kuliah perinatologi ok 2008

206
1

Upload: astari-pratiwi-nuhrintama

Post on 06-Feb-2016

81 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

mmm

TRANSCRIPT

Page 1: Kuliah Perinatologi OK 2008

1

Page 2: Kuliah Perinatologi OK 2008

2

Page 3: Kuliah Perinatologi OK 2008

3

Umur kehamilan : cukup bulan : 37 – 42 mgg

BB lahir : sesuai masa kehamilan

Tidak ada kelainan pd saat lahir

SYARAT :SYARAT :

Page 4: Kuliah Perinatologi OK 2008

4

HPHT Rumus NAEGEL

Ukuran antropometrik : BB lahir

PB

Lingkaran kepala, dll

Pem. radiologik pusat2 epifisis

Motor Conduction Velocity

ECG

Penilaian karakteristik fisik luar :

Usher & Farr 1966 & Finnstrom 1970

Penilaian kriteria neurologik

Page 5: Kuliah Perinatologi OK 2008

5

Menurut Finnstrom 1972 : Cara yg paling mendekati

Kebenaran kombinasi 3 cara :

Kriteria fisik luar + kriteria neurologik + lingkaran kepala

Saat itu yg paling praktis :

“ Sistem Skor Dubowitz “

SKOR BALLARD (1977)

Ciri : kematangan fisis : 7

kematangan neuromuskular : 6

Page 6: Kuliah Perinatologi OK 2008

6

Cara menetukan umur kehamilan menurut Ballard (1977), Cara menetukan umur kehamilan menurut Ballard (1977), berdasarkan ciri kematangan fisisberdasarkan ciri kematangan fisis

0 1 2 3 4 5

KulitMerah seperti agar,

transparan

Merah muda licin/ halus

tampak vena

Permukaan

mengelupas dgn/tanpa

ruam, sedikit vena

Daerah pucat

retak2, vena jarang

Seperti kertas

kulit, retak lbh

dalam, tdk ada

vena

Seperti kulit,

retak2,

megkerut

Lanego Tdk ada Banyak Menipis Menghilang Umumnya tdk ada

Lipatan

plantarTdk ada

Tanda merah sangat

sedikit

Hanya lipatan anterior

yh melintang

Lipatan 2/3

anterior

Lipatan di seluruh

telapak

Payudara Hampir tdk tampakAreola datar, tdk ada

tonjolan

Areola seperti titik,

tonjolan 1-2 mm

Areola lbh jelas,

tonjolan 3-4 mm

Areola penuh,

tonjolan 5-10 mm

Daun telinga Datar, tetap terlipatSedikit melengkung,

lunak, lambat membalik

Bentuknya lbh baik,

lunak, mudah membaik

Bentuk sempurna,

membalik seketika

Tulang rawan

tebal, telinga kaku

Kelamin lelakiSkrotum kosong, tdk

ada ruga

Testis turun, sedikit

ruga

Testis di bawah,

ruganya bagus

Testis bergantung,

ruganya dalam

Kelamin

perempuan

Klitoris & labia

minora menonjol

Labia mayora & minora

sama-sama menonjol

Labia mayora

besar, labia minora

kecil

Klitoris & labia

minora ditutupi

labia mayora

Page 7: Kuliah Perinatologi OK 2008

7

Kematangan neuromuskular

Page 8: Kuliah Perinatologi OK 2008

8

Penilaian Tingkat Kematangan

NilaiNilai MingguMinggu

55

1010

1515

2020

2525

3030

3535

4040

4545

5050

2626

2828

3030

3232

3434

3636

3838

4040

4242

4444

Page 9: Kuliah Perinatologi OK 2008

9

Taksiran maturitas bayiTaksiran maturitas bayi

Sangat penting mengetahui secara tepat masa gestasi

setiap BBL, karena :

perlu untuk penatalaksanaan

mempengaruhi morbiditas & mortalitas

menilai tingkat perkembangan BKB

penelitian fisiologik harus dilakukan dgn

mempertimbangkan lamanya masa gestasi

Page 10: Kuliah Perinatologi OK 2008

10

Disebut sesuai masa kehamilan bila BB lahir sesuai dgn

BB seharusnya utk masa kehamilan tsb

Harus ada BB standar utk tiap2 masa gestasi

Lubchencho 1963 pertama kali meneliti korelasi antara

BB lahir & masa gestasi :

“Intra Uterine Growth Curve” (IUGC)

Menggunakan “percentile ke 10 & ke 90

Usher 1970 memakai standard deviation : -2 SD & 2 SD

Evaluasi pertumbuhan BBL Evaluasi pertumbuhan BBL Evaluasi pertumbuhan BBL Evaluasi pertumbuhan BBL

Page 11: Kuliah Perinatologi OK 2008

11

Penilaian pertumbuhan

bayi berdasarkan Klasifikasi

neonatus menurut

Battaglia & Lubchenco

(1967)

(Gram)5000

4750

4500PERSENTIL

4250 KE 90

4000

3750

3500

3250

3000

2750

2500 PERSENTILKE 10

2250

2000

1750

1500

1250

1000

750

500

24 26 28 30 32 34 36 37 38 40 42 44 46

KB CB LB

B M K

S M K

K M KKB : Kurang bulanCB : Cukup bulanLB : Lebih bulanBMK : Besar utk masa kehamilanSMK : Sesuai utk masa kehamilanKMB : Kecil untuk masa kehamilan

Page 12: Kuliah Perinatologi OK 2008

12

Untuk mengetahui ada tidaknya kelainan pd waktu lahir :

Untuk mengetahui ada tidaknya kelainan pd waktu lahir :

Harus mempelajari fisiologi & patologi neonatusHarus mempelajari fisiologi & patologi neonatus

Harus ketahui keadaan2 yg terjadi pd kehamilan & kelahiran

“past history” neonatus : janin/fetus oki perlu tahu :

pertumbuhan & perkembangan janin

homeostasis & gangguannya

reaksi adaptasi

keadaan & peny. yg dpt mempengaruhi janin : antenatal intranatal postnatal

cara mengevaluasi & menolong janin

Page 13: Kuliah Perinatologi OK 2008

13

Perkembangan otakPerkembangan otakPerkembangan otakPerkembangan otakPaling pesat : trimester terakhir kehamilan s/d 6 bln

post partum

“vulnerable period”

Gangguan dalam periode ini

Kerusakan otak permanen

Bbrp sarjana : banyak kelainan neurologik & psikologik

pd anak disebabkan o/ peristiwa2 yg terjadi pd periode

perinatal

Page 14: Kuliah Perinatologi OK 2008

14

Tujuan kelahiran bayiTujuan kelahiran bayiTujuan kelahiran bayiTujuan kelahiran bayiBayi yg sehat dari ibu yg sehat tanpa sequele akibat

Hal-hal yg dpt dicegah

Perlu : antenatal care

perinatal care

tindakan preventif

tindakan kuratif

Untuk membatasi : morbiditas

mortalitas perinatal

Page 15: Kuliah Perinatologi OK 2008

15

Tindakan preventifTindakan preventif

Vaksinasi ibu hamil

Perbaikan gizi

Pengobatan

Mencegah lahirnya BBLR + penanganan

Pertolongan gawat janin

Page 16: Kuliah Perinatologi OK 2008

16

Bayi baru lahir normalBayi baru lahir normal

BB : 2500 – 4000 gram

Lingkaran kepala : 33 – 38 cm

AS : 7 – 10

Kulit :

Lanugo sedikit

Hari I : kadang2 acral sianosis

Waktu lahir : vernix caseosa (+)

24 jam post natal : tanda2 desquamasi mulai di daerah

pelipatan

Hari 2 – 3 : kekuningan ikterus neonatorum simpleks

(ikterus fisiologik)

Page 17: Kuliah Perinatologi OK 2008

17

Kepala :

Sering moulage (+)

Dada :

lingkar 1 – 2,5 cm < lingkar kepala

pernapasan : - tipe abdominal

diafragmatik – abdominal

- 30 – 100/mnt, tergantung aktifitas

HR : 120 – 130 /mnt

kadang2 bising (+)

Page 18: Kuliah Perinatologi OK 2008

18

Abdomen : H.L.G. dpt teraba Letak umbilicus : + ½ symphisis – proc. Xyphoidus Genitalia :

: descensus testiculorim lengkap

: lab. majora menutupi vestibulum & kadang ada

sekresi mukoid

Refleks : Moro Plantar & grasp Rooting Sucking Babinsky Tonic neck

Page 19: Kuliah Perinatologi OK 2008

19

Sal. pencernaan :

Mulai aktif dari saat lahir

Enzym2 pencernaan (+) kecuali amilase

pH cairan lambung netral dalam 5-24 jam menjadi asam

Mengandung meconium

Hepar :

Fungsi belum sempurna

+ 50% ikterus, timbul hari 2-3

Keseimbangan air & fungsi ginjal

tubuh mengandung relatif lbh banyak air

penurunan BB fisiologik 6 – 10%

Ginjal blm dpt mengkonsentrasi urine, tp sdh dpt

mencairkan urine

Page 20: Kuliah Perinatologi OK 2008

20

Kelenjar endokrin :

Hipertrofi kelenjar & sekresi air susu

Perdarahan pervaginam

Metaplasia prostat

Kekebalan :

Imunitas transplasenter

Respons immunologik masih imatur

Pernapasan :

Pernapasan I timbul akibat :

1. Rangsangan mekanik

2. Rangsangan kimia : penurunan PaO2

kenaikan PaCO2

3. Rangsangan termik

Page 21: Kuliah Perinatologi OK 2008

21

Penanganan bayiPenanganan bayi

1. Pem. fisis :

KB / OK

Dalam 24 jam I

Sebelum pulang

Kecuali : - bayi risiko tinggi

- kelainan (+)

2. Perawatan bayi :

RG

Ruang observasi

Ruang isolasi

NICU

Page 22: Kuliah Perinatologi OK 2008

22

Yang perlu dilakukanYang perlu dilakukan

Menjaga agar jalan napas bersih & bebas

Mempertahankan suhu tubuh mencegah hipotermi

Menjamin intake :

ASI sedini mungkin

Sesuai kebutuhan bayi (on demand)

ASI saja sampai umur 6 bln

Penimbangan / pantau BB

Waspada faktor risiko

Page 23: Kuliah Perinatologi OK 2008

23

BBLR = LBWBBLR = LBW

Page 24: Kuliah Perinatologi OK 2008

24

BB lahir < 2500 gram

Dibagi atas :

1. Prematur murni

UK : < 37 mgg

BB : SMK = AGA (Appropriate for

Gestational Age)

2. KMK = SGA = Small for Gestational Age

UK : BCB – BKB – BLB

BB : KMK dibawah persentil ke 10

Page 25: Kuliah Perinatologi OK 2008

25

BKB = Prematur = PretermBKB = Prematur = PretermBKB = Prematur = PretermBKB = Prematur = Preterm

UK < 37 minggu

BMK

BKB SMK

KMK

Faktor2 yg mempengaruhi kelahiran prematur

1. Faktor ibu : Penyakit

Usia

Interval kelahiran

Jumlah kehamilan

Sosial ekonomi

2. Faktor janin : Kehamilan multipel

Hidramnion

Page 26: Kuliah Perinatologi OK 2008

26

Karakteristik klinikKarakteristik klinikKarakteristik klinikKarakteristik klinik

BB : < 2500 gram

PB : < 48 cm

Lingkar dada : < 30 cm

Lingkar kepala : < 33 cm

Kepala relatif lbh besar dari pada badannya

Page 27: Kuliah Perinatologi OK 2008

27

Sifat-sifat anatomisSifat-sifat anatomisSifat-sifat anatomisSifat-sifat anatomis

Kulit tipis, transparan

Lanugo banyak

Jar. subkutis lemak kurang

Jar. mamma belum sempurna

Ossifikasi tengkorak sedikit

Ubun-ubun & sutura lebar

Tulang rawan daun telinga belum cukup

dll

Page 28: Kuliah Perinatologi OK 2008

28

Sifat-sifat fisiologisSifat-sifat fisiologisSifat-sifat fisiologisSifat-sifat fisiologis

Vitalitas : kurang aktif, banyak tidur

Suhu irregular tendensi hipotermi

Pernapasan : kadang2 cheyne stokes

Refleks menelan & batuk belum sempurna

Page 29: Kuliah Perinatologi OK 2008

29

PerawatanPerawatanPerawatanPerawatan

Atur suhu

Cegah sianosis

Cegah infeksi

Vit. K

Intake harus dijamin

Page 30: Kuliah Perinatologi OK 2008

30

Penyakit dan komplikasiPenyakit dan komplikasiPenyakit dan komplikasiPenyakit dan komplikasi

Semua penyakit / keadaan yg terjadi pd BCB, tetapi

beberapa penyakit tersebut lebih sering atau hanya pd BKB :

Asfiksia

RDN = SGP

Retrolental fibroplasia

Hiperbilirubinemia

Infeksi

Page 31: Kuliah Perinatologi OK 2008

31

K M KK M KK M KK M K

BB lahir < 10 persentil dari IUGV Lubchenco

Etiologi : Gangguan supply makanan pd janin

BCB KMK

KMK BKB KMK

BLB KMK

BKB KMK :

Gejela fisik bayi prematur

Tanda retardasi pertumbuhan + wasting

Page 32: Kuliah Perinatologi OK 2008

32

BCB KMK BLB KMKBCB KMK BLB KMKBCB KMK BLB KMKBCB KMK BLB KMK

SSSS

UK : ?

BB < 10 persentil

PB <

Kulit : kering

Jar. lemak s.k. <

Otot-otot : tipis

Desquamasi kulit <

Hepar kecil

tanda-tanda insuffisiensi plasenta

Kulit keriput wasting

SSSS

Page 33: Kuliah Perinatologi OK 2008

33

PerawatanPerawatanPerawatanPerawatan

Intake dini = early feeding

Kontrol glukosa darah

Observasi pernapasan

Atur suhu

Cegah infeksi

Page 34: Kuliah Perinatologi OK 2008

34Empat cara bayi baru lahir kehilangan panas tubuh

Page 35: Kuliah Perinatologi OK 2008

35

Gambar. Rantai hangatGambar. Rantai hangat

Page 36: Kuliah Perinatologi OK 2008

36

KomplikasiKomplikasiKomplikasiKomplikasi

Hipoglikemi

Hiperbilirubinemi

BKB : komplikasi / peny. pd BKB

Asfiksia

Meconium aspiration syndrome

Page 37: Kuliah Perinatologi OK 2008

37

ASFIKSIA NEONATORUMASFIKSIA NEONATORUM

Page 38: Kuliah Perinatologi OK 2008

38

PENDAHULUANPENDAHULUAN Suatu keadaan dimana :

Bayi segera setelah lahir

Tdk dpt bernapas secara spontan, teratur &

adekuat

Penyebab morbiditas & mortalitas

Sebagian besar persalinan tanpa kesulitan + 10%

perlu resusitasi

Sudah mengalami hipoksia – anoksia :

Sewaktu dlm kandungan

Selama proses persalinan

Segera setelah lahir

Page 39: Kuliah Perinatologi OK 2008

39

Perlu kerja sama :

Bag. Kebidanan

Bag. Anak

Bag. Anestesi

Bidan & Paramedis

Keberhasilan resusitasi

Tergantung pada :

Tersedianya alat resusitasi

Ketrampilan

Ada tidaknya faktor resiko (ibu, janin, bayi)

Penilaian terhadap bayi

Page 40: Kuliah Perinatologi OK 2008

40

PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGIHipoksia

Penimbunan CO2

Asidosis respiratorik

Metabolisme anaerobGlikolisis Cadangan :

Asam piruvatAsam laktat

MiokardiumHatiOtot

Asidosis metabolikpH < 6.9Pa CO2 > 100 torr

PaO2 tak terukur

Gangguan kardiovaskuler

Gangguan sel-sel otak

Gejala sisa Meninggal

Page 41: Kuliah Perinatologi OK 2008

41

DIAGNOSISDIAGNOSIS= Asfiksia janin asfiksia neonatorum

Gawat janin :

Klinik :

DJJ

Air ketuban

Gerakan janin

Lab :

ECG

pH darah janin

Page 42: Kuliah Perinatologi OK 2008

42

DERAJAT ASFIKSIADERAJAT ASFIKSIADERAJAT ASFIKSIADERAJAT ASFIKSIA

1. PH darah janin – bayi

2. Skor Apgar o/ Virgina Apgar (1953)

Derajat asfiksiaDerajat asfiksia SASA pHpH

Tidak asfiksiaTidak asfiksia >> 7 7 > 7,2> 7,2

Asf. ringan-sedangAsf. ringan-sedang 4 – 64 – 6 7,1 – 7,27,1 – 7,2

Asfiksia beratAsfiksia berat << 3 3 < 7,1< 7,1

AS 1 menit Berat ringannya asfiksia

AS 5 menit Menilai keberhasilan resusitasi

Berhubungan dgn morbiditas & mortalitas

Page 43: Kuliah Perinatologi OK 2008

43

TANDATANDA 00 11 22

1. A : Warna apperance1. A : Warna apperance Biru / Biru / pucatpucat

Tbh keme-Tbh keme-rahan, angg. rahan, angg. gerak birugerak biru

Slrh tbh Slrh tbh keme-keme-rahanrahan

2. P : Pulse2. P : Pulse -- < 100/m< 100/m >> 100/m 100/m

3. G : Grimace 3. G : Grimace

= Rx ….= Rx ….

-- Gerak otot Gerak otot muka sdktmuka sdkt

Batuk / Batuk / bersinbersin

4. A : Activity tonus otot4. A : Activity tonus otot LumpuhLumpuh Sedang, flek- Sedang, flek- si sdkt agg. si sdkt agg. gerakgerak

Baik, Baik, gerakan gerakan aktifaktif

5. R : Respiration5. R : Respiration -- Lambat tdk Lambat tdk teraturteratur

Baik Baik menangis menangis kuatkuat

Page 44: Kuliah Perinatologi OK 2008

44

PENANGANANPENANGANANPENANGANANPENANGANAN

Resusitasi tepat & cepat

Prinsip :

A Air way

B Breathing

C Circulation

D Drug

Page 45: Kuliah Perinatologi OK 2008

45

Langkah awal resusitasi

Langkah awal resusitasi

Penggunaan balon resusitasi & sungkup

Penggunaan balon resusitasi & sungkup

Penekanan dadaPenekanan dada

R E S U S I T A S R E S U S I T A S II

Intubasi endotrakealIntubasi endotrakeal

Obat-obatanObat-

obatan

AA

BB

CC

DD

Page 46: Kuliah Perinatologi OK 2008

46

Mencegah kehilangan panas

Mencegah kehilangan panas

Membuka jalan nafas

Membuka jalan nafas

Menilai bayiMenilai bayi

3 langkah

awal resusitas

i BBL

Page 47: Kuliah Perinatologi OK 2008

47

IGA LANGKAH AWAL RESUSITASI

IGA LANGKAH AWAL RESUSITASI

Page 48: Kuliah Perinatologi OK 2008

48

Leher agak ekstensi (tengadah)

Ekstensi leher kurangEkstensi leher berlebihan

Page 49: Kuliah Perinatologi OK 2008

49

ActionAction

EvaluationDecision

Resp

HR

C o l o r

Page 50: Kuliah Perinatologi OK 2008

50

Page 51: Kuliah Perinatologi OK 2008

51

Usaha bernafas

Bernafas Tidak/sukar bernafas

Menepuk telapak kaki, Menyatakan keperluan menyentil tumit atau pemberian oksigen menggosok punggung 80 – 100 % Menilai pernafasan Bernafas Tidak/sukar bernafas

Menilai frekuensi denyut jantung Menyatakan keperluan pemberian VTP dengan oksigen 80 – 100 % Di atas 100 Di bawah 100 Memutuskan pentingnya pemberian VTP dengan oksigen 100 %

Menilai warna kulit

Kemerahan/ Sianosis sentral sianosis perifer Lanjutkan Berikan oksigen observasi bayi 80 – 100 % Nilai warna kulit Kemerahan Sianotik Secara perlahan mengurangi Teruskan pemberian oksigen, bayi tetap kemerahan oksigen 80 – 100 %

Page 52: Kuliah Perinatologi OK 2008

52

Page 53: Kuliah Perinatologi OK 2008

53

METODE MULUT KE MULUT

Page 54: Kuliah Perinatologi OK 2008

54

Sungkup oksigenSungkup oksigen Oksigen Melalui pipa

Penggunaan Oksigen

Page 55: Kuliah Perinatologi OK 2008

55

Setelah stimulasi

taktil

Bayi apnu

Bayi megap-megap

Hernia

FJ <

100 X/mnt

Page 56: Kuliah Perinatologi OK 2008

56

< 100/mnt

VTP100% O2

Page 57: Kuliah Perinatologi OK 2008

57

Melalui sungkupMelalui sungkup

V T P

Melalui pipa ET

Page 58: Kuliah Perinatologi OK 2008

58

FJ < 60x/mnt,setelah 15-30 dtk dgn

VTP O2 100%

FJ 60 x/mnt atau lebih

FJ 60 x/mnt atau lebih

Page 59: Kuliah Perinatologi OK 2008

59

Vena Vena umbilikalisumbilikalis

Pipa endotrakeal (ET)

S A L A H

B E N A R

Page 60: Kuliah Perinatologi OK 2008

60

• FJ = NOL

• FJ < 60x/m setelah VTP dan Penekanan dada selama 30 detik

Beri EpinefrinDapat diulang tiap 3-5 menit kalau perlu

FJ > 60x/m Hentikan ObatYa

Henti nafas lama yang tidak memberikan

respon thd terapi lain

Beri

Na. bikarbonat

Terjadi / diduga terdapat kehilangan darah dgn

tanda hipovolemia

Beri Volume Expanders

Dapat diulang bila tanda hipovolemia

menetap

Tidak

Page 61: Kuliah Perinatologi OK 2008

61

KOMPLIKASIKOMPLIKASITindakan resusitasi berulang2 atau secara kasar

sebabkan :

Trauma farings, epiglotitis, pita suara, laserasi,

kontusio rahang atas, mukosa pipi & larings

terjadi spasme & udem larings

Pneumotoraks

Emfisema mediastinum

Infeksi sekunder

Page 62: Kuliah Perinatologi OK 2008

62

Pemakaian OPemakaian O22 konsentrasi tinggi & lama konsentrasi tinggi & lama keracunan keracunan

OO22 berupa kerusakan pd : berupa kerusakan pd :

Paru-paru : udem

atelektasi, dsb

Mata : retrolenta fibroplasia

Otak : pd hewan percobaan

perubahan vaskularisasi jar. otak

Page 63: Kuliah Perinatologi OK 2008

63

TINDAKAN LAINTINDAKAN LAIN1. Pengisapan cairan lambung cegah regurgitasi & aspirasi

Sebelumnya ada gawat janin

Prematur

Ibunya mendpt obat2 analgetik/anestesi pd persalinan

Manfaat lain dari tindakan ini :

Mengetahui secara dini adanya atresia / stenosis

oesophagus

Cairan lambung > 30 ml obstruksi usus bag. atas ?

2. Bila diragukan sterilitas dlm tindakan R/ antibiotika

Page 64: Kuliah Perinatologi OK 2008

64

PROGNOSISPROGNOSIS

Bergantung faktor penyebab

Tindakan cepat & adekuat P/ baik

AS rendah P/ jelek

Asfiksia makin lama kemungkinan sequele

neurologik makin tinggi

Page 65: Kuliah Perinatologi OK 2008

65

Page 66: Kuliah Perinatologi OK 2008

66

I. Gangguan Ritme Pernapasan

Dibagi 2 : I. Gangguan Ritme PernapasanI. Gangguan Ritme Pernapasan

II. Sindrom Gangguan PernapasanII. Sindrom Gangguan Pernapasan

1.1. Serangan apnuSerangan apnu

Sering pd BKB

Abnormal : > 20 detik

Serangan : pd hari2 I

berulang2

BB kecil lbh sering

BB lahir 1250 gr : 1500 gr

= 3 : 1

Page 67: Kuliah Perinatologi OK 2008

67

Etiologi

Imaturitas pusat pernapasan

Obstruksi jalan napas oleh lendir / susu, dll

Serangan apnu yg menyertai bbrp kelainan paru

Mis : HMD, PNEU, perdarahan

Ggn SSP perdarahan intrakranial, Kern icterus

Ggn metabolik : hipoglikemi, ggn keseimbangan

: Asam basa

Cairan & elektrolit

Page 68: Kuliah Perinatologi OK 2008

68

Tindakan

Rangsang mekanik

Bersihkan jalan napas

O2 intra nasal

R/ kausal

Page 69: Kuliah Perinatologi OK 2008

69

2. Pernapasan Periodik

Sering pd : BB lahir < 2000 gr

Atau BKB < 36 mgg

Jarang dalam 24 jam I

Dpt berlangsung sampai + 6 mgg

Mirip pernapasan Cheyne – Stokes

Sianosis (-)

Bradikardi (-)

Etiologi : maturitas SSP belum sempurna

Tindakan : O2

Perbaiki ventilasi paru

Merangsang timbulnya pernapasan yg

teratur

Page 70: Kuliah Perinatologi OK 2008

70

II. Sindroma Gangguan Pernapasan (= RDN)

Sindrom :Sindrom :

Dispnu / Hiperpnu > 60 x/mnt

Sianosis

Expiratory grunting

Retraksi inspiratoir

Penurunan air entry dalam paru

Page 71: Kuliah Perinatologi OK 2008

71

Kausa

Dalam paru : HMD

Pneumothoraks / pneumomediastinum

Pneumoni aspirasi

Sindrom Wilson Mikity, dll

Luar paru : Kln. Diafragma : hernia paralyse

Kln. Jantung : KJB

Kln intrakranial : perdarahan, depresi obat2an

Kln. Metabolik : hipoglikemi, asidosis metabolik

dll

Page 72: Kuliah Perinatologi OK 2008

72

Evaluasi Gawat napasEvaluasi Gawat napas dengan Menggunakan dengan Menggunakan Skor Down Skor Down

00 11 22

Frekuensi Frekuensi napasnapas

< 60/menit< 60/menit 60-80/menit60-80/menit > 80/menit> 80/menit

RetraksiRetraksi Tidak ada Tidak ada retraksiretraksi

Retraksi ringanRetraksi ringan Retraksi beratRetraksi berat

SianosisSianosis Tidak sianosisTidak sianosis Sianosis hilang Sianosis hilang dengan Odengan O22

Sianosis menetap Sianosis menetap walaupun diberi Owalaupun diberi O22

Air entryAir entry Udara masuk Udara masuk

Bilateral baikBilateral baik

Penurunan ringan Penurunan ringan udara masukudara masuk

Tidak ada udara Tidak ada udara masukmasuk

MerintihMerintih Tidak merintihTidak merintih Dapat didengar Dapat didengar dengan stetoskopdengan stetoskop

Dapat didengar Dapat didengar tanpa alat bantutanpa alat bantu

Page 73: Kuliah Perinatologi OK 2008

73

Evaluasi Gawat napas dengan Menggunakan Skor Down

Skor < 4Skor < 4 Tidak ada gawat napasTidak ada gawat napas

Skor 4 -7Skor 4 -7 Gawat napasGawat napas

Skor > 7 Skor > 7 Ancaman gagal napas Ancaman gagal napas (pemeriksaan gas darah harus dilakukan)(pemeriksaan gas darah harus dilakukan)

Page 74: Kuliah Perinatologi OK 2008

74

HMD IRDS RDS

ETIOLOGIETIOLOGI

Belum pasti

Dianggap : faktor pertumbuhan atau pematangan paru

belum sempurna oki biasanya menyerang :

Bayi prematur terutama bila ibu menderita ggn perfusi

darah uterus selama kehamilan, mis. ibu menderita :

DM

Pre ekl – eklampsia

Hipotensi

Perdarahan antepartum

Seksio sesaria

Page 75: Kuliah Perinatologi OK 2008

75

INSIDENS

Sukar D/ pasti : pem. postmortem

Avery & oppenheimer 3,8% kematian BKB,

BB 1000 – 2000 gr BK HMD makin kecil BB lahir

makin

Tertinggi : BKB UK 30 – 32 mgg

BB 1200 – 2000 gr

Jarang BCB & BB > 2500 gr

Page 76: Kuliah Perinatologi OK 2008

76

PATOFISIOLOGI

Faktor pematangan paru blm sempurna terutama pembentukan

Pulmonary Surfactant Substance

Merendahkan tegangan pemukaan

Alveolus tak terjadi kolaps & mampu menahan

sisa udara fungsional pd akhir ekspirasiAnti Atelectatic

Factor

Page 77: Kuliah Perinatologi OK 2008

77

HMD Kolaps paru ventilasi terganggu

Oksigenasi jar. menurun

Kerusakan : Endotel kapiler

Epitel Ductus Alveolaris

Timbul :

Transudasi ke dlm alveoli

Terbentuk fibrin

• Fibrin + jar. Epitel yg nekrotik bentuk suatu lapisan :

Membran hialin

Hipoksia

Retensi CO2

Acidosis metabolik

Page 78: Kuliah Perinatologi OK 2008

78

PENYELIDIKAN

Kematangan paru dpt ditentukan dgn amniocentesis

L / S Ratio < 1 imatur

+ 1,5 intermediate

> 2 matur

Tidak disertai HMD

Page 79: Kuliah Perinatologi OK 2008

79

GEJALA KLINIK

Biasa timbul : pd saat lahir

dlm waktu 6 jam I

kadang2 asfiksia intra ut.

gejala khas : 24 – 72 jam

Gambaran radiologis : air bronchogram

reticulogranuler

Bila : KU baik

Komplikasi (-) Gejala klinik berkurang

Sembuh sempurna 10 hr – 2 mgg

SGP

BKB

Page 80: Kuliah Perinatologi OK 2008

80

GAMBARAN HISTOPATOLOGI (OTOPSI)

Ada : atelektasis

membran hialin di dlm alveolus atau ductus alveolaris

Ada bagian paru yg emphysema

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN

Inkubator

O2 bila perlu ventilasi aktif

Intake terjamin

Atasi asidosis

Cegah infeksi Artificial Surfactant

Page 81: Kuliah Perinatologi OK 2008

81

PROGNOSIS Mortalitas 20 – 40 %

Tergantung tingkat : Prematuritas

Beratnya penyakit

Dgn Intensive Care ternyata kepandaian &

perkembangan neurologik sama dgn BKB lain dgn

UK yg sama

Page 82: Kuliah Perinatologi OK 2008

82

PNEUMOTHORAX / PNEUMOMEDIASTINUM

Lebih sering pd masa neonatus

Faktor predisposisi :

Pengembangan paru yg berlebihan ok resusitasi

tak adekuat

Pemberian O2 dgn tekanan berlebih

Adanya aspirasi meconium yg masif

Pd perjalanan peny. paru yg berat : HMD, pneumonia

berat

Page 83: Kuliah Perinatologi OK 2008

83

PATOGENESIS

Pengembangan paru berlebih

Alveolus pecah atau dinding mediastinum robek

Udara ke rongga pleura / mediastinum

Aspirasi darah

meconium Obstruksi parsial di bronchus /

lendir cabangnya

Ball valve mechanism

Page 84: Kuliah Perinatologi OK 2008

84

= Inspirasi : timbul ruang udara di daerah distal dari obstruksi

= Ekspirasi : udara tersebut tak bisa keluar

= Inspirasi kuat (mis : nangis, tek. ventilasi )

Ruang udara pecah

Masuk rongga pleura

Page 85: Kuliah Perinatologi OK 2008

85

GAMBARAN KLINIK & DIAGNOSIS

Variasi Ringan : - tanpa gejala

- kebetulan pd Rö foto

Berat : - SGP

- Gelisah

- Kadang : penonjolan ddg thorax

Diameter anteroposterior thorax membesar

Perkusi & auskultasi : kurang jelas

Bayi gelisah bbrp jam setelah lahir :

distress pernapasan

penonjolan ddg thorax unilateral atau sternal

Patognomonik diagnosis pasti : Foto thorax

Page 86: Kuliah Perinatologi OK 2008

86

R/ & PERAWATAN

Observasi teliti : pernapasan & nadi

O2 percepat resorpsi

perbaiki hipoksia / asidosis respirator

Sedativum cegah / kurangi :

kegelisahan

usaha bernapas yg berlebih

mis : bayi banyak nangis

Antibiotika profilaksis

Frekuensi pemberian dgn vol. cairan lebih rendah

Tension pneumothorax operatif

Page 87: Kuliah Perinatologi OK 2008

87

PNEUMONIA ASPIRASI

= Meconium Aspiration Syndrome

Ok. Menghisap cairan amnion yg mengandung meconium

GAMBARAN KLINIKGAMBARAN KLINIK

Sering terjadi pd bayi : • KMK / SGA

• BLB

• Sebelumnya : gawat janin

Biasanya : • Asfiksia

• Riwayat resusitasi aktif

Tanda2 SGP nampak dlm 24 jam I

Tergantung jum. meconium yg terhisap bisa emfisema

atelektasis

Page 88: Kuliah Perinatologi OK 2008

88

DIAGNOSIS

Rö Foto toraks : gambaran infiltrasi kasar di ke-2 paru

disertai bagian yg mengalami emfisema

PENGOBATANPENGOBATAN

Perawatan umum

Atur suhu & humiditas

Saluran napas harus bersih intubasi

Aspirasi cairan lambung cegah aspirasi lebih lanjut

O2 & keseimbangan asam – basa

Antibiotika

Page 89: Kuliah Perinatologi OK 2008

89

PROGNOSIS

Kematian bisa terjadi pd hari2 I ok :

kegagalan pernapasan

asidosis berat

Pd bayi dgn perbaikan : biasanya gejala hiperpnu

menghilang setelah bbrp hr bbrp mgg

Page 90: Kuliah Perinatologi OK 2008

90

Wet LungTransient Tachypnoe of the Newborn

Diagnosis : Foto thoraks

Page 91: Kuliah Perinatologi OK 2008

91

Page 92: Kuliah Perinatologi OK 2008

92

Insidens ikterus neonatorum simpleks : 50 % BCB

70 % BKB

Derajat ikterus : Ringan : fisiologis INS

Berat : hiperbilirubinemia

Kern Icterus

† Hidup + sequalae

Sebab timbulnya ikterus : penumpukan unconyugated bil /

conyugated bil. dalam darah, dimana kedua ini berbeda

dlm hal penyebab, gejala, perjalanan penyakit & terapi

perlu mengingat : Metabolisme bilirubin

Page 93: Kuliah Perinatologi OK 2008

93

METABOLISME BILIRUBINMETABOLISME BILIRUBIN

Produksi

Transportasi

Konyugasi

Ekskresi

DegradasiHb

Bil. I (Bil. Indirek) + Albumin

Bil I Prot. Y & Z

O2 gluc. Transt.

glukosa

Stercobilin

Bil II

glukoroniltransferaseBil IIBil I

Peningkatan bil I yg bebas BERBAHAYA ok dpt melekat

pd sel2 otak kerusakan otak KERN ICTERUS

Page 94: Kuliah Perinatologi OK 2008

94

Tanda klinik Kern Icterus

Letargi, tak mau isap, kejang, leher kaku, opisthotonus

Kebanyakan : †, bila hidup dgn gejala sisa :

cerebral palsy, atetosis dgn ketegangan otot, tuli,

ggn. bicara, retardasi mental

HiperbilirubinemiaHiperbilirubinemia

Kadar bil. serum mencapai nilai yg mempunyai potensi

menimbulkan Kern Icterus, bila tdk ditanggulangi dgn baik

BCB : > 10 mg%

BKB : 12,5 mg%

Page 95: Kuliah Perinatologi OK 2008

95

ETIOLOGI ETIOLOGI IKTERUSIKTERUSETIOLOGI ETIOLOGI IKTERUSIKTERUS

Bisa : berdiri sendiri

bbrp faktor

1. Produksi berlebih : ok hemolisis

ketidakselarasan gol. darah

def. G6PD

perdarahan tertutup

infeksi / sepsis

2. Transpor terganggu :

Konsentrasi alb. serum

Ion-ion organik : sulfa, salicilat

Konsentrasi ion hidrogen me mis : asidosis

Mempengaruhi bil. binding capacity

Page 96: Kuliah Perinatologi OK 2008

96

3. Gangguan dlm proses uptake & konyugasi

enzim (-) / berkurang

imaturitas hepar

ggn fungsi hepar : asidosis, hipoksi, infeksi

4. Gangguan ekskresi :

obstruksi dlm / luar hepar

infeksi, dll kelainan bawaan

Page 97: Kuliah Perinatologi OK 2008

97

PENGELOLAANPENGELOLAANPENGELOLAANPENGELOLAAN

I. Menentukan kemungkinan penyebab :

pendekatan dgn menggunakan saat timbulnya ikterus

(HARPER + YOON)

1. Timbul 24 jam I :

Inkompatibilitas darah

Infeksi intrauterin

Kadang2 def. G6PD

Page 98: Kuliah Perinatologi OK 2008

98

2. Sesudah 24 – 72 jam sesudah lahir :

Fisiologis

Masih kemungkinan inkomp. darah

Def. G6PD

Polisitemia

Hemolisis perdarahan tertutup

Hipoksi

Dehidrasi asidosis

Page 99: Kuliah Perinatologi OK 2008

99

3. > 72 jam – Akhir Minggu I :

• Infeksi / sepsis

• Dehidrasi + asidosis

• Def. G6PD

• Pengaruh obat2an dll

4. Akhir Minggu I dstnya :

Ikterus obstruktif

Hipotiroidisme

Breast Milk Jaundice

Infeksi

Neonatal hepatitis, dll

Page 100: Kuliah Perinatologi OK 2008

100

Ikterus yang kemungkinan besar jadi patologik

Timbul 24 jam I

Kadar bil. > 10 mg% BCB

> 12,5 mg% BKB

Pean bil. > 5 mg% / hr

Menetap sesudah 2 mgg I

Bil. Direk > 1 mg%

Ada hubungan dgn hemolisis, infeksi atau

keadaan patologik lain yg telah diketahui

Page 101: Kuliah Perinatologi OK 2008

101

II. Terapi

1. Percepat konyugasi luminal

2. Perlancar : - transpor

- konyugasi

albumin

plasma 10cc/kgBB

glucosa : sumber energi

substrat

Page 102: Kuliah Perinatologi OK 2008

102

3. Terapi sinar / foto terapi :

Bil > 10 mg%

Efeknya :

1. Dekomposisi bilirubin (Fotooksidasi) dipirol

larut dalam air

2. Mekanisme lain lebih penting dp dekomposisi /

fotooksidasi :

Terjadi isomerisasi bil. indirek yg mudah larut

di dlm plasma & lebih mudah diekskresi oleh

hati ke dlm saluran empedu

Page 103: Kuliah Perinatologi OK 2008

103

4. Transfusi tukar tujuan :

Mengganti eritrosit

Membuang antibodi yg menyebabkan hemolisis

Menurunkan kadar bil. Indirek

III. Tindakan UmumIII. Tindakan Umum

R/ kausal

Pemberian makanan dini & adekuat

Iluminasi ruangan

Page 104: Kuliah Perinatologi OK 2008

104

PENCEGAHANPENCEGAHANPENCEGAHANPENCEGAHAN

Dpt dicegah & dihentikan peningkatannya dgn :

1. Pem. antenatal yg baik

2. Hindari obat2an pd masa kehamilan & persalinan :

• Sulfa furazole

• Novobiocin

• Oxytocin dll

3. Cegah & atasi hipoksi janin & neonatus

4. R/ luminal ibu hamil 1 – 2 hr sebelum partus

5. Iluminasi yg baik

6. Pemberian makanan dini

7. Cegah infeksi

Page 105: Kuliah Perinatologi OK 2008

105

KRAMERKRAMERKRAMERKRAMER

Daerah IKT Range Kdr Bil

BCB : 1. 4,3 – 7,8 mg%2. 5,4 – 12,23. 8,1 – 16,54. 11,1 – 18,35. > 15 - ….

BKB : 1. 4,1 – 7,5 mg%2. 5,6 – 12,13. 7,1 – 14,84. 9,3 – 18,45. > 10,5

1

2

34

5

4

5

Page 106: Kuliah Perinatologi OK 2008

106

Page 107: Kuliah Perinatologi OK 2008

107

Sering : pd BBLR

lahir di RS tanpa RG

Patogenesis Patogenesis melalui bbrp cara : melalui bbrp cara :

1. Antenatal :

Transplacenter

Cairan / selaput amnion yg tercemar

2. Intranatal

Kuman asenderen

Kontak langsung

Virus

Spirochaeta

Bakteri

Partus lama

KPD

Page 108: Kuliah Perinatologi OK 2008

108

3. Post natal

Lanjutan 1 & 2

Segera setelah lahir

Sebagian besar fatal ok. kuman sudah resisten

thd semua AB

Gejala klinik :Gejala klinik :

Tdk khas

Kemungkinan besar curiga bila :

“NOT DOING AS WELL AS BEFORE"

Page 109: Kuliah Perinatologi OK 2008

109

Gejala Gejala infeksi :infeksi :

Biasanya tidak khas

Yg mungkin ditemukan :

Malas minum / bayi lemah

Pe BB

Gerakan kurang

Muntah, diare

Ikterus

Hepatomegali

Suhu : N / / Bisa timbul udem, tanda2 perdarahan

Pd BBLR : sering hipotermi & sclerema neonatorum

Page 110: Kuliah Perinatologi OK 2008

110

P.U. : kemungkinan besar bayi menderita infeksi bila

bayi nampak

“NOT DOING AS WELL AS BEFORE”

DiagnosisDiagnosis

Atas dasar :

Observasi teliti

Anamnesis kehamilan & persalinan

Pemeriksaan fisik

Laboratorium

Page 111: Kuliah Perinatologi OK 2008

111

Sering diagnosis didahului dgn persangkaan adanya infeksi

Atau adanya Faktor Predisposisi

Bila (+) lakukan pemeriksaan selanjutnya

Faktor predisposisi :Faktor predisposisi :

1. Infeksi intrapartum :

Suhu > 380 C

Lekositosis

Air ketuban keruh & berbau

2. Partus lama

3. KPD

4. Tindakan resusitasi aktif

5. Partus luar evaluasi dulu

Page 112: Kuliah Perinatologi OK 2008

112

Pemeriksaan selanjutnya : Darah tepi :

Lekositosis suspek inf.

Sediaan hapus ada tanda2 hemolisis

Air kemih : lekosit > 5 – 10/LPB

kultur air kemih bila perlu dgn SPP

Foto toraks

Bila mungkin : kultur dari apusan / swab :

Hidung

Tenggorok

Kulit

Umbilikus, dll

Page 113: Kuliah Perinatologi OK 2008

113

Bila faktor predisposisi (+) beri antibiotika profilaksis

untuk kuman gram (+) & (-) yaitu kombinasi :

Ampicillin atau Penicillin

50 – 100 mg/kgBB 100.000 IU/kgBB

Dengan :

Kanamycin atau Gentamycin

15 mg/kgBB 2 – 4 mg/kgBB

Page 114: Kuliah Perinatologi OK 2008

114

Pembagian Infeksi PerinatalPembagian Infeksi Perinatal

Dibagi atas 2 golongan menurut berat ringannya :

1.1. Infeksi beratInfeksi berat

Sepsis neonatorum, meningitis, pneumonia, diare

epidemik, pyelonefritis, tetanus neonatorum, dll

2.2. Infeksi ringanInfeksi ringan

Pada kulit, mata, umbilikus, mulut, dsb

Page 115: Kuliah Perinatologi OK 2008

115

Impetigo neonatorum :Impetigo neonatorum := Pemphigus neonatorum= Pemphigus neonatorum

Biasanya sbg impetigo bullosa mula2 sbg vesikel yg jernih

Purulent dikelilingi daerah kemerahan

Bisa multipel timbulkan gejala2 sistemik yg berat

R/ :R/ :

Isolasi + perawatan asepsis

A.B : Cloxacillin 50 mg/kgBB

Bulla diincisi

Lesi kulit ringan salf A.BR/ lokal

Page 116: Kuliah Perinatologi OK 2008

116

Ophthalmia neonatorum :Ophthalmia neonatorum := Blenorrhoe = conjunctivitis gonorrhoica= Blenorrhoe = conjunctivitis gonorrhoica

Infeksi gonorrhoe waktu melalui jalan lahir / melalui

tangan perawat yg sudah terkontaminasi

Gejala klinik :

Mula2 hiperemis

Palpebra : udem

Mata lengket ok. sekret purulen

Bisa bilateral

stadium lanjut : menyerang cornea sebabkan kebutaan

Page 117: Kuliah Perinatologi OK 2008

117

R/ :R/ :

Isolasi

Salf mata A.B.

Kadang2 perlu + A.B. sistemik

D/ :D/ : periksa sekret mata pew. gram diplococcus

gram (-)

Page 118: Kuliah Perinatologi OK 2008

118

Infeksi umbilicusInfeksi umbilicus

Ok. Staphylococcus aureus, bagian pangkal umbilikus

meradang sekitarnya merah + udem, keluar nanah

Kelainan berat menjalar ke hepar melalui lig. falciforme

timbul absces multipel

Kelainan kronik : timbul granuloma pd umbilicus

R/ :R/ :

Lokal : salf A.B

Untuk granuloma : dioles nitras argenti 3% ?

Page 119: Kuliah Perinatologi OK 2008

119

Stomatitis atau oral thrushStomatitis atau oral thrush

Bercak putih di lidah, bibir + mukosa mulut

DD/DD/ sisa susu mudah dilepas

E/E/ fungus : Candida albicans saprofit

Bila : daya tahan tubuh

A.B. lama

corticosteroid lama

diare +

Bahkan infeksi parenteral/sepsis

Overgrowth

Infeksi

Moniliasis

Page 120: Kuliah Perinatologi OK 2008

120

D/D/ : sediaan hapus mycellium + spora yg khas

R/ :R/ :

Gentian violet 0 – 5 – 1 %

Borax glicerin

Nistatin oral sol 3 x 100.000 U/hr

Bila hebat : amphotericin / fungilin

Page 121: Kuliah Perinatologi OK 2008

121

Sepsis neonatorumSepsis neonatorum

Suatu keadaan dimana terjadi infeksi umum atau sistemik

pd bayi

Pasien sepsis neonatal secara garis besar dibagi 2 klpk :

Sepsis awitan dini (Early onset neonatal sepsis)

85% terjadi dlm 24 jam pertama, 5% pd 24 – 48 jam,

sedangkan sisanya terjadi setelah hari ke-2 sampai 6

Page 122: Kuliah Perinatologi OK 2008

122

Di negara maju kuman yang tersering adlh :

Kelompok B Streptococcus (GBS), Escherichia coli,

Haemophilus influenzae, Listeria monocytogenes

Di FK-UI RSCM selama thn 2002 : Enterobacter sp.,

Acinetobecter sp. & Coli sp.

Page 123: Kuliah Perinatologi OK 2008

123

Sepsis awitan lambat (Late onset neonatal sepsis) :

Infeksi terjadi stllh hr ke-7 kuman penyebab biasanya

berasal dr lingkungan disekitarnya. Kuman yg sering

adl Staphylococcus aureus, E. coli, Klebsiella,

Pseudomonas, Enterobacter, Candida, GBS, Serratia,

Acinetobacter, & kuman Anerob

Page 124: Kuliah Perinatologi OK 2008

124

Sebagaimana halnya di Indonesia/RSCM hampir sebagian

besar kuman penyebab negara berkembang adl kuman

gram (-) berupa kuman enterik mis : Enterobacter sp,

Klebsiella sp & Coli sp.

Page 125: Kuliah Perinatologi OK 2008

125

Disamping adanya perbedaan antara negara, pola

kuman juga selalu berubah dari waktu ke waktu

Perbedaan pola kuman ini mempunyai arti yg penting

dalam penatalaksanaan penderita sepsis

Page 126: Kuliah Perinatologi OK 2008

126

Diagnosis :Diagnosis :

Dibutuhkan berbagai informasi al :

1. Faktor risiko

2. Gejala klinik bervariasi

3. Pemeriksaan penunjang

Ketiga faktor ini saling menunjang karena salah satu faktor

saja sulit dipakai sebagai pegangan sbg diagnosis

Page 127: Kuliah Perinatologi OK 2008

127

Faktor risiko sepsis neonatorumFaktor risiko sepsis neonatorum

Dapat bervariasi tergantung awitan sepsis yg diderita pasien

pd umumnya dibagi dlm 2 klpk :

1.1. Faktor risiko mayorFaktor risiko mayor

Ketuban pecah > 24 jam

Ibu demam; saat intrapartum suhu > 380C

Korioamnionitis

Denyut jantung janin yg menetap > 160 x/menit

Ketuban berbau

Page 128: Kuliah Perinatologi OK 2008

128

2. Faktor risiko minor2. Faktor risiko minor

Ketuban pecah > 12 jam

Ibu demam; saat intrapartum suhu > 37,50C

Nilai Apgar rendah (menit ke-1 < 5, menit ke-5 < 7)

Page 129: Kuliah Perinatologi OK 2008

129

Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) < 1500 gr

Usia gestasi < 37 mgg

Kehamilan ganda

Keputihan pd ibu yg tidak diobati

Ibu dgn ISK / tersangka ISK yg tidak diobati

Page 130: Kuliah Perinatologi OK 2008

130

Bila terdpt faktor risiko mayor & 2 faktor risiko

minor maka diagnosis sepsis harus dilakukan

secara proaktif dgn memperlihatkan gejala

klinis serta dilakukan pemeriksaan penunjang

sesegera mungkin

Page 131: Kuliah Perinatologi OK 2008

131

Pd awitan lambat faktor risiko infeksi sangat

tergantung pd lingkungan tempat perawatan

bayi, al : adanya infeksi silang, infeksi

nosokomial, pelayanan antisepsis yg tdk

optimal, serta petugas/sarana/prasarana yg

tdk memadai

Page 132: Kuliah Perinatologi OK 2008

132

Gambaran klinisGambaran klinis

Sangat bervariasi & tidak ada yg spesifik, namun tragisnya

keterlambatan dalam menegakkan diagnosis dapat

berakibat fatal bagi kehidupan bayi

Gejala klinis sangat berhubungan dgn karakteristik kuman

penyebab & respons tubuh terhadap masuknya kuman

dpt berupa :

Page 133: Kuliah Perinatologi OK 2008

133

Gangguan minum

Letargi / tampak sakit berat

Gangguan napas / dispnea

Ikterus / hiperbilirubinemia

Jittery / iritabel

Kejang

Gangguan serebral (spastis, paresis)

Hipertermia / hipotermia

Serangan apnea

Gangguan gastrointestinal

Page 134: Kuliah Perinatologi OK 2008

134

Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang

Harus segera dilakukan pemeriksaan al :

Pemeriksaan darah Septic work up al :

Pem. biakan darah baku emas dlm menentukan

diagnosis sepsis

Kelemahan :

Hasil dlm waktu 3 – 5 hari

Dipengaruhi oleh kemungkinan pemberian

antibiotika sebelumnya

Kemungkinan kontaminasi kuman nosokomial

Page 135: Kuliah Perinatologi OK 2008

135

Pewarnaan gram dpt dipakai sbg penunjang

diagnosa dini pasien sepsis kira-kira 61%

disebabkan kuman gram (-) dpt diagnosis

melalui pem. ini

Page 136: Kuliah Perinatologi OK 2008

136

Pem. komponen darah :

1. Lekopeni / lekositosis (normal 5.000 – 25.000/uL)

2. Trombosit : 10 – 60% didapatkan trombositopenia

yaitu < 100.000 yg terjadi 1 – 3 mgg setelah

diagnosis sepsis ditegakkan

3. Ratio neutrofil imatur & neutrofil total

(rasio I/T): lebih 0,2

Sensitifitas rasio ini 60 – 90% shg perlu disertai

gambaran klinik & pem. penunjang lain

Page 137: Kuliah Perinatologi OK 2008

137

4. Pem. C-Reactive Protein : adl protein yg timbul pd fase

akut kerusakan jaringan & biasanya meningkat pd

50 – 90% pasien sepsis neonatal

Peninggian kadar CRP terjadi 24 jam setelah terjadi

sepsis, meningkat pd hr 2, 3 & menetap tinggi sampai

infeksi teratasi & menurun kembali setelah penyembuhan

o.k.i. lebih bermanfaat bila dilakukan secara serial

Page 138: Kuliah Perinatologi OK 2008

138

Pemeriksaan cairan serebrospinal

Pem. cairan serebrospinal dgn melakukan PL merupakan

indikasi yg perlu dikerjakan pd bayi tersangka sepsis

Kecuali pd bayi yang tidak stabil mis. : penderita sindroma

ggn napas atau bayi dgn penyakit berat lainnya

Page 139: Kuliah Perinatologi OK 2008

139

Pemeriksaan penunjang lainnya

Antara lain :

- Pem. Biomolekuler

- Respon imun

Teknologi canggih &mahal

Page 140: Kuliah Perinatologi OK 2008

140

Terapi :Terapi :

1. Kombinasi antara :

Ampicillin 100 - 200 mg/kgBB/hari

Gentamisin 5 mg/kgBB/hari

2. Gol. Ceftasidim 50 – 100 mg/kgBB/hari tergantung

berat ringannya gejala diberikan 2 x sehari

3. Beberapa kuman gram (-) saat ini hanya sensitif

terhadap imipenem atau meropenem dgn dosis

25 mg/kgBB/dosis diberikan 2 x sehari

Page 141: Kuliah Perinatologi OK 2008

141

Prognosis :Prognosis :

Angka kematian

Terutama bila komplikasi (+) :

Meningitis, ggn sirkulasi asidosis + shock,

DIC

Selanjutnya disesuaikan hasil sensitivity test

Lamanya pengobatan tergantung pd jenis kuman penyebab

dianjurkan 10-14 hari

Page 142: Kuliah Perinatologi OK 2008

142

Page 143: Kuliah Perinatologi OK 2008

143

Merupakan suatu keadaan daruratMerupakan suatu keadaan darurat Manifestasi gangguan :Manifestasi gangguan :

☻ SSPSSP☻ Kelainan MetabolikKelainan Metabolik☻ Penyakit lain dapat menyebabkan kerusakan otakPenyakit lain dapat menyebabkan kerusakan otak

Harus diatasi Harus diatasi SESEGERA MUNGKINSESEGERA MUNGKIN

Mencegah kerusakan otak lebih luasMencegah kerusakan otak lebih luas R/ Kejang :R/ Kejang :

Harus KausalHarus Kausal

R/ Anti Konvulsan R/ Anti Konvulsan Hanya Hanya SimptomatisSimptomatis

Page 144: Kuliah Perinatologi OK 2008

144

PENYEBABJarang bersifat idiopatikJarang bersifat idiopatik

Penelusuran etiologi yang tepatPenelusuran etiologi yang tepat

untuk menentukan : untuk menentukan : R/ AdekuatR/ Adekuat

PrognosisPrognosis

Paling sering :Paling sering :

1.1. Gangguan metabolikGangguan metabolik

2.2. Hipoksik Iskemik Ensefalopati (HIE)Hipoksik Iskemik Ensefalopati (HIE)

3.3. Perdarahan IntrakranialPerdarahan Intrakranial

4.4. Infeksi IntrakranialInfeksi Intrakranial

5.5. Kelainan BawaanKelainan Bawaan

Page 145: Kuliah Perinatologi OK 2008

145

GANGGUAN METABOLIK

Yang Sering :Yang Sering :

GlukosaGlukosa

KalsiumKalsium

MagnesiumMagnesium

Gangguan Metabolik lainnya :Gangguan Metabolik lainnya :

Asam AminoAsam Amino

Asam OrganikAsam Organik

Amoniak DarahAmoniak Darah

ElektrolitElektrolit

Intoksikasi dari Anestesi LokalIntoksikasi dari Anestesi Lokal

““Piridoxin Dependency”Piridoxin Dependency”

Page 146: Kuliah Perinatologi OK 2008

146

HIPOGLIKEMISering dijumpaiSering dijumpaiWHO :WHO : Kadar Gula Darah < 45 mg/dlKadar Gula Darah < 45 mg/dl

sebagai batasan hipoglikemi padasebagai batasan hipoglikemi padaBCB dan BKBBCB dan BKB

Sering terjadi pada :Sering terjadi pada :BMK, KMK, BKBBMK, KMK, BKBAsfiksia beratAsfiksia beratBayi dari ibu DM yang tidak terkontrolBayi dari ibu DM yang tidak terkontrol

Pada BKB :Pada BKB : Jarang sebagai penyebab tunggalJarang sebagai penyebab tunggalok. sering disertai :ok. sering disertai :Asfiksia, Hipokalsemi, Infeksi, Asfiksia, Hipokalsemi, Infeksi, PerdarahanPerdarahan

Page 147: Kuliah Perinatologi OK 2008

147

HIPOKALSEMIA

Kadar Kalsium Darah < 7 mg%Kadar Kalsium Darah < 7 mg%

Dapat terjadi bersamaan dengan gangguan Dapat terjadi bersamaan dengan gangguan lain, misalnya :lain, misalnya :

HipoglikemiaHipoglikemia

Hipomagnesemia &Hipomagnesemia &

HipofosfatemiaHipofosfatemia

Page 148: Kuliah Perinatologi OK 2008

148

Bila timbul 2-3 hari I kehidupan :Bila timbul 2-3 hari I kehidupan :

HIPOKALSEMIA AWITAN DINIHIPOKALSEMIA AWITAN DINI

Terjadi pada : Terjadi pada :

Bayi KMKBayi KMK

Lahir dari ibu DMLahir dari ibu DM

BKBBKB

HIEHIE

Pada keadaan ini, Pada keadaan ini, ± 13% bersamaan dengan Hipoglikemia± 13% bersamaan dengan Hipoglikemia

HIPOKALSEMIA

Page 149: Kuliah Perinatologi OK 2008

149

Bila timbul akhir minggu I/II :Bila timbul akhir minggu I/II :

HIPOKALSEMIA AWITAN LAMBATHIPOKALSEMIA AWITAN LAMBAT

Terjadi pada : Terjadi pada :

BCBBCB

Bayi BMKBayi BMK

Bayi mendapat susu sapi dengan :Bayi mendapat susu sapi dengan :

Kadar fosfat rendahKadar fosfat rendah

Perbandingan : kadar fosfat & kalsiumPerbandingan : kadar fosfat & kalsium

kadar fosfat & magnesiumkadar fosfat & magnesium

tidak optimaltidak optimal

HIPOKALSEMIA

Page 150: Kuliah Perinatologi OK 2008

150

HIPOMAGNESEMIA

Kadar Magnesium Darah < 1,2 mg/dlKadar Magnesium Darah < 1,2 mg/dl

Sering bersamaan dengan Sering bersamaan dengan HipokalsemiaHipokalsemia

Mekanisme : belum jelasMekanisme : belum jelas

Page 151: Kuliah Perinatologi OK 2008

151

HIPOKSIK ISKEMIK ENSEFALOPATI (HIE)

Terjadi sekunder akibat asfiksia perinatalTerjadi sekunder akibat asfiksia perinatal

Kejang timbul dalam 24 jam IKejang timbul dalam 24 jam I

Sulit diatasi dengan R/ AntikonsulvanSulit diatasi dengan R/ Antikonsulvan

Dapat dijumpai semua tipe kejang :Dapat dijumpai semua tipe kejang :

p.u.: bersifat p.u.: bersifat FOKAL & UNILATERALFOKAL & UNILATERAL

Renen dkk. Renen dkk. Laporkan 40% kasus kejang Laporkan 40% kasus kejang pada pada neonatus neonatus ok.: ok.:

HIEHIE

Page 152: Kuliah Perinatologi OK 2008

152

PERDARAHAN INTRAKRANIAL

Kejang tergantung pada jenis perdarahanKejang tergantung pada jenis perdarahan

p.u. setelah hari I kehidupanp.u. setelah hari I kehidupan

Ada 3 jenis :Ada 3 jenis :Perdarahan Subaraknoid PrimerPerdarahan Subaraknoid Primer

Perdarahan Intraventrikuler – PeriventrikulerPerdarahan Intraventrikuler – Periventrikuler

Perdarahan SubduralPerdarahan Subdural

Page 153: Kuliah Perinatologi OK 2008

153

PERDARAHAN SUB ARACHNOID PRIMER

Penyebab : Robekan vena superficial akibat Penyebab : Robekan vena superficial akibat partus lama partus lama atauatau

Disertai HIE Disertai HIE Kebanyakan asimptomatisKebanyakan asimptomatis Kejang p.u. terjadi pada hari ke II setelah Kejang p.u. terjadi pada hari ke II setelah

lahirlahir Lebih sering pada BCBLebih sering pada BCB Bayi terlihat sehat di antara kejadian kejangBayi terlihat sehat di antara kejadian kejang

Page 154: Kuliah Perinatologi OK 2008

154

PERDARAHAN INTRAVENTRIKULER - PERIVENTRIKULER

Perdarahan berasal dari :Perdarahan berasal dari : pemb. darah kecil subependimal matriks germinalis, pemb. darah kecil subependimal matriks germinalis,

atauatau lesi pada daerah tersebut lesi pada daerah tersebut atauatau akibat keduanyaakibat keduanya

Kejang timbul dalam beberapa jam sampai 3 hari setelah Kejang timbul dalam beberapa jam sampai 3 hari setelah lahirlahir

Tipe kejang tonikTipe kejang tonik Keadaan dpt memburuk dgn cepat (bbrp menit sampai Keadaan dpt memburuk dgn cepat (bbrp menit sampai

bbrp jam) & berakhir dgn kematianbbrp jam) & berakhir dgn kematian Lebih sering pada BKB t.u UK < 34 mgguLebih sering pada BKB t.u UK < 34 mggu

Page 155: Kuliah Perinatologi OK 2008

155

PERDARAHAN SUBDURAL Kejang akibat penekanan batang otak oleh darah yg Kejang akibat penekanan batang otak oleh darah yg

terkumpul di fossa posterior o.k. robekan tentorium di terkumpul di fossa posterior o.k. robekan tentorium di dekat falx cerebridekat falx cerebri

Kejang dpt timbul hari I kehidupan, bersifat lokal & subtleKejang dpt timbul hari I kehidupan, bersifat lokal & subtle Sering pada BCB, t.u. :Sering pada BCB, t.u. :

BCB dan BMKBCB dan BMK Presentasi bokongPresentasi bokong Ekstraksi forcepsEkstraksi forceps Partus precipitatus sehingga terjadi kontusio serebriPartus precipitatus sehingga terjadi kontusio serebri

Perdarahan di bawah tentorium tdk dpt terlihat dgn USG, Perdarahan di bawah tentorium tdk dpt terlihat dgn USG, dpt menekan batang otak & menyebabkan kematian dpt menekan batang otak & menyebabkan kematian mendadakmendadak

Page 156: Kuliah Perinatologi OK 2008

156

TANDA-TANDA KEJANG

Kejang pd bayi tdk khasKejang pd bayi tdk khas Harus dibedakan dengan “jitteriness”Harus dibedakan dengan “jitteriness” Pada “jitteriness” :Pada “jitteriness” :

gerakan mata normalgerakan mata normal tangan akan berhenti bergerak bila tangan akan berhenti bergerak bila

digenggamdigenggam gerakannya halusgerakannya halus Gambaran EEG normalGambaran EEG normal

Page 157: Kuliah Perinatologi OK 2008

157

Pada kejang :Pada kejang : gerakan mata abnormal : gerakan mata abnormal :

staringstaring : melihat ke atas : melihat ke atas blinkingblinking : berkedip-kedip : berkedip-kedip gerakan nystagmus ataugerakan nystagmus atau gerakan deviasi horisontalgerakan deviasi horisontal

Gerakan lebih kasar & tangan tetap Gerakan lebih kasar & tangan tetap bergerak walaupun digenggambergerak walaupun digenggam

Gambaran EEG abnormalGambaran EEG abnormal

Page 158: Kuliah Perinatologi OK 2008

158

INFEKSI INTRAKRANIALDapat terjadi :Dapat terjadi : dalam rahim dalam rahim

selama persalinanselama persalinan

segera setelah lahirsegera setelah lahir

Penyebab Penyebab akibat infeksi intrauterin o.k. : akibat infeksi intrauterin o.k. :

ToksoplasmaToksoplasma

SitomegalovirusSitomegalovirus

RubellaRubella

HerpesHerpes

Kejang timbul pada hari ke-3 kehidupanKejang timbul pada hari ke-3 kehidupan

5-10% disebabkan oleh :5-10% disebabkan oleh :

Infeksi bakteri & non bakteriInfeksi bakteri & non bakteri

Terjadi : Terjadi : selama persalinanselama persalinan

segera setelah lahirsegera setelah lahir

Page 159: Kuliah Perinatologi OK 2008

159

KELAINAN BAWAAN

Kejang akibat terganggunya perkembangan otak Kejang akibat terganggunya perkembangan otak misalnya : Mikrogria, Pakigria, Heteropiamisalnya : Mikrogria, Pakigria, Heteropia

5-10% penyebab kejang5-10% penyebab kejang

Kejang timbul setiap saatKejang timbul setiap saat

Penyebab yang sering adalah : Penyebab yang sering adalah :

Korteks serebri berhubungan dengan gangguan Korteks serebri berhubungan dengan gangguan migrasi neuronmigrasi neuron

Page 160: Kuliah Perinatologi OK 2008

160

IDIOPATIK

Terdapat 2 bentuk :Terdapat 2 bentuk :

1.1. ““Benign Familial Neonatal Seizure”Benign Familial Neonatal Seizure”

Kejang terjadi antara hari II dan IIIKejang terjadi antara hari II dan III

dan menghilang setelah beberapa bulandan menghilang setelah beberapa bulan

Kejang berulang 10-12x/hr, di antara kejang Kejang berulang 10-12x/hr, di antara kejang neonatus normalneonatus normal

Tipe kejang : Tipe kejang : Klonik Fokal atau Klonik Fokal atau

Tonik FokalTonik Fokal

Disertai apnuDisertai apnu

D/ ditegakkan berdasarkan riwayat keluargaD/ ditegakkan berdasarkan riwayat keluarga

Diturunkan secara Autosomal DominanDiturunkan secara Autosomal Dominan

Page 161: Kuliah Perinatologi OK 2008

161

IDIOPATIK2.2. ““Benign Idiopatik Neonatal Seizure” (Fifth – Day Fits)Benign Idiopatik Neonatal Seizure” (Fifth – Day Fits)

Karakteristik :Karakteristik :

Timbul akhir minggu ITimbul akhir minggu I

p.u. pada BCB & Kelahiran normalp.u. pada BCB & Kelahiran normal

Kejang terjadi antara hari ke IV – VI Kejang terjadi antara hari ke IV – VI setelah setelah lahir dan menghilang dalam 15 harilahir dan menghilang dalam 15 hari

Tipe kejang :Tipe kejang : Klonik Fokal Klonik Fokal atau atau

Multifokal &Multifokal &

Serangan apnuSerangan apnu

Kejang dapat berlangsung 24 jam Kejang dapat berlangsung 24 jam

80% :80% : terjadi Status Epileptikus selama intervalterjadi Status Epileptikus selama interval

tersebut. tersebut.

Page 162: Kuliah Perinatologi OK 2008

162

PENANGANAN1.1. Pem. Analisis Gas DarahPem. Analisis Gas Darah2.2. Beri terapi oksigenBeri terapi oksigen3.3. Kontrol kadar gula darahKontrol kadar gula darah

Bila rendah : Glukosa 10% 2-4 ml/kgbb IVBila rendah : Glukosa 10% 2-4 ml/kgbb IV4.4. Pem. Kadar kalsium, natrium, magnesiumPem. Kadar kalsium, natrium, magnesium5.5. R/ anti kejangR/ anti kejang

a.a. Phenobarbital : 20 mg/kgbb Phenobarbital : 20 mg/kgbb loading dose dapat loading dose dapat ditingkatkan 5 – 40 mg/kgbb bila kejang tidak ditingkatkan 5 – 40 mg/kgbb bila kejang tidak berhentiberhenti

b.b. Bila tetap kejang : R/ Phenytoin (Dilantin)Bila tetap kejang : R/ Phenytoin (Dilantin)20 mg/kgbb/dosis yg diberikan pelan-pelan20 mg/kgbb/dosis yg diberikan pelan-pelan

6.6. R/ KausalR/ Kausal

Page 163: Kuliah Perinatologi OK 2008

163

Page 164: Kuliah Perinatologi OK 2008

164

Banyak macam, dari ringan berat kematian

Faktor predisposisi :

Makrosomi, FPD, distocia cervicis, partus lama,

kelainan letak & persalinan buatan

Kejadian : 2-7/1000 kelahiran

Hasil otopsi dari bayi lahir † di bbrp negara sebab

kematian nomor 4

INDONESIA ?INDONESIA ?

Page 165: Kuliah Perinatologi OK 2008

165

I. Trauma jaringan lunak

1.1. Eritema & abrasio :Eritema & abrasio :

Bisa di : - kepala

- muka

- genitalia

- bokong

R/ cegah infeksi

Bersihkan + anti septikum

2.2. Petechiae :Petechiae :

Di kepala, leher, dada bagian atas ok :

Tekanan jalan lahir

Lilitan tali pusat

cunam

vacum extractic

persalinan sungsang

Page 166: Kuliah Perinatologi OK 2008

166

3. Echymoses :3. Echymoses :

Pada : letak muka & letak sungsang

Gejala : anemi, shock

reabsorbsi timbul hiperbilirubin

R/ : ringan sembuh + 1 mgg

luas transfusi darah & R/ hiperbilirubin

4. Luka sayat :4. Luka sayat :

Pada : SC tersayatnya kulit

5. Nekrosis lemak subkutan :5. Nekrosis lemak subkutan :

Pada : bayi gemuk ok. tekanan pd kulit oleh daun

cunam atau manipulasi kasar pd

pertolongan

persalinan yg berlangsung lama

Page 167: Kuliah Perinatologi OK 2008

167

II. Trauma kepala

1.1. Caput succedaneumCaput succedaneum

Udem ok penekanan jalan lahir

Cairan serosanguinosa dlm jar. subkutis

Nampak segera setelah lahir

Tak ada batas yg tegas melewati sutura

Menghilang beberapa jam – 48 jam

Page 168: Kuliah Perinatologi OK 2008

168

2.2. Perdarahan subaponeurotikaPerdarahan subaponeurotika

Ok ekstraksi vakum

Darah dlm jar. subkutis sebelah luar periost

Derajat perdarahan ?

Perdarahan banyak transfusi darah

Bisa timbul hiperbilirubinemi

Page 169: Kuliah Perinatologi OK 2008

169

3.3. Cephal hematomaCephal hematoma

Akibat robekan pembuluh darah a/ tulang kepala & perios

Ok penekanan kepala oleh dinding pelvis pd persalinan

sulit, lama / persalinan oleh cunam

Perdarahan pelan2

Batas tegas, tak melewati sutura

Page 170: Kuliah Perinatologi OK 2008

170

Nampak bbrp hari setelah lahir

Palpasi : fluktuasi

Lokalisasi : 1 / ke 2 tulang parietal

R/ -

Resorbsi hematom berlangsung lama sampai 3 bln

Bisa timbul hiperbilirubinemi

Page 171: Kuliah Perinatologi OK 2008

171

Perdarahan intrakranium :

Bisa lahir † atau † pd masa neonatus

Ok persalinan sulit :

Bayi kurang bln

Partus lama

Partus precipitatus

buatan

sungsang

Page 172: Kuliah Perinatologi OK 2008

172

Tempat perdarahan :Tempat perdarahan :

Ekstradural sangat jarang

Subdural

Subaraknoid

Intraventrikel

Page 173: Kuliah Perinatologi OK 2008

173

Gejala :

Tergantung pd letak & derajat perdarahan

Kelainan banyak lahir †

Gejala tdk khas :

Asfiksi

Kejang

Bradikardi

Page 174: Kuliah Perinatologi OK 2008

174

Oligopnoe

Criencephalique

Sianosis

Kesadaran menurun

Bila perdarahan banyak : fontanel tegang

Page 175: Kuliah Perinatologi OK 2008

175

Tindakan :

Perawatan intensif

Dalam inkubator

Tidak boleh digerakkan

Intake personde / IVFD

O2 bila sianosis

Untuk kejang : sedativa

Vit. K1

Bila tekanan intrakranial me R/ dexamethasone

atau manitol

Page 176: Kuliah Perinatologi OK 2008

176

Fraktura tulang kepala

Jarang

Gejala2 : ok perdarahan intrakranium yg menyertai frak. Ini

Paralisis fasialisParalisis fasialis

Gejala : paralisis sentral paralisis spastis yg kontra

lateral

paralisis perifer paralisis flasid homolateral

Page 177: Kuliah Perinatologi OK 2008

177

Trauma pada mataTrauma pada mata

Udem, perdarahan kelopak mata, perdarahan / fraktura

orbita, perdarahan intraokular tu di retina

III. Trauma Col. Vertebralis & Medulla SpinalisIII. Trauma Col. Vertebralis & Medulla Spinalis

Jarang

Ok persalinan sunsang

Page 178: Kuliah Perinatologi OK 2008

178

IV. Trauma Leher + Pergelangan IV. Trauma Leher + Pergelangan bahubahu

Fraktura klavikula tersering

Brachial palsy

Paralisis N. phrenicus

Trauma pd otot sterno kleido mastoid muscular torticollis

Duchene Erb

Klumpke

Total

Page 179: Kuliah Perinatologi OK 2008

179

V. Trauma Alat2 Intra abdomen

Ruptura : - hepar

- lien

- anak ginjal

Page 180: Kuliah Perinatologi OK 2008

180

VI. Trauma Alat GerakVI. Trauma Alat Gerak

Fraktura humerus fraktura tulang ke-2 yg sering

Fraktura femur

Dislokasi

Page 181: Kuliah Perinatologi OK 2008

181

VII. Trauma Genital

Scrotum & Lab. mayora

Hematocal

Testis

Page 182: Kuliah Perinatologi OK 2008

182

Page 183: Kuliah Perinatologi OK 2008

183

Penyebab KBPenyebab KBPenyebab KBPenyebab KB

Pada umumnya dapat dibagi :

• Sebab genetik

• Sebab kromosomal

• Pengaruh lingkungan di antara masa pembuahan &

kelahiran, mis :

Page 184: Kuliah Perinatologi OK 2008

184

Radiasi

Virus

Zat kimia

Kelainan metabolik ibu : DM, hipotiroid

Kelainan kardiovaskuler ibu

Page 185: Kuliah Perinatologi OK 2008

185

KELAINANKELAINANKELAINANKELAINAN

1. Saluran pencernaan

2. Saluran urogenitalis

3. Fraktur tulang tengkorak

4. Atresia choana

5. Meningocele, meningomyelocele,

encephalocele

6. CHD

Page 186: Kuliah Perinatologi OK 2008

186

Khusus : yg perlu tindakan bedah segera

Pemeriksaan

& dlm 48 jam I

Pengawasan

R/ bedah terbaik :

2 hari I ok : volume darah relatif >

hemolisis fisiologis belum dimulai

Bila ditunda : KU makin jelek ok. Muntah, ggn pernapasan,

dehidrasi, infeksi, dsb

!!!!

Page 187: Kuliah Perinatologi OK 2008

187

Kelainan saluran pencernaanKelainan saluran pencernaanKelainan saluran pencernaanKelainan saluran pencernaan

Curiga bila : ibu dgn polihidramnion

atresia oesophagus &/tanpa fistula tracheo-

oesophagus :

90% ujungnya buntu

1/4 – 1/3 oesophagus bgn bawah berhub.

dgn trachea

Page 188: Kuliah Perinatologi OK 2008

188

D/ : hipersalivasi

kadang2 cyanosis ok saliva masuk sal. pernapasan

batuk seperti tercekik

BBLR : beri minum cyanosis & apnu, tanpa batuk

Kl. Fistula tracheo-oesoph. (+) perut buncit, berisi udara

Masukkan sonde lambung 7,5 – 10 cm buntu

D/ pasti : larutan kontras foto thorax

Page 189: Kuliah Perinatologi OK 2008

189

R/ : Konservatif : • isap saliva

• posisi ½ duduk

Operasi

P/ tergantung : ada tidaknya kelainan bawaan yg lain

perawatan

Page 190: Kuliah Perinatologi OK 2008

190

Hernia DiaphragmaticaHernia DiaphragmaticaHernia DiaphragmaticaHernia Diaphragmatica

Etiologi Etiologi

Sebgn diafragma tak terbentuk sering : penutupan

Sinus pleuro peritoneal (Foramen Bochdalek) tak sempurna

GejalaGejala

Tergantung banyaknya isi perut yg masuk ke rongga thorax

Bila banyak : RDN

Perut cekung

BP melemah

Bising usus bisa (+)

Page 191: Kuliah Perinatologi OK 2008

191

D/ : foto paru

R/ : Konservatif : O2

Kepala & dada harus lbh tinggi

Operasi

Page 192: Kuliah Perinatologi OK 2008

192

Obstruksi ususObstruksi usus

Curiga bila : ibu polihidramnion

Bila sonde sampai lambung :

cairan 15 cc obstruksi letak tinggi

bila di duodenum : gejala tbl setelah bbrp jam

di usus halus & usus besar : > 24 jam

Page 193: Kuliah Perinatologi OK 2008

193

Meconium :

Bila obstruksi bgn atas usus halus : meconium (+)

Bila obstruksi di bawah sal. empedu meconium

pucat

Gejala umum :

Muntah

Perut buncit

Kadang2 obstipasi

Page 194: Kuliah Perinatologi OK 2008

194

Atresia DuodeniAtresia DuodeniAtresia DuodeniAtresia Duodeni

Biasa terjadi di bawah ampulla vateri

Muntah proyektil & hijau

Perut di sub epigastrium : buncit sesaat sebelum

muntah

Foto abdomen : double bubble (+)

R/ kosongkan lambung, infus, operasi

Page 195: Kuliah Perinatologi OK 2008

195

Hirschsprung’s diseaseHirschsprung’s diseaseHirschsprung’s diseaseHirschsprung’s disease

Oleh karena :Oleh karena :

Sel ganglion parasimpatik (-)

Sebagian besar : mengenai rectum & bag. bawah colon

sigmoid

Terjadi : hipertrofi & distensi yg berlebih pd colon yg

lbh atas

Page 196: Kuliah Perinatologi OK 2008

196

Gejala utama :Gejala utama : Bowring & Kern 1972

Muntah hijau

Perut buncit

Meconium (+)

RDN

Dehidrasi

D / :

Barium enema

Biopsi rectum

R/ : operasi

Tbl 2 – 3 hr sesudah lahir

Page 197: Kuliah Perinatologi OK 2008

197

Anus imperforataAnus imperforataAnus imperforataAnus imperforata

Ada beberapa jenis :Ada beberapa jenis :

1. Stenosis rektum lebih rendah / pd anus

2. Membran anus menetap

Page 198: Kuliah Perinatologi OK 2008

198

3. Ujung rektum buntu, pd bermacam2 jarak dari perineum

Hampir selalu fistula (+)

: fistula :: fistula :

rekto vaginal

jarang : rekto-perineal

rekto-urinarius (-)

: sering : rekto-urinarius: sering : rekto-urinarius

berakhir di :

vesica-urinaria

urethra

o+

o

Page 199: Kuliah Perinatologi OK 2008

199

D/ :D/ :

Masukkan termometer melalui anus

Bila sumbatan lebih tinggi :

Gejala tbl dalam 24-48 jam :

gembung, muntah

meconium (-)

Rö : plain foto abdomen : posisi

Pem. urin : mekonium (+) fistula (+)

R/ : operasiR/ : operasi

tegak

terbalik

Page 200: Kuliah Perinatologi OK 2008

200

OmphaloceleOmphaloceleOmphaloceleOmphalocele

Kegagalan viscera utk kembali ke rongga abdomen

Kelainan berupa : kantong berisi usus melalui umbilicus

Bahaya : infeksi, pecah

R/ :R/ :

Oles desinfektans

Operasi

Page 201: Kuliah Perinatologi OK 2008

201

Kista UrachusKista UrachusKista UrachusKista Urachus

Obliterasi bagian tengah urachus tak sempurna kista

Diketahui segera setelah lahir

bayi lebih besar

sesudah infeksi

Lokalisasi : a/ umbilicus & simphisis

extra peritoneal

a/ m. transversalis & peritoneum

Rö : jar. Lunak : massa bundar di bawah dinding abdomen

lebih jelas : kontras (+)

R/ : operasiR/ : operasi

Page 202: Kuliah Perinatologi OK 2008

202

Meningocele; Meningomyelocele, EncephaloceleMeningocele; Meningomyelocele, EncephaloceleMeningocele; Meningomyelocele, EncephaloceleMeningocele; Meningomyelocele, Encephalocele

Oleh karena defek pd penutupan spina disertai

pertumbuhan spinal cord & penutupannya yg tak normal

Lokalisasi : di garis tengah

Meningocele :Meningocele : Cervical

Thoracal atas

Kantong berisi : selaput otak

Ggn sensorik & motorik (-)

Page 203: Kuliah Perinatologi OK 2008

203

Meningomyelocele :Meningomyelocele : Lumbosacral

Kantong berisi : spinal cord / serabut saraf

Ditutupi oleh : selaput neuro-epithelium

pembuluh darah abdomen

75% derita Hydrocephalus

Page 204: Kuliah Perinatologi OK 2008

204

Encephalocele :Encephalocele : Occipital

Kantong berisi : cairan

jaringan saraf /

sebagian dari otak

sering : kelainan mental

mikrocephal

Page 205: Kuliah Perinatologi OK 2008

205

Bilateral choana atresiaBilateral choana atresiaBilateral choana atresiaBilateral choana atresia

Jarang

Tapi dpt menimbulkan :

ggn pernapasan ok. hidung tersumbat oleh selaput

di choana posterior

nafas dgn mulut

sering sianosis

D/ :

letakkan kapas di depan masing2 lubang hidung

gerakan (-)

sonde tak masuk melalui hidung

R/ operasi

Page 206: Kuliah Perinatologi OK 2008

206