l1 histologi gigi-bds1 2014

Upload: salvador-butler

Post on 13-Oct-2015

207 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

HISTOLOGI GIGI

HISTOLOGI GIGIDr. Haris Budi Widodo

Substansi gigi: dua macam: 1. Keras: dentinum, enamelum, cementum2. Lunak: pulpa dentis

DentinumPerkembangan; mulai terbentuk pada usia embrio 1-6 bulan in utero. Odontoblastus atau dentinoblastus yang kolumner berderet-deret di bawah epithelium enamelum internum, membentuk lapisan protoplasma panjang, langsing; fibrillum dentalis (di klinik: serabut Tomes), yang mencapai junctio dentino enameli (tempat hubungan dentinum dan enamelum).

Daerah yang ditempati lanjutan ini tidak ditimbuni garam mineral, sehingga tampak jernih disebut pre-dentinum. Daerah ini makin meluas, disertai pengapuran pada dentinum, sehingga dentinum mangeras, meninggalkan bangunan-bangunan yang tetap lunak dan ditempati serabut Tomes, dinamakan tubulus dentinalis.

Perkembangan dentinum melalui 2 tahap:Pembentukan matrix organik: predentinum, yang mengandung glikogen, mukopolisakharid dan polisakharid asam. Sebelum pengapuran, odontoblastus kaya akan fosfatase alkalis, mukopoliskharid dan asam nukleat.Pengapuran; aliran darah membawa garam kalsium. Polisakharid mengalami depolimerasi dengan bantuan fosfatase alkalis molekul bargabung dengan kalsium, sehingga kalsium mengendap, sebagai hablur Ca-hidroksiapatit.

Jika sudah masak, dentinum tersusun:Secara kimiawi oleh: Senyawa Organik (30%): serabut kolagen serabut Tomes, substansi perekatSenyawa Anorganik (70%): Ca-hidroksiapatit. Morfologis: tersusun oleh sistem terdiri atas tubuli dentinales berbentuk S: terlebar dekat pulpa dentis; di perifer bercabang-cabang mengandung serabut Tomes; bercabang-cabang: tubiculus. Ujung kadang-kadang masuk ke dalam enamelum.Kepekaan untuk rangsang rabaan, suhu dan kimia, secara tidak merata dan individual. Diduga penjalaran rangsang melalui serabut Tomes, aliran limfa dalam gigi dan sistem saraf.Dalam klinik bagian dentinum yang melalui tubuli: selubung Neumann.

ENAMELUMPerkembangan: enamelum terbentuk sesudah pembentukan dentinum, mulai di puncak korona. Enameloblastus juga membentuk lanjutan protoplasma, fibrilli enameli (Tomes).Pengapuran mulai dekat dentinum, didahului oleh lenyapnya reticulum stellatum, mulai di puncak korona. Serabut Tomes berubah menjadi batang atau prisma enameli. Enameloblastus tetap giat sampai terjadi eruptio gigi.

Setelah eruptio gigi di permukaan bebas corona jaringan enamelum meninggalkan sisa serupa lapisan tanduk, yang sangat tahan asam, di klinik lapisan ini dinamakan selaput Nasmyth dan secara anatomis disebut cuticula enameli.Proses pengapuran tidak lengkap bahkan bahan organik relatif terdapat lebih banyak.Morfologi

Struktur dasar enamelum berupa prisma enameli yang berkembang mulai pada junctio dentino-enameli meluas ke permukaan bebas.Pola umum prisma enameli: di permukaan corona: radial.dari arah puncak corona ke junctio dentino-enamel arah radial makin berubah, karena prisma membuat sudut terhadap tubuli dentinalis. Gambaran garis-garis lengkung ini pertama kali diuraikan oleh Retzius sehingga dulu dinamakan garis Retzius. Garis melengkung disebabkan pertumbuhan aposisi.Pada irisan melintang prisma enameli berbentuk heksagonal, bulat oval, tergantung proses pengapuran yang mulai di tepi.Prisma enameli dibungkus membrana prismatis yang kurang mengapur. Pada beberapa gigi di dalam enamelum prisma berupa garis menggelombang; jika enamelum serupa ini dilihat dengan cahaya refleksi pada irisannya, maka garis-garis berselang-seling tumpak gelap dan cerah: garis Schreger. Enamelum meskipun mengapur, mengandung bahan organik: keratinum yang juga membentuk cuticula enameli.

Pada sediaan gosok dan teriris melintang, dapat dilihat:proyeksi tubuli dentinales: garis-garis tipis pada dentinumprojeksi fusus enameli: garis-garis lebih tebal dalam enamelum.lamina incrementalis: garis Retzius, kecoklat-coklatan, dalam enamelum.garis-garis Owens: terjadi karena pertumbuhan aposisi, di dentinum.Sifat kimiawi: - bahan terkeras dalam tubuli, terdiri atas:Senyawa anorganik: garam (98%); garam Ca hidroksiapatitSenyawa organik: keratinum

Longitudinal section of the lower part of a growing tooth, showing the extension of the layer of adamantoblasts beyond the crown to mark off the limit of formation of the dentin of the root. (Rse.) ad. Adamantoblasts, continuous below with ep.sch., the epithelial sheath of Hertwig. d. Dentin. en. Enamel. od. Odontoblasts. p. Pulp.CEMENTUMTerdiri atas 2 bagian pokok:Nonseluler: cementum nonselulare: merata di bagian dalam radix dentisSeluler: sementum cellulare: di 1/3 bagian puncak radix dentis.

Sementum dibentuk oleh sel-sel mirip dengan dentinoblastus, berasal dari mesenchymal: camentoblastus cementocytus.Pada sediaan gosok gigi cementum nonsellulare tampak sebagai substansia hyalina, tanpa struktur. Pada cementum cellulare cementoblastus tampak terjebak dalam matrix yang mengapur, di dalam lacuna, seperti pada tulang. Fungsi: terpenting mekanis; cementum merupakan terminal tempat berkas-berkas penggantung gigi berpangkalStruktur kimiawi menyerupai dentinum dan tulang:Senyawa anorganik: 70%Senyawa organik: 30%catatan; karena cementum mirip tulang, maka substansi ini juga ditembus oleh fibrae perforantes.PULPA DENTISAdalah jaringan ikat, sehingga juga mengandung unsur-unsur serabut, fibroblastus, histiocytus dan sel-sel pengembara. Pulpae terdapat dalam cavum pulpare dentis yang meluas di dalam:Corona dentis sebagai cavum coronale dentisRadix dentis sebagai canalis radicis dentis yang mempunyai lobang pada apex radicis dentis; sebagai foramen apicale dentisPembuluh darah (vena lebih banyak) dan limfa masuk ke dalam pulpa melalui foramen apicale dentis, berakhir pada dentinoblastus. Saraf bermyelin dan tanpa myelin ikut pambuluh ini. Kebanyakan saraf berakhir sebagai plexus subdentinoblasticus, mengantar rangsang nyeri dan rabaan. Apakah ada saraf dalam tubuli dentinales masih diragukan.Sel-sel pulpa dentis dinamakan pulpocytus (reticulocytus)Stratum subdentinoblasticus (di klinik = daerah Weil); bebas sel.

Periodontiumlstilah ini ditujukan untuk sekelompok berkas jaringan ikat, yang menggantungkan gigi dalam alveolus dentalis dan menunjang gingiva. Jaringan ini berasal dari saccus dentalis, jaringan ikat yang terletak antara bibit gigi dan dinding alveolus. Begitu radix dentis berkembang, jaringan ikat ini mulai melekat pada radix dentis dan alveolus dentis.Cara perlekatan dinamakan gomphosis: gigi masih mungkin bergoyang dalam kantong gigi apabila gigi dipakai untuk mengunyah.

Pariodontium mengandung pembuluh darah, lympha dan saraf. Rangsang rabaan, tekanan, dan panas dapat diterima. Kehadiran reseptor nyeri masih diragukan.

Vertical section of a tooth in situ. X 15. c is placed in the pulp cavity, opposite the neck of the tooth; the part above it is the crown, that below is the root. 1. Enamel with radial and concentric markings. 2. Dentin with tubules and incremental lines. 3. Cement or crusta petrosa, with bone corpuscles. 4. Dental periosteum. 5. Mandible. GingivaSebenarnya mukosa rongga mulut yang mengalami modifikasi dan menutupi permukaan alveolus dentalis. Gingiva terdiri dari 2 bagian:Epithelium stratificatum squamosumLamina propria: jaringan ikat padat; ciri khas: tela submucosa tidak ada. Permukaan bawah epitel sering kali melipat-lipat dalam seperti jari-jari. Dataran luar epithel sedikit menanduk. Fungsi pokok: proteksi jaringan lebih dalam terhadap luka dan infeksi