l4ll-0057 - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/10801/1/yulva eviona dan wiryono...

9
DAFTARISI PenampilanB ibit Fre-nursery 10 Kopi Arabusta pada Beberapa Tingkat Naungan. Desy Fitry Yulianti,Alnopri dan Prasetyo Kualitas Peta Tanah Semi Detail Yang Didelineasi Menggunakan Model Elevasi Digital (Med) {Studi Kasus Di Daerah eigudeg, Kabupaten Bogor). Sukarman .... Pergeseran Gulma pada Tanaman Cabai Besar Akibat Perbedaan Waktu Pengendalian Cufma. NanikSetyeiwati,Uswatun Nurjanah dan Lesman SembiringSipayung "'........... Stimulasi Pengakaran Bibit Manggis Melalui Perendaman pada Beberapa Konsentrasi (lndole ButiriCAcid(lba)danlnokulasi Spora Mikoriza. Atra Romeid, ....................:'.... Architectural Models of Gap and Intact Forest Tree Species. Yansen Kajian Ekologi Fungsi dan Ekosistem Hutan di Pulau Enggano Bengkulu Utara. GunggungSenoaji ............. Suplementasi Minyak Ikan Lemuru dan Niacin pada Ransum telhadap Kandungan Kolesterol Serum Darah dan Komposisi Asam Leryak Daging Domba. Siwitri Kadarsih,Thtik Suteky dan Emran Kuswady.As Variabilitas dan Heritabilitas Beberapa Karakter Buah Pepaya (Carica papaya L.) G;;*;iFr.iiinroivunii......-......-..:...................... ...............:...|........: 56-6l Respons Paditerhadap Kerapatan Jajagoan (Echinochloa uus-galli).Edison Purba 62-68 Model Pendugaan Jumlah Aphid (Aphi.s craccivora Koch) Secara in Situ pada Tanaman Kacang Panjang (Vlgna seiquipedalis L. Fruwirth). Budi Waluyo dan 69_,j Kuswanto .........:............. .................................. Faktor-Faktor Penentu Tingkat Adopsi Teknologi Pemeliharaan Sapi di Pt Agricinal iGb. b";g6li, uturi.'egui'ruiwo[5 oan sa.n?rg Su*untri ........1...............:........... 78 - 85 Pengaruh Inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) dan Rhizobium terhadap Pert"umbuhan Awal Akasi"a pada Tanah Bekas Tambang Bhtubara. Guswarni Anwai UasanuOin, Hendri Bustariram dan Akwila Dameria P"urba .....................,..................... . 86 - 97 Irnskat Kesukaan terhadao Jenis Seresah dan Tinskat Konsumsi Seresah oleh Cacing t;"Zi-i;;trtii/i* iiritiiu;;; F Muli. Vriru nri"on, dan wiryono ..:......... ... ........" e8 - 104 Kajian Material Amorfus pada Toposekuen Lereng Tenggara Gunung Ungaran Jawa riilgat . ojoLo Muryanio, M.Nurtholis dan Arttra"Trihlilaoro .........--......:................. _ 105 - I l0 Tanaman Pisang serta Hama dan Penyakitnya di Kabupaten Rejang Lebong'Dwinardi A;.ir;;i;,ilm'anii0ansartal...................:...........................:.........................'................... lll-l2l Pengaruh Volume Air Proporsional yang Digunakan terhadap mutu dan Limbah Cair ;;d;p;;;.; pil6";iil r;[;. Pild; lm?m,Zulman Erendi ilan Sadian t22- t3l l-10 fi-20 21-2'l 28-34 35 -4r 42-48 49-55

Upload: buikhanh

Post on 27-Jul-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: l4ll-0057 - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/10801/1/Yulva eviona dan Wiryono Tingkat... · Suplementasi Minyak Ikan Lemuru dan Niacin pada Ransum telhadap K ... tingkat

DAFTARISIPenampilanB ibit Fre-nursery 10 Kopi Arabusta pada Beberapa Tingkat Naungan.Desy Fitry Yulianti,Alnopri dan Prasetyo

Kualitas Peta Tanah Semi Detail Yang Didelineasi Menggunakan Model ElevasiDigital (Med) {Studi Kasus Di Daerah eigudeg, Kabupaten Bogor). Sukarman ....

Pergeseran Gulma pada Tanaman Cabai Besar Akibat Perbedaan Waktu PengendalianCufma. NanikSetyeiwati,Uswatun Nurjanah dan Lesman SembiringSipayung "'...........

Stimulasi Pengakaran Bibit Manggis Melalui Perendaman pada Beberapa Konsentrasi(lndole ButiriCAcid(lba)danlnokulasi Spora Mikoriza. Atra Romeid, ....................:'....

Architectural Models of Gap and Intact Forest Tree Species. Yansen

Kajian Ekologi Fungsi dan Ekosistem Hutan di Pulau Enggano Bengkulu Utara.GunggungSenoaji .............

Suplementasi Minyak Ikan Lemuru dan Niacin pada Ransum telhadap KandunganKolesterol Serum Darah dan Komposisi Asam Leryak Daging Domba. SiwitriKadarsih,Thtik Suteky dan Emran Kuswady.As

Variabilitas dan Heritabilitas Beberapa Karakter Buah Pepaya (Carica papaya L.)G;;*;iFr.iiinroivunii......-......-..:...................... ...............:...|........: 56-6l

Respons Paditerhadap Kerapatan Jajagoan (Echinochloa uus-galli).Edison Purba 62-68

Model Pendugaan Jumlah Aphid (Aphi.s craccivora Koch) Secara in Situ padaTanaman Kacang Panjang (Vlgna seiquipedalis L. Fruwirth). Budi Waluyo dan

69_,jKuswanto .........:............. ..................................

Faktor-Faktor Penentu Tingkat Adopsi Teknologi Pemeliharaan Sapi di Pt AgricinaliGb. b";g6li, uturi.'egui'ruiwo[5 oan sa.n?rg Su*untri ........1...............:........... 78 - 85

Pengaruh Inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) dan Rhizobium terhadapPert"umbuhan Awal Akasi"a pada Tanah Bekas Tambang Bhtubara. Guswarni AnwaiUasanuOin, Hendri Bustariram dan Akwila Dameria P"urba .....................,..................... . 86 - 97

Irnskat Kesukaan terhadao Jenis Seresah dan Tinskat Konsumsi Seresah oleh Cacingt;"Zi-i;;trtii/i* iiritiiu;;; F Muli. Vriru nri"on, dan wiryono ..:......... ... ........" e8 - 104

Kajian Material Amorfus pada Toposekuen Lereng Tenggara Gunung Ungaran Jawariilgat . ojoLo Muryanio, M.Nurtholis dan Arttra"Trihlilaoro .........--......:................. _ 105 - I l0

Tanaman Pisang serta Hama dan Penyakitnya di Kabupaten Rejang Lebong'DwinardiA;.ir;;i;,ilm'anii0ansartal...................:...........................:.........................'................... lll-l2lPengaruh Volume Air Proporsional yang Digunakan terhadap mutu dan Limbah Cair;;d;p;;;.; pil6";iil r;[;. Pild; lm?m,Zulman Erendi ilan Sadian t22- t3l

l-10

fi-20

21-2'l

28-34

35 -4r

42-48

49-55

Page 2: l4ll-0057 - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/10801/1/Yulva eviona dan Wiryono Tingkat... · Suplementasi Minyak Ikan Lemuru dan Niacin pada Ransum telhadap K ... tingkat

Edisi Khusus DiesNatalis Ke-26 LINIBNomor 1,2007

ISSN l4ll-0057

JURNAL ILMU-ILMU PERTANIAN INDONESIA(INDONESIAN JOURNAL OF AGRICULTUML SCIENCES)

Terakreditasi SK No. 3 9/DIKTVK epl20$4

PenanggungJawabYuwana

(Dekan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu)

Dewan RedaksiKetua

Bambang Conggo M.

Redaksi PelaksanaTeddy Suparno

MohammadChozinMarwanto

' Deselina

- Anggota' Nanik SetyowatiUsman SiswantoKetut Sukiyono

RiwandiPutranto BANEdiSoetrisnoFedrikKini

Administrasi dan DistribusiDesna YetriSriWahyuni

Jurnal llmu-Ilmu Pertanian Indonesiaadalah majalah ilmiah resmi Fakultas Pertanian Uni-versitas Bengkulu, sebagai sumbangannya kepadapengembangan ilmu pertanian, yang diterbitkan dalambahasa Indonesia dan Inggris

Jadwal PenerbitanJurnal Ilmu-llmu Pertanian Indonesia diterbitkan dalamsatu volume yang terdiri atas dua nomor setiap tahun.oleh Lembaga Penerbitan Fakultas PertanianUniversitas Bengkulu dengan ISSN l4l1-0067. Edisikhusus dalam bahasa lnggris dapat diterbitkanbilamana perlu.

Penyerahan NaskahNaskah karya ilmiah aslihasil penelitian yang diajukanuntuk dite_rbitkan dalam bentuk cetakan lengkapsebanyak tiga eksemplar dan dalam bentuk rekamandalam disket yang dialamatkan kepada Redaksi JIPIFakultas Pertanian Universitas Bengkulu denganprogram pengolah kata yang kompatibel seperti aplikasiMicrosoftOffice, WPatau Open Office.

Penerbitan NaskahNaskah yang layak untuk diterbitkan ditentukan olehredaksi setelah mendapatkan rekomendasi dari juripenilai yang ditunjuk oleh Dewan Redaksi dan biayapenerbitannya ditanggung sebagian oleh penulis.Naskah yang tidak dapat direrbitkan dapat dikembalikankepada penulis

Alamat Redaksi : Fakultas Pertanian UNIB, Jl. Raya Kandang Limun Bengkulu'38371ATelp. (0736)2l170 ps 218, E-mail : jipi*[email protected] : http://www.bdpunib.orgHarga langganan Rp 50.000,00 per nomor belum termasuk ongkos kirim

Page 3: l4ll-0057 - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/10801/1/Yulva eviona dan Wiryono Tingkat... · Suplementasi Minyak Ikan Lemuru dan Niacin pada Ransum telhadap K ... tingkat

TINGKAT KESUKAAN TERHADAP JENIS SERESAH DANTINGKAT KONSUMSI SERESAH OLEH CACING TANAH

Pontoscolex corethrurus F. Mull

LEAF LITTER PREFERENCE AND CONSUMPTION BY EARTHWORMS,Pontoscolex corethrurus F. Mull

Yulva Eviona dan WiryonoJurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

Jln. Raya Kandang Limun Bengkulu [email protected]

ABSTRACT

Earthworms have been known to play a major role in leaf litter decomposition. Palatability of litter to earthwormsvaries from one plant species to another due to differences in physical and chemical characteristic of each leaf.This study was conducted to determine the preference of earthworm Pontoscolex corethrurus on leaf litter offive forest plant species and the level of litter consumption by P. corethrurus. Completely Randomized Designwas used. Results showed that litter of Pterocarpus indicus was the least preferred by P. corethrurus. Data onconsumption level could not be tested due to abnormality, but they showed tendency that litter of P. indicus wasthe least and the slowest consumed by P. corethrurus.

Key words: earthworms , Pontoscolex corethrurus, litter decomposition

ABSTRAK

Cacing tanah dikenal memainkan peran yang besar dalam dekomposisi seresah daun. Palatibilitas (tingkatkeenakan) seresah bagi cacing bervariasi dari satu jenis tanaman ke jenis yang lain karena perbedaan sifat kimiadan fisika masing-masing daun. Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan tingkat kesukaan cacingtanah Pontoscolex corethrurus terhadap lima jenis tanaman hutan dan tingkat konsumsi ke lima jenis seresahtersebut oleh P. corethrurus . Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Hasilnya menunjukkanbahwa seserah daun angsana (Pterocarpus indicus) merupakan jenis seresah yang paling tidak disukai. Datatingkat konsumsi tidak dapat diuji secara statistik karena abnormalitas data, tetapi menunjukkan kecenderunganbahwa seresah angsana merupakan seresah yang paling sedikit dan paling lambat dikonsumsi oleh P. corethrurus.

Kata kunci: cacing tanah, Pontoscolex corethrurus , dekomposisi seresah.

PENDAHULUAN

Hutan merupakan sumberdaya alam pentingdan menguasai hajat hidup orang banyak, namuneksploitasi hutan tanpa regenerasi yang baikmenyebabkan hutan berkurang. Regenerasi hutandi Indonesia dilakukan melalui Proyek Reboisasiyang sudah berlangusng selama beberapa dekade,

yang kemudian berubah namanya menjadi gerakanRehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN). Jenistanaman yang banyak ditanam dalam GERHANadalah jenis tanaman yang relatif cepat tumbuh,mudah diperoleh bibitnya dalam jumlah massal danhasilnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.Namun seringkali jenis tersebut merupakan jenisyang bukan asli dari daerah yang ditanami. Dilihat

ISSN 1411 – 0067 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Edisi Khusus, No. 1 2007, Hlm. 98 - 104 98

Page 4: l4ll-0057 - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/10801/1/Yulva eviona dan Wiryono Tingkat... · Suplementasi Minyak Ikan Lemuru dan Niacin pada Ransum telhadap K ... tingkat

Eviona Y dan Wiryono JIPI 99

dari aspek ekologi, pemilihan jenis tanaman yangditanam dalam GERHAN dapat mempengaruhisiklus hara melalui proses dekomposisi.

Dalam ekosistem hutan, siklus hara terjadisecara internal dan 80% hara terdapat pada bagianpohon, sedangkan 20% hara berada dalam tanah.Pohon yang ditanam dalam kegiatan reboisasimerupakan sumber hara utama karena batang,cabang, ranting, bunga, buah dan daun akanmenjadi seresah, yang merupakan sumber utamabahan organik tanah. Namun produksi seresahdalam jumlah besar baru dapat meningkatkanketersediaan hara di lahan itu, jika seresah yangdihasilkan dapat terdekomposisi dengan cepat(Desmukh, 1992). Proses dekomposisi seresahmenjadi tingkatan penting dalam siklus biokimiasuatu ekosistem karena dekomposisi merubahunsur hara dari bentuk yang tidak tersedia menjadibentuk yang tersedia bagi tanaman (Hardiwinotoet al., 1995 dalam (Isrofi, 2002).

Proses dekomposisi berlangsung dengankecepatan yang berbeda-beda, tergantung jenisseresah (sifat fisik dan kimia seresah), iklim mikroyang terjadi di lingkungan sekitar serta makro danmikroorganisme yang aktif di dalam tanah. Padatahap awal dekomposisi, mikroorganisme terutamakelompok jamur lebih berperan dalampenghancuran seresah. Setelah seresah dalamkeadaan setengah hancur maka makroorganismelah yang berperan lebih banyak (Elsas et al.,1997). Salah satu makroorganisme yang turutberperan dalam proses dekomposisi seresah danpencampuran bahan organik dengan tanah adalahcacing tanah. Cacing tanah mengkonsumsi seresahdan kemudian mengeluarkan kembali dalam bentukkascing yang meningkatkan kesuburan tanah(Wiryono dan Darmi, 2003). Untuk daerah tropistermasuk propinsi Bengkulu, cacing tanah yangpenyebarannya luas dan banyak ditemukan adalahPontoscolex corethrurus (Darmi dan Rizwar,1998).

Berdasarkan data tentang jenis tanaman yangdigunakan dalam program GERHAN di atas,sampai saat ini belum diketahui seberapa besarkontribusi jenis tanaman tersebut terhadap perbaik-an tanah. Dengan demikian jenis tanaman terbaikyang berperan cepat dalam perbaikan tanah juga

belum diketahui. Bertolak dari pentingnya prosesdekomposisi seresah oleh cacing tanah terhadapsiklus hara dan pertumbuhan tanaman dalam suatuekosistem, maka penting diketahui jenis seresahyang disukai cacing tanah dan kecepatankonsumsinya yang tinggi agar tujuan rehabilitasihutan dan lahan dapat tercapai lebih cepat.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untukmengetahui tingkat kesukaan cacing tanah P.corethrurus terhadap beberapa jenis seresahtanaman kehutanan yang digunakan untukGERHAN dan tingkat konsumsi seresah olehcacing tanah tersebut.

METODE PENELITIAN

Percobaan tingkat kesukaanPenelitian ini terdiri dari dua macam

percobaan, yang pertama adalah percobaan untukmenguji tingkat kesukaan cacing tanah P.corethrurus terhadap lima jenis seresah.Percobaan ini menggunakan Rancangan AcakLengkap, dengan lima perlakuan berupa jenisseresah, yaitu a) seresah akasia (Acaciamangium Willd), b) seresah angsana(Pterocarpus indicus Willd), c) seresah durian(Durio zibethinus Murr), d) seresah kayubawang (Protium javanicum F. Burm), dan e)seresah mahoni (Swietenia macrophylla King).Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode yang pernah dilakukan oleh Kale andKhrisnamoorthy (1981) dalam Darmi dan Rizwar(1996) dengan beberapa tambahan dan modifikasi.Tingkat kesukaan diukur dari berat kering seresahyang dikonsumsi dan jumlah cacing yangmengumpul di bawah masing-masing jenisseresah.

Penelitian yang telah dilakukan Kale danKhrisnamoorthy (1981) dalam Darmi dan Rizwar(1996) menggunakan cawan petri dan kertas saringsebagai media, namun dilakukan modifikasi dantambahan pada penelitian ini dengan menggunakanpot ukuran besar yang diisi tanah sampai ketinggian2 cm dari bagian atas pot. Pemberian tanahdilakukan dengan pertimbangan agar sistempencernaan cacing tanah berfungsi secara normal,karena empela atau empedal cacing tanah dapat

Page 5: l4ll-0057 - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/10801/1/Yulva eviona dan Wiryono Tingkat... · Suplementasi Minyak Ikan Lemuru dan Niacin pada Ransum telhadap K ... tingkat

Tingkat kesukaan terhadap jenis seresah JIPI 100

menggiling makanan dengan bantuan butiran-butiran tanah (Sihombing, 2002). Sebelum tanahdimasukan dalam pot terlebih dulu disterilkan.

Kelima jenis seresah yang telah dioven dandipotong-potong dengan ukuran 0.3 cm sebanyak1 g dimasukkan ke dalam setiap pot yang sudahdibagi menjadi 5 bagian. Seresah disusun secaraacak dengan posisi melingkar mengikuti bentukpot. Kemudian 10 cacing tanah dimasukkan kedalam setiap pot dengan meletakkannya di bagiantengah agar cacing tanah memiliki kesempatanyang sama untuk dapat bergerak menuju semuaarah seresah dan memakan seresah yang disukai.Cacing tanah yang digunakan adalah cacing tanahyang sebelumnya dipelihara pada media tanah100% selama 3x24 jam. Cacing tanah dibiarkanmakan selama 24 jam dan setelah itu dikeluarkan.Sisa seresah dalam pot dikeringkan dalam ovenpada suhu 80 0C selama 24 jam sampai beratnyakonstan, kemudian ditimbang kembali. Hasilpengurangan berat seresah yang dimasukkan kedalam pot dengan sisa seresah setelah dimakanselama 24 jam menunjukkan tingkat kesukaanmakan cacing tanah.

Tingkat kesukaan juga didekati dari jumlahcacing yang mengumpul di bawah masing-masingjenis seresah setelah percobaan selesai. Cacingtanah akan mencari seresah yang disukainyasebagai bahan makanan dan media tempathidupnya.

Percobaan tingkat konsumsi seresahPercobaan tingkat konsumsi ini menggunakan

Rancangan Acak Lengkap, dengan lima perlakuanberupa jenis seresah seperti yang digunakan dalampercobaan tingkat kesukaan. Dalam percobaandigunakan dua metoda, yaitu pengukuran danmetode visual. Metode pengukuran didasarkanpada perkiraan kehilangan berat seresah padawaktu tertentu (Swift et al., 1983 dalam Eldiman,1991). Dalam penelitian ini waktu percobaanadalah 20 hari.

Pada metode pengukuran ini 5 jenis seresahyang sudah kering oven dipotong-potong denganukuran 0.3 cm, ditimbang sebanyak 3 g dandimasukkan ke dalam pot berukuran sedang yangsudah ditentukan sesuai perlakuan. Seresah

diletakkan di permukaan tanah, kemudian cacingtanah sebanyak 4 ekor dimasukkan ke dalamsetiap pot. Setelah 20 hari seresah diambil dandimasukkan ke dalam kantong kertas koran,kemudian dioven pada suhu 80 oC selama 24 jamsampai beratnya konstan. Setelah dioven seresahditimbang berat keringnya untuk mengetahui beratkering setelah terdekomposisi (Wiryono, 2000).

Metode kedua adalah metode visual, yaitumengamati secara kasat mata berapa lama(jumlah hari) seresah habis dikonsumsi cacing.Pada metode ini 5 jenis seresah yang sudah keringoven dipotong-potong dengan ukuran 0.3 cm,ditimbang sebanyak 3 g dan dimasukkan ke dalampot berukuran sedang yang sudah ditentukan sesuaiperlakuan. Seresah diletakkan di permukaan tanah,kemudian cacing tanah sebanyak 4 ekor dimasukkan ke dalam setiap pot. Pengamatan dilakukansetiap hari pada pukul 07.00 WIB sampai diketahuipada hari berapa seresah habis dikonsumsi olehcacing tanah. Seresah dikategorikan habis jikasecara visual tidak terlihat lagi adanya potongan-potongan seresah di permukaan tanah dan dipinggir pot.

Data pelengkapSelain data yang merupakan variabel

pengamatan, data pelengkap juga dicatat, yaitusifat kimia seresah (kandungan C dan N). Sifatfisik daun berupa ketebalan dan kehalusanpermukaan juga diamati.

Analisis dataAnalisis data dilakukan dengan 2 cara yaitu

analisis statistik dan analisis deskriptif. Analisisstatistik untuk variabel berat seresah yangdikonsumsi selama 24 jam. Analisis dilakukanmenggunakan analisis keragaman untuk RAL(Anava) pada taraf nyata 5% (α = 5%). Jikaterdapat beda nyata akan diuji lanjut denganDuncan’s Multiple Range Test (DMRT) (Gomezand Gomez, 1995). Sebelum analisis keragamandilakukan terlebih dahulu dilakukan uji normalitasKolmogorov-Smirnov. Sedangkan analisisdeskriptif dilakukan terhadap variabel jumlahcacing yang mengumpul di bawah masing-masingjenis seresah.

Page 6: l4ll-0057 - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/10801/1/Yulva eviona dan Wiryono Tingkat... · Suplementasi Minyak Ikan Lemuru dan Niacin pada Ransum telhadap K ... tingkat

Eviona Y dan Wiryono JIPI 101

Tabel 1. Rata-rata berat seresah dikonsumsi dalam 24 jam dan jumlah cacing yang ditemukan pada setiap jenisseresah

Perlakuan Rata-rata berat seresah dikonsumsi (g)* Rata-rata jumlah individu cacingDurian (s3) 0.030a 2.2Kayu bawang (s4) 0.028a 1.6Mahoni (s5) 0.028a 1.4Akasia (s1) 0.020ab 1.6Angsana (s2) 0.010b 1.4*: Angka yang diikuti huruf yang sama tidak menunjukkan beda nyata pada taraf 5% dengan DMRT

Tabel 2. Rasio C/N seresah dan berat seresah terdekomposisi selama 24 jam untuk penentuan tingkat kesukaanterhadap jenis seresah

No Jenis seresah Rasio C/N Berat seresah yang dikonsumsi (g)1 Durian (s3) 55.934 0.0302 Mahoni (s5) 55.778 0.0283 Akasia (s1) 51.380 0.0204 Kayu bawang (s4) 34.720 0.0285 Angsana (s2) 25.787 0.010

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkat kesukaan jenis seresah olehPontoscolex corethrurus

Pada penelitian ini tingkat kesukaan seresahtanaman kehutanan oleh cacing tanah P.corethrurus ditunjukkan melalui dua variabel yaituberat seresah yang dikonsumsi selama 24 jam danjumlah cacing yang mengumpul di bawah masing-masing jenis seresah (Tabel 1). Uji F menunjukkanadanya beda nyata tingkat konsumsi seresahmenurut perlakuan, sehingga dilanjutkan denganuji lanjut menggunakan DMRT.

Berdasarkan hasil uji lanjut DMRT terlihatbahwa tingkat konsumsi seresah akasia, durian,kayu bawang dan mahoni tidak berbeda nyata,namun berbeda nyata dengan seresah angsanapada taraf 5%.

Selain berat seresah yang dikonsumsi dalam24 jam, banyaknya cacing tanah yang terdapatpada masing-masing tumpukan seresah dalam potyang berisi lima seresah tanaman kehutananmerupakan salah satu indikator yang dapatmenunjukkan tingkat kesukaan seresah. Hubunganantara keduanya adalah sebanding, jika jumlahcacing tanah pada suatu tumpukan seresah lebihbanyak dibanding empat seresah yang lain makajenis seresah tersebutlah yang memiliki tingkatkesukaan tertinggi. Palungkun (1992) menyatakan

bahwa makanan cacing tanah sekaligus menjadimedia tempat hidupnya. Oleh sebab itu cacingtanah cenderung memilih makanan yang disukaidan memberikan kenyamanan bagi dirinya. Setelahmengamati aktivitas makan dan aktivitas gerakcacing tanah selama 24 jam dapat diketahuibahwa cacing tanah bergerak terus menerusmencari makanan dan akan berhenti setelahmenemukan seresah yang disukainya.

Berdasarkan Tabel 1 diketahui adanyakecenderungan bahwa seresah durian merupakanseresah paling disukai, dan jenis angsanamerupakan jenis yang kurang disukai.Kecenderungan ini sejalan dengan kecenderunganbanyaknya seresah yang dikonsumsi cacing dalam24 jam. Namun perbedaan jumlah cacing antarjenis seresah secara statistik tidak signifikans.

Hubungan antara tingkat kesukaan terhadapjenis seresah oleh Pontoscolex corethrurus danrasio C/N seresah tanaman kehutanan

Setiap tanaman tertentu mengandung unsurkimia termasuk C dan N yang berbeda-beda. Padapenelitian ini dilakukan analisis kandungan C danN terhadap kelima seresah tanaman kehutananyang diteliti dan berdasarkan hasil analisis tersebutdapat diketahui rasio C/N (Tabel 2).

Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa duriandengan rasio C/N paling tinggi memiliki tingkat

Page 7: l4ll-0057 - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/10801/1/Yulva eviona dan Wiryono Tingkat... · Suplementasi Minyak Ikan Lemuru dan Niacin pada Ransum telhadap K ... tingkat

Tingkat kesukaan terhadap jenis seresah JIPI 102

kesukaan tertinggi yang ditandai dengan banyaknyaseresah yang dikonsumsi. Sebaliknya, angsanadengan rasio C/N paling rendah memiliki tingkatkesukaan terendah. Hasil ini menunjukkan adanyakorelasi positif antara tingkat kesukaan seresahdan rasio C/N seresah daun kelima tanamankehutanan yang diteliti. Hasil ini berbeda denganhasil penelitian Darmi (1989) dalam Jusniarti(2001), yang justru menunjukkan bahwa tingkatkesukaan makan cacing tanah berkorelasi negatifdengan rasio C/N seresah daun. Edwards andLofty (1972) juga menyatakan bahwa padaumumnya cacing tanah lebih menyukai seresahdaun yang lunak, yang biasanya mengandung rasioC/N rendah dan kurang menyukai seresah daunyang keras yang biasanya mengandung rasio C/N tinggi.

Penelitian Sayuti (2001) menyebutkanbeberapa pendapat para ilmuwan. Kale andKrishnamorthy (1981) dalam Darmi dan Rizwar(1996) menyatakan bahwa kandungan rasio C/Nsuatu daun bukanlah satu-satunya faktor penentupalatabilitas daun bagi cacing tanah, tapi adasenyawa kimia tertentu yang terkandung dalamdaun yang ikut menentukan tapi senyawa kimiayang dimaksud belum diketahui secara pasti.Mongol (1951) dalam Anas (1990) menyatakanbahwa daun beberapa spesies tidak menarik bagicacing tanah karena mengandung alkaloid yangpahit atau mengandung “toxious aromaticcomponent”. Palungkun (1992) menyatakanbahwa umumnya cacing tanah menyukai seresahyang kadar airnya tinggi dan tidak menyukaiseresah yang mengandung tanin dan berbau tajamseperti akasia, daun jeruk, kemangi dan pinus.Brown (1978) berpendapat bahwa cacing tanahlebih menyukai seresah setengah membusukdibanding dengan daun yang baru jatuh. Tetapi P.corethrurus tidak menyukai makanan yang terlalubusuk dan sudah berubah warna (Hieronymus,1993). Nilai C/N rasio angsana yang rendahmerupakan indikator bahwa seresah angsanasudah membusuk, sehingga kurang disukai P.corethrurus. Lee (1985) dalam Sayuti (2001)membuktikan bahwa tingkat kesukaan cacingtanah dipengaruhi oleh karakteristik daun yang

ditunjukkan oleh sifat fisik seresah, meliputi ukuran,ketebalan daun (intervenium) dan kesan rabapermukaan daun. Ukuran daun dalam penelitianini tidak menjadi pembeda karena kelima jenisseresah dipotong dengan ukuran panjang dan lebaryang seragam. Ketebalan daun (intervenium)tentu saja mempengaruhi kesukaan cacing tanah,karena daun yang mempunyai epidermis tebaldihancurkan lebih lambat dari daun yang lunak/tipis (Mason, 1976) dalam Eldiman (1991). Padapenelitian ini, cacing tanah P. corethrurus tidakmenyukai daun yang terlalu tebal dan terlalu tipis,melainkan daun yang ketebalannya sedang.

Tingkat konsumsi seresah oleh PontoscolexcorethrurusMetoda pengukuran

Setelah 20 hari percobaan, berat keringseresah yang dikonsumsi oleh P. corethrurusberkisar antara 0.775 g sampai 1.065 g. Dalampenelitian ini, selama 20 hari cacing tanah P.corethrurus mampu menghabiskan seresahtanaman kehutanan seberat 10 kali beratbadannya, atau jika dirata-rata, 10% dari beratbadannya selama 24 jam. Hasil ini menunjukkankemampuan makan P. corethrurus lebih sedikitdibanding cacing tanah E. foetida yang menurutHaukha (1987) dalam Sihombing (2002),mengkonsumsi makanan sebanyak 20 kali beratbadannya dalam waktu 10 hari atau sama dengan2 kali berat badannya dalam waktu 24 jam. Halini sudah diduga sebelumnya karena dalampenelitian yang dilakukan bahan organik yangdijadikan pakan cacing tanah P. corethrurusberasal dari tanaman kehutanan, bukan herba atauseresah tanaman pertanian. Suin (1982) dalamSayuti (2001) menyatakan bahwa pada umumnyacacing tanah lebih menyukai seresah herbadaripada seresah pohon dan seresah daunberbentuk daun jarum.

Tabel 3 menunjukkan kecenderungan bahwaseresah durian paling cepat dikonsumsi, danseresah angsana paling lambat dikonsumsi oleh P.corethrurus. Kecenderungan ini tidak dapatdibuktikan secara statistik karena datanya tidaknormal, meskipun sudah dilakukan transformasi.

Page 8: l4ll-0057 - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/10801/1/Yulva eviona dan Wiryono Tingkat... · Suplementasi Minyak Ikan Lemuru dan Niacin pada Ransum telhadap K ... tingkat

Perlakuan Rata-rata (g) Standar deviasiDurian (s3) 1.065 0.096Kayu bawang (s4) 0.980 0.260Mahoni (s5) 0.933 0.118Akasia (s1) 0.918 0.104Angsana (s2) 0.775 0.117

Eviona Y dan Wiryono JIPI 103

Tabel 3. Rata-rata dan standar deviasi berat seresahyang dikonsumsi pada hari ke-20

Tabel 4. Rata-rata dan standar deviasi lama hari seresahhabis dikonsumsi

Perlakuan Rata-rata (hari) Standar deviasiDurian (s3) 14.25 11.12Kayu bawang (s4) 20.25 15.45Mahoni (s5) 21.00 10.31Akasia (s1) 17.75 11.92Angsana (s2) 25.25 15.09

Metoda visualLamanya seresah habis dikonsumsi oleh

cacing tanah P. Corethrurus berkisar antara 14,25hari sampai 25.25 hari (Tabel 4). Hasil metodavisual ini menenunjukkan kecenderungan yangsama dengan metoda pengukuran, yaitu bahwaseresah daun durian paling cepat dikonsumsi olehP. corethrurus, dan sebaliknya seresah daunangsana paling lambat dikonsumsi oleh cacingtanah tersebut. Namun kecenderungan tersebuttidak dapat diuji secara statistik karena datanyatidak normal meskipun sudah dilakukantransformasi. Kecenderungan tingkat konsumsiseresah oleh P. corethrurus juga sesuai dengankecenderungan tingkat kesukaan cacing tersebut.Seresah jenis angsana yang cenderung palinglambat dikonsumsi juga merupakan jenis yangpaling tidak disukai.

Secara pasti tidak diketahui mengapa jenisangsana kurang disukai. Kondisi seresah angsanayang cepat busuk, yang ditandai dengan C/N rasioyang rendah diduga merupakan salah satu faktoryang menyebabkan rendahnya palabilitas angsanabagi P. corethrurus.

KESIMPULAN

Tingkat kesukaan cacing tanah P.corethrurus terhadap seresah angsana lebihrendah dibandingkan seresah durian, kayu bawang,

mahoni dan memiliki tingkat kesukaan yang samadengan seresah akasia. Kemampuan cacing tanahP. corethrurus mengkonsumsi seresah tidakberbeda nyata secara statistik antara durian, kayubawang, mahoni, akasia dan angsana. Namunmenunjukkan kecenderungan bahwa seresahdurian adalah seresah paling cepat dikonsumsi danseresah angsana adalah seresah paling lambatdikonsumsi oleh P. corethrurus.

DAFTAR PUSTAKA

Darmi dan Rizwar. 1998. Pemanfaatan limbahorganik (tandan kosong) kelapa sawit untukpengembangbiakan cacing tanahPontoscolex corethrurus. LaporanPenelitian. Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan Universitas Bengkulu, Bengkulu.

Darmi dan Rizwar. 1996. Potensi cacing tanahPontoscolex corethrurus dalampemanfaatan sampah organik. LaporanPenelitian. Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan Universitas Bengkulu, Bengkulu.

Desmukh, I. 1992. Ekologi dan Biologi Tropika.Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Edwards C. A and J. R. Lofty. 1972. Biology ofEarthworm. Chapmen and Hall, London.

Eldiman. 1991. Kecepatan dekomposisi seresahdaun pada Daerah Ternaung dan Gap diHutan Bukit Gadabuih Kotamadya Padang.Tesis Sarjana Biologi. Fakultas Matematikadan Ilmu Pengetahuan Alam. UniversitasAndalas, Padang (tidak dipublikasikan).

Elsas, J. D, j. T. Trevors and E. M. H. Elizabeth.1997. Soil Microbiology Modern. MarcellDekker, Inc., New York.

Gomez, K.A., and A.A. Gomez. 1995. ProsedurStatistik untuk Penelitian Pertanian.Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Isrofi, M. 2002. Perbendingan laju dekomposisiseresah dan serapan populasi cacing tanahpada lahan hutan dan nonhutan di DesaDusun Baru Kecamatan Talang Empat.Skipsi. Jurusan Kehutanan. FakultasPertanian. Universitas Bengkulu, Bengkulu(tidak dipublikasikan).

Page 9: l4ll-0057 - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/10801/1/Yulva eviona dan Wiryono Tingkat... · Suplementasi Minyak Ikan Lemuru dan Niacin pada Ransum telhadap K ... tingkat

Jusniarti. 2001. Produksi dan daya tetas kokoncacing tanah Pontoscolex corethrurus (Fr.Mull) dengan pemberian makanan beberapamacam seresah daun. Tesis Sarjana Biologi.Fakultas Pertanian Matematika dan IlmuPengetahuan Alam. Universitas Andalas,Padang (tidak dipublikasikan).

Palungkun, R. 1992. Sukses Beternak CacingTanah Lumbricus rubellus. PenebarSwadaya, Jakarta.

Sayuti, I. 2001. Lama masa pra reproduksi cacingtanah Pontoscolex corethrurus (Fr. Mull)pada berbegai jenis pakan serta perannyadalam proses dekomposisi. Tesis ProgramPasca Sarjana Biologi. Fakultas Pertanian

Tingkat kesukaan terhadap jenis seresah JIPI 104

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.Universitas Andalas, Padang (tidakdipublikasikan).

Sihombing. 2002. Satwa Harapan I. PengantarIlmu dan Teknologi Budidaya. PenerbitPustaka Wirausaha Muda, Bogor.

Wiryono. 2000. Penggunaan cacing tanah danseresah untuk mempercepat prosesrevegetasi lahan bekas tambang batu bara.Laporan Penelitian. Fakultas PertanianUniversitas Bengkulu, Bengkulu.

Wiryono dan Darmi. 2003. Preferensi jenis seresahdan kecepatan dekomposisi seresah olehcacing tanah Pontoscolex corethrurus.Jurnal Penelitian UNIB. 9(3): 138-141.