kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · pdf filemelaporkan realitas ......

95
1 Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik (tinjauan struktural dan relevansinya sebagai alternatif materi ajar Bahasa indonesia di SMA) Oleh: Khoirudin Mardyan Pamungkas K.1205023 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: truongcong

Post on 14-Feb-2018

243 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

1

Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik

(tinjauan struktural dan relevansinya

sebagai alternatif materi ajar

Bahasa indonesia di SMA)

Oleh:

Khoirudin Mardyan Pamungkas

K.1205023

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu alat atau instrumen yang mendasar dalam proses interaksi sosial

kehidupan manusia adalah bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi dan

interaksi yang sangat penting bagi manusia. Melalui bahasa manusia mendapatkan

beberapa informasi penting, karena bahasa adalah alat atau sarana untuk

menyampaikan gagasan, pikiran, pendapat, dan perasaan. Mustahil, jika ada

manusia yang bisa hidup tanpa bahasa. Hampir semua aktivitas kehidupan

manusia di dunia ini menghabiskan waktunya dengan bahasa. Mulai dari bangun

tidur, makan, mandi, sampai tidur lagi, atau melakukan berbagai aktivitas manusia

lainnya, tidak lepas dari adanya penggunaan bahasa.

Bahasa dibentuk oleh kaidah, aturan dan pola yang tidak boleh dilanggar

agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan

dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat

(Hasan Asphani, 2008). Pembicara dan pendengar harus menguasai bahasanya

agar komunikasi yang dilakukan berjalan dengan baik dan lancar. Salah satu

sarana berkomunikasi menggunakan bahasa agar komunikasi yang dilakukan

dapat berjalan dengan baik yaitu melalui karya sastra.

Menurut Atar Semi (1993: 8) karya sastra merupakan suatu bentuk dan hasil

pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan

menggunakan bahasa sebagai medianya. Umar Junus (1985: 64) menyatakan

bahwa pengertian karya sastra yaitu sebagai refleksi realitas, tidak sekadar

melaporkan realitas itu sendiri, namun melaporkan realitas yang telah menjadi

pemikiran pengarangnya. Dengan demikian, karya sastra merupakan hasil

kreatifitas seseorang sebagai sebuah realitas yang hadir untuk kepentingan

pemikiran itu sendiri.

Page 3: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

3

Puisi sebagai salah satu jenis dari karya sastra mempunyai nilai tersendiri,

karena mempunyai susunan kata-kata yang indah yang merupakan ekspresi

perasaan dari penulisnya. Puisi merupakan karya tulis hasil perenungan seorang

penyair atas suatu keadaan atau peristiwa yang diamati, dihayati, atau dialaminya.

Cetusan ide yang berasal dari peristiwa atau keadaan itu dikemas oleh seorang

penyair ke dalam bahasa yang padat dan indah. Pembaca atau penikmatnya

kemudian merasakannya sebagai sebuah karya tulis yang mengandung keindahan

dan pesan. Menurut Herman J. Waluyo (2005: 1) puisi adalah karya sastra dengan

bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu

dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif). Kata-kata dalam puisi benar-benar padat

dan terpilih sehingga sangat indah untuk dibaca. Namun demikan setiap kata

maupun visualisasi dalam puisi sangat sarat akan makna dan mewakili maksud

penulis.

Rachmat Djoko Pradopo (1997: 7) menjelaskan bahwa puisi merupakan

pengekspresian pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang

imajinasi panca indra dalam susunan yang berirama. Beliau menyimpulkan bahwa

ada tiga unsur yang pokok dalam puisi. Unsur yang pertama yaitu hal yang

meliputi pemikiran, ide, dan emosi. Unsur yang kedua yaitu tentang bentuk puisi.

Unsur ketiga yaitu mengenai kesan. Semua unsur tersebut terungkap dengan

media bahasa.

Materi puisi khususnya tentang analisis puisi telah diajarkan pada siswa

SMA sejak kelas X. Akan tetapi, pengajaran puisi yang banyak terlaksana di

sekolah kurang mengarah kepada pembinaan apresiasi puisi. Guru menjelaskan

materi hanya terbatas pada unsur-unsur formal suatu puisi secara terpisah-pisah.

Persajakan, irama, pilihan kata, susunan baris atau larik, dan bait tidak dilihat

dalam hubungan fungsi sebagai pendukung keindahan keseluruhan puisi. Padahal

menganalisis puisi merupakan kegiatan mengambil atau menemukan arti bias

maupun arti tambahan yang dikandung puisi tersebut. Kegiatan analisis juga

berusaha untuk melihat struktur atau unsur-unsur puisi. Rahmanto (1988: 44)

berpendapat bahwa pengajaran puisi masih menemui banyak kesulitan, tidak

jarang para guru sastra sendiri cenderung menghindarinya karena mereka

1

Page 4: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

4

kesulitan untuk mengajarkannya. Hal senada juga diungkapkan oleh Mukhlis A.

Hamid (2007), yaitu:

Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai jenjang pendidikan selama ini sering dianggap kurang penting dan dianaktirikan oleh para guru, apalagi pada guru yang pengetahuan dan apresiasi sastra (dan budayanya) rendah. Hal ini menyebabkan mata pelajaran yang idealnya menarik dan besar sekali manfaatnya bagi para siswa ini disajikan hanya sekedar memenuhi tuntutan kurikulum, kering, kurang hidup, dan cenderung kurang mendapat tempat di hati siswa.

Salah satu faktor yang menyebabkan ketidakberhasilan dalam pengajaran

puisi yaitu tema dari puisi-puisi yang diajarkan dianggap siswa tidak sesuai

dengan keadaan mereka. Hal ini menimbulkan kejenuhan bagi siswa. Maka untuk

menarik minat siswa tentang puisi diperlukan materi ajar yang tidak berbeda jauh

dengan kehidupan mereka sekarang ini. Dewey (1986) mengatakan the traditional

curriculum undoubtedly entailed rigid regimentation and a discipline that ignored

the capacities and interests of child nature. Kurikulum tradisional jelas

mengusung sebuah paham yang kaku dan merupakan suatu disiplin keilmuan

yang tidak memperdulikan sifat-sifat alami anak seperti kapasitas dan minat

mereka.

Berkaitan dengan hal tersebut, puisi-puisi Siti Atmamiah yang terdapat di

buku Angin pun Berbisik karya Irwan Dwi Kustanto, Siti Atmamiah, Zeffa

Yurihana merupakan satu dari sekian puisi yang merefleksikan kehidupan saat ini.

Angin pun Berbisik adalah antologi puisi pertama di Indonesia yang disusun oleh

sebuah keluarga. Irwan Dwi Kustanto (ayah), Siti Atmamiah (ibu) dan Zeffa

Yurihana (anak). Selama beberapa tahun mereka telah menuangkan pikiran dan

perasaan ke dalam kata-kata indah berupa puisi.

Puisi-puisi karya Mia (nama panggilan Siti Atmamiah) adalah puisi yang

mencerminkan kehidupan masyarakat masa kini. Puisi-puisinya banyak bercerita

tentang kerinduan, percintaan, dan kasih sayang seseorang khususnya dalam

sebuah keluarga. Tema-tema dari puisi diperlihatkan Mia melalui diksi, nada,

maupun ritme yang dipakainya.

Puisi hasil karya Mia merupakan puisi yang dibentuk dari unsur-unsur yang

saling membangun atau terkait. Hal ini senada dengan pendapat FX Rudy

Page 5: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

5

Gunawan (2008) yang menyebutkan bahwa puisi-puisi Mia, unsur batin dan unsur

fisiknya bertalian sangat erat sehingga mampu membentuk satu kesatuan yang

menimbulkan keindahan baik dari segi bahasa maupun maknanya. Sebagai contoh

dalam salah satu puisinya yaitu yang berjudul Jakarta, Mia mengulang kalimat

Kutinggalkan engkau di setiap awal bait. Pengulangan ini dimaksudkan untuk

mempertegas tentang tema dari puisi itu. Pengulangan kalimat tersebut juga

membentuk sebuah ritme dalam puisinya. Kalimat Kutinggalkan engkau menjadi

pengikat beberapa baris setelahnya, sehingga baris-baris tersebut seakan-akan

bergelombang menimbulkan irama.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin menganalisis struktur

puisi Siti Atmamiah yang terdapat dalam buku Angin pun Berbisik karya Irwan

Dwi Kustanto, Siti Atmamiah, Zeffa Yurihana. Kumpulan puisi yang

mencerminkan kehidupan masa sekarang yang dipenuhi dengan permainan kata,

simbol, asosiasi dan bunyi yang dapat menarik minat siswa terhadap apresiasi

puisi. Melalui penelitian ini diharapkan guru dapat menggunakan hasil penelitian

ini sebagai alternatif materi ajar dan mengajarkan kepada siswa bahwa dalam

menganalisis puisi tidak hanya menyebutkan unsur-unsur puisi secara terpisah

melainkan memahaminya sebagai sebuah keterjalinan pembentuk makna. Di

samping hal tersebut, Eni Sarimanah (2009) menjelaskan bahwa sampai sekarang

penelitian mengenai pemahaman analisis struktur puisi sangat kurang, jika

dibandingkan dengan analisis struktur prosa. Oleh karena itu judul dari penelitian

ini adalah ”Kumpulan Puisi Siti Atmamiah dalam Buku Angin Pun Berbisik

(Tinjauan Struktural dan Relevansinya sebagai Alternatif Materi Ajar Bahasa

Indonesia di SMA)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini

sebagai berikut:

1. Bagaimana struktur kumpulan puisi Siti Atmamiah dalam buku Angin pun

Berbisik?

Page 6: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

6

2. Bagaimana relevansi kumpulan puisi Siti Atmamiah dalam buku Angin pun

Berbisik sebagai alternatif materi ajar bahasa Indonesia di SMA?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Menjelaskan struktur kumpulan puisi Siti Atmamiah dalam buku Angin pun

Berbisik.

2. Menjelaskan relevansi kumpulan puisi Siti Atmamiah dalam buku Angin pun

Berbisik sebagai alternatif materi ajar Bahasa Indonesia di SMA.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah dalam

pengetahuan sastra Indonesia dan memberikan masukan atau sumbangan

terhadap pengajaran Bahasa Indonesia terutama permasalahan struktural yang

terdapat dalam puisi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

1) Memberikan masukan positif bagi siswa dalam memilih materi ajar

bahasa dan sastra.

2) Menambah wawasan dan pengetahuan, khususnya tentang struktur

puisi pada kumpulan puisi Siti Atmamiah dalam buku Angin pun

Berbisik.

b. Bagi guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan guru

dalam mencari alternatif materi ajar yang tepat dalam pengajaran puisi

agar dapat meningkatkan minat siswa dalam mengapresiasi puisi.

c. Bagi peneliti lain

Page 7: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

7

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan perbamdingan

bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian sastra dengan

permasalahan yang sejenis.

Page 8: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Puisi

a. Pengertian Puisi

Secara sempit pengertian puisi sudah kita pahami bersama

sebagai salah satu genre sastra yang unik bentuknya dan sering

diseberangkan dengan genre prosa, seperti cerpen, novel, juga drama.

Dalam pengertian ini puisi merupakan padanan dari kata poetry

dalam bahasa Inggris. Ada juga yang mengartikan puisi secara sangat

luas. Puisi dipandang sebagai ungkapan interaksi dunia dalam

seseorang dengan dunia luar. Semua hal di dunia ini bagi seorang

penyair adalah puisi. Ia hanya perlu sedikit ruang sunyi di sebuah

sudut yang tidak diperhatikan orang lain. Dari situ ia dapat

memandang hal-hal dari sudut yang lain pula, sudut pandang yang

tidak dilihat orang kebanyakan.

Menurut Rachmat Djoko Pradopo (1997: 7) pengertian atau

hakikat dari puisi adalah ekspresi pemikiran yang membangkitkan

perasaan, yang merangsang imajinasi panca indera dalam susunan

yang berirama dan merupakan salah satu karya sastra yang

mempunyai susunan kata-kata yang indah yang merupakan ekspresi

perasaan dari penulisnya. Altenbernd (dalam Sayyid, 2008)

menafsirkan puisi sebagai sebuah pendramaan pengamalan yang

bersifat penafsiran dalam bahasa berirama

Puisi adalah karangan yang di dalamnya terdapat irama yang

kuat, bahasanya pekat dan padat, serta kesatuan-kesatuan irama itu

terwujud dalam bait-bait. Sayyid (2008) juga menjelaskan bahwa

puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan

perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan

Page 9: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

9

mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan

pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.

Herman J. Waluyo (2005: 1) menjelaskan bahwa puisi adalah

karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan

diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias

(imajinatif). Kata-kata dalam puisi benar-benar padat dan terpilih

sehingga sangat indah untuk dibaca. Namun demikan setiap kata

maupun visualisasi dalam puisi sangat sarat akan makna dan

mewakili maksud penulis. Menurut Park (2002: 15) poetry is

storyteeling may be some of these uniquely human experience. Puisi

adalah penceritaan cerita yang memungkinkan beberapa di

antaranya merupakan ungkapan pengalaman orang atau penyair

secara unik atau pribadi.

Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1997: 6) mengumpulkan

definisi puisi yang pada umumnya dikemukakan oleh para penyair

romantik Inggris sebagai berikut.

1) Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata

yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang

setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang,

simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat

berhubungannya, dan sebagainya.

2) Carlyle mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat

musikal. Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang

merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa

hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti

musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi.

3) Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan

perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau

diangankan. Adapun Auden mengemukakan bahwa puisi itu lebih

merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-baur.

6

Page 10: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

10

4) Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran

manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta

berirama. Misalnya, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun

secara artistik (misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya

tepat, dan sebagainya), dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama

seperti musik (pergantian bunyi kata-katanya berturut-turut secara

teratur).

5) Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang

paling indah dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang

sangat mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat seperti

kebahagiaan, kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan

kesedihan karena kematian orang yang sangat dicintai. Semuanya

merupakan detik-detik yang paling indah untuk direkam.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat diambil

kesimpulan bahwa puisi adalah karangan imajinatif tentang rekaman

kehidupan yang disajikan dalam bentuk bait, menggunakan diksi

yang tepat, majas, dan rima tertentu.

b. Jenis-jenis Puisi

Puisi dalam sastra Indonesia banyak ragamnya. Guru dan siswa

diharapkan mengenal keanekaragaman itu untuk pemilihan bahan

pengajaran yang tepat. Suwardo (2005: 4) menjelaskan

keanekaragaman tersebut pada gambar di bawah ini baik dari

sejarah perkembangan bentuk, isi, corak, penafsiran, maupun

temanya yaitu sebagai berikut:

Page 11: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

11

Macam Puisi

3. Berdasarkan isinya

4. Berdasarkan coraknya

5. Berdasarkan penafsirannya

6. Berdasarkan tema

2. Himne 3. Ode 4. Satire 5. Elegi 6. Romance

1. Puisi Lirik 2. Puisi naratif 3. Puisi deskriptif 4. Puisi didaktis 5. Humor 6. Dramatik

1. Puisi Diafan 2. Puisi Prismatis 3. Puisi Gelap 4. Puisi Abstrak

1. Puisi Universal 2. Puisi Restricted

1. Berdasarkan sejarah perkembangannnya

1. Puisi Lama 2. Puisi Baru 3. Puisi Modern 4. Puisi Kontemporer

2. Berdasarkan bentuknya

Pantun Syair Gurindam Seloka Rubai

Distiokon Tersina Kuatrain Kuin Sekret Septima Oktaf Soneta

Puisi tanpa kata Puisi mini kata Puisi campuran berbagai bahasa Puisi mantra Puisi tipografi Puisi lugas/ mbeling

1. Puisi Lama

2. Puisi Baru

3. Puisi Modern

Page 12: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

12

Berdasarkan sifatnya puisi dibagi menjadi empat, yaitu:

1) Puisi Diafan

Herman J. Waluyo (2003: 140) menjelaskan bahwa puisi diafan

atau puisi polos adalah puisi yang kurang sekali menggunakan

pengimajian, kata konkret, dan bahasa figuratif, sehingga bahasa dalam

puisi mirip dengan bahasa sehari-hari. Pada umumnya para pemula

dalam hal menulis puisi cenderung menghasilkan karya dalam jenis

ini. Mereka belum mampu mempermainkan kiasan, majas, dan

sebagainya, sehingga puisi menjadi kering dan lebih mirip catatan pada

buku harian.

Menurut Suharianto (1981: 59) puisi transparan yaitu puisi yang

mudah dilihat artinya pembaca mudah dalam memahami isi puisi

tersebut kerena di sini semuanya sangat terbuka, tidak banyak

memanfaatkan lambang-lambang atau kiasan-kiasan tertentu. Jadi,

puisi diafan adalah puisi yang kurang sekali menggunakan

pengimajian, kata konkret dan bahasa figuratif, sehingga puisinya

mirip dengan bahasa sehari-hari dan sangat mudah dihayati maknanya.

2) Puisi Prismatik

Herman J. Waluyo (2003: 140) menyebutkan bahwa puisi

prismatis telah menggambarkan kemampuan penyair, majas, diksi, dan

sarana puitik yang lain, sehingga puisi bisa dikatakan sudah “menjadi”.

Puisi prismatis kaya akan makna, namun tidak gelap. Puisi karya para

penyair besar adalah puisi berjenis ini. Penyair besar adalah orang

yang telah melewati proses kreatif yang matang sehingga mereka telah

menemukan dirinya dan menemukan bentuk bagi puisinya.

Page 13: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

13

Menurut Suharianto (1981: 51) puisi prismatis adalah puisi yang

mempunyai bahasa berupa kiasan atau perlambangan-perlambangan.

Hal inilah yang dihandalkan dalam puisi ini. Puisi ini sering

mempunyai kemungkinan makna yang lebih dari satu atau polyinter

pertable, bahkan kadang-kadang menunjuk pada pengertian yang agak

lain yang bersifat konotatif. Kata-kata dalam puisi ini kadang-kadang

bersifat pribadi artinya simbol-simbol yang digunakan hanya milik

khas pengarangnya saja, tidak jarang pula dalam puisi jenis ini terdiri

atas kata-kata atau kalimat-kalimat yang supra rasional. Jadi, puisi

prismatis adalah puisi yang sarat dengan diksi dan penggunaan kata

konotatif.

3) Puisi Kontemporer

Yahoo Answer (2009) menjelaskan bahwa pengertian puisi

kontemporer adalah puisi yang mengangkat masalah-masalah yang

aktual di masa kini. Suharianto (1981: 59) menjelaskan sebenarnya

jenis puisi ini termaksuk golongan puisi prismatis. Perbedaannya

adalah puisi-puisi prismatis masih bertolak dan mengandalkan kata

sebagai penyampai maksud penyair, sedangkan puisi kontemporer

lebih mengandalkan pada permainan bunyinya. Jadi puisi kontemporer

adalah puisi yang mengangkat masalah masa kini dan lebih

mengandalkan bunyi daripada maksud yang ingin disampaikan oleh

pengarangnya atau komunikasi pemahamannya.

4) Puisi Mbeling

Mbeling berasal dari bahasa Jawa yang berarti nakal, kurang ajar,

sulit diatur, dan suka memberontak. Isi dan cara penyampaian dalam

puisi ini menyimpang dari aturan. Kata-kata pada puisi ini merupakan

sebuah permainan begitu pula masalah yang menjadi objek di

dalamnya dipermainkan. Suharianto (1981: 59) memberikan arti puisi

mbeling yaitu puisi yang tidak mengikuti aturan yang umumnya

berlaku dalam pencipataan suatu puisi.

Page 14: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

14

c. Unsur-unsur Puisi

Puisi sebagai salah satu karya seni sastra dapat dikaji dari

bermacam-macam aspeknya. Puisi dapat dikaji struktur dan unsur-

unsurnya, mengingat bahwa puisi itu adalah struktur yang tersusun

dari bermacam-macam unsur dan sarana-sarana kepuitisan. Puisi

selalu berubah-ubah sesuai dengan evolusi selera dan perubahan

konsep estetiknya (Riffaterre dalam Sayyid, 2008). Orang tidak akan

dapat memahami puisi secara sepenuhnya tanpa mengetahui dan

menyadari bahwa puisi itu karya estetis yang bermakna dan

mempunyai arti.

Unsur-unsur puisi adalah segala sesuatu yang berperan

membentuk atau membangun puisi menjadi satu kesatuan. Unsur-

unsur puisi dapat terdiri dari: bunyi, imaji, kiasan, tipografi, diksi,

baris, bait, manipulasi tatabahasa (Praba, 2003). Richards (dalam

Henry Guntur Tarigan, 1994) mengatakan bahwa unsur puisi terdiri

dari (1) hakikat puisi yang melipuiti tema (sense), rasa (feeling),

amanat (intention), nada (tone), serta (2) metode puisi yang meliputi

diksi, imaji, kata nyata, majas, ritme, dan rima.

Richards (dalam Herman J. Waluyo, 2005: 24) menyatakan

bahwa sebuah puisi terbangun dari dua hal, yaitu struktur fisik dan

struktur batin. Struktur fisik berkaitan dengan diksi (diction), kata

kongkret (the concrete word), gaya bahasa (figurative language), dan

bunyi yang menghasilkan rima dan ritma (rhyme and rhytm). Struktur

batin meliputi perasaan (feeling), tema (sense), nada (tone), dan

amanat (intention). Struktur fisik dan struktur batin dipadu oleh

penyair untuk mencapai nilai estetis dalam puisinya. Herman J.

Waluyo (dalam Lusfian Lastokim, 2008) mengatakan bahwa dalam

puisi terdapat struktur fisik atau yang disebut pula sebagai struktur

kebahasaan dan struktur batin puisi yang berupa ungkapan batin

pengarang. Senada dengan hal tersebut Dick Hartoko dan B.

Rahmanto (1986: 116) menyebut adanya unsur penting dalam puisi,

Page 15: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

15

yaitu unsur tematik atau unsur semantik puisi dan unsur sintaksis

puisi. Unsur tematik puisi lebih menunjuk ke arah struktur batin

puisi, unsur sintaksis menunjuk ke arah struktur fisik puisi.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa puisi terdiri dari dua unsur. Pertama unsur batin yang terdiri

dari tema, nada, rasa, amanat. Unsur yang kedua yaitu unsur fisik.

Unsur ini terdiri dari diksi, imaji, bahasa figuratif, ritme dan rima.

1) Unsur Batin

a) Tema

Tema merupakan gagasan pokok yang dikemukakan penyair yang

begitu kuat mendesak hati penyair sehingga perlu diungkapkan

(Hadi Sucipto dkk., 2008: 18). Menurut Sayyid (2008) tema

berhubungan dengan arti karya sastra yang bersifat lugas, obyektif,

dan khusus. Herman J. Waluyo (2005: 17) menjelaskan bahwa

tema adalah gagasan pokok (subject-matter) yang dikemukakan

oleh penyair melalui puisinya. Dick Hartoko dan B. Rahmanto

(1986: 142) menjelaskan bahwa tema adalah gagasan dasar umum

yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam

teks sebagai struktur semantis dan yang menyangkut persamaan-

persamaan maupun perbedaan-perbedaan. Jadi, tema adalah

gagasan pokok yang diungkap penyair atau penulis melalui

tulisannya.

b) Nada

Menurut Herman J. Waluyo (2005: 37) nada mengungkapkan sikap

penyair terhadap pembaca. Lusfian Lastokim (2008) menjelaskan

bahwa nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya.

Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat

menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja

sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan

Page 16: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

16

masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong,

menganggap bodoh dan rendah pembaca. Hal yang sama juga

diungkapkan oleh Hadi Sucipto dkk (2008: 18) bahwa nada

berkaitan dengan sikap penyair tehadap pembaca yaitu sikap

menyindir, mengejek, menasehati, menggurui ataupun yang lain.

Jadi, nada adalah cara penyampaian isi puisi dari penyair kepada

pembaca.

c) Rasa

Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan

yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat

kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair,

misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas

sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis

dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema

dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung

pada kemampuan penyair memilih kata-kata, rima, gaya bahasa,

dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada

wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang

terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya (Lusfian

Lastokim, 2008).

Herman J. Waluyo (2005: 39) menjelaskan bahwa puisi

mengungkapkan perasaan penyair. Nada dan perasaan penyair akan

bisa kita tangkap kalau puisi itu dibaca keras dalam poetry reading

atau deklamasi. Membaca puisi dengan suara keras akan lebih

membantu kita menemukan perasaan penyair yang

melatarbelakangi terciptanya puisi tersebut. Perasaan yang

menjiwai puisi bisa perasaan gembira, sedih, terharu, terasing,

tersinggung, patah hati, sombong, tercekam, cemburu, kesepian,

takut, dan menyesal.

Page 17: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

17

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dismpulkan bahwa rasa

adalah perasaan yang dimiliki oleh penyair yang terdapat dalam

puisi dan menjiwai puisi tersebut.

d) Amanat

Amanat dirumuskan sendiri oleh pembaca. Sikap dan pengalaman

pembaca sangat berpengaruh kepada amanat puisi. Meskipun

ditentukan berdasarkan cara pandang pembaca, amanat tidak dapat

lepas dari tema dan isi puisi yang dikemukakan penyair. Menurut

Suroto (1989: 101) amanat atau pesan adalah sesuatu yang hendak

disampaikan oleh penyair kepada pembaca lewat puisinya.

Herman J. Waluyo (2005: 40) menjelaskan bahwa amanat, pesan

atau nasihat merupakan kesan yang ditangkap pembaca setelah

membaca puisi. Jadi, amanat yaitu pesan yang ingin disampaikan

pengarang lewat karyanya dan sifatnya kias, subjektif dan umum.

2) Unsur Fisik

a) Diksi

Menurut Hadi Sucipto dkk (2008: 19) yang menyatakan bahwa

diksi adalah pemilihan kata-kata yang tepat, baik dari segi makna

maupun bentuk. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya

dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata. Hal ini senada

dengan pendapat Jabrohim, Suminto dan Chairul Saleh (2001, 35-

58) yang menyatakan bahwa diksi mempunyai peranan penting dan

utama untuk mencapai keefektifan dalam penulisan suatu karya

sastra.

Geoffrey (dalam Herman J. Waluyo, 2005: 68-69) menjelaskan

bahwa bahasa puisi mengalami 9 (sembilan) aspek penyimpangan,

yaitu penyimpangan leksikal, penyimpangan semantis,

penyimpangan fonologis, penyimpangan sintaksis, penggunaan

dialek, penggunaan register (ragam bahasa tertentu oleh

kelompok/profesi tertentu), penyimpangan historis (penggunaan

kata-kata kuno), dan penyimpangan grafologis (penggunaan kapital

Page 18: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

18

hingga titik). Jadi diksi adalah pemilihan kata-kata yang dilakukan

oleh penyair dalam puisinya. Puisi adalah bentuk karya sastra yang

sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-

katanya harus dipilih secermat mungkin.

b) Imaji

Menurut Herman J. Waluyo (2005: 10) imaji adalah kata atau

susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman

sensoris seperti melihat, mendengar dan merasakan. Imaji yaitu

kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan

pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan

perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara

(auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh

(taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat,

medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair

(Lusfian Lastokim, 2008). Hal ini senada dengan pendapat

Jabrohim, Suminto dan Chairul Saleh (2001, 35-58) yang

menjelaskan bahwa pengimajian mempunyai peran untuk memberi

gambaran yang jelas, menimbulkan suasana khusus, membuat

hidup (lebih hidup) gambaran dalam pengindraan, untuk menarik

perhatian, memberi kesan mental atau bayangan visual penyair

menggunakan gambaran angan-angan.

Imaji disebut juga citraan, atau gambaran angan. Menurut

Agustinus Suyoto (2005) ada beberapa macam citraan, antara lain:

i) Citra penglihatan, yaitu citraan yang timbul oleh penglihatan

atau berhubungan dengan indra penglihatan.

ii) Citra pendengaran, yaitu citraan yang timbul oleh

pendengaran atau berhubungan dengan indra pendengaran.

iii) Citra penciuman dan pencecapan, yaitu citraan yang timbul

oleh penciuman dan pencecapan.

iv) Citra intelektual, yaitu citraan yang timbul oleh asosiasi

intelektual/pemikiran.

Page 19: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

19

v) Citra gerak, yaitu citraan yang menggambarkan sesuatu yanag

sebetulnya tidak bergerak tetapi dilukiskan sebagai dapat

bergerak.

vi) Citra lingkungan, yaitu citraan yang menggunakan gambaran-

gambaran selingkungan.

vii) Citra kesedihan, yaitu citraan yang menggunakan gambaran-

gambaran kesedihan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

imaji adalah citraan atau gambaran yang mengungkapkan perasaan

sensoris penyair. Perasaan ini dapat berupa suara, penglihatan,

maupun sentuhan.

c) Bahasa figuratif

Bahasa figuratif disebut juga majas. Menurut Lusfian Lastokim

(2008) bahasa figuratif yaitu bahasa berkias yang dapat

menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi

tertentu. Herman J. Waluyo (2005: 83) menjelaskan bahwa bahasa

figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya

memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Adapun

macam-macam majas antara lain metafora, simile, personifikasi,

litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme,

antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem

pro parte, hingga paradoks.

Hadi Sucipto dkk (2008: 19) mengartikan bahasa figuratif sebagai

lambang atau kiasan. Penyair dengan bahasa figuratif berupaya

mengembangkan daya imajinasi pembaca dan dengan bahasa

figuratif penyair memberi warna emosi tertentu pada pembaca.

Menurut Jabrohim, Suminto dan Chairul Saleh (2001, 35-58)

bahasa figuratif disebut juga sebagai majas yang biasa dipakai

untuk menghidupkan lukisan untuk lebih mengkonkretkan dan

lebih mengekspresikan perasaan yang diungkapkan.

Page 20: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

20

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

bahasa figuratif disebut juga sebagai majas. Bahasa figuratif adalah

bahasa berkias yang mengandung lambang yang menimbulkan efek

dan lebih mengekspresikan perasaan penyair dalam karyanya.

d) Ritme

Ritme adalah alunan yang terjadi karena perulangan dan

penggantian kesatuan bunyi dalam arus panjang pendek bunyi,

keras lembut tekan dan tinggi rendah nada (Hadi Sucipto dkk,

2008: 19). Menurut Dick Hartoko dan B. Rahmanto (1986: 120)

ritme adalah gerak dalam bahasa tutur alami. Hal ini juga senada

dengan pendapat Herman J. Waluyo (2005: 12) yang menjelaskan

bahwa ritme berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frasa,

dan kalimat. Agustinus Suyoto (2005) menerangkan bahwa ritme

adalah yaitu irama yang disebabkan pertentangan atau pergantian

bunyi tinggi rendah secara teratur

Berdasarkan pendapat di atas disimpulkan bahwa ritme adalah

kesan bahwa ada suatu gerak disebabkan karena perbedaan dalam

tinggi rendahnya nada, silih bergantinya suku kata yang ditekankan

atau tidak, yang panjang atau yang pendek.

e) Rima

Menurut Dick Hartoko dan B. Rahmanto (1986: 119) rima adalah

persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris

puisi. Dalam rima dikenal perulangan bunyi yang cerah, ringan,

yang mampu menciptakan suasana kegembiraan serta kesenangan.

Bunyi semacam ini disebut euphony. Sebaliknya, ada pula bunyi-

bunyi yang berat, menekan, yang membawa suasana kesedihan.

Bunyi semacam ini disebut cacophony. Hal ini juga sejalan dengan

pendapat Rachmat Djoko Pradopo (1997: 22) yang menyebutkan

bahwa bunyi di samping hiasan dalam puisi, juga mempunyai tugas

yang lebih penting lagi, yaitu memperdalam ucapan, menimbulkan

Page 21: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

21

rasa, dan menimbulkan bayangan angan yang jelas, menimbulkan

suasana yang khusus, dan sebagainya.

Jabrohim, Suminto dan Chairul Saleh (2001, 35-58) berpendapat

bahwa rima dapat diartikan sebagai pengulangan bunyi dalam baris

atau larik puisi, pada akhir baris puisi, atau bahkan juga dalam

keseluruhan baris dan bait puisi. Hadi Sucipto dkk (2008, 19)

menjelaskan bahwa rima adalah pengulangan bunyi berselang

dalam sajak, baik di dalam lirik ataupun baris, maupun pada akhir-

akhir baris yang berdekatan.

Berdasarkan jenisnya, Agustinus Suyoto (2005) membedakan rima

menjadi:

i) Rima sempurna, yaitu persama bunyi pada suku-suku kata

terakhir.

ii) Rima tak sempurna, yaitu persamaan bunyi yang terdapat

pada sebagian suku kata terakhir.

iii) Rima mutlak, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada dua

kata atau lebih secara mutlak (suku kata sebunyi).

iv) Rima terbuka, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku

akhir terbuka atau dengan vokal sama.

v) Rima tertutup, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku

kata tertutup (konsonan).

vi) Rima aliterasi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada

bunyi awal kata pada baris yang sama atau baris yang

berlainan.

vii) Rima asonansi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada

asonansi vokal tengah kata.

viii) Rima disonansi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada

huruf-huruf mati/konsonan.

Berdasarkan letaknya, rima dibedakan menjadi:

Page 22: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

22

i) Rima awal, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada awal

baris pada tiap bait puisi.

ii) Rima tengah, yaitu persamaan bunyi yang terdapat di tengah

baris pada bait puisi.

iii) Rima akhir, yaitu persamaan bunyi yang terdapat di akhir

baris pada tiap bait puisi.

iv) Rima tegak yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada bait-

bait puisi yang dilihat secara vertikal.

v) Rima datar yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada baris

puisi secara horizontal.

vi) Rima sejajar, yaitu persamaan bunyi yang berbentuk sebuah

kata yang dipakai berulang-ulang pada larik puisi yang

mengandung kesejajaran maksud.

vii) Rima berpeluk, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama

antara akhir larik pertama dan larik keempat, larik kedua

dengan larik ketiga (ab-ba)

viii) Rima bersilang, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama

antara akhir larik pertama dengan larik ketiga dan larik kedua

dengan larik keempat (ab-ab).

ix) Rima rangkai/rima rata, yaitu persamaan bunyi yang tersusun

sama pada akhir semua larik (aaaa).

x) Rima kembar/berpasangan, yaitu persamaan bunyi yang

tersusun sama pada akhir dua larik puisi (aa-bb).

xi) Rima patah, yaitu persamaan bunyi yang tersusun tidak

menentu pada akhir larik-larik puisi (a-b-c-d).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan

bahwa rima adalah pemilihan kata di dalam sebuah baris puisi

maupun dari satu baris ke baris lain mempertimbangkan kata-kata

yang mempunyai persamaan bunyi yang harmonis.

Page 23: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

23

Puisi seperti yang telah dijelaskan di atas mempunyai struktur

yang kompleks yang terdiri atas unsur-unsur yang saling terjalinan

dengan erat. Unsur-unsur tersebut tidak berdiri sendiri melainkan

mempunyai keterikatan dengan keseluruhan puisi. Hal tersebut

senada dengan pendapat Richards (dalam Herman J. Waluyo, 2005:

24) yang menyatakan bahwa unsur batin dan unsut fisik dipadu oleh

penyair untuk mencapai keseluruhan makna dan nilai estetis dalam

puisinya.

Abdur Rosyid (2009) menyatakan bahwa secara sederhana

batang tubuh puisi terbentuk dari beberapa unsur, yaitu kata, larik,

bait, bunyi, dan makna. Kelima unsur ini saling mempengaruhi

keutuhan sebuah puisi. Hal tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

a) Kata adalah unsur utama terbentuknya sebuah puisi. Pemilihan kata

(diksi) yang tepat sangat menentukan kesatuan dan keutuhan unsur-

unsur yang lain. Kata-kata yang dipilih diformulasi menjadi sebuah

larik.

b) Larik (baris) mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat dalam

prosa. Larik bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa pula seperti

sebuah kalimat.

c) Bait merupakan kumpulan larik yang tersusun harmonis. Pada

umumnya dalam bait inilah terdapat kesatuan makna.

d) Bunyi dibentuk oleh rima dan irama. Rima (persajakan) adalah bunyi-

bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait.

Sedangkan irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang

pendek, dan keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya irama disebabkan

oleh perulangan bunyi secara berturut-turut dan bervariasi (misalnya

karena adanya rima, perulangan kata, perulangan bait), tekanan-

tekanan kata yang bergantian keras lemahnya (karena sifat-sifat

konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata. Melalui hal tersebut

dapat dipahami bahwa rima adalah salah satu unsur pembentuk irama,

namun irama tidak hanya dibentuk oleh rima. Baik rima maupun irama

Page 24: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

24

inilah yang menciptakan efek musikalisasi pada puisi, yang membuat

puisi menjadi indah dan enak didengar meskipun tanpa dilagukan.

e) Makna adalah unsur tujuan dari pemilihan kata, pembentukan larik dan

bait. Makna bisa menjadi isi dan pesan dari puisi tersebut. Melalui

makna inilah misi penulis puisi disampaikan.

Berdasarkan tinjauan yang telah dijelaskan di atas bahwa dalam

proses pengkajian unsur-unsur pembangun puisi, unsur-unsur

tersebut harus dikaji secara menyeluruh. Pengkajian tersebut

dimaksudkan agar mendapatkan kebulatan makna dan keindahan

puisi secara utuh. Oleh karena itu, analisis struktural di dalam

penelitian ini mengkaji tentang unur-unsur pembangun puisi, yaitu

unsur intrinsiknya (diksi, imaji, bahasa figuratif, ritme, rima, tema,)

dan hubungan atau keterikatan antar unsur-unsurnya.

2. Hakikat Pendekatan Struktural

Pendekatan struktural yaitu suatu metode atau cara pencarian

terhadap suatu fakta yang sasarannya tidak hanya ditujukan kepada salah

satu unsur sebagai individu yang berdiri sendiri diluar kesatuannya,

melainkan ditujukan pula kepada hubungan antar unsurnya (Fokkema

dalam Eni Sarimanah, 2009). Teeuw (1988: 135) menjelaskan bahwa analisis

struktural merupakan tugas prioritas atau tugas pendahuluan sebab karya

sastra mempunyai kebulatan makna instrinsik yang dapat digali dari karya

itu sendiri.

Menurut Dick Hartoko dan B. Rahmanto (1986: 135) strukturalisme

dalam penelitian sastra ialah metode yang meneliti keseluruhan relasi antara

berbagai unsur sebuah teks. Relasi-relasi yang dipelajari dapat berkaitan

dengan unsur-unsur dalam mikroteks (misalnya kata-kata dalam satu

kalimat) atau dalam keseluruhan yang lebih jelas (bait-bait dalam sebuah

sajak, bab-bab dalam sebuah roman, dan sebagainya) maupun relasi

intertekstual (karya-karya sastra dari suatu periode tertentu)

Page 25: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

25

Suwardi Endraswara (2008: 49) menjelaskan bahwa strukturalis pada

dasarnya merupakan cara berpikir tentang dunia yang terutama

berhubungan dengan tanggapan dan deskripsi struktur-struktur. Dalam

pandangan ini karya sastra diasumsikan sebagai fenomena yang memiliki

struktur yang saling terkait satu sama lain. Kodrat struktur itu bermakna

apabila dihubungkan dengan struktur lain. Struktur tersebut memiliki

bagian yang kompleks, sehingga pemaknaan harus diarahkan ke dalam

hubungan antar unsur secara keseluruhan. Keseluruhan akan lebih berarti

dibanding bagian atau fragmen struktur.

Atar Semi (1993: 54) berpendapat bahwa analisis struktural adalah

analisis yang terbatas pada karya sastra itu sendiri. Dalam pengertian yang

diungkapkan Atar Semi ini, analisis dalam karya sastra terlepas dari faktor

yang berasal dari pengarang atau pembacanya. Karya sastra itu merupakan

struktur makna atau struktur yang bermakna. Hal ini mengingat bahwa

karya sastra itu merupakan sistem tanda yang mempunyai makna yang

mempergunakan medium bahasa. Untuk menganalisis struktur sistem tanda

ini perlu adanya kritik struktural untuk memahami makna tanda-tanda

yang terjalin dalam sistem (struktur) tersebut

Jean Peaget (dalam Suwardi Endraswara, 2008: 50) menyebutkan

bahwa strukturalisme mengandung tiga hal pokok, yaitu:

a. Gagasan Keseluruhan (Wholness)

Dalam artian bahwa bagian-bagian atau unsurnya menyesuaikn diri dengan

seperangkat kaidah intrinsik yang menentukan baik keseluruhan struktur

maupun bagian-bagiannya.

b. Gagasan Transformasi (Transformation)

Struktur itu menyanggupi prosedur transformasi yang terus-menerus

memungkinkan pembentukan bahan-bahan baru.

c. Gagasan Keteraturan yang Mandiri (Self Regulation)

Gagasan ini tidak memerlukan hal-hal di luar dirinya untuk mempertahankan

prosedur transformasinya, sruktur itu otonom terhadap rujukan sistem lain.

Page 26: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

26

Pendekatan struktural digunakan untuk memahami karya sastra

(puisi) dengan baik. Praba (2003) menjelaskan prinsip-prinsip analisis

struktural karya sastra khususnya puisi, yaitu:

a. Makna unsur-unsur puisi membentuk makna keseluruhan puisi. Makna unsur-

unsur puisi dicari dengan terlebih dahulu mengandaikan makna keseluruhan

puisi.

b. Keberadaan suatu unsur puisi ditentukan oleh adanya unsur lainnya.

Oleh karena itu, seluruh unsur-unsur puisi tidak membentuk makna sendiri-

sendiri secara lepas tetapi secara bersama membentuk makna keseluruhan

puisi. Maka puisi dikatakan sebagai karya sastra yang "koheren" dimana setiap

unsurnya saling terkait dan saling menentukan dalam membentuk makna

keseluruhan puisi.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

tinjauan struktural adalah tinjauan yang didasarkan pada unsur intrinsik

dalam karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur tersebut saling membangun atau

terkait satu dengan yang lain. Keterkaitan unsur-unsur ini yaitu dalam

membentuk makna keseluruhan puisi.

3. Puisi Siti Atmamiah

FX Rudy Gunawan (2008) berpendapat bahwa puisi-puisi dalam buku

Angin pun Berbisik karya Irwan Dwi Kustanto, Siti Atmamiah, dan Zeffa

Yurihana memang indah dan memiliki keunikan karakter. Siti Atmamiah

mampu memadukan unsur batin dan unsur fisik puisinya untuk membentuk

satu kesatuan yang menimbulkan keindahan baik dari segi bahasa maupun

maknanya.

Mohammad Sobary (dalam Irwan Dwi Kustanto dkk., 2008: v)

menyatakan bahwa puisi-puisi Siti Atmamiah di dalamnya terdapat

kenikmatan bunyi, simbol, yang mengikat dan mempertautkan kita dengan

perasaan dan pengalaman masa lalunya. Kata, simbol, bunyi, dan asosiasi

seolah berloncatan secara dinamik dalam dunia yang tak kasat mata.

Menurut Retty N. Hakim (2008) buku antologi puisi ini adalah sebuah karya

Page 27: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

27

yang unik karena merupakan kumpulan komunikasi cinta ayah, ibu, dan

anak. Sangat jarang ada satu keluarga yang bersama-sama berbagi puisi dan

menjadkan puisi sebagai alat untuk berkomunikasi dalam buku ini Siti

Atmamiah mampu mengungkapkan perasaannya dengan kata, simbol,

asosiasi dan bunyi untuk dinikmati para pembacanya.

Jamal D. Rahman (2008) mengatakan bahwa puisi-puisi Siti Atmamiah

dalam buku Angin pun Berbisik lahir dari sebuah proses yang

mengharukan. Ditulis dengan ekspresif, sarat dengan perasaan, sekaligus

dokumentasi pasang-surut cinta, rindu, cemburu, kesedihan, dan

kebahagiaan dalam hubungan suami-istri dan ayah-ibu-anak. Kerinduan ini

Mia ungkapkan dalam puisinya yang berjudul ”Ku Ingin”. Mia dalam puisi

tersebut berkata:

Ku ingin engkau ada Malam ini Bersamamu Menatap Purnama

Mia menyampaikan kerinduannya terhadap suami dalam puisi

tersebut. Mia ingin menghabiskan malam bersama sang suami.

Kerinduannya ia sampaikan kepada pembaca dengan dramatik.

Kerinduan tidak hanya tersirat dalam tema yang diangkat Mia dalam

puisi-puisinya, kasih sayang dan kebahagiaan keluarga juga dimunculkan

Mia dalam puisi-puisinya. Salah satunya yaitu kebahagiaan mempunyai

seorang anak. Kehadiran anak membuat keluarga terasa semakin lengkap.

Hal ini dapat dilihat dari puisinya yang berjudul ”Cinta yang Bergenap”.

Mia dalam puisi ini merasakan kesempurnaan dalam hidup dengan hadirnya

seorang anak di dalam kehidupannya.

Tak kurang bagiku Karena rindumu telah menyempurnakan hidupku

Sebelum mempunyai anak, Mia menceritakan kehidupannya yang

terasa hampa setelah berkeluarga. Meskipun suaminya telah memberikan

kasih sayang yang begitu besar, tetapi Mia tetap merasakan ada yang kurang

Page 28: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

28

di dalam kehidupannya. Perasaan Mia dapat dilihat dalam kutipan berikut

ini:

Kau lukiskan Bulan yang tersamar Tersaput mega-mega Aku hanya diam Bagiku diatas sana tak ada benda-benda

Tema tentang kenangan akan masa lalu Mia ungkapkan dalam

puisinya yang berjudul ”Kenangan”. Mia di dalam puisi ini mendeskripsikan

tentang pertemuan dengan kekasihnya yang tak akan pernah Mia lupakan.

Mia dalam puisi tesebut berkata:

Dengan mu Tanpa rencana Tanpa tatapan mata Keheningan bunga-bunga Menjamu hadirku, hadirmu

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

puisi karya Siti Atmamiah dalam buku Angin pun Berbisik adalah kumpulan

puisi tentang cinta, kerinduan, cemburu, kesedihan yang terjadi dalam

keluarga. Puisi-puisinya bercerita tentang perasaan dan pengalaman masa

lalu. Mia mengungkapkan semua perasaannya dengan kata, simbol, bunyi,

dan asosiasi yang menarik pembaca masuk dalam puisi-puisinya tersebut.

4. Hakikat Materi Ajar

Pendidikan mempunyai dua konsep yang tidak dapat dipisahkan, yaitu belajar

dan mengajar (Mukhlis A. Hamid, 2007). Belajar menunjuk pada apa yang

dilakukan seseorang sebagai penerima pelajaran (peserta didik), sedangkan

mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seorang guru sebagai

pengajar. Kegiatan belajar mengajar ini di dalamnya terdapat beberapa unsur,

salah satunya yaitu materi ajar.

Materi ajar menurut Winkel (1996: 261) adalah suatu alat yang digunakan

dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan instruksional. Materi ajar juga dapat

membantu membangkitkan motivasi belajar siswa. Lebih lanjut, Winkel

menjelaskan bahwa materi ajar bukan hanya mencakup data, kejadian dan relasi

Page 29: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

29

antara data, melainkan juga oleh pengolahan siswa. Hal ini senada dengan

pendapat Chomsin S. Widodo dan Jasmadi (2008: 40) bahwa materi ajar yang

baik harus dirancang dan ditulis sesuai dengan kaidah instruksional. Hal ini

diperlukan karena materi ajar akan digunakan pendidik untuk membantu tugas

mereka dalam proses belajar menagajar. Muhibbbin Syah (2009) berpendapat

bahwa tahap instruksional adalah tahap inti dalam proses pengajaran. Pada tahap

tersebut guru menyajikan materi pelajaran yang disusun lengkap dengan persiapan

model, metode dan strategi mengajar yang dianggap cocok. Sebelum menguraikan

pokok-pokok materi tersebut lebih lanjut, setiap uraian seharusnya dilengkapi

dengan contoh dan peragaan seperlunya.

Menurut Inoe (2008) materi ajar adalah seperangkat materi yang disusun

secara sistematis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan

siswa untuk belajar. Materi yang dimaksud bisa berupa materi tertulis, maupun

materi tidak tertulis. Akhlan Husein dan Rahman (1996: 32) menjelaskan faktor-

faktor tersebut sebagai berikut:

a. Guru

Guru adalah orang yang menggerakkan suatu proses belajar mengajar. Guru

harus mempunyai kompetensi dan juga profesionalisme dalam suatu proses

belajar mengajar. Tanpa adanya hal tersebut mustahil proses belajar mengajar

akan berjalan dengan lancar. Keberadaan guru yang profesional mutlak

menjadi dasar pengembangan sistem.

b. Siswa

Siswa adalah orang yang melaksanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

c. Materi

Materi merupakan segala bentuk informasi yang diperlukan untuk mencapai

tujuan, yang berkaitan dengan kurikulum yang berlaku dalam pembelajaran

tersebut.

d. Metode

Page 30: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

30

Metode adalah cara yang digunakan untuk memberi kesempatan pada siswa

untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan adalam rangka mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

e. Media

Media adalah alat atau bahan yang digunakan untuk menyampaikan materi

atau informasi pada siswa.

f. Evaluasi

Evaluasi adalah cara yang digunakan untuk menilai proses dan haisl belajar

siswa.

Materi ajar bertujuan untuk membantu siswa dalam mempelajari sesuatu,

menyediakan berbagai jenis pilihan materi ajar, memudahkan guru dalam

melaksanakan pembelajaran, serta agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih

menarik. Siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara

runtut dan sistematis, sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua

kompetensi secara utuh dan terpadu dengan menggunakan materi ajar.

Menurut Inoe (2008) materi ajar paling tidak dapat dikelompokkan menjadi

empat, yaitu:

a. Materi ajar cetak ialah materi yang dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk,

diantaranya handout, buku, modul, evaluasi, lembar kegiatan siswa, brosur,

leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket.

b. Materi ajar dengar, di antaranya, kaset, radio.

c. Materi ajar pandang dengar, diantaranya, video, orang/narasumber.

d. Materi ajar interaktif, berupa kombinasi dari dua buah meteri ajar, yaitu audio

dan visual. Contohnya dapat berupa, teks, grafik, dan sebagainya.

Setelah masuk ke dalam pengajaran sastra yang sebenarnya, tidak mudah bagi

pendidik untuk memilih dan memilah bahan atau materi ajar yang sesuai untuk

siswanya. Menurut Winkel (1996: 297), pemilihan bahan atau materi ajar harus

sesuai dengan beberapa kriteria sebagai berikut:

Page 31: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

31

a. Materi atau bahan pelajaran harus relevan terhadap tujuan instruksional yang

harus dicapai, yaitu dari segi isi maupun jenis perilaku yang dituntut siswa

yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

b. Materi atau bahan pelajaran harus sesuai dalam taraf kesulitannya dengan

kemampuan siswa untuk menerima dan mengolah bahan itu.

c. Materi atau bahan pelajaran harus dapat menunjang motivasi siswa, antara lain

karena relevan dengan pengalaman hidup sehari-hari siswa, sejauh hal itu

mungkin.

d. Materi atau bahan pelajaran harus membantu untuk melibatkan diri secara

aktif, baik dengan berpikir sendiri maupun dengan melakukan berbagai

kegiatan.

e. Materi atau bahan pelajaran harus sesuai dengan prosedur didaktis yang

diikuti. Misalnya, materi pelajaran akan lain bila guru menggunakan bentuk

ceramah, dibandingkan dengan pelajaran bentuk diskusi kelompok.

f. Materi atau bahan pelajaran harus sesuai dengan media pelajaran yang

tersedia.

Atar Semi (dalam Riris K. Toha-Sarumpaet, 2002:138-139) mengatakan

bahwa kriteria pemilihan bahan atau materi pelajaran adalah sebagai berikut:

a. Bahan atau materi tersebut valid untuk mencapai tujuan pengajaran sastra.

b. Bahan atau materi tersebut bermakna dan bermanfaat jika ditinjau dari

kebutuhan peserta didik (kebutuhan pengembangan insting etis dan estetis,

imajinasi, dan daya kritis).

c. Bahan atau materi tersebut harus menarik supaya dapat merangsang minat

peserta didik.

d. Bahan atau materi tersebut berada dalam batas keterbacaan dan intelektual

peserta didik. Artinya, bahan tersebut dapat dipahami, ditanggapi, dan

diproses peserta didik sehingga mereka merasa pengajaran sastra merupakan

pengajaran yang menarik, bukan pengajaran yang berat.

e. Bahan atau materi berupa bacaan haruslah berupa karya sastra yang utuh,

bukan sinopsisnya saja, karena karya sinopsis itu hanya berupa problem

Page 32: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

32

kehidupan tanpa diboboti nilai-nilai estetika yang menjadi pokok atau inti

karya sastra.

Pemilihan materi ajar tidak sebatas seperti yang diungkapkan oleh Winkel dan

Semi di atas, namun pemilihan materi ajar masih ditentukan oleh berbagai macam

faktor. Faktor tersebut antara lain, kurikulum yang diberlakukan dan diikuti,

berapa banyak karya sastra yang ada di perpustakaan sekolah, persyaratan bahan

yang harus diberikan agar dapat menempuh tes belajar akhir tahun, serta masih

ada faktor lain yang harus dipikirkan oleh pendidik yang mengajar pelajaran

Bahasa Indonesia yang di dalamnya terdapat kompetensi tentang sastra di Sekolah

Menengah Atas (SMA). Berdasarkan hal tersebut maka menurut Inoe (2008) guna

mendapatkan materi ajar yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus

dikuasai oleh peserta didik diperlukan analisis terhadap beberapa faktor, yaitu:

a. Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum dilakukan untuk menentukan kompetensi mana yang

memerlukan materi ajar dengan cara mempelajari standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator yang menandai bahwa suatu kompetensi dasar

telah dicapai, materi pokok, dan pengalaman belajar yang akan dilakukan oleh

peserta didik.

b. Analisis Sumber Belajar

Sumber belajar yang akan digunakan sebagai materi penyusunan materi ajar

perlu dilakukan analisis. Anlisis dilakukan terhadap ketersediaan, kesesuaian,

dan kemudahan dalam memanfaatkannya. Caranya adalah menginventarisasi

ketersediaan sumber belajar yang dikaitkan dengan kebutuhan.

c. Pemilihan dan Penentuan Materi Ajar

Pemilihan dan pentuan materi ajar dimaksudkan untuk memenuhi salah satu

kriteria bahwa materi ajar harus menarik, dapat membantu siswa untuk

mancapai kompetensi. Jenis dan bentuk materi ajar ditetapkan atas dasar

analisis kurikulum dan analisis sumber materi sebelumnya.

Page 33: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

33

Chomsin S. Widodo dan Jasmadi (2008: 42) menjelaskan bahwa materi ajar

harus dikembangkan sesuai dengan kaidah-kaidah pengembangan materi ajar.

Rambu-rambu yang harus dipatuhi dalam pengembangan materi ajar yaitu:

a. Materi ajar harus disesuaikan dengan peserta didik yang sedang mengikuti

proses belajar mengajar.

b. Materi ajar diharapkan mampu mengubah tingkah laku peserta didik.

c. Materi ajar yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan dan

karakteristik diri.

d. Program belajar mengajar yang akan dilangsungkan.

e. Di dalam materi ajar telah mencakup tujuan kegiatan pembelajaran yang

spesifik.

f. Guna mendukung ketercapaian tujuan, materi ajar harus memuat materi

pembelajaran secara rinci, baik untuk kegiatan dan latihan.

g. Terdapat evaluasi sebagai alat umpan balik dan alat untuk mengukuir tingkat

keberhasilan peserta didik.

Zamawi Imran (2009) menjelaskan lebih rinci tentang syarat atau cara dalam

memilih materi ajar puisi. Memilih puisi sebagai materi ajar di sekolah menurut

Zamawi Imran harus menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan berbasis

kurikulum dan pendekatan berbasis sastra. Pendekatan berbasis kurikulum

dilakukan dengan cara menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar

yang terdapat dalam standar isi kurikulum. Pendekatan yang lain yaitu pendekatan

berbasis sastra memiliki tiga aspek penting yang harus diperhatikan yaitu:

a. Bahasa Guru perlu mengembangkan keterampilan khusus untuk memilih teks

puisi yang sesuai dengan tingkat perkembangan bahasa siswa. Hal ini

dimaksudkan supaya menghindari terjadinya penafsiran yang jauh

menyimpang dari substansi makna yang terkandung dalam teks.

b. Kematangan Jiwa

Page 34: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

34

Aspek kematangan jiwa siswa perlu dipertimbangkan ketika seorang guru

menentukan teks puisi yang hendak dijadikan sebagai bahan ajar karena akan

sangat besar pengaruhnya terhadap minat dan keengganan siswa didik dalam

proses pembelajaran. Tahap kematangan jiwa juga sangat besar pengaruhnya

terhadap daya ingat, kemauan mengerjakan tugas, kesiapan bekerja sama, dan

kemungkinan pemahaman situasi atau pemecahan masalah yang dihadapi. Ada

beberapa tahap kematangan jiwa siswa yang perlu dijadikan sebagai rujukan

guru dalam menentukan materi ajar puisi, di antaranya:

1) Tahap pengkhayal (8-9 tahun)

2) Tahap romantik (10-12 tahun)

3) Tahap realistik (13-16 tahun)

4) Tahap generalisasi (16 tahun - …)

c. Latar belakang sosial siswa

Latar belakang siswa harus diperhatikan oleh guru sebelum memilih

materi ajar puisi. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya

pengaburan tafsir teks puisi dan penggambaran suasana teks di luar batas

jangkauan imajinasi siswa.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut materi ajar merupakan dasar atau

pokok yang ada dalam proses belajar mengajar. Materi ini akan disampaikan oleh

pengajar ke peserta didik pada saat proses pembelajaran untuk mencapai tujuan

instruksional dan dapat membangkitkan motivasi siswa meskipun materinya tidak

diambil dari buku teks. Syarat atau cara memilih puisi untuk dijadikan sebagai

materi ajar harus menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan berbasis

kurikulum dan pendekatan berbasis sastra.

5. Pembelajaran Puisi di SMA

Pengajaran puisi di berbagai jenjang pendidikan selama ini sering dianggap

kurang penting dan dianaktirikan oleh para guru. Rahmanto (1988: 44)

berpendapat bahwa pengajaran puisi masih menemui banyak kesulitan, tidak

jarang para guru sastra sendiri cenderung menghindarinya karena mereka

kesulitan untuk mengajarkannya. Hal ini menyebabkan mata pelajaran yang

Page 35: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

35

idealnya menarik dan besar sekali manfaatnya bagi para siswa, disajikan hanya

sekedar memenuhi tuntutan kurikulum. Mukhlis A. Hamid (2007) menjelaskan

apabila dikaji secara mendalam, tujuan pengajaran puisi di sekolah dimaksudkan

untuk menumbuhkan keterampilan, rasa cinta, dan penghargaan para siswa

terhadap bahasa dan sastra Indonesia sebagai bagian dari budaya warisan leluhur.

Pengajaran puisi yang banyak terlaksana di sekolah kurang mengarah

kepada pembinaan apresiasi puisi. Guru menjelaskan materi hanya terbatas pada

unsur-unsur formal suatu puisi secara terpisah-pisah. Persajakan, irama, pilihan

kata, susunan baris atau larik, dan bait tidak dilihat dalam hubungan fungsi

sebagai pendukung keindahan keseluruhan puisi. Menganalisis puisi merupakan

kegiatan mengambil atau menemukan arti bias maupun arti tambahan yang

dikandung puisi tersebut. Kegiatan analisis juga berusaha untuk melihat struktur

atau unsur-unsur puisi.

Berikut ini beberapa standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada di

SMA, baik kelas X, XI, dan XII serta yang menyangkut berbagai kemampuan,

baik mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis yang berkaitan dengan

sastra khususnya puisi.

1) Standar kompetensi dan kompetensi dasar Sekolah Menengah Atas (SMA)

untuk kelas X semester 1 (berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan,

2006: 262-263).

Tabel 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk kelas X semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Mendengarkan

5. Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/ tidak

5.1. Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman.

5.2. Mengungkapkan isi suatu puisi yang

Page 36: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

36

langsung disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman

Menulis

8. Mengungkapkan pikiran, dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi

8.1. Menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima

2) Standar kompetensi dan kompetensi dasar Sekolah Menengah Atas (SMA)

untuk kelas X semester 2 (berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan,

2006: 264).

Tabel 2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk kelas X semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Berbicara

14. Mengungkapkan pendapat terhadap puisi melalui diskusi

14.1. Membahas isi puisi berkenaan dengan gambaran penginderaan, perasaan, pikiran, dan imajinasi melalui diskusi

14.2. Menghubungkan isi puisi dengan realitas alam, sosial budaya, dan masyarakat melalui diskusi

3) Standar kompetensi dan kompetensi dasar Sekolah Menengah Atas (SMA)

untuk kelas XII semester 2 (berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan,

2006: 271).

Tabel 4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Menengah

Atas (SMA) untuk kelas XII semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca

15. Memahami buku kumpulan puisi kontemporer dan karya sastra yang dianggap penting pada tiap

15.1. Mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontenporer melalui kegiatan membaca buku kumpulan puisi kontemporer.

Page 37: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

37

periode

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Desy Ratna

Intani (2008: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret)

yang berjudul Puisi-puisi Nikah Ilalang Karya Dorothea Rosa Herliany (Sebuah

Tinjauan Struktural dan Nilai Didik). Penelitian ini mendeskripsikan keterjalinan

antarunsur struktur puisi yang membangun puisi Nikah Ilalang karya Dorothea

Rosa Herliany dan nilai didiknya yang terdapat di dalamnya. Struktur puisi itu

adalah tema, perasaan (feeling), nada dan suasana, diksi, majas, imajinasi, ritme

dan rima. Nilai didiknya juga dibagi menjadi empat kategori, yaitu nilai

pendidikan etika, nilai pendidikan estetika, nilai pendidikan religi dan pendidikan

sosial.

Penelitian yang dilakukan Suwardo (2005) yang berjudul Beberapa Aspek

Pengajaran Puisi di Sekolah Menengah Atas yang menjelaskan tentang cara

pengajaran pengajaran puisi. Agar pengajaran puisi mampu mendekatkan anak

kepada puisi, pertama-tama pengajaran puisi itu harus dibicarakan secara

langsung di hadapan anak. Kemudian hendaklah diperhatikan bahwa segala teori

dan sejarah sastra yang diberikan kepada anak, harus dikaitkan dalam segala

usaha meningkatkan kemampuan pemahaman dan penikmatan anak kepada puisi.

Penelitian Eni Sarimanah (2009) berjudul Tinjauan Struktural dan Mimietik

Puisi Pamplet Cinta Karya W. S. Rendra. Dalam penelitian ini dijelaskan tentang

pemanfaatan unsur-unsur pembangun seperti: diksi, citraan, bahasa kias, sarana

retorika, bait dan baris, nilai bunyi, persajakan, narasi, emosi, dan ide dalam puisi

“Pamplet Cinta” karya W.S. Rendra dan mengetahui sejauh mana keterkaitan dan

keharmonisan di antara unsur-unsur pembangun dari dalam puisi, sehingga puisi

itu dapat dikatakan sublim. Penleitian ini juga menjelaskan tentang seberapa jauh

hubungan antara puisi “Pamplet Cinta” dengan kenyataan.

C. Kerangka Berpikir

Page 38: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

38

Puisi merupakan perpaduan antar unsur-unsur intrinsik yang membentuk

dan membangunnya. Memahami puisi sebagai suatu karya sastra adalah suatu

proses memahami hubungan antarunsur yang membangun puisi itu sendiri.

Memahami unsur-unsur pembangun saja tanpa memahami keterjalinanya akan

menjerumuskan seseorang kepada pemahaman makna yang terpisah-pisah dan

dangkal. Seseorang tidak akan dapat memahami makna sebuah karya sastra secara

utuh dan bulat apabila belum mengetahui struktur yang ada di dalamnya beserta

keterjalinannya. Oleh karena itulah, peneliti menggunakan pendekatan struktural

untuk mengetahui totalitas makna dari puisi Siti Atmamiah dalam buku Angin pun

Berbisik karya Irwan Dwi Kustanto, Siti Atmamiah, Zeffa Yurihana.

Pengajaran puisi yang banyak terlaksana di sekolah kurang mengarah

kepada pembinaan apresiasi puisi. Guru menjelaskan materi hanya terbatas pada

unsur-unsur formal suatu puisi secara terpisah-pisah. Persajakan, irama, pilihan

kata, susunan baris atau larik, dan bait tidak dilihat dalam hubungan fungsi

sebagai pendukung keindahan keseluruhan puisi. Menganalisis puisi merupakan

kegiatan mengambil atau menemukan arti bias maupun arti tambahan yang

dikandung puisi tersebut. Kegiatan analisis juga berusaha untuk melihat struktur

atau unsur-unsur puisi.

Penelitian ini mengkaji tentang struktural dari puisi-puisi Siti Atmamiah

yaitu diksi, imaji, bahasa figuratif, rima, ritme, tema dan nada. Hasil penelitian

kemudian akan digunakan sebagai alternatif materi ajar bahasa Indonesia di SMA.

Lebih jelasnya mengenai alur berpikir tersebut dapat dilihat dalam bagan

kerangka berpikir di bawah ini:

Kumpulan Puisi Siti Atmamiah

Kesimpulan

Materi Ajar Bahasa Indonesia di SMA

Tinjauan struktural (diksi, imaji, bahasa figuratif, ritme dan rima, dan tema)

Page 39: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif yang tidak terikat oleh tempat, waktu, dan

suatu lembaga tertentu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2009 sampai

dengan Januari 2010.

Tabel 5. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan

Juli 2009 – Januari 2010 No Jenis Kegiatan

Jul

1234

Ags

1234

Sep

1234

Okt

1234

Nov

1234

Des

1234

Jan

1234

1 Pengajuan judul xx

2 Penulisan proposal xxx xxxx xx

3 Perizinan penelitian xx

4 Pengumpulan data xxxx xxxx

5 Analisis data xxxx xxxx xx

6 Penulisan laporan xxxx xxxx

B. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu data yang dikumpulkan

berupa data verbal. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis struktural.

Penelitian ini menghasilkan data deskriptif yang diperoleh dari referensi-referensi

yang sekiranya mampu untuk mengevaluasi dan mendiagnosis maksud dari

kumpulan puisi Siti Atmamiah sehingga didapatkan hasil yang mampu

memberikan suatu kesimpulan tentang struktur dari puisi Siti Atmamiah dalam

buku Angin pun Berbisik.

37

Page 40: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

40

C. Sumber Data

Sumber data yang dipakai adalah:

1. Dokumen

Sumber data berupa dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kumpulan puisi Siti Atmamiah dalam buku Angin pun Berbisik karya Irwan

Dwi Kustanto, Siti Atmamiah, Zeffa Yurihana yang diterbitkan Spasi dan

Yayasan Mitra Netra tahun 2008. Dokumen yang lain yaitu transkip

wawancara dengan narasumber atau informan.

2. Informan (Narasumber)

Informan yaitu seseorang yang dipandang mengetahui permasalahan yang

akan dikaji oleh peneliti dan bersedia untuk memberikan informasi kepada

peneliti. Informan dalam penelitian ini adalah penulis yaitu guru mata

pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu Drs.

Supriyanto, Siti Fadilah, S.Pd selaku guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1

Mayong, Mursidah, S.Pd selaku guru Bahasa Indonesia SMA Muhammadiyah

2 Sragen, Drs. Dasiman dan Dra. Sri Yuniati selaku guru Bahasa Indonesia

Sma Negeri Pecangaan serta Hudayya dan Yudhi Heru Wibowo selaku

sastrawan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan data yang digunakan, maka teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah:

1. Analisis isi dokumen (content analysis)

Analisis isi digunakan untuk mengungkapkan keterjalinan antarunsur

struktur yang terdapat di puisi Siti Atmamiah dalam buku Angin pun Berbisik

karya Irwan Dwi Kustanto, Siti Atmamiah, Zeffa Yurihana.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan penulis, guru SMA dan dosen. Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui relevansi penelitian ini di dalam dunia

pendidikan khususnya pengajaran puisi. Wawancara dilakukan dengan Drs.

Page 41: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

41

Supriyanto, Siti Fadilah, S.Pd selaku guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1

Mayong, Mursidah, S.Pd selaku guru Bahasa Indonesia SMA Muhammadiyah

2 Sragen, Drs. Dasiman dan Dra. Sri Yuniati selaku guru Bahasa Indonesia

Sma Negeri Pecangaan serta Hudayya dan Yudhi Heru Wibowo selaku

sastrawan

3. Pengumpulan Data

Mengumpulkan segenap data yang berkaitan dengan buku Angin pun

Berbisik dan pengarangnya.

E. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling atau teknik pengambilan data berdasarkan tujuan tertentu, yaitu

mengambil puisi-puisi Siti Atmamiah yang memungkinkan penerapan teori yang

ada dan sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan teori yang menjelaskan

tentang kaidah-kaidah pengembangan materi ajar puisi, diambil beberapa puisi

Siti Atmamiah yang dapat digunakan sebagai alternatif materi ajar. Berikut adalah

judul puisi yang dianalisis dalam penelitian ini:

1. Aku Hanya Anak Kecil, Mama 2. Cinta yang Bergenap 3. Ibu 1 4. Ibu 2 5. Jakarta

6. Jatuh Cinta 7. Rahasia 1 8. Rahasia 2 9. Rindu 1 10. Sepi

F. Validitas Data

Guna menjamin validitas data yang akan diperoleh dalam penelitian ini, maka

validitas data yang digunakan adalah teknik triangulasi. Penelitian ini

menggunakan triangulasi teori dan triangulasi sumber. Peneliti menggunakan

triangulasi tersebut karena jenis triangulasi itulah yang diperlukan dalam

penelitian pustaka. Triangulasi teori digunakan dengan cara rujuk silang antar

teori (teori satu dengan yang lain) untuk mendapatkan teori yang benar-benar

terpercaya agar dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian, sebagai contoh

peneliti menggunakan teori Suwardi Endraswara, Atar Semi, serta Dick Hartoko

Page 42: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

42

dan B. Rahmanto untuk memvalidasi struktur puisi dari kumpulan puisi Siti

Atmamiah dalam buku Angin pun Berbisik. Triangulasi yang berikutnya yaitu

triangulasi sumber. Triangulasi ini menggunakan hasil wawancara dengan

informan atau narasumber untuk memvalidasi relevansi kumpulan puisi Siti

Atmamiah sebagai alternatif materi ajar.

G. Teknik Analisis Data

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan kegiatan mengklarifikasi data berdasarkan

permasalahan yang dikaji. Data dokumen yang diambil berupa puisi-puisi

yang terdapat dalam kumpulan puisi Siti Atmamiah. Data informan berupa

transkip wawancara dari beberapa informan, yaitu wawancara dengan Drs.

Supriyanto, Siti Fadilah, S.Pd., Mursidah, S.Pd., Drs. Dasiman, Dra Sri

Yuniati, Hudayya, dan Yudhi Heru Wibowo.

Data yang telah terkumpul kemudian direduksi. Data ini memberikan

gambaran yang jelas mengenai permasalahan struktur puisi kumpulan puisi

Siti Atmamiah serta mempermudah untuk mencari kembali data yang

diperoleh sewaktu-waktu.

2. Penyajian Data

Menyusun data yang telah direduksi yaitu mengenai permasalahan struktur

kumpulan puisi Siti Atmamiah secara teratur dan terperinci. Susunan atau

sajian data ini mengacu pada rumusan masalah sehingga narasi yang tersaji

merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan

menjawab pertanyaan yang ada.

3. Penyimpulan Data

Penarikan kesimpulan dilaksanakan berdasarkan semua hal yang terdapat

dalam reduksi data dan penyajian data. Setelah peneliti melakukan seleksi

data, klarifikasi dan analisis tentang struktur kumpulan puisi Siti Atmamiah

dan relevansinya sebagai alternatif materi ajar bahasa Indonesia di SMA

kemudian peneliti menarik kesimpulan dari data tersebut.

Page 43: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

43

Proses analisis dengan tiga komponen analisisnya tersebut saling menjalin dan

dilakukan terus menerus di dalam proses pelaksanaan pengumpulan data. Berikut

gambar model analisis jalinan.

Gambar 3. Model Analisis Jalinan

Penarikan Simpulan/Verifikasi

Sajian Data

Reduksi Data

Penulisan Laporan Pengumpulan Data

(Sutopo, 2002: 95)

Page 44: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Puisi Siti Atmamiah

Siti Atmamiah (selanjutnya disebut Mia) lahir di Tulungagung, Jawa Timur

pada tanggal 16 Mei 1966. Selama menjadi santri di pesantren Muntilan, ia

banyak menulis puisi. Beberapa hasil karyanya dimuat dalam surat kabar lokal

(Yogyakarta, Solo) dan majalah. Mia juga pernah menjadi penulis lepas dan

jurnalis di majalah Estafet.

Mia memang memiliki latar belakang menyenangi puisi. Ia sering membantu

membacakan buku bagi Irwan (suaminya) ketika mereka masih kuliah di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Kesenangan Mia pada puisi

membuat Irwan menorehkan kata-kata puitis sebagai bagian dari pendekatannya

kepada Mia. Lembar-lembar puitis ini ternyata disimpan Mia dengan sangat rapi

sehingga ikut mewarnai isi buku antologi puisi Angin pun Berbisik.

Mia sebagai istri sangat erat menyiratkan empati dan kemampuannya

memahami suara-suara di sekelilingnya, suara suami dan suara anaknya.

Kesabaran dalam menghadapi proses kehidupan terbayang tegas dalam untaian

puisinya. Ketika kesehatan anak dan keperluan karier suami harus

membentangkan jarak di antara keluarga, maka kata-kata puitis menjadi wacana

komunikasi di antara mereka. Semua terkumpulkan dari lembar-lembar surat,

potongan isi SMS, catatan komputer maupun isi buku harian, dan terciptalah

komunikasi cinta mereka. Jarak Jakarta dan Tulungagung tidak menjadi pemecah

keharmonisan melainkan menjadi jalinan kasih kelurga mereka.

Mia mengungkapkan semua perasaannya dengan kata, simbol, bunyi,

dan asosiasi yang menarik pembaca masuk dalam puisi-puisinya tersebut.

Hal ini sesuai dengan pendapat Mohammad Sobary (dalam Irwan Dwi

Kustanto dkk., 2008: v) menyatakan bahwa puisi-puisi Siti Atmamiah di

dalamnya terdapat kenikmatan bunyi, simbol, yang mengikat dan

mempertautkan pembaca dengan perasaan dan pengalaman masa lalunya.

Kata, simbol, bunyi, dan asosiasi seolah berloncatan secara dinamik dalam

42

Page 45: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

45

dunia yang tak kasat mata. Hal ini dapat dilihat dalam puisinya yang

berjudul Ibu 1, yaitu:

Ibu, Kupinjam surgamu Melebur legam tubuhku (APB: 112)

Mia menyampaikan kepada pembaca makna simbolik Ibu sebagai

pemilik atau pembawa surga sebagaimana diketahui adanya ungkapan surga

di bawah telapak kaki ibu. Hal ini sesuai dengan pendapat Jamal D. Rahman

(2008) yang mengatakan bahwa puisi-puisi Siti Atmamiah dalam buku Angin

pun Berbisik lahir dari sebuah proses yang mengharukan. Ditulis dengan

ekspresif, sarat dengan perasaan, dan penuh dengan simbol yang sekaligus

dokumentasi pasang-surut cinta, rindu, cemburu, kesedihan, dan

kebahagiaan dalam hubungan suami-istri dan ayah-ibu-anak.

B. Analisis Data Dan Pembahasan

Kumpulan puisi yang dianalisis adalah kumpulan puisi Siti Atmamiah yang

terdapat dalam buku Angin pun Berbisik karya Irwan Dwi Kustanto, Siti

Atmamiah, dan Zeffa Yurihana. Kumpulan puisi tersebut dianalisis tentang

struktur atau unsur-unsur yang membangunnya. Penelitian ini juga membahas

tentang relevansi kumpulan puisi Siti Atmamiah sebagai alternatif materi ajar

bahasa Indonesia di SMA. Analisis data selengkapnya dapat dilihat dari paparan

berikut ini :

1. Nilai Struktural yang Terkandung dalam Kumpulan Puisi Siti Atmamiah

dalam buku Angin pun Berbisik.

Unsur-unsur yang terdapat dalam kumpulan puisi Siti Atmamiah saling terkait

satu dengan yang lain. Keterkaitan ini bersifat saling membangun untuk

membentuk keutuhan puisi. Berikut ini hasil penelitian struktural kumpulan puisi

Siti Atmamiah.

a. Diksi

Page 46: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

46

Diksi yang digunakan penyair untuk memperindah puisinya secara umum

dilakukan dengan mengulang kata di beberapa baris. Pengulangan kata

sebagai diksi yang dilakukan oleh penyair digunakan untuk menyatakan

tentang tema dan perasaan penyair kepada pembaca. Pengulangan ini terdapat

dalam beberapa puisi termasuk puisi-puisi yang dikaji dalam penelitian ini,

yaitu dalam puisi Aku hanya Anak Kecil Mama, Cinta yang Bergenap, Ibu 2,

Jakarta, dan Rindu 1. Pengulangan tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut

ini:

Aku hanya bisa menangis Aku hanya anak kecil mama Aku bukan penjahat Aku hanya ingin tahu (APB: 107)

Penyair dalam kutipan (Aku hanya Anak Kecil Mama) di atas melakukan

pengulangan kata Aku di awal kalimat. Pengulangan ini selain menimbulkan

ritme dan rima dalam pelafalan puisi juga mengungkapkan tema dan perasaan

penyair kepada pembaca. Pengulangan kata aku dan ku di hampir semua baris

sangat menyiratkan perasaan yang dimiliki oleh penyair.

Akulah hanya anak kecil, mama Kaki-kakiku kecil Tanganku kecil, tubuhku juga kecil Terkadang aku nakal dan membuatmu tak bisa menahan marah Memukul, mencubit, berkata keras dan bahkan membentak (APB: 107)

Penyair berhasil memberikan sugesti kepada pembaca untuk merasakan

perasaannya dengan pilihan katanya yang menekankan subjek masalah.

Pemilihan kata aku dan ku di atas menunjukkan inti permasalahan atau tema,

yaitu tentang perasaan aku yang sangat mencintai ibunya. Hal ini juga

terdapat dalam baris ke 10 dan 11, yaitu:

Ingin mencoba Ingin belajar mengerti (APB: 107)

Pengulangan kata ingin dan penempatan letaknya digunakan penyair

untuk menunjukkan dan menyampaikan perasaannya kepada pembaca.

Page 47: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

47

Pengulangan ini memberikan sugesti kepada pembaca untuk ikut merasakan

keinginan yang dimilikinya. Diksi yang sama juga terdapat dalam puisi Cinta

yang Bergenap, yaitu:

Kau bisikkan, dan Kau lukiskan (APB: 108)

Penyair mengulang kata Kau untuk memberikan gambaran kepada kita

kesungguhan dari kau, dalam hal ini suaminya. Dia berusaha memberikan

semua kebahagiaan kepada penyair, baik lahir maupun batin. Akan tetapi

kebahagiaan itu dirasa masih kurang tanpa kehadiran seorang anak.

Perasaan yang dimiliki penyair diungkapkan dengan pengulangan seperti

yang telah disebutkan di atas. Diksi ini mengajak pembaca untuk ikut

merasakan perasaan dari penyair, seperti yang terdapat dalam puisi Ibu 2,

yaitu:

… Ibu Terlelap aku di sisimu Menanti tetesan air susu … Ibu Kuhisap tetas demi tetes Darah mu … (APB: 113)

Kata Ibu sebagai subjek diletakkan di awal kalimat untuk menunjukkan

perasaan penyair kepada pembaca. Pengulangan ini memberikan sugesti

kepada pembaca untuk ikut merasakan perasaan dari penyair. Hal ini juga

terdapat dalam puisi yang berjudul Jakarta, yaitu:

Kutinggalkan engkau Ketika Mimpi tak lagi abadi

Page 48: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

48

... Kutinggalkan engkau Selagi udara masih pagi ... Kutinggalkan engkau Sebab Langitmu tak lagi biru ... (APB: 115)

Pengulangan kalimat kutinggalkan engkau selain untuk mengungkapkan

tema dan perasaan penyair juga memiliki daya sugesti yang cukup besar dan

dapat mempengaruhi perasaan pembaca. Penyair mengulang kalimat tersebut

untuk menjelaskan alasannya meninggalkan Jakarta. Diksi yang sama juga

dapat dilihat dari kutipan berikut ini:

Kemarin engkau masih ada Menyeduhkan teh panas untukku Asap yang mengepul … Kemarin engkau masih di sini Membacakanku sajak para pujangga Bersenandung dan bernyanyi Hingga malam datang … Kemarin masih kudengar suaramu Lembut menggubah kidung Hingga semai ... (APB: 126)

Pengulangan kata kemarin pada setiap awal bait dalam puisi Rindu 1 yang

dapat dilihat dalam kutipan di atas memberikan sugesti kepada pembaca

untuk merasakan kepergian dari suami penyair. Pengulangan ini juga

menguatkan atau menegaskan tentang tema puisi.

Berdasarkan pemaparan di atas, diksi yang digunakan penyair yaitu

dengan melakukan pengulangan kata yang bertujuan untuk menyatakan tema

Page 49: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

49

dan mengungkapkan perasaan penyair kepada pembaca. Diksi ini

menimbulkan ritme dan rima dalam pelafalan puisi. Penyair melalui diksinya

juga memberikan sugesti kepada pembaca untuk ikut merasakan perasaan

yang sedang dimilikinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Herman J. Waluyo

(2005 : 77) yang menyatakan bahwa ketepatan pilihan dan ketepatan

penempatan kata seolah-olah memancarkan daya gaib yang mampu

memberikan sugesti kepada pembaca untuk merasakan kesedihan, terharu,

bersemangat, marah, dan sebagainya yang dimiliki oleh penyair. Hal senada

juga diungkapkan oleh Jabrohim, Suminto dan Chairul Saleh (2001: 35) yang

menyatakan bahwa diksi mempunyai peranan penting dan utama untuk

mencapai keefektifan dalam penulisan suatu karya sastra, salah satunya yaitu

penyampaian makna dan isi dari puisi.

Diksi lain yang terdapat dalam kumpulan puisi Siti Atmamiah yaitu

pemakain kata konotasi. Konotasi ini berupa asosiasi atau perlambangan

sesuatu hal. Pemakaian konotasi terdapat dalam beberapa puisi, yaitu puisi

yang berjudul Aku hanya Anak Kecil Mama, Ibu 1, Ibu 2, Jakarta, dan

Rahasia 2. Konotasi tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut:

Yang baru saja keluar Dari rahimmu (APB: 107)

Kalimat yang baru keluar dari rahimmu dalam kutipan di atas (Aku hanya

Anak Kecil Mama) secara konseptual bermakna keluar atau muncul dari

rahim. Akan tetapi dalam hal ini kalimat tersebut mempunyai konotasi yang

bersifat umum yaitu lahir atau kelahiran.

Pemakain konotasi yang lain juga terdapat dalam puisi Ibu 1, yaitu:

Aku sudah di depan pintu Saat keringat membanjiri seluruh tubuhmu (APB: 111)

Makna kalimat aku sudah di depan pintu dalam kutipan di atas adalah

bayi yang telah lahir. Konotasi yang lain juga ditemukan dalam baris

berikutnya, yaitu:

Ibu

Page 50: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

50

Ku pinjam surgamu Melebur legam tubuhku (APB: 112)

Kata-kata yang bermakna konotasi dapat dilihat dari kutipan di atas. Ku

pinjam surgamu bukan berarti meminjam surga yang dimiliki ibu tetapi

ucapan terima kasih kepada ibu yang telah melahirkan dan merawat hingga

besar, karena ada pepatah yang mengatakan surga berada di bawah telapak

kaki ibu.

Pemilihan kata konotasi ini juga terdapat dalam puisi Ibu 2. Hal tersebut

dapat dilihat dari kutipan berikut ini:

Ibu Kuhisap tetes demi tetes Darahmu (APB: 113)

Kutipan di atas bukan berarti Aku menghisap darah ibunya tetes demi tetes

melainkan asosiasi dari minum ASI. Konotasi seperti ini juga terdapat dalam

puisi yang berjudul Rahasia 1, yaitu:

Awan mengarak burung saat kehabisan dahan Bulan yang terluka Kecipak air muara (APB: 125)

Kutipan di atas menggunakan konotasi yang berbentuk lambang. Penyair

menggambarkan tentang siklus yang terjadi di alam. Awan mengarak burung

saat kehabisan dahan mempunyai arti migrasi populasi burung yaitu

berpindah dari tempat yang mempunyai musim gugur menuju tempat yang

mempunyai musim semi untuk mencari makan. Bulan sabit diibaratkan bulan

yang terluka dan disaat itu terjadi kecipak air muara yaitu terjadinya pasang

air laut.

Penyair berdasarkan analisis di atas menggunakan diksi yang berbentuk

konotasi dalam puisinya. Konotasi ini berbentuk perlambangan yang

bertujuan untuk memperindah puisinya. Hal ini sesuai dengan pendapat

Herman J. Waluyo (2005: 4) yang menyatakan bahwa dalam puisi banyak

digunakan lambang yaitu penggantian suatu hal/benda dengan hal/benda lain.

Page 51: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

51

Pendapat ini juga diperkuat oleh Rachmat Djoko Pradopo (1997: 59) yang

menyatakan bahwa konotasi merupakan kumpulan asosiasi-asosiasi perasaan

yang terkumpul dalam sebuah kata diperoleh dari setting yang dilukiskan.

Diksi yang lain yang digunakan oleh penyair dalam puisinya yaitu urutan

kata. Penyair menyusun kata-kata yang telah dipilihnya untuk menjadi satu

kesatuan yang utuh. Diksi ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

Kau bisikkan Di telingaku Tentang danau biru Indah anyelir oranye (APB: 108)

Susunan kata-kata indah anyelir oranye dalam kutipan puisi Cinta yang

Bergenap di atas tidak dapat diubah meskipun perubahan itu tidak mengubah

maknanya. Apabila diubah susunannya keharmonisan antarbunyi yang

terdapat di dalamnya juga akan terganggu karena susunan kata tersebut

menimbulkan efek psikologis. Apabila kalimat indah anyelir oranye diubah

menjadi anyelir oranye indah maka nada pengungkapan imaji yang dibentuk

oleh penyair akan berkurang.

Penyair menggunakan urutan kata yang menggambarkan perasaannya.

Urutan kata ini menyiratkan nada dan tema dari puisinya. Hal tersebut dapat

dilihat dari kutipan puisi yang berjudul Jatuh Cinta berikut ini:

Mataku yang luka Rindukan nyanyian fajar Bumi terasa hangat (APB: 116)

Susunan kata-kata di atas tidak dapat diubah meskipun tidak mengubah

makna. Apabila kalimat rindukan nyanyian fajar diubah menjadi nyanyian

fajar rindukan, maka keharmonisan bunyi yang ditimbulkan menjadi

berkurang.

Diksi yang berupa urutan kata ini digunakan penyair untuk

mengungkapkan perasaannya ke dalam puisi. Urutan kata ini membentuk satu

keutuhan makna yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini sejalan dengan pendapat

Herman J. Waluyo (2005: 75) yang menyatakan bahwa dalam puisi urutan

Page 52: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

52

kata bersifat beku, artinya urutan itu tidak dapat dipindah-pindahkan

tempatnya meskipun maknanya tidak berubah oleh perpindahan tempat itu.

b. Imaji

Imaji dalam kumpulan puisi Siti Atmamiah ada beberapa macam, yaitu

imaji auditif, imaji visual, dan imaji penciuman. Imaji-imaji ini dibentuk oleh

diksi yang digunakan oleh penyair. Imaji ini terdapat di setiap puisi, Penyair

mengajak pembaca mendengar, melihat, dan merasakan yang dirasakannya.

Imaji-imaji tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut ini:

Kau bisikkan Di telingaku (APB: 108)

Kutipan dari puisi Cinta yang Bergenap di atas menggunakan imaji

auditif. Melalui pilihan katanya penyair mengajak pembaca untuk

mendengarkan bisikan yang dia dengar dari suaminya. Imaji auditif ini juga

terdapat dalam puisi Ibu 1, yaitu:

Lalu aku menjerit (APB: 111)

Penyair dalam kutipan tersebut mengajak pembaca ikut mendengarkan

jeritan yang terjadi. Jeritan ini adalah tangis bayi yang baru saja lahir. Baris

berikutnya kata-kata Pada puisi yang berjudul Ibu 2 penyair juga membuat

imaji auditif dalam angan pembaca tentang tangis bayi, yaitu:

Dan subuh itu Lengking tangisku menggema Membelah doa-doa (APB: 113)

Penyair dalam kutipan di atas seperti halnya dalam kutipan sebelumnya

mengajak pembaca ikut mendengarkan lengking tangisku menggema yaitu

tangis bayi yang baru saja lahir. Membelah doa-doa yaitu menangis diantara

doa para orang tua yang sedang menanti kelahiran aku dalam hal ini bayi

yang baru saja lahir tersebut.

Page 53: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

53

Imaji auditif yang lain terdapat dalam puisi yang berjudul Jatuh Cinta.

Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut:

Bumi terasa hangat Meski sengatnya begitu terasa Adakah yang lebih indah dari suaramu? (APB: 116)

Penyair melalui diksinya berhasil mengajak pembaca untuk ikut

mendengarkan suara dari orang yang dicintainya. Diksi atau pilihan kata yang

digunakannnya mampu membangkitkan imajinasi dalam benak pembaca.

Pembentukan imajinasi ini terdapat dalam puisi penyair yang lain, yaitu puisi

Rahasia 2.

... Kecipak air muara ... (APB: 125)

Penyair dalam kutipan di atas memberikan gambaran tentang kecipak air

muara. Melalui kata-katanya penyair mengajak pembaca untuk ikut

mendengarkan suara air yang didengarkannya.

Imaji lain yang terdapat dalam kumpulan puisi Siti Atmamiah adalah

imaji penciuman. Imaji ini hanya terdapat di puisi yang berjudul Aku hanya

Anak Kecil Mama. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut:

Aku hanya anak kecil mama Yang baru saja keluar Dari rahimmu Sementara wangi ketuban belum hilang dari ruang di tubuhku (APB: 107)

Penyair dalam kutipan di atas menceritakan tentang Aku yang baru belum

lama lahir di dunia ini. Hal tersebut diungkapkan dengan kalimat Sementara

wangi ketuban belum hilang dari ruang di tubuhku. Pembaca seolah diajak

untuk mencium aroma ketuban yang masih ada di tubuhnya.

Imaji yang terakhir adalah imaji visual. Imaji ini merupakan imaji yang

paling banyak dalam kumpulan puisi Siti Atmamiah. Imaji ini terdapat di

hampir semua puisi. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut:

Akulah hanya anak kecil, mama

Page 54: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

54

Kaki-kakiku kecil Tanganku kecil, tubuhku juga kecil Terkadang aku nakal dan membuatmu tak bisa menahan marah Memukul, mencubit, berkata keras dan bahkan membentak (APB: 107)

Melalui kata-kata dalam kutipan di atas pembaca diajak untuk

membayangkan fisik dan sifat serta tingkah laku anak kecil yang diceritakan

oleh Penyair. Penyair menciptakan imaji visual kepada pembaca dengan

menggunakan pilihan kata yang dapat menggambarkan apa yang dilihatnya.

Imaji visual lain terdapat dalam puisi yang berjudul Cinta yang Bergenap,

yaitu:

Tentang danau biru Indah anyelir oranye (APB: 108)

Penyair dalam kutipan di atas menggunakan imaji visual untuk meanrik

minat pembaca. Pembaca diajak untuk menggambarkan tentang apa yang

dilihatnya. Tentang danau yang airnya berwarna biru dan indahnya anyelir

yang berwarna oranye. Imaji ini juga terdapat pada baris yang lain.

Kau lukiskan Bulan yang tersamar Tersaput mega-mega (APB: 108)

Pada baris tersebut, kata-kata yang dipilih penyair menimbulkan imaji di

angan pembaca. Penyair mengajak pembaca untuk melihat bulan yang terlihat

samar-samar karena tertutup awan.

Puisi yang berjudul Ibu 1 dan Ibu 2 di dalamnya juga terdapat imaji

visual. Imaji dalam kedua puisi ini tidak berbeda jauh yaitu tentang kelahiran

dan bayi. Penyair memberikan gambaran visual kepada pembaca agar

pembaca juga melihat yang dilihat oleh penyair. Hal tersebut dapat dilihat

dari kutipan berikut:

Bermandikan air ketuban Aku sudah didepan pintu Saat keringat membanjiri seluruh tubuhmu (APB: 111)

Page 55: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

55

Di belahan dadamu (APB: 113) Terlelap aku di sisimu Menanti tetesan air susu Yang mengalir dari putingmu (APB: 113)

Imaji visual terdapat dalam kutipan di atas. Penyair mengajak pembaca

untuk ikut melihat kejadian yang diceritakannya melalui puisi. Bermandikan

air ketuban aku sudah di depan pintu bermakna bayi yang baru saja lahir.

Penyair juga mengajak pembaca melihat kondisi ibu yang baru saja

melahirkan seorang bayi, yaitu melalui kata-katanya saat keringat membanjiri

seluruh tubuhmu. Pada kutipan berikutnya pembaca diajak penyair untuk

membayangkan bayi di belahan dadamu yaitu di pelukan seorang ibu.

Kemudian di kutipan yang terakhir, penyair mengajak pembaca untuk melihat

bayi yaitu aku sedang tertidur dan menanti ibunya untuk menyusuinya.

Imaji visual yang lain terbentuk dari diksi yang digunakan oleh penyair,

yaitu penggunaan konotasi. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut:

Kutinggalkan engkau Ketika Mimpi tak lagi abadi Jejak kaki Masih tersimpan rapi (APB: 115)

Melalui kutipan puisi yang berjudul Jakarta di atas pembaca diajak

seolah-olah melihat atau menggambarkan ketika mimpi tak lagi abadi yaitu

ketika orang-orang sudah terbangun tetapi jejak kaki masih tersimpan rapi,

mereka belum melakukan aktivitas di pagi hari. Begitulah keadaan ketika

penyair meninggalkan Jakarta. Imaji visual juga terdapat dalam bait

berikutnya.

Kutinggalkan engkau Selagi udara masih pagi Selagi embun menyentuh jemari (APB: 115)

Page 56: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

56

Kutipan di atas merupakan penjelas dari bait sebelumnya. Penyair masih

menceritakan Jakarta selagi udara masih pagi yaitu ketika pagi hari dan

selagi embun menyentuh jemari yaitu disaat masih ada embun pagi. Imaji

visual yang lain juga dimunculkan penyair melalui kata-katanya dalam bait

terakhir. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut ini:

Langitmu tak lagi biru Diaduk asap dan debu (APB: 115)

Penyair dalam kutipan tersebut menggambarkan keadaan udara Jakarta

yang sudah terkena polusi. Melalui kata-katanya tersebut pembaca secara

tidak langsung ikut melihat polusi. Asap dan debu dari kendaraan sudah

memenuhi udara di Jakarta.

Keagungan Tuhan juga diungkapkan penyair dalam puisinya yang

berjudul Rahasia 1 dan Rahasia 2 dengan menggunakan imaji visual. Penyair

memberikan gambaran visual ke dalam benak pembaca dengan diksi atau

pilihan kata yang tepat. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut:

Datang dan pergi Tentang laut biru Tentang langit (APB: 124)

Penyair melalui kata-katanya mengajak pembaca untuk ikut

menggambarkan apa yang bayangkan olehnya. Pembaca setelah membaca

puisi ini akan membayangkan laut yang airnya berwarna biru dan warna

langit. Penyair juga mengungkapkan tentang keadaan saat itu pada baris

berikutnya.

Bersepuh matahari senja Awan yang keperakan (APB: 124)

Kutipan di atas mengungkapkan tentang keadaan sore hari. Di saat langit

bersepuh matahari senja yaitu ketika matahari terbenam dan cahaya matahari

menghiasai langit sehingga menyebabkan warna awan yang keperakan.

Laut melumat pasir saat gelombang pasang Awan mengarak burung saat kehabisan dahan

Page 57: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

57

Bulan yang terluka (APB: 125)

Meskipun menggunakan makna kias, pembaca dapat melihat apa yang

dilihat penyair. Pembaca dapat melihat deburan ombak yang terjadi di pantai

pada saat air laut sedang pasang dan melihat kawanan burung yang sedang

migrasi karena musim kemarau. Pembaca juga diajak menggambarkan bulan

sabit yang diungkapkan dengan kata-kata bulan yang terluka oleh penyair.

Berdasarkan analisis di atas imaji yang terdapat dalam kumpulan puisi Siti

Atmamiah timbul karena penggunaan diksi yang dilakukan oleh penyair.

Imaji-imaji tersebut yaitu imaji auditif, imaji visual, dan imaji penciuman.

Penyair mengungkapkan pengalaman sensoris yang dimilikinya dengan

menggunakan diksi atau pilihan kata yang menimbulkan gambaran dalam

angan-angan atau benak pembaca. Peran dari imaji ini diungkapkan oleh

Jabrohim, Suminto dan Chairul Saleh (2001: 35) yaitu untuk memberi

gambaran yang jelas, menimbulkan suasana khusus, membuat hidup (lebih

hidup) gambaran dalam pengindraan, untuk menarik perhatian, memberi

kesan mental atau bayangan visual penyair menggunakan gambaran angan-

angan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Lusfian Lastokim (2008) yang

menyatakan bahwa imaji merupakan susunan kata-kata yang dapat

mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan

perasaan. Pengalam indrawi yang dialami oleh penyair diungkapkan dengan

pilihan kata yang mampu menciptakan imaji kepada pembaca. Hal ini

dipertegas dengan pendapat Herman J. Waluyo (2005: 10) yang menyatakan

bahwa imaji yaitu berupa kata atau susunan kata-kata yang dapat

mengungkapkan pengalaman sensoris seperti melihat, mendengar dan

merasakan.

c. Bahasa Figuratif

Bahasa figuratif yang digunakan penyair dalam puisi-puisinya digunakan

untuk menperindah dan menghidupkan puisinya. Hal ini dapat dilihat dari

penggunaan bahasa figuratif oleh penyair. Bahasa figuratif yang digunakan

yaitu personifikasi, hiperbola, anaphora, inversi, dan alegori.

Page 58: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

58

Penyair menghidupkan puisinya dengan menggunakan bahasa figuratif

personifikasi. Penyair memasukkan sifat insani atau sifat-sifat makhluk hidup

ke dalam benda mati. Bahasa figuratif ini terdapat hampir di semua puisi. Hal

tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut:

Kau biarkan rahimmu mengekapka 9 bulan 10 matahari (APB: 111)

Penyair dalam kutipan (Ibu 1) di atas memasukkan sifat makhluk hidup

ke dalam benda mati. Rahim seolah-olah dapat mengekap seorang bayi

seperti halnya yang dilakukan makhluk hidup, dalam hal ini manusia. Baris

berikutnya juga menggunakan personifikasi, yaitu:

Aliran darah menggenapkan tulang dan dagingku Satu persatu (APB: 111)

Menggenapkan sifat manusia yang dimasukkan penyair ke dalam benda

mati, yaitu aliran darah. Seolah-olah aliran darah dapat menggenapkan tubuh

manusia.

Personifikasi yang lain terdapat dalam puisi yang berjudul Ibu 2. Penyair

menghidupkan puisinya dengan menceritakan proses kelahiran bayi

menggunakan personifikasi. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan sebagai

berikut:

Lengking tangisku menggema Membelah doa-doa (APB: 113)

Penyair menggunakan bahasa figuratif personifikasi untuk membuat

seakan-akan suara tangisan dapat membelah doa-doa yang diucapkan ketika

seorang bayi lahir. Membelah adalah sifat yang hanya dapat dilakukan oleh

makhluk hidup atau manusia. Bahasa figuratif ini juga terdapat dalam puisi

yang berjudul Jakarta, yaitu:

Langitmu tak lagi biru Diaduk asa dan debu {APB: 115)

Page 59: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

59

Penyair dalam kutipan di atas menyebutkan bahwa asap dan debu sebagai

benda mati dapat mengaduk seperti halnya yang dilakukan manusia atau

makhluk hidup. Bahasa figuratif ini menyebabkan puisi menjadi lebih hidup.

Hal ini juga terdapat dalam baris yang lain di puisi yang sama, yaitu:

Selagi udara masih pagi Selagi embun menyentuh jemari (APB: 115)

Penyair menghidupkan puisinya dengan memberikan sentuhan insani

kepada benda mati. Penyair menceritakan kepergiannya dari Jakarta selagi

embun menyentuh jemari yaitu di pagi hari di saat masih ada embun pagi.

Embun dalam kutipan di atas diungkapkan oleh penyair dapat menyentuh

jemari. Hal ini juga terdapat dalam puisi yang lain, yaitu dalam puisi Rahasia

2 dan Rindu 1.

Saat sentuhan angin Tubuhku menjadi dingin (APB: 124)

Melembabkan angin yang berlari (APB: 126)

Penyair seperti halnya kutipan sebelumnya menggunakan bahasa figuratif

personifikasi untuk mengungkap saat hembusan angin yaitu hembusan angin

yang dia rasakan. Perasaan ini diungkapkan dengan memberikan sifat

makhluk hidup kepada benda mati atau abstrak, yaitu angin dapat melakukan

sentuhan seperti halnya yang dilakukan oleh manusia. Kutipan berikutnya

penyair juga memberikan sifat makhluk hidup kepada angin. Angin yang

berhembus dengan kencang digambarkan oleh penyair dengan angin yang

berlari.

Puisi Jatuh Cinta merupakan puisi yang singkat karena hanya terdiri

dalam enam baris. Akan tetapi penyair selain menggunakan diksi juga

menggunakan bahasa figuratif personifikasi untuk menghidupkan puisinya.

Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut:

Mataku yang luka Ridukan nyanyian fajar

Page 60: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

60

(APB: 116)

Penyair dalam kutipan di atas membandingkan benda yang tidak

bernyawa seolah-olah dapat bertindak seperti manusia atau memiliki sifat-

sifat benda hidup. Penyair menggambarkan seolah-olah fajar dapat bernyanyi

seperti halnya yang dilakukan manusia.

Personifikasi paling banyak terdapat dalam puisi yang berjudul Rahasia 2.

Penyair menggunakan personifikasi untuk mengungkapkan keagungan

Tuhan. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut:

Laut melumat pasir saat gelombang pasang (APB: 125)

Kutipan di atas menunjukkan penyair memberikan sifat insani atau

makhluk hidup kepada benda mati. Laut dapat melumat seperti halnya yang

dilakukan manusia. Beberapa baris berikutnya juga menggunakan bahasa

figuratif yang sama.

Awan mengarak burung saat kehabisan dahan (APB: 125)

Awan digambarkan penyair seolah-olah dapat mengarak sekawanan

burung untuk bermigrasi. Migrasi ini dilakukan saat kehabisan dahan yaitu

saat musim gugur atau musim kemarau. Penggunaan personifikasi yang

berikutnya yaitu terdapat dalam kutipan berikut ini :

Bulan yang terluka (APB: 125)

Bulan sabit diungkapkan penyair dengan asosiasi bulan yang terluka. Mia

memberikan sifat insani kepada bulan yaitu terluka. Sifat ini hanya dimiliki

oleh makhluk hidup.

Bahasa figuratif lain yang terdapat dalam kumpulan puisi Siti Atmamiah

adalah inversi. Bahasa figuratif ini hanya terdapat dalam puisi yang berjudul

Ibu 2. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut:

Merah tubuhku masih terbungkus Kain biru (APB: 113)

Page 61: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

61

Penyair dalam kutipan di atas menempatkan kata sifat di depan kata

benda. Merah ditempatkan di depan tubuh. Kata merah inilah yang digunakan

penyair untuk menerangkan kata tubuh.

Hiperbola merupakan bahasa figuratif lain yang digunakan penyair untuk

menghidupkan puisinya selain personifikasi. Bahasa figuratif ini mempunyai

sifat membesar-besarkan sesuatu hal atau cenderung bombastis untuk

menarik minat pembaca. Ada beberapa puisi yang menggunakan hiperbola,

yaitu Cinta yang Bergenap, Ibu 1, Ibu 2, Rahasia 1, Sepi. Hal tersebut dapat

dilihat dari kutipan berikut:

Hingga kau sentuhkan jarimu menembus kulitku Aku merasa begitu genap Cinta telah menjadi cahaya (APB: 108)

Kata-kata penyair dalam kutipan di atas terlihat ada kesan sedikit dilebih-

lebihkan. Sentuhan sebuah jari yang dapat menembus kulit dan cinta yang

telah berubah menjadi cahaya. Hal ini juga terdapat dalam puisi Ibu 1, yaitu:

Lalu aku menjerit Bermandikan air ketuban Aku sudah di depan pintu Saat keringat membanjiri seluruh tubuhmu (APB: 111)

Penyair dalam kutipan tersebut melebih-lebihkan proses kelahirannya. Hal

ini dimaksudkan untuk menarik minat pembaca. Ketuban yang pecah ketika

Aku dalam hal ini penyair lahir diungkapkanya dengan kalimat bermandikan

air ketuban. Ibunya yang lelah setelah melahirkan diceritakan dengan kalimat

saat keringat membanjir tubuhmu. Proses kelahiran yang terkesan bombastis

ini juga terdapat dalam puisi Ibu 2, yaitu:

Lengking tangisku menggema (APB: 113)

Penyair dalam baris tersebut melebih-lebihkan suara tangis yang

menggema. Hal ini dimaksudkan agar menarik minat pembaca dan

Page 62: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

62

menjadikan puisi ini lebih hidup. Hiperbola yang lain juga terdapat pada

beberapa baris yang lain.

Air mata ini tak kan terhenti Bila engkau masih berdiam diri (APB: 113)

Pengungkapan harapan ibu kepada anaknya diungkapkan penyair dengan

sedikit bombastis. Penyair dalam kutipan di atas bercerita bahwa ibu tak akan

berhenti menangis sebelum anaknya dapat hidup mandiri.

Hiperbola yang lain juga digunakan penyair dalam puisinya yang berjudul

Rahasia 1. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut:

Tak peduli bila aku Terbang Menembus ruangMu Yang maha Segala (APB: 124)

Penyair dalam kutipan di atas menggunakan diksi dan bahasa figuratif

hiperbola untuk mengungkapkan persaan yang sedang dia rasakan. Penyair

ingin terbang menembus ruangMu, dia melebih-lebihkan kenyataan dengan

ingin terbang mencari ridho Tuhan. Hal inilah yang menarik minat dan

perhatian pembaca.

Bahasa figuratif terakhir yang terdapat dalam kumpulan puisi Siti

Atmamiah adalah anafora. Anafora merupakan bahasa figuratif yang

mengulang kata di setiap awal baris. Pengulangan ini juga menimbulkan rima

yang teratur dalam beberapa puisi. Berikut kutipan puisi yang mengandung

anafora:

Aku hanya bisa menangis Aku hanya anak kecil mama Aku bukan penjahat Aku hanya ingin tahu (APB: 107)

Penyair dalam kutipan di atas yaitu dalam puisi Aku hanya Anak Kecil

Mama, melakukan pengulangan kata aku. Pengulangan ini dilakukan penyair

guna menyelaraskan bunyi dan melakukan penekanan maksud atau

Page 63: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

63

permasalahan. Pengulangan kata juga dilakukan penyair pada baris

berikutnya.

Ingin mencoba Ingin belajar mengerti (APB: 107)

Penyair berusaha mengungkapkan keinginannya dengan mengulang kata

ingin. Pengulangan ini menguatkan keinginan penyair yang hendak

disampaikan kepada pembaca. Hal ini meneybabkan pembaca seolah-olah

juga ikut merasakan keinginan tersebut.

Anafora juga terdapat dalam puisi yang berjudul Jakarta. Penyair

membentuk rima yang teratur dalam puisi ini. Hal tersebut dapat dilihat dari

kutipan berikut:

Selagi udara masih pagi Selagi embun menyentuh jemari (APB: 115)

Kata selagi dalam kutipan di atas diulang pada baris berikutnya. Hal ini

dimaksudkan untuk menguatkan deskripsi penyair tentang kondisi ketika dia

meninggalkan Jakarta. Deskripsi seperti itu juga terdapat dalam puisi

Rahasia 1. Penyair mengungkapkan keagungan Tuhan dalam puisi ini.

Tentang laut biru Tentang langit (APB: 124)

Penyair dalam kutipan di atas melakukan pengulangan kata tentang pada

kalimat berikutnya. Pengulangan ini dimaksudkan untuk menegaskan tentang

perasaan yang dimilikinya. Penegasan perasaan seperti dalam kutipan di atas

juga terdapat dalam puisi Sepi, yaitu:

Tak ada kata Tak ada tawa (APB: 132)

Pengulangan kata tak di awal baris merupakan anafora yang terbentuk

karena diksi yang digunakan penyair. Anafora yang dibuat penyair

memberikan intonasi atau nada yang harmonis. Anafora ini juga terdapat

dalam bait berikutnya.

Page 64: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

64

Tak ada langkah kaki Tak jua sentuhan jemari (APB: 132)

Pengulangan ini selain untuk menegaskan perasaan penyair juga

dimaksudkan untuk menarik perhatian pembaca. Keteraturan nada

menimbulkan keindahan dalam pelafalan puisi.

Berdasarkan analisis di atas, penggunaan bahasa figuratif yang digunakan

oleh penyair bertujuan untuk menghidupkan puisi-puisinya. Bahasa figuratif

ini timbul karena diksi yang digunakan penyair dan ada juga bahasa figuratif

yang menimbulkan rima dalam pelafalan puisi. Bahasa figuratif yang

digunakan yaitu personifikasi, inversi, hiperbola, dan anafora. Bahasa

figuratif ini dirasa efektif untuk mengungkapkan perasaan yang dimiliki

penyair. Hal ini sejalan dengan pendapat Fahd Djibran (2008: 78) yang

menyatakan bahwa puisi dikatakan berhasil apabila kata-kata yang digunakan

penyair berhasil mewakili perasaan dan gagasan yang ingin diungkapkan,

memiliki bahasa figuratif yang baik, dan mampu menghadirkan impresi yang

baik dalam benak pembaca. Jabrohim, Suminto dan Chairul Saleh (2001: 35)

juga mempunyai pendapat yang sama bahwa bahasa figuratif dapat dipakai

untuk menghidupkan, mengkonkretkan dan lebih mengekspresikan perasaan

yang diungkapkan penyair. Lusfian Lastokim (2008) juga menyatakan bahwa

bahasa figuratif dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan

menimbulkan konotasi tertentu.

d. Ritme

Ritme yang digunakan penyair dalam kumpulan puisinya secara umum

merupakan pertentangan bunyi yang mengalun secara teratur. Perbedaan nada

pelafalan dari bait yang satu ke bait yang lainnya. Hal tersebut dapat dilihat

dari kutipan puisi Cinta yang Bergenap berikut:

Kau bisikkan Di telingaku Tentang danau biru Indah anyelir oranye Aku tak percaya

Page 65: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

65

Bagiku dunia tak diberi warna (APB: 108)

Melalui kutipan di atas dapat dilihat nada pembacaan puisi ini. Baris

terakhir, bagiku dunia tak diberi warna merupakan. penekanan terhadap

tema. Pada baris terakhir puisi ini dibaca dengan nada tinggi. Hal inilah yang

menyebabkan timbulnya irama yang menghasilkan ritme yang ritmis. Hal

serupa juga dapat dilihat kutipan berikut ini:

Kau lukiskan Bulan yang tersamar-samar Tersaput mega-mega Aku hanya diam Bagiku di atas sana tidak ada apa-apa (APB: 108)

Penekanan nada pembacaan juga terjadi pada baris terakhir. Penyair

mengungkapkan perasaannya yang hampa tanpa kehadiran anak, cintanya

yang belum sempurna dalam kalimat bagiku di atas sana tidak ada apa-apa.

Penekanan ini menimbulkan puisi seolah-olah bergelombang dan

menimbulkan ritme dalam pembacaannya.

Pola ritme yang sama juga terdapat dalm puisi Ibu 1. Penekanan dalam

puisi ini terjadi pada setengah bait terakhir. Penekanan yang terjadi dapat

dilihat mulai dari bait berikut:

Lalu aku menjerit Bermadikan air ketuban Aku sudah di depan pintu Saat keringat membanjiri sekujur tubuhku (APB: 111)

Penyair membagi puisi menjadi dua bagian nada. Nada rendah dan nada

tinggi. Nada-nada tersebut menyebabkan ritme dalam pemacaannya. Nada

rendah dimulai dari awal bait sampai bait di atas. Kemudian setelah bait

tersebut nada pembacaannya menjadi tinggi. Bait yang dimaksud yaitu:

Siapa aku ? Ibu Maafkan aku bila Pipimu renta …

Page 66: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

66

(APB : 111)

Nada tinggi dimulai dari bait di atas. Penyair mempertanyakan dirinya

yang telah mendapatkan begitu banyak kasih sayang dari ibunya. Perasaan ini

penyair ungkapkan dengan kalimat siapa aku?.

Puisi Jatuh Cinta juga mempunyai ritme yang sama yaitu perbedaan nada

pelafalan dari bait yang satu ke bait yang lainnya. Hal tersebut dapat dilihat

dari kutipan berikut:

Bagiku matahari adalah legenda Meski sengatnya begitu teperasaan Adakah yang lebih indah dari suaramu? (APB: 116)

Baris terakhir yang dibuat oleh penyair dalam puisi Jatuh Cinta adalah

kalimat yang menyiratkan tema dari puisi ini. Kalimat tanya yang digunakan

menjadikan puisi ini mempunyai ritme yang tidak monoton atau cenderung

tidak datar.

Ritme lain yang terdapat kumpulan puisi Siti Atmamiah disebabkan oleh

diksi yang digunakan oleh penyair. Diksi ini berupa pengulangan kata di tiap-

tiap bait. Ritme ini terdapat di beberapa puisi, yaitu puisi Ibu 2, Jakarta,

Rindu 1, Sepi. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut:

Ibu Terlelap aku di sisimu Menanti tetesan air susu … Ibu Kuhisap tetas demi tetes Darah mu … (APB: 113)

Kata ibu dalam kutipan puisi Ibu 2 di atas selain digunakan penyair untuk

memberikan sugesti penghayatan makna puisi kepada pembaca juga

digunakan sebagai pengikat beberapa baris dalam puisi. Pengulangan kata ibu

ini menimbulkan penekanan yang menyebabkan terjadinya ritme.

Kutinggalkan engkau Ketika

Page 67: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

67

Mimpi tak lagi abadi … Kutingalkan engkau Selagi udara masih pagi ... Kutinggalkan engkau Sebab Langitmu tak lagi biru ... (APB: 113-114)

Kalimat kutinggalkan engkau diletakkan di setiap awal bait untuk

memperjelas tema puisi. Pengulangan ini menyebabkan terjadinya penekanan

di setiap awal bait dan juga sebagai pengikat beberapa baris sehingga baris-

baris tersebut seolah bergelombang menimbulkan irama. Kalimat-kalimat

berikutnya hanya menjadi sebuah penjelas dari tema dengan nada rendah atau

datar. Ritme yang diakibatkan oleh diksi ini juga dapat dilihat dari kutipan

puisi Jakarta berikut:

Kemarin engkau masih ada Menyeduhkan teh panas untukku Asap yang mengepul … Kemarin engkau masih di sini Membacakanku sajak para pujangga Bersenandung dan bernyanyi Hingga malam datang … Kemarin masih kudengar suaramu Lembut menggubah kidung Hingga semai … (APB: 126)

Kata kemarin diletakkan di setiap awal bait untuk memperjelas tema puisi.

Pengulangan ini menyebabkan terjadinya penekanan di setiap awal bait dan

juga sebagai pengikat beberapa baris sehingga baris-baris tersebut seolah

bergelombang menimbulkan irama.. Kalimat-kalimat berikutnya hanya

menjadi sebuah penjelas dari tema dengan nada rendah atau datar.

Page 68: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

68

Berdasarkan analisis di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ritme dalam

kumpulan puisi Siti Atmamiah ditimbulkan oleh diksi yang digunakan

penyair. Diksi ini berupa pengulangan kata yang menyiratkan tentang tema

puisi. Pengulangan kata inilah yang mengikat beberapa baris berikutnya. Hal

inilah yang menimbulkan keras lembut dan tinggi rendah nada. Hal ini sesuai

dengan pendapat Herman J. Waluyo (2005: 12) yang menyatakan bahwa

ritme berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frasa, dan kalimat.

Beliau juga menjelaskan bahwa mulai puisi-puisi angkatan 45 irama sudah

diciptakan secara kreatif, artinya tidak hanya berupa pemotongan baris-baris

puisi menjadi dua frasa, namun dapat berupa pengulangan kata tertentu untuk

mengikat beberapa baris puisi. Hal ini senada dengan pendapat Hadi Sucipto

dkk (2008: 19) yang menyatakan bahwa ritme merupakan alunan yang terjadi

karena perulangan dan penggantian kesatuan bunyi dalam arus panjang

pendek bunyi, keras lembut tekan dan tinggi rendah nada. Agustinus Suyoto

(2005) menerangkan bahwa ritme disebabkan oleh pertentangan atau

pergantian bunyi tinggi rendah secara teratur.

e. Rima

Kumpulan puisi Siti Atmamiah dalam buku Angin pun Berbisik karya

Irwan Dwi Kustanto, Sitti Atmamiah, dan Zeffa Yurihana mempunyai

persamaan dalam hal rima. Pada umumnya puisi-puisinya menggunakan rima

akhir, tetapi ada juga puisi yang menggunakan rima lain.

Puisi Aku hanya Anak Kecil Mama menggunakan rima awal dan akhir

untuk memprindah bunyi puisi. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut:

Aku hanya bisa menangis Aku hanya anak kecil mama Aku bukan penjahat Aku hanya ingin tahu (APB: 107)

Pengulangan vocal a dalam kata aku dalam kutipan di atas diletakkan di

setiap awal baris. Pengulangan inilah yang menimbulkan rima dalam puisi ini

Page 69: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

69

yang disebut dengan rima awal. Pengulangan vokal ini juga terjadi di baris

berikutnya, yaitu pengulangan vokal i pada kata ingin, yaitu:

Ingin mencoba Ingin belajar mengerti (APB: 107)

Pengulangan atau persamaan bunyi tidak hanya terdapat di awal kalimat.

Beberapa baris dalam puisi Aku hanya Anak Kecil Mama mempunyai

persamaan bunyi di akhir baris. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut

ini:

Ingin belajar mengerti Tentang isi semesta dengan caraku sendiri (APB: 107)

Persamaan bunyi vokal i terdapat dalam kutipan di atas di setiap akhir

baris. Persamaan bunyi inilah yang disebut rima akhir. Penyair menggunakan

rima ini untuk menegaskan permasalahan yang sedang dibicarakan.

Pengulangan ini juga terjadi di baris terakhir.

Aku hanya punya cita-cita dan mimpi, mama Membawamu pada surga tempat tumpahnya bahagia (APB: 107)

Persamaan bunyi vokal a di setiap akhir baris di atas bertujuan untuk

memudahkan pelafalan. Persamaan bunyi ini menimbulkan bunyi yang ritmis.

Hal inilah yang menjadi rima dalam puisi ini.

Rima akhir yang lain juga terdapat dalam puisi Cinta yang Bergenap. Hal

tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut:

Di telingaku Tentang danau biru (APB: 108)

Pengulangan vokal u dalam kutipan di atas menyebabkan puisi

mempunyai bunyi yang teratur. Pengulangan ini juga terjadi di beberapa baris

yang lain.

Tak kurang bagiku Karena risaumu menyempurnakan hidupku

Page 70: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

70

(APB: 108)

Rima dari puisi ini membentuk sebuah nada yang harmonis. Nada ini

terlihat teratur dan menunjukkan makna dari tema dan perasaan penyair.

Pengulangan bunyi yang lain juga terdapat dalam puisi ini.

Aku tak percaya Bagiku dunia tak diberi warna (APB: 108)

Pengulangan vokal a terdapat dalam kutipan di atas. Pengulangan ini

bertujuan untuk memperindah puisi dan mengungkapkan tema dan perasaan

penyair.

Puisi Ibu 1 dan Ibu 2 adalah puisi yang paling banyak menggunakan rima

akhir. Rima akhir dalam puisi Ibu 1 dapat dilihat dari kutipan berikut:

Tubuhmu yang membawa tubuhmu Hanya terdengar sentuhan cintamu (APB: 111)

Pengulangan vokal u dalam kutipan di atas menyebabkan puisi

mempunyai bunyi yang teratur. Pengulangan ini juga terjadi di beberapa baris

yang lain.

Ibu Kupinjam surgamu Melebur legam tubuhku (APB: 112)

Rima akhir yang lain juga terdapat dalam puisi ini. Hal tersebut dapat

dilihat dari kutipan berikut ini:

Maafkan aku bila Pipimu renta Oleh air mata (APB: 111)

Pengulangan vokal a dalam kutipan di atas menimbulkan puisi

mempunyai intonasi yang beraturan. Pengulangan bunyi ini juga

dimaksudkan untuk memudahkan pelafalan di samping menegaskan tentang

tema dari puisi ini.

Page 71: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

71

Rima akhir yang lain terdapat dalam puisi Ibu 2. Rima akhir ini seperti

halnya dalam puisi Ibu 1 digunakan untuk memperindah bunyi atau nada

puisi. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut:

Lengking tangisku mengema Membelah doa-doa (APB : 113)

Melalui kutipan di atas dapat dilihat penyair membentuk rima akhir dalam

puisinya dengan melakukan persamaan bunyi vokal a. Persamaan bunyi ini

dimaksudkan untuk memudahkan pelafalan. Persamaan bunyi vokal a juga

terdapat pada baris yang lain.

Air mata Engkau menangis dan berkata (APB: 113)

Persamaan bunyi yang lain juga terdapat dalam puisi ini, yaitu:

Di belahan dadamu Ibu Terlelap aku di sisimu Menanti tetesan air susu Yang mengalir dari putingmu Merah tubuhku masih terbungkus Kain biru (APB : 113)

Kutipan di atas mempunyai bunyi yang harmonis. Hal ini disebabkan

adanya rima akhir dalam kutipan tersebut. Persamaan bunyi akhir yaitu vokal

u menyebabkan puisi mempunyai bunyi-bunyi yang teratur dan harmonis.

Pengulangan vokal u yang lain yaitu:

Darahmu Waktu demi waktu Duduk dan bersimpuh (APB: 113)

Rima akhir yang berikutnya terdapat di baris terakhir puisi ini. Hal

tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut ini:

Air mata ini tak kan terhenti Bila engkau masih berdiam diri (APB: 113)

Page 72: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

72

Persamaan bunyi vokal i menambah variasi rima akhir puisi ini.

Persamaan bunyi ini dimaksudkan penyair untuk menekankan perasaan yang

sedang dimiliki oleh ibu. Perasaan itu adalah keinginan agar anaknya dapat

hidup mandiri tidak hanya menggantungkan diri pada orang tua.

Rima akhir juga terdapat dalam puisi yang berjudul Jakarta. Rima ini

digunakan penyair untuk menimbulkan bunyi yang harmonis dan teratur

hingga dapat menarik minat pembaca, pendengar, dan penikmat puisi. Hal

tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut :

Mimpi tak lagi abadi Jejak kaki Masih tersimpan rapi (APB: 115)

Kutipan dari bait pertama tersebut terdapat pengulangan bunyi vokal i di

tiap akhir baris. Pengulangan ini merupakan penjelas dari subjek puisi.

Pengulangan ini juga membuat puisi mempunyai nada yang harmonis. Rima

akhir juga terdapat di bait kedua, yaitu:

Selagi udara masih pagi Selagi embun menyentuh jemari (APB: 115)

Penyair membuat pengulangan vokal i pada dua bait tersebut agar

mempunyai nada yang teratur dan harmonis. Pengulangan yang lain terjadi di

bait ke tiga.

Langitmu tak lagi biru Diaduk asap dan debu Aku sudah tak punya waktu Untuk menunggu (APB: 115)

Rima yang dibentuk dari pengulangan bunyi vokal u pada bait tersebut

menyebabkan puisi mempunyai nada yang teratur. Pengulangan ini juga

menjadikan puisi mempunyai nada yang indah.

Page 73: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

73

Pengulangan vokal i yang menyebabkan terjadinya persamaan bunyi di

akhir baris juga terdapat dalam puisi Sepi dan Rahasia 1. Hal tersebut adapat

dilihat dari kutipan berikut:

Tak ada langkah kaki Tak jua sentuhan jemari Bila kah engkau kembali? (APB : 132)

Mimpi-mimpi Datang dan pergi Membayang puisi (APB: 124)

Rima akhir dengan melakukan pengulangan vokal a terdapat di beberapa

puisi yang lain, yaitu puisi Jatuh Cinta, Rahasia 1, Rahasia 2, dan Sepi. Hal

tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut:

Bagiku matahari adalah legenda Meski sengatnya begitu terasa (APB: 116) Menanti datangnya titik cahaya Tuhan, Engkau begitu sempurna (APB: 124) Bulan yang terluka Kecipak air muara (APB: 125)

Menunggu hujan tiba Tak ada kata Tak ada tawa (APB: 132)

Penyair dalam kutipan di atas melakukan persamaan bunyi dengan

mengulang bunyi vokal a adalah untuk menegaskan tentang subjek yang

sedang dbicarakan. Pengulangan ini juga menegaskan tentang tema dari puisi

yang dibuatnya. Selain itu persamaan vokal ini di samping untuk

memudahkan pelafalan juga untuk membuat keritmisan bunyi dan

menyebabkan puisi menjadi lebih hidup dan bernuansa.

Page 74: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

74

Rima yang lain yang terdapat dalam kumpulan puisi Siti Atmamiah

adalah aliterasi dan disonansi. Rima ini terjadi karena pengulangan suku kata

antar baris. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut:

Semoga dunia ini kekal Sebab kita telah setia (APB: 126)

Penempatan bunyi se pada awal baris dalam kutipan puisi Rindu 1 di atas

diulang pada baris berikutnya inilah yang disebut aliterasi. Penyair dengan

diksinya ini membentuk sebuah persamaan bunyi yang menimbulkan irama

dalam puisinya. Aliterasi yang lain tedapat pada baris berikutnya.

Menitip bayang-bayang Melembabkan angin yang berlari (APB: 126)

Persamaan bunyi ini sama seperti persamaan bunyi sebelumnya.

Pengulangan bunyi pada awal kata yaitu me digunakan untuk membentuk

irama dalam pelafalannya.

Rima yang lain yaitu disonansi juga terdapat dalam puisi yang berjudul

Rindu 1. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut ini:

Hingga malam datang Menitip bayang-bayang (APB: 126)

Penyair dalam kutipan di atas mengulang ng agar menimbulkan kesan

keindahan bunyi pada pembacaan puisi ini. Hal ini dimaksudkan untuk

menarik minat pembaca, pendengar, dan penikmat puisi.

Berdasarkan analisis di atas, rima dalam kumpulan puisi Siti Atmamiah

sebagian besar merupakan rima akhir. Akan tetapi dalam kumpulan puisi

tersebut terdapat rima yang lain, yaitu rima awal, aliterasi, dan disonansi.

Rima-rima ini dibentuk untuk membuat persamaan bunyi yang dapat

menimbulkan nada yang teratur dan harmonis. Baik rima akhir maupun rima

yang lain timbul karena penggunaan diksi yang dilakukan oleh penyair. Rima

ini juga menegaskan tentang tema dan perasaan penyair. Hal ini sesuai

dengan pendapat Herman J. Waluyo (2005: 7) yang menyatakan bahwa

Page 75: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

75

pemilihan kata di dalam sebuah baris puisi maupun dari satu baris ke baris

lain mempertimbangkan kata-kata yang mempunyai persamaan bunyi yang

harmonis. Bunyi-bunyi yang berulang ini menciptakan konsentrasi dan

kekuatan bahasa atau sering disebut gaya gaib kata seperti dalam mantra. Hal

yang sama juga diungkapkan oleh Rachmat Djoko Pradopo (1997: 22) yang

menyebutkan bahwa bunyi di samping hiasan dalam puisi, juga mempunyai

tugas yang lebih penting lagi, yaitu memperdalam ucapan, menimbulkan rasa,

dan menimbulkan bayangan angan yang jelas, menimbulkan suasana yang

khusus, dan sebagainya. Jabrohim, Suminto dan Chairul Saleh (2001: 35)

menegaskan bahwa rima dapat diartikan sebagai pengulangan bunyi dalam

baris atau larik puisi, pada akhir baris puisi, atau bahkan juga dalam

keseluruhan baris dan bait puisi.

f. Tema

Tema puisi dalam kumpulan puisi Siti Atamiah dapat digolongkan

menjadi dua jenis yaitu percintaan dan ketuhanan. Akan tetapi juga terdapat

tema yang lain yaitu perpisahan. Puisi yang bertemakan percintaa yaitu puisi

Aku hanya Anak Kecil Mama, Cinta yang Bergenap, Ibu 1, Ibu 2, Jatuh

Cinta, Rindu 1, Sepi. Hal tersebut dapat dilihat dari penjelasan berikut.

Aku hanya Anak Kecil Mama

Tema atau gagasan pokok yang diangkat dalam puisi ini adalah tentang

percintaan, yaitu cinta anak kepada ibu. Penyair bercerita tentang kenakalan

yang dilakukan anak kecil. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut ini:

Aku hanyalah anak kecil, mama Kaki-kakiku kecil Tanganku, tubuhku juga kecil Terkadang aku nakal dan membuatmu tak bias menahan marah Memukul, mencubit, berkata keras dan bahkan membentak Aku hanya bisa menangis (APB: 107)

Tema dari puisi ini juga dapat dilihat dari kutipan berikut:

Page 76: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

76

Aku hanya anak kecil mama Aku bukan penjahat Aku hanya ingin tahu Ingin mencoba Ingin belajar mengerti Tentang isi semesta dengan caraku sendiri (APB: 107)

Penyair menyatakan terkadang kenakalan anak kecil yang ingin mencoba

ingin belajar mengerti merupakan sebuah proses pembelajaran menuju

kedewasaan.

Cinta yang Bergenap

Tema yang diangkat dalam puisi Cinta yang Bergenap adalah tentang

cinta kasih dalam keluarga. Salah satunya yaitu bentuk cinta kasih tersebut

adalah kebahagiaan mempunyai seorang anak. Kehadiran anak membuat

keluarga terasa semakin lengkap. Hal inilah yang diungkapkan penyair

yang dapat dilihat dalam kutipan berikut:

Hingga kau sentuhkan jarimu menembus kulitku Aku merasa begitu genap (APB: 108)

Hal tersebut juga terlihat di baris terakhir. Penyair merasakan

kesempurnaan dalam hidup dengan hadirnya seorang anak di dalam

kehidupannya.

Tak kurang bagiku Karena rindumu telah menyempurnakan hidupku (APB: 108)

Sebelum mempunyai anak, penyair menceritakan kehidupannya yang

terasa hampa setelah berkeluarga. Meskipun suaminya telah memberikan

kasih sayang yang begitu besar, tetapi penyair tetap merasakan ada yang

kurang di dalam kehidupannya. Perasaan penyair dapat dilihat dalam

kutipan berikut ini:

Kau lukiskan Bulan yang tersamar Tersaput mega-mega Aku hanya diam Bagiku di atas sana tak ada benda-benda (APB: 108)

Page 77: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

77

Penyair merasakan kesepian tanpa kehadiran seorang anak. Dia merasa

di atas sana tak ada benda-benda padahal suaminya telah lukiskan bulan

yang tersamar tersaput mega-mega yaitu memberikan cinta dan kasih

sayang yang begitu besar.

Ibu 1

Tema dari puisi ini sama dengan judulnya, yaitu percintaan, yaitu cinta

anak kepada ibu. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipanberikut:

Kau biarkan rahimmu mengekapku 9 bulan 10 matahari Aliran darah menggenapkan tulang dan dagingku Satu persatu (APB: 111)

Penyair menjelaskan tentang keadaan anak ketika di dalam kandungan

ibu. 9 bulan 10 matahari adalah masa dimana ibu hamil normal yaitu

selama sembilan bulan lebih sepuluh hari. Selama itulah aliran darah

menggenapkan tulang dan dagingku satu persatu.

Cinta dan kasih sayang ini juga tersirat dalam bait berikutnya.

Tubuhmu yang membawa tubuhku Hanya terdengar sentuhan cintamu Suci Abadi Khidmat Kerinduan panjang yang menunggu Lalu aku menjerit Bermadikan air ketuban Aku sudah di depan pintu Saat keringat membaniri sekujur tubuhmu (APB: 111)

Penyair dalam kutipan di atas menceritakan tentang seorang ibu yang

mempertaruhkan nyawanya demi anak yang dikandungnya.

Page 78: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

78

Ibu 2

Cinta dan kasih sayang tersirat dari puisi ini di tiap baris. Hal ini dapat

dilihat dari kutipan berikut ini:

Dan subuh itu Lengking tangisku menggema Membelah doa-doa Di antara rintih dan tangis Bahagia Aku telah hadir di sini Di belahan dadamu (APB: 113)

Sepenggal kutipan dari puisi di atas menceritakan kelahiran seorang

bayi di waktu subuh. Lengking tangisku menggema, suara tangisnya

terdengar begitu keras diantara tangis dan rintihan ibu yang menahan sakit.

Diantara rintih tangis bahagia, meskipun seorang ibu merasa kesakitan

tetapi dia bahagia setelah melihat bayinya lahir.

Puisi ini juga menceritakan tentang proses pertumbuhan bayi yang baru

lahir itu. Ketika bayi mendapatkan asi dari ibunya sampai akhirnya bayi

tersebut mengenal nama ibunya. Hal itu dapat dilihat dari kutipan berikut

ini:

Ibu Terlelap aku di sisimu Menanti tetesan air susu Yang mengalir dari putingmu Merah tubuhku masih terbungkus Kain biru Ibu Kuhisap tetes demi tetes Darahmu Waktu demi waktu Siang mewnjelang sore Hinga aku mengenal namamu (APB: 113)

Cinta dan kasih sayang ibu tidak hanya sebatas melahirkan anak. Akan

tetapi seorang ibu selalu menginginkan agar anaknya menjadi orang yang

lebih baik. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut:

Page 79: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

79

Kini aku telah dewasa Dan malam itu engkau Duduk dan bersimpuh Sajadah yang basah Air mata Engkau menangis dan berkata “Kini saatnya engkau berjalan Mencari jejakmu Setegar air sungai Yang mencari muaranya Air mata ini tak kan terhenti Bila engkau masih berdiam diri? (APB: 113-114)

Penyair dalam kutipan di atas bercerita tentang keinginan ibu ketika

anaknya sudah beranjak dewasa. Kini saatnya engkau berjalan mencari

jejakmu setegar air sungai yang mencari muaranya air mata ini tak kan

terhenti bila engkau masih berdiam diri merupakan doa dan harapan

ibunya yang menginginkan anaknya untuk dapat hidup mandiri dan

menentukan jalan hidup sendiri.

Jatuh Cinta

Tema percintaan terlihat jelas dalam puisi ini. Melalui diksi penyair

mengungkapkan tema dan perasaannya. Hal tersebut dapat dilihat dari

kutipan berikut ini:

Bagiku matahari adalah legenda Meski sengatnya begitu teperasaan Adakah yang lebih indah dari suaramu? (APB: 116)

Penyait di dalam puisi ini bercerita ketika dirinya merasakan jatuh

cinta kepada seseorang. Tak ada yang lebih indah selain melihat atau

mendengar suara orang yang dicintai. Kata-kata di bait terakhirnya adakah

yang lebih indah dari suaramu? menyiratkan bahwa cinta dapat

mengagungkan seseorang.

Page 80: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

80

Rindu 1

Kerinduan merupakan salah satu akibat dari hubungan percintaan

seorang pria dan wanita. Penyair mengungkapkan rasa cinta dan rindunya

dalam puisi ini kepada pembaca. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan

berkut:

Kemarin engkau masih ada Menyeduhkan teh panas untukku Asap yang mengepul Menggumpal embun di keningmu Semoga dunia ini kekal Sebab kita telah setia (APB: 126)

Penyair merasa rindu dengan suaminya yang tinggal di Jakarta. Puisi

Rindu 1 menceritakan kerinduan penyair setelah ditinggal suaminya.

Penyair merindukan kebersamaan dengan suaminya seperti yang

diungkapkan dalam baris kemarin engkau masih ada menyeduhkan teh

panas untukku.

Sepi

Sepi seperti halnya puisi Rindu 1 juga mengungkapkan kesedihan

penyair akibat cinta. Penyair mengungkapkan kerinduan akan suaminya

dengan kata-kata yang sederhana. Hal ini terlihat dari kata-kata berikut:

Disini aku sendiri Menunggu gerimis tiba Tak ada langkah kaki Tak jua sentuhan jemari Bila kah engkau kembali? (APB: 132)

Penyair sangat merindukan kehadiran suaminya. Kata-kata di atas

menyiratkan bahwa penyair merasa hidupnya sepi tanpa ada sang suami di

sisinya.

Page 81: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

81

Tema yang lain yaitu ketuhanan. Tema ini tersirat dalam puisi yang

berjudul Rahasia 1 dan Rahasia 2. Penyair mengungkapkan keagungan

Tuhan melalui kedua puisi ini. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut:

Tuhan, Engkau begitu sempurna Hingga tak bisa kutahu Satu rahasia Mimpi-mimpi Datang dan pergi (APB: 124)

Penyair menceritakan tentang kebesaran dan kekuasaan Tuhan. Hal ini

diungkapkan dengan kalimat mimpi-mimpi datang dan pergi. Tuhan telah

mengatur semua hal hingga umatnya tidak dapat mengetahui yang akan

terjadi berikutnya.

Penyair di dalam puisi ini juga mengajak pembaca untuk senantiasa

beribadah dan mengabdi kepada Tuhan. Hal tersebut dapat dilihat dari

kutipan berikut ini:

Tak henti kusibak BahasaMu Meski terserak Di hamparan gurun Sahara Tak peduli bila aku Terbang Menembus ruangMu Yang maha segala (APB: 124)

Penyair dalam puisi Rahasia 2 mengungkapkan tentang kebesaran Tuhan.

Tuhan telah mengatur semua alam dengan seimbang. Hal tersebut dapat

dilihat dari kutipan berikut ini:

Laut melumat pasir saat gelombang pasang Awan mengarak burung saat kehabisan dahan Bulan yang terluka Kecipak air muara (APB: 125)

Penyair dalam kutipan di atas menceritakan tentang air pasang yang

terjadi di laut. Awan digambarkan mengarak sekawanan burung untuk

bermigrasi. Migrasi ini dilakukan saat kehabisan dahan yaitu saat musim

Page 82: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

82

gugur atau musim kemarau. Semua itu terjadi ketika bulan yang terluka yaitu

ketika air laut sedang surut. Tuhan telah mengatur kesemuanya itu untuk

menjaga keseimbangan alam.

Perpisahan, seperti yang telah dijelaskan di atas juga merupakan tema dari

puisi Siti Atmamiah yang lain. Tema ini terdapat dalam puisi yang berjudul

Jakarta. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut:

Kutinggalkan engkau Sebab Langitmu tak lagi biru Diaduk asap dan debu Aku sudah tak punya waktu Untuk menunggu (APB: 115)

Berbeda dengan puisi-puisi yang lain, puisi ini bercerita ketika penyair

meninggalkan Jakarta diaduk asap dan debu yang sudah terkena polusi yang

cukup berat.

Berdasarkan analisis diatas, kumpulan puisi Siti Atmamiah dilihat dari

tema-tema puisinya bertemakan tentang percintaan dan ketuhanan. Penyair

mengungkapkan cinta, kasih sayang, dan kerinduannya dengan diksi, rima,

ritme, bahas figuratif, dan imaji yang dapat mengajak pembaca untuk

merasakan perasaannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Herman J. Waluyo

(2005: 24) yang menjelaskan bahwa tema cinta kasih juga meliputi putus

cinta atau sedih, dan rindu karena cinta. Sayyid (2008) mengungkapkan

bahwa tema berhubungan dengan arti karya sastra yang bersifat lugas dan

khusus.

2. Relevansi Kumpulan Puisi Siti Atmamiah dalam Buku Angin pun

Berbisik sebagai Alternatif Materi Ajar Bahasa Indonesia di SMA.

Sesuai dengan kompetensi dasar yang terdapat dalam silabus di SMA,

kumpulan puisi Siti Atmamiah dapat dimasukkan sebagai materi ajar untuk

meningkatkan minat siswa. Hal tersebut dapat dilihat dalam uraian berikut ini.

Page 83: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

83

a. Kompetensi dasar mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang

disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman.

Kumpulan puisi Siti Atmamiah dapat dijadikan sebagai puisi yang harus

dianalisis oleh siswa. Puisi ini dapat disampaikan secara langsung maupun

melalui rekaman. Unsur-unsur yang dimiliki puisi-puisi dalam kumpulan puisi

Siti Atmamiah mudah dipahami dan sesuai dengan tingkat pemahaman siswa

SMA, sebagai contoh puisi yang berjudul Jakarta. Puisi ini memiliki diksi,

ritme, rima, imaji, bahasa figuratif yang layak untuk dikaji secara keseluruhan.

Siswa diajak untuk menganalisis unsur-unsur yang terdapat dalam puisi Siti

Atmamiah dan diberi penjelasan bahwa menganalisis unsur puisi tidak boleh

terpisah-terpisah karena unsur-unsur tersebut saling membangun membentuk

keutuhan puisi. Hal ini sejalan dengan pendapat Supriyanto (Guru SMA

Negeri 1 Mayong) dan Dasiman (Guru SMA Negeri Pecangaan) yang

menyebutkan bahwa setiap puisi Siti Atmamiah memiliki unsur-unsur yang

yang pengkajiannya sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Mursidah (Guru

SMA Muhammadiyah 2 Sragen) mempunyai pendapat yang senada yaitu

apabila puisi Siti Atmamiah digunakan sebagai materi ajar khususnya dalam

kompetensi dasar ini, hal yang pertama guru harus mengetahui unsur-unsur

puisi Siti Atmamiah secara keseluruhan terlebih dahulu. Kemudian puisi

tersebut disampaikan kapada siswa untuk dianalisis unsur-unsurnya. Beliau

juga berpendapat bahwa dengan unsur-unsur yang mudah dipahami oleh siswa

seperti yang unsur-unsur dimiliki puisi-puisi Siti Atmamiah, siswa akan lebih

tertarik dan memiliki minat dalam apresiasi puisi. Siti Fadilah (Guru SMA

Negeri 1 Mayong) berpendapat bahwa kumpulan puisi Siti Atmamiah

bahasanya mudah dipahami dan tidak terlalu simbolis. serta rima yang

terdapat dalam puisi-puisi Siti Atmamiah dapat menarik perhatian siswa.

b. Kompetensi dasar menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan

rima.

Kumpulan puisi Siti Atmamiah dapat dijadikan sebagai sebuah contoh

puisi kepada siswa tentang bait, irama, dan rima. Puisi Siti Atmamiah

merupakan puisi yang memiliki banyak sekali permainan bunyi yaitu rima dan

Page 84: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

84

irama yang harmonis. Hal ini sesuai dengan pendapat Mursidah (Guru SMA

Muhammadiyah 2 Sragen) yang menyatakan bahwa irama dalam puisi-puisi

Siti Atmamiah muncul karena penggunaan rima dan pilihan kata yang

dilakukan oleh Siti Atmamiah. Puisi-puisi tersebut bisa dijadikan materi ajar

dalam kompetensi ini dengan cara menjadikan puisi-puisi itu sebagai contoh

kepada siswa tentang puisi yang memiliki keindahan bunyi. Hal senada juga

diungkapkan Yudhi Heru Wibowo (Sastrawan) yang menyatakan bahwa puisi

Siti Atmamiah penuh sesak dengan bunyi-bunyi yang saling bertalian,

mempunyai ikatan satu sama lain. Dasiman (Guru SMA Negeri Pecangaan)

menyatakan bahwa kumpulan puisi Siti Atmamiah memiliki irama yang cukup

khas. Pembentukan irama ini berasal dari rima-rima yang dibuat oleh Siti. Ini

bisa dijadikan contoh untuk siswa yaitu materi tentang rima puisi supaya

mereka dapat membuat puisi yang mempunyai rima dan irama yang harmonis,

seperti puisi-puisi Siti Atmamiah. Sri Yuniati (Guru SMA Negeri Pecangaan)

menegaskan bahwa bait, rima, dan irama yang terdapat dalam kumpulan puisi

Siti Atmamiah saling terkait satu sama lain. Rima yang dibuat olehnya

membentuk irama yang indah di dalam bait-baitnya. Siswa dapat melihat

unsur-unsur puisi yang saling membangun dalam kumpulan puisi Siti

Atmamiah.

c. Kompetensi dasar membahas isi puisi berkenaan dengan gambaran

penginderaan, perasaan, pikiran, dan imajinasi melalui puisi.

Kumpulan puisi Siti Atmamiah sesuai dengan dengan hasil analisis

mempunyai penginderaan atau imaji dalam benak pembaca. Penginderaan ini

terdapat di semua puisi Siti Atmamiah. Hal inilah yang menjadikan kumpulan

puisi Siti Atmamiah dapat dijadikan materi ajar dalam kompetensi dasar ini.

Sejalan dengan pendapat Supriyanto (Guru SMA Negeri 1 Mayong) yang

menjelaskan bahwa imaji atau penginderaan banyak sekali terdapat dalam

puisi-puisi ini. Penginderaan ini bisa dijadikan contoh dalam pengajaran puisi.

Siti Atmamiah menghadirkan puisi dengan penginderaan yang begitu terasa

bagi pembaca puisinya. Sehingga pembaca memiliki imajinasi tentang apa

yang terdapat dalam puisi. Hal senada juga diungkapkan Mursidah (Guru

Page 85: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

85

SMA Muhammadiyah 2 Sragen) yang menyatakan bahwa penginderaan

adalah pembentukan imajinasi di pikiran pembaca dan Siti Atmamiah mampu

melakukannya dalam puisi-puisinya. Pembaca diajak oleh Siti Atmamiah

untuk membayangkan apa yang dia rasakan. Hudayya (Sastrawan)

menyatakan bahwa penginderaan yang digunakan oleh Siti Atmamiah mampu

membawa pembaca ikut ke dunianya. Dasiman (Guru SMA Negeri

Pecangaan) berpendapat hampir sama dengan pendapat-pendapat yang lain

bahwa di dalam kumpulan puisi Siti Atmamiah terdapat banyak sekali

penginderaan yaitu pendengaran, penglihatan, perasaan dan semuanya

membentuk imajinasi dalam pikiran pembaca. Sri Yuniati (Guru SMA Negeri

Pecangaan) menyatakan bahwa penginderaan yang dibuat oleh Siti Atmamiah

seringkali mampu menempatkan pembaca ke tempat yang dia inginkan, dalam

artian pembaca ikut merasakan apa yang dia rasakan.

d. Kompetensi dasar menghubungkan isi puisi dengan realitas alam, sosial

budaya, dan masyarakat melalui diskusi.

Realitas alam terdapat dalam beberapa puisi Siti Atmamiah. Puisi ini dapat

dijadikan sebagai materi ajar dengan menghubungkan isi puisi dengan rezlitas

alam, sosial budaya dan masayarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat

Mursidah (Guru SMA Muhammadiyah 2 Sragen) yang menjelaskan bahwa di

dalam beberapa puisi Siti Atmamiah terdapat realitas alam dan sosial budaya

masyarakat. Salah satu puisinya menggambarkan kebesaran Tuhan dengan

menceritakan kejadian alam yang berlangsung secara teratur. Hal ini senada

dengan pendapat Supriyanto (Guru SMA Negeri 1 Mayong) yang

mengungkapkan bahwa Siti Atmamiah menyampaikan realitas alam dalam

beberapa puisinya. Semisal dalam puisi Rahasia 2. Siti Atmamiah

menceritakan tentang musim kemarau dan hal-hal yang terjadi pada waktu itu.

Hal tersebut dipertegas dengan pendapat Siti Fadilah (Guru SMA Negeri 1

Mayong) yang menyatakan bahwa realitas alam dapat dilihat di puisinya yang

berjudul Rahasia 2. Siti Atmamiah dalam puisi itu menceritakan tentang

siklus alam. Puisinya yang berjudul Jakarta juga tentang sosial budaya

masyarakat. Sri Yuniati (Guru SMA Negeri Pecangaan) juga mempunyai

Page 86: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

86

pendapat yang sama bahwa kumpulan puisi Siti Atmamiah dapat dipakai

sebagai materi ajar dalam kompetensi ini. Puisi-puisinya banyak yang

bercerita tentang kehidupan nyata yang ada di dalam masyarakat, contohnya

kasih sayang dalam sebuah keluarga yang terdapat di beberapa puisi.

e. Kompetensi dasar mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer

melalui kegiatan membaca buku kumpulan puisi kontemporer.

Puisi kontemporer adalah puisi yang mengangkat masalah-masalah yang

aktual di masa kini. Kumpulan puisi Siti Atmamiah tergolong ke dalam puisi

kontemporer. Jadi siswa dapat mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi

kontemporer melalui kegiatan membaca buku kumpulan puisi kontemporer

yaitu dengan membaca kumpulan puisi Siti Atmamiah dalam buku Angin pun

Berbisik. Hal ini sejalan dengan pendapat Supriyanto (Guru SMA Negeri 1

Mayong) yang menyebutkan bahwa puisi-puisi masa kini termasuk puisi Siti

Atmamiah tergolong puisi kontemporer karena puisi-puisi ini disamping

memiliki susunan unsur yang lengkap, ada rima, ritma, banyak sekali

penginderaan, diksi, juga menceritakan tentang kehidupan masa kini atau

realita yang terjadi di masyarakat. Pendapat ini juga dipertegas oleh Yudhi

Heru Wibowo (Sastrawan) yang menyatakan bahwa kumpulan puisi Siti

Atmamiah merupakan kumpulan puisi kontemporer yang kaya akan

permainan bunyi.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kumpulan puisi Siti

Atmamiah dalam buku Angin pun Berbisik dapat dijadikan sebagai alternatif

materi ajar bahasa Indonesia di SMA. Hal tersebut dikarenakan puisi-puisi Siti

Atmamiah bahasanya mudah dipahami dan puisinya sesuai dengan kondisi

masyarakat pada saat ini. Kumpulan puisi Siti Atmamiah juga mempunyai tema

yang sesuai dengan keadaan psikologis siswa SMA pada umumnya, yaitu tentang

percintaan dan ketuhanan.

Page 87: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

87

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan pada bab IV

tentang tinjauan struktural kumpulan puisi Siti Atmamiah dalam buku Angin pun

Berbisik serta relevansinya sebagai alternatif materi ajar Bahasa Indonesia di

SMA, maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut.

1. Berdasarkan analisis struktur dapat disimpulkan bahwa struktur puisi Siti

Atmamiah saling terkait satu dengan yang lain. Unsur-unsur ini saling

membangun. Keterikatan antarunsur membentuk keutuhan dari puisi tersebut.

Berikut ini adalah rincian struktur puisi Siti Atmamiah dalam buku Angin pun

Berbisik.

a. Diksi

Diksi atau pilihan kata yang digunakan penyair untuk memperindah

puisi pada umumnya dilakukan dengan mengulang kata untuk

menegaskan tema dan perasaannya. Pengulangan kata ini menimbulkan

daya sugesti kepada pembaca untuk ikut merasakan perasaan penyair.

Selain daya sugesti, pengulangan ini juga menimbulkan ritme dan rima

dalam pelafalan puisi. Penyair juga menggunakan kata-kata bermakna

konotatif dan urutan kata dalam beberapa puisinya.

b. Imaji

Imaji yang terdapat dalam kumpulan puisi Siti Atmamiah timbul

karena penggunaan diksi yang dilakukan oleh penyair. Imaji-imaji

tersebut yaitu imaji auditif, imaji visual, dan imaji penciuman. Penyair

mengungkapkan pengalaman sensoris yang dimilikinya dengan

menggunakan diksi atau pilihan kata yang menimbulkan gambaran dalam

angan-angan atau benak pembaca.

c. Bahasa Figuratif

Penggunaan bahasa figuratif yang digunakan oleh penyair bertujuan untuk

menghidupkan puisi-puisinya. Bahasa figuratif ini timbul karena diksi yang

85

Page 88: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

88

digunakan penyair dan ada juga bahasa figuratif yang menimbulkan rima

dalam pelafalan puisi. Bahasa figuratif yang digunakan yaitu personifikasi,

inversi, hiperbola, dan anafora. Bahasa figuratif ini dirasa efektif untuk

mengungkapkan perasaan yang dimiliki penyair.

d. Ritme

Ritme dalam kumpulan puisi Siti Atmamiah ditimbulkan oleh diksi yang

digunakan penyair. Diksi ini berupa pengulangan kata yang menyiratkan

tentang tema puisi. Pengulangan kata inilah yang mengikat beberapa baris

berikutnya. Hal inilah yang menimbulkan keras lembut dan tinggi rendah

nada.

e. Rima

Rima dalam kumpulan puisi Siti Atmamiah sebagian besar merupakan rima

akhir. Akan tetapi dalam kumpulan puisi tersebut terdapat rima yang lain,

yaitu rima awal, aliterasi, dan disonansi. Rima-rima ini dibentuk untuk

membuat persamaan bunyi yang dapat menimbulkan nada yang teratur dan

harmonis. Baik rima akhir maupun rima yang lain timbul karena penggunaan

diksi yang dilakukan oleh penyair. Rima ini juga menegaskan tentang tema

dan perasaan penyair.

f. Tema

Kumpulan puisi Siti Atmamiah dilihat dari tema-tema puisinya bertemakan

tentang percintaan dan ketuhanan. Penyair mengungkapkan cinta, kasih

sayang, dan kerinduannya dengan diksi, rima, ritme, bahas figuratif, dan imaji

yang dapat mengajak pembaca untuk merasakan perasaannya.

2. Relevansi Kumpulan Puisi Siti Atmamiah dalam Buku Angin pun Berbisik

sebagai Alternatif Materi Ajar Bahasa Indonesia di SMA.

Kumpulan puisi Siti Atmamiah dalam buku Angin pun Berbisik dapat

digunakan sebagai alternatif materi ajar sesuai standar kompetensi dasar yang

yang ada. Kumpulan Siti Atmamiah bahasanya mudah dipahami dan puisinya

sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat ini. Kumpulan puisi Siti Atmamiah

Page 89: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

89

juga mempunyai tema yang sesuai dengan keadaan psikologis siswa SMA pada

umumnya, yaitu tentang percintaan dan ketuhanan.

Kumpulan puisi ini dapat digunakan digunakan sebagai materi ajar dalam

beberapa kompetensi dasar, yaitu:

f. Kompetensi dasar mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang

disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman.

g. Kompetensi dasar menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan

rima.

h. Kompetensi dasar membahas isi puisi berkenaan dengan gambaran

penginderaan, perasaan, pikiran, dan imajinasi melalui puisi.

i. Kompetensi dasar menghubungkan isi puisi dengan realitas alam, sosial

budaya, dan masyarakat melalui diskusi.

j. Kompetensi dasar mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer

melalui kegiatan membaca buku kumpulan puisi kontemporer.

B. IMPLIKASI

Pengajaran puisi di dunia pendidikan khususnya di SMA belum sesuai dengan

tujuannya. Guru yang bertindak sebagai fasilitator pada umumnya kurang

menguasai tentang puisi itu sendiri. Guru hanya menjelaskan yang diketahuinya

saja tanpa mencoba untuk menganalisis lebih jauh tentang puisi yang dikaji.

Selain hal itu, puisi-puisi yang diajarkan pada umumnya adalah puisi lama. Siswa

kesulitan memahami bahasanya dan mereka menganggap puisi-puisi tersebut

tidak sesuai dengan kondisi sekarang ini. Hal inilah yang menambah kejenuhan

siswa untuk memahami struktur-struktur puisi.

Penelitian ini mengkaji tentang struktur puisi-puisi Siti Atmamiah secara

menyeluruh. Puisi-puisi Siti Atmamiah terbentuk atas unsur-unsur yang saling

membangun. Unsur-unsur ini saling berkaitan satu sama lain. Untuk itulah

diperlukan analisis struktural agar dapat mengetahui keutuhan puisi baik dari segi

bahasa maupun maknanya. Kumpulan puisi ini merupakan puisi populer, sebagian

besar bertema percintaan, sesuai dengan kondisi masyarakat sekarang ini, dan

Page 90: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

90

bahasanya mudah dipahami. Puisi seperti ini adalah puisi yang dapat menarik

minat siswa untuk belajar mengapresiasi karya sastra.

Berdasarkan simpulan dan uraian di atas, penelitian ini mempunyai implikasi

dengan dunia pendidikan. Hasil penelitian ini dapat digunakan dan dimanfaatkan

oleh guru maupun siswa dalam pembelajaran sastra. Pengajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia khususnya materi tentang puisi tidak hanya sebatas siswa dapat

menikmati, membaca dan mendengar saja. Siswa diharapkan mampu

menganalisis struktur-struktur puisi secara menyeluruh untuk dapat memahami

puisi tersebut secara utuh, baik bahasa maupun maknanya.

C. SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan simpulan dalam penelitian ini, maka

peneliti mengajukan saran sebagai berikut:

1. Bagi Pembaca

a. Pembaca hendaknya memahami puisi khususnya puisi Siti Atmamiah

secara keseluruhan bukan hanya memahaminya dari beberapa unsur saja.

Hal ini dimaksudkan agar pembaca mengetahui makna puisi secara utuh.

b. Kumpulan puisi Siti Atmamaiah dapat dijadikan referensi bagi pembaca

apabila ingin membaca kumpulan puisi kontemporer, karena puisi-puisi

Siti Atmamiah merupakan kumpulan puisi kontemporer.

2. Bagi Guru Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Atas (SMA)

a. Guru hendaknya menjelaskan kepada siswa tentang cara memahami puisi

secara menyeluruh agar siswa dapat mengetahui makna puisi secara utuh.

b. Guru apabila memberikan materi ajar tentang puisi hendaknya

menggunakan materi ajar yang dapat menarik minat siswa. Salah satu

alternatifnya yaitu menggunakan kumpulan puisi Siti Atmamiah.

c. Guru hendaknya mulai mengenalkan kepada siswa tentang puisi karya-

karya penyair yang baru seperti halnya kumpulan puisi yang dibuat oleh

Siti Atmamiah agar siswa tidak mengalami kejenuhan dalam proses belajar

mengajar.

Page 91: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

91

3. Bagi Peneliti Lain

Kumpulan puisi Siti Atmamiah merupakan kumpulan puisi yang penuh

dengan asosiasi, permainan kata, perpaduan bunyi, dan keterikatan unsur yang

saling membangun. Hendaknya peneliti lain dapat mengkaji kumpulan puisi

ini dengan pendekatan sastra yang lain untuk memperkaya khasanah dalam

pengetahuan sastra Indonesia dan memberikan masukan atau sumbangan

terhadap pengajaran bahasa Indonesia.

Page 92: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

92

DAFTAR PUSTAKA

Abdur Rosyid. 2009. Puisi: Pengertian dan unsur-unsurnya. http://abdurrosyid.wordpress.com/2009/07/27/puisi-pengertian-dan-unsur-unsurnya/. Diakses pada 17 November 2009 pukul 05.30.

Agustinus Suyoto. 2005. Dasar-dasar Menulis Puisi.

http://agustinussuyoto.wordpress.com/2005/08/02/dasar-dasar-menulis-puisi. Diakses pada 25 Mei 2009 pukul 11.20.

Akhlan Husein dan Rahman. 1996. Perencanaan Pengajaran Bahasa. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional. Angga Haksoro Ardhi. 2008. Ku Dengar Lirih Bisikmu.

http://narcistsociety.multiply.com/journal/item/32/Angin_Pun_Berbisik. Diakses pada 2 Maret pukul 18.30.

Atar Semi. 1993. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Chomsin S. Widodo dan Jasmadi. 2008. Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis

Kompetensi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Desy Ratna Intani. 2008. Puisi-puisi Nikah Ilalang Karya Dorothea Rosa

Herliany (Sebuah Tinjauan Struktural dan Nilai Didik). Tidak diterbitkan. Dewey, Jhon. 1986. Experience and Education. http://www.informanworld.com.

Diakses tanggal 18 Agustus 2009 pukul 21.30. Dick Hartoko dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta:

Kanisius. Eni Sarimanah. 2009. Tinjauan Struktural dan Mimetik Puisi Pamplet Cinta

KaryanW. S. Rendra. http://eri-s-unpak.blogspot.com/2009/04/analisis-mimetik.html. Diakses pada 25 Mei pukul 11.25.

Fahd Djibran. 2008. Writing is Amazing. Yogyakarta: Juxtapose. Fx Rudy Gunawan. 2008. Langkah Seribu Bintang.

http://www.vhrmedia.com/vhr-story/sikap.php. Diakses pada 2 Maret pukul 18.35.

90

Page 93: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

93

Hadi Sucipto, dkk. 2008. Vokasi. Modul Bahasa Indonesia untuk SMK Kelas XI. Surakarta: Pustaka Mulia

Hasan Asphani. 2008. Definisi, Pengertian Bahasa, Ragam dan Fungsi Bahasa

Pelajaran Indonesia. http://organisasi.org/definisi-pengertian-bahasa-ragam-dan-fungsi-bahasa-pelajaran-bahasa-indonesia. Diakses pada 30 November 2008 pukul 22.50.

Henry Guntur Tarigan. 1994. Membaca Sebagai suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa. Herman J. Waluyo. 2003. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga. _______________. 2005. Apresiasi Puisi: Untuk Pelajar dan Mahasiswa. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama. Inoe. 2008. Materi Ajar. http://andhysastera.blogspot.com/2008/06/materi-

ajar.html. Diakses pada 23 April 2009 pukul 01.15. Irwan Dwi Kustanto, dkk. 2008. Angin pun Berbisik. Jakarta: Sp@si dan Yayasan

Mitra Netra. Jabrohim, Suminto A. Sayuti, Chairul Saleh. 2001. Cara Menulis Kreatif.

Yogyakarta: Pustaka Belajar. Jamal D. Rahman. 2008. Puisi yang Tumbuh di Jembatan.

http://jamaldrahman.wordpress.com/2008/09/20/puisi-yang-tumbuh-di-jembatan/. Diakses pada 2 Maret pukul 18.50.

Lusfian Lastokim. 2008. Puisi dan Unsur-unsurnya.

http://endonesa.wordpress.com/2008/09/08/puisi-definisi-dan-unsur-unsurnya/. Diakses pada 25 Mei 2009 pukul 11.30.

Muhibbin Syah. 2009. Fakta dan Fiksi Pertalian Sastra dan Sejarah.

http://www.sastra-indonesia.com/2009/01/fakta-dan-fiksi-pertalian-sastra-dan-sejarah/. Diakses pada 1 Maret 2009 pukul 18.30.

Muklis A. Hamid. 2007. Mencari Solusi Pengajaran Sastra Indonesia.

http://gemasastrin.wordpress.com/2007/05/01/mencari-solusi-pengajaran-sastra-indonesia/. Diakses tanggal 4 November 2008.

Park, Keith. 2002. ”Macbeth: A Poetry Workshop on Stage at Shakespeare’s

Globe Theatre” from British Journal of Special Education. Volume 29. No. 1 Page: 14-19.

Page 94: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

94

Praba, M. 2003. Teknis Analisis Puisi dengan Parafrase. http://www.voiceonhold.com. Diakses pada 25 Mei 2009 pukul 11.15.

Rachmat Djoko Pradopo. 1997. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press. Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius. Retty N. Hakim. 2008. Angin Pun Berbisik (Dialog Puisi Irwan Dwi Kustanto).

http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?ID=6094. Diakses pada 2 Maret pukul 18.45.

Riris K Toha-Sarumpaet (ed). 2002. Sastra Masuk Sekolah. Magelang: Indonesia Tera.

Sayyid. 2008. Tentang Puisi; Sebuah Kertas Kerja.

http://lenterasusastra.com/2008/tentang_puisi_sebuah_kertas_kerja/. Diakses pada 25 Mei 2009 pukul 11.10.

Suharianto, S. 1981. Pengantar Apresiasi Puisi. Surakarta: Widya Duta. Suroto. 1989. Teori dan Bimbingan Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga. Sutopo, H. B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret

Universuty Press. Suwardi Endraswara. 2008. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka

Widyatama.

Suwardo. 2005. Beberapa Aspek Pengajaran Puisi di Sekolah Menengah Atas. http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/jiw/article/view/17060. Diakses pada 25 Mei 2009 pukul 11.55.

Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

Umar Junus. 1986. Resepsi Sastra Sebuah Pengantar. Surakarta: UNS Press. Winkel, W. S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Yahoo Answer. 2009. Pertanyaan Terselesaikan. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090617162424AAD7qoH. Diakses pada 9 September 2009 pukul 09.09

Zamawi Imran. 2009. Puisi dan Materi Ajar.

http://sawali.info/2009/03/09/zamawi-imran-puisi-dan-bahan-ajar/. Diakses pada 6 Februari 2010 pukul 21.30.

Page 95: Kumpulan puisi siti atmamiah dalam buku angin pun berbisik · PDF filemelaporkan realitas ... Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai ... Misalnya saja peristiwa-peristiwa

95