lamtoro.docx

Upload: zaleyna-nilmaz

Post on 02-Jun-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 LAMTORO.docx

    1/8

    LAMTORO

    I. KLASIFIKASI

    Regnum : Plantae

    Divisio : Spermatophyta

    Sub division : Angiospermae

    Classis : Dicotyledoneae

    Ordo : Rosales

    Familia : Mimosaceae

    Genus : Leucaena

    Species :Leucaenaleucocephala

    II. MORFOLOGI

    Pohon atau perdu, tinggi hingga 20m. Meski kebanyakan hanya sekitar 10m.

    Percabangan rendah, banyak, dengan pepagan kecoklatan atau keabu-abuan, berbintil-bintil dan berlentisel.

    Daun majemuk menyirip rangkap, sirip 3-10 pasang, kebanyakan dengan kelenjar pada

    poros daun tepat sebelum pangkal sirip terbawah, daun penumpu kecil, segitiga. Anak daun tiap sirip 5-20 pasang, berhadapan, bentuk garis memanjang dengan ujungruncing dan pangkal miring (tidak sama), permukaannya berambut halus dan tepinya

    berjumbai.

    Bunga kecil-kecil, berbilangan 5, tabung kelopak bentuk lonceng bergigi pendek

    Buah polong bentuk pita lurus, pipih dan tipis, 14-26 cm 1.5-2 cm, dengan sekat-sekat diantara biji.

    III. SYARAT TUMBUH

    Lamtoro menyukai iklim tropis yang hangat (suhu harian 25-30 C);

    Tanaman ini cukup tahan kering dan bisa ditanam di mana-mana, termasuk di wilayahdengan curah hujan antara 6503.000 mm (optimal 8001.500 mm) pertahun.

    tumbuhan ini tidak dapat tumbuh dalam genangan air.

    Bisa ditanam dalam keadaantanah apa saja, mudah beradaptasi dengan iklim setempat

    http://id.wikipedia.org/wiki/Tanahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Leucaena_leucocephala.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanah
  • 8/11/2019 LAMTORO.docx

    2/8

    IV. MANFAAT

    lamtoro telah dimanfaatkan sebagai pohon peneduh, pencegah erosi, sumber kayu bakardan pakan ternak.

    Tumbuhan ini juga dapat dipakai untuk pupuk hijaudengan cara membenamkan daun

    pangkasnya sebagai pupuk dalam tanah. sebagai pagar hidup, sekat api, penahan angin, jalur hijau, rambatan hidup bagi tanaman-tanaman yang melilit seperti lada, vanili, markisa dan gadung, serta pohon penaung di

    perkebunan kopi dankakao.

    Lamtoro diketahui menghasilkanzat penyamak dan zat pewarna merah, coklat dan hitamdari pepagan (kulit batang), daun, dan polongnya.

    Dari lamtoro, bisa juga dibuat suatu kerajinan kalung (bahan terdiri atasbiji lamtoro yangsudah tua,jarum,danbenang).

    Sebagai Obat-obatan. Tumbuhan ini merupakan peluruh air seni (diuretik) dan cacingusus.Selain mengandung mimosin, leukanin, leukanol, danprotein.Daun tumbuhan ini juga

    mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, protein, lemak, kalsium, fosfor,besi, dansejumlahvitamin (A, B1, dan C).

    Di Jawa, pucuk dan polong yang muda biasa dilalap mentah. Biji-bijinya yang tuadisangraisebagai pengganti kopi, dengan bau harum yang lebih keras dari kopi.Biji-biji yang

    sudah cukup tua, tetapi belum menghitam, biasa digunakan sebagai campuran pecal dan

    botok.

    V. VARIETAS

    Varietas yang dianjurkan:

    'K 636' dan 'K 584'

    sangat produktif

    tahan pemotongan dan penggembalaan beret

    pakan tambahan berkualitas tinggi

    penghasil kayu api yang baik

    tumbuh baik pada rnusim kemarau

    Tetapi,

    tidak cocok untuk tanah asam dan tidak subur

    peka terhadap serangga "psyIUd" (kutu Ioncat)

    harus ditanam dengan biji

    http://id.wikipedia.org/wiki/Erosihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pupuk_hijau&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ladahttp://id.wikipedia.org/wiki/Vanilihttp://id.wikipedia.org/wiki/Markisahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gadunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kakaohttp://id.wikipedia.org/wiki/Taninhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jarumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Benanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Usushttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daunhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Saponin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Flavonoidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Taninhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalsiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fosforhttp://id.wikipedia.org/wiki/Besihttp://id.wikipedia.org/wiki/Vitaminhttp://id.wikipedia.org/wiki/Vitaminhttp://id.wikipedia.org/wiki/Besihttp://id.wikipedia.org/wiki/Fosforhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalsiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Taninhttp://id.wikipedia.org/wiki/Flavonoidhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Saponin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Daunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Usushttp://id.wikipedia.org/wiki/Benanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jarumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Taninhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kakaohttp://id.wikipedia.org/wiki/Gadunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Markisahttp://id.wikipedia.org/wiki/Vanilihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ladahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pupuk_hijau&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Erosi
  • 8/11/2019 LAMTORO.docx

    3/8

    Brassica oleracea var. capitata L.( Kol Hijau )

    Klasifikasi :Regnum: PlantaeDivisio: Spermatophyta

    Sub Divisio: AngiospermaeKelas: DicotyledoneaeSub Kelas: DialypetalaeBangsa : Rhoeadales/BrassicalesFamili: BrassicaceaeGenus: BrassicaSpesies:Brassica oleraceavar. capitataL.

    Tumbuhan dengan nama ilmiahBrassica oleraceaL.KelompokCapitata ini

    dimanfaatkandaunnyauntuk dimakan. Daun ini tersusun sangat rapat membentuk bulatan atau

    bulatan pipih, yang disebut krop, kopatau kepala(capitataberarti "berkepala"). Kubis berasal dari

    Eropa Selatan dan Eropa Barat dan, walaupun tidak ada bukti tertulis atau peninggalan arkeologi

    yang kuat, dianggap sebagai hasilpemuliaanterhadap kubis liar B. oleraceavar. sylvestris.

    Nama "kubis" diambil daribahasa Perancis,chou cabus(harafiah berarti "kubis kepala"), yang

    diperkenalkan oleh sebagian orang Eropa yang tinggal diHindia-Belanda[rujukan?]

    . Nama "kol" diambil

    daribahasa Belandakool.

    Pertumbuhan

    Kubis memiliki ciri khas membentuk krop. Pertumbuhan awal ditandai dengan pembentukan daun

    secara normal. Namun semakin dewasa daun-daunnya mulai melengkung ke atas hingga akhirnya

    tumbuh sangat rapat. Pada kondisi ini petani biasanya menutup krop dengan daun-daun di bawahnya

    supaya warna krop makin pucat. Apabila ukuran krop telah mencukupi maka siap kubis siap dipanen.

    Dalam budidaya, kubis adalah komoditisemusim.Secara biologi, tumbuhan ini

    adalahdwimusim(biennial) dan memerlukanvernalisasiuntuk pembungaan.Apabila tidak mendapat

    suhu dingin, tumbuhan ini akan terus tumbuh tanpa berbunga. Setelah berbunga, tumbuhan mati.

    Budidaya[sunting|sunting sumber]

    Kubis menyukai tanah yang sarang dan tidak becek. Meskipun relatif tahan terhadap suhu tinggi,

    produk kubis ditanam di daerah pegunungan (400m dpl ke atas) di daerah tropik. Di dataran rendah,

    ukuran krop mengecil dan tanaman sangat rentan terhadap ulat pemakan daun Plutella.

    Karena penampilan kubis menentukan harga jual, kerap dijumpai petani (Indonesia) melakukan

    penyemprotan tanaman denganinsektisidadalam jumlah berlebihan agar kubis tidak berlubang-

    lubang akibat dimakan ulat. Konsumen perlu memperhatikan hal ini dan disarankan selalu mencuci

    kubis yang baru dibeli.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Brassica_oleraceahttp://id.wikipedia.org/wiki/Brassica_oleraceahttp://id.wikipedia.org/wiki/Linnaeushttp://id.wikipedia.org/wiki/Linnaeushttp://id.wikipedia.org/wiki/Linnaeushttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelompok_Budidaya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelompok_Budidaya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelompok_Budidaya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Daunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Perancishttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Perancishttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Perancishttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kutip_sumber_tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kutip_sumber_tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kutip_sumber_tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_semusimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_semusimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_semusimhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumbuhan_dwimusim&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumbuhan_dwimusim&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumbuhan_dwimusim&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vernalisasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vernalisasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vernalisasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bungahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bungahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&veaction=edit&section=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&veaction=edit&section=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&veaction=edit&section=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&action=edit&section=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&action=edit&section=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&action=edit&section=3http://id.wikipedia.org/wiki/Insektisidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Insektisidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Insektisidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Insektisidahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&action=edit&section=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&veaction=edit&section=3http://id.wikipedia.org/wiki/Bungahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vernalisasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumbuhan_dwimusim&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_semusimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kutip_sumber_tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Perancishttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daunhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelompok_Budidaya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Linnaeushttp://id.wikipedia.org/wiki/Brassica_oleracea
  • 8/11/2019 LAMTORO.docx

    4/8

    Kandungan gizi dan manfaat[sunting|sunting sumber]

    Kubis segar mengandung banyak vitamin (A, beberapa B, C, dan E). KandunganVitamin Ccukup

    tinggi untuk mencegahskorbut(sariawan akut). Mineral yang banyak dikandung

    adalahkalium,kalsium,fosfor,natrium,danbesi.Kubis segar juga mengandung sejumlah senyawa

    yang merangsang pembentukanglutation,zat yang diperlukan untuk menonaktifkan zat beracun

    dalam tubuh manusia.

    Antigizi[sunting|sunting sumber]

    Sebagaimana suku kubis-kubisan lain, kubis mengandung sejumlah senyawa yang dapat

    merangsang pembentukan gas dalam lambung sehingga menimbulkan rasa kembung (zat-zat

    goiterogen). Daun kubis juga mengandung kelompokglukosinolatyang menyebabkan rasa agak

    pahit.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&veaction=edit&section=4http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&veaction=edit&section=4http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&veaction=edit&section=4http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&action=edit&section=4http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&action=edit&section=4http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&action=edit&section=4http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_Chttp://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_Chttp://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_Chttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Skorbut&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Skorbut&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Skorbut&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kaliumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kaliumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalsiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalsiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalsiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fosforhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fosforhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fosforhttp://id.wikipedia.org/wiki/Natriumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Natriumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Natriumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Besihttp://id.wikipedia.org/wiki/Besihttp://id.wikipedia.org/wiki/Besihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glutation&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glutation&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glutation&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&veaction=edit&section=5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&veaction=edit&section=5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&veaction=edit&section=5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&action=edit&section=5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&action=edit&section=5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&action=edit&section=5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glukosinolat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glukosinolat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glukosinolat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glukosinolat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&action=edit&section=5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&veaction=edit&section=5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glutation&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Besihttp://id.wikipedia.org/wiki/Natriumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fosforhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalsiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kaliumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Skorbut&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_Chttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&action=edit&section=4http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kubis&veaction=edit&section=4
  • 8/11/2019 LAMTORO.docx

    5/8

    Klasifikasi dan Morfologi TANAMAN SAWI(Brassica junceaL.)

    Klasifikasi tanaman Sawi Hijau (Brassica junceaL.), Kingdom: Plantae, Divisi :

    Spermatophyta, Subdivisi: Angiospermae, Kelas: Dicotyledonae, Ordo: Rhoeadales, Famili:

    Cruciferae, Genus: Brassica, Spesies:Brassica junceaL (Kloppenburg, 2008).

    Morfologi tanaman sawi hijau (Brassica juncaeL) yaitu termasuk jenis tanaman

    sayuran daun dan tergolong kedalam tanaman semusim (berumur pendek). Tanaman sawi

    tumbuh pendek dengan tinggi sekitar 26 cm-33 cm atau lebih, tergantung dari varietasnya.

    Tanaman sawi mempunyai daun panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop, serta

    berakar serabut yang tumbuh dan berkembang secara menyebar, sehingga perakarannya

    sangat dangkal pada kedalaman 5 cm. perakaran tanaman sawi dapat tumbuh dan

    berkembang dengan baik pada tanah yang gembur, subur, dan mudah menyerap air, dan

    kedalaman tanah (Solum tanah) cukup dalam. Tanaman sawi memiliki batang pendek yang

    berwarna keputih-putihan denng ukuran panjang 1,5 cm dan diameter 3,5 cm (Mandha,

    2010).

    2.2 Syarat Tumbuh

    Kondisi lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica

    juncaeL) dapat memberikan hasil panen yang tinggi. Sehingga dengan demikian untuk

    menunjang usaha tani sawi hijau yang berhasil, lokasi usaha tani harus memilki kondisi

    lingkungan yang sesuai seperti yang di kehendaki tanaman. Sebab, kecocokan keadaan

    lingkunan (iklim dan tanah) sangat menunjang produktifitas tanaman berproduksi. Hingga

    dewasa ini masih banyak di jumpai petani mengalami kegagalan panen atau memperoleh

    kuntungan yang rendah karena kurang memperhatikan keadaan lingkungan lokasi penanaman

    (Yudharta, 2010).

    Tanaman sawi hijau (Brassica juncaeL) dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa

    panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun

    dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di

    dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai

    dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah

    yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl. Tanaman sawi tahan terhadap

  • 8/11/2019 LAMTORO.docx

    6/8

    air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu

    diperhatikan adalah penyiraman secara teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman

    ini membutuhkan hawa yang sejuk. Lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana

    lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang. Dengan

    demikian, tanaman ini cocok bila di tanam pada akhir musim penghujan. Tanah yang cocok

    untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta

    pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk

    pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7 (Margiyanto, 2010).

  • 8/11/2019 LAMTORO.docx

    7/8

    Seledri (Apium graveolens L.)

    Klasifikasi Tumbuhan

    Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

    Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

    Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

    Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

    Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

    Sub Kelas : Rosidae

    Ordo : Apiales

    Famili : Apiaceae

    Genus : Apium

    Spesies :Apium graveolensL.

    Nama Lain

    Celery (Inggris), Celeri (Perancis), Seleri (Italia); Selinon, Parsley (Jerman), Seledri

    (Indonesia); Sledri (Jawa), Saledri (Sunda);

    Ciri-ciri Tumbuhan

    Ciri-ciri tumbuhan ini adalah pohonnya kecil, tingginya kurang dari 1 meter. Daun

    tersusun majemuk dengan tangkai panjang. Batangnya biasanya sangat pendek, bersegi

    dan beralur membujur. Bunganya tersusun majemuk berkarang, berukuran kecil, dan

    berwarna putih kehijauan. Buahnya kecil-kecil berwarna coklat gelap. Tumbuhan ini dapat

    tumbuh di dataran rendah atau dataran tinggi, dan berkembang dengan baik di tempat yang

    lembab dan subur. Di daerah dataran tinggi, Seledri tumbuh dengan tangkai dan daun yang

    tebal.

    Seledri (Apium graveolens L.) sudah lama dikenal sebagai obat hipertensi. Tanaman

    yang juga terlihat cantik jika ditanam dalam pot ini lebih dulu dimanfaatkan sebagai bumbu

    masakan. Daun seledri biasa dipakai untuk memperkaya cita rasa sajian atau kaldu. Sup

    kacang merah dan bubur ayam kurang lengkap rasanya jika tanpa taburan daun seledri di

    dalamnya.

    http://d/Risa's%20File/Seledri%20(Apium%20graveolens%20L.)%20%20%20TUMBUHAN%20BERKHASIAT_files/Seledri%20(Apium%20graveolens%20L.)%20%20%20TUMBUHAN%20BERKHASIAT.htmhttp://d/Risa's%20File/Seledri%20(Apium%20graveolens%20L.)%20%20%20TUMBUHAN%20BERKHASIAT_files/Seledri%20(Apium%20graveolens%20L.)%20%20%20TUMBUHAN%20BERKHASIAT.htmhttp://d/Risa's%20File/Seledri%20(Apium%20graveolens%20L.)%20%20%20TUMBUHAN%20BERKHASIAT_files/Seledri%20(Apium%20graveolens%20L.)%20%20%20TUMBUHAN%20BERKHASIAT.htm
  • 8/11/2019 LAMTORO.docx

    8/8

    Berdasarkan penelitian, tanaman keluarga Apiaceae ini mengandung natrium yang

    berfungsi sebagai pelarut untuk melepaskan deposit kalsium yang menyangkut di ginjal dan

    sendi. Ia juga mengandung magnesium yang berfungsi menghilangkan stres. Daun seledri

    mengandung protein, belerang, kalsium, besi, fosfor, vitamin A, B1 dan C. Berdasarkan hasil

    penelitian, seledri juga mengandung psoralen, zat kimia yang menghancurkan radikal bebas

    biang penyebab kanker.

    Masyarakat pedesaan telah lama memanfaatkan seledri sebagai obat untuk

    menurunkan panas dengan cara mengoleskan tumbukan daun seledri ke kepala anak yang

    terserang demam. Air perasan seledri yang mempunyai sifat mendinginkan dipercaya dapat

    mendinginkan kepala. Berdasarkan pengalaman beberapa orang, air perasan daun seledri

    dapat sekaligus menyuburkan dan menghitamkan rambut serta tidak mempunyai efek

    samping.

    Tumbuh

    Seledri (Apium graveolens) dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi.

    Tumbuhan seledri dikatageorikan sebagai sayuran, perkebunan seledri di Indonesia

    terdapat di Brastagi, Sumatera Utara dan di Jawa Barat tersebar di Pacet, Pangalengan dan

    Cipanas yang berhawa sejuk.

    Kandungan Tumbuhan

    Seledri mempunyai banyak kandungan gizi antara lain, (per 100 gr):

    kalori sebanyak 20 kalori,

    protein 1 gram

    lemak 0,1 gram

    hidrat arang 4,6 gram

    kalsium 50 mg

    fosfor 40 mg

    besi 1 mg Vitamin A 130 SI

    Vitamin B1 0,03 mg

    Vitamin C 11 mg Dan 63% bagian dapat dimakan.

    Daun seledri juga banyak mengandung apiin, di samping substansi diuretik yang bermanfaat

    untuk menambah jumlah air kencing.