kunci jawaban uas penelitian 2012
DESCRIPTION
penelitian pendidikanTRANSCRIPT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJOOOO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAP
PENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKAN Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.
KUNCI JAWABAN
Soal
1. Untuk dapat menggunakan Analisis Variansi sebagai statistik uji,
diperlukan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Sebutkan!
Jawab:
Syarat Uji Analisis Vaiansi (Anava) adalah sebagai berikut:
a. Sampel diambil dari populasi secara random (acak).
b. Sampel independen dalam populasinya.
c. Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
d. Sampel memiliki variansi yang homogen.
2. Dalam Penelitian Tindakan Kelas, tiap siklus memuat 4 tahapan.
Sebutkan!
Jawab
Tahapan PTK
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Observasi
d. Refleksi
3. Mengapa dalam penelitian pendidikan disebut penelitian eksperimen
semu?
Jawab
Penelitian pendidikan disebut penelitian eksperimentasi semu karena
dalam penelitian pendidikan, peneliti tidak bisa mengkontrol semua
variabel yang ada.
Maksudnya begini.... Pendidikan adalah suatu proses. Di dalam kelas
banyak sekali faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran, misal
suasana kelas, tingkat kebisingan, keikutsertaan bimbingan belajar, tadi
malam belajar atau tidak, dan sebagainya. Nah... Dalam penelitian
eksperimen, faktor-faktor tersebut sebenarnya ada namun oleh peneliti
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJOOOO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAP
PENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKAN Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.
tidak dipandang sebagai sesuatu yang ada. Jadi dengan kata lain bersifat
semu. Bagi peneliti, faktor yang terjadi di dalam kelas hanyalah variabel
yang dia teliti saja (metode) dan mengabaikan semua variabel lainnya.
NB. Lihat di proposal Anda BAB III.
4. Mengapa dalam penelitian eksperimen, pengambilan sampel menjadi hal
yang sangat penting untuk diperhatikan?
Jawab
Karena jika terjadi kesalahan dalam pengambilan sampel, maka bisa
dipastikan generalisasi keputusan/kesimpulan penelitian dari sampel ke
populasi bisa salah.
NB. Ingat ketika saya menjelaskan tentang penelitian yang mengatakan
”80% mahasiswi di Jogjakarta sudah tidak perawan”. Itu merupakan
contoh generalisasi kesimpulan penelitian yang bisa jadi salah karena
kesalahan dalam pemilihan sampel.
5. Sebutkan beberapa teknik sampling yang Anda ketahui!
Jawab
a. Simple Random Sampling
b. Cluster Random Sampling
c. Stratified Random Sampling
d. Stratified Cluster Random Sampling
NB. Harusnya ini sangat mudah sekali.
6. Pak Heru melakukan penelitian eksperimen dengan tata letak data sebagai
berikut.
Lingkungan Belajar Metode
Baik (b1) Tidak Baik (b2) Metode TGT (a1) a1b1 a1b2 Metode STAD (a2) a2b1 a2b2
Kebetulan, hasil keutusan uji menyatakan H0AB ditolak. Berdasarkan
keputusan uji tersebut, selanjutnya Pak Heru tidak melakukan uji lanjut
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJOOOO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAP
PENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKAN Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.
pasca anava. Menurut pendapat Anda, apakah langkah yang diambil Pak
Heru sudah tepat? Jelaskan jawaban Anda!
Jawab
Sebelum pertanyaa di atas kita jawab, perhatikan yang berikut ini.
Anda harus paham bahwa pada anava dua jalan ada tiga keputusan
hipotesis yang diperoleh. Hal ini ditunjukkan dari komputasi yang
menghasilkan Fa, Fb, dan Fab. Dimana Fa menunjukkan perbedaan
pengaruh antar baris, Fb menunjukkan pengaruh perbedaan antar kolom,
dan Fab menunjukkan ada tidaknya interaksi antara baris dan kolom. Jika
H0A ditolak, maka kesimpulan ujinya mengatakan adanya perbedaan
pengaruh antara baris pertama, baris kedua, dan seterusnya. H0B ditolak,
maka kesimpulan ujinya mengatakan adanya perbedaan antara kolom
pertama, kolom kedua, dan seterusnya. H0AB ditolak, maka kesimpulan
ujinya mengatakan adanya interaksi antara baris dan kolom.
Pada kasus di atas diperoleh hasil H0AB ditolak. Anda harus paham bahwa,
jika H0AB ditolak, maka Anda harus melakukan uji lanjut pasca anava (uji
Komparasi Ganda). Sebenarnya yang diuji dalam interaksi itu apa? Yang
diujikan dalam interaksi adalah membandingkan antar sel. Dari tata letak
data di atas menunjukkan terdapat 4 sel, yaitu
1. siswa dengan lingkungan belajar baik yang dikenai STAD
2. siswa dengan lingkungan belajar baik yang dikenai TGT
3. siswa dengan tingkungan belajar tidak baik yang dikenai STAD
4. siswa dengan lingkungan belajar tidak baik yang dikenai TGT.
Kalau terdapat interaksi secara grafik digambarkan sebagai dua garis yang
bersilangan, contohnya sebagai berikut
Lingkungan Belajar Metode
Baik (b1) Tidak Baik (b2) Metode TGT (a1) Metode STAD (a2)
Secara data, interaksi dapat terlihat jika rataan sel tidak mengikuti rataan
marginalnya.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJOOOO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAP
PENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKAN Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.
Kita berikan contoh data sebagai berikut.
Lingkungan Belajar Metode
Baik (b1) Tidak Baik (b2) Rataan
Marginal Metode TGT (a1) 9 6 7.5 Metode STAD (a2) 5 7 6 Rataan Marginal 7 6.5
Perhatikan!
• Pada rataan marginal, baris pertama lebih besar dari baris kedua
(7.5 > 6)
o Pada kolom Lingkungan belajar baik, baris pertama lebih
baik daripada baris kedua (9 > 5). Artinya rataan selnya
mengikuti rataan marginal.
o Pada kolom Lingkungan belajar tidak baik, baris pertama
tidak lebih baik daripada baris kedua (6 < 7). Artinya rataan
selnya tidak mengikuti rataan marginal.
• Pada rataan marginal, kolom pertama lebih besar dari kolom kedua
(7 > 6.5)
o Pada baris metode TGT, kolom pertama lebih baik daripada
kolom kedua (9 > 6). Artinya rataan selnya mengikuti
rataan marginal.
o Pada baris metode STAD, kolom pertama tidak lebih baik
daripada kolom kedua (5 < 7). Artinya rataan selnya tidak
mengikuti rataan marginal.
Dalam kasus seperti itulah interaksi akan terjadi. Sekali lagi, jika rataan sel
tidak mengikuti rataan marginalnya, maka uji akan mengatakan terdapat
interaksi.
Untuk mengetahui pengaruh perbedaan antara sel digunakan uji komparasi
ganda antar sel.
Jadi jawaban pertanyaan di atas, langkah Pak Heru yang tidak melakukan
uji lanjut pasca anava adalah kurang tepat.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJOOOO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAP
PENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKAN Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.
7. Pak Heru melakukan penelitian eksperimen. Metode yang diteliti adalah
Metode STAD dan metode Ekspositori, sedangkan variabel atribut yang
dipakai adalah motivasi yang dibedakan ke dalam motivasi tinggi, sedang,
dan rendah.
Dari hasil perhitungan diperoleh rangkuman anava dua jalan dengan sel
tak sama sebagai berikut.
Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan
Sumber JK dk RK Fobs Fα Keputusan
Metode 1616.064 1 1616.064 3.94
Motivasi 6962.335 2 3481.167 3.09
Interaksi 3017.934 2 1508.967 3.09
Galat 41184.4 107 384.901
Total 52780.73 112
Bagaimana kesimpulan penelitian di atas?
Jawab
Anda perhatikan bahwa kolom Fobs dan kolom keputusan pada soal masih
kosong. Anda harus melakukan perhitungan terlebih dahulu. Jika
perhitungan Anda benar, maka akan diperoleh Fa = 4.199 sehingga
keputusan ujinya H0A ditolak. Fb =9.044 sehingga keputusan ujinya
H0B ditolak. Dan Fab = 3.920 sehingga keputusan ujinya H0AB ditolak.
Sehingga diperoleh Kesimpulan penelitian sebagai berikut:
1. Ada perbedaan pengaruh antara metode STAD dan metode
ekspositori terhadap prestasi belajar matematika.
2. Ada perbedaan pengaruh antara masing-masing tingkatan motivasi
(tinggi, sedang, dan rendah) terhadap prestasi belajar matematika.
3. Ada interaksi antara metode belajar dan motivasi terhadap prestasi
belajar matematika.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJOOOO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAP
PENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKAN Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.
8. Seorang peneliti melakukan uji hipotesis menggunakan uji-t dengan taraf
signifikansi 5% yang melibatkan 20 responden. Hipotesis penelitiannya
adalah sebagai berikut:
H0 : Metode A < Metode B
H1 : Metode A > Metode B
Dari hasil komputasi diperoleh tobs = 3,579.
a. Jika t0,05;20 = 3,256, bagaimana keputusan dan kesimpulan ujinya?
b. Jika taraf signifikansinya diubah menjadi 10%, apakah keputusan
dan kesimpulan uji pada poin a) masih tetap berlaku?
Jawab
a. Dari data di atas jelas mengatakan bahwa tobs = 3,579 ∈ DK.
Sehingga H0 ditolak. Sehingga keputusan uji mengatakan bahwa
metode A lebih baik daripada metode B.
b. Pada point a) peneliti menggunakan α = 5% sedangkan pada point b)
peneliti menggunakan α = 10%. Jika di gambar pada grafik distribusi-t,
maka daerah kritik akan bergeser ke kiri (ingat berdasarkan hipotesis
di atas, maka dilakukan uji hipotesis ekor kanan). Sehingga
tobs = 3,579 tetap menjadi anggota daerah kritik. Sehingga kesimpulan
uji akan tetap berlaku.
NB. Kasus akan berbeda jika peneliti mengubah α menjadi 1%. Maka
yang terjadi adalah jika di gambar pada grafik distribusi-t, maka daerah
kritik akan bergeser ke kanan. Sehingga tobs bisa jadi bukan lagi
menjadi daerah kritik, akibatnya kesimpulan uji bisa tidak berlaku lagi.
9. Diberikan kesimpulan Uji Anava 2 Jalan sebagai berikut:
1. H0A ditolak
2. H0B ditolak
3. H0AB ditolak
Dari hasil komputasi yang telah dilakukan, diperoleh rataan sebagai
berikut.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJOOOO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAP
PENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKAN Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.
Rataan dan Jumlah Rataan
Motivasi Belajar Metode Belajar
Tinggi Sedang Rendah
Rataan
Marginal
Pmbljr. STAD 76.800 57.600 49.222 61.207
Pmbljr. Ekspositori 55.0909 61.250 44.182 53.508
Rataan Marginal 65.945 59.425 46.702 57.357
a. Apakah Anda akan melakukan uji lanjut pasca anava? Mengapa?
b. Apakah Anda akan melakukan uji komparasi ganda antar baris?
Mengapa dan bagaimana kesimpulannya?
c. Apakah Anda akan melakukan uji komparasi ganda antar kolom?
Mengapa?
Jawab.
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, perhatikan penjelasan berikut ini.
Sebagaimana telah dijelaskan pada jawaban soal nomor 6 di depan, uji
Anava hanya mengantarkan peneliti untuk mengetahui adanya pengaruh
perbedaan saja. Dengan kata lain, Anava tidak dapat menjelaskan manakah
yang lebih baik di antara variabel-variabel tersebut.
Lebih jelasnya perhatikan soal di atas. Pak Heru ingin meneliti manakah
yang lebih baik antara variabel metode (yang dibedakan ke dalam STAD
dengan ekspositori). Anava hanya memberi tahu Pak Heru bahwa antara
STAD dan ekspositori masing-masing memberikan pengaruh yang
berbeda terhadap prestasi belajar matematika. Anava tidak dapat
menjelaskan manakah di antara STAD dan ekspositori yang memberikan
pengaruh lebih baik terhadap prestasi. Sudah paham ndak...? Begitu pula
pada variabel motivasi. Anava tidak dapat menjelaskan tingkatan motivasi
yang mana (tinggi, sedang, atau rendah) memberikan pengaruh lebih baik
terhadap prestasi belajar siswa. Untuk menjawab itu, maka diperlukan Uji
Lanjut Pasca Anava.
a. Dari penjelasan pada jawaban soal no 6 di atas jelas mengatakan
bahwa jika H0AB ditolak, maka Anda harus melakukan uji lanjut pasca
Anava. Mengapa? Untuk mengetahui efek interaksi yang terjadi.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJOOOO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAP
PENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKAN Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.
b. Perhatikan bahwa dalam kasus penelitian di atas, hanya melibatkan 2
baris saja, yaitu antara STAD dan ekspsitori. Sehingga Anda tidak
perlu melakukan uji komparasi ganda antar baris. Lho...Bukankah
peneliti ingin mengetahui manakah yang lebih baik antara STAD
dengan ekspositori, sedangkan anava tidak dapat menjawabnya. Betul
sekali. Untuk mengetahi manakah yang lebih baik antara STAD
dengan ekspositori cukup dengan melihat rataan marginalnya saja.
Dari tabel terlihat bahwa Rataan marginal STAD > Rataan marginal
ekspositori, sehingga hal ini mengatakan STAD lebih baik daripada
ekspositori. Lalu bagaimana jika kita tetap melakukan uji komparasi
ganda antar baris? Apakah tidak diperbolehkan? Jika Anda ”nekat”
ingin melakukan uji komparasi ganda antar baris maka diperbolehkan,
namun dipastikan uji komparasi ganda antar baris akan menunjukkan
bahwa STAD lebih baik daripada ekspositori. Sehingga melakukan uji
komparasi ganda dalam kasus ini bisa dikatakan sebagai hal yang sia-
sia.
c. Penelitian di atas melibatkan 3 kolom. Sehingga Anda harus
melakukan uji komparasi ganda antar kolom. Karena dengan uji
tersebut akan diketahui manakah di antara motivasi tinggi, sedang atau
rendah yang memberikan pengaruh paling baik terhadap prestasi.
Apakah kita tidak bisa melihatnya dari rataan marginal? Tentu kita
tidak bisa melihatnya.
NB. Jika tata letak data menggunakan faktorisasi 2 x 2 dan H0 semuanya
ditolak, maka:
a) Anda tidak perlu melakukan uji komparasi ganda antar baris. Karena
hanya ada dua hal (baris) saja yang dibandingkan. Sehingga untuk
mengetahui mana yang lebih baik, cukup melihatnya dari rataan
marginalnya saja.
b) Anda tidak perlu melakukan uji komparasi ganda antar kolom.
Karena hanya ada dua hal (kolom) saja yang dibandingkan. Sehingga
untuk mengetahui mana yang lebih baik, cukup melihatnya dari
rataan marginalnya saja.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJOOOO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAPUJIAN AKHIR SEMESTER GENAP
PENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKANPENELITIAN PENDIDIKAN Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.Heru Kurniawan, M.Pd.
c) Anda perlu melakukan uji komparasi ganda antar sel. Karena untuk
melihat lebih jauh pengaruh perbedaan antar sel yang terjadi.
10. Dalam anava dua jalan digunakan tata letak data sebagai berikut.
Motivasi Metode
Tinggi Sedang Rendah Metode A Metode B Metode C
a. Berdasarkan tata letak data di atas, berapa kali Anda melakukukan uji
normalitas? Sebutkan sampel mana saja yang diuji!
b. Berdasarkan tata letak data di atas, berapa kali Anda melakukan uji
Homogeitas Variansi? Sebutkan H0-nya!
Jawab
a. 6 kali
1. Sampel kelas yang dikenai metode A
2. Sampel kelas yang dikenai metode B
3. Sampel kelas yang dikenai metode C
4. Sampel kelas pada siswa dengan motivasi tinggi
5. Sampel kelas pada siswa dengan motivasi rendah
6. Sampel kelas pada siswa dengan motivasi sedang
b. 2 kali
1. metodeCmetodeBmetodeA σσσ ==
2. rendahmotivasisedangmotivasitinggimotivasi ___ σσσ ==
SEMOGA PENJELASAN INI DAPAT MEMBERIKAN PEMAHAMAN DAN
PENCERAHAN. AMIIIN