kunjungan ke unit metalurgi pt timah

12
4 BAB II PEMBAHASAN Kuliah Kerja Lapangan sangat berguna pagi kepentingan mahasiswa itu sendiri. Selain untuk menambah wawasan, juga dapat menjalin hubungan baik antara mahasisiwa dan perusahaan tersebut. Pengalaman yang didapat juga memberikan motivasi yang besar dan positif di kalangan mahasiswa untuk giat belajar dan mampu bersaing secara global. Dengan tujuan lokasi yang berbeda – beda, semua aspek mata kuliah yang ditempuh di kelas dapat mewakili tujuannya. Seperti dalam bidang pengolahan bahan galian, geologi eksplorasi minyak dan gas, teknik perminyakan, teknik metalurgi, pertambangan mineral dan batu bara, semuanya masuk ke kategori kunjungan KKL 2014. Hari pertama, peserta KKL 2014 Jurusan Teknik Pertambangan mengadakan acara pelepasan yang idampingi oleh Wakil Dekan Fakultas Teknik, Pak Wahri Sunanda, S.T., M.Eng., Ketua Jurusan Teknik Pertambangan, Ibu Mardiah, S.T., M.T., Dosen pembimbing dan seluruh peserta KKL 2014. Kegiatan berlangsung pada pukul 07.00 – 07.30 WIB di depan gedung Jurursan Teknik Pertambangan. Setelah pelepasan, peserta KKL berangkat menuju Unit Metalurgi PT. Timah (Pesero) Tbk. Muntok. 2.1. Unit Metalurgi PT. Timah (Persero) Tbk. Muntok, Bangka Barat

Upload: awwab-hafizh

Post on 03-Dec-2015

53 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Kuliah kerja lapangan, teknik pertambangan Univrsitas Bangka belitung. Kuliah Kerja Lapangan sangat berguna pagi kepentingan mahasiswa itu sendiri. Selain untuk menambah wawasan, juga dapat menjalin hubungan baik antara mahasisiwa dan perusahaan tersebut. Pengalaman yang didapat juga memberikan motivasi yang besar dan positif di kalangan mahasiswa untuk giat belajar dan mampu bersaing secara global. Dengan tujuan lokasi yang berbeda – beda, semua aspek mata kuliah yang ditempuh di kelas dapat mewakili tujuannya. Seperti dalam bidang pengolahan bahan galian, geologi eksplorasi minyak dan gas, teknik perminyakan, teknik metalurgi, pertambangan mineral dan batu bara, semuanya masuk ke kategori kunjungan KKL 2014.a. Washing atau PencucianPencucian timah dilakukan dengan memasukkan bijih timah ke dalam ore bin yang berkapasitas 25 drum per unit dan mampu melakukan pencucian 15 ton bijh per jam. Di dalam ore bin itu bijih dicuci dengan menggunakan air tekanan dan debit yang sesuai dengan umpan.b. Pemisahan Berdasarkan Berat JenisJig Harz adalah alat yang digunakan. Bijih timah yang mempunyai berat jenis lebih berat akan mengalir ke bawah yang berarti kadar timah yang diinginkan sudah tinggi sedangkan sisanya, yang berkadar rendah yang juga berarti mengandung pengotor atau gangue lainya seperti quarsa , zircon, rutile, siderit dan sebagainya akan ditampung dan dialirkan ke dalam Jig Yuba.c. Proses PengeringanProses pengeringan dilakukan didalam alat bernama Rotary Dryer. Prinsip kerjanya adalah dengan memanaskan pipa besi yang ada di tengah – tengah rotary dryer dengan cara mengalirkan api yang didapat dari pembakaran dengan menggunakan solar.d. Tahap Klasifikasi Bijih – bijih timah selanjutnya akan dilakukan proses – proses pemisahan/klasifikasi lanjutan yakni: 1) Klasifikasi berdasarkan sifat konduktivitasnya dengan High Tension Separator. 2) Klasifikasi berdasarkan sifat kemagnetannya dengan Magnetic Separator. 3) Klasifikasi berdasarkan berat jenis dengan menggunakan alat seperti Shaking Table , Air Table dan Multi Gravity Separator (untuk pengolahan terak/tailing).

TRANSCRIPT

Page 1: Kunjungan Ke Unit Metalurgi PT Timah

4

BAB II

PEMBAHASAN

Kuliah Kerja Lapangan sangat berguna pagi kepentingan mahasiswa itu sendiri. Selain untuk menambah wawasan, juga dapat menjalin hubungan baik antara mahasisiwa dan perusahaan tersebut. Pengalaman yang didapat juga memberikan motivasi yang besar dan positif di kalangan mahasiswa untuk giat belajar dan mampu bersaing secara global.

Dengan tujuan lokasi yang berbeda – beda, semua aspek mata kuliah yang ditempuh di kelas dapat mewakili tujuannya. Seperti dalam bidang pengolahan bahan galian, geologi eksplorasi minyak dan gas, teknik perminyakan, teknik metalurgi, pertambangan mineral dan batu bara, semuanya masuk ke kategori kunjungan KKL 2014.

Hari pertama, peserta KKL 2014 Jurusan Teknik Pertambangan mengadakan acara pelepasan yang idampingi oleh Wakil Dekan Fakultas Teknik, Pak Wahri Sunanda, S.T., M.Eng., Ketua Jurusan Teknik Pertambangan, Ibu Mardiah, S.T., M.T., Dosen pembimbing dan seluruh peserta KKL 2014. Kegiatan berlangsung pada pukul 07.00 – 07.30 WIB di depan gedung Jurursan Teknik Pertambangan.

Setelah pelepasan, peserta KKL berangkat menuju Unit Metalurgi PT. Timah (Pesero) Tbk. Muntok.

2.1. Unit Metalurgi PT. Timah (Persero) Tbk. Muntok, Bangka Barat

Kegiatan di hari pertama KKL 2014 adalah mengunjungi Unit Metalurgi PT. Timah (Persero) Tbk. yang berada di Muntok, Bangka Barat. Peserta KKL tiba di Unmet pada pukul 10.30 WIB. Para peserta disambut oleh pihak PT. Timah dan ditempatkan di aula Unmet.

Acara dimulai dengan hikmat, dibuka oleh Kepala Unit Metalurgi Muntok. Lalu setelah acara tukar cenderamata, dilanjutkan dengan pengarahan K3 dan disambung dengan pemberian materi yang berkaitan dengan proses metalurgi timah dan disampaikan oleh Pak Hilman.

Materi yang didapat dari ruangan kemudian peserta mencoba melihat materi tersebut secara nyata di lapangan. Untuk itu peserta akan mengunjungi 3

Page 2: Kunjungan Ke Unit Metalurgi PT Timah

5

tempat, yaitu : 1) Pusat Pengolahan Bijih Timah. 2) Pusat Peleburan dan Pemurnian serta Pencetakan Timah dan 3) Museum Timah Indonesia Muntok.

2.1.1. Pusat Pengolahan Bijih Timah

Setelah mendapatkan teori dan ISHOMA, peserta KKL langsung menuju ke PPBT di lapangan dan dibimbing oleh Ibu Linda, asalah Pulau Belitung.

Pengolahan timah bertujuan untuk menigkatkan kadar kandungan timah yan didapat dari tambang darat maupun tambang laut. Bijih timah hasil dari pengerukan (tambang laut) biasanya mengandung 20 – 30 % timah. Setelah dilakukan proses pengolahan mineral maka kadar kandungan timah menjadi lebih dari 70 %, sedangkan bijih timah hasil penambangan darat biasanya mengandung kadar timah yang sudah cukup tinggi > 60%.

Adapun Proses pengolahan mineral timah ini meliputi banyak proses, yaitu :

a. Washing atau PencucianPencucian timah dilakukan dengan memasukkan bijih timah ke dalam ore bin yang berkapasitas 25 drum per unit dan mampu melakukan pencucian 15 ton bijh per jam. Di dalam ore bin itu bijih dicuci dengan menggunakan air tekanan dan debit yang sesuai dengan umpan.

b. Pemisahan Berdasarkan Berat JenisJig Harz adalah alat yang digunakan. Bijih timah yang mempunyai berat jenis lebih berat akan mengalir ke bawah yang berarti kadar timah yang diinginkan sudah tinggi sedangkan sisanya, yang berkadar rendah yang juga berarti mengandung pengotor atau gangue lainya seperti quarsa , zircon, rutile, siderit dan sebagainya akan ditampung dan dialirkan ke dalam Jig Yuba.

c. Proses PengeringanProses pengeringan dilakukan didalam alat bernama Rotary Dryer. Prinsip kerjanya adalah dengan memanaskan pipa besi yang ada di tengah – tengah rotary dryer dengan cara mengalirkan api yang didapat dari pembakaran dengan menggunakan solar.

d. Tahap Klasifikasi Bijih – bijih timah selanjutnya akan dilakukan proses – proses pemisahan/klasifikasi lanjutan yakni: 1) Klasifikasi berdasarkan sifat

Page 3: Kunjungan Ke Unit Metalurgi PT Timah

6

konduktivitasnya dengan High Tension Separator. 2) Klasifikasi berdasarkan sifat kemagnetannya dengan Magnetic Separator. 3) Klasifikasi berdasarkan berat jenis dengan menggunakan alat seperti Shaking Table , Air Table dan Multi Gravity Separator (untuk pengolahan terak/tailing).

2.1.2. Pusat Peleburan, Pemurnian dan Pencetakan Timah

Setelah dari PPBT, peserta KKL menuju ke pusat peleburan, pemurnian, dan pencetakan milik Unmet Muntok dan peserta KKL dibimbing oleh Pak Arif.

a. Proses Peleburan

Ada dua tahap dalam proses peleburan :

1. Peleburan tahap I yang menghasilkan timah kasar dan slag I.2. Peleburan tahap II yakni peleburan slag sehingga menghasilkan hardhead

dan slag II. Proses peleburan berlangsung seharian kurang dari 24 jam dalam tanur guna menghindari kerusakan pada tanur/refraktori. Tahap awal peleburan baik peleburan I dan II adalah proses charging yakni bahan baku bijih timah atau slag I dimasukkan kedalam tanur melalui hopper furnace. Bahan baku dalam pencampuran adalah Cassiterite, Anthrasite dan Batu Gamping. Dalam tanur terjadi proses reduksi dengan suhu 1100 – 1500 °C.

b. Proses Refining ( Pemurnian )

- PyrorefiningProses pemurnian ini adalah dengan menggunakan panas di atas titik lebur sehingga material yang akan direfining cair, ditambahkan mineral lain yang dapat mengikat pengotor atau impurities sehingga logam berharga dalam hal ini timah akan terbebas dari impurities atau hanya memiliki impurities yang amat sedikit.

- Eutectic RefiningProses pemurnian ini adalah dengan menggunakan crystallizer dengan bantuan agar parameter proses tetap konstan sehingga dapat diperoleh kualitas produk yang stabil. Proses pemurnian ini bertujuan mengurangi kadar Lead atau Pb yang terdapat pada timah sebagai pengotor /impuritiesnya. Adapun prinsipnya adalah berhubungan

Page 4: Kunjungan Ke Unit Metalurgi PT Timah

7

dengan temperatur eutectic Pb- Sn, pada saat eutectic temperature lead pada solid solution berkisar 2,6% dan aakan menurun bersamaan dengan kenaikan temperatur, dimana Sn akan meningkat kadarnya. Prinsip utamnya adalah dengan mempertahankan temperatur yang mendekati titik solidifikasi timah.

- Electrolitic RefiningProses pemurnian ini adalah dengan pemurnian logam timah sehingga dihasilkan kadar yang lebih tinggi lagi dari pyrorefining yakni 99,99%. Proses ini melakukan prinsip elektrolisis atau dikenal elektrorefining. Proses elektrorefining menggunakan larutan elektrolit yang menyediakan logam dengan kadar kemurnian yang sangat tinggi dengan dua komponen utama yaitu dua buah elektroda –anoda dan katoda –yang tercelup ke dalam bak elektrolisis. Proses elektro-refining yang dilakukan PT.Timah menggunakan bangka four nine (timah berkadar 99,99% ) yang disebut pula starter sheet sebagai katodanya, berbentuk plat tipis sedangkan anodanya adalah ingot timah yang beratnya berkisar 130 kg dan larutan elektrolitnya H2SO4. Proses pengendapan timah ke katoda terjadi karena adanya migrasi dari anoda menuju katoda yang disebabkan oleh adanya arus listrik yang mengalir dengan voltase tertentu dan tidak terlalu besar.

c. Pencetakan

Pencetakan ingot timah dilakukan secara manual dan otomatis. Peralatan pencetakan secara manual adalah melting kettle dengan kapasitas 50 ton, pompa cetak and cetakan logam. Proses ini memakan waktu 4 jam / 50 ton, dimana temperatur timah cair adalah 270 °C. Sedangkan proses pencetakan otomatis menggunakan casting machine, pompa cetak, dan melting kettle berkapasitas 50 ton dengan proses yang memakan waktu hingga 1 jam / 60 ton.

Langkah – langkah pencetakan:- Timah yang siap dicetak disalurkan menuju cetakan.- Ujung pipa penyalur diatur dengan menletakkannya diatas cetakan

pertama pada serinya, aliran timah diatur dengan mengatur klep pada piapa penyalur.

- Bila cetakan telah penuh maka pipa penyalur digeser ke cetakan berikutnya dan permukaan timah yang telah dicetak dibersihkan dari drossnya dan segera dipasang cap pada permukaan timah cair.

Page 5: Kunjungan Ke Unit Metalurgi PT Timah

8

- Kecepatan pencetakan diatur sedemikian rupa sehingga laju pendinginan akan merata sehingga ingot yang dihasilkan mempunyai kulitas yang bagus atau sesuai standar.

- Ingot timah ynag telah dingin disusun dan ditimbang.

2.1.3. Museum Timah Indonesia Muntok, Bangka Barat

Peserta KKL 2014 tiba di Museum Timah Indonesia Muntok pada pukul 14.30 WIB. Kita disambut langsung oleh Kepala Museum. Museum ini diresmikan pada hari Kamis, 7 November 2013. Fungsinya selain dapat mengetahui perkembangan teknologi peleburan timahm kita dapat mengetahui tentang perkembangan melayu Bangka, sejarah perang dunia kedua hingga pengasingan Ir. Soekarno di Muntok.

Museum ini didirikan pada gedung Hoffdbureau Tin Winning yang dulunya sebagai Kantor Pertimahan di Bangka milik Belanda. Terdapat sembilan galeri di dalamnya dan ada perpustakaan di lantai dua. Galeri tersebut meliputi galeri yang menceritakan perkembangan sosial budaya masyarakat Muntok, galeri yang memaparkan bangunan bersejarah di Kota Muntok, galeri eksplorasi pertimahan, galeri tambang darat, galeri tambang laut, galeri peleburan timah, galeri tentang pengasingan Soekarno, galeri tentang sejarah perang dunia kedua yang dimana Muntok adalah tempat tawanan perang sekutu oleh Jepang.

Kegiatan berakhir pada pukul 16.00 WIB dan ditutup juga oleh Kepala Museum Timah Indonesia Muntok, Bangka Barat.

2.1.4. Lampiran Kegiatan

Page 6: Kunjungan Ke Unit Metalurgi PT Timah

9

A. Contact Person1. Nama : Alfahri

No. HP : 0813 7312 6936Lokasi : Unit Metalurgi PT. Timah (Persero) Tbk. Muntok

2. Nama : RezaNo. HP : 0852 7311 8583Lokasi : Museum Timah Indonesia Muntok

B. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 2.1.1. Pelepasan peserta KKL oleh Wakil Dekan Fakultas Teknik

Gambar 2.1.2. Kegiatan tanya jawab pada pemberian materi di Unmet

Page 7: Kunjungan Ke Unit Metalurgi PT Timah

10

Gambar 2.1.3. Pemberian cinderamata ke Unit Metalurgi Pt. Timah

Gambar 2.1.4. Foto bersama peserta KKL 2014 dengan PT. Timah (Persero) Tbk.

Gambar 2.1.5. Foto bersama di gudang timah yang siap dipasarkan

Page 8: Kunjungan Ke Unit Metalurgi PT Timah

11

Gambar 2.1.6. Foto bersama di depan Museum Timah Indonesia Muntok

Gambar 2.1.7. Kegiatan di dalam Museum Timah Indonesia

Gambar 2.1.8. Foto di dalam Museum Timah Indonesia Muntok