kuliah pip topik 6-05

28
Iklim Indonesia 1. 2. 3. 4. 5. 6. Curah Hujan Panjang Hari Radiasi-Surya Suhu Udara Fenomena El Nino dan La Nina Global Climate Change

Upload: aulia-annisa

Post on 04-Jul-2015

74 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kuliah PIP Topik 6-05

Iklim Indonesia

1.2.3.4.5.6.

Curah HujanPanjang Hari

Radiasi-SuryaSuhu UdaraFenomena El Nino dan La NinaGlobal Climate Change

Page 2: Kuliah PIP Topik 6-05

Posisi Geografis Indonesia

Antara 6o 08’ LU~11o 15’ LSdan 94o 45’BT~141o 05’ BT

Termasuk wilayah beriklim tropis dengan suhu dankelembaban tinggiIklim Indonesia dicirikan oleh:

– Zona konvergensi antartropik (Intertropicalconvergence zone=ITCZ) merupakan daerahpusat pembentukan awan dan hujan

– sistem sirkulasi muson dengan musim hujan dan kemarauyang nyata

– Dipengaruhi oleh sirkulasi udara meridional (SiklusHadley) dan sirkulasi zonal (Siklus Walker) dengan variasitahunan yang menghasilkan penyimpangan iklim El Ninodan La Nina (ENSO phenomena di Lautan Pasifik)

Page 3: Kuliah PIP Topik 6-05

Inter Tropical ConvergenceZone(ITCZ)

Daerah dengan pusat tekanan rendahkarena proses pemanasan permukaan bumiyang intensif oleh radiasi suryaITCZ bergerak mengikuti gerakanmatahari (23.5oLU – 23.5oLS sudutdeklinasi surya) dengan time-lag + 1 bulanPosisi ITCZ tidak lurus sejajar lintang dibumi, ditentukan oleh posisi matahari dankeadaan permukaan bumi (daratan, lautan,pegunungan)

Page 4: Kuliah PIP Topik 6-05

Deklinasi Surya/Lintasan Matahari

IKLIM TROPIKATerletak antara lintang 23.5 oLU (Tropika Cancer) sampai 23.5 oLS (Tropika Capicorn)

kadang-kadang diperluas sampai 30 oLU sampai 30 oLS.

22 Juni 23 Sep te mber

22 Dese mb er

21 Maret

23.5o LS

23.5o LU

Equator

Tropika Cancer

21 Maret

Tropika Capicorn

Page 5: Kuliah PIP Topik 6-05

Hadley Cell, ITCZ & sebaran Iklim Dunia

Hadley Cell

EquatorGurun Pasir

30 o

Gurun Pasir

KutubUtara

KutubSelatan Hadley Cell

30 o

Daerah Hutan Hujan Tropis

InterTropical Convergence Zone

Agak kering Kering(RH<50%)

Lembab(RH>70%)

Kering Agak kering(RH<50%)

23.5 o LS

Matahari

Kelembaban Udara :

23.5 o LU

Page 6: Kuliah PIP Topik 6-05

The tropical circulation cell is called the Hadley cell. It shiftsnorth and south with the seasons and causes tropical monsoonsin India. For example, around July the warm, rising air of theHadley cell is located over India, and humid winds blow in fromthe Indian Ocean. Around January the cooler, sinking air of theHadley cell is located over India, and the winds blow in theopposite direction.

Page 7: Kuliah PIP Topik 6-05

Posisi ITCZ bulan Januari dan Juli

Januari Indonesia hujan, Thailand kemarauJuli Indonesia kemarau, Thailand hujan

Musim hujanDi Indonesia tgtPosisi ITCZ

Page 8: Kuliah PIP Topik 6-05

Curah Hujan di Indonesia

Indonesia memiliki curah hujan relatifberlimpahMengikuti gerakan ITCZ terjadikonvergensi massa udara yang diikutidengan gerakan udara ke ataspembentukan awan– Udara lembab – ke atas – pendinginan – terkondensasi pada

titik embun – awan

Musim hujan dipengaruhi posisi ITCZdengan posisi geografisnyamenghasilkan tiga tipe hujan dominan

Page 9: Kuliah PIP Topik 6-05

Pola umum curah hujan di IndonesiaPola umum curah hujan di Indonesia antara lain dipengaruhi

oleh letak geografis. Secara rinci pola umum hujan diIndonesia dapat diuraikan sebagai berikut:Pantai sebelah barat setiap pulau memperoleh jumlahhujan selalu lebih banyak daripada pantai sebelah timur.Curah hujan di Indonesia bagian barat lebih besar daripadaIndonesia bagian timur. Sebagai contoh, deretan pulau-pulau Jawa, Bali, NTB, dan NTT yang dihubungkan olehselat-selat sempit, jumlah curah hujan yang terbanyakadalah Jawa Barat.Curah hujan juga bertambah sesuai dengan ketinggiantempat. Curah hujan terbanyak umumnya berada padaketinggian antara 600 - 900 m di atas permukaan laut.Di daerah pedalaman, di semua pulau musim hujan jatuhpada musim pancaroba. Demikian juga halnya di daerah-daerah rawa yang besar.Bulan maksimum hujan sesuai dengan letak DKAT (DaerahKonvergensi Antar Tropik).

Page 10: Kuliah PIP Topik 6-05

Pola umum curah hujan….Saat mulai turunnya hujan bergeser dari barat ke timur seperti:

1. Pantai barat pulau Sumatera sampai ke Bengkulu mendapat hujanterbanyak pada bulan November.

2. Lampung-Bangka yang letaknya ke timur mendapat hujan terbanyakpada bulan Desember.

3. Jawa bagian utara, Bali, NTB, dan NTT pada bulan Januari - Februari.

Di Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Tenggara, MalukuTengah, musim hujannya berbeda, yaitu bulan Mei-Juni. Padasaat itu, daerah lain sedang mengalami musim kering. Batasdaerah hujan Indonesia barat dan timur terletak pada kira-kira120o Bujur Timur.

Page 11: Kuliah PIP Topik 6-05

Pembagian Iklim

Page 12: Kuliah PIP Topik 6-05

Dr. Wladimir KoppenPada tahun 1918 Dr Wladimir Koppen (ahli ilmu iklim dari Jerman) membuat klasifikasi

iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembaban udara. Kedua unsur iklim tersebutsangat besar pengaruhnya terhadap permukaan bumi dan kehidupan di atasnya.Berdasarkan ketentuan itu Koppen membagi iklim dalam lima daerah iklim pokok.Masing-masing daerah iklim diberi simbol A, B, C, D, dan E.

1. Iklim A atau iklim tropis. Cirinya adalah sebagai berikut:• suhu rata-rata bulanan tidak kurang dari 18°C,• suhu rata-rata tahunan 20°C-25°C,• curah hujan rata-rata lebih dari 70 cm/tahun, dan• tumbuhan yang tumbuh beraneka ragam.

2. Iklim B atau iklim gurun tropis atau iklim kering, dengan ciri sebagai berikut:• Terdapat di daerah gurun dan daerah semiarid (steppa);• Curah hujan terendah kurang dari 25,4/tahun, dan penguapan besar;

3. Iklim C atau iklim sedang. Ciri-cirinya adalah suhu rata-rata bulan terdingin antara 18°sampai -3°C.

4. Iklim D atau iklim salju atau microthermal. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut: Rata-ratabulan terpanas lebih dari 10°C, sedangkan suhu rata-rata bulan terdingin kurang dari -3°C.

5. Iklim E atau iklim kutub . Cirinya yaitu terdapat di daerah Artik dan Antartika, suhutidak pernah lebih dari 10°C, sedangkan suhu rata-rata bulan terdingin kurang dari -3°C.

Page 13: Kuliah PIP Topik 6-05

Dr. Wladimir KoppenKoppen di Indonesia terdapat tipe-tipe iklim Af, Aw,Am, C, dan D.Af dan Am=terdapat di daerah Indonesia bagian barat,tengah, dan utara, seperti Jawa Barat, Sumatera,Kalimantan dan Sulawesi Utara.Aw =terdapat di Indonesia yang letaknya dekat denganbenua Australia seperti daerah-daerah di Nusa Tenggara,Kepulauan Aru, dan Irian Jaya pantai selatan.C=terdapat di hutan-hutan daerah pegunungan.D=terdapat di pegunungan salju Irian Jaya.

Page 14: Kuliah PIP Topik 6-05

Mohr

Pembagian Iklim Menurut Mohr membagi iklimberdasarkan curah hujan yang sampai kepermukaan bumi, yaitu menjadi tiga golongansebagai berikut:Bulan kering (BK), yaitu jumlah rata-rata curahhujan dalam bulan tersebut kurang dari 60 mm.Bulan sedang (BS), yaitu jumlah rata-rata curahhujan dalam bulan tersebut berkisar antara 60 -90 mm.Bulan basah (BB), yaitu jumlah rata-rata curahhujan dalam bulan tersebut 100 mm ke atas.

Page 15: Kuliah PIP Topik 6-05

Schmidt-Ferguson

Sistem iklim ini sangat terkenal di Indonesia.Penyusunanpeta iklim menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson lebihbanyak digunakan untuk iklim hutan. Pengklasifikasianiklim menurut Schmidt-Ferguson ini didasarkan padanisbah bulan basah dan bulan kering seperti kriteria bulanbasah dan bulan kering klsifikasi iklim Mohr. Pencarianrata-rata bulan kering atau bulan basah (X) dalamklasifikasian iklim Schmidt-Ferguson dilakukan denganmembandingkan jumlah/frekwensi bulan kering ataubulan basah selama tahun pengamatan ( ∑f ) denganbanyaknya tahun pengamatan (n) .

Page 16: Kuliah PIP Topik 6-05

Tipe Iklim Kriteria

A. (Sangat Basah)B. (Basah)C. (Agak Basah)D. (Sedang)E. (Agak Kering)F. (Kering)G. (Sangat Kering)H. (Luar Biasa Kering)

0 < Q < 0,1430,143 < Q < 0,3330,333 < Q < 0,6000,600 < Q < 1,0001,000 < Q < 1,6701,670 < Q < 3,0003,000 < Q < 7,000

7,000 < Q

Tabel Klasifikasi Iklim MenurutSchmidt-Ferguson

Page 17: Kuliah PIP Topik 6-05

Month Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Total BB BK

1997 47.25 23.36 70.12 42.68 74.17

21.09 0 16.52 18.29 59.93 181.86 88.41 643.68 1 8

1998 37.09 143.26 0 34.8 18.28

17.27 10.16

39.12 118.11 44.2 66.3 3.05 531.64 2 9

1999 0 20.07 0 0 0 0 0 0 1.27 26.17 38.1 8.12 93.73 0 12

2000 21.85 33.01 2.54 16.51 19.81

9.39 2.54 0.25 34.29 7.36 8.13 132.09 287.77 1 11

2001 130.81 43.43 3.55 53.33 32.77

13.97 3.56 8.64 37.34 49.53 28.69 155.94 561.56 2 10

2002 84.32 1.78 18.79 64.02 27.68

2.54 17.02

20.31 26.42 84.85 32.77 62.23 442.73 0 8

2003 38.6 105.15 86.37 50.81 90.67

13.97 5.33 37.09 14.99 239.27 90.17 25.15 797.57 2 7

2004 0.51 36.58 196.08 38.1 28.18

45.21 1.02 5.08 30.73 30.22 93.22 138.17 643.1 2 9

2005 81.28 4.06 63.24 6.09 43.18

86.87 0 11.18 29.47 111.01 0 131.08 567.46 1 7

2006 13.21 145.03 147.57 150.88 32.26

165.36 27.17

24.89 109.22 57.92 145.29 27.93 1046.7 6 6

Average 45.492 55.573 58.826 45.722 36.7 37.567 6.68 16.308 42.013 71.046 68.453 77.217 561.6 1.7 8.7

Contoh Klasifikasi IklimMenurut Schmidt-Ferguson

Q = (BK/BB) = (8.7/1.7) = 5.12 G (sangat kering)

Page 18: Kuliah PIP Topik 6-05

Oldeman

Klasifikasi iklim yang dilakukan didasarkan kepadajumlah kebutuhan air oleh tanaman, terutama padatanaman padi. Penyusunan tipe iklimnya berdasarkanjumlah bulan basah yang berlansung secara berturut-turut.Kebutuhan air untuk tanaman padi adalah 150 mm perbulan sedangkan untuk tanaman palawija adalah 70mm/bulan, dengan asumsi bahwa peluang terjadinyahujan yang sama adalah 75% maka untuk mencukupikebutuhan air tanaman padi 150 mm/bulan diperlukancurah hujan sebesar 220 mm/bulan, sedangkan untukmencukupi kebutuhan air untuk tanaman palawijadiperlukan curah hujan sebesar 120 mm/bulan, sehinggamenurut Oldeman suatu bulan dikatakan bulan basahapabila mempunyai curah hujan bulanan lebih besar dari200 mm dan dikatakan bulan kering apabila curah hujanbulanan lebih kecil dari 100 mm.

Page 19: Kuliah PIP Topik 6-05

Zone Klasifikasi Bulan Basah Bulan Kering

A A1A2

10 - 12 Bulan10 - 12 Bulan

0 - 1 Bulan2 Bulan

B B1B2B3

7 - 9 Bulan7 - 9 Bulan7 - 8 Bulan

0 - 1 Bulan2 - 3 Bulan4 - 5 Bulan

C C1C2C3C4

5 - 6 Bulan5 - 6 Bulan5 - 6 Bulan

5 Bulan

0 - 1 Bulan2 - 3 Bulan4 - 6 Bulan

7 Bulan

D D1D2D3D4

3 - 4 Bulan3 - 4 Bulan3 - 4 Bulan3 - 4 Bulan

0 - 1 Bulan2 - 3 Bulan4 - 6 Bulan7 - 9 Bulan

E E1E2E3E4E5

0 - 2 Bulan0 - 2 Bulan0 - 2 Bulan0 - 2 Bulan0 - 2 Bulan

0 - 1 Bulan2 - 3 Bulan4 - 6 Bulan7 - 9 Bulan

10 - 12 Bulan

Tabel Klasifikasi iklim menurut Oldeman

Page 20: Kuliah PIP Topik 6-05

0

400

300

200

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

400

300

200

100

0

0

400

300

200

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Tipe Lokal

400

300

200

100

01 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

TipeEquatorial

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

TipeMonsoon

Tipe-tipe sebaran hujan di Indonesia

Page 21: Kuliah PIP Topik 6-05

CH Tipe Equatorial

Curah hujan tinggi dan hampir meratasepanjang tahunSangat cocok untuk tanaman yangsensitif terhadap kekurangan air :karet, kelapa sawitPada kelapa sawit, kekurangan airdirasakan stlh 1 – 2 tahun kemudian

produksi

Page 22: Kuliah PIP Topik 6-05

Panjang Hari

Tidak terlalu bervariasi (11-12 jam) dibandingkanlintang tinggi (daerah temperate) yang dapatmencapai 6 atau 18 jam.

Kondisi ekstrim di kutub, mengalami 6 bulansiang dan 6 bulan malam (panjang hari 24 dan 0jam).

Panjang hari menentukan perubahan fase-faseperkembangan tanaman melalui responfotoperiodisme untuk Tanaman Hari Panjang danTanaman Hari Pendek .

Page 23: Kuliah PIP Topik 6-05

Photoperiodism

Photoperiodism, the response to 24-hour cycles of dark andlight, is particularly important in the initiation of flowering.Some plants are short-day, flowering only when periods oflight are less than a certain length .

Other variables—both internal, such as the age of the plant,and external, such as temperature—are also involved withthe complex beginnings of flowering.

For example, chrysanthemums ordinarily will not floweruntil the days become short and the nights long, and it hasnow become a commercial practice to cover them with a blackcloth in late afternoon in August, or before, to stimulatethem into early flowering

Page 24: Kuliah PIP Topik 6-05

RH

( %

)

Su

hu

( o

C )

70

75

80

90

100

95

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 19 20 22 23 24

Jam ( WIB )

20

22

24

8526

30

28

34

32

RH ( % )

Suhu (oC)

Bogor

Suhu Udara

Fluktuasi suhu diurnal (lihat Gambar) di Indonesiamenyebabkan perbedaan suhu siang dan malam sampai10 oC, dibandingkan fluktuasi suhu rata-rata (harian,bulanan, tahunan) yang hanya sekitar 1 oC.

Perbedaan suhu secara spasial hanya nyata menurutketinggian tempat (altitude) untuk daerah tropikatermasuk Indonesia.

Page 25: Kuliah PIP Topik 6-05

Suhu - Altitude

Page 26: Kuliah PIP Topik 6-05

FENOMENA EL-NINO DAN LA-NINA

Disamping ITCZ yang mempunyai lintasan Utara-Selatan,iklim Indonesia juga dipengaruhi oleh fenomena El-Nino danLa-Nina dengan arah gerakan angin Timur-Barat. El-Ninodalam bahasa Spanyol berarti adalah "si anak laki-laki",yang dihubungkan dengan kejadian hujan yang tinggi padabulan Desember di pantai barat benua Amerika. Padakejadian El-Nino, pantai barat benua Amerika akanmempunyai curah hujan yang lebih tinggi dibandingkankondisi rata-rata. Namun demikian, fenomena El-Ninomemberikan dampak sebaliknya di wilayah Indonesia danAustralia, yaitu kekeringan dengan curah hujan yang lebihrendah dibanding rata-ratanya.

La-Nina yang berarti "anak perempuan" adalah kondisisebaliknya dari El-Nino, yaitu curah hujan yang lebih tinggidi wilayah Indonesia dan Australia sedangkan di pantaibarat benua Amerika mengalami curah hujan yang lebihrendah. Gambar berikut menyajikan kondisi normal, El-Ninodan La-Nina antara Indonesia dengan pantai barat benuaAmerika.

Page 27: Kuliah PIP Topik 6-05

El-Nino & La-Nina

Page 28: Kuliah PIP Topik 6-05

Atas perhatian anda

Minal Aidin wal Fai IdzinMohon maaf lahir dan bathin