kuliah 8 motivation.ppt [read-only] -...

24
Motivation Motivation Keadaan internal yang mengaktifkan Keadaan internal yang mengaktifkan dan mengarahkan perilaku ke suatu dan mengarahkan perilaku ke suatu tujuan tertentu tujuan tertentu Emotion Emotion Perasaan, baik positif maupun negatif, dalam bereaksi yang disertai dengan keterbangkitan fisik dan berkaitan dengan perilaku

Upload: dinhnhi

Post on 15-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MotivationMotivationKeadaan internal yang mengaktifkan Keadaan internal yang mengaktifkan dan mengarahkan perilaku ke suatu dan mengarahkan perilaku ke suatu

tujuan tertentutujuan tertentu

EmotionEmotionPerasaan, baik positif maupun negatif, dalam bereaksi yang

disertai dengan keterbangkitan fisik dan berkaitan dengan perilaku

•• MotivasiMotivasi

•• EmosiEmosihypothalamus

Bekerja dengan prinsip homeostatis

Kerusakan hypothalamus, Kerusakan hypothalamus,

mengganggu fungsi motivasi dan

emosi

Motivasi X emosiMotivasi X emosi

•• Emosi: tidak berorientasi pada tujuan tertentu Emosi: tidak berorientasi pada tujuan tertentu

•• Terjadi sebagai akibat dari interaksi:Terjadi sebagai akibat dari interaksi:

–– Persepsi thd stimulus lingkunganPersepsi thd stimulus lingkungan

–– Reaksi hormonal yang menyertai persepsi (feeling)Reaksi hormonal yang menyertai persepsi (feeling)–– Reaksi hormonal yang menyertai persepsi (feeling)Reaksi hormonal yang menyertai persepsi (feeling)

–– Subjective cognitive labeling thd feelingSubjective cognitive labeling thd feeling

Motives, Needs, Drives, and IncentivesMotives, Needs, Drives, and Incentives

•• MotiveMotive -- Hypothetical state that activates behavior and Hypothetical state that activates behavior and propels one towards goals propels one towards goals

•• NeedNeed –– fisiologis dan psikologis fisiologis dan psikologis –– Fisiologis: Fisiologis: -- Oxygen, makan, minum etc. Oxygen, makan, minum etc.

–– Psikologis: Achievement, power, selfPsikologis: Achievement, power, self--esteem, etc. esteem, etc. –– Psikologis: Achievement, power, selfPsikologis: Achievement, power, self--esteem, etc. esteem, etc.

–– Not necessarily based on a state of deprivation and may be Not necessarily based on a state of deprivation and may be acquired through experience acquired through experience

•• DriveDrive –– muncul dari need muncul dari need –– Physiological drives are the psychological counterparts of Physiological drives are the psychological counterparts of

physiological needs physiological needs

•• IncentiveIncentive -- Something capable of being desirable or Something capable of being desirable or satisfying for its own sake satisfying for its own sake

Pengelompokan motiv Pengelompokan motiv

•• Motif biologis/motif primer; diperlukan untuk Motif biologis/motif primer; diperlukan untuk

mempertahankan hidup mempertahankan hidup

–– Kebutuhan biologis (lapar, haus, sex)Kebutuhan biologis (lapar, haus, sex)

–– Mekanisme homeostatis: menjaga elemenMekanisme homeostatis: menjaga elemen--elemen pada taraf elemen pada taraf

tertentu tertentu tertentu tertentu

•• Motif psikologis: bukan untuk tujuan mempertahankan Motif psikologis: bukan untuk tujuan mempertahankan

hidup:hidup:

–– Kebutuhan akan stimulasi baruKebutuhan akan stimulasi baru

–– Kebutuhan afiliasiKebutuhan afiliasi

–– Kebutuhan prestasiKebutuhan prestasi

Mekanisme laparMekanisme lapar

•• Dikendalikan oleh Dikendalikan oleh hypothalamus yang ada di hypothalamus yang ada di otakotak–– Lateral hypothalamus, yang Lateral hypothalamus, yang

merangsang untuk makan dan merangsang untuk makan dan

–– Ventromedial hypothalamus; Ventromedial hypothalamus; –– Ventromedial hypothalamus; Ventromedial hypothalamus; yang mereduksi rasa lapar yang mereduksi rasa lapar

–– Paraventricular nucleus: Paraventricular nucleus: mengontrol kadar gula dalam mengontrol kadar gula dalam darah darah (meningkatkan/menghambat (meningkatkan/menghambat keinginan makan) keinginan makan)

Mekanisme laparMekanisme lapar

•• Informasi lapar diperoleh dari: Informasi lapar diperoleh dari:

–– Kontraksi lambung Lateral hypothalamus. Kontraksi lambung Lateral hypothalamus. Kenyang ventromedial hypothalamusKenyang ventromedial hypothalamus

–– Kadar gula darah (shortKadar gula darah (short--term maintenance)term maintenance)

–– Kadar lemak tubuh (longKadar lemak tubuh (long--term maintenance) term maintenance) –– Kadar lemak tubuh (longKadar lemak tubuh (long--term maintenance) term maintenance)

Kadar gula darahKadar gula darah•• Hypothalamus berisi sel syaraf yang bisa mendeteksi Hypothalamus berisi sel syaraf yang bisa mendeteksi

kadar gula (glucosa) dalam darah. Dua organ lain yang kadar gula (glucosa) dalam darah. Dua organ lain yang juga memiliki fungsi yang sangat penting adalah juga memiliki fungsi yang sangat penting adalah –– Lever/hati : tempat penyimpanan gula, mendeteksi kadar Lever/hati : tempat penyimpanan gula, mendeteksi kadar

gula darah gula darah

–– Small intestine/duodenum: mendeteksi gula yang ada pada Small intestine/duodenum: mendeteksi gula yang ada pada –– Small intestine/duodenum: mendeteksi gula yang ada pada Small intestine/duodenum: mendeteksi gula yang ada pada makanan yang baru dimakanmakanan yang baru dimakan

Kedua organ ini mengirim sinyal kimiawi ke paraventricular Kedua organ ini mengirim sinyal kimiawi ke paraventricular nucleus memulai/berhenti makan nucleus memulai/berhenti makan

insulinGula darah

turun

glucagon Gula darah naik

lapar

Tidak merasa

laparnaik lapar

Diperlukan waktu beberapa menit untuk mencerna makanan agar dapat

masuk ke dalam aliran darah dalam bentuk glucosa.

Jika makan dengan tenang otak punya cukup waktu untuk mendeteksi

peningkatan gula darah dan memberi sinyal bahwa dia kenyang sebelum

makan berlebihan. Makin cepat makan, makin banyak makanan yang masuk

sebelum isyarat kenyang diterima

Kadar lemak tubuhKadar lemak tubuh

•• Sel lemak dalam tubuh (sel adipose) yang ada di pinggang,pinggul Sel lemak dalam tubuh (sel adipose) yang ada di pinggang,pinggul atau tempat lain mensekresi leptin ke dalam aliran darah atau tempat lain mensekresi leptin ke dalam aliran darah

•• Semakin banyak lemak dalam sel adipose, semakin banyak leptin Semakin banyak lemak dalam sel adipose, semakin banyak leptin yang dihasilkan. Jika sirkulasi leptin sampai ke hypothalamus, yang dihasilkan. Jika sirkulasi leptin sampai ke hypothalamus, bagian ventromedial akan mendeteksinya. bagian ventromedial akan mendeteksinya.

•• Akibatnya, hypothalamus bereaksi dengan 3 cara:Akibatnya, hypothalamus bereaksi dengan 3 cara:•• Akibatnya, hypothalamus bereaksi dengan 3 cara:Akibatnya, hypothalamus bereaksi dengan 3 cara:–– Ventromedial mengirim pesan untuk menghambat makan Ventromedial mengirim pesan untuk menghambat makan

–– Memberi sinyal ke paraventricular nucleus untuk mengontrol lapat dengan Memberi sinyal ke paraventricular nucleus untuk mengontrol lapat dengan cara mengatur kadar gula darahcara mengatur kadar gula darah

–– Ventromedial mengontrol berat badan dalam berespon terhadap leptinVentromedial mengontrol berat badan dalam berespon terhadap leptin

lapar

biologis psikologis

•• Kontraksi lambung Kontraksi lambung

•• Kadar gula darah (shortKadar gula darah (short--term term maintenance)maintenance)

•• Kadar lemak tubuhKadar lemak tubuh

•• Proses belajar dan kematanganProses belajar dan kematangan

–– What (food prefernces) What (food prefernces)

–– WhenWhen

–– How much How much

•• Insentif ; faktor eksternal yang Insentif ; faktor eksternal yang •• Insentif ; faktor eksternal yang Insentif ; faktor eksternal yang membangkitkan motivmembangkitkan motiv

–– AromaAroma

–– PenampilanPenampilan

•• Emosi ;Emosi ;

–– Cemas, makan banyakCemas, makan banyak

Mekanisme hausMekanisme haus

•• Diatur oleh bagian yang berbeda dalam Diatur oleh bagian yang berbeda dalam hypothalamushypothalamus

•• Isyarat haus berasal dariIsyarat haus berasal dari

–– Kekeringan dalam rongga mulutKekeringan dalam rongga mulut–– Kekeringan dalam rongga mulutKekeringan dalam rongga mulut

–– Kadar cairan dalam selKadar cairan dalam sel

–– Volume total darahVolume total darah

Percobaan Walter Cannon (1920)Percobaan Walter Cannon (1920)Percobaan Walter Cannon (1920)Percobaan Walter Cannon (1920)Percobaan Walter Cannon (1920)Percobaan Walter Cannon (1920)Percobaan Walter Cannon (1920)Percobaan Walter Cannon (1920)(Mouth dryness)(Mouth dryness)(Mouth dryness)(Mouth dryness)(Mouth dryness)(Mouth dryness)(Mouth dryness)(Mouth dryness)

•• Subjek: dirinya sendiriSubjek: dirinya sendiri

•• Prosedur: Prosedur:

–– Setelah minum sangat banyak, menyuntik dirinya Setelah minum sangat banyak, menyuntik dirinya

dengan suatu obat yang dapat menghentikan dengan suatu obat yang dapat menghentikan dengan suatu obat yang dapat menghentikan dengan suatu obat yang dapat menghentikan

produksi saliva. Tidak lama setelah itu dia produksi saliva. Tidak lama setelah itu dia

merasakan hausmerasakan haus

–– Melakukan anastesi lokal untuk menghambat semua Melakukan anastesi lokal untuk menghambat semua

proses sensasi, sensasi rasa haus hilang.proses sensasi, sensasi rasa haus hilang.

Kadar air

Konsentrasi

garam

Kelenjar

pituitary

ADH

Ginjal

Mereabsorbsi

air dari urine

Hypothalamus

(pusat minum)cortex

Cairan dalam sel Cairan dalam sel

(pusat minum)

Mencari air

Volume total darahVolume total darah

Kadar air

Volume darah

Ginjal

1. Pembuluh darah

berkontraksiberkontraksi

2. Produksi

angiotensinHypothalamus

(pusat minum)cortex

Mencari air

Kebutuhan akan stimulasi baruKebutuhan akan stimulasi baruKebutuhan akan stimulasi baruKebutuhan akan stimulasi baruKebutuhan akan stimulasi baruKebutuhan akan stimulasi baruKebutuhan akan stimulasi baruKebutuhan akan stimulasi baru•• Teori keterbangkitan optimalTeori keterbangkitan optimal

–– Stimulasi yang terlalu sedikit; tidak menyenangkan Stimulasi yang terlalu sedikit; tidak menyenangkan

meningkatkan stimulasimeningkatkan stimulasi

–– Stimulasi yang terlalu banyak; tidak menyenangkan Stimulasi yang terlalu banyak; tidak menyenangkan

menurunkan stimulasimenurunkan stimulasi

Optimal Kondisi nyaman

•• Keterbangkitan dan performance (Keterbangkitan dan performance (Yerkes & Dodson law)Yerkes & Dodson law)–– Arousal terlalu tinggi, performance tidak terorganisirArousal terlalu tinggi, performance tidak terorganisir

–– Arousal terlalu rendah, performance tidak pasArousal terlalu rendah, performance tidak pas

–– Level arousal yang ideal untuk berbagai jenis performance, Level arousal yang ideal untuk berbagai jenis performance,

bervariasibervariasi

Optimal stimulation

Kondisi nyaman

Yerkes-Dodson law

Kebutuhan afiliasiKebutuhan afiliasiKebutuhan afiliasiKebutuhan afiliasiKebutuhan afiliasiKebutuhan afiliasiKebutuhan afiliasiKebutuhan afiliasi(Houston, 1985)(Houston, 1985)(Houston, 1985)(Houston, 1985)(Houston, 1985)(Houston, 1985)(Houston, 1985)(Houston, 1985)

•• Kebutuhan/motif afilisasi tinggi:Kebutuhan/motif afilisasi tinggi:

–– Senang berada bersama orang lainSenang berada bersama orang lain

•• Dua pendapat ttg kebutuhan afiliasi:Dua pendapat ttg kebutuhan afiliasi:

–– Dibawa sejak lahir, dan mengikuti prinsip seleksi Dibawa sejak lahir, dan mengikuti prinsip seleksi –– Dibawa sejak lahir, dan mengikuti prinsip seleksi Dibawa sejak lahir, dan mengikuti prinsip seleksi

alamalam

–– DipelajariDipelajari

Kebutuhan berprestasiKebutuhan berprestasiKebutuhan berprestasiKebutuhan berprestasiKebutuhan berprestasiKebutuhan berprestasiKebutuhan berprestasiKebutuhan berprestasi

•• Kebutuhan untuk berhasil (di sekolah, pekerjaan Kebutuhan untuk berhasil (di sekolah, pekerjaan atau area kehidupan yang lain)atau area kehidupan yang lain)

Motivational needs theoryMotivational needs theoryMotivational needs theoryMotivational needs theoryMotivational needs theoryMotivational needs theoryMotivational needs theoryMotivational needs theory

•• achievement motivation (nachievement motivation (n--ach)ach)

•• authority/power motivation (nauthority/power motivation (n--pow)pow)

•• affiliation motivation (naffiliation motivation (n--affil)affil)

Motivational needs theoryMotivational needs theoryMotivational needs theoryMotivational needs theoryMotivational needs theoryMotivational needs theoryMotivational needs theoryMotivational needs theory

(David C. McClelland, 1988)(David C. McClelland, 1988)(David C. McClelland, 1988)(David C. McClelland, 1988)(David C. McClelland, 1988)(David C. McClelland, 1988)(David C. McClelland, 1988)(David C. McClelland, 1988)

•• Dimotivasi oleh prestasi, tujuannya mengejar prestasi Dimotivasi oleh prestasi, tujuannya mengejar prestasi

•• Pencapaian tujuan yang realsitik, tetapi juga menantang Pencapaian tujuan yang realsitik, tetapi juga menantang

•• Sangat butuh feedback untuk kemajuanSangat butuh feedback untuk kemajuan

•• Kebutuhan akan “accomplishment”.Kebutuhan akan “accomplishment”.

Kebutuhan berprestasiKebutuhan berprestasi(need for achievement: n(need for achievement: n--achach

Kebutuhan berkuasaKebutuhan berkuasaKebutuhan berkuasaKebutuhan berkuasa

•• Dimotivasi oleh otoritasDimotivasi oleh otoritas

•• Ingin berpengaruh dan efektifIngin berpengaruh dan efektif

•• Ingin idenya diterimaIngin idenya diterima

•• Kebutuhan Status dan prestise bertambah Kebutuhan Status dan prestise bertambah

Kebutuhan berkuasaKebutuhan berkuasaKebutuhan berkuasaKebutuhan berkuasa(need for power: n-pow)

Kebutuhan bersahabatKebutuhan bersahabat(need for affiliation: n(need for affiliation: n--affilaffil

•• Individu yang termotivasi oleh kebutuhan Individu yang termotivasi oleh kebutuhan afiliasi: afiliasi:

–– Kebutuhan untuk menjalin hubungan persahabatanKebutuhan untuk menjalin hubungan persahabatan

–– Ingin berinteraksiIngin berinteraksi–– Ingin berinteraksiIngin berinteraksi

–– Ingin disukai/dianggap populerIngin disukai/dianggap populer

–– Team playerTeam player

•• Dimotivasi oleh Dimotivasi oleh

aktivitasnya sendiri. aktivitasnya sendiri.

Kesenangan karena Kesenangan karena

mampu menguasai mampu menguasai

sesuatu yang barusesuatu yang baru

•• Dimotivasi oleh faktor Dimotivasi oleh faktor

eksternaleksternal

motivasi ekstrinsikMotivasi intrinsik

sesuatu yang barusesuatu yang baru

Teori hirarki kebutuhanTeori hirarki kebutuhanTeori hirarki kebutuhanTeori hirarki kebutuhanTeori hirarki kebutuhanTeori hirarki kebutuhanTeori hirarki kebutuhanTeori hirarki kebutuhan((Abraham Maslow)Abraham Maslow)Abraham Maslow)Abraham Maslow)Abraham Maslow)Abraham Maslow)Abraham Maslow)Abraham Maslow)