lampiran peraturan bupati merauke tahun .... perbup...umumnya masih tergolong sebagai komunitas...
TRANSCRIPT
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MERAUKE
NOMOR : TAHUN 2011
TANGGAL : 2011
PETUNJUK TEKNIS
BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE
KEPADA PEMERINTAH KAMPUNG (BK3)
TAHUN ANGGARAN 2011
I. P E N D A H U L U A N
Selama ini perencanaan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang tinggal di distrik,
kampung hingga dusun lebih banyak berasal dari kepentingan pihak luar. Akibatnya selain
program yang telah dilaksanakan tidak berlanjut dan menyentuh kebutuhan dasar (basic needs)
masyarakat, tetapi juga memunculkan ketimpangan sosial budaya, ekonomi, politik dan
pertahanan keamanan. Implementasi dari gagasan ini adalah adanya kebijakan Pemerintah
Kabupaten Merauke untuk mengalokasikan dana sebesar Rp. 1 Milyar per kampung yang
terdiri dari Rp 500.000.000,- ( Lima Ratus Juta Rupiah ) yang dikelola oleh Satuan Kerja
Perangkat Daerah dan Rp 200.000.000,- ( Dua Ratus Juta Rupiah ) berbentuk Fresh Money (
Dana Segar ) yang dikelola oleh Kampung, Rp 50.000.000,- ( Lima puluh juta rupiah ) yang
dikelola oleh Bagian Hukum Setda Kabupaten Merauke, Rp 200.000.000,- ( Dua ratus juta
rupiah ) untuk bidang Keagamaan dan Rp 50.000.000,- ( Lima Puluh Juta Rupiah ) di
alokasikan Program dan kegiatan Bidang Kesehatan dikelola oleh Sekertariat Daerah
Kabupaten Merauke yang bersumber dari APBD Kabupaten Merauke pada Tahun 2011.
Untuk itu dasar pelaksanaan tahapan dan mekanisme kerja yang dibahas dalam Juknis ini
sebagai berikut; ketentuan, tata kelola, organisasi pelaksanaan, pengawasan, monitoring /
evaluasi, pelaporan dan pertanggungjawaban. Dengan tahapan semacam ini diharapkan agar
dalam pelaksanaan BK3 bisa berkualitas dan tepat sasaran, sehingga program ini akan
bersinergis dengan program-program pembangunan lain yang juga masuk kampung, dalam
rangka menjangkau keterbelakangan, terisolir serta juga pemerataan pembangunan ke
Kampung – kampung. Dengan demikian pemanfaatan Dana 1 Milyar tersebut akan menjadi
acuan penting bagi semua stakeholders dalam upaya percepatan pembangunan dan
kemandirian kampung diseluruh wilayah Kabupaten Merauke.
II. LANDASAN HUKUM
Sesuai dengan pelaksanaan BK3 yang memanfaatkan dana sebesar 1 Milyar dari APBD
Kabupaten Merauke, maka landasan hukum sebagai pedoman pelaksanaan adalah;
1. Undang-Undang No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua.
2. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
3. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
4. Undang-Undang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan.
5. Undang………./2
- 2 -
5. Undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab
Keuangan Negara.
6. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
7. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
8. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah.
9. Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Desa.
10. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Dari 10 (sepuluh) rujukan aturan tersebut, kemudian secara teknis dilingkup Kabupaten
Merauke yang telah diberikan kewenangan berdasarkan amanat Desentralisasi dan Otonomi
Daerah, maka telah disusun juga;
1. Peraturan Bupati Nomor Tahun 2011 tentang Bantuan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Merauke kepada Pemerintah Kampung
2. Keputusan Bupati yang lebih teknis mengatur tentang pemberian dan pengelolaan dana
bantuan tersebut.
Terkait dengan sejumlah rujukan aturan di atas, maka pelaksanaan BK3 ini, belum bisa
secara langsung di alokasikan ke dalam ADK (Alokasi Dana Kampung) disebabkan; Pertama,
karena kondisi obyektif masyarakat di kampung yang belum siap dari aspek SDM dan
teknologi untuk mengelola dana sebesar tersebut, sehingga diperlukan masa persiapan agar
mereka betul-betul siap dalam mengelolanya. Kedua, secara umum dari 160 Kampung yang
akan diluncurkan dana Rp 200.000.000, mereka belum memiliki APB Kampung, Kas
Kampung, peraturan keuangan kampung, peraturan kepala kampung dan peraturan penunjang
lainnya.
Inilah sejumlah alasan teknis yang menyebabkan dana Rp 200.000.000,- tersebut belum bisa
langsung dimasukan ke dalam APB Kampung atau Kas Kampung untuk dikelola sebagai salah
satu satuan kerja yang berhak mendapatkan APBD Kabupaten Merauke, seperti yang telah
diamanatkan dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
III. SIGNIFIKASI DAN SUBSTANSI BK3
Kampung dalam hirarkis sistem Pemerintahan RI, merupakan bagian yang sangat penting
dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan pembangunan. Karena Kampung merupakan ujung
tombak dan berhadapan langsung dengan masyarakat yang berada dilapisan paling bawah.
Dengan kedekatan tersebut, aparatur kampung maupun masyarakatnya perlu sekali
mendapatkan perhatian serius melalui berbagai program pembangunan. Tujuannya adalah
untuk percepatan pembangunan dan kemandirian (otonomi) kampung, karena selama ini
kampung secara nyata berada pada posisi yang sangat lemah dan tidak berdaya. Kondisi ini
lalu menyebabkan masyarakat yang tinggal di kampung mengalami berbagai persoalan
mendasar seperti pendidikannya rendah, kesehatannya rendah, ekonomi tidak berkembang dan
kemudian semakin lama mereka mulai termarginal.
Senapas………/3
- 3 -
Senapas dengan Arah Kebijakan dan Program Strategis Daerah Kabupaten Merauke.
Alasan Pemerintah Kabupaten Merauke yang menaruh perhatian penuh terhadap upaya
percepatan pembangunan mulai dari kampung antara lain;
1. Bahwa berdasarkan hasil pengamatan dan kajian terhadap kondisi obyektif masyarakat dan
wilayah Merauke ditemukan sejumlah permasalahan mendasar, yakni; masalah
infrastruktur dasar, ekonomi dan pemasaran, SDM dan penguatan kapasitas Pemerintah
Kampung serta kapasitas penguatan adat.
2. Bahwa berdasarkan hasil pengamatan tersebut kemudian lahirlah strategi pendekatan
pembangunan dengan menggunakan model partisipasi yang disebut Gerakan
Pembangunan Kampung (GERBANGKU) Kabupaten Merauke. GERBANGKU sebagai
bentuk pemberian legitimasi kepercayaan kepada rakyat untuk mengurusi otonomi
kampung secara mandiri. Karena kucuran uang negara yang dialokasikan melalui pagu
anggaran pembantuan untuk percepatan pembangunan kampung dengan berbagai program
dari kabupaten harus sampai juga di kampung secara utuh, dengan melibatkan peran serta
masyarakat sejak perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pertanggungjawaban dan
monitoring-evaluasi semuanya harus dilakukan dari bawah oleh masyarakat.
3. Bahwa berdasarkan visi-misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, keberadaan
rakyat harus mendapat posisi yang sangat istimewa dalam setiap tahapan dan proses
pembangunan yang dilaksanakan. Karena itu, Gerakan Pembangunan Kampung
(GERBANGKU) Kabupaten Merauke dengan strategi program terobosan berupa
pemberian dana Rp 200.000.000,- per-kampung di Kabupaten Merauke merupakan sebuah
tantangan dan juga sekaligus harapan dalam rangka percepatan pembangunan dan
kemandirian kampung. Pertimbangan kebijakan alokasi dana sebesar ini adalah karena jika
dicermati rakyat yang tinggal di kampung-kampung baik telah terakses oleh pelayanan
pembangunan maupun yang masih terisolir, mengalami banyak sekali permasalahan.
Karena itu penyaluran dana yang sifatnya “stimulan” yang telah berjalan selama ini
dianggap masih sangat kurang untuk bisa mengatasi berbagai permasalahan tersebut.
Bertolak dari beberapa signifikasi permasalahan di atas, BK3 paling tidak harus mampu
menjawab kebutuhan dasar masyarakat kampung, sehingga secara lambat-laun persoalan
kemiskinan, keterbelakangan, keterisolasian dan keterbatasan akses bisa teratasi. Jika ini bisa
terjawab, maka apa yang selama ini terus dipergunjingkan terkait dengan otonomi riil bisa
terjawab. Karena lahirnya program ini merupakan salah satu bentuk apresiasi dan keinginan
kuat Pemerintah Kabupaten Merauke untuk mencoba memformat dan menjawab berbagai
masalah pembangunan Kabupaten Merauke yang belum terpecahkan. Keberdaaan masyarakat
di 20 distrik dan 160 kampung harus menjadi perhatian utama dalam proses perencanaan,
sehingga program yang dikucurkan dapat menyentuh langsung keberadaan mereka. Kekuatan-
kekuatan ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Merauke dalam fase awal mencari
model dan strategi pendekatan pembangunan yang khas Kabupaten Merauke khususnya dan
kawasan perbatasan umumnya. Secara implisit program ini memiliki signifikasi penting
dengan tujuan:
(1) Meningkatkan…..…../4
- 4 -
(1). Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kampung.
(2). Meningkatkan kemampuan pemanfaatan potensi suberdaya dan inisiatif lokal masyarakat.
(3). Menumbuh kembangkan kebudayaan asli.
(4). Mengembangkan dan membangun Lembaga Ekonomi Lokal (LEL) sebagai Jasa umum.
(5). Mempermudah akses pemasaran produksi.
(6). Mempermudah jarak pencapaian pelayanan sosial, kesehatan, pendidikan dll.
(7). Mengurangi isolasi daerah.
Dengan dirancangnya program BK3 ini diharapkan akan mampu menjembatani upaya
peningkatan kesejahteraan, ketrampilan dan kemandirian masyarakat kampung di Kabupaten
Merauke secara bertahap dan terencana dari berbagai aspek kehidupan. Karena seperti
diketahui bahwa karakteristik masyarakat kampung di Kabupaten Merauke sangat majemuk.
Kemajemukan tersebut berbentuk ganda yakni; bersifat horizontal berupa aneka suku, bahasa,
adat, kebiasaan/tradisi, agama, falsafah hidup; sedangkan kemajemukan vertical meliputi
jenjang pendidikan, status ekonomi dan strata sosial. Masyarakat ini dalam tataran
“pembangunan” mereka selalu diposisikan pada lapisan paling bawah yang menyandang
berbagai persoalan kehidupan. Mereka menghadapi berbagai ketertinggalan dalam pencapaian
kebutuhan dasar hidup. Ketertinggalan tersebut terjadi karena akibat keberadaan mereka yang
secara geografis sangat sulit dijangkau dan secara sosial, pengetahuan, teknologi serta
aksesibilitas pendukung lainnya sangatlah terbatas.
Dengan mengusung semangat desentralisasi dan otonomi khusus, maupun konsep-konsep
pembangunan partisipatif BK3, yakni; (1). Memberantas kemiskinan dan kelaparan; (2).
Mewujudkan pendidikan dasar berlaku yang secara universal; (3). Mendorong kesetaraan
gender dan memberdayakan kaum perempuan; (4). Menurunkan angka kematian anak; (5).
Meningkatkan kesehatan ibu; (6). Memerangi penyebaran HIV/AIDS, malaria dan penyakit
menular lainnya; (7). Menjamin kelestarian lingkungan; (8). Membangun sebuah kemitraan
global untuk pembangunan.
Dalam pelaksanaan prgram BK3 ini harus menempatkan masyarakat yang tinggal di “distrik,
kampung dan dusun” sebagai basis pembangunan dengan berangkat dari penjajakan kebutuhan
masyarakat (Community Need Assesment) yang nyata dengan melibatkan semua pemangku
kepentingan masyarakat kampung, sehingga paling tidak program yang digelarkan akan
mampu menjawab aspirasi dan keinginan mereka yang selama ini selalu tersumbat oleh
dominasi kepentingan perencanaan luar. Substansi semua kegiatan dalam program ini harus
mampu menjembatani berbagai kepentingan baik dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten,
distrik, kampung hingga dusun. Karena itu rancangan kegiatan selain harus bersifat
pengembangan pengetahuan, teknologi, ketrampilam agar masyarakat mandiri, tetapi ada juga
program-program yang sifatnya pekerjaan fisik. Namun demikian keduanya saling terkait,
sehingga akan mencerminkan sebuah rangkaian kegiatan bernuansa “partisipatif”.
Selama ini program-program pembangunan yang ditujukan kepada masyarakat di kampung
memperlihatkan tidak adanya sinkronisasi dan kordinasi dari semua stakeholders.
Kondisi…….…/5
- 5 -
Kondisi ini mengakibatkan masyarakat di kampung menjadi “bingung”, karena begitu
banyaknya program yang dimasukan ke kampung mereka tanpa sasaran dan penjelasan yang
memadai. Misalnya dalam pelaksanaan program ini ada juga program RESPEK PNPM
Mandiri, maupun program lintas sektoral dari pusat, provinsi maupun kabupaten, hal ini sangat
memungkinkan terjadi dilema yang luar biasa pada masyarakat kampung selaku penerima
program. Dalam konteks ini, masyarakat kampung di wilayah Kabupaten Merauke yang
umumnya masih tergolong sebagai komunitas budaya subsistem dengan kebudayaan
tradisional yang sangat pragmatis, sudah pasti memiliki sejumlah kecenderungan yang tidak
bisa dihindari dengan memilih untuk lebih memprioritaskan program yang secara “nilai uang”
lebih besar, jika dibandingkan dengan program lain yang dinilai lebih kecil dengan
memprioritaskan pendekatan partisipatif. Berdasarkan pengalaman lapangan tersebut, maka
dengan lahirnya kegiatan yang terangkum dalam BK3 ini akan menjadi “acuan” bagi upaya
untuk membangun “sinkronisasi program” secara terpadu dan terencana.
Pelaksanaan BK3 ini harus mampu memenuhi persyaratan dasar, yaitu; (1). Adanya
perencanaan pembangunan yang didasari pada pertimbangan dan pilihan masyarakat kampung
sebagai penerima program (2). Perlu mengidentifikasi kecenderungan-kecenderungan negatif
yang ditimbulkan oleh program dan langkah-langkah untuk menghindari atau meminimalkan
kerugian (3). Menghasilkan lembaga kampung yang akan bertindak sebagai “basis dan
mediator” baik untuk kegiatan ekonomi maupun membangun interaksi antar pemerintah,
swasta dan masyarakat adat. Lembaga ini harus memiliki kapasitas secara sosial, teknis dan
legal. (4). Kegiatan pembangunan harus mendukung sistem produksi yang sudah cocok dengan
kebutuhan dan lingkungan masyarakat dan harus menunjang sistem produksi secara
keseluruhan agar mencapai tingkat keberlanjutan (5). Perlu dihindari terciptanya atau semakin
menguatnya ketergantungan masyarakat kampung terhadap program. Perencanaan harus secara
cepat mendorong pengalihan pengelolaan program kepada masyarakat kampung. (6). Setiap
perencanaan program yang berhasil untuk masyarakat sering membutuhkan waktu yang lebih
lama, begitu juga pengaturan untuk perpanjangan tindaklanjutnya.
Berdasarkan beberapa substansi program di atas, maka rencana kegiatan yang diperuntukkan
bagi masyarakat kampung tersebut harus saling bersinergi baik dari pembangunan perumahan,
listrik, air bersih/minum, pendidikan, kesehatan lingkungan infrastruktur dasar dan ekonomi
produktif sesuai dengan masalah, kebutuhan, usulan dan kemampuan masyarakat kampung.
Prinsip dasar yang harus dibangun melalui pelaksanaan program ini adalah adanya pelibatan
masyarakat kampung dalam pengambilan keputusan mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Dalam menggunakan pendekatan yang perlu
dipertimbangkan juga adalah tentang kemampuan kelembagaan baik dari tingkat kabupaten,
distrik, kampung dan dusun yang diberi kepercayaan untuk menangani kegiatan. Pertimbangan
tersebut meliputi; penyediaan dana, ada staff, kemampuan organisasi masyarakat kampung,
organisasi non pemerintah lokal dalam berinteraksi dengan institusi-institusi khusus
pemerintah, kemampuan badan pelaksana untuk memobilisasi lembaga-lembaga lainnya yang
terkait dalam pelaksanaan rencana dan ketersediaan waktu di lapangan yang memadai.
IV. TUJUAN………./6
- 6 -
IV. TUJUAN DAN MANFAAT BK3
A. Tujuan
1. Untuk mendelegasikan sebagian kewenangan Bupati kepada Kepala Kampung dalam
pelaksanaan kebijakan serta program pembangungan strategis di berbagai sektor,
sehingga lebih mendekatkan pelayanan publik yang cepat dan efisien ke kampung.
2. Untuk mendorong peningkatan peran dan fungsi aparat kampung yang lebih maksimal,
karena sejumlah kegiatan penunjang bisa terlaksana langsung di tingkat kampung.
3. Untuk mempercepat pembangunan dan kemandirian kampung.
4. Memberikan kepercayaan kepada pemerintah kampung dalam rangka mengelola
APBD setiap tahun.
5. Memberikan ruang kepada masyarakat untuk memilih dan menentukan program yang
sesuai dengan kebutuhan dasar mereka (basic need), karena masyarakat lebih tahu
tentang permasalahan yang dihadapi seperti; perumahan, listrik, air bersih/minum,
infrastruktur lingkungan kampung, pendidikan, kesehatan dan ekonomi produktif.
B. Manfaat
1. Dapat mendongrak percepatan pembangunan dan kemandirian kampung, sehingga
segera terwujudnya otonomi kampung yang riil.
2. Dapat terlaksananya sejumlah kegiatan nyata di kampung berdasarkan Community
Needs Assessment (CNA) masyarakat antara lain; perumahan, listrik, air bersih,
infrastruktur lingkungan kampung, pendidikan, kesehatan dan ekonomi produktif
sebagai indikator tolak ukur keberhasilan.
3. Semakin menguatnya kepercayaan masyarakat kampung terhadap program-program
strategis pemerintah daerah yang Pro-Poor ( Pro Kemiskinan ), Pro-Jobs(
keberpihakan Kesusahan), Pro-Growth Center( pro Pertumbuhan menyeluruh ) dan
Pro-Environment ( Pro lingkungan ) di Kabupaten Merauke.
V. L U A R A N
Pelaksanaan Bantuan Keuangan Pemerintah Kabupaten Merauke Kepada Pemerintah
Kampung (BK3) ini, akan menghasilkan sejumlah kegiatan nyata yang langsung dirasakan dan
dimanfaatkan masyarakat kampung, maupun untuk kepentingan percepatan pembangunan
wilayah Merauke secara umum antara lain berupa;
1. Adanya perumahan yang baik di setiap kampung.
2. Adanya penerangan listrik yang terpasang di setiap kampung.
3. Adanya air bersih dan air minum yang tersedia di setiap kampung.
4. Adanya pembangunan infrastruktur lingkungan di setiap kampung.
5. Adanya peningkatan fasilitas pelayanan dan akses masyarakat terhadap bidang pendidikan.
6. Adanya peningkatan fasilitas pelayanan dan akses masyarakat terhadap bidang kesehatan.
7. Adanya kegiatan ekonomi produktif masyarakat kampung.
8. Terkonstruksinya model percepatan pembangunan dan kemandirian kampung (otonomi
riil) di Papua.
9. Terkonstruksinya model Alokasi Dana Desa/ Kampung (ADD/ ADK) yang khas
Kabupaten Merauke untuk Tahun mendatang.
10. Tersinkronisasinya program Dana Bantuan Pemerintah Kampung dan program sektoral
dari SKPD dengan memperhatikan pendekatan Wilayah Pembangunan (WP).
11. Terpublikasinya hasil program dan kegiatan baik melalui media elektronik, media cetak
dan penulisan buku.
VI. KRITERIA ALOKASI DANA BK3
Kriteria pengalokasian BK3 dalam rangka pelaksanaan percepatan pembangunan dan
kemandirian kampung sebagai berikut;
A. Kriteria Umum
Setiap kampung dalam wilayah pemerintah Kabupaten Merauke berhak untuk mendapatkan
dana bantuan dari alokasi APBD ini yang bersumber dari dana DAU Tahun Anggaran 2011,
dengan ketentuan; (1). Kampung penerima telah definitif; (2). Kampung penerima
memiliki kepala kampung melalui hasil pemilihan di kampung serta disahkan dengan
Keputusan Bupati Merauke yang masih berlaku. Dana BK3 pada hakekatnya merupakan
bentuk legitimasi kepercayaan dari pemerintah kabupaten kepada pemerintah kampung
sesuai amanat UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah untuk secara otonom
memiliki kewenangan dalam pengelolaan keuangan negara yang disebut dengan APB
Kampung, peraturan kampung maupun kas kampung. Dengan demikian BK3 ini diharapkan
akan menjadi cikal-bakal lahirnya ADD/ADK (Alokasi Dana Desa/Kampung) pada tahun
mendatang di Kabupaten Merauke.
Alokasi dana bantuan ini hanya boleh dikelola di tingkat kampung, sedangkan dusun dan
distrik hanya fungsi kordinatif. Karena itu keputusan program dan kegiatan alternatif
maupun pengelolaan dana yang diberikan sangat tergantung pada hasil musyawarah dan
keputusan bersama yang difasilitasi lewat Badan Musyawarah Kampung (BAMUSKAM).
B. Kriteria Kampung
Kriteria kampung yang telah definitif dan berhak mendapatkan alokasi dana BK3 adalah;
1. Kampung definitif yang terbentuk berdasarkan peraturan daerah;
2. Adanya aparatur pemerintahan kampung seperti kepala kampung, sekretaris kampung,
Bamuskam dan kaur-kaur yang lengkap;
3. Aparat kampung yang masih sah ditetapkan dengan surat keputusan yang masih
berlaku;
4. Aparat kampung tersebut berdomisili tetap di wilayah kampung yang mendapat alokasi
dana BK3;
5. Aparat kampung yang tidak tersangkut dengan kasus hukum ataupun sanksi sosial dari
warga kampungnya;
6. Bagi aparat kampung yang buta aksara (baca, tulis dan hitung) wajib dibimbing oleh
sekretaris kampung maupun tenaga Pendamping yang disiapkan lewat program ini;
7. Kampung yang telah memiliki pedoman teknis untuk pengelolaan, pemanfaatan dan
pertanggungjawaban dana BK3. Pedoman teknis kampung ini merupakan penjabaran
lebih lanjut dari Peraturan Bupati (PERBUB) dan Petunjuk Teknis BK3 di Kabupaten
Merauke yang disesuaikan dengan kondisi obyektif setiap kampung;
8. Kampung yang telah dibentuk Tim Pelaksana Kampung (TPK) oleh Bupati Merauke;
9. Bersedia untuk menerima penugasan dan sanksi secara konsisten dan
bertanggungjawab.
C. Kriteria POKJA
Kriteria Pokja yang berhak untuk mengelola dana BK3 adalah;
1. Ketua, sekretaris, bendahara dan anggota Pokja kegiatan benar-benar merupakan
penduduk yang berdomisili tetap di kampung bersangkutan yang dibuktikan dengan
KTP dan surat keputusan pengurus Pokja dari kepala kampung setempat;
2. Ketua, sekretaris, bendahara dan anggota Pokja kegiatan dipilih secara musyawarah dan
mufakat dalam rapat permusyawaratan kampung dan memiliki potensi dan kemampuan
dibidangnya;
3. Ketua, sekretaris, bendahara dan anggota Pokja kegiatan disahkan melalui Keputusan
Kepala Kampung;
4. Ketua, sekretaris, bendahara dan anggota pokja kegiatan tidak pernah melakukan
tindakan tercela dan tindakan melawan hukum;
5. Bersedia untuk menerima penugasan dan sanksi secara konsisten dan
bertanggungjawab.
VI. TEKNIS PELAKSANAAN BK3
A. Metode dan Alur Pelaksanaan Program
1. Metode Pendekatan
Berbuat bersama, berperan setara merupakan konsep pendekatan utama baik pada tahap
perencanaan, pelaksanaan hingga mengevaluasi berbagai kegiatan program. Dengan
pendekatan semacam ini, maka akan selalu berpijak pada metode dan penerapan teknik-
teknik Participatory Rural Appraisal (PRA). Bila PRA diterjemahkan secara harfiah
berarti “Penilaian/pemahaman pedesaan secara partisipatif”. Metode ini hadir dengan
tujuan untuk menjawab adanya kesenjangan terhadap proses pelaksanaan program-
program pembangunan yang selama ini sifatnya lebih banyak diturunkan dari “atas” dan
masyarakat tinggal melaksanakan atau masyarakat hanya di posisikan sebagai obyek.
Kenapa? Karena sering kali muncul pandangan atau persepsi yang agak keliru dari
perencanaan luar bahwa “masyarakat tidak tahu apa-apa” konklusi semacam ini telah
banyak membawa ketimpangan dalam upaya pemberdayaan dan pengembangan
masyarakat.
Keterlibatan masyarakat dalam proses dan tahapan perencanaan, pelaksanaan hingga
evaluasi hasil suatu program pembangunan memang semakin diperlukan. Pemikiran ini
terutama ditujukan untuk pembangunan yang digelarkan dapat memperlihatkan wajah
lokal, karena sesuai dengan aspirasi, keinginan, kepentingan serta kebutuhan masyarakat
yang nyata. Karena dalam pendekatan ini menekankan juga pentingnya proses sharing
knowledge antara pendamping dan masyarakat di lokasi sasaran pengembangan. Proses
analisa dilakukan bersama tim teknis dengan masyarakat, hasilnya kemudian langsung
dikembalikan kepada masyarakat untuk selanjutnya disusun rencana tindakan bersama
untuk menghasilkan perubahan sosial ekonomi.
Mengacu dari berbagai dilema pembangunan yang dihadapi saat ini, maka
pengembangan dan penerapan teknik-teknik metode PRA mutlak diperlukan bagi
kepentingan praktis, baik pada tahap need assessment maupun policy yang dibangun.
Gagasan ini menarik, terutama berkenaan dengan upaya untuk melakukan program yang
berbasis pada percepatan pembangunan dan kemandirian di 160 kampung di Kabupaten
Merauke. Karena itu pada tahap implementasi program aksi yang akan digelarkan, dapat
dipilahkan menjadi dua yakni; pertama, kegiatan aksi yang terfokus pada input bantuan
yang sifatnya “fisikal” dengan sasaran semua kampung yang akan dilayani melalui
program dan kegiatan BK3. Kedua, kegiatan aksi yang terfokus pada program
pembinaan dan peningkatan kemampuan pada beberapa sektor, seperti: pertanian dan
pemberdayaan perempuan serta pengembangan lembaga ekonomi lokal. Untuk
pelaksanaan program akan mengacu dari hasil Rapid Assessment Program (RAP) yang
secara awal akan dilakukan Pendamping. Berdasarkan hasil RAP tersebut, kemudian
didukung dengan pendekatan sebagai suatu metode perencanaan yang merupakan suatu
rangkaian prosedur dan seperangkat alat perencanaan yang dapat dipergunakan untuk
menyusun rencana program untuk mencapai tujuan tertentu. Penyusunan rencana
dikembangkan secara bertahap mulai dari analisis keadaan hingga menghasilkan
rancangan (design project).
Dalam mengembangkan tahapan perencanaan dengan metode perencanaan yang
merupakan suatu rangkaian prosedur dan seperangkat alat perencanaan yang dapat
dipergunakan untuk menyusun rencana program untuk mencapai tujuan tertentu
dilakukan melalui langkah-langkah sbb;
LANGKAH ALAT YANG DIPAKAI
Analisis Peran Tabel Ciri dan Peran Pihak Terkait
Mencari Pemecahan Masalah Pohon Masalah
Menentukan Prioritas (Clustering) Pohon Tujuan
Menyusun Rancangan Kegiatan Matrix Ranking
2. Alur Proses Pelaksanaan Program
Secara umum dalam pelaksanaan program dan kegiatan BK3 ada 5 (lima) tahapan proses
yang harus dilakukan, yaitu:
a. Tahap Persiapan
Hasil yang diharapkan dari tahap persiapan ini adalah telah dibangunnya konsolidasi
teknis bersama PEMDA Kabupaten Merauke dengan pihak terkait. Konsolidasi ini
ditindaklanjuti dengan diskusi secara berkala untuk mencapai bentuk desain program,
kesepakatan kerjasama dengan pihak PEMDA. Pada tahapan ini kegiatan yang akan
dilakukan yakni; pembuatan desain Concept Paper, pembentukan UKP-BK3
sekaligus pengusulan untuk penetapan Keputusan Bupati Merauke, pembentukan
Peraturan Bupati tentang Pemberian Bantuan Keuangan Pemerihtah Kabupaten
Merauke kepada Pemerintah Kampung (BK3), pembuatan petunjuk teknis (JUKNIS),
pembuatan kontrak kerjasama dengan LSM. Sementara pada tahap persiapan UKP-
BK3 melalui BPMKP Kabupaten Merauke melakukan rapat teknis, menyiapkan dan
mengangkat Tim Sekretariat UKP-BK3 melalui Kepala BPKPM, rekruitmen tenaga
pendamping, Tenaga Pendamping, Pencanangan BK3 oleh Bupati Merauke,
sosialisasi dan publikasi BK3 melalui media elektronik dan cetak, menyusun rencana
anggaran biaya dan jadwal kegiatan seluruh kegiatan program.
b. Tahap Penapisan
Alokasi BK3 bersumber dari APBD Kabupaten Merauke Tahun Anggaran 2011
pemanfaatannya antara lain:
(1). Alokasi pemanfaatan di DPA-SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Kampung (BPKPM) digunakan untuk membiayai tahapan
persiapan, kesekretariatan, pra-kondisi, monitoring dan evaluasi. Kegiatan-
kegiatan tahapan persiapan yaitu; pembuatan desain program, pembentukan
Tim Sekretariat UKP-BK3 oleh Kepala BPKPM, Penyusunan Juknis,
Penyusunan Perangkat Desiminasi dan Instrumen, rekrutmen calon
Pendamping yang akan melakukan pendampingan teknis dan manajemen,
pelaksanaan pencanangan dan sosialisasi BK3 tingkat Kabupaten Merauke.
(2). Alokasi pemanfaatan dana percepatan kemandirian kampung sebesar
Rp. 200.000.000,- melekat pada Bagian Keuangan Setda Kabupaten Merauke
sebagai Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah. Alokasi dana BK3 sebesar
Rp 200.000.000,- tersebut terbagi dalam dua pos anggaran, yakni; Pertama,
pos belanja tidak langsung sebesar 20 % digunakan untuk belanja aparatur dan
operasional kampung. Kedua, pos belanja langsung sebesar 80 % digunakan
untuk belanja program dan kegiatan.
Setelah melalui tahap persiapan di atas, dan selanjutnya dana BK3 dicairkan melalui
bank, maka keseluruhan program dan kegiatan dilakukan di lapangan dengan tahapan
sebagai berikut :
a. Pelaksanaan rapat teknis tingkat kabupaten oleh UKP-BK3.
b. Pelaksanaan rapat koordinasi UKP-BK3 dengan Pendamping.
c. Pembuatan dan penandatanganan Kontrak Swakekola antara BPKPM dengan
Pendamping untuk kegiatan teknis dan manejemen dalam pelaksanaan
pendampingan di lapangan.
d. Pelaksanaan pencanangan dan sosialisasi BK3 Kabupaten Merauke oleh
UKP-BK3.
e. Sebelum semua program digelarkan, tenaga pendamping yang telah disiapkan
oleh BPKPM kemudian diserahkan secara resmi ke Pendamping dan selanjutnya
BPKPM melakukan training of trainer (TOT) kepada Pendamping dan tenaga
pendamping.
f. Dalam kesempatan tersebut Pendamping bersama masyarakat setempat
melakukan “rembug komunitas tingkat kampung”, untuk memilih Tim Pelaksana
Kampung (TPK) yang berfungsi sebagai tim pengendali BK3 di Kampung.
Nama-nama TPK tersebut kemudian kepala kampung membuat surat untuk
diusulkan kepada Bupati Merauke untuk disahkan dengan melampirkan berita
acara kegiatan rembug dan tanda tangan peserta yang hadir.
g. Selanjutnya TPK bersama Bamuskam dengan didampingi Pendamping serta
perwakilan masyarakat kampung dalam rapat permusyawaratan kampung
menyusun Program Umum Pembangunan (PUP) yang sesuai dengan keinginan,
aspirasi dan kondisi lokal setempat. Dalam kesempatan ini juga dibentuk
Kelompok Kerja Kegiatan (Pokja) melalui rapat musyawarah kampung. Dalam
pembentukan Pokja sepenuhnya diserahkan kepada keinginan dan aspirasi
masyarakat yang difasilitasi TPK dan Bamuskam serta Pendamping dengan
memperhatikan unit dan status sosial masyarakat kampung.
h. Semua PUP yang telah direncanakan bersama harus mempertimbangkan peluang,
kendala, dana yang dialokasikan, waktu pelaksanaan serta jaringan transportasi
agar program secara singkat dapat digelarkan disetiap kampung sasaran.
i. Setelah TPK, Bamuskam dan Pendamping melakukan analisa terhadap PUP,
kemudian melakukan “workshop sehari” di ditingkat kampung. Pada tahapan ini
keluarlah Rencana Kerja Pembangunan Kampung (RKPK) yang kemudian
diusulkan untuk disahkan oleh Bamuskam dalam rapat musyawarah kampung
sehingga menjadi Program Prioritas Pembangunan Kampung (P3K) Tahun 2011.
Setelah P3K disahkan di Bamuskam, maka dibuat berita acara dan surat
permohonan dari Kepala Kampung kepada UKP-BK3 untuk segera dilakukan
verifikasi.
c. Tahap Pelingkupan
Hasil yang diharapkan dari tahapan ini adalah diperoleh kesepakatan baik antara
TPK, Bamuskam dan Pokja terhadap program prioritas pembangunan kampung
(P3K) yang kemudian diajukan untuk dilakukan verifikasi oleh UKP-BK3. Hasil
verifikasi terhadap P3K tersebut kemudian dikembalikan kepada TPK melalui
Pendamping untuk dilakukan sosialisasi dan analisis melalui melalui workshop kecil
di kampung. Tahap ini perlu dilakukan mengingat mungkin saja P3K yang telah
diverifikasi oleh UKP-BK3 ternyata tidak berdampak positif setelah P3K tersebut
akan dilaksanakan. Maka selanjutnya TPK dan Pendamping melakukan penapisan
ulang terhadap P3K yang telah dilaksanakan melalui “rembug komunitas kampung
(RKK)” yang tujuannya untuk mengakomodir kondisi faktual dan kebutuhan dasar
masyarakat yang nyata. Pada tahapan ini jika terjadi perubahan kegiatan, maka segera
TPK, Bamuskam, Pokja dan Pendamping harus membuat surat Permohonan
Perubahan Kegiatan Kampung kepada UKP-BK3 untuk perubahan kegiatan. Setelah
tahapan ini dilalui di masing-masing kampung, TPK dan Pendamping menggelar
P3K berdasarkan 7 agenda penting, yakni; perumahan, air bersih, listrik, infrastruktur
lingkungan kampung, pendidikan, kesehatan dan ekonomi produktif, serta
mengidentifikasi program-program yang sifatnya lintas stakeholders yang ada di
daerah.
d. Tahap Upaya Penanganan Dampak
Selama P3K berjalan 1 bulan pertama, hasilnya perlu dievaluasi oleh Pendamping
dan masukan dari aspirasi masyarakat kampung yang kemudian dikompilasi menjadi
draft laporan bulan pertama terhadap pelaksanaan P3K di kampung. Draft ini
kemudian dikonsultasikan ke UKP-BK3 untuk dibahas dalam “Lokakarya Program
dan Kegiatan BK3” di Kabupaten. Hasil akhirnya adalah keluarnya kegiatan-kegiatan
yang memenuhi unsur Efisien, Efektif dan Ekonomis (3E) serta mendapat legalitas
dan legitimasi dalam percepatan pembangunan dan kemandirian kampung.
e.Evaluasi Kelayakan dan Keberhasilan
Semua program dan kegiatan BK3 yang dilaksanakan oleh Pokja di 160 kampung
dievaluasi tingkat keberhasilannya oleh UKP-BK3 selama program dan kegiatan
berjalan. Aspek-aspek yang dievaluasi berupa;
Data laporan monitoring dan evaluasi bulanan pada setiap kampung.
Laporan kemajuan yang disusun oleh TPK dan Pokja yang disertai dengan bukti
autentik dan dapat dipertanggungjawabkan.
Menghimpun masukan/kritikan dari aparat pemerintahan, toga, tomas,
perempuan dan pemuda untuk membenahi berbagai persoalan dan persiapan
program dan kegiatan BK3 di tahun berikutnya.
f. Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan BK3
Laporan disusun sesuai dengan kondisi objektif TPK dan Pokja setiap kampung
dalam satu bendel laporan akhir yang disertai dengan nota dan kwitansi penggunaan
dana. Laporan akhir ini sebelum finalisasi dilakukan “seminar BK3 tingkat
kabupaten” yang langsung dipresentasikan oleh Ketua UKP-BK3, Ketua TPK, Ketua
Pokja dan Pendamping. Tujuan dari seminar ini adalah selain untuk
mendapat masukan dari berbagai stakeholders, yang kemudian akan dilakukan
perbaikan laporan dan disampaikan langsung kepada Bupati Merauke, DPRD
Merauke (Komisi B/Anggaran), BPKPM, BAPPEDA, Inspektorat Kabupaten,
Bagian Keuangan Setda Kabupaten Merauke, SKPD terkait lainnya, Kepala Distrik
dan Pemerintah Kampung. Tapi juga menghasilkan rekomendasi akhir yang akan
dijadikan acuan bagi pembenahan berbagai kendala dan kelemahan pelaksanaan
program dan kegiatan BK3 pada tahun berikutnya. Jika semuanya berjalan sukses,
pada tahap selanjutnya akan dilakukan penelaan para pakar yang kemudian ditindak
lanjuti ke upaya penerbitan jadi buku.
B. STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLAAN BK3
Struktur organisasi pengelolaan BK3 Kabupaten MERAUKE terdiri dari dua bagian, yakni;
Pertama, untuk tingkat Kabupaten Merauke disebut Unit Kerja Program Bantuan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Merauke Kepada Pemerintah Kampung atau UKP-BK3.
Kedua, untuk tingkat kampung disebut Tim Pelaksana Kampung atau TPK
1. Susunan Struktur Organisasi Pelaksana dan Pendamping BK3 Kabupaten Merauke
Tahun 2011, sebagai berikut;
KETERANGAN:
a. = Garis Perintah
b. = Garis Kordinasi dan Pengawasan
Berdasarkan bagan struktur organisasi pelaksana dan pendamping UKP-BK3 di atas,
dapat dijelaskan sebagai berikut;
1. BUPATI
Kedudukan sebagai Pengarah dan pengambil keputusan/kebijakan akhir terhadap
keseluruhan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, monotoring dan evaluasi BK3
Tahun Anggaran 2011.
2. WAKIL BUPATI
Kedudukan sebagai penanggungjawab terhadap keseluruhan perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, monotoring dan evaluasi BK3 Tahun Anggaran 2011.
3. SEKRETARIS DAERAH
SEKRETARIAT UKP-BK3
BPMPK KAB. MERAUKE
DINAS-DINAS DAERAH
LEMBAGA TEKNIS
EMBAGA TEKNIS DAERAH
LEMBAGA LAIN
BAGIAN PADA SEKRETARIAT
1. DISTRIK 2.PENDAMPING 3.
BUPATI
&
WAKIL BUPATI
SEKDA dan ASS
STAFF AHLI & KHUSUS
“Suprevisi & Pengawasan”
SKPD TERKAIT
Berkedudukan sebagai Ketua Pelaksana UKP-BK3 yang bertanggungjawab kepada
Bupati dalam pelaksaan pengelolaan BK3 mulai dari keseluruhan perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, monotoring dan evaluasi BK3 Tahun Anggaran 2011.
4. SEKRETARIAT UKP-BK3
Sebagai bagian kesekretariatan UKP-BK3 yang langsung dibawah BPKPM yang
ditetapkan dengan Keputusan Bupati dan mempunyai tugas dan fungsi mengelola
administrasi pelaksanaan BK3, membentuk dan menjalankan kesekretariatan UKP-
BK3, pelaksanaan rapat-rapat koordinasi, mengelola hasil monitoring dan evaluasi,
verifikasi, seminar hasil, sejak tahap persiapan, perencanaan, para kondisi,
pelaksanaan, pengawasan, monotoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan BK3 Tahun
Anggaran 2011.
5. STAFF AHLI DAN KHUSUS BUPATI
Sebagai staff yang diberikan kewenangan khusus untuk membantu Bupati dalam
menjalankan kegiatan perencanaan awal, termasuk membuat kajian dan pemantauan
langsung terhadap seluruh rangkaian kegiatan di kampung, Pendamping, SKPD terkait
dan pihak lainnya, kemudian mempertanggungjawabkan dan berkordinasi langsung ke
Bupati dan wakil bupati.
6. SKPD TEKNIS TERKAIT (BAGIAN PADA SETDA, DINAS-DINAS DAERAH,
LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN LEMBAGA LAIN)
Para kepala dinas, badan, bagian dan distrik yang diangkat dengan Keputusan Bupati
mempunyai tugas dan fungsi serta tanggungjawab teknis untuk membantu pelaksanaan
program dan kegiatan BK3 di lapangan berdasarkan program prioritas pembangunan
kampung yang secara spesifik belum bisa ditangani oleh Pokja. Para kepala dinas,
badan, bagian dan distrik dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggungjawab
kepada Ketua Pelaksana UKP-BK3.
7. PENDAMPING
Pendamping yang secara spesifik memiliki pengalaman dan kemampuan untuk
melaksanakan kegiatan pendampingan teknis dan manejemen kepada Pemerintah
Kampung, TPK, dan Pokja. Status pendamping tersebut bekerja atas dasar kontrak
kerjasama swakelola dengan BPKPM. Tugas-tugas pokok pendamping adalah
penyusunan dan desiminasi sosialisasi BK3 di Kampung, pelaksanaan sosialisasi dan
rapid assessment, penyusunan program bersama masyarakat, membuat progress report
(bulanan, tri wulan, 6 bulan dan akhir tahun) terkait dengan keuangan dan pelaksanaan
kegiatan, dan menyusun program lanjutan tahun berikutnya. Semua program ini
sebelum dilaporkan secara resmi kepada masyarakat setempat dan kepada Bupati,
wajib berkonsultasi ke UKP-BK3.
Pendamping sebagaimana dimaksud, memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Berdomisili dikampung setempat
2. Berpendidikan minimal SLTP
3. Cakap menulis dan membaca
4. Sehat jasmani dan rohani
5. Bersedia setiap saat mendamping
Hak dan Kewenangan Pendamping :
a. Hak Pendamping
Menerima Jasa Pendampingan sesuai UMP/ bulan
Biaya ATK
Biaya Transportasi
b. Kewajiban Pendamping
Bersama masyarakat menyusun program pembangunan kampung.
Melaporkan jumlah anggaran yang diterima kepada masyarakat dalam
musyawarah bersama masyarakat.
Mendampingi pelaksanaan program kegiatan di kampung.
Mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan.
Menyampaikan laporan secara resmi kepada masyarakat kampung setempat
dan kepada Bupati melalui Kepala Distrik.
c. Larangan bagi pendamping
Dilarang keras bagi pendamping untuk membuat program atas inisiatif
sendiri.
Dilarang menggunakan anggaran diluar program kegiatan yang telah
disepakati bersama.
Dilarang meninggalkan kampung saat kegiatan sedang berlangsung kecuali
atas sepengetahuan tim pelaksana kegiatan (TPK) kampung.
Dilarang terlibat pendampingan kegiatan lain.
d. Sanksi bagi pendamping
Pendamping yang tidak menyampaikan laporan diberikan sanksi
pemberhentian sebagai pendamping.
Wajib mengembalikan Anggaran yang telah digunakan jika tidak
menyampaikan laporan pertanggung jawaban keuangan.
Pendamping yang terindikasi melakukan korupsi diproses sesuai
hukum yang berlaku.
2. Susunan struktur Tim Pelaksana Kampung BK3 Tahun 2011, sebagai berikut;
KETUA TPK KEPALA KAMPUNG
SEKRETARIS KAMPUNG (Sekretaris TPK)
PENGARAH TPK KETUA BAMUSKAM
BENDAHARA TPK / KAUR
POKJA
Perumahan POKJA
Air Bersih/listrik
POKJA
Pemberdayaan
perempuan POKJA
Lingkungan Kpg POKJA
Pendidikan POKJA
Kesehatan
POKJA
Ekonomi Produktif
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Anggota
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Anggota
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Anggota
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Anggota
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Anggota
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Anggota
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Anggota
KORDINATOR LAPANGAN TPK
KETERANGAN:
a. = Garis Perintah
b. = Garis Kordinasi dan Pengawasan
Berdasarkan bagan struktur organisasi Tim Pelaksana Kampung (TPK) di atas, dapat
dijelaskan sebagai berikut;
1. KEPALA KAMPUNG
Kepala Kampung berkedudukan sebagai Ketua TPK yang bertanggungjawab kepada
UKP-BK3 dalam pengambil keputusan/kebijakan akhir terhadap keseluruhan
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi BK3 di tingkat
kampung.
2. BADAN MUSYAWARAH KAMPUNG (BAMUSKAM)
Bamuskam berkedudukan sebagai Pengarah TPK yang diberikan kewenangan untuk
memfasilitasi pelaksanaan rapat musyawarah kampung dalam penetapan program
prioritas pembangunan kampung.
3. KORDINATOR LAPANGAN TPK
Tenaga kordinator lapangan adalah warga kampung atau kampung lain yang
ditugaskan oleh UKP-BK3 pada setiap kampung, namun diangkat dan disahkan
melalui keputusan kepala kampung. Tugasnya melakukan kordinasi dan membantu
kelancaran program dan kegiatan BK3 di kampung yang selanjutnya
bertanggungjawab langsung ke UKP-BK3.
4. SEKRETARIS KAMPUNG
Sekretaris Kampung berkedudukan sebagai Sekretaris TPK yang ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Kampung dan mempunyai tugas dan fungsi mengelola administrasi
pelaksanaan BK3, rapat-rapat kampung, mengelola hasil monitoring dan evaluasi,
waorkshop kecil, rembug komunitas kampung, dimulai sejak tahap persiapan,
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, monotoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
BK3 di tingkat kampung.
5. BENDAHARA TPK
Bendahara TPK ditetapkan dengan Keputusan Kepala Kampung dan mempunyai tugas
dan fungsi penatausahaan Dana BK3 yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar
20 % dan belanja langsung program dan kegitan BK3 sebesar 80 % sesuai dengan
peruntukannya dan secara administrasi beratanggungjawab kepada Kepala Kampung
dan secara fungsional kepada UKP-BK3.
6. KELOMPOK KERJA (POKJA)
Kelompok Kerja dibentuk berdasarkan musyawarah TPK dan ditetapkan dengan
keputusan Kepala Kampung dan jumlah Pokja ditentukan berdasarkan pilihan kegiatan
pada setiap kampung dengan susunan sbb; Ketua merangkap anggota, Sekretaris
merangkap anggota,
Bendahara merangkap anggota dan Anggota. Pokja bersifat ad hock (temporer).
Sebelum masa tugas Pokja berakhir, Pokja wajib membuat laporan
pertanggungjawaban penggunaan dana kegiatan BK3 kepada Ketua TPK dengan
tembusan kepada UKP-BK3, Bamuskam, dan Pendamping.
C. MEKANISME PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
Bantuan dana pemerintah kampung ini dalam proses pencairan dan pertanggungjawaban
penggunaannya sebagai berikut;
KETERANGAN:
1. = Garis Proses Pencairan Dana
2. = Garis Proses Pertanggungjawaban Dana
3. = Garis Proses Monitoring dan Evaluasi Pengawasan
1. Sumber dan Peruntukan Dana
Berdasarkan pagu APBD Kabupaten Merauke Tahun 2011, jumlah alokasi dana bantuan
pemerintah kampung berjumlah Rp. 1 Milyar atau dengan rincian Rp 750.000.000,-
( Tujuh Ratus Lima Puluh Juta Rupiah ) di kelola oleh SKPD yang berbentuk program
dan Rp 200.000.000,- ( Dua Ratus Juta Rupiah ) per kampung berbentuk fresh money dan
Rp 50.000.000,- ( Lima Puluh Juta Rupiah ) yang dikelolah oleh Sekertariat Daerah
Kabupaten Merauke. Jumlah alokasi dana ini diambil dari; Alokasi DAU. Dana ini
merupakan pos Alokasi Dana Bantuan Pemerintah Kampung yang berada di DPA
SUMBER APBD KAB. MERAUKE
DPA SKPD BPMPK
KAB. MERAUKE
REKENIG KAS KAMPUNG KETUA UKP-BK3
BUPATI & WAKIL
BUPATI
KEPALA KAMPUNG &
BENDAHARA TPK (20 %)
BAMUSKAM
KETUA, SEKRETARIS & BENDAHARA POKJA
KEGIATAN (70%)
STAFF AHLI & KHUSUS
BPMKP Kabupaten Merauke dan disalurkan secara bertahap langsung ke rekening kas
kampung dan kemudian melalui TPK (Bendahara TPK) disalurkan untuk digunakan
sebagai belanja langsung kegiatan kepada Bendahara Pokja.
Jumlah alokasi dana per Kampung Rp. 200.000.000,- tersebut dipergunakan untuk
belanja tidak langsung sebesar 20 % dan belanja langsung pelaksanaan program dan
kegiatan BK3 sebesar 80 % dengan peruntukannya sebagai berikut;
a. Peruntukan belanja tidak langsung dana 17,5% dari Rp.200.000.000,-
(Rp. 35.000.000,-) selama 1 tahun anggaran antara lain;
1). belanja aparatur kampung paling banyak 10 %, terdiri dari;
Tambahan Tunjangan Penghasilan Aparat Pemerintah Kampung (TPAPK)
mencakup; kepala kampung, sekretaris kampung dan kepala urusan kampung.
Untuk besaran jumlah TPAPK tersebut bisa disesuaikan dengan dana yang
tersedia sebesar Rp. 4.000.000,-/Tahun.
- Kepala Kampung = Rp 1.000.000/ Tahun
- Sekertaris Kampung = Rp 1.000.000/ Tahun
- Kaur Kesra = Rp 500.000/ Tahun
- Kaur Pembangunan = Rp 500.000/ Tahun
- Kaur Pemerintahan = Rp 500.000/ Tahun
- Kaur Umum = Rp 500.000/ Tahun
2). Belanja non aparatur kampung paling banyak 50% ( Rp 20.000.000,-/ thn), terdiri
dari;
Uang sidang BAMUSKAM = Rp 3.000.000,-/thn
Insentif Pokja ;21 Orng X @Rp600.000,- = Rp 12.600.000,-/thn
Insentif Kepala Dusun; = Rp 500.000.- /thn
Insentif Kepala Marga; = Rp 300.000,-/thn
Insentif Kepala Suku Kampung; = Rp 300.000,-/thn
Insentif Ketua Bamuskam; = Rp 700.000,-/thn
Insentif Sekretaris Bamuskam; dan = Rp 500.000,-/thn
Anggota Bamuskam 5 Orng X @ Rp.300.000, = Rp 1.500.000,-/thn
3). Belanja operasional kantor aparatur dan non aparatur pemerintah kampung paling
banyak 10% ( Rp 4.000.000,- / Thn ), terdiri dari;
ATK;
Rapat-rapat;
Makan dan minum;
Dokumentasi;
Listrik;
4). Belanja operasional perjalanan dinas aparatur dan non aparatur pemerintah
kampung paling banyak 20 % ( Rp 12.000.000,-/Thn ), terdiri dari;
Perjalanan dinas ke Distrik;
- Perjalanan pengusulan dan konsultasi program di Distrik= Rp3.000.000,-
- Perjalanan dinas pencairan dana di Distrik = Rp3.000.000,-
- Perjalanan dinas pengadaan barang non lokal = Rp3.000.000,-
- Perjalanan dinas pelaporan ke Distrik = Rp3.000.000,-
b. Peruntukan belanja langsung dana 80% dari Rp.200.000.000,- (Rp.160.000.000,-)
selain besaran dana tersebut, kecuali pada Bidang Kesehatan terdapat di Sekertariat
Daerah Kabupaten Merauke sebesar Rp 50.000.000,- selama 1 tahun anggaran antara
lain;
Bidang Pendidikan;
Bidang Kesehatan;
Bidang Perumahan Rakyat;
Bidang Infrastruktur Lingkungan;
Bidang Air Bersih/Air Minum/ listrik;
Bidang Pemberdayaan Perempuan;
Bidang Pengembangan dan Peningkatan Ekonomi Produktif.
1). Pembiayaan Program dan Kegiatan Bidang Pendidikan antara lain :
Pemberian bantuan dana untuk guru – guru pendidikan keagamaan antara lain
guru Sekolah Minggu/ Sabtu, dan guru Mengaji, PPAUD dan sejenis;
Pemberian bantuan dana bagi guru sukarela/ honor, dan penjaga sekolah;
Bantuan biaya pendidikan bagi pelajar asal kampung penerima BK3 yang
sekolah di Ibukota Distrik/ Kampung;
Pembiayaan Program Belajar Kejar Paket A , B dan C;
Pembayaran upah tenaga kerja.
2). Pembiayaan Program dan Kegiatan Bidang Kesehatan antara lain :
Pemberian bantuan uang tenaga kesehatan khususnya kampung yang sangat
jauh dan terisolasi;
Bantuan biaya transport tenaga kesehatan dari kampung ke distrik atau
kabupaten untuk mengikuti rapat atau pelatihan skill perawat khususnya
kampung yang jauh dan terisolasi;
Bantuan biaya transport dan biaya pengobatan pasien rujukan emergensi dari
kampung–kampung yang jauh dan terisolasi ke puskesmas di distrik atau
RSUD di kabupaten;
Melengkapi tambahan biaya pembelian paket herbal dan makan tambahan
bergizi untuk ibu dan anak;
Pengadaan/ pembuatan apotik hidup;
Pembayaran upah tenaga kerja.
3). Pembiayaan Program dan Kegiatan Perumahan Rakyat antara lain :
Pembelian bahan bangunan keperluan pembangunan rumah;
Pembayaran upah tenaga kerja.
4). Pembiayaan Program dan Kegiatan Bidang Infrastruktur Lingkungan antara lain :
Perbaikan jalan kampung;
Perbaikan jembatan kampung/ tambatan perahu;
Pembangunan pagar rumah ibadah, pagar sekolah, pagar pustu/polindes;
Perbaikan pasar/terminal;
Pembangunan halte kampung;
Perbaikan drainase kampung;
Pembayaran upah tenaga kerja.
5). Pembiayaan Program dan Kegiatan Air Bersih/Air Minum/ listrik antara lain :
Survey/perencanaan dan desain fasilitas pengelolaan air minum kampung;
Pembelian pipa dan bak penampung air serta peralatan kerja lainnya;
Pembangunan jaringan pipa dan stasiun penampung dan penyalur air minum
kampung;
Pembentukan Unit Pengelola Air Minum Kampung (UPAMK);
Pembentukan Unit Pengelola Listrik Kampung ( UPLK)
Pembiayaan operasional UPAMK dan UPLK (pemeliharaan fasilitas dan
jaringan serta uang honor petugas).
Perencanaan dan desain jaringan listrik kampung;
Pembelian unit sumber energy listrik tenaga surya (solar cell);
Pemasangan jaringan dan instalasi listrik di rumah – rumah masyarakat;
Honor tenaga pemelihara jaringan dan perbaikan gangguan instalasi;
Operasional Pemeliharaan jaringan dan alat;
Pembayaran upah tenaga kerja.
6. Pembiayaan Program dan Kegiatan Bidang Pengembangan dan Peningkatan
Ekonomi Produktif antara lain :
Pembentukan kelompok usaha ekonomi produktif;
Pembelian bibit tanaman, bibit ternak, ikan ;
Pengadaan sarana prasarana / peralatan kerja;
Penyiapan dan pengolahan lahan;
Pelaksanaan (penanaman,pemeliharan, panen);
Penjualan hasil ekonomi produktif;
Pembayaran upah tenaga kerja
Pembiayaan Program dan Kegiatan Pemberdayaan Perempuan antara lain :
Pelatihan ketrampilan bagi perempuan ;
Kelompok Simpan Pinjam bagi perempuan;
Kebun Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ( PKK )
Peruntukan belanja langsung dana BK3 sebesar 82,5 % pemanfaatan dan alokasinya
disesuaikan dengan skala prioritas program dan kegiatan yang diusulkan setelah dilakukan
verifikasi dari UKP-BK3. Untuk itu, jumlah presentase pengeluaran dari pos dana langsung
tidak perlu dilakukan pembagian dari awal, akan tetapi memberikan ruang yang cukup
besar bagi warga masyarakat kampung dan TPK untuk menentukan, sehingga bisa saja
terjadi untuk usulan program hanya berkisar 2 atau 3 kegiatan prioritas pada satu kampung.
Selain itu, untuk pemanfaatan Dana BK3 tersebut tidak diperbolehkan untuk membiayai
sisa pekerjaan fisik maupun non fisik di kampung dari luar alokasi peruntukan Dana BK3.
Dengan demikian diharapkan untuk penggunaan dana BK3 harus dimulai dari titik nol atau
program dan kegiatan dari awal, bukan menyelesaikan sisa pekerjaan tahun sebelumnya
yang berasal dari dana alokasi lain. Hal ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan evaluasi
oleh UKP-BK3 lebih mudah dilakukan penilaian kinerja dan keberhasilan BK3.
2. Mekanisme Pencairan Dana
Mekanisme pencairan dana BK3 dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut;
a. Berdasarkan hasil program umum pembangunan (PUP) kampung yang dijadikan
rencana kegiatan kampung (RKP) yang telah disepakati bersama melalui legitimasi
Kepala Kampung dan BAMUSKAM menurut skala prioritasnya. Selanjutnya RKP
tersebut menjadi program prioritas kampung (P3K) untuk ditetapkan dan diusulkan
kepada UKP-
b. BK3. P3K tersebut memuat anggaran biaya setiap kegiatan yang terdiri dari komponen
pengeluaran untuk; Pertama, komponen operasional dan pembiayaan aparat kampung
sebesar 17,5 % dari dana Rp 200.000.000,-. Komponen ini meliputi; tunjangan
aparatur pemerintah kampung (kepala kampung, Sekretaris Kampung dan kaur-kaur),
Tunjangan BAMUSKAM (Ketua, Sekretaris dan Anggota) Insentif TPK (Ketua
BAMUSKAM sebagai Pengarah, Kepala Kampung sebagai Ketua TPK, Sekretaris
Kampung sebagai Sekretaris TPK, Bendahara TPK, Kordinator Lapangan), biaya
perjalanan dinas TPK, ATK dan dokumentasi, biaya rapat kordinasi tingkat kampung,
konsumsi dan komunikasi. Kedua, komponen pembiayaan kegiatan belanja langsung
sebesar 82,5 % dari dana Rp 200.000.000,-. Komponen ini meliputi; (1) honorarium
(ketua, bendahara dan anggota pokja); (2). ATK dan dokumentasi; (3). konsumsi dan
transport; (4). biaya pembelian bahan dan peralatan (5). Biaya lain-lain yang tidak
terbiayai pada pembiayaan 17,5 % komponen Operasional. Seluruh usulan kegiatan
dan RAB tersebut setelah disahkan di kampung dengan membubuhi tanda tangan
kepala kampung selaku mengetahui dan persetujuan BAMUSKAM, maka kepala
kampung membuat surat permintaan pencairan dana BK3 yang ditujukan kepada Ketua
Pelaksana UKP-BK3 dan selanjutnya Bendahara Pengeluran pada BPKPM
mengajukan SPP LS yang ditujukan kepada Kepala Bagian Keuangan Setda
Kabupaten Merauke untuk mendapat persetujuan dan pencairan Permohonan
Permintaan Dana BK3 oleh Kepala Kampung yang disertai dengan Dokumen P3K dan
bukti-bukti lain yang sah serta dapat dipertanggungjawabkan. Selanjutnya pencairan
perminataan Dana BK3 tersebut disalurkan melalui rekening kas kampung pada Bank
Papua dengan dibubuhi tandatangan oleh Kepala Kampung, Bendahara TPK dan Ketua
Bamuskam, selanjutnya paling lambat 3 (tiga) hari stelah pencairan dana BK3
bendahara TPK menyalurkan Dana Kegiatan BK3 kepada Pokja setelah mendapat
persetujuan Kepala Kampung yang disertai bukti-bukti pengeluaran yang sah dan dapat
dipertanggungjawabkan. Penyaluran Dana Kegiatan BK3 tersebut kepada Pokja wajib
dituangkan dalam tanda terima/kwitansi antara Kepala Kampung dan Ketua Pokja
sebagai Penerima Dana Kegiatan BK3. Sebelum dana program dan kegiatan BK3
tersebut dicairkan, Kepala BPKPM wajib mengkonsultasikan pencairan dana BK3
tersebut kepada Ketua UKP-BK3 dan selanjutnya dilaporkan kepada Bupati dan Wakil
Bupati.
c. Tahapan pencairan dana Rp. 200.000.000,- untuk program dan kegiatan belanja tidak
langsung sebesar 17,5 % dan belanja langsung sebesar 82,5 % dilakukan sebanyak 1
tahap, sebesar Rp. 200.000.000,- ( karena Tahun anggaran 2011 memasuki akhir
Tahun ) berdasarkan usulan kegiatan yang telah diverifikasi oleh Kepala Distrik dan
UKP-BK3 untuk mendapat persetujuan dari Ketua Pelaksana UKP-BK3.
d. Inspektorat Kabupaten setelah mendapatkan tembusan laporan keuangan dan
perkembangan kegiatan BK3 segera menurunkan tim pemeriksa untuk menguji
kebenaran pelaksanaan kegiatan BK3 dan menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP) yang disampaikan kepada Bupati Cq. UKP-BK3 tembusan Kabag Keuangan,
Bappeda, BPKPM dan TPK.
e. Setiap pengeluaran yang dilakukan bendahara TPK dan Bendahara Pokja harus
mempunyai bukti yang cukup dan sah dan wajib mencatat penerimaan dan pengeluaran
dana BK3 kedalam buku Kas Umum Penerimaan dan Pengeluaran sesuai dengan
tanggal transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan ditutup setiap bulan, Setiap
penutupan buku kas harus diketahui oleh Kepala kampung/Sekretaris Kampung.
f. Khusus untuk bidang Kesehatan dana sebesar Rp 50.000.000,- adalah menjadi
tanggungjawab pihak RSUD Kabupaten Merauke dalam pencairannya.
Untuk pencairannya pihak RSUD Kabupaten Merauke membuat permohonan kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke dengan melampirkan syarat – syarat sebagai
berikut :
- Bukti rujukan dari Puskesmas atau Pustu yang bersangkutan.
- KTP/ kartu Keluarga/surat keterangan domisili dari Kepala Distrik dan atau surat
pengantar dari Kepala Kampung.
- Rincian biaya sesuai bukti pengobatan.
- Khusus bagi masyarakat asli Papua yang dalam pengobatannya tidak memiliki
persyaratan sebagaimana tertuang diatas, yang bersangkutan wajib dilayani sesuai
dengan standar pelayanan kesehatan. dan pihak RSUD wajib membentuk tim
investigasi terkait dengan asal usul dari pasien yang bersangkutan. Bentuk
investigasi yang dimaksud adalah menghubungi kepala kampung / kepala suku /
keluarga Pasien yang bersangkutan tentang asal usul pasien tersebut. Hasil
investigasi tersebut dibuat dalam berita acara. Tim investigasi wajib melampirkan
foto copy KTP / kartu keluarga / keterangan domisili dari kepala kampung atau
lurah atau kepala distrik dari keluarga pasien / orang yang memberi keterangan.
Khusus untuk masyarakat yang mau menggunakan dana Rp 50.000.000,- wajib
memenuhi syarat – syarat antara lain sebagai berikut :
- Adanya rujuk dari Puskesmas dan Pustu
- Surat Keterangan / KTP dari Kepala Kampung
3. Yang berhak menandatangni specimen
Yang berhak menandatangani specimen bank adalah :
- Kepala Kampung
- Ketua Bamuskam
4. Mekanisme Pertanggungjawaban Dana
Penerima Dana BK3 wajib mempertanggungjawabkan seluruh penerimaan dan
pengeluaran atas penggunaan dana BK3 tersebut dengan mekanisme sebagai berikut:
a. Setelah dana diterima, kemudian dilaksanakan di lapangan sesuai dengan usulan
program prioritas pembangunan kampung (P3K), maka bendahara TPK dan Pokja
wajib membuat laporan harian, bulanan dan laporan akhir tahun yang didampingi oleh
Pendamping.
b. Berdasarkan laporan keuangan tersebut, Ketua Pokja dan Bendahara secara sah
melaporkan kepada Kepala Kampung dan berkordinasi dengan BAMUSKAM. Dengan
pengesahan tersebut lalu dicap dan ditandatangani oleh Kepala Kampung, kemudian
Kepala Kampung, Ketua Pokja dan Bendahara menyampaikan ke kepala distrik
dilanjutkan ke UKP-BK3 untuk dilakukan pemeriksaan. Setelah dilakukan
pemeriksaan dilaporkan kepada Sekertaris Daerah Ketua Pelaksana UKP-BK3.
4. Mekanisme Monitoring dan Evaluasi
- Berdasarkan hasil laporan pertanggungjawaban keuangan dan program kegiatan dari
TPK menjadi data dasar bagi UKP-BK3 di tingkat Kabupaten.
- Dari laporan di atas, kemudian dilakukan rapat kordinasi UKP-BK3 tingkat kabupaten
untuk membahas secara internal laporan pertanggungjawaban pengunaan Dana BK3
dan perkembangan pelaksanaan seluruh program dan kegiatan di Kampung.
Berdasarkan hasil telaah ini, kemudian menjadi bahan untuk monitoring dan evaluasi
pengawasan langsung ke lapangan.
VII. PENUTUP
Berbagai keterbatasan yang dimiliki masyarakat yang tinggal di kampung, sangat perlu
diangkat dan diberdayakan agar mereka memiliki kemampuan untuk berkembang lebih baik di
waktu mendatang. Dengan demikian prinsip dasar dari Bantuan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Merauke kepada Pemerintah Kampung (BK3) ini, merupakan salah satu legitimasi
kepercayaan kepada pemerintah kampung untuk mengelola APBD sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang ada. Harapannya agar dengan kepercayaan ini, akan semakin
mempercepat proses pembangunan dan kemandirian kampung atau “Otonomi Rill” di
kampung, sehingga bisa segera terjangkau fokus pembangunan Kabupaten Merauke 5 tahun ke
depan, yaitu; Pro-Poor, Pro- Jobs, Pro-Growth Center dan Pro-Environment.
Ketika JUKNIS sampai di tangan semua stakeholders, diharapkan harus dibaca dan dikritisi
bersama, sehingga dalam pelaksanaan Program BK3 ini dapat mengikuti mekanisme dan alur
yang baik. Semoga upaya kita semua dalam membangun Merauke ke depan yang lebih baik
menjadi tanggungjawab bersama.
Merauke, 2011
BUPATI MERAUKE
………………………………
1. FORMAT 01: SURAT KEPUTUSAN KEPALA KAMPUNG UNTUK
PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA KAMPUNG (TPK) BANTUAN
KEUANGAN KEPADA KAMPUNG (BK3) KABUPATEN MERAUKE TAHUN
2011.
2. FORMAT 02: KEUANGAN PEMERINTAH TAHUN 2011 SUSUNAN
KEANGGOTAAN TIM PELAKSANA KAMPUNG (TPK) KAMPUNG
BANTUAN KEUANGAN KEPADA KAMPUNG (BK3) KABUPATEN
MERAUKE TAHUN 2011.
3. FORMAT 03: MATRIX USULAN PROGRAM BANTUAN KEUANGAN KEPADA
KAMPUNG (BK3) KABUPATEN MERAUKE TAHUN 2011.
4. FORMAT 04: RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BANTUAN KEUANGAN
KEPADA KAMPUNG (BK3) UNTUK APARATUR PEMERINTAH KAMPUNG
(17,5 %) KABUPATEN MERAUKE TAHUN 2011.
5. FORMAT 05: RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BANTUAN KEUANGAN
KEPADA KAMPUNG (BK3) UNTUK PELAKSANAAN PROGRAM DAN
KEGIATAN KAMPUNG (82,5 %) KABUPATEN MERAUKE TAHUN 2011.
6. FORMAT 06: SISTIMATIKA LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
KEUANGAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA KAMPUNG (BK3)
KABUPATEN MERAUKE TAHUN 2011.
7. FORMAT 07: SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR KEGIATAN BANTUAN
KEUANGAN KEPADA KAMPUNG (BK3) KABUPATEN MERAUKE TAHUN
2011.
8. FORMAT 08: WORKSHEET KINERJA TIAP TAHAPAN PENCAIRAN DANA
UNTUK TPK, POKJA, PENDAMPING DAN LSM BANTUAN KEUANGAN
KEPADA KAMPUNG (BK3) KABUPATEN MERAUKE TAHUN 2011.
9. FORMAT 09: CONTOH SURAT PERMOHONAN PENCAIRAN DANA
BANTUAN KEUANGAN KEPADA KAMPUNG (BK3) KABUPATEN
MERAUKE TAHUN 2011.
10. FORMAT 10: CONTOH BLANGKO HASIL VERIFIKASI RENCANA PROGRAM
DAN KEGIATAN BK3 KABUPATEN MERAUKE TAHUN 2011.
11. FORMAT 11: BERITA ACARA MUSYAWARAH KAMPUNG UNTUK
PELAKSANAAN PUP/ KPK/P3K TAHUN ANGGARAN 2011.
12. FORMAT 12: BERITA ACARA MUSYAWARAH KAMPUNG TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA KAMPUNG TAHUN ANGGARAN 2011.
13. FORMAT 13: DAFTAR HADIR MUSYAWARAH BANTUAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE KEPADA PEMERINTAH KAMPUNG
(BK3) TAHUN 2011.
14. FORMAT 14: USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN TIAP BIDANG
BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE KEPADA PEMERINTAH KAMPUNG (BK3)TAHUN 2011.
15. FORMAT 14: BUKU KAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN BANTUAN
KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE KEPADA
PEMERINTAH KAMPUNG (BK3) TAHUN 2011.
16. FORMAT 16: CONTOH BUKU PPN/PPh BANTUAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE KEPADA PEMERINTAH KAMPUNG
(BK3) TAHUN 2011.
17. FORMAT 17: CONTOH BUKU KAS PEMBANTU BK3 TAHUN 2011.
18. FORMAT 18: REKAPITULASI PENGGUNAAN DANA TIAP TAHAP
BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE KEPADA
PEMERINTAH KAMPUNG (BK3) TAHUN 2011.
19. FORMAT 19: CONTOH KWITANSI BK3 (dibuat oleh Bnedahara TPK dan Pokja)
20. FORMAT 20: CONTOH DAFTAR PENERIMA TUNJANGAN/HONOR/INSENTIF
BK3 DI KAMPUNG TAHUN 2011
21. FORMAT 21 : CONTOH RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KAMPUNG
( RKPK ) TAHUN 2011.
FORMAT 01:
PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE
DISTRIK............ KAMPUNG.........
SURAT KEPUTUSAN NOMOR: ......................
TENTANG
PENETAPAN TIM PELAKSANA KAMPUNG (TPK) PROGRAM BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE
KEPADA PEMERINTAH KAMPUNG (BK3) TAHUN 2011
KEPALA KAMPUNG.......DISTRIK.....,
Mengingat :
1. bahwa dalam pelaksanaan Program Bantuan Keuangan Kepada Kampung (BK3) Kabupaten Merauke Tahun 2011 ini, merupakan pekerjaan yang bersifat khusus dalam rangka percepatan pembangunan dan kemandirian kampung, maka untuk mendukung kebijakan Pemerintah Kabupaten Merauke dapat dibentuk Tim Pelaksana Kampung (TPK) yang memiliki kemampuan untuk membantu proses perencanaan, pelaksanaan dan monitoring/evaluasi terhadap program tersebut.
Menimbang : 1. Bahwa berdasarkan perjanjian kerjasama swakelola antara BPKPM Kabupaten
Merauke dan Lembaga Swadaya dalam Kerangka Kuasa Swakelola Penyelenggaraan Program Bantuan Keuangan Kepada Kampung Kabupaten Merauke ini, merupakan pekerjaan yang bersifat khusus dalam rangka mendukung pelaksanaan pembangunan dan kemandirian kampung yang dalam pelaksanaannya dapat dilakukan oleh pendamping lapangan dan Tim Pelaksana Kampung (TPK) yang dibentuk di setiap kampung.
2. Bahwa berdasarkan Design Concept Paper, Petunjuk Teknis Pelaksanaan dan Peraturan Bupati yang telah disusun, serta Perjanjian Kerjasama Kuasa Swakelola antara BPKPM Kabupaten Merauke dengan Lembaga Swadaya (NGO) dalam pelaksanaan program Bantuan Keuangan Kepada Kampung (BK3) Kabupaten Merauke ini, maka dapat diangkat Tim Pelaksana Kampung (TPK) dengan memperhatikan hasil musyawarah kampung usulan masyarakat kampung.
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. 3. Peraturan Pemerintah Nomor ..... Tahun ... tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.............. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Pemerintah Desa........ 5. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuagan Daerah ... 6. Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor ..... Tahun.... tentang Susunan
Organisasi Perangkat Pemerintah Kampung ...... 7. Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor ..... Tahun.... tentang Bamuskam
................. 8. Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor ..... Tahun.... tentang
Pembentukan Distrik ...... 9. Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor ..... Tahun.... tentang
Pembentukan Kampung ...... 10. Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor ..... Tahun.... tentang APBD
Tahun Anggaran 2011 ...... 11. Peraturan Bupati Kabupaten Merauke Nomor ..... Tahun.... tentang Penjabaran
APBD Tahun Anggaran 2011 ...... 12. Peraturan Bupati Merauke Nomor;..........Tahun 2011 tentang Bantuan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Merauke Kepada Pemerintah Kampung (BK3)
Memperhatikan: 1. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD)
BPKPM Nomor ........... tanggal ...., bulan 2011. 2. Dokumen Perjanjian Kerjasama Kuasa Swakelola Bantuan Keuangan Kepada
Kampung (BK3) antara BPKPM Merauke dengan Lembaga Swadaya (NGO). 3. Dokumen Usulan Program dan Kegiatan Bantuan Keuangan Kepada Kampung.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : Tim Pelaksana Kampung (TPK) Kampung...........
Distrik ........ Kabupaten Merauke dengan susunan keanggotaan sebagaimana yang terlampir dalam Keputusan ini;
KESATU : .......................... dst KEDUA : .......................... dst
KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : ........... Pada tanggal :
................2011
Kampung.............................
K e p a l a
Cap/Nama
FORMAT 02:
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA KAMPUNG ……………….
NOMOR : ...................................
TANGGAL : ...................................
SUSUNAN KEANGGOTAAN
TIM PELAKSANA KAMPUNG (TPK)....................
BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE
KEPADA PEMERINTAH KAMPUNG (BK3)
TAHUN ANGGARAN 2011
NO NAMA UNSUR
KETERWAKILAN
JABATAN
DALAM
KETERANGAN
TPK
1 2 3 4 5
1
2
3
4
Kampung.............................
K e p a l a
Cap/Nama
FORMAT 03
USULAN PROGRAM
BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE
KEPADA PEMERINTAH KAMPUNG (BK3)
KABUPATEN MERAUKE TAHUN 2011
Kampung :
Distrik :
Kepala Kampung :
Ketua Bamuskam :
NO USULAN PROGRAM JENIS
KEGIATAN
JUMLAH
DANA
PENANGGUNG
JAWAB
BOBOT NILAI
1 Perumahan
2 Pemberdayaan Perempuan
3 Air Bersih/Minum/ Listrik
4 Infrastruktur Lingkungan
Kampung
5 Pendidikan
6 Kesehatan
7 Ekonomi Produktif
Kampung, tgl/bln/ 2011
Mengetahui,
Kepala Kampung ……………………
Cap/Nama
Ketua BAMUSKAM…………………
Nama
Menyetujui,
Kepala Distrik ………......
Cap/Nama
FORMAT 04:
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE KEPADA PEMERINTAH KAMPUNG (BK3)
UNTUK APARATUR PEMERINTAH KAMPUNG (20 %) KABUPATEN MERAUKE TAHUN 2011
Kampung : Distrik : Kepala Kampung : Ketua Bamuskam :
NO URAIAN PENGELUARAN VOLUME SATUAN JUMLAH
1 Tunjangan Aparatur Kampung
Kepala Kampung
Sekretaris Kampung
Kaur Pemerintahan
Kaur Pembangunan
Kaur Keuangan
Kaur Umum
2 Tunjangan Non Aparatur Kampung
Ketua Bamuskam
Wakil Ketua Bamuskam
Sekretaris Bamuskam
Dua Orang Anggota Bamuskam
Kepala suku kampung
Ketua keret/marga
Kepala dusun
Ketua LMK
Sekretaris LMK
Bendahar LMK
3 Insentif Tim Pelaksana Kampung (TPK);
Pengarah TPK
Ketua TPK
Kordinator Lapangan TPK
Sekretaris TPK
Bendahara TPK
Anggota TPK sesuai keterwakilan
1. 1 Orang Tokoh Adat
2. 1 Orang Tokoh Agama
3. 1 Orang Tokoh Perempuan
4. 1 Orang Tokoh Pemuda
4 Operasional Pemerintah Kampung dan TPK;
ATK
Rapat-rapat
Makan dan minum
dokumentasi
Listrik
Air
Dokumentasi
5
Perjalanan Dinas;
monitoring dan evaluasi di kampung
bintek peningkatan kapasitas
pencairan dan pelaporan
keuangan/progress report
kordinasi ke distrik
kordinasi ke kabupaten
Kampung, ……………….. 2011
Mengetahui,
Kepala Kampung ……………………
Cap/Nama
Ketua BAMUSKAM …………………
Nama
Menyetujui,
Kepala Distrik……….......
Cap/Nama
FORMAT 05:
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE KEPADA PEMERINTAH KAMPUNG (BK3)
UNTUK PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN KAMPUNG (82,5 %) KABUPATEN MERAUKE TAHUN 2011
Kampung : Distrik : Kepala Kampung : Ketua Bamuskam :
NO URAIAN PENGELUARAN VOLUME SATUAN JUMLAH
1 Bidang Perumahan;
Bahan Non-Lokal (dirincikan sesuai
dengan kebutuhan dan tipe rumah serta
bahan material yg akan digunakan)
Bahan Lokal (dirincikan sesuai dengan
kebutuhan dan tipe rumah serta bahan
material yg akan digunakan, jika harus
dibeli)
2 Bidang Listrik;
Bahan Non-Lokal (dirincikan sesuai
dengan kebutuhan dan bahan material yg
akan digunakan)
Bahan Lokal (dirincikan sesuai dengan
kebutuhan dan bahan material yg akan
digunakan, jika harus dibeli)
3 Bidang Air Bersih/Minum;
Bahan Non-Lokal (dirincikan sesuai
dengan kebutuhan dan bahan material yg
akan digunakan)
Bahan Lokal (dirincikan sesuai dengan
kebutuhan dan bahan material yg akan
digunakan, jika harus dibeli)
4. Bidang Infrastruktur Lingkungan Kampung;
Bahan Non-Lokal (dirincikan sesuai
dengan kebutuhan dan bahan material yg
akan digunakan)
Bahan Lokal (dirincikan sesuai dengan
kebutuhan dan bahan material yg akan
digunakan, jika harus dibeli)
5. Bidang Pelayanan Pendidikan;
Bantuan uang lelah tenaga pendidik
keagamaan, penjaga sekolah dan guru
bantu
Bantuan tambahan biaya ujian akhir
SD/SMP di kampung
Bantuan tambahan biaya pembelian buku
paket SD/SMP di kampung
Bantuan tambahan biaya kejar paket A &
B
Bantuan biaya renovasi RKB dan rumah
guru SD/SMP di kampung
Bantuan biaya studi mahasiswa asal
kampung setempat
6. Bidang Pelayanan Kesehatan;
Bantuan uang lelah tenaga medis (khusus
untuk kampung yang terpencil & terisolir)
Bantuan tambahan biaya transport untuk
tenaga medis di kampung dalam rangka
rapat & peningkatan kapasitas di distrik
maupun kabupaten
Bantuan tambahan biaya transport untuk
pasien rujukan/emergensi ke
PUSKESMAS maupun RSUD di
kabupaten;
Bantuan tambahan biaya untuk pembelian
paket herbal dan makanan tambahan bagi
ibu dan anak
Bantuan biaya renovasi ringan
poskeskam, pustu, polindes dan apotik
kampung
Bantuan biaya renovasi ringan rumah
tenaga medis di kampung.
Bantuan biaya pembangunan apotik
kampung
7. Bidang Ekonomi Produktif;
Pembelian bibit dan sarana prasarana
produksi
Kegiatan kelompok tani dan usaha
produktif
Pemasaran hasil produksi masyarakat
Peningkatan kapasitas petani (bimbingan
dan penyuluhan)
Kampung, tgl/bln/ 2011
Mengetahui,
Kepala Kampung ……………………
Cap/Nama
Ketua BAMUSKAM …………………
Nama
Menyetujui,
Kepala Distrik……….......
Cap/Nama
FORMAT 06:
SISTIMATIKA LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE
KEPADA PEMERINTAH KAMPUNG (BK3)
KABUPATEN MERAUKE TAHUN 2011
BAGIAN SUB-BAGIAN PENJELASAN ISI BAB
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAGIAN I:
P E N D A H U L U A N
1. Dasar pelaksanaan Program BK3
2. Alokasi Pemanfaatan Dana BK3
Penjelasan umum terhadap dasar
kebijakan program BK3 serta berapa
alokasi dana yang telah terserap pada
tahap tersebut.
BAGIAN II:
PROSES USULAN
DAN PENCAIRAN
DANA
1. Proses Usulan Pendanaan Kampung
yang bersangkutan
2. Proses Pencairan Dana Kampung
yang bersangkutan
Deskripsikan bagimana proses usulan dan
proses pencairan dana BK3 pada
kampung yang bersangkutan. Elaborasi
juga sejumlah permasalahan atau
hambatan serta cara mengatasinya terkait
dengan proses usulan dan pencairan dana
program BK3.
BAGIAN III:
JURNAL DAN
REKAPITULASI
PENGELUARAN
( BUKU KAS )
1. Jurnal Harian dan Rekapitulasi
Pengeluaran
2. Jurnal Mingguan dan Rekapitulasi
Pengeluaran
3. Jurnal Bulanan dan Rekapitulasi
Pengeluaran
4. Jurnal Triwulan dan Rekapitulasi
Pengeluaran
5. Jurnal Semester dan Rekapitulasi
Pengeluaran
6. Jurnal Akhir Tahun Anggaran dan
Rekapitulasi Pengeluaran
Bagian harus dilengkapi, dengan
demikian baik bendahara TPK maupun
bendahara Pokja setiap hari harus
mencatat jenis pengeluaran dalam buku
harian, sehingga dalam bab ini terlihat
jelas setiap pengeluaran dan berapa besar
saldo kas setiap hari.
BAGIAN IV:
BUKTI-BUKTI
PENGELUARAN
1. Bukti Daftar Penerimaan Tunjangan
untuk TPK Kampung
2. Bukti Kwitansi Penerimaan
Tunjangan untuk TPK Kampung
3. Bukti Daftar Pembayaran Tenaga
Kerja Kampung untuk tiap kegiatan
4. Bukti-bukti Nota Belanja, kwitansi
dan biaya sewa
Bagian ini sebagai bukti pengeluaran
yang direkap oleh Bendahar TPK
maupun Bendahara POKJA. Hasilnya
kemudian dilaporkan ke sekretaris
kampung sebelum ditindaklanjuti ke
Kepala Kampung untuk disahkan
bersama BAMUSKAM untuk dibawa ke
kabuapten.
BAGIAN V:
P E N U T U P
Penjelasan penutup yang terkait dengan
rangkaian keseluruhan kegiatan dan
harapan ke depan.
LAMPIRAN 1. Usulan Program Tiap Tahap
2. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Tiap Tahap
3. Surat Permintaan Pencairan Dana
dari Kepala Kampung Tiap Tahap
4. Foto Copy buku tabungan dan slip
setoran maupun pengambilan
5. Foto Copy rekening koran
6. Foto-foto kegiatan yang terkait
dengan keuangan
FORMAT 07:
SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR KEGIATAN
BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE KEPADA PEMERINTAH KAMPUNG (BK3)
KABUPATEN MERAUKE TAHUN 2011
BAGIAN SUB-BAGIAN PENJELASAN ISI BAB
Kata Pengantar Kepala Kampung
Kata Pengantar LSM Daftar Isi BAB I: P E N D A H U L U A N
Penilaian Umum atas pelaksanaan Program BK3 di kampung bersangkutan
Isi dari bab ini adalah bagaimana penilaian tim pelaksana kampung (TPK), Pendamping dan NGO mengenai pelaksanaan program BK3 di tingkat kampung. Dicantumkan juga sejauhmana program BK3 telah dicapai baik secara kuantitatif maupun kaulitatif
BAB II: ORGANISASI PELAKSANAAN PROGRAM BK3 DI KAMPUNG ........
1. Tugas dan Wewenang TPK, Pendamping dan NGO
Apa saja yang menjadi tugas dan wewenang TPK, Pendamping dan NGO berdasarkan petunjuk teknis dan peraturan bupati maupun surat keputusan bupati yang telah diterbitkan
2. Struktur Organisasi TPK dan NGO Pendamping
Gambarkan struktur organisasi TPK dan NGO Pendamping dari Ketua/Kepala sampai anggota serta tugas dan fungsi masing-masing
Gambarkan struktur organisasi TPK dan NGO Pendamping dalam Program BK3 di kampung yang bersangkutan
Jelaskan/uraikan data Tim TPK, Pendamping dan NGO di kampung yang bersangkutan
3. Rekrutmen NGO, Pendamping, Pokja Kegiatan
Jelaskan mengenai proses rekrutmen NGO, Pendamping dan Pokja Kegiatan di tiap kampung sejak dari seleksi administrasi.
Apakah terjadi keterlambatan dan masalah/hambatan
4. Penyiapan Sekretariat Jelaskan proses mempersiapkan secretariat untuk Tim TPK dan Pendamping NGO. Pihak mana saja yang berperan membantu penyiapan sekretariat. Apa saja hambatan dan tantangan dalam menyiapkan sekretariat.
5. Peningkatan Kapasitas Apa saja kegiatan yang sudah diikuti oleh tim TPK, POKJA dan Pendamping untuk meningkatkan kapasitasnya. Misalnya: raker, pelatihan dan bimbingan teknis. Sebutkan pula siapa yang mengadakan kebiatan tersebut.
6. Kordinasi dan Kerjasama Jelaskan dengan pihak mana saja Tim TPK, Pokja, Pendamping dan NGO melakukan koordinasi dan kerjasama (misalnya: SKPD Kabupaten MERAUKE, Provinsi/Pusat,Gereja/Mesjid, Pengusaha, NGO lain dan tim teknis kabupaten). Jelaskan pula bentuk koordinasi dan kerjasama yang dilakukan dengan pihak-pihak dimaksud.
7. Fasilitas dan Pendanaan Jelaskan darimana saja tim TPK, POKJA dan Pendamping NGO mendapatkan fasilitas dan pendanaan untuk melakukan tugas dan kewenangannya, serta berupa apa saja (misalnya: peminjaman ruang kantor, peminjaman komputer, dll). Berapa jumlah pendanaan untuk melakukan tugas tim TPK, POKJA dan Pendamping NGO di masing-masing kampung
BAB III: PELAKSANAAN PROGRAM BK3 DI KAMPUNG......
1. Pengaturan Pelaksanaan Program BK3
Jelaskan peraturan bupati maupun juknis yang mengatur tentang program BK3
2. Pelaksanaan 7 Agenda Program BK3: Perumahan Listrik Air Bersih/Minum Infrastruktur
Lingkungan Kampung Pendidikan Kesehatan Ekonomi Produktif
Jelaskan bagaimana proses pelaksanaan 7 agenda program BK3 tersebut dan bagaimana hasilnya tiap kegiatan di wilayah kampung bersangkutan. Jelaskan pula jika di kampung terjadi hambatan dan keterlambatan pelaksanaan tiap kegiatan serta alasan kenapa terjadi.
Jelaskan pula berapa jumlah orang kampung yang terlibat secara partisipatif, tanggapan mereka, berapa alokasi jumlah dana yang dikeluarkan untuk tiap kegiatan
BAB IV PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI
1. Aspek-Aspek yang Dimonitor dan Dievaluasi Kinerja Pokja dan
Pendamping Hasil Serapan Dana
maupun Capaian Pekerjaan 7 Agenda
Jelaskan bagaimana kinerja Pokja dan Pendamping dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dalam pelaksanaan program dan kegiatan.
Jelaskan berapa berapa besar serapan dana pada setiap program yang telah dilaksanakan dan berapa persentase hasil capaian yang telah diperoleh
2. Pelaksanaan Monev terhadap 7 Agenda Program BK3; Perumahan Listrik Air Bersih/Minum Infrastruktur
Lingkungan Kampung
Jelaskan berapa besar hasil yang telah dicapai oleh setiap agenda. Apakah telah dimanfaatkan masyrakat atau tidak serta bagaimana hambatan yang terjadi, maupun cara dari TPK dan pendamping mengatasinya.
Pendidikan Kesehatan Ekonomi Produktif
BAB V P E N U T U P
1. Kesimpulan Jelaskan kesimpulan Tim TPK, Pendamping dan NGO mengenai pelaksanaan Program BK3 secara keseluruhan
2. Rekomendasi Rekomendasi perbaikan apa saja dari Tim TPK, Pendamping dan NGO misalnya:
Untuk perbaikan pelaksanaan program BK3 keterlibatan NGO, Gereja dan Mesjdi,
Pemerintah Kampung, Distrik, Kabupaten, Provinsi dan Pusat.
Program Usulan BK3 Kepengawasan Pemantauan Penegakkan Aturan Dll
FORMAT 08:
WORKSHEET KINERJA TIAP TAHAPAN PENCAIRAN DANA UNTUK TPK, POKJA, PENDAMPING
DAN LSM BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE KEPADA PEMERINTAH KAMPUNG (BK3)
KABUPATEN MERAUKE TAHUN 2011 Kampung : Distrik : TPK/POKJA/Pendamping NO TAHAPAN PROGRAM DAN
KEGIATAN DESKRIPSI PELAKSANAAN
KEGIATAN WAKTU
PELAKSANAAN 1 2 3 4
1. Persiapan Deskripsikan apa saja yang
dilakukan pada masa persiapan ini,
misalnya; kegiatan pertemuan
teknis dgn SKPD, rapat kordinasi,
pembuatan kontrak dll
2. Pra-Kondisi;
TOT untuk LSM & Pendamping
Pelaksanaan Rapid Assessment
Pelaksanaan Sosialiasasi Program
Deskripsikan semua kegiatan
tersebut dan dibuat laporan
kegiatannya secara terpisah
3. Workshop Di Kampung & Pencairan
Dana
Pembentukan TPK
Pembentukan POKJA
Penyusunan PUP
Deskripsikan pelaksanaan semua
rangkaian kegiatan tersebut
Penetapan RKPKampung
Persiapan administrasi usulan
program & pembiayaan
Penyampaian ke kabupaten
Pencairan dana
4. Penguatan Kapasitas
Tim TPK
Pokja
Pendamping
Deskripsikan jenis dan lama
kegiatan, dimana dan siapa
pelaksana. misalnya; bintek,
pelatihan, penyuluhan dll.
5. Pelaksanaan Program dan Kegiatan;
a. Pemanfaatan Dana Tahap I:
persiapan pelaksanaan
pelaksanaan tiap agenda
Serapan dana dan hasil capaian
Hambatan/masalah
cara mengatasi dan hasil
b. Pemanfaatan Dana Tahap II:
persiapan pelaksanaan
pelaksanaan tiap agenda
Serapan dana dan hasil capaian
Hambatan/masalah
cara mengatasi dan hasil
Deskripsikan kegiatan apa saja
yang dilakukan sesuai dengan
setiap tahapan pencairan dana
LAMPIRAN:
Foto Kegiatan
Kampung, tgl/bln/ 2011
Mengetahui,
Kepala Kampung ……………………
Cap/Nama
Sekretaris Kampung…………………
Nama
Menyetujui,
Ketua Bamuskam............
Cap/Nama
FORMAT 09: Contoh Surat
PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE KAMPUNG................................
Nomor : ......................... Lamp : ........................ Hal : Permohonan Pencairan Dana
Tahap...... Program BK3
Kepada Yth: Bupati Merauke c.q. BPKPM Kabupaten Merauke di Tempat
Dengan hormat,
Berdasarkan Peraturan Bupati Merauke nomor : …………………2011 tentang Bantuan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Merauke Kepada Pemerintah Kampung, maka bersama ini diajukan permintaan
penyaluran Bantuan Keuangan Pemerintah Kabupaten Merauke Kepada Pemerintah Kampung Tahun
Anggaran 2011, untuk Kampung ………………… Distrik …………………..sebagai berikut :
a. Alokasi dana bantuan Kampung sejumlah Rp 200.000.000,- ( Dua ratus juta rupiah )
b. Dengan rincian penggunaan Anggaran :
1. Bidang perumahan Rp ………………
2. Bidang Pemberdayaan Perempuan Rp 5.000.000,-
3. Bidang air bersih / minum/ Listrik Rp ………………
4. Bidang infrastruktur lingkungan kampung Rp ………………
5. Bidang pelayanan pendidikan Rp ………………
6. Bidang pelayanan kesehatan Rp ………………
7. Bidang ekonomi produktif Rp ………………
c. Lampiran
1. SK Kepala Kampung tentang Penetapan Tim Pelaksana Kampung ( TPK ) Program
Bantuan Keuangan Pemerintah Kabupaten Merauke kepada Pemerintah Kampung ( BK3 )
Tahun 2011.
2. Rencana Kerja Pembangunan Kampung ( RKPK ) Tahun 2011.
3. Daftar hadir musyawarah rencana pembangunan Kampung.
Demikian disampaikan untuk diproses lebih lanjut terima kasih.
…………………..,……………………….2011
Mengetahui :
KEPALA KAMPUNG, BENDAHARA ,
(……………………..) ( ……………………………)
Menyetujui :
KEPALA DISTRIK ……………….
( ………………………………….)
NIP ……………………………….
Tembusan: 1. Yth. Bupati Merauke 2. Yth. Ketua DPRD Merauke 3. Yth. Ketua BAPPEDA Kab. Merauke 4. Yth. Kepala Inspektorat Kab. Merauke 5. Yth. Kepala Bagian Keuangan Kab. Merauke 6. Yth. Staff Khusus Bupati 7. Arsip.
FORMAT 1O ( diisi oleh UKP BK3 Tingkat Kabupaten )
CONTOH BLANGKO HASIL VERIFIKASI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN BK3
Kabupaten :
Distrik :
Kampung :
Cek list Pemeriksaan Kelengkapan Dokumen Rencana Penggunaan BK3
KOP DISTRIK
NO
URAIAN
HASIL PEMERIKSAAN
ADA TIDAK
ADA
1 Berita Acara hasil musyawarah pembentukan struktur TPK
2 Berita Acara hasil musyawarah untuk penyusunan;
Program Usulan Pembangunan (PUP)
Rencana Kerja dan Anggaran Pembangunan Kampung
(RKAPK)
3 Nomor rekening kampung
4 Surat permohonan pencairan dana dari kepala kampung
Berdasarkan hasil pemeriksaan kelengkapan dokumen BK3 di atas, serta hasil pembahasan bersama
UKP-BK3 maka dapat di rekomendasikan sebagai berikut:
LAYAK atau MEMENUHI SYARAT dan bisa digunakan untuk mengajukan
permohonan pencairan BK3
TIDAK LAYAK atau KURANG MEMENUHI SYARAT, dan perlu diperbaiki
CATATAN
Rekomendasi ini dibuat :
Pada Tanggal :
Dibuat oleh
Kepala Distrik
…………………………….
FORMAT 11:
BERITA ACARA MUSYAWARAH KAMPUNG
UNTUK PELAKSANAAN PUP/ RKPK/P3K
TAHUN ANGGARAN 2011
KAMPUNG :
DISTRIK :
KABUPATEN :
Pada hari ini …………………………………………… tanggal ………………… bulan
…………………… tahun dua ribu sebelas bertempat di Kampung …………………………… Distrik
…………………….. yang dihadiri oleh aparatur pemerintahan kampung, TPK, dan masyarakat untuk
membahas dan memusyawarahkan penyusunan program dan anggaran PUP/RKPK/P3K
MEMUTUSKAN
Bantuan Keuangan Pemerintah Kabupaten Merauke kepada Pemerintah Kampung ……....untuk
Kampung ………………… Distrik …………………… sebesar Rp. …………………………………….
(terbilang huruf) terbagi dalam:
1. Belanja aparatur pemerintahan kampung sebesar Rp.
………………………………………………………….
Dipergunakan untuk: …………………………………………………………………………….
2. Belanja umum/publik sebesar Rp…………………………………………………………
dipergunakan untuk: …………………………………
Demikian berita acara ini dibuat atas dasar musyawarah dan mufakat untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
Kampung, ……………………………..
KETUA BAMUSKAM ……………………
KEPALA KAMPUNG
…………………………………………………………..
FORMAT 12:
BERITA ACARA MUSYAWARAH KAMPUNG
TENTANG PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA KAMPUNG
TAHUN ANGGARAN 2011
KAMPUNG :
DISTRIK :
KABUPATEN : MERAUKE
Pada hari ini ………………………………………………. Tanggal ……………………..….
Bulan ………………...... tahun dua ribu sebelas bertempat di Kampung …………………….. Distrik
……………………………. Yang dihadiri oleh aparatur pemerintahan, tokoh adat, tokoh agama, tokoh
perempuan, tokoh pemuda, masyarakat kampung untuk membahas dan memusyawarahkan tentang
pemilihan dan pembentukan Tim Pelaksana Kampung (TPK)
MEMUTUSKAN
Susunan kepengurusan Tim Pelaksana Kampung (TPK) sebagai berikut:
1. Pengarah TPK : ............ (Ketua Bamuskam)
2. Ketua TPK : ............ (Kepala Kampung)3
3. Sekretaris TPK : ............ (Sekretaris Kampung)
4. Bendahara TPK : ............ (warga masyarakat)
5. Kelompok Kerja (POKJA) : 1) ............
2) ............
3) ............
4) ............
Demikian berita acara ini dibuat atas dasar musyawarah dan mufakat untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
Kampung, ………...................
Mengetahui,
KEPALA KAMPUNG SEKRETARIS KAMPUNG
…………………………………… ...................................
FORMAT 13:
Contoh Daftar Hadir:
DAFTAR HADIR MUSYAWARAH
BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE KEPADA PEMERINTAH KAMPUNG (BK3)
TAHUN ANGGARAN 2011
KAMPUNG : ………………………………………………………..
DISTRIK : ………………………………………………………..
KABUPATEN : ……………………………………………………….
NO. NAMA JABATAN TANDA TANGAN
1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
Kampung, ………………………
Mengetahui,
KEPALA KAMPUNG SEKRETARIS KAMPUNG
……………………………… ....................................
FORMAT 14:
USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN TIAP BIDANG
BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE KEPADA PEMERINTAH KAMPUNG (BK3)
TAHUN 2011
KAMPUNG :
DISTRIK :
TAHUN :
BIDANG : (BERDASARKAN 7 BIDANG)
JUMLAH DANA: Rp.
NO URAIAN DANA RENCANA
PENGGUNAAN
KET
TAHAP I
(Rp)
TAHAP II
(Rp)
1 2 3 4 5 7
Kampung,...............................
Mengetahui,
Kepala Kampung Sekretaris Kampung
………………………………. ............................
Menyetujui
Ketua Bamuskam
cap/nama
FORMAT 15:
BUKU KAS
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE
KEPADA PEMERINTAH KAMPUNG (BK3)
TAHUN 2011
KEGIATAN : Belanja Langsung/belanja tidak langsung BK3
KAMPUNG :
DISTRIK :
TAHAP :
TAHUN :
NO HARI/TANGGAL URAIAN PENERIMAAN PENGELUARAN SALD0
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kampung,................................
Mengetahui,
KEPALA KAMPUNG BENDAHARA
KAMPUNG
cap.nama nama
TELAH DIKOREKSI DAN DISETUJI
KETUA BAMUSKAM
Cap/Nama
FORMAT 16:
BUKU PPN/PPh
BULAN ………………….. TAHUN ……………………………
NO TGL / BULAN /
TAHUN
URAIAN PENERIMAAN
(Rp.)
PENGELUARAN
(Rp.)
JUMLAH
Kampung,……………………..
Mengetahui,
Kepala Kampung Bendahara Kampung
Cap/Nama Nama
Catatan :
- Setiap pembelanjaan yang berkenaan dengan Pajak di Bawah tanggungjawab Kepala Distrik
sebagai pengawas kegiatan di Kampung.
FORMAT 17:
BUKU KAS PEMBANTU BK3
KAMPUNG :
DISTRIK :
BULAN ………………….. HALAMAN
…………………
NO TGL URAIAN PENERIMAAN
(Rp)
PENGELUARAN
(Rp)
Jumlah bulan ini:
Jumlah sampai bulan
lalu:
Jumlah semua :
Sisa:
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp.
Kampung, ……………………
MENGETAHUI
KEPALA KAMPUNG
BENDAHARA KAMPUNG
Cap/nama nama
FORMAT 18:
REKAPITULASI PENGGUNAAN DANA
BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE
KEPADA PEMERINTAH KAMPUNG (BK3)
TAHUN 2011
KEGIATAN : Belanja Langsung/Tidak Langsung BK3
KAMPUNG :
DISTRIK :
TAHUN :
REALISASI PENGGUNAAN DANA BK3
KAMPUNG :
DISTRIK :
TAHUN :
JUMLAH DANA : Rp
NO URAIAN DANA (Rp) REALISASI (Rp) SISA (Rp)
Kampung,
…………………..
Mengetahui,
KEPALA KAMPUNG BENDAHARA
KAMPUNG
cap/nama cap/nama
FORMAT 19:
FORMAT KWITANSI BK3
(dibuat oleh Bendahara TPK/POKJA)
Sudah terima dari : Kepala Kampung
Jumlah uang : (ditulis dengan huruf)
Buat Pembayaran :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Terbilang Rp
Yang Menerima
Mengetahui Lunas Bayar Tgl……………..
Kepala Kampung Bendahara TPK/POKJA
Kwitansi Nomor.
FORMAT 20:
DAFTAR PENERIMA
TUNJANGAN / HONORARIUM/INSENTIF ……………………………………….
KAMPUNG :
DISTRIK :
TAHUN :
NO NAMA JABATAN JUMLAH
UANG
(Rp.)
PPh
(Rp.)
JUMLAH YANG
DIBAYARKAN
(Rp.)
TANDA
TANGAN
Kampung,.......................
Lunas Bayar Tgl…………
Mengetahui,
Kepala Kampung Bendahara TPK/POKJA
cap/nama nama
FORMAT 21
PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE
DISTRIK ........................... KAMPUNG .......................
Hal : Permohonan tanda tangan Specimen
Kepada
Yth: Bank ...................
Di-
...........................
Sesuai Peraturan Bupati Merauke Nomor : ............ Tahun 2011 tentang
Bantuan Keuangan Pemerintah Kabupaten Merauke kepada pemerintah
kampung, maka perlu adanya spesimen tanda tangan bagi pelaku program
dikampung guna pencairan dana tersebut. Adapun nama-nama pejabat
penandatanganan spesimen sebagai berikut :
Nama Jabatan Jabatan Pelaku Program
Tanda Tangan
................................ Kepala Kampung Merangkap Ketua
................................ ................................
................................ Ketua BAMUSKAM ................................ ................................
Demikian Surat permohonan kami ajukan dan atas perhatian dan
kerjasamanya disampaikan terima kasih.
........................, ..................2011
KEPALA KAMPUNG
....................................................
Tembusan Kepada Yth;
1. Kepala UPK-BK3 Kabupaten Merauke
2. Kepala BPKPM Kabupaten Merauke
3. Kepala Distrik
4. Arsip
FORMAT. 22
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN
BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE KEPADA KAMPUNG TAHUN 2011
A. P E N D A H U L U A N Visi Pembangunan Kabupaten Merauke Tahun 2011-2016 adalah Merauke Gerbang Andalan Manusia Cerdas Dan Sehat, Gerbang Kesejahteraan dan Kedamaian Hati Nusantara. Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas Salah satu misi yang dirumuskan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat adalah Membangun dan Memberdayakan Kampung Melalui Pemberian Kewenangan Pengelolaan Keuangan Kampung. Misi ini telah diwujudkan oleh Pemerintah Kabupaten Merauke melalui Program Bantuan Keuangan Pemerintah Kabupaten Merauke Kepada Pemerintah Kampung (BK3) Tahun 2011 dengan ditetapkan Peraturan Bupati Merauke Nomor………Tahun 2011. Program Bantuan Keuangan Pemerintah Kabupaten Merauke Kepada Pemerintah Kampung telah diterima dan digunakan oleh masyarakat di kampung sesuai dengan rencana kerja pembangunan kampung yang telah disampaikan. Sebagai bentuk dari pertanggungjawaban Pemerintah Kampung kepada Pemerintah Kabupaten Merauke maka dapat disampaikan laporan sebagai berikut : Alokasi dana bantuan kampung yang disalurkan oleh Pemerintah Kabupaten Merauke melalui Bank Papua kepada: Kampung : ………………………..... Distrik : ………………………..... Nomor Rekening : ………………………..... Sejumlah : Rp 200.000.000,- Dengan huruf ( Dua Ratus Juta Rupiah) Dari alokasi dana bantuan kampung sejumlah Rp 200.000.000,- (Dua ratus
juta rupiah ) di atas telah terserap / digunakan
Sejumlah :Rp……………………….....
Dengan huruf
(…………………………………………………..………………)
Adapun rincian penggunaan anggaran adalah sebagai berikut :
1. Bidang Perumahan Rp ………………
2. Bidang Pemberdayaan perempuan Rp ………………
3. Bidang air bersih / minum / Listrik Rp ………………
4. Bidang infrastruktur lingkungan kampung Rp ………………
5. Bidang pelayanan pendidikan Rp ………………
6. Bidang pelayanan kesehatan Rp ………………
7. Bidang ekonomi produktif Rp ………………
B. PROSES USULAN DAN PENCAIRAN DANA Proses pengusulan diawali dengan mengadakan rapat musyawarah kampung
yang dilaksanakan pada hari……………..tanggal………………….bertempat
di……………………….. dengan dihadiri oleh aparatur pemerintah, , TPK ,
Pendamping , swasta dan masyarakat untuk membahas dan
memusyawarahkan program dan anggaran Program Umum Pembangunan
(PUP), Rencana Kerja Pembangunan Kampung (RKPK), dan Program
Prioritas Pembangunan Kampung (P3K).
Dokumen PUP,RKPK dan P3K telah ditandatangani dan dilengkapi dengan
berita acara. Kepala Kampung………………………Distrik…..…………… telah
membuat surat permintaan penyaluran dana pada
tanggal…………………………...dengan dilampiri dokumen PUP,RKPK dan
P3K dan telah diverifikasi oleh Kepala Distrik pada
tanggal…….…………Bulan………..............Tahun……………...
Pencairan permintaan Dana BK3 yang disalurkan melalui rekening kas
kampung telah di ambil/ditarik pada :
1. Tanggal……Bulan………..Tahun……………Sejumlah
Rp……………......…..
2. Tanggal……Bulan………..Tahun……………Sejumlah
Rp……………......…..
3. Tanggal……Bulan………..Tahun……………Sejumlah
Rp……………......…..
4. Tanggal……Bulan………..Tahun……………Sejumlah
Rp……………......…..
Adapun sejumlah permasalahan atau hambatan terkait dengan
proses usulan dan pencairan dana program BK3 pada
Kampung……………………..Distrik……………………..adalah sebagai berikut :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
Bentuk Penyelesaian :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
C. REKAPITULASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
NO BULAN PENERIMAAN PENGELUARAN SALDO
1 JANUARI
2 FEBRUARI
3 MARET
4 APRIL
5 MEI
6 JUNI
7 JULI
8 AGUSTUS
9 SEPTEMBER
10 OKTOBER
11 NOVEMBER
12 DESEMBER
JUMLAH
D. LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran pada laporan ini adalah : 1. RKPK (FORMAT 21) 2. P3K (FORMAT 03) 3. BERITA ACARA (FORMAT 11 dan 12) 4. BUKU KAS (FORMAT 15 DAN 17) 5. KWITANSI BERMETERI CUKUP (FORMAT 19) DISERTAI BUKTI-BUKTI
PENGELUARAN LAINNYA SEPERTI DAFTAR PENERIMA TUNJANGAN/HONORARIUM/ INSENTIF (FORMAT 20) NOTA,BON,TIKET (KWITANSI BERMETERAI 6000. UNTUK PEMBELIAN DIATAS Rp. 1.000.000.- DAN METERAI Rp. 3000 UNTUK PEMBELIAN DIBAWAH Rp. 1.000.000.-
6. POTONGAN PAJAK (FORMAT 16) DAN BUKTI SLIP SETORAN PPN 10% DARI BANK PAPUA.
7. BUKTI KEGIATAN BERUPA FOTO.
E. PENUTUP.
Demikian Laporan Pertanggung jawaban ini dibuat dan disampaikan untuk
menjadi bahan koreksi lebih lanjut.
Kampung,…………..…,Tgl……Bulan …Tahun
2011
Ketua TPK
…………………………………………
Format 23
Rencana Kerja Pembangunan Kampung (RKPK) Tahunan Lingkungan/Dusun/RT/RW Tahun 2011
Kampung : Kecamatan : Kabupaten :
No Jenis Kegiatan Tujuan
kegiatan
Lokasi
RTRWDusun Sasaran Target
Sifat Waktu
Pelaksanaan
Biaya Ket.
B R L P Rp Sumber
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kampung,......................
Mengetahui,
Kepala Kampung TPK/POKJA
cap/nama nama
Meyetujui :
Kepala Distrik …………………..
………………………………………