kunci dikotomi

Upload: yanri-hilarius-tangke-alla

Post on 18-Jul-2015

2.661 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

KUNCI DIKOTOMI 1.a.KarnivoraNomor 2 b.Herbivora.Nomor 7 c.Omnivora.Nomor 13 2.a.Memiliki Puting Susu.........................................................................Nomor 4 b.Tidak Memiliki Puting Susu............................................................... Nomor 3 3.a.Berbentuk Ikan................................................................................. Cetacea b.Berbentuk seperti mamalia pada umumnya..................................... Monotremata 4.a.Pemakan daging............................................................................. Karnivora b.Pemakan Serangga........................................................................... Nomor 5 5.a.Memiliki Gigi ............................................................................. Insectivora b.Tidak memiliki Gigi......................................................................... Nomor 6 6.a.Bersisik.Pholidota b.Berkulit perisai................................................................................... Edentata 7.a.Memiliki kantung .......................................................................... Marsupilia b.Tidak memiliki kantong.............. Nomor 8 8.a.Hidup di air......................................................................................... Sirenia b.Hidup di darat................................................................................. Nomor 9 9.a.Memiliki belalai........................................................................ Proboscidae b.Tidak memiliki belalai ........Nomor 10 10.a.Kaki depan pendek..Lagomorpha b.Kaki depan dan belakang sama.Nomor 11 11.a.Berukuran lebih kecil dari 20 cmScadentia b.Berukuran lebih besar dari 20 cmNomor 12 12.a.Berkuku jari genap....Artiodactyla b.Berkuku jari ganjil...Perissodactyla 13.a.Modifikasi tubuh untuk terbangChiroptera b.Tidak dapat terba.Nomor 14 14.a.Ibu jari yang dapat disentuhkan ke jari lain..Primata b.Ibu jari yang tidak dapat disentuhkan ke jari lain....Rodentia

Pholidota 1. Tubuh bersisik keras.Manidae Manidae 1.a.Jenis Asia.Manis b.Jenis Afrika.....Phataginus Proboscidae 1.Keluarga gajah........Elephantidae Elephantidae 1.a.Jenis Asia (belalai kaku)..Elephas b.Jenis Afrika (belalai lemas)...Loxodanta Scadentia 1.Keluarga tupai.Tupaiidae Tupaiidae 1.a.Ekor kecil..Dendrogale b.Ekor panjangTupaia Monotremata 1.a.Tubuh ditutupi bulu halus.... .Ornithorhynchidae b.Tubuh ditutupi duri kasar...Tachyglossidae Ornithorhynchidae 1.a.Platypus modern..Ornithorhynchus b.Platypus kuno (punah)..Obdurodon Tachyglossidae 1.a.Echidna moncong panjangZaglossus b.Echidna moncong pendekTachyglossus Chiroptera 1.a.Berukuran besarMegachiroptera b.Berukuran kecilMicrochiroptera Megachiroptera 1.Memiliki moncong panajng....Pteropodidae Microchiroptera 1.a.Ekor tikusRhinopomiatidae b.Ekor pelapah....Emballonuridae 2.a.Jenis biasa....Vespertilionidae b.Jenis Muka cekung.....Nycteridae

Rodentia 1.a.Tubuh dilindungi duri.Nomor b.Tubuh tidak dilindungi duri ..Nomor 3 2.a.Duri pelindung pendek.Erethizontidae b.Duri pelindung lebih panjang.......Hystricidea 3.a.Gigi seri sangat kuat...Castoridae b.Gigi seri tidak terlalu kuat..Muridae Erethizontidae 1.a.Ekor kecil..Dendrogale b.Ekor panjang.Tupaia Hystricidae 1.a.Landak padi..Trichys b.Landak Nibung.. Atherurus Castoridae 1.Berang-berang.Castor Muridae 1.a.TikusRattus b.Mencit..........Mus Marsupialia 1.a.Meloncat dengan kaki belakang..Macropodidae b.Meloncat dengan ekor (di atas pohon).Phalangeridae Macropodidae 1.a.Jenis Australia..Macropus b.Jenis Irian...Dendrolagus Phalangeridae 1.a.Hidup di hujan tropis..Ailurops b.Hidup di barat laut Australia..Wyulda Lagomorpha 1.a.Telinga besar membulatOchotonidae b.Telinga panjang..Leporidae Ochotonidae 1.Ukuran kecil.Ochotona Leporidae 1.a.Sering bersembunyi di terowongan tanahOryctolagus b.Sering muncul di permukaan....Lepus

Cetacea 1.a.Makan dengan gigiNomor 2 b.Makan dengan baleen......Balaenidae 2.a.Tidak Memiliki MoncongNomor 3 b.Memiliki Moncong....Nomor 4 3.a.Lehernya terpisah..Monodontidae b.Lehernya menyatu..Phocoenidae 4.a.Paus...Ziphiidae b.Lumba-Lumba...Nomor 5 5.a.Hidup di lautanDelphinidae b.Hidup di sungai. Platanistidae Delphinidae 1.a.Memiliki Moncong..Delphinus b.Berhidung botol....Tursiops Edentata 1.a.Mempunyai moncongNomor 2 b. Tidak mempunyai moncong....Nomor 3 2.a.Kukunya besar dan tajam.Myrmecophagidae b.Kukunya kecil.Dasypodidae 3.a.Berjari tiga.. Bradypodidae b.Berjari dua... Megalonychidae Dasypodidae Armadillo........................Priodontes Carnivora 1.a.Keluarga Kucing.Felidae b.Keluarga anjing..Canidae Felidae 1.a.Berukuran kecil..Felis b.Ukuran besar..Panthera Canidae Anjing...................................Canis Perissodactyla 1.a.Bertubuh rampingEquidae b.Bertubuh pendek dan gemuk.Nomor 2 2.a.Memiliki CulaRhinocirotidae b.Tidak Memiliki cula..........Tapiridae Equidae Jenis keluarga kuda..............................................Equus

Rhinocirotidae 1.a.Bercula satu........................Rhinoceros b.Bercula dua...............Diceros Artiodactyle 1.a.Sistem pencernaan sederhana.............Suidae b.Sistem pencernaan kompleks................Bovidae Suidae 1.a.Taring menonjol..Babyrousa b.Taring tidak menonjol...Sus Bovidae 1.a.Berukuran sedang.......Capra b.Ukuran besar.........Bovinae Primata 1.a.Tarsal kaki belakang panjang.......Tarsiidae b.Kaki berukuran sama..Nomor 2 2.a.Monyet dunia baruCebidae b.Monyet Dunia lama...Cercopithecidae Mamalia 1. Anoa Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Hewan Filum: Chordata Kelas: Mamalia Ordo: Artiodactyla Famili: Bovidae Upafamili: Bovinae Genus: Bubalus Spesies: Bubalus quarlesi Anoa adalah hewan khas Sulawesi. Ada dua spesies anoa yaitu: Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) dan Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis). Keduanya tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia. Penampilan mereka mirip dengan rusa dan memiliki berat 150-300 kg. Anak anoa akan dilahirkan sekali setahun. Kunci Dikotomi: 1b.7b.8b.9b.10b.11b.12a..Ordo Artiodactyla 1b.Famili Bovidae 1b.Ordo Bovinae

2. Babirusa Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Mammalia Ordo: Artiodactyla Famili: Suidae Genus: Babyrousa Spesies: B. babyrussa Babirusa (Babyrousa babirussa) hanya terdapat di sekitar Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku. Habitat babirusa banyak ditemukan di hutan hujan tropis. Hewan ini gemar melahap buah-buahan dan tumbuhan, seperti mangga, jamur dan dedaunan. Mereka hanya berburu makanan pada malam hari untuk menghindari beberapa binatang buas yang sering menyerang. Panjang tubuh babirusa sekitar 87 sampai 106 sentimeter. Tinggi babirusa berkisar pada 65-80 sentimeter dan berat tubuhnya bisa mencapai 90 kilogram. Kunci Dikotomi: 1b.7b.8b.9b.10b.11b.12a..Ordo Artiodactylacc 1a.Famili Suidae 1a.Genus Babyrousa 3. Anjing Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan:Animalia Filum:Chordata subfilum: Vertebrata Kelas:Mammalia Ordo:Canidae Genus:Canis Spesies:Canis lupus Anjing memiliki otot yang kuat, tulang pergelangan kaki yang bersatu, sistem kardiovaskuler yang mendukung ketahanan fisik serta kecepatan berlari, dan gigi untuk menangkap dan mencabik mangsa. Bila dibandingkan dengan struktur tulang kaki manusia, secara teknis anjing berjalan berjingkat dengan jarijari kaki. Kunci Dikotomi: 1a.2a.4a..Ordo Karnivora 1b.Famili Canidae 4. Kambing Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan:Animalia Filum:Chordata Kelas:Mammalia Ordo:Artiodactyla Familia:Bovidae

Subfamilia: Caprinae Genus:Capra Spesies:Capra aegagrus Kambing merupakan binatang memamah biak yang berukuran sedang. Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk pada kambing jantan lebih besar. Umumnya, kambing mempunyai jenggot, dahi cembung, ekor agak ke atas, dan kebanyakan berbulu lurus dan kasar. Panjang tubuh kambing liar, tidak termasuk ekor, adalah 1,3 meter 1,4 meter, sedangkan ekornya 12 sentimeter 15 sentimeter. Bobot yang betina 50 kilogram 55 kilogram, sedangkan yang jantan bisa mencapai 120 kilogram. Kunci Dikotomi: 1b.7b.8b.9b.10b.11b.12a..Ordo Artiodactylac 1b.Famili Bovidae 1a.Genus Canis 5. Tupai Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Mammalia Ordo: Scandentia Famili: Tupaiidae Genus: Tupaia Spesies: Tupaia javanica Hidup di hutan-hutan yang terbuka dan perkebunan, terutama di tempat dengan banyak pohon kecil. Tupai kekes aktif pada siang hari (diurnal), terutama di waktu pagi.Sepintas, perilakunya serupa dan sukar dibedakan dari bajing kelapa. Apalagi kedua jenis hewan ini memiliki ukuran tubuh yang hampir sama dan relung ekologis (ecological niche) yang bertumpang tindih. Agak pemalu, tupai kekes senang mencari makanan di pohon-pohon kecil atau perdu yang terbuka atau setengah terbuka. Makanannya terutama aneka serangga dan buahbuahan. Mungkin juga memakan hewan-hewan kecil lain. Sering pula mengunjungi pohon-pohon yang mati, untuk mencari serangga di balik kulit kayunya yang mengering. Kunci Dikotomi: 1b.7b.8b.9b.10b.11a..Ordo Scandentia 1b.Genus Tupaia 6. Platypus Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas:Mammalia Ordo: Monotremata Familia: Ornithorhynchidae

Genus: Ornithorhynchus Spesies: Ornithorhynchus anatinus Platipus adalah hewan semi-akuatik yang banyak ditemui di bagian timur benua Australia. Walaupun Platipus bertelur tapi ia tergolong ke dalam kelas Mammalia karena ia menyusui anaknya. Platipus juga sering dikenal dengan nama duck-billed Platypus atau Platypus berparuh itik disebabkan bentuknya yang menyerupai bebek. Platipus termasuk binatang yang aneh dari kerajaan Animalia. Binatang ini Mammalia tapi bertelur. Platipus memiliki paruh yang seperti bebek dan kaki berselaput. Seperti halnya kangguru dan koala, platipus menjadi simbol fauna Australia Kunci Dikotomi: 1a.2b.3b..Ordo Monotremata 1aFamili Ornithorhynchidae 1aOrdo Ornithorhynchus 7. Tringgiling Klasfikasi Ilmiah: Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Sub Phylum : Vertebrata Class : Mamalia Sub class : Eutheria Ordo : Polidota Family : Manidae Genus : Manis Spesies : Manis sp Termasuk kelas mamalia karena memiliki kelenjar susu dan pengasuhan anaknya sudah berkembang dengan baik. Warna tubuhnya coklat dan sedikit kehijauan dengan bagian abdomen agak kuning keemasan. Ciri khasnya adalah tubuhnya dittutupi oleh sisik-sisik yang seperti lempengan warna cokat dan tubuhnya dapat menggulung seperti bola bila terancam bahaya. Tidak memiliki gigi, makanannya berupa hewan kecil Kunci Dikotomi: 1a.2a.4b.5b6a..Ordo Polidota 1a.Famili Manidae 1a.Ordo Manis 8. Kanguru Klasifikasi Ilmiah: Kingdom :Animalia Filum :Chordata Kelas :Mammalia Ordo :Marsupilia Subordo :halangerida Familia :Macropodidae Genus :Macropus

Spesies : Macropus rufus Kanguru atau kangguru adalah hewan mamalia yang memiliki kantung (marsupialia). Hewan ini termasuk hewan khas Australia. Kata kanguru diambil dari bahasa Aborigin gangguru.Kanguru mempunyai dua kaki belakang yang kuat, telapak kakinya yang besar didesain untuk meloncat. Kanguru biasa melompat dengan kecepatan 20-25 km/jam. Tapi mereka bisa melompat hingga kecepatannya menjadi 70 km/jam. Harapan hidup kanguru sekitar 9-18 tahun. Walau terkadang ada kanguru yang bisa bertahan hidup hingga 28 tahun. Kunci Dikotomi: 1b.7a.Ordo Marsupilia 1a.Famili Macropodidae 1aGenus Macropus 9. Monyet Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Mamalia Ordo: Primata Famili: Cercopithecidae Genus: Macaca Spesies: Macaca mulatta Monyet rhesus (Macaca mulatta), yang juga disebut Macaque Rhesus, adalah salah satu spesies monyet Dunia Lama yang paling terkenal. Monyet ini banyak terdapat di Afghanistan hingga ke India utara dan Tiongkok selatan. Monyet rhesus bersifat dimorfis secara seksual. Monyet rhesus jantan dewasa tingginya rata-rata sekitar 53 cm. Dan beratnya rata-rata 7,7 kg. Monyet betinanya lebih kecil, tingginya rata-rata 47 cm dan beratnya 5,3 kg. Warnanya coklat atau kelabu dan mukanya berwarna merah jambu dan biasanya penuh dengan bulu. Panjang ekor mereka sedang, rata-rata antara 20,7 dan 22,9 cm. Kunci Dikotomi: 1c.13b.14a..Ordo Primata 1b.2b.Famili Cercopithecidae 10. Paus Paus adalah sejenis mamalia yang hidup di lautan. Meskipun dalam bahasa Indonesia paus sering disebut ikan paus, paus sebenarnya bukanlah tergolong dalam keluarga ikan. Seperti hewan mamalia yang lain ikan paus mempunyai ciriciri sebagai berikut: bernafas melalui paru-paru, mempunyai bulu (sedikit, hampir tidak ada bagi paus dewasa), berdarah panas, mempunyai kelenjar susu, dan mempunyai jantung empat bilik. Kunci Dikotomi: 1a.2b.3a..Ordo Cetacea 11. Lumba-Lumba

Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan :Animalia Filum :Chordata Kelas :Mammalia Ordo :Cetacea Subordo :Odontoceti Familia elphinidae Genus : Elphinus Spesies Elphinus delphis Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas, selain itu sistem alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks. Sehingga banyak teknologi yang terinspirasi dari lumba-lumba. Salah satu contoh adalah kulit lumba-lumba yang mampu memperkecil gesekan dengan air, sehingga lumba-lumba dapat berenang dengan sedikit hambatan air. Lumba-lumba memiliki sebuah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi dan menerima rangsang yang dinamakan sistem sonar, sistem ini dapat menghindari benda-benda yang ada di depan lumba-lumba, sehingga terhindar dari benturan. Lumba-lumba adalah binatang menyusui. Mereka hidup di laut dan sungai di seluruh dunia. Lumba-lumba adalah kerebat paus dan pesut. Ada lebih dari 40 jenis Lumba-lumba. Kunci Dikotomi: 1a.2b.3a..Ordo Cetacea 12. Sapi Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Mammalia Ordo: Artiodactyla Famili: Bovidae Genus: Bos Spesies: Bos Indicus Sapi adalah hewan ternak dari familia Bovidae dan subfamilia Bovinae. Selain dipelihara untuk bercocok tanah (menarik bajak, dan lain-lain), sapi juga diambil susu dan dagingnya. Kunci Dikotomi: 1b.7b.8b.9b.10b.11b.12a..Ordo Artiodactylacc 13. Tikus Klassifikasi Ilmiah: Kingdom : Animalia Filum : Chordata Sub filum : Vertebrata Class : Mamalia Ordo : Rodentia Family : Muridae

Genus : Rattus Spesies : Rattus rattus Termasuk kelas Mamalia karena memiliki kelenjar susu. Daerah sebaran hampir meliputi semua benua. Warna tubuh bervariasi putih, coklat dan hiitam. Suhu tubuhnya tetap, homoeterm. Hidup secara berkoloni. Ciri khasnya tubuh kecil dan memiliki ekor yang panjang. Kunci Dikotomi: 1c.2a.13b.14b.Ordo Rodentia 14. Kelinci Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan:Animalia Filum:Chordata Kelas:Mammalia Ordo:Lagomorpha Familia:Leporidae Lama Hidup : 5-10 Tahun, Lama Produksi : 1-3 Tahun, Lama Bunting : 28-35 Hari (rata-rata 29-31 hari), Lama Penyapihan : 6-8 Minggu, Umur Dewasa : 4-10 Bulan, Umur Dikawinkan : 6-12 Bulan, Kawin Sesudah Beranak (Calving Interval) : 1 Minggu setelah Anak disapih. Siklus Kelamin : Poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting, Siklus Berahi : Sekitar 2 Minggu, Periode Estrus : 11-15 Hari, Ovulasi : Terjadi pada hari kawin (9-13 jam kemudian), Fertilitas : 1-2 Jam sesudah Kawin, Jumlah Anak Lahir : 410 ekor (rata-rata 6-8), Volume Darah : 40 ml/kg berat badan, Bobot Dewasa : Sangat bervariasi, tergantung pada ras, jenis kelamin dan faktor pemeliharaan. Kunci Dikotomi: 1b.7b.8b.9b.10a..Ordo Lagomorpha 15. Kuda Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Mammalia Ordo: Perissodactyla Famili: Equidae Genus: Equus Spesies: E. caballus Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) adalah salah satu dari sepuluh spesies modern mamalia dari genus Equus. Hewan ini telah lama merupakan salah satu hewan ternak yang penting secara ekonomis, dan telah memegang peranan penting dalam pengangkutan orang dan barang selama ribuan tahun. Kuda dapat ditunggangi oleh manusia dengan menggunakan sadel dan dapat pula digunakan untuk menarik sesuatu, seperti kendaraan beroda, atau bajak.

Kunci Dikotomi: 1b.7b.8b.9b.10b.11b.12b..Ordo Perissodactyla

16. Harimau Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Mammalia Ordo: Carnivora Famili: Felidae Genus: Panthera Kucing, Felis silvestris-catus, adalah sejenis karnivora. Kata kucing biasanya merujuk kepada kucing yang telah dijinakkan, tetapi bisa juga merujuk kepada kucing raksasa seperti singa, harimau, macan dan sebagainya. Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 3.500 tahun yang lalu, ketika orang Mesir kuno menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain dari hasil panen. Saat ini, kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kunci Dikotomi: 1a.2a.4a..Ordo Karnivora 17. Kelelawar Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Mammalia Infrakelas: Eutheria Superordo: Laurasiatheria Ordo: Chiroptera Kelelawar biasa adalah suku kelelawar terbesar, yang paling beragam dan paling tersebar luas, terdapat di setiap benua kecuali Antartika. Tengkorak dan susunan giginya bervariasi. Janis2 dari pulau Kalimantan dikelompokkan dalam empat anak suku yang terdiri dari 11 marga (dua di antaranya dibagi lebih lanjut menjadi anak marga). Masing2 marga dapat dibedakan berdasarkan kombinasi ciri-ciri eksternal seperti telinga dan bentuk sayap, dan juga ciri tengkorak dan gigi. Kunci Dikotomi: 1c..13a..Ordo Chiroptera 18. Gajah Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia Filum: Chordata subfilum: Vertebrata

Kelas: Mammalia Ordo: Proboscidea Familia: Elephantidae Genus : Elephas Spesies : Elephas maximus Famili Elephantidae (Gajah) adalah famili dari ordo Pachyderm, dan satusatunya famili yang tersisa dari ordo Proboscidea.Gajah adalah salah satu hewan yang ada di Indonesia. Gajah adalah mammalia dan merupakan hewan darat terbesar di dunia. Periode kehamilan gajah adalah 22 bulan, terlama dibandingkan hewan darat lainnya. Berat anak gajah pada umumnya 120 kilogram. Seekor gajah bisa hidup selama 70 tahun. Kunci Dikotomi: 1b.7b.8b.9a..Ordo Proboscidae

19. Lemur Klasifikasi Ilmiah: Kingdom : animalia Phylum : Chordata Sub phylum : vertebrata Class : mamalia Subclass : Eutheria Ordo : dermoptera Familia : cyanocephalidae Genus : Cyanocephalus Spesies : Cyanocephalus volans Sebelumnya, lemur terbang atau dalam bahasa Indonesia disebut kubung pelanduk hanya dikelompokkan dalam dua spesies. Masing-masing kubung pelanduk Sunda (Galeopterus variegatus) dan kubung pelanduk Filipina (Cynocephalus volans) di Filipina. Hewan tersebut memiliki keunikan karena kemampuannya melayang di udara sehingga seolah-olah terbang. Dengan selaput di antara kaki-kakinya, kubung pelanduk dapat melompat dari batang pohon ke pohon lainnya hingga sejauh 136 meter. Kunci Dikotomi: 1c..13a..Ordo Chiroptera 20. Armadillo Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Mamalia Superordo: Xenarthra Ordo: Edentata Famili: Dasypodidae

Armadillo adalah mamalia plasental kecil, diketahui karena memiliki perisai pada tubuhnya. Dasypodidae adalah satu-satunya famili yang selamat pada ordo Cingulata. Panjang normal armadillo ini adalah 75 cm (termasuk ekor). Armadillo raksasa, armadillo terbesar mencapai panjang 90 cm. Armadillo merupakan binatang asli Amerika yang hidup pada berbagai lingkungan. Kunci Dikotomi:1c..13a..Ordo edentata 21. Kus-Kus Klasifikasi Ilmiah: Kingdom: Animalia Phylum: Chordata Class: Mammalia Subclass: Marsupialia Order: Diprotodontia Family: Phalangeridae Genus: Spilocuscus Species: S. maculatus Kuskus Beruang atau Kuse (Ailurops ursinus) adalah salah satu dari dua jenis kuskus endemik di Sulawesi. Binatang ini termasuk dalam golongan binatang berkantung (marsupialia), dimana betinanya membawa bayi di dalam kantong yang terdapat di bagian perut. Panjang badan dan kepala kuse adalah 56 cm, panjang ekornya 54 cm dan beratnya dapat mencapai 8 kg. Kuse memiliki ekor yang prehensil, yaitu ekor yang dapat memegang dan biasa digunakan untuk membantu berpegangan pada waktu memanjat pohon yang tinggi. Kunci Dikotomi: 1b.7a.Ordo Marsupilia 1b..Famili Phalangeridae 1b..Famili Phalangeridae 22. Babi Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Mamalia Ordo: Artiodactyla Familia: Suidae Genus: Sus Babi adalah sejenis hewan ungulata yang bermancung panjang dan berhidung leper dan merupakan hewan yang aslinya berasal dari Eurasia. Kadang juga dikenali sebagai khinzir[1] (perkataan Arab). Babi adalah omnivora, yang berarti mereka mengkonsumsi baik daging maupun tumbuh-tumbuhan. Selain itu, babi adalah salah satu mamalia yang paling pintar, dan dilaporkan lebih pintar dan mudah dipelihara dibandingkan dengan anjing dan kucing. Kunci Dikotomi: 1c..13a..Ordo Chiroptera 23. Tarsius

Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Mammalia Ordo: Primata Famili: Tarsiidae Genus: Tarsius Tarsius bertubuh kecil dengan mata yang sangat besar dan kaki belakang yang sangat panjang. tulang tarsus di kakinya sangat panjang dan dari tulang tarsus inilah tarsius mendapatkan nama. Panjang kepala dan tubuhnya 10 sampai 15 cm, namun kaki belakangnya hampir dua kali panjang ini, mereka juga punya ekor yang ramping sepanjang 20 hingga 25 cm. Jari-jari mereka juga memanjang, dengan jari ketiga kira-kira sama panjang debngan lengan atas. Kunci Dikotomi: 1c..13a..Ordo Chiroptera 24. Berang-Berang Klasfikasi Ilmiah: Kerajaan: Hewan Filum: Chordata Kelas: Mamalia Ordo: Rodentia Famili: Castoridae Genus: Castor Berang-berang merupakan hewan pengerat yang berasal dari Amerika Utara dan Eropa serta hidup di dua tempat air dan darat. Berang-berang berasal dari keluarga Castoridae, yang terdiri dari satu marga yaitu Castor. Kunci Dikotomi: 1c..13a..Ordo Chiroptera 25. Zebra Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Mammalia Ordo: Perissodactyla Famili: Equidae Genus: Equus Spesies: E. zebra Zebra adalah binatang dari famili kuda yang tubuhnya berbelang-belang hitam dan putih. Penyebaran habitat di Afrika Selatan, Afrika Barat dan Afrika Timur. Ada tiga jenis zebra yaitu : zebra gunung, zebra dataran dan zebra primitif. Nama ilmiah: Equus zebra untuk zebra gunung; Equus quagga untuk zebra dataran dan Equus grevyi untuk zebra primitif. Belang-belang pada tubuh zebra

dapat membantu sistem pertahanan zebra terhadap predator. Kunci Dikotomi: 1c..13a..Ordo Chiroptera

26. Lepus cuniculus Klassifikasi dari Lepus cuniculus adalah : Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Lagomorpha Famili : Leporidae Genus : Lepus Spesies : Lepus cuniculus ( Linneus,1758) Vern name : Kelinci Lepus cuniculus memiliki berat 268 gr, panjang ekor 19 mm, panjang telinga 149 mm, PKB 100 mm, panjang badan 123 mm, panjang telinga 58 mm, jenis kelamin jantan, telinga berwarna putih, kepala berwarna putih, tubuh berwarna putih, tubuh bagian bawah putih, mata berwarna merah, kaki depan mempunyai 5 jari, kaki belakang mempunyai 4 jari dan rumus giginya 2/1 0/0 2/2 3/3. Hewan ini bersifat nocturnal dan pemakan segala ( omnivora ),namun sangat menyukai bulir-bulir,betina mampu beranak kapan saja. Mencit termasuk dalam famii Muridae dan termasuk dalam kelompok mamalia berekor panjang dan rambut pendek. Tulang relatif kecil sebagain tertutup rambut (Van Derlzon,1979). Di Indonesia banyak terdapat kelinci lokal, yakni jenis Kelinci jawa (Lepus negricollis) dan Kelinci jawa, diperkirakan masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat perunggu kehitaman. Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat Kelinci jawa dewasa bisa mencapai 4 kg. Sedangkan Kelinci sumatera, merupakan satu-satunya ras kelinci yang asli Indonesia. Habitatnya adalah hutan di pegunungan Pulau Sumatera. Panjang badannya mencapai 40 cm. Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan (Anonymous, 2011). Kelinci adalah hewan crepuscular. Crepuscular secara mudahnya dapat diartikan sebagai hewan yang paling banyak aktif saat menjelang fajar atau menjelang malam. Peralihan antara waktu aktif hewan yang nocturnal dan diurnal. Makanya sangat wajar sekali (dan sangat baik) bila kita banyak memberi makan kelinci kita pada saat-saat itu. Dan kelinci kita akan selalu ingin bermain dan beraktifitas, lebih pada saat fajar subuh dan senja (Payne, 2000). 28. Mus musculus Klasifikasi dari Mus musculus adalah : Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia

Ordo : Rodentia Famili : Muridae Genus :Mus Spesies : Mus musculus (Linneus,1758) Vern name : Mencit Mus musculus memiliki berat 39 gr, panjang total 166 mm, panjang ekor 107 mm, panjang telinga 10mm, panjang badan 110 mm, jenis kelamin jantan, warna matanya merah, warna rambut yang menutupi tubuhnya berwarna putih. Giginya masih gigi susu. Mencit (Mus musculus) adalah anggota Muridae (tikus-tikusan) yang berukuran kecil. Mencit mudah dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena kebiasaannya menggigiti mebel dan barang-barang kecil lainnya, serta bersarang di sudut-sudut lemari. Hewan ini diduga sebagai mamalia terbanyak kedua di dunia, setelah manusia. Mencit sangat mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibuat manusia, bahkan jumlahnya yang hidup liar di hutan barangkali lebih sedikit daripada yang tinggal di perkotaan (Annonymous, 2011). Mencit kadang-kadang disimpan sebagai hewan peliharaan dan mewah. Namun, sebagian besar tikus diperoleh dari peternak hewan laboratorium untuk digunakan dalam penelitian biomedis, pengujian, dan pendidikan. Bahkan, tujuh puluh persen dari semua hewan yang digunakan dalam kegiatan biomedis tikus. Melebihi dari 1000 saham dan strain tikus telah dikembangkan, serta ratusan mutan saham yang digunakan sebagai model penyakit manusia. Dalam hal genetika, mouse adalah mamalia dicirikan paling lengkap (Anonymous, 2011). 29. Felis domestica Klasifikasi dari Felis domestica adalah : Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Carnivora Famili : Felidae Genus : Felis Spesies : Felis domestica (Linneus,1758) Vern name : Kucing Felis domestica memiliki panjang total 495 mm, panjang ekor 90 mm, panjang telinga 40 mm, panjang badan 405 mm, jenis kelamin betina. Kucing dianggap sebagai karnivora yang sempurna dengan gigi dan saluran pencernaan yang khusus. Gigi premolar dan molar pertama membentuk sepasang taring di setiap sisi mulut yang bekerja efektif seperti gunting untuk merobek daging. Meskipun ciri ini juga terdapat pada famili Canidae atau anjing, tapi ciri ini berkembang lebih baik pada kucing. Tidak seperti karnivora lain, kucing hampir tidak makan apapun yang mengandung tumbuhan. Beruang dan anjing

kadang memakan buah, akar, atau madu sebagai suplemen jika ada sementara kucing hanya memakan daging, biasanya buruan segar (Annonymous, 2011). Melihat dari perilaku kucing yang ada saat ini, kucing liar yang merupakan nenek moyang kucing peliharaan diperkiraan berevolusi pada iklim gurun. Kucing senang dengan suasana hangat dan sering tidur di bawah hangatnya sinar matahari. Kotorannya biasanya kering dan kucing lebih suka menguburnya di tempat berpasir. Kucing dapat mematung, tidak bergerak cukup lama terutama ketika sedang mengintai mangsa atau bersiap untuk pounce. Di Afrika Utara masih ditemukan kucing liar yang mungkin berkerabat dekat dengan nenek moyang kucing peliharaan saat ini (Anonymous, 2011). Karena memiliki kekerabatan yang dekat dengan binatang gurun, ketahanan kucing terhadap panas dan dinginnya iklim daerah subtropis agak terbatas. Kucing tidak tahan terhadap kabut, hujan, dan salju, meskipun ada beberapa jenis seperti Norwegian Forest Cat dan Maine Coon yang mampu bertahan; dan berusaha mempertahankan suhu tubuh normalnya, yaitu 39C, dalam keadaan basah. Kebanyakan kucing tidak suka berendam dalam air, kecuali jenis Turkish Van (Anonymous, 2011). 30. Homo sapien Klasifikasi dari Homo sapien adalah : Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies Vern name : Animalia : Chordata : Mammalia : primata : Homonidae : homo : Homo sapien (Linneus,1758) : manusia

Homo sapien memiliki panjang total 1670 mm, panjang kepala badan 870 mm, panjang badan 800 mm, panjang telinga 65 mm, berat 56 kg. Pada system taksonomi manusia dikenal dengan Homo sapiens. anatomi manusia modern berasal dari Afrika sekitar 200.000 tahun yang lalu, mencapai penuh modernitas perilaku sekitar 50.000 tahun yang lalu. Manusia memiliki otak yang sangat sangat berkembang, mampu manalarkan abstrak, bahasa , introspeksi , dan pemecahan masalah . Kemampuan mental, dikombinasikan dengan tubuh yang tumbuh tegak yang dapat menggerakkan tangandan mamanipulasi, mempunyai proses berfikir yang jauh lebh tinggi disbanding dengan makluk lainnya, seperti kesadaran diri , rasionalitas , dan cita rasa , dianggap mendefinisikan fitur apa yang merupakan orang (dewi lestari cantika, 2011). J.Lubbock, J.J.Bachofen,J.F.McLennan, dan G.A.Wilken,berpendapat bahwa terbentuknya masyarakat manusia melalui beberapa fase perkembangan. Pada fase

pertama,manusia hidup sebagai kawanan berkelompok,laki-laki dan perempuan saling kawin dan menghasilkan keturunan tanpa ikatan.;Keluarga inti (nuclear family)sebagai inti masyarakat belum ada.Kondisi ini dinamakan promiskuitas. Fase kedua mulai timbul kesadaran di kalangan manusia akan adanya hubungan antara si ibu dengan anak-anaknya.Ibu berperan sebagai kepala keluarga,sehingga timbul kekeluargaan matrilineal. Fase ketiga laki-laki tidak puas dengan keadaan ini,kemudian mengambil calon isteri dari kelompok lain dan membawa ke kelompoknya sendiri.Keturunan yang dilahirkan tetap berada di kelompok lakilaki.Timbullah suatu keluarga dengan ayah sebagai kepala keluarga.Fase terakhir terjadi karena ketika perkawinan di luar kelompok berubah menjadi endogami karena berbagai sebab.Mengakibatkan anak-anak dari perkawinan tersebut menjadi berhubungan langsung dengan ayah maupun ibunya.Timbulah keluarga parental (dewi lestari cantika, 2011).

Pisces 1. Cyprinus carpio (robin and Bailey, 1991). Klasifikasi: Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Actinopterygii Ordo : Cypriniformes Family : Cyprinidae Genus : Cyprinus Spesies : Cyprinus carpio (robin and Bailey, 1991). Vern name : Ikan mas Dari pengukuran yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: Panjang total 193 mm, panjang standar 0,66 bagian dari panjang total, tinggi batang ekor 0,1 bagian dari panjang total, panjang batang ekor 0,1 dari panjang total, panjang dasar sirip dorsal 0,24 bagian dari panjang total, tinggi badan 0,277 bagian dari panjang total, panjang sirip dorsal terpanjang 0,09 bagian dari panjang total, panjang kepala 0,20 dari panjang total, panjang moncong 0,067 bagian dari panjang total, diameter mata 0,048 bagian dari panjang total. Jumlah duri dorsal 4, jumlah duri dorsal lunak 15, jumlah duri anal 1, jumlah duri lunak anal 6, jumlah duri pektoral total 12.

Secara morfologis, ikan mas mempunyai bentuk tubuh agak memanjang dan memipih tegak. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Tipe mulut superior, bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran pendek. Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan mas berukuran relatif besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut sesuai dengan rasnya, tipe ekor forked (Agus Rochdianto, 2005). Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai atau danau. Ikan mas dapat hidup baik di daerah dengan ketinggian 150--600 meter di atas permukaan air laut (dpl) dan pada suhu 25-30 C. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan mas terkadang ditemukan di perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas (kadar garam) 25-30% (Agus Rochdianto, 2005). Ikan mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang dapat memangsa berbagai jenis makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Namun, makanan utamanya adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi perairan (Munshi, 1996). 2. Tilapia nilotica Klasifikasi: Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Actinopterygii Ordo : Perciformes Family : Cichlidae Genus : Tilapia Spesies : Tilapia nilotica Vern name : Ikan nila Dari pengukuran yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: Panjang total 195 mm, panjang standar 0,82 bagian dari panjang total, tinggi batang ekor 0,115 bagian dari panjang total, panjang batang ekor 0,103 dari panjang total,

panjang dasar sirip dorsal 0,51 bagian dari panjang total, panjang dasar sirip anal 0,156 bagian dari panjang total, tinggi badan 0,36 bagian dari panjang total, panjang sirip dorsal terpanjang 0,15 bagian dari panjang total, panjang kepala 0,26 dari panjang total, panjang moncong 0,061 bagian dari panjang total, diameter mata 0,045 bagian dari panjang total. jumlah duri dorsal 17, jumlah duri dorsal lunak 12, jumlah duri anal 3, jumlah duri lunak anal 8, jumlah duri pektoral total 12, jumlah sisik gurat sisi 26. Sirip punggung (dorsal) dengan 16-17 duri (tajam) dan 11-15 jari-jari (duri lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 8-11 jari-jari. Tubuh berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita gelap melintang (belang) yang makin mengabur pada ikan dewasa. Ekor bergaris-garis tegak, 7-12 buah. Tenggorokan, sirip dada, sirip perut, sirip ekor dan ujung sirip punggung dengan warna merah atau kemerahan (atau kekuningan) ketika musim berbiak. Tipe mulut terminal, tipe sisik cycloid, bentuk tubuh pipih datar dan tipe ekor truncates (Munshi, 1996). Ikan nila adalah pemakan plankton dan pemakan tumbuhan (omnivora) sehingga ikan ini diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma air. Habitat hidup diair tawar yang berlumpur (Djuhanda, 1980). 3. Osphronemus goramy Klasifikasi: Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Pisces Ordo : Perciformes Family : Osphronemidae Genus : Osphronemus Spesies : Osphronemus goramy Vern name : Ikan gurami Dari pengukuran yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: Panjang total 61,20 mm, panjang standar 0,87 bagian dari panjang total, tinggi batang ekor 0,29 bagian dari panjang total, tinggi badan 0,35 bagian dari panjang total, panjang moncong 0,106 bagian dari panjang total.

Ikan yang lebar dan pipih. Panjang tubuh (SL, standard length[2]) 2,0-2,1 kali tinggi tubuh; panjang tubuh total (dengan sirip ekor) bisa mencapai 1.000 mm. Sirip perut dengan jari-jari pertama yang pendek berupa duri dan jari-jari kedua yang lentur panjang serupa cambuk. Rumus sirip punggung (dorsal) XIXIV (jari-jari keras atau duri) dan 12-14 (jari-jari lunak); sementara sirip dubur (anal) X-XI dan 20-23. Ikan yang muda memiliki moncong yang meruncing, dengan 8-10 pita melintang (belang) di tubuhnya. Jika beranjak dewasa warnawarna ini memudar, dan kepala ikan akan membengkak secara tidak teratur (Munshi, 1996). Di alam, gurami hidup di sungai-sungai, rawa dan kolam, termasuk pula di air payau; namun paling menyukai kolam-kolam dangkal dengan banyak tumbuhan. Sesekali ikan ini muncul ke permukaan untuk bernafas langsung dari udara. Gurami adalah pemakan tumbuhan, kadang juga memangsa serangga, ikan lain, dan juga materi-materi yang membusuk di air. Dari sifatnya yang senang memakan tumbuhan tersebut, gurami juga dimanfaatkan sebagai pengendali gulma di kolam-kolam (Djuhanda, 1980).

4. Monopterus albus Klasifikasi: Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Actinopterygii Ordo : Synbranchiformes Family : Synbranchidae Genus : Monopterus Spesies : Monopterus albus Vern name : belut Dari pengukuran yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: Panjang total 395 mm, panjang standar 0,036 bagian dari panjang total, tinggi badan 0,05 bagian dari panjang total, panjang kepala 0,09 bagian dari panjang total, panjang moncong 0,05 bagian dari panjang total.

Ukuran maksimum adalah 1m, meskipun yang banyak dikonsumsi paling panjang 40cm. Tidak memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang memanjang. Bentuk tubuhnya menyerupai tabung dengan tubuh licin, tanpa sisik. Warna bervariasi, namun biasanya kecoklatan hingga kelabu (Djuhanda, 1980). Belut adalah predator ganas di lingkungan rawa dan sawah. Hewan ini mampu menyerap oksigen bahkan lewat kulitnya. Kebiasaaannya adalah bersarang di dalam lubang berlumpur dan menunggu mangsa yang lewat. Walaupun berasal dari daerah tropika, belut sawah diketahui dapat menyintas (survive) musim dingin dengan suhu sangat rendah. Kombinasi sifat-sifat yang dimiliki belut membuatnya menjadi hewan yang dianggap berbahaya bagi lingkungan yang bukan habitatnya (Saanin 1984). Belut sawah (Monopterus albus) adalah sejenis ikan anggota famili Synbranchidae (belut), ordo Synbranchiiformes, yang mempunyai nilai ekonomi dan ekologi. Ikan ini dapat dimakan, baik digoreng, dimasak dengan saus pedas asam, atau digoreng renyah sebagak makanan ringan. Secara ekologi, belut dapat dijadikan indikator pencemaran lingkungan karena hewan ini mudah beradaptasi. Hilangnya belut menandakan telah terjadi kerusakan lingkungan yang sangat parah (Saanin 1984).

5. Poecilia reticulate Klasifikasi: Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Pisces Ordo : Cypriniformes Family : Cyprinidae Genus : Poesilia Spesies : Poecilia reticulate Vern name : Ikan pantau Dari pengukuran yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: Panjang total 31,40 mm, panjang standar 0,83 bagian dari panjang total, tinggi

batang ekor 0,15 bagian dari panjang total, panjang batang ekor 0,31 bagian dari panjang total, tinggi badan 0,23 bagian dari panjang total, panjang kepala 0,17 bagian dari panjang total, diameter mata 0,002 bagian dari panjang total. Poecilia reticulate bertubuh kecil ramping, dengan panjang maksimal sekitar 170 mm. Tubuh berwarna coklat kuning di bagian atas (dorsal) dan putih keperakan di sisi dan bagian bawah, terutama di bagian perut. Sebuah garis keemasan di dalam, berjalan bersama garis kehitaman di bagian luar pada masingmasing sisi tubuh, dari belakang tutup insang hingga ke batang ekor (Saanin 1984). Formula sirip punggung (dorsal) II.7, yakni dua jari-jari keras (duri) diikuti tujuh jari-jari lunak. Sirip dubur (anal ) III.5; sirip dada (pectoral) I.12-13; sirip perut (ventral) II.7; serta jumlah sisik pada gurat sisi (linea lateralis) 29-30 buah. Batang ekor (peduncle) dikelilingi 14 sisik; antara gurat sisi dengan awal sirip perut diantarai oleh 1-1 sisik. Poecilia reticulate sering ditemui dalam kelompok besar, di danau, parit atau sungai-sungai yang relatif tenang (Djuhanda, 1980).

6. Sarda orientalis (Temminck dan Schlegel, 1844) Klasifikasi : Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Pisces Ordo : Perciformes Famili : Scrombidae Genus : Sarda Spesies : Sarda orientalis (Temminck dan Schlegel, 1844) Vern name : Ikan tongkol Dari pengukuran yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: Panjang total 180,70 mm, panjang standar 0,89 bagian dari panjang total, tinggi batang ekor 0,17 bagian dari panjang total, panjang batang ekor 0,05 dari panjang total, panjang dasar sirip dorsal 0,18 bagian dari panjang total, panjang sirip anal 0,06 bagian dari panjang total, tinggi badan 0,22 bagian dari panjang total,

panjang sirip pectoral 0,105 bagian dari panjang total, panjang sirip pelvic 0,09 bagian dari panjang total, panjang sirip dorsal terpanjang 0,09 bagian dari panjang total, panjang kepala 0,80 bagian dari panjang total, lebar kepala 0,19 bagian dari panjang total, panjang moncong 0,09 bagian dari panjang total, diameter mata 0,44 bagian dari panjang total. Jumlah duri dorsal 11 buah, jumlah duri dorsal lunak 11 buah, jumlah duri anal 5 buah, jumlah duri lunak anal 6. Ikan tongkol ini bentuk tubuhnya mirip torpedo, sehingga pergerakan di air meluncur dengan cepat. Dengan tipe mulut terminal, ikan ini tersebar di bagian oceandromus dengan kedalaman 1-167 m, sehingga jenis makanannya berupa ikan-ikan kecil, cumi-cumi, dan kepiting (Collette, 1983). Tipe ekor forked. Bagian tubuhnya tidak ditutupi oleh sisik dilihat secara sekilas, ternyata ikan ini memiliki sisik yanga sangat tipis. Jenis ikan ini tidak berbahaya sehingga banyak di buru oleh manusia (Collette, 1983). 7. Trichiurus lepturus (Linnaeus, 1758) lasifikKasi : Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Pisces Ordo : Perciformes Famili : Trichiuridae Genus : Trichiurus Spesies : Trichiurus lepturus (Linnaeus, 1758) Vern name : Ikan baledang Dari pengukuran yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: Panjang total 350 mm, panjang standar 0,886 bagian dari panjang total, tinggi batang ekor 0,03 bagian dari panjang total, panjang batang ekor 0,02 dari panjang total, panjang dasar sirip dorsal 0,57 bagian dari panjang total, panjang dasar sirip anal 0,37 bagian dari panjang total, tinggi badan 0,07 bagian dari panjang total, panjang sirip pectoral 0,05 bagian dari panjang total, panjang sirip dorsal terpanjang 0,07 bagian dari panjang total, panjang kepala 0,09 bagian dari panjang total, lebar kepala 0,05 bagian dari panjang total, panjang moncong 0,07 bagian

dari panjang total, diameter mata 0,23 bagian dari panjang total. Jumlah duri dorsal 97 buah, jumlah duri dorsal lunak 17 buah. Dilihat dari morfologi, ikan baledang memiliki tubuh yang panjang dan pipih dengan ekor meruncing, bentuk kepalanya seperti segitiga dan terdapat gigi yang tajam pada mulutnya yang bertipe superior. Berdasarkan tipe mulutnya, ikan ini sering dijumpai di bagian permukaaan air laut dengan jenis makanannya berupa plankton, ikan-ikan kecil, dan cumi-cumi. Menurut Nakamura (1993), ikan ini hidup di laut pada kedalaman 0-589 m di daerah subtropis dan penyebarannya hampir di seluruh dunia, dan warna terang polos tanpa sisik.

8. Leiognathus splendens (Cuvier, 1829) Klasifikasi : Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Pisces Ordo : Perciformes Famili : Leiognathidae Genus : Leiognathus Spesies : Leiognathus splendens (Cuvier, 1829) Vern name : Ikan maco Dari pengukuran yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: Panjang total 110,60 mm, panjang standar 0,81 bagian dari panjang total, tinggi batang ekor 0,05 bagian dari panjang total, panjang batang ekor 0,05 dari panjang total, panjang dasar sirip dorsal 0,4 bagian dari panjang total, panjang dasar sirip anal 0,21 bagian dari panjang total, tinggi badan 0,32 bagian dari panjang total, panjang sirip pectoral 0,14 bagian dari panjang total, panjang sirip dorsal terpanjang 0,14 bagian dari panjang total, panjang kepala 0,27 bagian dari panjang total, lebar kepala 0,28 bagian dari panjang total, panjang moncong 0,13 bagian dari panjang total, diameter mata 0,11 bagian dari panjang total. Jumlah duri dorsal 17 buah, jumlah duri anal 10 buah. Ikan maco sering dijumpai di lingkungan dasar (demersal) perairan payau ataupun laut. Bentuk tubuhnya pipih ramping dengan warna tubuhnya silver

(terang polos). Tipe mulut ikan ini terminal, sehingga terdapat di bagian tengah perairan dengan jenis makanannya berupa ikan-ikan kecil, kepiting, dan kerang. Menurut Kimura (2005), ikan maco hidup dilaut pada kedalaman 10-100 m di daerah tropik dan tersebar mulai dari India, Papua, Jepang, dan Australia. tipe ekor forked dan memiliki sisik tipe ctenoid (Kimura, 2005) 9. Upeneus sulphureus (Cuvier, 1829) Klasifikasi : Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Pisces Ordo : Perciformes Famili : Mullidae Genus : Upeneus Spesies : Upeneus sulphureus (Cuvier, 1829) Vern name : Ikan pinang-pinang Dari pengukuran yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: Panjang total 120 mm, panjang standar 0,7 bagian dari panjang total, tinggi batang ekor 0,2 bagian dari panjang total, panjang batang ekor 0,167 dari panjang total, panjang dasar sirip dorsal 0,5 bagian dari panjang total, panjang dasar sirip anal 0,125 bagian dari panjang total, tinggi badan 0,32 bagian dari panjang total, panjang sirip pectoral 0,167 bagian dari panjang total, panjang sirip pelvic 0,21 bagian dari panjang total, panjang sirip dorsal terpanjang 0,5 bagian dari panjang total, panjang kepala 0,2 bagian dari panjang total, lebar kepala 0,2 bagian dari panjang total, panjang moncong 0,125 bagian dari panjang total, diameter mata 0,083 bagian dari panjang total. Jumlah duri dorsal 23 buah, jumlah duri dorsal lunak 11 buah, jumlah duri anal 8 buah. Dari segi morfologinya ikan pinang-pinang memiliki bentuk tubuh bundar, warna tubuh terang polos dengan gurat sisi berwarna kekuningan-kuningan yang dimulai dari tutup insang sampai ekor. Ikan ini memiliki sisik yang sangat jelas dengan tipe ctenoid. Dengan tipe mulut superior, ikan ini terdapat di daerah dasar

perairan air laut atau payau dengan jenis makanannya berupa ikan-ikan kecil. Menurut Kumaran (1984), ikan ini hidup pada kedalaman 10-90 m di daerah tropikal. Dan memiliki tipe ekor forked.

Kunci Determinasi Dari pengamatan morfologi yang telah dilakukan dapat dibuat kunci determinasi dari pisces tersebut, yaitu: 1. a. Ikan air laut...............................................................................2 b. Ikan air tawar............................................................................5 2. a. Sirip dorsal tidak bertakik..........................................................3 b. Sirip dorsal bertakik............................................................ Sarda orientalis 3. a. Tipe sisik ctenoid....................................................................Upeneus sulphureus b. Tipe sisik cycloid.....................................................................4 4. a. Mulut tidak prokontraktil.......................................................... Trichiurus lepturus b. Mulut prokontraktil...................................................................Leiognathus splendens 5. a. Bersisik.....................................................................................6 b. Tidak punya sisik........................................................... Monophterus albus 6. a. Tipe ekor forked......................................................................7 b. Tipe ekor rounded........................................................... Tilapia nilotica 7. a. Tipe mulut superior...8 b. Tipe mulut terminal..Ophronemus goramy 8. a. Memiliki sungut.Cyprinus carpio b. Tidak memiliki sungutPoesilia reticulata

Reptil 1. Boiga cynodon (Boie, 1827) Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Reptilia Ordo : Squamata Sub Ordo : Serpentes Family : Colubridae Genus : Boiga Spesies : Boiga cynodon (Boie, 1827) Vern name : Anjing bergigi cat snake Ciri yang teramati dari Boiga cynodon adalah memiliki panjang kepala (PK) 44,8 mm, panjang ekor (PE) 410 mm, panjanng total (PT) 1890 mm, diameter mata (DM) 8,5 mm, panjang moncong (PM) 40,5 mm. Boiga cynodon memiliki bentuk kepala (BK) non trigular, , bentuk rostal (BR) tumpul, bentuk pupil (BP) vertikal, bentuk tubuh (BT) tipikal, bentuk sisik lingkar badan (BSLB) keeled, bentuk sisik kepala (BSK) large, bentuk sisik ekor (BSE) paired, sisik temporal (ST) ada, sisik loreal (SL) ada, loreal pit (LP) tidak ada. Boiga cynodon memiliki jumlah sisik infra okuler (JSIO) 1 buah, jumlah sisik supra okuler (JSSO) 1 buah, jumlah sisik infra labial (JSIL) 16 buah, jumlah sisik supra labial (JSSL) 9 buah, jumlah sisik lingkar badan (JSLB) 39 buah, jumlah sisik ventral (JSV) 288 buah, dan jumlah sisik ekor (JSE) 140 buah. Ciri-ciri tersebut sesuai dengan pendapat Anoyomous (2010a) bahwa Boiga cynodon memiliki panjang badan antara 1800 mm sampai 2750 mm besar. Memiliki tubuh yang agak cokelat muda dengan palang-palang cokelat atau hitam yang gelap menjadi relatif lebih tebal ke arah ekor. Boiga cynodon biasanya hidup di pohon-pohon hutan hujan dataran rendah Boiga cynodon ketika menyerang biasanya tidak menggigit. Tetapi apabila Boiga cynodon mengigit maka akan, pembengkakan dan nyeri akan terasa di daerah luka. Hal ini dapat menyebabkan masalah sirkulasi. Namun, ini hanya

terjadi jika racun gigitan ular yang kuat dan pijat ke luka. Gigitan pertahanan diri tidak berbahaya (Iskandar, 2000).

2. Dendrelaphis pictus (Gmelin, 1789) Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Reptilia Ordo : Squamata Sub Ordo : Serpentes Family : Colubridae Genus : Dendrelaphis Spesies : Dendrelaphis pictus (Gmelin, 1789) Vern name : Ular tambang Ciri yang teramati dari Dendrelaphis pictus adalah memiliki panjang kepala (PK) 20 mm, panjang ekor (PE) 30 mm, panjanng total (PT) 845 mm, diameter mata (DM) 3,7 mm, panjang moncong (PM) 7,1 mm. Dendrelaphis pictus memiliki bentuk kepala (BK) medium , bentuk rostal (BR) bulat, bentuk pupil (BP) rounded, bentuk tubuh (BT) slender, bentuk sisik lingkar badan (BSLB) keeled, bentuk sisik kepala (BSK) large, bentuk sisik ekor (BSE) paired, sisik temporal (ST) ada, sisik loreal (SL) ada, loreal pit (LP) tidak ada. Dendrelaphis pictus memiliki jumlah sisik infra okuler (JSIO) 6 buah, jumlah sisik supra okuler (JSSO) 3 buah, jumlah sisik infra labial (JSIL) 10 buah, jumlah sisik supra labial (JSSL) 9 buah, jumlah sisik lingkar badan (JSLB) 11 buah, jumlah sisik ventral (JSV) 174 buah, dan jumlah sisik ekor (JSE) 143 buah. Ciri-ciri tersebut sesuai dengan pendapat Anonymous (2010c) bahwa Dendrelaphis pictus merupakan ular yang kurus ramping, panjang hingga sekitar 800 sampai 1500 Ekornya panjang, mencapai sepertiga dari panjang tubuh keseluruhan. Dendrelaphis pictus mempunyai warna tubuh coklat zaitun seperti logam perunggu di bagian punggung. Pada masing-masing sisi tubuh bagian bawah terdapat pita tipis kuning terang keputihan, dipisahkan dari sisik ventral (perut) yang sewarna oleh sebuah garis hitam tipis memanjang hingga ke ekor.

Kepala kecoklatan perunggu di sebelah atas, dan kuning terang di bibir dan dagu, diantarai oleh coret hitam mulai dari pipi yang melintasi mata dan melebar di pelipis belakang, kemudian terpecah menjadi noktah-noktah besar dan mengabur di leher bagian belakang. Terdapat warna-warna peringatan berupa bintik-bintik hijau terang kebiruan di bagian leher hingga tubuh bagian muka, yang biasanya tersembunyi di bawah sisik-sisik hitam atau perunggu dan baru nampak jelas apabila si ular merasa terancam. Sisik-sisik ventral putih kekuningan atau kehijauan. Sisik-sisik dorsal dalam 15 deret di bagian tengah tubuh, sisik-sisik vertebral membesar, namun tak lebih besar dari deret sisik dorsal yang pertama (terbawah). Perisai labial 9 buah (jarang 8 atau 10), yang no 5 dan 6 (kadangkadang juga yang no 4) menyentuh mata. Sisik-sisik ventral 167200 buah, sisik anal sepasang, sisik-sisik subkaudal (bawah ekor) 127164 buah. Mata besar, diameternya sama panjang dengan jaraknya ke lubang hidung. Anak mata bulat hitam; perisai preokular sebuah dan postokular dua buah. Perisai rostral lebar, terlihat dari sebelah atas; perisai internasal sama panjang atau sedikit lebih pendek dari perisai prefrontal; perisai frontal sama panjang dengan jaraknya ke ujung moncong, namun lebih pendek dari perisai parietal; perisai loreal panjang. Perisai temporal bersusun 2 + 2, 1 + 1 atau 1 + 2. Lidahnya berwarna merah (Weber, 1915). Dendrelaphis pictus menghuni hutan-hutan di dataran rendah dan pegunungan hingga ketinggian lebih dari 1350 m. Teristimewa ular ini menyukai daerah-daerah terbuka, tepian hutan, kebun, semak belukar dan tepi sawah. Sering pula ditemukan merambat di pagar tanaman di pekarangan, dan dengan gesit dan tangkas bergerak di sela-sela daun dan ranting untuk menghindari manusia. Dendrelaphis pictus aktif pada siang hari, mencari mangsa makanannya terutama kadal dan katak (Anynomous, 2010a).

3. Gonyosoma oxycephalum (Boie, 1827) Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata

Kelas : Reptilia Ordo : Squamata Subordo : Serpentes Family : Colubridae Genus : Gonyosoma Spesies : Gonyosoma oxycephalum (Boie, 1827) Vern name : Ular hijau Ciri yang teramati dari Gonyosoma oxycephalum adalah memiliki panjang kepala (PK) 38 mm, panjang ekor (PE) 376 mm, panjanng total (PT) 1143 mm, diameter mata (DM) 5 mm, panjang moncong (PM) 28 mm. Gonyosoma oxycephalum memiliki bentuk kepala (BK) non neck , bentuk rostal (BR) tumpul, bentuk pupil (BP) rounded, bentuk tubuh (BT) slender, bentuk sisik lingkar badan (BSLB) smooth, bentuk sisik kepala (BSK) large, bentuk sisik ekor (BSE) paired, sisik temporal (ST) tidak ada, sisik loreal (SL) ada, loreal pit (LP) tidak ada Gonyosoma oxycephalum memiliki jumlah sisik infra okuler (JSIO) 10 buah, jumlah sisik supra okuler (JSSO) 5 buah, jumlah sisik infra labial (JSIL) 10 buah, jumlah sisik supra labial (JSSL) 2 buah, jumlah sisik lingkar badan (JSLB) 23 buah, jumlah sisik ventral (JSV) 242 buah, dan jumlah sisik ekor (JSE) 137 buah. Ciri-ciri tersebut sesuai dengan pendapat Anynomous (2010d) bahwa Gonyosoma oxycephalum merupakan ular yang bertubuh panjang dan ramping dengan panjang total hingga 1140 mm dan ekornya sekitar 370 mm. Kepala agak gepeng dan meruncing, pangkalnya lebih lebar dari lehernya. Gonyosoma oxycephalum mempunyai dominan hijau atau hijau terang di sepanjang punggungnya, dan kuning di sepanjang perutnya. Kepala hijau kekuningan, hijau zaitun atau kecoklatan di sebelah atas, dengan garis hitam melintasi mata, serta bibir yang berwarna kekuningan. Ekor kemerahan atau coklat muda keabu-abuan; terkadang dengan cincin kuning atau merah terang di dekat anusnya. Sisik-sisik bertepi kuning atau gelap kehitaman. Sisik-sisik dorsal (punggung) dalam 23, 25, atau 27 deret di tengah badan halus atau berlunas lemah. Sisik-sisik ventral (perut) 236262 buah menyudut di sebelah luar serta berlunas dan bertakik dangkal, sangat berguna untuk memanjat pohon. Sisik anal terbelah, sisik-sisik subkaudal (bawah ekor) 130149 (126149)

buah. Perisai labial atas (sisik-sisik besar di bibir atas) 710 buah, yang ke-5 dan 6, atau ke-6 dan -7, menyentuh mata (Brotowidjoyo, 1989). Gonyosoma oxycephalum bergerak dengan lincah dan tangkas di dahandahan dan ranting dan sesekali turun ke tanah. Bila marah karena merasa terganggu, leher ular ini akan memipih tegak dan lidahnya yang bergaris biru terang digerakkan keluar masuk dengan cepat. Gigitannya menyakitkan, meskipun tidak membahayakan manusia karena ular ini hanya berbisa lemah Gonyosoma oxycephalum ditemukan mulai dari dataran rendah hingga wilayah pegunungan, Hewan melata ini diketahui menghuni wilayah berawa-rawa, hutan bakau, hutan dataran rendah, hutan pegunungan, semak belukar, daerah pertanian dan perkebunan, hingga ke lingkungan pekarangan rumah di pedesaan. Ular yang aktif di siang hari (diurnal) ini tidak jarang dijumpai di tutupan vegetasi di sekitar sungai dan kolam (Anynomous, 2010c).

4. Maticora bivirgata flaviceps (Boie, 1827) Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Reptili Ordo : Squamata Subordo : Serpentes Family : Elapidae Genus : Maticora Spesies : Maticora bivirgata flaviceps (Boie, 1827) Ciri yang teramati dari Maticora bivirgata adalah memiliki panjang kepala (PK) 10 mm, panjang ekor (PE) 53 mm, panjanng total (PT) 440 mm, diameter mata (DM) 10 mm, panjang moncong (PM) 40 mm. Maticora bivirgata memiliki bentuk kepala (BK) non neck , bentuk rostal (BR) bulat, bentuk pupil (BP) rounded, bentuk tubuh (BT) slender, bentuk sisik lingkar badan (BSLB) smooth, bentuk sisik kepala (BSK) large, bentuk sisik ekor (BSE) paired, sisik temporal (ST) , sisik loreal (SL) dan loreal pit (LP) tidak ada. Maticora bivirgata memiliki jumlah sisik infra okuler (JSIO) 6 buah, jumlah sisik supra okuler (JSSO) 3 buah,

jumlah sisik infra labial (JSIL) 6 buah, jumlah sisik supra labial (JSSL) 6 buah, jumlah sisik lingkar badan (JSLB) 215 buah, jumlah sisik ventral (JSV) 228 buah, dan jumlah sisik ekor (JSE) 85 buah. Ciri-ciri tersebut sesuai dengan pendapat Weber (1915) bahwa Maticora bivirgata merupakan ular yang memiliki panjang tubuh sekitar 400 mm sampai 1400 mm. Tubuh berwarna biru gelap, dengan garis biru ringan di setiap sisinya kepala, ekor dan permukaan perut berwarna merah cerah. Memiliki moncong tumpul dengan sepasang mata kecil di sisi kepala. Maticora bivirgata mendiami lantai hutan primer, tetapi juga dapat ditemukan di hutan sekunder dewasa.. Malam hari dalam kebiasaan, mungkin kadang-kadang ditemui membentang di jalan hutan di pagi hari. Maticora bivirgata membela dirinya dengan membalikkan tubuhnya sehingga akan terlihat warna merah pada perutnya, hal ini menjadi peringatan bagi predator atau menyembunyikan kepala di bawah gulungan tubuh sendiri dan meningkatkan ekornya untuk meniru kepala untuk membingungkan predator. Mereka kadangkadang mengkonsumsi kadal, katak dan burung (Carr,1977). Racun pada Maticora bivirgata biasanya bersifat neurotoksik yang dapat menyebabkan kematian. Kematian dapat terjadi hanya 5 menit. Gigitan pada awalnya memiliki sedikit atau bahkan tanpa gejala. Namun, setelah beberapa menit, korban mungkin merasa sakit pada daerah luka. Tak lama kemudian, korban mungkin akan merasa sesak napas.

5. Tropidolaemus wagleri ( Boie , 1827) Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Reptilia Ordo : Squamata Subordo : Serpentes Family : Viperidae Genus : Tropidolaemus Spesies : Tropidolaemus wagleri ( Boie , 1827)

Ciri yang teramati dari Tropidolaemus wagleri adalah memiliki panjang kepala (PK) 30 mm, panjang ekor (PE) 89 mm, panjanng total (PT) 650 mm, diameter mata (DM) 30 mm, panjang moncong (PM) 30 mm. Tropidolaemus wagleri memiliki bentuk kepala (BK) segitiga , bentuk rostal (BR) runcing, bentuk pupil (BP) vertikal, bentuk tubuh (BT) slouth, bentuk sisik lingkar badan (BSLB) keeled, bentuk sisik kepala (BSK) imbrilated, bentuk sisik ekor (BSE) paired, sisik temporal (ST) tidak ada, loreal pit (LP) ada. Tropidolaemus wagleri memiliki jumlah sisik infra okuler (JSIO) 9 buah, jumlah sisik supra okuler (JSSO) 4 buah, jumlah sisik ventral (JSV) 139 buah, dan jumlah sisik ekor (JSE) 41 buah. Ciri-ciri tersebut sesuai dengan pendapat Bennet (1999) bahwa Tropidolaemus wagleri memiliki panjang total sekitar 650 mm sampai 1000 mm. Spesies ini seksual dimorfik .Mereka memiliki kepala besar berbentuk segitiga, Tropidolaemus wagleri muda berwarna hijau pucat terutama dengan band sempit, dan Tropidolaemus wagleri dewasa berwarna hijau gelap kekuningan dengan pita tebal Tropidolaemus wagleri merupakan ular yang nokturnal dan arboreal, sangat lamban karena mereka bergerak untuk sisa jangka waktu yang lama menunggu mangsa lewat.. Ketika mangsa tidak lewat, atau jika terganggu, mereka dapat menyerang dengan cepat. mereka adalah racun yang kuat hemotoxin , tetapi tidak fatal bagi manusia. Tropidolaemus wagleri hutan primer, hutan sekunder matang dan hutan bakau.Mereka ditemukan dalam berbagai warna dan pola, sering disebut sebagai fase. Di masa lalu, beberapa peneliti tahapan yang berbeda diklasifikasikan sebagai subspesies . Fase sangat bervariasi dari memiliki warna hitam atau cokelat sebagai dasar, dengan oranye dan kuning banding kepada orang lain memiliki lampu hijau sebagai warna dasar, dengan variasi pita kuning atau oranye, dan banyak di dalamnya ( Djuhanda, 1982).

6. Opisthotrophis rugosa (Boie, 1827) Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata

Sub filum : Vertebrata Kelas : Reptilia Ordo : Squamata Sub ordo : Sarpentes Famili : Colubridae Genus : Opisthotrophis Spesies : Opisthotropis rugosa (Boie, 1827) Ciri yang teramati dari Opisthotropis rugosa adalah memiliki panjang kepala (PK) 15 mm, panjang ekor (PE) 107 mm, panjang total (PT) 455 mm, diameter mata (DM) 1mm, panjang moncong (PM) 9 mm, bentuk kepala (BK) bulat, sisik temporal (ST) ada, bentuk rostral (BR) Blunt, loreal ped (LP) tidak ada, bentuk papilae (BP) rounded, bentuk tubuh (BT) slender, bentuk sisik lingkar badan (BSLB) keeled, bentuk sisik kepala (BSK) large, bentuk sisik ekor (BSE) paired, jumlah sisik infraokuler (JSIO) 2 buah, jumlah sisik supraorbital (JSSO) 1 buah, sisik loeal (SL) 3 buah, jumlah sisik supra loreal (JSSL) 11 buah, jumlah sisik infra loreal (JSIL) 12 buah, jumlah sisik lingkar badan (JSLB) 14 buah, jumlah sisik ventral (JSV) 160 buah, jumlah sisik ekor (JSE) 75 buah. Ciri-ciri tersebut sesuai dengan pendapat Djuhanda (1982) bahwa Opisthotrophis rugosa memiliki bentuk seperti sisik ventralnya yang berkembang dengan baik dan melebar sesuai dengan lebar perutnya. Kepala berbentuk oval dengan sisik-sisik yang tersusun dengan sistematis. Ekor umumnya silindris dan meruncing. Hewan ini pada umumnya tidak berbisa atau kalaupun berbisa tidak terlalu mematikan bagi manusia atau memiliki bisa menengah (Midle toxin). Gigi bisanya tipe proteroglypha dan pada umumnya bereproduksi secara ovivar

7. Xenodropis triangularis (Boie, 1827) Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Sub filum : Vertebrata Kelas : Reptilia Ordo : Squamata

Sub ordo : Serpentes Famili : Colubridae Genus : Xenodropis Spesies : Xenodropis triangularis (Boie, 1827) Ciri yang teramati dari Xenodropis triangularis adalah memiliki panjang kepala (PK) 32,30 mm, panjang ekor (PE) 181 mm, panjang total (PT) 825 mm, diameter mata (DM) 5,40 mm, panjang moncong (PM) 19,40 mm, bentuk kepala (BK) medium, sisik temporal (ST) ada, bentuk rostral (BR) tumpul, loreal ped (LP) tidak ada, bentuk papilae (BP) rounded, bentuk tubuh (BT) slender, bentuk sisik lingkar badan (BSLB) keeled, bentuk sisik kepala (BSK) large, bentuk sisik ekor (BSE) paired, jumlah sisik infraokuler (JSIO) 3 buah, jumlah sisik supraorbital (JSSO) 7 buah, sisik loeal (SL) 1 buah, jumlah sisik supra loreal (JSSL) 1 buah, jumlah sisik infra loreal (JSIL) 7 buah, jumlah sisik lingkar badan (JSLB) 20 buah, jumlah sisik ventral (JSV) 134 buah, jumlah sisik ekor (JSE) 50 buah. Ciri-ciri tersebut sesuai dengan pendapat Djuhanda (1982) bahwa Xenodropis triangularis mempunyai ular ini memiliki ukuran tubuh yang ramping dan gesit dengan panjang tubuh maksimal mencapai 120 cm, namun umumnya sekitar 80 cm atau kurang. Pupil matanya membulat karena ular ini merupakan hewan diurnal. Xenodropis triangularis merupakan jenis ular dari famili Colubridae. Ular perenang ini dinamai demikian karena memiliki deretan segitiga kemerahan di kedua sisi tubuhnya. Karena itu ia juga dikenal sebagai ular sisimerah, atau bahkan terkadang disebut dengan nama yang tidak tepat yaitu ular picung. Xenodropis triangularis memiliki sisi bagian ventral bewarna coklat kelabu bercampur pola-pola hitam, dengan deretan segitiga terbalik kehitaman di atas berseling dengan segitiga kemerahan di bawah di sepanjang sisi tubuhnya. Warna kemerahan itu memudar di sebelah depan (dekat leher) dan sebelah belakang tubuh (perut hingga ekor). Kepala hijau zaitun sampai kecoklatan. Bibir, dagu dan tenggorok kuning. Terdapat beberapa coret hitam tipis di bibir atas, terutama di bawah dan belakang mata. Ventral (sisi bawah tubuh) berwarna

keputihan, dengan belang-belang (perpanjangan segitiga gelap) di bawah ekor (Iskandar, 2000). Xenodropis triangularis merupakan jenis ular yang aktif di siang hari (diurnal), ular ini terutama memangsa kodok dan ikan, meski tidak jarang pula memburu reptilia kecil seperti kadal Xenodropis triangularis menyukai wilayah perairan seperti aliran sungai, saliran, payau dan rawa-rawa, serta kolam-kolam ikan dan sawah. Sering dijumpai tengah berenang di sungai kecil atau saluran irigasi. Kadang-kadang bersembunyi sambil berendam di antara tanaman air. Meskipun demikian ular segitiga-merah sering pula naik dan tinggal di darat (Weber, 1915).

Kunci determinasi 1. a. Tidak ada occipital, premaxilla tidak bergigi ..............................................2 b. maxilla menonjol vertikal, pendek, gigi dapat dilipat ke belakang ................3 2. a. Terdapat gigi bisa besar beralur, letaknya di anterior rahang atas ..................Elapidae b. tidak mempunyai gigi bisa, terletak di bagian poeterior

...............................Colubridae 3. a. Tidak mempunyai facial pit

......................................................................Viveridae b. Penampang lintang ekor pipih, hidup di laut

..............................................Hydrophidae