kuliah 1 ext inf

90
EXTREMITAS EXTREMITAS INFERIOR INFERIOR Kuliah 2008 Kuliah 2008 Dr. Ismail Mariyanto, Sp.OT, FICS Dr. Ismail Mariyanto, Sp.OT, FICS RS Ortopedi Prof DR.R Soeharso, Surakarta RS Ortopedi Prof DR.R Soeharso, Surakarta FK UNIV NEG SEBELAS MARET SKA FK UNIV NEG SEBELAS MARET SKA

Upload: joseph-wilson

Post on 12-Aug-2015

95 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

yaaa

TRANSCRIPT

Page 1: Kuliah 1 Ext Inf

EXTREMITAS EXTREMITAS INFERIORINFERIOR

Kuliah 2008Kuliah 2008

Dr. Ismail Mariyanto, Sp.OT, FICSDr. Ismail Mariyanto, Sp.OT, FICS

RS Ortopedi Prof DR.R Soeharso, SurakartaRS Ortopedi Prof DR.R Soeharso, Surakarta FK UNIV NEG SEBELAS MARET SKA FK UNIV NEG SEBELAS MARET SKA

Page 2: Kuliah 1 Ext Inf

Trauma pada extremitas bawah Trauma pada extremitas bawah dapat menyebabkan Fraktur, dapat menyebabkan Fraktur, Dislokasi (cerai sendi) dan cedera Dislokasi (cerai sendi) dan cedera ligamen.ligamen.Berdasar lokasi anatominya dibagi Berdasar lokasi anatominya dibagi ::

1.1. Fraktur dislokasi sendi Fraktur dislokasi sendi panggul panggul

(Hip joint)(Hip joint) Dislokasi PosteriorDislokasi Posterior Dislokasi Anterior (Obturator, Dislokasi Anterior (Obturator,

Iliac, Pubic)Iliac, Pubic) Dislokasi Sentral AcetabulumDislokasi Sentral Acetabulum

Page 3: Kuliah 1 Ext Inf

2.2. Fraktur Femur :Fraktur Femur :Fr. Caput FemurFr. Caput FemurFr. Collum FemurFr. Collum FemurFr. Trochanter FemurFr. Trochanter FemurFr. SubtrochanterFr. SubtrochanterFr. Shaft / Diafisis FemurFr. Shaft / Diafisis FemurFr. Supra condyler FemurFr. Supra condyler FemurFr. Condylus femurFr. Condylus femur

Page 4: Kuliah 1 Ext Inf

3.3. Trauma pada LututTrauma pada Lutut

Dislokasi sendi LututDislokasi sendi Lutut Fraktur PatellaFraktur Patella Dislokasi patellaDislokasi patella Robekan Ligament pada Robekan Ligament pada

lututlutut Robekan meniscusRobekan meniscus

Page 5: Kuliah 1 Ext Inf

4.4. Fraktur Tibia & Fibula Fraktur Tibia & Fibula

Fraktur Tibial plateauFraktur Tibial plateau Fraktur condylus tibiaFraktur condylus tibia Fraktur shaft / diafisis tibiaFraktur shaft / diafisis tibia Fr. & Fr Dislokasi Ankle Fr. & Fr Dislokasi Ankle

joint / Talo cruralisjoint / Talo cruralis

Page 6: Kuliah 1 Ext Inf

5.5. Robekan ligament pada Robekan ligament pada pergelangan pergelangan Kaki (sprain Kaki (sprain ankle)ankle)6.6. Robekan tendo Calcaneus / Robekan tendo Calcaneus /

Ruptur Ruptur Tendo AchillesTendo Achilles

7.7. Fraktur TalusFraktur Talus

8.8. Fraktur CalcaneusFraktur Calcaneus

9.9. Fraktur Os Tarsalia Fraktur Os Tarsalia lain( Navicular, lain( Navicular, Cuboid, Cuboid, Cuneiformis)Cuneiformis)

10.10. Fr. Os Metatarsal & Fr. Os Metatarsal & Phallanx pedisPhallanx pedis

Page 7: Kuliah 1 Ext Inf

1.11.1 Fr. Acetabulum & Fr. Fr. Acetabulum & Fr. Dislokasi Posterior sendi Dislokasi Posterior sendi PanggulPanggulTrauma terjadi pada saat sendi panggul dalam Trauma terjadi pada saat sendi panggul dalam

keadaan semifleksi atau fleksi. 50 % disertai Fr. keadaan semifleksi atau fleksi. 50 % disertai Fr. Acetabulum dengan fragmen kecil atau besar.Acetabulum dengan fragmen kecil atau besar.Klasifikasi menurut Klasifikasi menurut Thompson EpsteinThompson Epstein : :1.1. Dislokasi tanpa Fr. Atau + Fr. Fragment kecilDislokasi tanpa Fr. Atau + Fr. Fragment kecil2.2. Dislokasi + Fragmen Fr. Acetabulum BesarDislokasi + Fragmen Fr. Acetabulum Besar3.3. Dislokasi dengan Fr. Asetabulum kominutifDislokasi dengan Fr. Asetabulum kominutif4.4. Dislokasi dengan Fr. Dasar acetabulumDislokasi dengan Fr. Dasar acetabulum5.5. Dislokasi dengan Fr. Caput FemurDislokasi dengan Fr. Caput Femur

Page 8: Kuliah 1 Ext Inf

Gambaran Klinis Fr Acetabulum:Gambaran Klinis Fr Acetabulum:

Nyeri sendi panggul, teraba menonjol ke Nyeri sendi panggul, teraba menonjol ke belakang dalam posisi belakang dalam posisi Adduksi, Flexi, dan Adduksi, Flexi, dan posisi Rotasi interna , serta terjadi posisi Rotasi interna , serta terjadi pemendekan.pemendekan.

Radiologis : Garis Radiologis : Garis ShentonShenton terputus. Untuk terputus. Untuk melihat fragment acetabulum perlu posisi melihat fragment acetabulum perlu posisi Oblique : Alar & Obturator view ( internal & Oblique : Alar & Obturator view ( internal & external viewexternal view

Terapi : harus direposisi secepatnya. Setelah Terapi : harus direposisi secepatnya. Setelah terreposisi harus diperiksa stabilitasnya.terreposisi harus diperiksa stabilitasnya.Bila gagal reposisi atau tak stabil sendinya, Bila gagal reposisi atau tak stabil sendinya, harus operasi.harus operasi.Pasca reposisi dipasang traksi (kulit) 3-6 Pasca reposisi dipasang traksi (kulit) 3-6 minggu.minggu.

Page 9: Kuliah 1 Ext Inf

Fr.Actb & disloc Hip postFr.Actb & disloc Hip post

Page 10: Kuliah 1 Ext Inf

Disloc hip postDisloc hip post

Page 11: Kuliah 1 Ext Inf
Page 12: Kuliah 1 Ext Inf

Reposisi Reposisi ReverseReverse Stimson Stimson90-90 technic90-90 technic

Page 13: Kuliah 1 Ext Inf

Komplikasi DINI Fr Komplikasi DINI Fr Acetabulum & dislokasi hip Acetabulum & dislokasi hip post :post :

1.1. Lesi N ischiadicusLesi N ischiadicus2.2. Kerusakan Caput Femur.Kerusakan Caput Femur.3.3. Lesi Arteri (Glutealis sup.) Lesi Arteri (Glutealis sup.) 4.4. Fraktur diafisis Femur harus dicurigai Fraktur diafisis Femur harus dicurigai

disertai dislokasi Hipdisertai dislokasi Hip

Page 14: Kuliah 1 Ext Inf

Komplikasi DINI :Komplikasi DINI :

Komplikasi LANJUT Fr Komplikasi LANJUT Fr Acetb:Acetb:1.1. Nekrosis avasculer : 10 % dislokasi Nekrosis avasculer : 10 % dislokasi

akan akan mengalami lesi arteri. Bila reposisi mengalami lesi arteri. Bila reposisi ditunda beberapa jam saja, insidens ditunda beberapa jam saja, insidens avasculer meningkat 40 %. Secara avasculer meningkat 40 %. Secara radiologis akan muncul kelainan radiologis akan muncul kelainan setelah 6 bln. – 2 tahun setelah 6 bln. – 2 tahun (Fragmentasi, kista, & sklerosis)(Fragmentasi, kista, & sklerosis)

2. Miositis ossifikans2. Miositis ossifikans3. Unreduced3. Unreduced4. Early Osteo arthritis.4. Early Osteo arthritis.

Page 15: Kuliah 1 Ext Inf

Reposisi cara BigelowReposisi cara Bigelow

Page 16: Kuliah 1 Ext Inf
Page 17: Kuliah 1 Ext Inf

1.2 Dislokasi Anterior Hip 1.2 Dislokasi Anterior Hip joint : jarangjoint : jarang

Trauma dari belakang saat berjongkok & Trauma dari belakang saat berjongkok & abduksi yang dipaksakan. abduksi yang dipaksakan.

Gambaran Klinis : Gambaran Klinis : Tungkai bawah dalam keadaan Rotasi Tungkai bawah dalam keadaan Rotasi externa, Abduksi dan sedikit Fleksi.externa, Abduksi dan sedikit Fleksi.Sendi sulit digerakkan. Tak terjadi Sendi sulit digerakkan. Tak terjadi pemendekan.pemendekan.

Radiologi : sering kurang jelas, perlu Radiologi : sering kurang jelas, perlu foto posisi lateral.foto posisi lateral.

Terapi : Reposisi secepatnyaTerapi : Reposisi secepatnya Komplikasi = dislok postKomplikasi = dislok post

Page 18: Kuliah 1 Ext Inf

1.31.3 Fraktur Asetabulum Fraktur Asetabulum dng. Dislokasi Sentral dng. Dislokasi Sentral

Terjadi apabila caput femur terdorong secara Terjadi apabila caput femur terdorong secara kuat kuat

dari lateral ke dinding medial acetabulum atau dari lateral ke dinding medial acetabulum atau jatuh jatuh

dari ketinggian, pada satu sisi atau tekanan dari dari ketinggian, pada satu sisi atau tekanan dari

femur pada saat sendi panggul dalam keadaan femur pada saat sendi panggul dalam keadaan

abduksi. abduksi. Gambaran Klinis :Gambaran Klinis :

Hematom bagian proksimal tungkai, dengan Hematom bagian proksimal tungkai, dengan posisi tetap normal. Nyeri tekan trochanter. posisi tetap normal. Nyeri tekan trochanter. Gerakan sendi panggul terbatas.Gerakan sendi panggul terbatas.

Radiologi : caput femur menembus Radiologi : caput femur menembus acetabulum.acetabulum.

Page 19: Kuliah 1 Ext Inf
Page 20: Kuliah 1 Ext Inf

Pengobatan dislok sentral Pengobatan dislok sentral ::Reposisi dan pertahankan dengan Reposisi dan pertahankan dengan traksi 4-6 minggutraksi 4-6 minggu

Arah tarikan Longitudinal & lateral.Arah tarikan Longitudinal & lateral. Komplikasi : Komplikasi :

1.1. Kerusakan organ dalam panggul Kerusakan organ dalam panggul yang dapat terjadi bersamaan yang dapat terjadi bersamaan dengan Fraktur.dengan Fraktur.

2.2. OsteoarthritisOsteoarthritis

3.3. Kaku sendiKaku sendi

Page 21: Kuliah 1 Ext Inf

2.1 Fr. CAPUT FEMUR2.1 Fr. CAPUT FEMUR : :

Biasanya akibat dislokasi dan Biasanya akibat dislokasi dan sering bersamaan dengan fr. sering bersamaan dengan fr. Acetabulum.Acetabulum.

Yang setelah dicoba reposisi Yang setelah dicoba reposisi terasa ada gangguan pergerakan terasa ada gangguan pergerakan sendi. sendi.

Page 22: Kuliah 1 Ext Inf

2.2 Fraktur COLLUM/ 2.2 Fraktur COLLUM/ NECK NECK FEMUR:FEMUR: Sering ditemukan pada wanita tua Sering ditemukan pada wanita tua

osteoporosis . osteoporosis . Akibat jatuh terpeleset dikamar mandi, Akibat jatuh terpeleset dikamar mandi,

atau di halaman.atau di halaman. Patologi :Patologi :

Kaput femur mendapat darah dari 3 Kaput femur mendapat darah dari 3 sumber :sumber :

1.1. Pembuluh darah intra meduller dalam Pembuluh darah intra meduller dalam collum Femurcollum Femur

2.2. Pembuluh darah servikal ascendens Pembuluh darah servikal ascendens dalam retinakulum kapsul sendidalam retinakulum kapsul sendi

3.3. Pembuluh darah dari Ligamentum teres.Pembuluh darah dari Ligamentum teres.

Page 23: Kuliah 1 Ext Inf

Singh index - Singh index - osteoporosisosteoporosis

Page 24: Kuliah 1 Ext Inf

Bone scintigrafi dapat mendiagnosa Bone scintigrafi dapat mendiagnosa Avascular Necrosis (90%)Avascular Necrosis (90%)

Page 25: Kuliah 1 Ext Inf
Page 26: Kuliah 1 Ext Inf
Page 27: Kuliah 1 Ext Inf
Page 28: Kuliah 1 Ext Inf

Fraktur disini bersifat intra Fraktur disini bersifat intra kapsuler , sulit sembuh karena : kapsuler , sulit sembuh karena : kerusakan pembuluh darah, kerusakan pembuluh darah, periosteum yang rapuh, serta periosteum yang rapuh, serta hambatan dari cairan sinovial yang hambatan dari cairan sinovial yang melisis hematom.melisis hematom.

Pembagian Fr. Col Femur berdasar Pembagian Fr. Col Femur berdasar lokasi :lokasi :

1.1. Sub capitalSub capital

2.2. Trans cervicalTrans cervical

3.3. Basal (Extra capsuler)Basal (Extra capsuler)

Page 29: Kuliah 1 Ext Inf
Page 30: Kuliah 1 Ext Inf
Page 31: Kuliah 1 Ext Inf

Pembagian Fr. Collum Femur Pembagian Fr. Collum Femur

menurut GARDEN :menurut GARDEN : 1.1. Grade IGrade I : fraktur impaksi yang : fraktur impaksi yang

tidak tidak total total

2.2. Grade II Grade II : fraktur total yang : fraktur total yang tidak tidak bergeser bergeser

3.3. Grade III Grade III : fraktur total : fraktur total dengan sedikit dengan sedikit pergeseranpergeseran

4.4. Grade IVGrade IV : fraktur dengan : fraktur dengan pergeseran pergeseran hebat hebat

Page 32: Kuliah 1 Ext Inf
Page 33: Kuliah 1 Ext Inf

Hematom dilanjut inflamasi Hematom dilanjut inflamasi & proliferasi& proliferasi

Page 34: Kuliah 1 Ext Inf

New bone formation & New bone formation & CallusCallus

Page 35: Kuliah 1 Ext Inf

Pengobatan Fr Col Femur : Pengobatan Fr Col Femur : Do nothing or Do SomethingDo nothing or Do Something

1.1. Konservatif /Do nothing : dilakukan Konservatif /Do nothing : dilakukan pasang traksi untuk pasang traksi untuk menghilangkan nyerimenghilangkan nyeri

Setelah nyeri hilang 2-3 minggu Setelah nyeri hilang 2-3 minggu dilatih jalan dengan walker, LLD 6 dilatih jalan dengan walker, LLD 6 cmcm

2.2. Operatif /do smth: lebih sering Operatif /do smth: lebih sering dilakukan karena perlu reduksi dilakukan karena perlu reduksi akurat & stabil, & mencegah akurat & stabil, & mencegah komplikasi bed rest lama. komplikasi bed rest lama.

Page 36: Kuliah 1 Ext Inf

Macam operasi :Macam operasi :1.1. ScrewingScrewing

2.2. OMPG ( Screwing tambah Osteo OMPG ( Screwing tambah Osteo Muscular Pedicle Graft, menambah Muscular Pedicle Graft, menambah vascularisasi)vascularisasi)

3.3. Hemiarthroplasty :Hemiarthroplasty :a. Monopolar (Austin Moore a. Monopolar (Austin Moore Prosthesis / Narrow stem, & straight Prosthesis / Narrow stem, & straight stem)stem)

b. Bi Polar (Monk Duopleet) lambat b. Bi Polar (Monk Duopleet) lambat merusak merusak acetabulum.acetabulum.

4.4. Excisional arthroplasty (Pseudo Excisional arthroplasty (Pseudo arthrosis Girdlestone)arthrosis Girdlestone)

Page 37: Kuliah 1 Ext Inf
Page 38: Kuliah 1 Ext Inf
Page 39: Kuliah 1 Ext Inf

Review anatomi :Review anatomi :

Kapsul sendi bagian anterior menempel pada Kapsul sendi bagian anterior menempel pada Linea intertrochanterica, sedangkan pada Linea intertrochanterica, sedangkan pada bagian posterior separuh bagian lateral dari bagian posterior separuh bagian lateral dari collum femur terletak extra capsuler,collum femur terletak extra capsuler,

Periosteum Tidak memiliki Lapisan Cambium Periosteum Tidak memiliki Lapisan Cambium yang dapat membentuk callus periferyang dapat membentuk callus perifer

Bone healing hanya dari endosteal healing.Bone healing hanya dari endosteal healing.

Page 40: Kuliah 1 Ext Inf

Resiko terjadinya NON union Resiko terjadinya NON union & Avascular Necrosis :& Avascular Necrosis :

Terutama tgt pada tipe fraktur & Terutama tgt pada tipe fraktur & pergeseran:pergeseran:

1.1. 5% nonunion pada Tipe Garden I & II, 5% nonunion pada Tipe Garden I & II, 30 % pada tipe III & IV.30 % pada tipe III & IV.

2.2. 16% Avascular necrosis pada tipe I 16% Avascular necrosis pada tipe I & II & 28% pd tipe III& IV.& II & 28% pd tipe III& IV.

3.3. Posterior comminution & reposisi Posterior comminution & reposisi serta stabilisasi yang inadequate serta stabilisasi yang inadequate meningkatkan resiko non union.meningkatkan resiko non union.

4.4. Keterlambatan waktu reposisi Keterlambatan waktu reposisi menambah tjd. Avascular necrosis.menambah tjd. Avascular necrosis.

5.5. Orang tua & penderita Paget sering Orang tua & penderita Paget sering Non union.Non union.

Page 41: Kuliah 1 Ext Inf

2.32.3 Fraktur DAERAH Fraktur DAERAH TROKANTER TROKANTER

Bila melewati salah satu Bila melewati salah satu trokanter dsb Fraktur trokanter dsb Fraktur Pertrochanter. Pertrochanter.

Bila terjadi antara trokanter Bila terjadi antara trokanter mayor dan minor dsb. Fr. mayor dan minor dsb. Fr. Intertrochanter. Intertrochanter.

Fraktur ini bersifat ekstra-Fraktur ini bersifat ekstra-artikuler dan sering terjadi pada artikuler dan sering terjadi pada orang tua.orang tua.

Page 42: Kuliah 1 Ext Inf

Mekanisme TraumaMekanisme TraumaFraktur trokanterik terjadi bila penderita Fraktur trokanterik terjadi bila penderita

jatuh jatuh

dengan trauma langsung pada trokanter dengan trauma langsung pada trokanter

mayor atau pada trauma yang bersifat mayor atau pada trauma yang bersifat

memuntir. Keretakan tulang terjadi antara memuntir. Keretakan tulang terjadi antara

trokanter mayor dan minor dimana fragmen trokanter mayor dan minor dimana fragmen

proksimal cenderung bergeser secara proksimal cenderung bergeser secara

varus.Fraktur dapat bersifat kominutif varus.Fraktur dapat bersifat kominutif

terutama pada korteks bagian postero-terutama pada korteks bagian postero-medial.medial.

Page 43: Kuliah 1 Ext Inf

KlasifikasiKlasifikasi Fr Troch Fr Troch

Berdasarkan stabilitasnya Berdasarkan stabilitasnya Fraktur trokanterik dapat Fraktur trokanterik dapat dibagi atas:dibagi atas:

1.1. StabilStabil

2.2. Tidak stabil (bila korteks Tidak stabil (bila korteks bagian medial remuk dan bagian medial remuk dan fragmen besar mengalami fragmen besar mengalami pergeseran terutama pada pergeseran terutama pada trokanter minor).trokanter minor).

Page 44: Kuliah 1 Ext Inf
Page 45: Kuliah 1 Ext Inf

Klasifikasi Fr Trochanter Klasifikasi Fr Trochanter Femur :Femur : Tipe ITipe I

Fraktur melewati trokanter mayor dan Fraktur melewati trokanter mayor dan minor tanpa pergeseranminor tanpa pergeseran

Tipe IITipe IIFraktur melewati trokanter mayor Fraktur melewati trokanter mayor disertai pergeseran trokanter minordisertai pergeseran trokanter minor

Tipe IIITipe IIIFraktur disertai dengan fraktur Fraktur disertai dengan fraktur kominutifkominutif

Tipe IVTipe IVFraktur yang disertai dengan fraktur Fraktur yang disertai dengan fraktur spiral femur.spiral femur.

Page 46: Kuliah 1 Ext Inf

Gambaran Klinis Fr TrocGambaran Klinis Fr Troc Penderita lanjut usia dengan riwayat Penderita lanjut usia dengan riwayat

trauma pada daerah femur proksimal. trauma pada daerah femur proksimal. Pada pemeriksaan didapat Pada pemeriksaan didapat pemendekanpemendekan

anggota gerak bawah disertai anggota gerak bawah disertai rotasi rotasi eksternaeksterna. .

Pemeriksaan RadiologisPemeriksaan Radiologis Dapat menentukan jenis fr serta seberapa Dapat menentukan jenis fr serta seberapa

jauh pergeseran fragmen fr. jauh pergeseran fragmen fr.

Pengobatan Pengobatan Fraktur tanpa pergeseran dapat dilakukan Fraktur tanpa pergeseran dapat dilakukan

terapi konservatif dengan traksi. terapi konservatif dengan traksi.

Page 47: Kuliah 1 Ext Inf

Cannulated screwCannulated screw

Page 48: Kuliah 1 Ext Inf
Page 49: Kuliah 1 Ext Inf

Pada fraktur trokanterik yang Pada fraktur trokanterik yang tak stabil sebaiknya dilakukan tak stabil sebaiknya dilakukan operasi pemasangan fiksasi operasi pemasangan fiksasi interna (ORIF) dengan tujuan:interna (ORIF) dengan tujuan: Untuk memperoleh fiksasi yang Untuk memperoleh fiksasi yang

kuatkuat

Memberikan mobilisasi cepat Memberikan mobilisasi cepat pada orang tua mencegah pada orang tua mencegah Prolonged bedrest dan Prolonged bedrest dan komplikasinya (komplikasinya (pneumonia, UTI , pneumonia, UTI , ulcus Decubitus, disuse atrofi ulcus Decubitus, disuse atrofi otototot))

Page 50: Kuliah 1 Ext Inf

Komplikasi Fr TrocKomplikasi Fr Troc

Komplikasi dini : sama pada Komplikasi dini : sama pada fraktur collum femur. fraktur collum femur.

Komplikasi lanjut : Komplikasi lanjut : deformitas varus (Coxa vara) deformitas varus (Coxa vara) dan rotasi eksterna serta dan rotasi eksterna serta non-unionnon-union

Page 51: Kuliah 1 Ext Inf
Page 52: Kuliah 1 Ext Inf
Page 53: Kuliah 1 Ext Inf
Page 54: Kuliah 1 Ext Inf

2.42.4 Fraktur SUB-Fraktur SUB-TROKANTERTROKANTER

Dapat terjadi pada setiap umur dan Dapat terjadi pada setiap umur dan biasanya akibat trauma yang hebat.biasanya akibat trauma yang hebat.

Gambaran klinisGambaran klinis Anggota gerak bawah dalam Anggota gerak bawah dalam

keadaan rotasi eksterna, memendek keadaan rotasi eksterna, memendek dan ditemukan pembengkakan pada dan ditemukan pembengkakan pada daerah proksimal femur disertai daerah proksimal femur disertai nyeri pada pergerakan.nyeri pada pergerakan.

Page 55: Kuliah 1 Ext Inf

Radiologis Fr Sub TrocRadiologis Fr Sub Troc

Dapat menunjukkan fraktur yang Dapat menunjukkan fraktur yang terjadi di bawah trokanter minor. terjadi di bawah trokanter minor.

Garis fraktur bisa bersifat Garis fraktur bisa bersifat transversal, oblik atau spiral dan transversal, oblik atau spiral dan sering bersifat kominutif. sering bersifat kominutif.

Fragmen proksimal dalam posisi Fragmen proksimal dalam posisi fleksi sedangkan distal dalam posisi fleksi sedangkan distal dalam posisi adduksi dan bergeser ke proksimal.adduksi dan bergeser ke proksimal.

Page 56: Kuliah 1 Ext Inf

Pengobatan Fr Sub TrocPengobatan Fr Sub Troc ORIF merupakan pilihan, dengan ORIF merupakan pilihan, dengan

mempergunakan mempergunakan plateplate dan dan screw.screw.

KomplikasiKomplikasi Komplikasi yang sering ditemukan Komplikasi yang sering ditemukan

adalah non-union dan mal-union. adalah non-union dan mal-union. Komplikasi ini dapat diatasi Komplikasi ini dapat diatasi

dengan koreksi osteotomi dengan dengan koreksi osteotomi dengan bone graftingbone grafting

Page 57: Kuliah 1 Ext Inf
Page 58: Kuliah 1 Ext Inf

2.52.5Fr. SHAFT / DIAFISIS Fr. SHAFT / DIAFISIS FEMURFEMUR Dapat terjadi pada setiap umur, Dapat terjadi pada setiap umur,

biasanya karena trauma hebat biasanya karena trauma hebat misalnya KLL atau jatuh dari misalnya KLL atau jatuh dari ketinggian. ketinggian.

Femur diliputi oleh otot yang kuat Femur diliputi oleh otot yang kuat (Quadriceps femoris di anterior & (Quadriceps femoris di anterior & Hamstring di posterior) yang Hamstring di posterior) yang merupakan proteksi untuk tulang merupakan proteksi untuk tulang femur, tetapi juga dapat berakibat femur, tetapi juga dapat berakibat jelek karena dapat menarik fragmen jelek karena dapat menarik fragmen fraktur sehingga bergeser & fraktur sehingga bergeser & memendek.memendek.

Page 59: Kuliah 1 Ext Inf

2.52.5Fraktur SHAFT / Fraktur SHAFT / DIAFISIS DIAFISIS FEMURFEMUR

Femur dapat pula mengalami fraktur Femur dapat pula mengalami fraktur patologis akibat osteolysis metastasis patologis akibat osteolysis metastasis tumor ganas (Ca thyroid, Mammae, tumor ganas (Ca thyroid, Mammae, Paru, GIT, Ovarium, jarang dari Paru, GIT, Ovarium, jarang dari prostat).prostat).

Fraktur femur sering disertai dengan Fraktur femur sering disertai dengan perdarahan masif ( 1-2 liter) yang perdarahan masif ( 1-2 liter) yang harus selalu dipikirkan sebagai harus selalu dipikirkan sebagai penyebab syok. Awas pada multi penyebab syok. Awas pada multi traumatrauma

Page 60: Kuliah 1 Ext Inf

Mekanisme traumaMekanisme trauma Terjadi fr. Spiral bila jatuh dengan kaki Terjadi fr. Spiral bila jatuh dengan kaki

lekat pada dasar sambil tjd. Putaran lekat pada dasar sambil tjd. Putaran /torsi yang diteruskan pada shaft femur./torsi yang diteruskan pada shaft femur.

Terjadi fr transversal & oblik bila Terjadi fr transversal & oblik bila trauma langsung & trauma angulasi.trauma langsung & trauma angulasi.

Gambaran klinis Fr Shaft Femur:Gambaran klinis Fr Shaft Femur: Penderita umumnya dewasa muda aktif, Penderita umumnya dewasa muda aktif,

ditemukan pembengkakan dan ditemukan pembengkakan dan deformitasdeformitas

Rotasi externa & pemendekan.Rotasi externa & pemendekan.

Page 61: Kuliah 1 Ext Inf

Radiologi :Radiologi : Menentukan jenis fr & rencana terapiMenentukan jenis fr & rencana terapi

Pengobatan :Pengobatan : Konservatif dengan traksi tulang pada Konservatif dengan traksi tulang pada

Bohler Braun frame beban sekitar 1/7 Bohler Braun frame beban sekitar 1/7 BBBB

Setelah tercapai clinical union (Sticky) Setelah tercapai clinical union (Sticky) sudah lengket akibat callus & tak nyeri, sudah lengket akibat callus & tak nyeri, dilanjutkan pemasangan Hemispica cast dilanjutkan pemasangan Hemispica cast atau dengan Cast Bracing.atau dengan Cast Bracing.

ORIF dengan Plate & screw atau dengan ORIF dengan Plate & screw atau dengan Kunstcher Nail.Kunstcher Nail.

Page 62: Kuliah 1 Ext Inf

Skin traction pd Fr Skin traction pd Fr femur bayifemur bayi

Page 63: Kuliah 1 Ext Inf

Balance tractionBalance traction

Page 64: Kuliah 1 Ext Inf

Hemispica dilakukan pd fr Hemispica dilakukan pd fr femur setelah sticky oleh femur setelah sticky oleh

calluscallus

Page 65: Kuliah 1 Ext Inf

Bohler Braun frame Bohler Braun frame tractiontraction

Page 66: Kuliah 1 Ext Inf

Komplikasi DINI Fr shaft Komplikasi DINI Fr shaft Femur :Femur :1.1. Shock akibat perdarahanShock akibat perdarahan

2.2. Emboli LemakEmboli Lemak (Pada otak mengganggu (Pada otak mengganggu kesadaran, pada paru sesak nafaskesadaran, pada paru sesak nafas

Ro : Snow storm appearance, mirip Ro : Snow storm appearance, mirip oedema paru, Periksa analisa gas oedema paru, Periksa analisa gas darah/ saturasi O2, terjadi febris dan darah/ saturasi O2, terjadi febris dan perdarahan subconjunctiva)perdarahan subconjunctiva)

3.3. Trauma vasculer & Syaraf.Trauma vasculer & Syaraf.

4.4. Infeksi (Pada Open fr, juga dapat Infeksi (Pada Open fr, juga dapat terjadi infeksi Post op)terjadi infeksi Post op)

Page 67: Kuliah 1 Ext Inf

Komplikasi Lanjut Fr. Komplikasi Lanjut Fr. Femur:Femur:1.1. Delayed Union (melewati 4 bln Delayed Union (melewati 4 bln

belum union)belum union)

2.2. Non Union (Ujung tulang Non Union (Ujung tulang membulat & sclerotic)membulat & sclerotic)

3.3. Malunion (Angulasi , shortening)Malunion (Angulasi , shortening)

4.4. Kaku sendi lutut (cegah dengan Kaku sendi lutut (cegah dengan fisio terapi)fisio terapi)

5.5. Refraktur Refraktur

Page 68: Kuliah 1 Ext Inf
Page 69: Kuliah 1 Ext Inf

2.62.6 Fr. Supra Condyler Fr. Supra Condyler Femur :Femur :

Terjadi pada daerah antara batas Terjadi pada daerah antara batas proksimal condylus femur dan batas proksimal condylus femur dan batas metafisis dan diafisis femur. metafisis dan diafisis femur.

Mekanisme trauma :Mekanisme trauma : Terjadi fraktur karena tekanan Terjadi fraktur karena tekanan

varus/ valgus varus/ valgus

disertai kekuatan aksial dan disertai kekuatan aksial dan putaran.putaran.

Radiologis :Radiologis : Menentukan tipe frakturMenentukan tipe fraktur

Page 70: Kuliah 1 Ext Inf
Page 71: Kuliah 1 Ext Inf
Page 72: Kuliah 1 Ext Inf
Page 73: Kuliah 1 Ext Inf

Pengobatan :Pengobatan :

1.1. Konservatif : menggunakan balance Konservatif : menggunakan balance traction bidai Thomas dan penahan traction bidai Thomas dan penahan lutut Pearson atachment, sampai lutut Pearson atachment, sampai klinis union dilanjut Cast Bracing.klinis union dilanjut Cast Bracing.

2.2. ORIF : Condyler plate & screw, ABP , ORIF : Condyler plate & screw, ABP , dll.dll.

Terutama bila fraktur membelah Terutama bila fraktur membelah Inter condyler merusak sendi lututInter condyler merusak sendi lutut

Page 74: Kuliah 1 Ext Inf
Page 75: Kuliah 1 Ext Inf
Page 76: Kuliah 1 Ext Inf

Thomas splint & Pierson Thomas splint & Pierson atachmentatachment

Page 77: Kuliah 1 Ext Inf

Komplikasi Fr Komplikasi Fr SupraCondyle F:SupraCondyle F:1.1. Dini : Dini :

Trauma vasculer A. poplitea & Trauma vasculer A. poplitea & syarafsyaraf

2.2. Lanjut :Lanjut :• Kaku lutut & Mal Kaku lutut & Mal

union union • Osteo arthritis bila Osteo arthritis bila

sendi cederasendi cedera

Page 78: Kuliah 1 Ext Inf

2.72.7 Fr. Condylus Femur :Fr. Condylus Femur :Klasifikasi berdasar radiologis :Klasifikasi berdasar radiologis :1.1. Fraktur dalam posisi sagitalFraktur dalam posisi sagital2.2. Fr. dalam posisi koronal dimana bag. Fr. dalam posisi koronal dimana bag.

Posterior kondilus bergeserPosterior kondilus bergeser3.3. Fr. kombinasi sagital & koronalFr. kombinasi sagital & koronalPengobatan :Pengobatan :1.1. Konservatif : Gips atas lutut dengan Konservatif : Gips atas lutut dengan

anti rotasianti rotasi2.2. ORIF : Untuk mendapatkan sendi ORIF : Untuk mendapatkan sendi

anatomis & dapat early mobilisation.anatomis & dapat early mobilisation. Komplikasi sama dengan Fr. Komplikasi sama dengan Fr.

Interkondiler.Interkondiler.

Page 79: Kuliah 1 Ext Inf
Page 80: Kuliah 1 Ext Inf

3. TRAUMA LUTUT 3. TRAUMA LUTUT

3.13.1 DISLOKASI LUTUT :DISLOKASI LUTUT : Biasanya terjadi bila mendapat Biasanya terjadi bila mendapat

trauma dari depan dengan lutut trauma dari depan dengan lutut dalam keadaan fleksi. dalam keadaan fleksi.

Dislokasi dapat kearah anterior, Dislokasi dapat kearah anterior, posterior, lateral, medial, atau posterior, lateral, medial, atau rotasi.rotasi.

Trauma ini merusak kapsul sendi, Trauma ini merusak kapsul sendi, ligament besar & sendinya, juga ligament besar & sendinya, juga dapat merusak N. Peroneus & A. dapat merusak N. Peroneus & A. Poplitea.Poplitea.

Page 81: Kuliah 1 Ext Inf
Page 82: Kuliah 1 Ext Inf
Page 83: Kuliah 1 Ext Inf
Page 84: Kuliah 1 Ext Inf

TRIAS O’DONOGHUETRIAS O’DONOGHUEialah robekan ligamen ialah robekan ligamen Collateral medial, Collateral medial,

Cruciatum Cruciatum anterior disertai robekan Meniskus medialisanterior disertai robekan Meniskus medialis

terjadi terjadi bersama.bersama.GAMBARAN KLINIS :GAMBARAN KLINIS : Lutut bengkak disertai efusi, nyeri tekan Lutut bengkak disertai efusi, nyeri tekan

bagian medial.bagian medial. Test stabilitas lutut ( Drawer anterior & Test stabilitas lutut ( Drawer anterior &

Posterior, Lachman, Posterior, Lachman, Stretch stress valgus /varus test ) tak normalStretch stress valgus /varus test ) tak normalPengobatan : bila robekan tak total (Strain) : Pengobatan : bila robekan tak total (Strain) :

pasang pasang gips.gips.Bila robek total dan tak stabil : Operasi Bila robek total dan tak stabil : Operasi

rekonstruksirekonstruksi

Page 85: Kuliah 1 Ext Inf
Page 86: Kuliah 1 Ext Inf
Page 87: Kuliah 1 Ext Inf

DEFINISI FRAKTUR TERBUKADEFINISI FRAKTUR TERBUKA

fraktur dengan fraktur dengan fragmen tulang fragmen tulang yang patah yang patah menembus menembus jaringan lunak di jaringan lunak di sekitarnya hingga sekitarnya hingga sampai kulit dan sampai kulit dan menyebabkan menyebabkan adanya hubungan adanya hubungan dengan udara luar dengan udara luar

Page 88: Kuliah 1 Ext Inf
Page 89: Kuliah 1 Ext Inf
Page 90: Kuliah 1 Ext Inf