lampiran-lampiran.doc
TRANSCRIPT
PERATURAN BANK INDONESIANOMOR 14/20/PBI/2012
TENTANGPERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA
NOMOR 11/24/PBI/2009 TENTANGFASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH
BAGI BANK UMUM SYARIAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR BANK INDONESIA,
Menimbang: a. bahwa kondisi makro ekonomi dan stabilitas sektor
keuangan serta kepercayaan masyarakat terhadap
perbankan saat ini semakin membaik, sehingga
dipandang perlu untuk menyesuaikan persyaratan
bank penerima fasilitas pendanaan jangka pendek;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a perlu untuk melakuka
nperubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomo
r11/24/PBI/2009 tentang Fasilitas PendanaanJangka Pendek Syariah bagi Bank Umum Syariah;
Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang
Bank Indonesia (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 66, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3843
)sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakh
ir
dengan …
-2-dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Penggant
iUndang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentangPerubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23Tahun 1999 tentang Bank Indonesia menjadiUndang-Undang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 7, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4962);
2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun2008 tentangPerbankan Syariah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 94, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4867);
M E M U T U S K A N:
Menetapkan: PERATURAN BANK INDONESIA TENTANG PERUBAHANATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR11/24/PBI/2009 TENTANG FASILITAS PENDANAANJANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUMSYARIAH.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor11/24/PBI/2009 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariahbagi Bank Umum Syariah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2009 Nomor 102, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5028) diubah sebagai berikut:
1. Ketentuan…
-3-1. Ketentuan Pasal 2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 2
(1) Bank yang mengalami Kesulitan Pendanaan Jangka Pendek
dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh FPJPSapabila memiliki rasio kewajiban penyediaan modal minim
um(capital adequacy ratio) paling rendah 8% (delapan persen) d
anmemenuhi modal sesuai profil risiko Bank.
(2) Bank mengajukan plafon FPJPS berdasarkan perkiraan jumlah
kebutuhan likuiditas sampai dengan Bank memenuhi GWM
dalam mata uang rupiah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(3) Pencairan FPJPS dilakukan sebesar kebutuhan Bank untukmemenuhi kewajiban GWM dalam mata uang rupiah.
2. Ketentuan ayat (3) Pasal 5 diubah, ditambah 1 (satu) ayat, yakni
ayat (6), dan penjelasan ayat (5) Pasal 5 diubah sebagaimana
tercantum dalam penjelasan, sehingga Pasal 5 berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 5
(1) Agunan yang berkualitas tinggi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 berupa:
a. surat berharga;
b. aset Pembiayaan.
(2) Jenis surat berharga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a adalah:
a. surat…
-4-a. surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah Republ
ikIndonesia dan/atau Bank Indonesia yang meliputi SBS
Ndan SBIS;
b. surat berharga syariah yang diterbitkan oleh badan hukum
lainnya yang pada saat permohonan FPJPS memilikiperingkat paling kurang peringkat investasi (investme
ntgrade), aktif diperdagangkan, dan sisa jangka waktu sur
atberharga paling kurang 90 (sembilan puluh) hari.
(3) Aset Pembiayaan yang dapat dijadikan agunan FPJPSsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b wajib memen
uhikriteria sebagai berikut:
a. kualitas tergolong lancar selama 12 (dua belas) bulanterakhir;
b. bukan merupakan Pembiayaan konsumsi kecualiPembiayaan kepemilikan rumah;
c. Pembiayaan dijamin dengan agunan tanah dan/ataubangunan yang memiliki nilai paling kurang 140% (serat
usempat puluh persen) dari plafon Pembiayaan;
d. bukan merupakan Pembiayaan kepada pihak terkait Bank;
e. Pembiayaan belum pernah direstrukturisasi;
f. sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo Pembiayaan
paling singkat 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal
persetujuan FPJPS;
g. saldo pokok Pembiayaan tidak melebihi batas maksimum
penyaluran dana pada saat diberikan dan tidak melebihi
plafon Pembiayaan; dan
h. memiliki…
-5-h. memiliki akad Pembiayaan dan pengikatan agunan ya
ngmemiliki kekuatan hukum.
(4) Surat berharga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
hanya dapat digunakan sebagai agunan FPJPS dalam hal:
a. Bank tidak memiliki surat berharga sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf a; atau
b. Bank memiliki surat berharga sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf a namun tidak mencukupi untuk menjadi
agunan FPJPS.
(5) Aset Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
hanya dapat digunakan sebagai agunan FPJPS dalam hal Bank
tidak memiliki surat berharga atau surat berharga yang dimiliki
oleh Bank tidak mencukupi untuk menjadi agunan FPJPS.
(6) Dalam hal setelah memperoleh FPJPS yang dijamin oleh sebagian
atau seluruhnya dengan aset Pembiayaan, Bank memiliki surat
berharga yang memenuhi syarat untuk menjadi agunan FPJPS,
Bank wajib mengganti aset Pembiayaan yang diagunkan dengan
surat berharga tersebut.
3. Ketentuan ayat (1) huruf d Pasal 6 diubah, sehingga Pasal 6
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 6
(1) Nilai aset yang digunakan sebagai agunan FPJPS sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ditetapkan sebagai berikut:
a. dalam…
-6-a. dalam hal agunan berupa SBIS, nilai agunan ditetapka
npaling kurang sebesar 100% (seratus persen) dari plaf
onFPJPS yang dihitung berdasarkan nilai nominal sura
tberharga tersebut;
b. dalam hal agunan berupa SBSN, nilai agunan ditetapkan
paling kurang sebesar 105% (seratus lima persen) dari
plafon FPJPS yang dihitung berdasarkan nilai pasar surat
berharga tersebut;
c. dalam hal agunan berupa surat berharga sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf b, nilai agunan
ditetapkan sesuai dengan jenis surat berharga paling
kurang sebesar 120% (seratus dua puluh persen) dari
plafon FPJPS, yang dihitung berdasarkan nilai pasar surat
berharga;
d. dalam hal agunan berupa aset Pembiayaan, nilai agunan
tersebut ditetapkan paling kurang sebesar 200% (dua ratus
persen) dari plafon FPJPS, yang dihitung berdasarkan saldo
pokok aset Pembiayaan.
(2) Ketentuan mengenai nilai nominal dan nilai pasar sebagaimana
tersebut pada ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c akan dia
turlebih lanjut dalam Surat Edaran Bank Indonesia.
4. Ketentuan ayat (4) dan ayat (5) Pasal 7 diubah, ditambah 1 (satu)
ayat, yakni ayat (7), sehingga Pasal 7 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 7 …
-7-Pasal 7
(1) Agunan FPJPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
harus bebas dari segala bentuk perikatan, sengketa, dan tidak
sedang dijaminkan kepada pihak lain dan/atau Bank Indonesia,
yang dinyatakan dalam surat pernyataan Direksi Bank kepada
Bank Indonesia.
(2) Bank yang telah memperoleh FPJPS dilarang untukmemperjualbelikan dan/atau menjaminkan kembali agun
ansurat berharga yang masih dalam status sebagai agunan FPJPS
.
(3) Bank wajib mengganti dan/atau menambahkan agunan FPJPS
apabila tidak memenuhi kondisi-kondisi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2).
(4) Bank wajib melakukan penilaian terhadap agunan FPJPS secara
berkala dalam periode tertentu.
(5) Bank wajib menambah dan/atau mengganti agunan FPJPS,
apabila:
a. terjadi penurunan nilai surat berharga berupa SBSN dan
surat berharga syariah yang diterbitkan oleh badan hukum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b dan
huruf c; dan/atau
b. aset Pembiayaan yang diagunkan tidak lagi memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3)
dan/atau terjadi penurunan nilai aset Pembiayaansebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf d.
(6) Untuk…
-8-(6) Untuk keperluan perpanjangan FPJPS, Bank dapat
menjaminkan kembali aset yang sedang menjadi agunan FPJPS.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai periode penilaian agunan
FPJPS sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dalam Surat
Edaran Bank Indonesia.
5. Di antara Pasal 7 dan Pasal 8 disisipkan 2 (dua) pasal, yakni Pasal
7A dan Pasal 7B yang berbunyi sebagai berikut:
Pasal 7A
(1) Bank Indonesia dapat menetapkan:
a. penambahan persentase tertentu dari nilai agunan surat
berharga berupa SBSN dan surat berharga syariah yang
diterbitkan oleh badan hukum lain sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b dan huruf c; dan/atau
b. batas persentase penurunan nilai agunan surat berharga
berupa SBSN dan surat berharga syariah yang diterbitkan
oleh badan hukum lain yang lebih tinggi dari persentase
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b dan
huruf c.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penambahan persentase
tertentu dan batas persentase penurunan nilai agunan surat
berharga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
Surat Edaran Bank Indonesia.
Pasal 7B…
-9-Pasal 7B
(1) Bank wajib memelihara dan menatausahakandaftar asetPembiayaan yang memenuhi persyaratan untuk menjadi agun
anFPJPS.
(2) Bank wajib menyampaikan laporan daftar aset Pembiayaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Bank Indonesia
setiap 6 (enam) bulan sekali, yaitu untuk posisi akhir bulan
Juni dan akhir bulan Desember, paling lambat tanggal 15 (lima
belas) setelah posisi akhir bulan bersangkutan.
(3) Untuk pertama kali, laporan daftar aset Pembiayaandisampaikan untuk posisi bulan Juni 2013.
(4) Bank dapat menyampaikan laporan nihil apabila tidak memiliki
aset Pembiayaan yang memenuhi persyaratan sebagai agunan
FPJPS atau tidak mengalokasikan aset Pembiayaan sebagai
agunan untuk mengantisipasi kebutuhan FPJPS.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyampaian daftar
aset Pembiayaan dan dokumen pendukungnya diatur dalam
Surat Edaran Bank Indonesia.
6. Ketentuan Pasal 10 dihapus.
7. Ketentuan Pasal 13 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 13
Bank dapat mengajukan permohonan perpanjangan FPJPSsebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) dengan ketentu
ansebagai berikut:
a. imbalan …
- 10 -a. imbalan atas FPJPS yang jatuh tempo telah dilunasi;
b. Bank tidak dapat memenuhi kewajiban GWM rupiahberdasarkan perkiraan arus kas selama 14 (empat belas) hari
kedepan; dan
c. agunan mencukupi dan memenuhi persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5, Pasal 6 dan Pasal 7.
8. Ketentuan Pasal 14 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 14
Bank dapat mengajukan tambahan nilai FPJPS yang dibutuhkan
sepanjang:a. agunan mencukupi dan memenuhi persyaratan sebagaima
nadimaksud dalam Pasal 5, Pasal 6 dan Pasal 7; dan
b. penggunaan FPJPS belum melampaui 90 (sembilan puluh) hari
berturut-turut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2).
9. Di antara Pasal 14 dan Pasal 15 disisipkan 3 (tiga) pasal, yakni Pasal
14A, Pasal 14B, dan Pasal 14C yang berbunyi sebagai berikut:
Pasal 14A
(1) Persetujuan Bank Indonesia atas permohonan FPJPSsebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), perpanjang
an
FPJPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, dan/ataupenambahan FPJPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14dilakukan apabila:
a. Bank .…
- 11 -a. Bank memenuhi persyaratan permohonan FPJPS;
b. Bank memenuhi persyaratan kelengkapan dokumenpermohonan FPJPS; dan
c. Berdasarkan analisis Bank Indonesia diperkirakan bahwa
Bank tidak dapat memenuhi kewajiban GWM berdasarkan
perkiraan arus kas selama 14 (empat belas) hari ke depan.
(2) Persetujuan pemberian FPJPS sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dituangkan dalam perjanjian pemberian FPJPS antara
Bank Indonesia dengan Bank penerima FPJPS.
(3) Perjanjian pemberian FPJPS sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dilampiri dengan perjanjian pengikatan agunan FPJPS.
(4) Realisasi pemberian FPJPS oleh Bank Indonesia dilakukanmelalui rekening giro rupiah Bank yang bersangkutan pa
daBank Indonesia.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai perjanjian pemberian FPJPS
diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia.
Pasal 14B
Bank Indonesia menolak permohonan perpanjangan FPJPSsebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan/atau permohonan
penambahan FPJPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dalamhal:
a. permohonan perpanjangan FPJPS dan/atau permohonanpenambahan FPJPS tidak sesuai dengan ketentuan, tata car
a,dan persyaratan yang diatur dalam Peraturan Bank Indone
siaini; dan/atau
b. Bank .…
- 12 -b. Bank penerima FPJPS mengalami perkembangan yang
memburuk, permasalahan likuiditas mendasar, dan/ataumengalami perubahan status sebagaimana dimaksud dal
amketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai penetap
anstatus dan tindak lanjut pengawasan Bank.
Pasal 14C
(1) Bank Indonesia menghentikan pencairan FPJPS dan/ataumengakhiri perjanjian FPJPS sebelum jatuh waktu dalam h
alterjadi pelanggaran persyaratan FPJPS oleh Bank.
(2) Penghentian pencairan FPJPS dan/atau pengakhiran perjanjian
FPJPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang disebabkan
karena pelanggaran persyaratan agunan FPJPS, dilakukan
setelah tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (5)
ditempuh.
10. Ketentuan ayat (1) dan ayat (2) Pasal 16 diubah, sehingga Pasal 16
berbunyi sebagai berikut:
(1) Bank Indonesia mendebet rekening giro Rupiah Bank penerima
FPJPS di Bank Indonesia dalam hal:
a. sebelum FPJPS jatuh tempo dan saldo rekening giro Bank
di Bank Indonesia melebihi kewajiban GWM, paling tinggi
sebesar nilai pokok FPJPS yang telah diterima Bank;
b. FPJPS jatuh tempo, sebesar nilai pokok dan imbalanFPJPS; dan/atau
c. FPJPS .…
- 13 -c. FPJPS diakhiri sebelum perjanjian jatuh tempo, sebesa
rnilai pokok dan imbalan FPJPS.
(2) Dalam hal saldo giro Rupiah Bank penerima FPJPS di BankIndonesia tidak mencukupi untuk membayar pokok danimbalan FPJPS, maka Bank Indonesia melakukan eksekusiagunan FPJPS.
(3) Bank Indonesia tetap mengenakan imbalan sampai dengan
eksekusi agunan selesai dilaksanakan.
(4) Apabila nilai hasil eksekusi agunan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) lebih kecil dibandingkan dengan jumlah pokok dan
imbalan FPJPS yang harus dilunasi oleh Bank, maka Bankwajib membayar kekurangannya kepada Bank Indonesia.
(5) Apabila nilai hasil eksekusi agunan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) lebih besar dibandingkan dengan jumlah pokok
dan imbalan FPJPS yang harus dilunasi oleh Bank, maka Bank
Indonesia mengembalikan kelebihan tersebut kepada Bank.
(6) Eksekusi agunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan ya
ngberlaku.
11. Ketentuan Pasal 17 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 17
Dalam rangka pengawasan terhadap penggunaan FPJPS, Bank
wajib:
a. menyampaikan laporan kepada Bank Indonesia mengenaipenggunaan FPJPS, kondisi likuiditas Bank, pemantauanpemenuhan persyaratan FPJPS dan persyaratan agunan FPJPS
pada .…
- 14 -pada setiap akhir hari kerja; dan
b. menyampaikan rencana tindak perbaikan (action plan) untuk
mengatasi kesulitan likuiditas paling lama 5 (lima) hari kerja
setelah pencairan FPJPS.
12. Ketentuan Pasal 19 dihapus.
13. Ketentuan Pasal 21 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 21
Dalam hal Bank tidak melunasi FPJPS dan/atau melakukanpelanggaran atas ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia i
ni,Bank dikenakan sanksi berupa:
a. tidak dapat menerima FPJPS dalam jangka waktu tertentu;
dan/atau
b. sanksi administratif sebagaimana diatur dalam Pasal 58 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah antara lain berupa teguran tertulis, larangan untuk
turut serta dalam kegiatan kliring, pembekuan kegiatan usaha
tertentu dan/atau pemberhentian pengurus Bank.
Pasal II
Peraturan Bank Indonesia ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar .…
- 15 -Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundan
ganPeraturan Bank Indonesia ini dengan penempatannya dalam LembaranNegara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 17 Desember 2012
GUBERNUR BANK INDONESIA,
DARMIN NASUTION
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 17 Desember 2012
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
AMIR SYAMSUDIN
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR 272
DPbS
PENJELASANATAS
PERATURAN BANK INDONESIANOMOR 14/ 20 /PBI/2012
TENTANGPERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA
NOMOR 11/24/PBI/2009 TENTANGFASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH
BAGI BANK UMUM SYARIAH
I. UMUM
Perkembangan terkini mengindikasikan terpeliharanya kondisi
ekonomi makro dan stabilitas sistem keuangan dan cukup kuatnya
sistem perbankan dalam menghadapi tekanan sehingga tetap mampu
berkembang cukup pesat yang berkontribusi terhadap pertumbuhan
perekonomian. Namun demikian, sebagai konsekuensi dariglobalisasi, sistem keuangan domestik terekspos terhadapperekonomian global, yang di satu sisi mendorong pesatnyaperkembangan pasar, namun di sisi lain dapat meningkatkan ris
ikopada sistem keuangan dan sistem perbankan.
Berdasarkan pengalaman di masa lalu, tekanan terhadap sistem
perbankan secara langsung akan tercermin pada keketatan likuiditas
yang terjadi secara mendadak. Apabila tidak diatasi secara cepat,
Bank dapat mengalami mismatch likuiditas sehingga tidak mampu
memenuhi kewajiban GWM.
Dalam …
-2-
Dalam rangka mengantisipasi adanya tekanan terhadap sistem
perbankan yang bersumber dari keketatan likuiditas, perlu diberikan
akses bagi Bank untuk memperoleh Fasilitas Pendanaan Jangka
Pendek dari Bank Indonesia sebagai lender of the last resort.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dipandang perlu untuk
melakukan perubahan pengaturan Fasilitas Pendanaan JangkaPendek Syariah yang diharapkan dapat memelihara kepercaya
anmasyarakat serta menjaga integritas sistem perbankan secara khu
susdan sistem keuangan secara menyeluruh.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal I
Angka 1
Pasal 2
Ayat (1)
Apabila terdapat unit usaha syariah yang mengalami
Kesulitan Pendanaan Jangka Pendek, maka unit usahasyariah wajib meminta tambahan dana dari bank umu
mkonvensional yang menjadi induknya.
Penetapan besarnya rasio kewajiban penyediaan modal
minimum mengacu kepada pemenuhan modal minimum
sesuai profil risiko sebagaimana dimaksud dalamketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengen
aikewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank.
Rasio…
-3-
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yangdigunakan adalah berdasarkan perhitungan terkini Ba
nkIndonesia.
Ayat (2)
Perkiraan Bank atas jumlah kebutuhan likuiditasdidasarkan pada proyeksi arus kas paling lama 14 ha
rikalender ke depan.
Ayat (3)
Kewajiban GWM didasarkan pada perhitungan BankIndonesia.
Angka 2
Pasal 5
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “surat berharga syariah yang
diterbitkan oleh badan hukum lainnya” adalahobligasi syariah korporasi (sukuk korporasi).
Peringkat tersebut berdasarkan hasil penilaian
lembaga pemeringkat yang diakui Bank Indonesia
sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia
mengenai …
-4-
mengenai lembaga pemeringkat dan peringkat yang
diakui Bank Indonesia.
Ayat (3)
Huruf a
Kriteria kualitas tergolong lancar mengacu padaketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengen
aipenilaian kualitas aktiva bagi Bank.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Nilai agunan yang digunakan adalah nilai terendah
dari nilai taksasi dan nilai pasar.
Penilaian agunan dilakukan sesuai ketentuan Bank
Indonesia yang mengatur mengenai penilaian kualitas
aktiva bagi Bank, antara lain mengenai batasan
pembiayaan yang agunannya harus dinilai oleh penilai
independen, kriteria penilai independen, dan waktu
dilakukannya penilaian.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “pihak terkait” adalah pihak
terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank
Indonesia yang mengatur mengenai batas maksimum
penyaluran dana yang berlaku bagi Bank.
Sementara ketentuan mengenai batas maksimumpenyaluran dana bagi Bank belum diatur, maka bat
asmaksimum penyaluran dana bagi Bank mengacu pa
da
ketentuan …
-5-
ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai
batas maksimum pemberian kredit Bank Umum.
Huruf e
Yang dimaksud dengan “Pembiayaan belum pernah
direstrukturisasi” adalahPembiayaan yang belumpernah dilakukan restrukturisasi sebagaimana diat
urdalam ketentuan Bank Indonesia yang mengaturmengenai restrukturisasi pembiayaan bagi Bank.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Batas maksimum penyaluran dana mengacu pada
ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai
batas maksimum penyaluran dana yang berlaku bagi
Bank.
Sementara ketentuan mengenai batas maksimumpenyaluran dana bagi Bank belum diatur maka bat
asmaksimum penyaluran dana bagi Bank mengacu pa
daketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengen
aibatas maksimum pemberian kredit Bank Umum.
Huruf h
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5) …
-6-
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Angka 3
Pasal 6
Cukup jelas.
Angka 4
Pasal 7
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Penggantian atau penambahan agunan FPJPSdimaksudkan agar nilai aset agunan FPJPS sesuaidengan ketentuan Pasal 6.
Ayat (6) …
-7-
Ayat (6)
Cukup jelas.
Ayat (7)
Cukup jelas.
Angka 5
Pasal 7A
Ayat (1)
Penambahan persentase tertentu dan batas persentase
penurunan nilai agunan surat berharga dilakukan untuk
mengantisipasi fluktuasi nilai pasar surat berharga.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 7B
Ayat (1)
Pemeliharaan dan penatausahaan daftar asetPembiayaan dilakukan terhadap aset Pembiayaan yan
gakan dialokasikan oleh Bank sebagai agunan dala
mrangka mengantisipasi kebutuhan FPJPS dengan aguna
nberupa aset Pembiayaan.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4) …
-8-
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Angka 6
Pasal 10
Dihapus.
Angka 7
Pasal 13
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Yang dimaksud dengan ”hari” pada ayat ini adalah hari
kalender.
Huruf c
Dalam rangka pelaksanaan perpanjangan FPJPS, agunan
yang telah diagunkan Bank untuk menjamin FPJPS yang
diterima Bank sebelumnya akan dinilai kembali, sehingga
Bank perlu menyesuaikan jumlah agunan yangdiserahkan untuk menjamin perpanjangan FPJPS.
Angka 8…
-9-
Angka 8
Pasal 14
Tambahan nilai FPJPS diakumulasikan dengan nilai FPJPSyang belum dilunasi.
Angka 9
Pasal 14A
Cukup jelas.
Pasal 14B
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Yang dimaksud dengan ”mengalami perkembangan yang
memburuk” adalah apabila arah rasio GWM Banksemakin menurun.
Yang dimaksud dengan ”permasalahan likuiditasmendasar” antara lain adalah posisi arus kas yan
gsemakin memburuk sebagai akibat maturity mismat
chyang besar terutama pada skala waktu jangka pendek.
Pasal 14C
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan pelanggaran persyaratan FPJPS
adalah pelanggaran atas persyaratan Bank penerima
FPJPS dan persyaratan agunan FPJPS.
Ayat (2) …
- 10 -
Ayat (2)
Cukup jelas.
Angka 10
Pasal 16
Cukup jelas.
Angka 11
Pasal 17
Cukup jelas.
Angka 12
Pasal 19
Dihapus.
Angka 13
Pasal 21
Cukup jelas
Pasal II
Cukup jelas.
R TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5376DPbS
PERATURAN BANK INDONESIANOMOR 14/20/PBI/2012
TENTANGPERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA
NOMOR 11/24/PBI/2009 TENTANGFASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH
BAGI BANK UMUM SYARIAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR BANK INDONESIA,
Menimbang: a. bahwa kondisi makro ekonomi dan stabilitas sektor
keuangan serta kepercayaan masyarakat terhadap
perbankan saat ini semakin membaik, sehingga
dipandang perlu untuk menyesuaikan persyaratan
bank penerima fasilitas pendanaan jangka pendek;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a perlu untuk melakuka
nperubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomo
r11/24/PBI/2009 tentang Fasilitas Pendanaan
Jangka Pendek Syariah bagi Bank Umum Syariah;
Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang
Bank Indonesia (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 66, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3843
)sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakh
ir
dengan …
-2-dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Penggant
iUndang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentangPerubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23Tahun 1999 tentang Bank Indonesia menjadiUndang-Undang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 7, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4962);
2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun2008 tentangPerbankan Syariah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 94, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4867);
M E M U T U S K A N:
Menetapkan: PERATURAN BANK INDONESIA TENTANG PERUBAHANATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR11/24/PBI/2009 TENTANG FASILITAS PENDANAANJANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUMSYARIAH.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor11/24/PBI/2009 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariahbagi Bank Umum Syariah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2009 Nomor 102, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5028) diubah sebagai berikut:
1. Ketentuan…
-3-1. Ketentuan Pasal 2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 2
(1) Bank yang mengalami Kesulitan Pendanaan Jangka Pendek
dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh FPJPSapabila memiliki rasio kewajiban penyediaan modal minim
um(capital adequacy ratio) paling rendah 8% (delapan persen) d
anmemenuhi modal sesuai profil risiko Bank.
(2) Bank mengajukan plafon FPJPS berdasarkan perkiraan jumlah
kebutuhan likuiditas sampai dengan Bank memenuhi GWM
dalam mata uang rupiah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(3) Pencairan FPJPS dilakukan sebesar kebutuhan Bank untukmemenuhi kewajiban GWM dalam mata uang rupiah.
2. Ketentuan ayat (3) Pasal 5 diubah, ditambah 1 (satu) ayat, yakni
ayat (6), dan penjelasan ayat (5) Pasal 5 diubah sebagaimana
tercantum dalam penjelasan, sehingga Pasal 5 berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 5
(1) Agunan yang berkualitas tinggi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 berupa:
a. surat berharga;
b. aset Pembiayaan.
(2) Jenis surat berharga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a adalah:
a. surat…
-4-a. surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah Republ
ikIndonesia dan/atau Bank Indonesia yang meliputi SBS
Ndan SBIS;
b. surat berharga syariah yang diterbitkan oleh badan hukum
lainnya yang pada saat permohonan FPJPS memilikiperingkat paling kurang peringkat investasi (investme
ntgrade), aktif diperdagangkan, dan sisa jangka waktu sur
atberharga paling kurang 90 (sembilan puluh) hari.
(3) Aset Pembiayaan yang dapat dijadikan agunan FPJPSsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b wajib memen
uhikriteria sebagai berikut:
a. kualitas tergolong lancar selama 12 (dua belas) bulanterakhir;
b. bukan merupakan Pembiayaan konsumsi kecualiPembiayaan kepemilikan rumah;
c. Pembiayaan dijamin dengan agunan tanah dan/ataubangunan yang memiliki nilai paling kurang 140% (serat
usempat puluh persen) dari plafon Pembiayaan;
d. bukan merupakan Pembiayaan kepada pihak terkait Bank;
e. Pembiayaan belum pernah direstrukturisasi;
f. sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo Pembiayaan
paling singkat 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal
persetujuan FPJPS;
g. saldo pokok Pembiayaan tidak melebihi batas maksimum
penyaluran dana pada saat diberikan dan tidak melebihi
plafon Pembiayaan; dan
h. memiliki…
-5-h. memiliki akad Pembiayaan dan pengikatan agunan ya
ngmemiliki kekuatan hukum.
(4) Surat berharga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
hanya dapat digunakan sebagai agunan FPJPS dalam hal:
a. Bank tidak memiliki surat berharga sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf a; atau
b. Bank memiliki surat berharga sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf a namun tidak mencukupi untuk menjadi
agunan FPJPS.
(5) Aset Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
hanya dapat digunakan sebagai agunan FPJPS dalam hal Bank
tidak memiliki surat berharga atau surat berharga yang dimiliki
oleh Bank tidak mencukupi untuk menjadi agunan FPJPS.
(6) Dalam hal setelah memperoleh FPJPS yang dijamin oleh sebagian
atau seluruhnya dengan aset Pembiayaan, Bank memiliki surat
berharga yang memenuhi syarat untuk menjadi agunan FPJPS,
Bank wajib mengganti aset Pembiayaan yang diagunkan dengan
surat berharga tersebut.
3. Ketentuan ayat (1) huruf d Pasal 6 diubah, sehingga Pasal 6
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 6
(1) Nilai aset yang digunakan sebagai agunan FPJPS sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ditetapkan sebagai berikut:
a. dalam…
-6-a. dalam hal agunan berupa SBIS, nilai agunan ditetapka
npaling kurang sebesar 100% (seratus persen) dari plaf
onFPJPS yang dihitung berdasarkan nilai nominal sura
tberharga tersebut;
b. dalam hal agunan berupa SBSN, nilai agunan ditetapkan
paling kurang sebesar 105% (seratus lima persen) dari
plafon FPJPS yang dihitung berdasarkan nilai pasar surat
berharga tersebut;
c. dalam hal agunan berupa surat berharga sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf b, nilai agunan
ditetapkan sesuai dengan jenis surat berharga paling
kurang sebesar 120% (seratus dua puluh persen) dari
plafon FPJPS, yang dihitung berdasarkan nilai pasar surat
berharga;
d. dalam hal agunan berupa aset Pembiayaan, nilai agunan
tersebut ditetapkan paling kurang sebesar 200% (dua ratus
persen) dari plafon FPJPS, yang dihitung berdasarkan saldo
pokok aset Pembiayaan.
(2) Ketentuan mengenai nilai nominal dan nilai pasar sebagaimana
tersebut pada ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c akan dia
turlebih lanjut dalam Surat Edaran Bank Indonesia.
4. Ketentuan ayat (4) dan ayat (5) Pasal 7 diubah, ditambah 1 (satu)
ayat, yakni ayat (7), sehingga Pasal 7 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 7 …
-7-Pasal 7
(1) Agunan FPJPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
harus bebas dari segala bentuk perikatan, sengketa, dan tidak
sedang dijaminkan kepada pihak lain dan/atau Bank Indonesia,
yang dinyatakan dalam surat pernyataan Direksi Bank kepada
Bank Indonesia.
(2) Bank yang telah memperoleh FPJPS dilarang untukmemperjualbelikan dan/atau menjaminkan kembali agun
ansurat berharga yang masih dalam status sebagai agunan FPJPS
.
(3) Bank wajib mengganti dan/atau menambahkan agunan FPJPS
apabila tidak memenuhi kondisi-kondisi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2).
(4) Bank wajib melakukan penilaian terhadap agunan FPJPS secara
berkala dalam periode tertentu.
(5) Bank wajib menambah dan/atau mengganti agunan FPJPS,
apabila:
a. terjadi penurunan nilai surat berharga berupa SBSN dan
surat berharga syariah yang diterbitkan oleh badan hukum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b dan
huruf c; dan/atau
b. aset Pembiayaan yang diagunkan tidak lagi memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3)
dan/atau terjadi penurunan nilai aset Pembiayaansebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf d.
(6) Untuk…
-8-(6) Untuk keperluan perpanjangan FPJPS, Bank dapat
menjaminkan kembali aset yang sedang menjadi agunan FPJPS.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai periode penilaian agunan
FPJPS sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dalam Surat
Edaran Bank Indonesia.
5. Di antara Pasal 7 dan Pasal 8 disisipkan 2 (dua) pasal, yakni Pasal
7A dan Pasal 7B yang berbunyi sebagai berikut:
Pasal 7A
(1) Bank Indonesia dapat menetapkan:
a. penambahan persentase tertentu dari nilai agunan surat
berharga berupa SBSN dan surat berharga syariah yang
diterbitkan oleh badan hukum lain sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b dan huruf c; dan/atau
b. batas persentase penurunan nilai agunan surat berharga
berupa SBSN dan surat berharga syariah yang diterbitkan
oleh badan hukum lain yang lebih tinggi dari persentase
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b dan
huruf c.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penambahan persentase
tertentu dan batas persentase penurunan nilai agunan surat
berharga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
Surat Edaran Bank Indonesia.
Pasal 7B…
-9-Pasal 7B
(1) Bank wajib memelihara dan menatausahakandaftar asetPembiayaan yang memenuhi persyaratan untuk menjadi agun
anFPJPS.
(2) Bank wajib menyampaikan laporan daftar aset Pembiayaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Bank Indonesia
setiap 6 (enam) bulan sekali, yaitu untuk posisi akhir bulan
Juni dan akhir bulan Desember, paling lambat tanggal 15 (lima
belas) setelah posisi akhir bulan bersangkutan.
(3) Untuk pertama kali, laporan daftar aset Pembiayaandisampaikan untuk posisi bulan Juni 2013.
(4) Bank dapat menyampaikan laporan nihil apabila tidak memiliki
aset Pembiayaan yang memenuhi persyaratan sebagai agunan
FPJPS atau tidak mengalokasikan aset Pembiayaan sebagai
agunan untuk mengantisipasi kebutuhan FPJPS.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyampaian daftar
aset Pembiayaan dan dokumen pendukungnya diatur dalam
Surat Edaran Bank Indonesia.
6. Ketentuan Pasal 10 dihapus.
7. Ketentuan Pasal 13 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 13
Bank dapat mengajukan permohonan perpanjangan FPJPSsebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) dengan ketentu
ansebagai berikut:
a. imbalan …
- 10 -a. imbalan atas FPJPS yang jatuh tempo telah dilunasi;
b. Bank tidak dapat memenuhi kewajiban GWM rupiahberdasarkan perkiraan arus kas selama 14 (empat belas) hari
kedepan; dan
c. agunan mencukupi dan memenuhi persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5, Pasal 6 dan Pasal 7.
8. Ketentuan Pasal 14 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 14
Bank dapat mengajukan tambahan nilai FPJPS yang dibutuhkan
sepanjang:a. agunan mencukupi dan memenuhi persyaratan sebagaima
nadimaksud dalam Pasal 5, Pasal 6 dan Pasal 7; dan
b. penggunaan FPJPS belum melampaui 90 (sembilan puluh) hari
berturut-turut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2).
9. Di antara Pasal 14 dan Pasal 15 disisipkan 3 (tiga) pasal, yakni Pasal
14A, Pasal 14B, dan Pasal 14C yang berbunyi sebagai berikut:
Pasal 14A
(1) Persetujuan Bank Indonesia atas permohonan FPJPSsebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), perpanjang
an
FPJPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, dan/ataupenambahan FPJPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14dilakukan apabila:
a. Bank .…
- 11 -a. Bank memenuhi persyaratan permohonan FPJPS;
b. Bank memenuhi persyaratan kelengkapan dokumenpermohonan FPJPS; dan
c. Berdasarkan analisis Bank Indonesia diperkirakan bahwa
Bank tidak dapat memenuhi kewajiban GWM berdasarkan
perkiraan arus kas selama 14 (empat belas) hari ke depan.
(2) Persetujuan pemberian FPJPS sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dituangkan dalam perjanjian pemberian FPJPS antara
Bank Indonesia dengan Bank penerima FPJPS.
(3) Perjanjian pemberian FPJPS sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dilampiri dengan perjanjian pengikatan agunan FPJPS.
(4) Realisasi pemberian FPJPS oleh Bank Indonesia dilakukanmelalui rekening giro rupiah Bank yang bersangkutan pa
daBank Indonesia.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai perjanjian pemberian FPJPS
diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia.
Pasal 14B
Bank Indonesia menolak permohonan perpanjangan FPJPSsebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan/atau permohonanpenambahan FPJPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dala
mhal:
a. permohonan perpanjangan FPJPS dan/atau permohonanpenambahan FPJPS tidak sesuai dengan ketentuan, tata car
a,dan persyaratan yang diatur dalam Peraturan Bank Indone
siaini; dan/atau
b. Bank .…
- 12 -b. Bank penerima FPJPS mengalami perkembangan yang
memburuk, permasalahan likuiditas mendasar, dan/ataumengalami perubahan status sebagaimana dimaksud dal
amketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai penetap
anstatus dan tindak lanjut pengawasan Bank.
Pasal 14C
(1) Bank Indonesia menghentikan pencairan FPJPS dan/ataumengakhiri perjanjian FPJPS sebelum jatuh waktu dalam h
alterjadi pelanggaran persyaratan FPJPS oleh Bank.
(2) Penghentian pencairan FPJPS dan/atau pengakhiran perjanjian
FPJPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang disebabkan
karena pelanggaran persyaratan agunan FPJPS, dilakukan
setelah tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (5)
ditempuh.
10. Ketentuan ayat (1) dan ayat (2) Pasal 16 diubah, sehingga Pasal 16
berbunyi sebagai berikut:
(1) Bank Indonesia mendebet rekening giro Rupiah Bank penerima
FPJPS di Bank Indonesia dalam hal:
a. sebelum FPJPS jatuh tempo dan saldo rekening giro Ban
kdi Bank Indonesia melebihi kewajiban GWM, paling ting
gisebesar nilai pokok FPJPS yang telah diterima Bank;
b. FPJPS jatuh tempo, sebesar nilai pokok dan imbalanFPJPS; dan/atau
c. FPJPS .…
- 13 -c. FPJPS diakhiri sebelum perjanjian jatuh tempo, sebesa
rnilai pokok dan imbalan FPJPS.
(2) Dalam hal saldo giro Rupiah Bank penerima FPJPS di BankIndonesia tidak mencukupi untuk membayar pokok danimbalan FPJPS, maka Bank Indonesia melakukan eksekusiagunan FPJPS.
(3) Bank Indonesia tetap mengenakan imbalan sampai dengan
eksekusi agunan selesai dilaksanakan.
(4) Apabila nilai hasil eksekusi agunan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) lebih kecil dibandingkan dengan jumlah pokok dan
imbalan FPJPS yang harus dilunasi oleh Bank, maka Bankwajib membayar kekurangannya kepada Bank Indonesia.
(5) Apabila nilai hasil eksekusi agunan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) lebih besar dibandingkan dengan jumlah pokok
dan imbalan FPJPS yang harus dilunasi oleh Bank, maka Bank
Indonesia mengembalikan kelebihan tersebut kepada Bank.
(6) Eksekusi agunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan ya
ngberlaku.
11. Ketentuan Pasal 17 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 17
Dalam rangka pengawasan terhadap penggunaan FPJPS, Ban
kwajib:
a. menyampaikan laporan kepada Bank Indonesia mengenaipenggunaan FPJPS, kondisi likuiditas Bank, pemantauanpemenuhan persyaratan FPJPS dan persyaratan agunan FPJPS
pada .…
- 14 -pada setiap akhir hari kerja; dan
b. menyampaikan rencana tindak perbaikan (action plan) untuk
mengatasi kesulitan likuiditas paling lama 5 (lima) hari kerja
setelah pencairan FPJPS.
12. Ketentuan Pasal 19 dihapus.
13. Ketentuan Pasal 21 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 21
Dalam hal Bank tidak melunasi FPJPS dan/atau melakukanpelanggaran atas ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia i
ni,Bank dikenakan sanksi berupa:
a. tidak dapat menerima FPJPS dalam jangka waktu tertentu;
dan/atau
b. sanksi administratif sebagaimana diatur dalam Pasal 58 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah antara lain berupa teguran tertulis, larangan untuk
turut serta dalam kegiatan kliring, pembekuan kegiatan usaha
tertentu dan/atau pemberhentian pengurus Bank.
Pasal II
Peraturan Bank Indonesia ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar .…
- 15 -Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundan
ganPeraturan Bank Indonesia ini dengan penempatannya dalam LembaranNegara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 17 Desember 2012
GUBERNUR BANK INDONESIA,
DARMIN NASUTION
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 17 Desember 2012
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
AMIR SYAMSUDIN
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR 272
DPbS
PENJELASANATAS
PERATURAN BANK INDONESIANOMOR 14/ 20 /PBI/2012
TENTANGPERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA
NOMOR 11/24/PBI/2009 TENTANGFASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH
BAGI BANK UMUM SYARIAH
I. UMUM
Perkembangan terkini mengindikasikan terpeliharanya kondisi
ekonomi makro dan stabilitas sistem keuangan dan cukup kuatnya
sistem perbankan dalam menghadapi tekanan sehingga tetap mampu
berkembang cukup pesat yang berkontribusi terhadap pertumbuhan
perekonomian. Namun demikian, sebagai konsekuensi dariglobalisasi, sistem keuangan domestik terekspos terhadapperekonomian global, yang di satu sisi mendorong pesatnyaperkembangan pasar, namun di sisi lain dapat meningkatkan ris
ikopada sistem keuangan dan sistem perbankan.
Berdasarkan pengalaman di masa lalu, tekanan terhadap sistem
perbankan secara langsung akan tercermin pada keketatan likuiditas
yang terjadi secara mendadak. Apabila tidak diatasi secara cepat,
Bank dapat mengalami mismatch likuiditas sehingga tidak mampu
memenuhi kewajiban GWM.
Dalam …
-2-
Dalam rangka mengantisipasi adanya tekanan terhadap sistem
perbankan yang bersumber dari keketatan likuiditas, perlu diberikan
akses bagi Bank untuk memperoleh Fasilitas Pendanaan Jangka
Pendek dari Bank Indonesia sebagai lender of the last resort.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dipandang perlu untuk
melakukan perubahan pengaturan Fasilitas Pendanaan JangkaPendek Syariah yang diharapkan dapat memelihara kepercaya
anmasyarakat serta menjaga integritas sistem perbankan secara khu
susdan sistem keuangan secara menyeluruh.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal I
Angka 1
Pasal 2
Ayat (1)
Apabila terdapat unit usaha syariah yang mengalami
Kesulitan Pendanaan Jangka Pendek, maka unit usahasyariah wajib meminta tambahan dana dari bank umu
mkonvensional yang menjadi induknya.
Penetapan besarnya rasio kewajiban penyediaan modal
minimum mengacu kepada pemenuhan modal minimum
sesuai profil risiko sebagaimana dimaksud dalamketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengen
aikewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank.
Rasio…
-3-
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yangdigunakan adalah berdasarkan perhitungan terkini Ba
nkIndonesia.
Ayat (2)
Perkiraan Bank atas jumlah kebutuhan likuiditasdidasarkan pada proyeksi arus kas paling lama 14 ha
rikalender ke depan.
Ayat (3)
Kewajiban GWM didasarkan pada perhitungan BankIndonesia.
Angka 2
Pasal 5
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “surat berharga syariah yang
diterbitkan oleh badan hukum lainnya” adalahobligasi syariah korporasi (sukuk korporasi).
Peringkat tersebut berdasarkan hasil penilaianlembaga pemeringkat yang diakui Bank Indonesi
asebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indones
ia
mengenai …
-4-
mengenai lembaga pemeringkat dan peringkat yang
diakui Bank Indonesia.
Ayat (3)
Huruf a
Kriteria kualitas tergolong lancar mengacu padaketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengen
aipenilaian kualitas aktiva bagi Bank.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Nilai agunan yang digunakan adalah nilai terendah
dari nilai taksasi dan nilai pasar.
Penilaian agunan dilakukan sesuai ketentuan Bank
Indonesia yang mengatur mengenai penilaian kualitas
aktiva bagi Bank, antara lain mengenai batasan
pembiayaan yang agunannya harus dinilai oleh penilai
independen, kriteria penilai independen, dan waktu
dilakukannya penilaian.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “pihak terkait” adalah pihak
terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Ba
nkIndonesia yang mengatur mengenai batas maksimu
mpenyaluran dana yang berlaku bagi Bank.
Sementara ketentuan mengenai batas maksimumpenyaluran dana bagi Bank belum diatur, maka bat
asmaksimum penyaluran dana bagi Bank mengacu pa
da
ketentuan …
-5-
ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai
batas maksimum pemberian kredit Bank Umum.
Huruf e
Yang dimaksud dengan “Pembiayaan belum pernah
direstrukturisasi” adalahPembiayaan yang belumpernah dilakukan restrukturisasi sebagaimana diat
urdalam ketentuan Bank Indonesia yang mengaturmengenai restrukturisasi pembiayaan bagi Bank.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Batas maksimum penyaluran dana mengacu pada
ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai
batas maksimum penyaluran dana yang berlaku bagi
Bank.
Sementara ketentuan mengenai batas maksimumpenyaluran dana bagi Bank belum diatur maka bat
asmaksimum penyaluran dana bagi Bank mengacu pa
daketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengen
aibatas maksimum pemberian kredit Bank Umum.
Huruf h
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5) …
-6-
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Angka 3
Pasal 6
Cukup jelas.
Angka 4
Pasal 7
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Penggantian atau penambahan agunan FPJPSdimaksudkan agar nilai aset agunan FPJPS sesuaidengan ketentuan Pasal 6.
Ayat (6) …
-7-
Ayat (6)
Cukup jelas.
Ayat (7)
Cukup jelas.
Angka 5
Pasal 7A
Ayat (1)
Penambahan persentase tertentu dan batas persentase
penurunan nilai agunan surat berharga dilakukan untuk
mengantisipasi fluktuasi nilai pasar surat berharga.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 7B
Ayat (1)
Pemeliharaan dan penatausahaan daftar asetPembiayaan dilakukan terhadap aset Pembiayaan yan
gakan dialokasikan oleh Bank sebagai agunan dala
mrangka mengantisipasi kebutuhan FPJPS dengan aguna
nberupa aset Pembiayaan.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4) …
-8-
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Angka 6
Pasal 10
Dihapus.
Angka 7
Pasal 13
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Yang dimaksud dengan ”hari” pada ayat ini adalah hari
kalender.
Huruf c
Dalam rangka pelaksanaan perpanjangan FPJPS, agunan
yang telah diagunkan Bank untuk menjamin FPJPS yang
diterima Bank sebelumnya akan dinilai kembali, sehingga
Bank perlu menyesuaikan jumlah agunan yangdiserahkan untuk menjamin perpanjangan FPJPS.
Angka 8…
-9-
Angka 8
Pasal 14
Tambahan nilai FPJPS diakumulasikan dengan nilai FPJPSyang belum dilunasi.
Angka 9
Pasal 14A
Cukup jelas.
Pasal 14B
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Yang dimaksud dengan ”mengalami perkembangan yang
memburuk” adalah apabila arah rasio GWM Banksemakin menurun.
Yang dimaksud dengan ”permasalahan likuiditasmendasar” antara lain adalah posisi arus kas yan
gsemakin memburuk sebagai akibat maturity mismat
chyang besar terutama pada skala waktu jangka pendek.
Pasal 14C
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan pelanggaran persyaratan FPJPS
adalah pelanggaran atas persyaratan Bank penerima
FPJPS dan persyaratan agunan FPJPS.
Ayat (2) …
- 10 -
Ayat (2)
Cukup jelas.
Angka 10
Pasal 16
Cukup jelas.
Angka 11
Pasal 17
Cukup jelas.
Angka 12
Pasal 19
Dihapus.
Angka 13
Pasal 21
Cukup jelas
Pasal II
Cukup jelas.
R TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5376DPbS
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT BANK NIAGA TbkINDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
NERACA31 DESEMBER 2006, 2005 DAN 2004(Dalamjutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
BALANCE SHEETS31 DECEMBER 2006, 2005 AND 2004
(Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
2006 2005 2004KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITYKEWAJIBAN LIABILITIESSimpanan nasabah Deposits fromcustomers- Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 86,815 49,495 263,165 Related parties -- Pihak ketiga 39,066,641 34,339,080 24,477,136 Third parties -Simpanan dari bank lain Deposits fromother banks- Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 1,728 576 8,349 Related parties -- Pihak ketiga 161,180 548,388 683,157 Third parties -Efek-efek yang dijual dengan janji Marketable securities sold under
dibeli kembali - - 464,225 repurchase agreementsKewajiban derivatif 64,806 19,602 6,808 Derivatives payableKewajiban akseptasi 595,050 709,462 440,284 Acceptance payableEfek-efek yang diterbitkan Marketable securities issued- Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa - - 464,250 Related parties -- Pihak ketiga - 50,000 200,000 Third parties -Pinjaman yang diterima 121,899 100,991 850,000 BorrowingsHutang pajak 101,867 88,747 19,332 Taxes payablePenyisihan kerugian atas Allowance for possible losses on
komitmen dan kontinjensi 7,953 5,652 5,193 commitments and contingenciesBeban yang masih harus dibayar Accruals and other
dan kewajiban lain-lain 563,152 508,753 392,655 liabilitiesObligasi subordinasi 894,086 975,418 - Subordinated bondsJumlah kewajiban 41,665,177 37,396,164 28,274,554 Total liabilitiesEKUITAS EQUITY
Share capital – authorised capitalModal sahambiasa – modal dasar 71,853,936 class A ordinary
71.853.936 lembar sahambiasa shares with par valuekelas A, dengan nilai nominal Rp 5,000 (full amount)Rp 5.000 (nilai penuh) per saham per share and 50,814,606,400dan 50.814.606.400 lembar class B ordinary shares withsahambiasa kelas B, dengan par value Rp 50 (full amount)nilai nominal Rp 50 (nilai penuh) per share. Issued andper saham. Modal ditempatkan dan fully paid 71,853,936
disetor penuh 71.853.936 class A ordinary shares andlembar sahambiasa kelas A dan 11,992,205,380 (2005:11.992.205.380 (2005: 11.810.487.394; 11,810,487,394; 2004:2004: 7.786.493.784) 7,786,493,784) class Bsahambiasa kelas B 958,880 949,794 748,594 ordinary shares
Tambahan modal disetor 1,779,488 1,666,733 547,954 Additional paid incapitalDana setoran modal 34,910 - - Capital paid in advanceSelisih penilaian kembali aktiva tetap 255,116 255,116 255,116 Fixed assets revaluation reserveSelisih transaksi perubahan ekuitas anak Difference in transaction of
perusahaan 844 844 1,163 equity changes in subsidiaryKeuntungan/(kerugian) yang belum Unrealised gains/(losses) on
direalisasi atas efek-efek dalam available for salekelompok tersedia untuk dijual 68,390 (118,797) (48,973) marketable securities
Cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas (11,306) - - Cash flow hedging fair value reserveSelisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan 228 35 - Cumulative translation adjustmentsCadangan umumdan wajib 215,900 215,900 83,842 General and statutory reserveSaldo laba Retained earnings
setelah eliminasi defisit sebesar after eliminating deficitRp 8.731.614 pada tanggal of Rp 8,731,61431 Juli 2003 melalui at 31 July 2003 throughkuasi-reorganisasi 1,484,645 996,488 775,305 quasi-reorganisation
Jumlah ekuitas 4,787,095 3,966,113 2,363,001 Total equityJUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 46,452,272 41,362,277 30,637,555 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Halaman –6/2 – Page
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT BANK NIAGA TbkINDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
LAPORAN LABA RUGIUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2006, 2005 DAN 2004(Dalamjutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF INCOMEFOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2006, 2005 AND 2004(Expressed in million Rupiah,
unless otherwise stated)
2006 2005 2004
PENGHASILAN DAN BEBANOPERASIONAL INCOME ANDEXPENSES FROM
OPERATIONPenghasilan bunga 5,039,352 3,442,989 2,340,755 Interest incomePenghasilan provisi dan komisi 244,083 229,541 129,711 Fees and commissions income
5,283,435 3,672,530 2,470,466
Beban bunga (3,079,434) (1,953,377) (1,112,403) Interest expenseBeban provisi dan komisi (8,744) (10,910) (8,014) Fees and commissions expense
(3,088,178) (1,964,287) (1,120,417)
Penghasilan bunga bersih 2,195,257 1,708,243 1,350,049 Net interest income
PENGHASILAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATINGINCOMEPenghasilan komisi dan jasa yang tidak Non-credit related fees and
berasal dari pemberian kredit 148,370 127,627 149,456 commissions incomeKeuntungan/(kerugian) yang belum Unrealised gains/(losses) from
direalisasi atas perubahan nilai wajar changes in fair value of tradingefek-efek untuk tujuan diperdagangkan 8,480 (696) (260) marketable securities
Keuntungan/(kerugian) penjualan Gains/(losses) fromsale ofefek-efek - bersih 278,406 (4,160) 159,260 marketable securities - net
Keuntungan transaksimata uang asing - bersih 81,431 86,139 60,647 Foreign exchange gains - net
Penghasilan jasa perbankan lainnya 161,175 161,240 138,992 Other banking services income677,862 370,150 508,095
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATINGEXPENSESBeban gaji dan tunjangan (559,794) (391,964) (346,827) Salaries and employe benefits expensesBeban umumdan administrasi (454,758) (429,303) (363,519) General and administrative expensesKerugian dari kontrak derivatif (85,528) (28,446) (6,307) Loss on derivatives contractBeban penyisihan kerugian Allowance for possible losses
atas aktiva produktif (405,254) (189,975) (300,742) on earning assets expenseBeban sewa gedung, penyusutan Building rental, depreciation
dan pemeliharaan gedung (170,746) (145,448) (110,306) and maintenance expensesBeban telekomunikasi dan Telecommunication and
teknologi informasi (174,409) (169,127) (117,073) information technology expenses
(1,850,489) (1,354,263) (1,244,774)
PENGHASILAN OPERASIONAL BERSIH 1,022,630 724,130 613,370 NET OPERATINGINCOME
Halaman – 6/3 – Page
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT BANK NIAGA TbkINDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
LAPORAN LABA RUGIUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2006, 2005 DAN 2004(Dalamjutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF INCOMEFOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2006, 2005 AND 2004(Expressed in million Rupiah,
unless otherwise stated)
2006 2005 2004
PENGHASILAN DAN BEBAN BUKAN NON OPERATINGINCOMEOPERASIONAL- BERSIH AND EXPENSES - NET
Keuntungan bersih dari pelepasan investasi Net income fromdisposal ofpada anak perusahaan luar negeri - - 150,249 investment in a foreign subsidiary
Lainnya (69,739) 16,343 (14,278) Others(69,739) 16,343 135,971
LABA SEBELUMPAJAK PENGHASILAN 952,891 740,473 749,341 INCOME BEFORE TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN (305,159) (193,552) (89,048) INCOME TAXEXPENSELABA BERSIH 647,732 546,921 660,293 NET INCOMELABA BERSIH PER SAHAM EARNINGS PER SHARE(dalamnilai penuh Rupiah (expressed in Rupiah full amountper saham) per share)- Dasar 54.06 60.07 84.35 Basic -- Dilusian 51.26 59.38 84.04 Diluted -
Halaman – 6/4 – Page
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. The
accompanying
notes
form
an integral
part
of these
PT BANK NIAGA TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2007, 2006 DAN 2005(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS31 DECEMBER 2007, 2006 AND 2005
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/Notes 2007 2006 2005
AKTIVA ASSETSKas 3 911,164 681,685 463,751 CashGiro pada Current accounts withBank Indonesia 2d,4 2,784,701 2,893,745 2,492,585 Bank Indonesia
Giro pada bank lain Current accounts with othersetelah dikurangi penyisihan banks net of allowance forkerugian sebesar Rp 1.686 pada possible losses of Rp 1,686tahun 2007 (2006: Rp 1.913; in 2007 (2006: Rp 1,913;2005: Rp 2.717) 2d,2j,5 169,751 198,978 268,960 2005: Rp 2,717)
Penempatan pada bank lain Placements with other banksdan Bank Indonesia and Bank Indonesiasetelah dikurangi penyisihan net of allowance for possiblekerugian sebesar Rp 9.074 pada losses of Rp 9,074 in 2007tahun 2007 (2006: Rp 8.152; (2006: Rp 8,152;2005: Rp 13.385) 2e,2j,6 3,383,155 2,017,223 2,449,628 2005: Rp 13,385)
Efek-efek Marketable securitiessetelah dikurangi penyisihan net of allowance for possiblekerugian sebesar Rp 2.556 losses of Rp 2,556 in 2007pada tahun 2007 (2006: Rp 3.177; (2006: Rp 3,177;2005: Rp 5.998) 2f,2j,7 4,695,111 6,108,879 4,932,800 2005: Rp 5,998)
Tagihan derivatif Derivatives receivablesetelah dikurangi penyisihan net of allowance for possiblekerugian sebesar Rp 268 pada losses of Rp 268 in 2007tahun 2007 (2006: Rp 43; (2006: Rp 43;2005: Rp 109) 2h,2j,8 34,851 4,239 10,809 2005: Rp 109)
Kredit yang diberikan Loanssetelah dikurangi penyisihan net of allowance for possiblekerugian sebesar Rp 1.071.074 losses of Rp 1,071,074 in 2007pada tahun 2007 (2006: Rp 692.666; (2006: Rp 692,666;2005: Rp 638.441) 2i,2j,9 2005: Rp 638,441)- Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 2v,32 11,380 45,892 60,476 Related parties -- Pihak ketiga 40,664,133 32,411,260 28,610,943 Third parties -
Tagihan akseptasi Acceptances receivablesetelah dikurangi penyisihan net of allowance for possiblekerugian sebesar Rp 9.442 losses of Rp 9,442 in 2007pada tahun 2007 (2006: Rp 3.050; (2006: Rp 3,050;2005: Rp 1.460) 2k,2j 589,296 616,098 686,523 2005: Rp 1,460)
Penyertaan Investmentssetelah dikurangi penyisihan net of allowance for possible
kerugian sebesar Rp 1.457 losses of Rp 1,457 in 2007pada tahun 2007 (2006: Rp 1.407; (2006: Rp 1,407;2005: Rp 38.283) 2j,2l,10 2005: Rp 38,283)- Penyertaan sementara - - 75,614 Temporary investments -- Penyertaan jangka panjang 40,622 25,311 14,589 Long term investments -
Aktiva tetap Fixed assetssetelah dikurangi akumulasi net of accumulated depreciationpenyusutan sebesar Rp 202.469 of Rp 202,469 in 2007pada tahun 2007 (2006: Rp 152.574; (2006: Rp 152,574;2005: Rp 112.129) 2m,11 444,415 462,239 440,499 2005: Rp 112,129)
Aktiva pajak tangguhan - bersih 2s,17c 142,236 62,493 38,953 Deferred tax assets - netAktiva lain-lain dan beban dibayar Other assets and prepaymentsdi muka setelah dikurangi net of allowancepenyisihan kerugian sebesar for possible losses ofRp 28.393 pada tahun 2007 Rp 28,393 in 2007(2006: Rp 6.572; (2006: Rp 6,572;2005: Rp 26.378) 2n,2j,12 1,014,761 1,016,304 1,033,731 2005: Rp 26,378)
JUMLAH AKTIVA 54,885,576 46,544,346 41,579,861 TOTAL ASSETSHalaman – 1/1 – Page
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak
consolidated financial statements.
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. The
accompanying
notes
form
an integral
part
of these
PT BANK NIAGA TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2007, 2006 DAN 2005(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS31 DECEMBER 2007, 2006 AND 2005
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/Notes 2007 2006 2005
KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITYKEWAJIBAN LIABILITIESSimpanan nasabah 2o,13 Deposits from customers- Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 2v,32 158,864 76,832 38,522 Related parties -- Pihak ketiga 45,000,415 39,066,660 34,339,080 Third parties -Simpanan dari bank lain 2o,14 Deposits from other banks- Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 2v,32 23,992 1,747 576 Related parties -- Pihak ketiga 1,838,234 161,161 548,388 Third parties -Kewajiban derivatif 2h,8 62,724 64,806 19,602 Derivatives payableKewajiban akseptasi 2k 582,158 595,050 709,462 Acceptances payableEfek-efek yang diterbitkan 15 93,930 - 50,000 Marketable securities issuedPinjaman yang diterima 2p,16 238,085 213,263 305,040 BorrowingsHutang pajak 2s,17a 49,006 102,183 91,853 Taxes payablePenyisihan kerugian atas Allowance for possible losses onkomitmen dan kontinjensi 2j 11,464 7,953 5,652 commitments and contingencies
Beban yang masih harus dibayar Accruals and otherdan kewajiban lain-lain 18 686,335 568,615 526,708 liabilities
Obligasi subordinasi 2p,19 933,580 894,086 975,418 Subordinated bondsJumlah kewajiban 49,678,787 41,752,356 37,610,301 Total liabilitiesHAK MINORITAS 33 3,391 4,895 3,447 MINORITY INTERESTEKUITAS EQUITYModal saham biasa – modal dasar Share capital – authorised capital71.853.936 lembar saham biasa 71,853,936 class A ordinarykelas A, dengan nilai nominal shares with par valueRp 5.000 (nilai penuh) per saham Rp 5,000 (full amount)dan 50.814.606.400 lembar saham per share and 50,814,606,400biasa kelas B, dengan nilai class B ordinary shares withnominal Rp 50 (nilai penuh) par value Rp 50 (full amount)per saham. Modal ditempatkan per share. Issued anddan disetor penuh 71.853.936 fully paid 71,853,936 class Alembar saham biasa kelas A ordinary shares anddan 12.250.748.722 12,250,748,722(2006: 11.992.205.380; (2006: 11,992,205,380;2005: 11.810.487.394) 2005: 11,810,487,394)saham biasa kelas B 20 971,807 958,880 949,794 class B ordinary shares
Tambahan modal disetor 20 1,810,548 1,712,120 1,666,733 Additional paid in capitalDana setoran modal 20,29 17,325 34,910 - Capital paid in advanceCadangan kompensasi berbasis Share-based compensation
saham 29 85,093 67,368 - reserveSelisih penilaian kembali aktiva tetap 2m,11 255,116 255,116 255,116 Fixed assets revaluation reserveSelisih transaksi perubahan ekuitas Difference in transaction ofperusahaan asosiasi 10b 844 844 844 equity changes in associates
(Kerugian)/keuntungan yang belum Unrealised (losses)/gains ondirealisasi atas efek-efek dalam available for salekelompok tersedia untuk dijual 2f (2,690) 68,390 (118,797) marketable securities
Cadangan lindung nilai arus kas 2h,8 (6,736) (11,306) - Cash flow hedging reserveSelisih kurs karena penjabaran Cumulative translationlaporan keuangan 2c 15 228 35 adjustments
Cadangan umum dan wajib 21 215,900 215,900 215,900 General and statutory reserveSaldo laba Retained earningssetelah eliminasi defisit sebesar after eliminating deficit ofRp 8.731.614 pada tanggal 31 Juli 2003 Rp 8,731,614 at 31 July 2003melalui kuasi-reorganisasi 1,856,176 1,484,645 996,488 through quasi-reorganisation
Jumlah ekuitas 5,203,398 4,787,095 3,966,113 Total equityJUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 54,885,576 46,544,346 41,579,861TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Halaman – 1/2 – Page
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak
consolidated financial statements.
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. The
accompanying
notes
form
an integral
part
PT BANK NIAGA TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2007, 2006 DAN 2005(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOMEFOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2007, 2006 AND 2005(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/Notes 2007 2006 2005
PENGHASILAN DAN BEBAN INCOME AND EXPENSESOPERASIONAL FROM OPERATION
Penghasilan bunga 2q,22 4,755,895 5,077,600 3,483,783 Interest incomePenghasilan provisi dan komisi 2r 297,570 244,083 229,541 Fees and commission income
5,053,465 5,321,683 3,713,324
Beban bunga 2q,23 (2,591,075) (3,100,767) (1,976,122) Interest expenseBeban provisi dan komisi 2r (15,613) (8,744) (10,910) Fees and commission expense
(2,606,688) (3,109,511) (1,987,032)
Penghasilan bunga bersih 2,446,777 2,212,172 1,726,292 Net interest income
PENGHASILAN OPERASIONALLAINNYA OTHER OPERATING INCOME
Penghasilan komisi dan jasa yang Non-credit related fees andtidak berasal dari pemberian kredit 2r 196,576 148,370 127,627 commissions income
Keuntungan/(kerugian) dari Gains/(losses) onkontrak derivatif 2h 35,497 (85,528) (28,446) derivative contracts
Keuntungan/(kerugian) penjualan Gains/(losses) from sale ofefek-efek - bersih 2f 154,037 282,864 (17,305) marketable securities - net
Keuntungan transaksimata uang asing - bersih 2c 109,378 81,534 85,989 Foreign exchange gains - net
Penghasilan jasa perbankan lainnya 2r,24 183,431 161,175 161,240 Other banking services incomeLainnya - bersih 4,497 9,786 35,979 Others - net
683,416 598,201 365,084
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATINGEXPENSES
Gaji dan tunjangan 25 (656,366) (571,189) (401,266) Salaries and employee benefitsUmum dan administrasi 26 (531,654) (462,576) (444,587) General and administrative(Kerugian)/keuntungan yang belum Unrealised (losses)/gains fromdirealisasi atas perubahan nilai wajar changes in fair valuesefek-efek untuk of trading marketabletujuan diperdagangkan 2f (4,946) 8,338 (696) securities
Penyisihan kerugian atas Allowance for possible lossesaktiva produktif 2j (578,402) (408,645) (201,462) on earning assets
Sewa gedung, penyusutan dan Building rental, depreciation andpemeliharaan gedung 2m (187,215) (172,433) (146,472) maintenance
Telekomunikasi dan Telecommunication andteknologi informasi (179,196) (175,926) (170,272) information technology
(2,137,779) (1,782,431) (1,364,755)
PENGHASILAN OPERASIONALBERSIH 992,414 1,027,942 726,621 NET OPERATING INCOME
Halaman – 2/1 – Page
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak
of these consolidated financial statements.
1 bulan/month months 3-months 1–5
PT BANK CIMB NIAGA TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
58. RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan) 58. LIQUIDITY RISK (continued)
Nilai tercatat/
Carrying value
Tidak
mempunyai
kontrak jatuh
tempo/
No contractual
maturity
Kurang dari/
Less than
2010
tahun/years
Lebih dari/
More than
5 tahun/years
ASET ASSETS
Kas 2,515,903 - 2,515,903 - - - - Cash
Giro pada Current accounts with
Bank Indonesia 8,714,923 - 8,714,923 - - - - Bank Indonesia
Giro pada bank Current accounts with
lain - bruto 659,694 - 659,694 - - - - other banks - gross
Penempatan pada bank Placements with
lain dan Bank Indonesia other banks and
- bruto 11,029,228 - 7,223,557 3,805,671 - - - Bank Indonesia - gross
Efek-efek - bruto 6,072,323 - 241,985 397,650 4,957,935 423,753 51,000 Marketable securities- grossObligasi Pemerintah 6,640,036 - - - 372,353 2,467,983 3,799,700 Government Bonds
Tagihan derivatif - bruto 178,840 - 699 3,834 138,678 23,090 12,539 Derivatives receivable - grossKredit yang diberikan -bruto 103,621,924 - 8,216,658 9,348,013 19,538,608 41,120,661 25,397,984 Loans - gross
Piutang pembiayaan Consumer financing
konsumen - bruto 1,172,655 - 2,598 6,209 100,261 1,063,587 - receivable - gross
Piutang sewa pembiayaan Financing lease
-bruto 6,907 - 1,473 358 3,702 1,374 - receivable - gross
Tagihan anjak piutang - bruto 9,399 - - - 9,399 - - Factoring receivable -grossAcceptances receivable
Tagihan akseptasi - bruto 1,388,518 - 334,655 626,361 424,150 3,352 - - gross
Penyertaan - bruto 112,025 112,025 - - - - - Investments - gross
Aset tetap setelah Fixed assets net of
dikurangi akumulasi accumulated
penyusutan 1,191,857 1,191,857 - - - - - depreciation
Aset pajak tangguhan - bersih 746,741 746,741 - - - - - Deferred tax assets - net
Aset yang diambil alih -bruto 120,463 120,463 - - - - - Foreclosed assets - gross
Uang muka pajak 484,400 484,400 - - - - - Prepaid taxes
Pendapatan yang masih
harus diterima 856,908 - 856,908 - - - - Accrued income
Biaya dibayar dimuka 1,257,829 1,257,829 - - - - - Prepaid expenses
Aset lain-lain - bruto 704,161 704,161 - - - - - Other assets – gross
147,484,734 4,617,476 28,769,053 14,188,096 25,545,086 45,103,800 29,261,223
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (3,831,882) impairment losses
Jumlah 143,652,852 Total
KEWAJIBAN LIABILITIES
Kewajiban segera 574,984 - 574,984 - - - - Obligation due immediatelySimpanan dari nasabah 117,833,233 51,352,933 41,853,192 15,952,054 7,596,226 1,018,258 60,570 Deposits from customers
Simpanan dari bank lain 1,199,979 501,335 485,903 174,232 35,644 2,865 - Deposits from other bank
Kewajiban derivatif 103,109 - 3,057 4,361 47,648 31,526 16,517 Derivatives payable
Kewajiban akseptasi 1,327,556 - 291,441 612,626 420,137 3,352 - Acceptances payable
Pinjaman yang diterima 1,688,200 - 250,108 36,543 294,393 701,377 405,779 Borrowings
Hutang pajak 387,635 - 160,171 227,464 - - - Taxes payable
Estimated losses
Estimasi kerugian atas on commitments
komitmen dan kontinjensi 104,025 104,025 - - - - - and contingencies
Beban yang masih harus
dibayar dan kewajiban Accruals and
lain-lain 1,888,011 136,442 292,264 - 1,120,516 - 338,789 other liabilities
Pinjaman subordinasi 4,705,620 - - - - - 4,705,620 Subordinated loan
129,812,352 52,094,735 43,911,120 17,007,280 9,514,564 1,757,378 5,527,275
Perbedaan jatuh tempo 17,672,382 (47,474,259) (15,142,067) (2,819,184 ) 16,030,522 43,346,422 23,733,948 Maturity gap
Posisi neto setelah Net position, net of
cadangan kerugian allowance for
penurunan nilai 13,840,500 impairment losses
Halaman – 5/183 – Page
CIMB Niaga Annual Report 2010 627
1 bulan/month months months 1–5
PT BANK CIMB NIAGA TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
58. RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan) 58. LIQUIDITY RISK (continued)
Nilai tercatat/
Carrying value
Tidak
mempunyai
kontrak jatuh
tempo/
No contractual
maturity
Kurang dari/
Less than
2009
Tahun/years
Lebih dari/
More than
5 tahun/years
ASET ASSETS
Kas 2,758,596 - 2,758,596 - - - - Cash
Giro pada Current accounts with
Bank Indonesia 3,898,110 - 3,898,110 - - - - Bank Indonesia
Giro pada bank Current accounts with
lain - bruto 1,269,224 - 1,269,224 - - - - other banks - gross
Penempatan pada bank Placements with
lain dan Bank Indonesia other banks and
- bruto 2,162,120 - 2,162,120 - - - - Bank Indonesia - gross
Efek-efek - bruto 3,827,334 - 485,226 1,239,058 637,162 1,437,888 28,000 Marketable securities- grossObligasi Pemerintah 6,613,378 - - 83,101 - 2,702,314 3,827,963 Government Bonds
Tagihan derivatif - bruto 300,330 - 2,929 302 40,830 256,269 - Derivatives receivable - grossKredit yang diberikan -bruto 82,833,022 - 12,104,879 9,163,935 20,566,576 22,646,948 18,350,684 Loans - gross
Piutang pembiayaan Consumer financing
konsumen - bruto 403,838 - 143 5,828 63,355 334,512 - receivable - gross
Piutang sewa pembiayaan Financing lease
-bruto 55,606 - 2,066 2,677 25,192 25,671 - receivable - gross
Tagihan anjak piutang - bruto 61,044 - - 156 60,888 - - Factoring receivable -grossAcceptances receivable
Tagihan akseptasi - bruto 1,234,474 - 321,558 249,438 661,483 1,995 - - gross
Penyertaan - bruto 84,641 84,641 - - - - - Investments - gross
Aset tetap setelah Fixed assets net of
dikurangi akumulasi accumulated
penyusutan 1,258,532 1,258,532 - - - - - depreciation
Aset pajak tangguhan - bersih 616,655 616,655 - - - - - Deferred tax assets - net
Aset yang diambil alih -bruto 1,053,300 1,053,300 - - - - - Foreclosed assets - gross
Uang muka pajak 752 752 - - - - - Prepaid taxes
Pendapatan yang masih harus
diterima 845,418 - 845,418 - - - - Accrued income
Biaya dibayar dimuka 905,364 905,364 - - - - - Prepaid expenses
Aset lain-lain - bruto 794,096 794,096 - - - - - Other assets - gross
110,975,834 4,713,340 23,850,269 10,744,495 22,055,486 27,405,597 22,206,647
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (3,871,560) impirment losses
Jumlah 107,104,274 Total
KEWAJIBAN LIABILITIES
Kewajiban segera 360,295 - 360,295 - - - - Obligation due immediatelySimpanan dari nasabah 86,248,005 39,388,133 33,868,285 7,515,762 4,103,607 1,372,218 - Deposits from customers
Simpanan dari bank lain 1,781,667 984,129 797,538 - - - - Deposits from other banks
Kewajiban derivatif 109,574 - 3,267 278 27,709 78,320 - Derivatives payable
Kewajiban akseptasi 1,203,012 - 262,983 279,390 658,644 1,995 - Acceptances payable
Pinjaman yang diterima 981,184 - 58,124 10,000 52,929 860,131 - Borrowings
Hutang pajak 441,430 - 217,049 224,381 - - - Taxes payable
Estimated losses
Estimasi kerugian atas on commitments
komitmen dan kontinjensi 84,139 84,139 - - - - - and contingencies
Beban yang masih harus
dibayar dan kewajiban Accruals and
lain-lain 1,816,003 - 1,102,360 - 404,327 - 309,316 other liabilities
Pinjaman subordinasi 2,802,593 - - - 3,768 - 2,798,825 Subordinated loan
95,827,902 40,456,401 36,669,901 8,029,811 5,250,984 2,312,664 3,108,141
Perbedaan jatuh tempo 15,147,932 (35,743,061) (12,819,632) 2,714,684 16,804,502 25,092,933 19,098,506 Maturity gap
Posisi neto setelah Net position, net of
cadangan kerugian allowance for
penurunan nilai 11,276,372 impairment losses
Halaman – 5/184 – Page
628 CIMB Niaga Laporan Tahunan 2010
1 bulan/month months months 1-5
PT BANK CIMB NIAGA TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
58. RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan) 58. LIQUIDITY RISK (continued)
Nilai tercatat/
Carrying value
Tidak
mempunyai
kontrak jatuh
tempo/
No contractual
maturity
Kurang dari/
Less than
2008
tahun/years
Lebih dari/
More than
5 tahun/years
ASET ASSETS
Kas 2,766,684 - 2,766,684 - - - - Cash
Giro pada Current accounts with
Bank Indonesia 2,996,213 - 2,996,213 - - - - Bank Indonesia
Giro pada bank Current accounts with
lain - bruto 3,092,344 - 3,092,344 - - - - other banks - gross
Penempatan pada bank Placements with
lain dan Bank Indonesia other banks and
- bruto 1,954,436 - 1,954,436 - - - - Bank Indonesia - gross
Efek-efek - bruto 4,426,955 - 2,225,403 40,579 67,434 2,020,539 73,000 Marketable securities- grossObligasi Pemerintah 8,263,340 - - - 11,401 3,598,054 4,653,885 Government Bonds
Tagihan derivatif - bruto 1,177,743 - 113,633 87,679 243,541 732,890 - Derivatives receivable - grossKredit yang diberikan -bruto 74,405,569 - 22,015,908 4,845,111 14,226,130 19,997,981 13,320,439 Loans - gross
Piutang pembiayaan Consumer financing
konsumen - bruto 457,584 - 694 10,820 59,483 386,587 - receivable - gross
Piutang sewa pembiayaan Financing lease
-bruto 160,558 - 54 42 180 160,282 - receivable - gross
Tagihan anjak piutang- bruto 120,999 - - 474 120,525 - - Factoring receivable -grossAcceptances receivable
Tagihan akseptasi - bruto 817,131 - 280,314 322,340 214,477 - - - gross
Penyertaan - bruto 69,552 69,552 - - - - - Investments - gross
Aset tetap setelah Fixed assets net of
dikurangi akumulasi accumulated
penyusutan 1,183,110 1,183,110 - - - - - depreciation
Aset pajak tangguhan - bersih 613,125 613,125 - - - - - Deferred tax assets - net
Aset yang diambil alih -bruto 1,037,299 1,037,299 - - - - - Foreclosed assets - gross
Uang muka pajak 1,176 1,176 - - - - - Prepaid taxes
Pendapatan yang masih harus
diterima 872,036 - 872,036 - - - - Accrued income
Biaya dibayar dimuka 679,464 679,464 - - - - - Prepaid expenses
Aset lain-lain - bruto 652,740 636,779 - - - - 15,961 Other assets - gross
105,748,058 4,220,505 36,317,719 5,307,045 14,943,171 26,896,333 18,063,285
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (2,550,484) impairment losses
u
m
l
a
h
1
0
3
,
1
9
7
,
5
7
4
T
o
t
a
l
E
W
A
J
I
B
A
N
LIABILITIES
Kewajiban segera 202,460 - 202,460 - - - - Obligation due immediatelySimpanan dari nasabah 84,051,174 36,139,650 35,011,760 8,292,154 3,324,759 1,282,851 - Deposits from customers
Simpanan dari bank lain 1,263,277 282,135 962,317 2,644 15,513 668 - Deposits from other banks
Efek yang dijual dengan janji Securities sold under
dibeli kembali 199,567 - 199,567 - - - - repurchase agreement
Kewajiban derivatif 1,103,102 - 97,045 143,338 367,480 495,239 - Derivatives payable
Kewajiban akseptasi 767,818 - 265,672 315,970 186,176 - - Acceptances payable
Pinjaman yang diterima 858,605 - 59,500 30,419 104,119 664,567 - Borrowings
Hutang pajak 258,369 - 177,266 81,103 - - - Taxes payable
Estimated losses
Estimasi kerugian atas on commitments
komitmen dan kontinjensi 103,866 103,866 - - - - - and contingencies
Beban yang masih harus
dibayar dan kewajiban Accruals and
lain-lain 1,769,348 623,530 750,522 74,816 70,443 - 250,037 other liabilities
Pinjaman subordinasi 3,258,760 - - - 2,480 1,089,302 2,166,978 Subordinated loan
93,836,346 37,149,181 37,726,109 8,940,444 4,070,970 3,532,627 2,417,015
Perbedaan jatuh tempo 11,911,712 (32,928,676) (1,408,390 ) (3,633,399 ) 10,872,201 23,363,706 15,646,270 Maturity gap
Posisi neto setelah Net position, net of
cadangan kerugian allowance for
penurunan nilai 9,361,228 impairment losses
Halaman – 5/185 – Page
CIMB Niaga Annual Report 2010
629
PT CIMB NIAGA AUTO FINANCE
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOMEFOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes 2012 2011 2010
2e,2f,2n,2q
PENDAPATAN 20,24 981,306,041,891 586,219,605,883 277,697,273,701 INCOME
BEBAN EXPENSES
Beban bunga dan keuangan 2m,21,24 (366,023,879,013) (132,473,701,633) (43,939,462,697) Interest and finance expenses
Beban umum dan General and
administrasi 2m,22,24 (178,608,443,075) (138,936,726,458) (63,390,358,124) administrative expenses
Beban gaji dan tunjangan 2m,23 (145,558,169,072) (87,020,638,374) (36,331,688,725) Salary and allowance expenses
Kerugian atas Loss on interest
swap suku bunga (1,995,546,158) (4,303,298,176) - rate swaps
Penambahan/(pemulihan) Addition/(reversal) of
Penyisihan kerugian allowance for
penurunan nilai: impairment losses:
- Pembiayaan konsumen 2c,2e,5 (43,326,029,202) 658,110,443 (22,041,065,896) Consumer financing -
- Sewa pembiayaan 2c,2f,6 (4,847,383,690) (582,329,207) 597,689,223 Financing leases -
- Aset yang diambil alih 2j (1,963,805,198) (1,067,622,544) (579,767,266) Repossessed assets -
Penghapusan pembiayaan
konsumen dan sewa Consumer financing and
pembiayaan (43,024,164,105) (15,629,960,521) (3,330,156,164) financing leases written-off
Kerugian penjualan aset Loss on sale of
yang diambil alih (15,481,163,665) (6,667,133,310 ) (567,411,354 ) repossessed assets
Jumlah beban (800,828,583,178) (386,023,299,780 ) (169,582,221,003 ) Total expenses
LABA SEBELUM
PAJAK PENGHASILAN 180,477,458,713 200,196,306,103 108,115,052,698 PROFIT BEFORE TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2o,15c (51,560,578,906) (59,006,046,539 ) (33,754,608,804 ) INCOME TAX EXPENSES
LABA BERSIH 128,916,879,807 141,190,259,564 74,360,443,894 NET INCOME
Other comprehensive
Pendapatan/(rugi) komprehensif lain: income/(loss)
Lindung nilai arus kas 2,324,567,747 - - Cash flow hedges
Pajak penghasilan terkait (581,141,937) - - Related income tax
1,743,425,810 - -
JUMLAH PENDAPATAN TOTAL COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF 130,660,305,617 141,190,259,564 74,360,443,894 INCOME
LABA BERSIH PER BASIC EARNINGS
SAHAM DASAR 2p,19 37,732 70,595 39,137 PER SHARE
tidak terpisahkan dari laporan keuangan. The
accompanying
notes
form
an
integral
part
90
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang
Lampiran – 2 – Schedule
2012 ANNUAL REPORT • CIMB Niaga Auto Finance
of these financial statements.