Hijrah Kayra

Sanksi Pelanggaran Pasal 113Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014tentang Hak Cipta

(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana di mak-sud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pem ba-jak an, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Hij r ah Kayr a

sebuah novel remaja islami

Fiat uzzahr o

Penerbit PT Elex Media Kompuindo

Hijrah Kayra

Copyright © 2018 FiatuzzahroEditor: Pradita Seti Rahayu

Hak Cipta dilindungi oleh Undang-UndangDiterbitkan pertama kali pada tahun 2018 oleh

Penerbit PT Elex Media KomputindoKelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta

718031932ISBN: 978-602-04-8774-8

978-602-04-8775-5 e-book (Digital)

Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, JakartaIsi di luar tanggung jawab Percetakan

1Seorang Selebgram

“Wahai manusia! Sungguh, janji Allah itu benar, maka

janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan

janganlah (setan) yang pandai menipu memperdaya kamu

tentang Allah.” Q.S. Al Fatir (35:5)

@okayraaSiapa yang tak kenal gadis yang berambut cokelat

itu? Satu kampus tentu mengenalnya. Bahkan, pengguna media sosial media sudah tak asing dengan wajah yang selalu menghiasi explore Instagram mereka. Mata tajam yang dipertegas eyeliner hitam, juga bibir tipis kemerahan yang hari ini dipoles lip cream berwarna nude. Dia tidak memakai pensil alis karena alisnya sudah tebal sempurna. Penampilannya hari ini tidak telalu mencolok seperti biasa.

“Eh! Gue copy tugas yang dikasih Pak Rian dong!” ucap Kay sembari menyodorkan flashdisk berwarna biru.

“Lah, emang lo belum selesai, Kay? Itu tugas udah dari satu bulan yang lalu loh!” jawab Tara, perempuan yang memakai behel. Dia menatap Kay setengah tidak percaya.

2

“Ah bawel deh, Tara! Kayak nggak tahu gue aja. Udah, buru copy! Gue mau cabut nih.” Kay tidak menggubris ekspresi kesal sahabatnya itu. Dia menyeret kursi, membuka tas, lalu membuka kotak make-up. Bukan buku.

Kay sibuk berdandan ria sementara Tara menyalin tugasnya ke dalam folder Kay. “Nih, udah!” Tara mengem­balikan lagi flashdisk itu lalu kembali sibuk mengerjakan tugasnya.

“Makasih, Cantik!” Kay menyudahi aksi dandannya lalu mengembalikan kotak make-up dan flashdisk­nya ke dalam tas kecil.

“Lo mau cabut? Jatah absen lo udah habis, kan?” Tara menautkan alis melihat Kay bangkit hendak meninggalkan ruang kelas.

“Biarin aja. Sama Pak Rian mah santai,” ujarnya percaya diri.

Tara hanya bisa menggeleng­gelengkan kepala melihat tingkah laku sahabatnya itu. Kalau dilarang, Kay malah semakin menjadi. Kay melesat pergi meninggalkan ruang kelas sementara dia tidak menyadari bahwa tingkah lakunya tadi menjadi sorotan dan perbincangan dari teman­teman sekelasnya.

[*]

Kicauan pada lini masa dunia virtual menembus dimensi ruang dan waktu. Setiap harinya selalu ada berita­berita baru yang masuk dari berbagai penjuru dunia, bukan hanya berita, tapi konten­konten lain yang terkadang kelewat uniknya bisa menjadi viral.

3

Sebuah post foto terbaru dari akun bernama @okayraa menghebohkan lini masa Instagram malam ini. Kicauan demi kicauan membanjiri kolom komentar di bawah foto tersebut. Semakin banyak orang yang komentar, post tersebut akan semakin naik ke jajaran atas Explore para pengguna Instagram.

Foto terbaru @okayraa menunjukkan dirinya sedang berada di salah satu klub malam, mengenakan baju ketat tanpa lengan, bagian perut yang terbuka, celana jins pendek, dan berpose mencium pipi pacarnya. Dia menulis caption: ‘I really don’t care of people. Shut up and just party tonight!’. Alhasil, komentar­komentar netizen menembus angka 2.500.

@ginafisahzhr Itu baju kurang bahan apa gimana, Mbak?

@deyeay Cantik sih, tapi kelakuannya rusak :(@faridausiiii Demen banget sih bikin viral... Mau famous

lo?!@sayangmama Kemarin posting foto lagi pakai handuk

doang. Sekarang begini. Besok gimana, Mbak? Jangan men cemari Explore Instagram dengan foto-fotomu yang merusak mata itu :(

Itu baru sebagian saja yang menghujat. Ada pula yang ber­komentar nyeleneh bahkan merendahkan.

@randyansyahz Gila! Yang dicium menang banyak@gege_xoxo Itu tangannya ke mana-mana heh!@julian_ariandi Kesuciannya diragukan tuh ;(@eerrrddiii Mau langsing? Cuk cek IG @herbal_olf!

4

Obat pelangsing alami yang udah terjamin kualitasnya! Ada diskon 50% lohhh!

Kebebasan. Itulah idealisme yang Kay pegang. Semua orang berhak

hidup sebebas yang ia suka selama tidak mengusik hidup orang lain. Jika dalam kehidupan nyata saja banyak orang yang berperilaku sesuka hati, apalagi di dunia maya yang tidak terikat peraturan. Berarti setiap orang berhak menggunakan media sosialnya untuk posting hal­hal apa pun selama bukan konten SARA, bukan?

Kay hanya tertawa melihat komentar­komentar pada foto yang baru ia unggah satu jam yang lalu. Setiap kali me­refresh notifikasi, pasti lebih dari lima komentar terbaru muncul.

“Orang­orang tuh lucu, ya. Kerjaannya ngurusin hidup orang mulu,” gumamnya sambil meneguk habis air berwarna putih bening berbau menyengat.

“Kenapa, Sayang?” Fariz, lelaki berambut agak gondrong yang sedang merangkulnya, bertanya.

“Biasa. Orang­orang heboh sama posting­an aku tadi.” “Yang kamu cium aku?”Kay mengangguk, lalu menyandarkan kepalanya ke

pundak Fariz. Alunan musik yang dimainkan DJ semakin menggema, membuat yang mendengarnya ingin larut dan bergoyang. Kay dan Fariz duduk sebentar sebelum akhirnya keduanya bergabung bersama menghabiskan malam dengan musik, teriakan, dan alkohol.

[*]

5

Ibarat bunga, @okayraa alias Kay sedang mekar­mekarnya. Di usia sembilan belas tahun, Kay bisa meng­hasilkan uang dengan jerih payahnya sendiri. Bersama teman­temannya, dia menekuni fotografi sebagai hobi dan menjadi model short video di Instagram. Alhasil, banyak yang memintanya sebagai model foto atau beberapa short movie di YouTube. Tambahannya, banyak produk yang memintanya sebagai endorser, mulai dari produk kecantikan, fesyen, aksesori, bahkan tumblr lucu.

Awalnya, Kay mengunggah fotonya yang sedang mengisap vape di atas mobil. Rambutnya berwarna merah. Kaus oblong warna hitam dan jins pendek membalut tubuhnya. Suasana Jakarta pukul dua dilengkapi jalanan sepi dan lampu jalan yang kuning mempunyai nilai estetik tersendiri, ditambah kepulan asap putih di sekitar modelnya.

Caption foto itu bertuliskan: ‘Human is like smoke. Awalnya pekat, lama­kelamaan hilang ditelan angin lamat­lamat’.

Tentu saja foto tersebut belum menjadi viral. Viralnya ketika @okayraa mengunggah sebuah video di Instagram berdurasi 30 detik dengan caption ‘Two years for My Bae ♥’. Video tersebut berisikan momen­momennya bersama Fariz beserta ‘kenakalan’ mereka. Saat ke club bersama, minum alkohol, berpelukan, sampai bermesraan di pinggir kolam renang sebuah apartemen. Pada akhir video, Kay mengungkapkan harapannya.

Riz, thank you for always being there. Semoga kamu nggak kapok jadiin aku the one and only. To be honest, I really miss you, Riz.

6

Banyak komentar­komentar netizen mengenai video @okayraa dan kenakalannya sehingga menjadi viral. Bukan­nya berhenti, Kay justru semakin banyak mengunggah fotonya yang sedang menggunakan pakaian minim, ke­mesraannya dengan Fariz yang berlebihan, ataupun video teman­temannya yang senang menghabiskan malam di club. Instagram Kay semakin viral.

Kay juga rajin mengunggah video cover lagu bersama Olin, temannya. Suara Kay cukup bagus untuk mendapat pujian, vibrasi suaranya yang tebal jarang ditemui, dan kemahiran Olin bermain piano boleh diacungi jempol. Mungkin hanya itu yang disukai netizen dari akun bernama @okayraa. Lucunya, di cyber social, yang menjadi viral justru yang negatif. Kay tertawa menyadari kenyataan itu. Dia jadi senang mengunggah fotonya yang menampilkan wajah cantik dan tubuhnya yang seksi semampai.

Ada kepuasaan sendiri saat notifikasinya dibanjiri komentar. Tak jarang Kay bertengkar di media sosial karena meladeni orang yang mengomentari fotonya. #KayVSNetizen, tagar yang sempat menghebohkan dunia maya.

Akan tetapi, sekarang­sekarang ini Kay sudah tidak meladeni lagi orang­orang yang menghujatnya. Dia hanya akan meladeni orang yang berkomentar positif atas posting­annya. Seperti ‘Kak Kay cantik’, ‘Lo kurusan, Kay’, atau ‘Jangan dengerin omongan orang, dia nggak tahu hidup lo’. Kay akan membalas dengan ucapan terima kasih atau emotikon senyum.

[*]

7

Flat shoes hitam Kay bergesekan dengan aspal jalan siang itu. Buliran keringat yang memenuhi wajahnya tidak dapat membuat riasan wajahnya luntur. Dia berlari­lari kecil menuju ruang kelasnya, Gedung L Teknik Elektro di Fakultas Teknik.

“Tara! Gue lupa ngumpulin tugas Pak Rian!” teriaknya begitu sampai kelas dan duduk di samping Tara.

Satu ruangan memandang Kay bingung termasuk Tara. “Kebiasaan deh lo! Udah tugas cuma asal copy, lupa ngumpulin pula!” Tara menjitak kepala Kay.

“Iya! Beni, mana Beni?” Kay mengedarkan pandang ke sekeliling, mencari Beni si penanggung jawab mata kuliah Matematika Diskrit.

“Beni lagi ke ruangannya Pak Rian, ngumpulin tugas,” jawab Gea, perempuan yang duduk di samping Tara.

“Ohhh, sial!” Kay mengacak­acak rambut. Dua menit berselang, Beni masuk ke kelas dengan santai. “Ben! Gue mau ngumpulin tugas!” Kay segera meng­

hampiri Beni. Alis Beni bertaut. “Lah, ke mana aja lu? Serahin sendiri

sana!” “Lah, kan elo PJ­nya!”“Kan udah gue bilang di grup, cuma sampai jam 11

malam kemarin ngumpulinnya. Yang telat kumpulin sendiri.” Pundak Beni naik.

Setengah kesal Kay keluar kelas menuju ruang dosen. Sementara di dalam kelas, sebagian besar mahasiswa mem­bicarakan perilaku perempuan itu.

“Ya iyalah telat. Orang semalam ke club,” bisik salah satu perempuan yang disambar oleh temannya.

8

“Semaleman dugem lupa ngumpulin tugas tuh orang.”“Giliran begini marah­marahnya ke PJ.”Tara dan Gea yang mendengar bisik­bisik panas tentang

sahabatnya hanya bisa memakai headset, pura­pura tuli.

[*]

Ketika Kay masuk, satu kelas diam dan memandangnya dengan tatapan aneh. Kay balik memandangi satu kelas, adakah yang aneh dari dirinya?

“Kenapa ngelihatin gue? Emang gue pisang?” tanya Kay yang berdiri di depan pintu.

“Siapa yang ngelihatin lo. Tuh di belakang lo ada Alma mau masuk!” jawab Beni menunjuk ke belakang punggung Kay.

Kay menengok ke belakang, ditemukannya perempuan berkerudung panjang sedang menunduk, Alma.

“A­assalamu’alaikum!” salam Alma dengan suara yang pelan nan halus.

“Waalaikumsalam,” jawab teman­temannya dari dalam kelas.

Kay menyingkir. Alma melangkah masuk, mengambil tempat duduk yang hanya tersisa di sebelah kanan Kay. Dia mengikuti langkah Alma, lalu duduk di kursinya. Kay melirik Alma sekilas saat Alma membuka Alquran. Dia tidak ambil pusing akan perempuan berkerudung yang ada di sebelahnya. Kay memilih mengobrol bersama Tara dan Gea tentang sebuah merek sepatu ternama yang sedang diskon.

[**]

9

2Kesenangan Sementara

Orang bijak itu bukanlah orang yang mengetahui mana

yang baik dan mana yang buruk. Namun, orang bijak itu

ialah yang mengetahui mana yang lebih baik di antara dua

keburukan.” Amr bin Ash

Kalau bukan karena itu dosen, males banget gue bawa buku tebel gini!”

Hari ini, Kayra mengomel sepanjang perjalanan. Mulai dari berangkat sampai tiba di kampus.

Kay melewati Gedung G masih bersama perasaan dongkol karena buku Kalkulus yang tebal membuat tangan­nya pegal. Di depannya, dia melihat Gea tengah berjalan santai.

“Gea!” Kay berlari menghampiri Gea yang kini me­nengok.

Tiba­tiba—bruk!Kay bertubrukan dengan seseorang. Buku yang Kay

pegang terjatuh, pun buku orang yang berbenturan dengannya. Gea berlari menghampiri Kay.

“

10

“Aduh! Kalau jalan, lihat­lihat dong!” omel Kay sambil memungut bukunya.

Seorang perempuan berkerudung navy mengambil sisa­sisa kertas yang berantakan, dibantu oleh seorang lelaki berkemeja abu­abu.

“Maaf, Kak. Saya nggak sengaja,” katanya setelah berdiri. “Makanya, kalau jalan, pakai mata!” “Lo nggak denger dia udah minta maaf?” Lelaki itu

menatap Kay datar. Nada suaranya biasa saja, tetapi jelas ada penekanan yang tersirat di sana.

“Gara­gara dia, buku gue hampir masuk ke selokan.” Kay tak mau kalah.

Gea menahan tangan Kay, berbisik, “Udah, Kay. Banyak yang ngelihatin kita.” Sayangnya, Kay tidak peduli.

“Gara­gara lo, berkasnya dia jadi kotor,” bela lelaki itu sembari merangkul perempuan berkerudung di sampingnya.

Kay tertawa sinis melihat adegan pasangan yang kini ada di depannya. Kerudung doang panjang, mesra-mesraan mah jalan. Sama aja.

“Udah, Mas. Aku nggak apa­apa.” Perempuan berkeru­dung itu tersenyum, lantas mengalihkan pandangannya ke Kay. “Maaf ya, Kak.”

“Udah ah, Kay!” Gea segera menarik tangan Kay. “Di­maafin kok sama temen saya. Maafin temen saya juga ya, Kak.” Untung saja Kay tidak melawan saat Gea menyeretnya agar menyudahi pertengkaran lebih sengit.

“Kay! Lo nggak perlu semarah itu tadi.” Gea mem peringati Kay setelah mereka berhenti di pendopo depan PUSTIKOM1.

1 Pusat Informasi dan Komunikasi

296

Tentang Penulis

Fiatuzzahro biasa dipanggil Fia. Mahasiswi Pendidikan In-for matika yang suka editing video, borong diskonan buku, dan memenuhi lemarinya dengan buku. Gadis keturunan Jawa yang mulai berani menerbitkan tulisannya di Wattpad tahun 2015. Suka hal-hal yang berbau melankolis. Punya mimpi untuk membuat perpustakaan kecil di rumahnya. Tidak suka dipanggil ‘Mbak’. Sudah menerbitkan beberapa buku dan ‘Hijrah Kayra’ adalah buku keempatnya. Dan terus berkeinginan untuk menjatuhkan sajak pada jalur kebaikan.

You can find me at:Intagram/Twitter/Wattpad/Goodreads: itsfiyawnEmail: fiatuzzahro@gmail.com