l aporan kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · gambar iii. 3 panen bawang merah organik di...

84
Laporan Kinerja DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2018

Upload: lytruc

Post on 16-Jul-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

Laporan

Kinerja

DINAS PERTANIAN PANGAN

KELAUTAN DAN PERIKANAN

2018

Page 2: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41
Page 3: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA

TAHUN 2018

DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Page 4: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41
Page 5: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

i

Kata Pengantar

Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

terlaksananya semua tugas-tugas Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Bantul, serta terselesaikannya penyusunan Laporan Kinerja Dinas

Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2018 sebagai

bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan selama tahun 2018.

Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29

Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja, dengan

semangat dan tekad yang kuat untuk menginformasikan capaian kinerja secara

transparan dan akuntabel atas kinerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2018.

Pemerintah Kabupaten Bantul telah menetapkan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 – 2021 sebagaimana

ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016 – 2021.

Menindaklanjuti RPJMD tersebut, maka disusunlah Rencana Strategis Dinas

Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul.

Secara keseluruhan penyelenggaran tugas pokok dan fungsi di Dinas

Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul telah banyak

membuahkan hasil, namun disadari masih terdapat beberapa indikator kinerja yang

belum tercapai. Dengan adanya laporan ini dapat digunakan sebagai sarana

evaluasi agar kinerja ke depan menjadi lebih lebih produktif, efektif dan efisien, baik

dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun

koordinasi pelaksanaannya.

Page 6: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

ii

Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

memberikan dukungan, bimbingan serta partisipasi dalam penyusunan Laporan

Kinerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun

2018.

Bantul, Februari 2019

Kepala,

Ir. Pulung Haryadi, M.Sc Pembina Utama Muda, IV/c

NIP. 19640819 199003 1010

Page 7: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

iii

Ikht isar Eksekuti f

Penyusunan Laporan Kinerja menjadi salah satu upaya yang dilakukan

pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik, dimana instansi

pemerintah, melaporkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik. Proses

penilaian yang terukur ini juga menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi

organisasi pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga

kinerjanya bisa terus ditingkatkan. Laporan Kinerja Dinas Pertanian Pangan

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul tahun 2017 ini merupakan amanat

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5

Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Penyusunan Laporan

Kinerja dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan

Kinerja, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan

akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Pertanian

Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul.

Pelaksanaan pembangunan Kabupaten Bantul tahun 2018 telah berpedoman

kepada RPJMD yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul

Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Tahun 2016–2021. Menindaklanjuti hal tersebut, Dinas Pertanian Pangan Kelautan

dan Perikanan telah menetapkan Rencana Strategis Dinas Pertanian Pangan

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul.

Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 Tentang

Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul.

Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati Bantul No. 115 Tahun

2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja

Dinas Pertanian Pangan Kelautan Dan Perikanan .

Page 8: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

iv

Tugas pokok Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan adalah

membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah dan tugas pembantuan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan

perikanan.

Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan memiliki fungsi yang cukup

luas dan strategis dalam menjalankan roda Pemerintahan, antara lain :

a. perumusan kebijakan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan

perikanan;

b. pelaksanaan kebijakan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan

perikanan;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pertanian, pangan, serta

kelautan dan perikanan;

d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai bidang tugas

dan fungsinya.

Laporan Kinerja ini disusun dengan melakukan analisa dan mengumpulkan

bukti untuk menjawab pertanyaan, sejauh mana sasaran pembangunan yang

ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas

Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul yang telah

mendapatkan bimbingan dan arahan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 9 (sembilan) IKU, disimpulkan

bahwa seluruh indikator berkriteria Sangat Tinggi, dengan rata-rata capaian

sebesar 117,17 %. Iku tersebut adalah :

1. Ketersediaan Energi

2. Ketersediaan Protein

3. Skor Pola Pangan Harapan

4. Produksi tanaman pangan

5. Produksi tanaman hortikultura

6. Produksi tanaman perkebunan

7. Produksi daging

8. Produksi perikanan

9. Nilai Tukar Petani (NTP)

Page 9: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

v

Sebagai bagian dari perbaikan kinerja Dinas Pertanian Pangan

Kelautan dan Perikanan yang menjadi tujuan dari penyusunan Laporan

Kinerja, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan untuk

perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan di tahun yang

akan datang. Dengan ini, upaya perbaikan kinerja dan pelayanan publik

untuk peningkatan kesejahteraan rakyat akan bisa dicapai.

Page 10: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

vi

Daftar Is i

Kata Pengantar ........................................................................................... i

Ikhtisar Eksekutif ......................................................................................... iii

Daftar Isi ..................................................................................................... vi

Daftar Tabel ................................................................................................ viii

Daftar Gambar ............................................................................................ x

Bab I Pendahuluan .................................................................................. 2

A. Latar Belakang ............................................................................... 2

B. Pembentukan OPD ........................................................................ 2

C. Susunan Organisasi ....................................................................... 3

D. Keragaman SDM ............................................................................ 9

E. Isu Strategis ................................................................................... 12

Bab II Perencanaan Kinerja ...................................................................... 13

A. Rencana Strategis .......................................................................... 13

1. Visi dan Misi ............................................................................. 13

2. Tujuan dan Sasaran ................................................................. 14

3. Kebijakan, Strategi dan Program .............................................. 15

B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2018 ............................................... 18

C. Program untuk Pencapaian Sasaran .............................................. 21

Bab III Akuntabilitas Kinerja ....................................................................... 22

A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018 ................................ 23

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ........................................... 23

1. Sasaran Meningkatnya Ketersediaan dan Keragaman Pangan

Secara Berkelanjutan ............................................................... 24

2. Sasaran Meningkatnya Intensifikasi dan Diversifikasi Usaha Tani 36

3. Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Sumberdaya

Peternakan............................................................................... 45

4. Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan ............................. 51

5. Sasaran Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Pertanian dan

Perikanan……………………………………………………………. 58

Page 11: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

vii

C. Akuntabilitas Anggaran................................................................... 60

D. Efisiensi Sumber Daya ................................................................... 62

E. Kinerja Lain-lain.............................................................................. 65

Bab IV Penutup .......................................................................................... 68

Page 12: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

viii

Daftar Tabel

Tabel I. 1 Data Pegawai Berdasar Jenis Kelamin .................................. 9

Tabel I. 2 Perkembangan Keadaan Pegawai Berdasarkan Usia.………. 9

Tabel II. 1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran ............................ 15

Tabel II. 2 Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan

Perikanan………………………………………………………….. 16

Tabel II. 3 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama ...................... 18

Tabel II. 4 Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2018 ................. 21

Tabel III. 1 Skala Nilai Peringkat Kinerja .................................................. 22

Tabel III. 2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018 ........................ 23

Tabel III. 3 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya

Ketersediaan dan Keragaman Pangan secara Berkelanjutan 24

Tabel III. 4 Perkembangan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) di Kabupaten

Bantul Tahun 2014-2018 ........................................................ 27

Tabel III. 5 Desa Mandiri Pangan Tahun 2013-2018………………………. 28

Tabel III. 6 Daftar Gapoktan Pelaksana Program LDPM………………….. 29

Tabel III. 7 Daftar Kelompok Lumbung Pangan Kabupaten Bantul ……... 31

Tabel III. 8 PPH Aktual Kabupaten Bantul Tahun 2018 ............................ 34

Tabel III. 9 Permasalahan dan Solusi dalam Pencapaian Sasaran

Meningkatnya Ketersediaan Dan Keberagaman Pangan

Berkelanjutan……………………………………………………… 35

Tabel III. 10 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Intensifikasi dan

Diversifikasi Usaha Tani…………………………………………. 36

Tabel III. 11 Produksi Benih Padi UPT BBP Tahun 2018 ……………………………… 38

Tabel III. 12 Daftar Kelompok Penangkar Benih Padi………………………. 38

Tabel III. 13 Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman

Pangan .................................................................................. 39

Tabel III. 14 Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Tanaman

Hortikultura ……………………………………………………….. 40

Tabel III. 15 Luas Panen Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan..42

Page 13: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

ix

Tabel III. 16 Permasalahan dan Solusi dalam Pencapaian Sasaran

Meningkatnya Intensifikasi dan Diversifikasi Usaha Tani……. 44

Tabel III. 17 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas

dan Kuantitas Sumberdaya Peternakan……………………….. 45

Tabel III. 18 Produksi Daging, Telur, dan Susu Tahun 2017-2018 ............. 50

Tabel III. 19 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Produksi

Perikanan …………………………………………………………. 51

Tabel III. 20 Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Ikan Tahun 2017-

2018………………………………………………………………… 53

Tabel III. 21 Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Ikan Tahun 2017-

2018………………………………………………………………… 56

Tabel III. 22 Produksi Benih Ikan dan Nilai Produksi benih UPTD BBI

………………………………………………………………………. 57

Tabel III. 23 Permasalahan dan Solusi dalam Pencapaian Sasaran

Meningkatnya Produksi Perikanan………………………………. 57

Tabel III. 24 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya

Kesejahteraan Masyarakat Pertanian dan Perikanan ............. 58

Tabel III. 25 Alokasi Anggaran Belanja Langsung untuk Pencapaian Sasaran

Strategis ................................................................................. 61

Tabel III. 26 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2018...……………. 62

Tabel III. 27 Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja Utama Tahun 2018……. 63

Tabel III. 28 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ...................................... 64

Tabel III. 29 Target dan Capaian Pendapatan Asli Daerah pada Dinas

Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2018

……………………………………………………………………… 65

Tabel III. 30 Nilai Rata-Rata Tiap Unsur Pelayanan pada Survey IKM Tahun

2018 ....................................................................................... 66

Tabel III. 31 Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM,Mutu

Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan .................................. 67

Page 14: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

x

Daftar Gambar

Gambar I. 1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Bantul ............................................. 5

Gambar I. 2 Perbandingan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin .......... 9

Gambar I. 3 Proporsi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........... 11

Gambar I. 4 Perkembangan Pegawai Berdasar Golongan .................... 12

Gambar III. 1 Peluncuran Beras Bantul dan Festival Pisang yang

dilaksanakan di Kebun Buah Mangunan……………………. 30

Gambar III. 2 Gerakan Panen Padi di Lanteng, Selopamioro, Imogiri

dalam rangka mendukung peningkatan produksi padi……….37

Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan,

Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

Gambar III. 4 Launching Promosi Produk Peternakan Guna Mendorong

Peningkatan Konsumsi Hasil Peternakan……………………...48

Gambar III. 5 Kegiatan Sarasehan Pelaku Utama Perikanan dan Penyerahan

Bantuan Alat Penangkapan Ikan bagi Nelayan Kabupaten

Bantul……………………………………………………………....55

Page 15: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41
Page 16: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

2

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang

Laporan Kinerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Bantul disusun sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan

dalam menjalankan proses pembangunan, baik untuk keberhasilan maupun

kegagalan pelaksanaannya. Laporan kinerja ini juga merupakan bentuk

akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi, memberikan informasi kinerja

yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dicapai dan sebagai

upaya perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerjanya.

Selain keberhasilan instansi dilihat dari anggaran pemerintah yang terserap

100% maka saat ini pengukuran kinerja (keberhasilan dan kegagalan) juga

berdasarkan pada pencapaian target kinerja yang tertera pada Dokumen

Penetapan Kinerja dan Rencana Strategis Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Bantul. Tahun 2017 merupakan tahun kedua dalam upaya

pencapaian tujuan dan sasaran Renstra 2016-2021. Pencapaian visi, misi,

tujuan, dan sasaran tersebut dijabarkan dalam 16 program 43 kegiatan pada

tahun 2017 ini. Pengukuran pencapaian target kinerja ini dilakukan dengan

membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap indikator dalam

pencapaian sasaran instansi.

Keberhasilan, permasalahan dan solusi menjadi sumber untuk perbaikan

perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang. Dengan

pendekatan ini, Laporan Kinerja sebagai proses evaluasi menjadi bagian yang

tidak terpisahkan dari perbaikan yang berkelanjutan di pemerintah untuk

meningkatkan kinerja pemerintahan melalui perbaikan pelayanan publik.

B. Pembentukan OPD

Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul

dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun

2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul.

Page 17: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

3

Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati Bantul No. 115

Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata

Kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan Dan Perikanan.

Tugas pokok Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan adalah

membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah dan tugas pembantuan bidang pertanian, pangan, serta

kelautan dan perikanan.

Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan memiliki fungsi yang

cukup luas dan strategis dalam menjalankan roda Pemerintahan, antara lain :

a. perumusan kebijakan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan

perikanan;

b. pelaksanaan kebijakan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan

perikanan;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pertanian, pangan, serta

kelautan dan perikanan;

d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai bidang tugas dan

fungsinya.

C. Susunan Organisasi

Struktur organisasi pada Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Bantul sesuai Peraturan Bupati Bantul No. 115 Tahun

2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja

Dinas Pertanian Pangan Kelautan Dan Perikanan adalah sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat, terdiri atas :

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

- Sub Bagian Program Keuangan dan Aset.

3. Bidang Ketahanan Pangan, terdiri atas :

- Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan;

- Seksi Distribusi dan Cadangan Pangan;

- Seksi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan.

Page 18: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

4

4. Bidang Prasarana Sarana dan Penyuluhan, terdiri atas :

- Seksi Lahan, Irigasi dan Pembiayaan;

- Seksi Pupuk, Pestisida dan Alsintan

- Seksi Penyuluhan

5. Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan terdiri atas :

- Seksi Perbenihan dan Perlindungan;

- Seksi Produksi;

- Seksi Pengolahan dan Pemasaran.

6. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, terdiri atas :

- Seksi Perbibitan dan Produksi;

- Seksi Kesehatan Hewan;

- Seksi Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran.

7. Bidang Kelautan dan Perikanan

- Seksi Pengembangan Usaha dan Kelembagaan Perikanan

- Seksi Pengendalian Perikanan dan Sarana Prasarana Perikanan

Tangkap

- Seksi Perikanan Budidaya

8. Unit Pelaksana Teknis Daerah

- UPTD Balai Pelaksana Penyuluhan

- UPTD Pusat Kesehatan Hewan

- UPTD Balai Benih Pertanian

- UPTD Rumah Pemotongan Hewan

- UPTD Balai Budidaya Ikan

9. Kelompok Jabatan Fungsional.

.

Bagan struktur organisasi Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Bantul dapat dilihat pada Gambar I.1

Page 19: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

5

Gambar I. 1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul

Rincian Tugas Pokok dan fungsi organisasi di Dinas Pertanian Pangan

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati Bantul

Nomor 115 Tahun 2016 tentang Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,

Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan Dan Perikanan

Kabupaten Bantul. Uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon di

bawah Kepala Dinas, sebagai berikut:

a) Sekretariat, mempunyai tugas:

- penyusunan rencana kerja Sekretariat;

- perumusan kebijakan teknis kesekretariatan;

- pemberian dukungan administrasi yang meliputi kepegawaian,

ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hukum,

organisasi dan tata laksana, hubungan masyarakat, kearsipan, dan

dokumentasi;

- pengelolaan barang milik daerah;

- pengkoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan

Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan;

Page 20: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

6

- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

dan fungsi Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan;

- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

dan fungsi Sekretariat; dan

- pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

b) Bidang Ketahanan Pangan, mempunyai tugas:

- penyusunan rencana kerja Bidang;

- perumusan kebijakan bidang ketersediaan pangan, kerawanan

pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman

konsumsi dan keamanan pangan;

- pelaksanaan kebijakan bidang ketersediaan pangan, kerawanan

pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman

konsumsi dan keamanan pangan;

- pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang ketersediaan

pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan,

penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;

- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang ketersediaan

pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan,

penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;

- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi

Bidang; dan

- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

c) Bidang Prasarana, Sarana, dan Penyuluhan, mempunyai tugas:

- penyusunan rencana kerja Bidang;

- perumusan kebijakan bidang prasarana, sarana dan penyuluhan;

- pelaksanaan kebijakan bidang prasarana, sarana dan penyuluhan;

- pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang prasarana, sarana

dan penyuluhan;

Page 21: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

7

- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang prasarana,

sarana dan penyuluhan;

- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi

Bidang; dan

- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

d) Bidang Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan, mempunyai tugas:

- penyusunan rencana kerja Bidang;

- perumusan kebijakan bidang perbenihan dan perlindungan, produksi,

serta pengolahan dan pemasaran tanaman pangan, holtikultura, dan

perkebunan;

- pelaksanaan kebijakan bidang perbenihan dan perlindungan, produksi,

serta pengolahan dan pemasaran tanaman pangan, holtikultura, dan

perkebunan;

- pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang perbenihan dan

perlindungan, produksi, serta pengolahan dan pemasaran tanaman

pangan, holtikultura, dan perkebunan;

- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang perbenihan

dan perlindungan, produksi, serta pengolahan dan pemasaran

tanaman pangan, holtikultura, dan perkebunan;

- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi

Bidang; dan

- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

e) Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, mempunyai tugas:

- penyusunan rencana kerja Bidang;

- perumusan kebijakan bidang perbibitan dan produksi, kesehatan

hewan, kesmavet, pengolahan dan pemasaran;

- pelaksanaan kebijakan bidang perbibitan dan produksi, kesehatan

hewan, kesmavet, pengolahan dan pemasaran;

Page 22: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

8

- pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang perbibitan dan

produksi, kesehatan hewan, kesmavet, pengolahan dan pemasaran;

- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang perbibitan

dan produksi, kesehatan hewan, kesmavet, pengolahan dan

pemasaran;

- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi

Bidang; dan

- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

f) Bidang Kelautan dan Perikanan, mempunyai tugas:

- penyusunan rencana kerja Bidang;

- perumusan kebijakan bidang pengembangan usaha dan kelembagaan

perikanan, pengendalian perikanan dan sarana prasarana perikanan

tangkap, serta perikanan budidaya;

- pelaksanaan kebijakan bidang pengembangan usaha dan

kelembagaan perikanan, pengendalian perikanan dan sarana

prasarana perikanan tangkap, serta perikanan budidaya;

- pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang pengembangan

usaha dan kelembagaan perikanan, pengendalian perikanan dan

sarana prasarana perikanan tangkap, serta perikanan budidaya;

- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang

pengembangan usaha dan kelembagaan perikanan, pengendalian

perikanan dan sarana prasarana perikanan tangkap, serta perikanan

budidaya;

- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi

Bidang; dan

- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Page 23: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

9

D. Keragaman SDM

Kualitas dan kuantitas SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan

suatu organisasi. Sumber daya manusia dalam penyelenggaraan urusan

Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dapat dilihat pada

Tabel I.1

Tabel I. 1 Data Pegawai Berdasar Jenis Kelamin

Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019

Proporsi pegawai berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar

I.2.

Gambar I. 2 Perbandingan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

Sebaran pegawai apabila dianalisis berdasarkan usia dapat dilihat pada

Tabel I.2.

Tabel I. 2 Perkembangan Keadaan Pegawai Berdasarkan Usia

No Usia Pegawai Jumlah

1 ≤ 25 tahun 0

2 26 tahun - 35 tahun 27

3 36 tahun - 45 tahun 56

4 46 tahun - 56 tahun 91

5 > 56 tahun 50

Total 224 Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-Laki 145

2 Perempuan 79

Total 224

Page 24: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

10

Kualitas SDM merupakan salah satu faktor kunci dalam suatu

organisasi. Ukuran dalam melihat kualitas SDM salah satunya dengan

menggunakan data pendidikan formal pegawai. Keadaan pegawai di lingkungan

Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul berdasar

pendidikan dapat dilihat pada Tabel I.3.

Tabel I. 3 Perkembangan Keadaan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Pendidikan Jumlah

1 Magister 29

2 Sarjana 107

3 Diploma 16

4 SLTA 67

5 SLTP 2

6 Sekolah Dasar 3

Total 224 Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019

Kualitas SDM yang diukur dengan indikator tingkat pendidikan formal di

Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul

menunjukkan hasil yang positif. Pegawai berpendidikan magister sebesar 12,95

% dan untuk pegawai berpendidikan sarjana sebesar 47,77%. Peningkatan

kualitas pegawai terus dilakukan dengan memberikan kesempatan dan

dorongan untuk melanjutkan pendidikan melalui mekanisme ijin belajar maupun

tugas belajar. Gambar I.3 dapat memberikan gambaran yang lebih mudah dalam

melihat kualitas SDM di Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Bantul dari sisi tingkat pendidikan.

Page 25: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

11

Gambar I. 3 Proporsi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Dilihat dari golongan, pada tahun 2018 pegawai di Dinas Pertanian

Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, sebagian besar merupakan

pegawai dengan golongan III, yaitu sebesar 64,73 %. Indikator karir pegawai

adalah golongan kepangkatan. Perkembangan komposisi pegawai berdasarkan

golongan dapat dilihat pada Tabel I.4.

Tabel I. 4 Keadaan Pegawai Berdasar Golongan

No Golongan Jumlah Pegawai

1 Golongan I 2

2 Golongan II 42

3 Golongan III 145

4 Golongan IV 35

Total 224 Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019

Gambar I.4 memperlihatkan keadaan pegawai berdasarkan golongan.

Page 26: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

12

Gambar I. 4 Perkembangan Pegawai Berdasar Golongan

E. Isu Strategis

Perencanaan tidak dapat dilepaskan dari isu strategis baik itu yang

bersifat lokal, regional, nasional, dan internasional. Suatu kondisi/kejadian yang

menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan

menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, apabila tidak

dimanfaatkan akan menghilangkan peluang di masa mendatang. Identifikasi isu

strategis di sektor pertanian dan perikanan akan memberikan panduan dalam

penyusunan perencanaan yang tanggap terhadap perubahan atau dinamika

lokal, regional, nasional, dan internasional. Hasil identifikasi isu strategis bidang

pertanian pangan kelautan dan perikanan dalam penyusunan dokumen

perencanaan ini meliputi:

1. Perubahan pola konsumsi dan keamanan pangan

2. Pengendalian laju alih fungsi lahan pertanian

3. Penanggulangan dampak perubahan iklim, serangan hama dan penyakit

4. Penanganan fluktuasi harga baik harga saprodi dan panen

5. Regenerasi pelaku usaha tani

6. Pengembangan sistem produksi pangan yang berkelanjutan

7. Optimalisasi pemadaran dan akses pelaku usaha terhadap modal

Page 27: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

13

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN BANTUL YANG SEHAT,

CERDAS, DAN SEJAHTERA, BERDASARKAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN,

KEMANUSIAAN, DAN KEBANGSAAN DALAM WADAH NEGARA KESATUAN

REPUBLIK INDONESIA (NKRI)”

Bab I I Perencanaan Kinerja

A. Rencana Strategis

1. Visi dan Misi

Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan

yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Visi

Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang dituangkan dalam RPJMD Kabupaten

Bantul Tahun 2016-2021 adalah:

Secara filosofis visi tersebut adalah cita-cita untuk mewujudkan

masyarakat Kabupaten Bantul yang:

1. Sehat yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kesehatan

jasmani, rohani dan sosial.

2. Cerdas yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kecerdasan

intelektual, emosional dan spiritual.

3. Sejahtera yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang produktif, mandiri,

memiliki tingkat penghidupan yang layak dan mampu berperan dalam

kehidupan sosial.

4. Kemanusiaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang peduli, saling

menghargai dan mengembangkan semangat gotong-royong.

5. Kebangsaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki rasa

patriotisme cinta tanah air dan tumpah darah untuk bersama-sama

mewujudkan pembangunan.

6. Keagamaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang beriman,

menjalankan ibadah dan mengembangkan toleransi beragama.

Page 28: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

14

Dengan memperhatikan seluruh aspek pembangunan yang dibutuhkan

oleh Kabupaten Bantul dan dengan memperhatikan langkah-langkah yang

harus ditempuh untuk mencapai visi pembangunan Kabupaten Bantul Tahun

2016-2021, maka dirumuskan misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yg baik, efektif, efisien dan

bebas dari KKN melalui percepatan reformasi birokrasi.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas,

terampil dan berkepribadian luhur.

3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan

pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan.

4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana-prasarana umum,

pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan memperhatikan kelestarian

lingkungan hidup dan pengelolaan risiko bencana.

5. Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang agamis,

nasionalis, aman, progresif dan harmonis serta berbudaya istimewa.

2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu

dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu

strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Rumusan tujuan

dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi

pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang

diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat

dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Sub bab ini menjelaskan keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan

sasaran Bupati Bantul seperti terlihat pada Tabel II.1.

Page 29: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

15

Tabel II. 1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Visi : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul Yang Sehat, Cerdas, Dan Sejahtera, Berdasarkan Nilai-Nilai Keagamaan, Kemanusiaan, Dan

Kebangsaan Dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Misi Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran/ IKU

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat cerdas, terampil dan berkepribadian luhur

Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian dan perikanan

Meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan

Ketersediaan Energi

Ketersediaan Protein

Skor Pola Pangan Harapan

Meningkatnya intensfikasi dan diversifikasi usaha tani

Produksi tanaman pangan

Produksi tanaman hortikultura

Produksi tanaman perkebunan

Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya peternakan

Produksi daging

Meningkatnya Produksi Perikanan

Produksi perikanan

Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan

Meningkatkan Kesejahteraan Pelaku Usaha Pertanian dan Perikanan

Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan

Nilai Tukar

Petani

3. Kebijakan, Strategi dan Program

Strategi dan arah kebijakan dalam mencapai tujuan dan sasaran

dalam rangka pencapaian visi dan misi yang diuraikan dalam tujuan dan

sasaran, penyusunan strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah

menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan. Strategi adalah langkah-

langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.

Sementara, kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil oleh

pemerintah daerah untuk mencapai tujuan. Dalam kerangka tersebut, Dinas

Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan merumuskan strategi dan arah

kebijakan perencanaan pembangunan daerah secara komprehensif untuk

Page 30: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

16

mencapai tujuan dan sasaran Renstra dengan efektif (berdaya guna) dan

efisien (berhasil guna), seperti pada Tabel II.2.

Tabel II.2 Strategi dan Kebijakan Perangkat Daerah Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul

MISI 2: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat cerdas, terampil dan berkepribadian luhur

Strategi Arah Kebijakan

Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan

- Peningkatan konsumsi pangan per kapita untuk memenuhi kecukupan energi minimal 2000 kkal/kapita/hari dan kecukupan protein sebesar 52 gram/kapita/hari dengan meningkatkan protein yang bersumber dari pangan hewani

- Penganekaragaman konsumsi non beras dengan peningkatan konsumsi pangan lokal sepertiumbi, pangan hewani, sayuran dan buah

- Peningkatankepedulian tentang keamanan pangan - Optimalisasi pemanfaatan pekarangan, lahan marjinal, dan

lahan pantai

Pemantauan Distribusi dan Pengembangan Cadangan Pangan

- Optimalisasi lembaga distribusi pangan untuk menjaga stabilitas hargadan penyediaan pangan

- Penyediaan data dan informasi hasil pemantauan, pengkajian, dan evaluasiuntuk bahan perumusan kebijakan distribusi, harga, dan cadangan pangan

Peningkatan Ketersediaan Pangan dan Penanganan Daerah Rawan Pangan

- Peningkatan akurasi perhitungan ketersediaan pangan - Penanganan desa rawan pangan dan pemberdayaan desa

madiri pangan

- Peningkatan ketersediaan pangan melalui optimalisasi pendampingan oleh penyuluh

MISI 3: Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan

Strategi Arah Kebijakan

Peningkatan sarana dan prasana pertanian

- Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan UPTD Balai Benih Pertanian (BBP)

- Pengembangan infrastruktur pertanian

Pengawasan dan pengendalian hama dan penyakit

- Peningkatan pengetahuan tentang sistem manajemen hama dan penyakit

- Pelaksanaan pemantauan, pencegahan, deteksi dini dan penanganan hama dan penyakit

Peningkatan produksi pertanian yang berkelanjutan

- Peningkatan kerjasama dengan perguruan tinggi dan lembaga penelitian

- Pelaksanaan kaji terap teknologi tepat guna - Peningkatan kompetisi inovasi

- Optimalisasi pengendalian alih fungsi lahan pertanian yang berkelanjutan

- Pengembangan Pertanian Organik

Peningkatan kualitas dan produktivitas pelaku usaha pertanian

- Penumbuhan pelaku usaha baru / optimalisasi regenerasi pelaku usaha

- Peningkatan kapasitas SDM pelaku usaha dan kelembagaan - Sosialisasi dan penerapan peraturan perundangan serta

implementasi LP2B

- Fasilitasi perijinan - Optimalisasi peran lembaga keuangan mikro - Penyediaan informasi pasar yang cepat dan akurat

Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga teknis pertanian dan perikanan

- Peningkatan kapasitas aparatur tenaga teknis melalui diklat, magang, pelatihan, dll.

- Pengajuan penambahan aparatur teknis lapangan

- Optimalisasi peran penyuluh pertanian dan perikanan dan UPTD Balai Pelaksana Penyuluhan

Page 31: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

17

Strategi Arah Kebijakan

Optimalisasi budidaya peternakan

- Optimalisasi dan Penataan kawasan budidaya peternakan - Pengembangan agribisnis - Optimalisasi UPTD - Puskeswan dan UPTD Rumah Potong Hewan

Penerapan sistem produksi pertanian dan perikanan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan

- Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan UPTD Balai Budidaya Ikan dan penyuluh perikanan

- Peningkatan sarana dan prasarana pertanian dan perikanan - Sosialisasi dan penerapan CPIB dan CBIB dalam sistem

perbenihan dan budidaya ikan

Dengan mengacu pada sejumlah kebijakan tersebut di atas maka

dijabarkan dalam berbagai program dan kegiatan. Program operasional yang

dimaksud merupakan proses penentuan atau penjabaran suatu kebijakan

dalam rangka pelaksanaan suatu rencana. Program Dinas Pertanian Pangan

Kelautan dan Perikanan sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

4. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan

5. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

6. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan

7. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak

8. Program peningkatan produksi hasil peternakan

9. Program peningkatan produksi perikanan

10. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan

11. Program peningkatan sarana dan prasarana pertanian

Dari visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di atas

kemudian dirumuskan IKU yang merupakan ukuran keberhasilan Bupati

dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar Hasil (outcome) berbagai

program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi.

Tujuan penetapan IKU adalah memperoleh ukuran keberhasilan dari

pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan

untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Sasaran

strategis dan IKU disajikan pada Tabel II.3.

Page 32: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

18

Tabel II. 3 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

1 Meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan

Ketersediaan Energi

Ketersediaan Protein

Skor Pola Pangan Harapan

2 Meningkatnya intensifikasi dan diversifikasi usaha tani

Produksi tanaman pangan

Produksi tanaman hortikultura

Produksi tanaman perkebunan

3 Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya peternakan

Produksi daging

4 Meningkatnya produksi perikanan Produksi perikanan

5 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan

Nilai Tukar Petani (NTP)

Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019

B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2018

Dokumen perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan

penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi

yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan. Indikator Kinerja

Utama (IKU) dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2018 yang disusun

sesuai dengan Rencana Strategis Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan

Perikanan Tahun 2016 – 2021.

Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan melakukan cascade

down Perjanjian Kinerja kepada eselon III dan IV. Adapun target dan realisasi

indikator kinerja program (cascading eselon III) serta target dan realisasi indikator

kinerja kegiatan (cascading eselon IV) dapat dilihat pada

https://esakip.bantulkab.go.id.

Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama beserta

target kinerja dan anggaran. Penyusunan PK 2018 dilakukan dengan

mengacu kepada RPJMD, Renstra, Renja 2018, IKU dan APBD. Dinas

Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul telah menetapkan

PK Tahun 2018 sebagai berikut :

Page 33: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

19

Page 34: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

20

Page 35: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

21

C. Program untuk Pencapaian Sasaran

Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan yang

telah ditetapkan dalam Renstra, maka upaya pencapaiannya kemudian

dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program-program prioritas

Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan. Adapun program-program

yang mendukung masing-masing sasaran tahun 2018 tercantum pada Tabel II.4.

Tabel II. 4. Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2018

No Sasaran Strategis Program Pendukung

1 Meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan

Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan

2 Meningkatnya intensifikasi dan diversifikasi usaha tani

Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

Program Sarana dan Prasarana Pertanian

3 Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya peternakan

Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak

Program peningkatan produksi hasil peternakan

Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan

4 Meningkatnya produksi perikanan Program peningkatan produksi perikanan

5 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan

Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan

Sumber : Dinas Pertnian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019

Page 36: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

22

Bab I I I Akuntabi l i tas Kiner ja

Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari

pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang

sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja

adalah orientasi untuk mendorong perubahan, di mana program/kegiatan dan

sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan

perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak.

Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah

satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah

instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan

layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena

itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian

penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik

telah dicapai. Pijakan yang dipergunakan adalah sistem akuntabilitas kinerja ini

adalah berpedoman kepada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Reviu atas Laporan Kinerja. Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang

kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah. Tabel III.

1 berikut menggambarkan skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yang juga digunakan dalam

penyusunan Laporan Kinerja ini.

Tabel III. 1 Skala Nilai Peringkat Kinerja

No Interval Nilai Realisasi

Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja

Kode

1 ≥ 90,1 Sangat Tinggi

2 75,1 ≤ 90 Tinggi

3 65,1 ≤ 75 Sedang

4 50,1 ≤ 65 Rendah

5 ≤ 50 Sangat Rendah Sumber : Permendagri 54 Tahun 2010

Page 37: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

23

A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018

Secara umum Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Bantul telah melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan

dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas

Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2016-

2021. Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan

akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan

realisasi kinerja.

Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian Pangan Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel III.2.

Tabel III. 2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018

No Indikator Kinerja Utama

2018

Target Realisasi %

Realisasi

1 Ketersediaan Energi 3.085 3.121 101,16

2 Ketersediaan Protein 72,4 87,23 120,48

3 Skor Pola Pangan Harapan 93,40 91,7 98,18

4 Produksi tanaman pangan 231.560,21 216.152 93,34

5 Produksi tanaman hortikultura 6.553,93 15.635,30 238,50

6 Produksi tanaman perkebunan 14.524,09 14.525,581 100,01

7 Produksi daging 14.298,356 14.855,725 103,89

8 Produksi perikanan 13.398,44 13.059,44 97,46

9 Nilai Tukar Petani (NTP) 101,6 103,16 101,53

Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 9 (sembilan) indikator

kinerja utama Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Bantul Tahun 2017, disimpulkan bahwa seluruh indikator sasaran berkriteria

Sangat Tinggi, dengan rata-rata capaian sebesar 117,17%.

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Analisis dan evaluasi capaian kinerja diperoleh dari hasil pengukuran

kinerja kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran. Beberapa sasaran

dapat dilaksanakan melalui beberapa kegiatan yang saling terkait untuk

mencapai sasaran tersebut. Hasil analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun

Page 38: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

24

2017 Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1. Sasaran Meningkatnya Ketersediaan dan Keragaman Pangan Secara Berkelanjutan

Ketersediaan pangan merupakan aspek penting dalam mewujudkan

ketahanan pangan. Penyediaan pangan diperlukan untuk memenuhi

kebutuhan pangan bagi masyarakat, rumah tangga, dan perseorangan secara

berkelanjutan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan

meningkatkan kuantitas serta kualitas konsumsi pangan, diperlukan target

pencapaian angka ketersediaan pangan per kapita per tahun sesuai dengan

angka kecukupan gizinya. Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) X

tahun 2014 merekomendasikan kriteria ketersediaan pangan ditetapkan

minimal 2.400 kkal/kapita/hari untuk energi dan minimal 63gram/kapita/hari

untuk protein.

Kabupaten Bantul melalui Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan

Perikanan telah menetapkan indikator ketersediaan energi dan protein dalam

perencanaan pembangunan yang dituangkan pada Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Kabupen Bantul Tahun 2016-2021 yang

diturunkan ke dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian Pangan Kelautan

dan Perikanan 2016-2021. Indikator ini merupakan indikator pada sasaran

meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan.

Rencana dan realisasi capaian indikator sasaran meningkatnya

ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan seperti terlihat

pada Tabel III.3.

Tabel III. 3 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran

Meningkatnya Ketersediaan dan Keragaman Pangan secara Berkelanjutan

No Indikator Kinerja

Utama

Capaian

2017

2018 Target Akhir

Renstra (2021)

Capaian s/d 2018 terhadap 2021 (%)

Target Realisasi % Realisasi

1. Ketersediaan Energi

2.993 3.085 3.121 101,16 3.100 100,68

2. Ketersediaan Protein

78,36 72,4 87,23 120,48 73 119,49

3. Skor Pola Pangan Harapan

90,8 93,40 91,7 98,18 93,50 98,07

Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019

Page 39: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

25

Tingkat ketersediaan energi Kabupaten Bantul pada tahun 2018

sebesar 3.121 kilo kalori per kapita per hari dari target tahun 2018 sebesar

3.085 kilo kalori per kapita per hari atau pencapaian sebesar 101,16%

Sementara itu, ketersediaan protein pada tahun 2018 sebesar 87,23 gram per

kapita per hari dari target tahun 2018 sebesar 72,4 gram per kapita per hari

atau pencapaian sebesar 120,48%. Skor pola pangan harapan pada tahun

2018 sebesar 90,8 dari target sebesar 93,4 atau mencapai 98,18%. Perlu

peningkatan konsumsi sayur, buah, umbi-umbian, minyak, dan lemak agar

skor PPH meningkat. Skor PPH semakin mendekati angka 100 menunjukkan

bahwa pola konsumsi pangan masyarakat semakin beragam.

Tabel III.3 menunjukkan bahwa ketiga indikator (ketersediaan energi,

ketersediaan protein dan Skor PPH) memiliki kinerja Sangat Tinggi, dimana

realisasi pada tahun 2018 menunjukkan peningkatan dibandingkan realisasi

ketiga indikator pada tahun 2017

Evaluasi dan capaian masing-masing indikator pada sasaran

meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan

diuraian lebih lanjut sebagai berikut :

a) Ketersediaan Energi

Realisasi pencapaian Indikator Ketersediaan Energi pada tahun

2018 sebesar 3.121 kilo kalori per kapita per hari telah mencapai target

yang ditetapkan. Realisasi pencapaian indikator kinerja ini menunjukkan

bahwa capaian kinerjanya Sangat Tinggi. Pencapaian ini juga sudah

melebihi standar yang ditetapkan yaitu 2.400 kilo kalori per kapita per

hari. Sedangkan bila dilihat dalam kaitannya dengan target akhir kinerja

periode Renstra, pencapaian ini telah mencapai 100,68 % dari rencana

akhir Renstra tahun 2021.

Walaupun ketersediaan energi sudah di atas dari standar

Nasional, namun ketersediaan per kapita per hari untuk beberapa jenis

bahan makanan seperti susu, ikan, buah-buahan masih perlu

ditingkatkan. Sementara ini untuk jenis bahan makanan susu hanya susu

sapi, padahal susu kambing juga ada dan perlu dihitung. Untuk jenis

bahan makanan buah-buahan, telur, dan ikan dapat ditingkatkan melalui

Page 40: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

26

optimalisasi peningkatan pekarangan sesuai dengan Peraturan Bupati

Nomor 9 Tahun 2015 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi

Pangan dan Instruksi Bupati Bantul Nomor 3 Tahun 2012 tentang

Optimalisasi pemanfaatan Pekarangan.

b) Ketersediaan Protein

Realisasi pencapaian Indikator Ketersediaan Protein pada tahun

2018 sebesar 87,23 gram per kapita per hari telah melebihi target

(120,48%) dari target 72,4 gram per kapita per hari. Realisasi pencapaian

indikator kinerja ini menunjukkan bahwa capaian kinerjanya Sangat

Tinggi. Sedangkan bila dilihat dalam kaitannya dengan target akhir

kinerja periode Renstra, pencapaian ini telah mencapai 119,49% dari

target akhir Renstra sebesar 73 gram per kapita per hari.

c) Skor Pola Pangan Harapan

Tingkat ketersediaan pangan selain dilihat dari kecukupan gizinya,

baik energi dan protein, juga dinilai dari sisi keberagaman ketersediaan

gizi berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH). PPH tingkat ketersediaan

dihitung berdasarkan ketersediaan energi Neraca Bahan Makanan (NBM).

Keberagaman ketersediaan pangan akan mendukung pencapaian

keberagaman konsumsi pangan sehingga dapat dicapai sasaran

konsumsi pangan yang diharapkan.

Realisasi pencapaian indikator Pengukuran terhadap capaian

kinerja untuk indikator kinerja ini menunjukkan bahwa capaian

kinerjanya Sangat Tinggi meski hanya mencapai 98,18% dari target yang

dirumuskan. Pencapaian ini juga mencapai 98,87% dari rencana

target kinerja RPJMD pada tahun 2021 yaitu skor PPH sebesar 93,5.

Perkembangan Skor PPH Kabupaten Bantul Tahun 2013-2018 dapat

dilihat pada Tabel III.4.

Page 41: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

27

Tabel III. 4 Perkembangan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) di Kabupaten Bantul Tahun 2014-2018

No. Kelompok Pangan Skor Pola Pangan Harapan

2014 2015 2016 2017 2018

1 Padi-padian 25,0 25,0 25,0 21,7 25

2 Umbi-umbian 1,5 1,6 1,5 1,7 1,4

3 Pangan hewani 24,0 24,0 24,0 24,0 24,0

4 Minyak dan lemak 1,2 1,2 2,8 3,1 1,5

5 Buah/biji berlemak 1,0 1,0 0,7 0,9 0,6

6 Kacang-kacangan 10,0 10,2 10,0 10,0 10,0

7 Gula 1,1 1,1 1,1 1,4 0,4

8 Sayur dan buah 29,0 29,0 27,5 28,1 28,8

9 Lain-lain - - - - 0,0

Total 92,1 92,8 93,10 90,8 91,7 Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019

Hasil skor PPH tahun 2018 sebesar 91,7 meningkat sebesar

0,98% dibandingkan tahun 2017 sebesar 90,8. Peningkatan ini

disebabkan karena meningkatnya konsumsi kelompok bahan pangan

padi-padian, sayur dan buah. Walaupun begitu, konsumsi umbi - umbian,

minyak, lemak dan gula mengalami penurunan sehingga menggambarkan

kurangnya penerapan pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi,

Seimbang dan Aman (B2SA) di masyarakat.

Pola Pangan Harapan (PPH) DIY pada tahun 2018 sebesar 89

(angka sementara), sedangkan di tingkat Nasional sebesar 90,1.

Capaian PPH di Kabupaten Bantul termasuk sangat baik dibanding

capaian PPH di tingkat Provinsi maupun Nasional atau 2,94% diatas

capaian PPH Provinsi DIY dan 1,74% diatas capaian PPH Nasional.

Untuk mewujudkan pencapaian indikator kinerja pada sasaran

meningkatnya ketersediaan dan keberagaman pangan secara berkelanjutan

ini, dicapai melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan 3

Kegiatan yaitu :

a) Peningkatan Ketersediaan Pangan dan Penanganan Daerah Rawan

Pangan

Dalam rangka meningkatkan ketersediaan pangan di daerah

rawan pangan, dilakukan intervensi dengan kegiatan desa mandiri pangan

untuk meningkatkan usaha produktif yang dikelola kelompok afinitas dan

Page 42: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

28

masyarakat. Output kegiatan ini adalah terbinanya desa mandiri pangan

sebanyak 21 desa. Jumlah dana untuk kegiatan ini adalah sebesar

Rp.361.400.000,-. Lokasi desa mandiri pangan pada tahun 2018 sebanyak

21 desa. Adapun lokasi desa mandiri pangan dapat dilihat pada Tabel III.5

Tabel III.5 Desa Mandiri Pangan Tahun 2013-2018

No.

Nama Desa

2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 Munthuk Munthuk Munthuk Munthuk Munthuk Munthuk

2 Dlingo Dlingo Dlingo Dlingo Dlingo Dlingo

3 Mangunan Mangunan Mangunan Mangunan Mangunan Mangunan

4 Temuwuh Temuwuh Temuwuh Temuwuh Temuwuh Temuwuh

5 Jatimulyo Jatimulyo Jatimulyo Jatimulyo Jatimulyo Jatimulyo

6 Wukirsari Wukirsari Wukirsari Wukirsari Wukirsari Wukirsari

7 Girirejo Girirejo Girirejo Girirejo Girirejo Girirejo

8 Karangtengah Karangtengah Karangtengah Karangtengah Karangtengah Karangtengah

9 Sriharjo Sriharjo Sriharjo Sriharjo Sriharjo Sriharjo

10 Srihardono Srihardono Srihardono Srihardono Srihardono Srihardono

11 Bawuran Bawuran Bawuran Bawuran Bawuran Bawuran

12 Segoroyoso Segoroyoso Segoroyoso Segoroyoso Segoroyoso Segoroyoso

13 Wonolelo Wonolelo Wonolelo Wonolelo Wonolelo Wonolelo

14 Tamantirto Tamantirto Tamantirto Tamantirto Tamantirto Tamantirto

15 Bangunjiwo Bangunjiwo Bangunjiwo Bangunjiwo Bangunjiwo Bangunjiwo

16 Triwidadi Triwidadi Triwidadi Triwidadi Triwidadi Triwidadi

17 Argodadi Argodadi Argodadi Argodadi Argodadi Argodadi

18 Seloharjo Seloharjo Seloharjo Seloharjo Seloharjo Seloharjo

19 Jagalan Jagalan Jagalan Jagalan Jagalan Jagalan

20 Selopmioro Selopmioro Selopamioro Selopamioro Selopamioro Selopamioro

21 Argorejo Argorejo Argorejo Argorejo Argorejo Sumber: DPPKP, 2019

b) Pemantauan Distribusi dan Pengembangan Cadangan Pangan

Keluaran (output) dari Kegiatan Pemantauan Distribusi dan

Pengembangan Cadangan masyarakat adalah sebagai berikut :

- Terlaksananya pemantauan harga dan pasokan pangan di 17

kecamatan selama 12 bulan

- Terlaksananya workshop stabilisasi harga dan pasokan pangan

- Terlaksananya pembinaan/ pertemuan tingkat lapangan di 17 gapoktan

pelaksana Lembaga Distribusi Pangan masyarakat (LDPM)

- Terlaksananya Pelatihan LDPM (Lembaga Distribusi Pangan

Masyarakat)

- Terlaksananya pembinaan/ pertemuan lapangan di 4 gapoktan

pelaksana PUPM (Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat)

Page 43: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

29

- Terlaksananya pembinaan/ pertemuan tingkat lapangan di 20

kelompok lumbung pangan masyarakat.

- Terlaksananya pelatihan Teknis Lumbung Pangan

- Terlaksananya Analisis Cadangan Pangan Rumah Tangga 6

Kecamatan.

- Terlaksananya workshop analisis cadangan pangan rumah tangga

Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) telah

dikembangkan di Kabupaten Bantul sejak tahun 2009 dengan sumber

dana dari APBN ataupun APBD DIY serta dana pendampingan APBD

Kabupaten Bantul. Kegiatan LDPM bertujuan untuk stabilisasi harga

pangan pokok (gabah/ beras) di tingkat produsen/ petani. Sampai dengan

tahun 2018 di Kabupaten Bantul ada 17 Gapoktan pelaksana program

penguatan LDPM, sebagaimana tercantum pada Tabel III.6

Tabel III.6

Daftar Gapoktan Pelaksana Program LDPM

No. Gapoktan Alamat (Desa, Kecamatan) Ketua

Gapoktan LDPM dari dana APBD DIY (tahun 2015)

1 Gap. Tamanan Makmur Desa Tamanan, Kec. Banguntapan Suharno

2 Gap.Tani Makmur Desa Timbulharjo, Kec. Sewon H.M. Jaelani

3 Gap. Tani Mulyo Desa Sriharjo, Kec. Imogiri Waridjo

Gapoktan LDPM dari dana APBN

TAHAP PASCA KEMANDIRIAN (ditumbuhkan tahun 2015)

1 Gap. Patalan Desa Patalan, Kec. Jetis Slamet HP

2 Gap. Argomulyo Desa Argomulyo, Kec. Sedayu Gito Paryatno

TAHAP PASCA KEMANDIRIAN (ditumbuhkan tahun 2013)

1 Gap. Sumber Rejeki Desa Canden, Kec. Jetis Sumijan

TAHAP PASCA KEMANDIRIAN (ditumbuhkan Tahun 2012)

1 Gap. Tri Manunggal Desa Karangtalun, Kec. Imogiri Ponidi

2 Gap. Tani Mulyo Desa Bangunharjo, Kec. Sewon Bejo Hadi Raharjo

3 Gap. Rukun Desa Srimulyo, Kec. Piyungan Hasroyo

TAHAP PASCA KEMANDIRIAN (ditumbuhkan Tahun 2011)

1 Gap. Sumberagung Desa Sumberagung, Kec. Jetis Sujono

2 Gap. Tri Manunggal Sedyo

Desa Triharjo, Kec. Pandak Suwahyo

TAHAP PASCA KEMANDIRIAN (ditumbuhkan Tahun 2009)

1 Gap. Mayar Desa Donotirto, Kec. Kretek Maryanta,

2 Gap. Intan Berseri Desa Sidomulyo, Kec. Bambanglipuro

Suwarji, SPd

3 Gap.Sumber Harapan Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro

Buang Haryanto

4 Gap. Mitra Usaha tani Desa Wijirejo, Kec. Pandak Sumarjana

5 Gap. Tri manunggal Desa Bantul. Kec. Bantul Rohadi

6 Gap. Gemah Ripah Desa Pendowoharjo, Kec. Sewon Mardiyo Sumber: Diperpautkan, 2019

Page 44: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

30

Sejak tahun 2016, program stabilisasi harga pangan pokok

diubah dengan kegiatan PUPM (Pengembangan Usaha Pangan Pokok)/

TTI (Toko Tani Indonesia). Kegiatan ini hampir sama dengan kegiatan

LDPM, dimana tujuannya adalah untuk stabilisasi harga dan pasokan

pangan pokok baik di tingkat produsen maupun di tingkat konsumen.

Dalam kegiatan ini Gapoktan bekerjasama dengan Toko Tani Indonesia

(TTI) dalam menyalurkan pangan pokok (berasnya) kepada konsumen.

Harga beras yang disalurkan oleh TTI, harganya telah ditentukan oleh

pemerintah. Sejak tahun 2016 sampai dengan 2018, sudah ada 4

gapoktan yang telah menerima bantuan dana PUPM dari APBN.

Gapoktan pengelola PUPM tersebut selain mendapatkan bantuan dari

pemerintah pusat, juga difasilitasi oleh pemerintah kabupaten dengan

dana pembinaan/ pendampingan.

Gambar III. 1. Peluncuran Beras Bantul dan Festival Pisang yang dilaksanakan di Kebun Buah Mangunan

Cadangan pangan nasional merupakan persediaan pangan di

seluruh wilayah untuk konsumsi manusia, bahan baku xindustri, dan

untuk menghadapi keadaan darurat. Cadangan pangan nasional terdiri

dari : Cadangan pangan pemerintah dan cadangan pangan masyarakat.

Cadangan pangan pemerintah terdiri dari cadangan pangan

Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Propinsi, Pemerintah Kabupaten

dan Pemerintah Desa.

Page 45: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

31

Cadangan pangan pemerintah Kabupaten Bantul, dikelola oleh

Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul

bekerjasama dengan Koperasi Beras Sehat Makmur, Wijirejo, Pandak.

Jumlah cadangan pangan pemerintah Kabupaten Bantul sampai dengan

Desember tahun 2018 adalah 5,036 ton beras.

Cadangan pangan masyarakat merupakan cadangan pangan

yang dikelola masyarakat dan rumah tangga termasuk di dalamnya

petani, kelompok, pedagang/distributor. Secara umum cadangan

pangan masyarakat dibedakan menjadi a). cadangan pangan yang ada

di rumah tangga, b) cadangan pangan yang ada di pedagang/distributor,

dan c) cadangan pangan yang ada di kelompok lumbung /komunitas.

Lumbung pangan yang dikembangkan terdiri dari lumbung

pangan swadaya maupun lumbung pangan yang sudah pernah

mendapatkan fasilitasi bantuan dari pemerintah. Pada tahun 2018 ini

pemerintah Kabupaten Bantul mengembangkan/ menumbuhkan 4

lumbung swadaya dengan memberikan pelatihan teknis lumbung.

Adapun keempat kelompok lumbung swadaya tersebut adalah sebagai

berikut :

a. KWT Lestari Makmur, Depok Gilangharjo, Pandak

b. Kel. Ngudi Rejeki, Klatak, Gadingsari, Sanden

c. KWT Rukun, Japuhan, Sidomulyo, Bambanglipuro

d. KWT Mekarjaya, Kembaran, Tamantirto, Kasihan

Selain mengembangkan lumbung swadaya, pada tahun 2018 ini

pemerintah Kabupaten juga memberikan pembinaan/ pendampingan

pada kelompok-kelompok lumbung yang pernah mendapatkan bantuan

dana dari pemerintah baik dari APBN maupun dari APBD DIY. Adapun

kelompok - kelompok lumbung tersebut diantaranya adalah :

Tabel III.7 Daftar Kelompok Lumbung Pangan Kabupaten Bantul

No. Kelompok Lumbung

Alamat (Desa, Kecamatan) Ketua

1 Lestari Boga Muntuk, Dlingo Sarjiman

2 Botokan Botokan, Argosari, Sedayu Subandi

3 Makaryo Jatimulyo, Sedayu Sukardi

4 KWT Sekarmulyo Nawungan I, Selopamioro, Imogiri Srikandi

5 KWT Lestari Maju Siluk II, Selopamioro, Imogiri Ngatiyah

6 Makmur Agung Kebonagung, Imogiri Tris Haryanto/ Suradi

7 Bawuran Bawuran, Pleret Krisdiyanto/ Parini

Page 46: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

32

No. Kelompok Lumbung

Alamat (Desa, Kecamatan) Ketua

8 Trimulyo Trimulyo, Jetis Tihar

9 Harapan Makmur Serut, Palbapang, Bantul Wartono

10 KWT Sampar Jaya Samparan, Caturharjo, Pandak Wardini

11 Ngudi Rahayu Tangkilan, Sumbermulyo, Bambanglipuro

Sudarmono

12 KWT Melati Benyo, Sendangsari, Pajangan Supriyah

13 Wiyatasari Tapen, Argosari, Sedayu Ritawatii, SPd

14 KWT Sukasari Lemahdadi, Bangunjiwo, Kasihan Sudarsih

15 KWT Kencana Bandut Lor, Argorejo, Sedayu Kasiyah

16 KWT Sekar Arum Gunugcilik, Muntuk, Dlingo Sukamti

17 Sedyo Maju Dronco, Girirejo, Imogiri Mujimin

18 Ngudi Mulyo Sono, Parangtritis, Kretek Narso

19 KWT Langensari Piring, Murtigading, Sanden Inti Rahayu

20 Sido Makmur III Derman, Sumbermulyo, Bambanglipuro

Pardiman

Sumber: Diperpautkan Bantul 2019

Pemerintah Kabupaten Bantul pada tahun 2018 ini juga melakukan

analisis terhadap cadangan pangan rumah tangga yang ada di Kabupaten

Bantul. Hal ini bertujuan untuk mengetahui situasi ketahanan pangan,

terutama di tingkat rumah tangga, maupun tingkat kabupaten/ wilayah.

Selama ini informasi yang relatif bisa diperoleh dengan mudah baru

hanya data cadangan pangan pemerintah karena penyelenggaranya

adalah pemerintah, sedangkan data cadangan pangan yang ada di

masyarakat lebih sulit diperoleh dan tidak tersedia secara rutin. Di sisi lain

data cadangan / stok pangan ini sangat dibutuhkan dalam penentuan

kebijakan sector pertanian karena menyangkut ketersediaan pangan di

suatu wilayah. Oleh karena itulah di tahun 2018 ini dilakukan analisis

cadangan pangan rumah tangga. Analisis dilakukan di 6 (enam)

kecamatan yaitu Kec. Bambanglipuro, Kec. Bantul, Kec. Kasihan,

Kec.Imogiri, Kec. Srandakan dan Kec. Pleret.

Secara umum hasil analisis cadangan Pangan untuk 6 kecamatan

(Bambanglipuro, Bantul, Imogiri, Srandakan, Kasihan dan Pleret ) adalah

sebagai berikut : Jumlah stok cadangan pangan rumah tangga masing-

masing di Kec. Bantul 17,29%, Bambanglipuro, 12,20%, Srandakan

9,34%, Kasihan 6,32%, Pleret 5,44% dan Imogiri 5.08%. Sedangkan

jumlah rata - rata cadangan pangan rumah tangga di 6 kecamatan

tersebut adalah 9,28%.

Page 47: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

33

c) Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan.

Output dari kegiatan ini adalah (a) pelaksanaan Sekolah Lapangan

(SL) di Kelompok Wanita Tani (KWT); (b) pendampingan dan

pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT); (c) Uji sampel bahan

pangan segar, sosialisasi dan workshop keamanan pangan; serta (d)

penyusunan Pola Pangan harapan (PPH).

Sekolah lapang (SL) dilaksanakan untuk mendukung pelaksanaan

kegiatan agar berhasil untuk budidaya tanaman buah-buahan, sayuran,

budidaya ternak (ayam), Budidaya ikan (lele). SL dilaksanakan dengan

materi yang mendukung pemanfaatan pekarangan antara lain pembuatan

media tanam; pengetahuan pembuatan pupuk organik; penanaman

sayuran, buah-buahan, tanaman toga dalam polibag; Budidaya ayam

buras; Budidaya tanaman buah-buahan, budidaya tanaman sayuran di

pekarangan; Budidaya ikan lele; Pelatihan Olahan hasil pertanian; serta

Pengetahuan Pola Pangan B2SA (Beragam Bergizi Seimbang dan Aman).

Untuk mendukung pengembangan pangan lokal dilakukan

pembinaan dan pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami tanaman

pangan lokal dalam bentuk Pelatihan olahan Pangan Lokal serta

pelaksanaan Lomba Olahan Pangan Lokal yang diikuti oleh Kelompok

Wanita Tani (KWT) dengan bahan baku non beras non terigu. Peserta

Pelatihan terdiri dari perwakilan KWT penerima kegiatan KRPL sebanyak

5 KWT dan penerima kegiatan SDMKWT sebanyak 10 KWT, 2 Kelompok

penerima kegiaan Program Lumbung Mataram, dan 3 Kelompok Penerima

Program KRPL APBD I tahun 2018. Setelah selesai pelatihan diharapakan

dapat dikembangkan di lingkungan dan keanggota kelompok yang lain dan

diharapkan dapat meningkatkan kreativitas mutu pangan lokal untuk lebih

banyak dikonsumsi dan mengurangi konsumsi beras dan terigu. Lomba

olahan pangan lokal tingkat Kabupaten Bantul yang diikuti oleh seluruh

peserta pelatihan sebanyak 20 peserta lomba.

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat akan

pentingnya konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman

(B2SA), mendorong dan meningkatkan kreativitas masyarakat dalam

mengembangkan dan menciptakan menu B2SA berbasis sumber daya

lokal perlu dilakukan kegiatan yang mendukung kreativitas

Page 48: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

34

penganekaragaman konsumsi pangan guna mengurangi konsumsi beras

dan terigu, yaitu dengan melaksanakan Lomba Cipta Menu, Gerakan

makan B2SA, dan Sosialisasi Pola Konsumsi B2SA.

Lomba Cipta Menu dilaksanakan dengan tujuan untuk menciptakan

menu beragam, bergizi, seimbang dan aman. Pada tingkat kabupaten,

lomba diikuti sebanyak 16 peserta dari perwakilan Kecamatan-Kecamatan

se-Kabupaten Bantul. Gerakan makan B2SA di dua tempat yaitu KWT

Bersemi, Dukuh, Imogiri, Imogiri dan KWT Mekar Sari, Santan, Guwosari,

Pajangan. Sosialisasi Pola Konsumsi B2SA adalah kegiatan untuk

memsosialisasikan konsumsi menu B2SA dilingkup rumah tangga dengan

memanfaatkan bahan pangan di lingkungan sekitar dengan optimalisasi

lahan pekarangan yang dimiliki. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi B2SA di

laksanakan di 12 lokasi di Kabupaten bantul.

Penyusunan dan analisis Skor Pola Pangan Harapan (PPH).,

dengan hasil pada table III. 8.

Tabel III.8

PPH Aktual Kabupaten Bantul Tahun 2018

No Kelompok Pangan

Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Kalori % % AKE*) bobot Skor

Aktual Skor AKE

Skor Maks

Skor PPH

1. Padi-padian 1104.8 58.0 55.2 0.5 29.0 27.6 25.0 25.0

2. Umbi-umbian 54.5 2.9 2.7 0.5 1.4 1.4 2.5 1.4

3. Pangan Hewani 311.2 16.3 15.6 2.0 32.7 31.1 24.0 24.0

4. Minyak dan Lemak 59.1 3.1 3.0 0.5 1.6 1.5 5.0 1.5

5. Buah/Biji Berminyak 23.0 1.2 1.2 0.5 0.6 0.6 1.0 0.6

6. Kacang-kacangan 199.2 10.5 10.0 2.0 20.9 19.9 10.0 10.0

7. Gula 17.9 0.9 0.9 0.5 0.5 0.4 2.5 0.4

8. Sayur dan Buah 115.2 6.0 5.8 5.0 30.2 28.8 30.0 28.8

9. Lain-lain 19.9 1.0 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

Total 1904.9 100.0 95.2 11.5 116.9 111.3 100.0 91,7

Sumber: Diperpautkan, 2019

Terkait dengan Keamanan Pangan, dilaksanakan : (a) Sosialisasi

Keamanan Pangan, (b) Uji laboratorium untuk bahan pangan segar, serta

(c) workshop keamanan pangan.

Sosialisasi diikuti oleh pengurus dan anggota PKK Desa sebanyak

17 desa. Materi yang disampaikan terdiri dari pemanfaatan pekarangan

untuk memenuhi kebutuhan keluarga menunjang konsumsi B2SA,

Pangan sehat sesuai dengan pola konsumsi B2SA, Kewaspadaan

terhadap pangan yang mengandung bahan berbahaya, peran ibu rumah

tangga dalam menyediakan konsumsi bagi keluarga.

Page 49: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

35

Uji laboratorium dilakukan terhadap beberapa pangan segar yang

sampelnya diambil secara langsung dari pasar, kemudian sampel ini

diujikan ke Balai Laboratorium Kesehatan di Yogyakarta. Adapun untuk

jenis uji khususnya untuk kandungan : formalin, Borax, Pemanis,

pewarna, karbamat, organoklorin dan organofosfat. Sementara itu,

Workshop Keamanan Pangan merupakan tindak lanjut hasil uji

laboraturium beberapa jajanan anak sekolah dari beberapa kantin

Sekolah Dasar di Kabupaten Bantul.

Workshop Keamanan Pangan diselenggarakan di Rumah makan

Parangtritis, Sewon, Bantul. Peserta workshop sebanyak 30 peserta yang

terdiri dari Nara sumber, Dinas Instansi terkait, Koordinator Penyuluh

Kecamatan, Perwakilan SD dan Pedagang yang diambil sampelnya,

petugas dari DPPKP Kab Bantul

Dalam pencapaian sasaran meningkatnya ketersediaan dan

keberagaman pangan berkelanjutan dapat dilihat pada Tabel III. 9

Tabel III. 9 Permasalahan dan Solusi dalam Pencapaian Sasaran Meningkatnya Ketersediaan Dan Keberagaman Pangan

Berkelanjutan

No Permasalahan Solusi

1 Belum semua Pekarangan dimanfaatkan secara baik

1. Penigkatan pemanfaatan pekarangan untuk mendukung pola konsumsi B2SA

2

1. Pengetahuan IT (ilmu Teknologi) Gapoktan/ Kelompok Tani/ Kelompok Wanita Tani yang masih terbatas / belum bisa mengimbangi kemajuan Teknologi

1. Perlu pelatihan akses pasar dengan memanfaatkan teknologi informasi

1.

3 1. Belum optimalnya cadangan

pangan pemerintah dan masyarakat

2. Pemberdayaan dan pengembangan lumbung pangan masyarakat

4 1. Komoditas lokal masih kalah

bersaing;

1. Fasilitasi pengembangan pangan bernasis sumber daya lokal

2. Pelatihan inovasi pengolahan pangan berbasis sumberdaya lokal sehingga bisa meningkatkan nilai jual

5 1. Belum beragamnya pola

konsumsi pangan saat masih terfokus pada beras

3. Mendorong diversifikasi pangan dengan pangan lokal

1.

Page 50: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

36

2. Sasaran Meningkatnya Intensifikasi dan Diversifikasi Usaha Tani

Indikator kinerja dari sasaran meningkatnya intensifikasi dan

diversifikasi usaha tani adalah produksi tanaman pangan, produksi

tanaman hortikultura dan produksi tanaman perkebunan.

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap ketiga indikator kinerja

dapat dilihat bahwa capaian indikator masuk kategori kinerja “SANGAT

TINGGI”. Capaian dari masing-masing indikator yang dilaksanakan Dinas

Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul diuraikan

pada Tabel III.10.

Tabel III. 10 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Intensifikasi dan Diversifikasi Usaha Tani

No Indikator Kinerja Utama

Capaian 2017

2018 Target Akhir Renstra (2021)

Capaian s/d 2018 terhadap 2021 (%)

Target Realisasi %

Realisasi

1. Produksi tanaman pangan

215.867 231.560,21 216.152 93,34 232.272,99 93,05

2. Produksi tanaman hortikultura

32.551,49 6.553,93 15.635,30 238,5 6.772,60 230,86

3. Produksi tanaman perkebunan

14.490,70 14.524,09 14.525,58 100,01 14.655,19 99,12

Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019

Capaian kinerja sasaran intensifikasi dan diversifikasi usaha tani pada

indikator produksi tanaman pangan, tanaman hortikultura dan tanaman

perkebunan menunjukkan hasil yang baik. Produksi tanaman pangan sebesar

216.152 ton dapat mencapai 93,34% dari target yang ditetapkan yaitu

231.560,21 ton. Capaian IKU produksi tanaman hortikultura sebesar 238,5%

dapat tercapai sebesar 15.635,30 dari target sebesar 6.553,93. Sedangkan

IKU produksi tanaman perkebunan tercapai sebesar 14.525,581 ton dari

target 14.524,09 ton atau tercapai sebesar 100,01%. Capaian ketiga IKU

pada sasaran intensifikasi dan diversifikasi usaha tani ini masuk pada kategori

SANGAT TINGGI. Capaian tahun 2018 ini, IKU produksi tanaman pangan,

hortikultura dan perkebunan masing-masing telah menyumbangkan capaian

sebesar 93,05%, 230,86% dan 99,12% dari pencapaian terhadap target akhir

RPJMD pada tahun 2021.

Page 51: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

37

Dalam mencapai sasaran meningkatnya intensifikasi dan diversifikasi

usahatani, dicapai melalui Program Peningkatan Produksi

Pertanian/Perkebunan dan Program Sarana dan Prasarana Pertanian.

a) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan;

Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan dilaksanakan

dengan tujuan untuk mendapatkan produksi pertanian/perkebunan yang

optimal, dengan produktivitas yang tinggi sehingga pendapatan yang

diperoleh petani semakin tinggi dengan cara menyediakan berbagai

prasarana dan sarana pertanian serta pelatihan dan pendampingan/

pembinaan pada kelompok petani.

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tercapainya peningkatan

produksi maupun produktivitas pertanian/ perkebunan baik pada tanaman

pangan, hortikultura maupun tanaman perkebunan dengan data-data sebagai

berikut:

(a) Produksi tanaman pangan

Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun

2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021, produksi tanaman pangan

merupakan penjumlahan dari produksi padi, jagung, kedelai yang

merupakan tanaman pangan utama yang ada di Kabupaten Bantul.

Meskipun terdapat produksi tanaman pangan lain seperti kacang tanah

dan ubi.

Gambar III. 2. Gerakan Panen Padi di Lanteng, Selopamioro, Imogiri dalam rangka mendukung peningkatan produksi padi

Page 52: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

38

Upaya yang dilakukan demi peningkatan produktivitas

diantaranya dengan penyediaan berbagai prasarana dan sarana

pertanian, pelatihan dan pendampingan kepada kelompok tani mulai dari

on farm sampai dengan off farm, pengawasan peredaran pupuk dan

pestisida serta pengendalian hama dan Organisme Penggangu Tanaman

(OPT).

Selain itu, dukungan terhadap penyediaan benih berkualitas

senantiasa dilakukan oleh UPT Balai Benih Pertanian (BBP). Pada tahun

2018, UPT BBP mampu memproduksi benih padi sebanyak 14,460 ton

terdiri dari benih dasar (BD) dan benih pokok (BP), benih yang siap

dipasarkan dapat dilihat pada Tabel III.11.

Tabel III. 11 Produksi Benih Padi UPT BBP Tahun 2018

No. Varietas Jumlah Produksi (Ton) Total

(Ton) Bd Bp

1 Situ Bagendit 685 3,400 4,085

2 Mekongga 280 - 280

3 Ciherang 430 3,285 3,715

4 Pepe - 2,300 2,300

5 Inpari 30 345 - 345

6 Inpari 23 - 3,390 3,390

7 Inpari 24 - 345 345 Total ( Ton ) 1,740 1,2720 14,460

Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019

Pada tahun 2018 terdapat sebelas kelompok penangkar benih

padi, Kelompok penangkar benih padi disajikan pada Tabel III.12

Tabel III.12 Daftar Kelompok Penangkar Benih Padi

No Nama Kelompok Penangkar Alamat Luas (ha)

1 Kel. Agribisnis Penangkaran Sumber Makmur

KBD, Sumberagung 3,5

2 Kel. Agribisnis Penangkaran Sumber Rejeki

Sumber, Sumberagung 3,5

3 Kel. Agribisnis Penangkaran Ngudyo Makmur

Ponggok, Trimulyo 1,5

4 Kel. Agribisnis Tri Tunggal Bulus, Sumberagung 1

5 Kel. Agribisnis Penangkaran Paker

Paker, Mulyodadi 2,2

Page 53: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

39

No Nama Kelompok Penangkar Alamat Luas (ha)

6 Kel. Agribisnis Penangkaran Sido Rukun

Banyakan,Sitimulyo 2

7 Kel. Agribisnis Penangkaran Ngudi Makmur

Gulon, Srihardono 2

8 Kel. Agribisnis Penangkaran Ngudi Lestari

Pangkah, Tirtosari 0,5

9 Kel. Agribisnis Penangkaran Tani Mulyo

Stanggen, Timbulharjo 1,5

10 Kel. Agribisnis Penangkaran Rukun Makmur

Ngentak, Sumberagung 6,5

11 Kel. Agribisnis Penangkaran Sumber Harapan

Mejing, Mulyodadi 1,5

Jumlah 25,7 Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019

Total luasan yang dikelola oleh kelompok penangkar tersebut

merupakan total luasan dalam satu kali musim tanam. Kelompok

agribisnis penangkar yang bekerjasama dengan UPT Balai Benih

Pertanian melakukan tanam benih padi tiga kali dalam setahun.

Secara lengkap, data luas panen, produktivitas dan produksi

tanaman pangan pada tahun 2015-2017 tertera pada Tabel III.13.

Tabel III. 13

Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan

No. Komoditas Uraian Tahun

Ket. 2017 2018**

1 Padi Sawah Luas Panen 29.981 31.182,3 ha

Produktivitas (GKG) 60,85 60,06 ku/ha Produksi (GKG ) 190.144

187.285 ton

Produksi beras 119.296,3 119.899,857

ton 2 Padi Ladang Luas Panen 45 197 ha

Produktivitas (GKG) 35,75 45,56 ku/ha Produksi (GKG ) 176 898 ton Produksi beras 110 575 ton

3 Padi Luas Panen 30.026 31.379,3 ha Produktivitas (GKG) 63,39 59,97 ku/ha Produksi (GKG ) 190.320 188.183 ton Produksi beras 119.407 120.474,7

57 ton

4 Jagung Luas Panen 3.283 3.565,1 ha Produksi (pipilan)

kering) 24.222 26.086 ton

Produktivitas 73,78 73,17 ku/ha 5 Kacang tanah Luas Panen 2.195 2.586,4 ha Produksi (wose kering) 3.556 4.068 ton Produktivitas 16,20 15,73 ku/ha

6 Kedelai Luas Panen 969 1213,6 ha Produksi (wose kering) 1.325 1.883 ton Produktivitas 13,67 15,52 ku/ha

Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018 (**Angka Sementara)

Page 54: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

40

Pada tahun 2018 terjadi penurunan produksi padi sebesar 8.37%

atau turun sebesar 2.137 ton dibandingkan tahun 2017. Produksi jagung

pada tahun 2018 adalah 26.086 ton sedangkan tahun 2017 adalah 24.222

sehingga bisa dikatakan produksi jagung mengalami kenaikan yaitu

sebesar 7,15 % atau naik sebesar 1864 ton dibandingkan tahun 2017.

Pada tahun 2018 produksi kacang tanah mengalami kenaikan sebesar

14.39 % atau 512 ton dibandingkan tahun 2017. Kenaikan produksi

,sebanding dengan kenaikan luas panen yaitu sebesar 17.83 % atau

282.1 ha . Produksi kedelai, pada tahun 2018 ini juga mengalami kenaikan

dibandingkan tahun 2017. Kenaikan produksi kedelai mencapai 29,23 %

atau 558 ton. Kenaikan ini sebanding juga dengan kenaikan luas panen

sebesar 20,15 %. Selain itu, produktivitas kedelai juga mengalami

peningkatan sebesar 11,87 % di tahun 2018.

(b) Produksi tanaman hortikultura

Tanaman hortikultura terdiri dari tanaman sayuran dan buah-

buahan. Tanaman sayuran yang banyak ditanam di Kabupaten Bantul

antara lain bawang merah, cabai merah, dan jamur. Produksi tanaman

hortikultura pada indikator ini merupakan penjumlahan dari produksi

bawang merah, cabai merah dan pisang sesuai dengan Peraturan Daerah

Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021. Data luas

panen, produksi dan produktivitas tanaman hortikultura tersaji pada Tabel

III.14.

Tabel III. 14 Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Tanaman Hortikultura

No. Komoditas Uraian Tahun Ket 2017 2018**

1 Bawang

MMerahahMerah

Luas Panen 830 835 Ha

Produksi 7.910,2 7.979,8 Ton

Produktivitas 9,53 9,61 ton/ha

2 Cabai Merah Luas Panen 366 402 Ha

Produksi 1.497,6 7.979,8 Ton

Produktivitas 4,09 4,79 Ton/ha

3 Pisang Produksi 6.095,9 5.902,90 ton Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018

Page 55: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

41

Bawang merah mengalami peningkatan produksi sebesar 0,87%

atau 69,6 ton. Kenaikan produksi ini terjadi karena terdapat peningkatan

produktifitas sebesar 0,8%. Produksi cabai merah mengalami

peningkatan yang cukup signifikan yaitu 14,54% dari 1497,6 ton pada

tahun 2017 menjadi 1752,6 ton pada tahun 2018. Peningkatan produksi

ini disebabkan peningkatan produktifitas sebesar 14,54%. Peningkatan

produksi ini karena adanya bantuan benih dan pupuk serta penerapan

sistem tata tanam tepat. Akan tetapi, terjadi penurunan produksi pisang

yang diakibatkan oleh cuaca iklim yang tidak mendukung produksi dimana

pada tahun 2018 bulan kering lebih panjang dari bulan basah sehingga

mengganggu pertumbuhan pohon pisang. Kemarau panjang

mengakibatkan pohon pisang kekurangan air sehingga mengganggu

pertumbuhan dan pemasakan buah. Akibatnya produksi pisang juga ikut

menurun.

Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri

(c) Produksi perkebunan

Komoditas perkebunan yang menjadi andalan di Kabupaten

Bantul antara lain: tembakau, mete, tebu dan kelapa. Sesuai Peraturan

Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-

202, indikator produksi tanaman perkebunan menrupakan penjumlahan

dari produksi tanaman tebu, tembakau dan kepala.

Pada tahun 2018 produksi tembakau mengalami penurunan

sebesar 5 % atau 151 ku, dengan penurunan produktivitas sebesar 0,14

ku/ha dibanding tahun 2017. Produksi maupun produktivitas mete pada

Page 56: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

42

tahun 2018 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2017. Produksi

mete menurun sebesar 51,45 ku dikarenakan luas panen mengalami

penurunan sebesar 1,3 ha. Sementara itu, produksi kelapa juga

mengalami penurunan sebesar 8.745,2 ku. Turunnya produksi disebabkan

oleh turunnya luas panen pada tahun 2018 yaitu sebesar 3.414,7 ha.

Produksi tebu tahun 2018 meningkat 24,05 % atau 9.243,25 ku dibanding

tahun 2017 sehingga produktifitas juga meningkat 28,77 % dari 26,76

ku/ha menjadi 37,57 ku/ha. Peningkatan produksi ini didukung oleh

adanya program Rawat Ratoon yang lebih intensif. Rawat ratoon adalah

pemeliharaan tanaman tebu keprasan secara intensif. Dengan adanya

program ini terjadi peningkatan rendemen tebu sehingga produksi tebu

juga meningkat. Selain itu, cuaca kemarau yang lebih panjang pada tahun

2018 juga mendukung peningkatan produksi. Tananam tebu

membutuhkan sinar matahari selama masa tumbuh dan pemasakannya

sehingga masa kemarau yang panjang sangat mendukung pertumbuhan

tebu yang pada akhirnya meningkatkan produksinya juga. Data luas

panen, produksi dan produktivitas tanaman perkebunan seperti pada

Tabel III.15.

Tabel III. 15 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan

No. Komoditas Uraian Tahun

Ket. 2017 2018

1 Tembakau Rakyat Luas Panen 316,00 305,00 ha

Produksi 3.044,00 2.893,00 ku (rajang kering)

Produktivitas 9,63 9,49 ku/ha (rajang kering)

2 Mete Luas Panen 119,80 118,50 ha

Produksi 134,40 82,95 ku (glondong krg)

Produktivitas 0,76 0,70 ku/ha (glondong krg)

3 Tebu Luas Panen 1.207,69 1.022,89 ha

Produksi 29.186,75 38.430,00 ku (hablur )

Produktivitas 26,76 37,57 ku/ha (hablur )

4 Kelapa Luas Panen 10.464,73 7.050,03 ha

Produksi 112.677,00 103.931,80 ku (kopra)

Produktivitas 15,87 14,74 ku/ha (kopra)

Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018

Page 57: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

43

b) Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Pertanian;

Program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyediakan sarana

dan prasarana pertanian guna mendukung produksi pertanian. Dalam

mencapai tujuan program ini memanfaatkan beberapa input berupa SDM,

sarana dan prasarana pertanian serta dukungan anggaran untuk tahun 2018

sebesar Rp 3.186.958.750,00. Kegiatan yang dilakukan melalui program ini

meliputi kegiatan Peningkatan Sarana dan Teknologi Pertanian, kegiatan

Peningkatan Kapasitas Pengelolaan UPT Pengolahan Pupuk Organik, dan

Kegiatan Peningkatan Prasarana Pertanian.

Kegiatan Peningkatan Prasarana Pertanian bertujuan untuk

menyediakan prasarana pertanian guna mendapatkan produktivitas yang

optimal. Adapun keluaran kegiatan meliputi Pemberian bantuan DAK

Swakelola, Renovasi Bangunan Kantor Puskeswan, Pelatihan Pembuatan

Pupuk Organik WISMP, Sosialisasi Asuransi Pertanian Evaluasi LKMA PUAP,

Uji Publik Hasil Pemetaan LP2B, Pelatihan Penguatan Kelembagaan P3A,

dan Sekolah Lapang Iklim.

Kegiatan Peningkatan Sarana dan Teknologi Pertanian dialokasikan

untuk pelatihan operasional Alat Mesin Pertanian (Alsintan). Kegiatan

Pelatihan Alat Mesin Pertanian dilaksanakan dengan jumlah peserta

kelompok 30 orang. Selama kegiatan pelatihan terdapat pendampingan

pelaksanaan kegiatan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia disertai

penerimaan bantuan Alsintan.

Selain itu juga dilaksanakan Kegiatan Pelatihan Pembuatan Pupuk

Organik untuk 1 angkatan dengan jumlah peserta 30 orang. Kegiatan

Workshop Pengawasan Peredaran Pupuk dan Pestisida dilaksanakan dengan

peserta terdiri dari PPL Koordinator 17 Kecamatan, Analis Data 17

Kecamatan, Distributor Pupuk, Produsen Pupuk, Komisi Pengawasan Pupuk

Pestisida dan Perwakilan Gapoktan/Kelompok Tani. Tujuan diadakannya

Workshop Pengawasan Peredaran Pupuk dan Pestisida adalah untuk

melakukan evaluasi pengawasan peredaran pupuk dan pestisida di

Kabupaten Bantul. Pengadaan pestisida terdiri dari pestisida hayati sebanyak

125 kg dan pestisida kimia sebanyak 100 liter dilaksanakan pada bulan Maret

2018. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung pengendalian hama dan

penyakit tanaman pangan dan hortikultura di Kabupaten Bantul.

Page 58: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

44

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan UPT Pengolahan

Pupuk Organik (UPT PPO) dilaksanakan untuk mendukung operasional UPT.

UPT PPO dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati N0.39 tahun 2016.

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati N0. 139 tahun 2016 tugas dan fungsi

UPT PPO adalah melaksanakan Pengolahan Pupuk Organik sehingga

mampu menjadi pusat informasi dan konsultasi pembuatan pupuk organik.

Pabrik pengolahannya sendiri berdiri pada tahun 2009 di Dusun Karanganyar,

Gadingharjo, Sanden, bantul. Dalam hal pemasaran pupuk organik, UPT PPO

telah menjalin kerjasama dengan Koperasi Tani “SIDO MAKMUR”. Bahan

baku pupuk organik produksi UPT PPO berasal dari campuran kototran ayam,

kotoran sapi, kapur dan mixtro. Demi menjamin kualitas pupuk petroganik

agar sesuai dengan permentan No. 7 Tahun 2011, maka pupuk organik telah

diujikan ke laboratorium independen seperti Laboratorium Tanah Universitas

Pajajaran Bandung dan Balai Penelitian Tanah di Bogor. Pada tahun 2018,

UPT PPO berhasil memproduksi pupuk sebanyak 392.375 kg.

Tabel III. 16 Permasalahan dan Solusi dalam Pencapaian

Sasaran Meningkatnya Intensifikasi dan Diversifikasi Usaha Tani

Sumber: Diperpautkan, 2019

No. Permasalahan Solusi

1 Lambatnya aplikasi teknologi oleh petani

Perbanyakan demplot dan pelatihan sehingga bisa meningkatkan pengetahuan dan minat petani untuk menerapkan teknologi baru

2 Regenerasi petani yang lambat

2. Sosialisasi, pembentukan dan pelatihan taruna tani

3. Perlu kaderisasi di Gapoktan/ kelompok tani

3 Akses pasar belum mantap dan skala masih kecil

1. Pelatihan tentang pemasaran sehingga meningkatkan pengetahuan tentang strategi menembus pasar

2. Dukungan terhadap terciptanya akses pasar dengan menjalin kemitraan

4 Alih fungsi lahan pertanian. Percepatan Perda LP2B dan Sertipikasi gratis lahan pertanian

5 Belum optimalnya penanganan pasca panen.

2. Pelatihan penanganan pasca panen 3. Dukungan terhadap inovasi baru

dalam pengolahan hasil panen

Page 59: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

45

3. Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Sumberdaya Peternakan

Sasaran ketiga yang diampu oleh Dinas Pertanian Pangan Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Bantul adalah meningkatnya kualitas dan kuantitas

sumberdaya peternakan, dengan indikator kinerja produksi daging. Rencana

dan realisasi pencapaian sasaran ini tercantum pada Tabel III.17.

Tabel III. 17 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Sumberdaya Peternakan

No Indikator Kinerja Utama

Capaian 2017

2018 Target Akhir

Renstra (2021)

Capaian s/d 2018 terhadap 2021 (%)

Target Realisasi %

Realisasi

1. Produksi daging

14.751 14.298,356 14.855,725 103,89 14.790,70 100,44

Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019

Capaian kinerja indikator ini menunjukkan hasil yang baik. Dari

target yang ditetapkan tahun 2018 sebesar 14.298,356 ton dapat terealisasi

sebanyak 14.855,725 atau tercapai 103,89% atau bernilai kinerja Sangat

Tinggi. Dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar 14.751 ton

maka capaian tahun 2017 meningkat sebesar 0,7%. Dilihat dari target

capaian tahun 2021 (akhir RPJMD), capaian tahun 2018 ini telah

menyumbangkan 100,44% dari target akhir RPJMD tahun 2021 sebesar

14.790,70 ton.

Peningkatan produksi hasil peternakan menjadi sebuah tuntutan

seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Peningkatan produksi harus

diikuti dengan peningkatan kualitas. Peningkatan kualitas dan kuantitas

sumberdaya peternakan dilakukan antara lain melalui program sebagai

berikut:

a) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

Program ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya sebaran

penyakit ternak. Output yang dicapai adalah terlaksananya pelayanan

kesehatan ternak melalui UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan),

terlaksananya pemotongan hewan sesuai kaidah yang benar melalui UPT

Page 60: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

46

Rumah Pemotongan Hewan (RPH), peningkatan status kesehatan ternak.

Outcome program adalah peningkatan status kesehatan hewan ternak.

Beberapa kegiatan yang dilaksanakan adalah :

1) Pendukung Kegiatan UPT Poskeswan

Keluaran kegiatan ini digunakan untuk operasional UPT Puskeswan

adalah:

(a) Penanganan kasus penyakit oleh UPT Puskeswan sebanyak

10.374 kasus, dari penanganan kasus tersebut dapat diketahui

bahwa di Kabupaten Bantul terdapat tiga kasus penyakit terbanyak

yang secara berurutan disebabkan oleh cacing (helminthosis),

avitaminosis, dan scabies.

(b) Pengadaan obat-obatan medis dan alat perlengkapan pelayanan

kesehatan hewan.

2) Pendukung kegiatan UPT Rumah Pemotongan Hewan (RPH)

UPT Rumah Pemotongan Hewan (RPH) merupakan Unit pelayanan

masyarakat dalam menyediakan daging yang aman, sehat, utuh dan

halal serta berfungsi sebagai sarana untuk melaksanakan:

(a) Pemotongan hewan secara benar, (sesuai dengan persyaratan

kesehatan masyarakat veteriner, kesejahteraan hewan dan syariah

agama).

(b) Pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong (ante-

morteminspection) dan pemeriksaan karkas,dan jeroan (pose-

mortem inspection) untuk mencegah penularan penyakit zoonotik

ke manusia.

(c) Pemantauan dan surveilans penyakit hewan dan zoonosis yang

ditemukan pada pemeriksaan ante-mortem dan pemeriksaan post-

mortem guna pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan

penyakit hewan menular dan zoonosis di daerah asal hewan.

(d) Syarat-syarat rumah pemotongan hewan, pekerja, cara

pemeriksaan kesehatan, pelaksanaan pemotongan dan

pemotongan harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang ada.

Pada tahun 2018, UPT RPH mampu memberikan pelayanan

pemotongan dengan jumlah pemotongan sebanyak 2.824 ekor.

Page 61: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

47

3) Peningkatan Kesehatan Ternak

Keluaran dari kegiatan ini adalah:

(a) Terlaksananya 15 kali sosialisasi penyakit hewan menular (Avian

Influenza (AI), leptospirosis, anthrax, dan rabies),

(b) Desinfeksi dan pendistribusian desinfektan ke

masyarakat/Puskeswan,

(c) Vaksinasi avian influensa dan ND di 17 kecamatan sebanyak

127.000 dosis dan ND sebanyak 18.000 dosis,

(d) Pemeriksaan gangguan reproduksi dan ATR pada sapi sebanyak

1.100 ekor serta pemeriksaan parasitologi sejumlah 134 sampel

feses,

(e) Pemrosesan surat ijin praktik dokter hewan praktisi terhadap 11

permohanan ijin praktek,

(f) Monitoring peredaran obat hewan,

(g) Kegiatan ko-asistensi reproduksi bagi mahasiswa FKH UGM.

b) Program Peningkatan Produksi Peternakan;

Peternakan merupakan sektor yang ikut andil dalam meningkatkan

taraf hidup masyarakat Kabupaten Bantul. Kabupaten Bantul menjadi

pemasok utama kebutuhan daging di Daerah Istimewa Yogyakarta. Akan

tetapi ternak yang disembelih masih ada yang diambil dari daerah lain.

Dari tahun ke tahun, populasi ternak yang ada di Kabupaten Bantul

diharapkan semakin meningkat. Outcome program berupa peningkatan

produksi hasil peternakan dan dilakukan antara lain melalui:

1) Pelatihan Peternakan

Kegiatan pelatihan ditujukan untuk meningkatkan kapasitas

SDM yang ada di Kabupaten Bantul terutama dalam hal peternakan.

Pelatihan yang dilakukan selama tahun 2018 meliputi peltihan

peternakan dan pelatihan pakan. Peserta pelatihan khususnya peternak

dan kelompok ternak. Selain pelatihan juga dilaksanakan kegiatan

promosi produk peternakan dan sosialisasi izin usaha peternakan.

Page 62: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

48

Gambar III. 4. Launching Promosi Produk Peternakan Guna Mendorong Peningkatan Konsumsi Hasil Peternakan

Promosi produk peternakan pada tahun 2018 memiliki target

peserta sejumlah 3.450 orang. Peserta meliputi siswa TK, PAUD, SD,

PKK, dan masyarakat pada umumnya yang menjadi konsumen produk

peternakan. Dari kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin gemar

mengkonsumsi produk peternakan asli Bantul sehingga tujuan Bantul

sehat, cerdas, sejahtera dapat direalisasikan. Sosialisasi izin usaha

peternakan ditujukan kepada peternak, kelompok ternak, pelaku usaha,

dan masyarakat pada umumnya.

2) Evaluasi kelompok dan petugas peternakan

Sebagai wujud penghargaan dan dalam upaya peningkatan

semangat beternak, Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan

melaksanakan program evaluasi petugas dan kelompok ternak.

Kategori yang dilombakan meliputi: kelompok kambing dan domba,

kelompok sapi, petugas IB, dan dokter hewan. Dengan adanya program

ini diharapkan peternak dan kelompok semakin terpacu dalam

meningkatkan budidaya peternakannya. Untuk petugas peternakan

diharapkan semakin berupaya meningkatkan kualitas SDM dalam

pelayanan kepada masyarakat.

(a) Pelaksanaan program UPSUS SIWAB

(b) Dalam rangka peningkatan populasi ternak guna mendukung

swasembada daging pemerintah Pusat mengadakan program

UPSUS SIWAB (upaya khusus sapi indukan wajib bunting).

Program ini berlangsung dari tahun 2017 dan akan selesai pada

Page 63: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

49

tahun 2019. Di tahun 2018, Kabupaten Bantul memperoleh target

akseptor sebanyak 23.000, target bunting 16.310, dan lahir 12.448.

Dari target tersebut diperoleh realisasi akseptor sebanyak 34.612,

bunting 11.354, dan lahir 11.500.

(c) Penetasan

(d) Tujuan dari kegiatan ini meningkatkan mutu bibit ayam buras

melalui kegiatan penetasan ayam buras menggunakan mesin tetas

untuk menghasilkan Day Old Chicken (DOC) yang berada di

Bakulan Wetan, Patalan, Jetis.

(e) Pengawasan dan pengujian terhadap sampel pakan ternak yang

beredar di Kabupaten Bantul.

c) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan Peningkatan Kesmavet,

Pengolahan dan Pemasaran. Keluaran dari kegiatan ini adalah:

1) Pengawasan peredaran dan pemeriksaan daging meliputi pemeriksaan

daging sapi, daging kambing, dan daging ayam;

2) Pemeriksaan laboratorium terhadap 240 sampel daging dengan hasil

pemeriksaan kategori baik sebanyak 224 sampel, kategori cukup 16

sampel, dan kategori jelek sebanyak 0 sampel;

3) Pengawasan peredaran dan pemeriksaan susu pada 13 peternak sapi

perah;

4) Pengawasan produk pangan asal hewan, yang meliputi pengambilan

sampel dan pemeriksaan laboratorium terhadap bakso, sosis, nugget,

dan produk asal hewan lainnya. Pengawasan ini ditujukan untuk

mencegah terjadinya pemalsuan bahan yang menyebabkan pangan

tersebut kehilangan keutuhannya. Dari 60 sampel yang diambil

terdapat 10 sampel bakso yang dinyatakan positif pemalsuan

berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium di BBVet. Selanjutnya,

oknum penjual bakso positif pemalsuan dimohon untuk hadir ke dinas

dan diberikan bimbingan serta peringatan.

5) Sosialisasi peduli ASUH, dilaksanakan sebanyak 12 kali dengan total

peserta 300 orang dari pelaku usaha pangan asal hewan, peternak,

dan ibu rumah tangga yang terlibat langsung dalam penyediaan

Page 64: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

50

pangan, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilih

produk pangan asal hewan. (ASUH akronim dari Aman, Sehat, Utuh,

dan Halal).

6) Bimbingan teknis pemotongan hewan kurban bagi takmir merupakan

agenda tahunan yang sangat penting untuk mendukung kelancaran

Hari Raya Idhul Adha 1437 H, diikuti oleh 200 orang peserta.

7) Koordinasi petugas pemantau dan pemeriksa hewan qurban demi

kelancaran pelaksanaan pemantauan dan pemeriksaan terhadap

hewan qurban.

Hasil yang diharapkan dari tercapainya indikator ini adalah

peningkatan produksi daging. Pada tahun 2018 terjadi kenaikan produksi

daging dan telur dari tahun 2017. Kenaikan produksi daging tersebut

dipengaruhi oleh kenaikan kebutuhan daging di wilayah Kabupaten Bantul.

Akan tetapi, produksi susu mengalami penurunan dari tahun 2017 yang

disebabkan karena penurunan populasi sapi perah.

Tabel III.18 Produksi Daging, Telur, dan Susu Tahun 2017-2018 No Komoditas 2017 (kg) 2018 (kg)

1 Daging 14.751.000 14.855.725

2 Telur 7.184.368 7.329.945

3 Susu 184.777 102.484 Sumber: Diperpautkan, 2019

Hambatan atau permasalahan yang dihadapi pada upaya

pencapaian peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya peternakan

adalah sebagai berikut :

1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya

produk daging yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

2. Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya

kesehatan hewan dan kebersihan lingkungan dalam peningkatan

produktivitas dan pengendalian penyakit.

3. Masih rendahnya kesadaran untuk melakukan pengujian

laboratorium oleh pemilik depot/pedagang daging dan susu atas

produk yang dijualnya

4. Kurangnya Sumber Daya Manusia di bidang Kesmavet untuk

melaksanakan tugas pengawasan kesmavet secara optimal.

Page 65: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

51

5. Sedikitnya tindak lanjut yang dilakukan para pedagang/pemilik

usaha atas teguran dan peringatan yang disampaikan oleh Dinas

tentang produk yang tidak ASUH.

Hal-hal yang perlu dilakukan dalam mengatasi permasalahan

yang dihadapi seperti tersebut di atas antara lain :

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat baik produsen maupun

konsumen akan pentingnya produk hewan yang ASUH

2. Masih perlunya bimbingan kepada masyarakat tentang arti

pentingnya kesehatan ternak dan kebersihan lingkungan.

3. Perlunya sosialisasi dan fasilitasi Dinas dalam hal pengujian

laboratorium.

4. Meningkatkan kualitas dan kwantitas sumber daya manusia (SDM)

dengan melakukan peningkatan pengetahuan melalui pelatihan-

pelatihan serta penambahan pegawai yang profesional di bidang

Kesmavet.

5. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral /Instansi dalam

pengawasan produk pangan asal hewan serta dalam penindakan

pelanggaran yang terjadi.

4. Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan

Sasaran meningkatnya produksi perikanan menggunakan produksi

perikanan sebagai indikatornya. IKU produksi perikanan diakumulasi dari

produksi perikanan budidaya dan perikanan tangkap baik laut maupun

perairan umum. Rencana dan realisasi capaian indikator produksi perikanan

seperti tercantum pada Tabel III.19.

Tabel III. 19 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan

No Indikator Kinerja Utama

Capaian 2017

2018 Target Akhir

Renstra (2021)

Capaian s/d 2017 terhadap 2021 (%)

Target Realisasi %

Realisasi

1. Produksi perikanan

12.912,41 13.398,44 13.059,44 97,46 13.634 95,79

Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019

Page 66: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

52

Capaian kinerja IKU produksi perikanan Tahun 2018 menunjukkan

hasil yang baik, yaitu mencapai 97,46% dari target sebesar 13.398,44 ton

tercapai 13.059,44 ton atau bernilai kinerja Sangat Tinggi. Dibandingkan

dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar 12.912,41 ton maka capaian

tahun 2017 meningkat sebesar 1,14%. Dibandingkan dengan target capaian

tahun 2021 (akhir RPJMD) sebesar 13.634 ton, capaian tahun 2018 ini telah

menyumbangkan 95,79% dari target akhir RPJMD tahun 2021.

Peningkatan produksi perikanan diupayakan melalui beberapa

kegiatan yaitu :

1) Peningkatan Sarana Prasarana Perikanan Budidaya

Guna mencapai peningkatan sarana dan prasarana perikanan

budidaya, peningkatan kualitas SDM pembudidaya, Peningkatan

kualitas dan kuantitas ikan, serta Peningkatan penerapan Cara

Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dan penerapan Cara Pembenihan Ikan

yang baik (CPIB), Pemerintah Kabupaten Bantul memberikan fasilitasi

sarana dan prasarana perikanan budidaya.

Peningkatan sarana dan prasarana perikanan budidaya dilakukan

dengan dukungan pembangunan kolam dan saluran outlet di Balai benih

Ikan Gesikan yang berlokasi di Gesikan, Wijirejo, Pandak. Pengawasan

dan pemantauan penyakit dan kesehatan ikan dilakukan dengan

mendatangi pembudidaya ikan yang ada di kabupaten Bantul. Sifatnya

bisa insidental apabila ada laporan dari pembudidaya ikan ataupun

secara rutin. Laporan indikasi penyakit dari Pokdakan yang telah masuk

akan ditindaklanjuti dengan mendatangi lokasi pembudidaya ikan yang

mengalami kasus penyakit. Tim akan mengecek kondisi air dan juga

kondisi ikan yang sakit. Apabila diperlukan akan dilakukan tindak lanjut

dengan pengambilan sampel sebagai objek uji laboratorium di BPTPB

Cangkringan Dislautkan DIY guna mengetahui penyebab dan jenis

penyakitnya. Selain itu dinas juga akan memfasilitasi obat-obatan atau

probiotik untuk diberikan pada pembudidaya sebagai contoh obat yang

direkomendasikan yang bagus dan aman untuk mencegah atau

mengobati ikan yang sakit.

Peningkatan kualitas SDM pembudidaya dilakukan dengan

menyelenggarakan Workshop CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Baik) dan

Page 67: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

53

CPIB (Cara Pembenihan Ikan yang Baik) dengan tujuan untuk

meningkatkan kesadaran tentang pentingnya CBIB dan CPIB. Selain itu

juga diberikan fasilitasi pengajuan permohonan sertifikat CBIB-CPIB

oleh pelaku utama perikanan budidaya baik pelaku pembesaran ikan

maupun pembenihan ikan. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas dan

kuantitas ikan dilaksanakan Ekspose Hasil Pemantauan Kesehatan Ikan

dan Lingkungan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran pelaku

utama perikanan budidaya akan pentingnya pengendalian kesehatan

ikan dan lingkungan secara dini; serta untuk meningkatkan pengetahuan

dan wawasan pelaku utama perikanan budidaya tentang penggunaan

obat-obatan perikanan baik herbal maupun kimia.

Data produksi perikanan budidaya Kabupaten Bantul Tahun

2017-2018 disajikan pada Tabel III.20.

Tabel III. 20 Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Ikan Tahun 2017-2018

No. Uraian Jumlah

2017 2018**

1 Gurami 2.028.830 2.164.370

2 Nila 2.114.000 2.567.437

3 Lele 7.094.430 7.028.122

4 Bawal 282.250 179.914

5 Patin 29.370 21.421

6 Mas 37.450 37.444

7 Udang vaname 440.890 292.292

8 Lain-lain - -

Jumlah 12.027.236 12.291.000 Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018

(** Angka Sementara)

Pada tahun 2018 produksi perikanan budidaya mengalami

kenaikan sebesar 263.780 kg atau 2,19 % dari 12.027.236 kg pada

tahun 2017 menjadi 12.291.000 kg pada tahun 2018. Kenaikan ini

disebabkan karena penggunaan teknologi budidaya ikan yang lebih

intensif melalui budidaya ikan lele padat tebar tinggi. Dengan lahan yang

terbatas dan padat tebar tinggi, mampu meningkatkan produksi

perikanan budidaya di Kabupaten Bantul.

Dukungan pemerintah Kabupaten Bantul terhadap peningkatan

produksi perikanan budidaya yaitu dengan melaksanakan pelatihan

Page 68: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

54

perikanan budidaya, pembuatan pakan ikan, sosialisasi wirausaha

perikanan budidaya kepada beberapa kelompok perikanan serta para

pemuda dan pelajar. Pengembangan budidaya perikanan juga didukung

dengan pengembangan benih ikan melalui empat Balai Benih Ikan (BBI)

yang meliputi BBI Barongan, Sanden, Gesikan, dan Krapyak, dan

melalui Unit Pembenihan Rakyat (UPR). Beberapa upaya telah

dilakukan untuk meningkatkan produksi benih berkualitas, antara lain

dengan memberikan bantuan induk gurami, lele, nila, dan sarana

prasarana perbenihan. Selain itu juga dilaksanakan pembinaan dan

pengembangan perikanan serta pemberian bantuan sarana dan

prasarana produksi perikanan budidaya baik pembesaran maupun

pembenihan ikan.

2) Peningkatan Kapasitas Usaha dan Kelembagaan Perikanan

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Usaha dan Kelembagaan

Perikanan bertujuan untuk (1). Meningkatkan produksi perikanan melalui

pembinaan, pendampingan, dan fasilitasi terhadap pelaku utama

perikanan baik dari aspek teknis maupun kelembagaan, (2).

Meningkatkan peran dan partisipasi pelaku utama perikanan dan

stakeholder terkait dalam peningkatan produksi perikanan dan

pengembangan perikanan yang lestari dan berkelanjutan.

Fasilitasi terhadap pelaku perikanan diberikan melalui pelatihan –

pelatihan yang diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan dan

ketrampilan pembudidaya ikan. Pelatihan yang diselenggarakan antara

lain Pelatihan budidaya ikan, Pelatihan teknis nelayan, Sekolah lapang

perikanan budidaya, dan Pelatihan budidaya lele di lahan pekarangan.

Dengan adanya pelatihan – pelatihan ini diharapkan dapat

meningkatkan kapasitas kelembagaan pokdakan dan KUB nelayan yang

menjadi peserta pelatihan. Selain itu, diharapkan akan terjadi

peningkatan pengetahuan dan keterampilan pembudidaya ikan dalam

teknis budidaya ikan, pengendalian dan penanggulangan hama penyakit

ikan, maupun kapasitas kelembagaan kelompok. Demi meningkatkan

kinerja kelompok pembudidaya, dilaksanakan pula Evaluasi kinerja

kelompok baik dari sisi teknis budidaya ikan, administrasi kelompok,

maupun kapasitas kelembagaan kelompok pasca evaluasi.

Page 69: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

55

Pembinaan dan Pendampingan dilaksanakan melalui Sarasehan

dengan tujuan untuk menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik antar

stakeholder perikanan di Kabupaten Bantul. Selain itu, dilaksanakan

pula sosialisasi peraturan perundang-undangan yaitu (a) Permen KP

Nomor 56/PERMEN-KP/2016 tentang Larangan Penangkapan dan/atau

Pengeluaran Lobster (panulirus Spp.), Kepiting (scylla Spp.), dan

Rajungan (portunus Spp.) dari Wilayah Negara Republik Indonesia dan

(b) Permen KP Nomor 41/PERMEN-KP/2014 tentang Larangan

Pemasukan Jenis Ikan Berbahaya dari Luar Negeri ke dalam Wilayah

Negara Republik Indonesia.

Gambar III. 5. Kegiatan Sarasehan Pelaku Utama Perikanan dan Penyerahan Bantuan Alat Penangkapan Ikan bagi Nelayan Kabupaten

Bantul

3) Peningkatan Prasarana dan Sarana Perikanan Tangkap

Output kegiatan ini adalah peningkatan sarana dan prasarana

yang berhubungan dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sehingga

dapat meningkatkan kelancaran kinerja serta produksi perikanan

tangkap di Kabupaten Bantul, misalnya Pembangunan Tempat

Penampungan Air Tempat Pelelangan Ikan (TPI), penyediaan

operasional TPI, serta Studi Kelayakan TPI Kuwaru.

Page 70: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

56

Tabel III. 21 Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Ikan Tahun 2017-2018

No. Uraian Produksi (ton)

2017 2018**

1 Produksi tangkap laut 624,75 473,01

2 Produksi tangkap perairan umum

260,60 295,43

Jumlah 885,35 768,44

Sumber: Diperpautkan, 2019 (** Angka Sementara)

Pada tahun 2018 terjadi penurunan produksi ikan tangkap

dibanding periode tahun sebelumnya yaitu sebesar 116,91 ton atau

15,21 %. Hal ini dikarenakan sejak bulan Juli hingga September 2018,

kondisi gelombang tinggi di ring I 4 mil laut Kabupaten Bantul

menyebabkan nelayan tidak bisa melaut dan atau menangkap ikan di

laut. Selain itu, pada periode yang sama, debit air sungai yang

berkurang menyebabkan aktivitas penangkapan ikan oleh nelayan

perairan umum mengalami penurunan.

Beberapa upaya yang akan dilakukan dalam rangka

meningkatkan produksi perikanan antara lain : (1). meningkatkan

produksi perikanan budidaya melalui penerapan dan sekolah lapang

perikanan budidaya metode MATLAIR (hemat lahan dan air), (2).

meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar pelaku usaha bidang

kelautan dan perikanan, (3). Meningkatkan koordinasi dengan instansi

vertikal baik Pemerintah Daerah DIY maupun Kementerian Kelautan dan

Perikanan untuk dapat mengakses berbagai program/kegiatan maupun

bantuan yang disalurkan, (4). Meningkatkan sinergitas dengan penyuluh

perikanan baik PNS maupun Penyuluh Perikanan Bantu (PPB) demi

pendampingan usaha kelautan dan perikanan pada kelompok binaan,

(5). Meningkatkan sarana prasarana usaha perikanan baik perikanan

budidaya maupun perikanan tangkap.

4) Peningkatan Kapasitas Pengelolaan UPT Balai Benih Ikan

Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Budidaya Ikan (BBI)

merupakan unsur pelaksana kegiatan teknis operasional dan penunjang

tugas Dinas dalam bidang perikanan. UPT BBI dipimpin oleh seorang

Kepala UPTD yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab

Page 71: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

57

kepada Kepala Dinas.Susunan Organisasi UPTD BBI terdiri atas kepala

UPTD, Sub Bagian Tata Usaha; dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Output yang dihasilkan dalam pelaksanaan fungsi dan ketugasan

UPTD BBI antara lain adalah produksi benih yang secara nyata

memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di

Kabupaten Bantul. Perkembangan produksi benih dan nilai produksi

dapat dilihat pada table III. 22

Tabel III.22 Produksi Benih Ikan dan Nilai Produksi benih

UPTD BBI

No Output Tahun

2017 2018

1 Produksi (ekor) 4.362.005 4.629.118

2 Nilai (Rupiah) 197.482.000 216.413.400 Sumber: UPTD Balai Budidaya Ikan (2019)

Selain itu, upaya pencapaian indikator kinerja produksi perikanan

tak lepas juga dari berbagai permasalahan dan kendala. Permasalahan

dan solusi dalam upaya peningkatan produksi perikanan di Kabupaten

Bantul dicantumkan pada Tabel III.23.

Tabel III. 23 Permasalahan dan Solusi dalam Pencapaian

Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan No. Permasalahan Solusi

1 Rendahnya daya saing produk perikanan

Perlunya pelatihan tentang inovasi pengolahan hasil perikanan sehingga bisa meningkatkan nilai jualnya

Fasilitasi akses permodalan dan pemberian bantuan kepada pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan.

2 Rendahnya minat generasi muda dalam usaha di bidang kelautan dan perikanan

Pelatihan budidaya ikan yang menyasar generasi muda misalnya karangtaruna

Sosialisasi teknologi budidaya ikan padat tebar hemat lahan dan air (Matlair) dengan produksi tinggi sehingga dapat meningkatkan minat untuk melakukan budidaya ikan

Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019

Page 72: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

58

5. Sasaran Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Pertanian dan Perikanan

Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan

merupakan sasaran VI dengan indikator Nilai Tukar Petani (NTP). NTP

merupakan perbandingan antara Indeks harga yg diterima petani (It) dengan

Indeks harga yg dibayar petani (Ib). Nilai NTP > 100, berarti petani mengalami

surplus. Harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsinya.

Pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya.

Capaian nilai NTP Kabupaten Bantul pada tahun 2017 adalah

100,69% dan masuk Kategori “SANGAT TINGGI”. dengan realisasi 102,1

sedangkan target sebesar 101,4. Selengkapnya disajikan pada Tabel III.24.

Tabel III. 24 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Pertanian dan

Perikanan

No Indikator

Kinerja Utama Capaian

2017

2018 Target Akhir

Renstra (2021)

Capaian s/d 2017

terhadap 2021 (%)

Target Realisasi %

Realisasi

1. Nilai Tukar Petani (NTP)

102,1 101,6 103,16 101,53 102,00 101,13

Sumber : BPS Kabupaten Bantul, 2019

Capaian kinerja yang sudah dicapai menunjukkan hasil yang baik.

Target yang ditetapkan tahun 2018 adalah 101,6 dan realisasi sebesar 103,16

tercapai 101,53% atau bernilai kinerja Sangat Tinggi. Dibandingkan dengan

realisasi tahun sebelumnya sebesar 102,1 maka capaian tahun 2018

mengalami penurunan sebesar 1,03%.

Kenaikan NTP pada Desember 2018 dipengaruhi oleh peningkatan

subsektor tanaman pangan sebesar 0,75 persen dan peternakan 0,17 persen.

Sedangkan, subsektor hortikultura turun sebesar 0,02 persen, tanaman

perkebunan rakyat 1,16 persen, dan perikanan 0,04 persen. Selain itu, inflasi

pedesaan di Indonesia tercatat sebesar 0,58 persen disebabkan oleh naiknya

indeks di seluruh kelompok penyusunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga

(IKRT), terutama kelompok bahan makanan. Target capaian tahun 2021

Page 73: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

59

(akhir Renstra) sebesar 102. Capaian tahun 2017 ini telah melebihi target

akhir Renstra tahun 2021 sebesar 101,13%.

Sasaran ini dicapai melalui program Program Pemberdayaan

Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan. Dalam upaya memberdayakan

petani agar terjadi percepatan pencapaian kesejahteraan maka kegiatan

penyuluhan merupakan kegiatan yang sangat strategis guna mentransfer ilmu

pengetahuan teknologi untuk merubah sikap perilaku dan ketrampilan.

Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan yaitu

1) Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan

Keluaran kegiatan peningkatan kapasitas tenaga penyuluh

pertanian/perkebunan adalah terlaksananya penyusunan program

penyuluhan tingkat kabupaten dan kecamatan, pelatihan penyuluh

swadaya, talk show media televisi, penyebaran informasi melalui media

radio, dan penerbitan bulletin Suluh Pangan.

Programa Penyuluhan adalah perencanaan kegiatan penyuluhan

untuk tingkat kecamatan dan kabupaten. Programa Penyuluhan tingkat

kabupaten dan kecamatan disusun berdasarkan Permentan RI No 47

tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan.

Penyusunan programa penyuluhan tingkat kabupaten diawali dari

penyusunan programa penyuluhan tingkat kecamatan. Pelatihan bagi

penyuluh swadaya dilaksanakan untuk meningkatkan peran penyuluh

dalam memberikan pelayanan dan percontohan agribisnis kepada

masyarakat. Materi pelatihan bagi penyuluh swadaya pertanian adalah

Kebijakan Penyuluhan Pertanian, Pemberdayaan Penyuluh Pertanian

Swadaya, Kelembagaan Ekonomi Petani dan Pendataan Penyuluh

Pertanian Swadaya, Program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan

Hortikultura dan Perkebunan, Agribisnis Perbenihan dan Teknik Menyuluh,

Memandu dan Rencana Tindak Lanjut.

Untuk menyebarluaskan ilmu, pengetahuan, teknologi dan program

kerja kepada masyarakat, dilakukan penyebaran informasi melalui media

radio. Materi yang disampaikan di antaranya adalah Pemberdayaan

Pelaku Utama Dalam Perbanyakan Tanaman Menuju Bantul Sentra Bibit,

Budidaya Bawang Merah Asal Biji, Optimalisasi Pemanfaatan

Pekaranagan, Upaya Peningkatan Produksi Ikan Darat, Upaya

Page 74: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

60

Peningkatan Produksi Unggas, Pelayanan Kesehatan Hewan,

Modernisasi Pertanian Melalui Pengelolaan Alsintan, Sertifikasi produk

pertanian, Lahan Pertanian Berkelanjutan, Penyediaan Pupuk Untuk

Program UPSUS PAJALE, Pengembangan Tanaman Perkebunan,

Pelayanan Benih Padi.

2) Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan

Selain itu, dengan adanya kegiatan penyuluhan diharapkan

petani mampu untuk memanfaatkan teknologi dan informasi pertanian

sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan merubah

pola sikap dan pola tindak yang lebih responsif yang pada akhirnya akan

mampu meningkatkan produktifitas, produksi dan pendapatan petani yang

selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan petani. Untuk itu

dilaksanakan kegiatan seperti Sekolah Lapang Agribisnis (SLA); Pelatihan

One Vilage One Product (OVOP); Sosialisasi, pembentukan dan pelatihan

petani muda/taruna tani; Klinik agribisnis keliling; Verifikasi

Kelompok/petani/petugas berprestasi tingkat kabupaten; dan Identifikasi

dan legalisasi kelompok tingkat kabupaten dan kecamatan.

C. Akuntabilitas Anggaran

Dari kemampuan keuangan daerah, yaitu kemampuan Pendapatan

dan Pembiayaan (pembiayaan netto) maka jumlah pendanaan yang

dimungkinkan untuk dibelanjakan pada Tahun Anggaran 2018 di Dinas

Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan sebesar Rp. 16.735.338.866 yang

digunakan untuk membiayai Belanja Langsung. Sedangkan realisasi belanja

langsung sebesar Rp. 16.155.615.004 atau sebesar 96,536%.

Alokasi anggaran belanja langsung tahun 2018 yang dialokasikan

untuk membiayai program-program prioritas yang langsung mendukung

pencapaian sasaran strategis seperti tercantum pada Tabel III.25.

Page 75: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

61

Tabel III. 25 Alokasi Anggaran Belanja Langsung untuk Pencapaian Sasaran Strategis

No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) %

1 Meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan

899.590.000 5,37

2 Meningkatnya intensifikasi dan diversifikasi usaha tani

7.252.632.620 43,34

3 Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya peternakan

1.531.489.750 9,15

4 Meningkatnya produksi perikanan 2.623.174.850 15,67

5 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan

477.294.500 2,85

Jumlah 12.784.181.720 76,39

Belanja Langsung Pendukung 3.941.157.146 23,61 Total Belanja Langsung 16.735.338.866 100,00

Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019

Belanja langsung dibagi menjadi anggaran yang digunakan untuk

penyelenggaraan program/kegiatan yang utama dan anggaran untuk belanja

langsung program/kegiatan pendukung. Jumlah anggaran untuk

program/kegiatan utama sebesar Rp. 12.784.181.720,00 atau sebesar 76,39

% dari total belanja langsung, sedangkan anggaran untuk program/kegiatan

pendukung sebesar Rp. 3.941.157.146,00 atau sebesar 23,61 % dari total

belanja langsung.

Anggaran untuk program/kegiatan utama, sasaran strategis dengan

anggaran paling besar adalah sasaran Meningkatnya intensifikasi dan

diversifikasi usaha tani dengan besaran anggaran Rp. 7.252.632.620,00 atau

43,34 % dari total belanja langsung. Sementara itu, sasaran dengan anggaran

yang relative kecil adalah sasaran Meningkatnya kesejahteraan masyarakat

pertanian dan perikanan dengan anggaran sebesar Rp. 477.294.500 atau

sebesar 2,85 % dari total anggaran belanja langsung.

Penyerapan belanja langsung pada tahun 2018 sebesar 96,536 %

dari total anggaran belanja langsung yang dialokasikan. Hal ini menunjukkan

bahwa akuntabilitas kinerja telah efektif jika dibandingkan dengan

penyerapan anggaran daerah. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan

utama sebesar 76,39 % sedangkan realisasi untuk program/kegiatan

pendukung sebesar 76,78 %.

Page 76: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

62

Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2018 yang

dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian Indikator

Kinerja Utama disajikan pada Tabel III.26.

Tabel III.26 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2018

No Indikator Kinerja

Kinerja Anggaran

Target Realisasi % Target (Rp) Realisasi

(Rp) %

1 Ketersediaan Energi

3.085 3.121 101,16 174.455.000 174.185.500 99,85

2 Ketersediaan Protein

72,4 87,23 120,48 361.400.000 360.240.000 99,68

3 Skor Pola Pangan Harapan

93,40 91,7 98,18 363.735.000 360.296.500 99,05

4 Produksi tanaman pangan

231.560,21 216.152 93,34 5.258.992.850 5.098.065.569 96,94

5 Produksi tanaman hortikultura

6.553,93 15.635,30 238,5 1.722.408.270 1.641.699.582 95,31

6 Produksi tanaman perkebunan

14.524,09 145.255,81 100,01 271.231.500 268.181.500 98,88

7 Produksi daging 14.298,356 14.855,725 103,89 1.531.489.750 1.470.909.378 96,04

8 Produksi perikanan

13.398,44 13.059,44 97,46 2.623.174.850 2.558.626.773 97,54

9 Nilai Tukar Petani (NTP)

101,6 103,16 101,53 477.984.500 472.604.500 98,87

Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019

Jika dilihat dari realisasi anggaran per IKU, penyerapan anggaran

terbesar pada program/kegiatan yang mendukung pencapaian IKU

Ketersediaan Energi sebesar 99,46 % sedangkan penyerapan anggaran

terkecil pada program/kegiatan yang mendukung pencapaian IKU Produksi

Tanaman Hortikultura sebesar 95,31%. Jika dilihat dari penyerapan anggaran

per sasaran, maka sasaran Meningkatnya ketersediaan dan keragaman

pangan secara berkelanjutan menyerap anggaran paling besar yaitu 99,53 %

dari target. Sedangkan sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas

sumberdaya peternakan menyerap anggaran terkecil yaitu 96,04 % dari

target.

D. Efisiensi Sumber Daya

Efisiensi belanja langsung pada tahun 2018 sebesar 3,46 %, dari

total anggaran belanja langsung yang dialokasikan. Hal ini menunjukkan

bahwa dalam melaksanakan akuntabilitas kinerja telah terjadi efisiensi, yaitu

Page 77: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

63

tercapainya target yang telah ditentukan akan tetapi terdapat penghematan

anggaran.

Efisiensi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar 2,97 %,

sedangkan efisiensi untuk program/kegiatan pendukung sebesar 5,07 %. Jika

dilihat dari efisiensi anggaran per IKU, efisiensi anggaran terbesar pada

program/kegiatan di IKU Produksi Tanaman Pangan sebesar 6,35 %,

sedangkan efisiensi anggaran terkecil pada program/kegiatan di IKU

Ketersediaan Energi sebesar 0,51 %. Jika dilihat dari efisiensi anggaran per

sasaran, maka sasaran Meningkatnya intensifikasi dan diversifikasi usaha

tani, memiliki efisiensi anggarannya paling besar yaitu 4 % dari anggaran

target. Sedangkan sasaran Meningkatnya ketersediaan dan keragaman

pangan secara berkelanjutan, efisiensi anggarannya terkecil yaitu 0,46% dari

anggaran target.

Efisiensi belanja langsung tahun 2018 yang dialokasikan untuk

membiayai program/kegiatan dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama

disajikan pada Tabel III.27.

Tabel III. 27 Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja Utama Tahun 2018

No Indikator Kinerja Anggaran

Target (Rp) Realisasi (Rp) Efisiensi %

1 Ketersediaan Energi

174.455.000 174.185.500 269.500 0,15

2 Ketersediaan Protein

361.400.000 360.240.000 1.160.000 0,32

3 Skor Pola Pangan Harapan

363.735.000 360.296.500 3.438.500 0,94

4 Produksi tanaman pangan

5.258.992.850 5.098.065.569 298.858.511 6,35

5 Produksi tanaman hortikultura

1.722.408.270 1.641.699.582 80.708.688 4,21

6 Produksi tanaman perkebunan

271.231.500 268.181.500 11.177.770 1,44

7 Produksi daging 1.531.489.750 1.470.909.378 60.580.372 3,96

8 Produksi perikanan 2.623.174.850 2.558.626.773 64.548.077 2,46

9 Nilai Tukar Petani (NTP)

477.984.500 472.604.500 4.690.000 0,98

Jumlah 12.784.191.720 12.404.809.302 379.382.418 2,97

Belanja Langsung Pendukung

3.951.157.146 3.750.805.702 200.351.444 5,07

Total Belanja langsung 16.735.338.866 16.155.615.004 579.723.862 3,46

Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019

Page 78: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

64

Berdasarkan analisis capaian kinerja dan penyerapan anggaran

pada tiap sasaran, dapat dipotret tingkat efisiensi penggunaan sumberdaya

dalam indikator sasaran. Semakin besar capaian kinerja dan semakin rendah

penyerapan anggaran, akan semakin tinggi tinkat efisiensi pencapaian suatu

sasaran. Sasaran dengan tingkat efisiensi tertinggi dicapai pada sasaran

Meningkatnya intensfikasi dan diversifikasi usaha tani dengan capaian

indikator Produksi tanaman pangan sebesar 93,34 % dan penyerapan

anggaran sebesar 96,94 % dengan tingkat efisiensi sebesar 6,35 %. Tingkat

efisiensi terendah pada sasaran meningkatnya ketersediaan dan

keberagaman pangan secara berkelanjutan, dengan capaian indikator

ketersediaan energi sebesar 101,16 % dan penyerapan anggaran 99,85 %

sehingga diperoleh tingkat efisiensi sebesar 0,15. Selengkapnya tingkat

efisiensi penggunaan sumber daya disajikan pada Tabel III.28.

Tabel III. 28 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

No. Sasaran Indikator %

Capaian Kinerja

% Penyerapan Anggaran

Tingkat Efisiensi

1

Meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan

Ketersediaan Energi

101,16 99,85 0,15

Ketersediaan Protein

120,48 99,68 0,32

Skor Pola Pangan Harapan

98,18 99,05 0,94

2

Meningkatnya intensfikasi dan diversifikasi usaha tani

Produksi tanaman pangan

93,34 96,94 6,35

Produksi tanaman hortikultura

238,5 95,31 4,21

Produksi tanaman perkebunan

100,01 98,88

1,44

3

Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya peternakan

Produksi daging 103,89 96,04 3,96

4 Meningkatnya Produksi Perikanan

Produksi perikanan

97,46 97,54 2,46

5

Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan

Nilai Tukar Petani (NTP)

101,53 98,87 0,98

Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019

Page 79: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

65

E. Kinerja Lain-lain

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan mempunyai unit

ekonomi yang memberikan sumbangan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Kabupaten Bantul. Target dan capaian PAD pada Dinas Pertanian Pangan

Kelautan dan Perikanan disajikan pada Tabel III.29.

Sembilan sumber PAD dengan total target sebesar Rp.

4.818.272.000,00 memberikan realisasi sebesar Rp. 3.920.352.397,00 atau

sebesar 81,36 %. Pendapatan hasil dari Retribusi Tempat Pelelangan Ikan

memberikan capaian realisasi yang paling besar yaitu 181,40% dari target Rp.

50.000.000,00 tercapai sebesar Rp. 90.700.497,00. Sedangkan capaian

terendah pada pendapatan dari Retribusi Rumah Potong Hewan yaitu 70,59%

dengan target Rp. 60.000.000, 00 tercapai sebesar Rp. 42.352.500,00.

Tabel III. 29 Target dan Capaian Pendapatan Asli Daerah pada Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2018

No. Jenis Penerimaan Target (Rp)

Realisasi (Rp)

Capaian (%)

1 Retribusi Pelayanan Kesehatan Hewan

125.000.000 213.973.500 171,18

2 Retribusi Tempat Pelelangan Ikan

50.000.000 90.700.497 181,40

3 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

2.294.890.249 1.697.616.250 73,97

4 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah

2.068.463.200 1.794.477.400 86,75

5 Retribusi Rumah Potong Hewan

60.000.000 42.352.500 70,59

6 Hasil dari pengelolaan dana bergulir

22.000.000 22.810.000 103,68

7 Lain-lain PAD yang Sah Lainnya

56.000.000 58.422.250 104,33

8 Pendapatan dari sewa kapal dan sewa kawasan BAT

141.918.551 - 0

Jumlah 4.818.272.000 3.920.352.397

Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019

Indeks Kepuasan Masyarakat

Survey penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) ini

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kinerja aparatur Dinas

Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dalam

Page 80: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

66

memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sekaligus sebagai wahana

penyerap aspirasi masyarakat baik yang berupa saran, harapan, sekaligus

komplain terhadap pelayanan yang telah diberikan selama ini untuk dijadikan

pedoman kebijakan, program dan strategi guna peningkatan pelayanan.

Kegiatan survey penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat ini

dilakukan terbatas di Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Bantul, sebanyak 170 responden pada semester 1 dan 200

responden pada semester 2 yang diharapkan mampu memberikan gambaran

mengenai kualitas pelayanan yang diberikan oleh aparatur Dinas Pertanian

Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul kepada pelanggannya.

Adapun pertanyaan yang dimintakan pendapat kepada masyarakat

terdiri dari 14 unsur yang relevan, valid dan reliabel dengan harapan

masyarakat memberikan pendapatnya terhadap empat pilihan jawaban yang

tersedia. Kuesioner yang masuk akan diolah dalam data entri komputer untuk

mendapatkan nilai IKM. Nilai IKM dihitung dengan menggunakan “Nilai rata-

rata tertimbang” masing-masing unsur pelayanan.

Tabel III. 30 Nilai Rata-Rata Tiap Unsur Pelayanan pada Survey IKM Tahun 2018

No. Unsur Pelayanan Nilai Rata-Rata

Semester 1 Semester 2

U1 Prosedur pelayanan 3,306 3,395

U2 Persyaratan pelayanan 3,265 3,265

U3 Kejelasan petugas pelayanan 3,288 3,280

U4 Kedisiplinan petugas pelayanan 3,153 3,250

U5 Tanggung jawab petugas pelayanan 3,224 3,320

U6 Kemampuan petugas pelayanan 3,235 3,300

U7 Kecepatan pelayanan 3,212 3,310

U8 Keadilan mendapatkan pelayanan 3,200 3,305

U9 Kesopanan dan keramahan petugas 3,294 3,390

U10 Ketepatan Jadwal Kegiatan 3,553 3,775

U11 Kenyamanan lingkungan 3,665 3,635

U12 Keamanan pelayanan 3,482 2,290

U13 Penyelenggaraan Rapat, Pelatihan, dll 3,365 3,200

U14 Materi Rapat, Pelatihan, dll 3,394 3,185

Nilai IKM 82,778 83,248 Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019

Hasil analisis terhadap penilaian indeks kepuasan masyarakat

melalui kuesioner yang sudah disebar kepada 170 responden menunjukkan

bahwa nilai IKM Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Semester I

Page 81: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

67

Tahun 2018 adalah 82,778, sedang 200 responden pada semester II

memberikan respon sebesar 83,248 seperti tertera pada Tabel III.30.

Tabel III. 31 Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan

Nilai Persepsi

Nilai Interval IKM

Nilai Interval Konversi IKM

Mutu Pelayanan

Kinerja Unit Pelayanan

1 1,00 – 1,75 25 – 43,75 D Tidak baik

2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang baik

3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik

4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A Sangat baik Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019

Dengan nilai IKM (Nilai Interval Konversi IKM) sebesar 82,778 pada

Semester I dan 83,248 pada Semester II, apabila kita lihat Tabel III.31 maka

dapat dikatakan Kinerja Unit Pelayanan dan Mutu Pelayanan pada Dinas

Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul adalah

“SANGAT BAIK”.

Page 82: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

68

Bab IV Penutup

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah

proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-

prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum,

kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan

demikian merupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis

yang ditandai dengan menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja

pelayanan publik. Laporan ini memberikan gambaran tingkat pencapaian

sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan

strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan

kebijakan yang ditetapkan.

Dalam laporan ini disimpulkan bahwa secara umum Dinas Pertanian

Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul telah memperlihatkan

pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran-sasaran strategisnya yaitu

sebanyak 5 (lima) sasaran, 9 (sepuluh) Indikator Kinerja Utama (IKU) seperti

yang tertuang dalam Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Pangan

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2016 - 2021. Secara umum

realisasi masing-masing IKU telah tercapai sesuai dengan target, bahkan ada

yang melebihi target, atau rata-rata tercapai sebesar 117,17 % atau kinerja

kriteria Sangat Tinggi.

Secara umum disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap seluruh

indikator yang dicantumkan dalam Perubahan Renstra Dinas Pertanian Pangan

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2016 – 2021 khususnya

untuk Tahun Anggaran 2018 dipenuhi sesuai dengan harapan. Jika terdapat

indikator sasaran yang belum memenuhi target yang ditetapkan, kami akui

semata-mata merupakan kelemahan dan ketidaksempurnaan sebagai

manusia, karena disadari kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT., namun

demikian segala kekurangan dan ketidaksempurnaan tentunya harus menjadi

motivasi untuk lebih baik lagi di esok hari.

Page 83: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41
Page 84: L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri………………………………………………41

70

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Komplek Perkantoran II Pemerintah Kabupaten Bantul Jalan Lingkar Timur Manding Bantul 55711 Telp / Fax 0274 – 6460182 / 6460236

Email : [email protected] | Website : www.diperpautkan.bantulkab.go.id

DiperpautkanBantul | diperpautkan_bantul

diperpautkanbtl | Diperpautkan Bantul