kunci mandiri bio sma jilid 1 kur 13

27
KUNCI JAWABAN MANDIRI BIOLOGI SMA JILID 1 BAB 1 Ruang Lingkup Biologi I. Pilihan Ganda 1. b 11. a 21. c 31. b 41. c 51. c 61. b 71. b 2. b 12. b 22. d 32. a 42. d 52. c 62. c 72. b 3. d 13. e 23. a 33. e 43. e 53. d 63. c 73. c 4. a 14. b 24. a 34. a 44. d 54. d 64. a 74. c 5. c 15. c 25. e 35. c 45. b 55. e 65. c 75. e 6. c 16. a 26. d 36. d 46. a 56. c 66. b 76. a 7. b 17. a 27. b 37. e 47. b 57. b 67. a 77. d 8. c 18. c 28. d 38. e 48. b 58. c 68. d 78. a 9. b 19. e 29. c 39. e 49. e 59. d 69. a 79. d 10. a 20. a 30. e 40. d 50. c 60. a 70.e 80. e II. Uraian 1. a. Rumusan masalah: Apakah kandungan air pada media tanam memengaruhi perkecambahan biji kacang hijau? b. Hipotesis alternatif: Kandungan air pada media tanam memengaruhi perkecam- bahan biji kacang hijau. Hipotesis nol: Kandungan air pada media tanam tidak memengaruhi perkecam- bahan biji kacang hijau. c. Variabel bebas: Kandungan air pada media tanam. d. Variabel terikat: Perkecambahan biji kacang hijau. e. Variabel kontrol: Jumlah biji kacang hijau dan lama perendaman semua biji kacang hijau sebelum diuji. f. Kontrol: Percobaan III. 2. Morfologi mempelajari bentuk luar tubuh makhluk hidup. Anatomi mempelajari bagian-bagian dari struktur tubuh makhluk hidup. Fisiologi mempelajari kerja fungsi (faal) organ tubuh makhluk hidup. 3. Peningkatan suhu menyebabkan aktivitas enzim meningkat dan mencapai optimum pada suhu 30 o C, namun setelah itu peningkatan suhu menyebabkan penurunan aktivitas enzim. 4. Pengamatan kualitatif: tidak menggunakan alat ukur untuk mengambil data, misalnya pada pengamatan warna bunga Pengamatan kuantitatif: menggunakan alat ukur untuk mengambil data, misalnya pengukuran panjang tubuh hewan. 5. Virologi, ornitologi, fisiologi, dan sanitasi. 6. Tersusun oleh sel, memerlukan makanan, mengalami pertumbuhan dan perkembangan, melakukan metabolisme, respirasi, ekskresi, reproduksi, merespons rangsang, dan beradaptasi terhadap lingkungan. 7. a. Ho: Lokasi A yang padat lalu lintas dan lokasi B yang lengang memiliki kualitas udara yang sama.

Upload: achmadcibaduyut

Post on 22-Nov-2015

4.146 views

Category:

Documents


34 download

DESCRIPTION

Kunci Mandiri Bio SMA Kurikulum 2013

TRANSCRIPT

  • KUNCI JAWABAN MANDIRI BIOLOGI SMA JILID 1

    BAB 1 Ruang Lingkup Biologi

    I. Pilihan Ganda

    1. b 11. a 21. c 31. b 41. c 51. c 61. b 71. b

    2. b 12. b 22. d 32. a 42. d 52. c 62. c 72. b

    3. d 13. e 23. a 33. e 43. e 53. d 63. c 73. c

    4. a 14. b 24. a 34. a 44. d 54. d 64. a 74. c

    5. c 15. c 25. e 35. c 45. b 55. e 65. c 75. e

    6. c 16. a 26. d 36. d 46. a 56. c 66. b 76. a

    7. b 17. a 27. b 37. e 47. b 57. b 67. a 77. d

    8. c 18. c 28. d 38. e 48. b 58. c 68. d 78. a

    9. b 19. e 29. c 39. e 49. e 59. d 69. a 79. d

    10. a 20. a 30. e 40. d 50. c 60. a 70.e 80. e

    II. Uraian

    1. a. Rumusan masalah: Apakah kandungan air pada media tanam memengaruhi perkecambahan biji kacang hijau?

    b. Hipotesis alternatif: Kandungan air pada media tanam memengaruhi perkecam-bahan biji kacang hijau.

    Hipotesis nol: Kandungan air pada media tanam tidak memengaruhi perkecam-

    bahan biji kacang hijau.

    c. Variabel bebas: Kandungan air pada media tanam. d. Variabel terikat: Perkecambahan biji kacang hijau. e. Variabel kontrol: Jumlah biji kacang hijau dan lama perendaman semua biji kacang

    hijau sebelum diuji.

    f. Kontrol: Percobaan III.

    2. Morfologi mempelajari bentuk luar tubuh makhluk hidup. Anatomi mempelajari bagian-bagian dari struktur tubuh makhluk hidup.

    Fisiologi mempelajari kerja fungsi (faal) organ tubuh makhluk hidup.

    3. Peningkatan suhu menyebabkan aktivitas enzim meningkat dan mencapai optimum pada suhu 30

    o C, namun setelah itu peningkatan suhu menyebabkan penurunan aktivitas enzim.

    4. Pengamatan kualitatif: tidak menggunakan alat ukur untuk mengambil data, misalnya pada pengamatan warna bunga

    Pengamatan kuantitatif: menggunakan alat ukur untuk mengambil data, misalnya

    pengukuran panjang tubuh hewan.

    5. Virologi, ornitologi, fisiologi, dan sanitasi.

    6. Tersusun oleh sel, memerlukan makanan, mengalami pertumbuhan dan perkembangan, melakukan metabolisme, respirasi, ekskresi, reproduksi, merespons rangsang, dan

    beradaptasi terhadap lingkungan.

    7. a. Ho: Lokasi A yang padat lalu lintas dan lokasi B yang lengang memiliki kualitas udara yang sama.

  • b.HA: Lokasi A yang padat lalu lintas dan lokasi B yang lengang memiliki kualitas udara

    yang berbeda.

    8. a. Membuktikan bahwa proses fotosintesis membutuhkan cahaya. b. Pada perangkat I, yang terkena cahaya, terbentuk gas oksigen yang membuktikan

    terjadinya proses fotosintesis. Pada perangkat II, yang tidak terkena cahaya, tidak

    terbentuk gas oksigen yang membuktikan tidak terjadinya proses fotosintesis.

    c. Proses fotosintesis membutuhkan cahaya.

    9. a. Karena alga melakukan respirasi yang menggunakan oksigen. b. Untuk respirasi tanaman hidroponik. c. Dari pupuk daun. d. Karena tanaman memperoleh makanan dari pupuk daun yang disemprotkan setiap 3

    hari sekali, dan memperoleh oksigen dari air yang diganti setiap seminggu sekali.

    e. Tumbuh dan berkembang, melakukan rsspirasi, dan membutuhkan makanan.

    10. (1) penemuan obat-obatan antibiotik dan antiinfeksi, (2) pengetahuan tentang berbagai mikroorganisme patogen dan cara penyebarannya, (3) bioteknologi kedokteran melalui

    rekayasa genetika.

    11. Tahapan proses yang sistematis dan logis dalam melakukan penelitian biologi. Langkah metode ilmiah:

    a. menemukan dan merumuskan masalah,

    b. mengumpulkan keterangan/data,

    c. merumuskan hipotesis,

    d. melakukan eksperimen,

    e. menganalisis data hasil eksperimen,

    f. menarik kesimpulan,

    g. menulis laporan penelitian.

    12. Tabel, grafik, bagan, gambar, dan tulisan.

    13. Dengan mengamati gejala alam dan membuat daftar pertanyaan ABDIKASIM (apa, bagaimana, di mana, kapan, siapa, dan mengapa) terhadap objek biologi yang diamati.

    Pertanyaan yang paling menarik untuk dicari jawabannya dapat diambil sebagai rumusan

    masalah.

    14. Variabel control: faktor-faktor yang berpengaruh yang dibuat sama untuk semua organisme yang diuji.

    Tujuan: Agar hasil percobaan lebih akurat karena tidak dipengaruhi oleh perbedaan

    faktor yang memengaruhi.

    15. Contoh:

    Tabel Data Pertumbuhan Berat Tubuh Kelinci Jantan

    ---------------------------------------------------------------

    Usia (bulan) Berat tubuh (kg)

    ---------------------------------------------------------------

    1 1,75

    2 2,75

    3 3,30

  • 4 3,80

    5 3,80

    ---------------------------------------------------------------

    Grafik pertumbuhan berat tubuh kelinci jantan

    ------------ambil dari Istamar SMA 1A hal 16-----------------

    16. Berpikir induktif : menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi ketentuan yang berlaku umum. Contoh: kucing, tumbuhan, dan manusia bernapas; kucing, tumbuhan,

    dan manusia adalah makhluk hidup; kesimpulan: semua makhluk hidup bernapas.

    Berpikir deduktif : menarik kesimpulan dari hal-hal yang umum menjadi ketentuan yang

    berlaku khusus. Contoh: semua makhluk hidup bernapas; tumbuhan adalah makhluk

    hidup; kesimpulan: tumbuhan bernapas.

    17. Molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, biosfer.

    18. Melakukan pengamatan kualitatif dan kuantitatif, membuat pertanyaan untuk merumuskan masalah, menggolongkan objek biologi berdasarkan ciri tertentu,

    menafsirkan data, memprediksi suatu peristiwa berdasarkan data yang ada sebelumnya,

    dan mengidentifikasi variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.

    19. Teknik pengambilan sampel yang mewakili seluruh populasi yang akan diteliti.

    20. Untuk mengetahui teori dan hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang akan kita teliti. Langkah selanjutnya adalah perumusan hipotesis yang disusun

    berdasarkan teori yang diperoleh dari tinjauan pustaka.

    BAB 2 Keanekaragaman Hayati

    I. Pilihan Ganda

    1. c 11. e 21. b 31. d 41. b 51. e 61. b

    2. b 12. d 22. e 32. d 42. a 52. c 62. a

    3. c 13. e 23. c 33. a 43. d 53. e 63. e

    4. b 14. d 24. e 34. b 44. d 54. c 64. d

    5. a 15. d 25. c 35. b 45. c 55. e 65. c

    6. e 16. d 26. c 36. a 46. d 56. c 66. b

    7. c 17. c 27. c 37. e 47. d 57. d 67. e

    8. a 18. e 28. a 38. b 48. b 58. e 68. c

    9. d 19. e 29. b 39. c 49. b 59. d 69. a

    10. c 20. c 30. c 40. b 50. e 60. e 70. e

    II. Uraian

    1. Keanekaragaman hayati adalah derajat keragaman bentuk kehidupan baik pada tingkatan gen, spesies, ekosistem, maupun biosfer.

  • 2. Untuk menjaga agar ekosistem tetap stabil atau mantap sehingga tidak mudah terpengaruh oleh gangguan terhadap ekosistem tersebut.

    3. Variasi antarindividu dalam satu spesies karena adanya keanekaragaman gen. Contoh: varietas mangga indramayu, mangga golek, dan mangga manalagi.

    4. Upaya menghasilkan varietas unggul dengan cara melakukan perkawinan silang. Upaya itu menghasilkan varietas baru sehingga meningkatkan keanekaragaman hayati.

    5. Penanaman hanya dilakukan untuk jenis tanaman yang dianggap unggul. Akibatnya tanaman yang dianggap kurang menguntungkan semakin berkurang jumlahnya. Upaya

    ini menurunkan keanekaragaman hayati.

    6. Garis Wallace membagi wilayah Indonesia menjadi dua daerah zoogeografi, yaitu wilayah Oriental yang meliputi Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, dan wilayah Australia

    yang meliputi Sulawesi, Papua, Maluku, NTB, dan NTT.

    7. Karena fauna di Sulawesi memiliki ciri-ciri seperti fauna di wilayah Oriental dan Australia.

    8. - Curah hujan tinggi - Matahari bersinar sepanjang tahun - Jenis tumbuhan sangat banyak dan terbentuk kanopi - Tumbuhan khasnya adalah liana dan epifit - Hewannya antara lain burung, kera, babi hutan, tupai, macan, gajah, rusa.

    9. Litoral: bagian laut yang berbatasan dengan daratan Neritik: bagian laut dangkal sampai kedalaman 200 m

    Batial: bagian laut dengan kedalaman 200-2000 m

    Abisal: bagian laut yang kedalamannya lebih dari 2000 m.

    10. Upaya pengembangbiakan hewan dan tumbuhan langka secara ex situ. Untuk mencegah punahnya hewan dan tumbuhan langka.

    11. Terjadi penurunan keanekaragaman hayati karena hutan konservasi yang semula terdiri atas beraneka ragam flora dan fauna berubah menjadi hutan monokultur.

    12. (1) Mencegah sistem perladangan berpindah (2) Melakukan sistem tebang pilih

    (3) Melakukan penghijauan dan reboisasi

    (4) Mengadakan reservasi dan preservasi hutan

    (5) Melakukan pelestarian secara in situ dan ex situ

    13. Pelestarian in situ adalah pelestarian makhluk hidup di dalam habitat aslinya. Contohnya daerah cagar alam dan suaka margasatwa. Pelestarian ex situ adalah pelestarian makhluk

    hidup di luar habitat aslinya. Contohnya kebun raya dan tempat penangkaran.

    14. Sebagai kawasan perlindungan terhadap sistem penyangga kehidupan dan pelestarian sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

  • 15. Untuk menjaga kestabilan ekosistem dan ketersediaan sumber daya alam hayati yang mendukung kesejahteraan hidup manusia.

    BAB 3 Klasifikasi Makhluk Hidup

    I. Pilihan Ganda

    1. c 11. e 21. a 31. d 41. d 51. c 61. b 71. d

    2. e 12. c 22. d 32. e 42. c 52. a 62. e 72. b

    3. b 13. d 23. a 33. c 43. b 53. c 63. b 73. e

    4. c 14. e 24. c 34. b 44. c 54. b 64. c 74. c

    5. d 15. d 25. e 35. d 45. a 55. c 65. a 75. d

    6. d 16. b 26. d 36. d 46. d 56. e 66. b 76. e

    7. a 17. a 27. b 37. c 47. a 57. b 67. a 77. b

    8. d 18. e 28. a 38. a 48. d 58. a 68. c 78. e

    9. a 19. c 29. e 39. a 49. b 59. a 69. d 79. a

    10. a 20. e 30. c 40. c 50. a 60. c 70. a 80. c

    II. Uraian

    1. Pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri.

    2. Karena makhluk hidup yang ada di dunia ini sangat beraneka ragam sehingga perlu dilakukan pengklasifikasian untuk menyederhanakannya agar mudah dipelajari.

    3. Untuk memudahkan penelitian dan pemanfaatan makhluk hidup, untuk memudahkan mengenal dan mempelajari makhluk hidup agar dapat dilakukan upaya pelestarian

    keanekaragaman hayati, dan untuk mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk

    hidup yang satu dengan yang lain.

    4. a. Habitat, perilaku, ukuran, dan struktur tubuh makhluk hidup. b. Ciri morfologi makhluk hidup c. Ciri morfologi, anatomi, fisiologi, dan perilaku makhluk hidup.

    5. a. Karena sistem klasifikasi berubah sesuai dengan perkembangan ilmu dan penemuan terbaru.

    b. Sistem klasifikasi dengan 5 atau 6 kingdom. Karena sistem klasifikasi ini sesuai dengan perkembangan ilmu dan penemuan terbaru di dalam biologi modern.

    6. Nama spesies terdiri atas dua kata dalam bahasa latin atau yang dilatinkan. Nama pertama adalah nama genus, huruf awalnya menggunakan huruf kapital. Nama kedua

    adalah penunjuk spesies, huruf awalnya menggunakan huruf kecil. Nama spesies dicetak

    miring atau berbeda dari teks yang lain, atau digarisbawahi.

    7. Tumbuhan: (1) jumlah kotiledon, (2) susunan tulang daun, (3) jumlah bagian-bagian bunga.

    Hewan: (1) penutup tubuh, (2) jumlah kaki, (3) simetri tubuh.

    8. Bisa, karena keduanya merupakan satu spesies, hanya berbeda varietas.

  • 9. Monera bersifat prokariotik, yaitu selnya tidak memiliki membran inti.

    10. Jika keduanya dapat melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil.

    11. Kingdom, karena merupakan takson tertinggi yang anggotanya terdiri atas berbagai makhluk hidup anggota takson-takson di bawahnya.

    12. Plantae (tumbuhan): bersifat autotrof, eukariot multiseluler, dan bereproduksi dengan spora.

    Animalia (hewan): bersifat heterotrof dan eukariot multiseluler.

    Fungi (jamur): bersifat eukariot osmotrofik bersel satu atau banyak.

    Protista: anggotanya eukariot bersel satu, dan tidak memiliki sel atau jaringan yang

    terdiferensiasi.

    Archaebacteria: anggotanya prokariot yang transkripsi dan translasi genetiknya lebih

    mirip eukariot.

    Eubacteria (bakteri): anggotanya prokariot bersel satu.

    13. Fungi bersifat heterotrof, yaitu memperoleh zat organik dari lingkungannya, sedangkan Plantae bersifat autotrof, yaitu memperoleh zat organik dengan cara menyintesisnya dari

    zat-zat anorganik.

    14. Contoh: Kingdom : Plantae Kingdom : Animalia

    Divisio : Tracheophyta Filum : Chordata

    Kelas : Angiospermae Kelas : Mammalia

    Ordo : Rosales Ordo : Carnivora

    Famili : Rosaceae Famili : Felidae

    Genus : Rosa Genus : Felis

    Spesies : Rosa gallica Spesies : Felis leo

    15. a. Hewan A = 1a 2b 3a (Pisces) b. Hewan B = 1a 2a (Mammalia) c. Hewan C = 1a 2b 3b 4b (Aves) d. Hewan D = 1b 5a (Gastropoda) e. Hewan E = 1a 2b 3b 4a (Reptilia)

    16. a. Genus b. (1) bertulang belakang, (2) memiliki kelenjar susu, (3) alat gerak berjari dan berkuku,

    (4) memiliki ekor, (5) penutup tubuh berupa rambut.

    17. a. Memamah biak. b. Sapi, kambing, domba.

    18. a. Kelapa memiliki satu kotiledon, sedangkan mangga memiliki dua kotiledon. b. Kelapa berakar serabut, sedangkan mangga berakar tunggang.

    c. Berkas pembuluh tersusun kelapa tersebar, sedangkan berkas pembuluh mangga

    tersusun melingkar.

    d. Batang kelapa tidak berkambium, sedangkan batang mangga berkambium.

    19. Karena paus, duyung dan pesut memiliki kelenjar susu, melahirkan anaknya, dan penutup tubuhnya berupa rambut, seperti ciri-ciri yang dimiliki mamalia.

  • 20. Ciri morfologi : ciri bentuk luar tubuh makhluk hidup. Contoh: kaki mamalia berjum-lah empat.

    Ciri anatomi : ciri bagian-bagian dari struktur tubuh makhluk hidup. Contoh:

    jantung mamalia terdiri dari empat ruang.

    21. Karena menurut sistem klasifikasi modern, animalia terdiri atas organisme heterotrof yang eukariot multiseluler (terdiri atas banyak sel), sedangkan protozoa adalah uniseluler

    (terdiri atas satu sel).

    22. Karena tumbuhan lumut tidak memiliki berkas pembuluh pengangkut seperti yang dimiliki kelompok tumbuhan paku dan biji.

    23. Perbedaan proses transkripsi dan translasi genetiknya.

    24. Varietas untuk menyatakan variasi pada tumbuhan, sedangkan ras untuk menyatakan variasi pada hewan.

    25. Abrus precatorius = saga Piper betle = sirih

    Citrus aurantifolia = jeruk nipis

    Cinnamomum zeylanicum = kayu manis

    BAB 4 Virus

    I. Pilihan Ganda

    1. c 11. e 21. b 31. d 41. b 51. d 61. d

    2. d 12. e 22. e 32. b 42. b 52. d 62. a

    3. b 13. b 23. b 33. e 43. c 53. c 63. c

    4. e 14. d 24. e 34. a 44. d 54. e 64. b

    5. b 15. a 25. c 35. a 45. a 55. b 65. c

    6. a 16. d 26. d 36. a 46. e 56. c 66. a

    7. a 17. c 27. e 37. b 47. c 57. b 67. e

    8. b 18. d 28. d 38. a 48. a 58. a 68. a

    9. b 19. b 29. d 39. d 49. c 59. d 69. b

    10. c 20. b 30. b 40. e 50. e 60. c 70. a

    II. Uraian

    1. - tidak memiliki sel

    - berukuran 20-300 milimikron

    - memiliki satu macam asam nukleat, DNA saja atau RNA saja

    - berbentuk oval, silindris, polihedral, atau kompleks

    - asam nukleat diselubungi oleh selubung protein (kapsid)

    - hanya dapat hidup di dalam sel hidup

    - tubuhnya dapat dikristalkan

    2. Karena virus dapat dikristalkan.

    3. - Fase adsorbsi: serabut ekor fag melekat di dinding sel bakteri.

  • - Fase penetrasi: DNA fag masuk ke sel bakteri.

    - Fase replikasi dan sintesis: fag merusak DNA bakteri untuk replikasi DNA fag dan sintesis

    kapsid baru.

    - Fase perakitan: bahan-bahan fag disusun menjadi ratusan fag baru.

    - Fase litik: sel bakteri lisis sehingga ratusan fag baru keluar.

    4. a. DNA virus yang tersambung dengan DNA bakteri. b. Dengan bereplikasi mengikuti replikasi DNA bakteri.

    5. Virus RNA tidak dapat membentuk DNA, sedangkan virus RNA transkripsi balik dapat membentuk DNA dengan menggunakan cetakan RNA karena memiliki enzim transkriptase

    balik.

    6. Jika profag berubah menjadi aktif, misalnya karena radiasi atau pengaruh zat kimia tertentu, sehingga profag memisahkan diri dari DNA bakteri dan menghancurkan DNA bakteri.

    7. a. Virus yang menyerang bakteri. b. ----ambil dari gambar 3.3 Istamar SMA 1A hal. 53.

    8. Pencernaan manusia dapat terganggu karena bakteri E. coli berperan penting u membusukkan sisa makanan di dalam usus besar manusia.

    9. (1) Polio, gejala: demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, mual, muntah, kaku leher dan tulang belakang.

    (2) Hepatitis, gejala: kulit dan bola mata penderita berwarna kuning.

    (3) Gondong, gejala: bengkak di bagian belakang telinga.

    10. (1) Penyakit kuku dan mulut pada hewan ternak, gejala: hewan tidak dapat makan dan berjalan.

    (2) Penyakit tetelo pada ayam, gejala: ayam mencret dan batuk.

    (3) Penyakit rabies pada anjing, kucing dan monyet, gejala: hewan berperilaku agresif atau

    mengalami kelumpuhan.

    11. (1) Penyakit mosaik pada tembakau, tomat dan kentang, gejala: bercak-bercak kuning pada daun.

    (2) Penyakit CVPD, gejala: kerusakan pada pembuluh tapis tanaman jeruk.

    (3) Penyakit tungro pada padi, gejala: padi tumbuh kerdil.

    12. DNA virus (profag) yang masuk ke dalam DNA bakteri dapat disisipi oleh gen-gen yang menguntungkan sehingga sel bakteri menjadi memiliki sifat yang menguntungkan pula.

    13. Bakteri menjadi berkurang sifat patogennya sehingga menjadi tidak berbahaya bagi manusia.

    14. a. Virus flu burung: H5N1; virus flu babi: H1N1 c. - Manusia menghirup udara yang tercemar virus flu burung atau flu babi

    - Manusia melakukan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. d. - Membersihkan kotoran unggas setiap hari

    - Memasak daging dan telur unggas hingga matang benar

  • - Mencuci tangan atau mandi dengan sabun setelah melakukan kontak dengan unggas.

    15. Karena jenis virus influenza yang menyerang tidak sama dengan virus influenza yang telah menyerang sebelumnya.

    BAB 5 Archaebacteria dan Eubacteria

    I. Pilihan Ganda

    1. e 11. e 21. b 31. b 41. c 51. d 61. c 71. e 81. b

    2. a 12. e 22. e 32. d 42. a 52. e 62. c 72. c 82. b

    3. c 13. c 23. a 33. e 43. c 53. d 63. b 73. b 83. b

    4. c 14. d 24. b 34. b 44. e 54. b 64. a 74. d 84. c

    5. e 15. b 25. b 35. a 45. d 55. d 65. e 75. b 85. d

    6. d 16. c 26. b 36. d 46. c 56. a 66. e 76. a

    7. a 17. c 27. d 37. e 47. d 57. d 67. c 77. b

    8. b 18. a 28. c 38. e 48. b 58. d 68. c 78. d

    9. c 19. d 29. b 39. c 49. b 59. d 69. a 79. e

    10. e 20. b 30. a 40. e 50. c 60. b 70. b 80. a

    II. Uraian

    1. a. Bakteri parasit memperoleh makanan dari organisme lain yang ditumpanginya (inangnya). Bakteri saprofit memperoleh makanan dari sisa-sisa organisme yang telah mati.

    b. Bakteri parasit, karena merugikan inangnya.

    c. Bakteri saprofit, karena berfungsi sebagai pengurai sisa makhluk hidup, penyedia nutrient

    bagi tumbuhan, dan berperan dalam proses pengomposan dan pembuatan biogas.

    2. Perbedaan ciri Archaebacteria dan Eubacteria -----------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Karakteristik Archaebacteria Eubacteria

    ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- Dinding sel Tidak mengandung peptidoglikan Mengandung peptidoglikan

    RNA polymerase Beberapa jenis Satu jenis

    Lipid membran Hidrokarbon bercabang Hidrokarbon tidak bercabang

    Habitat Di lingkungan ekstrem Di berbagai lingkungan

    -----------------------------------------------------------------------------------------------------------

    3. Contoh: - Lactobacillus casei : keju - Acetobacter xylinum : nata de coco - Streptococcus lactis : keju dan mentega

    4. Menghambat atau membunuh mikroorganisme lain yang bersifat patogen. Contoh: (1) Bacillus brevis menghasilkan tirotrosin, (2) Bacillus subtilis menghasilkan basitrosin, (3)

    Bacillus polymyxa menghasilkan polimixin.

  • 5. Bakteri nitrifikasi mengubah amonium menjadi nitrit, dan nitrit kemudian diubah menjadi nitrat yang menyuburkan tanah. Contoh: bakteri Nitrosomonas yang mengubah amonium

    menjadi nitrit, dan Nitrobacter yang mengubah nitrit menjadi nitrat.

    Bakteri denitrifikasi mengubah nitrit atau nitrat menjadi nitrogen bebas di udara sehingga

    mengurangi kesuburan tanah, contohnya Thiobacillus denitrificans.

    6. Dua bakteri berdekatan membentuk saluran konjugasi. Melalui saluran ini terjadi perpindahan materi genetik dan sitoplasma dari sel satu ke sel yang lain.

    7. Filamen yang panjang terputus pada bagian sel mati menjadi beberapa benang pendek yang disebut hormogonium. Setiap hormogonium tumbuh menjadi filamen baru.

    8. Karena Anabaena azollae dapat mengikat nitrogen bebas dari udara yang menyuburkan tanah.

    9. Membantu membusukkan sisa makanan di dalam usus besar dan menghasilkan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.

    10. Kotoran hewan dimasukkan ke dalam tangki lalu ditutup rapat. Bakteri saprofit yang ada di dalamnya akan memecahkan senyawa organik menjadi gas metana (biogas). Gas yang

    dihasilkan ditampung dan disalurkan ke rumah-rumah untuk bahan bakar, seperti untuk

    memasak dan memanaskan air.

    11. Karena pada luka dapat terkandung bakteri tetanus yang melakukan respirasi anaerob (tanpa oksigen) sehingga bakteri ini akan semakin berkembang biak pada luka yang tertutup.

    12. Karena jika dosisnya tidak tepat dapat meningkatkan resistensi mikroorganisme patogen dan mempersulit penyembuhannya.

    13. Bakteri fotoautotrof menggunakan cahaya sebagai energi untuk membantu proses sintesis zat organik dari zat anorganik. Contohnya bakteri hijau dan bakteri ungu. Bakteri kemoautotrof

    menggunakan bahan kimia sebagai energi untuk membantu proses sintesis zat organik dari

    zat anorganik. Contohnya Nitrosomonas dan Nitrosococcus.

    14. Sebagai pusat pembentukan dinding sel baru di antara kedua sel anak pada proses pembelahan biner.

    15. Di dalam DNA virus terbawa sepenggal DNA bakteri yang sebelumnya telah diinfeksinya dengan membentuk profag. Jika virus tersebut menginfeksi bakteri lainnya, maka penggalan

    DNA bakteri tersebut akan ikut berpindah ke bakteri yang baru terinfeksi.

    16. (1) Diberi garam, contohnya ikan asin

    (2) Diberi gula, contohnya dodol buah

    (3) Diberi asam, contohnya acar timun

    (4) Diberi bahan pengawet, contohnya daging kornet ditambah natrium nitrit.

    17. a. Untuk mempertahankan diri dari lingkungannya yang buruk.

    b. Dinding sel menebal dan ukuran sel bertambah besar.

  • 18. Metanogen hidup di lingkungan anaerobik, misalnya di rawa dan di saluran

    pencernaan hewan.

    Halofil hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi, misalnya di Laut Mati.

    Termoasidofil hidup di daerah bersuhu tinggi dan bersifat asam, misalnya di sumber

    air panas.

    19. Nama bakteri : - Shigella dysenteriae

    - Streptomyces griceus

    Peranan : - memecah nitrat menjadi nitrogen sehingga mengurangi kesuburan

    tanah

    - pembuatan susu asam (yoghurt)

    - menambat nitrogen bebas dari udara sehingga menyuburkan tanah.

    20. A = mesosom, berfungsi sebagai penghasil energi

    B = tilakoid, berfungsi untuk fotosintesis.

    BAB 6 Protista

    I. Pilihan Ganda

    1. a 11. b 21. b 31. e 41. d 51. d 61. a 71. c

    2. b 12. a 22. a 32. d 42. b 52. d 62. d 72. d

    3. c 13. a 23. e 33. a 43. b 53. c 63. b 73. d

    4. d 14. c 24. c 34. c 44. a 54. b 64. e 74. c

    5. c 15. c 25. c 35. c 45. e 55. b 65. e 75. a

    6. d 16. e 26. b 36. e 46. d 56. a 66. b 76. c

    7. c 17. b 27. b 37. c 47. c 57. c 67. a 77. b

    8. d 18. e 28. d 38. b 48. b 58. b 68. c 78. d

    9. d 19. b 29. e 39. d 49. b 59. b 69. d 79. d

    10. a 20. e 30. c 40. b 50. b 60. e 70. e 80. a

    II. Uraian

    1. - Umumnya hidup bebas di perairan, beberapa bersimbiosis dengan organisme lain - Eukariotik, organel telah dikelilingi oleh membran - Respirasi aerobik - Umumnya uniseluler, beberapa berkoloni, ada pula yang multiseluler sederhana - Reproduksi aseksual atau seksual - Dibedakan menjadi protista mirip jamur, mirip tumbuhan, dan mirip hewan.

    2. - Mastigophora/Flagellata: bergerak dengan flagela - Sarcodina/Rhizopoda: bergerak dengan pseudopodia (kaki semu)

    - Ciliata/Ciliophora: bergerak dengan silia (rambut getar)

    - Sporozoa: tidak memiliki alat gerak khusus dan berkembang biak dengan spora.

    3. Chrysophyta: keemasan - Pyrrhophyta: bercahaya

  • - Chlorophyta: hijau

    - Phaeophyta: cokelat

    - Rhodophyta: merah

    4. Amoeba menjulurkan pseudopoda ke arah makanan, mengelilingi makanan, dan terbentuk vakuola makanan. Vakuola makanan beredar di dalam sitoplasma dan

    mencerna makanan di dalamnya. Sari-sari makanan dimasukkan ke sitoplasma,

    kemudian vakuola makanan menepi dan pecah mengeluarkan ampas makanan.

    5. Vakuola kontraktil mengembang dan mengempis memompa cairan sisa makanan ke luar sel melalui membran untuk memelihara tekanan osmosis sel.

    6. Karena Entamoeba gingivalis membusukkan sisa makanan yang melekat pada gigi dan gusi, dan menyebabkan radang gusi.

    7. Bakteri dan sapi sama-sama diuntungkan, disebut simbiosis mutualisme, karena bakteri memperoleh makanan dan perlindungan dari sapi sedangkan sapi dibantu mencerna

    rumput yang mengandung selulosa oleh bakteri pada usus sapi

    8. - Protozoa merupakan zooplankton sebagai sumber makanan bagi ikan-ikan yang dikonsumsi oleh manusia.

    - Fosil cangkang Rhizopoda dapat digunakan untuk memperkirakan umur lapisan bumi dan sebagai penunjuk adanya sumber minyak bumi.

    9. (1) Plasmodium malariae menyebabkan malaria kuartana (2) Entamoeba histolytica menyebabkan disentri

    (3) Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur

    (4) Balantidium coli menyebabkan disentri

    (5) Leishmania donovani menyebabkan penyakit kala azar.

    10. Dua benang Spirogyra saling berdekatan membentuk saluran konjugasi. Lewat saluran itu terjadi aliran protoplasma dari satu sel ke sel yang lain, kemudian terjadi plasmogami

    dan kariogami membentuk zigospora yang akan tumbuh menjadi benang Spirogyra baru.

    11. Tanah globigerina mengandung fosil-fosil cangkang Foraminifera dari genus Globigerina. Daerah yang memiliki lapisan tanah dengan banyak kandungan fosil

    Globigerina biasanya merupakan sumber minyak bumi.

    12. Saat pembelahan, bagian tutup dan wadah saling terpisah dan masing-masing berperan sebagai tutup yang akan membentuk wadah baru. Demikian seterusnya pada pembelahan

    berikutnya sehingga ukuran sel menjadi semakin kecil.

    13. (1) Plasmodium falciparum: sporulasi tiap 1-2 X 24 jam, menyebabkan malaria tropika. (2) Plasmodium vivax: sporulasi tiap 2 X 24 jam, menyebabkan malaria tertiana.

    (3) Plasmodium malariae: sporulasi tiap 3 X 24 jam, menyebabkan malaria kuartana.

    (4) Plasmodium ovale: sporulasi tiap 48 jam, menyebabkan penyakit limpa.

    14. a. a= dinding sel, b= sitoplasma , c= nukleus, d= pirenoid, e= kloroplas. b. Untuk menyimpan cadangan makanan berupa amilum c. Untuk tempat berlangsungnya proses fotosintesis

  • 15. (1) Chlorella untuk makanan suplemen, obat-obatan, dan kosmetik (2) Eucheuma spinosum untuk dibuat agar-agar

    (3) Macrocystis pyrifera menghasilkan iodin

    (4) Macrocystis untuk makanan suplemen hewan ternak

    (5) Fucus menghasilkan asam alginat untuk bahan pengental makanan.

    16. Amoeba membentuk kista, yaitu membran plasmanya menebal dan Amoeba menjadi tidak aktif. Jika kondisi lingkungan telah memungkinkan maka dinding kista pecah dan

    Amoeba aktif kembali.

    17. Struktur tubuhnya seperti lendir, tersusun dari sitoplasma tanpa dinding sel dan berinti banyak, dan bergerak ameboid.

    18. Mirip Amoeba: Fase vegetatifnya bergerak ameboid mengelilingi dan menelan makanannya, dan mencerna makanannya di dalam vakuola makanan.

    Mirip Fungi: reproduksi membentuk sporangium yang menghasilkan spora.

    19. (1) Phytophthora infestans parasit pada tanaman kentang (2) Phytophthora nicotinae parasit pada tanaman teh

    (3) Pythium menyebabkan penyakit rebah kecambah pada tanaman

    20. a. sporozoit

    b. merozoit

    c. sporulasi

    d. gametosit

    e. zigot

    f. fase C

    g. di dalam tubuh nyamuk.

    BAB 7 Jamur (Fungi)

    I. Pilihan Ganda

    1. c 11. a 21. a 31. b 41. c 51. b 61. e 71. c 81. c

    2. d 12. c 22. c 32. d 42. b 52. c 62. d 72. b 82. a

    3. e 13. b 23. b 33. d 43. e 53. d 63. e 73. d 83. e

    4. c 14. c 24. a 34. c 44. a 54. c 64. c 74. d 84. b

    5. d 15. d 25. c 35. c 45. e 55. e 65. a 75. e 85. e

    6. a 16. e 26. d 36. d 46. a 56. a 66. c 76. a

    7. e 17. a 27. e 37. d 47. d 57. a 67. b 77. b

    8. a 18. c 28. d 38. a 48. d 58. a 68. b 78. a

    9. b 19. e 29. b 39. b 49. b 59. d 69. a 79. c

    10. d 20. e 30. d 40. a 50. d 60. b 70. e 80. a

    II. Uraian

    1. - eukariotik, uniseluler, atau multiseluler berbentuk hifa - tidak berklorofil, bersifat saprofit atau parasit, dan ada yang bersimbiosis

  • - dinding sel terdiri atas zat kitin - hifa ada yang bersekat melintang dan ada yang tidak - menghasilkan spora

    2. Zygomycota: reproduksi seksualnya menghasilkan zigospora Ascomycota: reproduksi seksualnya menghasilkan askospora

    Basidiomycota: reproduksi seksualnya menghasilkan basidiospora

    3. Jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya.

    4. Sebelum diketahui cara reproduksi seksualnya, jamur oncom dimasukkan dalam kelompok Deuteromycota dengan nama Monilia sitophyla. Setelah diketahui cara reproduksi

    seksualnya, jamur ini dimasukkan dalam Ascomycota dan namanya diubah menjadi

    Neurospora sitophyla atau Neurospora crassa.

    5. Karena menghasilkan gas CO2. Reaksi: C6H12O6 (gula) 2C2H5OH (alkohol) + 2CO2 + Energi

    6. a. Aspergillus flavus b. Aflatoksin c. Menyebabkan kanker hati

    7. (1) Saccharomyces cerevisiae untuk membuat roti (2) Rhizopus oryzae untuk membuat tempe

    (3) Mucor javanicus untuk membuat tape

    (4) Neurospora crassa untuk membuat oncom

    (5) Aspergillus sojae untuk membuat kecap

    8. Contoh: (1) Lentinula edodes (shiitake), (2) Pleurotes (jamur tiram), (3) Auricularia polytricha (jamur kuping), (4) Volvariela volvacea (jamur merang), (5) Agaricus.

    9. Jamur ada yang dapat menghasilkan antibiotik, seperti Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum menghasilkan penisilin.

    10. Askogonium membentuk saluran trikogin yang menghubungkannya dengan anteridium. Melalui trikogin, inti sel dari anteridium masuk ke dalam askogonium dan terjadi plasmogami

    sehingga terbentuk pasangan inti. Dari askogonium tumbuh hifa yang ujungnya membentuk

    askus yang berisi askospora. Cabang-cabang hifa membentuk miselium dan tumbuh menjadi

    askokarp (tubuh buah).

    11. Ujung hifa (+) dan (-) saling bertemu dan melebur membentuk saluran, terjadi plasmogami sehingga terbentuk dua inti (dikariotik). Sel dikariotik tumbuh membentuk hifa baru,

    kemudian menjadi miselium yang membentuk basidiokarp (tubuh buah). Basidiokarp

    menghasikan banyak basidium yang berisi basidiospora.

    12. Simbiosis antara jamur dan alga membentuk lumut kerak. Simbiosis ini merupakan simbiosis mutualisme. Jamur diuntungkan karena mendapat makanan dari hasil fotosintesis alga

    sedangkan alga diuntungkan karena mendapat air, mineral, dan perlindungan dari jamur.

    13. Endomikoriza: hifa jamur menembus dinding sel akar hingga ke jaringan korteks.

  • Ektomikoriza: hifa jamur hanya tumbuh di permukaan sel akar, yakni pada jaringan

    epidermis.

    14. Karena tumbuhan mendapat asupan air dari jamur.

    15. (1) Untuk bahan obat (2) Untuk menambah rasa dan aroma makanan

    (3) Pigmennya untuk bahan kertas lakmus atau indikator pH

    (4) Sebagai vegetasi perintis

    (5) Sebagai indikator pencemaran udara

    16. Dapat, namun dilakukan sendiri-sendiri oleh jamur maupun alga. Spora jamur yang bertemu dengan alga akan membentuk lumut kerak kembali.

    17. Nama jamur : 3. Tinea versicolor 4. Aspergillus sojae

    Peranan : 1. penyakit saluran pernapasan unggas

    2. toksinnya dapat membunuh lalat 5. obat-obatan

    19. Khamir bersifat uniseluler, berinti satu, dan berbentuk bulat atau oval. Kapang berbentuk filamen panjang bercabang seperti benang yang disebut hifa, dan setiap selnya dapat berinti

    banyak.

    19. (1) Aspergillus niger menghasilkan asam sitrat

    (2) Aspergillus sojae untuk pembuatan kecap

    (3) Penicillium notatum menghasilkan antibiotik

    (4) Penicillium camemberti untuk meningkatkan kualitas keju

    (5) Saccharomyces cerevisiae untuk pembuatan roti.

    20. (1) Amanita muscaria menghasilkan toksin muskarin yang dapat membunuh lalat (2) Puccinia graminis menyebabkan bercak-bercak seperti karat pada daun rumput-rumputan

    (3) Exobasidium vexans merupakan parasit pada tanaman teh.

    BAB 8 Tumbuhan (Plantae)

    I. Pilihan Ganda

    1. d 11. c 21. b 31. b 41. c 51. b 61. b 71. b

    2. a 12. e 22. e 32. b 42. a 52. a 62. c 72. d

    3. b 13. d 23. a 33. a 43. e 53. d 63. e 73. e

    4. c 14. a 24. c 34. d 44. a 54. e 64. c 74. e

    5. a 15. c 25. e 35. b 45. b 55. c 65. e 75. c

    6. a 16. b 26. d 36. b 46. b 56. b 66. d 76. d

    7. b 17. b 27. c 37. a 47. c 57. e 67. a 77. c

    8. e 18. c 28. a 38. c 48. d 58. b 68. e 78. c

    9. d 19. a 29. c 39. d 49. b 59. b 69. c 79. e

    10. d 20. e 30. d 40. e 50. b 60. b 70. d 80. c

  • II. Uraian

    1. Tumbuhan lumut: - tidak memiliki berkas pembuluh

    - memiliki akar, batang, dan daun semu

    - fase dominannya (tumbuhan lumut) adalah generasi gametofit.

    Tumbuhan paku: - memiliki berkas pembuluh

    - memiliki akar, batang, dan daun sejati

    - fase dominannya (tumbuhan paku) adalah generasi sporofit.

    2. (1) Lumut hati (Hepatophyta), contoh: Marchantia polymorpha (2) Lumut tanduk (Anthocerophyta), contoh: Anthoceros

    (3) Lumut daun (Bryophyta), contoh: Sphagnum.

    3. Fase reproduksi vegetatif: Sporogonium menghasilkan spora. Spora yang jatuh di tempat yang cocok tumbuh menjadi protonema. Protonema tumbuh menjadi tumbuhan

    lumut.

    Fase reproduksi generatif: tumbuhan lumut membentuk anteridium dan arkegonium yang

    menghasilkan sperma dan ovum. Terjadi fertilisasi yang menghasilkan zigot. Zigot

    tumbuh menjadi embrio. Embrio berkembang menjadi sporogonium.

    4. (1) vegetasi perintis (2) menahan erosi, mengurangi banjir, dan menyerap air

    (3) obat hepatitis (Marchantia) dan bahan pembalut (Sphagnum).

    5. (1) Paku telanjang (Psilophyta), contoh: Psilotum (2) Paku kawat (Lycophyta), contoh: Selaginella

    (3) Paku ekor kuda (Sphenophyta), contoh: Equisetum

    (4) Paku sejati (Pterophyta), contoh: Marsilea crenata

    6. Fase reproduksi vegetatif: Tumbuhan paku membentuk sporogonium yang menghasilkan spora. Spora yang jatuh di tempat yang cocok tumbuh menjadi protalium.

    Fase reproduksi generatif: Protalium membentuk anteridium dan arkegonium yang

    menghasilkan sperma dan ovum. Terjadi fertilisasi yang menghasilkan zigot. Zigot

    tumbuh menjadi tumbuhan paku.

    7. (1) Untuk tanaman hias (contoh: Asplenium nidus) (2) Untuk obat-obatan (contoh: Dryopteris filix-mas)

    (3) Untuk sayuran (contoh: Marsilea crenata)

    (4) Untuk tempat menanam anggrek (contoh: Alsophilla glauca)

    (5) Untuk pupuk hijau (Azolla pinnata)

    8. (1) Hidup di air (hidrofit), (2) di tempat lembap (higrofit), (3) menempel pada tumbuhan lain (epifit), (4) di sisa-sisa tumbuhan lain atau sampah (saprofit).

    9. Pada lumut adalah generasi gametofit, yang merupakan fase haploid. Pada tumbuhan paku adalah generasi saprofit, yang merupakan fase diploid.

    10. Karena fosilnya membentuk batubara yang dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar.

    11. Karena terjadi dua macam pembuahan. Pada pembuahan pertama inti sperma I melebur dengan ovum menjadi lembaga. Pada pembuahan kedua inti sperma II melebur dengan

    inti kandung lembaga sekunder menjadi kotiledon.

  • 12. Dikotil: - terdiri atas dua kotiledon - bertulang daun menjari atau menyirip - berkas pembuluh xilem dan floem tersusun dalam lingkaran - batang berkambium - jumlah bagian bunga kelipatan 4 atau 5.

    Monokotil:

    - terdiri atas satu kotiledon - bertulang daun sejajar - berkas pembuluh xilem dan floem tersusun tersebar - batang tidak berkambium - jumlah bagian bunga kelipatan 3

    13. a. Melindungi bunga saat masih kuncup b. Menarik serangga penyerbuk, melindungi benang sari dan putik, tempat hinggapnya

    serangga pengisap madu

    c. Alat perkembangbiakan jantan d. Alat perkembangbiakan betina

    14. Air dari lingkungan masuk ke tubuh lumut secara difusi langsung, kemudian terjadi pengangkutan dari sel ke sel ke seluruh bagian tubuh lumut.

    15. a. 1= tangkai bunga 5= tangkai sari dan kepala sari 2= dasar bunga 6= tangkai putik dan kepala putik

    3= kelopak bunga 7= bakal buah

    4= mahkota bunga 8= bakal biji

    b. 3= melindungi bunga saat masih kuncup

    4= menarik serangga penyerbuk

    5= alat perkembangbiakan jantan

    6= alat perkembangbiakan betina

    8= akan berkembang menjadi biji.

    16. Karena daun sporofil selain berfungsi sebagai penghasil spora, juga berfungsi untuk fotosintesis.

    17. Lumut kering yang digunakan sebagai media tanam.

    18. Karena tumbuhan paku itu bersimbiosis dengan Anabaena azollae yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara sehingga menyuburkan tanah.

    19. Generasi sporofit: - merupakan fase diploid dan dominan - ukuran lebih besar dan tumbuh selama bertahun-tahun.

    Generasi gametofit: - merupakan fase haploid dan tidak menonjol

    - ukuran sangat kecil, berumur pendek, dan bertahan hanya beberapa

    minggu.

    20. Lihat skema daur hidup lumut homotalus di Biologi Istamar SMA jilid 1B hlmn 40

  • 21. Paku homospora: hanya menghasilkan satu macam ukuran spora, disebut tumbuhan berumah satu.

    Paku heterospora: menghasilkan dua macam ukuran spora, yang kecil berkelamin jantan

    disebut mikrospora, dan yang besar berkelamin betina disebut makrospora.

    Paku peralihan: menghasilkan spora berukuran sama, namun dapat dibedakan antara

    spora jantan (+) dan betina (-).

    22. a. Bunga yang mempunyai kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. b. Bunga yang tidak memiliki salah satu atau beberapa bagian bunga c. Bunga yang memiliki benang sari dan putik d. Bunga yang memiliki benang sari saja atau putik saja.

    23. a. Penyerbukan sendiri: serbuk sari dan putik berasal dari bunga yang sama. Penyerbukan tetangga: serbuk sari dan putik berasal dari bunga berbeda pada

    tumbuhan yang sama.

    Penyerbukan silang: serbuk sari dan putik berasal dari bunga pada tumbuhan yang

    berbeda namun masih satu spesies.

    b. Penyerbukan sendiri.

    c. Penyerbukan silang.

    24. Penyilangan dengan serbuk sari dan putik berasal dari dua tanaman yang berbeda varietas, spesies, atau genusnya. Contoh: pembastaran antara mangga golek dan mangga

    gadung.

    25. - Ekstrak daun sirih - Ekstrak akar kayu manis - Ekstrak buah jeruk nipis - Ekstrak batang pulasari

    BAB 9 Hewan (Animalia)

    I. Pilihan Ganda

    1. a 11. a 21. c 31. e 41. c 51. a 61. a 71. b 81. e 91. b

    2. a 12. d 22. a 32. c 42. b 52. a 62. d 72. b 82. a 92. e

    3. e 13. d 23. c 33. a 43. e 53. c 63. e 73. d 83. c 93. b

    4. a 14. e 24. d 34. b 44. c 54. c 64. e 74. b 84. e 94. a

    5. c 15. b 25. e 35. c 45. b 55. d 65. d 75. c 85. d 95. b

    6. a 16. b 26. c 36. c 46. a 56. e 66. b 76. a 86. d

    7. b 17. c 27. a 37. d 47. d 57. e 67. a 77. e 87. a

    8. d 18. e 28. b 38. e 48. a 58. c 68. a 78. e 88. b

    9. d 19. a 29. c 39. a 49. b 59. c 69. c 79. c 89. b

    10. b 20. c 30. d 40. c 50. c 60. d 70. d 80. b 90. c

    II. Uraian

    1. Tubuh Cnidaria tersusun dari dua lapis sel (diploblastik), yaitu lapisan ektoderma atau epidermis di bagian luar yang berfungsi sebagai kulit pelindung, dan lapisan endoderma

    atau gastrodermis di bagian dalam yang berfungsi sebagai usus atau perut.

  • 2. - Membentuk kuncup/tunas yang akan tumbuh menjadi porifera baru - Membentuk gemula, yaitu sel-sel koanosit yang terbungkus kuat, tebal, dan tahan

    kekeringan, yang jika lingkungan membaik akan tumbuh menjadi porifera baru.

    3. Polip: bentuknya seperti batang/tabung, melekat pada dasar perairan. Medusa: bentuknya seperti payung, berenang bebas di air, merupakan fase reproduksi

    seksual.

    4. Zat makanan diedarkan melalui usus yang bercabang-cabang membentuk sistem gastrovaskuler yang menyebar ke seluruh tubuh. Gas pernapasan berdifusi langsung

    melalui permukaan tubuh.

    5. a. sistiserkus b. telur c. onkosfer d. skoleks e. di usus halus manusia

    6. a. Indra peraba dan kemoreseptor b.Alat keseimbangan tubuh

    c. Organ untuk mengetahui arah aliran air

    7. Karena setiap proglotid mampu menyerap makanan, bernapas, bersifat hermafrodit dan mampu melakukan reproduksi sendiri.

    8. Daur hidup Fasciola hepatica: Tubuh siput (mirasidiumsporosistarediaserkaria) serkaria menempel di tumbuhan air metaserkaria di tumbuhan air termakan oleh manusia/ternak metaserkaria menetas di usus manusia/ternak cacing tumbuh dewasa di hati manusia/ternak telur keluar melalui feses telur berembrio di air telur menetas menjadi mirasidium ke tubuh siput.

    9. Karena kemungkinan sayuran itu mengandung metaserkaria cacing Fasciola hepatica.

    10. Cacing betina bertelur di sekitar dubur penderita sehingga dubur terasa gatal. Saat penderita menggaruknya telur cacing menempel di jari tangan, dan saat penderita makan,

    telur cacing dapat ikut tertelan kembali. Di usus penderita, telur akan menetas dan

    tumbuh menjadi dewasa.

    11. Tanah hasil pencernaan cacing tanah mengandung nitrogen yang menyuburkan tanah, dan cacing tanah menyebabkan tanah menjadi berongga dan gembur sehingga tanah

    memiliki aliran udara yang baik.

    12. Klitelum berisi kelenjar yang digunakan untuk membungkus telur menjadi kokon.

    13. Untuk menghindari gigitan pacet, kulit kita gosok dengan balsem atau minyak kayu putih atau minyak cengkih. Untuk melepaskan gigitan pacet dengan cara menetesinya dengan

    air tembakau.

  • 14. Karena telur dan spermanya tidak matang bersamaan.

    15. Benda asing dimasukkan di antara lapisan mantel dan cangkang sehingga tiram mutiara akan berusaha mengeluarkan benda tersebut dengan cara membungkusnya dengan lendir.

    Lendir itu akan mengeras menjadi mutiara.

    16. Contoh yang merugikan: keong mas merupakan hama padi, dan bekicot memakan daun tanaman. Contoh yang menguntungkan: keong sawah, keong mas, dan bekicot dapat

    menjadi bahan makanan yang berprotein tinggi.

    17. a. kepala dan dada menjadi satu b. rahang atas c. rahang bawah d. kaki capit e. kulit keras pelindung kepala-dada

    18. Daur metamorfosis sempurna: telur larva (ulat) kepompong (pupa) hewan dewasa (imago). Bentuk larva berbeda dengan hewan dewasa. Contoh: kupu-kupu.

    Daur metamorfosis tidak sempurna: telur hewan muda (nimfa) hewan dewasa (imago). Bentuk hewan muda mirip dengan hewan dewasa. Contoh: belalang.

    19. Laba-laba jantan meletakkan spermanya di dalam kantong kecil yang dipintalnya lalu disimpan di dalam pedipalpus. Saat kawin, laba-laba jantan memasukkan pedipalpusnya

    ke dalam tubuh betina dan meletakkan kantong berisi sperma ke reseptakel semen di

    tubuh betina.

    20. Contoh: - nyamuk Anopheles betina vektor Plasmodium penyebab malaria - nyamuk Aedes aegypti vektor virus demam berdarah - nyamuk Culex vektor larva cacing Filaria penyebab kaki gajah - lalat tsetse (Glossina) vektor Trypanosoma penyebab penyakit tidur

    21. Rayap berkembang dari telur yang tidak dibuahi (partenogenesis) dan tidak memiliki sayap. Laron merupakan hasil dari fertilisasi sperma dan ovum, dan memiliki dua

    pasang sayap yang sama.

    22. Karena memakan bangkai organisme lain dan sampah pantai yang mengandung bahan organik.

    23. Untuk menangkap mangsa, melindungi insang dermal, dan mencegah agar tubuh tidak tertimbun kotoran, pasir, atau kapur.

    24. Lengan bintang laut yang terluka dapat dilepaskan dan lengan tersebut akan terbentuk kembali seperti sedia kala.

    25. Korda dorsalis: kerangka sumbu tubuh yang berfungsi sebagai penguat pada fase embrio. Kolumna vertebralis: ruas-ruas tulang belakang yang berkembang dari korda dorsalis.

  • 26. (1) Crustacea: tubuh terdiri atas kepala dada (sefalotoraks) dan badan belakang (abdomen), tidak bersayap, memiliki sepasang kaki hampir di setiap ruas tubuh,

    bernapas dengan insang.

    (2) Arachnida: tubuh terdiri atas kepala dada dan badan belakang, tidak bersayap, di

    kepala dada terdapat 4 pasang kaki, sepasang alat sengat dan sepasang alat capit,

    bernapas dengan paru-paru buku.

    (3) Myriapoda: tubuh terdiri atas kepala dan badan belakang yang memanjang, tidak

    memiliki dada, tidak bersayap, memiliki sepasang kaki hampir di setiap ruas tubuh,

    bernapas dengan trakea.

    (4) Hexapoda: tubuh terdiri atas kepala, dada dan badan belakang, memiliki sayap,

    memiliki 3 pasang kaki di bagian dada, bernapas dengan trakea.

    27. Daur hidup Aurelia: Polip skifistoma strobila efira medusa sperma + sel telur blastula planula polip.

    28. Mengeluarkan racun untuk melumpuhkan mangsa. Filum Cnidaria.

    29. Sistem pencernaan, sistem transportasi, sistem saraf dan indra, sistem ekskresi dan osmoregulasi, dan sistem reproduksi.

    30. Sebagai alat gerak, untuk menangkap mangsa, dan alat pengisap pada tentakel mengandung berbagai reseptor.

    31. Insekta menguntungkan: lebah madu menghasilkan madu, ulat sutra menghasilkan benang sutra, lebah dan kupu-kupu membantu penyerbukan bunga.

    Insekta merugikan: nyamuk dan lalat menularkan penyakit, wereng merupakan hama

    padi, dan kutu kepala mengisap darah manusia.

    32. Contoh Polychaeta: cacing palolo (Eunice viridis) dan cacing wawo (Lysidice oele) sebagai makanan berprotein tinggi.

    Contoh Oligochaeta: cacing tanah (Pheretima) untuk menyuburkan tanah dan cacing

    Tubifex untuk makanan burung dan ikan hias, dan sebagai bioindikator pencemaran air.

    33. Apterygota: serangga tidak bersayap, contohnya kutu buku. Pterygota: serangga bersayap, contohnya kupu-kupu, nyamuk, dan lalat.

    34. Cacing Ancylostoma duodenale memiliki kait untuk mencengkeramkan diri di usus dan mengisap darah penderita.

    35. Karena langsung menyerap sari makanan hasil pencernaan di usus halus inangnya.

  • BAB 10 Ekosistem

    I. Pilihan Ganda

    1. d 11. a 21. a 31. c 41. b 51. a 61. a

    2. a 12. d 22. c 32. a 42. e 52. d 62. c

    3. e 13. d 23. c 33. c 43. a 53. b 63. a

    4. d 14. c 24. c 34. d 44. a 54. d 64. c

    5. d 15. b 25. a 35. e 45. b 55. e 65. c

    6. b 16. a 26. c 36. a 46. c 56. c 66. e

    7. d 17. a 27. b 37. b 47. e 57. e 67. e

    8. e 18. e 28. b 38. c 48. b 58. c 68. e

    9. b 19. a 29. d 39. a 49. c 59. d 69. a

    10. d 20. b 30. d 40. a 50. c 60. b 70. d

    II. Uraian

    1. - Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. - Faktor biotik dan abiotik - Produsen, konsumen, dan pengurai.

    2. - Kemampuan lingkungan untuk pulih kembali ke keadaan seimbang - Karena semakin besar gangguan yang merusak lingkungan, semakin kecil daya lenting

    lingkungan, artinya waktu yang diperlukan oleh lingkungan untuk pulih kembali semakin

    lama. Lingkungan mampu memulihkan diri jika gangguan yang diterimanya masih dalam

    batas toleransi.

    3. Dekomposer menguraikan zat organik dari sisa makhluk hidup, kotoran, dan bangkai menjadi zat anorganik, seperti CO2, air, dan mineral yang dapat dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan.

    4. A= simbiosis mutualisme antara alga dan jamur membentuk lumut kerak. Alga memperoleh air dan unsur hara dari jamur, sedangkan jamur memperoleh makanan dari hasil fotosintesis

    alga.

    B= simbiosis mutualisme antara akar tanaman leguminosae dan bakteri Rhizobium penambat

    nitrogen membentuk nodul/bintil akar. Tanaman leguminosae memperoleh nitrogen dari

    hasil fiksasi oleh bakteri, sedangkan bakteri memperoleh makanan dan tempat berlindung

    dari akar tanaman leguminosae.

    C= simbiosis komensalisme antara tumbuhan anggrek dengan pohon yang ditempelinya.

    Tumbuhan anggrek memperoleh tempat hidup di pohon, sedangkan pohon tidak diuntungkan

    maupun dirugikan.

    5. Alelopati adalah hubungan antarpopulasi di mana populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi yang lain. Contoh: rumput teki menghasilkan zat

    toksik yang menghalangi tumbuhnya rumput lain.

    Anabiosis adalah alelopati pada mikroorganisme. Contoh: jamur Penicillium menghasilkan

    antibiotik yang menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.

    6. Suksesi primer berlangsung pada permukaan batuan yang terbuka dan kosong sehingga muncul ekosistem baru. Kehidupan diawali dari munculnya organisme perintis (pioner).

    Tahapannya: batuan pioner lumut kerak tumbuhan paku semak-semak tumbuhan biji komunitas klimaks.

  • Suksesi sekunder berlangsung di bekas ekosistem yang tidak mengalami kerusakan total.

    Tahapannya: ekosistem rusak rumput/ilalang semak-semak tumbuhan biji komunitas klimaks.

    7. Habitat adalah lingkungan tempat hidup suatu organisme. Contoh: habitat ulat jeruk dan kutu daun di pohon jeruk.

    Nisia adalah peranan khusus atau aktivitas suatu organisme di dalam habitatnya. Contoh:

    ulat jeruk memakan daun jeruk, kutu daun mengisap cairan tanaman jeruk.

    8. Semakin beraneka ragam spesies makhluk hidup di dalam ekosistem, jaring-jaring makanan yang terbentuk semakin kompleks dan ekosistem menjadi semakin stabil sehingga jika salah

    satu populasi spesies hilang, jaring-jaring makanan atau aliran energi di dalam ekosistem

    tersebut masih tetap berjalan.

    9. Aliran energi di dalam ekosistem berlangsung karena adanya proses makan dan dimakan dari produsen hingga karnivor puncak yang disebut rantai makanan.

    10. Karena tumbuhan memiliki jarak transfer energi terdekat dengan sumber energi (matahari) sehingga aliran energi yang diterimanya paling besar dan jumlah populasinya paling banyak

    dibanding organisme pada tingkat trofik lainnya.

    Karnivor puncak memiliki jarak transfer energi terjauh dari sumber energi sehingga aliran

    energi yang diterimanya paling kecil dan jumlah populasinya paling sedikit dibanding

    organisme pada tingkat trofik lainnya.

    11. Konsumen I akan semakin bertambah jumlahnya karena tidak ada hewan pemangsanya sedangkan konsumen III akan semakin berkurang jumlahnya karena hewan mangsanya

    punah.

    12. a. Keduanya merupakan mangsa ular. b. Populasi burung akan menurun karena banyak dimangsa oleh ular.

    c. Populasi ulat akan semakin bertambah banyak.

    d. Populasi tikus, burung, burung hantu, dan elang. Populasi tikus dan burung akan

    bertambah banyak karena hewan pemangsanya punah. Populasi burung hantu dan elang akan

    berkurang karena hewan mangsanya punah.

    e. 1. Padi tikus burung hantu 2. Padi tikus ular burung hantu 3. Padi tikus ular elang 4. Padi ulat burung ular elang 5. Padi ulat burung ular burung hantu 6. Pohon ulat burung ular burung hantu 7. Pohon ulat burung ular elang 8. Pohon belalang burung ular elang 9. Pohon belalang burung ular burung hantu 10. Pohon belalang katak 11. Rumput belalang katak 12. Rumput belalang burung ular elang 13. Rumput belalang burung ular burung hantu

    13. Karena pengurai dapat menguraikan zat organik dari sisa-sisa makhluk hidup, kotoran, dan bangkai menjadi zat anorganik yang dapat dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan. Jika tidak

  • ada pengurai, sampah organik akan menumpuk memenuhi lingkungan dan mengganggu

    keseimbangan ekosistem.

    14. Karena hanya 10% energi yang digunakan oleh organisme pada setiap tingkat trofik, sedangkan energi lainnya dipancarkan ke lingkungan dalam bentuk panas yang tidak

    dimanfaatkan lagi.

    15. Sisa pernapasan hewan dan tumbuhan, serta penguraian tubuh hewan dan tumbuhan yang mati oleh pengurai menghasilkan CO2 yang dilepaskan ke udara. CO2 digunakan oleh

    tumbuhan untuk melakukan fotosintesis yang melepaskan O2 ke udara. O2 digunakan untuk

    pernapasan hewan dan tumbuhan yang menghasilkan CO2.

    16. Nitrosomonas dan Nitrobacter berperan dalam proses nitrifikasi pada daur nitrogen. Nitrosomonas mengubah amonium menjadi nitrit sedangkan Nitrobacter mengubah nitrit

    menjadi nitrat yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan.

    17. Baik diterapkan dalam ekosistem karena cairan tersebut tidak membunuh hewan target maupun makhluk hidup lainnya sehingga tidak mengganggu rantai makanan.

    18. Faktor lingkungan biotik maupun abiotik yang dapat membatasi keberadaan, jumlah, reproduksi, dan penyebaran organisme. Contoh: air merupakan faktor pembatas bagi

    keberadaan tumbuhan; meskipun udara, mineral, dan cahaya cukup, jika air kurang maka

    keanekaragaman tumbuhan menjadi rendah.

    19. Makhluk hidup memiliki rentang toleransi terhadap kekurangan atau kelebihan faktor lingkungan tertentu dalam batas-batas tertentu. Contoh: tanaman jagung yang tumbuh di

    daerah kurang cahaya dan kurang air masih dapat hidup namun tidak menghasilkan biji.

    20. Berdampak positif karena flora dan fauna langka yang dibudidaya akan terus dipelihara dan diperbanyak oleh manusia sehingga terjaga kelestariannya.

    21. Karena cahaya matahari digunakan oleh tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Energi matahari diubah menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis yang kemudian disimpan

    sebagai makanan yang dimanfaatkan oleh makhluk hidup lainnya.

    22. Piramida jumlah menggambarkan jumlah individu dalam populasi pada setiap tingkat trofik. Piramida biomassa menggambarkan berat total populasi pada setiap tingkat trofik pada waktu

    tertentu, yang menunjukkan aliran energi ekosistem pada waktu tertentu.

    Piramida energi menggambarkan banyaknya energi yang tersimpan dalam bentuk senyawa

    organik pada setiap tingkat trofik, yang menunjukkan aliran energi ekosistem dalam jangka

    waktu lama.

    23. Karena angin dapat membantu penyerbukan tumbuhan, serta penyebaran spora dan biji tumbuhan.

    24. Karena unsur-unsur kimia di dalam ekosistem mengalami suatu siklus yang berputar melalui tubuh makhluk hidup (bio), tanah (geo), dan reaksi-reaksi kimia.

    25. Karena tanaman venus fly trap memperoleh nitrogen dari serangga yang ditangkap dan dicernanya.

  • 26. Tidak. Bercocok tanam dapat menggunakan media selain tanah, seperti air, arang sekam, pasir, batu apung, dan batu kali, yang disebut hidroponik. Ada pula cara aeroponik, yaitu

    bercocok tanam dengan akar menggantung di udara tanpa menempel pada media apa pun.

    27. Faktor biotik, yaitu makhluk hidup penghuni akuarium, seperti ikan, tumbuhan air, anemon, kerang, bintang laut, dan lain-lain. Faktor abiotik, seperti pengaturan udara (aerasi), air,

    cahaya, pasir, batu-batuan, dan lain-lain.

    28. Glukosa/amilum/senyawa karbon. Melalui proses fotosintesis.

    29. Pada akar tanaman lamtorogung terdapat bintil-bintil akar yang mengandung bakteri Rhizobium penambat nitrogen yang dapat menyuburkan tanah.

    30. Humus terbentuk dari hasil penguraian serasah tumbuhan atau hewan dan tumbuhan yang sudah mati oleh mikroorganisme pengurai.

    BAB 11 Manusia dan Lingkungan

    I. Pilihan Ganda

    1. b 11. a 21. a 31. c 41. b 51. a 61. a

    2. c 12. d 22. c 32. a 42. e 52. d 62. c

    3. c 13. d 23. c 33. c 43. a 53. b 63. a

    4. d 14. c 24. c 34. d 44. a 54. d 64. c

    5. b 15. b 25. a 35. e 45. b 55. e 65. c

    6. c 16. a 26. c 36. a 46. c 56. c 66. e

    7. e 17. a 27. b 37. b 47. e 57. e 67. e

    8. e 18. e 28. b 38. c 48. b 58. c 68. e

    9. e 19. a 29. d 39. a 49. c 59. d 69. a

    10. d 20. b 30. b 40. a 50. c 60. b 70. d

    II. Uraian

    1. a. Kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan organisme yang hidup di dalamnya agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar.

    b.Akan terjadi kompetisi untuk memperebutkan makanan, terjadi kelaparan, dan terjadi

    kematian organisme yang menurunkan jumlah populasi organisme tersebut.

    2. Contoh: Suatu ekosistem sungai tercemar DDT. Di sungai itu terdapat rantai makanan: fitoplankton zooplankton ikan kecil ikan besar manusia. DDT di air sungai akan langsung diserap oleh fitoplankton. Konsentrasi DDT akan terus mengalami pemekatan di

    dalam tubuh organisme sejalan dengan rantai makanan. DDT akan terakumulasi paling

    banyak di konsumen puncak, yaitu manusia.

    3. Danau tersebut kemungkinan tercemar oleh pupuk limbah pertanian sehingga terjadi peningkatan kesuburan perairan yang disebut eutrofikasi. Akibatnya terjadi penurunan kadar

    oksigen terlarut di perairan itu karena oksigen banyak digunakan oleh mikroorganisme untuk

    menguraikan (mengoksidasi) sisa-sisa tumbuhan eceng gondok. Akibatnya hewan-hewan air

    banyak kekurangan air dan akhirnya mati. Sisa-sisa tumbuhan eceng gondok yang

    mengendap ke dasar danau juga dapat mengakibatkan pendangkalan danau.

  • 4. Efek rumah kaca terutama disebabkan oleh gas CO2 yang memerangkap panas di bumi. Berkurangnya hutan hujan tropis menyebabkan semakin tingginya kandungan gas CO2 di

    udara karena populasi tumbuhan yang menyerap CO2 untuk fotosintesis semakin berkurang.

    Akibatnya terjadi peningkatan efek rumah kaca.

    5. Sulfur dioksida hasil pembakaran minyak dan batu bara bereaksi dengan oksigen dan uap air menghasilkan asam sulfur. Asam sulfur akan membentuk kabut yang akan menjadi hujan

    asam. Contoh dampaknya adalah kematian tumbuhan dan hewan, produksi pertanian

    merosot, besi dan logam berkarat, kerusakan candi, gedung, dan jembatan.

    6. Memperkecil penambahan kandungan gas CFC di lapisan ozon sehingga mengurangi terjadinya reaksi antara gas CFC dan ozon yang merusak ozon.

    7. Agar dampak lingkungan yang kemungkinan terjadi dari suatu proyek pembangunan dapat diperkirakan dan diantisipasi dari awal. Jika dampak negatif lebih besar daripada dampak

    positifnya, pemerintah tidak memberi izin atas proyek tersebut.

    8. Hutan kota diperlukan karena tumbuhan dapat mengurangi pencemaran udara dengan menyerap CO2, debu, meredam kebisingan, menghasilkan O2, memberi keteduhan, dan

    memperindah pemandangan.

    9. - Tidak mencuci peralatan penyemprot pestisida di sungai atau di sumur penduduk. - Membuang sisa pestisida di tempat khusus yang jauh dari permukiman penduduk.

    - Tidak menggunakan pestisida melebihi takaran.

    - Mengurangi penggunaan pestisida dengan pemberantasan hama secara biologi dan

    mekanik.

    10. - Hutan dapat menyimpan air sehingga mencegah kekeringan di musim kemarau dan banjir di musim hujan.

    - Hutan dapat mencegah tanah longsor.

    - Hutan dapat menyerap CO2 dan melepaskan O2.

    - Hutan memberikan keteduhan dan menyegarkan udara.

    11. a. Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makhluk hidup di sepanjang rantai makanan.

    b. Di air c. Di dalam tubuh manusia d. Manusia

    12. Untuk membatasi kadar bahan pencemar yang masih boleh terdapat di lingkungan. Jika pencemaran di suatu lingkungan melewati standar baku mutu lingkungan, pihak pencemar

    dapat dikenakan sanksi.

    13. Sistem pertanian polikultur. Karena hama pertanian dapat terkendali secara alami dengan adanya interaksi antarkomponen biotik, penggunaan pestisida dapat dikurangi, dan panen

    dapat berlangsung berkali-kali.

    14. - Mengurangi limbah sehingga mengurangi pencemaran lingkungan. - Mengurangi penggunaan bahan baku atau sumber daya alam - Produk daur ulang memiliki nilai ekonomi yang tinggi di pasaran sehingga dapat mendatangkan keuntungan.

  • 15. Karena freon AC menghasilkan gas CFC yang dapat mencapai lapisan ozon dan bereaksi dengan gas ozon membentuk lubang ozon. Akibatnya sinar ultraviolet yang memasuki bumi

    semakin tinggi intensitasnya dan mengganggu kehidupan di bumi.

    16. Untuk mengetahui apakah kadar gas buangan (emisi) dari suatu kendaraan bermotor telah sesuai dengan standar yang diperbolehkan. Jika melebihi berarti kendaraan tersebut

    berpotensi mencemari udara dan memerlukan perbaikan pada sistem pembakaran bahan

    bakarnya.

    17. Contoh reuse: kotak sepatu dimanfaatkan untuk menyimpan surat. Contoh recycle: membuat kertas daur ulang dan pupuk kompos.

    Contoh reduce: mengurangi penggunaan kemasan plastik

    Contoh replace: mengganti kantong plastik dengan kantong kertas.

    Contoh refill: membeli kemasan isi ulang untuk mengisi kembali wadah produk.

    Contoh repair: memperbaiki dan memoles meja kayu agar bisa digunakan lagi, daripada

    membeli meja baru.

    18. Karena makhluk hidup yang berada terus-menerus di dalam air dapat terpengaruh secara langsung oleh keberadaan bahan pencemar. Meskipun di saat pengamatan tidak ditemukan

    bahan pencemar, organisme air sudah terkena dampaknya. Sebaliknya, pada pengamatan

    kimiawi, limbah yang dibuang pada malam hari dapat tidak terdeteksi saat dilakukan

    pengukuran pada keesokan harinya.

    19. Karena pupuk buatan dapat menyebabkan tanah menjadi asam sehingga produktivitas tanaman pertanian merosot, dan unsur nitrogen dalam pupuk buatan dapat membentuk larutan

    nitrit yang dapat meresap ke sumur penduduk dan membahayakan kesehatan. Perlu diselingi

    dengan pupuk hijau dan pupuk kandang karena dapat memperbaiki struktur tanah,

    menggemburkan tanah, dan menyuburkan tanah.

    20. Contoh: - Membuang sampah pada tempatnya. - Menggunakan air seperlunya (hemat air) - Menggunakan listrik seperlunya (hemat energi) - Gemar menanam dan merawat tanaman - Membawa tas plastik dari rumah jika berbelanja ke pasar.