kultur jaringan tumbuhan

23
PENIMBANGAN UNSUR HARA DAN PEMBUATAN LARUTAN STOK UNSUR HARA (MAKRO DAN MIKRO, VITAMIN SERTA ZAT PENGATUR TUMBUH) ( Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan ) Oleh Eka Nurhasanah 1317021021

Upload: eka

Post on 03-Feb-2016

29 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

kultur jaraingan

TRANSCRIPT

Page 1: kultur jaringan tumbuhan

PENIMBANGAN UNSUR HARA DAN PEMBUATAN LARUTAN STOK UNSUR HARA (MAKRO DAN MIKRO, VITAMIN SERTA ZAT PENGATUR

TUMBUH)( Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan )

Oleh

Eka Nurhasanah1317021021

JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG2015

Page 2: kultur jaringan tumbuhan

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Penimbangan Unsur Hara Dan Pembuatan Larutan Stok Unsur Hara (Makro Dan Mikro, Vitamin Serta Zat Pengatur Tumbuh)

Tanggal Praktikum : 29 September 2015

Tempat Praktikum : Laboratorium Kultur Jaringan

Nama : Eka Nurhasanah

NPM : 1317021021

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Jurusan : Biologi

Kelompok : V (lima)

Bandar Lampung, 29 September 2015

Mengetahui,

Asisten

Abdi Tauhid

NPM. 1217021001

Page 3: kultur jaringan tumbuhan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan kegiatan kultur jaringan adalah perbanyakan massal tanaman yang

biasanya sangat lambat dengan metoda konvensional dalam jumlah yang besar

dalam waktu yang singkat, selain itu diperoleh tanaman yang bebas virus,

membantu pemulian tanaman. Penggunaan kultur jaringan mempunyai kelebihan

yaitu mampu memproduksi bibit yang seragam dalam jumlah banyak dan dalam

waktu yang relatifr singkat. Oleh karena itu kultur jaringan sering dijadikan solusi

sebagai metode perbanyakan tanaman dan juga dapat digunakan sebagai suatu

metode penyimpanan plasma nutfah yang tidak membutuhkan temapat yang besar.

Keberhasilan darai kultur jaringan sangat bergantung dari ketepatan konsentrasi

nutrisi yang berada di dalam media kultur. Ketepatan konsentrasi ini menyangkut

pada ketersediaan nutrisi bagi eksplan tanaman. Kelebihan nutrisi dari tanaman

akan menyebabkan tanaman mengalami keracunan unsur hara. Oleh karena itu,

penimbangan larutan stok dan dan penimbangan unsur hara dalam media dianggap

penting untuk diketahui sebagai sarana penunjang kebutuhan informasi akan kultur

jaringan.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari di lakukannya praktikum ini adalah agar praktikan mampu dan

terampil dalam melakukan penimbangan unsur hara makro, mikro, vitamin dan zat

pengatur tumbuh untuk persiapan larutan stok.

Page 4: kultur jaringan tumbuhan

II. METODE KERJA

a. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan yaitu timbangan analitik, sudip, aluminium foil, labu ukur,

gelas beakeer, batang pengaduk, gelas piala, gelas ukur, penangas, termometer.

Bahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

- senyawa kimia unsur hara makro : NH4NO3, KNO3, CaCl2.2.H2O,

FeSO4 dan Na2EDTA,

- senyawa kimia unsur hara mikro : MnSO4.4H2O, ZnSO4.7H2O, KI,

- senyawa dalam pembuatan larutan stok vitamin antara lain thiamin HCL,

nicotinic acid, piridoksin-HCL, glycine dan myo-inositol,

- zat pengatur tumbuh antara lain IAA, NAA, IBA, 2,4-D, kinetin dan BAP.

b. Metode Kerja

Pembuatan larutan stok unsur hara makro

1. NH4NO3 1 lt (100x konsentrasi)- Siapkan NH4NO3 sebanyak 165 g- Masukkan ke dalam gelas piala berisi aquades 7000 ml, aduk hinggra

merata- Larutan pada no.2 lalu dipindahkan ke labu ukur berukuran 1 lt, dan

tepatkan volumenya hingga 1 lt- Pindahkan larutan no.3 kedalam botol regen berukuran 1 lt, dan beri label- Untuk membuat media sebanyak 1 lt diperlukan larutan stok NH4NO3

sebanyak 10 ml2. KNO3 1 lt (100x konsentrasi)

- Timbanglah garam KNO3 sebanyak 190 g- Sampai no.4, lakukan seperti pada pembuatan NH4NO3- Untuk membuatn 1 lt media diperlukan larutan stok KNO3 sebanyak 10 ml

Page 5: kultur jaringan tumbuhan

3. CaCl2.2H2O 1lt (100x konsentrasi) - Timbang garam CaCl2.2H2O sebanyak 44 g- Lakukan hal yang sama seperti pada larutan stok sebelumnya

4. MgSO4.7H2O 1 lt (100x konsentrasi)- Timbang garam MgSO4.7H2O sebanyak 37 g- Lakukan hal yang sama seperti langkah-langkah sebelumnya

5. FeSO4.7H2O dan Na2EDTA 1 lt (100x konsentrasi)- Timbang garam FeSO4.7H2O sebanyak 2,7 g dan Na2EDTA sebanyak

3,73 g- Sampai pada langkah no.4 lakukan seperti pembuatan larutan stok

NH4NO3, dengan melarutkannya pada wadah terpisah, untuk melarutakan Na2EDTA lakukan dengan pemanasan 40-60 0C beberapa menit

- Kedua larutan tersebut disatukan dalam wadah

Pembuatan larutan unsur hara mikroJumlah unsur hara mikro yang diperlukan dalam pembuatan media sangatlah sedikit. Sehingga pembuatan larutan stok dapat dibuat sebagai larutan stok campuran dengan cara sebagai berikut :

- Timbang bahan dengan timbangan analitik yaitu bahan MnSO4.4H2O, ZnSO4.7H2O, H3BO3, KI, CuSO4.5H2O, Na2MoO4.2H2O, CoCl2.6H2O secara berurutan sebanyak 2,23 g, 0,86 g, 0,62g, 0,083 g, 0,0025 g, 0,025 g, 0,0025 g.

- Masukkan satu persatu semua bahan dalam gelas piala yang berisi aquades 700ml

- Setelah semua bahan terlarut, pindahkan ke dalam labu takar 1lt dan tepatkan volumenya hingga 1 lt

- Kemudian pindahkan lagi ke dalam botol reagen dan diberi label- Setiap pembuatan 1 lt media memerlukan larutan stok mikro sebanyak 10

ml

Pembuatan larutan stok vitamin 100 ml (100x konsentrasi)

- Timbanglah bahan-bahan seperti thiamin-HCl 10 mg, nicotinic acid 50 mg, pyridoxin-HCl 50 mg

- Masukkan semua bahan dalam labu ukur 100 ml , kemudian larutkan dan tepatkan hingga volume 100 ml

- Pindahkan larutan no.2 dalam botol 100ml dan diberi label- Pembuatan 1 lt medium memerlukan larutan stok vitamin sebanyak 1 ml

Pembuatan larutan stok myo-inositol 100 ml ( 100x konsentrasi)- Timbang myo-inositol sebanyak 10 g

Page 6: kultur jaringan tumbuhan

- Larutkan ke dalam aquades 100ml, masukkan kedalam botol 100 ml, dan diberi label

- Pembuatan 1 lt media memerlukan sebanyak 1ml larutan ini

Pembuatan larutan stok Zat Pengatur Tumbuh 1000ppm atau 1g/l sebanyak 100ml1. Larutan stok Auksin

- Timbanlah bahan 100mg- Tuang kedalam labu ukur dan larutan dengan menetesi KOH 0,1-1 N

sambil ditambah aquades sedikit demi sedikit- Seelah larut, tambah aquades dan tepatkan volumenya 100 ml- Masukkan dalam botol 100ml, beri label dan simpan dalam lemari es- Penggunaan ZPT dalam pembuatan media tergantung dengan kebutuhan- Penggunaan larutan stok ini dalam 1 lt media, setiap 1ml setara dengan 1

ppm atau 1mg ZPT per lt media tersebut

2. Pembuatan larutan stok Kinetin dan BAP- Lakukan langkah yang sama pada larutan stok auksin hanya pelarutnya

menggunakan HCl 0,1-1 Natau KOH 4 M- Penggunaan larutan stok ini dalam 1 lt media, setiap 1ml setara dengan 1

ppm atau 1mg ZPT per lt media tersebut

Page 7: kultur jaringan tumbuhan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil Pengamatan

Pada praktikum ini dengan judul pembuatan larutan stok. Diawali dengan

penimbangan media komponen penyusun larutan stok dengan menggunakan

timbangan analitik. Hal yang dilakukan dalah menyyiapkan alat dan bahan yang

diperlukan, kemudian menimbang bahan sesuai dengan konsentrasi yang

diperlukan, Unsur hara makro yang ditimbang adalah NH4NO3 dengan

konsentrasi 0,041 g, KNO3 dengan konsentrasi 0,047 g, CaCl2.2H2O dengan

konsentrasi 0,011 g, MgSO4.7H2O dengan konsentrasi0,0925 g, FeSO4.7H2O

dengan konsentrasi 0,06 g, NaEDTA dengan konsentrasi 0.06 g, dan unsur mikro

MnSO4.4H2O dengan konsentrasi 0.5575 g, ZnSO4.7H2O dengan konsentrasi

0.215 g, H3BO3 dengan konsentrasi 0,155 g, KI dengan konsentrasi 0,0207 g,

CuSO4.5H2O dengan konsentrasi 0,000625 g, Na2MoO4.2H2O dengan

konsentrasi 0,00625 g dan vitamin yaitu thiamin-HCl dengan konsentrasi 0,01 mg,

niacin dengan konsentrasi 0,05 g, pyridoxin-HCl dengan konsentrasi 0,05 g dan

myo-inositol dengan konsentrasi 0,01 g.

Setelah dilakukan penimbangan sesuai dengan kebutuhan yaitu berdasarkan

konsentrasi yang dinginkan, maka dilakukan proses pelarutan dengan

menggunakan aquades murni. Untuk larutan stok yang terdiri lebih dari satu

persenyawaan maka proses pelarutan dilakukan pada tempat yang berbeda hal ini

dilakukan untuk mencegah terjadinya reaksi kimia antara masing-masing

persenyawaan misalnya reaksi penggaraman yang dapat meyebabkan degradasi

atau penurunan dari larutan stok itu sendiri.

Page 8: kultur jaringan tumbuhan

Pembuatan larutan stok 1, karena kami hanya membuat 25 ml dengan kepekatan

100xkonsentrasi sehingga kami menimbang NH4NO3 sebanyak 0,041 g, kemudian

memasukkannya ke dalam botol kultur dan menambahkan akuades sekitar 100 ml,

kemudian sambil diaduk. Setelah larutan stok terlarut sempurna, larutan

persenyawaan tersebut dituangkan pada labu ukur dan ditepatkan volumenya

dengan menggunakan aquades sampai batas 250 ml. Setelah volumenya sudah

ditepatkan maka larutan stok tersebut dipindahkan ke erlenmyer 250 ml ditutup

rapat kemudian diberi lebel . Larutan harus terlarut sempurna agar pada waktu

diletakan dilemari es tidak terjadi endapan. Biasanya larutan yang sudah

mengalami pengendapan, tidak dapat digunakan lagi. Pengendapan larutan stok

umumnya terjadi bila kepekatan dapat dihindari dengan membuat larutan yang

tidak terlalu pekat atau tidak menggunakan larutan campuran, yaitu dengan

membuat satu larutan stok hanya untuk satu jenis bahan (terutama untuk unsur

hara makro). Kondisi simpan juga diperhatikan, karena ada beberapa bahan yang

tidak tahan dalam suhu tinggi atau cahaya.

Karena kami di dalam praktikum ini hanya membuat larutan stok ke 2 hanya 25 ml

dengan kepekatan 100x konsentrasi, maka kami hanya memerlukan KNO3

sebanyak 0,047g. Pembuatan larutan stok 2, yaitu dengan menimbang KNO3

sebanyak 0,047g, kemudian memasukkannya ke dalam botol kultur dan

menambahkan akuades sekitar 100 ml, kemudian sambil diaduk. Setelah larutan

stok terlarut sempurna, larutan persenyawaan tersebut dituangkan pada labu ukur

dan ditepatkan volumenya dengan menggunakan aquades sampai batas 250 ml.

Setelah volumenya sudah ditepatkan maka larutan stok tersebut dipindahkan ke

erlenmyer 250 ml ditutup rapat kemudian diberi lebel .

Karena kami di dalam praktikum ini hanya membuat larutan stok ke 3 hanya 25 ml

dengan kepekatan 100, maka kami hanya memerlukan CaCl2.2H2O sebanyak 0,011

g,. Pembuatan larutan stok 3, yaitu dengan menimbang CaCl2.2H2O sebanyak 0,11

Page 9: kultur jaringan tumbuhan

g, kemudian memasukkannya ke dalam labu ukur dan menambahkan akuades

sekitar 100 ml, kemudian sambil diaduk. Setelah larutan stok terlarut sempurna,

larutan persenyawaan tersebut dituangkan pada labu ukur dan ditepatkan

volumenya dengan menggunakan aquades sampai batas 250 ml. Setelah

volumenya sudah ditepatkan maka larutan stok tersebut dipindahkan ke erlenmyer

250 ml ditutup rapat kemudian diberi lebel .

Pembuatan larutan stok 5, yaitu dengan menimbang MgSO4 0,0925 g, karena kami

hanya menggunakan 25 ml kemudian memasukkannya ke dalam botol kultur dan

menambahkan akuades sekitar 100 ml. Larutan dimasukkan ke dalam botol yang

terpisah, kemudian sambil diaduk meggunakan magnetic stirrer melarutkannya

menggunakan hot plate. Setelah larutan stok terlarut sempurna, larutan

persenyawaan tersebut digabung pada labu ukur secara berurut yaitu MgSO4 dan

ditepatkan volumenya dengan menggunakan aquades sampai batas 250 ml. Setelah

volumenya sudah ditepatkan maka larutan stok tersebut dipindahkan ke erlenmyer

250 ml ditutup rapat kemudian diberi lebel .

Larutan stok 5 mengandung FeSO4.7H2O dan Na2.EDTA sebanyak 2,7 g dan 3,73

g. Untuk membuat larutan stok ini dengan kepekatan 100x, FeSO4.7H2O dan

Na2.EDTA sebanyak 0,06 dan 0,06 g karena kami di dalam praktikum ini hanya

membuat larutan stok 5 hanya 25 ml dengan kepekatan 100, maka kami hanya

memerlukan FeSO4.7H2O dan Na2.EDTA sebanyak 0,06 mg. Pembuatan larutan stok

ini, yaitu dengan menimbang FeSO4.7H2O dan Na2.EDTA masing-masing sebanyak

0,06 g, kemudian memasukkannya ke dalam botol kultur secara terpisah dan

menambahkan akuades masing-masing sekitar 100 ml, kemudian larutan

Na2.EDTA sambil diaduk meggunakan magnetic stirrer melarutkannya

menggunakan hot plate. Setelah larutan stok terlarut sempurna, larutan

persenyawaan tersebut digabung pada labu ukur secara berurut yaitu FeSO4.7H2O

kemudian Na2.EDTA supaya tidak terjadi penggumpalan atau pengendapan, dan

ditepatkan volumenya dengan menggunakan aquades sampai batas 250 ml. Setelah

Page 10: kultur jaringan tumbuhan

volumenya sudah ditepatkan maka larutan stok tersebut dipindahkan ke erlenmyer

250 ml ditutup rapat kemudian diberi lebel .

Larutan stok unsur hara mikro mengandung mikro MnSO4.4H2O dengan

konsentrasi 0.5575 mg, ZnSO4.7H2O dengan konsentrasi 0.215 mg, H3BO3

dengan konsentrasi 0,155 mg, KI dengan konsentrasi 0,0207 mg, CuSO4.5H2O

dengan konsentrasi 0,000625 mg, Na2MoO4.2H2O dengan konsentrasi 0,00625

mg. Larutan Stok ini, kepekatan 100x. Karena kami di dalam praktikum ini hanya

membuat larutan stok ini hanya 25 ml dengan kepekatan 100. Pembuatan larutan

stok ini, yaitu masing-masing media dimasukkan ke dalam botol kultur secara

terpisah dan menambahkan akuades masing-masing 25 ml, kemudian sambil

diaduk meggunakan magnetic stirrer melarutkannya menggunakan hot plate.

Setelah larutan stok terlarut sempurna, larutan persenyawaan tersebut digabung

pada labu ukur secara berurut yaitu MnSO4.7H2O, MgSO4.7 H2O, H3BO3, KI,

Na2MoO4.2H2O, CoCl2.6H2O, CuSO4.5H2O supaya tidak terjadi penggumpalan

atau pengendapan, dan ditepatkan volumenya dengan menggunakan aquades

sampai batas 250 ml. Setelah volumenya sudah ditepatkan maka larutan stok

tersebut dipindahkan ke erlenmyer 250 ml ditutup rapat kemudian diberi lebel .

Pembuatan larutan stok vitamin yaitu thiamin-HCl dengan konsentrasi 0,01 mg,

niacin dengan konsentrasi 0,05 mg, pyridoxin-HCl dengan konsentrasi 0,05 mg

dan myo-inositol dengan konsentrasi 0,01 mg, karena kami hanya membuat

larutan stok ini hanya 10 ml dengan kepekatan 100x konsentrasi, jadi dalam

pembuatan 1 lt medium memerlukan 0,01ml.

b. Pembahasan

Pembuatan media dikelompokan berdasarkan jenis bahan kimia yang digunakan,

sehingga jika bahan kimia tersebut dicampur tidak terjadi interaksi yang

Page 11: kultur jaringan tumbuhan

menghasilkan senyawa baru. Biasanya pengelompokan dilakukan berdasarkan stok

hara makro, stok hara mikro, vitamin dan stok hormon, terutama jika larutan stok

tidak disimpan terlalu lama. Pembuatan larutan stok pada dasarnya ditujukan

untuk menyediakan bahan-bahan yang diperlukan pada pembuatan media dengan

konsentrasi yang tepat. Karena media-media yang digunakan pada kultur jaringan

diperlukan unsure-unsur dengan konsentrasi yang sangat kecil. Karena tidak

dimungkinkan menimbang unsure dengan konsentrasi yang sangat kecil, maka

dibuat lah larutan stok dengan menggunakan konsep kalibrasi, sehingga pada

pembuatan media, unsure-unsur tersebut dapat digunakan seusia dengan

konsentrasi yang diinginkan. Larutan stok dalam bentuk cair disimpan di dalam

lemari es. Pembuatan larutan stok harus dilakukan dengan cermat, sebab larutan

stok yang terlalu pekat akan mengalami penendapan di dalam lemari es. Jika

terjadi pengendapan, maka sebelum larutan stok digunakan terlebih dahulu harus

dipanaskan. Pembutan larutan stok dimaksudkan untuk memberi kemudahan

pekerjaan dalam pembutan media salnjutnya antara lain;

1. Menghemat pekerjaan menimbang bahan media setiap kali ingin membuat

media

2. Mengatasi kesulitan penimbangan dalam jumlah yang sangat kecil

3. Mengurangi kerusakan bahan kimia akibat terlau sering dibuka dan ditutup

(Marlin dkk, 2007).

Zat pengatur tumbuh tanaman berperan penting dalam mengontrol proses biologi

dalam jaringan tanaman (Davies, 1995; Gaba, 2005). Perannya antara lain mengatur

kecepatan pertumbuhan dari masing- masing jaringan dan mengintegrasikan bagian-

bagian tersebut guna menghasilkan bentuk yang kita kenal sebagai tanaman. Aktivitas

zat pengatur tumbuh di dalam pertumbuhan tergantung dari jenis, struktur kimia,

konsentrasi, genotipe tanaman serta fase fisio-logi tanaman (Satyavathi et al., 2004;

George, 1993;Dodds dan Roberts, 1982). Dalam proses pembentukan organ seperti

tunas atau akar ada interaksi antara zat pengatur tumbuh eksogen yang ditambahkan

Page 12: kultur jaringan tumbuhan

ke dalam media dengan zat pengatur tumbuh endogen yang diproduksi oleh jaringan

tanaman (Winata, 1987).

Penambahan auksin atau sitokinin ke dalam media kultur dapat meningkatkan

konsentrasi zat pengatur tumbuh endogen di dalam sel, sehingga menjadi “fak-

tor pemicu” dalam proses tumbuh dan perkembangan jaringan. Untuk memacu

pembentukan tunas dapat di-lakukan dengan memanipulasi dosis auksin dan sito-

kinin eksogen (Poonsapaya et al., 1989) . Kombinasi antara sitokinin dengan auksin

dapat memacu morfogenesis dalam pembentukan tunas (Flick et al., 1993).

Zat pengatur tumbuh 2.4-D berperan sebagai inisiasi kalus, dengan adanya BA maka

pembentukan tunas adventif menjadi lebih aktif (Flick et al., 1993). Jenis zat

pengatur tumbuh yang berbeda dari golongan yang sama seperti kinetin, zeatin dan 2-

iP kadang dibutuhkan untuk memacu morfogenesis yang lebih optimal (Gaba, 2005).

Pada umumnya komposisi utama media tanam kultur jaringan, terdiri dari hormon

(zat pengatur tumbuh) dan sejumlah unsur yang biasanya terdapat di dalam tanah

yang dikelompokkan ke dalam unsur makro dan unsur mikro. Hasil yang lebih baik

akan dapat kita peroleh bila, kedalam media tersebut, ditambahkan vitamin, asam

amino, dan hormon, bahan pemadat media (agar), glukosa dalam bentuk gula maupun

sukrosa, air destilata (akuades), dan bahan organik tambahan (Gunawan, 1988).

Gula digunakan sebagai sumber energi dalam media kultur, karena umumnya bagian

tanaman atau eksplan yang dikulturkan tidak autotrof dan mempunyai laju

fotosintesis yang rendah. Oleh sebab itu tanaman kultur jaringan membutuhkan

karbohidart yang cukup sebagai sumber energi. Menurut Gautheret dalam Gunawan

(1992), sukrosa adalah sumber karbohidrat penghasil energi yang terbaik melebihi

glukosa, maltosa, rafinosa. Namun jika tidak terdapat sukrosa, sumber karbohidrat

tersebut dapat digantikan dengan gula pasir. Gula pasir cukup memenuhi syarat untuk

mendukung pertumbuhan kultur. Selain sebagai sumber energi, gula juga berfungsi

sebagai tekanan osmotik media.

Page 13: kultur jaringan tumbuhan

Asam amino merupakan sumber N organik. Asam amino yang sering digunakan

adalah glutamine, asparagin, sistein, dan glisin.

Vitamin berfungsi sebagai katalisator dalam system enzim dan diperlukan

dalam jumlah kecil. Vitamin yang dibutuhkan pada sebagian besar kultur jaringan

tumbuhanadalah thiamin, yang diberikan dalam bentuk Thiamin-HCl. Vitamin lain

yang biasa digunakan adalah asam nikotinat dan piridoksin HCl (vitamin B6).

Vitamin yang paling sering digunakan dalam media kultur jaringan tanaman, adalah

thiamine (vitamin B1), nicotinic acid (niacin) dan pyridoxine (vitamin B6). Thiamine

merupakan vitamin yang esensial dalam kultur jaringan tanaman.

- Nicotinic acid, penting keberadaannya di dalam media kultur akar tomat, ercis dan

lobak (Bonner dan Devirian, 1939), begitu juga pyroxidin diperlukan dalam kultur

akar tomat  (Robbins dan Schmidt, 1939).

- Myo-inositol atau meso-inositol atau i-inositol digunakan dalam media untuk 

memperbaiki pertumbuhan dan morfogenesis, sehingga myo-inositol dianggap

sebagai golongan vitamin untuk tanaman. Myo-inositol berperan dalam

keikutsertaan dalam lintasan biosintesa asam-D-galakturonat yang menghasilkan

vitamin C dan pectin serta kemungkinan inkorporasinya dalam fosfoinositida dan

fosfatidil inositol yang berperanan dalam pembelahan sel.

Penambahan myo-inositol  dengan konsentrasi antara 20-100 mg/l  pertama kali

ditunjukkan oleh Jacquiot dalam kultur kambium tanaman elm (George dan

Sherringtone, 1984). Myo-inositol berpengaruh  dalam morfogenesis kultur, misalnya

dalam kultur Haworthia sp. Pembentukan pucuk dalam Haworthia sp. tergantung dari

keberadaannya myo-inositol (Kaul dan Sabharwal, 1972, 1975). Di alam Myo-

inositol ditemukan dalam air kelapa, dan dalam jumlah kecil didalam agar  dipasaran.

Myo-inositol juga digunakan dalam pembuatan media Wood & Braun dan Murashige

& Skoog  (George dan Sherringtone, 1984).

Dalam penentuan konsentrasi suatu larutan dapat dihitung dengan rumus :

Page 14: kultur jaringan tumbuhan

M1.V1 = M2.V2

Dengan M1,M2 adalah jumlah konsentrasi yang diperlukan dan V1,V2 adalah

volume larutan yang diperlukan.

Misal pada NH4NO3 1 lt dengan 100x konsentrasi diperlukan 1650 mg NH4NO3,

berapa NH4No3 yang diperlukan jika volume yang digunakan hanya 25 ml?

Sehingga, dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

M1.V1 = M2.V2

1000 ml=1650 mg25 ml=x mg

1000 ml . xmg=1650 mg .25 ml

x mg=1650 mg .25 ml1000 ml

=41,250 mg=0,041 g

Untuk perhitungan selanjutnya pada bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan

medium, dilakukan dengan cara yang sama seperti perhitungan dengan persamaan

seperti diatas.

Page 15: kultur jaringan tumbuhan

IV. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum ini adalah bahwa dalam

pembuatan media diperlukan bahan-bahan yang sesuai dengan konsentrasi yang

diperlukan. Karena setiap bahan memiliki fungsi tertentu dalam kultur jaringan.

Tujuan dari pembuatan larutan stok antara lain menghemat pekerjaan menimbang

bahan media setiap kali ingin membuat media, mengatasi kesulitan penimbangan

dalam jumlah yang sangat kecil, mengurangi kerusakan bahan kimia akibat terlalu

sering dibuka dan ditutup.

Page 16: kultur jaringan tumbuhan

DAFTAR PUSTAKA

Davies, P.J. 1995. The plant hormone their nature, occurence and function. In Davies

(ed.) Plant Hormone and Their Role in Plant Growth Development. Dordrecht

Martinus Nijhoff Publisher

Flick, C.E., D.A. Evans, and W.R. Sharp. 1993. Organogene-sis. In D.A. Evans,

W.R. Sharp, P.V. Amirato, and T.

Gaba, V.P. 2005. Plant Growth Regulator. In R.N. Trigiano and D.J. Gray (eds.)

Plant Tissue Culture and Development. CRC Press. London. p. 87-100.

George, E. T and P. O. Sherington. 1984. Plant Popagation by Tissue Culture

Handbook And Directory Comercil Collaboration. Exogetis Ltd. England.

Marlin, dkk. 2012. Penuntun Praktikum Kultur Jaringan. Fakultas Pertanian

Universitas Bengkulu. Bengkulu.

Poonsapaya, P.M.W, Nabors, W. Kersi, and M. Vajrabhaya. l989. A comparison of

methods for callus culture and plant regeneration of RD-25 rice (Oryza sativa

L.) in vitro laboratoris. Plant Cell Tiss. Org. Cult. 16:175-186

Winata, L. l987. Teknik Kultur Jaringan. PAU. Bogor.