laks ansia

4
Laksansia Laksansia dibagi menjadi empat golongan, yaitu laksan pembentuk massa, laksan osmotik, dan laksan stimulant dan laksansia pelumas . Adapum masing-masing mekanisme kerjanya dalam mengatasi sembelit adalah sebagai berikut: A. Pembentuk massa Dokusat akan meningkatkan jumlah air yang dapat diserap oleh tinja. Sebenarnya bahan ini adalah detergen yang menurunkan tegangan permukaan dari tinja, sehingga memungkinkan air menembus tinja dengan mudah dan menjadikannya lebih lunak. Peningkatan jumlah serat akan merangsang kontraksi alami dari usus besar dan membantu melunakkan tinja sehingga lebih mudah dikeluarkan dari tubuh. B. Laksan Osmotik. Bahan-bahan osmotik mendorong sejumlah besar air ke dalam usus besar, sehingga tinja menjadi lunak dan mudah dilepaskan. Cairan yang berlebihan juga meregangkan dinding usus besar dan merangsang kontraksi. Contohnya adalah garam-garam (fosfat, sulfat dan magnesium) atau gula (laktulosa dan sorbitol).

Upload: imammardani

Post on 16-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

laksansia

TRANSCRIPT

Laksansia Laksansia dibagi menjadi empat golongan, yaitu laksan pembentukmassa, laksan osmotik, dan laksan stimulant dan laksansia pelumas . Adapum masing-masing mekanisme kerjanya dalam mengatasi sembelit adalah sebagai berikut:

A. Pembentuk massa Dokusat akan meningkatkan jumlah air yang dapat diserap oleh tinja. Sebenarnya bahan ini adalah detergen yang menurunkan tegangan permukaan dari tinja, sehingga memungkinkan air menembus tinja dengan mudah dan menjadikannya lebih lunak.Peningkatan jumlah serat akan merangsang kontraksi alami dari usus besar dan membantu melunakkan tinja sehingga lebih mudah dikeluarkan dari tubuh.

B. Laksan Osmotik.Bahan-bahan osmotik mendorong sejumlah besar air ke dalam usus besar, sehingga tinja menjadi lunak dan mudah dilepaskan. Cairan yang berlebihan juga meregangkan dinding usus besar dan merangsang kontraksi.Contohnya adalah garam-garam (fosfat, sulfat dan magnesium) atau gula (laktulosa dan sorbitol).

Beberapa bahan osmotik mengandung natrium, menyebabkan retensi (penahanan) cairan pada penderita penyakit ginjal atau gagal jantung, terutama jika diberikan dalam jumlah besar. Bahan osmotik yang mengandung magnesium dan fosfat sebagian diserap ke dalam aliran darah dan berbahaya untuk penderita gagal ginjal. Pencahar ini pada umumnya bekerja dalam 3 jam dan lebih baik digunakan sebagai pengobatan daripada untuk pencegahan. Bahan ini juga digunakan untuk mengosongkan usus sebelum pemeriksaan rontgen pada saluran pencernaan dan sebelum kolonoskopi.

.

Pelembab dan pelicanLaktulosaDulcolactol, Duphalac, Lacons, Lactugra, Lactulax, Lantulos, Laxadilac, Opilax, Pralax, Solac

Natrium fosfatFleet Enema, Fosen, Fleet Phosposoda

Dokusat (dioktil sulfosuksinat)Laxatab

Garam inggris (magnesium)Laxasium

Lauril sulfoasetat, sorbitol & PEGMicrolax, Laxarec

C. Laksansia Stimulan Laksan StimulanBila zat pembentuk massa beraksi terutama pada efek fisik dalam lumen usus, laksan stimulan (terutama mengandung antranoid) bereaksilangsung pada mukosa usus. Beberapa mekanisme yang terjadi pada efekini adalah:a)1. Refleks dari stimulasi reseptor pada mukosa dan submukosa mengakibatkan peningkatan dorongan motilitas usus, waktu transityang lebih pendek, dan penurunan jumlah absorpsi air dan elektrolitb)2. Peningkaan cAMP dalam sel usus. Ketika konsentrai kalsiumintraseluler berubah, klorida masuk dalam lumen usus, diikuti olehnatrium dan air untuk proses osmosis dan menjaga elektronetralisasi(secretagogic action)3. Kebocoran kompleks persambungan antar-antar sel endotelial ususbesar. Natrium dan air yang telah diproduksi dapat masuk kembali kedalam lumen usus melalui kompleks persambungan yang kurang baik4. Blokade pompa natrium (Na-K-ATPase) pada epitel usus. Hal inimenghambat absorpsi natrium dan air (aksi antiabsorpsi).Contoh dari laksansia stimulant seperti fenoftalein dan bisakodil . Kelompok ini merupakan pencahar yang cukup sering digunakan.

D. LAksansia Lubrikan atau Pelumas Zat ini akan melicinkan tinja sehingga mudah dikeluarkan, seperti minyak mineral (paraffin liquidum) yang dapat melindungi dinding usus sehingga cairan dalam massa tinja tidak diserap dan tetap lunak. Bila dipakai terus menerus akan mengurangi penyerapan vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak dan dapat mengakibatkan kelainan pada hepar.