kulpak metopen,penelitian i dan ii
TRANSCRIPT
TAHAPAN PENELITIANIDENTIFIKASI & PERUMUSAN MASALAH
Atina HussaanaBagian Farmakologi FK Unissula
TAHAPAN PENELITIAN I
Tahapan Dalam Penelitian Ilmiah
merupakan pedoman peneliti untuk
melakukan penelitian dengan cara yang
benar.
Peneliti tidak dapat melakukan penelitian
hanya dengan cara mengumpulkan data
dan menganalisisnya, tetapi penelitian harus
berawal dari penemuan permasalahan dan
berlanjut kepada tahap‐tahap selanjutnya.
TAHAPAN PENELITIAN
Langkah-Langkah Penelitian Ilmiah
menerapkan prinsip metode ilmiah, urutan :
1. Identifikasi & perumusan masalah
2. Studi pendahuluan (telaah teoritis)
3. Perumusan hipotesis
4. Identifikasi & definisi operasional variabel
5. Penentuan rancangan & desain penelitian
6. Penentuan & & pengembangan instrumen
pen.
7. Penentuan subjek penelitian
. Pelaksanaan penelitian (Pengujian fakta)
9. Analisis data
10. Perumusan hasil penelitian, pembahasan &
&
kesimpulan
11. Penyusunan laporan penelitian & melakukan
Penjelasan Langkah‐langkah yang dilakukan
dalam sebuah penelitian kuantitatif (Sugiyono,
2002), antara lain:
a. Identifikasi Masalah:
Penelitian berawal dari adanya masalah yang
dapat digali dari sumber empiris dan teoritis,
sebagai suatu aktivitas penelitian pendahuluan
(prariset). Agar masalah ditemukan dengan baik
memerlukan fakta‐fakta empiris dan diiringi
dengan penguasaan teori yang diperoleh dari
mengkaji berbagai literatur relevan.
b. Rumusan masalah:
Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam
sebuah rumusan masalah, dan umumnya
rumusan masalah disusun dalam bentuk
pertanyaan.
c. Pengajuan hipotesis:
Masalah yang dirumuskan relevan dengan
hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari
penelusuran referensi teoritis dan mengkaji
hasil‐hasil penelitian sebelumnya.
d. Metode / strategi pendekatan penelitian:
Untuk menguji hipotesis maka peneliti memilih
metode/strategi/pendekatan/desain penelitian
yang sesuai.
e. Menyusun instrumen penelitian:
Peneliti menentukan / merancang instrumen
penelitian sebagai alat pengumpulan data
termasuk kuesioner & pedoman observasi.
Instrumen penelitian perlu diuji validitas &
reliabilitas agar tepat dan layak untuk mengukur
variabel penelitian.
f. Mengumpulkan dan menganalisis data:
Data penelitian dikumpulkan dengan Instrumen
yang valid dan reliabel, kemudian dilakukan
pengolahan & analisis data penelitian dengan
menggunakan alat‐alat uji statistik yang relevan
dengan tujuan penelitian.
g. Kesimpulan:
Langkah terakhir adalah membuat kesimpulan
dari data yang telah dianalisis. Melalui
kesimpulan, rumusan masalah akan terjawab
dan hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan
kebenarannya.
IDENTIFIKASI & PERUMUSAN MASALAH
Penelitian ilmiah
harus berangkat dari adanya permasalahan
yang ingin pecahkan.
Sebelum melaksanakan penelitian ilmiah perlu
dilakukan identifikasi masalah.
Proses identifikasi masalah penting dilakukan
agar rumusan masalah menjadi tajam & sebagai
bentuk data awal bahwa dalam penelitian ilmiah
tersebut memang dibutuhkan pemecahan
masalah melalui penelitian.
Identifikasi masalah dirumuskan bersesuaian
sebagaimana latar belakang masalah,
berdasarkan fakta dan data yang ada di
lapangan.
Identifikasi masalah pada umumnya dirumuskan
dalam bentuk kalimat deklaratif,
Rumusan masalah ditulis dalam bentuk kalimat
tanya (berbentuk pertanyaan).
Rumusan Masalah
= (analogi dengan)
Tujuan Penelitian
PERUMUSAN MASALAH
Pertanyaan Dasar
Mengapa Perumusan Masalah dalam
sebuah usulan penelitian itu penting?
PENGALAMAN EMPIRIK
Perhatian reviewer (penguji) pada rumusan
masalah
Rumusan masalah yang didasarkan pada
pernyataan masalah pada latar belakang
masalah
Sumber masalah dan peta serta tinjauan
penelitian yang bersumber primer (:pada TBI)
Metode penelitian
Luaran penelitian
Kewajaran RABHarun Joko Prayitno, 2013
1. Perumusan masalah lemah, kurang mengarah, tujuan
penelitian tidak jelas
2. Manfaat hasil penelitian: Luaran (output) penelitian kurang
bermanfaat bagi pengembangan ipteks, pembangunan dan
pengembangan institusi atau orientasinya tidak sesuai dengan
yang diminta skim penel
3. Tinjauan Pustaka: kurang menunjang, tidak relevan, kurang
mutakhir, bukan dari jurnal ilmiah
4. Metode penelitian: kurang sesuai untuk mencapai tujuan
penelitian
5. Kelayakan Penelitian: personalia, jadwal, perkiraan biaya dan
sarana penunjang lainnya kurang memadai
6 Lain-lain: tidak ada pengesahan, CV tidak ditandatangani
Harun Joko Prayitno, 2013
Masalah yang akan diteliti harus
dirumuskan secara jelas disertai dengan
pendekatan dan konsep untuk menjawab
permasalahan, pengujian hipotesis atau dugaan
yang akan dibuktikan.
Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan
definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi
batasan penelitian.
Pada bagian ini juga perlu dijelaskan
tujuan pene litian secara ringkas dan target
luaran yang ingin dicapai.
Pedoman Rumusan Masalah
Harun Joko Prayitno, 2013
Hal Penting dalam Menilai
RUMUSAN MASALAH
1.Kegayutan judul dengan rumusan masalah
2.Kegayutan rumusan masalah dengan
tujuan
3.Kegayutan luaran yang diharapkan
dengan metode yang digunakan
4.Urgensi Penelitiannya
Harun Joko Prayitno, 2013
Masalah• Novelty. Yakni perspektif baru dan original dalam
rumusan masalah dan kemungkinan pemecahannya.
• Relevancy. Kesesuaian masalah tersebut untuk
dipecahkan sekarang. Sumbangannya bagi
perkembangan ilmu dan penyelesaian masalah
pembangunan serta pengembangan kelembagaan.
• Interesting. Menarik minat peneliti sehingga punya
kesanggupan untuk mengerjakan penelitian secara
intens dalam rentang waktu yang relatif lama.
• Feasible. Dalam arti feasible dari sisi subyek yang
dikaji, ketersediaan dana, waktu, alat serta keahlian
yang dimiliki peneliti.
• Etical. Apakah penelitian tersebut bertentangan
dengan etika atau tidak.
Harun Joko Prayitno, 2013
JUDUL
PerumusanMasalah
TUJUANMETODE
ANGGARAN
Harun Joko Prayitno, 2013
Pada umumnya berupa suatu pertanyaan yang
spesifik supaya masalahnya terjawab secara
akurat
Rumusan masalah harus didasarkan atas
masalah penelitiannya. Dalam banyak proposal
tidak jarang rumusan masalah yang muncul
tiba-tiba tanpa didahului dengan penjelasan
tentang masalahnya
Harun Joko Prayitno, 2013
1. Latar belakang masalah
2. Identifikasi masalah
3. Batasan masalah
4. Rumusan masalah
Berisi peristiwa atau kejadian pada obyek
penelitian, dimana peristiwa tsb nampaknya ada
penyimpangan atau paradoks dari yang
seharusnya berlaku. Misalnya aturan, standard
keilmuan dsb.
Dalam hal ini peneliti perlu menjelaskan
mengapa penelitian itu perlu dilakukan
Penyimpangan2 tersebut harus dalam bentuk
data, bukan sekedar karangan tanpa data
pendukung.
Harun Joko Prayitno, 2013
Peneliti harus mengemukakan masalah yang ada
pada obyel penelitian baik masalah yang akan diteliti
maupun yang tidak akan diteliti.
Tunjukkan hubungan antara masalah yang satu
dengan yang lain.
Menuntut peneliti untuk membaca buku-buku
referensi dan jurnal hasil penelitian.
Harun Joko Prayitno, 2013
Dalam rangka memperoleh hasil penelitian
yang akurat dan mendalam, pertimbangkan
aspek waktu, dana, tenaga, kemudahan
administrasi dsb.
Berdasarkan hal tsb di atas maka
diperlukan adanya pembatasan variabel
penelitian tsb.
Harun Joko Prayitno, 2013
Berdasarkan pada tiga tahapan tersebut
rumuskan masalah penelitian dapat dibuat
dalam bentuk kalimat tanya.
Berdasarkan tingkat eksplanasinya (level of
explanation), bentuk rumusan masalah ada tiga:
1. Deskriptif
2. Komparatif
3. Asosiatif
Sebagai rumusan masalah yang berhubungan
dengan variabel itu sendiri yang melibatkan
satu atau lebih variabel. Dalam hal ini peneliti
tidak melakukan komparasi antara satu
variabel dengan variabel yang lain.
Memandu peneliti untuk mengeksplorasi situasi
sosial yang akan diteliti secara menyeluruh,
luas dan mendalam
1. Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap
penanganan kasus AU?
2. Seberapa tinggi kepuasan dan apresiasi masyarakat
atas pelayanan di kantor perpajakan kota Mojokuto?
3. Apakah makna hidup bagi masyarakat kurban
gempa di daerah Bantul Yogyakarta?
4. Apakah makna bahagia bagi mereka yang tinggal di
lorong-lorong jembatan?.
5. Bagaimanakah upaya masyarakat terpencil X dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya?
Harun Joko Prayitno, 2013
1. Merupakan rumusan masalah penelitian yang
membandingkan keberadaan satu variabel atau
lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda,
atau waktu yang berbeda.
2. Dalam konteks penelitian kualitatif sebagai
panduan peneliti untuk mengeksplorasi dan
atau memotret situasi sosial yang akan diteliti
secara menyeluruh, luas dan mendalam.
1. Adakah perbedaan kinerja antara dosen yang sudah
bersertifikasi dengan yang belum bersertifikasi?
2. Adakah perbedaan kinerja dosen PNS dan non PNS di
lingkungan kopertis V1 Jawa Tengan?
3. Adakah perbedaan kualitas layanan antara Bank
swasta dan Bank pemerintah di kota semarang?
4. Adakah perbedaan disiplin kerja antara karyawan dari
perusahaan BUMN dengan perusahaan asing?
5. Adakah perbedaan motivasi belajar dan kemandirian
diantara mahasiswa PTS dan PTN?
6. Apakah ada perbedaan pola terbentuknya kemiskinan
antara satu keluarga dengan keluarga yang lain?
Sifatnya mempersoalkan hubungan antara dua
atau lebih variabel. Hubungan tersebut dapat
bersifat simetris, kausal, dan timbal balik.
Memandu peneliti dalam mengkonstruksi
hubungan antara situasi sosial dengan situasi
sosial yang lain. Sifatnya sementara yang bisa
saja berubah seraya mengumpulkan data. Orang
menyebut emergent design (Lincoln dan Guba,
1985)
1. Adakah hubungan antara warna rambut dengan
kemampuan memimpin?
2. Adakah hubungan antara banyaknya kejahatan
dengan banyaknya TV yang terjual?
3. Adakah hubungan antara banyaknya semut di
pohon dengan tingkat kemanisan buahnya.
4. Adakah pengaruh besarnya renumerasi terhadap
kinerja karyawan di Dep. Keuangan?.
5. Adakah hubungan antara pengaruh teman
sebaya dan tipe kepribadian terhadap
kecenderungan untuk melakukan kejahatan?
6. Adakah hubungan antara motivasi dengan
prestasi belajar pada siswa SMK Negeri 2
Salatiga?
Merupakan tujuan peneliti dalam melakukan
penelitian. Ingat bahwa tujuan formal yang
sering muncul di skripsi atau tesis seperti
sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar
sarjana dst tidak diperlukan.
Tujuan penelitian berhubungan erat dengan
rumusan masalah yang ditulis
Rumusan masalah dan tujuan penelitian ini
jawabannya akan muncul atau terletak di
bagian kesimpulan penelitian.
Contoh
Rumusan masalah Tujuan
Bagaimanakah tingkatkedisiplinan dosen Kop VI yang sudah mendapattunjangan serdos?
Apakah pengaruhbesarnya tunjangan serdosthd kinerja dosen Kop VI Jawa Tengah?
Bagaimanakahpemahaman guru danorang tentang RSBI?.
Bagaimanakah polaterbentuknya kemiskinankeluarga nelayan dikawasan pantai Indah Nian?
Mengetahui tingkatkedisiplinan dosen Kop VI yang sudah mendapattunjangan serdos
Mengetahui pengaruhbesarnya tunjangan serdosthd kinerja dosen Kop VI Jawa Tengah.
Mengetahui pemahamanguru dan orang tuatentang RSBI.
Mengetahui polaterbentuknya kemiskinankeluarga nelayan dikawasan pantai Indah Nian.
Harun Joko Prayitno, 2013
Permasalahan yang akan dicari jawabannya dengan
melalui beberapa ‘pertanyaan penelitian’ (research
questions) Apakah ada perbedaan pola konsumsi makanan di daerah
pegunungan dan pesisir
Apakah perbedaan pola konsumsi makanan di daerah
pegunungan dan pesisir akan mempengaruhi terhadap
status gizi balita
Upaya apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki
terhadap status gizi balita
Apakah …..
Upaya apa …...
Adakah …..
Mengapa …..
Bagaimanakah …..
Faktor-faktor apa …..
Seberapa tinggi …..
PENYUSUNAN LANDASAN TEORI HIPOTESISVARIABEL & DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
TAHAPAN PENELITIAN II
Penyusunan Landasan Teori didahului dengan Tinjauan Pustaka
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka berisi telaah atau kajian
mengenai hasil-hasil penelitian yang telah
dilakukan peneliti terdahulu, yang berhubungan
dengan penelitian yang akan dilakukan.
Uraian dijelaskan secara sistematis mengenai
kelemahan atau kekurangan mengenai hasil
penelitian yang sudah ada dan ditunjukkan bahwa
permasalahan yang akan diteliti belum terjawab
atau terpecahkan secara memuaskan.
Fakta-fakta yang dikemukakan diulas secara jelas
dan diambil secara langsung dari sumber aslinya
(jurnal penelitian dan bukan artikel review),
minimum 80% dari daftar pustaka.
Semua sumber yang digunakan sebagai acuan
harus dicantumkan nama penulis dan tahun
penerbitan yang diuraikan lebih lanjut dalam daftar
pustaka.
LANDASAN TEORI / DASAR PEMIKIRAN TEORITIS
Landasan Teori disusun berdasarkan tinjauan
pustaka sebagai dasar justifikasi pemecahan
masalah dan digunakan sebagai dasar perumusan
kerangka konsep atau model penelitian dan
hipotesis.
Landasan Teori dapat berupa uraian kualitatif
ataupun model matematis ataupun persamaan-
persamaan ataupun kerangka konsep ataupun
model penelitian yang berkaitan dengan bidang
ilmu yang diteliti.
KERANGKA KONSEP
Kerangka Konsep adalah bagian dari kerangka
teori yang mendukung penelitian yang akan
dilakukan.
Kerangka konsep disajikan dalam bentuk bagan
yang berisi konstruk atau variabel-variabel
penelitian.
HIPOTESIS
Hipotesis adalah pernyataan secara singkat dan
jelas yang merupakan jawaban sementara
terhadap permasalahan yang dihadapi, ditegakkan
atau dibuat berdasarkan landasan teori atau
kerangka konsep atau model penelitian yang
masih harus dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis disini bukan hipotesis statistik.
VARIABEL PENELITIAN
Variabel harus diuraikan secara jelas.
Variabel penelitian meliputi :
Variabel bebas
Variabel tergantung
(Variabel terkendali)
DEFINISI OPERASIONALMenjelaskan secara teknis dan spesifik dari
variabel-variabel yang akan diteliti.
T
E
R
I
M
A
K
A
S
I
H T E R I M A K A S I
THANK
U
Penelitian kuantitatif memerlukan adanya
hipotesis dan pengujian hipotesis yang
kemudian akan menentukan tahapan‐tahapan
berikutnya, seperti penentuan teknik analisa
dan formula statistik yang akan digunakan.
Penelitian kuantitatif lebih memberikan makna
dalam hubungannya dengan penafsiran angka
statistik bukan makna secara kebahasaan dan
kulturalnya (Sarwono, 2003).
Khusus untuk penelitian kualitatif proses penelitian tidak linear seperti
penelitian kuantitatif, tetapi lebih bersifat sirkuler/siklus (Sugiyono, 2004).
Proses di atas memiliki empat langkah penting dalam penelitian kualitatif
a. Tahap pengumpulan data: proses memasuki lingkungan penelitian dan
melakukan pengumpulan data penelitian.
b. Tahap reduksi: proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul
dari catatan‐catatan tertulis dari lapangan.
c. Tahap penyajian data: penyajian informasi untuk memberikan
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan
d. Tahap penarikan kesimpulan/ verifikasi: Penarikan kesimpulan dari data
yang telah dianalisis.
Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu
situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal‐hal
yang berhubungan dengan kehidupan sehari‐hari. Pendekatan kualitatif,
lebih lanjut, mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir;
oleh karena itu urut‐urutan kegiatan dapat berubah‐ubah tergantung pada
kondisi dan banyaknya gejala‐gejala yang ditemukan. Tujuan utama
penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif ialah mengembangkan
pengertian, konsep‐konsep, yang pada akhirnya menjadi teori, tahap ini
dikenal sebagai grounded theory research (Sarwono, 2003).
Pendekatan kuantitatif seperti penjelasan di atas
mementingkan adanya variabel‐variabel sebagai
obyek penelitian dan variabel‐variabel tersebut
harus didefenisikan dalam bentuk
operasionalisasi variabel masing‐masing.
Reliabilitas dan validitas merupakan syarat
mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan
pendekatan ini karena kedua elemen tersebut
akan menentukan kualitas hasil penelitian dan
kemampuan replikasi serta generalisasi
penggunaan model penelitian sejenis.