kuis besar 1.pdf
TRANSCRIPT
BAGIAN I
Pondok Anak Yatim Salman merupakan nama panti asuhan yang berdiri sejak sekitar
awal bulan Juni 2002, yang terletak di Jalan Raya Candi VI A no 193, Karang Besuki-Sukun.
Nomor telepon dari panti ini adalah (0341) 556483 atau (0341) 7699420. Nama panti asuhan
ini diambil dari nama salah seorang sahabat Rasulullah yang cerdas dan gigih dalam mencari
kebenaran Illahi. Beliau juga dikenal sebagai seorang yang ahli dalam strategi perang
khondak, yang berada dalam Kitab Suci agama Islam yaitu Al Qur’an. Panti ini didirikan
oleh pengurus-pengurus panti ini sendiri dengan maksud untuk memelihara dan membina
anak-anak yatim. Latar belakang didirikannya panti asuhan ini adalah karena sesungguhnya
memelihara dan membina anak-anak yatim merupakan kewajiban yang diamanahkan oleh
Allah SWT kepada setiap indvidu muslim, yang terdapat dalam Al Qur’an. Oleh karena itu
pengurus-pengurus di panti asuhan ini mendirikan Pondok Anak Yatim Salman sebagai
sarana pembinaan agar anak-anak panti menjadi sebuah insan yang berkualitas dalam bidang
ilmu maupun amal.
Pondok Anak Yatim Salman ini didirikan dengan beberapa tujuan. Pertama, yaitu
menciptakan santri yang tangguh, kreatif dan inovatif dalam berkarya positif. Kedua, yaitu
mewujudkan santri yang terampil dalam pendidikan formal disekolah maupun pendidikan
informal di pondok. Sehingga diharapkan santri mampu menguasai ilmu teknologi dan ilmu
agama. Ketiga, mengembangkan sumber daya alam yang ada dengan memberikan
ketrampilan yang mengarah pada sarana alam yang dimiliki pondok. Keempat, menciptakan
suasana kompetisi keilmuan dan keagamaan. Dan yang terakhir adalah diharapkan para santri
mampu menciptakan pekerjan sendiri, setelah lulus dari pondok dengan mengaplikasikan
ketrampilan yang telah diberikan.
Pada saat datang ke Pondok Anak Yatim Salman ini, kelompok kami bertemu dengan
Bapak Syaiful Arif. Bapak yang akrab dipanggil dengan nama Bapak Arif ini merupakan
salah satu pengurus panti asuhan di sini sebagai pengurus dalam bidang keagamaan. Kami
menemuinya, kemudian bercakap-cakap dan bertanya-tanya mengenai Pondok Anak Yatim
Salman ini. Beliau yang mengenalkan kami lebih dalam mengenai panti asuhan ini. Pak Arif
menceritakan ke kelompok kami bahwa anak-anak yang berada di panti ini ada yang berasal
dari orang tuannya yang menitipkan anaknya dan ada yang diambil langsung oleh panti
asuhan ini dikarenakan kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan atau karena
bencana yang menimpa keluarganya. Anak panti yang dititipkan sendiri oleh orang tuanya itu
tidak langsung diterima oleh panti asuhan ini namun harus melalui proses penyelidikan
dahulu, yaitu dengan cara disurvey dengan mencari tahu alasan mengapa anaknya mereka
titipkan di panti asuhan dan diselidiki dahulu apakah sebenarnya orang tua dari anak ini
mampu untuk membimbing dan membesarkan anaknya atau tidak. Jika orang tua dari anak
tersebut dikiranya sebenarnya mampu untuk membimbing dan membesarkan anaknya maka
panti asuhan ini akan menolak anak tersebut dan kemudian mengonsultasikannya dengan
orang tua dari anak tersebut. Ada juga anak yang dititipkan panti asuhan ini dikarenakan
orang tuanya yang bercerai atau karena kondisi ekonomi yang kurang sehingga tidak mampu
membiayai anaknya.
Pak Arif juga memberitahu kami bahwa sumber dana panti asuhan salman ini hanya
berasal dari 1 donatur tetap, yaitu berasal dari 1 komunitas yang berisikan 10 orang. Sehingga
dana yang panti asuhan ini miliki sangat terbatas, namun dana yang mereka miliki tersebut
cukup untuk biaya sehari-hari yang mereka butuhkan. Komunitas yang merupakan donatur
panti tersebut terdiri dari 9 orang alumni dari ITB dan Bapak Arif sendiri yang termasuk
salah satu pengurus panti ini berasal dari alumni ITN. Pak Arif ini juga menjelaskan bahwa
tenaga pengajar di panti ini bersifat sukarela, yang mana mereka mengabdi tanpa adanya
imbalan dan mengingat bahwa dana yang mereka miliki tersebut sangat terbatas. Pengajar-
pengajar tersebut rata-rata dari pengurus sendiri dan relawan yang peduli. Biasanya panti
asuhan ini mendapatkan bantuan dengan bekerja sama dengan universitas-universitas atau
sekolah-sekolah yang ada di Malang. Dan untuk mengembangkan kreatifitas dari anak-anak
panti ini biasanya di pondok ini ada kegiatan pada saat liburan beberapa dari anak panti ini
diarahkan untuk bisa mengembangkan kreatifitas mereka sesuai dengan bakat dan minat
mereka masing-masing, misalnya jika ada anak yang suka menggambar biasanya hampir
setiap minggu diajak ke Unveristas Brawijaya untuk belajar menggambar bersama atau
dengan ikut lomba menggambar di sana; kalau ada yang suka dengan musik atau foto
biasanya ada orang yang mengajari mereka, dan ada beberapa dari anak panti asuhan yang
bekerja menjaga toko di sebuah usaha atau toko lele yang sudah bekerja sama dengan Pondok
Anak Yatim Salman ini. Pak Arif juga mengatakan bahwa mereka berharap ada bantuan
donatur dari pemerintah untuk menjalankan kegiatan di panti mereka. Hubungan Pondok
Anak Yatim Salman dengan lingkungan atau warga sekitar mereka sangat baik, bahkan
warga sekitar sangat mendukung diadakannya pondok ini. Sebab selain membantu anak-anak
yatim pondok ini juga membantu anak-anak warga sekitar untuk mendapatkan pendidikan,
baik dari segi pembelajaran dasar yang dibutuhkan dan didapatkandari sekolah maupun
pendidikan mengenai agama.
Panti asuhan ini memiliki pengurus sebanyak 13 orang, yang mereka juga merupakan
pendiri dari Pondok Anak Yatim Salman ini. Mereka terdiri dari :
1. Drs. KH. Marzuki (Ketua Cabang NU Malang) sebagai penasehat I
2. H Muslimin (tokoh masyarakat Karangbesuki) sebagai penasehat II
3. RT/RW Kel. Karangbesuki sebagai penasehat III
4. Ir. H. Sudarmadji, MT sebagai ketua
5. Ir. Vinan Viyus,MT sebagai wakil ketua
6. Drs. H M Thamrin, MT sebagai sekretaris
7. Dra. Hj. Luluk’atul Ummah sebagai bendahara I
8. Hj. Titut Sunarti, S.Kes sebagai bendahara II
9. Ir. H. Djoko Trijanto sebagai pengurus dalam bidang HUMAS
10. Dr. dr. H. Sugiarto sebagai pengurus dalam bidang gizi
11. Ir. M Nasir Hariyanto, MT sebagai pengurus dalam bidang sarana
12. Ir. H. Subagyo, MT sebagai pengurus dalam bidang keterampilan
13. Syaiful Arif, Sag sebagai pengurus dalam bidang keagamaan
Beberapa pengurus-pengurus panti asuhan ini tidak setiap waktu ada di pondok. Jika
ada waktu mereka baru datang ke pondok untuk membantu kegiatan yang ada dalam pondok,
karena pengurus-pengurus itu sendiri juga ada kegiatan atau pun kerjaan di luar panti asuhan.
Berberapa dari pengurus panti tersebut bekerja sebagai dosen di POLTEK dan yang lainnya
ada yang bertempat tinggal jauh dari panti asuhan. Dan biasanya pengurus yang selalu ada di
panti asuhan adalah Bapak Syaiful Arif.
Ada beberapa kendala yang dialami oleh panti ini. Seperti misalnya para pengurus
panti ini harus bisa menyesuaikan diri dengan setiap pribadi dari anak-anak panti di sini,
terutama pada anak panti yang baru saja masuk agar anak-anak di panti ini bisa merasa
nyaman seperti berada di rumah sendiri. Kemudian pengurus di panti ini juga masih harus
menyelidiki latar belakang orang tua dari anak panti sekaligus membuat anak-anak menjadi
orang yang baik, sehat dan percaya diri agar anak-anak tersebut tidak membuat warga sekitar
menjadi resah. Hal ini dilakukan karena jika anak-anak yang dititipkan di panti ini berasal
dari orang tua yang dulunya sangat nakal atau dari awal anak tersebut memiliki penyakit yang
serius maka hal ini dapat berdampak pada lingkungan sekitar, seperti misalnya membuat para
warga sekitar menjadi resah sebab anak tersebut sangat nakal atau penyakit yang dibawa dari
anak tersebut dapat menular pada semua orang.
Pondok Anak Yatim Salman ini bukan hanya sebuah tempat tinggal anak-anak panti,
namun pondok ini juga merupakan sebuah tempat untuk belajar bersama atau tempat les. Jadi
setiap hari ada orang-orang di luar panti yang juga datang ke pondok untuk belajar bersama.
Pondok ini memiliki 3 macam santri yang dibeda-bedakan sesuai dengan kepentingan dan
kebutuhannya, yaitu Santri Pondok ,Santri Anak Asuh dan Santri Dewasa. Santri Pondok ini
berjumlah 24 orang yang mendapatkan fasilitas penuh dari pondok mulai biaya hidup sampai
dengan biaya pendidikan di sekolah(SD-SMA), dan tinggal di Pondok. Rata-rata santri ini
bersal dari luar kota atau daerah pinggiran Malang, ada yang dari Lumajang, Lamongan,
Sidoarjo, Riau, Aceh, Surabaya, Ponorogo dan ada juga yang berasal dari Malang (seperti
misalanya dari Kucur, Dampit, Malang Selatan). Santri Anak Asuh merupakan anak yang
mendapatkan biaya pendidikan sekolah, pembinaan dalam bidang agama; keilmuan di
sekolah dan keterampilan. Namun anak-anak tersebut tidak tinggal di pondok, melainkan di
rumah orang tua mereka sendiri yang tempatnya berasal dari daerah Karangbesuki dan daerah
sekitarnya. Mereka ada yang dari tingkat pendidikan TK hingga SMA dan jumlah dari santri
anak asuh ini adalah 18 orang. Sedangkan Santri Dewasa merupakan santri yang terdiri dari
ibu dari santri anak asuh yang masih buta untuk membaca Al Qur’an. Santri dewasa ini
dibuat untuk meningkatkan kualitas orang tua.
Panti asuhan ini juga memiliki visi dan misi. Visi dari panti asuhan ini adalah
mewujudkan pondok yang unggul dalam ketrampilan dan keimanan dengan Ridho Illahi.
Sedangkan misinya adalah untuk membentuk santri untuk berakhlakul karimah, memupuk
bakat dan minat santri, sehingga setiap santri dapat berkembang sesuai dengan potensi yang
dimiliki, membentuk pola piker kritis dan ilmiah, menumbuhkan dan menjaga sikap disiplin
dan bertanggung jawab dalam bermasyarakat, serta menciptakan suasana pondok yang
bermoral Qur’ani.
Pondok Anak Yatim Salman memiliki sistem pendidikan, kegiatan dan program
unggulan. Sistem pendidikan yang dilaksanakan di pondok ini adalah sistem ganda, yaitu
keilmuan sekolah, keterampilan dan agama (pesantren). Kegiatan yang ada di panti ini
meliputi kegiatan pembinaan agama, keilmuan, keterampilan dan ekstra kurikuler yang
diberikan pada masing-masing santri. Sedangkan program unggulan yang ada di pondok ini
yaitu santri mendapatkan program unggulan dalam bidang perbengkelan dan pelistrikan yang
secara berkala dan sudah siap akan dimagangkan pada dunia kerja nyata pada saat libur
sekolah. Selain itu, panti ini memiliki ketentuan piket berdasarkan tempat dilakukannya
kegiatan seperti berikut ini.
1. Aula Timur
a. Merapikan meja makan
b. Mengeluarkan piring, gelas yang kotor ditempat cuci piring
c. Merapikan tempat buku
d. Merapikan kamar tidur (dua kamar tidur): disapu, dipel dan ditata tempat
tidurnya atau kasurnya, mengeluarkan baju yang kotor)
e. Menyapu dan mengepel aula timur dan teras timur
f. Menata karpet dan meja untuk belajar
2. Aula Barat
a. Merapikan meja tamu( buku, dll)
b. Mengeluarkan gelas, piring yang kotor ke temapt cuci piring
c. Merapikan buku dan meja belajar, meletakkan buku ditempat buku
d. Menyapu dan mengepel aula barat
e. Menyapu dan menata sandal diteras barat
f. Menata kembali karpet
3. Mushola
a. Menyapu kotoran di karpet
b. Merapkan tempat rukuh dan sajadah dan buku/al-qur’an
c. Membersihkan tempat wudhu(disikat dan dibersihkan dengan sabun)
d. Menyapu dan mengepel
e. Menata kembali karpet
4. Dapur
a. Memasak (lauk pauk, sayur dan nasi dll)
b. Membersihkan dan merapikan dapur
c. Menyapu dan mengepel
d. Mengelap kompor
e. Merapikan meja
f. Mengeluarkan piring, gelas dan peralatan memasak yang kotor ke tempat
cuci piring diluar
g. Membagi makanan
5. Cuci Piring
a. Mencuci piring, gelas, sendok dan peralatan memasak atau yang lain
b. Menata kembali sesuai dengan tempatnya
c. Membersihkan kembali tempat menyuci
6. Kandang
a. Memberi makanan ternak (ayam, menthok, banyak)
b. Membersihkan kandang atas dan bawah
c. Membersihkan depan kandang bawah dan depan dapur timur
d. Membuang kotoran ternak
e. Mengeluarkan dan memasukkan ayam kecil
7. Kamar Mandi
a. Menyikat kamar mandi
b. 3 hari sekali kamar mandi dikuras
c. Mengeluarkan baju yang kotor baik didalam kamar mandi atau di luar
kamar mandi, taruh ditempat baju kotor
d. Menyapu dan merapikan depan kamar mandi
e. Menata sepeda
f. Membersihkan depan dapur barat dan depan pintu kamar mandi
8. Cuci Baju
a. Mencuci semua baju kotor
b. Mengeringkan
c. Menjemur pakaian
d. Mengangkat pakaian yang sudah kering
e. Mengangkat baju yang kotor di jemuran, terus dicuci
f. Membersihkan tempat cuci baju (disikat dan diberi sabun yang sisa
mencuci)
9. Sepeda
a. Membersihkan sepeda
b. Kalau terlalu kotor dicuci
c. Mengeluarkan sepeda dari aula timur
10. Halaman
a. Menyapu halaman depan teras timur
b. Menyapu sebelah aula timur
c. Menyapu sebelah barat teras barat
d. Menyapu sekitar gerbang barat dan timur
e. Menyapu halaman bawah, dekat jalan raya
f. Membuang sampah
g. Mengambil sampah yang ada disetiap tempat sampah yang ada
h. Merapikan tempat sampah
BAGIAN II
Peta Akto
No Aktor Peran Kekuatan Kelemahan Keuntungan Kerugian Catatan
1. Anak-anak panti
Sebagai murid dan anak asuh di pondok
Setiap anak memiliki kreatifitas tersendiri yang nantinya dapat mengarah ke sebuah pekerjaan
Mendapat fasilitas tempat tinggal dan pendidikan dengan cuma-cuma di pondok
2. Murid-murid
Sebagai murid di pondok
Tidak dapat membiyayai sekolahnya
Mendapatkan bantuan pendidikan secara gratis
3. Orang tua murid
Sebagai orang tua murid yang memberi pengaruh pada lingkungan sekitar
Membantu panti asuhan untuk mengarahkan anak-anaknya untuk menjadi lebih baik
Banyak orang tua murid yang tidak bisa membiayai anaknya untuk bersekolah dan tidak bisa mengajari tentang pendidikan
Orang tua murid dapat belajar mengenai bagaimana cara membaca Al Qur’an dengan baik dan benar
- -
4. Pengurus Sebagai guru dan orang tua dari anak-anak asuh serta murid
Membantu anak-anak mendapatkan haknya untuk mendapatkan tempat tinggal dan pendidikan yang cukup
Tidak setiap waktu semua pengurus dapat mengurus panti asuhannya dengan baik
Dapat melakukan perbuatan amalnya pada anak-anak dan murid-murid yang dibantunya
Waktu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan menjadi berkurang
Tidak semua pengurus bertempat tinggal atau bekerja di dekat daerah panti asuhan
5. Komunitas Sebagai pemberi dana / donator tetap pondok
Membantu keadaan ekonomi yang kurang dari panti asuhan
Terkadang tidak semua anggota bisa membantu memberikan dana pada panti
Menambah perbuatan amalnya pada panti asuhan - -
Dari tabel diatas, kita dapat mengetahui bahwa kebanyakan dari pengurus Pondok
Anak Yatim Salman ini tidak dapat sepenuhnya berpartisipasi dalam mengurus dan menjaga
panti asuhannya. Sebab beberapa dari mereka memiliki kegiatan tersendiri, sehingga tidak
bisa sepenuhnya fokus untuk mengurus panti asuhan tersebut.
BAGIAN IV
Sebagai syarat untuk memenuhui nilai Agama pada CB II ini, dimana kita diminta
untuk mendatangi Komunitas Lintas Agama, tempat yang kelompok kami datangi adalah Panti
Asuhan Salman atau yang biasa disebut sebagai Pondok Anak Yatim Salman yang berada di Jl.
Raya Candi VI/193, Gasek-Karang Besuki.
Untuk memperlancar dalam berkomunikasi dan untuk penggalian informasi
mengenai Panti Asuhan Salman, kelompok kami membawa surat izin dari Universitas Ma
Chung dan membuat janji kepada salah satu pengurus panti asuhan salman serta menentukan
waktu; kapan kelompok kami akan berkunjung ke panti asuhan tersebut, untuk
mewawancarai pengurus panti maupun anak-anak yang berada di panti tersebut. Setelah
bertemu dengan salah satu pengurus panti, yang bernama Bapak Arif, kami berkomunikasi
dan mewawancarainya untuk menggali informasi yang selengkap mungkin mengenai seluk
beluk panti ini. Dan setelah kelompok kami mewawancarai beliau, kami mendapat informasi
seperti berikut ini dari Pak Arif.
Latar belakang berdirinya Panti Asuhan Salman yang berdiri sejak tahun 2002 pada
awal bulan Juni ini merupakan yayasan Pondok Anak Yatim yang sebagai sarana pembinaan
anak agar menjadi insan yang berkualitas dalam ilmu dan amal. Nama Panti Asuhan Salman
ini diambil dari nama seorang sahabat Rasulullah yang cerdas dan gigih dalam mencari
kebenaran Illahi.
Sebagai perwujudan panti ini dalam menjalankan panti ini, anak yang dititipkan
harus dilihat dari segi ekonomi, kecuali anak yatim yang benar-benar tidak memiliki kedua
orang tua. Dalam hal pembiyayaan panti ini didapat dari 1 donator tetap, yang terdiri dari 9
komunitas yang diantarannya berasal dari Alumni dari ITB dan ITN, dan dosen Poltek, yaitu
Pak Arif sendiri sebagai pengasuh yang bertempat di gasek mbatut, dan seorang sekretasis
yang bertempat tinggal di Tidar.
Panti Asuhan Salman ini mempunyai Visi dan Misi yaitu membentuk santri,
menumbuhkan dan menjaga sikap disiplin, serta bertanggung jawab dalam bermasyarakat,
dan membetuk pola pikir kritis dan ilmiah.
Tujuan panti ini yaitu menciptakan santri yang tangguh kreatif dan inovatif dan
berkarya positif,menciptakan suasana kompetisi keilmuan dan keagamaan, dan
mengembangkan sumber daya alam yang memberikan keterampilan yang mengarah kepada
sarana alam yang di miliki pondok.
Adapun sistem Pendidikan yang di Terapkan pada Panti Asuhan Salman, menerapkan
pendidikan yang dilakukan ganda yaitu keilmuan sekolah keterampilan dan agama
(pesantren). Kegiatan yang di lakukan meliputi pembinaan agama, keilmuan keterampilan
dan ekstrakulikuler, yang di berikan pada masing-masing santri. dan juga Tenaga Pengajar di
Pondok Anak Yatim Salman, bersifat sukarela yang mana mereka mengabdi tanpa ada
imbalan, mengingat dana yang di miliki sangat terbatas.
Fasilitas yang berada yang ada pada Pondok Anak Yatim seluruhnya di tanggung
oleh pengurus, baik dalam hal pendidikan formal di sekolah maupun biaya hidup di pondok,
selama santri taat dan mematuhi semua peraturan yang ada di Pondok Anak Yatim Salman.
Dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan bersama Pondok Anak Yatim Salman
ini mengadakan Jadwal Piket.
Masalah-masalah yang dihadapi oleh panti ini diantaranya adalah masalah internal
dan masalah eksternal. Masalah internal yang dihadapinya yaitu sulitnya mengasuh
anak/santri yang harus sesuai dengan pribadi anaknya, hal ini dimaksudkan supaya bisa
membuat anak tersebut nyaman berada di panti. Sedangkan masalah-masalah eksternal
misalnya, kenakalan dari anak/santri yang dibawa dari luar, dan mempengaruhui anak/santri
yang lain.
Di sana kelompok kami juga mendapat informasi mengenai struktur pengurus panti
yang ada di sana. Berikut ini merupakan struktur dan nama-nama pengurus Pondok Anak
Yatim Salman.
Penasehat : 1. Drs. KH. Marzuki (Ketua Cabang NU Malang)
2. H Muslimin (tokoh masyarakat Karangbesuki)
3. RT/RW Kel. Karangbesuki
Ketua : Ir. H. Sudarmadji, MT
Wakil Ketua : Ir. HM. Vinan Viyus
Sekretaris : Drs. H M Thamrin
Bendahara : 1. Dra. Hj. Luluk’atul Ummah
2. Hj. Titut Sunarti, S.Kes
Bidang Humas : Ir. H. Djoko Trijanto
Bidang Gizi : dr. H. Sugiarto
Bidang Sarana : Ir. M Nasir Hariyanto
Bidang Ketrampilan: Ir. H. Subagyo
Bidang Keagamaan ( Pengasuh): Syaiful Arif, SAg
Refleksi
Pada dasarnya kita sebagai umat Kristen yang percaya kepada’Nya kita harus
memberikan kasih sayang kepada mereka yang membutuhkan contohnya anak-anak yatim,
kita harus berusaha mengurangi kesedihan mereka dan menunjukan juga kepada mereka
bahwa Allah juga memperhatikan mereka.
Memelihara kekudusan kita di hadapan Allah dengan menolong sesama dan anak
yatim harus di sertai oleh kasih terhadap Allah jikalau tidak demikian itu bukan kasih Kristen.
Tidak sulit untuk menyadari bahwa kita hidup dalam suatu dunia yang tidak
pengasih, memperhatikan kebutuhan jasmani dan rohani pada anak yatim merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari ibadah. Memelihara anak-anak yang menderita dan benar-benar
membutuhkan karena kehilangan orang tua merupakan corak atau gambaran dari ibadah
sejati dengan meminta yang tulus. Bentuk ibadah yang bersih dan tidak tercemar dari sudut
pandang, yaitu dengan mengurus para anak-anak yatim dan menjaga agar para anak-anak
yatim tidak merasa kekurangan akan kasih sayang.
Panti asuhan Salman ini telah melakukan perbuatan yang baik dengan menolong
anak-anak yatim, yang dalam agama Buddha juga termasuk dalam tuntunan kebaktian yang
bernama Mangala Sutta yang artinya sutta tentang berkah utama. Dalam Mangala Sutta
terdapat bait yang berisi “Berdana dan hidup sesuai dengan Dhamma, Menolong sanak
keluarga, Bekerja tanpa cela, Itulah Berkah Utama”. Hal ini membuktikan bahwa panti
asuhan salman ini telah berdana (membantu sesama manusia) dan hidup yang sesuai dengan
Dhamma (ajaran Sang Buddha tentang melakukan perbuatan baik) yaitu dengan menolong
anak-anak yatim dan orang lain yang ingin mendapatkan pendidikan. Kemudian panti ini juga
bekerja tanpa cela yaitu dengan pengurus-pengurus panti yang bekerja tanpa ingin
mendapatkan imbalan (tanpa pamrih).
LAMPIRAN
Berikut ini merupakan foto-foto Pondok Anak Yatim Salman beserta kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak Pondok Anak Yatim Salman.