lakol puskesmas nunukan

30
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan, kementerian kesehatan terus berupaya untuk meningkatkan akses pelayanan yang merata dan berkeadilan di seluruh lapisan masyarakat. Akses pelayanan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat yang hidup dalam perilaku dan lingkungan yang sehat serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata. Puskesmas Nunukan adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan Nunukan dengan menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan pengembangan..Dalam penyelenggaraan seluruh upaya kesehatan di wilayah kerjanya, Puskesmas 1

Upload: rakhma

Post on 20-Dec-2015

33 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kka

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan, kementerian

kesehatan terus berupaya untuk meningkatkan akses pelayanan yang

merata dan berkeadilan di seluruh lapisan masyarakat. Akses pelayanan

ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan

hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat yang hidup

dalam perilaku dan lingkungan yang sehat serta memiliki kemampuan

untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan

merata.

Puskesmas Nunukan adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis

Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan yang bertanggung jawab terhadap

pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan Nunukan dengan

menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan pengembangan..Dalam

penyelenggaraan seluruh upaya kesehatan di wilayah kerjanya,

Puskesmas Nunukan dituntut harus memberikan pelayanan yang optimal

kepada masyarakat agar masyarakat dapat terpenuhi kebutuhannya akan

akses pelayanan yang bermutu dan efektif serta efisien.

Salah satu pelayanan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat

adalah pelayanan Unit Gawat Darurat 24 Jam. Hal ini sangat penting

1

mengingat puskesmas adalah akses pelayanan kesehatan tingkat

pertama yang diharapkan mampu untuk memberikan pelayanan yang

cepat, tanggap, efektif dan efisien dalam pertolongan kasus-kasus

emergency. Selain itu, posisi Puskesmas Nunukan yang sangat strategis

yang berada di tengah-tengah Kabupaten Nunukan, menjadikan

Puskesmas Nunukan menjadi pusat pelayanan yang mudah terjangkau

dibandingkan dengan RSUD Nunukan yang aksesnya jauh dari pusat kota

Kabupaten Nunukan.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka Kelompok kami

menetapkan judul Laporan Kelompok Observasi Lapangan (LAKOL)

yaitu ; Optimalisasi Pelayanan UGD 24 jam pada Puskesmas

Nunukan Kecamatan Nunukan Kabupaten Nunukan.

B. Isu Aktual

Puskesmas Nunukan adalah puskesmas yang terletak di

tengah-tengah kota kabupaten Nunukan batas wilayah kerja

sebagai berikut :

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Sebatik

Sebelah Tengah : Berbatasan dengan Kecamatan Nunukan

Barat

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Sebuku

SebelahTimur : Berbatasan dengan Kecamatan Nunukan

2

Selatan

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Nunukan

pada Tahun 2012 sebesar 48.716 jiwa tersebar dari empat

kelurahan dan tiga desa. Dengan rincian jumlah penduduk dan luas

wilayah di Kecamatan Nunukan sebagai berikut :

1. Kelurahan Nunukan Timur jumlah penduduk 12.571 jiwa.

2. Kelurahan Nunukan Tengah jumlah penduduk 12.415 jiwa.

3. Kelurahan Nunukan Utara jumlah penduduk 8.735 jiwa.

4. Kelurahan Nunukan Barat jumlah penduduk 10.455 Jiwa.

5. Desa Binusan dari jumlah penduduk sebesar 4.540 jiwa.

Dengan potensi tersebut, diharapkan Puskesmas

Nunukan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik

yang dapat dirasakan oleh seluruh warga nunukan. Pelayanan

yang diinginkan adalah pelayanan prima yang memberikan segala

aspek kemudahan dan pemerataan pelayanan tanpa pilih kasih,

cepat dan efisien.

Salah satu Pelayanan yang penting dalam memberikan

pelayanan prima kepada warga Nunukan adalah pelayanan UGD

24 Jam. Dari sumber data yang diperoleh didapatkan bahwa

kunjungan rata-rata UGD 24 Jam di Puskesmas Nunukan adalah

± 500 orang per bulannya.

3

Dari rata-rata kunjungan tersebut didapatkan bahwa

penanganan kasus kecelakaan menempati posisi pertama dalam

penanganan pelayanan UGD 24 Jam. Dari kasus kecelakaan yang

ada, semuanya dirujuk ke pelayanan tingkat II yaitu rujukan ke

Rumah Sakit.

Dari data di atas didapatkan bahwa pelayanan UGD 24

Jam dalam menangani kasus-kasus kecelakaan lalu lintas belum

maksimal, maka kami dari tim ketatalaksanaan Kesehatan

mengangkat Isu Aktual sebagai berikut:

“Belum Optimalnya Pelayanan UGD 24 Jam pada Puskesmas

Nunukan Kecamatan Nunukan Kabupaten Nunukan”

C. Lingkup Bahasan

Maksud dan tujuan penulisan ini adalah agar dapat

dipergunakan sebagai masukan bagi Puskesmas Nunukan Kecamatan

Nunukan dalam menghadapi masalah Belum optimalnya pelayanan

UGD 24 jam pada puskesmas Nunukan Kecamatan Nunukan

Kabupaten Nunukan.

Ruang lingkup kajian Laporan Kelompok Observasi

Lapangan (LAKOL) ini dibatasi pada pembahasan Optimalisasi

Pelayanan UGD 24 jam melalui Penambahan Kuota Bed Pasien

Pada UGD 24 jam.

4

BAB II

KONSEP PELAYANAN

A. Konsep Pelayanan Prima

Pelayanan Prima diartikan sebagai pelayanan yang terbaik

yang dapat diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat dan

biasanya dikaitkan dengan standar pelayanan prima (SPP).

Sebagai patokan, pelayanan prima dibedakan atas 3 (tiga)

tingkatan :

1. Pelayanan yang dianggap terbaik oleh lembaga-lembaga

pemerintah yang belum memiliki SPP.

2. Pelayanan yang sesuai SPP bagi lembaga pemerintah yang

sudah memiliki SPP.

3. Pelayanan terobosan yang mampu melebihi persyaratan SPP.

B. Standar Pelayanan

Standar Pelayanan berbentuk suatu dokumentasi berisi

rincian teknis dari sebuah pelayanan. Rincian yang biasanya

tercantum dalam dokumen ini mencakup pernyataan visi dan misi

pelayanan, prosedur pelayanan, dana alur pelayanan, ketentuan

tarif, prasyarat pelayanan, klasifikasi pelanggan, jenis layanan,

jaminan mutu dan janji pelayanan.

5

Manfaat standar pelayanan ada 2 (dua) :

1. Merupakan jaminan mutu bagi pelanggan dimana pelanggan

dapat mengetahui apa saja yang dapat diharapkan dari sebuah

pelayanan. Pelanggan dapat menggugat lembaga pelayanan

jika ternyata apa yang mereka peroleh kurang dari yang

dicantumkan dalam standar pelayanan

2. Merupakan ukuran baku mutu yang harus ditampilkan oleh para

petugas pelayanan.

C. Mutu Pelayanan

Mutu pelayanan mengacu pada baik tidaknya atau berharga

tidaknya sesuatu. Mutu pelayanan mengacu pada baik tidaknya

sebuah pelayanan.

D. Pengertian –Pengertian

1. Optimalisasi adalah pencapaian tujuan tertentu yang telah

direncanakan sebelumnya guna peningkatan kinerja.

2. Pelayanan UGD 24 jam adalah kegiatan atau rangkaian

kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

pelayanan kesehatan yang bersifat kegawatdaruratan.

3. Puskesmas ( Pusat Kesehatan Masyarakat ) yang merupakan

unit pelaksana tehnis Dinas Kesehatan yang diartikan sebagai

satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan,

6

kemandirian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota untuk

melaksanakan tugas – tugas operasional pembangunan

kesehatan di wilayah kecamatan, yang dipimpin oleh seorang

Kepala Puskesmas.

E. Visi dan Misi

Dalam rangka meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat

di wilayah kerja Puskesmas Nunukan maka menetapkan Visi

pembangunan kesehatan yaitu “terwujudnya Puskesmas Prima

Menuju Nunukan Sehat”, kemudian dijabarkan dalam bentuk Misi

antara lain :

a. Memberikan pelayanan yang profesional.

b. Membangun upaya Promotif, Preventif, perilaku hidup bersih

dan sehat sedini mungkin.

c. Memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

d. Menggalang kemitraan dengan masyarakat dan semua pihak.

e. Terwujudnya puskesmas sebagai pusat informasi kesehatan.

7

F. Struktur Organisasi Dan Tata Kerja

Struktur organisasi dan tata kerja Puskesmas Nunukan

terbagi berdasarkan beberapa unit pelayanan. Pelayanan UGD 24

jam termasuk dalam UPK Yankes (Pelayanan Kesehatan)

Bagan 1. Struktur Organisasi Puskesmas Nunukan

8

Kepala PuskesmasKepala Puskesmas

Arsip dan Laporan

Arsip dan Laporan

Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana

UPK YankesUPK YankesUPK SDKUPK SDK UPK KesmasUPK Kesmas UPK P2PMKBUPK P2PMKB

PolindesSei Fatimah

PolindesSei Fatimah

Pustu BinusanPustu Binusan Pustu Kanduangan

Pustu Kanduangan

KeuanganKeuanganUmum dan KepegawaianUmum dan

Kepegawaian

Kepala Tata UsahaKepala Tata Usaha

BAB III

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data dalam penyusunan Laporan

Kelompok Observasi Lapangan (LAKOL) ini dikumpulkan dan

dianalisis secara deskriptif dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Sumber data

a. Sumber data primer yaitu data yang diperoleh dari wawancara

dengan pegawai dan pimpinan Puskesmas Nunukan Kecamatan

Nunukan Kabupaten Nunukan.

b. Sumber data skunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-

dokumen dan catatan yang dapat memberikan informasi tentang

kegiatan yang terkait dengan judul yang dibahas dalam LAKOL

ini.

2. Teknik pengumpulan data

Teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan

ini adalah sebagai berikut :

a. Wawancara, yaitu melakukan Tanya jawab dengan pihak-

pihak terkait yang dapat memberikan informasi data primer

untuk penulisan LAKOL ini dan meninjau secara langsung

penanganan kegawatdaruratan di UGD.

b. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data sekunder yang

dilakukan dengan cara mencatat dan memanfaatkan data-data

9

yang ada di instansi yang berkaitan dengan penulisan yang

berupa dokumen-dokumen :

a) Profile Puskesmas Nunukan tahun 2012

b) Penilaian Kinerja puskesmas Nunukan tahun 2012

c) Standar Operasional Prosedur Pelayanan UGD 24 Jam

Adapun data yang diperoleh dari profil Puskesmas Nunukan

tahun 2012 tentang kunjungan pasien UGD 24 jam adalah

sebagai berikut :

Tabel 1. Kunjungan Pasien UGD 24 Jam dilihat dari Laporan BulananTahun 2012

Sumber Data : Profil Puskesmas Nunukan Tahun 2012

Tabel 2. 10 Penyakit Terbesar pada UGD 24 Jam Puskesmas

10

Nunukan Tahun 2012

Sumber Data : Profil Puskesmas Nunukan Tahun 2012

Tabel 3. Rujukan Kasus Kecelakaan Lalulintas (KLL) / Rudal Paksa UGD 24 jamTahun 2012

Sumber Data : Profil Puskesmas Nunukan Tahun 2012

11

BAB IV

ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Identifikasi Masalah

Adapun isu aktual yang diangkat dari permasalahan

pelayanan UGD 24 Jam ini adalah belum optimalnya mutu pelayanan

UGD 24 jam pada puskesmas Nunukan yang berangkat dari

penyebab (core problem) :

1. Belum optimalnya penerapan SOP dalam pelayanan tindakan

Medis

2. Belum optimalnya mutu pelayanan UGD 24 jam

3. Belum optimalnya monitoring dan evaluasi pelayanan

4. Belum optimalnya pelayanan tenaga dokter jaga 24 jam

12

a b c d

POHON MASALAH(Pernyataan Negatif)

5.

6.

7.

8.

4 Akibat

1. Sebab

2

9.

10.

Keterangan :

1. Masalah utama yang dihadapi adalah nomor 12. Penyebab masalah nomor 1 adalah nomor 2c3. Penyebab masalah nomor 2c adalah nomor 3c4. Akibat masalah nomor 1 adalah nomor 4

B. Analisis Masalah

13

Belum optimalnya pelayanan UGD 24 jam pada Puskesmas Nunukan

Sasaran tupoksi UPT Puskesmas belum tercapai secara optimal

Belum optimalnya penerapan SOP dalam

tindakan medis

Belum optimalnya mutu pelayanan

UGD

Belum Optimalnya

Monev

Belum optimalnya pelayanan dokter

jaga 24 jam

Tingginya beban kerja

Terbatasnya sarana dan prasarana

Kurangnya validasi data

pelaporan kasus

Belum optimalnya penanganan angka kunjungan yang

tinggi

dcba

Berdasarkan masalah pokok diatas yang menyebabkan isu

aktual dilakukan analisis USG sebagai berikut :

Tabel 4. Analisa USG untuk Penetapan Masalah Pokok Dominan Pada Wilayah Kerja Puskesmas Nunukan

No MasalahKriteria Jumlah

NilaiRanking

U S G

1.

Belum optimalnya

penerapan SOP dalam

pelayanan tindakan Medis

5 4 3 12 II

2.Belum optimalnya mutu

pelayanan UGD 24 jam5 5 4 14 I

3.

Belum optimalnya

monitoring dan evaluasi

pelayanan

3 2 3 8 IV

4.

Belum optimalnya

pelayanan tenaga dokter

jaga 24 jam

4 5 3 12 III

Keterangan :

U = Urgenty atau tingkat kepentingannya

S = Seriously atau tingkat keseriusannya

G = Growthly atau tingkat pertumbuhan atau peluang berkembangnya

Dari analisis USG didapatkan bahwa masalah pokok dominan

yang menyebabkan belum optimalnya pelayanan UGD 24 jam adalah

belum optimalnya mutu pelayanan UGD 24 jam. Prioritas masalah

pokok ini disebut sebagai masalah pokok dominan. Selanjutnya,

14

masalah pokok dominan ini dianalisis untuk mencari penyebabnya

yang disebut sebagai masalah spesifik sebagai berikut :

1. Tingginya beban kerja

2. Terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan UGD

3. Kurangnya validasi data pelaporan kasus

4. Belum optimalnya penanganan angka kunjungan yang tinggi.

Masalah spesifik ini kemudian dianalisis lagi menggunakan analisis

USG sebagai berikut :

Tabel 5. Analisa USG untuk Penetapan Masalah Spesifik Dominan Pada Wilayah Kerja Puskesmas Nunukan

No MasalahKriteria Jumlah

NilaiRanking

U S G

1. Tingginya beban kerja 5 4 3 12 II

2.Terbatasnya sarana dan

prasarana pelayanan UGD5 5 4 14 I

3.Kurangnya validasi data

pelaporan kasus3 2 3 8 IV

4.Belum optimalnya penanganan

angka kunjungan yang tinggi4 4 3 11 III

Keterangan :

U = Urgenty atau tingkat kepentingannya

S = Seriously atau tingkat keseriusannya

G = Growthly atau tingkat pertumbuhan atau peluang berkembangnya

15

Dari analisis USG di atas didapatkan bahwa masalah

spesifik dominan yang menyebabkan belum optimalnya mutu

pelayanan UGD 24 jam adalah Terbatasnya sarana dan prasarana

UGD 24 jam. Prioritas masalah spesifik ini disebut sebagai masalah

spesifik dominan.

Adapun sasaran yang ingin dicapai merupakan tujuan dari

pemecahan masalah-masalah yang terdapat pada pohon masalah.

Untuk dapat mencapai sasaran kinerja yang diinginkan, maka

pernyataan negatif harus diubah menjadi pernyataan positif

berdasarkan pertimbangan skala prioritas dengan dukungan sumber

daya yang ada dan dipersiapkan. Berikut disajikan pohon sasaran

yang menjelaskan permasalahan tersebut.

16

a b c d

dcba

POHON MASALAH(Pernyataan Negatif)

11.

12.

13.

14.

4 Akibat

1. Sebab

2

c d

15.

16.

Keterangan :

1. Sasaran utama yang dihadapi adalah nomor 12. Sasaran pokok nomor 1 adalah nomor 2c3. Sasaran spesifik nomor 2c adalah nomor 3c4. Akibat masalah nomor 1 adalah nomor 4

Berdasarkan masalah spesifik yang didapatkan yaitu Terbatasnya

sarana dan prasarana pelayanan UGD 24 jam didapatkan alternative

pemecahan masalah sebagai berikut :

17

Terwujudnya pelayanan UGD 24 jam yang optimal

Tercapainya Sasaran tupoksi UPT Puskesmas Nunukan

Terwujudnya penerapan SOP

dalam tindakan medis yang optimal

Terwujudnya mutu pelayanan UGD

Terwujudnya Monev

Terwujudnya pelayanan dokter

jaga 24 jam

Terwujudnya beban kerja yang sesuai dengan kapasitas

Tersedianya sarana dan prasarana

pelayanan

Terwujudnya validasi data

pelaporan kasus

Terwujudnya penanganan angka kunjungan yang

tinggi

1. Pengusulan penambahan obat-obatan

2. Pengusulan penambahan kuota bed pasien

3. Pengusulan penambahan peralatan penunjang medis

Dari alternatif pemecahan masalah tersebut berdasarkan teori tapisan

Robert Mc Namara didapatkan alternative pemecahan masalah terpilih

sebagi berikut :

Tabel 6. Teori tapisan.

NO Alternatif Kegiatan Efektifitas Kemudah

an

Biaya Jumlah Ranking

1 Pengusulan penambahan

obat-obatan

4 3 3 10

2 Pengusulan penambahan

kuota bed pasien

5 5 4 14 Terpilih

3 Pengusulan penambahan

peralatan penunjang medis

4 2 3 9

Untuk memberikan gambaran langkah analisis pemilihan alternatif

kegiatan dapat dilihat pelaksanaannya melalui analisis Pohon Alternatif

sebagai berikut.

18

POHON ALTERNATIF

19

Terwujudnya Pelayanan UGD 24 jam secara optimal

Terwujudnya mutu pelayanan UGD

Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan

Pengusulan penambahan obat-

obatan

Pengusulan penambahan kuota

bed pasien

Pengusulan penambahan

peralatan medis

Tercapainya sasaran tupoksi UPT Puskesmas secara optimal

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan menggunakan alat bantu analisis Pola Kerja Terpadu

dapat diketahui bahwa masalah utama yang dihadapi adalah belum

optimalnya Pelayanan UGD 24 Jam yang disebabkan oleh masalah

pokok terpilih yaitu Belum optimalnya mutu pelayanan UGD 24 jam.

Adapun hal tersebut disebabkan oleh masalah spesifik terpilih yaitu

Terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan.

Dari identifikasi kegiatan yang dapat dianalisis, maka terdapat satu

kegiatan yang harus dipilih. Pemilihan kegiatan itu diuji dengan

menggunakan tehnik analisis tapisan dan dapat diketahui bahwa kegiatan

yang menjadi prioritas adalah mengusulkan penambahan kuota bed

pasien pada ruang UGD Puskesmas Nunukan.

B. Saran-saran

Pemecahan masalah pokok dari bahasan diatas adalah dengan

mengusulkan penambahan kuota bed pasien pada UGD 24 jam

Pemecahan masalah ikutannya adalah mengusulkan kepada

pimpinan untuk penambahan obat-obatan dan penambahan peralatan

medis.

Dengan adanya hasil analisis ini, maka dapat menjadi masukan

sebagai solusi dari permasalahan yang ada pada Puskesmas Nunukan

Kecamatan Nunukan Kabupaten Nunukan.

20

DAFTAR DOKUMEN

Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Nomor 239/X/6/Y/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP)

Profile Puskesmas Nunukan Kecamatan Nunukan Kabupaten Nunukan tahun 2012

Penilaian Kinerja Puskesmas Nunukan tahun 2012

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan 2010-2016

21

DAFTAR PUSTAKA

Pitoyo, dan Tamim, Djoenaedi, Pola Kerja Terpadu (PKT), Modul Diklat PIM Tk. IV, SPIMNAS LAN-RI, 2001.

Soerjono dan Masyuri, Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan

(PMPK), Modul Diklat PIM Tk. IV, SPIMNAS LAN-RI, 2001.

Eko Supriyanto, dkk, 2001. Operasionalisasi Pelayanan Prima, Lembaga Administri Negara, Jakarta.

Fathur Moh R.,Teknik dan Tahapan Penyusunan Pola Kerja Terpadu (PKT) bagi Peserta Diklatpim Tk. IV, Penerbit AFJ Mobicons, Malang.

Pranoto, dkk, 2008, Isu Aktual sesuai Tema, LAN-RI, Jakarta.

Djumara N et al, 2009. Standar Pelayanan Publik. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta

Juni Pranoto et al, 2008. Muatan Teknis Substantif. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta

22