kuliah 8 - capacity requirement planning

46
Capacity Requirement Planning Kuliah 8 LSiPro – FT Untirta Muhammad Adha Ilhami Muhammad Adha Ilhami

Upload: adha-ilhami

Post on 27-Jun-2015

1.884 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Materi 8

TRANSCRIPT

Page 1: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Capacity Requirement Planning

Kuliah 8

LSiPro – FT Untirta

Muhammad Adha Ilhami

Muhammad Adha Ilhami

Page 2: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Tujuan Pembelajaran

• Mahasiswa mampu mengecek asumsi dan

mengidentifikasi area dimana suatu kapasitas

dikatakan overload atau underload.

• Mahasiswa mempu merencanakan dan• Mahasiswa mempu merencanakan dan

membuat rencana terkait kondisi suatu

kapasitas yang dikatakan overload atau

underload.

Muhammad Adha Ilhami

Page 3: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Perencanaan Kapasitas

Muhammad Adha Ilhami

Page 4: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Perencanaan Prioritas & Kapasitas

Muhammad Adha Ilhami

Page 5: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Sejarah CRP

• Pada awal tahun 1990-an, sebagian besarperusahaan tidak mengenal CRP dan tidakmenggunakan CRP.

• Perusahaan merencanakan kapasitas dengan

Muhammad Adha Ilhami

• Perusahaan merencanakan kapasitas denganberdasarkan pengalaman (justifikasi personal) dimana produk dan proses yang dilakukancenderung sederhana. Atau sederhananyaperusahaan cukup memverifikasi dengan RCCP saja.

Page 6: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Daftar Pembahasan

• Identifikasi dan kalkulasi kapasitas dari stasiunkerja.

• Mendapatkan informasi yang diperlukan daripesanan dan produk routing.pesanan dan produk routing.

• Penentuan beban dari stasiun kerja untuksetiap periode, termasuk backward scheduling, dan infinite loading.

Muhammad Adha Ilhami

Page 7: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Konsep Kapasitas

• Untuk dapat mengukur beban dan kapasitas, harus diperhatikan ukuran satuan yang sama.

• Untuk itu perlu diperhatikan satuan yang sama dengan satuan pada bottleneck sama dengan satuan pada bottleneck resource, sehingga akan sangat membantudalam bottleneck resource identification,yang mana merupakan tujuan utama dalamanalisis kapasitas.

Muhammad Adha Ilhami

Page 8: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Definisi Kapasitas

� Kapasitas adalah kecepatan dimana suatu sistem produksimampu menghasilkan. Ini didefinisikan dalam term jumlahunit per satuan waktu.

� Kapasitas yang dibutuhkan adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan jadwal produksi.

� Theoretical (or Maximum or Design) Capacity adalah� Theoretical (or Maximum or Design) Capacity adalahkapasitas maksimum kapasitas yang mungkin dari suatusistem produksi.

� Demonstrated (or Actual or Effective) Capacity adalahkecepatan produksi yang diharapkan berdasarkanpengalaman, atau didasarkan gabungan produksi dan level sumber daya yang direncanakan, dan dipengaruhi olehjumlah tenaga kerja, lembur, dan jumlah shift.

Muhammad Adha Ilhami

Page 9: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Definisi Kapasitas (2)

� Available Work Time (or Productive or Scheduled Capacity) adalah jumlah jam kerja yang dijadwalkan, atau tersedia, pada stasiun selama periode tertentu.

� Calculated (or Rated or Nominal) Capacity dihitung dengancara mengalikan waktu kerja tersedia dengan utilisasi danefisiensi stasiun kerja. Formula yang digunakan adalah:efisiensi stasiun kerja. Formula yang digunakan adalah:

Calculated Capacity = Available Work Time x Utilization x Efficiency

� Output adalah jumlah pekerjaan yang dapat dihasilkan. Output biasanya dinyatakan dalam satuan jam kerja atauunit produksi.

� Backlog (or Queue) adalah jumlah pekerjaan yang menunggu untuk dikerjakan.

� Load adalah jumlah pekerjaan yang dijadwalkan dalamperiode waktu tertentu.

Muhammad Adha Ilhami

Page 10: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Gambaran Kapasitas

Muhammad Adha Ilhami

Page 11: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Klasifikasi Load (beban)Load dapat diklasifikasikan ke dalam tipe berikut:

� Planned, terdiri dari seluruh scheduled receipts dan planned order releases yang dihasilkan dari proses MRP. Tipe load seperti inibiasanya diketahui duluan dan kapasitas yang dibutuhkan dapatdipersiapkan jauh sebelum waktunya.

1. Scheduled receipts (released load), antara lain pesanan yang diberikan oleh perencana MRP. Didalam sistem MRP inidiketahui sebagai scheduled receipts. Sementara di lantaidiketahui sebagai scheduled receipts. Sementara di lantaiproduksi dikenal dengan shop order.

2. Planned Order Releases (unreleased load), adalah pesanandalam sistem MRP untuk tujuan perencanaan persediaan saja, hal ini tidak muncul di lantai produksi.

� Unplanned, termasuk didalamnya adalah seluruh load yang tidakdihasilkan dari MRP. Contohnya emergencies, permintaan teknis(engineering requests), personal work, dan berbagai situasilainnya. Unplanned load sebaiknya diminimasi.

Muhammad Adha Ilhami

Page 12: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Identifikasi Load

� Untuk mendapatkan gambaran utuh tentang

kebutuhan kapasitas maka baik planned atau

unplanned load harus dapat diidentifikasi

sebaik mungkin.

� Atas dasar itulah, maka begitu ada unplanned

load diketahui masuk ke dalam sistem, maka

dengan segera harus dipertimbangkan dalam

sistem MRP dan CRP.

Muhammad Adha Ilhami

Page 13: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Input & Output CRP

Routing Data

CapacityCapacity

Requirement

Scheduled

Receipts Status

Muhammad Adha Ilhami *Oden (1993)

Capacity

Requirement

Planning

Requirement

Planning

Reports

Work Center

Data

Planned Orders

Page 14: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Work-Center Data

� Sebuah stasiun kerja memiliki berbagai informasi. Informasi utama yang secara langsung bersinggungandengan manajemen kapasitas adalah:

o Identification & Description

o Number of machines or work stations

Muhammad Adha Ilhami

o Number of machines or work stations

o Number of workdays per period

o Number of shift per workday

o Number of hours per shift

o Utilization factor

o Efficiency factor

o Average queue time

o Average wait & move times

Page 15: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Scheduled Receipt & Planned Order

Releases (Load Data)

� Merupakan sumber utama data load untuk CRP

� Sumber lain harus diubah menjadi salah satu tipe

(SR atau PoRel) untuk dapat dilibatkan dalam

perhitungan CRP.

CRP menggunakan data berikut untuk

Muhammad Adha Ilhami

� CRP menggunakan data berikut untuk

menentukan beban (load):

o Jumlah order / order quantity

o Order due date

o Waktu selesainya operasi

o Jumlah operasi tersisa

o Tanggal planned order release

Page 16: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Data Routing

� Routing adalah urutan proses/operasi dari suatu

job/pekerjaan.

� Routing merupakan alur yang dilalui job/pekerjaan

dari work center satu ke work center lainnya.

� Pada prinsipnya setiap komponen dalam suatu

Muhammad Adha Ilhami

� Pada prinsipnya setiap komponen dalam suatu

produk manufaktur memiliki routing masing-masing

yang terdiri dari beberapa operasi.

� Untuk kebutuhan CRP informasi yang dibutuhkan

dari data routing adalah:o Nomor operasi, nama operasi, work center yang direncanakan, alternatif work center,

waktu standar setup, waktu standar proses per unit, dan kebutuhan alat di setiap

stasiun kerja.

Page 17: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Contoh Data Routing

Operation

Number

Work

Center

Setup Time

(Hour)

Run Time

per PC (Hr)

Operation

Description

Tooling

10 Lathe 1.50 0.20 Turn Shaft Chisel

20 Mill 0.50 0.25 Mill Slot

Part Number: 27593 Description: Shaft Drawing no: D 2759

Muhammad Adha Ilhami

30 Drill 0.30 0.05 Drill Hole

40 Grind 0.45 0.10 Grind

50 Grind 0.00 0.05 Polish

Page 18: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Capacity Requirement Plan Report

� Output utama dari proses CRP adalah rencana

kebutuhan kapasitas, atau profil beban stasiun kerja.

� Contoh CRP Report adalah sebagai berikut.

Muhammad Adha Ilhami

Available Capacity

t

200

100

300

Page 19: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Logika dan Mekanisme CRPProses MRP dilakukan dengan 5 tahap utama yaitu:

� Menentukan kapasitas work center: identifikasi dan menentukan work

center, menghitung kapasitas work center.

� Memperoleh informasi pesanan dan routing: informasi scheduled receipts

dan planned order releases, informasi routing untuk setiap item pesanan.

� Menghitung beban (load) untuk setiap work center untuk setiap periode

perencanaan, dengan menggunakan backward scheduling, dan

Muhammad Adha Ilhami

perencanaan, dengan menggunakan backward scheduling, dan

menggunakan infinite loading. Kemudiankalikan beban untuk setiap item

dengan jumlah item yang dijadwalkan dalam suatu periode waktu.

� Menggambarkan (di kertas atau layar) hasil dalam capacity requirements

plan, yang menunjukkan load vs kapasitas untuk setiap periode.

� Membandingkan beban work center dengan kapasitas tersedia, dan

lakukan action yang tepat.

Page 20: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Alur CRP

Menentukan Kapasitas

Work Center

Dapatkan Informasi

Pesanan & Routing

Menghitung Load Setiap

Muhammad Adha Ilhami

Menghitung Load Setiap

Work Center

Gambarkan Load vs Capacity

Bandingkan Load & Capacity,

Pertimbangkan Tindakan

Page 21: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

1. Menentukan Kapasitas

Work Center

� Work Center didefinisikan sebagai set dari

sebuah atau beberapa mesin, dan/atau

sejumlah operator, yang dapat

dipertimbangkan sebagai sebuah unit untuk

Muhammad Adha Ilhami

dipertimbangkan sebagai sebuah unit untuk

tujuan perencanaan kapasitas dan

penjadwalan.

� Sebuah work center tidak selalu mesin, bisa

juga sebuah area atau meja kerja, sebagai

contoh work center perakitan.

Page 22: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

1.1 Identifikasi Work Center

� Sumber daya dapat dikategorikan sebagai work

center dengan beberapa cara:

A. Dengan kelompok mesin sejenis, secara fisik berdekatan, dengan

rentang kapasitas dan kemampuan yang kurang lebih sama.

B. Seluruh lini perakitan, atau flow line, dapat dinyatakan sebagai

sebuah work center.

Muhammad Adha Ilhami

sebuah work center.

C. Pengaturan beberapa mesin tidak sama ke dalam suatu cell

produksi untuk memproduksi suatu produk khusus. Maka cell

tersebut dinyatakan sebagai work center.

D. Didasarkan pada biaya operasi mesin, dibagi berdasarkan mahal

tidaknya biaya setup, untuk menghindari pekerjaan kecil dilakukan

dalam work center dengan biaya setup tinggi.

Page 23: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

BA CWork

Center 1

Contoh Identifikasi Work Center

Work

Center 2

Work

Center 3

Perakitan 3

Perakitan 2

Perakitan 1

Line 1 /

Work Center 1

Line 2 /

Work Center 2

DC

Muhammad Adha Ilhami

Mesin Bubut

Mesin Freis

Mesin Drill

Cell 1 / Work

Center 1

Cell 2/ Work

Center 2

Cell 3 / Work

Center 3

Mesin CNC

Perakitan 3

High Cost/

Work Center 1

Low Cost/

Work Center 1

Page 24: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

1.2 Menghitung Kapasitas Work Center

� Sebelum menghitung, harus dipastikan dahulu

menggunakan versi kapasitas yang mana.

� Theoretical, perhitungan didasarkan pada seluruh waktu dan

sumber daya tersedia dengan mengabaikan mesin rusak, dan

tanpa istirahat di waktu kerja.

� Demonstrated, perhitungan didasarkan pada fakta aktual di masa

Muhammad Adha Ilhami

� Demonstrated, perhitungan didasarkan pada fakta aktual di masa

lalu kemampuan produksinya berapa. Praktisi biasanya

menggunakan demonstrated capacity jika data yang dibutuhkan

untuk menghitung calculated capacity tidak tersedia.

� Calculated, paling sering digunakan dalam CRP. Yaitu didasarkan

pada waktu kerja tersedia dikalikan utilitas dan efisiensi dari mesin

� Available work time, waktu yang dijadwalkan untuk produksi.

Bernilai kurang dari waktu maksimum yang tersedia.

Page 25: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

1.2 Menghitung Kapasitas Work Center

� Calculated Capacity dirumuskan sebagai berikut:

Calculated capacity = Available work time x Utilization

x Efficiency

Muhammad Adha Ilhami

� Dalam lingkungan Job Shop, available work time

adalah:

Available work time per period = number of workers

or machines x hrs/shift x shifts/workday x

workdays/period

Page 26: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Menghitung Utilisasi & Efisiensi

� Utilisasi adalah rasio perbandingan antara jam

dipakai kerja dengan jam kerja tersedia.

Utilisasi = Jumlah jam dipakai kerja/jumlah jam kerja

tersedia

� Efisiensi adalah ukuran produktivitas pekerja atau

Muhammad Adha Ilhami

� Efisiensi adalah ukuran produktivitas pekerja atau

mesin atau work center atau departemen atau

pabrik, dan diukur dengan rasio perbandingan

antara jumlah jam standar kerja dengan jumlah

aktual jam kerja.

Efisiensi = Jumlah jam standar kerja/Jumlah aktual

jam kerja

Page 27: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Contoh Perhitungan Kapasitas (1)� Kasus: Perusahaan ABC memiliki sebuah work center yang

terdiri dari 4 mesin milling, dan 4 operator, seluruhnya

beroperasi 8 jam kerja, 5 hari kerja seminggu. Selama 4

minggu terakhir diketahui ada 16 jam rata-rata mesin down

per minggu. Diketahui pula efisiensi operator adalah 95%.

Pada saat memproduksi sebuah produk dibutuhkan 1/5

Muhammad Adha Ilhami

Pada saat memproduksi sebuah produk dibutuhkan 1/5

jam milling, pabrik mampu menghasilkan 600 unit/mg, 620

unit/mg, 610 unit/mg, dan 590 unit/mg dalam 4 minggu

terakhir.

� Ditanya:

1. Theoretical Capacity?

2. Demonstrated Capacity?

3. Calculated Capacity?

Page 28: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Contoh Perhitungan Kapasitas (2)1. Theoretical Capacity = jumlah mesin x jam kerja per

shift x jumlah shift/hari kerja x hari kerja/periode

= (4) x (8) x (3) x (7) = 672 jam/minggu

= 672/(1/5) = 3360 unit/minggu

2. Demonstrated Capacity {dihitung dengan menghitung

rata-rata kapasitas mingguan dari catatan 4 minggu

Muhammad Adha Ilhami

rata-rata kapasitas mingguan dari catatan 4 minggu

terakhir (data terdahulu yang diketahui)}

= (600 + 620 + 610 + 590)/4 = 605 unit/minggu

= 605 unit/minggu x 1/5 jam/unit = 121 jam/minggu

Page 29: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Contoh Perhitungan Kapasitas (2)3. Calculated Capacity (perlu dihitung utilitas dan efisiensi

lebih dahulu)

Available work time = jumlah mesin/operator X jam/shift X

shift/hari X hari/periode

= (4) x (8) x (1) x (5)

= 160 jam/minggu

Muhammad Adha Ilhami

= 160 jam/minggu

Jumlah jam mesin bekerja = 160 – 16 = 144 jam/minggu

Utilisasi = jam mesin bekerja/jam kerja tersedia

= 144/160 = 0.9 = 90%

Calculated Capacity = 160 x 90% x 95% = 136,8 jam/minggu

= 136,8/(1/5) = 684 unit/minggu

Page 30: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

2. Mendapatkan Informasi Pesanan &

Routing

� Menentukan jadwal open dan planned order.o Open order = scheduled receipts dimana di dalamnya terdapat status

terkini, termasuk jumlah operasi selesai, jumlah jam kerja tersisa, dan

jumlah operasi tersisa.

o Open order yang akan muncul dalam shop, sementara planned order

hanya bersifat informatif untuk pengadaan persediaan.

Muhammad Adha Ilhami

hanya bersifat informatif untuk pengadaan persediaan.

� Mempersiapkan dan menggunakan routingo Routing sangat bergantung dari pendefinisian work center, jika work

center sudah jelas, maka routing akan ditentukan dengan jelas pula.

� Memahami dan menggunakan siklus

manufaktur

Page 31: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Contoh Routing Produk Wooden Self

Pole

Nomor Produk: 321 / Wooden Self Pole Drawing Number D1102

Operation

Number

WC

Number

Operation

Description

Setup

time (hrs)

Prod. Rate

(pieces/hr)

No. of

people

No. of

mach

10 102 Dipotong 0.1 350 2 1

20 201 Dibentuk 0.2 175 2 2

Muhammad Adha Ilhami

20 201 Dibentuk 0.2 175 2 2

30 203 Dihaluskan 0.1 225 2 2

40 302 Dipernis 0.2 250 1 1

50 401 dibungkus 0.3 700 2 1

Page 32: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Memahami dan Menggunakan Siklus

Manufaktur

� Sebelum membahas siklus manfaktur, harus dipahami lebih

dahulu load activity. Load activity adalah aktivitas yang

membutuhkan sumber daya atau kapasitas dari suatu work

center.

Queue Setup Run Wait Move

Muhammad Adha Ilhami

� Setup bisa dibagi menjadi internal setup (setup

menyebabkan mesin berhenti bekerja, mengurangi waktu

kerja mesin), dan external setup (tidak mengurangi waktu

kerja mesin, setup dilakukan pada saat mesin sedang

bekerja)

Queue Setup Run Wait Move

Load activity

Manufacturing Operation Cycle

Page 33: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

3. Menghitung Load dan Mendistribusikanya

untuk setiap WC pada setiap periode.

� Menerapkan backward scheduling.

� Hitung load berdasarkan hasil penjadwalan

� Plot dan bandingkan load dan kapasitas

Muhammad Adha Ilhami

� Plot dan bandingkan load dan kapasitas

Page 34: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

4. Menyeimbangkan Load dan Kapasitas

� Jika load tidak seimbang dan atau kapasitas

tidak memenuhi maka lakukan langkah

berikut:

o Meningkatkan kapasitas (Increasing Capacity)

Muhammad Adha Ilhami

o Meningkatkan kapasitas (Increasing Capacity)

o Mengurangi kapasitas (Reducing capacity)

o Meningkatkan beban (Increasing load)

o Mengurangi beban (Reducing Load)

o Mendistribusikan kembali beban (redistributing Load)

� Jika tetap tidak diperoleh kondisi kapasitas ≥ load

maka MPS sebaiknya direvisi.

Page 35: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Contoh CRP

� Diketahui Available Work Time = 1 x 8 x 1 x 5 x 60 = 2400

menit/minggu

P

Q(1) R(2)

WC Available

WT

Utilisasi Efisiensi Calculated Capacity

A 2400 90% 95% 2052 min

B 2400 90% 95% 2052 min

Muhammad Adha Ilhami

Q(1) R(2)

S(1)

Work Center A

Work

Center B

Work

Center C

C 2400 90% 95% 2052 min

Item Lead

Time

Lot Size Safety

Stock

Quantity on Hand

P 1 LFL 0 50

Q 1 LFL 0 50

R 2 LFL 0 100

S 2 LFL 0 600

Page 36: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Hasil MRP

Item P 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Gross Req 400 200 300 400

Item P 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Gross Req 400 200 300 400

Sche Receipts

Muhammad Adha Ilhami

Sche Receipts

PoH (50 unit) 50 50 50 50 50 0 0 0 0

Net Requirement 350 200 300 400

PORec 350 200 300 400

PORel 350 200 300 400

Page 37: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Item Q 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Gross Req 350 200 300 400

Sche Receipts

PoH (50 unit) 50 50 50 50 0 0 0 0 0

Net Requirement 300 200 300 400

PORec 300 200 300 400

PORel 300 200 300 400

Muhammad Adha Ilhami

Item R 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Gross Req 700 400 600 800

Sche Receipts

PoH (100 unit) 100 100 100 100 0 0 0 0 0

Net Requirement 600 400 600 800

PORec 600 400 600 800

PORel 600 400 600 800

Page 38: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Item S 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Gross Req 600 400 600 800

Sche Receipts

PoH (600 unit) 600 600 0 0 0 0 0 0 0

Net Requirement 400 600 800

PORec 400 600 800

PORel 400 600 800

Muhammad Adha Ilhami

PORec 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Prod P 350 200 300 400

Component Q 300 200 300 400

Assembly R 600 400 600 800

Component S 400 600 800

Planned Order Receipts Untuk P, Q, R, & S

Page 39: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Informasi Routing

Item Operasi

& WC

WC A WC B WC C

Run Setup Run Setup Run Setup

P 1-A 3 30

Q 1-A

2-B

2 40

1 20

Muhammad Adha Ilhami

2-B 1 20

R 1-B

2-C

2 20

2 15

S 1-A

2-B

3-C

1 50

2 10

2 20

Page 40: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Menerjemahkan Order Receipts

dengan Routing Menggunakan

Backward Scheduling

Period 1 2 3 4 5 6 7 8 9

P 350 200 300 400

Q Operasi 2 300 200 300 400

Q Operasi 1 300 200 300 400

Muhammad Adha Ilhami

Q Operasi 1 300 200 300 400

R Operasi 2 600 400 600 800

R Operasi 1 600 400 600 800

S Operasi 3 400 600 800

S Operasi 2 400 600 800

S Operasi 1 400 600 800

Page 41: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Menghitung Load Kumulatif Setiap Mesin

Period 1 2 3 4 5 6 7 8 9

P 350 200 300 400

Q Operasi 2 300 200 300 400

Q Operasi 1 300 200 300 400

R Operasi 2 600 400 600 800

R Operasi 1 600 400 600 800

S Operasi 3 400 600 800

S Operasi 2 400 600 800

S Operasi 1 400 600 800

ItemOperasi &

WC

A B C

Run Setup Run Setup Run Setup

P 1-A 3 30

Q 1-A 2 40

2-B 1 20

R 1-B 2 30

2-C 2 15

S 1-A 1 50

2-B 2 10

3-C 2 20

WC 1 2 3 4 5 6 7 8 9

x

1200

+

Muhammad Adha Ilhami

WC 1 2 3 4 5 6 7 8 9

A

P 1080 630 930 1230

Q 640 440 640 840

R

S 450 650 850

Total 450 650 1490 440 1720 1470 930 1230

B

P

Q 320 220 320 420

R 1230 830 1230 1630

S 810 1210 1610

Total 810 2440 2760 1450 1950 420

C

P

Q

R 1215 815 1215 1615

S 820 1220 1620

Total 820 2435 2435 1215 1615

1200

Page 42: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Membandingan Load dan Kapasitas

2000

2500

3000

Muhammad Adha Ilhami

0

500

1000

1500

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Mesin A

Mesin B

Mesin C

Page 43: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Analisa� Dari grafik diketahui tidak ada masalah pada kapasitas

work center A.

� Pada work center B diketahui ada masalah pada periode 4

dan 5.

� Pada work center C diketahui ada masalah pada periode 5

dan 6.

Muhammad Adha Ilhami

dan 6.

� Secara keseluruhan ada ketidakseimbangan load dalam

setiap periode perencanaan.

Page 44: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Penyeimbangan Load

ItemOperasi &

WC

A B C

Run Setup Run Setup Run Setup

P 1-A 3 30

Q 1-A 2 40

2-B 1 20

R 1-B 2 30

2-C 2 15

S 1-A 1 50

2-B 2 10

3-C 2 20

Period 1 2 3 4 5 6 7 8 9

P 300 300 300 350

Q Operasi 2 300 300 600

Q Operasi 1 200 100 450 450

R Operasi 2 200 550 550 550 550

R Operasi 1 600 600 450 450 300

S Operasi 3 500 500 500 300

S Operasi 2 600 600 600

S Operasi 1 800 400 600

WC 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Muhammad Adha Ilhami

WC 1 2 3 4 5 6 7 8 9

A

P 930 930 930 1080

Q 440 240 940 940

R

S 850 450 650

Total 850 890 890 940 940 930 930 930 1080

B

P

Q 320 320 620

R 1230 1230 930 930 630

S 1210 1210 1210

Total 1210 1210 1210 1230 1230 1250 1250 1250 0

C

P

Q

R 415 1115 1115 1115 1115

S 1020 1020 1020 620

Total 1020 1020 1020 1035 1115 1115 1115 1115 0

Load Maksimum

Page 45: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Load vs Kapasitas setelah

Penyeimbangan

1000

1200

1400

Muhammad Adha Ilhami

0

200

400

600

800

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Mesin A

Mesin B

Mesin C

Page 46: Kuliah 8 - Capacity Requirement Planning

Penyesuaian Rencana Kapasitas

� Setelah dilakukan penyeimbangan

Load, maka pabrik disarankan atau

direkomendasikan untuk beroperasi selama

1250 menit per minggu.

Muhammad Adha Ilhami

1250 menit per minggu.