lakip rskia kota bandung 2015

129

Upload: dangthien

Post on 11-Jan-2017

228 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015
Page 2: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

i LKIP TAHUN 2014

RINGKASAN EKSEKUTIF

RSKIA Kota Bandung merupakan lembaga teknis daerah yang

mempunyai tugas, pokok dan fungsi serta kewenangan dalam bidang

pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kota Bandung. Sebagai SKPD

yang berada di bawah pemerintahan daerah wajib menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang merupakan wujud

pertanggungjawaban akuntabilitas kinerja dari pelaksanaan tugas

dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah.

SKPD harus mempertanggung jawabkan tingkat keberhasilan

pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan secara periodik.

RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU)

dan Renstra RSKIA Kota Bandung Tahun 2013 – 2018 hasil reviu

yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, indikator kinerja sasaran,

strategi, arah kebijakan dan program/kegiatan serta

penganggarannya. RSKIA Kota Bandung juga telah menyusun

perjanjian kinerja yang berisikan janji dari kepala SKPD kepada

Walikota Bandung sebagai Kepala Daerah mengenai capaian kinerja

yang akan dicapai dalam satu periode beserta penganggarannya,

pada tahun 2014 RSKIA Kota Bandung telah menetapkan 4 (empat)

sasaran dan 12 (duabelas) indikator kinerja. Dengan terbitnya

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor : 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah, maka dilakukan penyelarasan yang

menetapkan 2 (dua) sasaran strategis dan 13 (tigabelas) indikator

kinerja sasaran.

Page 3: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

ii LKIP TAHUN 2014

Setelah menetapkan IKU dan perjanjian kinerja, maka hal

selanjutnya yaitu menilai capaian kinerja beserta analisis dari

capaian tersebut. Penilaian capaian kinerja harus transparan dan

akuntabel untuk mewujudkan instansi pemerintah yang

berdayaguna dan berhasilguna. Pada tahun 2014 capaian indikator

kinerja hasil penyelarasan adalah dari 13 indikator yang diukur,

sebanyak 8 indikator (61.54%) mencapai atau melebihi target,

sebanyak 4 indikator (30.77%) mencapai sesuai target dan 1

indikator (7.69) kurang mencapai target. Berikut diagram pencapaian

Perjanjian Kinerja RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 :

!

062%

031%

008%

Pencapaian Keberhasilan Indikator Sasaran RSKIA Kota Bandung

Tercapai!Melebihi!Target

Tercapai!Sesuai!Target

Tercapai!Kurang/Tidak!Mencapai!Target

Page 4: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

iii LKIP TAHUN 2014

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji serta syukur ke hadirat Alloh

Subhanahu Wa Ta’ala, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)

RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 dapat tersusun sebagai mana

mestinya. Secara subtantive LKIP merupakan laporan kinerja yang

transparan dan akuntabel terhadap pelaksanaan visi, misi, sasaran,

program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Renstra RSKIA

Kota Bandung Tahun 2013-2018, sehingga diharapkan dapat

mencerminkan pemerintah yang Clean Governance untuk mencapai

Good Governance.

Namun demikian kami menyadari masih terdapat kekurangan

dalam penyusunan LKIP RSKIA Kota Bandung tahun 2014 ini dan

sangat membutuhkan saran serta dukungan yang nyata dari seluruh

stakeholders yang ada di lingkungan RSKIA Kota Bandung untuk

menuju ke arah yang lebih baik dalam upaya peningkatan kinerja

rumah sakit yang dapat dipertanggung jawabkan.

Demikian LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 ini di susun

sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan, penataan dan

peningkatan kinerja pelayanan kesehatan ibu dan anak yang

berkualitas.

Bandung, 2015

!

DIREKTUR RS KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG

dr. Hj. NINA MANAROSANA R, M.Kes Pembina Tk I

NIP. 19660319 199703 2 001

Page 5: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

iv LKIP TAHUN 2014

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF i

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GRAFIK vii

DAFTAR DIAGRAM viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

DAFTAR GAMBAR x

BAB I. PENDAHULUAN

1.1! Gambaran Umum

1.2! Tugas Pokok dan Fungsi

1.3! Landasan Hukum

1.4! Issue Strategis

1.5! Sistematika

1

1

2

4

5

6

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1! Perencanaan Strategis Sebelum dan Setelah Reviu

8

8

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1! Capaian Indikator Kinerja Utama

3.2! Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

3.3! Perbandingan Pencapaian Indikator Pelayanan Dengan

Rumah Sakit Sejenis

3.4! Akuntabilitas Keuangan

3.5! Prestasi / Penghargaan

20

20

25

67

69

72

BAB VII PENUTUP

4.1! Kesimpulan

4.2! Saran

73

73

74

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 6: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

v LKIP TAHUN 2014

DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Hal

Tabel 2.1 Visi RSKIA Kota Bandung Sebelum dan Setelah

Reviu

Tabel 2.2 Misi RSKIA Kota Bandung Sebelum dan Setelah

Reviu 10

Tabel 2.3 Tujuan RSKIA Kota Bandung Sebelum dan

Setelah Reviu

11

Tabel 2.4 Sasaran RSKIA Kota Bandung Sebelum dan

Setelah Reviu 11

Tabel 2.5 Target SPM RSKIA Kota Bandung 13

Tabel 2.6 Indikator Kinerja Utama (IKU) RSKIA Kota

Bandung Sebelum dan Setelah Reviu 14

Tabel 2.7 Perjanjian Kinerja RSKIA Kota Bandung

Setelah Reviu Tahun 2014 18

Tabel 2.8 Anggaran Program dan Kegiatan Dalam

Perjanjian Kinerja Per Sasaran Tahun 2014 19

Tabel 3.1 Capaian lndikator Kinerja Utama RSKIA Kota

Bandung Tahun 2014 21

Tabel 3.2

Analisis Pencapaian Sasaran 1

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu

dan anak yang berhasil guna dan berdaya guna

menuju rumah sakit terstandarisasi kelas dunia

26

Tabel 3.3 Pencapaian IKM RSKIA Kota Bandung 27

Tabel 3.4 Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Kriteria Versi

Parasuraman 28

Tabel 3.5 Hasil Survey IKM RSKIA Kota Bandung Tahun

2014 29

Tabel 3.6 Kejadian Kematian Ibu Bersalin Karena

Perdarahan 33

Tabel 3.7 Kejadian Kematian Ibu Bersalin Karena Pre

Eklamsi 36

Tabel 3.8 Kejadian Kematian Ibu Bersalin Karena Sepsis 39

Tabel 3.9 Cakupan pertolongan persalinan melalui seksio

cesaria yang direncanakan 40

Page 7: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

vi LKIP TAHUN 2014

Tabel 3.10 Cakupan kemampuan menangani BBLR 1000

gram-2500 gram 43

Tabel 3.11 Kematian pasien > 48 jam di Rawat Inap 46

Tabel 3.12

Perbandingan Kematian pasien > 48 jam di

Rawat Inap/1000 Penderita Keluar (NDR) di RS

sejenis Milik Pemerintah di Indonesia

47

Tabel 3.13 Cakupan Pelayanan Pasien Keluarga Miskin 50

Tabel 3.14 Cakupan pelayanan pasien peserta JKN 52

Tabel 3.15 Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi

Ombudsman RI di RSKIA Kota Bandung 54

Tabel 3.16

Pencapaian Nilai Kepatuhan Berdasarkan

Komponen Indikator Versi Ombudsman di

RSKIA Kota Bandung

55

Tabel 3.17 Persentase keluhan pelayanan terhadap rumah

sakit yang ditindaklanjuti 59

Tabel 3.18 Pencapaian Indikator Sasaran 1 dibandingkan

Target Akhir Renstra RSKIA Kota Bandung 61

Tabel 3.19

Analisis Pencapaian Sasaran 2

Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Rumah

Sakit

63

Tabel 3.20 Nilai LAKIP RSKIA Kota Bandung 64

Tabel 3.21 Persentase Temuan BPK/Inspektorat Yang

ditindaklanjuti 66

Tabel 3.22 Pencapaian Indikator Sasaran 2 Dibandingkan

Target Akhir Renstra RSKIA Kota Bandung 66

Tabel 3.23 Perbandingan Pencapaian Indikator Pelayanan

Dengan Rumah Sakit Sejenis Lainnya 67

Tabel 3.24 Pagu dan Realisasi Anggaran RSKIA Kota

Bandung Tahun 2014

69

Tabel 3.25 Pagu dan Realisasi Program dan Kegiatan

RSKIA Kota Bandung selaku SKPD Tahun 2014 70

Tabel 3.26 Pagu dan Realisasi Program dan Kegiatan

RSKIA Kota Bandung selaku BLUD Tahun 2014 71

Tabel 3.27 Pagu dan Realisasi Anggaran RSKIA Kota

Bandung Berdasarkan Sasaran Tahun 2014 72

Page 8: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

vii LKIP TAHUN 2014

DAFTAR GRAFIK

Grafik Keterangan Hal

Grafik 3.1 Cakupan keberhasilan dalam menurunkan

Kejadian kematian ibu bersalin karena

perdarahan ≤ 0.1% (dalam persen )

34

Grafik 3.2

Perbandingan Jumlah Kasus Perdarahan Pada

Tahun 2013 dan Tahun 2014 35

Grafik 3.3

Cakupan Keberhasilan dalam Menurunkan

Kejadian Kematian Ibu Bersalin Karena Pre

Eklamsi ≤ 0.3% (dalam persen)

37

Grafik 3.4

Perbandingan Jumlah Kasus Pre Eklamsi

dengan Jumlah Kematian Karena Pre Eklamsi di

RSKIA Kota Bandung

38

Grafik 3.5

Perbandingan Jumlah Kasus Infeksi di RSKIA

Kota Bandung 39

Grafik 3.6

Cakupan Keberhasilan dalam Pertolongan

Persalinan Sectio Yang di Rencanakan ≤ 10%

(dalam persen

41

Grafik 3.7

Perbandingan Jumlah Persalinan dan Sectio

Cecaria RSKIA Kota Bandung 42

Grafik 3.8

Cakupan Keberhasilan dalam Menangani BBLR

1000 gr - 2500 gr (dalam persen) 44

Grafik 3.9

Perbandingan Jumlah Total BBLR dengan BBLR

Yang Tidak Tertangani di RSKIA Kota Bandung 45

Grafik 3.10

Cakupan Keberhasilan dalam Menurunkan

Kejadian Kematian Pasien > 48 Jam ≤ 2.5%

(dalam persen)

47

Grafik 3.11

Perbandingan Rata-rata NDR RSKIA Kota

Bandung dengan Rumah Sakit Sejenis Lainnya 48

Grafik 3.12

Perbandingan Jumlah Pelayanan Masyarakat

Miskin yang Dilayani di RSKIA Kota Bandung 50

Grafik 3.13

Perbandingan Jumlah Pelayanan JKN dan

Umum di Rawat Inap RSKIA Kota Bandung 53

Grafik 3.14

Pencapaian Nilai Kepatuhan Pelayanan Publik

di 3 Rumah Sakit Pemerintah Kota Bandung 57

Grafik 3.15

Pencapaian Nilai LAKIP di 3 Rumah Sakit

Pemerintah Kota Bandung 64

Page 9: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

viii LKIP TAHUN 2014

DAFTAR DIAGRAM

Diagram Keterangan Hal

Diagram 3.1 Pencapaian Indikator Kinerja Utama RSKIA

Kota Bandung Tahun 2014 24

Diagram 3.2 Pencapaian Sasaran 1 RSKIA Kota Bandung 27

Diagram 3.3

Jumlah Keluhan Pelanggan RSKIA Kota

Bandung Tahun 2014 59

Page 10: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

ix LKIP TAHUN 2014

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Keterangan Hal Lampiran 1.1 Formulasi Indikator Kinerja Utama RSKIA

Kota Bandung Sebelum Reviu Tahun 2014 75

Lampiran 1.2 Formulasi Indikator Kinerja Utama RSKIA

Kota Bandung Setelah Reviu Tahun 2014 78

Lampiran 1.3

Rencana Kinerja Tahunan RSKIA Kota

Bandung Sebelum Reviu Tahun 2014 79

Lampiran 1.4 Rencana Kinerja Tahunan RSKIA Kota

Bandung Setelah ReviuTahun 2014 80

Lampiran 1.5 Perjanjian Kinerja RSKIA Kota Bandung

Sebelum Reviu Tahun 2014 81

Page 11: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

x LKIP TAHUN 2014

DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan Hal Gambar 1.1 Struktur Organisasi RSKIA Kota Bandung 3

Gambar 1 Kegiatan di Kamar Operasi 83

Gambar 2 Kegiatan di ruang ICU 83

Gambar 3 Kegiatan di Ruang Persalinan/VK 83

Gambar 4 Kegiatan di ruang Perinatologi 84

Gambar 5 Kegiatan di ruang Perinatologi 84

Gambar 6 Kegiatan di Instalasi Gawat Darurat 85

Gambar 7 Kegiatan di ruang Nifas/Rawat Inap 85

Gambar 8 Kegiatan di Poliklinik/Rawat Jalan 85

Gambar 9 Kegiatan di Bagin Pendaftaran 86

Gambar 10 Sistem Informasi Rumah Sakit 86

Gambar 11 Sistem Manajemen Antrian Rumah Sakit 86

Page 12: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 11

Lampiran 1.1 Formulasi Indikator Kinerja Utama RSKIA Kota Bandung Sebelum Reviu Tahun 2014

ALASAN FORMULASI/CARA PENGHITUNGAN SUMBER DATA

Pencapaian akreditasi rumah sakit

Kategori Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

Pelaksanaan penilaian akreditasi Tim KARS

Hasil penilaian akreditasi oleh Tim Kars

Program Standarisasi pelayanan kesehatan

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata

Program obat dan perbekalan kesehatanProgram upaya kesehatan masyarakat

Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata

Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anakProgram peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

PROGRAM / KEGIATAN KET

Rumah Sakit menerapkan Standar Pelayanan Minimal

Persentase Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

Jumlah indikator yang tercapai dalam SPM dibagi dengan jumlah seluruh indikator SPM di rumah sakit dikali 100%

Hasil evaluasi pencapaian SPM di RSKIA

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang terstandarisasi kelas dunia

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

PENJELASAN

Page 13: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 12

ALASAN FORMULASI/CARA PENGHITUNGAN SUMBER DATA

Rata-rata indeks kepuasan masyarakat

Kategori Undang-Undang Nomor : 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Kepmenpan Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Indeks Kepuasan Masyarakat

Hasil total survey kepuasan pelanggan ditiap unit layanan dibagi dengan jumlah total unit layanan yang di survey dikali 100%

Hasil survey kepuasan pelanggan

Nilai evaluasi Lakip Kategori Peraturan Menteri Pendayaangunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Pelaksanaan penilaian kelengkapan instrumen LAKIP SKPD oleh inspektorat

Nilai LAKIP SKPD

Pencapaian Sistem Informasi RS

Persentase Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP)

Penerapan sistem informasi diseluruh unit layanan yang ada di rumah sakit

Observasi pelaksanaan SIRS di tiap unit layanan

Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

Pencapaian Sertifikasi ISO

Unit Layanan

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

Pelaksanaan audit ISO oleh auditor independen

Sertifikat ISO Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

Kewajaran Laporan Keuangan SKPD dalam mendukung opini BPK

Kategori Kelengkapan Laporan Keuangan SKPD sesuai dengan SAP

Berita acara rekonsiliasi keuangan dan aset SKPD

Tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan

Persentase Jumlah temuan hasil pemeriksaan yang ditindak lanjuti oleh SKPD

Tindaklanjut hasil temuan pemeriksaan

Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

PENJELASANPROGRAM / KEGIATAN KET

Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

Page 14: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 13

ALASAN FORMULASI/CARA PENGHITUNGAN SUMBER DATA

Meningkatkan promosi kesehatan rumah sakityang komprehensif

Pelaksanaan promosi rumah sakit

Persentase Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Pelaksanaan promosi kesehatan rumah sakit dalam satu periode

Laporan pelaksanaan promosi kesehatan di rumah sakit

Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

Meningkatkan kemitraan dalam bidang pelayanan danpendidikan

Kemitraan dengan Puskesmas dan BPM

Jumlah Puskesmas dan BPM

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan

Jumlah Puskesmas dan BPM yang merupakan jejaring di wilayah RSKIA Kota Bandung

MOU sistem rujukan dengan Puskesmas dan BPM

Kemitraan dengan institusi pendidikan

Jumlah MOU dengan institusi pendidikan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran

Jumlah MOU dengan intistusi pendidikan yang menjalin kemitraan dengan RSKIA Kota Bandung

MOU dengan intitusi pendidikan

Meningkatkan kompetensi SDMmelalui pendidikan danpelatihan

Cakupan pegawai yang mendapat pendidikan dan pelatihan

Persentase Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam satu periode dibagi jumlah total pegawai di rumah sakit dikali 100%

Data pegawai yang mendapatkan pendidikan/pelatihan per tahun

Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

PENJELASAN

PROGRAM / KEGIATAN KET

Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

Page 15: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 14

Lampiran 1.2 Formulasi Indikator Kinerja Utama RSKIA Kota Bandung Setelah Reviu Tahun 2014

Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai Total dari Nilai Persepsi Per Unsur dibagi dengan Total unsur yang terisi dikali Nilai penimbang

Hasil survey kepuasan pelanggan

Kejadian kematian ibu bersalin karena perdarahan ≤"0.1%

Persentase Standar kejadian kematian ibu bersalin karena perdarahan ≤ 0.1% dibagi dengan jumlah kejadian kematian karena perdarahan per jumlah total kasus persalinan dengan perdarahan dikali 100%

Data kematian dan kasus perdarahan dari medical record (Medrek) di RSKIA Kota Bandung

Kejadian kematian ibu bersalin karena preeklamsi ≤"0.3%

Persentase Standar kejadian kematian ibu bersalin karena preeklamsi ≤ 0.3% dibagi dengan jumlah kejadian kematian karena preeklamsi per jumlah total kasus persalinan dengan preeklamsi dikali 100%

Data kematian dan kasus preeklamsi dari medical record (Medrek) di RSKIA Kota Bandung

Kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis ≤"0.2%

Persentase Standar kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis ≤ 0.2% dibagi dengan jumlah kejadian kematian karena sepsis per jumlah total kasus persalinan dengan infeksi dikali 100%

Data kematian dan kasus infeksi dari medical record (Medrek) di RSKIA Kota Bandung

Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria yang direncanakan ≤ 10%

Persentase Standar persalinan melalui SC yang direncanakan ≤ 10% dibagi jumlah total SC per jumlah total persalinan dikali 100%

Data kasus SC dari medical record (Medrek) di RSKIA Kota Bandung

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN FORMULASI/CARA PENGHITUNGAN SUMBER DATA

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berhasil guna dan berdaya guna menuju rumah sakit terstandarisasi kelas dunia

!

Page 16: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 15

FORMULASI/CARA PENGHITUNGAN SUMBER DATA

Kemampuan menangani BBLR 1000 gr - 2500 gr

Persentase Jumlah BBLR (1000 gr- 2500 gr) yang berhasil ditangani dibagi dengan jumlah total BBLR (1000 gr- 2500 gr) yang ditangani dikali 100%

Jumlah BBLR yang berhasil dan ditangani di rumah sakit (Data Medrek)

Kematian pasien > 48 jam di rawat inap ≤2.5/1000

Persentase Standar kejadian kematian pasien >48 jam 2.5/1000 dibagi dengan jumlah kejadian kematian > 48 jam per jumlah total rawat inap dikali 100%

Jumlah kejadian kematian di rawat inap (Data Medrek)

Cakupan pelayanan pasien keluarga miskin

Persentase Jumlah pasien keluarga miskin yang dilayani dibagi dengan jumlah total pasien keluarga miskin yang datang ke rumah sakit dikali 100%

Jumlah total pasien keluarga miskin yang datang dan dilayani di RSKIA (Data Mederek)

Cakupan pelayanan pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Persentase Jumlah pasien rawat inap JKN yang dilayani dibagi dengan jumlah total pasien rawat inap yang datang ke rumah sakit dikali 100%

Jumlah total pasien JKN yang datang dan dilayani di RSKIA (Data Medrek)

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

Page 17: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 16

Lampiran 1.3 Rencana Kinerja Tahunan RSKIA Kota Bandung Sebelum Reviu

Tahun 2014 !

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

Pencapaian akreditasi rumah sakit

Madya

Pencapaian SPM rumah sakit

60%

Rata-rata indeks kepuasan masyarakat

B

Nilai evaluasi Lakip BPencapaian Sertifikasi ISO (Rawat jalan, IGD, Rawat inap, Farmasi, Penunjang diagnostik, Keuangan)

RJ, IGD

Pencapaian Sistem Informasi RS

70% (Rekam medik,

Farmasi, Keuangan, RI, RJ, OK, Lab,

Radiologi, ICU, IGD)

Kewajaran Laporan Keuangan SKPD dalam mendukung opini BPK

WDP

Tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan

100%

b. Meningkatkan promosi kesehatan rumah sakit yangkomprehensif

Jumlah pelayanan klinik promkes rumah sakit

4 pelayanan

Terjalinnya kemitraan dengan Puskesmas dan BPM

3 puskesmas

Terjalinnya kemitraan dengan institusi pendidikan

2 bagian (anak dan

obgin)b. Meningkatkan

kompetensi SDMmelalui pendidikan danpelatihan

Cakupan pegawai yang mendapat pendidikan dan pelatihan

20%

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang terstandarisasi kelas dunia

b. Meningkatkan kemitraan dalam bidang pelayanan dan pendidikan

a.

a.Terselenggaranya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak

a.

Terwujudnya kepuasan pelanggan dan para pemangku kepentingan

2014NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Page 18: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 17

Lampiran 1.4 Rencana Kinerja Tahunan RSKIA Kota Bandung Setelah Reviu

Tahun 2014

Indeks Kepuasan Masyarakat

Nilai 75

Kejadian kematian ibu bersalin karena perdarahan ≤"0.1%

Persentase 100

Kejadian kematian ibu bersalin karena preeklamsi ≤"0.3%

Persentase 100

Kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis ≤"0.2%

Persentase 100

Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria yang direncanakan ≤ 10%

Persentase 100

Kemampuan menangani BBLR 1000 gr - 2500 gr

Persentase 95

Kematian pasien > 48 jam di rawat inap ≤"2.5/1000

Persentase 95

Cakupan pelayanan pasien keluarga miskin

Persentase 100

Cakupan pelayanan pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Persentase 55

Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI

Nilai 900

Persentase keluhan pelayanan terhadap rumah sakit yang ditindaklanjuti

Persentase 100

Meningkatnya akuntabilitas kinerja rumah sakit

Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

Nilai 72

Persentase temuan pemeriksaan BPK/Inspektorat yang ditindak lanjuti

Persentase 100

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2014

Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang prima dan paripurna dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berhasil guna dan berdaya guna menuju rumah sakit terstandarisasi kelas dunia

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

!

!

Page 19: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 18

Lampiran 1.5 Perjanjian Kinerja RSKIA Kota Bandung Sebelum Reviu Tahun 2014

TARGET ( Rp )1. I. Program Standarisasi

Pelayanan Kesehatan201.600.000

1. Akreditasi rumah sakit 201.600.000

2. Pencapaian SPM rumah sakit

60% II. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata

7.104.050.000

1. Pembangunan rumah sakit 5.084.750.000

2. Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit

1.713.500.000

3. Pemeliharaan rutin/berkala rumah sakit

305.800.000

III. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

1.426.120.000

1. Pertolongan persalinan bagi ibu dari keluarga kurang mampu

1.426.120.000

IV. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

189.610.000

1. Penyelenggara penyehatan lingkungan

189.610.000

V. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

1.011.600.000

1. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

1.011.600.000

VI. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

19.326.117.000

1. Kegiatan pelayanan 19.326.117.000

3. Rata-rata indeks kepuasan masyarakat

B VII. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

100.000.000

4. Nilai evaluasi Lakip

B 1. Kegiatan pelayanan 100.000.000

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN

URAIAN URAIANMeningkatkan kualitas pelayanan terstandarisasi kelas dunia

1. Pencapaian akreditasi rumah sakit

Madya

Page 20: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 19

TARGET ( Rp )VIII. Program Peningkatan

Pelayanan BLUD400.000.000

1. Kegiatan pelayanan 400.000.000

IX. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

200.000.000

1. Kegiatan pelayanan 200.000.000

6. Kewajaran Laporan Keuangan SKPD dalam mendukung opini BPK

WDP X. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

400.000.000

7. Tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan

100% 1. Kegiatan pelayanan 400.000.000

2. XI. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

50.000.000

1. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat

50.000.000

3. 1. Kemitraan dengan Puskesmas dan BPM

3 puskesmas

XII. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

80.000.000

2. Kemitraan dengan institusi pendidikan

2 bagian (anak dan

obgin)

1. Kegiatan Pelayanan 80.000.000

XIII. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

300.000.000

1. Kegiatan Pelayanan 300.000.000

30.789.097.000,00

8. Pencapaian Sistem Informasi RS Rekam

medik, Farmasi,

Keuangan, RI, RJ, OK,

Lab, Radiologi, ICU, IGD

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

Cakupan pegawai yang mendapat pendidikan dan pelatihan

20%

5. Pencapaian Sertifikasi ISO

RJ, IGD

1. Pelaksanaan promosi kesehatan rumah sakit

4 pelayanan

PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN

URAIAN URAIAN

TOTAL

Meningkatkan promosi kesehatan rumah sakit yang komprehensif

Meningkatkan kemitraan dalam bidang pelayanan dan pendidikan

4. Meningkatkan kompetensi SDM melalui pendidikan dan pelatihan

1.

Page 21: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

83 DAFTAR GAMBAR LKIP TAHUN 2014

GAMBAR KEGIATAN PELAYANAN RSKIA KOTA BANDUNG

Gambar 1 Kegiatan di Kamar Operasi

Gambar 2 Kegiatan di ruang ICU

Gambar 3 Kegiatan di Ruang Persalinan/VK

Page 22: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

84 DAFTAR GAMBAR LKIP TAHUN 2014

Gambar 4 Kegiatan di ruang Perinatologi

Gambar 5 Kegiatan di ruang Perinatologi

Page 23: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

85 DAFTAR GAMBAR LKIP TAHUN 2014

Gambar 6 Kegiatan di Instalasi Gawat Darurat

Gambar: 7 Kegiatan di ruang Nifas/Rawat Inap

Gambar: 8 Kegiatan di Poliklinik/Rawat Jalan

Page 24: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

86 DAFTAR GAMBAR LKIP TAHUN 2014

Gambar 9 Kegiatan di Bagin Pendaftaran

Gambar 10 Sistem Informasi Rumah Sakit

Gambar: 11. Sistem Manajemen Antrian Rumah Sakit

Page 25: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 87

Lampiran 1.1 Formulasi Indikator Kinerja Utama RSKIA Kota Bandung Sebelum Reviu Tahun 2014

ALASAN FORMULASI/CARA PENGHITUNGAN SUMBER DATA

Pencapaian akreditasi rumah sakit

Kategori Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

Pelaksanaan penilaian akreditasi Tim KARS

Hasil penilaian akreditasi oleh Tim Kars

Program Standarisasi pelayanan kesehatan

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata

Program obat dan perbekalan kesehatanProgram upaya kesehatan masyarakat

Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata

Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anakProgram peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

PROGRAM / KEGIATAN KET

Rumah Sakit menerapkan Standar Pelayanan Minimal

Persentase Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

Jumlah indikator yang tercapai dalam SPM dibagi dengan jumlah seluruh indikator SPM di rumah sakit dikali 100%

Hasil evaluasi pencapaian SPM di RSKIA

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang terstandarisasi kelas dunia

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

PENJELASAN

Page 26: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 88

ALASAN FORMULASI/CARA PENGHITUNGAN SUMBER DATA

Rata-rata indeks kepuasan masyarakat

Kategori Undang-Undang Nomor : 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Kepmenpan Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Indeks Kepuasan Masyarakat

Hasil total survey kepuasan pelanggan ditiap unit layanan dibagi dengan jumlah total unit layanan yang di survey dikali 100%

Hasil survey kepuasan pelanggan

Nilai evaluasi Lakip Kategori Peraturan Menteri Pendayaangunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Pelaksanaan penilaian kelengkapan instrumen LAKIP SKPD oleh inspektorat

Nilai LAKIP SKPD

Pencapaian Sistem Informasi RS

Persentase Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP)

Penerapan sistem informasi diseluruh unit layanan yang ada di rumah sakit

Observasi pelaksanaan SIRS di tiap unit layanan

Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

Pencapaian Sertifikasi ISO

Unit Layanan

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

Pelaksanaan audit ISO oleh auditor independen

Sertifikat ISO Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

Kewajaran Laporan Keuangan SKPD dalam mendukung opini BPK

Kategori Kelengkapan Laporan Keuangan SKPD sesuai dengan SAP

Berita acara rekonsiliasi keuangan dan aset SKPD

Tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan

Persentase Jumlah temuan hasil pemeriksaan yang ditindak lanjuti oleh SKPD

Tindaklanjut hasil temuan pemeriksaan

Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

PENJELASANPROGRAM / KEGIATAN KET

Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

Page 27: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 89

ALASAN FORMULASI/CARA PENGHITUNGAN SUMBER DATA

Meningkatkan promosi kesehatan rumah sakityang komprehensif

Pelaksanaan promosi rumah sakit

Persentase Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Pelaksanaan promosi kesehatan rumah sakit dalam satu periode

Laporan pelaksanaan promosi kesehatan di rumah sakit

Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

Meningkatkan kemitraan dalam bidang pelayanan danpendidikan

Kemitraan dengan Puskesmas dan BPM

Jumlah Puskesmas dan BPM

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan

Jumlah Puskesmas dan BPM yang merupakan jejaring di wilayah RSKIA Kota Bandung

MOU sistem rujukan dengan Puskesmas dan BPM

Kemitraan dengan institusi pendidikan

Jumlah MOU dengan institusi pendidikan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran

Jumlah MOU dengan intistusi pendidikan yang menjalin kemitraan dengan RSKIA Kota Bandung

MOU dengan intitusi pendidikan

Meningkatkan kompetensi SDMmelalui pendidikan danpelatihan

Cakupan pegawai yang mendapat pendidikan dan pelatihan

Persentase Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam satu periode dibagi jumlah total pegawai di rumah sakit dikali 100%

Data pegawai yang mendapatkan pendidikan/pelatihan per tahun

Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

PENJELASAN

PROGRAM / KEGIATAN KET

Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

Page 28: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 90

Lampiran 1.2 Formulasi Indikator Kinerja Utama RSKIA Kota Bandung Setelah Reviu Tahun 2014

Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai Total dari Nilai Persepsi Per Unsur dibagi dengan Total unsur yang terisi dikali Nilai penimbang

Hasil survey kepuasan pelanggan

Kejadian kematian ibu bersalin karena perdarahan ≤"0.1%

Persentase Standar kejadian kematian ibu bersalin karena perdarahan ≤ 0.1% dibagi dengan jumlah kejadian kematian karena perdarahan per jumlah total kasus persalinan dengan perdarahan dikali 100%

Data kematian dan kasus perdarahan dari medical record (Medrek) di RSKIA Kota Bandung

Kejadian kematian ibu bersalin karena preeklamsi ≤"0.3%

Persentase Standar kejadian kematian ibu bersalin karena preeklamsi ≤ 0.3% dibagi dengan jumlah kejadian kematian karena preeklamsi per jumlah total kasus persalinan dengan preeklamsi dikali 100%

Data kematian dan kasus preeklamsi dari medical record (Medrek) di RSKIA Kota Bandung

Kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis ≤"0.2%

Persentase Standar kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis ≤ 0.2% dibagi dengan jumlah kejadian kematian karena sepsis per jumlah total kasus persalinan dengan infeksi dikali 100%

Data kematian dan kasus infeksi dari medical record (Medrek) di RSKIA Kota Bandung

Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria yang direncanakan ≤ 10%

Persentase Standar persalinan melalui SC yang direncanakan ≤ 10% dibagi jumlah total SC per jumlah total persalinan dikali 100%

Data kasus SC dari medical record (Medrek) di RSKIA Kota Bandung

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN FORMULASI/CARA PENGHITUNGAN SUMBER DATA

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berhasil guna dan berdaya guna menuju rumah sakit terstandarisasi kelas dunia

!

Page 29: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 91

FORMULASI/CARA PENGHITUNGAN SUMBER DATA

Kemampuan menangani BBLR 1000 gr - 2500 gr

Persentase Jumlah BBLR (1000 gr- 2500 gr) yang berhasil ditangani dibagi dengan jumlah total BBLR (1000 gr- 2500 gr) yang ditangani dikali 100%

Jumlah BBLR yang berhasil dan ditangani di rumah sakit (Data Medrek)

Kematian pasien > 48 jam di rawat inap ≤2.5/1000

Persentase Standar kejadian kematian pasien >48 jam 2.5/1000 dibagi dengan jumlah kejadian kematian > 48 jam per jumlah total rawat inap dikali 100%

Jumlah kejadian kematian di rawat inap (Data Medrek)

Cakupan pelayanan pasien keluarga miskin

Persentase Jumlah pasien keluarga miskin yang dilayani dibagi dengan jumlah total pasien keluarga miskin yang datang ke rumah sakit dikali 100%

Jumlah total pasien keluarga miskin yang datang dan dilayani di RSKIA (Data Mederek)

Cakupan pelayanan pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Persentase Jumlah pasien rawat inap JKN yang dilayani dibagi dengan jumlah total pasien rawat inap yang datang ke rumah sakit dikali 100%

Jumlah total pasien JKN yang datang dan dilayani di RSKIA (Data Medrek)

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

Page 30: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 92

Lampiran 1.3 Rencana Kinerja Tahunan RSKIA Kota Bandung Sebelum Reviu

Tahun 2014 !

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

Pencapaian akreditasi rumah sakit

Madya

Pencapaian SPM rumah sakit

60%

Rata-rata indeks kepuasan masyarakat

B

Nilai evaluasi Lakip BPencapaian Sertifikasi ISO (Rawat jalan, IGD, Rawat inap, Farmasi, Penunjang diagnostik, Keuangan)

RJ, IGD

Pencapaian Sistem Informasi RS

70% (Rekam medik,

Farmasi, Keuangan, RI, RJ, OK, Lab,

Radiologi, ICU, IGD)

Kewajaran Laporan Keuangan SKPD dalam mendukung opini BPK

WDP

Tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan

100%

b. Meningkatkan promosi kesehatan rumah sakit yangkomprehensif

Jumlah pelayanan klinik promkes rumah sakit

4 pelayanan

Terjalinnya kemitraan dengan Puskesmas dan BPM

3 puskesmas

Terjalinnya kemitraan dengan institusi pendidikan

2 bagian (anak dan

obgin)b. Meningkatkan

kompetensi SDMmelalui pendidikan danpelatihan

Cakupan pegawai yang mendapat pendidikan dan pelatihan

20%

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang terstandarisasi kelas dunia

b. Meningkatkan kemitraan dalam bidang pelayanan dan pendidikan

a.

a.Terselenggaranya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak

a.

Terwujudnya kepuasan pelanggan dan para pemangku kepentingan

2014NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Page 31: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 93

Lampiran 1.4 Rencana Kinerja Tahunan RSKIA Kota Bandung Setelah Reviu

Tahun 2014

Indeks Kepuasan Masyarakat

Nilai 75

Kejadian kematian ibu bersalin karena perdarahan ≤"0.1%

Persentase 100

Kejadian kematian ibu bersalin karena preeklamsi ≤"0.3%

Persentase 100

Kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis ≤"0.2%

Persentase 100

Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria yang direncanakan ≤ 10%

Persentase 100

Kemampuan menangani BBLR 1000 gr - 2500 gr

Persentase 95

Kematian pasien > 48 jam di rawat inap ≤"2.5/1000

Persentase 95

Cakupan pelayanan pasien keluarga miskin

Persentase 100

Cakupan pelayanan pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Persentase 55

Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI

Nilai 900

Persentase keluhan pelayanan terhadap rumah sakit yang ditindaklanjuti

Persentase 100

Meningkatnya akuntabilitas kinerja rumah sakit

Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

Nilai 72

Persentase temuan pemeriksaan BPK/Inspektorat yang ditindak lanjuti

Persentase 100

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2014

Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang prima dan paripurna dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berhasil guna dan berdaya guna menuju rumah sakit terstandarisasi kelas dunia

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

!

!

Page 32: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 94

Lampiran 1.5 Perjanjian Kinerja RSKIA Kota Bandung Sebelum Reviu Tahun 2014

TARGET ( Rp )1. I. Program Standarisasi

Pelayanan Kesehatan201.600.000

1. Akreditasi rumah sakit 201.600.000

2. Pencapaian SPM rumah sakit

60% II. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata

7.104.050.000

1. Pembangunan rumah sakit 5.084.750.000

2. Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit

1.713.500.000

3. Pemeliharaan rutin/berkala rumah sakit

305.800.000

III. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

1.426.120.000

1. Pertolongan persalinan bagi ibu dari keluarga kurang mampu

1.426.120.000

IV. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

189.610.000

1. Penyelenggara penyehatan lingkungan

189.610.000

V. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

1.011.600.000

1. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

1.011.600.000

VI. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

19.326.117.000

1. Kegiatan pelayanan 19.326.117.000

3. Rata-rata indeks kepuasan masyarakat

B VII. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

100.000.000

4. Nilai evaluasi Lakip

B 1. Kegiatan pelayanan 100.000.000

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN

URAIAN URAIANMeningkatkan kualitas pelayanan terstandarisasi kelas dunia

1. Pencapaian akreditasi rumah sakit

Madya

Page 33: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 95

TARGET ( Rp )VIII. Program Peningkatan

Pelayanan BLUD400.000.000

1. Kegiatan pelayanan 400.000.000

IX. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

200.000.000

1. Kegiatan pelayanan 200.000.000

6. Kewajaran Laporan Keuangan SKPD dalam mendukung opini BPK

WDP X. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

400.000.000

7. Tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan

100% 1. Kegiatan pelayanan 400.000.000

2. XI. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

50.000.000

1. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat

50.000.000

3. 1. Kemitraan dengan Puskesmas dan BPM

3 puskesmas

XII. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

80.000.000

2. Kemitraan dengan institusi pendidikan

2 bagian (anak dan

obgin)

1. Kegiatan Pelayanan 80.000.000

XIII. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

300.000.000

1. Kegiatan Pelayanan 300.000.000

30.789.097.000,00

8. Pencapaian Sistem Informasi RS Rekam

medik, Farmasi,

Keuangan, RI, RJ, OK,

Lab, Radiologi, ICU, IGD

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

Cakupan pegawai yang mendapat pendidikan dan pelatihan

20%

5. Pencapaian Sertifikasi ISO

RJ, IGD

1. Pelaksanaan promosi kesehatan rumah sakit

4 pelayanan

PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN

URAIAN URAIAN

TOTAL

Meningkatkan promosi kesehatan rumah sakit yang komprehensif

Meningkatkan kemitraan dalam bidang pelayanan dan pendidikan

4. Meningkatkan kompetensi SDM melalui pendidikan dan pelatihan

1.

Page 34: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

1 LKIP TAHUN 2014

BAB I

PENDAHULUAN

1.1! Gambaran Umum

Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan

akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenaan harapan

tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem

pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur dan “legitimate”

sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat

berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan

bertanggung jawab serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

(KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 tahun

1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, maka di terbitkan Inpres Nomor 7

tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

diperbaharui dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah. Dalam Bab 3 pasal 3 (tiga) undang-undang tersebut

menyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara

meliputi kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas

kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan

profesionalitas serta akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah

kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara yang

harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat

sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 35: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

2 LKIP TAHUN 2014

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah

perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah dalam

mempertanggung jawabkan tingkat keberhasilan pelaksanaan visi

dan misi organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik. RSKIA

Kota Bandung selaku SKPD berbentuk lembaga teknis daerah,

dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja untuk meningkatkan

peran serta dan fungsi sebagai sub-sistem dari sistem Pemerintah

Daerah dalam memenuhi aspirasi masyarakat. Dalam perencanaan

pembangunan kesehatan daerah Kota Bandung, capaian tujuan dan

sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya

mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan harus

diselaraskan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada

lingkup Pemerintah Provinsi, Nasional dan Global.

Sehubungan dengan hal tersebut RSKIA Kota Bandung

diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKIP). Penyusunan LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014

dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan

kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian visi, misi, indikator

kinerja utama, sasaran dan target yang telah ditetapkan.

1.2! Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : 14

Tahun 2009 Tentang Pembentukan Dan Susunan Organisasi Rumah

Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung, disebutkan bahwa RSKIA

Kota Bandung mempunyai tugas dan kewajiban membantu Walikota

dalam melaksanakan upaya kesehatan di bidang kesehatan ibu dan

anak, upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna

Page 36: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

3 LKIP TAHUN 2014

dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang

dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta

pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan. Dalam

menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut RSKIA Kota

Bandung mempunyai fungsi :

1.! Penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu dan anak

2.! Pelaksanaan tugas teknis operasional bidang pelayanan

kesehatan ibu dan anak yang meliputi pelayanan dan

penunjang medik, keperawatan serta sarana dan prasarana

3.! Pelaksanaan teknis administrasi rumah sakit

4.! Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai

dengan tugas dan fungsinya

Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban RSKIA Kota

Bandung dipimpin oleh seorang Direktur, yang dalam pelaksanaan

tugasnya dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan para

Kepala Seksi yang masing-masing mengkoordinasikan instalasi

sesuai tupoksinya. Adapun struktur organisasi RSKIA Kota Bandung

adalah sebagai berikut :

Gambar 1.1 Struktur Organisasi RSKIA Kota Bandung

Page 37: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

4 LKIP TAHUN 2014

1.3! Landasan Hukum

LKIP RSKIA Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa

landasan hukum sebagai berikut :

1.! Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang bersih, Bebas Korupsi, Kolusi

dan Nepotisme.

2.! Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

3.! Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2006 tentang Kesehatan.

4.! Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah

Sakit.

5.! Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah.

6.! Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun

2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

7.! Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

8.! Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2009

tentang Pembentukan Dan Susunan Organisasi Rumah Sakit

Khusus Ibu Dan Anak Kota Bandung.

9.! Peraturan Walikota Bandung Nomor 493 Tahun 2013

tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota

Bandung Tahun 2014

Page 38: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

5 LKIP TAHUN 2014

10.! Keputusan Direktur RSKIA Kota Bandung Nomor: 050/374-

RSKIA Tahun 2014 tentang Rencana Strategis RSKIA Kota

Bandung Tahun 2013 – 2018.

1.4!! Issue Strategis!!

RSKIA Kota Bandung dapat mengidentifikasi issue-issue

strategis yang harus dihadapi dalam pelaksanaan pengembangan

RSKIA Kota Bandung dalam lima tahun kedepan yang bernuansakan

terwujudnya Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak yang memberikan

pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional dan terjangkau.

Adapun issue-issue tersebut adalah meliputi :

1.! Pembangunan Rumah Sakit Berstandar Internasional

Dalam RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 rumah sakit

kelas dunia merupakan salah satu janji kampanye dan

dijadikan arah kebijakan dari Walikota Bandung terpilih,

yang tercantum dalam Misi ke-3 untuk peningkatan taraf

kesehatan yang berkelanjutan. Pada saat ini bagaimana

upaya Kota Bandung dapat mewujudkan RS kelas dunia

yang berstandar internasional, sehingga pelayanan

kesehatan bagi masyarakat baik secara kualitas dan

kuantitas dapat terjamin.

2.! Sumber Daya Manusia

Pemenuhan dan peningkatan kompetensi sumber daya

manusia agar dapat memenuhi kualitas dan kuantitas serta

memiliki kompetensi yang direfleksikan melalui sikap,

perilaku, pola pikir serta tindakan yang didasari

intelektualitas dan spiritualitas sehingga terbentuk integritas

Page 39: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

6 LKIP TAHUN 2014

yang didukung oleh pola disiplin yang baik dan amanah

sehingga memenuhi persyaratan rumah sakit kelas dunia.

Pola rekruitmen sumber daya manusia sehingga memenuhi

kualitas dan kuantitas serta kualifikasi dalam rangka

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang paripurna

untuk masyarakat luas.

3.! Implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

Berdasarkan Undang-Undang Nomor : 40 Tahun 2014

tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional Kesehatan (SJSN)

yang penyelenggaraannya menggunakan mekanisme

asuransi kesehatan sosial yag bersifat wajib (mandatory),

dengan tujuan memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang

yang telah membayar premi atau premi yang dibayarkan

pemerintah. RSKIA Kota Bandung telah memberikan

pelayanan kesehatan telah melakukan implementasi SJSN

sejak tertanggal 1 Januari 2014.

1.5! Sistematika

Sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LKIP) Penyelarasan RSKIA Kota Bandung Tahun 2014

adalah :

1.! Pendahuluan

Dalam bab ini membahas gambaran umum, tugas dan fungsi

RSKIA Kota Bandung, issue strategis, landasan hukum dan

sistematika penyusunan.

Page 40: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

7 LKIP TAHUN 2014

2.! Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

Pada bab ini membahas Indikator Kinerja Utama (IKU),

Renstra RSKIA Kota Bandung yang meliputi visi, misi,

tujuan, sasaran strategis, strategi arah kebijakan rencana

kinerja tahunan dan perjanjian kinerja sebelum reviu dan

setelah reviu yang merupakan penyelerasan di lingkungan

RSKIA Kota Bandung Tahun 2014.

3.! Akuntabilitas Kinerja

Pada bab ini membahas capaian kinerja yang terdiri dari

capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), pengukuran,

evaluasi, analisis capaian kinerja, akuntabilitas keuangan

dan prestasi atau penghargaan RSKIA Kota Bandung Tahun

2014.

4.! Penutup

Pada bab ini menyajikan kesimpulan dan saran.

Page 41: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

8 LKIP TAHUN 2014

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1 Perencanaan Strategis Sebelum Reviu dan Setelah Reviu

Rencana Strategis RSKIA Kota Bandung adalah merupakan

dokumen yang disusun melalui proses sistematis dan berkelanjutan

serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah

terpilih dan terintegrasi. Rencana Strategis RSKIA Kota Bandung

ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur RSKIA Kota Bandung

Nomor : 050/374-RSKIA Tahun 2014 tentang Rencana Strategis

RSKIA Kota Bandung Tahun 2013 – 2018, yang kemudian mengalami

perubahan sebagaimana hasil reviu dengan pihak Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

2.1.1! Visi dan Misi RSKIA Kota Bandung

Rencana Strategis RSKIA Kota Bandung merupakan

dokumen yang disusun melalui proses sistematis dan berkelanjutan

serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah

yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang

dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini RSKIA Kota

Bandung.

Penyusunan Renstra RSKIA Kota Bandung telah melalui

tahapan-tahapan yang sistematis dengan proses penyusunan RPJMD

Kota Bandung Tahun 2013-2018 dengan melibatkan stakeholders

pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan

(Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD, sehingga Rencana Strategis

RSKIA Kota Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama RSKIA

Kota Bandung dan stakeholders.

Page 42: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

9 LKIP TAHUN 2014

2.1.1.1!Visi RSKIA Kota Bandung

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada

masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staff RSKIA Kota

Bandung, visi juga berarti suatu pernyataan tentang gambaran

keadaan dan karakteristik yang ingin dicapai pada suatu lembaga

dimasa yang akan datang, pernyataan visi tersebut harus selalu

berlaku pada setiap kemungkinan perubahan yang mungkin terjadi

sehingga suatu visi harus bersifat fleksible. Adapun visi RSKIA

Bandung Tahun 2013-2018 sebelum dan sesudah reviu adalah

sebagai berikut :

Tabel 2.1 Visi RSKIA Kota Bandung Sebelum dan Setelah Reviu

VISI

(sebelum reviu) VISI

(setelah reviu) Pemimpin dalam pelayanan

kesehatan ibu dan anak di

Indonesia menuju rumah sakit

kelas dunia

Menjadi rumah sakit rujukan

ibu dan anak yang unggul,

mudah dan nyaman

!

2.1.1.2!Misi RSKIA Kota Bandung

Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan

oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan visi. Dalam upaya

tersebut maka RSKIA Kota Bandung menetapkan misi tahun 2013-

2018 sebelum dan sesudah reviu sebagai berikut :

Page 43: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

10 LKIP TAHUN 2014

Tabel 2.2 Misi RSKIA Kota Bandung Sebelum dan Setelah Reviu

MISI

(sebelum reviu) MISI

(setelah reviu) 1.! Menyelenggarakan

pelayanan kesehatan yang

lengkap, terpadu, unggul

dan bermutu kelas dunia

bagi ibu dan anak melalui

kolaborasi dengan berbagai

pihak

2.! Mengembangkan sumber

daya manusia yang

profesional, berakhlak mulia

dan berdaya saing tinggi

1.! Menyelenggarakan

pelayanan kesehatan yang

lengkap, terpadu, unggul

dan bermutu kelas dunia

2.! Membangun kolaborasi dan

jejaring dengan berbagai

pihak

3.! Mengembangkan sumber

daya manusia yang

profesional, berakhlak mulia

dan berdaya saing tinggi

2.1.2! Tujuan dan Sasaran Strategis

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan

dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan

ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta

didasarkan pada isu-isu dan analisa strategis.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh

instansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur,

dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.

Sebagaimana Visi dan Misi yang telah ditetapkan, untuk

keberhasilan tersebut perlu ditetapkan tujuan Rumah Sakit

Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung sebagai berikut:

Tabel 2.3 Tujuan RSKIA Kota Bandung Sebelum dan Setelah Reviu

Page 44: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

11 LKIP TAHUN 2014

TUJUAN (sebelum reviu)

TUJUAN (setelah reviu)

1.! Terselenggaranya pelayanan

kesehatan secara berdaya

guna dan berhasil guna

dalam rangka meningkatkan

derajat kesehatan ibu dan

anak

2.! Meningkatkan promosi

kesehatan rumah sakit yang

komprehensif

3.! Terwujudnya kepuasan

pelanggan dan para

pemangku kepentingan

1.! Terselenggaranya pelayanan

kesehatan yang prima dan

paripurna dalam rangka

meningkatkan derajat

kesehatan ibu dan anak

Adapun sasaran RSKIA Kota Bandung adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4 Sasaran RSKIA Kota Bandung Sebelum dan Setelah Reviu

SASARAN

(sebelum reviu) SASARAN

(setelah reviu) 1.! Meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan yang

terstandarisasi kelas dunia

2.! Meningkatkan promosi

kesehatan rumah sakit

yang komprehensif

3.! Meningkatkan kemitraan

dalam bidang pelayanan

dan pendidikan

4.! Meningkatkan kompetensi

SDM melalui pendidikan

dan pelatihan

1.! Meningkatnya kualitas

pelayanan kesehatan ibu dan

anak yang berhasil guna dan

berdaya guna menuju rumah

sakit terstandarisasi kelas

dunia

2.! Meningkatnya akuntabilitas

kinerja rumah sakit

Page 45: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

12 LKIP TAHUN 2014

2.1.3! Indikator Kinerja Utama RSKIA Kota Bandung

Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran

keberhasilan yang menggambarkan kinerja utama instansi

pemerintah sesuai dengan tugas fungsi serta mandat (core business)

yang diemban. IKU RSKIA Kota Bandung telah ditetapkan melalui

Keputusan Direktur RSKIA Kota Bandung Nomor : 050/138-RSKIA

tentang lndikator Kinerja Utama Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak

Kota Bandung.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan

Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal di Rumah Sakit

yang terdiri darI 161 indikator. Dari 161 indikator tersebut dipilih 7

indikator yang paling penting untuk ditetapkan sebagai bagian dari

IKU RSKIA Kota Bandung. Indikator tersebut adalah sebagai berikut :

Page 46: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

13 LKIP TAHUN 2014

Tabel 2.5 Target SPM RSKIA Kota Bandung

No Nama Indikator Target SPM Kemenkes

Target RSKIA Bandung

Juara 1 Kejadian Kematian Ibu Karena

Perdarahan (Definisi

Perdarahanadalah perdarahan

yang terjadi pada saat

kehamilan semua skala

persalinan dan nifas)

≤ 1% ≤ 0.1%

2 Kejadian Kematian Ibu Karena

Preeklampsi (Definisi Kematian

karena Preeklampsi adalah

kematian yang disebabkan

preeklampsi dan eklampsi

yang terjadi pada saat

kehamilan semua skala

persalinan dan nifas)

≤ 30 % ≤ 0.3 %

3 Kejadian Kematian Ibu Karena

Sepsis (Definisi kematian

karena sepsis adalah kematian

yang ditandai dengan adanya

gejala dan tanda sepsis yang

terjadi akibat penanganan

aborsi, persalinan dan nifas

yang tidak ditangani dengan

tepat oleh pasien dan penolong

≤ 0.2 % ≤ 0.2 %

4 Cakupan pertolongan

persalinan melalui Sectio

Cesarea yang direncanakan

≤ 20 % ≤ 10 %

5 Cakupan Kemampuan

Menangani BBLR

1500 gr -

2500 gr

1000 gr - 2500

gr

6 Kematian Pasien > 48 jam di

Rawat Inap

≤ 2.5/1000 ≤ 2.5/1000

7 Cakupan Pelayanan Pasien

Keluarga Miskin

100% 100%

Page 47: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

14 LKIP TAHUN 2014

Berikut adalah tabel lndikator Kinerja Utama RSKIA Kota

Bandung tahun 2014 sebelum dan sesudah reviu sebagai berikut :

Tabel 2.6 Indikator Kinerja Utama (IKU)

RSKIA Kota Bandung Sebelum dan Setelah Reviu

IKU (sebelum reviu)

IKU (setelah reviu)

1.! Pencapaian akreditasi

rumah sakit

2.! Pencapaian SPM rumah

sakit

3.! Rata-rata indeks kepuasan

masyarakat

4.! Nilai evaluasi Lakip

5.! Pencapaian Sertifikasi ISO

(Rawat jalan, IGD, Rawat

inap, Farmasi, Penunjang

diagnostik, Keuangan)

6.! Pencapaian Sistem Informasi

RS

7.! Kewajaran Laporan

Keuangan SKPD dalam

mendukung opini BPK

8.! Tindak lanjut hasil temuan

pemeriksaan

9.! Jumlah pelayanan klinik

promkes rumah sakit

10.!Terjalinnya kemitraan

dengan Puskesmas dan BPM

11.!Terjalinnya kemitraan

dengan institusi pendidikan

12.!Cakupan pegawai yang

mendapat pendidikan dan

pelatihan

1.! Indeks kepuasan masyarakat

2.! Kejadian kematian ibu karena

perdarahan ≤ 0.1%

3.! Kejadian kematian ibu karena

preeklamsi ≤ 0.3%

4.! Kejadian kematian ibu karena

sepsis ≤ 0.2%

5.! Cakupan pertolongan

persalinan melalui sectio

cesaria yang direncanakan ≤

10%

6.! Cakupan kemampuan

menangani BBLR 1000 gram

– 2500 gram

7.! Kematian pasien > 48 jam di

rawat Inap ≤ 2.5/1000

8.! Cakupan Pelayanan Pasien

keluarga miskin

9.! Cakupan Pelayanan Pasien

Peserta Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN)

Page 48: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

15 LKIP TAHUN 2014

2.1.4! Strategi RSKIA Kota Bandung

Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus

dipilih strategi yang tepat, agar sasaran tersebut dapat tercapai.

Strategi RSKIA Kota Bandung mencakup penentuan kebijakan,

program dan kegiatan. Kebijakan pada dasarnya merupakan

ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak terkait dan

ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan

atau petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai kelancaran dan

keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Strategi jangka menengah RSKIA Kota Bandung merupakan

perumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana rumah

sakit dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

dengan efektif dan efisien. Strategi RSKIA Kota Bandung adalah

sebagai berikut :

1.! Pemenuhan akreditasi rumah sakit dengan versi terbaru

secara berkesinambungan

2.! Penambahan pelayanan yang bersertifikat ISO

3.! Pengembangan SIMRS

4.! Peningkatan sarana prasarana untuk mencapai SPM RS

5.! Pengembangan program preventif dan promotif kesehatan

rumah sakit

6.! Mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak

7.! Pengembangan kompetensi SDM, baik internal maupun

eksternal

2.1.5! Kebijakan RSKIA Kota Bandung

Kebijakan merupakan arahan dalam melakukan tindakan

untuk melaksanakan strategi yang dipilih agat lebih terarah dalam

mencapai tujuan dan sasaran, adapun kebijakan tersebut adalah :

Page 49: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

16 LKIP TAHUN 2014

1.! Melaksanakan kegiatan akreditasi rumah sakit versi 2012

2.! Melaksanakan kegiatan sertifikasi ISO

3.! Mengembangkan Sistem Informasi dan Manajemen Rumah

Sakit (SIMRS)

4.! Relokasi rumah sakit dengan pemindahan lahan ke lokasi

yang lebih memadai dan pemenuhan SPM rumah sakit

5.! Melaksanakan promosi kesehatan rumah sakit

6.! Melaksanakan kemitraan dengan berbagai pihak, baik

bidang pelayanan dan bidang pendidikan kesehatan

7.! Melaksanakan pendidikan dan pelatihan pegawai

Kegiatan merupakan aspek operasional/kegiatan nyata dari

suatu rencana kinerja yang berturut-turut diarahkan untuk

mencapai sasaran. Adapun penjelasan lebih rinci kebijakan dan

program untuk pencapaian sasaran adalah sebagai berikut:

1.! Strategi meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak

yang berhasil guna dan berdaya guna menuju rumah sakit

terstandarisasi kelas dunia, dilaksanakan dengan 10 program.

Kebijakan :

a)! Relokasi rumah sakit dengan pemindahan lahan ke lokasi

yang lebih memadai

b)! Melaksanakan kegiatan akreditasi rumah sakit dengan

versi 2012

c)! Melaksanakan kegiatan sertifikasi ISO

d)! Melaksanakan kegiatan promosi rumah sakit

e)! Melaksanakan kemitraan dengan berbagai pihak, baik dalam

bidang pelayanan dan bidang pendidikan kesehatan

Page 50: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

17 LKIP TAHUN 2014

2.! Strategi meningkatnya akuntabilitas kinerja rumah sakit,

dilaksanakan dengan 2 program.

Kebijakan :

a)! Mengembangkan SIMRS yang terintegrasi

2.1.6! Rencana Kinerja Tahunan RSKIA Kota Bandung

Untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan dikembangkan cara pencapaian tujuan dan sasaran

secara optimal. Cara pencapaian tujuan dan sasaran dalam aktivitas

Rencana Strategis RSKIA Kota Bandung masing-masing

dikembangkan kedalam kebijakan dan program.

Program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya

pencapaian sasaran dan tujuan dituangkan kedalam perencanaan

dan rencana kinerja tahunan untuk tahun 2014 (terlampir).!

2.1.7! Perjanjian Kinerja RSKIA Kota Bandung

Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan

penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan

instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan

yang disertai dengan indikator kinerja.

Berikut adalah tabel perjanjian kinerja RSKIA Kota Bandung

Tahun 2014 :

Page 51: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

18 LKIP TAHUN 2014

Tabel 2.7 Perjanjian Kinerja RSKIA Kota Bandung Setelah Reviu Tahun

2014

I II III IVIndeks Kepuasan Masyarakat

Nilai 75 - 73 - 75

Kejadian kematian ibu karena perdarahan ≤ 0.1%

% 100 - - - 100

Kejadian kematian ibu karena Preeklamsi ≤"0.3%

% 100 - - - 100

Kejadian kematian ibu karena sepsis ≤"0.2%

% 100 - - - 100

Cakupan pertolongan persalinan melalui sectio Cesaria yang direncanakan ≤ 10%

% 100 - - - 100

Cakupan kemampuan menangani BBLR 1000 gram - 2500 gram

% 95 - - - 95

Kematian pasien >"48 jam di rawat inap ≤ 2.5/1000

% 95 - - - 95

Cakupan pelayanan pasien keluarga miskin

% 100 100 100 100 100

Cakupan pelayanan pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

% 55 - - - 55

Nilai standar Kepatuhan Pelayanan Publik versi Ombudsman RI

Nilai 900 - - - 900

Persentase keluhan pelayanan terhadap rumah sakit yang ditindaklanjuti

% 100 100 100 100 100

Nilai evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

Nilai 72 - - - 72

Persentase temuan pemeriksaan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

% 100 - - - 100

Meningkatnya akuntabilitas kinerja rumah sakit

TARGET TRIWULAN

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berhasil guna dan berdaya guna menuju rumah sakit terstandarisasi kelas dunia

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

TAHUN 2014

!

Berikut adalah tabel penganggaran berdasarkan sasaran pada

Perjanjian Kinerja RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 :

Page 52: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

19 LKIP TAHUN 2014

Tabel 2.8 Anggaran Program dan Kegiatan Dalam Perjanjian Kinerja Per

Sasaran Tahun 2014

NO SASARAN JUMLAH PROGRAM ANGGARAN

1. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berhasil guna dan berdaya guna menuju rumah sakit terstandarisasi kelas dunia

2. Meningkatnya akuntabilitas kinerja rumah sakit

10 Program dan 14

Kegiatan Rp 38.106.117.000,00

!

Page 53: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

20 LKIP TAHUN 2014

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu

instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang

telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka

mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target

kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi

pemerintah yang disusun secara periodik. Akuntabilitas kinerja

tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target

masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam

dokumen Renstra Tahun 2013-2018, IKU dan Perjanjian Kinerja

Tahun 2014. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja

digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan

kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk

mewujudkan misi dan visi pemerintah.

3.1 Capaian lndikator Kinerja Utama

Dalam upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, RSKIA

Kota Bandung melakukan reviu terhadap lndikator Kinerja Utama

dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu

strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi. Hasil

pengukuran atas indikator kinerja utama RSKIA Kota Bandung

tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Page 54: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

21 LKIP TAHUN 2014

Tabel 3.1 Capaian lndikator Kinerja Utama RSKIA Kota Bandung

Tahun 2014

Indeks Kepuasan Masyarakat

Nilai 75 76.01 101.33

Kejadian kematian ibu bersalin karena perdarahan ≤"0.1%

Persentase 100 146.00 146.00

Kejadian kematian ibu bersalin karena preeklamsi ≤"0.3%

Persentase 100 167.40 167.40

Kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis ≤0.2%

Persentase 100 100.00 100.00

Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria yang direncanakan ≤ 10%

Persentase 100 130.17 130.17

Kemampuan menangani BBLR 1000 gr - 2500 gr

Persentase 95 95.77 100.81

Kematian pasien > 48 jam di rawat inap ≤"2.5/1000

Persentase 95 84.65 89.11

Cakupan pelayanan pasien keluarga miskin

Persentase 100 100.00 100.00

Cakupan pelayanan pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Persentase 55 57.32 104.22

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berhasil guna dan berdaya guna menuju rumah sakit terstandarisasi kelas dunia

REALISASI %SASARAN

STRATEGISINDIKATOR KINERJA

UTAMASATUAN TARGET

Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian IKU

RSKIA Kota Bandung adalah sebagai berikut :!

1.! Indeks Kepuasan Masyarakat

RSKIA Kota Bandung melaksanakan penilaian IKM secara

mandiri dengan menggunakan beberapa metode, yaitu

metode sampling rutin setiap bulan dan metode semesteran

berdasarkan Kepmenpan Nomor : 25 Tahun 2004 tentang

Indeks Kepuasan Masyarakat. Secara umum hasil IKM pada

tahun 2014 di RSKIA Kota Bandung ada dalam kategori B

dengan rata-rata hasil 76.01% dari target 75% atau

pencapaian 101.33%.

Page 55: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

22 LKIP TAHUN 2014

2.! Kejadian kematian ibu karena perdarahan ≤ 0.1%

RSKIA Kota Bandung merupakan salah satu rumah sakit

rujukan tingkat 2, banyak kasus perdarahan yang datang

sudah pada fase terminal sehingga tidak dapat

diselamatkan. Kejadian kematian pada ibu karena

perdarahan pada tahun 2014 sebanyak 1 (satu) orang dari

1.460 kasus perdarahan yang terjadi, sehingga pencapaian

untuk indikator ini adalah sebesar 146%.

3.! Kejadian kematian ibu karena pre eklamsi ≤ 0.3%

Selama tahun 2014 terdapat kasus pre eklamsi sebanyak

558 dan kejadian kematian karena diagnosa preeklamsi

sebanyak 1 (satu) 0rang atau pencapaiannya adalah sebesar

167.40%.

4.! Kejadian kematian ibu karena sepsis ≤ 0.2%

Tidak terdapat kejadian kematian pada ibu karena sepsis

pada tahun 2014 dari 1.536 kasus yang ditangani sehingga

pencapaiannya sebesar 100%.

5.! Cakupan pertolongan persalinan melalui seksio cesaria yang

direncanakan ≤ 10%

Cakupan pertolongan persalinan melalui seksio cesaria yang

direncanakan pada tahun 2014 adalah sebanyak 355 kasus

dari jumlah total persalinan sebanyak 4.621. Hasil dari

formulasi indikator ini adalah sebesar 7.68% atau kurang

dari target yang telah ditetapkan sebesar ≤ 20%, sehingga

pencapaiannya 130.17%.

6.! Cakupan kemampuan menangani BBLR 1000 gram - 2500

gram

Page 56: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

23 LKIP TAHUN 2014

Selama tahun 2014 terdapat kelahiran dengan kasus Bayi

Berat Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 685 bayi, dari jumlah

tersebut BBLR yang tidak berhasil ditangani sebanyak 29

bayi. Sehingga cakupan kemampuan menangani BBLR 1000

gram - 2500 gram adalah sebesar 95.77% dari target 95%

atau 100.81%.

7.! Kematian pasien > 48 jam di rawat inap ≤ 2.5/1000

Pada tahun 2014 jumlah pasien rawat inap sebanyak 11.513

pasien, dari jumlah tersebut pasien yang meninggal setelah

dirawat selama > 48 jam sebanyak 34 orang. Hasil formulasi

dari indikator ini adalah sebesar 2.95/1000 atau 84.65%,

sehingga pencapaianya sebesar 89.11%.

8.! Cakupan pelayanan pasien keluarga miskin

Dalam mendukung peningkatan derajat kesehatan

masyarakat, khususnya pelayanan kesehatan untuk

masyarakat miskin maka RSKIA Kota Bandung berkomitmen

untuk melayani pasien dari keluarga miskin untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Pada

tahun 2014 semua pasien miskin yang datang ke RSKIA Kota

Bandung mendapatkan pelayanan sesuai dengan

kebutuhannya, sehingga pencapaian untuk indikator ini

adalah 100%.

9.! Cakupan pelayanan pasien peserta Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN)

Tahun 2014 merupakan tahun pertama pelaksanaan

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk seluruh

masyarakat indonesia, dengan banyaknya sosialisasi yang

Page 57: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

24 LKIP TAHUN 2014

dilaksanakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

(BPJS). Pada tahun 2014 peserta JKN yang mendapatkan

pelayanan rawat inap sebanyak 6.600 orang dari jumlah

total pasien 11.513 pasien rawat inap, sehingga cakupan

pelayanan peserta JKN yang dilayani adalah sebesar 57.32%.

Dari 9 (sembilan) indikator yang dijadikan IKU, kinerja yang

dicapai menunjukan bahwa 6 (enam) indikator atau 66.67% telah

mencapai melebihi target, 2 (dua) indikator atau 22.22% mencapai

sesuai target dan 1 (satu) indikator atau 11.11% tidak/kurang

mencapai target. Secara keseluruhan, RSKIA Kota Bandung telah

berhasil dalam pencapaian IKU pada tahun 2014.

Untuk 5 (lima) IKU yang mencapai melebihi target adalah

sebagai berikut :

1.! Indeks Kepuasan Masyarakat

2.! Kejadian kematian ibu karena perdarahan ≤ 0.1%

3.! Kejadian kematian ibu karena pre eklamsi ≤ 0.3%

4.! Cakupan pertolongan persalinan melalui seksio cesaria yang

direncanakan ≤ 10%

5.! Cakupan pelayanan pasien peserta Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN)

Sedangkan 2 (dua) IKU yang mencapai sesuai target adalah

sebagai berikut :

66,67%

22,22%

11,11%

Diagram 3.1Pencapaian Indikator Kinerja Utama RSKIA

Kota Bandung Tahun 2014

Mencapai!Melebihi!Target

Mencapai!Sesuai!Target

Kurang/Tidak!Mencapai!Target

Page 58: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

25 LKIP TAHUN 2014

1.! Kejadian kematian ibu karena sepsis ≤ 0.2%

2.! Cakupan pelayanan pasien keluarga miskin

Dan yang terakhir adalah 1 (satu) IKU yang kurang/tidak

mencapai target adalah “Kematian pasien > 48 jam di rawat inap ≤

2.5/1000”.

3.2 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi,

kemampuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian

misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan

program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam

evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara

membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana

maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang

dilakukan oleh instansi dengan memberikan data nilai output perunit

yang dihasilkan oleh suatu input tertentu.

Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat

efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan

dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga

dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang

terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya kesenjangan maupun

strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.

Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah

dicapai pada tahun 2014 dan membandingkan antara target dan

realisasi pada indikator sasaran dengan membandingkan dengan

tahun sebelumnya. Analisis pencapaian kinerja per sasaran dalam

pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai

berikut :

Page 59: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

26 LKIP TAHUN 2014

Tabel 3.2 Analisis Pencapaian Sasaran 1

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berhasil guna dan berdaya guna menuju rumah sakit

terstandarisasi kelas dunia

TARGET REALISASI %1. Indeks Kepuasan

MasyarakatNilai 81.9 (Versi

Parasuraman)75 76.01 101.33

2. Kejadian kematian ibu bersalin karena perdarahan ≤"0.1%

Persentase 144.10 100 146.00 146.00

3. Kejadian kematian ibu bersalin karena preeklamsi ≤"0.3%

Persentase 258.90 100 167.40 167.40

4. Kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis ≤"0.2%

Persentase 100 100 100.00 100.00

5. Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria yang direncanakan ≤ 10%

Persentase 118.78 100 130.17 130.17

6. Kemampuan menangani BBLR 1000 gr - 2500 gr

Persentase 94.67 95 95.77 100.81

7. Kematian pasien > 48 jam di rawat inap ≤2.5/1001

Persentase 82.54 95 84.65 89.11

8. Cakupan pelayanan pasien keluarga miskin

Persentase 100 100 100.00 100.00

9. Cakupan pelayanan pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Persentase N.A 55 57.32 104.22

10. Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI

Nilai Zona Kuning 900 980 108.89

11. Persentase keluhan pelayanan terhadap rumah sakit yang ditindaklanjuti

Persentase 100 100 100.00 100.00

NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TAHUN 2013

TAHUN 2014

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pencapaian Sasaran 1

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan yang terstandarisasi

kelas dunia. Terdiri dari 11 (sebelas) indikator sasaran, 7 (tujuh)

indikator sasaran telah tercapai melebihi target (63.64%), 3 (tiga)

indikator sasaran tercapai sesuai target (27.27%) dan 1 (satu)

indikator sasaran tidak mencapai target (9.09%).

Page 60: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

27 LKIP TAHUN 2014

Adapun analisis dari capaian indikator kinerja sasaran

tersebut adalah sebagai berikut :

1.! Indeks Kepuasan Masyarakat

Berdasarkan Kepmenpan Nomor : 25 Tahun 2004 tentang

Indeks Kepuasan Masyarakat , merupakan salah satu kegiatan dalam

upaya meningkatkan pelayanan publik adalah dengan menyusun

Indeks Kepuasan Masyarakat sebagai tolok ukur terhadap

optimalisasi kinerja aparatur pelayanan publik terhadap masyarakat.

Berikut tabel pencapaian IKM di RSKIA Kota Bandung :

Tabel 3.3 Pencapaian IKM RSKIA Kota Bandung

TARGET REALISASI % TARGET PENCAPAIAN (%)

1. Indeks Kepuasan Masyarakat

Nilai 81.93 (Versi

Parasuraman)

75 76.01 101.33 85 89.42

NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TAHUN

2013

TAHUN 2014 RENCANA AKHIR RENSTRA TAHUN 2018

!

Penilaian IKM pada tahun 2013 di RSKIA Kota Bandung

dilaksanakan secara mandiri menggunakan metode 5 (lima) dimensi

mutu kualitas pelayanan publik (parasuraman) tetapi belum

menggunakan instrumen berdasarkan Kepmenpan Nomor : 25 Tahun

63.64%

27.27%

9.09%

Diagram 3.2Pencapaian Sasaran 1 RSKIA Kota Bandung

Tercapai!Melebihi!Target

Tercapai!sesuai!Target

Tercapai!Kurang/Tidak!Sesuai!Target

Page 61: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

28 LKIP TAHUN 2014

2004, baru dimulai pada tahun 2014 menggunakan instrumen

tersebut untuk mengukur indeks kepuasan masyarakat dengan

tujuan untuk mengetahui sejauh mana kepuasan masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. Pada tahun 2013

dengan metode/versi Parasuraman diperoleh rata-rata nilai 81.93%,

survey dilaksanakan di rawat jalan RSKIA Kota Bandung. Sedangkan

pada tahun 2014 menggunakan metode Kepmenpan Nomor : 25

Tahun 2004 dengan 14 unsur diperoleh hasil rata-rata pencapaian

sebesar 76.01% atau masuk dalam kategori B.

Ada perbedaan jauh antara hasil IKM di lingkungan RSKIA

Kota Bandung yang dicapai pada tahun 2013 dan 2014, hal ini

terjadi karena perbedaan instrumen/metode yang dipakai pada

kedua tahun tersebut. Pada tahun 2013 menggunakan metode

Parasuraman atau 5 dimensi mutu kualitas pelayanan publik,

dengan menilai kepuasan pelanggan 30 responden di poliklinik rawat

jalan RSKIA Kota Bandung, berikut tabel kepuasan pelanggan

berdasarkan kriteria :

Tabel 3.4

Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Kriteria Versi Parasuraman

Page 62: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

29 LKIP TAHUN 2014

Dengan metode yang berbeda pada tahun 2014, menyebabkan

perbedaan perolehan hasil survey tersebut, berikut tabel hasil IKM

pada tahun 2014 di RSKIA Kota Bandung :

Tabel 3.5

Hasil Survey IKM RSKIA Kota Bandung Tahun 2014

Dengan jumlah responden 150 orang, dapat disimpulkan

sebagai berikut :

a.! Nilai IKM setelah dikonversi = 76,01

b.! Mutu pelayanan = B

c.! Kinerja unit pelayanan adalah = BAIK

Dalam peningkatan kualitas pelayanan, diprioritaskan pada

unsur yg mempunyai nilai paling rendah, sedangkan unsur yang

mempunyai nilai cukup tinggi harus tetap dipertahankan, hal

tersebut dapat dilihat pada penjelasan berikut ini :

No.Nilai Unsur Pelayanan

(NRR)

1. Prosedur pelayanan (U1) 3.03

2. Persyaratan Pelayanan (U2) 3.02

3. Kejelasan petugas pelayanan (U3) 3.07

4. Kedisiplinan petugas Pelayanan (U4) 3.13

5. Tanggung jawab petugas pelayanan (U5) 3.10

6. Kemampuan Peugas pelayanan (U6) 3.13

7. Kecepatan Pelayanan (U7) 2.97

8. Keadilan mendapatkan pelayanan (U8) 3.05

9. Kesopanan dan keramahan petugas (U9) 3.09

10. Kewajaran biaya pelayanan (U10) 3.09

11. Kepastian biaya pelayanan ( U11 ) 3.07

12. Kepastian jadwal pelayanan ( U12 ) 2.99

13. Kenyamanan lingkungan ( U13 ) 2.97

14. Keamanan pelayanan ( U14 ) 3.11

Unsur Pelayanan

Page 63: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

30 LKIP TAHUN 2014

a.! Nilai dalam kelompok paling rendah yang harus ditingkatkan

yaitu pada unsur “Kenyamanan lingkungan dan Kecepatan

Pelayanan”. Hal ini terjadi karena ketersediaan lahan dan

infrastruktur/gedung rumah sakit yang kurang memadai

menjadi permasalahan, sehingga pengunjung merasa kurang

nyaman dengan lingkungan RSKIA Kota Bandung dan hal ini

menjadi bahan evaluasi untuk memberikan pelayanan yang

lebih baik kepada masyarakat. Lingkungan yang dianggap

responden kurang nyaman antara lain adalah :

!! Toilet tidak ada di area lobby atau tempat pendaftaran.

!! Toilet di rawat jalan belum dipisahkan antara laki-laki dan

perempuan.

!! Rawat jalan sempit dan kurang nyaman

b.! Nilai dalam kelompok paling tinggi yang harus tetap

dipertahankan yaitu unsur “Kedisiplinan petugas Pelayanan

dan Kemampuan Petugas pelayanan”. Dengan berbagai upaya

yang telah dilakukan RSKIA Kota Bandung dalam menerapkan

disiplin pegawai di Lingkungan RSKIA Kota Bandung telah

membuahkan hasil yang sesuai, hal tersebut harus tetap

dipertahankan untuk pelayanan yang lebih baik di masa yang

akan datang.

Faktor Pendukung :

1)! Kualitas Produk (Product quality)

RSKIA Kota Bandung selalu berupaya untuk memberikan

pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas kepada

masyarakat, berbagai fasilitas pelayanan yang menyangkut

kesehatan ibu dan anak dengan didukung oleh tenaga dokter

spesialis obstetri dan ginekology (SpOG), dokter spesialis

Page 64: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

31 LKIP TAHUN 2014

anak (SpA), dokter spesialis patologi klinik (SpPK) dan dokter

spesialis Anesthesi (SpAN) serta tenaga

keperawatan/kebidanan/tenaga fungsional lainnya yang

mempunyai kompetensi dan berdaya saing tinggi dalam

upaya mengahsilkan pelayanan prima dan berkualitas

kepada masyarakat.

2)! Harga (Price)

Keterjangkauan biaya pelayanan kesehatan di RSKIA Kota

Bandung menjadi hal yang sangat diperhatikan, walaupun

dengan memberikan harga yang lebih terjangkau tapi tetap

mengedepankan kualitas pelayanan.

3)! Kualitas pelayanan (Service quality)

Rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan publik bagi

masyarakat menjadi hal yang sangat penting untuk

dilaksanakan, masyarakat akan semakin kritis terhadap

pelayanan yang diberikan sehingga kepuasan masyarakat

merupakan tujuan utama dari pemberian pelayanan

kesehatan di RSKIA Kota Bandung.

4)! Faktor emosional (Emotional factor)

Dengan menerapkan motto rumah sakit Salam, Sapa,

Sayang, Sentuh, Senyum kepada pasien dan pengunjung

dapat menciptakn suasana menyenangkan di lingkungan

rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan. Hal

tersebut dapat membantu dalam penyembuhan (recovering)

pasien yang melahirkan dan dirawat di RSKIA Kota Bandung.

5)! Kemudahan

Beberapa kemudahan yang dapat diraskan oleh masyarakat

di RSKIA Kota Bandung, diantaranya adalah kemudahan

Page 65: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

32 LKIP TAHUN 2014

akses menuju lokasi RSKIA Kota Bandung karena dilalui

oleh berbagai trayek angkutan umum di kota Bandung,

kemudahan menyampaikan keluhan baik keluhan biaya,

pelayanan, keluhan medis dan keluhan keamana karena

telah ada unit pelayanan pelanggan di RSKIA Kota Bandung

yang siap membantu pelanggan dalam menindaklanjuti

keluhan yang disampaikan, kemudahan administrasi dan

kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan.

6)! Iklan dan promosi

Pemasangan iklan sebagai salah satu upaya dalam promosi

untuk menjaring pasien sebanyak-banyaknya dengan

menyebarkan leaflet, buklet dan iklan di media elektonik

lainnya.

Permasalahan :

1)! Fasilitas gedung yang dirasakan kurang nyaman, seperti

ruang rawat jalan/poliklinik yang kurang representatif, toilet

yang kurang bersih dan belum mencerminkan kesetaraan

gender (toilet tidak dipisahkan antara pria dan wanita)

sehingga mengurangi kenyamanan pasien dan pengunjung.

2)! Ketidaktepatan waktu pelayanan dokter spesialis di poliklinik

menyebabkan ketidaknyamanan dengan waktu tunggu yang

lebih lama merupakan hal yang harus diperbaiki oleh RSKIA

Kota Bandung.

Solusi

1)! Dengan target ekreditasi pada tahun 2015, sehingga RSKIA

Kota Bandung berupaya untuk memenuhi berbagai fasilitas

pelayanan sesuai standar akreditasi yang nyaman untuk

pasien dan pengunjung.

Page 66: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

33 LKIP TAHUN 2014

2)! Pembinaan kinerja bagi seluruh pegawai baik tenaga medis,

non medis, pendukung medis dan lainnya merupakan upaya

pembenahan etika dan budaya kerja yang lebih baik dalam

melayani masyarakat.

2.! Kejadian kematian ibu bersalin karena perdarahan ≤ 0.1%

Kematian ibu karena perdarahan menjadi permasalahan

dalam bidang kesehatan di Jawa Barat, maka dari itu upaya untuk

menurunkan angka kejadian kematian ibu karena perdarahan

menjadi prioritas. RSKIA Kota Bandung menetapkan indikator

tersebut karena merupakan prioritas dalam upaya mendukung

penurunan angka kejadian kematian ibu karena perdarahan. Berikut

tabel target dan realisasi kejadian kematian ibu bersalin karena

perdarahan :

Tabel 3.6 Kejadian Kematian Ibu Bersalin Karena Perdarahan

TARGET REALISASI % TARGET PENCAPAIAN (%)

2. Kejadian kematian ibu bersalin karena perdarahan ≤"0.1%

Persentase 144.10 100 146.00 146.00 100 146.00

NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TAHUN

2013

TAHUN 2014 RENCANA AKHIR RENSTRA TAHUN 2018

Kejadian kematian pada ibu karena perdarahan pada tahun

2013 sebanyak 4 kasus kematian dari 1.441 kasus perdarahan pada

ibu bersalin sehingga pencapaian 144.10%. Sedangkan kejadian

kematian pada ibu karena perdarahan pada tahun 2014 sebanyak 1

orang dari 1460 kasus perdarahan, sehingga pencapaiannya sebesar

146%.

Page 67: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

34 LKIP TAHUN 2014

144.1

146

TAHUN!2013 TAHUN!2014

Grafik 3.1Cakupan keberhasilan dalam menurunkan

Kejadian kematian ibu bersalin karena perdarahan ≤ 0.1%

(dalam persen )

Kejadian kematian pada ibu karena perdarahan pada tahun

2014 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2013,

sehingga pencapaian kinerja untuk indikator tersebut mengalami

peningkatan sebanyak 1,9%. Hal ini dikarenakan sudah berjalannya

pelayanan ICU, berhasilnya proses pengadaan alat – alat kesehatan

yang dibutuhkan untuk mendeteksi dan menangani

kegawatdaruratan serta peningkatan kinerja SDM setelah

mendapatkan berbagai pelatihan ataupun inhouse training. Selain itu

didukung pula oleh kebijakan manajemen dalam bekerja sama

dengan Komite Medik dan Komite Keperawatan untuk mengevaluasi

dan menetapkan alur pelayanan, SPO, Panduan Praktik Klinis dan

Clinical Pathway.

Perbandingan jumlah kasus yang terjadi pada kejadian

kematian ibu bersalin karena perdarahan pada tahun 2013 dan

tahun 2014 dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Page 68: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

35 LKIP TAHUN 2014

Faktor Pendukung :

1)! Kemampuan SDM yang berkompetensi tinggi menjadi faktor

pendukung dalam keberhasilan menurunkan kejadian

kematian ibu bersalin karena perdarahan.

2)! Ketersediaan peralatan kesehatan dan kedokteran yang

mumpuni menjadi faktor yang menentukan.

Permasalahan :

1)! Kasus perdarahan pada ibu melahirkan merupakan

permasalahan yang selalu terjadi di rumah sakit rujukan ibu

dan anak, sehingga

2)! Banyaknya kasus perdarahan yang terjadi akibat persalinan

dilakukan oleh tenaga lain seperti paraji.

Solusi

1)! Penyuluhan kepada ibu hamil (antenatal) tentang bahaya

perdarahan pada ibu melahirkan dapat menyebabkan

kematian.

2)! Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi solusi

dalam upaya menurunkan kejadian kematian ibu karena

perdarahan.

Tahun 2013 Tahun 2014

1441

1460

Grafik 3.2Perbandingan Jumlah Kasus Perdarahan

Pada Tahun 2013 dan Tahun 2014

Page 69: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

36 LKIP TAHUN 2014

3.! Kejadian kematian ibu bersalin karena pre eklamsi ≤ 0.3%

Pre eklampsi merupakan salah satu penyebab kematian ibu

yang sulit dicegah karena etiologi dari pre eklampsi itu sendiri tidak

bisa dicegah. Kasus kejadian kematian ibu karena preeklamsi

menjadi indikator yang ditetapkan RSKIA Kota Bandung, hal ini

dikarenakan hasil reviu dengan catatan RSKIA Kota Bandung harus

mengangkat ciri atau ke khasan untuk dijadikan indikator kinerja

utama. Berikut tabel target dan realisasi kejadian kematian ibu

bersalin karena pre eklamsi :

Tabel 3.7 Kejadian Kematian Ibu Bersalin Karena Pre Eklamsi

TARGET REALISASI % TARGET PENCAPAIAN (%)

3. Kejadian kematian ibu bersalin karena preeklamsi ≤"0.3%

Persentase 258.90 100 167.40 167.40 100 167.40

NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TAHUN

2013

TAHUN 2014 RENCANA AKHIR RENSTRA TAHUN 2018

Selama tahun 2013 terdapat 1 kasus kematian karena

preeklamsi dari 863 kasus, sehingga pencapaian nya sebesar

258.90%. Dan pada tahun 2014 terdapat 1 kasus kematian ibu

karena pre eklampsia dari 558 kasus, sehingga pencapaiannya

167.40%.

Page 70: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

37 LKIP TAHUN 2014

Pencapaian kinerja untuk indikator ini sudah melebihi target,

walaupun sepintas terlihat adanya penurunan penapaian kinerja

pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013. Hal ini

disebabkan karena adanya 1 kasus kematian baik di tahun 2013

maupun di tahun 2014, sementara jumlah pasien preeklampsi pada

tahun 2014 lebih sedikit dibandingkan tahun 2013.

Kematian pada preeklampsi dipengaruhi oleh berbagai faktor,

diantaranya karena keterlambatan mendiagnosa, merujuk dan

menangani kasus preeklampsi sehingga pasien jatuh ke dalam

kondisi eklampsi ( kejang ). RSKIA Kota Bandung telah menyediakan

berbagai sarana dan SDM yang handal untuk menangani kasus

tersebut. Tetapi kasus kematian dapat saja terjadi karena pasien

terlambat dirujuk ke RSKIA atau karena tidak adanya respon fisik

pasien preeklampsi terhadap obat – obatan yang telah diberikan,

dimana respon fisik ini bersifat individual.

Adapun perbandingan jumlah kasus pre eklamsi pada ibu

melahirkan tahun 2013 dan 2014 sebagai berikut :

258.9

167.4

Tahun 2013 Tahun 2014

Grafik 3.3Cakupan Keberhasilan dalam MenurunkanKejadian Kematian Ibu Bersalin Karena Pre

Eklamsi ≤ 0.3% (dalam persen)

Page 71: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

38 LKIP TAHUN 2014

Faktor Pendukung :

1)! Kemampuan SDM yang berkompetensi tinggi menjadi faktor

pendukung dalam keberhasilan menurunkan kejadian

kematian ibu bersalin karena perdarahan.

2)! Ketersediaan peralatan kesehatan dan kedokteran yang

mumpuni menjadi faktor yang menentukan.

Permasalahan :

1)! Kasus pre eklamsi biasanya dipengaruhi oleh keterlambatan

mendiagnosa dan merujuk sehingga ketika datang ke rumah

sakit, kondisi pasien sudah dalam keadaan kejang yang

dapat mengakibatkan kematian ibu.

2)! Kasus pre eklamsi juga bisa terjadi karena obat-obatan yang

dapat menimbulkan reaksi kejang terhadap ibu yang akan

melahirkan dimana respon akan timbul secara perorangan.

Solusi

1)! Penyuluhan kepada ibu hamil (antenatal) tentang tanda-

tanda pre eklamsi dan bahaya kejang pada ibu melahirkan

dapat menyebabkan kematian.

2)! Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi solusi

dalam upaya menurunkan kejadian kematian ibu karena pre

eklamsi.

Tahun!2013 Tahun!2014

863558

1 1

Grafik 3.4Perbandingan Jumlah Kasus Pre Eklamsi

dengan Jumlah Kematian Karena Pre Eklamsi di RSKIA Kota Bandung

Page 72: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

39 LKIP TAHUN 2014

4.! Kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis ≤ 0.2%

Kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis menjadi hal yang

harus menjadi perhatian utama dalam upaya menurunkan kematian

ibu melahirkan, berikut adalah tabel cakupan keberhasilan dalam

menurunkan kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis di RSKIA

Kota Bandung :

Tabel 3.8 Kejadian Kematian Ibu Bersalin Karena Sepsis

TARGET REALISASI % TARGET PENCAPAIAN (%)

4. Kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis ≤"0.2%

Persentase 100 100 100.00 100.00 100 100.00

SATUAN TAHUN 2013

TAHUN 2014

NO INDIKATOR KINERJA SASARAN

RENCANA AKHIR RENSTRA TAHUN 2018

Pada tahun 2013 dan tahun 2014 tidak ada kejadian

kematian ibu karena sepsis dari 2.026 kasus infeksi yang ditangani

pada tahun 2013 dan 1.536 kasus pada tahun 2014 dan dari semua

kasus bisa ditangani sehingga tidak terjadi sepsis, pencapaian pada

indikator ini adalah 100%.

Perbandingan kasus infeksi yang ditangani RSKIA Kota

Bandung dalam kurun waktu tahun 2013 dan 2014 adalah sebagai

berikut :

Tahun!2013 Tahun!2014

2026 1536

Grafik 3.5Perbandingan Jumlah Kasus Infeksi di RSKIA

Kota Bandung

Page 73: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

40 LKIP TAHUN 2014

5.! Cakupan pertolongan persalinan melalui seksio cesaria

yang direncanakan ≤ 10%

RSKIA Kota Bandung sebagai rumah sakit yang memberikan

pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk pelayanan persalinan

melalui seksio cesaria menjadi indikator kinerja utama yang

ditetapkan sebagai ciri khas pelayanan yang ada di rumah sakit.

Berikut tabel target dan realisasi cakupan pertolongan persalinan

melalui seksio cesaria yang direncanakan

Tabel 3.9 Cakupan pertolongan persalinan melalui seksio cesaria yang

direncanakan

TARGET REALISASI % TARGET PENCAPAIAN (%)

5. Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria yang direncanakan ≤ 10%

Persentase 118.78 100 130.17 130.17 100 130.17

NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TAHUN

2013

TAHUN 2014 RENCANA AKHIR RENSTRA TAHUN 2018

Cakupan pertolongan persalinan melalui Seksio Cesaria yang

direncanakan pada tahun 2013 sebanyak 419 kasus dari jumlah

seluruh persalinan sebanyak 4.977 kasus, sehingga pencapaiannya

118.78%. Pada tahun 2014 sebanyak 355 kasus dari jumlah seluruh

persalinan sebanyak 4.621 kasus atau pencapaiannya sebesar

130.17%.

Page 74: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

41 LKIP TAHUN 2014

Angka operasi Sectio Cesarea pada tahun 2014 mengalami

penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2013, sehingga

pencapaian kinerja untuk indikator tersebut mengalami peningkatan

sebanyak 11,39 %. Hal ini disebabkan karena pengelolaan

pemeriksaan antenatal yang lebih baik, sehingga dapat mencegah

berbagai faktor risiko yang menyebabkan seorang ibu hamil tidak

bisa melahirkan secara normal.

Sejak tahun 2014 pemeriksaan antenatal di Instalasi Rawat

Jalan RSKIA Kota Bandung sudah dilakukan seluruhnya oleh dokter

Spesialis Kebidanan dan Kandungan. Sementara pada tahun 2013

dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan dibantu oleh beberapa

dokter umum di Instalasi Rawat Jalan.

Adapun perbandingan jumlah kasus pasien dengan tindakan

sectio cecaria di RSKIA Kota Bandung tahun 2013 dan 2014 adalah

sebagai berikut :

118.78

130.17

Tahun 2013 Tahun 2014

Grafik 3.6Cakupan Keberhasilan dalam Pertolongan Persalinan Sectio Yang di Rencanakan ≤

10% (dalam persen)

Page 75: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

42 LKIP TAHUN 2014

Faktor Pendukung :

1)! Pengelolaan pemeriksaan antenatal pada ibu hamil yang

lebih baik bisa menjadi faktor pendukung agar ibu hamil

bisa melahirkan secara normal.

2)! Pemeriksaan antenatal pada ibu hamil dilakukan oleh

tenaga dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

Permasalahan :

1)! Masih banyak kasus sectio cecaria pada ibu melahirkan

dilakukan karena faktor estetik.

2)! Masih banyak ibu hamil yang tidak melakukan

pemeriksaan kehamilannya ke fasilitas dengan tenaga

dokter spesialis.

Solusi

1)! Pemeriksaan antenatal rutin di fasilitas kesehatan dengan

tenaga dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk

mendapatkan diagnosa kehamilan yang tepat.

Tahun!2013 Tahun!2014

49974621

419 355

Grafik 3.7Perbandingan Jumlah Persalinan dan Sectio

Cecaria RSKIA Kota Bandung

Page 76: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

43 LKIP TAHUN 2014

6.! Cakupan kemampuan menangani BBLR 1000 gram - 2500

gram

Kemampuan sumber daya manusia yang berkompeten dan

profesional menjadi hal penting dalam peningkatan kemampuan

menangani bayi baru lahir dengan berat badan rendah, sehingga

indikator tersebut ditetapkan menjadi indikator kinerja utama RSKIA

Kota Bandung.

Tabel 3.10 Cakupan kemampuan menangani BBLR 1000 gram-2500 gram

TARGET REALISASI % TARGET PENCAPAIAN (%)

6. Kemampuan menangani BBLR 1000 gr - 2500 gr

Persentase 94.67 95 95.77 100.81 98 97,22

NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TAHUN

2013

TAHUN 2014 RENCANA AKHIR RENSTRA TAHUN 2018

Selama tahun 2013 terdapat kelahiran dengan BBLR

sebanyak 806 bayi, dari jumlah tersebut BBLR yang tidak berhasil

ditangani sebanyak 43 bayi. Sehingga Cakupan kemampuan

menangani BBLR 1000 gram – 2500 gram sebesar 94.67

%.Sedangkan tahun 2014 terdapat kelahiran dengan

BBLR sebanyak 685 bayi, dari jumlah tersebut BBLR yang

tidak berhasil ditangani sebanyak 29 bayi. Sehingga cakupan

kemampuan menangani BBLR 1000 gram – 2500 gram sebesar

95.77% atau 100.81%.

Page 77: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

44 LKIP TAHUN 2014

Pencapaian kinerja untuk indikator Kemampuan Menangani

BBLR 1000 gr – 2500 gr pada tahun 2013 tidak memenuhi target.

Sedangkan pada tahun 2014 melebihi target. Hal ini dikarenakan

adanya penambahan sarana kesehatan yang dibutuhkan untuk

penanganan BBLR, peningkatan kinerja SDM setelah mendapatkan

berbagai pelatihan ataupun inhouse training mengenai penanganan

BBLR, serta dukungan pihak manajemen dalam bekerja sama dengan

Komite Medik dan Komite Keperawatan untuk mengevaluasi dan

menetapkan alur pelayanan, SPO, Panduan Praktik Klinis dan

Clinical Pathway mengenai penangan BBLR.

Adapun perbandingan jumlah total BBLR dengan jumlah

BBLR yang tidak tertangani pada tahun 2013 dan 2014 di RSKIA

Kota Bandung dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

94.67

100.81

Tahun 2013 Tahun 2014

Grafik 3.8Cakupan Keberhasilan dalam Menangani BBLR 1000 gr - 2500 gr (dalam persen)

Page 78: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

45 LKIP TAHUN 2014

Grafik 3.9 Perbandingan Jumlah Total BBLR dengan BBLR Yang Tidak

Tertangani di RSKIA Kota Bandung

Faktor Pendukung :

1)! Kemampuan SDM yang berkompetensi tinggi menjadi faktor

pendukung dalam keberhasilan menangani BBLR.

2)! Ketersediaan peralatan kesehatan dan kedokteran untuk

perinatologi yang mumpuni menjadi faktor yang

menentukan.

Permasalahan :

1)! Tidak tertanganinya kasus bayi dengan BBLR menjadi

permasalahan untuk RSKIA Kota Bandung, hal tersebut

terjadi dikarenakan banyak faktor seperti usia kehamilan

ibu yang belum cukup bulan sehingga bayi belum siap

untuk dilahirkan, faktor gizi ibu hamil dan pola hidup tidak

sehat.

Solusi

1)! Pemeriksaan antenatal rutin di fasilitas kesehatan dengan

tenaga dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk

mendapatkan diagnosa kehamilan yang tepat.

Tahun 2013 Tahun 2014

806

685

43 29

Jumlah Total BBLR

Jumlah BBLR Yang Tidak Tertangani

Page 79: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

46 LKIP TAHUN 2014

2)! Melengkapi ketersediaan fasilitas ruangan, SDM, peralatan

kesehatan dan kedokteran yang dapat mendukung

keberlangsungan penanganan bayi dengan BBLR.

7.! Kematian pasien > 48 jam di rawat inap ≤ 2.5/1000

Kejadian kematian pasien di rawat inap menjadi indikator

yang ditetapkan RSKIA Kota Bandung, hal ini dikarenakan

merupakan indikator dari SPM rumah sakit yang harus dicapai

seluruh rumah sakit karena menggambarkan kemampuan sumber

daya manusia dalam penanganan pasien yang membutuhkan life

saving dan merupakan pencapaian kinerja pelayanan rumah sakit.

Berikut tabel target dan realisasi kematian pasien kematian pasien >

48 jam di rawat inap :

Tabel 3.11 Kematian pasien > 48 jam di Rawat Inap

TARGET REALISASI % TARGET PENCAPAIAN (%)

7. Kematian pasien > 48 jam di rawat inap ≤2.5/1001

Persentase 82.54 95 84.65 89.11 100 84.65

NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TAHUN

2013

TAHUN 2014 RENCANA AKHIR RENSTRA TAHUN 2018

Pada tahun 2013 Jumlah pasien Rawat Inap sebanyak 12.216

pasien. Dari jumlah tersebut pasien yang meninggal setelah dirawat

selama > 48 jam sebanyak 37 orang, sehingga pencapaiannya sebesar

82.54%. Pada tahun 2014 Jumlah pasien Rawat Inap sebanyak

11.513 pasien. Dari jumlah tersebut pasien yang meninggal setelah

dirawat selama > 48 jam sebanyak 34 orang (2.95/1000) atau >

2.5/1000, sehingga pencapaiannya sebesar 84.65% atau 89.11%.

Page 80: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

47 LKIP TAHUN 2014

Dari pasien yang meninggal sebanyak 34 orang ini 4

diantaranya adalah pasien ibu dan sisanya adalah pasien bayi

dengan mayoritas BBLR. Banyaknya kasus kematian ini dikarenakan

semakin kompleknya jenis penyakit yang ada dan beberapa pasien

menolak untuk dirujuk pada kasus – kasus yang tidak dapat

ditangani di RSKIA Kota Bandung.

Dengan membandingkan kejadian kematian > 48 jam di rawat

inap RSKIA Kota Bandung dengan rumah sakit sejenis yaitu RS

Sayang Ibu Balikpapan dan RSIA Pertiwi Makasar yang merupakan

rumah sakit sejenis milik Pemerintah Kabupaten/Kota dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.12 Perbandingan Kematian pasien > 48 jam di Rawat Inap/1000

Penderita Keluar (NDR) di RS sejenis Milik Pemerintah di Indonesia

82.54

84.65

Tahun 2013 Tahun 2014

Grafik 3.10Cakupan Keberhasilan dalam Menurunkan Kejadian Kematian Pasien >"48"Jam"≤"2.5%

(dalam persen)

Page 81: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

48 LKIP TAHUN 2014

Dapat disimpulkan bahwa kejadian kematian > 48 jam di

rawat inap atau Gross Death Rate (GDR) pada rumah sakit rujukan

ibu dan anak sejenis milik Pemerintah Kota/Kabupaten di Indonesia

masih tinggi. Apabila dibandingkan maka dari ke-3 rumah sakit

khusus ibu dan anak kelas B, RSKIA Kota Bandung berada di

peringkat ke-2 dengan total GDR 3% atau Angka kematian ibu dan

bayi lebih dari 48 jam 3% atau 3 pasien meninggal yang dirawat

lebih dari 48 jam per seribu (1000) pasien, dapat dilihat pada gambar

berikut ini :

Faktor Pendukung :

1)! Kemampuan SDM yang berkompetensi tinggi menjadi faktor

pendukung dalam keberhasilan menangani kasus ibu dan

anak yang membutuhkan life saving.

2)! Ketersediaan peralatan kesehatan dan kedokteran yang

mumpuni menjadi faktor yang menentukan dalam

mendukung penurunan kejadian kematian ibu dan bayi.

Permasalahan :

1)! Kejadian kematian ibu dan bayi di rawat inap > dari 48 jam

dikarenakan semakin kompleknya jenis penyakit yang ada

dan beberapa pasien menolak untuk dirujuk pada kasus –

kasus yang tidak dapat ditangani di RSKIA Kota Bandung.

RSKIA!Kota!Bandung

RS!Sayang!Ibu!Balikpapan

RSIA!Pertiwi!Makasar

3

0 0

Grafik 3.11Perbandingan Rata-rata NDR RSKIA Kota

Bandung dengan Rumah Sakit Sejenis Lainnya

Page 82: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

49 LKIP TAHUN 2014

2)! Kejadian kematian lebih banyak terjadi pada bayi dengan

kasus berat badan bayi lahir sangat rendah.

Solusi

1)! Melengkapi ketersediaan fasilitas ruangan, SDM profesional

dengan mengembangkan kompetensi melalui pendidikan

dan pelatihan ter update sesuai keprofesian, peralatan

kesehatan dan kedokteran yang dapat mendukung

penurunan kejadian kematian ibu dan bayi.

2)! Kerjasama dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

(FKTP) yang menjadi jejaring RSKIA Kota Bandung.

8.! Cakupan pelayanan pasien keluarga miskin

Pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin merupakan

salah satu indikator pelayanan dalam Keputusan Menteri Kesehatan

Nomor : 129/Menkes/SK/II Tahun 2008 tentang Standar

Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang harus dilaksanakan oleh

seluruh rumah sakit dalam mencapai derajat kesehatan masyarakat

dan ketersediaan akses pelayanan kesehatan yang terjangkau yang

pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah melalui program

Jamkesmas, Jamkesda dan SKM. Berikut tabel target dan realisasi

cakupan pelayanan pasien keluarga miskin yang dilayani dan

menjadi komitmen RSKIA Kota Bandung :

Page 83: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

50 LKIP TAHUN 2014

Tabel 3.13 Cakupan Pelayanan Pasien Keluarga Miskin

TARGET REALISASI % TARGET PENCAPAIAN (%)

8. Cakupan pelayanan pasien keluarga miskin

Persentase 100 100 100.00 100.00 100 100.00

RENCANA AKHIR RENSTRA TAHUN 2018

NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TAHUN

2013

TAHUN 2014

Dalam mendukung peningkatan derajat kesehatan

masyarakat, khususnya pelayanan kesehatan untuk masyarakat

miskin maka RSKIA Kota Bandung berkomitmen untuk melayani

pasien yang datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ibu

dan anak. RSKIA Kota Bandung sebagai rumah sakit pemerintah

harus siap melayani pasien dari keluarga miskin, sehingga

pencapaian untuk indikator ini adalah 100%.

Perbandingan jumlah pasien dari keluarga miskin tahun 2013

dan 2014 dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Pada gambar diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2013

jumlah pasien dari masyarakat miskin yang dilayani sebanyak

16182

6282

Tahun 2013 Tahun 2014

Grafik 3.12Perbandingan Jumlah Pelayanan Masyarakat Miskin yang Dilayani di RSKIA Kota Bandung

Page 84: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

51 LKIP TAHUN 2014

16.182 orang dan tahun 2014 sebanyak 6.282 orang. Hal ini

disebabkan oleh beberapa hal dibawah ini :

a.! Pada tahun 2014 merupakan tahun pertama pemberlakuan JKN

yang dikelola oleh sebuah badan yang disebut BPJS, sehingga

seluruh pembiayaan yang termasuk pada jaminan masyarakat

miskin dan bukan masyarakat miskin yang menjadi peserta

JKN, dikelola oleh badan tersebut.

b.! Kebijakan yang berlaku pada tahun 2013 seperti Jaminan

Persalinan (Jampersal) yang berlaku nasional, pada tahun 2014

sudah tidak berlaku lagi.

Faktor Pendukung :

1)! RSKIA Kota Bandung sebagai rumah sakit rujukan milik

Pemerintah Kota Bandung berkewajiban untuk melayani

masayarakat miskin dan memberikan pelayanan kesehatan

khususnya pelayanan kesehatan ibu dan anak.

2)! Ketersediaan peralatan kesehatan dan kedokteran, sumber

daya manusia yang profesional menjadi pendukung dalam

melayani masyarakat.

Permasalahan :

1)! Banyaknya masayarakat miskin belum mempunyai jaminan

pelayanan kesehatan sehingga belum masuk dalam data

based.

2)! Masih adanya masyarakat yang mendadak miskin untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis padahal

termasuk dalam kategori keluarga mampu.

Solusi

1)! Pelaksanaan sosialisasi secara meluas kepada masyarakat

melalui media elektonik dan cetak.

Page 85: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

52 LKIP TAHUN 2014

2)! Koordinasi dengan pihak terkait lainnya seperti kelurahan dan

kecamatan.

9.! Cakupan pelayanan peserta Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN)

Tahun 2014 adalah tahun pertama pelaksanaan BPJS secara

nasional yang ditujukan untuk seluruh masyarakat indonesia,

dengan dijadikannya IKU maka RSKIA Kota Bandung dapat

mengetahui keberhasilan dari program tersebut. Berikut tabel target

dan realisasi cakupan pelayanan pasien peserta JKN di RSKIA Kota

Bandung :

Tabel 3.14 Cakupan pelayanan pasien peserta JKN

TARGET REALISASI % TARGET PENCAPAIAN (%)

9. Cakupan pelayanan pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Persentase N.A 55 57.32 104.22 64 89.56

NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TAHUN

2013

TAHUN 2014 RENCANA AKHIR RENSTRA TAHUN 2018

Pelaksanaan JKN di Indonesia baru dilaksanakan pada tahun

2014 yang diselenggarakan oleh suatu badan yang disebut BPJS atau

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, sehingga pada tahun tersebut

seluruh perserta yang memperoleh jaminan kesehatan dengan

berbagai asuransi kesehatan menjadi peserta BPJS. Dibandingkan

dengan tahun 2013 RSKIA Kota Bandung tidak ada data cakupan

pelayanan pasien peserta JKN karena pada tahun tersebut JKN

belum dilaksanakan, untuk tahun 2014 pencapaian cakupan

Page 86: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

53 LKIP TAHUN 2014

kepesertaan JKN adalah sebesar 57.32%. Berikut ini gambar

pelayanan JKN dan Umum di rawat inap RSKIA Kota Bandung pada

tahun 2014 :

Faktor Pendukung :

1)! RSKIA Kota Bandung sebagai rumah sakit rujukan milik

Pemerintah Kota Bandung berkewajiban untuk

melaksanakan kebijakan nasional dalam mendukung

peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

2)! Ketersediaan peralatan kesehatan dan kedokteran, sumber

daya manusia yang profesional menjadi pendukung dalam

pelaksanaan JKN di Kota Bandung.

Permasalahan :

1)! Kurangnya sosialisasi dalam keikutsertaan menjadi peserta

JKN dari BPJS yang ada di Kota Bandung, sehingga banyak

masyarakat yang merasa kesulitan menjadi peserta JKN.

2)! Metode pendaftaran JKN masih terbatas.

Solusi

1)! Pelaksanaan sosialisasi secara meluas kepada masyarakat

melalui media elektonik dan cetak.

4913

19592654

151 264

1572

Grafik 3.13Perbandingan Jumlah Pelayanan JKN dan Umum di Rawat Inap RSKIA Kota Bandung

Page 87: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

54 LKIP TAHUN 2014

2)! Pendaftaran melalui online atau membuat booth di RSKIA

Kota Bandung

10.! Nilai kepatuhan pelayanan publik versi Ombudsman RI

Ombudsman Republik Indonesia melaksanakan penilaian

kepatuhan terhadap Undang-Undang Nomor : 25 Tahun 2009

sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin

penyediaan pelayanan publik sesuai dengan asas-asas umum

pemerintahan yang baik serta untuk memberikan perlindungan bagi

setiap warga negara dari penyalahgunaan wewenang dalam

penyelenggaraan pelayanan publik.

Hasil penilaian pada tahun 2013 ada dalam zona kuning dan

pada tahun 2014 adalah sebesar 980 dari target 900 atau ada dalam

zona hijau. Berikut tabel target dan realisasi pencapaian nilai standar

kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman di lingkungan RSKIA

Kota Bandung :

Tabel 3.15 Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI

di RSKIA Kota Bandung

TARGET REALISASI % TARGET PENCAPAIAN (%)

10. Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI

Nilai Zona Kuning

900 980 108.89 980 100

NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TAHUN

2013

TAHUN 2014 RENCANA AKHIR RENSTRA TAHUN 2018

Berikut tabel detail pencapaian nilai standar kepatuhan

pelayanan publik versi ombudsman RI berdasarkan komponen

indikator di RSKIA Kota Bandung :

Page 88: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

55 LKIP TAHUN 2014

Tabel 3.16 Pencapaian Nilai Kepatuhan Berdasarkan Komponen Indikator

Versi Ombudsman di RSKIA Kota Bandung

KODE_INPUT NILAI

Q1 PELAYANAN TERAPDU SATU ATAP

1 60

Q2 STANDAR LAYANAN

a. Apakah di unit layanan memasang/mempublikasikan dasar hukum?

1 50

b. Apakah di unit layanan memasang/mempublikasikan persyaratan layanan?

1 50

c. Apakah tersedia SOP layanan? 1 50

d. Apakah di unit layanan memasang/mempublikasikan bagan alur layanan?

1 50

e. Apakah di unit layanan memasang/mempublikasikan produk layanan?

1 50

f. Apakah di unit layanan memasang/mempublikasikan jangka waktu penyelesaian layanan?

1 100

g. Apakah di unit layanan memasang/mempublikasikan biaya/tarif layanan?

1 100

NO KOMPONEN INDIKATORKOLOM 1

Page 89: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

56 LKIP TAHUN 2014

KODE_INPUT NILAIQ3 SARANA, PRASARANA ATAU FASILITAS

a. Apakah terdapat ruang tunggu di unit layanan?

1 20

b. Apakah terdapat pendingin ruangan/AC di unit layanan?

1 10

c. Apakah terdapat tempat duduk di unit layanan?

1 20

d. Apakah terdapat sarana antrian (tiket) di unit layanan?

1 10

e. Apakah terdapat toilet ditempat unit layanan?

1 10

f. Apakah terdapat televisi di unit layanan? 1 10

g. Apakah terdapat loket/meja pelayanan di unit layanan?

1 10

h. Apakah terdapat tempat parkir yang memadai?

1 10

i. Apakah di unit layanan memasang/mempublikasikan profile petugas /person in charge /jumlah pelaksana layanan?

0

j. Apakah di unit layanan memasang/mempublikasikan tata tertib layanan?

1 10

k. Apakah di unit layanan memasang/mempublikasikan kode etik petugas pelayanan?

1 10

Q4 Apakah di unit layanan memasang/mempublikasikan maklumat pelayanan?

1 50

Q5 Apakah ada sistem informasi pelayanan publik layanan baik berupa cetak maupun elektronik? (Booklet, plamfet, website, monitor televisi dll)

1 100

Q6 SARANA KHUSUS BAGI PENGGUNA LAYANAN BERKEBUTUHAN KHUSUS

a. Apakah terdapat ram di unit layanan? 1 5

b. Apakah terdapat jalur pemandu di unit layanan?

1 5

c. Apakah terdapat pegangan rambatan di unit layanan?

1 5

d. Apakah terdapat tombol lift timbul dan suara di unit layanan?

0 0

e. Apakah terdapat toilet khusus di unit layanan?

1 5

f. Apakah terdapat ruang khusus ibu menyusui dan anak?

1 5

g. Apakah terdapat loket khusus di unit layanan?

1 5

Q7 PENGELOLAAN PENGADUAN

a. Apakah unit layanan mempunyai unit/fungsi pengaduan?

1 10

b. Apakah unit layanan mempunyai pejabat pengelola pengaduan?

1 20

c. Apakah unit layanan mempunyai loket pengaduan/ruangan pengaduan?

1 10

d. Apakah unit layanan mempunyai sarana pengaduan (SMS/Telepon/Fax/Email dll)

1 20

e. Apakah unit layanan mempunyai informasi prosedur/tata cara pengaduan?

1 10

f. Apakah unit layanan memasang/mempublikasikan informasi pengelolaan pengaduan dan atau di ruang pelayanan?

1 10

NO KOMPONEN INDIKATORKOLOM 1

Page 90: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

57 LKIP TAHUN 2014

KODE_INPUT NILAI

Q8 Apakah unit layanan mempunyai sarana pengukuran kepuasan pelanggan?

1 20

Q9 Apakah terdapat Visi + Misi di unit layanan?

1 20

Q10 Apakah terdapat Motto di unit layanan? 1 10

Q11 Apakah terdapat sertifikat ISO di unit layanan?

1 20

Q12 ATRIBUT

a. Apakah petugas penyelenggara layanan menggunakan seragam?

1 10

b. Apakah petugas penyelenggara layanan menggunakan ID Card?

1 10

980

HIJAU

KOMPONEN INDIKATORKOLOM 1

TOTAL NILAI

ZONA KEPATUHAN

NO

Seluruh SKPD yang memberikan pelayanan publik dinilai oleh

lembaga tersebut, tidak terkecuali 3 rumah sakit milik Pemerintah

Kota Bandung. Berikut pencapaian nilai standar kepatuhan

pelayanan publik versi ombudsman di 3 rumah sakit milik

Pemerintah Kota Bandung :

Berdasarkan gambar diatas pencapaian nilai kepatuhan

terhadap pelayanan publik pada tahun 2014 di RSKIA Kota Bandung

berada diurutan paling atas dibandingkan dengan rumah sakit lain

yang berada dibawah Pemerintah Kota Bandung yaitu RSUD Kota

Bandung dan RSKGM Kota Bandung. Dengan pencapaian nilai 980

poin merupakan pencapaian yang sangat luar biasa dan harus dapat

600

800

1000

RSKIA!Kota!Bandung RSUD!Kota!

Bandung RSKGM!Kota!Bandung

980895

835

Grafik 3.14Pencapaian Nilai Kepatuhan Pelayanan

Publik di 3 Rumah Sakit Pemerintah Kota Bandung

Page 91: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

58 LKIP TAHUN 2014

dipertahankan atau ditingkatkan kembali untuk memberikan

pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Faktor Pendukung :

1)! RSKIA Kota Bandung berupaya dalam mendukung Bandung

Juara dengan menyediakan fasilitas pelayanan publik yang

terstandar untuk masyarakat.

2)! Komitmen dan loyalitas seluruh stakeholder RSKIA Kota

Bandung.

Permasalahan :

1)! Masih ada fasilitas pelayanan publik yang belum sesuai dan

harus ditingkatkan kembali pemanfaatannya oleh

masyarakat sebagai pelanggan.

2)! Keterbatasan anggaran dalam mengganti atau memperbaiki

fasilitas pelayanan publik yang telah rusak.

Solusi

1)! Perencanaan dalam memenuhi fasilitas pelayanan publik

yang harus standar.

2)! Ketersediaan anggaran untuk pemeliharaan fasilitas

pelayanan publik.

11.! Persentase keluhan pelayanan terhadap rumah sakit yang

ditindaklanjuti

Salah satu prinsip utama pelayanan dalam paradigma

pelayanan publik harus diwujudkan agar pemerintah mampu

memberikan pelayanan yang berkualitas, salah satunya adalah

dengan membentuk unit layanan pengaduan masyarakat di lembaga-

lembaga pemerintah yang memberikan pelayanan publik. Pada tahun

2013 unit layanan pengaduan masih belum optimal dalam

Page 92: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

59 LKIP TAHUN 2014

pencatatan dan pelaporan, tetapi setiap keluhan/pengaduan dapat

ditindaklanjuti 100%. Begitu juga pada tahun 2014 seluruh

pengaduan yang berjumlah 104 keluhan dapat ditindaklanjuti 100%.

Pada tahun 2014 unit pengaduan di RSKIA Kota Bandung menerima

keluhan sebanyak 104 keluhan yang terdiri dari 87 keluhan biaya, 11

keluhan pelayanan, 2 keluhan medis, 4 keluhan keamanan. Berikut

tabel target dan realisasi dari peresentase keluhan pelayanan

terhadap rumah sakit yang ditindaklanjuti :

Tabel 3.17 Persentase keluhan pelayanan terhadap rumah sakit yang

ditindaklanjuti

TARGET REALISASI % TARGET PENCAPAIAN (%)

11. Persentase keluhan pelayanan terhadap rumah sakit yang ditindaklanjuti

Persentase 100 100 100.00 100.00 100 100.00

NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TAHUN

2013

TAHUN 2014 RENCANA AKHIR RENSTRA TAHUN 2018

Adapun perbandingan jumlah keluhan pada tahun 2014

adalah sebagai berikut :

Dapat disimpulkan bahwa keluhan yang disampaikan kepada

unit layanan pelanggan adalah keluhan biaya sebanyak 83.65%,

83.65%

10.58%

1.92% 3.85%

Diagram 3.3Jumlah Keluhan Pelanggan RSKIA Kota

Bandung Tahun 2014

Keluhan!Biaya

Keluhan!Pelayanan

Keluhan!Medis

Keluhan!Keamanan

Page 93: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

60 LKIP TAHUN 2014

keluhan ini paling banyak meminta keringanan biaya pasien rawat

inap. Keluhan terbanyak ke-2 yaitu tentang pelayanan, hal yang

menjadi keluhan antara lain fasilitas, lingkungan, toilet, kebersihan

dan perilaku pegawai. Keluhan keamanan mencapai 3.85% berada di

tingkat keluhan yang ke-3, hal yang menjadi keluhan adalah adanya

kehilangan barang bawaan dari pasien dan pengunjung. Yang

terakhir sebesar 1.92% adalah keluhan medis besangkutan dengan

tindakan yang dilakukan di RSKIA Kota Bandung.

Faktor Pendukung :

1)! Adanya unit pelayanan pengaduan pelanggan di RSKIA Kota

Bandung.

2)! Kemudahan menyampaikan keluhan kepada pegawai dan

unit layanan pengaduan pelanggan.

Permasalahan :

1)! Tindaklanjut dalam penyelesaian pengaduan terbentur

dengan kebijakan yang ada.

2)! Masih kurangnya pencatatan dan pelaporan pada tahu

sebelumnya sehingga banyak keluhan yang tidak tercatat.

Solusi

1)! Penempatan tenaga di unit layanan pengaduan pelanggan

harus memahami seluruh kebijakan yang akan dijadikan

tindak lanjut dari aduan pelanggan.

2)! Pencatatan dan pelaporan pengaduan dan tindak lanjut di

unit layanan pengaduan pelanggan.

Berikut tabel pencapaian indikator sasaran 1 dibandingkan

dengan target akhir renstra tahun 2018 RSKIA Kota Bandung :

Page 94: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

61 LKIP TAHUN 2014

Tabel 3.18 Pencapaian Indikator Sasaran 1

dibandingkan Target Akhir Renstra RSKIA Kota Bandung

1. Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai 76.01 85 89.42

2. Kejadian kematian ibu bersalin karena perdarahan ≤"0.1%

Persentase 146.00 100 146.00

3. Kejadian kematian ibu bersalin karena preeklamsi ≤"0.3%

Persentase 167.40 100 167.40

4. Kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis ≤"0.2%

Persentase 100.00 100 100.00

5. Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria yang direncanakan ≤ 10%

Persentase 130.17 100 130.17

6. Kemampuan menangani BBLR 1000 gr - 2500 gr

Persentase 95.77 98 97,22

7. Kematian pasien > 48 jam di rawat inap ≤2.5/1001

Persentase 84.65 100 84.65

8. Cakupan pelayanan pasien keluarga miskin

Persentase 100.00 100 100.00

9. Cakupan pelayanan pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Persentase 57.32 64 89,56

10. Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI

Nilai 980 980 100

11. Persentase keluhan pelayanan terhadap rumah sakit yang ditindaklanjuti

Persentase 100.00 100 100.00

RENCANA SESUAI DENGAN AKHIR

RENSTRA TAHUN 2018

PRESENTASE PENCAPAIAN KINERJA (%)

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berhasil guna dan berdaya guna menuju rumah sakit terstandarisasi kelas dunia

NO SASARAN SATUANREALISASI

AKUMULASI S/D TAHUN 2014

Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi

akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana

Renstra Tahun 2018 yang merupakan tahun pertama capaian

kinerja untuk sasaran 1 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan

yang berhasil guna dan berdaya guna menuju rumah sakit

terstandarisasi kelas dunia terdapat 3 (tiga) indikator yang mencapai

Page 95: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

62 LKIP TAHUN 2014

melebihi target diantaranya adalah kejadian kematian ibu bersalin

karena perdarahan, kejadian kematian ibu bersalin karena

preeklamsi, kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis. Ke-3

indikator tersebut tercapai melebihi target, keberhasilan tersebut

dicapai karena berbagai upaya RSKIA Kota Bandung dalam menekan

jumlah kejadian kematian yang menjadi momok tingginya kematian

ibu bersalin di Indonesia. Pentingnya pemenuhan fasilitas penunjang

alat kesehatan dan kompetensi sumber daya manusia yang

profesional menjadi upaya keberhasilan tersebut. Kemudian 3 (tiga)

indikator yang mencapai sesuai target adalah cakupan pelayanan

pasien keluarga miskin dan persentase keluhan pelayanan terhadap

rumah sakit yang ditindaklanjuti. Kedua indikator tersebut menjadi

komitmen RSKIA Kota Bandung dalam melayani masyarakat dari

keluarga miskin yang memerlukan pelayanan kesehatan ibu dan

anak, tindak lanjut keluhan pasien dan pengunjung dilakukan RSKIA

Kota Bandung sebagai wujud tanggungjawab terhadap pelayanan

yang diberikan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan

dan sebagai bahan evaluasi RSKIA Kota Bandung untuk mewujudkan

rumah sakit yang unggul, mudah dan aman. Yang terakhir terdapat

4 (empat) indikator belum mencapai target, indikator tersebut adalah

indeks kepuasan masyarakat, kemampuan menangani BBLR,

kematian pasien lebih dari 48 jam dan cakupan pelayanan pasien

peserta JKN. Dari ke-4 indikator tersebut menjadi tantangan

tersendiri untuk RSKIA Kota Bandung dalam mencapai target di

tahun yang akan datang.

Pencapaian sasaran ke-2 yang telah ditetapkan RSKIA Kota

Bandung dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 96: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

63 LKIP TAHUN 2014

Tabel 3.19 Analisis Pencapaian Sasaran 2

Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit

TARGET REALISASI CAPAIAN %

1. Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

Nilai 74.43 72 72.28 100.39

2. Persentase temuan pemeriksaan BPK/Inspektorat yang ditindak lanjuti

% 100 100 100 100

NO INDIKATOR SASARAN SATUAN TAHUN 2013

TAHUN 2014

Adapun analisis capaian indikator kinerja sasaran tersebut

adalah sebagai berikut :

1.! Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

(AKIP)

Nilai evaluasi AKIP diperoleh dari hasil reviu yang dilakukan

sebagai dasar penelaahan atas laporan kinerja untuk

memastikan agar laporan kinerja telah menyajikan informasi

kinerja yang andal, akurat dan berkualitas. Pada tahun 2013

hasil evaluasi LAKIP adalah 74.43 sedangkan tahun 2014

nilai evaluasi terhadap dokumen LAKIP RSKIA Kota Bandung

Tahun 2013 adalah 72,28 atau ada dalam kategori nilai B.

Target diakhir Renstra untuk LKIP adalah 80 atau nilai A,

hal tersebut menjadi bahan evaluasi dalam pencapaian

kinerja RSKIA Kota Bandung dan perbaikan dokumen LKIP

sesuai ketentuan yang berlaku. Berikut tabel pencapaian

nilai LKIP di RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 terhadap

dokumen LKIP Tahun 2013 :

Page 97: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

64 LKIP TAHUN 2014

Tabel 3.20 Nilai LAKIP RSKIA Kota Bandung

TARGET REALISASI % TARGET PENCAPAIAN (%)

1. Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

Nilai 74.43 72 72.28 100.39 80 90.35

NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TAHUN

2013

TAHUN 2014 RENCANA AKHIR RENSTRA TAHUN 2018

Sebagai bahan perbandingan pencapaian nilai LAKIP pada

tahun 2014 antara rumah sakit milik Pemerintah Kota Bandung

adalah sebagai berikut :

Dapat disimpulkan bahwa RSKIA Kota Bandung dengan

perolehan nilai LKIP 72.28 paling tinggi diantara ke-3 rumah sakit

tersebut, diikuti oleh RSUD Kota Bandung dengan nilai 69.29 dan

terakhir RSKGM Kota Bandung 56.78.

Faktor Pendukung :

1)! RSKIA Kota Bandung mendukung upaya dalam

mewujudkan SAKIP Juara di Kota Bandung .

0

50

100

RSKIA!Kota!Bandung RSUD!Kota!Bandung

RSKGM!Kota!Bandung

72.2869.29

56.78

Grafik 3.15Pencapaian Nilai LAKIP di 3 Rumah Sakit

Pemerintah Kota Bandung

Page 98: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

65 LKIP TAHUN 2014

2)! Dalam mewujudkan hal tersebut upaya lain yang dilakukan

adalah koordinasi dengan pihak lainnya (ORPAD, Bappeda

dan Inspektorat).

Permasalahan :

1)! Seluruh SKPD di Kota Bandung termasuk RSKIA Kota

Bandung sedang dalam masa transisi berupaya

mewujudkan SAKIP Juara.

2)! Masih kurangnya pemahaman pembuatan dokumen LKIP

yang berkualitas.

Solusi

1)! Koordinasi dengan pihak lainnya seperti ORPAD, Bappeda,

Inspektorat dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan

Reformasi Birokrasi dalam melaksanakan reviu, pra

evaluasi sampai dengan evaluasi terhadap Renstra, IKU dan

Perjanjian Kinerja serta dokumen LKIP SKPD.

2)! Salah satu metode dalam mewujudkan SAKIP Juara dibuat

suatu sistem yang bernama SILAKIP.

2.! Persentase temuan pemeriksaan BPK/Inspektorat yang

ditindaklanjuti

Pemeriksaan secara reguler selalu rutin setiap tahun yang

dilaksanakan oleh BPK atau Inspektorat, pemeriksaan tersebut

meliputi pemeriksaan pengelolaan anggaran, adiministrasi

manajemen, perencanaan dan kepegawaian. Setiap temuan

pemeriksaan ditindaklanjuti secara keseluruhan 100% sebagai upaya

tindaklanjut untuk perbaikan ke arah yang lebih baik ditahun

2013 dan Tahun 2014. Berikut tabel persentase temuan

BPK/inspektorat yang ditindaklanjuti :

Page 99: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

66 LKIP TAHUN 2014

Tabel 3.21

Persentase Temuan BPK/Inspektorat Yang ditindaklanjuti

TARGET REALISASI % TARGET PENCAPAIAN (%)

2. Persentase temuan pemeriksaan BPK/Inspektorat yang ditindak lanjuti

Persentase 100 100 100.00 100.00 100 100.00

NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TAHUN

2013

TAHUN 2014 RENCANA AKHIR RENSTRA TAHUN 2018

Berikut tabel pencapaian indikator sasaran 2 dibandingkan

dengan target akhir renstra tahun 2018 RSKIA Kota Bandung :

Tabel 3.22 Pencapaian Indikator Sasaran 2

Dibandingkan Target Akhir Renstra RSKIA Kota Bandung

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pencapaian Sasaran 2

Meningkatnya akuntabilitas kinerja rumah sakit dengan 2 (dua)

indikator sasaran, 1 (satu) indikator sasaran tercapai belum

mencapai target dan 1 (satu) indikator sasaran tercapai sesuai

target.

Page 100: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

67 LKIP TAHUN 2014

3.3 Perbandingan Pencapaain Indikator Pelayanan Dengan

Rumah Sakit Sejenis Lainnya

Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai

untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan

rumah sakit. Indikator tersebut antara lain :

1.! BOR (Bed Occupancy Ratio) adalah angka penggunaan tempat

tidur.

2.! AVLOS (Average Length of Stay) adalah rata-rata lama rawat

seorang pasien.

3.! TOI (Turn Over Interval) adalah rata-rata hari dimana tempat

tidur tidak ditempati dari telah diisi sampai ke saat terisi

berikutnya.

4.! GDR (Gross Death Rate) adalah angka kematian umum untuk

setiap 1000 penderita keluar.

5.! NDR (Net Death Rate) adalah angka kematian 48 jam setelah

dirawat untuk 1000 penderita keluar.

Berikut tabel perbandingan pencapaian indikator pelayanan

antara RSKIA Kota Bandung dengan rumah sakit sejenis lainnya :

Tabel 3.23 Perbandingan Pencapaian Indikator Pelayanan

Dengan Rumah Sakit Sejenis Lainnya

!Sumber data : RS Online, BUK Depkes RI

Page 101: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

68 LKIP TAHUN 2014

Dari tabel diatas tampak bahwa RSKIA Kota Bandung dengan

indikator pelayanan rumah sakit yang tinggi bisa mengakibatkan

pemberian pelayanan yang tidak maksimal kepada masyarakat. Dapat

dijelaskan bahwa :

BED OCCUPANCY RATE (BOR) adalah tingkat pemanfaatan tempat

tidur di rumah sakit atau ratio rata-rata pemanfaatan tempat tidur

yang terisi dalam 1 (satu) tahun adalah sebesar 96.76%, angka ini

jauh lebih tinggi dari standar yang ditetapkan oleh Departemen

Kesehatan RI sebesar 60-85%. Bila ratio sudah melebihi 85% maka

harus ada pengembangan dan penambahan sarana untuk

meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Apabila hal tersebut

tidak dilaksanakan maka akan berdampak pada banyaknya pasien

yang harus dipulangkan dalam waktu singkat.

LENGTH OF STAY (LOS) atau angka rata-rata lamanya pasien

dirawat adalah sebesar 2 hari , angka ini jauh lebih rendah dari

standar Departemen Kesehatan RI sebesar 6-9 hari, rendahnya

angka LOS dapat mengurangi masa pemantauan pasien oleh rumah

sakit dan hal ini berisiko meningkatkan kematian ibu pasca

melahirkan.

TURN OVER INTERVAL (TOI) atau angka rata-rata tempat tidur

tidak terisi adalah sebesar 0.06, angka ini juga jauh lebih rendah

dari standar yang telah ditetapkan sebesar 1-3 hari. Rendahnya

angka TOI akan menyebabkan peningkatan resiko infeksi yang

ditularkan di rumah sakit (infeksi nosokomial).

GROSS DATE RATE (GDR) adalah angka kematian yang terjadi

setiap 1000 penderita keluar sebesar 3%

Page 102: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

69 LKIP TAHUN 2014

NET DATE RATE (NDR) adalah angka kematian setelah dirawat 48

jam yang terjadi setiap 1000 penderita keluar. Indikator ini

menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit sebesar 8%.

3.4! Akuntabilitas Keuangan

Selama tahun 2014 pelaksanaan program dan kegiatan dalam

rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk

mewujudkan target kinerja yang ingin dicapai RSKIA Kota Bandung

dianggarkan melalui Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) Kota Bandung DPA RSKIA Kota Bandung dengan total

sebesar Rp. 48.218.073.300,00 yang terdiri dari belanja tidak

langsung Rp. 10.111.956.300,00 belanja langsung selaku SKPD

sebesar Rp. 12.300.000.000,00 dan belanja langsung yang

bersumber dari pendapatan fungsional BLUD sebesar Rp.

25.806.117.000,00. Dari belanja APBD terserap anggaran sebesar

71.33% dan dari sumber dana BLUD sebesar 102.85%, sehingga total

penyerapan anggaran RSKIA Kota Bandung adalah sebesar 88.20%.

Berikut tabel realisasi anggaran RSKIA Kota Bandung tahun 2014:

Tabel 3.24 Pagu dan Realisasi Anggaran RSKIA Kota Bandung

Tahun 2014

ANGGARAN REALISASIRp Rp

25.806.117.216 29.912.267.688 115,91

48.218.073.300 42.527.651.526 88,201 Belanja Tidak Langsung 10.111.956.300 9.330.151.249 92,27

2 Belanja Langsung Selaku SKPD 12.300.000.000 6.656.255.002 54,12

3 Belanja Langsung Selaku BLUD 25.806.117.000,00 26.541.245.275 102,85

NO URAIAN %

BELANJAPENDAPATAN

!

Secara rinci pagu dan realisasi program dan kegiatan RSKIA

Kota Bandung tahun 2014 selaku SKPD dapat dilihat pada tabel

berikut :

Page 103: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

70 LKIP TAHUN 2014

Tabel 3.25 Pagu dan Realisasi Program dan Kegiatan

RSKIA Kota Bandung selaku SKPD Tahun 2014 ANGGARAN REALISASI

Rp Rp12.300.000.000,00 6.656.255.002,00 54,12

I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1.801.281.000 1.481.868.445 82,27

1 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

1.306.681.000 987.941.662 75,61

2 Penyediaan jasa kebersihan kantor 199.800.000 199.308.233 99,75

3 Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor 294.800.000 294.618.550 99,94

II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

131.520.000 126.336.000 96,06

1 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

131.520.000 126.336.000 96,06

III Program Peningkatan Disiplin Aparatur 325.400.000 320.330.950 98,44

1 Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya

79.800.000 76.920.300 96,39

2 Pengadaan pakaian KORPRI 64.400.000 63.742.500 98,98

3 Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu

181.200.000 179.668.150 99,15

IV Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

940.400.000 791.881.749 84,21

1 Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

940.400.000 791.881.749 84,21

V Program Upaya Kesehatan Masyarakat 112.500.000 98.615.122 87,66

1 Penyelenggaraan penyehatan lingkungan

112.500.000 98.615.122 87,66

VI Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

90.600.000 87.669.410 96,77

1 Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat

90.600.000 87.669.410 96,77

VII Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

339.279.000 305.667.155 90,09

1 Akreditasi rumah sakit 339.279.000 305.667.155 90,09

VIIIProgram pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

7.166.900.000 2.062.910.677 28,78

1 Pembangunan rumah sakit 5.084.750.000 - 0,00

2 Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit

2.082.150.000 2.062.910.677 99,08

IX Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

1.392.120.000 1.380.975.494 99,20

1 Pertolongan persalinan bagi ibu dari keluarga kurang mampu

1.392.120.000 1.380.975.494 99,20

NO PROGRAM / KEGIATAN %

BELANJA

!

Page 104: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

71 LKIP TAHUN 2014

Hampir semua program/kegiatan pada tahun 2014 mencapai

realisasi di atas 90%, kecuali untuk program pengadaan,

peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/

rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata yang mencapai 28.78%.

hal ini terjadi karena kegiatan pembangunan rumah sakit tidak dapat

dilaksanakan yang disebabkan oleh tidak selesainya proses

pembebasan tanah.

Secara rinci pagu dan realisasi program dan kegiatan RSKIA

Kota Bandung tahun 2014 selaku BLUD dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 3.26 Pagu dan Realisasi Program dan Kegiatan

RSKIA Kota Bandung selaku BLUD Tahun 2014

ANGGARAN REALISASIRp Rp

I Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah

25.806.117.000 26.541.245.275 102,85

1 Pelayanan 25.806.117.000 26.541.245.275 102,85

NO PROGRAM / KEGIATAN %

!

Dengan menggunakan ambang batas sebesar 20%, maka

realisasi pada BLUD RSKIA Kota Bandung melebihi target pagu

anggaran yang telah ditetapkan. Besaran peresentase ambang batas

merupakan besaran persentase perubahan anggaran bersumber

pendapatan operasional yang diperkenankan dan ditentukan dengan

mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional BLUD.

Berikut tabel pagu dan realisasi anggaran RSKIA Kota

Bandung Tahun 2014 berdasarkan sasaran RSKIA Kota Bandung :

Page 105: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

72 LKIP TAHUN 2014

Tabel 3.27 Pagu dan Realisasi Anggaran RSKIA Kota Bandung

Berdasarkan Sasaran Tahun 2014

NO SASARAN JUMLAH PROGRAM ANGGARAN REALISASI %

1. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berhasil guna dan berdaya guna menuju rumah sakit terstandarisasi kelas dunia

2. Meningkatnya akuntabilitas kinerja rumah sakit

10 Program dan 14

Kegiatan Rp 38.106.117.000,00 Rp33.197.500.277,00 87.12%

3.5 Prestasi/Penghargaan

RSKIA Kota Bandung tidak meraih prestasi atau penghargaan

dari tingkat Pemerintah Kota/Propinsi/Pusat, tetapi ada beberapa

hal yang bisa dijadikan kebanggaan di lingkungan RSKIA Kota

Bandung sebagai berikut :

1.! Membuat berbagai aplikasi sistem informasi manajemen

rumah sakit dalam upaya mendukung program Bapak

Walikota Bandung, yaitu : Sistem Anjungan Informasi, Sistem

Manajemen Informasi Rumah Sakit (SIMETRIS), Sistem

Antrian Elekronik.

2.! RSKIA Kota Bandung mencapai Zona Hijau dengan nilai 980

pada penilaian Ombudsman pada tahun 2014.

Page 106: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

73 LKIP TAHUN 2014

BAB IV

PENUTUP

4.1! KESIMPULAN

Tahun 2014 merupakan tahun pertama penilaian kinerja

dalam Renstra RSKIA Kota Bandung Tahun 2013-2018, penilaian

kinerja tersebut dijabarkan dalam Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKIP) RSKIA Kota Bandung. Dalam penyelerasan hasil

reviu Rencana Strategis RSKIA Kota Bandung Tahun 2013 - 2018

dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi telah ditetapkan 2 (dua) sasaran dengan 13 (tigabelas)

indikator yang dijadikan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan

Perjanjian Kinerja (PK) RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 yang

sebelum reviu terdapat 2 (dua) sasaran dengan 7 (tujuh) indikator

kinerja. Dari 13 indikator yang diukur, sebanyak 8 indikator (61.54%)

mencapai atau melebihi target, sebanyak 4 indikator (30.77%)

mencapai sesuai target dan 1 indikator (7.69) kurang mencapai

target. Adapun permasalahan yang dihadapi RSKIA Kota Bandung di

tahun 2014 adalah sebagai berikut :

1.! Keterbatasan lahan

2.! Keterbatasan sarana dan prasarana

3.! Masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki jaminan

pembiayaan kesehatan

4.! Belum terakreditasinya rumah sakit sesuai standar yang telah

ditetapkan

Untuk mengatasi permasalahan diatas, maka RSKIA Kota

Bandung melakukan upaya-upaya yang dijadikan solusi sebagai

berikut :

Page 107: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

74 LKIP TAHUN 2014

1.! Proses pembebasan lahan untuk relokasi rumah sakit sedang

berjalan pada tahun 2014 diperkirakan selesai pada tahun

2015.

2.! Relokasi RSKIA Kota Bandung ke lahan yang memadai.

3.! Kerjasama dengan BPJS dan menerima pendaftaran

kepersertaan BPJS di rumah sakit.

4.! Proses akreditasi versi 2012 yang dilaksanakan di RSKIA Kota

Bandung sedang dalam proses, rencananya akan ada penilaian

dari Tim KARS pada Tahun 2014 tidak dapat dilaksanakan

karena berbagai hal sehingga penilaian akan dilaksanakan

pada tahun 2015.

4.2! SARAN

Dalam rangka menunjang pencapaian kinerja SKPD yang

optimal dalam penetapan IKU dan Perjanjian Kinerja harus

disesuaikan dengan tugas, pokok, fungsi dan kewenangan SKPD,

sehingga proses pencapaian IKU ada dalam kendali SKPD.

Page 108: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 75

Lampiran 1.1 Formulasi Indikator Kinerja Utama RSKIA Kota Bandung Sebelum Reviu Tahun 2014

ALASAN FORMULASI/CARA PENGHITUNGAN SUMBER DATA

Pencapaian akreditasi rumah sakit

Kategori Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

Pelaksanaan penilaian akreditasi Tim KARS

Hasil penilaian akreditasi oleh Tim Kars

Program Standarisasi pelayanan kesehatan

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata

Program obat dan perbekalan kesehatanProgram upaya kesehatan masyarakat

Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata

Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anakProgram peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

PROGRAM / KEGIATAN KET

Rumah Sakit menerapkan Standar Pelayanan Minimal

Persentase Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

Jumlah indikator yang tercapai dalam SPM dibagi dengan jumlah seluruh indikator SPM di rumah sakit dikali 100%

Hasil evaluasi pencapaian SPM di RSKIA

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang terstandarisasi kelas dunia

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

PENJELASAN

Page 109: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 76

ALASAN FORMULASI/CARA PENGHITUNGAN SUMBER DATA

Rata-rata indeks kepuasan masyarakat

Kategori Undang-Undang Nomor : 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Kepmenpan Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Indeks Kepuasan Masyarakat

Hasil total survey kepuasan pelanggan ditiap unit layanan dibagi dengan jumlah total unit layanan yang di survey dikali 100%

Hasil survey kepuasan pelanggan

Nilai evaluasi Lakip Kategori Peraturan Menteri Pendayaangunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Pelaksanaan penilaian kelengkapan instrumen LAKIP SKPD oleh inspektorat

Nilai LAKIP SKPD

Pencapaian Sistem Informasi RS

Persentase Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP)

Penerapan sistem informasi diseluruh unit layanan yang ada di rumah sakit

Observasi pelaksanaan SIRS di tiap unit layanan

Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

Pencapaian Sertifikasi ISO

Unit Layanan

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

Pelaksanaan audit ISO oleh auditor independen

Sertifikat ISO Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

Kewajaran Laporan Keuangan SKPD dalam mendukung opini BPK

Kategori Kelengkapan Laporan Keuangan SKPD sesuai dengan SAP

Berita acara rekonsiliasi keuangan dan aset SKPD

Tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan

Persentase Jumlah temuan hasil pemeriksaan yang ditindak lanjuti oleh SKPD

Tindaklanjut hasil temuan pemeriksaan

Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

PENJELASANPROGRAM / KEGIATAN KET

Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

Page 110: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 77

ALASAN FORMULASI/CARA PENGHITUNGAN SUMBER DATA

Meningkatkan promosi kesehatan rumah sakityang komprehensif

Pelaksanaan promosi rumah sakit

Persentase Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Pelaksanaan promosi kesehatan rumah sakit dalam satu periode

Laporan pelaksanaan promosi kesehatan di rumah sakit

Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

Meningkatkan kemitraan dalam bidang pelayanan danpendidikan

Kemitraan dengan Puskesmas dan BPM

Jumlah Puskesmas dan BPM

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan

Jumlah Puskesmas dan BPM yang merupakan jejaring di wilayah RSKIA Kota Bandung

MOU sistem rujukan dengan Puskesmas dan BPM

Kemitraan dengan institusi pendidikan

Jumlah MOU dengan institusi pendidikan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran

Jumlah MOU dengan intistusi pendidikan yang menjalin kemitraan dengan RSKIA Kota Bandung

MOU dengan intitusi pendidikan

Meningkatkan kompetensi SDMmelalui pendidikan danpelatihan

Cakupan pegawai yang mendapat pendidikan dan pelatihan

Persentase Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam satu periode dibagi jumlah total pegawai di rumah sakit dikali 100%

Data pegawai yang mendapatkan pendidikan/pelatihan per tahun

Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

PENJELASAN

PROGRAM / KEGIATAN KET

Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

Page 111: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 78

Lampiran 1.2 Formulasi Indikator Kinerja Utama RSKIA Kota Bandung Setelah Reviu Tahun 2014

Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai Total dari Nilai Persepsi Per Unsur dibagi dengan Total unsur yang terisi dikali Nilai penimbang

Hasil survey kepuasan pelanggan

Kejadian kematian ibu bersalin karena perdarahan ≤"0.1%

Persentase Standar kejadian kematian ibu bersalin karena perdarahan ≤ 0.1% dibagi dengan jumlah kejadian kematian karena perdarahan per jumlah total kasus persalinan dengan perdarahan dikali 100%

Data kematian dan kasus perdarahan dari medical record (Medrek) di RSKIA Kota Bandung

Kejadian kematian ibu bersalin karena preeklamsi ≤"0.3%

Persentase Standar kejadian kematian ibu bersalin karena preeklamsi ≤ 0.3% dibagi dengan jumlah kejadian kematian karena preeklamsi per jumlah total kasus persalinan dengan preeklamsi dikali 100%

Data kematian dan kasus preeklamsi dari medical record (Medrek) di RSKIA Kota Bandung

Kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis ≤"0.2%

Persentase Standar kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis ≤ 0.2% dibagi dengan jumlah kejadian kematian karena sepsis per jumlah total kasus persalinan dengan infeksi dikali 100%

Data kematian dan kasus infeksi dari medical record (Medrek) di RSKIA Kota Bandung

Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria yang direncanakan ≤ 10%

Persentase Standar persalinan melalui SC yang direncanakan ≤ 10% dibagi jumlah total SC per jumlah total persalinan dikali 100%

Data kasus SC dari medical record (Medrek) di RSKIA Kota Bandung

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN FORMULASI/CARA PENGHITUNGAN SUMBER DATA

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berhasil guna dan berdaya guna menuju rumah sakit terstandarisasi kelas dunia

!

Page 112: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 79

FORMULASI/CARA PENGHITUNGAN SUMBER DATA

Kemampuan menangani BBLR 1000 gr - 2500 gr

Persentase Jumlah BBLR (1000 gr- 2500 gr) yang berhasil ditangani dibagi dengan jumlah total BBLR (1000 gr- 2500 gr) yang ditangani dikali 100%

Jumlah BBLR yang berhasil dan ditangani di rumah sakit (Data Medrek)

Kematian pasien > 48 jam di rawat inap ≤2.5/1000

Persentase Standar kejadian kematian pasien >48 jam 2.5/1000 dibagi dengan jumlah kejadian kematian > 48 jam per jumlah total rawat inap dikali 100%

Jumlah kejadian kematian di rawat inap (Data Medrek)

Cakupan pelayanan pasien keluarga miskin

Persentase Jumlah pasien keluarga miskin yang dilayani dibagi dengan jumlah total pasien keluarga miskin yang datang ke rumah sakit dikali 100%

Jumlah total pasien keluarga miskin yang datang dan dilayani di RSKIA (Data Mederek)

Cakupan pelayanan pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Persentase Jumlah pasien rawat inap JKN yang dilayani dibagi dengan jumlah total pasien rawat inap yang datang ke rumah sakit dikali 100%

Jumlah total pasien JKN yang datang dan dilayani di RSKIA (Data Medrek)

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

Page 113: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 80

Lampiran 1.3 Rencana Kinerja Tahunan RSKIA Kota Bandung Sebelum Reviu

Tahun 2014 !

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

Pencapaian akreditasi rumah sakit

Madya

Pencapaian SPM rumah sakit

60%

Rata-rata indeks kepuasan masyarakat

B

Nilai evaluasi Lakip BPencapaian Sertifikasi ISO (Rawat jalan, IGD, Rawat inap, Farmasi, Penunjang diagnostik, Keuangan)

RJ, IGD

Pencapaian Sistem Informasi RS

70% (Rekam medik,

Farmasi, Keuangan, RI, RJ, OK, Lab,

Radiologi, ICU, IGD)

Kewajaran Laporan Keuangan SKPD dalam mendukung opini BPK

WDP

Tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan

100%

b. Meningkatkan promosi kesehatan rumah sakit yangkomprehensif

Jumlah pelayanan klinik promkes rumah sakit

4 pelayanan

Terjalinnya kemitraan dengan Puskesmas dan BPM

3 puskesmas

Terjalinnya kemitraan dengan institusi pendidikan

2 bagian (anak dan

obgin)b. Meningkatkan

kompetensi SDMmelalui pendidikan danpelatihan

Cakupan pegawai yang mendapat pendidikan dan pelatihan

20%

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang terstandarisasi kelas dunia

b. Meningkatkan kemitraan dalam bidang pelayanan dan pendidikan

a.

a.Terselenggaranya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak

a.

Terwujudnya kepuasan pelanggan dan para pemangku kepentingan

2014NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Page 114: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 81

Lampiran 1.4 Rencana Kinerja Tahunan RSKIA Kota Bandung Setelah Reviu

Tahun 2014

Indeks Kepuasan Masyarakat

Nilai 75

Kejadian kematian ibu bersalin karena perdarahan ≤"0.1%

Persentase 100

Kejadian kematian ibu bersalin karena preeklamsi ≤"0.3%

Persentase 100

Kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis ≤"0.2%

Persentase 100

Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria yang direncanakan ≤ 10%

Persentase 100

Kemampuan menangani BBLR 1000 gr - 2500 gr

Persentase 95

Kematian pasien > 48 jam di rawat inap ≤"2.5/1000

Persentase 95

Cakupan pelayanan pasien keluarga miskin

Persentase 100

Cakupan pelayanan pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Persentase 55

Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI

Nilai 900

Persentase keluhan pelayanan terhadap rumah sakit yang ditindaklanjuti

Persentase 100

Meningkatnya akuntabilitas kinerja rumah sakit

Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

Nilai 72

Persentase temuan pemeriksaan BPK/Inspektorat yang ditindak lanjuti

Persentase 100

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2014

Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang prima dan paripurna dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berhasil guna dan berdaya guna menuju rumah sakit terstandarisasi kelas dunia

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

!

!

Page 115: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 82

Lampiran 1.5 Perjanjian Kinerja RSKIA Kota Bandung Sebelum Reviu Tahun 2014

TARGET ( Rp )1. I. Program Standarisasi

Pelayanan Kesehatan201.600.000

1. Akreditasi rumah sakit 201.600.000

2. Pencapaian SPM rumah sakit

60% II. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata

7.104.050.000

1. Pembangunan rumah sakit 5.084.750.000

2. Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit

1.713.500.000

3. Pemeliharaan rutin/berkala rumah sakit

305.800.000

III. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

1.426.120.000

1. Pertolongan persalinan bagi ibu dari keluarga kurang mampu

1.426.120.000

IV. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

189.610.000

1. Penyelenggara penyehatan lingkungan

189.610.000

V. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

1.011.600.000

1. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

1.011.600.000

VI. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

19.326.117.000

1. Kegiatan pelayanan 19.326.117.000

3. Rata-rata indeks kepuasan masyarakat

B VII. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

100.000.000

4. Nilai evaluasi Lakip

B 1. Kegiatan pelayanan 100.000.000

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN

URAIAN URAIANMeningkatkan kualitas pelayanan terstandarisasi kelas dunia

1. Pencapaian akreditasi rumah sakit

Madya

Page 116: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung

Lampiran LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 83

TARGET ( Rp )VIII. Program Peningkatan

Pelayanan BLUD400.000.000

1. Kegiatan pelayanan 400.000.000

IX. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

200.000.000

1. Kegiatan pelayanan 200.000.000

6. Kewajaran Laporan Keuangan SKPD dalam mendukung opini BPK

WDP X. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

400.000.000

7. Tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan

100% 1. Kegiatan pelayanan 400.000.000

2. XI. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

50.000.000

1. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat

50.000.000

3. 1. Kemitraan dengan Puskesmas dan BPM

3 puskesmas

XII. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

80.000.000

2. Kemitraan dengan institusi pendidikan

2 bagian (anak dan

obgin)

1. Kegiatan Pelayanan 80.000.000

XIII. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

300.000.000

1. Kegiatan Pelayanan 300.000.000

30.789.097.000,00

8. Pencapaian Sistem Informasi RS Rekam

medik, Farmasi,

Keuangan, RI, RJ, OK,

Lab, Radiologi, ICU, IGD

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

Cakupan pegawai yang mendapat pendidikan dan pelatihan

20%

5. Pencapaian Sertifikasi ISO

RJ, IGD

1. Pelaksanaan promosi kesehatan rumah sakit

4 pelayanan

PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN

URAIAN URAIAN

TOTAL

Meningkatkan promosi kesehatan rumah sakit yang komprehensif

Meningkatkan kemitraan dalam bidang pelayanan dan pendidikan

4. Meningkatkan kompetensi SDM melalui pendidikan dan pelatihan

1.

Page 117: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

79 LAMPIRAN LKIP TAHUN 2014

Lampiran 1.3 Rencana Kinerja Tahunan RSKIA Kota Bandung Sebelum Reviu

Tahun 2014 !

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

Pencapaian akreditasi rumah sakit

Madya

Pencapaian SPM rumah sakit

60%

Rata-rata indeks kepuasan masyarakat

B

Nilai evaluasi Lakip BPencapaian Sertifikasi ISO (Rawat jalan, IGD, Rawat inap, Farmasi, Penunjang diagnostik, Keuangan)

RJ, IGD

Pencapaian Sistem Informasi RS

70% (Rekam medik,

Farmasi, Keuangan, RI, RJ, OK, Lab,

Radiologi, ICU, IGD)

Kewajaran Laporan Keuangan SKPD dalam mendukung opini BPK

WDP

Tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan

100%

b. Meningkatkan promosi kesehatan rumah sakit yangkomprehensif

Jumlah pelayanan klinik promkes rumah sakit

4 pelayanan

Terjalinnya kemitraan dengan Puskesmas dan BPM

3 puskesmas

Terjalinnya kemitraan dengan institusi pendidikan

2 bagian (anak dan

obgin)b. Meningkatkan

kompetensi SDMmelalui pendidikan danpelatihan

Cakupan pegawai yang mendapat pendidikan dan pelatihan

20%

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang terstandarisasi kelas dunia

b. Meningkatkan kemitraan dalam bidang pelayanan dan pendidikan

a.

a.Terselenggaranya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak

a.

Terwujudnya kepuasan pelanggan dan para pemangku kepentingan

2014NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Page 118: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

80 LAMPIRAN LKIP TAHUN 2014

Lampiran 1.4 Rencana Kinerja Tahunan RSKIA Kota Bandung Setelah Reviu

Tahun 2014

Indeks Kepuasan Masyarakat

Nilai 75

Kejadian kematian ibu bersalin karena perdarahan ≤"0.1%

Persentase 100

Kejadian kematian ibu bersalin karena preeklamsi ≤"0.3%

Persentase 100

Kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis ≤"0.2%

Persentase 100

Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria yang direncanakan ≤ 10%

Persentase 100

Kemampuan menangani BBLR 1000 gr - 2500 gr

Persentase 95

Kematian pasien > 48 jam di rawat inap ≤"2.5/1000

Persentase 95

Cakupan pelayanan pasien keluarga miskin

Persentase 100

Cakupan pelayanan pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Persentase 55

Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI

Nilai 900

Persentase keluhan pelayanan terhadap rumah sakit yang ditindaklanjuti

Persentase 100

Meningkatnya akuntabilitas kinerja rumah sakit

Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

Nilai 72

Persentase temuan pemeriksaan BPK/Inspektorat yang ditindak lanjuti

Persentase 100

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2014

Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang prima dan paripurna dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berhasil guna dan berdaya guna menuju rumah sakit terstandarisasi kelas dunia

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

!

!

Page 119: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

81 LAMPIRAN LKIP TAHUN 2014

Lampiran 1.5 Perjanjian Kinerja RSKIA Kota Bandung Sebelum Reviu Tahun 2014

TARGET ( Rp )1. I. Program Standarisasi

Pelayanan Kesehatan201.600.000

1. Akreditasi rumah sakit 201.600.000

2. Pencapaian SPM rumah sakit

60% II. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata

7.104.050.000

1. Pembangunan rumah sakit 5.084.750.000

2. Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit

1.713.500.000

3. Pemeliharaan rutin/berkala rumah sakit

305.800.000

III. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

1.426.120.000

1. Pertolongan persalinan bagi ibu dari keluarga kurang mampu

1.426.120.000

IV. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

189.610.000

1. Penyelenggara penyehatan lingkungan

189.610.000

V. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

1.011.600.000

1. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

1.011.600.000

VI. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

19.326.117.000

1. Kegiatan pelayanan 19.326.117.000

3. Rata-rata indeks kepuasan masyarakat

B VII. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

100.000.000

4. Nilai evaluasi Lakip

B 1. Kegiatan pelayanan 100.000.000

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN

URAIAN URAIANMeningkatkan kualitas pelayanan terstandarisasi kelas dunia

1. Pencapaian akreditasi rumah sakit

Madya

Page 120: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

82 LAMPIRAN LKIP TAHUN 2014

TARGET ( Rp )VIII. Program Peningkatan

Pelayanan BLUD400.000.000

1. Kegiatan pelayanan 400.000.000

IX. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

200.000.000

1. Kegiatan pelayanan 200.000.000

6. Kewajaran Laporan Keuangan SKPD dalam mendukung opini BPK

WDP X. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

400.000.000

7. Tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan

100% 1. Kegiatan pelayanan 400.000.000

2. XI. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

50.000.000

1. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat

50.000.000

3. 1. Kemitraan dengan Puskesmas dan BPM

3 puskesmas

XII. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

80.000.000

2. Kemitraan dengan institusi pendidikan

2 bagian (anak dan

obgin)

1. Kegiatan Pelayanan 80.000.000

XIII. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

300.000.000

1. Kegiatan Pelayanan 300.000.000

30.789.097.000,00

8. Pencapaian Sistem Informasi RS Rekam

medik, Farmasi,

Keuangan, RI, RJ, OK,

Lab, Radiologi, ICU, IGD

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

Cakupan pegawai yang mendapat pendidikan dan pelatihan

20%

5. Pencapaian Sertifikasi ISO

RJ, IGD

1. Pelaksanaan promosi kesehatan rumah sakit

4 pelayanan

PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN

URAIAN URAIAN

TOTAL

Meningkatkan promosi kesehatan rumah sakit yang komprehensif

Meningkatkan kemitraan dalam bidang pelayanan dan pendidikan

4. Meningkatkan kompetensi SDM melalui pendidikan dan pelatihan

1.

Page 121: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015
Page 122: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

!

75!LAMPIRAN LKIP 2014

Lampiran 1.1 Formulasi Indikator Kinerja Utama RSKIA Kota Bandung Sebelum Reviu Tahun 2014

ALASAN FORMULASI/CARA PENGHITUNGAN SUMBER DATA

Pencapaian akreditasi rumah sakit

Kategori Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

Pelaksanaan penilaian akreditasi Tim KARS

Hasil penilaian akreditasi oleh Tim Kars

Program Standarisasi pelayanan kesehatan

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata

Program obat dan perbekalan kesehatanProgram upaya kesehatan masyarakat

Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata

Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anakProgram peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

PROGRAM / KEGIATAN KET

Rumah Sakit menerapkan Standar Pelayanan Minimal

Persentase Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

Jumlah indikator yang tercapai dalam SPM dibagi dengan jumlah seluruh indikator SPM di rumah sakit dikali 100%

Hasil evaluasi pencapaian SPM di RSKIA

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang terstandarisasi kelas dunia

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

PENJELASAN

Page 123: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

!

76!LAMPIRAN LKIP 2014

ALASAN FORMULASI/CARA PENGHITUNGAN SUMBER DATA

Rata-rata indeks kepuasan masyarakat

Kategori Undang-Undang Nomor : 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Kepmenpan Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Indeks Kepuasan Masyarakat

Hasil total survey kepuasan pelanggan ditiap unit layanan dibagi dengan jumlah total unit layanan yang di survey dikali 100%

Hasil survey kepuasan pelanggan

Nilai evaluasi Lakip Kategori Peraturan Menteri Pendayaangunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Pelaksanaan penilaian kelengkapan instrumen LAKIP SKPD oleh inspektorat

Nilai LAKIP SKPD

Pencapaian Sistem Informasi RS

Persentase Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP)

Penerapan sistem informasi diseluruh unit layanan yang ada di rumah sakit

Observasi pelaksanaan SIRS di tiap unit layanan

Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

Pencapaian Sertifikasi ISO

Unit Layanan

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

Pelaksanaan audit ISO oleh auditor independen

Sertifikat ISO Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

Kewajaran Laporan Keuangan SKPD dalam mendukung opini BPK

Kategori Kelengkapan Laporan Keuangan SKPD sesuai dengan SAP

Berita acara rekonsiliasi keuangan dan aset SKPD

Tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan

Persentase Jumlah temuan hasil pemeriksaan yang ditindak lanjuti oleh SKPD

Tindaklanjut hasil temuan pemeriksaan

Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

PENJELASANPROGRAM / KEGIATAN KET

Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

Page 124: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

!

77!LAMPIRAN LKIP 2014

ALASAN FORMULASI/CARA PENGHITUNGAN SUMBER DATA

Meningkatkan promosi kesehatan rumah sakityang komprehensif

Pelaksanaan promosi rumah sakit

Persentase Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Pelaksanaan promosi kesehatan rumah sakit dalam satu periode

Laporan pelaksanaan promosi kesehatan di rumah sakit

Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

Meningkatkan kemitraan dalam bidang pelayanan danpendidikan

Kemitraan dengan Puskesmas dan BPM

Jumlah Puskesmas dan BPM

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan

Jumlah Puskesmas dan BPM yang merupakan jejaring di wilayah RSKIA Kota Bandung

MOU sistem rujukan dengan Puskesmas dan BPM

Kemitraan dengan institusi pendidikan

Jumlah MOU dengan institusi pendidikan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran

Jumlah MOU dengan intistusi pendidikan yang menjalin kemitraan dengan RSKIA Kota Bandung

MOU dengan intitusi pendidikan

Meningkatkan kompetensi SDMmelalui pendidikan danpelatihan

Cakupan pegawai yang mendapat pendidikan dan pelatihan

Persentase Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam satu periode dibagi jumlah total pegawai di rumah sakit dikali 100%

Data pegawai yang mendapatkan pendidikan/pelatihan per tahun

Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

PENJELASAN

PROGRAM / KEGIATAN KET

Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD

Page 125: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

!

78!LAMPIRAN LKIP 2014

Lampiran 1.2 Formulasi Indikator Kinerja Utama RSKIA Kota Bandung Setelah Reviu Tahun 2014

Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai Total dari Nilai Persepsi Per Unsur dibagi dengan Total unsur yang terisi dikali Nilai penimbang

Hasil survey kepuasan pelanggan

Kejadian kematian ibu bersalin karena perdarahan ≤"0.1%

Persentase Standar kejadian kematian ibu bersalin karena perdarahan ≤ 0.1% dibagi dengan jumlah kejadian kematian karena perdarahan per jumlah total kasus persalinan dengan perdarahan dikali 100%

Data kematian dan kasus perdarahan dari medical record (Medrek) di RSKIA Kota Bandung

Kejadian kematian ibu bersalin karena preeklamsi ≤"0.3%

Persentase Standar kejadian kematian ibu bersalin karena preeklamsi ≤ 0.3% dibagi dengan jumlah kejadian kematian karena preeklamsi per jumlah total kasus persalinan dengan preeklamsi dikali 100%

Data kematian dan kasus preeklamsi dari medical record (Medrek) di RSKIA Kota Bandung

Kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis ≤"0.2%

Persentase Standar kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis ≤ 0.2% dibagi dengan jumlah kejadian kematian karena sepsis per jumlah total kasus persalinan dengan infeksi dikali 100%

Data kematian dan kasus infeksi dari medical record (Medrek) di RSKIA Kota Bandung

Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria yang direncanakan ≤ 10%

Persentase Standar persalinan melalui SC yang direncanakan ≤ 10% dibagi jumlah total SC per jumlah total persalinan dikali 100%

Data kasus SC dari medical record (Medrek) di RSKIA Kota Bandung

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN FORMULASI/CARA PENGHITUNGAN SUMBER DATA

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berhasil guna dan berdaya guna menuju rumah sakit terstandarisasi kelas dunia

Page 126: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

!

79!LAMPIRAN LKIP 2014

Page 127: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

K E P U T U S A N DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK

KOTA BANDUNG Nomor :

TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) RS KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG

TAHUN 2014

Menimbang: a. bahwa berdasarkan pasal 18 Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor : 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, bahwa setiap SKPD diwajibkan untuk

menyusun dan menyajikan Laporan Kinerja atas

prestasi kinerja yang dicapai;

b. bahwa setiap SKPD diwajibkan untuk menyusun

Laporan Akuntabilitas Kinerja maka perlu

dibentuk Tim Penyusun Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKIP);

c.! bahwa atas dasar pertimbangan sebagaimana

dimaksud huruf a dan b tersebut diatas perlu

ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah

Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung;

Mengingat : 1.! Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006

tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4614);

2.! Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006

tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4663);

3.! Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor :

29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah;

PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK

Jl. Astanaanyar No. 224 Tlp (022) 5201139/Fax (022) 5221531 Email : [email protected] Bandung 40242

Page 128: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

4.! Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu atas laporan Kinerja Instansi

Pemerintah;

5.! Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun

2009 tentang Pembentukan dan Susunan

Organisasi Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak

Kota Bandung;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan:

PERTAMA : Membentuk Tim Penyusun Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (LKIP) RS Khusus Ibu

dan Anak Kota Bandung Tahun 2014;

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal

ditetapkannya dengan ketentuan akan ada

perbaikan apabila dikemudian hari terdapat

kekeliriuan dalam penetapannya;

Ditetapkan di : Bandung pada tanggal :

DIREKTUR RS KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG

dr. Hj. NINA MANAROSANA R, M.Kes Pembina Tk 1

NIP : 19660319 199703 2 001

Page 129: LAKIP RSKIA Kota Bandung 2015

Lampiran : Keputusan Direktur RSKIA Kota Bandung

Nomor :

Tanggal :

SUSUNAN TIM PENYUSUN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KETUA : Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu dan

Anak Kota Bandung

SEKRETARIS I : Ka. Sub. Bagian Tata Usaha

SEKRETARIS II : Iwang Suwangih, SE

ANGGOTA (terdiri atas) :

I.! Pokja Pendahuluan

dan Penutup

: Ketua

Sekretaris

Anggota

:

:

:

Ka. Sub. Bagian Tata Usaha

Ramdan Pratama

Ridwan

II.! Pokja Perencanaan

dan Perjanjian

Kinerja

: Ketua

Sekretaris

Anggota

:

:

:

Ka.Sie. Pelayanan dan

Penunjang Medik

Siti Zahara

M. Juli Iskandar

III.! Pokja Akuntabilitas

Kinerja

: Ketua

Sekretaris

Anggota

:

:

:

Ketua Sistem Pengendali

Interen (SPI)

Heni Hendriani, SE

dr. Nuning Nurvita Rahayu

DIREKTUR RS KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG

dr. Hj. NINA MANAROSANA R, M.Kes Pembina Tk 1

NIP : 19660319 199703 2 001