kuliahumum 16 febuari 2013 sekjen pu ri

71
Sebagai Kuliah Umum Karya Siswa Beasiswa Pendidikan dan Vokasi Tahun 2013 Kerjasama Kementerian PU & Mitra Perguruan Tinggi ARAH & KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM & PERMUKIMAN Disampaikan oleh: Ir Agoes Widjanarko, MIP SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PU REPUBLIK INDONESIA

Upload: herman-toray

Post on 25-Oct-2015

34 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

Sebagai Kuliah Umum Karya Siswa Beasiswa Pendidikan dan Vokasi Tahun 2013Kerjasama Kementerian PU & Mitra Perguruan Tinggi

ARAH & KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL

INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM

& PERMUKIMAN

Disampaikan oleh:

Ir Agoes Widjanarko, MIP

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PU

REPUBLIK INDONESIA

Page 2: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

1

PRESENTASI | OUTLINE

1. PENDAHULUAN

2. ARAH PEMBANGUNAN NASIONAL INFRASTRUKTUR

PU DAN PERMUKIMAN

3. KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN

4. PENGELOLAAN ASET KEMENTERIAN PU

5. DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN

DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN NASIONAL

(menuju terwujudnya pembangunan yg berkelanjutan)

6. INFRASTRUCTURE OUTLOOK 2013

7. THE WAY FORWARD

Page 3: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

PENDAHULUAN

Page 4: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

TUGAS & FUNGSI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

3

TUGAS |

FUNGSI |

a. Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pekerjaan

umum;

b. Pengelolaan barang milik / kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab

Kementerian Pekerjaan Umum;

c. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pekerjaan

Umum;

d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan

Kementerian Pekerjaan Umum di daerah; dan

e. Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.

(Perpres no 24/2010. Ps.392.

Menyelenggarakan urusan di bidang pekerjaan umum dalam pemerintahan untuk

membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara

(Perpres no. 24/2010. Ps.391)

Page 5: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

RUANG LINGKUP PEKERJAAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMK

EMEN

TER

IAN

PU

Bidang Sumber Daya Air

Ketahanan Pangan, Penyediaan Air Baku dan Pengendalian Banjir

Bidang Bina Marga

Peningkatan Konektivitas dan Kelancaran Arus Orang dan Barang1. Jalan dan Jembatan2. Jalan Tol

Bidang Cipta Karya

1. Pencapaian sasaran MDG’s (air minum dan sanitasi)2. Peningkatan Kualitas Permukiman dan Penataan Bangunan3. Mendukung Pengurangan Kemiskinan

Bidang Penataan Ruang

Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Penataan Ruang: 1. Penyelesaian peraturan perundangan dan RTRW2. Implementasi Kota Hijau/Berkelanjutan berupa RTH, green

community, green planning and design3. Implementasi Kota Pusaka (Heritage City) dan Desa Lestari

Bidang Pengawasan,

Manajemen, Jasa Konstruksi dan

Teknologi

Pengawasan, Jasa Konstruksi, Penelitian dan Pengembangan dan Kelembagaan

4

Page 6: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

5

PERAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN

DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

Pro Growth

Pro Poor

Pro Job

Pro Green

Penanggulangan Kemiskinan, Peningkatan Kesempatan Kerja [4]

Mengurangi Kesenjangan antarWilayah, Dukungan terhadapKawasan Perbatasan, Tertinggal,Terpencil, dan Terisolir [10]

Pembangunan BerbasisPemberdayaan Masyarakat [4]

Peningkatan AksesibilitasBarang/Penumpang [6]

Dukungan Ketahanan Pangan [5] Peningkatan Investasi & Eksport [7]

Penerapan Green Construction[9]

Pembangunan BerbasisPenataan Ruang [9]

Adaptasi terhadap PerubahanIklim [9]

KEMAKMURAN DAN

KESEJAHTERAAN

MENINGKATNYA PERTUMBUHAN EKONOMI

MENINGKATNYA KUALITAS LINGKUNGAN

MENINGKATNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN STRATEGI KEGIATAN PRIORITAS TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Bidang Sumber

Daya Air

Bidang Bina

Marga (Jalan)

Bidang

Penataan Ruang

Penelitian dan

Pengembangan

Bidang Jasa

Konstruksi

Bidang Cipta Karya(InfrastrukturPermukiman)

Page 7: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

6

Peringkat Daya Saing Indonesia menurun dari 44 dari 139 negara (tahun 2010) menjadi peringkat 46 dari 142negara (tahun 2011) dan kemudian menurun menjadi peringkat 50 dari 144 negara (tahun 2012). Hal ini didorongoleh turunnya peringkat infrastruktur transportasi udara pelabuhan dan jaringan listrik.

No Faktor PenilaianTahun Indeks Perubahan

2009 2010 2011 2012 (2010-2011) (2011-2012)

Kebutuhan Dasar

A. Infrastruktur 84 82 76 78 +6 +2

1 Kualitas Infrastruktur Keseluruhan 96 90 82 92 +8 +10

2 Kualitas Jalan 94 84 83 90 +1 +7

3 Kualitas Infrastruktur Kereta Api 60 56 52 51 +4 -1

4 Kualitas Infrastruktur Pelabuhan 95 96 103 104 -7 +1

5 Kualitas Infrastruktur Transportasi Udara 68 69 80 89 +11 +9

6 Kualitas Infrastruktur Jumlah Penerbangan 21 21 20 20 +1 =

7 Kualitas Jaringan Listrik 96 97 98 93 -1 -5

8 Kualitas Jaringan Telepon 79 82 79 78 +3 -1

9 Kualitas Jaringan Mobile Telephone - 98 82 90 +16 +8

Sumber: diolah dari Global Competitiveness Report, World Economic Forum

PERINGKAT GCI INDONESIA DI BIDANG INFRASTRUKTUR

Page 8: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

ARAH PEMBANGUNAN NASIONAL PEKERJAAN UMUM DAN PERMUKIMAN

Page 9: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

8

SASARAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

2010 - 2025

2011PDB ~ US$ 850 Milyar

Pendapatan/kap:

US$ 3,543

2014PDB: US$ ~ 1,2 triliun

Pendapatan/kap:US$ ~ 4.800-5.000

2025PDB: US$ 3,8 – 4,5 Triliun

Pendapatan/kap: US$ ~ 13.000 – 16.100

(high income country)

RPJMN 2010-2014

Pertumbuhan EkonomiRata-rata 6,3 – 6,8 persen per tahun

Sebelum 2014 tumbuh 7 persen, tahun2014 berkisar 7- 7,7 persen.

Inflasi Rata-rata 4 - 6 persen pertahun

Tingkat Pengangguran 5 – 6 persen pada akhir tahun 2014

Tingkat Kemiskinan 8 – 10 persen pada akhir tahun 2014

Sasaran Pertumbuhan Ekonomi 2013 Ditargetkan 6,7%

untuk dapat menurunkan angka pengangguran menjadi

6,0 – 6,4% dan menurunkan tingkat kemiskinan 9,5-10,5%.

1. Dgn potensi yg ada selayaknya

Indonesia menjadi kekuatan besar

ekonomi dunia.

2. Indonesia layak dimasukkan sebagai

negara ‘I’ kedua setelah India di negara-

negara BRIC (Brazil, Rusia, India, dan

Cina).

3. Komite Nasional Indonesia (KEN)

Indonesia mampu memasuki kekuatan 5

besar dunia di tahun 2030.

4. EIU, Indonesia diperkirakan mencapai

PDB nominal sebesar $4,977 milyar di

tahun 2030 dan $26,679 milyar di tahun

2050.

5. Dengan kondisi tersebut, diperkirakan

bahwa Indonesia minimal mampu

menjadi kekuatan 10 besar dunia di

tahun 2030 dan 6 besar dunia pada tahun

2050.

Page 10: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

3 Kesehatan

4 Penanggulangan Kemiskinan

5 Ketahanan Pangan

7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha

9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana

10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-

konflik

11 PRIORITAS

NASIONAL KABINET

INDONESIA BERSATU II

2010 - 2014

Prioritas Pembangunan Nasional

1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

6 Infrastruktur

2 Pendidikan

8 Energi

11 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi

9

Page 11: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

10

VISI DAN MISI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

VISI 2010 – 2014 : TERSEDIANYA INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERMUKIMAN YANG ANDAL UNTUK

MENDUKUNG INDONESIA SEJAHTERA 2025

MISI 2010 – 2014

1. Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan matra spasial dari pembangunan nasional dan daerah serta keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman berbasis penataan ruang dalam rangka pembangunan berkelanjutan.

2. Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air.

3. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan.

4. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak huni dan produktif melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur permukiman yang terpadu, andal dan berkelanjutan.

5. Menyelenggarakan industri konstruksi yang kompetitif dengan menjamin adanya keterpaduan pengelolaan sektor konstruksi, proses penyelenggaraan konstruksi yang baik dan menjadikan pelaku sektor konstruksi tumbuh dan berkembang.

6. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan : IPTEK, norma, standar, pedoman, manual dan/atau kriteria pendukung infrastruktur bidang PU dan Permukiman.

7. Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber daya yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance.

8. Meminimalkan penyimpangan dan praktik-praktik KKN di lingkungan Kementerian PU dengan meningkatkan kualitas pemeriksaan dan pengawasan profesional’

Page 12: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

11

Kebijakan dan Strategi

Kementerian PU

Kebijakan sesuaiRPJMN

Penajaman

• Meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang

• Meningkatkan keandalan sistem jaringan infrastruktur jalan dan jembatan serta pengelolaan sumber daya air

• Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman• Meningkatkan kapasitas pengawasan pengendalian

pelaksanaan dan akuntabilitas kinerja bidang pekerjaan umum

• Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan SDM aparatur dan jasa konstruksi serta penelitian danpengembangan bidang pekerjaan umum dan permukiman

• Implementasi MP3EI• Implementasi MP3KI• Percepatan pembangunan Papua, Papua Barat dan NTT• Peningkatan Program Pro Rakyat• Ketahanan Pangan

PENDEKATAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL KEMENTERIAN PU

Catatan: Prosesnya melalui Konsultasi Regional, Musrenbangnas, dan Konsultasi DPR

Page 13: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

12

1. Infrastruktur PU dan permukiman harus dipandang sebagai aset nasional yg perlu terus dipelihara dan ditingkatkan nilai tambahnya (value added) agar dapat terus diandalkan manfaatnya

2. Penyediaan infrastruktur PU dan permukiman berorientasi kepuasan pengguna berbasis kualitas, tidak lagi cukup hanya untuk memenuhi SPM tetapi juga untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan sosial dan inklusif

3. Pengembangan infrastruktur PU dan permukiman mengarusutamakan sebaran pusat pusat pertumbuhan sesuai daya dukung lingkungan dalam keseimbangan pembangunan wilayah secara berkelanjutan.

4. Penyelenggaraan konstruksi infrastruktur PU dan permukiman harus dilaksanakan secara berkualitas, aman dgn memanfaatkan kemajuan teknologi dan ramah lingkungan (green construction)

5. Pembiayaan pembangunan PU dan permukiman perlu dikembangkan sedemikian rupa agar efisien, efektif, dan tidak membebani pemerintah ( melalui kerjasama Public Private Partnership)

6. Manajemen pembangunan infrastruktur PU dan permukiman harus terus ditingkatkan agar semakin efektif dan efisien serta profesional dan produktif dgn memanfaatkan kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi melalui proses reformasi birokrasi yang berjenjang dan bertahap.

PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENANGANAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN

Page 14: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

13

Masyarakat/

Swasta

PP 40/2006. TENTANG

TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

Bagian Ketiga, Penyiapan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga, Pasal 12, Ayat (1)

Pimpinan Kementerian/Lembaga berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk mengidentifikasikan

pembagian tugas dalam pencapaian sasaran nasional sesuai dengan rancangan rencana pembangunan

secara teknokratik di sektornya sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

PROVIDER /OPERATOR

(sesuai kewenangan)

REGULATOR (UU,PERPRES,PERMEN)

ENABLER/ FASILITATOR

PROVIDER /OPERATOR

(lintas kabupaten)

REGULATOR (PERDA PROV)

ENABLER/ FASILITATOR

PROVIDER /OPERATOR

(sesuai kewenangan,)

REGULATOR (PERDA KAB/KOTA)

ENABLER/ FASILITATOR

• PEMENUHAN KEBUTUHA/PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN

• PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN

PEMERINTAH

PROVINSI

KAB/KOTA

PEMBAGIAN TUGAS |ROLE SHARING DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN

Page 15: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

14

RANCANGAN

RENSTRA-KL 2010-2014

RANCANGAN

RENSTRA-SKPD

RANCANGAN

RPJMN 2010-2014

RANCANGAN

RPJMD

RENSTRA-KL

RENSTRA-SKPD

MUSRENBANG

DAERAH

MUSRENBANG

NASIONAL

2 B

UL

AN

RANCANGAN

AKHIR

RPJMN 2010-2014

3 B

UL

AN

RPJPN

2005-2025

RPJPD

2005-2025

RANCANGAN AWAL

RPJMN 2010-2014

RANCANGAN AWAL

RPJMD

KO

RD

& K

ON

S.

VISI, MISI, PROGRAM

PRESIDEN YANG

TERPILIH

VISI, MISI, PROGRAM

KEPALA DAERAH YANG

TERPILIH

RANCANGAN

AKHIR

RPJMD

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Dia

cu

Dip

erh

atik

an

PENDEKATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL| UU NO. 25/2004|

Page 16: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

15

PENDEKATAN PENGANGGARAN APBN

RPJPNasional

RPJM

Nasional RKP RAPBN APBN

Renstra

K/LRenja

K/LRKA-KL

RincianAPBN

Pedoman Pedoman

PedomanPedoman

Pedoman

Dijabarkan

Diacu

UU SPPNUU 17/2007 & UU

25/2004UU KEU

Page 17: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

16

SINERGI & SINKRONISASI PEMBANGUNAN PUSAT DAN DAERAH

RPJMN

*) SPW = STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH

RPJP(UU 25/2004)

RTRWN(UU 26/2007 dan PP

26/2008

RENSTRA K/L(SEKTOR)

RTRW PROV/KAB/KOTA

SPW PROV/KAB/KOTA

RKP RKP

RENCANA

INVESTASI DAN

BISNIS BADAN

USAHA

Page 18: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN SERTA CAPAIAN KINERJA

Page 19: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

KERANGKA PENGANGGARAN 5 TAHUN

PERGERAKAN PENINGKATAN ANGGARAN

18

(dalam triliun rupiah)

TAHUN ANGGARAN 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL

Program Kementerian PU 2010-2014 71.300 76.887 90.126 89.387 92.000 419.700

Alokasi Anggaran (2010-2013) 37.651 57.960 75.421 77.978 - 249.010

-

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

350,000

400,000

450,000

2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL

Program Kementerian PU 2010-2014

Alokasi Anggaran (2010-2013)

Page 20: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

SKENARIO RINCIAN PENDANAAN PER-UNIT KERJA TAHUN 2010-2013

SATMINKAL

TAHUN

2010 2011 2012 2013 Total Anggaran 2010-2013DIPA DIPA DIPA DIPA

SUMBER DAYA AIR 9,554 13,023 19,082 20,044 61,703

BINA MARGA 18,364 27,975 40,339 39,864 126,542

CIPTA KARYA 8,389 13,553 13,827 17,260 53,029

PENATAAN RUANG 0,365 0,669 0,750 0,802 2,586

SEKRETARIAT JENDERAL 0,438 0,844 0,694 0,661 2,637

INSPEKTORAT JENDERAL 0,076 0,123 0,121 0,126 0,446

BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI

0,211 0,315 0,254 0,334 1,114

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

0,318 0,435 0,417 0,459 1,629

TOTAL 37,651 57,960 75,421 77,978 249,0119

Page 21: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

20

RENCANA PROGRAM DAN TARGET KEMENTERIAN PU RPJMN 2010-2014 BIDANG SUMBER DAYA AIR

Ketahanan Pangan

Irigasi1. Peningkatan/Pembangunan kapasitas seluas 503.000 ha, 2. Rehabilitasi : seluas 1.378.000 Ha

Rawa1. Peningkatan/Pembangunan : 574.000 Ha2. Rehabilitasi : 602.000 Ha

Ketahanan Air (Konservasi dan Penyediaan Air

Baku)

1. Pembangunan 19 waduk; Rehabilitasi 140 waduk; Pembangunan 200 buah embung/situ/bangunan penampung air; Rehabilitasi 300 buah embung/situ/bangunan penampung air

2. Peningkatan kapasitas tampung sumber air sebesar 25,6 milyar m3

3. Kapasitas air baku sebesar 57,1 m3/detik

Berkurangnya Luas Kawasan yang Terkena

Dampak Banjir

1. Pembangunan Prasarana dan Sarana Pengendali Banjir sepanjang 1.000 km 2. Rehabilitasi Prasaranadan Sarana Pengendali Banjir sepanjang 750 km

Page 22: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

21

PROGRAM DAN CAPAIAN KINERJA UTAMA RPJMN 2010-2014

BIDANG SUMBER DAYA AIR

2013 2014

1

- Irigasi dan Irigasi air tanah Ribu Ha 503 298 59% 108 100

- Reklamasi rawa dan tambak Ribu Ha 574 256 45% 63 286

- Irigasi dan Irigasi air tanah Ribu Ha 1.378 1.432 104% 375 120

- Reklamasi rawa dan tambak Ribu Ha 602 649 108% 124 85

Miliar m3 25,6 11,43 45% 5,08 6,86

m3/detik 57,1 77,66 136% 31,5 42,8

- Waduk Buah 19 12 63% 21 1

- Embung/Situ Buah 200 328 164% 254 40

- Waduk Buah 140 44 31% 106 27

- Embung/Situ Buah 300 141 47% 106 83

Ribu Ha 120 81 67% 13 27

- Pembangunan Km 1.000 1.514 151% 188 70

RENCANAREALISASI

(2010-2012)

Berkurangnya luas kawasan

yang terkena dampak banjir

Luas kawasan yang terlindungi dari

Prasaranan dan Sarana Pengendali

TARGET

2010-2014NO

PROGRAM /SASARAN

STRATEGIS

URAIAN INDIKATOR KINERJA

OUTCOME/IKU

Pembangunan

Rehabilitasi

PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BERKELANJUTAN)

Pendayagunaan Air Luas cakupan layanan jaringan

Pembangunan dan Peningkatan

Rehabilitasi

Ketahanan Air(Konservasi dan

Penyediaan Air Baku)

Peningkatan Kapasitas tampung

Kapasitas layanan air baku

SATUAN

Page 23: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

22

RENCANA PROGRAM DAN TARGET KEMENTERIAN PU RPJMN 2010-2014 BIDANG BINA MARGA

Meningkatkan Konektivitas

dan Kelancaran Arus Orang dan

Barang

Pembangunan Jalan dan Jembatan

1. Pembangunan jalan baru sepanjang 1.799 km

2. Pembangunan jembatan sepanjang 45.645 m

Peningkatan Struktur dan/atau Kapasitas

Peningkatan struktur/pelebaran jalan sepanjang 17.525 km

Rehabilitasi/Pemeliharaan Berkala Jalan

Rehabilitasi/pemeliharaan berkala jalan 4.830 km

Page 24: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

23

2013 2014

2

% 94.00 90.50 92.50 94.00

- Jalan Km 1,799 1,979 110% 433 381

- Jembatan M 45,645 41,583 91% 11,175 14,345

Km 17,525 10,799 62% 4,283 4,000

Km 4,830 4,204 87% 1,076 2,416

Peningkatan Struktur dan / atau

kapasitas

Rehabilitasi/ Pemeliharaan

berkala jalan

PROGRAM PENYELENGGARAAN JALAN (KONEKTIVITAS DAN KELANCARAN ARUS ORANG DAN BARANG)

Meningkatkan Konektifitas

dan Kelancaran Arus Orang

dan Barang

Peningkatan Kemantapan Jalan

Pembangunan

NOPROGRAM /SASARAN

STRATEGIS

URAIAN INDIKATOR KINERJA

OUTCOME/IKUSATUAN

TARGET

2010-2014

RencanaREALISASI

(2010-2012)

PROGRAM DAN CAPAIAN KINERJA UTAMA RPJMN 2010-2014

BIDANG BINA MARGA

Page 25: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

24

RENCANA PROGRAM DAN TARGET KEMENTERIAN PU RPJMN 2010-2014 BIDANG CIPTA KARYA

Meningkatnya Pelayanan Dasar

Masyarakat(Pencapaian Target

MDGs)

Akses Air Minum

Peningkatan Akses Air Minum melalui pembangunan : SPAM IKK di 881 IKK, SPAM MBR di 1.277 kawasan dan SPAM Perdesaan di 10.432 desa.

AksesSanitasi

Peningkatan Akses Sanitasi melalui pembangunan infrastruktur Air Limbah di 421 kawasan.

PenangananKumuh

Pengurangan kawasan kumuh melalui Pembangunan infrastrukturkawasan permukiman perkotaan di 1.189 kawasan dan Rusunawa 250 Twin Blok.

PenanggulanganKemiskinan

(PemberdayaanMasyarakat/PNPM

Perkotaan)

PemberdayaanMasyarakat Miskin

Perkotaan• P2KP di 10.948 kelurahan.

PemberdayaanMasyarakat Miskin

Perdesaan

• Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) di 25.362 desa, • Penyediaan Infrastruktur dalam rangka pembangunan ekonomi

masyarakat perdesaan dengan berbasis sumber daya lokal(PISEW/RISE) di 237 kecamatan.

Meningkatnya TertibPenyelenggaraan

Bangunan Gedungdan Penataan

Lingkungan

TertibBangunan

Gedung

• Penyusunan NSPK bidang Bangunan Gedung sebanyak 263 NSPK,

• Fasilitasi Pengembangan Bangunan Gedung Negara di 224 kab/kota.

PenataanLingkungan

• Revitalisasi Kawasan Permukiman di 1.288 kawasan.

Page 26: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

25

PROGRAM DAN CAPAIAN KINERJA UTAMA RPJMN 2010-2014

BIDANG CIPTA KARYA

2013 2014

3

- Akses Air Minum IKK/Kws/Des 12,590 8,219 65% 2,069 2,302

- Akses Sanitasi Kws 421 294 70% 61 66

- Penanganan Kumuh Kws 1,189 814 68% 225 150

TB 250 155 62% 67 28

- P2KP Kelurahan 10,948 10,948 100% 10,948 10,948

- PPIP Desa 25,362 15,362 61% 6,040 5,000

- PISEW/RISE Kec 237 237 100% 237 237

- Tertib Bangunan Gedung 487 273 56% 107 107

- Penataan Lingkungan Kws 1,288 766 59% 260 262

Meningkatnya Tertib

Penyelenggaraan Bangunan

Gedung dan Penataan

Lingkungan

Peningkatan Kualitas

Lingkungan Permukiman dan

Kesejahteraan Rakyat

PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN (PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

PERMUKIMAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT)

Meningkatnya Pelayanan

Dasar

Masyarakat(Pencapaian

Target MDGs)

Percepatan Pencapaian sasaran

MDG'S

Penanggulangan

Kemiskinan (Pemberdayaan

Masyarakat/PNPM

Perkotaan)

Pemberdayaan Masyarakat

Miskin Perkotaan

Pemberdayaan Masyarakat

Miskin Perdesaan

NOPROGRAM /SASARAN

STRATEGIS

URAIAN INDIKATOR KINERJA

OUTCOME/IKUSATUAN

TARGET

2010-2014

RencanaREALISASI

(2010-2012)

Page 27: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

RENCANA PROGRAM DAN TARGET KEMENTERIAN PU RPJMN 2010-2014 BIDANG PENATAAN RUANG

Mendukung Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Penataan Ruang

1. 5 Peraturan Pemerintah2. Peraturan Presiden (76 KSN dan 7 Pulau)3. 1 Keppres – BKPRN4. 60 Peraturan Menteri (NSPK)

Peningkatan Pembinaan RTRW Provinsi/Kabupaten /Kota dan Kelembagaan PR Daerah

1. Pembinaan 33 RTRW Provinsi2. Pembinaan 398 RTRW Kabupaten dan 93 RTRW Kota3. Pembinaan Kelembagaan Penataan Ruang Provinsi/Kab/Kota

(BKPRD) di 32 Provinsi

Peningkatan

Pengawasan Penataan Ruang

1. Diklat Penyidik PNS Penataan Ruang, 2000 orang PPNS2. Pengawasan Teknis Penataan Ruang, 32 Provinsi

A. Implementasi Kota Hijau1. Fasilitasi Implementasi Perwujudan 30% RTH di

110 Kab/Kota2. Fasilitasi Green Planning & Design di 110 Kab/Kota3. Fasilitasi Green Community di 110 Kab/Kota

B. Implementasi Kota Pusaka (Heritage City)1. Penyusunan RDTR di 48 kab/kota2. Penyusunan Heritage City Management Plan di 48

kab/kota

C. Implementasi Desa Lestari1. Penyusunan Rencana Rinci Kawasan Perdesaan

Berkelanjutan di 28 kawasan2. Penyusunan Rencana Aksi Perwujudan Desa Lestari di

28 kawasan3. Fasilitasi Kegiatan Percontohan di 28 kawasan.

UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang

Penyelesaian

PengaturanPenataan Ruang

Peningkatan Kualitas Penataan Ruang (Implementasi RTRW)

26

Page 28: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

PROGRAM DAN CAPAIAN KINERJA UTAMA RPJMN 2010-2014

BIDANG PENATAAN RUANG [1/2]

2013 2014

4

- Peraturan Pemerintah PP 5 4 1 1

- Penyelesaian Rancangan

Perpres RTR KSN,

Pulau/Kepulauan

Raperpres 83 (69 RTR KSN Non

Perkotaan,

7 RTR KSN

Perkotaan, 7

RTR

Pulau/Kepulauan)

47 (34 RTR KSN Non

Perkotaan,

5 RTR KSN

Perkotaan,

7 RTR

Pulau/Kepulauan

)

30 (29 RTR KSN

Non Perkotaan,

1 RTR KSN

Perkotaan)

6 RTR KSN Non

Perkotaan, 1

RTR KSN

Perkotaan)

- Fasilitasi pengesahan

Perpres RTR KSN,

Pulau/Kepulauan

Perpres 61 22 16 23

- Keppres BKPRN Kepres 1 1 - -

- Peraturan Menteri/NSPK Permen 60 19 22 19

- Pembinaan Penataan Ruang

Provinsi

Provinsi 33 33 33 33

Pembinaan Penataan Ruang

Kabupaten dan Kota

Kabupaten/Kota 402 kabupaten dan

93 kota

398 kabupaten

dan 93 kota

398 kabupaten

dan 93 kota

402

kabupaten

dan 93 kota

- Pembinaan Kelembagaan

Penataan Ruang

Provinsi/kabupaten/Kota

(BKPRD)

Provinsi 32 32 32 32

NOPROGRAM /SASARAN

STRATEGIS

URAIAN INDIKATOR KINERJA

OUTCOME/IKUSATUAN

TARGET

2010-2014

RencanaREALISASI

(2010-2012)

Mendukung Pembangunan

Berkelanjutan Berbasis

Penataan Ruang (UU No.

26/2007 tentang Penataan

Ruang)

Peningkatan Pembinaan RTRW

Provinsi/Kabupaten/Kota dan

Kelembagaan Penataan Ruang

PROGRAM DAN TARGET KEMENTERIAN PU RPJMN 2010-2014 BIDANG PENATAAN RUANG

Penyelesaian Pengaturan

Penataan Ruang

Page 29: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

2013 2014

- Implementasi Kota Hijau

- Fasilitasi implementasi

perwujudan 30% RTH

kabupaten/kota 112 60 60 60

- Fasilitasi Green Planning &

Design

kabupaten/kota 112 85 112 112

- Fasilitasi Green Community kabupaten/kota 112 85 112 112

- Implementasi RTRW Kota

Pusaka

- Fasilitasi Penyusunan RDTR kabupaten/kota 48 8 27 22

- Fasilitasi Penyusunan

Heritage City Management

Plan (HCMP)

kabupaten/kota 48 10 27 22

- Implementasi RTRW Desa

Lestari

- Fasilitasi Penyusunan

Rencana Rinci Kawasan

Perdesaan Berkelanjutan

kawasan

perdesaan

28 0 14 14

- Fasilitasi Penyusunan

Rencana Aksi Perwujudan

Desa Lestari

kawasan

perdesaan

28 0 14 14

- Fasilitasi Kegiatan

Percontohan

kawasan

perdesaan

28 0 14 14

- Diklat Penyidik PNS

Penataan Ruang

orang 667 247 150 170

- Pengawasan Teknis

Penataan Ruang

provinsi 32 32 32 32

Peningkatan Pengawasan

Penataan Ruang

Peningkatan Kualitas Penataan

Ruang Implementasi RTRW

NOPROGRAM /SASARAN

STRATEGIS

URAIAN INDIKATOR KINERJA

OUTCOME/IKUSATUAN

TARGET

2010-2014

RencanaREALISASI

(2010-2012)

PROGRAM DAN CAPAIAN KINERJA UTAMA RPJMN 2010-2014

BIDANG PENATAAN RUANG [2/2]

Page 30: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

PENGELOLAAN ASET KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Page 31: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

PENGERTIAN ASET

PENGERTIAN ASET:

Barang/benda atau sesuatu barang/benda yang dapat dimiliki dan mempunyai

nilai ekonomis (economic value), nilai komersial atau nilai pertukaran yang

dimiliki atau digunakan suatu badan usaha, lembaga atau perorangan.

PENGERTIAN ASET NEGARA:

Aset negara adalah bagian dari Harta Kekayaan Negara yang terdiri dari

barang bergerak atau barang tidak bergerak yang dimiliki, dikuasai oleh

instansi pemerintah, yang sebagian atau seluruhnya dibeli atas beban APBN

serta dari perolehan yang sah, tidak termasuk aset dipisahkan (dikelola BUMN)

dan kekayaan Pemda.

MANAJEMEN ASET (PENGELOLAAN ASET) PUBLIK

Ruang Lingkup : Inventarisasi Aset

- Inventarisasi Fisik mencakup: lokasi dan alamat, jenis dan bentuk aset, luas

dan/atau jumlah aset, batas dan penunjuk khusus

- Inventarisasi dan sudut legal: status legal penguasaan atau pemilikan

aset, batasan dan waktu penguasaan aset, ada atau tidaknya permasalahan

legal

Page 32: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

FUNGSI DAN PERAN MANAJEMEN ASET PUBLIK

- Memberikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan, pengawasan

dan pengendalian

- Dasar atas identifikasi potensi ekonomi daerah, sehingga memberikan

strategi dan program yang terintegrasi pengembangan dan optimalisasi

potensi ekonomi daerah

- Dasar optimalisasi Pendapatan Asli Daerah

- Dasar memperbaiki organisasi kerja, sistem dan prosedur guna peningkatan

pelayanan publik dan kemandirian dalam pendanaan / pembiayaan

pembangunan daerah

- Landasan untuk merespon perubahan dan pertumbuhan daerah dalam

perspektif otonomi daerah-regional-global dalam suasana persaingan pasar

yang dinamis dan global

- Landasan untuk meningkatkan dan menciptakan citra baru dan pemasaran

daerah di mata pasar terbuka

- Landasan untuk menggairahkan dan meningkatkan investasi dan mendorong

efek berantai dari investasi itu pada pertumbuhan ekonomi daerah

Page 33: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

Pertumbuhan Aset Tetap Pada Neraca

Kementerian Pekerjaan Umum

-

100,000,000,000,000

200,000,000,000,000

300,000,000,000,000

400,000,000,000,000

500,000,000,000,000

600,000,000,000,000

2010 2011 2012

59,584,188,616,541

234,174,373,623,852

247,924,708,167,181

226,304,983,632,441

282,171,744,628,038 278,260,649,609,527

312,774,448,324,723

555,362,825,302,926 575,573,940,769,534

Tanah

Peralatan dan Mesin

Gedung dan Bangunan

Jalan, Jembatan, Irigasi & Jaringan

Aset Tetap Lainnya

Konstruksi Dalam Pengerjaan

Lain-lain

Total

Page 34: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

NILAI ASET KEMENTERIAN PU s/d Tahun 2011

No. Satminkal JumlahSatker

Neraca 2011 Audited

Terkecil Terbesar Total

1 SETJEN 28 542 Juta 1.3 T 2.729.938.932.224

2 ITJEN 1 22 M 22.062.035.703

3 DITJEN TARU 43 14.9 Juta 478 M 1.496.673.770.616

4 DITJEN BINA MARGA 209 10.3 Juta 75.6 T 410.806.649.775.284

5 DITJEN CIPTA KARYA 224 3.6 Juta 3 T 25.555.982.136.520

6 DITJEN SDA 279 14.7 Juta 9.1 T 112.504.884.727.595

7 BALITBANG 18 814 Juta 600 M 1.460.044.229.859

9 BP KONSTRUKSI 15 521 Juta 484 M 786.589.695.125

Total 817 555.362.825.302.926

Page 35: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

HAL-HAL YG PERLU DIPERTIMBANGKAN

• Setiap Satuan Kerja memiliki aset yang harus dikelola;

• Diperlukan SDM yang memiliki kemampuan dan keahlian dalam pengelolaan Aset/BMN;

• Diharapkan dari program-program kerjasama dengan Perguruan Tinggi dihasilkan SDM yang berkualitas dan siap pakai;

• Materi kuliah perlu disesuaikan dengan kondisi riil pekerjaan.

Page 36: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

LINGKUP PENGELOLAAN BMN

Perencanaan kebutuhandan penganggaran;

Pengadaan;

Penggunaan;

Pemanfaatan;

Pemeliharaan;

Penilaian;

Penghapusan;

Pemindahtanganan;

Penatausahaan;

Pengawasan/ pengendalian.

Page 37: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

DASAR-DASAR HUKUM

UU 17/2003

PP 6/2006

PMK 96/2007

UU 1/2004

2.Perbendaharaan Negara

4.Tata Cara PelaksanaanPenggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, &Pemindahtanganan BMN

1.KeuanganNegara

3.Pengelolaan BMN/D

5.Pelimpahan kewenangan di lingkungan DJKN

KMK 31/2008

Permenkeu No. 33/PMK.06/2012

6.Tata Cara PelaksanaanSewa BMN

Page 38: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PENDEKATAN| PRO GROWTH| PRO JOB | PRO POOR | PRO GREEN

Page 39: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

38

TUJUAN: Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan

STRATEGI

UTAMAMengembangkan Koridor Ekonomi Indonesia:

Membangun pusat-pusat pertumbuhan dengan mengembangkan

klaster industri berbasis sumberdaya Komoditi/sektor unggulan

Memperkuat konektivitas nasional

Mengurangi transaction cost dan mewujudkan sinergi antar pusat

Pertumbuhan dengan:

• Konektivitas intra dan inter pusat pertumbuhan di dalam koridor

• Konektivitas internasional dari hub koridor

• Konektivitas lokal untuk pembangunan inklusif (pemerataan)

Mempercepat Kemampuan SDM dan IPTEK Nasional

STRATEGI

PENDUKUNG

Mengembangkan kebijakan investasi, kebijakan perdagangan, kebijakan pembiayaan, dan pengembangan KPS/PPP

MP3EI UNT MENDUKUNG PRO GROWTH & PRO JOB(Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia)

Page 40: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

39

1. Penyelesaian RTRW Kawasan KoridorEkonomi

2. Penyediaan Air Baku dan Air Bersih

3. Penyediaan Infrastruktur Jalan

a) Jalan Nasional

b) Jalan Provinsi

c) Jalan Kabupaten

d) Jalan Tol

4. Pengendalian Banjir

5. Pengolahan Air Limbah

DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN PADA KORIDOR EKONOMI NASIONAL

Page 41: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

40

BIDANG KEGIATAN LOKASI VOLUME

Sumber Daya

Air

Penyediaan air baku, Pembangunan

jaringan irigasi,Pengaman Pantai Pulau

Laut, O&P Waduk, Pengendali Banjir,

Rehab Embung, Peningk. Jar. Rawa

NAD, Kepri, NTT, Kalbar,

Kaltim, Sulut, Malut, Maluku,

Papua Barat

Bina Marga Pembangunan Jalan:

• Tj Harapan-Galing-Sp. Tanjung-Aruk-

Bts. Sarawak,

• Kembayan-B.Karangan-Entikong-Bts.

Sarawak, Sambas-Tnh Hitam

• Sp. Tiga Apas-Simanggaris-Serudong,

• Jayapura-Hamadi-PNG

• Merauke-Erambu

• Kefamenanu-Oelfaub

• Atambua-Motoain

Kalbar

Kalbar

Kaltim

Papua

Papua

NTT

NTT

59, 6 Km

87,7 Km

92,8 Km

53 Km

150 Km

21,3 Km

30,5 Km

Cipta Karya Penyediaan Air Minum , Sanitasi,

Permukiman

Riau Kepulauan

Kalbar, Kaltim, Sultra, NTT,

Malut

83 kws (air

minum), 40

(permukiman)

Penataan

Ruang

Penyusunan RTR daerah di kawasan

perbatasan

NAD, Sumut, Riau,Kepri, Sulut,

NTT, Maluku, Malut Papua

Barat, Papua

9 KSN Prbtsn

75 kota/kab di

perbatasan

DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN PADA KAWASAN PERBATASAN

Page 42: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

41

KLASTER I

Bantuan &Perlindungan

Sosial BerbasisKeluarga

Mengurangi bebanmasyarakat miskin

KLASTER II

PemberdayaanMasyarakat

Meningkatkankemampuan

masyarakat miskin

KLASTER III

PemberdayaanUsaha Mikro

danKecil

Meningkatkantabungan dan

menjaminkeberlanjutan

berusaha

KLASTER IV

Program MurahUntuk Rakyat

Memberikan“sesuatu” dengan

harga murah,Sebagian dibantu

pemerintah

PerpresNo.13/2009 dilanjutkan Perpres No.15/2010 Keppres No.10/2011

MP3KI – UNT MENDUKUNG KEBIJAKAN PRO POORMASTER PLAN PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN INDONESIA

Page 43: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

42

KLASTER IBantuan &

Perlindungan SosialBerbasis Keluarga

KLASTER II

PemberdayaanMasyarakat

KLASTER III

Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil

01PROGRAM

RUMAH SANGAT MURAH

02 PROGRAM

KENDARAAN ANGKUTAN UMUM MURAH

03PROGRAM

AIR BERSIH UNTUK RAKYAT

04PROGRAM

LISTRIK MURAH & HEMAT

05PROGRAM

PENINGKATAN KEHIDUPAN NELAYAN

06PROGRAM

PENINGKATAN KEHIDUPANMASYARAKAT MISKIN PERKOTAAN

KLASTER IV

Program MurahUntuk Rakyat

Memberikan“sesuatu” dengan

harga murah,Sebagian dibantu

pemerintah

Keppres No.10/2011

MP3KI – UNT MENDUKUNG KEBIJAKAN PRO POORMASTER PLAN PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN INDONESIA

Page 44: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

PROGRAM KEMENTERIAN PUTERKAIT KLASTER II DAN KLASTER IV (PROGRAM MP3KI)

43

Keterangan:

PNPM – PISEW: Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat – Program Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah

RIS – PNPM : Rural Infrastructure Support - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Page 45: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

44

Teknologi Sipil & Lingkungan

perencanaan, perancangan, maupun

konstruksiinfrastruktur fisik

Rekayasa Struktur. antara lain

gedung dan jembatan

Sumber Daya Air, baik pengelolaan

sumber air, irigasi, pengendalian banjir

dan drainase

Teknik Lingkungan, meliputi:

penyediaan air minum, penyaluran dan

pengelolaan limbah dan mengelolaan

sampah

Rekayasa Geoteknik, meliputi:

penyelidikan tanah, stabilitas

lereng, stabilitas tanah, desain

fondasi, reklamasi tanah, dan utilitas

ruang bawah tanah

Teknik Transportasi, seperti jalan raya

dan jembatan, beserta fasilitas yang

menyertainya.

Butuh dukunganPemerintah, Swasta

dan Perguruan Tinggi

Penyelenggaraaninfrastruktur PU banyak terkaitdengan teknologiKonstruksi

Teknologi Bahan, meliputi: beton

mutu tinggi, aspal buton, dan tanah

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN YANG RAMAH LINGKUNGAN – PRO GREEN

Page 46: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

45

Pembangunan yang berwawasan lingkungan merupakan konsep yang harus dikembangkandan diimplementasikan baik dalam penyelenggaraan maupun pengelolaan infrastruktur ke-PU-an. Dengan demikian:

setiap kegiatan pembangunan harus diikuti dengan analisis holistik mencakup aspekfungsi, manfaat, dan dampak yang mungkin ditimbulkan

menjadi salah satu misi pembangunan infrastruktur di Kementerian PekerjaanUmum, yang mencakup Bidang Sumber Daya Air, Bidang Jalan dan Jembatan, BidangPermukiman serta Bidang Penataan Ruang

Mengantisipasi Perubahan Iklim

Teknologi Konstruksi + Teknologi ramah lingkungan

1. PENGEMBANGAN BANGUNAN HEMAT ENERGI, HEMAT MATERIAL DAN RAMAH LINGKUNGAN (GREEN CONSTRUCTION)

2. RECYCLING PADA PENINGKATAN STRUKTUR JALAN

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN YANG RAMAH LINGKUNGAN – PRO GREEN

Page 47: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

46

FUNGSI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PEKERJAAN

•Pengembangan IPTEK bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman, pada dasarnya dilaksanakan untukmendukung pelaksanaan tugas dan fungsi para pihak yang berkepentingan (stakeholder), baikpemerintah, swasta maupun masyarakat umum.

• Pengembangan IPTEK bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman (IPTEK PU) meliputi kegiatan:penelitian dan pengembangan yang menghasilkan iptek dan SPMK, penerapan IPTEK yangmenghasilkan informasi tentang kesiapan pakai IPTEK, dan pemberian layanan keahlian untukmemecahkan persoalan persoalan lapangan (advis teknis) serta ditunjang dengan pengembangansarana dan prasarana litbang (laboratorium).

•Area litbang meliputi desain dan teknologi, sosial budaya, kelembagaan, ekonomi danpembiayaan, serta kebijakan. Selain itu, litbang juga dilakukan terhadap seluruh aspekpenyelenggaraan Infrastruktur yaitu pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan (TurBin Bang Was), serta aspek aspek yang berhubungan dengankeamanan, keselamatan, kenyamanan, kesehatan atau pelestarian fungsi dan sumber dayalingkungan hidup.

•Pengembangan iptek dan penyusunan SPMK dilakukan oleh Balitbang PU dan didukung olehperguruan tinggi, unit kerja operasional dilingkungan Kementerian PekerjaanUmum, konsultan, kontraktor dan assosiasi dalam rangka jaminan mutu infrastruktur PU danPermukiman.

Page 48: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

47

FUNGSI PEMBINAAN KONSTRUKSI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN JASA KONSTRUKSI

• Bidang jasa konstruksi saat ini masih menghadapi berbagai permasalahan seputar lemahnyapenguasaan teknologi, sulitnya akses ke permodalan, serta masih kerap terjadi kegagalanbangunan, kegagalan konstruksi, dan mutu konstruksi yang belum sesuai standar. Sementaraitu, Undang-undang No. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi masih dipandang secara sempitsebagai undang-undang bidang pekerjaan umum. Sehingga, pembinaan jasa konstruksi lebihdianggap sebagai bagian dari tanggungjawab Kementerian Pekerjaan Umum dan bukan menjaditanggungjawab semua instansi terkait.

•Di sisi lain, pengembangan sumber daya manusia (SDM) konstruksi melalui pelatihan berbasiskompetensi masih menghadapi berbagai keterbatasan, di antaranya terkait dengan ketersediaansarana dan prasarana, standar kompetensi kerja, modul pelatihan, standar uji, serta tenaga pelatihyang berkompetensi.

• Nota kesepahaman antara Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Tenaga Kerja danTransmigrasi, dan LPJK tentang penyelenggaraan pelatihan konstruksi serta pencanangan GerakanNasional Pelatihan Konstruksi (GNPK) diharapkan dapat menggalang sumber daya yang tersedia ditiap-tiap instansi terkait guna mengatasi kendala yang dihadapi.

Page 49: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

48

PENDEKATAN PEMBANGUNAN YANG BERBASIS PENGEMBANGAN KEWILAYAHAN

• Salah satu misi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah (RPJPN) tahun2005– 2025 adalah terwujudnya pembangunan yang lebih merata dan berkeadilanditandai oleh tingkat pembangunan yang makin merata ke seluruh wilayah diwujudkandengan peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, termasukberkurangnya kesenjangan antarwilayah dalam kerangka Negara Kesatuan RepublikIndonesia

• Pengembangan wilayah berbasis penataan ruang harus dapat menjawab tantanganpembangunan infrastruktur, terkait dengan kondisi wilayah nasional yang memilikikarakteristik geografis yang beragam dan sumber daya alam yang tidak merata.

• Penyelenggaraan infrastruktur dalam lingkup PU meliputi infrastruktur jalan sebagaiprasarana pembentuk struktur ruang, infrastruktur sumber daya air sebagai saranapendukung penyimpanan dan pendistribusian air maupun pengendalian daya rusakair, infrastruktur cipta karya sebagai pendukung kualitas kehidupan dan penghidupanmasyarakat seperti pelayanan air minum dan sanitasi lingkungan. Kesemuanya harussinkron dan sejalan dengan kebijakan penataan ruang yang telah ditetapkan.

Page 50: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

49

KEBIJAKAN KEMENTERIAN PU TERKAIT PERUBAHAN IKLIM

Seluruh Undang-Undang (UU) sektor ke-PU-an memperhatikan kualitas lingkungan:1. Undang- Undang Bangunan Gedung (UU No. 28/2002)2. Undang-Undang Sumber Daya Air (UU No. 7/2004) dan 3. Undang- Undang Jalan (UU No. 38/2004).4. Undang- Undang Penataan Ruang (UU No. 26/2007) menjadi payung hukum dalam menjaga

keseimbangan pemanfaatan ruang baik skala kawasan maupun wilayah. 5. Ketentuan lebih lanjut yaitu peraturan-peraturan pelaksanaannya baik berupa norma, standar, pedoman dan

manual (NSPM), maupun peraturan daerah.Kebijakan pembangunan ke depan harus mampu mendorong peningkatan kualitas lingkungan : baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengoperasian, maupun dalam proses pemeliharaan bangunan-bangunan konstruksi dan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman

Efek perubahan iklim : naiknya muka air laut, naiknya temperatur, perubahan pola curah hujan, serta kenaikan frekuensi dan intensitas iklim ekstrem. Potensi dampak yang ditimbulkan adalah:1. penurunan ketersediaan air; kekeringan; gangguan keseimbangan air; banjir; tanah longsor, intrusi air laut;

dan badai. 2. Karena 18% dari penduduk Indonesia bermukim di dataran rendah, serta terdapat lebih kurang 2000 pulau

kecil yang terancam tenggelam, termasuk 92 pulau terluar, menyebabkan tingginya kerentanan Indonesia terhadap perubahan iklim.

3. Kementerian PU telah menyusun Rencana Aksi Nasional Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim (RAN MAPI –PU), dan rencana aksi pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang harus menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman.

Page 51: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

50

KEBIJAKAN KEMENTERIAN PU TERKAIT PERUBAHAN IKLIM

Pembangunan berkelanjutan mencakup:1. penerapan konstruksi berkelanjutan (sustainable construction) yaitu industri konstruksi yang ramah

lingkungan, hemat energi dan tidak merusak lingkungan.2. Penyelenggaraan pembangunan tidak hanya memperhatikan kepuasan dan kenyamanan bagi para

penggunanya,3. Tetapi juga melindungi lingkungan dan miminimalisasi penggunaaan sumber daya energi.Penerapan sustainable construction :1. sustainable procurement, yaitu proses pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan menilai keseluruhan proses

konstruksi, perencanaan, konstruksi, hingga masa layan (life cycle cost) yang memberi manfaat sosial-ekonomi secara optimal dan mengurangi dampak lingkungan.

2. Strategi penerapannya menggunakan life cycle cost analysis dengan mempertimbangkan cost masa konstruksi dan masa layan, dengan memperhatikan aspek ekonomi lingkungan menjadi perhatian utama.

Pembangunan berkelanjutan terwujud dalam Kota Hijau, terkait dengan:1. perencanaan dan perancangan kota (green planning and design), 2. Ruang Terbuka Hijau (Green Open Space), 3. Green Community, dan 4. Green Infrastructure yaitu Green waste, green transportation, green water, green energy, dan green buildingPrioritas penanganan adalah:1. pembangunan ruang terbuka hijau (Green Open Space) untukmeningkatkan kualitas dan kuantitas RTH sesuai

dengan karakteristik kota/kabupaten, dengan target RTH 30%, dan2. Green Infrastructure yaitu pengurangan dan pengolahan limbah dan sampah (Green Waste) dengan menerapkan

zero waste; peningkatan kualitas air (Green Water) dengan menerapkan konsep ekodrainase danzero runoff; penerapan bangunan hijau yang hemat energi (Green Building

Page 52: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

51

PROGRES KEMENTERIAN PU DALAM PENYELENGGARAAN PENURUNAN EMISI GRK

1. Pembentukan Tim Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Kementerian Pekerjaan Umum (TimMAPI-PU) -- Keputusan Menteri PU No. 139/KPTS/M/2012

2. Rencana Aksi Nasional Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Kementerian Pekerjaan Umum (RANMAPI-PU) -- Peraturan Menteri PU Nomor 11/PRT/M/2012, BERITA NEGARA REPUBLIKINDONESIA TAHUN 2012 NOMOR 1194 (Sebagai Revisi terhadap RAN MAPI-PU 2007)

3. Inisiatif atau upaya-upaya Kementerian PU dalam penurunan emisi GRK yang sedang/telahdilakukan

Kebijakan MAPI Kementerian Pekerjaan Umum :1. Penerapan perencanaan tata ruang nasional dan wilayah yang aman, nyaman, lingkungan

produktif dan berkelanjutan; 2. Peningkatan kualitas pelayanan prasarana dan sarana sumber daya air untuk menjamin ketahanan

pangan nasional dan mengurangi kerentanan resiko banjir, longsor, kekeringan, dan abrasi pantai;3. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan prasarana dan sarana permukiman di perkotaan dan

perdesaan untuk mengurangi potensi banjir/genangan, krisis air bersih, dan sanitasi; serta 4. Peningkatan kualitas pelayanan prasarana dan sarana jalan dan jembatan untuk memenuhi

kebutuhan mobilitas dan aksesibilitas sosial ekonomi masyarakat

Page 53: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

Infrastructure Outlook 2013

Page 54: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

Diagram Siklus Pengembangan Infrastruktur Beberapa Negara Asia

53

Page 55: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

KEBUTUHAN PEMBIAYAAN/INVESTASI INFRASTRUKTUR

54

Page 56: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

ANGKA MAKRO PENTING INFRASTRUKTUR INDONESIA

55

Page 57: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

THE WAY FORWARD

Page 58: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

THE WAY FORWARD

57

1. Indonesia dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur PU dan Permukiman sangat membutuhkan tenaga yang mempunyai kompetensi yang mencukupi, antara lain:• Knowledge, Pengetahuan dalam bidangnya• Skill/Expertise , Mampu menimba pengalaman, baik di institusi ataupun

individu• Behavior/Perilaku, Seorang sarjana/pasca sarjana harus memiliki

profesionalisme yaitu mampu mempertanggung jawabkan semua keputusan yang diambil.

2. Dalam proses pembelajaran di Perguruan Tinggi terutama program pasca sarjana, diharapkan serius dan semua pengalaman yang diperoleh selama kuliah harus dicatat dan dapat dibagikan setelah tugas belajar

3. Dalam menempuh pendidikan di program sarjana dan pascasarjana agar dapat dilakukan dengan disiplin dan tepat waktu.

4. Diharapkan generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan, harus mendalami profesi dalam bidangnya sehingga pembangunan nasional di bidang PU dan Permukiman kedepan semakin baik dan profesional.

Page 59: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

TERIMA KASIH

Kementerian Pekerjaan Umum © 2012

Page 60: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

59

MP3EI - KORIDOR EKONOMI SUMATERA

“Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional”

Komoditas Utama• Kelapa Sawit Fokus pada industri hulu melalui

peningkatan panen dan konversi mature plantation• KaretMeningkatkan hasil panen dan memperluas

industri hilir• BatubaraMeningkatkan produksi pertambangan

melalui percepatan infrastruktur rel kereta api

Pusat Kegiatan Ekonomi dan Pelabuhan• Metropolitan Mebidangro Pelabuhan Utama Kuala

Tanjung• Metropolitan Palembang Pelabuhan Utama Tanjung

Api-Api• Dumai Pelabuhan Dumai dan Kuala Enok

Infrastruktur PU• Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tb.Tinggi, (60 km), Tol

Palembang – Indralaya (22 km), Tol Medan – Binjai (15,8 km), Tol Pekanbaru – Dumai (135 km), dan Tol Bakauheuni-Terbanggi Besar (100 km)

• Jalan Sp.Inalum – Kuala Tanjung (17 km), Kws. Sei Mangke-Sp.Mayang (3 km), Akses Pelabuhan Dumai (76 km), Akses Belawan (8 km), Akses Kualanamu (8 km), Lingkar Jambi, (23,6 km), Muaraenim-Palembang (174,9 km), dan ruas-ruas Lintas Timur Sumatera

• SPAM Bandar Lampung 500 l/s (IPA+Pipa), SPAM Kota Limapuluh 50 l/s, dan SPAM Kawasan Industri Dumai-Tj.Buton-Kuala Enok 30 l/s

• Bendungan Karian 10.000 l/s

Page 61: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

60

Cirebon

Sumber: Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia

“Pendorong Industri dan Jasa Nasional”Komoditas Utama• Produk Makanan Fokus untuk memindahkan

hambatan untuk mengkapitalisasi tumbuhnya permintaan domestik

• TekstilMerebut pasar domestik dari impor dan memperkuat sebagai negara pilihan sumber produksi

• Industri Alat AngkutMengembangkan kapabilitas untuk nilai tambah pengolahan yang lebih tinggi

Pusat Kegiatan Ekonomi dan Pelabuhan• Metropolitan Jabodetabek Pelabuhan Tj.Priok• Metropolitan Semarang Pelabuhan Tj. Emas• Metropolitan Gerbangkertosusila Pel. Tj.Perak• Metropolitan Bandung Raya• Kawasan Pantura lainnya

Infrastruktur PU• Jalan Tol Trans Jawa (617 km) dan Non-Trans Jawa

(745,95 km) dan Jalan Tol Jabodetabek (271,82 km)• Water Conveyance Umbulan 4.000 l/s• IPA Jatiluhur 5.000 l/s• Rehabilitasi Kanal Tarum Barat (+ 5.000 l/s)• Bendungan Jatibarang 1.050 l/s• SPAM Kota Bekasi 300 l/s dan Kab. Bekasi 450 l/s• SPAM Semarang 1.050 l/s• SPAM Kab.Tangerang (IPA Sepatan) 900 l/s

MP3EI - KORIDOR EKONOMI JAWA

Page 62: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

61

“Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi Nasional”

Komoditas Utama• MIGAS Eksplorasi lebih banyak untuk memastikan

pertumbuhan produksi yang stabil• Kelapa SawitMeningkatkan produksi panen, beralih

ke produk dengan nilai tambah tinggi dan produk hilir• BatubaraMeningkatkaan produksi dengan

membangun infrastruktur yang dapat mencapai tambang di pedalaman

Pusat Kegiatan Ekonomi dan Pelabuhan• Pontianak-Samarinda Pelabuhan• Tayan-Mempawah-Pontianak• Batulicin-Kotabaru• Maloy, Sampit-Bagendang, Pangkalan Bun-Kumai

Infrastruktur PU• Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (99 km)• Jalan Sei Pinyuh-Sei Duri, (98,5 km), Tayan-

Pontianak, (263,8 km), Samarinda-Bontang-Sangatta-Maloy (304,5 km), dan Sampit-Sp.Runtu-Pangkalan Bun-Kumai (277,6 km)

• Jembatan Tayan dan Jembatan Pulau Balang• Intake dan transmisi air baku Palingkau 220 l/s (Kalteng)• SPAM Kota Pontianak Timur (300 l/s)• Peningkatan kapasitas IPA Banjarmasin menjadi 1000 l/s

MP3EI - KORIDOR EKONOMI KALIMANTAN

Page 63: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

62

“Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian,Perkebunan, Perikanan serta Pertambangan Nikel Nasional”

Komoditas Utama• Tanaman Pangan (Padi dan Jagung)Meningkatkan

produktivitas menjamin ketahanan pangan nasional• Perkebunan (Kakao)Beralih ke produk dengan nilai

tambah tinggi• PerikananMengurangi tangkapan perikanan laut, dan

membangun produksi akuakultur• Pertambangan NikelMeningkatkan ekspor nikel

setengah jadi

Pusat Kegiatan Ekonomi dan Pelabuhan• Makassar Pelabuhan Makassar• Mamuju Pelabuhan Belang-Belang• Manado-BitungPelabuhan Bitung• Kendari

Infrastruktur PU• Jalan Tol Manado-Bitung (30,86 km)• Jalan Kendari – Asera (125,4 km), Siwa-Pare-Pare-Barru-

Maros-Makassar (312,9 km), Parigi-Poso-Tentena-Tindantana (293,2 km), Kolaka-Lasusua (279,8 km), Majene-Tapalang-Mamuju (143,1 km), dan Atinggola-Maelang-Kaiya (121,5 km)

• SPAM Kota Bitung 40 l/s, SPAM Kota Makassar dan SPAM Industri Makassar 1.000 l/s,

MP3EI - KORIDOR EKONOMI SULAWESI

Page 64: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

63

Sumber: Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia

“Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional”

Komoditas Utama• PariwisataMeningkatkan jumlah kunjungan turis

maupun pengeluaran pariwisata. Memanfaatkan Bali sebagai gerbang untuk mempromosikan kunjungan ke daerah tujuan wisata lain

• Pertanian dan PeternakanMeningkatkan produktivitas lahan dan mengembangkan kegiatan produksi sampai dengan hilir

Pusat Kegiatan Ekonomi dan Pelabuhan• Metropolitan SarbagitakuPelabuhan

Tj.Benoa, Gilimanuk, dan Padang Bai• Lombok Pelabuhan Lembar• Kupang Pelabuhan Tenau• Labuan Bajo Pelabuhan Labuan Bajo

Infrastruktur PU• Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (10 km)• Jalan Benete-Sp. Negara (72,1 km-Bali), Jalan Tohpati-

Kosamba, (11,8 km-Bali), Akses Bandara Internasional Lombok (NTB), Jalan Ende-Maumere-Magepanda (172,6 km-NTT), Jalan Bolok-Kupang-Oesapa (59,4 km-P.Timor), dan Jalan Dompu-Raba-Lb.Bajo (159,2 km-NTB)

• Bendungan Titab (359 l/s-Buleleng) dan Pandanduri (27 juta m3-Lombok)

• IPA Petanu 300 l/s dan IPA Kabupaten Kupang 100 l/s

MP3EI - KORIDOR EKONOMI BALI NUSA TENGGARA

Page 65: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

64

SOFIFI

AMBON

SORONG

“Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi, dan Pertambangan Nasional”

Komoditas Utama• Pertambangan (Tembaga dan Emas)Mendorong

eksplorasi lokasi tambang baru melalui dukungan infrastruktur. Mendorong forward integration melalui kegiatan produksi hilir

• Pertanian dan PerkebunanMeningkatkan produksi melalui MIFEE dan menghasilkan produk bernilai tambah tinggi

Pusat Kegiatan Ekonomi dan Pelabuhan• Merauke Pelabuhan Merauke dan Pelabuhan Khusus

MIFEE (Wanam)• JayapuraPelabuhan Jayapura• MorotaiPelabuhan Morotai• SorongPelabuhan Sorong• Timika Pelabuhan Pomako

Infrastruktur PU• Jalan Merauke-Muting (511,4 km), Merauke-Okaba-

Buraka-Wanam-Bian-Wogikel (152 km-MIFEE), Maruni-Bintuni (217,1 km), Manokwari-Kebar,-Sorong (606,2 km), Daruba-Wayabula (52 km), Daeo-Bere-Bere (55,7 km), Timika-Nabire, (427,7 km), dan Fak-fak-Bomberay (139,9 km)

• Pengembangan Instalasi Air Bersih Morotai 13 l/s• Intake dan jaringan transmisi air baku Teluk Umar

Nabire 150 l/s• SPAM Pemekaran Kota Timika 200 l/s• Rehabilitasi jaringan irigasi Pulau Buru dan Seram

MP3EI - KORIDOR EKONOMI PAPUA – KEP. MALUKU

Page 66: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

FASILITASI DALAM KELEMBAGAAN PPP

65

Fin

an

cin

gL

an

d

Acqu

isitio

n

OperationConstruction

Pre-

Construction

Land Fund

Guarantee Fund (PII&IIGF)

SMI (Sarana Multi Infrastructure) &

IIFF (Indonesia Infrastructure Financing

Facilities)

Winning Bidder

Awarded

Financial Closing End of Financial

Period

End of

Concession

Period

Sumber :Paparan Presiden Direktur PT PII dalam acara ‘Launching of PPP Project Planning Book 2011’,

Bappenas 9 Juni 2009

Page 67: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

PENGEMBANGAN JALAN TOL

66

SKEMA PPP

KELAYAKANOPERASI DAN

PEMELIHARAANPENGANDAAN

TANAH, KONSTRUKSI

Ekonomi +Finansial -

Ekonomi +Finansial +

Ekonomi +

Finansial marginal

Pemerintah

Pemerintah

BUJT

BUJT BUJT

BUJT

BUJT

Page 68: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

PENGEMBANGAN JALAN TOL

SKEMA PPP

Content

ModalityEPC Finance O&M

Main Source of Revenue of TRC

BOT TRC TRC TRC Toll Tariff

SBOT TRC(Private Portion)

TRC(Private Portion)

TRC Toll Tariff

Lease Contractors other than

TRC*

Government TRC Toll Tariff

Outsourcing Contractors other than

TRC

Government TRC Payment by Government

Annuity TRC TRC TRC Payment by Government

BOT : Build, Operate and Transfer

SBOT : Subsidized, Build, Operate and Transfer

TRC : Toll Road Company

EPC : Engineering, Procurement and Construction

Source: BPJT

67

Page 69: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

PENGEMBANGAN JALAN TOL

Project Finance Structure

Pemerintaht/BPJT

Toll Road CompanyPemberiPinjaman

Investors

Kontraktor Operator

IIGF

Equity

Concession Agreement

Loan Agreements

Tripartite Agreements

Lenders

Mezanine

GuaranteeAgreement

D&C Contract O&M Contract

68

Page 70: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

PENGEMBANGAN JALAN TOL

ALOKASI RESIKO

Pengadaan Tanah

Setelah Perpres No 13/2010Sebelum Perpres No 13/2010

Engineering & Konstruksi

Operasi & Pemeliharaan

Tariff

Traffic Volume

Force Majeure

BUJT

BUJT

BUJT

BUJT

BUJT

SHARE

FEMERINTAH

SHARE

BUJT

BUJT

BUJT

PEMERINTAH

69

Page 71: KuliahUmum 16 Febuari 2013 SEKJEN PU RI

PENINGKATAN KELAYAKAN

70

• Mediasi Perbankan• Pinjaman lunak [Bunga

Rendah, Tenor Lama, Bullet]• DER 80:20• Refinancing• Securitization• Fasilitas kredit konstrusi

• Optimasi Konstruksi• Pembangunan Bertahap

• Penyesuaian Return on equity• Bundling dengan

kawasan, industri terkait• Pooling Tarif

• Jaminan Pemerintah• Dukungan Pemerintah• Subsidi Bunga• Keringanan Pajak• Pinjaman yang dijamin

pemerintah• Design Build -Lease• Annuity• PPJT

PEMERINTAH BADAN USAHA

PEMBIAYAANPROYEK