kuhper maatschap
DESCRIPTION
KUHPerTRANSCRIPT
Pasal 1619
Semua perseroan perdata harus ditunjukkan pada sesuatu yang halal dan diadakan untuk
kepentingan bersama para anggotanya. Masing-masing anggota wajib memasukkan uang,
barang atau usaha ke dalam perseroan itu. (SYARAT)
Pasal 1620
Ada perseroan perdata yang tak terbatas dan ada yang terbatas. (BENTUK)
Pasal 1621
Undang-undang hanya mengenai perseroan mengenai seluruh keuntungan. Dilarang adanya
perseroan yang meliputi semua barang kekayaan dari peserta atau sebagian dari barang-
barang itu dengan suatu alas hak umum, tanpa mengurangi ketentuan-ketentuan Bab VI dan
Bab VII Buku Pertama dalam Kitab Undang-undang ini. (PERSEKUTUAN PENUH)
Pasal 1622
Perseroan perdata tak terbatas itu meliputi apa saja yang akan diperoleh para peserta sebagai
hasil usaha mereka selama perseroan itu berdiri. (PERSEKUTUAN PENUH)
Pasal 1623
Perseroan perdata yang terbatas hanya menyangkut barang-barang tertentu, pemakaiannya
atau hasil-hasil yang akan diperoleh dari barang-barang itu, mengenai usaha tertentu atau
penyelenggaraan suatu perusahaan atau pekerjaan tetap. (PERSEKUTUAN KHUSUS)
BAGIAN 2
Persetujuan-persetujuan Antara Para Peserta Satu Sama Lain
Pasal 1624
Perseroan perdata mulai berjalan pada saat persetujuan diadakan, kecuali jika ditentukan
waktu lain dalam persetujuan itu.
Pasal 1625
Tiap peserta wajib memasukkan ke dalam perseroan itu segala sesuatu yang sudah ia
janjikan untuk dimasukkan, dan jika pemasukan itu terdiri dari suatu barang tertentu, maka
peserta wajib memberikan pertanggungan menurut cara yang sama dengan cara jual beli.
Pasal 1626
Peserta yang harus memasukkan uang ke dalam perseroan itu dan kemudian tidak
memberikan uang itu, dengan sendirinya karena hukum dan tanpa perlu ditegur lagi, menjadi
debitur atas bunga uang itu terhitung dari hari ketika ia seharusnya memasukkan uang itu.
Demikian pula pembayaran bunga wajib dilakukan oleh peserta yang mengambil uang
dari kas bersama untuk keperluan pribadi, terhitung dari hari ketika ia mengambilnya
untuk kepentingan dirinya. Bila ada alasan, ia wajib pula mengganti biaya tambahan serta
kerugian dan bunga.
Pasal 1627
Para peserta yang sudah berjanji akan menyumbangkan tenaga dan usahanya kepada
perseroan mereka, wajib memberi perhitungan tanggung jawab kepada perseroan itu atas
hasil dari kegiatan mereka masing-masing.
Pasal 1628
Jika salah seorang dari para peserta menagih piutang dari seseorang yang juga berutang pada
perseroan, kemudian peserta itu menerima pembayaran piutangnya dari orang tersebut, maka
pembayaran yang ía terima harus dibagi antara perseroan dan peserta itu sendiri menurut
perbandingan antara kedua piutang itu walaupun dalam kuitansi ia mengaku menerima
pembayaran itu ía menetapkan bahwa semua uang termaksud adalah pelunasan piutang
perseroan, maka ketetapan itu yang harus diikuti.
Pasal 1629
Jika salah seorang peserta sudah menerima bagiannya dari piutang perseroan, dan kemudian
debitur jatuh miskin maka peserta tersebut harus memasukkan uang yang sudah ia terima itu
ke dalam kas bersama, meskipun ia sudah memberi kuitansi untuk bagiannya sendiri.
Pasal 1630
Tiap peserta wajib memberikan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh perseroan karena
kesalahannya,sedang kerugian itu tidak boleh ia perhitungkan dengan keuntungan yang sudah
ia masukkan ke dalam perseroan tersebut berkat usaha dan kegiatannya.
Pasal 1631
Jika yang dimasukkan ke dalam perseroan hanya suatu kenikmatan barang tertentu yang
pemakaiannya tidak mengakibatkan habisnya barang itu, maka barang tersebut tetap menjadi
tanggungan peserta yang menjadi pemilik mutlak. Jika barang itu susut karena dipakai, turun
harganya karena ditahan, dimaksudkan untuk dijual atau dimasukkan ke dalam perseroan
menurut suatu anggaran yang ditentukan dalam pertelaan atau dalam inventaris, maka barang
tersebut menjadi tanggungan perseroan. Jika barang itu telah ditaksir maka peserta yang
memasukkan barang itu tidak boleh meminta pembayaran yang melebihi harga taksiran.
Pasal 1632
Peserta berhak terhadap perseroan bukan hanya atas uang yang telah ia keluarkan untuk
perseroan, melainkan juga atas semua persetujuan yang ia adakan sendiri dengan itikad baik
untuk perseroan itu, dan atas kerugian-kerugian yang terjadi pada waktu pengurusannya tanpa
dapat dielakkan.
Pasal 1633
Jika dalam perjanjian perseroan tidak ditetapkan bagian masing-masing peserta dari
keuntungan dan kerugian perseroan, maka bagian tiap peserta itu dihitung menurut
perbandingan besarnya sumbangan modal yang dimasukkan oleh masing-masing. Bagi
peserta yang kegiatannya saja yang dimasukkan ke dalam perseroan, bagiannya dalam laba
dan rugi harus dihitung sama banyak dengan bagian peserta yang memasukkan uang atau
barang paling sedikit.
Pasal 1634
Para peserta tidak boleh berjanji, bahwa jumlah bagian mereka masing-masing dalam
perseroan dapat ditetapkan oleh salah seorang dari mereka atau orang lain. Perjanjian
demikian harus dianggap dari semula sebagai tidak tertulis dan dalam hal ini harus
diperhatikan ketentuan-ketentuan Pasal 1633.
Pasal 1635
Perjanjian yang memberikan keuntungan saja kepada salah seorang daripada peserta adalah
batal. Akan tetapi diperbolehkan diperjanjikan bahwa semua kerugian hanya akan ditanggung
oleh salah seorang peserta atau lebih.
Pasal 1636
Bila diperjanjikan secara khusus dalam perjanjian bahwa hanya kepada seorang peserta saja
diserahkan urusan perseroan maka peserta itu walaupun ada perlawanan dari para peserta
lainnya, dapat melakukan segala tindakan yang berkenaan dengan urusan perseroan asal saja
Ia melakukan segala urusan dengan jujur. Selama perseroan berdiri, kekuasaan tersebut tidak
dapat dicabut tanpa alasan yang sah, tetapi bila kekuasaan demikian tidak diberikan dalam
surat perjanjian perseroan, melainkan dalam suatu akta kemudian maka kekuasaan itu dapat
dicabut menurut cara yang sama dengan cara mencabut pemberian kuasa biasa.
Pasal 1637
Jika beberapa peserta ditugaskan melakukan urusan perseroan tanpa adanya pekerjaan
tertentu bagi masing-masing atau tanpa adanya perjanjian, bahwa salah seorang tidak boleh
melakukan suatu tindakan apa pun jika tidak bersama-sama dengan para pengurus lain maka
masingmasing berwenang untuk bertindak sendiri dalam urusan perseroan itu.
Pasal 1638
Jika diperjanjikan bahwa salah seorang dari pada anggota pengurus tidak boleh bertindak
kalau tidak bersama-sama dengan para pengurus lain, maka tanpa perjanjian baru seorang
pengurus tidak boleh berbuat apa pun tanpa bantuan dari rekan-rekannya
Pasal 1639
Bila pada waktu perseroan dibentuk tidak dibuat perjanjian-perjanjian tertentu mengenai cara
mengurus perseroan itu, maka wajib diindahkan aturan-aturan berikut:
1. para peserta dianggap telah memberi kuasa satu sama lain untuk mengurus perseroan itu;
Apa yang dibuat oleh masing-masing peserta sekalipun tanpa izin dari peserta lain, mengikat
mereka, tanpa mengurangi hak mereka atau salah seorang dari mereka untuk melawan
perbuatan tersebut selama perbuatan itu belum ditutup;
2. setiap peserta boleh menggunakan barang-barang kepunyaan perseroan asal untuk
keperluan biasa dan tidak dengan cara yang bertentangan dengan kepentingan perseroan atau
dengan cara sedemikian rupa, sehingga para peserta lain mendapat halangan untuk
menggunakannya berdasarkan haknya;
3. setiap peserta berhak mewajibkan para rekannya untuk ikut memikul biaya-biaya yang
perlu untuk pemeliharaan. barang-barang kekayaan perseroan;
4. tanpa izin peserta lain, tidak seorang peserta pun boleh mengadakan pembaruanpembaruan
pada barang tak bergerak kepunyaan perseorangan dengan alasan bahwa pembaruan-
pembaruan itu bermanfaat bagi perseroan.
Pasal 1640
Semua peserta bukan pengurus perseroan tidak boleh memindahtangankan barang
kekayaan perseroan, sekali pun barang bergerak, dan tidak bóleh menggadaikannya atau
meletakkan beban di atasnya.
Pasal 1641
Setiap peserta walaupun tanpa izin para peserta lain, boleh menerima orang lain sebagai
teman penerima bagian kepunyaan peserta dan perseroan itu, tetapi tanpa izin para peserta
lain ia tidak boleh memasukkan temannya itu ke dalam perseroan sebagai peserta
meskipun ia ditugaskan mengurus barang-barang kekayaan perseroan.