kunjungan bagian gawat darurat pada anak

Upload: isna

Post on 28-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Kunjungan Bagian Gawat Darurat Pada Anak

    1/6

    KUNJUNGAN UNIT EMERGENSI PADA ANAK-ANAK DENGAN ASMA

    AKUT: INSTRUKSI SAAT KELUAR RUMAH SAKIT, RENCANA ORANG

    TUA, DAN PERAWATAN BERKELANJUTAN SEBUAH STUDI PROSPEKTIF

    ABSTRAK

    TUJUAN:Komunikasi antara anggota unit emergensi dan orangtua anak-anak yang

    memiliki asma dapat memainkan peran penting dalam pengelolaan eksaserbasi asma.

    Kami meneliti sejauh apa orangtu anak-anak penderita asma yang menerapkan saran

    yang diberikan anggota unit emergensi.

    METODE: Kami menanyakan beberapa pertanyaan mengenai pemicu asma,

    penanganan gawat darurat (termasuk edukasi dan rekomendasi saat keluar rumah sakit),

    serta strategi pengelolaan asma yang digunakan di rumah segera setelah kunjungan unitemergensi dan 6 bulan kemudian.

    HASIL:Sebanyak 1! anak-anak dengan asma dimasukkan dalam studi ini. "iga puluh

    dua pesen anak-anak tidak menggunakan kortikosteroid inhalasi sebelum kunjungannya

    ke unit emergensi. #elapan puluh persen orang tua menduga in$eksi saluran pernapasan

    atas (%S&') sebagai pemicu utama yang memicu asma anaknya. "idak ada orang tua

    yang mendapatkan atau menerapkan strategi asma khusus untuk menurunkan dampak

    %S&' !* orang tua tidak mendapatkan selebaran bahan edukasi asma apapun.

    Sebagian besar (66*) orang tua mendapatkan instruksi +erbal mengenai bagaimana cara

    mengelola eksaserbasi asma anak-anaknya di kemudian hari. &ada bulan keenam, orang

    tua terus menggunakan pelayanan unit emergensi untuk eksaserbasi asma anak-anaknya,

    terlepas dari $akta bahwa mereka telah merasa percaya diri dalam mengelola asma

    anaknya.

    KESIMPULAN: &erbaikan dalam pengembangan strategi pengelolaan eksaserbasi

    asma anak-anak terkait %S&' sangat dibutuhkan, serta komunikasi dengan orang tua saat

    anak keluar dari rumah sakit untuk pelayanan akut, dan penggunaan layananpenanganan akut lainnya pada orang tua yang terus bergantung pada unit emergensi

    untuk penanganan awal eksaserbasi asma ringan.

    ksaserbasi asma umum ditemukan pada anak-anak dan seringkali berujung pada

    kunjungan ke dokter anak atau unit emergensi.1"he ational 'shtma ducation and

    &re+ention &rogram ('&) merekomendasikanfollow-up untuk menurunkan risiko

    relaps asma. Komunikasi derajat keparahan asma yang baik kepada orang tua dapat

    menurunkan angka kejadian ini.

  • 7/25/2019 Kunjungan Bagian Gawat Darurat Pada Anak

    2/6

    "ujuan studi ini adalah untuk mengetahui 1) sejauh apa orang tua anak-anak

    penderita asma yang mendapatkan penanganan unit emergensi mengerti dan

    menerapkan rekomendasi edukasi yang diberikan anggota unit emergensi ) strategi

    yang digunakan oleh orang tua untuk mengelola dan menurunkan risiko eksaserbasi

    mendatang dan ) pola penggunaan layanan kesehatan pada anak-anak yang datang ke

    unit emergensi.

    METODE

    Studi ini merupakan studi prospekti$ pada anak-anak penderita asma yang datang ke

    unit emergensi anak akibat eksaserbasi asma. #ilakukan wawancara terhadap orang tua

    dalam minggu setelah anak keluar dari rumah sakit dan 6 bulan setelah kunjungan unit

    emergensi. Studi ini dilakukan di /umah Sakit 'nak 0 (02) di 3ancou+er, 0ritish

    olumbia. Kriteria anak yang diikutkan dalam studi ini adalah anak berusia 4,5 hingga

    15 tahun yang datang ke unit emergensi akibat eksaserbasi asma dan dapat berbahasa

    %nggris dengan lancar. 'lur tatalaksana penanganan asma di unit emergensi dapat dilihat

    pada ambar 1.

    Setelah keluar dari rumah sakit, dilakukan wawancara dengan orang tua melalui

    telepon 7 hingga 1 hari setelah kunjungan pertama. Kuesioner yang digunakan

    merupakan kuesioner terstruktur yang telah teruji dengan poin-poin berikut riwayat

    asma, gejala umumnya, pengobatan, beban yang dirasakan anak dan orang tua terhadap

    asma, riwayat kunjungan ke unit emergensi atau rawat inap, pola tidur, $aktor pemicu.

    Kami juga menanyakan apa-apa saja in$ormasi dan edukasi yang diberikan anggota unit

    emergensi saat kunjungan unit emergensi, rencana pengelolaan asma selanjutnya, dan

    tingkat kepercayaan diri dalam mengelola asma. &ada bulan keenam, pasien dan

    keluarga kembali diwawancara mengenai kunjungan unit emergensi dan rawat inap

    dalam 6 bulan terakhir, perubahan dalam 6 bulan ini, serta tingkat kepercayaan diri

    dalam mengelola asma anak mereka.

  • 7/25/2019 Kunjungan Bagian Gawat Darurat Pada Anak

    3/6

    Amati selama 2 jam, jika membaik dan tidak lagi memerulkan perawatan gawat darurat

    Dada membaik, tidak ada retraksi, tidak ada takipneu, saturasi > 95%?

    angkan ke rumah. Sterid ral ! kali sehari, Salbutaml tiap " jam diturunkan bertahap hingga 2 kali sehari selama sekitar #$ hari. lutikasn&budesnid 2 kali seha

    *ujuk ke unit emergensi atau rumah sakit

    Amati selama 2 jam, jika membaik dan tidak lagi memerulkan perawatan gawat darurat

    Dada membaik, tidak ada retraksi, tidak ada takipneu, saturasi > 95%?

    *ingan

    +eri salbultaml nebu 5 mg dalam ! ml larutan saline tiap satu jam hingga dua jam.

    +eri salbultaml 5 mg dalam ! ml larutan saline tiap satu jam.

    sih takipneu, penurunan udara masuk, mengi, retraksi, saturasi - 95%, atau membutuhkan nebu tiap ' jam setelah ) jam?

    llw(up dengan dkter umum dalam ') jam setelah keluar dari rumah sakit dan telah diedukasi.

    +erat Sedang

    sigen melalui /P&sungkup. Salbutaml tiap 2$(!$ menit hingga dapat menleransi tiap # jam. 0ika muntah, ulangi sterid atau berikan 1, serta pertimbangkan 1prat

    Dkter mengkategrikan derajat keparahan

    ri ! sungkup nebu3 5 mg Salbutaml dalam ! ml larutan saline dengan ksigen )4&menit selama #$ menit dan untuk tiap satu jam pertama diberikan 1pratpium br

    rikan sterid3 # mg&kg Prednisn maks )$ mg atau $,2 mg&kg Deksametasn maks ) mg dalam satu jam pertama.

    engi minimal hingga tidak ada, tidak ada retraksi, tidak takipneu, saturasi > 95%? Apakah dkter umums etuju untuk dipulangkan?

    ri #(2 sungkup nebu3 5 mg Salbutaml dalam ! ml larutan saline dengan ksigen )4&menit selama #$ menit dan untuk tiap satu jam pertama. /ilai kembali setelah+eri tahu dkter dan segera keluar dari panduan ini

    8asus 8ritis 8asus *ingan8asus Sedang&+erat

    Perawat mengkategrikan derajat keparahan

    Pasien > # th datang ke unit emergensi dengan 2 riwaat episde mengi atau riwaat diagnsis asma

    MANAJEMEN GAWAT DARURAT PADA ASMA

    *ingan tt tambahan : retraksi interkstaminimal

    engi minimal : mengi akhir ekspirasi Dispneu : Akti;itas dan biara nrmal,dispneu minimal Aliran punak ;spersonal best - > 95%Sedang

    tt tambahan : retraksi interksta dansubsternal engi : mengi selama ekspirasi = mengiinspirasi Dispneu : penurunan akti;tas, 5() kata Aliran punak ;spersonal best 5#(

  • 7/25/2019 Kunjungan Bagian Gawat Darurat Pada Anak

    4/6

    #igunakan analisis menggunakan hi-s8uare

    untuk menilai hubungan antara penggunaan #ilakukan

    pencatatan untuk tiap pertanyaan atau tiap kelompok pertanyaan, persentase pasien yang

    orang tuanya memberi respon. obat-obatan, penggunaan layanan kesehatan, dan jenis

    kelamin. 'nalisis statistik dalam studi ini menggunakan S'S +ersi 9.1 (S'S %nstitute,

    ary, ).

    HASIL

    Sebanyak 1! pasien yang ikut dalam studi ini sejak 'pril 44 hingga :ktober 44."

    "idak ada perbedaan signi$ikan dalam jenis kelamin, usia, derajat keparahan, dan

    kunjungan ke rumah sakit antara pasien studi kami dengan anak-anak yang secara acak

    diambil dari basis data rumah sakit (p

  • 7/25/2019 Kunjungan Bagian Gawat Darurat Pada Anak

    5/6

    Sebagian besar orang tua tidak mengingat instruksi yang diberikan terkait

    pengobatan asma atau penggunaan alat inhalasi serta mereka tidak ingat bahwa mereka

    telah diberikan selebaran (!* orang tua). nam puluh lima persen orang tua

    diinstruksikan untuk datang ke dokter keluarga mereka untuk follow-up setelah

    kunjungan pertama. #ua puluh sembilan persen orang tua tidak datang dengan alasan

    utama anak mereka sudah dalam keadaan baik.

    /encana pengelolaan asma di rumah yang paling banyak disampaikan adalah

    pengelolaan lingkungan seperti debu. "idak ada orang tua yang melaporkan pengelolaan

    %S&' dan penggunaan kortikosteroid saat timbul gejala %S&'.

    #elapan puluh persen pasien merasa percaya diri untuk menangani eksaserbasi

    asma anaknya di masa datang di rumah. #iantara mereka yang tidak percaya diri,

    alasannya adalah sebagai berikut< 1) anaknya baru saja didiagnosis asma dan orang tua

    merasa belum perlu untuk menangani eksaserbasi seperti itu ) orang tua merasa bahwa

    mereka kekurangan in$ormasi mengenai terapi eksaserbasi dan ) orang tua

    menunjukkan perasaan cemas akibat adanya tanggungjawab untuk mencegah anak yang

    dapat mengalami distres napas.

    #an dari 1! pasien, 1 anak berhasil diwawancara kembali 6 bulan

    berikutnya. #alam jangka waktu 6 bulan, 5 (4*) pasien datang ke unit emergensi

    paling tidak satu kali untuk eksaserbasi asma, 1!* dua kunjungan, dan 9* lebih dari

    tiga kunjungan, dengan $aktor pemicu utama %S&'. "idak ada perubahan rencana

    pengelolaan dibandingkan dengan wawancara pertama.

    DISKUSI

    &ada studi ini, sebagian besar orang tua dengan anak penderita asma hanya mengigat

    dan menerapkan sedikit rekomendasi dari berbagai aspek yang telah diberikan olehpetugas unit emergensi saat rawatan akut. #ibutuhkan sistem multikomponen untuk

    pelayanan follow-up yang $okus terhadap interaksi pasien di unit emergensi dan

    setelahnya. =alaupun dilaporkan $aktor pemicu terseringnya adalah asma, sebagian

    besar strategi pengelolaan yang dialporkan justru perubahan lingkungan seperti kontrol

    debu. &anduan '&& menganjurkan bahwa anak penderita asma dengan riwayat

    eksaserbasi berat harus segera mengonsumsi kortikosteroid saat memiliki gejala %S&'.

  • 7/25/2019 Kunjungan Bagian Gawat Darurat Pada Anak

    6/6

    >eski pasien merasa percaya diri dalam mengelola eksaserbasi anaknya, sebagian besar

    masih membawanya ke unit emergensi.

    KESIMPULAN

    Keterbatasan dalam edukasi asma dan komunikasi +erbal dalam penanganan akut

    membutuhkan banyak perbaikan yang membutuhkan studi penelitian lebih lanjut dalam

    memperjelas strategi yang dapat meningkatkan penanganan paska keluar rumah sakit

    pada anak-anak yang sering ke unit emergensi. 0eberapa contoh strategi yang dapat

    diajukan adalah pengelolaan eksaserbasi asma yang dipicu %S&' serta $okus penelitian

    mengenai elemen komunikasi dan hubungan antara orang tua, dokter keluarga, dan

    petugas unit emergensi pada anak-anak penderita asma.