dr. SLAMET POERNOMO SpF.DFM dr. SLAMET POERNOMO SpF.DFM

IDENTIFIKASIIDENTIFIKASI

KASUS RYAN - JOMBANG

Mr xMati terbakar

Fauzin

Asrori

Ident. sbg

Asrori

Polisi

keluarga

Tersangka :1.Iman - 17 thn2.David - 12 thn3.Sugik –Sidang

Pengakuan Ryan

Asrori dia bunuh

Test DNA :Mr X adalah Fauzin.Asrori di bunuhDi rmh Ryan

FauzinAsrori

KASUS SUKHOI 9 – MEI - 1012

1.1. IDENTIFIKASI ADALAH PENGENALAN JATI IDENTIFIKASI ADALAH PENGENALAN JATI DIRI SESEORANG HIDUP ATAU MATI DIRI SESEORANG HIDUP ATAU MATI DANDAN

BAGIAN DARI H.A.M.BAGIAN DARI H.A.M.

22 TUJUAN IDENT :TUJUAN IDENT :A.A. KASUS PIDANAKASUS PIDANAB.B. MASALAH PERDATAMASALAH PERDATAC.C. MASALAH SOSIAL ,BUDAYA , AGAMAMASALAH SOSIAL ,BUDAYA , AGAMA

PENGERTIAN UMUMPENGERTIAN UMUM

PPRIRINNSISIPP DAN DAN MMETODETODAA

PRINSIP PRINSIP

1. MEMBANDINGKAN ( COMPARISSON )1. MEMBANDINGKAN ( COMPARISSON )2. REKONTRUKSI ( RECONTRUCTION 2. REKONTRUKSI ( RECONTRUCTION ))

METODAMETODA

1.1. SEDERHANASEDERHANA2.2. ILMIAHILMIAH

BISA DILAKUKAN PADA ORANG MATI & HIDUP

BENTUK BADAN, MUKA DANBENTUK BADAN, MUKA DANANATOMIS WAJAHANATOMIS WAJAH

IDENTIFIKASIORANG HIDUP

IDENTIFIKASIIDENTIFIKASIPELAKU KEJAHATANPELAKU KEJAHATAN

F.A.C.E PROGRAMEMembentuk Wajah berdasarkan kesaksian korban

*

PERMASALAHAN IDENTIFIKASI PERMASALAHAN IDENTIFIKASI PADA KORBAN MATIPADA KORBAN MATI

11. TERJADI PERUBAHAN . TERJADI PERUBAHAN FISIOLOGIS.FISIOLOGIS.

2.2. SERING SISA BERUPA SERING SISA BERUPA TULANG BELULANG.TULANG BELULANG.

3. PADA KASUS-2 3. PADA KASUS-2 MUTILASI DAN MUTILASI DAN TERBAKAR SANGAT TERBAKAR SANGAT SULIT DIDETEKSI.SULIT DIDETEKSI.

4. TIDAK ADA DATA 4. TIDAK ADA DATA ANTE MORTEM.ANTE MORTEM.

METODA SEDERHANA

99

64 X10 : 164 X10 : 1

SIDIK JARI

Akurasi :

METODA ILMIAH

*160 PERMUKAAN DGN BERBAGAI KOMBINASI.

DENTAL REKORD

TINGKAT AKURASI : 1 : 2 MILYARD

METODE ANTROPOLOGI - MEDIK FORENSIKMETODE ANTROPOLOGI - MEDIK FORENSIK

DAPAT MENENTUKAN :DAPAT MENENTUKAN :

JENIS KELAMINJENIS KELAMINRASRAS

TINGGI BADANTINGGI BADANGOLONGAN DARAHGOLONGAN DARAH

TYPE DNATYPE DNASAAT DAN SEBAB KEMATIANSAAT DAN SEBAB KEMATIAN

-JENIS KELAMIN.JENIS KELAMIN.-UMUR.UMUR.-RAS. RAS.

-IDENT.GIGIIDENT.GIGI

TENGKORAKTENGKORAKBAIK U/ MENENTUKANBAIK U/ MENENTUKAN

PERBEDAAN JENIS KELAMIN DARI PANGGUL& TENGKORAK

PENENTUAN UMUR

SUPERIMPOSED TECHNICSUPERIMPOSED TECHNIC

TEHNIK ILMIAHTEHNIK ILMIAH

PROSES DPTDIPERCEPAT DGNPROGRAM KOMPUTER

METODA SUPERIMPOSED( COMPUTERIZED ) )

REKONTRUKSI WAJAH

REKONTRUKSI WAJAH

1 DEMENSI3 DEMENSI

METODA SEDERHANA

D.N.A ( DEOXY RIBONUCLEID ACID )

UNSUR PEMBAWA SIFAT DARI SUATU SEL JARINGAN TUBUH

Bahan pemeriksaan

* Rambut * Sperma* Darah * Tulang* Ludah * Gigi

1. KETEPATAN SANGAT TINGGI OK HANYA MUNGKIN SAMA PADA KEMBAR HOMOZYGOTE ( 1 TELUR ) .2. METODE INI MEMBUTUHKAN KEAHLIAN KHUSUS DAN PERALATAN CANGGIH SEHINGGA MEMERLUKAN BIAYA MAHAL.

D.N.A :

DISASTER VICTIM

DISASTER VICTIM

IDENTIFICATIO

N

IDENTIFICATIO

N

POTENSI BENCANA ALAMDI INDONESIA

PADANG 2009

MENTAWAI 2010

METODA PRIMER

1. ODONTOLOGI ( DENTAL CHARTS )2. SIDIK JARI

3. D.N.A

METODA SEKUNDER

1. VISUAL2. PROPERTIES ( PAKAIAN, PERHIASAN,KARTU PENGENAL )

3. MEDIK4. FOTOGRAFIE

METODA

PPRRINSIINSIPP

UKURAN KEBERHASILAN ADALAH KETEPATANUKURAN KEBERHASILAN ADALAH KETEPATANBUKANBUKAN

KECEPATANKECEPATAN

IDENTIFIKASI DPT DITEGAKAN HANYA DGN 1 METODE PRIMER

BILA DGN METODE SEKUNDER MINIMAL HRS MINIMAL (2) CARA.

TAHAP-TAHAP PENANGANAN

TAHAP I( TAHAP TEMPAT KEJADIAN )

1. MENCARI

2. PEMBUATAN BATASAN2/SEKTOR

3. DOKUMENTASI PEMBERIAN LABEL DAN NOMOR

4. EVAKUASI

TAHAP II(MORTUARY / POST MORTEM)

A. DOKUMENTASI ( FOTO ).B. PEMERIKSAAN JENAZAH & KEPEMILIKAN.

C. PENGAMBILAN SIDIK JARI D. RADIOLOGY.

E. AUTOPSY. F. ODONTOLOGY

G. BIOLOGY / DNA SAMPLING.

TAHAP IIIANTE MORTEM INFORMATION

1. PENGGUMPULAN DATA ANTE MORTEM.

2. PENGOLAHAN DATA.

3. PENYAJIAN DATA .

4. FASILITASI KEL. KORBAN.

TAHAP IV MATCHING & REKONSILIASI

DISINI BEKERJA 5 KEAHLIAN & KOMISI IDENTIFIKASI UNTUK MENGOLAH DATA – DATA YG TERKUMPUL

ADALAH : DOKTER FORENSIK

DOKTER GIGI AHLI SIDIK JARI

AHLI PENGENAL BARANG AHLI PHOTOGRAFI

TAHAP V ANEV DAN

PENYERAHANJENAZAH

( DEBRIEFING )

PENYERAHAN JENAZAH