lampiran iku- i surat edaran jaksa agung muda … kejati-kejari... · surat edaran jaksa agung muda...

172
LAMPIRAN IKU- I SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019 INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN TINGGI TAHUN 2015–2019 KEPALA KEJAKSAAN TINGGI …….* SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN Meningkatnya pengembalian kerugian keuangan negara melalui jalur pidana dan perdata di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi .……*. Persentase pengembalian kerugian keuangan negara melalui jalur pidana dan perdata di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi ….…*. FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA: Jumlah penerimaan kas negara dari pengembalian kerugian negara (UP atau Denda atau perampasan barang bukti aset hasil tindak pidana) dari jalur pidana dan perdata dibagi jumlah kerugian negara yang ditimbulkan dari kasus pidana dan perdata x 100%. Rumus: *) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk kerugian negara yang disetor sebagai PNBP Kejaksaan dalam akun Uang Pengganti, denda, dan perampasan aset hasil tindak pidana dalam perkara Jumlah penerimaan negara dalam eksekusi*) Jumlah kerugian negara dalam Putusan inkracht *) X 100%

Upload: others

Post on 15-Nov-2019

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAMPIRAN IKU- I SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN TINGGI TAHUN 2015–2019

KEPALA KEJAKSAAN TINGGI …….*

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya pengembalian kerugian keuangan negara melalui jalur pidana dan perdata di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi .……*.

Persentase pengembalian kerugian keuangan negara melalui jalur pidana dan perdata di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA:

Jumlah penerimaan kas negara dari pengembalian kerugian negara (UP atau Denda atau perampasan barang bukti aset hasil tindak pidana) dari jalur pidana dan perdata dibagi jumlah kerugian negara yang ditimbulkan dari kasus pidana dan perdata x 100%. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk kerugian negara yang disetor sebagai PNBP

Kejaksaan dalam akun Uang Pengganti, denda, dan perampasan aset hasil tindak pidana dalam perkara

Jumlah penerimaan negara dalam eksekusi*)

Jumlah kerugian negara dalam Putusan inkracht *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

tindak pidana korupsi, denda dan perampasan aset hasil tindak pidana dalam perkara TPPU, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai serta putusan gugatan perdata karena tersangka atau terdakwa meninggal dunia padahal secara pasti telah timbul kerugian keuangan negara.

2) Data di Kejaksaan Tinggi ditambah data di kejaksaan negeri di wilayah hukum kejaksaan tinggi

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Persentase pemulihan dan penyelamatan aset negara di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah kerugian negara yang dapat di selamatkan dan yang dipulihkan dari jalur pidana dan perdata dibagi jumlah potensi kerugian negara yang ditimbulkan dari kasus pidana dan perdata x 100 %. Rumus: *) pada tahun berjalan Catatan:

Jumlah Kerugian Negara yang diselamatkan *)

Jumlah potensi kerugian negara yang timbul *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

1) Untuk kerugian negara yang tidak disetor sebagai PNBP Kejaksaan akan tetapi diserahkan langsung kepada pemerintah pusat/daerah dan BUMN/BUMD sesuai putusan pidana atau perdata inkracht baik berupa uang atau aset; atau

2) Kerugian Negara yang diselamatkan dari pelaksanaan non litigasi bidang Datun baik berupa uang atau aset.

3) Data di Kejaksaan Tinggi ditambah data di kejaksaan negeri di wilayah hukum kejaksaan tinggi

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Terwujudnya penegakan hukum yang berorientasi pada kepastian hukum, keadilan dan bermanfaat bagi masyarakat dan pencari keadilan di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi ….…*.

Persentase terbuktinya perkara Tindak Pidana Umum dan Tindak Pidana Khusus berdasarkan putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap (in

kracht van gewisjde zaak) dan adanya kesepakatan antar instansi yang terkait dalam penyelesaian penanganan perkara (conviction rate) di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) yang mempunyai kekuatan hukum tetap perkara Tindak Pidana Umum dan Tindak Pidana Khusus yang diputus menang + jumlah kesepakatan penyelesaian penanganan perkara dengan instansi terkait dibagi dengan seluruh jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) perkara Tindak Pidana Umum dan Tindak Pidana Khusus + jumlah perkara yang ditangani di luar jalur pengadilan x 100%.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

1. Rumus Penyelesaian melalui Jalur Pengadilan: *) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk mengetahui ratio putusan pengadilan yang

menghukum dan membebaskan terdakwa (conviction rate) 2) Data di Kejaksaan Tinggi ditambah data di kejaksaan

negeri di wilayah hukum kejaksaan tinggi 2. Rumus Penyelesaian Perkara Pidana Anak melalui Diversi

(tidak menggunakan penerapan hukum pidana): *) pada tahun berjalan **) Diversi baik ditingkat di kepolisian, kejaksaan maupun pengadilan. Catatan: 1) Untuk mengetahui ratio perkara anak yang diselesaikan

secara diversi. 2) Data di Kejaksaan Tinggi ditambah data di kejaksaan

negeri di wilayah hukum kejaksaan tinggi

Jumlah Putusan Menghukum perkara Pidum dan Pidsus yang inkracht*)

Jumlah Putusan perkara Pidum dan Pidsus yang inkracht*)

X 100%

Jumlah Penetapan Diversi *) **)

Jumlah Perkara Pidana Anak*)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

TIPE PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Persentase putusan Pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) yang berhasil dilaksanakan oleh Jaksa (executable) di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) yang berhasil dieksekusi dibagi jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) x 100% Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk seluruh perkara pidana baik tindak pidana umum

maupun tindak pidana khusus; 2) Untuk seluruh putusan baik yang menghukum maupun

yang membebaskan terdakwa. 3) Data di Kejaksaan Tinggi ditambah data di kejaksaan

negeri di wilayah hukum kejaksaan tinggi

Jumlah Eksekusi *)

Jumlah Putusan Inkracht *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan

Meningkatnya keberhasilan penyelesaian perkara Perdata dan Tata Usaha Negara di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi ….…*

Persentase kemenangan bidang Perdata dan Tata Usaha Negara melalui jalur litigasi di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi ….…*.

FORMULASI INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) Perdata dan Tata Usaha Negara yang dimenangkan oleh pemerintah dibagi jumlah putusan pengadilan (in kracht van

gewisjde zaak) Perdata dan Tata Usaha Negara x 100%.

Rumus

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk perkara Perdata dan TUN baik pihak kejaksaan

selaku tergugat atau penggugat, termohon atau pemohon; 2) Data di Kejaksaan Tinggi ditambah data di kejaksaan

negeri di wilayah hukum kejaksaan tinggi TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun)

Jumlah Putusan Inkracht yang menang *)

Jumlah seluruh Putusan Inkracht baik kalah atau menang *) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Persentase keberhasilan penyelesaian perkara bidang Perdata dan Tata Usaha Negara melalui jalur non litigasi di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi ….…*.

FORMULASI INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah perkara bidang Perdata dan Tata Usaha Negara yang berhasil diselesaikan melalui jalur non litigasi dibagi jumlah perkara bidang Perdata dan Tata Usaha Negara yang ditangani x 100% Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Non Litigasi meliputi mediasi dan arbitrasi atau bentuk

penyelesaian lainnya. 2) Data di Kejaksaan Tinggi ditambah data di kejaksaan

negeri di wilayah hukum kejaksaan tinggi

TIPE PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun)

Jumlah Perkara Perdata dan TUN selesai melalui non litigasi *)

Jumlah Perkara Perdata dan TUN yang ditangani*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Meningkatnya kualitas pelayanan hukum dan transparansi kepada masyarakat di Kejaksaan Tinggi ….…*.

Indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan hukum yang dilakukan Kejaksaan Tinggi …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil survei kepuasan masyarakat yang penerima layanan kejaksaan tinggi termasuk pencari keadilan yang dilakukan oleh internal atau eksternal atas pelayanan hukum di Kejaksaan Tinggi …….*.

TIPE PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan, Laporan Hasil Survei

Terwujudnya Reformasi Birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik di instansi Kejaksaan Tinggi ….*.

Indeks Reformasi Birokrasi. FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil nilai evaluasi Reformasi Birokrasi yang di lakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun)

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan,

Indeks Integritas Aparatur Sipil Negara.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah pegawai yang dikenai hukum disipilin dan dijatuhi hukum pidana dibagi jumlah seluruh pegawai x 100%.

Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: Jumlah pegawai kejati ditambah seluruh pegawai di kejari pada wilayah hukum kejaksaan tinggi.

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan, hasil inspeksi dan pemeriksaan pengawasan.

Jumlah pegawai hukuman disiplin dan/atau pidana *)

Jumlah pegawai*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Kejaksaan Republik Indonesia.

TIPE PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Nilai Akuntabilitas Kinerja. FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja yang dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi.

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun)

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

LAMPIRAN IKU-II SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN TINGGI TAHUN 2015–2019

ASISTEN PEMBINAAN KEJAKSAAN TINGGI …….*

1. NAMA ORGANISASI : ASISTEN PEMBINAAN

2. TUGAS : Melaksanakan pembinaan atas manajemen, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

prasarana dan sarana, perpustakaan, pengelolaan pegawai, keuangan dan piutang negara,

perlengkapan dan pengelolaan atas barang milik negara yang menjadi tanggung jawabnya,

organisasi dan tatalaksana, pengelolaan data dan statistik kriminal, penerapan dan pengembangan

teknologi informasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaksanaan program reformasi birokrasi serta

memberikan dukungan pelayanan teknis dan administrasi bagi seluruh satuan kerja di

Lingkungan Kejaksaan Tinggi bersangkutan dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas.

3. FUNGSI : a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan berupa bimbingan, pembinaan

dan pengamanan teknis;

b. Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi serta pembinaan kerjasama seluruh satuan kerja di

bidang administrasi;

c. Penyiapan rencana dan koordinasi perumusan kebijakan dalam penyusunan rencana dan program

pembangunan prasarana dan sarana, pemantauan, penilaian serta pengendalian pelaksanaannya;

d. Pembinaan manajemen, organisasi tatalaksana, analisis jabatan, jabatan fungsional Jaksa,

urusan ketatausahaan, perpustakaan, dan pengelolaan keuangan, kepegawaian,

perlengkapan dan Barang Milik Negara yang menjadi tanggung jawabnya;

e. Pembinaan dan peningkatan kompetensi, disiplin dan integritas pegawai;

f. Pembinaan terhadap pelaksanaan anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan pelaporan

keuangan, pendapatan dan piutang negara;

g. Pembinaan dan pengelolaan Barang Milik Negara, Barang Sitaan dan Barang Rampasan

Negara;

h. Pelaksanaan pembinaan manajemen terhadap pengelolaan data dan statistik kriminal serta

penerapan dan pengembangan teknologi informasi di Lingkungan Kejaksaan Tinggi;

i. Pelaksanaan evaluasi dan penguatan program reformasi birokrasi di Lingkungan Kejaksaan

Tinggi.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya kualitas dan Integritas Sumber Daya Manusia (SDM) pada seluruh satuan kerja di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*.

Persentase Sumber Daya Manusia yang telah sesuai dengan standar kompetensi pada seluruh satuan kerja di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah Sumber Daya Manusia yang menduduki jabatan yang telah memenuhi standar kompetensi pada seluruh satuan kerja di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….* dibagi jumlah Sumber Daya Manusia yang menduduki jabatan x 100%. *) pada tahun berjalan

Jumlah Pejabat memenuhi standar kompetensi *)

Jumlah seluruh pegawai*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Catatan: 1) Standar kompetensi ditentukan dengan pejabat dimaksud

telah mengikuti diklat yang bersesuaian dengan tusi nya. Contoh Aspidsus maka yang bersangkutan telah mengkuti diklat teknis pidsus dan diklat PIM III, Kasi Pidsus yang bersangkutan telah mengkuti diklat teknis pidsus dan diklat PIM IV.

2) Jumlah Pegawai adalah jumlah pegawai di kejati ditambah jumlah pegawai di seluruh kejari dalam wilayah hukum kejati.

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pembinaan).

Indeks Integritas atau Persentase pegawai yang taat aturan pada seluruh satuan kerja di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*..

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah Sumber Daya Manusia yang tidak melanggar peraturan disiplin pegawai pada seluruh satuan kerja di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*. dibagi jumlah Sumber Daya Manusia seluruh satuan kerja di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….* x 100%. Rumus:

Jumlah seluruh Pegawai – jumlah pegawai dikenai hukuman disiplin *)

Jumlah seluruh Pegawai*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Pengenaan hukuman disiplin berdasakan keputusan

pejabat berwenang atas keputusan hukuman disiplin. 2) Jumlah Pegawai adalah jumlah pegawai di kejati ditambah

jumlah pegawai di seluruh kejari dalam wilayah hukum kejati.

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pembinaan).

Meningkatnya akuntabilitas keuangan dan kinerja sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang baik pada seluruh satuan kerja di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*..

Persentase satuan kerja yang pengelolaan keuangannya sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP).

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah satuan kerja yang pengelolaan keuangannya sudah sesuai Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP) dibagi jumlah satuan kerja pengelola keuangan x 100%. Berdasarkan hasil evaluasi Asisten Pengawasan. Rumus: *) pada tahun berjalan

Jumlah seluruh satker – jumlah satker belum sesuai SAP *)

Jumlah seluruh satker*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Catatan: 1) Jumlah satker yang pengelolaan keuangannya belum

sesuai dengan SAP didasarkan atas hasil inspeksi asisten pengawasan.

2) Jumlah satker termasuk kejari di wilayah hukum kejati.

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pembinaan).

Persentase satuan kerja yang nilai akuntabilitas kinerjanya baik.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah satuan kerja yang telah menerapkan SAKIP secara baik (telah menyusun PK, melakukan Monev PK secara berkala, menyusun LKj sesuai dengan PK) dibagi jumlah satuan kerja yang membuat LKj x 100%. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Standar Penilaian adalah standar penilaian yang telah

ditetapkan oleh Jamwas tentang pedoman evaluasi akuntabilitas kinerja Satker di lingkungan Kejaksaan RI

Jumlah seluruh LKj – jumlah LKj yang belum memenuhi standar penilaian *)

Jumlah seluruh satker yang membuat LKj *) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

yang telah mengacu pada permenpanrb tentang pedoman evaluasi akuntabilitas instansi pemerintah

2) Jumlah LKj yang memenuhi standar penilaian didasarkan atas hasil penilaian asisten pengawasan.

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pembinaan).

Meningkatnya kualitas pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada seluruh satuan kerja di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*.

Jumlah satuan kerja yang ditetapkan sebagai percontohan implementasi Reformasi Birokrasi (Unit Wilayah Bebas Korupsi (WBK) atau Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah satuan kerja yang telah ditetapkan sebagai percontohan implementasi Reformasi Birokrasi (unit WBK atau WBBM) oleh Kejaksaan Republik Indonesia dan telah aktif melakukan perbaikan dibagi jumlah seluruh satuan kerja di wilayah hukum kejaksaan tinggi.. Rumus:

*) pada tahun berjalan

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

Jumlah satuan kerja WBK/WBBM + Jumlah Satker melakukan perubahan *)

Jumlah seluruh satker *) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA:

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintahan Daerah, Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pembinaan).

Indeks kepuasan pelayanan internal.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil survei kepuasan pegawai kejaksaan Republik Indonesia yang dilakukan oleh internal atau eksternal atas pelayanan pada pegawai internal di Kejaksaan.

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pembinaan) serta laporan hasil survei

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Nilai Pengungkit Reformasi Birokrasi berdasarkan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB).

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Nilai hasil penilaian PMPRB atas pengungkit pada 8 (delapan) area perubahan program reformasi birokrasi.

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pembinaan)serta Laporan PMPRB dilingkungan Kejati

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

LAMPIRAN IKU-III SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN TINGGI TAHUN 2015–2019

ASISTEN INTELIJEN KEJAKSAAN TINGGI …….*

1. NAMA ORGANISASI : ASISTEN INTELIJEN

2. TUGAS : Melaksanakan tugas dan fungsi Kejaksaan dalam bidang intelijen di daerah hukumnya

3. FUNGSI : a. Penyiapan bahan perumusan rencana dan program kerja serta laporan pelaksanaannya;

b. Perencanaan, pengkajian, pelaksanaan, pengadministrasian, pengendalian, penilaian dan

pelaporan pelaksanaan kebijakan teknis, kegiatan intelijen, operasi intelijen, administrasi

intelijen, pengawalan dan pengamanan pemerintahan dan pembangunan proyek yang

bersifat strategis baik nasional maupun daerah di daerah hukumnya serta penerangan

hukum guna menghasilkan data dan informasi sebagai bahan masukan bagi pimpinan

untuk perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan;

c. Pelaksanaan pengendalian dan penilaian terhadap pelaksanaan kebijakan teknis, kegiatan

intelijen, operasi intelijen, administrasi intelijen, pengawalan dan pengamanan

pemerintahan dan pembangunan proyek yang bersifat strategis baik nasional maupun

daerah, serta penerangan hukum yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri dan Cabang

Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;

d. Perencanaan dan pelaksanaan pemetaan potensi ancaman, gangguan, hambatan dan

tantangan di bidang ideologi, politik dan pertahanan keamanan, sosial, budaya dan

kemasyarakatan, ekonomi dan keuangan serta pengamanan pembangunan strategis

berdasarkan data dan informasi yang berasal dari satuan kerja di lingkungan Asisten

Bidang Intelijen, Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;

e. Perencanaan, pelaksanaan, pengadministrasian, pelaksanaan pengendalian dan pelaporan

pemberian dukungan teknis secara intelijen kepada bidang lain di daerah hukumnya

berdasarkan prinsip koordinasi;

f. Perencanaan, pengelolaan, dan pemeliharaan peralatan intelijen;

g. Penyusunan, penyajian dan pendistribusian serta pengarsipan laporan berkala dan laporan

insidentil;

h. Penyusunan, penyajian dan pendistribusian perkiraan keadaan intelijen di bidang ideologi,

politik dan pertahanan keamanan, sosial, budaya dan kemasyarakatan, ekonomi dan

keuangan, serta pengamanan pembangunan strategis;

i. Pengadministrasian, pendistribusian dan pengarsipan produk intelijen baik yang berasal

dari satuan kerja di Lingkungan Asisten Bidang Intelijen maupun Kejaksaan Negeri dan

Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;

j. Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan serta pendistribusian hasil pelaksanaan rencana

kerja dan program kerja, kegiatan intelijen dan operasi intelijen serta administrasi intelijen

baik yang dilaksanakan oleh satuan kerja di Lingkungan Asisten Bidang Intelijen maupun

Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;

k. Pengelolaan bank data intelijen dan pengendalian penyelenggaraan administrasi intelijen

baik yang dilaksanakan oleh satuan kerja di Lingkungan Asisten Bidang Intelijen maupun

Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;

l. Penyiapan bahan analisa kebutuhan pengembangan sumber daya manusia intelijen dan

teknologi intelijen;

m. Perencanaan dan pelaksanaan koordinasi dan/atau kerja sama dengan pemerintah daerah,

Badan Usaha Milik Daerah, instansi, dan organisasi lainnya;

n. Pemberian bimbingan dan pembinaan teknis intelijen dan administrasi intelijen kepada

Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;

o. Pemeliharaan peralatan intelijen;

p. Penyiapan bahan evaluasi dan penilaian terhadap kinerja fungsional sandiman;

q. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Kepala Kejaksaan Tinggi

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya kualitas dukungan Intelijen terhadap pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang Kejaksaan di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*.

Persentase keberhasilan operasi Intelijen yustisial terhadap Ancaman Gangguan Hambatan Tantangan (AGHT) tertentu di bidang Pidana Khusus, Pidana Umum, Perdata dan Tata Usaha Negara di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah operasi intelijen yustisial di bidang Pidana Khusus, Pidana Umum, Perdata dan Tata Usaha Negara yang dinyatakan berhasil dibagi Jumlah operasi intelijen yustisial di bidang Pidana Khusus, Pidana Umum, Perdata dan Tata Usaha Negara di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….* x 100%. Rumus: *) pada tahun berjalan Catatan: 1) Operasi Intelijen di bidang pidana umum, pidana khusus,

perdata dan tata usaha negara 2) Kriteria operasi dinyatakan berhasil harus ditetapkan

berdasarkan laporan hasil operasi intelijen.

3) Data di Kejaksaan Tinggi ditambah data di kejaksaan

Jumlah operasi intelijen yang berhasil *)

Jumlah operasi intelijen yang dilaksanakan *) X 100%

negeri di wilayah hukum kejaksaan tinggi

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Intelijen)

Meningkatnya kualitas pelayanan hukum di bidang intelijen di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*

Persentase indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan hukum bidang intelijen di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil survei kepuasan masyarakat yang dilakukan Asisten intelijen serta hasil penelitian yang dilakukan oleh Penelitian dan Pengembangan (Litbang)

PENGHITUNGAN: Non Komulatif SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Intelijen), serta Laporan hasil survei.

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

LAMPIRAN IKU-IV SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN TINGGI TAHUN 2015–2019

ASISTEN TINDAK PIDANA UMUM KEJAKSAAN TINGGI …….*

1. NAMA ORGANISASI : ASISTEN TINDAK PIDANA UMUM

2. TUGAS : Melaksanakan dan mengendalikan penanganan perkara tahap prapenuntutan, pemeriksaan

tambahan, penuntutan, pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap, eksaminasi serta pengawasan terhadap pelaksanaan

pidana bersyarat, pidana pengawasan, pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan

pembebasan bersyarat dan kebijakan dan serta tindakan hukum lainnya

3. FUNGSI : a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja;

b. Analisis dan penyiapan pertimbangan hukum penanganan perkara tindak pidana umum;

c. Pelaksanaan dan pengendalian penanganan perkara tahap prapenuntutan, pemeriksaan

tambahan, penuntutan, pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap, eksaminasi serta pengawasan terhadap pelaksanaan

pidana bersyarat, pidana pengawasan, pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan

pembebasan bersyarat dan kebijakan dan serta tindakan hukum lainnya;

d. Penyiapan pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dalam penanganan perkara tindak pidana umum;

e. Pengelolaan dan penyajian data dan informasi;

f. Penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis penanganan perkara tindak pidana umum di

daerah hukumnya;

g. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan penanganan perkara tindak

pidana umum.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Terwujudnya penegakan hukum bidang pidana umum yang berorientasi pada kepastian hukum di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*.

Persentase terbuktinya perkara Tindak Pidana Umum berdasarkan putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewisjde

zaak) dan adanya kesepakatan atau konsensus antar instansi yang terkait dalam penyelesaian penanganan perkara Tindak Pidana Umum di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak)

perkara Tindak Pidana Umum + jumlah kesepakatan atau konsensus penyelesaian penanganan perkara dengan instansi terkait dibagi dengan seluruh jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) + jumlah perkara yang ditangani di luar jalur pengadilan x 100% 1. Rumus Penyelesaian melalui Jalur Pengadilan: *) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk mengetahui ratio putusan pengadilan yang

menghukum dan membebaskan terdakwa (conviction rate) 2) Data di Kejaksaan Tinggi ditambah data di kejaksaan

negeri di wilayah hukum kejaksaan tinggi

Jumlah putusan menghukum perkara Pidum yang inkracht*)

Jumlah seluruh putusan perkara pidum yang inkracht*)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

2. Rumus Penyelesaian Perkara Pidana Anak melalui Diversi (tidak menggunakan penerapan hukum pidana):

*) pada tahun berjalan **) Diversi baik ditingkat di kepolisian, kejaksaan maupun pengadilan. Catatan: 1) Untuk mengetahui ratio perkara anak yang diselesaikan

secara diversi. 2) Data di Kejaksaan Tinggi ditambah data di kejaksaan

negeri di wilayah hukum kejaksaan tinggi

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Umum).

Jumlah Penetapan Diversi *) **)

Jumlah Perkara Pidum dalam Tindak Pidana Anak*)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Persentase putusan Pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) yang berhasil dilaksanakan oleh Jaksa (executable) di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*..

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan (in kracht van gewisjde zaak) pengadilan yang berhasil dieksekusi dibagi jumlah putusan (in kracht van

gewisjde zaak) oleh pengadilan x 100%

Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk seluruh perkara pidana tindak pidana umum di

kejati ditambah di kejari pada wilayah hukum kejaksaan tinggi;

2) Untuk seluruh putusan baik yang menghukum maupun yang membebaskan terdakwa.

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Umum)

Jumlah Eksekusi *)

Jumlah seluruh Putusan Inkracht *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Persentase penyelesaian berkas perkara Tindak Pidana Umum sampai dengan berkas perkara dinyatakan lengkap (P21) di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*.

FORMULASI PENGKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah berkas perkara Tindak Pidana Umum yang dinyatakan lengkap (P21) dibagi jumlah berkas perkara pidana umum yang ditangani x 100% Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk seluruh perkara pidana tindak pidana umum; 2) Data di Kejaksaan Tinggi ditambah data di kejaksaan

negeri di wilayah hukum kejaksaan tinggi PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Umum)

Persentase berkas perkara Tindak Pidana Umum yang dinyatakan lengkap (P21) yang dilimpahkan pada proses Penuntutan atau tahap II di wilayah hukum Kejaksaan

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah berkas perkara Tindak Pidana Umum yang dinyatakan lengkap (P21) dan dilimpahkan ke proses Penuntutan atau tahap II dibagi jumlah berkas perkara yang dinyatakan lengkap (P21) x 100%

Jumlah P-21 *)

Jumlah seluruh berkas perkara yang diterima *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Tinggi …….*. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk seluruh perkara pidana tindak pidana umum; 2) Data di Kejaksaan Tinggi ditambah data di kejaksaan

negeri di wilayah hukum kejaksaan tinggi

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Umum)

Meningkatnya kualitas pelayanan hukum di bidang pidana umum di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*.

Persentase indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan hukum bidang pidana umum di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*..

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil inspeksi dan supervisi yang dilakukan oleh Asisten Pidana Umum serta hasil penelitian yang dilakukan oleh Penelitian dan Pengembangan (Litbang) PENGHITUNGAN: Non Komulatif

Jumlah P-16A *)

Jumlah P-21 *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Umum)

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

LAMPIRAN IKU-V SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN TINGGI TAHUN 2015–2019

ASISTEN TINDAK PIDANA KHUSUS KEJAKSAAN TINGGI …….*

NAMA ORGANISASI : ASISTEN TINDAK PIDANA KHUSUS

TUGAS : Melakukan pengelolaan laporan dan pengaduan masyarakat, penyelidikan, penyidikan,

pelacakan aset dan pengelolaan barang bukti, prapenuntutan, pemeriksaan tambahan,

praperadilan, penuntutan dan persidangan, perlawanan, upaya hukum, pelaksanaan

penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap,

pengawasan terhadap pelaksanaan pemidanaan bersyarat, putusan pidana pengawasan,

keputusan lepas bersyarat, dan eksaminasi dalam penanganan perkara tindak pidana khusus

di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi.

FUNGSI : a. Perumusan kebijakan di bidang tindak pidana khusus di Kejaksaan Tinggi;

b. Pelaksanaan penegakan hukum di bidang tindak pidana khusus di Kejaksaan Tinggi;

c. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang tindak pidana khusus di

Kejaksaan Tinggi;

d. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di dalam negeri maupun di

luar negeri di Kejaksaan Tinggi;

e. Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang tindak

pidana khusus di Kejaksaan Tinggi;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya pengembalian kerugian keuangan negara melalui jalur pidana khusus di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi .……*.

Persentase pengembalian kerugian keuangan negara melalui jalur pidana khusus di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA:

Jumlah penerimaan kas negara dari pengembalian kerugian negara (UP atau Denda atau perampasan barang bukti aset hasil tindak pidana) dari jalur pidana khusus dibagi jumlah kerugian negara yang ditimbulkan dari kasus pidana khusus x 100%. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk kerugian negara yang disetor sebagai PNBP

Kejaksaan dalam akun Uang Pengganti, denda, dan perampasan aset hasil tindak pidana dalam perkara tindak pidana korupsi, denda dan perampasan aset hasil tindak pidana dalam perkara TPPU, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai.

2) Data di Kejaksaan Tinggi ditambah data di kejaksaan negeri di wilayah hukum kejaksaan tinggi.

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun)

Jumlah penerimaan negara dalam eksekusi*)

Jumlah kerugian negara dalam Putusan inkracht *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Terwujudnya penegakan hukum bidang pidana khusus, yang berorientasi pada kepastian hukum di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*.

Persentase terbuktinya perkara Tindak Pidana Korupsi, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai berdasarkan putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewisjde

zaak) dan adanya kesepakatan atau konsensus antar instansi yang terkait dalam penyelesaian penanganan perkara tindak pidana khusus di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) perkara Tindak Pidana Khusus + jumlah kesepakatan atau konsensus penyelesaian penanganan perkara dengan instansi terkait dibagi dengan seluruh jumlah putusan inkracht + jumlah perkara yang ditangani di luar jalur pengadilan x 100%. Rumus: *) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk mengetahui ratio putusan pengadilan yang

menghukum dan membebaskan terdakwa (conviction rate) 2) Perkara tindak pidana khusus adalah perkara Tindak

Pidana Korupsi, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai.

3) Data di Kejaksaan Tinggi ditambah data di kejaksaan negeri di wilayah hukum kejaksaan tinggi.

TIPE PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

Jumlah Putusan Menghukum perkara Pidsus yang inkracht*)

Jumlah Putusan perkara Pidum dan Pidsus yang inkracht*)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Khusus)

Persentase putusan Pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) yang berhasil dilaksanakan oleh Jaksa (executable) di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) yang berhasil dieksekusi dibagi jumlah putusan pengadilan (in

kracht van gewisjde zaak) x 100% Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk seluruh putusan baik yang menghukum maupun

yang membebaskan terdakwa. 2) Perkara tindak pidana khusus adalah perkara Tindak

Pidana Korupsi, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai

3) Data di Kejaksaan Tinggi ditambah data di kejaksaan negeri di wilayah hukum kejaksaan tinggi

TIPE PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

Jumlah Eksekusi *)

Jumlah seluruh Putusan Inkracht *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Khusus)

Persentase penyelesaian berkas perkara Tindak Pidana Korupsi, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai sampai dengan berkas perkara dinyatakan lengkap (P21) di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah berkas perkara Tindak Pidana Khusus yang dinyatakan lengkap (P21) dibagi jumlah berkas perkara Tindak Pidana Khusus yang di tangani x 100% Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan:

1) Untuk seluruh putusan baik yang menghukum maupun

yang membebaskan terdakwa. 2) Perkara tindak pidana khusus adalah perkara Tindak

Pidana Korupsi, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai;

3) Data di Kejaksaan Tinggi ditambah data di kejaksaan negeri di wilayah hukum kejaksaan tinggi

TIPE PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

Jumlah P-21 *)

Jumlah seluruh berkas perkara yang diterima *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Khusus)

Persentase berkas perkara Tindak Pidana Korupsi, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai yang dinyatakan lengkap (P21) yang dilimpahkan pada proses Penuntutan atau Tahap II di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah berkas perkara tindak pidana khusus yang dinyatakan lengkap (P21) dan dilimpahkan pada proses Penuntutan atau Tahap II dibagi jumlah berkas perkara yang dinyatakan lengkap (P21) x 100%. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Perkara tindak pidana khusus adalah perkara Tindak

Pidana Korupsi, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai;

2) Data di Kejaksaan Tinggi ditambah data di kejaksaan negeri di wilayah hukum kejaksaan tinggi

TIPE PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

Jumlah P-16A *)

Jumlah P-21 *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Khusus)

Meningkatnya kualitas pelayanan hukum di bidang pidana khusus di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*.

Persentase indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan hukum bidang pidsus di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*..

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil survey yang dilakukan aspidsus serta hasil penelitian yang dilakukan oleh Penelitian dan Pengembangan (Litbang) TIPE PENGHITUNGAN: Non Komulatif SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Khusus)

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

LAMPIRAN IKU-VI SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN TINGGI TAHUN 2015–2019

ASISTEN PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA KEJAKSAAN TINGGI …….*

1. NAMA ORGANISASI : ASISTEN PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA

2. TUGAS : Melaksanaka tugas dan fungsi Kejaksaan dalam bidang perdata dan tata usaha negara didaerah

hukumnya

3. FUNGSI : a. Perumusan kebijakan di bidang perdata dan tata usaha negara;

b. Pelaksanaan penegakan hukum, bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan

hukum lain, serta pelayanan hukum di bidang perdata dan tata usaha negara;

c. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang perdata dan tata usaha negara;

d. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di dalam negeri maupun di

luar negeri;

e. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penegakan hukum, bantuan

hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan hukum lain, serta pelayanan hukum di bidang

perdata dan tata usaha negara.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya pengembalian kerugian keuangan negara melalui jalur perdata di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi .……*.

Persentase pengembalian kerugian keuangan negara melalui jalur perdata di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA:

Jumlah penerimaan kas negara dari pengembalian kerugian negara (UP atau Denda atau perampasan barang bukti aset) dari jalur perdata dibagi jumlah kerugian negara yang ditimbulkan dari perkara perdata x 100%. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Putusan gugatan perdata karena tersangka atau terdakwa

meninggal dunia padahal secara pasti telah timbul kerugian keuangan negara.

2) Data di Kejaksaan Tinggi ditambah data di kejaksaan negeri di wilayah hukum kejaksaan tinggi

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Jumlah penerimaan negara dalam eksekusi*)

Jumlah kerugian negara dalam Putusan inkracht *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Persentase pemulihan dan penyelamatan aset negara di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah kerugian negara yang dapat di selamatkan dan yang dipulihkan dari perdata dibagi jumlah potensi kerugian negara yang ditimbulkan dari kasus pidana dan perdata x 100%. Rumus: *) pada tahun berjalan Catatan: 1) Kerugian Negara yang diselamatkan dari pelaksanaan

litigasi dan non litigasi bidang Datun baik berupa uang atau aset.

2) Data di Kejaksaan Tinggi ditambah data di kejaksaan negeri di wilayah hukum kejaksaan tinggi

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Jumlah Kerugian Negara yang diselamatkan *)

Jumlah potensi kerugian negara yang timbul *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya keberhasilan penyelesaian perkara Perdata dan Tata Usaha Negara di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*.

Persentase kemenangan bidang Perdata dan Tata Usaha Negara melalui jalur litigasi di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*. .

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan inkracht pengadilan Perdata dan Tata Usaha Negara yang dimenangkan oleh pemerintah dibagi jumlah putusan inkracht pengadilan Perdata dan Tata Usaha Negara x 100 %

Rumus

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk perkara Perdata dan TUN baik pihak kejaksaan

selaku tergugat atau penggugat, termohon atau pemohon; 2) Data di Kejaksaan Tinggi ditambah data di kejaksaan

negeri di wilayah hukum kejaksaan tinggi

TIPE PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara)

Jumlah Putusan Inkracht yang menang *)

Jumlah seluruh Putusan Inkracht baik kalah atau menang *) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Persentase keberhasilan penyelesaian perkara bidang Perdata dan Tata Usaha Negara melalui jalur non litigasi di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah perkara bidang Perdata dan Tata Usaha Negara yang berhasil diselesaikan melalui jalur non litigasi dibagi jumlah perkara bidang Perdata dan Tata Usaha Negara yang ditangani x 100 % Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan:

1) Non Litigasi meliputi mediasi dan arbitrasi atau bentuk penyelesaian lainnya.

2) Data di Kejaksaan Tinggi ditambah data di kejaksaan negeri di wilayah hukum kejaksaan tinggi

TIPE PENGHITUNGAN:

Non Komulatif

Jumlah Perkara Perdata dan TUN selesai melalui non litigasi *)

Jumlah Perkara Perdata dan TUN yang ditangani*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara)

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

LAMPIRAN IKU-VII SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN TINGGI TAHUN 2015–2019

ASISTEN PENGAWASAN KEJAKSAAN TINGGI …….*

1. NAMA ORGANISASI : ASISTEN PENGAWASAN

2. TUGAS : Melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengendaliaan pelaksanaan pengawasan atas

kinerja dan keuangan, serta pelaksanaan pengawasan terhadap disiplin pegawai Kejaksaan

pada satuan kerja di daerah hukum Kejaksaan Tinggi yang bersangkutan, serta melaksanakan

pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Kepala Kejaksaan Tinggi sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan

3. FUNGSI : a. Penyusunan rencana dan program kerja bidang pengawasan;

b. Pelaksanaan dan pengendalian pemeriksaan terhadap kinerja dan keuangan pada satuan

kerja di daerah hukum Kejaksaan Tinggi yang bersangkutan sesuai dengan program kerja

pengawasan tahunan dan kebijakan pimpinan;

c. Pelaksanaan pemeriksaan atas adanya temuan, laporan, pengaduan dugaan pelanggaran

disiplin, penyalahgunaan jabatan atau wewenang dan mengusulkan penindakan terhadap

pegawai Kejaksaan pada satuan kerja di daerah hukum Kejaksaan Tinggi yang

bersangkutan yang terbukti melakukan pelanggaran disiplin atau tindak pidana;

d. Pelaksanaan penyidikan terhadap pegawai Kejaksaan pada satuan kerja di daerah hukum

Kejaksaan Tinggi yang bersangkutan apabila berdasarkan hasil pemeriksaan terdapat cukup

bukti melakukan tindak pidana korupsi setelah mendapatkan persetujuan Jaksa Agung;

e. Pelaksanaan pemantauan dan pemutakhiran tindak lanjut hasil pengawasan, terhadap

petunjuk penertiban dan perbaikan yang telah disampaikan kepada satuan kerja yang di

inspeksi di daerah hukum Kejaksaan Tinggi yang bersangkutan;

f. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan berkala terkait pelaksanaan

rencana dan program kerja, program kerja pengawasan tahunan maupun laporan

pengawasan lainnya yang diwajibkan;

g. Pelaksanaan pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala Kejaksaan Tinggi

sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pengawasan;

h. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Kepala Kejaksaan Tinggi

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

i. Pelaksanaan eksaminasi khusus yang dilaksanakan berdasarkan laporan pengaduan atau

temuan tentang adanya indikasi pelanggaran disiplin dalam penanganan perkara;

j. Pelaksanaan koordinasi kerja sama pengawasan dengan Aparat Pengawasan Internal

Pemerintah lainnya.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya efektifitas pengendalian internal di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*

Persentase satuan kerja yang melaksanakan sistem pegendalian secara memadai

FORMULASI PENGUKURAAN INDIKATOR KINERJA

UTAMA:

Jumlah satuan kerja yang telah mengimplementasikan SPIP secara memadai dibagi jumlah satuan kerja pengelola keuangan x 100%. Rumus:

Jumlah seluruh satker – jumlah satker belum waskat/wasnal *)

Jumlah seluruh satker*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

*) pada tahun berjalan

Catatan: 1) Jumlah satker yang pengelolaan manajemen SDM belum

melaksanakan wasnal/wasnal sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan (misal buku biru dan buku jurnal pengawasan) didasarkan atas hasil inspeksi asisten pengawasan.

2) Jumlah satker termasuk kejari di wilayah hukum kejati.

PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pengawasan)

Tingkat maturitas (Sistem Pengendalian Intern Pemerintah) SPIP Kejaksaan Tinggi

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Tingkat maturitas SPIP Kejaksaan Tinggi berdasarkan standar penilaian Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

Rumus: *) pada tahun berjalan

Jumlah seluruh satker – jumlah satker yang menerapkan SPIP *)

Jumlah seluruh satker*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Catatan: 1) Jumlah satker yang telah melaksanakan SPIP sesuai

standar penilaian BPKP didasarkan atas hasil inspeksi asisten pengawasan.

2) Jumlah satker termasuk kejari di wilayah hukum kejati.

PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pengawasan)

Persentase Penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA

UTAMA:

Jumlah temuan hasil pemeriksaan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Jamwas yang telah ditindaklanjuti dibagi Jumlah temuan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Jamwas x 100%.

Rumus: *) pada tahun berjalan

Jumlah seluruh temuan – jumlah temuan ditindaklanjuti *)

Jumlah seluruh satker yang dilakukan pemeriksaan*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Catatan: 1) Temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP); 2) Temuan yang ditindaklanjuti berdasarkan hasil inspeksi

asisten pengawasan; 3) Satker meliputi Kejati dan Kejari pada wilayah hukum

kejati.

PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pengawasan)

Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah pengaduan masyarakat terkait dengan aparatur Kejaksaan yang telah ditindaklanjuti dibagi jumlah pengaduan masyarakat yang diterima x 100%. Rumus: *) pada tahun berjalan

Jumlah LAPDU terkait aparat kejaksaan – LAPDU ditindaklanjuti *)

Jumlah seluruh Laporan Pengaduan Masyarakat yang diterima*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Catatan: 1) Lapdu yang ditindaklanjuti berdasarkan hasil

pemeriksaani asisten pengawasan (Hasil Pemeriksaan Pengawasan);

2) Satker meliputi Kejati dan Kejari pada wilayah hukum kejati.

PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pengawasan)

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

LAMPIRAN IKU-VIII SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN TINGGI TAHUN 2015–2019

KEPALA BAGIAN TATA USAHA KEJAKSAAN TINGGI …….*

1. NAMA ORGANISASI : KEPALA BAGIAN TATA USAHA

2. TUGAS : Melaksanakan pengelolaan urusan ketatausahaan, kearsipan, keamanan dalam, dan protokol di Lingkungan Kejaksaan Tinggi yang bersangkutan.

3. FUNGSI : a. Penyiapanbahan penyusunan rencana dan program;

b. Penerimaan, pencatatan, mengagendakan, pendistribusian dan penyajian surat serta

dokumen;

c. Penyusunan, penyimpanan, penyajian, pengetikan, penggandaan dan pemeliharaan arsip

serta penyusunan laporan;

d. Pelaksanaan urusan ketatausahaan kepada satuan kerja;

e. Pelaksanaan urusan protokol, upacara, rapat dan pertemuan; dan

f. Pembinaan urusan keamanan dan ketertiban, tata tertib dalam lingkungan kantor dan

tempat kediaman Kepala Kejaksaan Tinggi dan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya efektifitas persuratan dan pendokumentasian di Kejaksaan Tinggi …….*

Persentase tindak lanjut surat masuk

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah surat masuk yang berhubungan dengan tusi kejaksaan yang telah ditindaklanjuti dibagi jumlah surat masuk x 100%

Rumus: *) pada tahun berjalan

Catatan: Jumlah seluruh surat masuk baik yang berhubungan dengan tusi kejaksaan ataupun yang tidak berhubngan dengan tusi kejaksaan di Kejaksaan Tinggi; PENGHITUNGAN: Non-Komulatif

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pengawasan)

Jumlah surat masuk yang ditindaklanjuti *)

Jumlah seluruh surat masuk *) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya keamanan dan ketertiban lingkungan kantor Kejaksaan Tinggi …….*

Persentasi peristiwa tidak aman dan tidak tertib di lingkungan kantor Kejaksaan Tinggi …….*

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah peristiwa tidak aman dan tidak tertib di bagi jumlah waktu pengamanan di Kejaksaan Tinggi x 100% Rumus: *) pada tahun berjalan

Catatan: Waktu pengamanan 1 hari 24 jam, 1 bulan 30 hari; PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pengawasan), buku piket pengamanan.

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

Jumlah peristiwa tidak aman dan tidak tertib *)

Jumlah waktu pengamanan *) X 100%

LAMPIRAN IKU-IX SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN

TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG

KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN NEGERI TIPE A TAHUN 2015–2019

KEPALA KEJAKSAAN NEGERI........

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya pengembalian kerugian keuangan negara melalui jalur pidana dan perdata di wilayah hukum Kejaksaan Negeri .……*.

Persentase pengembalian kerugian keuangan negara melalui jalur pidana dan perdata di wilayah hukum Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA:

Jumlah penerimaan kas negara dari pengembalian kerugian negara (UP atau Denda atau perampasan barang bukti aset hasil tindak pidana) dari jalur pidana dan perdata dibagi jumlah kerugian negara yang ditimbulkan dari kasus pidana dan perdata x 100%. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk kerugian negara yang disetor sebagai PNBP

Kejaksaan dalam akun Uang Pengganti, denda, dan perampasan aset hasil tindak pidana dalam perkara tindak pidana korupsi, denda dan perampasan aset hasil

Jumlah penerimaan negara dalam eksekusi*)

Jumlah kerugian negara dalam Putusan inkracht *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

tindak pidana dalam perkara TPPU, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai serta putusan gugatan perdata karena tersangka atau terdakwa meninggal dunia padahal secara pasti telah timbul kerugian keuangan negara.

2) Data di Kejaksaan Negeri ditambah data di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Persentase pemulihan dan penyelamatan aset negara di wilayah hukum Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah kerugian negara yang dapat di selamatkan dan yang dipulihkan dari jalur pidana dan perdata dibagi jumlah potensi kerugian negara yang ditimbulkan dari kasus pidana dan perdata x 100 %. Rumus: *) pada tahun berjalan

Jumlah Kerugian Negara yang diselamatkan *)

Jumlah potensi kerugian negara yang timbul *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Catatan: 1) Untuk kerugian negara yang tidak disetor sebagai PNBP

Kejaksaan akan tetapi diserahkan langsung kepada pemerintah pusat/daerah dan BUMN/BUMD sesuai putusan pidana atau perdata inkracht baik berupa uang atau aset; atau

2) Kerugian Negara yang diselamatkan dari pelaksanaan non litigasi bidang Datun baik berupa uang atau aset.

3) Data di Kejaksaan Negeri ditambah data di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri

4) TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Terwujudnya penegakan hukum yang berorientasi pada kepastian hukum, keadilan dan bermanfaat bagi masyarakat dan pencari keadilan di wilayah hukum Kejaksaan Negeri ….…*.

Persentase terbuktinya perkara Tindak Pidana Umum dan Tindak Pidana Khusus berdasarkan putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewisjde

zaak) dan adanya kesepakatan antar instansi yang terkait dalam penyelesaian penanganan perkara (conviction rate) di wilayah hukum Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) yang mempunyai kekuatan hukum tetap perkara Tindak Pidana Umum dan Tindak Pidana Khusus yang diputus menang + jumlah kesepakatan penyelesaian penanganan perkara dengan instansi terkait dibagi dengan seluruh jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) perkara Tindak Pidana Umum dan Tindak Pidana Khusus + jumlah perkara yang ditangani di luar jalur pengadilan x 100%.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

1. Rumus Penyelesaian melalui Jalur Pengadilan: *) pada tahun berjalan Catatan:

1) Untuk mengetahui ratio putusan pengadilan yang menghukum dan membebaskan terdakwa (conviction

rate) 2) Data di Kejaksaan Negeri ditambah data di cabang

kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri

2. Rumus Penyelesaian Perkara Pidana Anak melalui Diversi

(tidak menggunakan penerapan hukum pidana): *) pada tahun berjalan **) Diversi baik ditingkat di kepolisian, kejaksaan maupun pengadilan.

Jumlah Putusan Menghukum perkara Pidum dan Pidsus yang inkracht*)

Jumlah Putusan perkara Pidum dan Pidsus yang inkracht*)

X 100%

Jumlah Penetapan Diversi *) **)

Jumlah Perkara Pidana Anak*)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Catatan: 1) Untuk mengetahui ratio perkara anak yang diselesaikan

secara diversi. 2) Data di Kejaksaan Negeri ditambah data di cabang

kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri

TIPE PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Persentase putusan Pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) yang berhasil dilaksanakan oleh Jaksa (executable) di wilayah hukum Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) yang berhasil dieksekusi dibagi jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) x 100% Rumus:

*) pada tahun berjalan

Jumlah Eksekusi *)

Jumlah Putusan Inkracht *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Catatan: 1) Untuk seluruh perkara pidana baik tindak pidana umum

maupun tindak pidana khusus; 2) Untuk seluruh putusan baik yang menghukum maupun

yang membebaskan terdakwa. 3) Data di Kejaksaan Negeri ditambah data di cabang

kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri.

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan

Meningkatnya keberhasilan penyelesaian perkara Perdata dan Tata Usaha Negara di wilayah hukum Kejaksaan Negeri ….…*

Persentase kemenangan bidang Perdata dan Tata Usaha Negara melalui jalur litigasi di wilayah hukum Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) Perdata dan Tata Usaha Negara yang dimenangkan oleh pemerintah dibagi jumlah putusan pengadilan (in kracht van

gewisjde zaak) Perdata dan Tata Usaha Negara x 100%.

Rumus

*) pada tahun berjalan

Jumlah Putusan Inkracht yang menang *)

Jumlah seluruh Putusan Inkracht baik kalah atau menang *) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Catatan: 1) Untuk perkara Perdata dan TUN baik pihak kejaksaan

selaku tergugat atau penggugat, termohon atau pemohon;

2) Data di Kejaksaan Negeri ditambah data di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri.

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan

Persentase keberhasilan penyelesaian perkara bidang Perdata dan Tata Usaha Negara melalui jalur non litigasi di wilayah hukum Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah perkara bidang Perdata dan Tata Usaha Negara yang berhasil diselesaikan melalui jalur non litigasi dibagi jumlah perkara bidang Perdata dan Tata Usaha Negara yang ditangani x 100% Rumus:

*) pada tahun berjalan

Jumlah Perkara Perdata dan TUN selesai melalui non litigasi *)

Jumlah Perkara Perdata dan TUN yang ditangani*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Catatan: 1) Non Litigasi meliputi mediasi dan arbitrasi atau bentuk

penyelesaian lainnya; 2) Data di Kejaksaan Negeri ditambah data di cabang

kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri.

TIPE PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Meningkatnya efektifitas pengelolaan barang bukti dan barang rampasan perkara tindak pidana umum dan perkara tindak pidana khusus di Kejaksaan Negeri …….*.

Presentase terpeliharanya nilai ekonomis barang bukti perkara tindak pidana umum dan tindak pidana khusus di Kejaksaan Negeri

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah barang bukti bernilai ekonomis yang dikelola dengan baik di Kejaksaan Negeri dibagi seluruh barang buki yang bernilai ekonomis x 100%. Rumus:

*) pada tahun berjalan

Jumlah barang bukti bernilai ekonomis yang dikelola dengan baik *)

Jumlah seluruh barang bukti yang bernilai ekonimis*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Catatan: 1. Data barang bukti bernilai ekonomis di kejaksaan negeri

dan di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri.

2. Berdasarkan hasil evaluasi Asisten Pengawasan.

PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pengawasan)

Persentase penyelesaian barang bukti dan barang rampasan sesuai amar putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewisjde

zaak) yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah barang bukti dan barang rampasan yang telah berhasil dieksekusi berdasarkan putusan pengadilan (in

kracht van gewisjde zaak) dibagi jumlah seluruh barang bukti dan barang rampasan berdasarkan putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) x 100%.

1) Rumus untuk barang bukti:

*) pada tahun berjalan

Catatan: Data barang bukti di kejaksaan negeri dan di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri.

Jumlah barang bukti yang telah diserahkan ke pembinaan *)

Jumlah seluruh barang bukti yang di putus pengadilan inkracht*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

2) Rumus untuk barang rampasan:

*) pada tahun berjalan Catatan: Data barang rampasan di kejaksaan negeri dan di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri.

PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pengawasan)

Meningkatnya kualitas pelayanan hukum dan transparansi kepada masyarakat di Kejaksaan Negeri ….…*.

Indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan hukum yang dilakukan Kejaksaan Negeri …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil survei kepuasan pencari keadilan yang dilakukan oleh internal atau eksternal atas pelayanan hukum di Kejaksaan Negeri …….*.

TIPE PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun)

Jumlah barang rampasan yang telah dilelang *)

Jumlah seluruh barang rampasan yang diterima di pembinaan*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Terwujudnya Reformasi Birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik di instansi Kejaksaan Negeri ….*.

Indeks Reformasi Birokrasi. FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil nilai evaluasi Reformasi Birokrasi yang di lakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi. Cukup nilai 6 area perubahan RB berdasarkan penilaian

internal

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Indeks Integritas Aparatur Sipil Negara.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah pegawai yang dikenai hukum disipilin dan dijatuhi hukum pidana dibagi jumlah seluruh pegawai x 100%.

Rumus:

Jumlah pegawai hukuman disiplin dan/atau pidana *)

Jumlah pegawai*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

*) pada tahun berjalan Catatan: Jumlah pegawai kejaksaan negeri ditambah cabang kejaksaan negeri (bila ada)

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan, hasil inspeksi dan pemeriksaan pengawasan.

Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Kejaksaan Republik Indonesia. Cukup dengan satker yang telah menerapkan SAK dan sistem

pengendalian internal yang baik berdasarkan hasil

pemeriksaan Jamwas

TIPE PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Nilai Akuntabilitas Kinerja. FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja yang dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi. Cukup dengan satker yang menerapkan SAKIP dengan baik berdasarkan hasil evaluasi Jamwas

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

LAMPIRAN IKU-X SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN NEGERI TIPE A TAHUN 2015 – 2019

KEPALA SUB BAGIAN PEMBINAAN KEJAKSAAN NEGERI …….*

1. NAMA ORGANISASI : KEPALA SUB BAGIAN PEMBINAAN

2. TUGAS : Melakukan perencanaan program kerja dan anggaran, pengelolaan ketatausahaan kepegawaian

kesejahteraan pegawai, keuangan, perlengkapan, organisasi dan tatalaksana, pengelolaan

teknis atas barang milik negara, pengelolaan data dan statistik kriminal, pelaksanaan evaluasi

dan penguatan program reformasi birokrasi serta pemberian dukungan pelayanan teknis dan

administrasi bagi seluruh satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan Negeri yang bersangkutan

dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas.

3. FUNGSI : a. Melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi serta membina kerjasama seluruh satuan

kerja di Lingkungan Kejaksaan Negeri di bidang administrasi;

b. Melakukan pembinaan organisasi dan tatalaksana urusan ketatausahaan dan mengelola

keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan milik negara yang menjadi tanggung jawabnya;

c. Melakukan pembinaan dan peningkatan kemampuan, keterampilan dan integritas

kepribadian aparat Kejaksaan di daerah hukumnya;

d. Melaksanakan pengelolaan data dan statistik kriminal serta penerapan dan pengembangan

teknologi informasi di Lingkungan Kejaksaan Negeri;

e. Pelaksanaan program reformasi birokrasi.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya kualitas dan Integritas Sumber Daya Manusia (SDM) pada seluruh satuan kerja di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

Persentase Sumber Daya Manusia yang telah sesuai dengan standar kompetensi pada seluruh satuan kerja di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah Sumber Daya Manusia yang menduduki jabatan yang telah memenuhi standar kompetensi pada seluruh satuan kerja di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….* dibagi jumlah Sumber Daya Manusia yang menduduki jabatan x 100%. *) pada tahun berjalan Catatan: 1) Standar kompetensi ditentukan dengan pejabat dimaksud

telah mengikuti diklat yang bersesuaian dengan tusi nya. Contoh Kasi Pidsus yang bersangkutan telah mengkuti diklat teknis pidsus dan diklat PIM IV.

2) Jumlah Pegawai adalah jumlah pegawai di kejari ditambah jumlah pegawai di cabjari (bila ada).

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pembinaan).

Jumlah Pejabat memenuhi standar kompetensi *)

Jumlah seluruh pegawai*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Indeks Integritas atau Persentase pegawai yang taat aturan pada seluruh satuan kerja di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*..

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah Sumber Daya Manusia yang tidak melanggar peraturan disiplin pegawai di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*. dibagi jumlah Sumber Daya Manusia di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….* x 100%. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Pengenaan hukuman disiplin berdasakan keputusan

pejabat berwenang atas keputusan hukuman disiplin. 2) Jumlah Pegawai adalah jumlah pegawai di kejari

ditambah jumlah pegawai di cabjari (bila ada)

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pembinaan).

Jumlah seluruh Pegawai – jumlah pegawai dikenai hukuman disiplin *)

Jumlah seluruh Pegawai*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya akuntabilitas keuangan dan kinerja sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang baik pada seluruh satuan kerja di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*..

Persentase unit kerja yang pengelolaan keuangannya sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP).

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah unit kerja yang pengelolaan keuangannya sudah sesuai Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP) dibagi jumlah satuan kerja pengelola keuangan x 100%. Berdasarkan hasil evaluasi Pemeriksa di Kejaksaan Negeri/Asisten Pengawasan. Rumus: *) pada tahun berjalan

Catatan: 1) Jumlah unit kerja yang pengelolaan keuangannya belum

sesuai dengan SAP didasarkan atas hasil inspeksi pengawasan.

2) Jumlah unit kerja kejari termasuk Cabjari di wilayah hukum Kejari.

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pembinaan).

Jumlah seluruh unit kerja – jumlah unit kerja belum sesuai SAP *)

Jumlah seluruh unit kerja*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Persentase unit kerja yang nilai akuntabilitas kinerjanya baik.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah unit kerja yang telah menerapkan SAKIP secara baik (telah menyusun PK, melakukan Monev PK secara berkala, menyusun LKj sesuai dengan PK) dibagi jumlah satuan kerja yang membuat LKj x 100%. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Standar Penilaian adalah standar penilaian yang

digunakan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Kementerian keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;

2) Jumlah LKj yang memenuhi standar penilaian didasarkan atas hasil penilaian Pemeriksa/asisten pengawasan.

3) Unit kerja kejari (subbag dan seksi) termasuk cabang kejaksaan negeri (bila ada)

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

Jumlah seluruh LKj – jumlah LKj yang belum memenuhi standar penilaian *)

Jumlah seluruh unit kerja yang membuat LKj *) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pembinaan).

Meningkatnya kualitas pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada seluruh satuan kerja di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

Jumlah unit kerja yang ditetapkan sebagai percontohan implementasi Reformasi Birokrasi (Unit Wilayah Bebas Korupsi (WBK) atau Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah unit kerja yang telah ditetapkan sebagai percontohan implementasi Reformasi Birokrasi (unit WBK atau WBBM) oleh Kejaksaan Republik Indonesia dan telah aktif melakukan perbaikan dibagi jumlah seluruh satuan kerja di wilayah hukum kejaksaan Negeri.. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: Unit kerja kejari (subbag dan seksi) termasuk cabang kejaksaan negeri (bila ada)

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

Jumlah unit kerja WBK/WBBM + Jumlah unit kerja melakukan perubahan *)

Jumlah seluruh unit kerja *) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA:

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintahan Daerah, Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pembinaan).

Indeks kepuasan pelayanan internal.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil survei kepuasan pegawai kejaksaan Republik Indonesia yang dilakukan oleh internal atau eksternal atas pelayanan pada pegawai internal di Kejaksaan.

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pembinaan)

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Nilai Pengungkit Reformasi Birokrasi berdasarkan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB).

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Nilai hasil penilaian PMPRB atas pengungkit pada 6 (enam) area perubahan program reformasi birokrasi.

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pembinaan).

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

LAMPIRAN IKU-XI SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN

TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG

KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN NEGERI TIPE A TAHUN 2015 – 2019

KEPALA SEKSI INTELIJEN KEJAKSAAN NEGERI …….*

1. NAMA ORGANISASI : KEPALA SEKSI INTELIJEN

2. TUGAS : Melaksanakan penyiapan perumusan rencana dan program kerja serta laporan pelaksanaannya, perencanaan, pengkajian, pelaksanaan, pengadministrasian, pengendalian, penilaian dan pelaporan kebijakan teknis, kegiatan intelijen, operasi intelijen, pengawalan dan pengamanan pemerintahan dan pembangunan, administrasi intelijen, dan pemberian dukungan teknis secara intelijen kepada bidang lain, perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pemetaan, perencanaan, pengelolaan dan pelaporan teknologi informasi, perencanaan, pelaksanaan, pengadministrasian, dan pelaporan kegiatan bidang penerangan hukum, penyusunan, penyajian, pengadministrasian, pendistribusian, dan pengarsipan laporan berkala, laporan insidentil, perkiraan keadaan intelijen, hasil pelaksanaan rencana kerja dan program kerja, kegiatan intelijen dan operasi intelijen, pengawalan dan pengamanan pemerintahan dan pembangunan proyek yang bersifat strategis, perencanaan, pengelolaan, dan pelaporan bank data intelijen dan pengamanan informasi, pengendalian penyelenggaraan administrasi intelijen, pemeliharaan perangkat intelijen, perencanaan, dan pelaksanaan koordinasi dan/atau kerja sama dengan pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Daerah, instansi, dan organisasi, pemberian bimbingan dan pembinaan teknis intelijen dan administrasi intelijen, dan penyiapan bahan evaluasi kinerja fungsional Sandiman yang berkaitan dengan bidang ideologi, politik, pertahanan, keamanan, sosial, budaya, kemasyarakatan, ekonomi, keuangan, pengamanan pembangunan strategis, teknologi intelijen, produksi intelijen, dan penerangan hukum.

3. FUNGSI : a. Penyiapan bahan perumusan rencana dan program kerja serta laporan pelaksanaannya;

b. Perencanaan, pengkajian, pelaksanaan, pengadministrasian, pengendalian, penilaian dan

pelaporan pelaksanaan kebijakan teknis, kegiatan intelijen, operasi intelijen, administrasi

intelijen, pengawalan dan pengamanan pemerintahan dan pembangunan proyek yang

bersifat strategis baik nasional maupun daerah di daerah hukumnya serta penerangan

hukum guna menghasilkan data dan informasi sebagai bahan masukan bagi pimpinan

untuk perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan;

c. Pengendalian dan penilaian terhadap pelaksanaan kebijakan teknis, kegiatan intelijen,

operasi intelijen, administrasi intelijen, pengawalan dan pengamanan pemerintahan dan

pembangunan proyek yang bersifat strategis baik nasional maupun daerah, serta

penerangan hukum yang dilaksanakan oleh Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;

d. Perencanaan dan pelaksanaan pemetaan potensi ancaman, gangguan, hambatan dan

tantangan di bidang ideologi, politik dan pertahanan keamanan, sosial, budaya dan

kemasyarakatan, ekonomi dan keuangan serta pengamanan pembangunan strategis

berdasarkan data dan informasi yang berasal dari satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan

Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;

e. Perencanaan, pelaksanaan, pengadministrasian, pengendalian dan pelaporan pemberian dukungan

teknis secara intelijen kepada bidang lain di daerah hukumnya berdasarkan prinsip koordinasi;

f. Perencanaan, pengelolaan, dan pemeliharaan peralatan intelijen;

g. Penyusunan, penyajian dan pendistribusian serta pengarsipan laporan berkala dan laporan

insidentil;

h. Penyusunan, penyajian dan pendistribusian perkiraan keadaan intelijen di bidang ideologi,

politik dan pertahanan keamanan, sosial, budaya dan kemasyarakatan, ekonomi dan

keuangan, serta pengamanan pembangunan strategis;

i. Pengadministrasian, pendistribusian dan pengarsipan produk intelijen baik yang berasal

dari satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan Negeri maupun Cabang Kejaksaan Negeri di

daerah hukumnya;

j. Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan serta pendistribusian hasil pelaksanaan rencana

kerja dan program kerja, kegiatan intelijen dan operasi intelijen serta administrasi intelijen

baik yang dilaksanakan oleh satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan Negeri maupun Cabang

Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;

k. Pengelolaan bank data intelijen dan pengendalian penyelenggaraan administrasi intelijen

baik yang dilaksanakan oleh satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan Negeri maupun Cabang

Kejaksaan Negeri;

l. Penyiapan bahan analisa kebutuhan pengembangan sumber daya manusia intelijen dan

teknologi intelijen;

m. Perencanaan dan pelaksanaan koordinasi dan/atau kerja sama dengan pemerintah daerah,

Badan Usaha Milik Daerah, instansi, dan organisasi lainnya;

n. Pemberian bimbingan dan pembinaan teknis intelijen dan administrasi intelijen kepada

Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;

o. Pemeliharaan peralatan intelijen;

p. Penyiapan bahan evaluasi dan penilaian terhadap kinerja fungsional sandiman.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya kualitas dukungan Intelijen terhadap pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang Kejaksaan di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

Persentase keberhasilan operasi Intelijen yustisial terhadap Ancaman Gangguan Hambatan Tantangan (AGHT) tertentu di bidang Pidana Khusus, Pidana Umum, Perdata dan Tata Usaha Negara di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah operasi intelijen yustisial di bidang Pidana Khusus, Pidana Umum, Perdata dan Tata Usaha Negara yang dinyatakan berhasil dibagi Jumlah operasi intelijen yustisial di bidang Pidana Khusus, Pidana Umum, Perdata dan Tata Usaha Negara di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….* x 100%.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Rumus: *) pada tahun berjalan Catatan: 1) Operasi Intelijen di bidang pidana umum, pidana khusus,

perdata dan tata usaha negara 2) Kriteria operasi dinyatakan berhasil harus ditetapkan

berdasarkan laporan hasil operasi intelijen. 3) Data di Kejaksaan Negeri ditambah data di cabang

kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Intelijen)

Jumlah operasi intelijen yang berhasil *)

Jumlah operasi intelijen yang dilaksanakan *) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya kualitas pelayanan hukum di bidang intelijen di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*

Persentase indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan hukum bidang intelijen di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil survei kepuasan masyarakat yang dilakukan Asisten intelijen serta hasil penelitian yang dilakukan oleh Penelitian dan Pengembangan (Litbang)

untuk mengawal IKU di level atasannya . Survei dilakukan oleh internal kejari

PENGHITUNGAN: Non Komulatif SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Intelijen)

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

LAMPIRAN IKU-XII SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN

TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG

KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN NEGERI TIPE-A TAHUN 2015 – 2019

KEPALA SEKSI TINDAK PIDANA UMUM KEJAKSAAN NEGERI …….*

1. NAMA ORGANISASI : KEPALA SEKSI TINDAK PIDANA UMUM

2. TUGAS : Melaksanakan dan mengendalikan penanganan perkara tindak pidana umum yang meliputi

prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan, penetapan hakim dan putusan

pengadilan, pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat, pidana pengawasan,

pengawasan terhadap pelaksanaan putusan lepas bersyarat dan tindakan hukum lainnya.

3. FUNGSI : a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja;

b. Analisis dan penyiapan pertimbangan hukum penanganan perkara tindak pidana umum;

c. Pelaksanaan dan pengendalian penanganan perkara tahap prapenuntutan, pemeriksaan

tambahan, penuntutan, pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap, eksaminasi serta pengawasan terhadap pelaksanaan

pidana bersyarat, pidana pengawasan, pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan

pembebasan bersyarat dan kebijakan dan serta tindakan hukum lainnya;

d. Penyiapan pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dalam penanganan perkara tindak

pidana umum;

e. Pengelolaan dan penyajian data dan informasi;

f. Penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis penanganan perkara tindak pidana umum di

daerah hukumnya;

g. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan penanganan perkara tindak

pidana umum.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Terwujudnya penegakan hukum bidang pidana umum yang berorientasi pada kepastian hukum di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

Persentase terbuktinya perkara Tindak Pidana Umum berdasarkan putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewisjde

zaak) dan adanya kesepakatan atau konsensus antar instansi yang terkait dalam penyelesaian penanganan perkara Tindak Pidana Umum di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak)

perkara Tindak Pidana Umum + jumlah kesepakatan atau konsensus penyelesaian penanganan perkara dengan instansi terkait dibagi dengan seluruh jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) + jumlah perkara yang ditangani di luar jalur pengadilan x 100% 1. Rumus Penyelesaian melalui Jalur Pengadilan: *) pada tahun berjalan Catatan:

1) Untuk mengetahui ratio putusan pengadilan yang menghukum dan membebaskan terdakwa (conviction rate)

2) Data di Kejaksaan Negeri ditambah data di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri

Jumlah putusan menghukum perkara Pidum yang inkracht*)

Jumlah seluruh putusan perkara pidum yang inkracht*)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

2. Rumus Penyelesaian Perkara Pidana Anak melalui Diversi

(tidak menggunakan penerapan hukum pidana): *) pada tahun berjalan **) Diversi baik ditingkat di kepolisian, kejaksaan maupun pengadilan. Catatan: 1) Untuk mengetahui ratio perkara anak yang diselesaikan

secara diversi. 2) Data di Kejaksaan Negeri ditambah data di cabang

kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Umum).

Jumlah Penetapan Diversi *) **)

Jumlah Perkara Pidum dalam Tindak Pidana Anak*)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Persentase putusan Pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) yang berhasil dilaksanakan oleh Jaksa (executable) di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*..

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan (in kracht van gewisjde zaak) pengadilan yang berhasil dieksekusi dibagi jumlah putusan (in kracht van

gewisjde zaak) oleh pengadilan x 100%

Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk seluruh perkara pidana tindak pidana umum di

kejari dan cabang kejaksaan negeri (bila ada); 2) Untuk seluruh putusan baik yang menghukum maupun

yang membebaskan terdakwa. 3) Data di Kejaksaan Negeri ditambah data di cabang

kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri...., Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Umum)

Jumlah Eksekusi *)

Jumlah seluruh Putusan Inkracht *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Persentase penyelesaian berkas perkara Tindak Pidana Umum sampai dengan berkas perkara dinyatakan lengkap (P21) di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah berkas perkara Tindak Pidana Umum yang dinyatakan lengkap (P21) dibagi jumlah berkas perkara pidana umum yang ditangani x 100% Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk seluruh perkara pidana tindak pidana umum; 2) Data di Kejaksaan Negeri ditambah data di cabang

kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Umum)

Jumlah P-21 *)

Jumlah seluruh berkas perkara yang diterima *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Persentase berkas perkara Tindak Pidana Umum yang dinyatakan lengkap (P21) yang dilimpahkan pada proses Penuntutan atau tahap II di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah berkas perkara Tindak Pidana Umum yang dinyatakan lengkap (P21) dan dilimpahkan ke proses Penuntutan atau tahap II dibagi jumlah berkas perkara yang dinyatakan lengkap (P21) x 100%

Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk seluruh perkara pidana tindak pidana umum; 2) Data di Kejaksaan Negeri ditambah data di cabang

kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Umum)

Jumlah P-16A *)

Jumlah P-21 *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya kualitas pelayanan hukum di bidang pidana umum di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

Persentase indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan hukum bidang pidana umum di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*..

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil supervisi yang dilakukan oleh Asisten Pidana Umum serta hasil penelitian yang dilakukan oleh Penelitian dan Pengembangan (Litbang) PENGHITUNGAN: Non Komulatif SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Umum)

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

LAMPIRAN IKU-XIII SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN

PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN TINGGI DAN

KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN NEGERI TIPE-A TAHUN 2015 – 2019

KEPALA SEKSI TINDAK PIDANA KHUSUS KEJAKSAAN NEGERI …….*

1. NAMA ORGANISASI : KEPALA SEKSI TINDAK PIDANA KHUSUS

2. TUGAS : Melakukan pengelolaan laporan dan pengaduan masyarakat, penyelidikan, penyidikan, pelacakan

aset dan pengelolaan barang bukti, prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, praperadilan,

penuntutan dan persidangan, perlawanan, upaya hukum, pelaksanaan penetapan hakim dan

putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, pengawasan terhadap

pelaksanaan pemidanaan bersyarat, putusan pidana pengawasan, keputusan lepas bersyarat, dan

eksaminasi dalam penanganan perkara tindak pidana khusus di wilayah hukum Kejaksaan Negeri.

3. FUNGSI : a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja;

b. Pelaksanaanpenegakan hukum di bidang tindak pidana khusus di Kejaksaan Negeri;

c. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang tindak pidana khusus di

Kejaksaan Negeri;

d. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di dalam negeri maupun di

luar negeri di Kejaksaan Negeri;

e. Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang tindak pidana

khusus di Kejaksaan Negeri.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya pengembalian kerugian keuangan negara melalui jalur pidana khusus di wilayah hukum Kejaksaan Negeri .……*.

Persentase pengembalian kerugian keuangan negara melalui jalur pidana khusus di wilayah hukum Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA:

Jumlah penerimaan kas negara dari pengembalian kerugian negara (UP atau Denda atau perampasan barang bukti aset hasil tindak pidana) dari jalur pidana khusus dibagi jumlah kerugian negara yang ditimbulkan dari kasus pidana khusus x 100%. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk kerugian negara yang disetor sebagai PNBP

Kejaksaan dalam akun Uang Pengganti, denda, dan perampasan aset hasil tindak pidana dalam perkara tindak pidana korupsi, denda dan perampasan aset hasil tindak pidana dalam perkara TPPU, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai.

2) Data di Kejaksaan Negeri ditambah data di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri.

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun)

Jumlah penerimaan negara dalam eksekusi*)

Jumlah kerugian negara dalam Putusan inkracht *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Terwujudnya penegakan hukum bidang pidana khusus, yang berorientasi pada kepastian hukum di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*.

Persentase terbuktinya perkara Tindak Pidana Korupsi, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai berdasarkan putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewisjde

zaak) dan adanya kesepakatan atau konsensus antar instansi yang terkait dalam penyelesaian penanganan perkara tindak pidana khusus di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) perkara Tindak Pidana Khusus + jumlah kesepakatan atau konsensus penyelesaian penanganan perkara dengan instansi terkait dibagi dengan seluruh jumlah putusan inkracht + jumlah perkara yang ditangani di luar jalur pengadilan x 100%. Rumus: *) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk mengetahui ratio putusan pengadilan yang

menghukum dan membebaskan terdakwa (conviction rate) 2) Perkara tindak pidana khusus adalah perkara Tindak

Pidana Korupsi, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai.

3) Data di Kejaksaan Negeri ditambah data di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri.

TIPE PENGHITUNGAN:

Jumlah Putusan Menghukum perkara Pidsus yang inkracht*)

Jumlah Putusan perkara Pidum dan Pidsus yang inkracht*)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Non Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Khusus)

Persentase putusan Pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) yang berhasil dilaksanakan oleh Jaksa (executable) di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) yang berhasil dieksekusi dibagi jumlah putusan pengadilan (in

kracht van gewisjde zaak) x 100% Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk seluruh putusan baik yang menghukum maupun

yang membebaskan terdakwa. 2) Perkara tindak pidana khusus adalah perkara Tindak

Pidana Korupsi, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai;

3) Data di Kejaksaan Negeri ditambah data di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri;

Jumlah Eksekusi *)

Jumlah seluruh Putusan Inkracht *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

TIPE PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Khusus)

Persentase penyelesaian berkas perkara Tindak Pidana Korupsi, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai sampai dengan berkas perkara dinyatakan lengkap (P21) di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah berkas perkara Tindak Pidana Khusus yang dinyatakan lengkap (P21) dibagi jumlah berkas perkara Tindak Pidana Khusus yang di tangani x 100%

Rumus:

*) pada tahun berjalan

Catatan: 1) Untuk seluruh putusan baik yang menghukum maupun

yang membebaskan terdakwa. 2) Perkara tindak pidana khusus adalah perkara Tindak

Pidana Korupsi, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai;

3) Data di Kejaksaan Negeri ditambah data di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri;

Jumlah P-21 *)

Jumlah seluruh berkas perkara yang diterima *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

TIPE PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Khusus)

Persentase berkas perkara Tindak Pidana Korupsi, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai yang dinyatakan lengkap (P21) yang dilimpahkan pada proses Penuntutan atau Tahap II di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah berkas perkara tindak pidana khusus yang dinyatakan lengkap (P21) dan dilimpahkan pada proses Penuntutan atau Tahap II dibagi jumlah berkas perkara yang dinyatakan lengkap (P21) x 100%. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk seluruh perkara pidana tindak pidana khusus di

kejati dan kejari pada wilayah hukum kejaksaan tinggi; 2) Perkara tindak pidana khusus adalah perkara Tindak

Pidana Korupsi, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai;

3) Data di Kejaksaan Negeri ditambah data di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri;

Jumlah P-16A *)

Jumlah P-21 *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

TIPE PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Khusus)

Meningkatnya kualitas pelayanan hukum di bidang pidana khusus di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

Persentase indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan hukum bidang pidsus di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*..

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil survey yang dilakukan aspidsus serta hasil penelitian yang dilakukan oleh Penelitian dan Pengembangan (Litbang)

TIPE PENGHITUNGAN: Non Komulatif SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Khusus)

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

LAMPIRAN IKU-XIV SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN

TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG

KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN NEGERI TIPE-A TAHUN 2015 – 2019

KEPALA SEKSI PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA KEJAKSAAN NEGERI …….*

1. NAMA ORGANISASI : KEPALA SEKSI PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA

2. TUGAS : Melaksanaka tugas dan fungsi Kejaksaan dalam bidang perdata dan tata usaha negara di daerah

hukumnya

3. FUNGSI : a. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja;

b. pelaksanaan penegakan hukum, bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan hukum

lain, serta pelayanan hukum di bidang perdata dan tata usaha negara;

c. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang perdata dan tata usaha negara;

d. pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di dalam negeri maupun di luar

negeri; dan

e. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penegakan hukum, bantuan hukum,

pertimbangan hukum, dan tindakan hukum lain, serta pelayanan hukum di bidang perdata dan

tata usaha negara.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya pengembalian kerugian keuangan negara melalui jalur perdata di wilayah hukum Kejaksaan Negeri .……*.

Persentase pengembalian kerugian keuangan negara melalui jalur perdata di wilayah hukum Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA:

Jumlah penerimaan kas negara dari pengembalian kerugian negara (UP atau Denda atau perampasan barang bukti aset) dari jalur perdata dibagi jumlah kerugian negara yang ditimbulkan dari perkara perdata x 100%. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan:

1) putusan gugatan perdata karena tersangka atau terdakwa meninggal dunia padahal secara pasti telah timbul kerugian keuangan negara.

2) Data di Kejaksaan Negeri ditambah data di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Jumlah penerimaan negara dalam eksekusi*)

Jumlah kerugian negara dalam Putusan inkracht *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Persentase pemulihan dan penyelamatan aset negara di wilayah hukum Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah kerugian negara yang dapat di selamatkan dan yang dipulihkan dari jalur pidana dan perdata dibagi jumlah potensi kerugian negara yang ditimbulkan dari kasus pidana dan perdata x 100 %. Rumus: *) pada tahun berjalan Catatan:

1) Kerugian Negara yang diselamatkan dari pelaksanaan litigasi dan non litigasi bidang Datun baik berupa uang atau aset.

2) Data di Kejaksaan Negeri ditambah data di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Jumlah Kerugian Negara yang diselamatkan *)

Jumlah potensi kerugian negara yang timbul *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya keberhasilan penyelesaian perkara Perdata dan Tata Usaha Negara di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

Persentase kemenangan bidang Perdata dan Tata Usaha Negara melalui jalur litigasi di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*. .

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan inkracht pengadilan Perdata dan Tata Usaha Negara yang dimenangkan oleh pemerintah dibagi jumlah putusan inkracht pengadilan Perdata dan Tata Usaha Negara x 100 %

Rumus

*) pada tahun berjalan Catatan:

1) untuk perkara Perdata dan TUN baik pihak kejaksaan selaku tergugat atau penggugat, termohon atau pemohon;

2) Data di Kejaksaan Negeri ditambah data di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri

TIPE PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara)

Jumlah Putusan Inkracht yang menang *)

Jumlah seluruh Putusan Inkracht baik kalah atau menang *) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Persentase keberhasilan penyelesaian perkara bidang Perdata dan Tata Usaha Negara melalui jalur non litigasi di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah perkara bidang Perdata dan Tata Usaha Negara yang berhasil diselesaikan melalui jalur non litigasi dibagi jumlah perkara bidang Perdata dan Tata Usaha Negara yang ditangani x 100 % Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Non Litigasi meliputi mediasi dan arbitrasi atau bentuk

penyelesaian lainnya. 2) Data di Kejaksaan Negeri ditambah data di cabang

kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri

TIPE PENGHITUNGAN:

Non Komulatif

Jumlah Perkara Perdata dan TUN selesai melalui non litigasi *)

Jumlah Perkara Perdata dan TUN yang ditangani*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara)

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

LAMPIRAN IKU-XV SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN

TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG

KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN NEGERI TIPE-A TAHUN 2015 – 2019

KEPALA SEKSI PENGELOLAAN BARANG BUKTI DAN BARANG RAMPASAN KEJAKSAAN NEGERI …….*

1. NAMA ORGANISASI : KEPALA SEKSI PENGELOLAAN BARANG BUKTI DAN BARANG RAMPASAN

2. TUGAS : Melakukan pengelolaan barang bukti dan barang rampasan yang berasal dari tindak pidana

umum dan pidana khusus

3. FUNGSI : a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja;

b. Analisis dan penyiapan pertimbangan hukum pengelolaan barang bukti dan barang rampasan;

c. Pengelolaan barang bukti dan barang rampasan meliputi pencatatan, penelitian barang bukti,

penyimpanan dan pengklasifikasian barang bukti, penitipan, pemeliharaan, pengamanan,

penyediaan dan pengembalian barang bukti sebelum dan setelah sidang serta penyelesaian

barang rampasan;

d. Penyiapan pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dalam pengelolaan barang buki dan barang

rampasan;

e. Pengelolaan dan penyajian data dan informasi; dan

f. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pengelolaan barang bukti dan

barang rampasan.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya efektifitas pengelolaan barang bukti dan barang rampasan perkara tindak pidana umum dan perkara tindak pidana khusus di Kejaksaan Negeri …….*.

Presentase terpeliharanya nilai ekonomis barang bukti perkara tindak pidana umum dan tindak pidana khusus di Kejaksaan Negeri

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah barang bukti bernilai ekonomis yang dikelola dengan baik di Kejaksaan Negeri dibagi seluruh barang buki yang bernilai ekonomis x 100%. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: Data barang bukti bernilai ekonomis di kejaksaan negeri dan di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri. Berdasarkan hasil evaluasi Asisten Pengawasan.

PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pengawasan)

Jumlah barang bukti bernilai ekonomis yang dikelola dengan baik *)

Jumlah seluruh barang bukti yang bernilai ekonimis*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Persentase penyelesaian barang bukti dan barang rampasan sesuai amar putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewisjde

zaak) yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah barang bukti dan barang rampasan yang telah berhasil dieksekusi berdasarkan putusan pengadilan (in

kracht van gewisjde zaak) dibagi jumlah seluruh barang bukti dan barang rampasan berdasarkan putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) x 100%. 3) Rumus untuk barang bukti:

*) pada tahun berjalan Catatan: Data barang bukti di kejaksaan negeri dan di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri. 4) Rumus untuk barang rampasan:

*) pada tahun berjalan Catatan: Data barang rampasan di kejaksaan negeri dan di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri.

Jumlah barang bukti yang telah diserahkan ke pembinaan *)

Jumlah seluruh barang bukti yang di putus pengadilan inkracht*) X 100%

Jumlah barang rampasan yang telah dilelang *)

Jumlah seluruh barang rampasan yang diterima di pembinaan*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pengawasan)

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

LAMPIRAN IKU-XVI SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN

TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG

KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN NEGERI TIPE – A TAHUN 2015 – 2019

PEMERIKSA KEJAKSAAN NEGERI …….*

1. NAMA ORGANISASI : PEMERIKSA

2. TUGAS : Melaksanakan perencanaan dan pengawasan atas kinerja dan keuangan intern semua unsur

Kejaksaan pada Kejaksaan Negeri maupun Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukum Kejaksaan

Negeri yang bersangkutan, serta melaksanakan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan

Kepala Kejaksaan Negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. FUNGSI : a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja di bidang pengawasan;

b. Penyiapan bahan pemeriksaan pengawasan intern Kejaksaan terhadap kinerja dan keuangan

pada Kejaksaan Negeri maupun Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukum Kejaksaan Negeri

yang bersangkutan sesuai dengan program kerja pengawasan tahunan dan kebijakan pimpinan;

c. Penyiapan bahan pemeriksaan atas adanya temuan, laporan, pengaduan dugaan

pelanggaran disiplin, penyalahgunaan jabatan atau wewenang dan mengusulkan

penindakan terhadap pegawai Kejaksaan pada Kejaksaan Negeri maupun Cabang

Kejaksaan Negeri di daerah hukum Kejaksaan Negeri yang bersangkutan yang terbukti

melakukan pelanggaran disiplin atau tindak pidana;

d. Penyiapan bahan pelaksanaan penyidikan terhadap pegawai Kejaksaan pada Kejaksaan

Negeri maupun Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukum Kejaksaan Negeri yang

bersangkutan apabila berdasarkan hasil pemeriksaan terdapat cukup bukti melakukan

tindak pidana korupsi setelah mendapatkan persetujuan Jaksa Agung;

e. Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan pemutakhiran tindak lanjut hasil

pengawasan intern Kejaksaan terhadap kinerja dan keuangan terhadap petunjuk

penertiban dan perbaikan yang telah disampaikan pada Kejaksaan Negeri maupun Cabang

Kejaksaan Negeri di daerah hukum Kejaksaan Negeri yang bersangkutan;

f. Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan berkala

terkait pengawasan intern Kejaksaan terhadap kinerja dan keuangan;

g. Penyiapan bahan pelaksanaan pemberian saran dan pertimbangan kepada Asisten

Pengawasan sehubungan dengan pengawasan terkait pengawasan intern Kejaksaan

terhadap kinerja dan keuangan;

h. Penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Asisten

Pengawasan sehubungan dengan pengawasan terkait pengawasan intern Kejaksaan

terhadap kinerja dan keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

i. Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi kerja sama pengawasan dengan Aparat

Pengawasan Internal Pemerintah lainnya.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya efektifitas pengendalian internal di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*

Persentase satuan kerja yang melaksanakan sistem pegendalian secara memadai di Kejaksaan Negeri

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah satuan kerja yang telah mengimplementasikan SPIP secara memadai dibagi jumlah satuan kerja pengelola keuangan x 100%. Rumus: *) pada tahun berjalan

Catatan: 1) Jumlah unit kerja yang pengelolaan manajemen SDM

belum melaksanakan wasnal/wasnal sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan (misal buku biru dan buku jurnal pengawasan) didasarkan atas hasil evaluasi pemeriksa di kejaksaan negeri dan inspeksi asisten pengawasan.

2) Jumlah unit kerja termasuk cabang kejaksaan negeri di wilayah hukum kejaksaan negeri.

PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pengawasan)

Jumlah seluruh unit kerja – jumlah unit kerja belum waskat/wasnal *)

Jumlah seluruh unit kerja*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Tingkat maturitas (Sistem Pengendalian Intern Pemerintah) SPIP Kejaksaan Negeri

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Tingkat maturitas SPIP Kejaksaan Negeri berdasarkan standar penilaian Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

Rumus: *) pada tahun berjalan Catatan: 1) Jumlah unit kerja yang telah melaksanakan SPIP sesuai

standar penilaian BPKP didasarkan atas hasil evaluasi pemeriksa di kejaksaan negeri dan inspeksi asisten pengawasan.

2) Jumlah unit kerja termasuk cabang kejaksaan negeri di wilayah hukum kejaksaan negeri.

PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pengawasan)

Jumlah seluruh unit kerja – jumlah unit kerja yang menerapkan SPIP *)

Jumlah seluruh unit kerja*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Persentase Penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di Kejaksaan Negeri

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah temuan hasil pemeriksaan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang telah ditindaklanjuti dibagi Jumlah temuan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) x 100%.

Rumus: *) pada tahun berjalan

Catatan: 1) Temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP); 2) Temuan yang ditindaklanjuti berdasarkan hasil evaluasi

pemeriksa di kejaksaan negeri dan inspeksi asisten pengawasan;

3) Jumlah unit kerja termasuk cabang kejaksaan negeri di wilayah hukum kejaksaan negeri.

PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pengawasan)

Jumlah seluruh temuan – jumlah temuan ditindaklanjuti *)

Jumlah seluruh unit kerja yang dilakukan pemeriksaan*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti di Kejaksaan Negeri

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah pengaduan masyarakat terkait dengan aparatur Kejaksaan yang telah ditindaklanjuti dibagi jumlah pengaduan masyarakat yang diterima x 100%. Rumus: *) pada tahun berjalan

Catatan: 1) Lapdu yang ditindaklanjuti berdasarkan hasil

pemeriksaan asisten pengawasan (Hasil Pemeriksaan Pengawasan);

2) Unit kerja termasuk cabang kejaksaan negeri di wilayah hukum kejaksaan negeri.

PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun)

Jumlah LAPDU terkait aparat kejaksaan – LAPDU ditindaklanjuti *)

Jumlah seluruh Laporan Pengaduan Masyarakat yang diterima*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pengawasan)

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

LAMPIRAN IKU-XVII SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN

TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG

KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN NEGERI TIPE-A TAHUN 2015 – 2019

KEPALA CABANG KEJAKSAAN NEGERI …….*

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya pengembalian kerugian keuangan negara melalui jalur pidana dan perdata di wilayah hukum Cabang Kejaksaan Negeri .……*.

Persentase pengembalian kerugian keuangan negara melalui jalur pidana dan perdata di wilayah hukum Cabang Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA:

Jumlah penerimaan kas negara dari pengembalian kerugian negara (UP atau Denda atau perampasan barang bukti aset hasil tindak pidana) dari jalur pidana dan perdata dibagi jumlah kerugian negara yang ditimbulkan dari kasus pidana dan perdata x 100%. umus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk kerugian negara yang disetor sebagai PNBP

Kejaksaan dalam akun Uang Pengganti, denda, dan perampasan aset hasil tindak pidana dalam perkara tindak pidana korupsi, denda dan perampasan aset hasil tindak

Jumlah penerimaan negara dalam eksekusi*)

Jumlah kerugian negara dalam Putusan inkracht *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

pidana dalam perkara TPPU, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai serta putusan gugatan perdata karena tersangka atau terdakwa meninggal dunia padahal secara pasti telah timbul kerugian keuangan negara.

2) Data di Cabang Kejaksaan Negeri

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Cabang Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Persentase pemulihan dan penyelamatan aset negara di wilayah hukum Cabang Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah kerugian negara yang dapat di selamatkan dan yang dipulihkan dari jalur pidana dan perdata dibagi jumlah potensi kerugian negara yang ditimbulkan dari kasus pidana dan perdata x 100 %. Rumus: *) pada tahun berjalan

Jumlah Kerugian Negara yang diselamatkan *)

Jumlah potensi kerugian negara yang timbul *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Catatan: 1) Untuk kerugian negara yang tidak disetor sebagai PNBP

Kejaksaan akan tetapi diserahkan langsung kepada pemerintah pusat/daerah dan BUMN/BUMD sesuai putusan pidana atau perdata inkracht baik berupa uang atau aset; atau

2) Kerugian Negara yang diselamatkan dari pelaksanaan non litigasi bidang Datun baik berupa uang atau aset.

3) Data di cabang kejaksaan negeri TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Cabang Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Terwujudnya penegakan hukum yang berorientasi pada kepastian hukum, keadilan dan bermanfaat bagi masyarakat dan pencari keadilan di wilayah hukum Cabang Kejaksaan Negeri ….…*.

Persentase terbuktinya perkara Tindak Pidana Umum dan Tindak Pidana Khusus berdasarkan putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap (in

kracht van gewisjde zaak) dan adanya kesepakatan antar instansi yang terkait dalam penyelesaian penanganan perkara (conviction rate) di wilayah hukum Cabang Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) yang mempunyai kekuatan hukum tetap perkara Tindak Pidana Umum dan Tindak Pidana Khusus yang diputus menang + jumlah kesepakatan penyelesaian penanganan perkara dengan instansi terkait dibagi dengan seluruh jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) perkara Tindak Pidana Umum dan Tindak Pidana Khusus + jumlah perkara yang ditangani di luar jalur pengadilan x 100%.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Rumus Penyelesaian melalui Jalur Pengadilan: *) pada tahun berjalan Catatan:

1) Untuk mengetahui ratio putusan pengadilan yang menghukum dan membebaskan terdakwa (conviction rate)

2) Data di cabang kejaksaan negeri 1. Rumus Penyelesaian Perkara Pidana Anak melalui Diversi

(tidak menggunakan penerapan hukum pidana): *) pada tahun berjalan **) Diversi baik ditingkat di kepolisian, kejaksaan maupun pengadilan. Catatan:

1) Untuk mengetahui ratio perkara anak yang diselesaikan secara diversi.

2) Data di cabang kejaksaan negeri

Jumlah Putusan Menghukum perkara Pidum dan Pidsus yang inkracht*)

Jumlah Putusan perkara Pidum dan Pidsus yang inkracht*)

X 100%

Jumlah Penetapan Diversi *) **)

Jumlah Perkara Pidana Anak*)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

TIPE PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Cabang Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Persentase putusan Pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) yang berhasil dilaksanakan oleh Jaksa (executable) di wilayah hukum Cabang Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) yang berhasil dieksekusi dibagi jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) x 100% Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk seluruh perkara pidana baik tindak pidana umum

maupun tindak pidana khusus; 2) Untuk seluruh putusan baik yang menghukum maupun

yang membebaskan terdakwa. 3) Data di Cabang Kejaksaan Negeri

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun)

Jumlah Eksekusi *)

Jumlah Putusan Inkracht *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Cabang Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan

Meningkatnya keberhasilan penyelesaian perkara Perdata dan Tata Usaha Negara di wilayah hukum Cabang Kejaksaan Negeri ….…*

Persentase kemenangan bidang Perdata dan Tata Usaha Negara melalui jalur litigasi di wilayah hukum Cabang Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) Perdata dan Tata Usaha Negara yang dimenangkan oleh pemerintah dibagi jumlah putusan pengadilan (in kracht van

gewisjde zaak) Perdata dan Tata Usaha Negara x 100%.

Rumus

*) pada tahun berjalan Catatan:

1) untuk perkara Perdata dan TUN baik pihak kejaksaan selaku tergugat atau penggugat, termohon atau pemohon;

2) Data di Cabang Kejaksaan Negeri TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Cabang Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan

Jumlah Putusan Inkracht yang menang *)

Jumlah seluruh Putusan Inkracht baik kalah atau menang *) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Laporan Bulanan.

Persentase keberhasilan penyelesaian perkara bidang Perdata dan Tata Usaha Negara melalui jalur non litigasi di wilayah hukum cabang Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah perkara bidang Perdata dan Tata Usaha Negara yang berhasil diselesaikan melalui jalur non litigasi dibagi jumlah perkara bidang Perdata dan Tata Usaha Negara yang ditangani x 100% Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan:

1) Non Litigasi meliputi mediasi dan arbitrasi atau bentuk penyelesaian lainnya.

2) Data di Cabang Kejaksaan Negeri

TIPE PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Cabang Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan

Jumlah Perkara Perdata dan TUN selesai melalui non litigasi *)

Jumlah Perkara Perdata dan TUN yang ditangani*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Laporan Bulanan.

Meningkatnya efektifitas pengelolaan barang bukti dan barang rampasan perkara tindak pidana umum dan perkara tindak pidana khusus di Cabang Kejaksaan Negeri …….*.

Presentase terpeliharanya nilai ekonomis barang bukti perkara tindak pidana umum dan tindak pidana khusus di Cabang Kejaksaan Negeri

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah barang bukti bernilai ekonomis yang dikelola dengan baik di Cabang Kejaksaan Negeri dibagi seluruh barang buki yang bernilai ekonomis x 100%. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1. Data barang bukti bernilai ekonomis di kejaksaan negeri

dan di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri.

2. Berdasarkan hasil evaluasi Asisten Pengawasan.

PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Cabang Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pengawasan)

Jumlah barang bukti bernilai ekonomis yang dikelola dengan baik *)

Jumlah seluruh barang bukti yang bernilai ekonimis*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Persentase penyelesaian barang bukti dan barang rampasan sesuai amar putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewisjde

zaak) yang dilaksanakan oleh Cabang Kejaksaan Negeri.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah barang bukti dan barang rampasan yang telah berhasil dieksekusi berdasarkan putusan pengadilan (in

kracht van gewisjde zaak) dibagi jumlah seluruh barang bukti dan barang rampasan berdasarkan putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) x 100%.

1. Rumus untuk barang bukti:

*) pada tahun berjalan

Catatan: Data barang bukti di kejaksaan negeri dan di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum Cabang Kejaksaan Negeri. 2. Rumus untuk barang rampasan:

*) pada tahun berjalan Catatan: Data barang rampasan di kejaksaan negeri dan di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum Cabang Kejaksaan Negeri.

Jumlah barang bukti yang telah diserahkan ke pembinaan *)

Jumlah seluruh barang bukti yang di putus pengadilan inkracht*) X 100%

Jumlah barang rampasan yang telah dilelang *)

Jumlah seluruh barang rampasan yang diterima di pembinaan*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Cabang Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pengawasan)

Meningkatnya kualitas pelayanan hukum dan transparansi kepada masyarakat di Cabang Kejaksaan Negeri ….…*.

Indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan hukum yang dilakukan Cabang Kejaksaan Negeri …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil survei kepuasan pencari keadilan yang dilakukan oleh internal atau eksternal atas pelayanan hukum di Cabang Kejaksaan Negeri …….*.

TIPE PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Cabang Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Terwujudnya Reformasi Birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik di instansi Cabang Kejaksaan Negeri ….*.

Indeks Reformasi Birokrasi. FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil nilai evaluasi Reformasi Birokrasi yang di lakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi. Cukup nilai 6 area perubahan RB berdasarkan penilaian

internal

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Cabang Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Indeks Integritas Aparatur Sipil Negara.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah pegawai yang dikenai hukum disipilin dan dijatuhi hukum pidana dibagi jumlah seluruh pegawai x 100%.

Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: Jumlah pegawai cabang kejaksaan negeri

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Cabang Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan, hasil inspeksi dan pemeriksaan pengawasan.

Jumlah pegawai hukuman disiplin dan/atau pidana *)

Jumlah pegawai*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Kejaksaan Republik Indonesia.

TIPE PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Cabang Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Nilai Akuntabilitas Kinerja. FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja yang dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi. Cukup Satker yang telah menerapkan SAKIP secara baik

bersadasarksn evaluasi Jamwas

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun)

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Cabang Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

LAMPIRAN IKU-XVIII SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN

TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG

KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN NEGERI TIPE B TAHUN 2015–2019

KEPALA KEJAKSAAN NEGERI........

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya pengembalian kerugian keuangan negara melalui jalur pidana dan perdata di wilayah hukum Kejaksaan Negeri .……*.

Persentase pengembalian kerugian keuangan negara melalui jalur pidana dan perdata di wilayah hukum Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA:

Jumlah penerimaan kas negara dari pengembalian kerugian negara (UP atau Denda atau perampasan barang bukti aset hasil tindak pidana) dari jalur pidana dan perdata dibagi jumlah kerugian negara yang ditimbulkan dari kasus pidana dan perdata x 100%. Rumus:

*) pada tahun berjalan

Jumlah penerimaan negara dalam eksekusi*)

Jumlah kerugian negara dalam Putusan inkracht *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Catatan: 1) Untuk kerugian negara yang disetor sebagai PNBP

Kejaksaan dalam akun Uang Pengganti, denda, dan perampasan aset hasil tindak pidana dalam perkara tindak pidana korupsi, denda dan perampasan aset hasil tindak pidana dalam perkara TPPU, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai serta putusan gugatan perdata karena tersangka atau terdakwa meninggal dunia padahal secara pasti telah timbul kerugian keuangan negara.

2) Data di Kejaksaan Negeri.

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Persentase pemulihan dan penyelamatan aset negara di wilayah hukum Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah kerugian negara yang dapat di selamatkan dan yang dipulihkan dari jalur pidana dan perdata dibagi jumlah potensi kerugian negara yang ditimbulkan dari kasus pidana dan perdata x 100 %.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Rumus: *) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk kerugian negara yang tidak disetor sebagai PNBP

Kejaksaan akan tetapi diserahkan langsung kepada pemerintah pusat/daerah dan BUMN/BUMD sesuai putusan pidana atau perdata inkracht baik berupa uang atau aset; atau

2) Kerugian Negara yang diselamatkan dari pelaksanaan non litigasi bidang Datun baik berupa uang atau aset.

3) Data di Kejaksaan Negeri. TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Jumlah Kerugian Negara yang diselamatkan *)

Jumlah potensi kerugian negara yang timbul *) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Terwujudnya penegakan hukum yang berorientasi pada kepastian hukum, keadilan dan bermanfaat bagi masyarakat dan pencari keadilan di wilayah hukum Kejaksaan Negeri ….…*.

Persentase terbuktinya perkara Tindak Pidana Umum dan Tindak Pidana Khusus berdasarkan putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap (in

kracht van gewisjde zaak) dan adanya kesepakatan antar instansi yang terkait dalam penyelesaian penanganan perkara (conviction rate) di wilayah hukum Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) yang mempunyai kekuatan hukum tetap perkara Tindak Pidana Umum dan Tindak Pidana Khusus yang diputus menang + jumlah kesepakatan penyelesaian penanganan perkara dengan instansi terkait dibagi dengan seluruh jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) perkara Tindak Pidana Umum dan Tindak Pidana Khusus + jumlah perkara yang ditangani di luar jalur pengadilan x 100%. 1. Rumus Penyelesaian melalui Jalur Pengadilan: *) pada tahun berjalan Catatan:

1) Untuk mengetahui ratio putusan pengadilan yang menghukum dan membebaskan terdakwa (conviction rate)

2) Data di Kejaksaan Negeri

Jumlah Putusan Menghukum perkara Pidum dan Pidsus yang inkracht*)

Jumlah Putusan perkara Pidum dan Pidsus yang inkracht*)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

2. Rumus Penyelesaian Perkara Pidana Anak melalui Diversi (tidak menggunakan penerapan hukum pidana):

*) pada tahun berjalan **) Diversi baik ditingkat di kepolisian, kejaksaan maupun pengadilan. Catatan: 1) Untuk mengetahui ratio perkara anak yang diselesaikan

secara diversi. 2) Data di Kejaksaan Negeri. TIPE PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Persentase putusan Pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) yang berhasil dilaksanakan oleh Jaksa (executable) di wilayah hukum Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) yang berhasil dieksekusi dibagi jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) x 100%

Jumlah Penetapan Diversi *) **)

Jumlah Perkara Pidana Anak*)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk seluruh perkara pidana baik tindak pidana umum

maupun tindak pidana khusus; 2) Untuk seluruh putusan baik yang menghukum maupun

yang membebaskan terdakwa. 3) Data di Kejaksaan Negeri.

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan

Jumlah Eksekusi *)

Jumlah Putusan Inkracht *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya keberhasilan penyelesaian perkara Perdata dan Tata Usaha Negara di wilayah hukum Kejaksaan Negeri ….…*

Persentase kemenangan bidang Perdata dan Tata Usaha Negara melalui jalur litigasi di wilayah hukum Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) Perdata dan Tata Usaha Negara yang dimenangkan oleh pemerintah dibagi jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) Perdata dan Tata Usaha Negara x 100%.

Rumus

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) untuk perkara Perdata dan TUN baik pihak kejaksaan

selaku tergugat atau penggugat, termohon atau pemohon; 2) Data di Kejaksaan Negeri TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Jumlah Putusan Inkracht yang menang *)

Jumlah seluruh Putusan Inkracht baik kalah atau menang *) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Persentase keberhasilan penyelesaian perkara bidang Perdata dan Tata Usaha Negara melalui jalur non litigasi di wilayah hukum Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah perkara bidang Perdata dan Tata Usaha Negara yang berhasil diselesaikan melalui jalur non litigasi dibagi jumlah perkara bidang Perdata dan Tata Usaha Negara yang ditangani x 100% Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Non Litigasi meliputi mediasi dan arbitrasi atau bentuk

penyelesaian lainnya. 2) Data di Kejaksaan Negeri

TIPE PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Jumlah Perkara Perdata dan TUN selesai melalui non litigasi *)

Jumlah Perkara Perdata dan TUN yang ditangani*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya efektifitas pengelolaan barang bukti dan barang rampasan perkara tindak pidana umum dan perkara tindak pidana khusus di Kejaksaan Negeri …….*.

Presentase terpeliharanya nilai ekonomis barang bukti perkara tindak pidana umum dan tindak pidana khusus di Kejaksaan Negeri

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah barang bukti bernilai ekonomis yang dikelola dengan baik di Kejaksaan Negeri dibagi seluruh barang buki yang bernilai ekonomis x 100%. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1. Data barang bukti bernilai ekonomis di kejaksaan negeri

dan di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri.

2. Berdasarkan hasil evaluasi Asisten Pengawasan.

PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pengawasan)

Jumlah barang bukti bernilai ekonomis yang dikelola dengan baik *)

Jumlah seluruh barang bukti yang bernilai ekonimis*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Persentase penyelesaian barang bukti dan barang rampasan sesuai amar putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewisjde

zaak) yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah barang bukti dan barang rampasan yang telah berhasil dieksekusi berdasarkan putusan pengadilan (in

kracht van gewisjde zaak) dibagi jumlah seluruh barang bukti dan barang rampasan berdasarkan putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) x 100%.

1. Rumus untuk barang bukti:

*) pada tahun berjalan

Catatan: Data barang bukti di kejaksaan negeri dan di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri. 2. Rumus untuk barang rampasan:

*) pada tahun berjalan Catatan: Data barang rampasan di kejaksaan negeri dan di cabang kejaksaan negeri (bila ada) di wilayah hukum kejaksaan negeri.

Jumlah barang bukti yang telah diserahkan ke pembinaan *)

Jumlah seluruh barang bukti yang di putus pengadilan inkracht*) X 100%

Jumlah barang rampasan yang telah dilelang *)

Jumlah seluruh barang rampasan yang diterima di pembinaan*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pengawasan)

Meningkatnya kualitas pelayanan hukum dan transparansi kepada masyarakat di Kejaksaan Negeri ….…*.

Indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan hukum yang dilakukan Kejaksaan Negeri …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil survei kepuasan pencari keadilan yang dilakukan oleh internal atau eksternal atas pelayanan hukum di Kejaksaan Negeri …….*.

TIPE PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Terwujudnya Reformasi Birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik di instansi Kejaksaan Negeri ….*.

Indeks Reformasi Birokrasi. FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil nilai evaluasi Reformasi Birokrasi yang di lakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi. Cukup hasil penilaian 6 area perubahan RB dari penilaian

internal

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Indeks Integritas Aparatur Sipil Negara.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah pegawai yang dikenai hukum disipilin dan dijatuhi hukum pidana dibagi jumlah seluruh pegawai x 100%.

Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: Jumlah pegawai kejaksaan negeri

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan, hasil inspeksi dan pemeriksaan pengawasan.

Jumlah pegawai hukuman disiplin dan/atau pidana *)

Jumlah pegawai*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Kejaksaan Republik Indonesia. Cukup satker yang telah menerapkan SAK dan Pengendalian

Internal yang baik berdasarkan Jamwas

TIPE PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Nilai Akuntabilitas Kinerja. FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja yang dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi.

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun)

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

LAMPIRAN IKU-XIX SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN

TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG

KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN NEGERI TIPE B TAHUN 2015 – 2019

KEPALA SUB BAGIAN PEMBINAAN KEJAKSAAN NEGERI …….*

1. NAMA ORGANISASI : KEPALA SUB BAGIAN PEMBINAAN

2. TUGAS : Melakukan perencanaan program kerja dan anggaran, pengelolaan ketatausahaan kepegawaian

kesejahteraan pegawai, keuangan, perlengkapan, organisasi dan tatalaksana, pengelolaan

teknis atas barang milik negara, pengelolaan data dan statistik kriminal, pelaksanaan evaluasi

dan penguatan program reformasi birokrasi serta pemberian dukungan pelayanan teknis dan

administrasi bagi seluruh satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan Negeri yang bersangkutan

dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas.

3. FUNGSI : a. Melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi serta membina kerjasama seluruh satuan

kerja di Lingkungan Kejaksaan Negeri di bidang administrasi;

b. Melakukan pembinaan organisasi dan tatalaksana urusan ketatausahaan dan mengelola

keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan milik negara yang menjadi tanggung jawabnya;

c. Melakukan pembinaan dan peningkatan kemampuan, keterampilan dan integritas

kepribadian aparat Kejaksaan di daerah hukumnya;

d. Melaksanakan pengelolaan data dan statistik kriminal serta penerapan dan pengembangan

teknologi informasi di Lingkungan Kejaksaan Negeri;

e. Pelaksanaan program reformasi birokrasi.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya kualitas dan Integritas Sumber Daya Manusia (SDM) pada seluruh satuan kerja di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

Persentase Sumber Daya Manusia yang telah sesuai dengan standar kompetensi pada seluruh satuan kerja di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah Sumber Daya Manusia yang menduduki jabatan yang telah memenuhi standar kompetensi pada seluruh satuan kerja di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….* dibagi jumlah Sumber Daya Manusia yang menduduki jabatan x 100%. *) pada tahun berjalan Catatan: 1) Standar kompetensi ditentukan dengan pejabat dimaksud

telah mengikuti diklat yang bersesuaian dengan tusi nya. Contoh Kasi Pidsus yang bersangkutan telah mengkuti diklat teknis pidsus dan diklat PIM IV.

2) Jumlah Pegawai adalah jumlah pegawai di Kejaksaan Negeri.

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pembinaan).

Jumlah Pejabat memenuhi standar kompetensi *)

Jumlah seluruh pegawai*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Indeks Integritas atau Persentase pegawai yang taat aturan pada seluruh satuan kerja di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*..

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah Sumber Daya Manusia yang tidak melanggar peraturan disiplin pegawai di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*. dibagi jumlah Sumber Daya Manusia di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….* x 100%. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Pengenaan hukuman disiplin berdasakan keputusan

pejabat berwenang atas keputusan hukuman disiplin. 2) Jumlah Pegawai adalah jumlah pegawai di Kejaksaan

Negeri

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pembinaan).

Jumlah seluruh Pegawai – jumlah pegawai dikenai hukuman disiplin *)

Jumlah seluruh Pegawai*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya akuntabilitas keuangan dan kinerja sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang baik pada seluruh satuan kerja di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*..

Persentase unit kerja yang pengelolaan keuangannya sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP).

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah unit kerja yang pengelolaan keuangannya sudah sesuai Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP) dibagi jumlah satuan kerja pengelola keuangan x 100%. Berdasarkan hasil evaluasi Asisten Pengawasan. Rumus: *) pada tahun berjalan

Catatan: 1) Jumlah unit kerja yang pengelolaan keuangannya belum

sesuai dengan SAP didasarkan atas hasil inspeksi pengawasan.

2) Jumlah unit kerja (sub bag dan seksi) di Kejaksaan Negeri.

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pembinaan).

Jumlah seluruh unit kerja – jumlah unit kerja belum sesuai SAP *)

Jumlah seluruh satker*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Persentase unit kerja yang nilai akuntabilitas kinerjanya baik.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah unit kerja yang telah menerapkan SAKIP secara baik (telah menyusun PK, melakukan Monev PK secara berkala, menyusun LKj sesuai dengan PK) dibagi jumlah satuan kerja yang membuat LKj x 100%.

Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Standar Penilaian adalah standar penilaian yang

digunakan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Kementerian keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;

2) Jumlah LKj (unit kerja: subbag dan seksi) yang memenuhi standar penilaian didasarkan atas hasil penilaian Pemeriksa/asisten pengawasan.

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pembinaan).

Jumlah seluruh LKj – jumlah LKj yang belum memenuhi standar penilaian *)

Jumlah seluruh unit kerja yang membuat LKj *) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya kualitas pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada seluruh satuan kerja di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

Jumlah unit kerja yang ditetapkan sebagai percontohan implementasi Reformasi Birokrasi (Unit Wilayah Bebas Korupsi (WBK) atau Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah unit kerja yang telah ditetapkan sebagai percontohan implementasi Reformasi Birokrasi (unit WBK atau WBBM) oleh Kejaksaan Republik Indonesia dan telah aktif melakukan perbaikan dibagi jumlah seluruh satuan kerja di wilayah hukum kejaksaan Negeri.. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: Unit Kerja adalah subbag dan seksi

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA:

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintahan Daerah, Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pembinaan).

Jumlah unit kerja WBK/WBBM + Jumlah Satker melakukan perubahan *)

Jumlah seluruh unit kerja *) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Indeks kepuasan pelayanan internal.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil survei kepuasan pegawai kejaksaan Republik Indonesia yang dilakukan oleh internal atau eksternal atas pelayanan pada pegawai internal di Kejaksaan. Survei dilakukan oleh internal kejari

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pembinaan)

Nilai Pengungkit Reformasi Birokrasi berdasarkan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB).

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Nilai hasil penilaian PMPRB atas pengungkit pada 8 (delapan) area perubahan program reformasi birokrasi. Cukup 6 area perubahan RB berdasarkan penilaian internal

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pembinaan).

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

LAMPIRAN IKU-XX SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN

TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG

KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN NEGERI TIPE B TAHUN 2015 – 2019

KEPALA SEKSI INTELIJEN KEJAKSAAN NEGERI …….*

1. NAMA ORGANISASI : KEPALA SEKSI INTELIJEN

2. TUGAS : Melaksanakan penyiapan perumusan rencana dan program kerja serta laporan pelaksanaannya, perencanaan, pengkajian, pelaksanaan, pengadministrasian, pengendalian, penilaian dan pelaporan kebijakan teknis, kegiatan intelijen, operasi intelijen, pengawalan dan pengamanan pemerintahan dan pembangunan, administrasi intelijen, dan pemberian dukungan teknis secara intelijen kepada bidang lain, perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pemetaan, perencanaan, pengelolaan dan pelaporan teknologi informasi, perencanaan, pelaksanaan, pengadministrasian, dan pelaporan kegiatan bidang penerangan hukum, penyusunan, penyajian, pengadministrasian, pendistribusian, dan pengarsipan laporan berkala, laporan insidentil, perkiraan keadaan intelijen, hasil pelaksanaan rencana kerja dan program kerja, kegiatan intelijen dan operasi intelijen, pengawalan dan pengamanan pemerintahan dan pembangunan proyek yang bersifat strategis, perencanaan, pengelolaan, dan pelaporan bank data intelijen dan pengamanan informasi, pengendalian penyelenggaraan administrasi intelijen, pemeliharaan perangkat intelijen, perencanaan, dan pelaksanaan koordinasi dan/atau kerja sama dengan pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Daerah, instansi, dan organisasi, pemberian bimbingan dan pembinaan teknis intelijen dan administrasi intelijen, dan penyiapan bahan evaluasi kinerja fungsional Sandiman yang berkaitan dengan bidang ideologi, politik, pertahanan, keamanan, sosial, budaya, kemasyarakatan, ekonomi, keuangan, pengamanan pembangunan strategis, teknologi intelijen, produksi intelijen, dan penerangan hukum.

3. FUNGSI : a. Penyiapan bahan perumusan rencana dan program kerja serta laporan pelaksanaannya;

b. Perencanaan, pengkajian, pelaksanaan, pengadministrasian, pengendalian, penilaian dan

pelaporan pelaksanaan kebijakan teknis, kegiatan intelijen, operasi intelijen, administrasi

intelijen, pengawalan dan pengamanan pemerintahan dan pembangunan proyek yang

bersifat strategis baik nasional maupun daerah di daerah hukumnya serta penerangan

hukum guna menghasilkan data dan informasi sebagai bahan masukan bagi pimpinan

untuk perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan;

c. Pengendalian dan penilaian terhadap pelaksanaan kebijakan teknis, kegiatan intelijen,

operasi intelijen, administrasi intelijen, pengawalan dan pengamanan pemerintahan dan

pembangunan proyek yang bersifat strategis baik nasional maupun daerah, serta

penerangan hukum yang dilaksanakan oleh Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;

d. Perencanaan dan pelaksanaan pemetaan potensi ancaman, gangguan, hambatan dan

tantangan di bidang ideologi, politik dan pertahanan keamanan, sosial, budaya dan

kemasyarakatan, ekonomi dan keuangan serta pengamanan pembangunan strategis

berdasarkan data dan informasi yang berasal dari satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan

Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;

e. Perencanaan, pelaksanaan, pengadministrasian, pengendalian dan pelaporan pemberian dukungan

teknis secara intelijen kepada bidang lain di daerah hukumnya berdasarkan prinsip koordinasi;

f. Perencanaan, pengelolaan, dan pemeliharaan peralatan intelijen;

g. Penyusunan, penyajian dan pendistribusian serta pengarsipan laporan berkala dan laporan

insidentil;

h. Penyusunan, penyajian dan pendistribusian perkiraan keadaan intelijen di bidang ideologi,

politik dan pertahanan keamanan, sosial, budaya dan kemasyarakatan, ekonomi dan

keuangan, serta pengamanan pembangunan strategis;

i. Pengadministrasian, pendistribusian dan pengarsipan produk intelijen baik yang berasal

dari satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan Negeri maupun Cabang Kejaksaan Negeri di

daerah hukumnya;

j. Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan serta pendistribusian hasil pelaksanaan rencana

kerja dan program kerja, kegiatan intelijen dan operasi intelijen serta administrasi intelijen

baik yang dilaksanakan oleh satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan Negeri maupun Cabang

Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;

k. Pengelolaan bank data intelijen dan pengendalian penyelenggaraan administrasi intelijen

baik yang dilaksanakan oleh satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan Negeri maupun Cabang

Kejaksaan Negeri;

l. Penyiapan bahan analisa kebutuhan pengembangan sumber daya manusia intelijen dan

teknologi intelijen;

m. Perencanaan dan pelaksanaan koordinasi dan/atau kerja sama dengan pemerintah daerah,

Badan Usaha Milik Daerah, instansi, dan organisasi lainnya;

n. Pemberian bimbingan dan pembinaan teknis intelijen dan administrasi intelijen kepada

Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;

o. Pemeliharaan peralatan intelijen;

p. Penyiapan bahan evaluasi dan penilaian terhadap kinerja fungsional sandiman.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya kualitas dukungan Intelijen terhadap pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang Kejaksaan di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

Persentase keberhasilan operasi Intelijen yustisial terhadap Ancaman Gangguan Hambatan Tantangan (AGHT) tertentu di bidang Pidana Khusus, Pidana Umum, Perdata dan Tata Usaha Negara di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah operasi intelijen yustisial di bidang Pidana Khusus, Pidana Umum, Perdata dan Tata Usaha Negara yang dinyatakan berhasil dibagi Jumlah operasi intelijen yustisial di bidang Pidana Khusus, Pidana Umum, Perdata dan Tata Usaha Negara di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….* x 100%.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Rumus: *) pada tahun berjalan Catatan: 1) Operasi Intelijen di bidang pidana umum, pidana khusus,

perdata dan tata usaha negara 2) Kriteria operasi dinyatakan berhasil harus ditetapkan

berdasarkan laporan hasil operasi intelijen. 3) Data di Kejaksaan Negeri.

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Intelijen)

Meningkatnya kualitas pelayanan hukum di bidang intelijen di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*

Persentase indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan hukum bidang intelijen di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil survei kepuasan masyarakat yang dilakukan Asisten intelijen serta hasil penelitian yang dilakukan oleh Penelitian dan Pengembangan (Litbang)

Survei dilakukan oleh internal kejari

PENGHITUNGAN: Non Komulatif

Jumlah operasi intelijen yang berhasil *)

Jumlah operasi intelijen yang dilaksanakan *) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Intelijen)

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

LAMPIRAN IKU-XXI SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN

TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG

KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN NEGERI TIPE-B TAHUN 2015 – 2019

KEPALA SEKSI TINDAK PIDANA UMUM KEJAKSAAN NEGERI …….*

1. NAMA ORGANISASI : KEPALA SEKSI TINDAK PIDANA UMUM

2. TUGAS : Melaksanakan dan mengendalikan penanganan perkara tindak pidana umum yang meliputi

prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan, penetapan hakim dan putusan

pengadilan, pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat, pidana pengawasan,

pengawasan terhadap pelaksanaan putusan lepas bersyarat dan tindakan hukum lainnya.

3. FUNGSI : a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja;

b. Analisis dan penyiapan pertimbangan hukum penanganan perkara tindak pidana umum;

c. Pelaksanaan dan pengendalian penanganan perkara tahap prapenuntutan, pemeriksaan

tambahan, penuntutan, pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap, eksaminasi serta pengawasan terhadap pelaksanaan

pidana bersyarat, pidana pengawasan, pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan

pembebasan bersyarat dan kebijakan dan serta tindakan hukum lainnya;

d. Penyiapan pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dalam penanganan perkara tindak

pidana umum;

e. Pengelolaan dan penyajian data dan informasi;

f. Penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis penanganan perkara tindak pidana umum di

daerah hukumnya;

g. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan penanganan perkara tindak

pidana umum.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Terwujudnya penegakan hukum bidang pidana umum yang berorientasi pada kepastian hukum di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

Persentase terbuktinya perkara Tindak Pidana Umum berdasarkan putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewisjde

zaak) dan adanya kesepakatan atau konsensus antar instansi yang terkait dalam penyelesaian penanganan perkara Tindak Pidana Umum di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak)

perkara Tindak Pidana Umum + jumlah kesepakatan atau konsensus penyelesaian penanganan perkara dengan instansi terkait dibagi dengan seluruh jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) + jumlah perkara yang ditangani di luar jalur pengadilan x 100% 1. Rumus Penyelesaian melalui Jalur Pengadilan: *) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk mengetahui ratio putusan pengadilan yang

menghukum dan membebaskan terdakwa (conviction rate) 2) Data di Kejaksaan Negeri

Jumlah putusan menghukum perkara Pidum yang inkracht*)

Jumlah seluruh putusan perkara pidum yang inkracht*)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

2. Rumus Penyelesaian Perkara Pidana Anak melalui Diversi (tidak menggunakan penerapan hukum pidana):

*) pada tahun berjalan **) Diversi baik ditingkat di kepolisian, kejaksaan maupun pengadilan. Catatan: 1) Untuk mengetahui ratio perkara anak yang diselesaikan

secara diversi. 2) Data di Kejaksaan Negeri

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Umum).

Persentase putusan Pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) yang berhasil dilaksanakan oleh Jaksa (executable) di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*..

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan (in kracht van gewisjde zaak) pengadilan yang berhasil dieksekusi dibagi jumlah putusan (in kracht van

gewisjde zaak) oleh pengadilan x 100%

Jumlah Penetapan Diversi *) **)

Jumlah Perkara Pidum dalam Tindak Pidana Anak*)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk seluruh perkara pidana tindak pidana umum di

kejaksaan negeri; 2) Untuk seluruh putusan baik yang menghukum maupun

yang membebaskan terdakwa. 3) Data di Kejaksaan Negeri

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri...., Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Umum)

Persentase penyelesaian berkas perkara Tindak Pidana Umum sampai dengan berkas perkara dinyatakan lengkap (P21) di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah berkas perkara Tindak Pidana Umum yang dinyatakan lengkap (P21) dibagi jumlah berkas perkara pidana umum yang ditangani x 100%

Jumlah Eksekusi *)

Jumlah seluruh Putusan Inkracht *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk seluruh perkara pidana tindak pidana umum; 2) Data di Kejaksaan Negeri PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Umum)

Persentase berkas perkara Tindak Pidana Umum yang dinyatakan lengkap (P21) yang dilimpahkan pada proses Penuntutan atau tahap II di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah berkas perkara Tindak Pidana Umum yang dinyatakan lengkap (P21) dan dilimpahkan ke proses Penuntutan atau tahap II dibagi jumlah berkas perkara yang dinyatakan lengkap (P21) x 100%

Rumus:

Jumlah P-21 *)

Jumlah seluruh berkas perkara yang diterima *)

X 100%

Jumlah P-16A *)

Jumlah P-21 *) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk seluruh perkara pidana tindak pidana umum; 2) Data di Kejaksaan Negeri

PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Umum)

Meningkatnya kualitas pelayanan hukum di bidang pidana umum di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

Persentase indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan hukum bidang pidana umum di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*..

FORMULASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil supervisi yang dilakukan oleh Asisten Pidana Umum serta hasil penelitian yang dilakukan oleh Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Survei dilakukan oleh internal kejari PENGHITUNGAN: Non Komulatif

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Umum)

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

LAMPIRAN IKU-XXII SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN

TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG

KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN NEGERI TIPE B TAHUN 2015 – 2019

KEPALA SEKSI TINDAK PIDANA KHUSUS KEJAKSAAN NEGERI …….*

1. NAMA ORGANISASI : KEPALA SEKSI TINDAK PIDANA KHUSUS

2. TUGAS : Melakukan pengelolaan laporan dan pengaduan masyarakat, penyelidikan, penyidikan, pelacakan

aset dan pengelolaan barang bukti, prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, praperadilan,

penuntutan dan persidangan, perlawanan, upaya hukum, pelaksanaan penetapan hakim dan

putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, pengawasan terhadap

pelaksanaan pemidanaan bersyarat, putusan pidana pengawasan, keputusan lepas bersyarat, dan

eksaminasi dalam penanganan perkara tindak pidana khusus di wilayah hukum Kejaksaan Negeri.

3. FUNGSI : a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja;

b. Pelaksanaanpenegakan hukum di bidang tindak pidana khusus di Kejaksaan Negeri;

c. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang tindak pidana khusus di

Kejaksaan Negeri;

d. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di dalam negeri maupun di

luar negeri di Kejaksaan Negeri;

e. Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang tindak pidana

khusus di Kejaksaan Negeri.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya pengembalian kerugian keuangan negara melalui jalur pidana khusus di wilayah hukum Kejaksaan Negeri .……*.

Persentase pengembalian kerugian keuangan negara melalui jalur pidana khusus di wilayah hukum Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA:

Jumlah penerimaan kas negara dari pengembalian kerugian negara (UP atau Denda atau perampasan barang bukti aset hasil tindak pidana) dari jalur pidana dibagi jumlah kerugian negara yang ditimbulkan dari kasus pidana khusus x 100%. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk kerugian negara yang disetor sebagai PNBP

Kejaksaan dalam akun Uang Pengganti, denda, dan perampasan aset hasil tindak pidana dalam perkara tindak pidana korupsi, denda dan perampasan aset hasil tindak pidana dalam perkara TPPU, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai.

2) Data di Kejaksaan Negeri.

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA:

Jumlah penerimaan negara dalam eksekusi*)

Jumlah kerugian negara dalam Putusan inkracht *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Terwujudnya penegakan hukum bidang pidana khusus, yang berorientasi pada kepastian hukum di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*.

Persentase terbuktinya perkara Tindak Pidana Korupsi, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai berdasarkan putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewisjde

zaak) dan adanya kesepakatan atau konsensus antar instansi yang terkait dalam penyelesaian penanganan perkara tindak pidana khusus di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) perkara Tindak Pidana Khusus + jumlah kesepakatan atau konsensus penyelesaian penanganan perkara dengan instansi terkait dibagi dengan seluruh jumlah putusan inkracht + jumlah perkara yang ditangani di luar jalur pengadilan x 100%. Rumus: *) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk mengetahui ratio putusan pengadilan yang

menghukum dan membebaskan terdakwa (conviction rate) 2) Perkara tindak pidana khusus adalah perkara Tindak

Pidana Korupsi, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai.

3) Data di Kejaksaan Negeri.

TIPE PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA:

Jumlah Putusan Menghukum perkara Pidsus yang inkracht*)

Jumlah Putusan perkara Pidum dan Pidsus yang inkracht*)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Tinggi, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Khusus)

Persentase putusan Pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) yang berhasil dilaksanakan oleh Jaksa (executable) di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) yang berhasil dieksekusi dibagi jumlah putusan pengadilan (in

kracht van gewisjde zaak) x 100% Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk seluruh putusan baik yang menghukum maupun

yang membebaskan terdakwa. 2) Perkara tindak pidana khusus adalah perkara Tindak

Pidana Korupsi, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai;

3) Data di Kejaksaan Negeri;

TIPE PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

Jumlah Eksekusi *)

Jumlah seluruh Putusan Inkracht *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Khusus)

Persentase penyelesaian berkas perkara Tindak Pidana Korupsi, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai sampai dengan berkas perkara dinyatakan lengkap (P21) di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah berkas perkara Tindak Pidana Khusus yang dinyatakan lengkap (P21) dibagi jumlah berkas perkara Tindak Pidana Khusus yang di tangani x 100%

Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk seluruh putusan baik yang menghukum maupun

yang membebaskan terdakwa. 2) Perkara tindak pidana khusus adalah perkara Tindak

Pidana Korupsi, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai;

3) Data di Kejaksaan Negeri;

TIPE PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

Jumlah P-21 *)

Jumlah seluruh berkas perkara yang diterima *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Khusus)

Persentase berkas perkara Tindak Pidana Korupsi, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai yang dinyatakan lengkap (P21) yang dilimpahkan pada proses Penuntutan atau Tahap II di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah berkas perkara tindak pidana khusus yang dinyatakan lengkap (P21) dan dilimpahkan pada proses Penuntutan atau Tahap II dibagi jumlah berkas perkara yang dinyatakan lengkap (P21) x 100%. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk seluruh perkara pidana tindak pidana khusus di

kejati dan kejari pada wilayah hukum kejaksaan tinggi; 2) Perkara tindak pidana khusus adalah perkara Tindak

Pidana Korupsi, Tindak Pidana Perpajakan, Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai;

3) Data di Kejaksaan Negeri; 4) TIPE PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

Jumlah P-16A *)

Jumlah P-21 *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Khusus)

Meningkatnya kualitas pelayanan hukum di bidang pidana khusus di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

Persentase indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan hukum bidang pidsus di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*..

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Hasil survey yang dilakukan aspidsus serta hasil penelitian yang dilakukan oleh Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Survei dilakukan oleh internal kejari

TIPE PENGHITUNGAN: Non Komulatif SUMBER DATA:

Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pidana Khusus)

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

LAMPIRAN IKU-XXIII SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN

TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG

KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN NEGERI TIPE B TAHUN 2015 – 2019

KEPALA SEKSI PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA KEJAKSAAN NEGERI …….*

1. NAMA ORGANISASI : KEPALA SEKSI PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA

2. TUGAS : Melaksanaka tugas dan fungsi Kejaksaan dalam bidang perdata dan tata usaha negara di daerah

hukumnya

3. FUNGSI : a. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja;

b. pelaksanaan penegakan hukum, bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan hukum

lain, serta pelayanan hukum di bidang perdata dan tata usaha negara;

c. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang perdata dan tata usaha negara;

d. pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di dalam negeri maupun di luar

negeri; dan

e. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penegakan hukum, bantuan hukum,

pertimbangan hukum, dan tindakan hukum lain, serta pelayanan hukum di bidang perdata dan

tata usaha negara.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya pengembalian kerugian keuangan negara melalui jalur perdata di wilayah hukum Kejaksaan Negeri .……*.

Persentase pengembalian kerugian keuangan negara melalui jalur perdata di wilayah hukum Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA:

Jumlah penerimaan kas negara dari pengembalian kerugian negara (UP atau Denda atau perampasan barang bukti aset) dari jalur perdata dibagi jumlah kerugian negara yang ditimbulkan dari perkara perdata x 100%. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Putusan gugatan perdata karena tersangka atau terdakwa

meninggal dunia padahal secara pasti telah timbul kerugian keuangan negara.

2) Data di Kejaksaan Negeri

TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Jumlah penerimaan negara dalam eksekusi*)

Jumlah kerugian negara dalam Putusan inkracht *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Persentase pemulihan dan penyelamatan aset negara di wilayah hukum Kejaksaan Negeri ….…*.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah kerugian negara yang dapat di selamatkan dan yang dipulihkan dari jalur pidana dan perdata dibagi jumlah potensi kerugian negara yang ditimbulkan dari kasus pidana dan perdata x 100 %. Rumus: *) pada tahun berjalan Catatan: 1) Kerugian Negara yang diselamatkan dari pelaksanaan

litigasi dan non litigasi bidang Datun baik berupa uang atau aset.

2) Data di Kejaksaan Negeri TIPE PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun) SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan.

Jumlah Kerugian Negara yang diselamatkan *)

Jumlah potensi kerugian negara yang timbul *)

X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya keberhasilan penyelesaian perkara Perdata dan Tata Usaha Negara di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*.

Persentase kemenangan bidang Perdata dan Tata Usaha Negara melalui jalur litigasi di wilayah hukum Kejaksaan Negeri …….*. .

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah putusan inkracht pengadilan Perdata dan Tata Usaha Negara yang dimenangkan oleh pemerintah dibagi jumlah putusan inkracht pengadilan Perdata dan Tata Usaha Negara x 100 %

Rumus

*) pada tahun berjalan Catatan: 1) Untuk perkara Perdata dan TUN baik pihak kejaksaan

selaku tergugat atau penggugat, termohon atau pemohon; 2) Data di Kejaksaan Negeri

TIPE PENGHITUNGAN:

Non Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara)

Persentase keberhasilan penyelesaian perkara bidang Perdata dan Tata Usaha Negara melalui jalur non litigasi di wilayah hukum Kejaksaan Negeri

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah perkara bidang Perdata dan Tata Usaha Negara yang berhasil diselesaikan melalui jalur non litigasi dibagi jumlah perkara bidang Perdata dan Tata Usaha Negara yang ditangani x 100 %

Jumlah Putusan Inkracht yang menang *)

Jumlah seluruh Putusan Inkracht baik kalah atau menang *) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

…….*. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan:

1) Non Litigasi meliputi mediasi dan arbitrasi atau bentuk penyelesaian lainnya.

2) Data di Kejaksaan Negeri

TIPE PENGHITUNGAN:

Non Komulatif

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara)

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002

Jumlah Perkara Perdata dan TUN selesai melalui non litigasi *)

Jumlah Perkara Perdata dan TUN yang ditangani*) X 100%

LAMPIRAN IKU-XXIV SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN NOMOR : B- /C/Cr.5/08/2018 PERIHAL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KEJAKSAAN

TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI DAN CABANG

KEJAKSAAN NEGERI TAHUN 2015 – 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEJAKSAAN NEGERI TIPE B TAHUN 2015 – 2019

KEPALA SEKSI PENGELOLAAN BARANG BUKTI DAN BARANG RAMPASAN KEJAKSAAN NEGERI …….*

1. NAMA ORGANISASI : KEPALA SEKSI PENGELOLAAN BARANG BUKTI DAN BARANG RAMPASAN

2. TUGAS : Melakukan pengelolaan barang bukti dan barang rampasan yang berasal dari tindak pidana

umum dan pidana khusus

3. FUNGSI : a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja;

b. Analisis dan penyiapan pertimbangan hukum pengelolaan barang bukti dan barang

rampasan;

c. Pengelolaan barang bukti dan barang rampasan meliputi pencatatan, penelitian barang

bukti, penyimpanan dan pengklasifikasian barang bukti, penitipan, pemeliharaan,

pengamanan, penyediaan dan pengembalian barang bukti sebelum dan setelah sidang serta

penyelesaian barang rampasan;

d. Penyiapan pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dalam pengelolaan barang buki dan

barang rampasan;

e. Pengelolaan dan penyajian data dan informasi; dan

f. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pengelolaan barang bukti dan

barang rampasan.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya efektifitas pengelolaan barang bukti dan barang rampasan perkara tindak pidana umum dan perkara tindak pidana khusus di Kejaksaan Negeri …….*.

Presentase terpeliharanya nilai ekonomis barang bukti perkara tindak pidana umum dan tindak pidana khusus di Kejaksaan Negeri

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah barang bukti bernilai ekonomis yang dikelola dengan baik di Kejaksaan Negeri dibagi seluruh barang buki yang bernilai ekonomis x 100%. Rumus:

*) pada tahun berjalan Catatan: Data barang bukti bernilai ekonomis di kejaksaan negeri Berdasarkan hasil evaluasi Asisten Pengawasan.

PENGHITUNGAN: Non-Komulatif (satu tahun)

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pengawasan)

Jumlah barang bukti bernilai ekonomis yang dikelola dengan baik *)

Jumlah seluruh barang bukti yang bernilai ekonimis*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

Persentase penyelesaian barang bukti dan barang rampasan sesuai amar putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewisjde

zaak) yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri.

FORMULASI PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA:

Jumlah barang bukti dan barang rampasan yang telah berhasil dieksekusi berdasarkan putusan pengadilan (in

kracht van gewisjde zaak) dibagi jumlah seluruh barang bukti dan barang rampasan berdasarkan putusan pengadilan (in kracht van gewisjde zaak) x 100%. 1) Rumus untuk barang bukti:

*) pada tahun berjalan Catatan: Data barang bukti di kejaksaan negeri. 2) Rumus untuk barang rampasan:

*) pada tahun berjalan Catatan: Data barang rampasan di kejaksaan negeri.

PENGHITUNGAN:

Non-Komulatif (satu tahun)

Jumlah barang bukti yang telah diserahkan ke pembinaan *)

Jumlah seluruh barang bukti yang di putus pengadilan inkracht*) X 100%

Jumlah barang rampasan yang telah dilelang *)

Jumlah seluruh barang rampasan yang diterima di pembinaan*) X 100%

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

SUMBER DATA: Rencana Strategi, Rencana Kerja, Laporan Kinerja Kejaksaan Negeri, Laporan Tahunan, Laporan Triwulan, dan Laporan Bulanan (Bidang Pengawasan)

Plt. JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN,

SUSDIYARTO AGUS PRAPTONO, S.H., M.H.

JAKSA UTAMA MADYA NIP. 19590815 198503 1 002