kuhp sudarto.doc

6
LINGKUNGAN BERLAKUNYA KETENTUAN PIDANA DALAM UNDANG-UNDANG Pasal 1 Tiada suatu perbuatan boleh dihukum, melainkan atas kekuatan ketentuan pidana dalam Undang-Undang, yang ada terdahulu dari pada perbuatan itu. Pasal 2 Ketentuan pidana dalam Undang-Undang Indonesia berlaku bagi tiap orang yang dalam Indonesia melakukan sesuatu perbuatan yang boleh dihukum (peristiwa pidana) Pasal 3 : Ketentuan pidana dalam perundang-undangan Indonesia berlaku bagi setiap orang yang di luar Wilayah Indonesia melakukan tindak pidana di dalam kendaraan air atau pesawat udara Indonesia. HUKUMAN-HUKUMAN Pasal 10 Hukuman-hukuman ialah : a. Hukuman-hukuman pokok : 1e. Hukuman mati, 2e. Hukuman penjara, 3e. Hukuman kurungan, 4e. Hukuman denda; b. Hukuman-hukuman tambahan : 1e. Pencabutan beberapa hak yang tertentu, 2e. Perampasan barang yang tertentu, 3e. Pengumuman keputusan hakim. Pasal 13. Orang yang dihukum penjara dibagi atas beberapa kelas (KUHP 29) Pasal 14

Upload: evie-emillia

Post on 16-Sep-2015

227 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

LINGKUNGAN BERLAKUNYA KETENTUAN PIDANA DALAM UNDANG-UNDANG

LINGKUNGAN BERLAKUNYA KETENTUAN PIDANA DALAM UNDANG-UNDANGPasal 1

Tiada suatu perbuatan boleh dihukum, melainkan atas kekuatan ketentuan pidana dalam Undang-Undang, yang ada terdahulu dari pada perbuatan itu.Pasal 2

Ketentuan pidana dalam Undang-Undang Indonesia berlaku bagi tiap orang yang dalam Indonesia melakukan sesuatu perbuatan yang boleh dihukum (peristiwa pidana)

Pasal 3 :

Ketentuan pidana dalam perundang-undangan Indonesia berlaku bagi setiap orang yang di luar Wilayah Indonesia melakukan tindak pidana di dalam kendaraan air atau pesawat udara Indonesia.

HUKUMAN-HUKUMAN

Pasal 10

Hukuman-hukuman ialah :

a. Hukuman-hukuman pokok :

1e. Hukuman mati,2e. Hukuman penjara,3e. Hukuman kurungan,4e. Hukuman denda;

b. Hukuman-hukuman tambahan :

1e. Pencabutan beberapa hak yang tertentu,

2e. Perampasan barang yang tertentu, 3e. Pengumuman keputusan hakim.

Pasal 13.

Orang yang dihukum penjara dibagi atas beberapa kelas (KUHP 29)

Pasal 14

Orang yang dihukum penjara wajib melakukan pekerjaan yang diperintahkan kepadanya, menurut peraturan untuk menjalankan pasal 29 (KUHP 24 s)

Pasal 15

(1) Orang yang dihukum penjara boleh dilepaskan dengan perjanjian, bilah telah lalu dua pertiga bagian dari hukumannya yang sebenarnya dan juga paling sedikit sembilan bulan dari pada itu. Kalau siterhukum itu harus menjalani beberapa hukuman penjara berturut-turut, maka dalam hal ini sekalian hukuman itu dianggap sebagai satu hukuman.

(2) Pada waktu dilepaskan itu ditentukan pula lamanya tempo percobaan bagi siterhukum itu dan diadakan perjanjian yang harus diturutnya selama tempo percobaan

(3) Tempo percobaan itu lamanya lebih setahun dari pada sisa hukuman yang sebenarnya dari siterhukum itu. Tempo percobaan itu tidak dihitung selama kemerdekaan siterhukum dicabut dengan sah.Pasal 24

Orang hukuman penjara dan orang hukuman kurungan boleh diwajibkan bekerja, baik di dalam maupun di luar tembok penjara tempat orang hukuman. (KUHP. 14,19,19)

Pasal 25

Kerja di luar tembok penjara dimikian tidak diperintah kepada :

1e. Orang hukuman seumur hidup.2e. Perempuan;3e. Orang hukuman yang menurut pemeriksaan dokter nyata tidak kuat badannya untuk pekerjaan itu. (KUHP 24)

PENGECUALIAN, PENGURANGAN DAN PENAMBAHAN HUKUMAN

Pasal 44

(1) Barangsiapa mengerjakan sesuatu perbuatan, yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kepadanya karena kurang sempurna akalnya atau karena sakit berubah akal tidak boleh dihukum.

(2) Jika nyata perbuatan itu tidak dapat dipertanggungkan kepadanya karena kurang sempurna akalnya atau karena sakit berubah akal maka hakim boleh memerintahkan menempatkan dia di rumah sakit gila selama-lamanya satu tahun untuk diperiksa

(3) Yang ditentukan dalam ayat yang diatas ini, hanya berlaku bagi Mahkamah Agung, Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri.

Pasal 45

Jika seseorang yang belum dewasa dituntut karena perbuatan yang dikerjakannya ketika umurnya belum enam belas tahun, hakim boleh memerintahkan, supaya si tersalah itu dikembalikan kepada orang tuanya; walinya atau pemeliharanya, dengan tidak dikenakan sesuatu hukuman; atau memerintahkan, supaya si tersalah diserahkan kepada Pemerintah dengan tidak dikenakan sesuatu hukuman, yakni jika perbuatan itu masuk bagian kejahatan atau salah satu pelanggaran yang diterangkan dalam pasal 489, 490, 492, 496, 497, 503 505, 514, 517 519, 526, 531, 532, 536 dan 540 dan perbuatan itu dilakukannya sebelum lalu dua tahun sesudah keputusan dahulu yang menyalahkan dia melakukan salah satu pelanggaran ini atau sesuatu kejahatan ; atau menghukum anak yang bersalah itu.

Pasal 48Barang siapa melakukan perbuatan karena terpaksa oleh sesuatu kekuasaan yang tak dapat dihindarkan tidak boleh dihukum.

Pasal 49

(1) Barang siapa melakukan perbuatan, yang terpaksa dilakukannya untuk mempertahankan dirinya atau diri orang lain, mempertahankan kehormatan atau harta benda sendiri atau kepunyaan orang lain, dari pada serangan yang melawan hak dan mengancam dengan segera pada saat itu juga, tidak boleh dihukum.(2) Melampaui batas pertahanan yang sangat perlu, jika perbuatan itu dengan sekonyong-konyong dilakukan karena perasaan tergoncang dengan segera pada saat itu juga, tidak boleh dihukum.

Pasal 51

(1) Barang siapa melakukan perbuatan untuk menjalankan perintah jabatan yang diberikan oleh kuasa yang berhak akan itu, tidak boleh dihukum.(2) Perintah jabatan yang diberikan oleh kuasa yang tidak berhak tidak membebaskan dari hukuman, kecuali jika pegawai yang dibawahnya atas kepercayaannya memandang bahwa perintah itu seakan-akan diberikan kuasa yang berhak dengan sah dan menjalankan perintah itu menjadi kewajiban pegawai yang dibawah perintah tadi.Pasal 52

Jikalau seorang pegawai negeri melanggar kewajibannya yang istimewa dalam jabatannya karena melakukan perbuatan yang boleh di hukum, atau pada waktu melakukan perbuatan yang boleh di hukum memakai kekuasaan, kesempatan atau daya upaya yang diperoleh dari jabatannya, maka hukumannya boleh ditambah dengan sepertiganya. (KUHP 12, 18, 30, 36, 92)

PERCOBAAN

Pasal 53

(1) Percobaan untuk melakukan kejahatan terancam hukuman, bila maksud sipembuat sudah nyata dengan dimulainya perbuatan itu dan perbuatan itu tidak jadi sampai selesai hanyalah lantaran hal yang tidak tergantung dari kemauannya sendiri (KUHP 184 5, 302 4, 351 5, 352 2)(2) Maksimum hukuman utama, yang diadakan bagi kejahatan dikurangkan dengan sepertiganya, dalam hal percobaan.(3) Jika kejahatan itu diancam dengan hukuman mati, atau hukuman penjara seumur hidup, maka bagi percobaan dijatuhkan hukuman penjara selama-lamanya lima belas tahun(4) Hukuman tambahan bagi percobaan sama saja dengan hukuman tambahan bagi kejahatan yang telah diselesaikan. (KUHP 54, 86, 184 5, 302 4, 351 5, 352 5)

TURUT SERTA MELAKUKAN PERBUATAN YANG DAPAT DIHUKUM

Pasal 55

(1) Dihukum sebagai orang yang melakukan peristiwa pidana :

1e. Orang yang melakukan yang menyuruh melakukan atau turut melakukan perbuatan itu ;

2e. Orang yang dengan pemberian, perjanjian, salah memakai kekuasaan atau pengaruh, kekerasan, ancaman, atau tipu daya atau atau dengan memberi kesempatan, daya upaya atau keterangan, sengaja membujuk untuk melakukan sesuatu perbuatan (KUHP 163 bis, 263 s)(2) Tentang orang-orang tersebut dalam sub 2e itu yang boleh dipertanggungjawabkan kepadanya hanyalah perbuatan yang dengan sengaja dibujuk oleh mereka itu, serta dengan akibatnya (KUHP. 51, 57 4, 58)

Pasal 56

Dihukum sebagai orang yang membantu melakukan kejahatan (KUHP 58, 86) :

1e. Barangsiapa dengan sengaja membantu melakukan kejahatan itu (KUHP 186) :

2e. Barangsiapa dengan sengaja memberi kesempatan, daya-upaya atau keterangan untuk melakukan kejahatan itu (KUHP 57 s, 60, 86, 236 s)

GUGURNYA HAK MENUNTUT HUKUMAN DAN GUGURNYA HUKUMAN

Pasal 78

Hak menuntut hukuman gugur (tidak dapat dijalankan lagi) karena lewat waktunya :

1e. Sesudah lewat satu tahun lagi segala pelanggaran dan bagi kejahatan yang dilakukan dengan mempergunakan percetakan;2e. Sesudah lewat enam tahun, bagi kejahatan, yang terancam hukuman denda, kurungan atau penjara yang tidak lebih dari tiga tahun;

3e. Sesudah lewat dua belas tahun, bagi segala kejahatan yang terancam hukuman penjara sementara yang lebih dari tiga tahun;

4e. Sudah lewat delapan belas tahun bagi semua kejahatan yang terancam dihukum mati atau penjara seumur hidup.

Pasal 83

Hak menjalankan hukuman hapus karena siterhukum meninggal dunia (KUHP 77)

Pasal 84

(1) Hak menjalankan hukuman gugur karena lalu waktunya (daluwarsa)(2) Tempo gugurnya itu, untuk pelanggaran sesudah dua tahun, untuk kejahatan yang dilakukan dengan mempergunakan percetakan sesudah lima tahun, dan untuk kejahatan yang lain sesudah sepertiganya lebih dari tempo gugurnya penuntutan hak menuntut hukuman (KUHP 78)(3) Tempo gugurnya itu sekali-kali tidak boleh kurang dari lamanya hukuman yang telah dijatuhkan.(4) Hak menjalankan hukuman mati tidak dapat gugur karena lewat temponya.