kuliah ke-3

17
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Guru Pertemuan Ke-3 Faktor – faktor yang Memengaruhi Kepribadian Oleh: Prof. Dr. H. Afifuddin, MM. Dede Rohaniawati, M.Pd.

Upload: kaffa-kaifa-kefi

Post on 14-Aug-2015

367 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: kuliah ke-3

Mata Kuliah Pengembangan

Kepribadian GuruPertemuan Ke-3

Faktor – faktor yang Memengaruhi Kepribadian

Oleh:

Prof. Dr. H. Afifuddin, MM.Dede Rohaniawati, M.Pd.

Page 2: kuliah ke-3

Hereditas(Genetika)

Lingkungan(Environment)

Memengaruhi

Kepribadian

Page 3: kuliah ke-3

Tubuh kita tersusun dari sekitar 600 triliun sel

Setiap sel memiliki inti sel (nukleus)

Di dalam setiap nukleus ada 46 kromosom atau 23 pasang

Page 4: kuliah ke-3

FAKTOR HEREDITAS (GENETIKA)

Faktor hereditas/genetik dibentuk dari 23 kromosom dari ibu (pasangan xx), dan 23 kromosom dari ayah (pasangan x y). Di dalam kromosom ini terdapat berjuta-juta gen.

Page 5: kuliah ke-3

Gen ini jumlahnya beribu-ribu yang mengandung sifat-sifat fisik dan psikis/mental individu. Dalam hal ini, tidak ada seorang pun yang mampu menambah atau mengurangi potensi hereditas tersebut.

Page 6: kuliah ke-3
Page 7: kuliah ke-3

Hmmm, seberapa besar pengaruh gen

terhadap kepribadian seseorang?

Page 8: kuliah ke-3

BEBERAPA METODE UNTUK MENGETAHUI PENGARUH HEREDITAS (GENETIKA) TERHADAP KEPRIBADIAN

1. Penelitian dengan metode sejarah (riwayat) keluargaGalton (1970) meneliti kegeniusan yang dikaitkan dengan keluarga. Penelitian dilakukan terhadap keluarga (keturunan) kallikak. Keturunan yang pertama adalah anak laki-laki hasil hubungan gelap dengan seorang gadis yang bodoh, hasilnya anak tersebut memiliki kemampuan intelektual rendah (bodoh), dan bersikap anti sosial. Kedua, hasil pernikahannya dengan seorang wanita yang berkemampuan normal dan bersifat baik. Hasilnya, anak tersebut memiliki kemampuan normal dan dapat menjadi warga masyarakat yg baik.

2. Metode selektivitas keturunan tyron (1940) menggunakan pendekatan ini dengan memilih tikus-tikus yang pintar, cerdas “bright”, dengan yang bodoh “dull”. Ketika tikus-tikus dari kedua kelompok tersebut dikawinkan, ternyata keturunannya mempunyaii tingkat kecerdasan yang berdistribusi normal.

3. Penelitian terhadap anak kembarNewman, Freeman dan Halzinger (1937) inti dari penelitian mereka adalah kembar identik yang dipelihara terpisah memiliki kesamaan dalam tinggi, berat badan serta kecerdasannya. Menurut (1962) studi tentang anak kembar ini menunjukan bahwa faktor genetika mempunyai pengaruh yang 1) relatif tinggi terhadap kemampuan intelektual (kecerdasan) dan 2) relatif rendah terhadap karakteristik kepribadian.

4. Keragaman konstitusi (postur) tubuh Penelitian ini didasarkan pada asumsi bahwa karakteristik fisik berhubungan dengan kepribadian. Hippocrates meyakini bahwa temperamen manusia dapat dijelaskan oleh cairan-cairan tubuhnya. Lebih jauh lagi Kretschmer meniliti hal ini dan menemukan ada 3 tipe utama dan 1 tipe campuran: 1) tipe piknis (stenis): pendek, gemuk, perut besar, dada dan bahunya bulat. 2) tipe ashtenis (leptosom): tinggi dan ramping, perut kecil, dan bahu sempit. 3) tipe atletis: postur tubuhnya harmonis (tegap, bahu lebar, perut kuat, otot kuat. 4) tipe displastis: tipe penyimpangan dari ketiga bentuk di atas. Tipe-tipe ini berkaitan dengan (1) gangguan mental, seperti tipe piknis berhubungan dengan manik depresi, dan ashtenis dengan schizophrenia (2) karakteristik individu yang normal, seperti tipe piknis mempunyai sifat-sifat bersahabat dan tenang, sedangkan asthenis bersifat serius, tenang, dan senang menyendiri.

Page 9: kuliah ke-3

• lebih jauh lagi Sheldon meniliti tentang tipe temperamen dikaitkan dengan tipe postur tubuh. Hasilnya diungkapkan dalam tabel di bawah ini!

SOMETOTIPE TEMPERAMEN SIFAT-SIFAT

1. Endomorf = Piknis (pendek, gemuk)

2. Mesomorf = atletis (tubuhnya harmonis)

3. Ectomorp = Asthenis (tinggi, kurus)

Viscerotonia

Somatotonia

Cerebrotonia

Tenang, pandai bergaul, senang bercinta, gemar makan, tidur nyenyak.

Aktif, asertif, kompetitif, teguh, dan agresif.

Introvert (senang menyendiri), menahan diri, peragu, kurang berani bergaul dengan orang banyak (sociophobia), kurang berani berbicara di depan orang banyak.

Page 10: kuliah ke-3

• Tipologi temperamen lainnya dikemukakan oleh Galenus, sebagai berikut:

TEMPERAMEN SIFAT-SIAT

1. Sanguinis a. Sifat dasar: periang, optimis, dan percaya diri.b. Sifat perasaannya: mudah menyesuaikan diri, tidak stabil, baik

hati, tidak serius, kurang dapat dipercaya karena kurang begitu kosekuen.

2. Melankolis a. Sifat dasar: pemurung, sedih, pesmistis, kurang percaya diri.b. Sifat lainnya: merasa tertekan dengan masa lalunya, sulit

menyesuaikan diri, berhati-hati, konsekuen, dan suka menepati janji.

3. Koleris a. Sifat dasar: selalu merasa kurang puas, bereaksi negatif dan agresif.

b. Sifat-sifat lainnya: mudah tersinggung (emosional), suka membuat provokasi, tidak mau mengalah, tidak sabaran, tidak toleran, kurang mempunyai rasa humor, cenderung beroposisi, dan banyak inisiatif (usahanya).

4. Plegmatis (banyak ditanyakan oleh mahasiswa pada pertemuan ke-2)

a. Sifat dasar: pendiam, tenang, netral (tidak ada warna perasaan yang jelas), dan stabil.

b. Sifat lainnya: merasa cukup puas, tidak peduli (acuh tak acuh), dingin hati (tak mudah terharu), pasif, tidak mempunyai banyak minat, bersfat lambat, sangat hemat, dan tertib/teratur.

Page 11: kuliah ke-3

FAKTOR LINGKUNGAN (ENVIRONMENT)

1.Keluarga2.Faktor kebudayaan3.Sekolah

Page 12: kuliah ke-3

1. Alasannya adalah: 1) keluarga merupakan kelompok sosial pertama yang menjadi pusat identifikasi anak, 2) anak banyak menghabiskan waktunya di lingkungan kleluarga, dan 3) para anggota keluarga merupakan “sifnificant people” bagi pembentukan kepribadian anak.

2. Keluarga juga dipandang sebagai lembaga yang dapat memenuhi kebutuhan insani (manusiawi).

3. Perlakuan orang tua yang penuh kasih sayang dan nilai-nilai kehidupan merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan warga masyarakat yang sehat dan produktif.

4. Suasana keluarga sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak. Anak yang dibersarkan dalam lingkungan keluarga yang harmonis dan agamis cenderung kepribadiannya positif, sehat.

Kenapa keluarga penentu utama

dalam pembentukan keprbadian?

FAKTOR KELUARGA

Page 13: kuliah ke-3

Jika anak dibesarkan dengan celaan, Ia belajar memaki.Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, Ia belajar berkelahi.Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, Ia belajar rendah diri.Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, Ia belajar menyesali diri. Jika anak dibesarkan dengan toleransi. Ia belajar menahan diri.Jika anak dibesarkan dengan dorongan, Ia belajar percaya diri. Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, Ia belajar keadialan.Jika anak dibesarkan dengan dukungan, Ia belajar menyenangi dirinya. Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, Ia belajar menemukan cinta.

Hidup tahun 1924 – 2005

Page 14: kuliah ke-3

FAKTOR KEBUDAYAAN -kebudayaan terhadap kepribadian ini dapat dilihat dari perbedaan antara masyarakat modern, yang budayanya maju dengan masyarakat primitif yang budayanya masih sederhana. Perbedaan itu tampak dalam gaya hidupnya (life style), seperti dalam cara makan, berpakaian, memelihara kesehatan, berinteraksi, pencaharian, dan cara berpikir (cara memandang sesuatu). - pola-pola tingkah laku yang sudah terlembagakan dalam masyarakat (bangsa) tertentu (seperi dalam bentuk adat-istiadat) sangat memungkinkan mereka untuk memilik karakteristik kepribadian yang sama. Kesamaan karakteristik ini mendorong berkembangnya konsep-konsep tipe kepribadian dasar (dari Kadiner, 1945) dan karakter nasonal atau bangsa (national character, dari Gorer, 1950). Sebagai contoh tipe kepribadian suku Sunda dan batak.

1. Pengalaman awal kehidupan dalam keluarga.

2. pola asuh orang tua terhadap anak.

3. pengalaman awal kehidupan anak dalam masyarakat.

Apabila anak-anak memiliki pengalaman awal kehidupan yang sama dalam masyarakat, maka mereka cenderung akan memiliki kerakteristik kepribadian yang sama.

Bagaimana karakteristik itu berkembang? Bagaimana pula tipe karakteristik itu terjadi?

Page 15: kuliah ke-3

FAKTOR SEKOLAH1. Iklim Emosional Kelas

Emosi guru yang sehat dan tidak sehat akan memengaruhi keperibadian siswa. 2. Sikap dan Perilaku Guru

sikap dan perilaku guru berpengaruh terhadap “self concept” siswa, melalui tugas-tugasnya terhadap tugas akademik (kesungguhan dalam mengajar), kedisiplinan dalam menaati peraturan sekolah, dan perhatiannya terhadap siswa. Secara tidak langsung , pengaruh guru ini terkait dengan upayanya membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan penyesuaian sosialnya.

3. Disiplin (Tata-tertib) disipin ini ditujuan untuk membentuk sikap dan tingkah laku siswa.

4. Prestasi BelajarPerolehan prestasi belajar, atau peringkat kelas dapat memengaruhi peningkatan harga diri, da sikap percaya diri siswa.

5. Penerimaan Teman SebayaSiswa yang diterima oleh teman-temannya, dia akan mengembangkan sikap positif terhadap dirinya, dan juga orang lain. Dia merasa menjadi orang yang berharga.

Page 16: kuliah ke-3

LATIHAN Jawab pertanyaan di bawah ini dengan tepat!1. Jelaskan pendapat Cattel yang mengemukakan bahwa kemampuan

belajar dan penyesuaian diri individu dibatasi oleh sifat-sifat inhenren dalam organisasi organisme individu!

2. Jelaskan keterkaitan antara temperamen, postur tubuh, dan sifat-sifat yang dimiliki oleh individu menurut Sheldon!

3. Jelaskan perbedaan sifat-sifat antara orang yang memiliki temperamen sanguinis, melankolis, kolaris, dan plegmatis.

4. Jelaskan kelima faktor di bawah ini yang berkenaan dengan sekoah dapat memengaruhi kepribadian siswa! a. Iklim Emosional Kelas b. Sikap dan Perilaku Guruc. Disiplin (Tata-tertib) d. Prestasi Belajare. Penerimaan Teman Sebaya

Page 17: kuliah ke-3

Terima Kasih Semoga Bermanfaat