kuliah7 histogram clustering

43
Kuliah 7 Analisis Citra 3 Segmentasi Citra: Metode Berbasis Histogram dan Metode Klustering Pengolahan Citra Digital 2010/2011 Dr. Fitri Arnia, 2011

Upload: iwan-wibisono

Post on 24-Oct-2015

120 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kuliah7 Histogram Clustering

Kuliah 7

Analisis Citra 3Segmentasi Citra:

Metode Berbasis Histogram dan Metode Klustering

Pengolahan Citra Digital 2010/2011

Dr. Fitri Arnia, 2011

Page 2: Kuliah7 Histogram Clustering

Outline

• Metode Berbasis Histogram– Histogram– Threshold pada histogram

• Metode Klustering– K-means clustering

Page 3: Kuliah7 Histogram Clustering

Metode Segmentasi Berbasis Histogram

• Metode berbasis histogram adalah salah satu metode segmentasi paling sederhana.

• Histogram citra bisa digunakan sebagai dasar dari:– Metode segmentasi menggunakan threshold– Metode segmentasi menggunakan teknik

klustering

Page 4: Kuliah7 Histogram Clustering

Histogram

Fungsi histogram didefinisikan untuk semua tingkat intensitas yang ada.

Untuk setiap nilai intensitas, nilainya sama dengan jumlah piksel dengan nilai intensitas tersebut.

Page 5: Kuliah7 Histogram Clustering

Contoh

Perhatikan citra 5x5 dengan intensitas bernilai bilangan bulat dalam range 1-8:

1 8 4 3 41 1 1 7 88 8 3 3 12 2 1 5 21 1 8 5 2

Page 6: Kuliah7 Histogram Clustering

Contoh

1 8 4 3 4 1 1 1 7 88 8 3 3 12 2 1 5 21 1 8 5 2

1 2 3 4 5 6 7 8

Page 7: Kuliah7 Histogram Clustering

Fungsi Histogram

1 2 3 4 5 6 7 8

1n 2n 3n 4n 5n 6n 7n 8n

kk nrh )(

Page 8: Kuliah7 Histogram Clustering

Fungsi Histogram

5)(

1)(

0)(

2)(

3)(

3)(

4)(

8)(

8

7

6

5

4

3

2

1

rh

rh

rh

rh

rh

rh

rh

rh

1 2 3 4 5 6 7 8

1n 2n 3n 4n 5n 6n 7n 8n

Page 9: Kuliah7 Histogram Clustering

Contoh

Gambar dari fungsi histogram

Citra asal

Page 10: Kuliah7 Histogram Clustering

contoh

Gambar dari fungsi histogram

Citra asal

Page 11: Kuliah7 Histogram Clustering

Contoh

Gambar dari fungsi histogram

Citra asal

Page 12: Kuliah7 Histogram Clustering

Contoh

Gambar dari fungsi histogram

Citra asal

Page 13: Kuliah7 Histogram Clustering

SEGMENTASI BERBASIS HISTOGRAM SKALA KEABUAN

Page 14: Kuliah7 Histogram Clustering

Segmentasi Berbasis Histogram Skala Keabuan

14

Bebas Noise Kadar Noise rendah

Kadar noise tinggi

Page 15: Kuliah7 Histogram Clustering

Segmentasi Berbasis Histogram Skala Keabuan

• Bagaimana karakteristik noise dengan kadar rendah dan tinggi pada histogram?

• Untuk citra di atas– Jika citranya bebas noise, histogramnya adalah

dua puncak pada i=100, i=150– Untuk citra dengan kadar noise rendah, ada dua

puncak yang berpusat di i=100, i=150– Untuk citra dengan kadar noise tinggi , Cuma

ada satu puncak – dua populasi skala keabuan yang masing-masing mewakili objek dan background, menjadi satu.

15

Page 16: Kuliah7 Histogram Clustering

Segmentasi Berbasis Histogram Skala Keabuan

16

0.00

500.00

1000.00

1500.00

2000.00

2500.00

0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00

i

h(i)

Noise free

Low noise

High noise

Page 17: Kuliah7 Histogram Clustering

Segmentasi Berbasis Histogram Skala Keabuan

• Kita dapat mendefinisikan signal-to-noise ratio dari citra masukan dalam besaran nilai rata-rata keabuan dari piksel objek dan piksel background dan standard deviasi dari noise additive sebagai berikut

17

S N b o/

Page 18: Kuliah7 Histogram Clustering

Segmentasi Berbasis Histogram Skala Keabuan

• Untuk citra uji kita di atas:– S/N (bebas noise ) = – S/N (kadar noise rendah) = 5– S/N (kadar noise tinggi) = 2

18

Page 19: Kuliah7 Histogram Clustering

Thresholding Skala Keabuan

• Kita dapat dengan mudah mengerti proses segmentasi berbasis thresholding dengan melihat histogram dari citra dengan kadar noise rendah – Ada ‘lembah’ yang jelas antara dua puncak.

19

Page 20: Kuliah7 Histogram Clustering

Thresholding Skala Keabuan

20

0.00

500.00

1000.00

1500.00

2000.00

2500.00

0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00

i

h(i)

Background

Object

T

Page 21: Kuliah7 Histogram Clustering

Thresholding Skala Keabuan

• Kita dapat mendefinisikan algoritma thresholding keabuan sebagai berikut:– Jika tingkat keabuan dari piksel p <=T maka piksel

p adalah piksel dari objek. else

– piksel p adalah piksel background

21

Page 22: Kuliah7 Histogram Clustering

Thresholding Skala Keabuan

• Cara penentuan threshold yang sederhana ini meninggalkan pertanyaan bersar, bagaimana menentukan titik threshold-nya ?

• Banyak cara yang mungkin dilakukan– Threshold Interaktif – Threshold Adaptif – Metode Minimisasi

22

Page 23: Kuliah7 Histogram Clustering

Thresholding Skala Keabuan

• Kita akan membahas secara rinci metode minimisasi untuk menentukan threshold– Minimisasi dalam varian group – Robot Vision, Haralick & Shapiro, volume 1, page

20

23

Page 24: Kuliah7 Histogram Clustering

Thresholding Skala Keabuan

• Histogram citra ideal dari objek/background

24

0.00

500.00

1000.00

1500.00

2000.00

2500.00

0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00

i

h(i)

T

Page 25: Kuliah7 Histogram Clustering

Thresholding Skala Keabuan

• Semua threshold membagi histogram menjadi dua kelompok dengan setiap kelompok mempunyai statistiknya masing-masing (mean, variance)

• Kehomogenan dari setiap kelompok diukur dengan varian dalam kelompok

• Threshold optimum adalah threshold yang meminimumkan varian dalam kelompok itu, dan tentunya memaksimumkan kehomogenan dari kelompok tersebut.

25

Page 26: Kuliah7 Histogram Clustering

Thresholding Skala Keabuan

• Jika kelompok o (object) adalah piksel piksel dengan tingkat keabuan <=T

• Dan kelompok b (background) adalah piksel-piksel dengan tingkat keabuan >T

• Probabilitas prior dari kelompok o adalah po(T)

• Probabilitas prior dari kelompok b adalah pb(T)

26

Page 27: Kuliah7 Histogram Clustering

Thresholding Skala Keabuan

• Persamaan berikut dapat dapat diturunkan untuk menghitung probabilitas prior dari objek dan background

• dengan h(i) adalah histogram dari citra dengan N pixel.

27

p T P ioi

T

( ) ( )0

p T P ibi T

( ) ( ) 1

255

P(i h i N) ( ) /

Page 28: Kuliah7 Histogram Clustering

Thresholding Skala Keabuan

• Mean dan varian dari tiap kelompok adalah:

28

oi

T

oT iP(i p T( ) ) / ( )0

bi T

bT iP i p T( ) ( ) / ( ) 1

255

o oi

T

oT i T P(i p T2 2

0( ) ( ) ) / ( )

b bi T

bT i T P i p T2 2

1

255

( ) ( ) ( ) / ( )

Page 29: Kuliah7 Histogram Clustering

Thresholding Skala Keabuan

• Varian dari setiap kelompok didefinisikan sebagai :

• Kita menentukan T yang optimum dengan meminimumkan persamaan ini terhadap T – Hanya memerlukan 256 perbandingan untuk

citra skala keabuan 8-bit.

29

W o o b bT T p T T p T2 2 2( ) ( ) ( ) ( ) ( )

Page 30: Kuliah7 Histogram Clustering

Thresholding Skala Keabuan

30

0.00

500.00

1000.00

1500.00

2000.00

2500.00

0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00

i

h(i)

Histogram

Within group variance

Topt

Page 31: Kuliah7 Histogram Clustering

Thresholding Skala Keabuan

• Kita dapat menguji kinerja dari algoritma ini pada citra dengan kadar noise rendah dan tinggi – Untuk citra dengan kadar noise rendah, threshold

optimumnya adalah pada T=124– Hampir tepat pada pertengahan antara puncak

objek dan background.– Kita bisa juga menggunakan threshold optimum ini

untuk citra dengan kadar noise rendah dan tinggi.

31

Page 32: Kuliah7 Histogram Clustering

Thresholding Skala Keabuan

32

Citra dengan kadar noise rendah

Di thresholdkan pada T=124

Page 33: Kuliah7 Histogram Clustering

Thresholding Skala Keabuan

33

Citra dengan kadar noise tinggi

Di-thresholdkan pada T=124

Page 34: Kuliah7 Histogram Clustering

Thresholding Skala Keabuan

• Banyak piksel salah dikelompokkan • Ini adalah kinerja umum dari metode

thresholding– Kadar kesalahan pengelompokan ditentukan dari

kadar tumpang tindih antara objek dan background pada histogram.

34

Page 35: Kuliah7 Histogram Clustering

Thresholding Skala Keabuan

35

0.00

0.01

0.02

x

p(x)

o b

T

Object

Background

Page 36: Kuliah7 Histogram Clustering

Thresholding Skala Keabuan

36

0.00

0.01

0.02

x

p(x)

o

Object

Background

b

T

Page 37: Kuliah7 Histogram Clustering

Thresholding Skala Keabuan

• Sangat jelas terlihat, pada kedua kasus, untuk setiap nilai threshold, piksel-piksel objek dapat salah pengelompokkannya menjadi background dan sebaliknya.

• Funtuk kadar tumpang tindih yang besar, piksel yang salah pengelompokannya makin banyak. – Kita bahkan dapat mengkuantisasi probabilitas

kesalahannya dalam besaran mean dan deviasi standard dari histogram objek dan background

37

Page 38: Kuliah7 Histogram Clustering

K-MEANS CLUSTERING

Page 39: Kuliah7 Histogram Clustering

39

K-Means• Tentukan jumlah kluster

yang tetap

• Tentukan titik tengah kluster dan penempatan titik-titik kluster untuk meminimumkan kesalahan

• Hal ini tidak bisa dilakukan dengan pencarian (search), karena terlalu banyak tempat-tempat yang mungkin.

• Algoritma– Tentukan pusat kluster;

alokasikan titik-tiitk ke kluster terdekat

– Tetapkan alokasinya; hitung kembali pusat kluster terbaik

• x adalah himpunan fitur-fitur apa saja yang bisa dihitung jarak satu dengan yang lainnya (perhatikan masalah penyekalaan)

x j i2

jelements of i'th cluster

iclusters

* From Marc Pollefeys COMP 256 2003

Page 40: Kuliah7 Histogram Clustering

40

K-Means

* From Marc Pollefeys COMP 256 2003

Page 41: Kuliah7 Histogram Clustering

41

Segmentasi Citra Dengan K-Means

• Pilih nilai K• Pilih satu vektor fitur untuk setiap piksel (warna, tekstur,

posisi, atau kombinasinya)• Tentukan ukuran kemiripan yang akan digunakan untuk

mengukur jarak antara vektor fitur (biasanya jarak Euclidean).

• Terapkan algoritma K-Means.• Terapkan Algoritma Connected Components.• Gabungkan semua komponen yang ukurannya kurang dari

suatu nilai threshold ke komponen yang berdampingan yang paling mirip dengannya.

* From Marc Pollefeys COMP 256 2003

Page 42: Kuliah7 Histogram Clustering

42

Klustering K-means menggunakan intensitas atau warna saja

Citra asal Kuster berbasis intensitas Kluster berbasis warna

* From Marc Pollefeys COMP 256 2003

Hasil dari Klustering K-Means :

Page 43: Kuliah7 Histogram Clustering

Sources

• Slides of Dr. Dr. Ioannis Ivrissimtzis• Slides of Dr. Mike Spann, Birmingham

University, UK• Slides of – Gary Bradski– Sebastian Thrun– At http://robots.stanford.edu/cs223b/index.html