaya pemerintah daerah dalam bidang pendidikan khususnya

    pemberantasan buta aksara berhasil meningkatkan penduduk melek huruf dari 91,45 persen

    tahun 2007 menjadi 91,48 persen tahun 2008. Tentu menjadi tantangan Kabupaten Landak untuk

    5 tahun ke depan adalah mengejar ketertinggalan dari beberapa kabupaten/kota agar mampu

    mencapai IPM di atas 75.

    Tabel

    Indikator Makro Sosial Ekonomi Kabupaten Landak

    INDIKATOR SATUAN 2007 2008 2009

    Jumlah Penduduk Jiwa 321.575 327.712 331.171

    Penduduk Miskin % 24,95 18,65 15,48

    Penduduk Miskin Jiwa 86.300 66.000 55.830

    Angka Harapan Hidup Tahun 67,72 64,98 65,22

    Angka Melek Hurup % 91,45 91,45 91,48

    HDI/IPM - 66,43 66,74 67,21

    PDRB (Harga Konstan 2000) Milyar Rp 1.397,28 1.457,21 1.525,25

    Pertumbuhan Ekonomi % 5,13 4,29 3,27

    Pengangguran Jiwa 5.388 6.198 7.171

    Sumber : Bappeda Landak 2010

    IPM Kabupaten Landak mengalami peningkatan dari 66,43 pada tahun 2007 menjadi

    67,21 pada tahun 2009. Berdasarkan kategorinya IPM Kabupaten Landak termasuk dalam

    kelompok sedang (51-79) yang berarti pemerintah daerah sudah memperhatikan pembangunan

    sumber daya manusianya.

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Landak sejak tahun 2006-

    2011 dalam bidang pelayanan umum diprioritaskan pada urusan pendidikan, kesehatan dan

    pembangunan infrastruktur berupa jalan dan jembatan. Sedangkan urusan pelayanan lainnya

    berupa pengembangan pertanian, pembinaan keagamaan, kependudukan dan catatan sipil,

    kegiatan sosial dan pariwisata.

    2.3.1. Sarana Pendidikan

    Pendidikan merupakan pelayanan wajib yang dilakukan pemerintah Kabupaten Landak.

    Pendidikan merupakan program prioritas 5 tahun yang lalu. Dengan pendidikan diharapkan

    terjadinya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

    Berbagai upaya pemerintah maupun pihak swasta di bidang pendidikan adalah

    menyediakan berbagai sarana fisik dan pengadaaan tenaga guru, hal ini dilaksanakan guna

    mecapai tahap mencerdaskan kehidupan bangsa.

    Data pendidikan ini meliputi data sekolah di bawah lingkungan Dinas Pendidikan

    Kabupaten Landak. Jumlah sekolah di bawah lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Landak

    tahun 2010 meliputi TK negeri 3 buah, swasta sebanyak 15 buah, SD Negeri sebanyak 417

    buah, SD swasta sebanyak 13 buah, SLTP Negeri sebanyak 52 buah, SLTP swasta sebanyak 48

    buah, SMU Negeri sebanyak 18 buah, SMU swasta sebanyak 22 buah, SMK negeri 4 buah dan

    SMK swasta sebanyak 4 buah. Selain itu terdapat 14 buah Madrasah Ibtidaiyah swasta, 3 buah

    Madrasah Ibtidaiyah Negeri, 9 buah Madrasah Tsanawiyah swasta, 1 buah Madrasah

    Tsanawiyah negeri, 1 buah Madrasah Aliyah negeri dan 4 buah Madrasah Aliyah swasta.

    Secara rinci data jumlah sekolah di Kabupaten Landak disajikan dalam Tabel 2.9. berikut:

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    Tabel 2.9

    Fasilitas Pendidikan yang Tersedia di Kab. Landak

    Kecamatan TK SD SLTP

    Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

    Sebangki 17 3 1

    Ngabang 1 7 61 2 8 8

    Sengah Temila 1 60 3 7 11

    Mandor 1 1 34 0 5 5

    Menjalin - 2 28 - 4 4

    Mempawah Hulu - 2 41 2 4 7

    Menyuke - 1 37 2 5 5

    Meranti - - 16 - 1 -

    Kuala Bahe - 1 29 3 2 -

    Air Besar 1 0 36 - 4 -

    Sompak - - 13 - 2 1

    Jelimpo - - 30 1 4 5

    Banyuke Hulu - - 15 - 3 1

    Jumlah 2010 3 15 417 13 52 48

    2009 4 12 417 13 43 47

    2008 4 13 403 13 42 49

    Sumber: Landak Dalam Angka 2010

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    Tabel 2.9

    Fasilitas Pendidikan yang Tersedia di Kab. Landak

    Kecamatan SMA/SMK AKADEMI UNIVERSITAS

    Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

    Sebangki 1

    Ngabang 3 5 3

    Sengah Temila 4 6

    Mandor 4 2

    Menjalin 1 3

    Mempawah Hulu 2 4

    Menyuke 2 3

    Meranti 1

    Kuala Bahe 1

    Air Besar 1

    Sompak 1 1

    Jelimpo 1 1

    Banyuke Hulu 1 1

    Jumlah 2011 23 26 3

    2010 22 26 3

    2009 21 24 3

    Sumber : Landak Dalam Angka 2012

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    2.3.2 Sarana Kesehatan

    Salah satu kebijaksanaan pemerintah di bidang kesehatan adalah dengan menyediakan

    tenaga kesehatan dalam upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Usaha ini

    ditujukan untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat sekaligus dalam rangka pembinaan dan

    peningkatan mutu fisik sumber daya manusia.

    Rumah sakit merupakan salah satu prasarana kesehatan yang paling vital yang harus

    dimiliki oleh suatu daerah sebagai pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Berdasarkan data

    dari Dinas Kesehatan Kabupaten Landak pada tahun 2010, Kabupaten Landak sudah memiliki

    Rumah Sakit Umum, sedangkan Puskesmas yang ada meliputi 88 unit Puskemas dan 19

    puskesmas keliling. Secara lengkap terlihat dalam tabel berikut:

    Tabel 2.10

    Fasilitas Kesehatan yang ada di Kabupaten Landak

    Fasilitas Kesehatan Satuan 2007 2008 2009

    RSUD Unit 1 1 1

    Rumah Dokter Buah 15 15 16

    Pukesmas Unit 73 84 88

    Puskesmas Keliling Unit 18 19 19

    Tenaga Kesehatan

    Dokter Umum Orang 18 23 25

    Dokter Gigi Orang 14 16 5

    Bidan Orang 95 102 125

    Angka Harapan Hidup Tahun 67,72 64,98 65,22

    Sumber: Bappeda Landak 2010

    Selain itu, fasilitas yang sangat dibutuhkan lainnya yaitu Tenaga Kesehatan yang dimiliki

    Kabupaten Landak saat ini terdiri dari 16 buah rumah Dokter , 5 buah rumah Dokter Gigi, 33

    buah rumah Paramedis dan 3 buah Mess Paramedis. Dilihat dari kunjungan pasien ke Puskesmas

    di tahun 2010, 88.753 Kunjungan Rawat Jalan Umum, 2.466 Kunjungan Rawat Jalan Gigi dan

    11.226 Kunjungan KIA.

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    Tingkat Kesejahteraan masyarakat juga menjadi hal yang perlu untuk diperhatikan dalam

    kehidupan sosial masyarakat. Untuk dapat melihat tingkat kesejahteraan masyarakat di

    Kabupaten Landak, dapat digunakan data jumlah penduduk miskin sebagaimana tersaji dalam

    Tabel 2.11. berikut ini.

    Tabel 2.11

    Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan

    No Kecamatan

    Jumlah Penduduk

    Miskin ( KK )

    Jumlah Penduduk

    Miskin ( Jiwa )

    1 Sebangki 947 4.123

    2 Ngabang 202 847

    3 Jelimpo 114 455

    4 Sengah Temila 2.236 8.394

    5 Mandor 1.265 4.969

    6 Menjalin 204 816

    7 Mempawah Hulu 765 2.372

    8 Sompak 363 1.168

    9 Menyuke 128 501

    10 Banyuke Hulu 73 327

    11 Meranti 125 487

    12 Kuale Behe 113 395

    13 Air Besar 583 1.672

    JUMLAH 7.118 26.526,10

    Sumber : Dinas Dukcapil, Jamkesmas & Landak dalam Angka 2012

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    Tabel 2.12

    Jumlah Rumah Per Kecamatan

    No Kecamatan

    Jumlah Rumah

    Jumlah Penghuni

    ( Jiwa )

    1 Sebangki 3.655 17.455

    2 Ngabang 14.445 65.267

    3 Jelimpo 5.756 24.434

    4 Sengah Temila 12.836 55.868

    5 Mandor 7.401 29.965

    6 Menjalin 4.048 19.462

    7 Mempawah Hulu 5848 34.232

    8 Sompak 2.969 14.227

    9 Menyuke 5.911 26.673

    10 Banyuke Hulu 2.588 12.458

    11 Meranti 1.939 9.472

    12 Kuale Behe 2.830 14.237

    13 Air Besar 4.655 22.965

    JUMLAH 74.881 346.715,00

    Sumber : Bidang PPL & Landak dalam Angka 2012

    2.6. KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH

    Pemberlakuan Undang-undang Nomor 555 Tahun 1999 tentang Pembentukan

    Kabupaten Landak - Provinsi Kalimantan Barat membawa konsekuensi terhadap perubahan data

    variabel jumlah penduduk, luas wilayah dan jumlah / kemampuan APBD Kabupaten Pontianak.

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    Perbandingan antara variabel luas wilayah, jumlah penduduk, kemampuan keuangan

    daearah dengan besaran organisasi perangkat daerah, terdapat indikasi ketidakseimbangan antara

    beban pembiayaan operasional perangkat daerah dan beban kemampuan keuangan daerah,

    karena itu dilakukan evaluasi terhadap jumlah susunan OPD dengan tujuan untuk efesiensi dan

    efektifitas OPD.

    Untuk itu ditetapkanlah Perda Nomor 09 Tahun 2008 tanggal 6 Agustus 2008 yang

    diundangkan dalam Peraturan Bupati Landak Nomor 11 Tahun 2008 tanggal 11 Agustus 2008

    tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Landak.

    A. Dasar Hukum

    Pokok :

    1. UU No. 32 Th. 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

    2. PP No. 42 Th. 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah,

    3. Permendagri No. 57 Th. 2007 tentang Juknis Penataan OPD.

    Tambahan :

    1. UU No. 17 Th. 2003 tentang Keuangan Negara,

    2. UU No. 33 Th. 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah,

    3. UU No. 01 Th. 2004 tentang Perbendaharaan Negara,

    4. UU No. 16 Th. 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan,

    5. UU No. 23 Th. 2006 tentang Administrasi Kependudukan,

    6. UU No. 25 Th. 2007 tentang Penanaman Modal,

    7. UU No. 24 Th. 2007 tentang Penanggulangan Bencana,

    8. UU No. 52 Th. 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan

    Keluarga Berencana,

    9. PP No. 32 Th. 2004 tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja,

    10. PP No. 58 Th. 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,

    11. PP No. 73 Th. 2005 tentang Kelurahan,

    12. PP No. 38 Th. 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah

    Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota,

    13. PP No. 19 Th. 2008 tentang Kecamatan,

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    14. PP No. 37 Th. 2007 tentang Pelaksanaan UU No. 23 Th. 2006 tentang Administrasi

    Kependudukan,

    15. PP No. 06 Th. 2010 tentang Satuan Proses Pamong Praja,

    16. Permendagri No. 64 Th. 2007 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja

    Inspektorat Propinsi dan Kabupaten / Kota,

    17. Permendagri No. 46 Th. 2008 tanggal 22 Oktober tentang Pedoman Organisasi dan

    Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah,

    18. Permendagri No. 20 Th. 2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu

    Satu Pintu,

    19. Permendagri No. 20 Th. 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit

    Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah,

    20. Keppres No. 34 Th. 2003 tentang Kebijakan Nasional di Bidang Pertanahan (ada 9

    kewenangan di bidang pertanahan yang diserahkan ke daerah),

    21. KepmenPAN No. 13/KEP/M.PAN 1/2003 tentang Pedoman Umum Perkantoran

    Elektronis Lingkup Intranet di Lingkungan Instansi Pemerintah,

    22. Inpres No. 03 Th. 2006 tentang Paket Kebijakan Perbaikan Iklim Investasi ,

    23. Keputusan Gubernur Kalbar Nomor 860 tahun 2006 tentang Penetapan Kab/Kota

    Percontohan bagi Pembentukan dan Pengembangan Sistem Penyelenggaraan

    Pelayanan terpadu Satu Pintu (PPTSP) di Kalimantan Barat,

    24. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 200/690/SJ tanggal 15 Maret 2004 hal

    Kelembagaan Kesatuan Bangsa dan Politik di daerah.

    B. Struktur

    Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Landak berdasarkan Peraturan Bupati

    Landak Nomor 13 tahun 2012 sebagai berikut :

    I. Staf Ahli :

    1. Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintahan

    2. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan

    3. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    II. Sekretariat Daerah :

    A. Asisten Pemerintahan ;

    1) Bagian Pemerintahan Umum

    2) Bagian Pertanahan

    3) Bagian Hukum & HAM

    B. Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesra;

    1) Bagian Perekonomian & SDA

    2) Bagian Kesra

    3) Bagian Ketahanan Pangan

    4) Bagian Pembangunan

    C. Asisten Administrasi dan Umum

    1) Bagian Organisasi & Tata Laksana

    2) Bagian Umum & Rumah Tangga Pimpinan

    3) Bagian Humas dan Protokol

    III. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

    IV. Dinas Daerah terdiri dari :

    1) Dinas Pendidikan

    2) Dinas Kesehatan

    3) Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

    4) Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informasi

    5) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

    6) Dinas Pekerjaan Umum & Perumahan

    7) Dinas Koperasi, Perindustrian & Perdagangan

    8) Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan & Pariwisata

    9) Dinas Perkebunan dan Kehutanan

    10) Dinas Pertanian

    11) Dinas Pendapatan Daerah

    12) Dinas Pertambangan & Energi

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    V. Lembaga Teknis Daerah

    A. Badan :

    1) Inspektorat Kabupaten

    2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    3) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluhan

    4) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

    5) Badan Pemberdayaan Masyarakat & Pemerintahan Desa

    6) Badan Lingkungan Hidup

    7) Badan Kepegawaian, Pendidikan & Pelatihan

    8) Badan Kesatuan Bangsa, Politik & Perlindungan Masyarakat

    B. Kantor :

    1) Kantor Perpustakaan, Arsip & Dokumentasi

    2) Kantor Kebersihan & Pertamanan

    3) Rumah Sakit Umum Daerah Landak

    4) Satuan Polisi Pamong Praja

    5) Kecamatan ( 13 Kecamatan )

    Lihat Tabel di bawah ini :

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

    Gambar 2.1

    Bagan Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Landak

    BUPATI WAKIL BUPATI

    DPRD

    Sekretaris Daerah

    Asisten I Pemerintahan dan Hukum

    Asisten III Administrasi dan Umum

    Bagian Pemerintahan

    Bagian Hukum

    Bagian Humas & Protokol

    Bagian Umum & Rumah Tangga

    Pimpinan

    Bagian Pembangu

    nan

    Sekretaris DPRD

    Staf Ahli

    Keterangan: Garis Komando Garis Koordinasi Garis Pertanggungjawaban

    Bagian Organisasi dan Tata Laksana

    Bagian Kesejahteraan

    Rakyat

    Asisten II Perekonomian dan Kesra

    Satuan Polisi Pamong Praja

    Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI

    Kecamatan

    Desa

    .. Inspektorat Kabupaten

    Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    Badan Kepegawaian, Pendidikan & Pelatihan

    Badan Pemberdayaan Masyarakat & Pemerintahan Desa

    Badan Pemberdayaan Perempuan & Keluarga Berencana

    Kantor Perpustakaan, Arsip & Dokumentasi

    Daerah

    Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik

    Badan Lingkungan hidup

    Kantor Kebersihan & Pertamanan

    Rumah Sakit Umum Daerah

    Badan Pelaksana Penyuluhan & Ketahan Pangan

    Dinas Pendidikan

    Dinas Kesehatan

    Dinas Pekerjaan Umum & Perumahan

    Dinas Pertanian

    Dinas Perkebunan & Kehutanan

    Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan & Pariwisata

    Dinas Sosial & Tenaga Kerja

    Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

    Informatika

    Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

    Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan,

    Dinas Pertambangan & Energi

    .

    Dinas Pendapatan Daerah

    Bagian Perekonomia

    n & SDA

    Bagian Ketahanan

    Pangan

  • BPS Landak Bab II-A.pdfBPS Landak Bab II-B.pdf